LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM...

16

Transcript of LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM...

Page 1: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN
Page 2: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN

KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2016

Page 3: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

LAPORAN

MONITORING PEMBELAJARAN

KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab

Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

Ketua

Dr. H. Suwito, M.Ag.

Anggota

Ahmad Muttaqin, M.Si.

Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.

Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd. I

Rofina Dienasari, S.H.I.

Risqi Dias Kurniawan, S. Kom

Editor

Arif Hidayat, S.Pd., M. Hum

Penerbit

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax.

0281-636553

All Right Reserved

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Page 4: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, semoga kita menjadi bagian dari umatnya yang

kelak mendapatkan syafa’at. Amin.

Kebijakan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh IAIN

Purwokerto menyesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan

Tinggi (SNPT). Dalam SNPT, setiap mata kuliah memiliki bobot

pembelajaran dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS).

Dalam sistem pendidikan Indonesia, 1 sks setara dengan 50 menit

tatap muka, 1-2 jam belajar terstruktur, dan 1-2 jam belajar mandiri.

Dengan demikian maka waktu yang dialokasikan untuk setiap maka

kuliah dikalikan dengan bobot sks yang dimilikinya.

Di IAIN Purwokerto, standar kehadiran mahasiswa

ditetapkan minimal 75% dari total kehadiran terjadwal. Untuk mata

kuliah dengan bobot 2 (dua) sks, tatap muka terjadwal sebanyak 14

(empatbelas) kali. 75% dari 14 adalah 11 (sebelas) kehadiran.

Dengan demikian maka kehadiran 11 (sebelas) kali merupakan

jumlah minimal seorang mahasiswa bisa mengikuti proses

pembelajaran dalam sebuah mata kuliah yang diikuti.

Kegiatan monitoring ini dapat terlaksana dengan bantuan

dari para pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN Purwokerto beserta para Wakil Rektor atas

kepercayaan kepada LPM untuk menyelenggarakan kegiatan

monitoring.

2. Dekan di lingkungan IAIN Purwokerto.

3. Para dosen pengampu mata kuliah yang bersedia bekerjasama

dengan LPM dalam pelaksanaan monitoring.

Pihak-pihak lain yang tidak disebut satu persatu. Atas

bantuan dan kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.

Page 5: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Purwokerto, 20 Nopember 2016

Ketua LPM IAIN Purwokerto

Dr. H. Suwito NS, