LAPORANBIOLOGI-JARINGANTUMBUHAN

download LAPORANBIOLOGI-JARINGANTUMBUHAN

of 14

Transcript of LAPORANBIOLOGI-JARINGANTUMBUHAN

LAPORAN BIOLOGI BERBAGAI JARINGAN PADA TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH: JONI ARISANDI XI IPA3 19

SMA N 1 JETIS KERTAN SUMBERAGUNG JETIS BANTUL YOGYAKARTA 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN A.JUDULPengamatan berbagai jaringan pada tumbuhan

B.Latar BelakangDalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan. Struktur jaringan tumbuhan ,sepertihalnya organisme lain tumbuhandsadsadsa

C.Rumusan Masalah1. 2. 3. 4. Bagaimanakah bentuk dari sel-sel penyusun berbagai jaringan tumbuhan? Bagaimana struktur pada berbagai jaringan tumbuhan? Bagaimanakah fungsi jaringan tumbuhan ? Bagaimanakah hubungan antara struktur atau ciri sel penyusun jaringan dengan fungsinya pada tumbuhan ? 5. bagaimanakah perbedaan jaringan pada batang dan daun?

D. Tujuan1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui berbagai macam jaringan tumbuhan Mengidentifikasi stuktur berbagai jaringan pada tumbuhan Mengetahui fungsi berbagai jaringan tumbuhan Mengetahui struktur umum jaringan tumbuhan Mengetahui perbedaan jaringan pada bagian batang dan daun

BAB II DASAR TEORIJARINGAN TUMBUHANJaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam sel yang masing masing mmpunyai fungsi terentu. Jaringan pada tumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang akif membleah (bersifat embrional). Fungsinya memperpanjang pertumbuhan batang dan akar serta memperbesar batang tumbuhan dikotil. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Meristem primer, sel-slnya merupakan perkmbangan langsung dari sel-sel embrional. Misalnya kuncup, ujung batang, dan ujung akar. 2. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferenisasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terdiri dari parenkim atau jaringan dasar kolenkim. Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut. 1. Meristem apikal,terdapat di ujung akar, ujung pucuk utama, dan pucuk lateral. 2. Meristem interkalar, terdapat diantara jaringan dewasa. 3. Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. 2. Jaringan Dewasa Jaringan dewasa merupkan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak bersifat merisematik lagi. Jaringan dewasa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut. a. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung) Terdapat pada permukaaan seluruh bagian tibih timbihan dan berfungsi untuk melindungi jarigan di sebelah dalamnya. Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivate epidermis), seperti stomata, trikoma, sel kapas, sistolit, sel silica dan sel gabus. b. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar) Terdapat hampir di semua bagian tubuh tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan. Contoh: sebagai korteks diantara epidermis dan pembuluh angkut pada batang dan akar, sebagai empulur batang, merupakan mesofil pada daun, dan penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji. Jringan parenkim berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dalam bentuk zat tepung, pada sel yang mengandung klorofil mampu membentuk zat tepung, dan sebagai tempat untuk menimbun atau menyimpan air.

c. Jaringan Penyokong 1. Jaringan Kolenkim Terdapat pada tumbuhan muda, terdiri dari sel-sel yang hidup dengan dinding sel dari selulosa. Contoh: terdapat pada bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penguat atau penunjang tubuh tumbuhan karena dinding selnya telah mengalami penebalan. 2. Jaringan Sklerenkim

Terdapat pada tumbuhan yang sudah berkayu, sel-selnya mati dengan dinding sel dari zat lignin dan berfungsi sebagai alat penyokong. Jaringan sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut: a. Serat sklerenkim, terdapat pada silinder pusat, korteks, xilem serta floem. b. Sklereid (sel batu), bentuk dan ukuran berfariasi, terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis dan dalam buah dan biji. d. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Xylem dan floem bersama-sama disebut berkas pengangkutan (berkas vaskuler). 1. Xilem Komponen penyusun xilem terdiri dari : unsure trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem. Letaknya pada bagian kayu tumbuhan dan berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju bagian atas tubuh tumbuhan. 2. Floem Komponen penyusun floem terdiri dari: unsure-unsur tapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Letaknya pada bagian kulit kayu dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke sleuruh tubuh tumbuhan. Posisi xilem dan floem pada tumbuhan dapat menentukan tipe berka pengangkutnya. Ada tiga tipe berkas pengangkut berdasarkan posisi/letak xilem dan floem, yaitu sebagai berikut. 1. Tipe Kolateral, apabila xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Ada dua tipe kolateral yaitu: a. kolateral terbuka, apabila antara xilem dan floem terdapat kambium. Terdapat pada dikotil. b. Kolateral tertutup, apabila antara xilem dan floem tidak dijumpai cambium. Terdapat pad amonokotil. 2. Tipe Konsentris, apabila xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Ada dua tipe konsentris, yaitu: a. Konsentris amfikibral, apabila xilem berada di tengah dan floem mengelilingi, dijumpai pada Pteridophyta. b. Konsentris anfivasal, apabila floem berada di tengah dan xilem mengililingi, dijumpai pada Cirdyline sp. c. Tipe radial, apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan monokotil.

e. Jaringan Gabus Tersusun atas sel-sel gabus yang berfungsi melindungi jaringan lain di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Pada tumbuhan dikotil, dibentuk oleh cambium gabus atau felogen di bawah epidermis. f. Jaringan Sekretoris Jaringan sekretoris menghasilkan senyawa yang tidak keluar dari tubuh. Beberapa bentuk penting jaringa sekretoris adlah sel kelenjar, jaringa kelenjar, dan saluran getah. Organ dan Sistem Organ Tumbuhan A. Akar Fungsi akar: a. Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang. b. Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya. c. Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Sistem Perakaran Tumbuhan 1. Sistem Perakaran Serabut Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil , ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. 2. Sistem Perakaran Tunggang Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah. 3. Sistem Perakaran Adventif Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang. Anatomi Akar Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak adanya: 1. Tudung akar atau kaliptra, 2. Daerah pembelahan sel, 3. Daerah pembentangan sel, dan 4. Daerah diferensiasi atau pematanagn sel. Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut. 1. Epidermis Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. 2. Korteks Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan. 3. Endodermis Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya. 4. Stele Stele merupakan bagian terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain sebagai berikut. a. Perisikel Letaknya di lapisan terluar dari silinder pusat/stele. Fungsinya untuk membentuk cabang akar dan kambium gabus. b. Berkas Pengangkut Xilem, letaknya pada bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem. c. Kambium Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium. Fungsinya merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kea rah luar membentuk unsure kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur kayu. d. Empulur e. Letaknya di bagian tengah dan diantara berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan. B. Batang Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang da ranting. a. Sifat Batang

1. Berbentuk seperti tabung (silindris) 2. Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat daun. 3. Biasanya tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa yang terdapat di dalam tanah. 4. Selalu bertambah panjang dan mengadakan percabangan. b. Fungsi Batang 1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh. 2. Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. 3. Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya. 4. Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan. 5. Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar. c. Struktur Batang Dikotil 1. Epidermis Letaknya pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak. Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel. 2. Korteks Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam tersusun atas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat. 3. Stele Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai berikut. a. Perisikel Merupakan lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang . fungsinya untuk memberikan kekuatan pada batang. b. Berkas Pengangkut Xilem, terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium. Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium. c. Kambium Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium fasikuler.kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder. d. Empulur Empulur merupakan parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di sekitar kelompok-kelompok ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari empulur. Sel-sel jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler berubah menjadi kambium. C. Daun Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peranpenting sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. a. Fungsi Daun Daun berfungsi untuk membuat makanan melalui fotosintesis dan sebagai tempat pengeluaran air. Kelebihan air pada tumbuhan yang dikeluarkan melalui daun dalam bentuk uapair disebut transpirasi, apabila dikeluarkan dalam bentuk cairan disebut gutasi. b. Morfologi Daun

Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun monokotil bentuknya bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip atau menjari. Daun dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, dan urat daunnya sejajar. c. Anatomi Daun Struktur Daun Dikotil 1.Epidermis Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya terdiri dari selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin.fungsi kutikula adalah untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalau besar pada daun. Terdapat stomata yang terletak pada permukaaan atas dan baeah daun, tetepi ada pula yang terdapat pada permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah sebagai jalan masuk keluarnya udara. 2. Mesofil ( Jaringan Dasar) Letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi jaringan tiang. Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat dan mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosntesis. 3. Jaringan Pengangkut Berkas pengangkut membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya pada helai daun, memepuyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala. Fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil fotosntesis ke bagian tubuh yang lain. 4. Jaringan Sekretoris Terdapat pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran getah dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun. Struktur Daun Monokotil 1. Epidermis Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi jaringan daun di bawahnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun. 2. Mesofil (Jaringan Dasar) Letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosntesis. 3. Jaringan Pengangkut Membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya. Fungsinya mengangkut hasil fotosntesis ke bagian tubuh yang lain.

BAB III METODE

A. Alat dan bahan :1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mikroskop,kaca obyek dan kaca penutup Pipet dan air Tusuk gigi Tangkai daun enceng gondok Batang pacar air Daun seledri Daun nangka Daun Rhoe discolor

B.Langkah Kerja1. Siapkan mikroskop ,usahakan mendapat cahaya yang cukup 2. Buatlah beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor dan daun nangka untuk pengamatan jaringan epidermis 3. Letakkan sayatan pada gelas benda ,tutup dengan kaca penutupnya 4. Anmati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil kemudian semakin besar 5. Gambar hasilnya di lembar kerja dan beri keterangan. 6. Tentukan bagian-bagian sel;inti sel ,sitoplasmadinding sel ,lumen dll.yang dapat diamati 7. Untuk pengamatan jaringan parenkim buatlah sayatan melintang pada tangkai daun enceng gondok (bagian yang menggembung )seperti langkah kerja no.3-6 8. Untuk pemngamatan jaringan penguat/penyokong buatlah sayatan melintang pada tangkai daun seledri lalu lakukan langkah kerja seperti pada poin 3-6 9. Untuk pengamatan jaringan pengangkut buatlah sayatan melintang pada tangkai daun seledri lalu lakukan langkah kerja seperti pada poin 3-6

BAB IV PEMBAHASAN

A.Hasil Pengamatan1.Gambar hasil jaringan epidermis Rhoe discolor

2.Gambar hasil jaringan epidermis daun nangka

3.Gambar hasil jaringan parenkim tangkai daun enceng gondok

4.Gambar hasil jaringan penyokong tangkai daun seledri

5.Gambar hasil jaringan pengangkut batang pacar air

B.PembahasanPada percobaan kali ini kami mencoba mengamati tentang berbagai bentuk jaringan tumbuhan. Kegiatan pertama kami melakukan beberapa percobaan diantaranya kami mengamati epidermis permukaan daun rhoe discolor dapat dilihat bahwa epidermis daun Rhoe discolor berbentuk seperti segi enam jika dlihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x. Selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan batang jagung (Zea mays), dari hasil pengamatan tampak berkas pembuluh pada batang jagung ini menyebar, jadi jagung merupakan tumbuhan monokotil karena pada umumnya tumbuhan monokotil memiliki xilem dan floem yang letaknya menyebar. Selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan batang bunga matahari, kami menemukan bagian-bagian yang terdapat pada batang bunga matahari yaitu epidermis yang berfungsi sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak, lalu ada kolenkim,parenkim, sklerenkim, kambium, floem dan xilem. Pada tumbuhan dikotil terdapat lingkaran tahun sebagai akibat dari aktivitas kambium pada musim kemarau dan musim dingin, namun kami mengalami kesulitan untuk mengamati lingkaran tahun tersebut karena gambar yang kurang jelas dan kemampuan kami yang masih pemula dalam mengamati jaringan. Sedangkan jagung (Zea mays) sama sekali tidak memiliki lingkaran tahun, maka jagung merupakan tanaman monokotil. Percobaan selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan daun Ficus, dari pengamatan tersebut diketahui jaringan-jaringan pada daun Ficus yaitu sebagai berikut.di bagian permukaan terdapat epidermis yang berfungsi melindungi jaringan daun di dalamnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet di antara daun, fungsinya sebagai jalan keluar masuknya udara. Dan ada jaringan sklerenkim yang berfungsi sebagai alat penyokong. Gambar yang cukup jelas adalah jaringan mesofil yang terdiri dari rongga udara, xilem dan floem yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah dan mengagkut hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang lain. Lalu kami melakukan pengamatan pada sayatan permukaan daun Rhoeo discolor, daun Rhoeo discolor terdiri dari dinding sel pada bagian terluar, dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan. Di bagian dalam terdapat nukleus, sitoplasma dan stomata. Nucleus/inti berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel, stomata merupakan mulut daun dan berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. pada tumbuhan. Rhoeo discolor selnya berbentuk segi enam.

Pertanyaan : 1. Apa perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dilihar dari ikatan pembuluhnya? 2. Apa yang menyebabkan lingkaran tahun? 3. Apa pebedaan akar dan batang pada penampang melintangnya? Jawaban : 1. Perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dapat dilihat dari penampang melintang berkas ikatan pembuluhnya, pada batang dikotil ikatan pembuluhnya tersusun melingkar, sedangkan pada monokotil menyebar. 2. Pada batang tumbuhan dikotil terdapat kambium, jaringan ini bersifat meristem (selalu membelah) dan berperan dalam pertumbuhan sekunder/perbesaran batang. Pada pertumbuhannya ini kecepatan penebalan batang tidaklah selalu tetap, di musim kemarau/kering pertumbuhan terhambat oleh karena itu penebalan yang terjadi tipis, sedangkan pada musim hujan pertumbuhannya cepat dan penebalannya relatif besar. Jadi lingkaran tahun terjadi karena perbesaan kecepatan pertumbuhan sekunder oleh cambium yang disebabkan perubahan musim pertahunnya. 3. Perbedaan antara batang dan akar pada dikotil adalah pada batang dikotil, berkas pembuluh tersusun melingkar, sedangkan pada akar dikotil xylem berada di pusat akar membentuk enpulur, sebagai pusat penyaluran air dan mineral dari akar ke batang.

BAB V KESIMPULAN

KESIMPULAN : Setiap tumbuhan tersusun atas jaringan yang berbeda dan memiliki bentuk yang berbeda serta memiliki fungsi yang berbedabeda.Misalnya :1. Jaringan epidermis berfungsi melindungI bagian dalam tumbuhan. 2. Jaringan parenkim berfungsi :

a) Untuk fotosintesis b) Menyimpan bahan makanan c) Menyimpan air dan udara3. Jaringan

penyokong

berfungsi

untuk

mengokohkan

tubuh

tumbuhan agar dapat berdiri kuat. 4. Jaringan pengangkut berfungsi untuk transportasi hasil fotosintesis dan mengangkut air dan garam garam mineral.

DAFTAR PUSTAKA Maryati,Sri.2004.Biology.Jakarta.Penerbit Erlangga. http:/ /www.biologi.lipi.go.id/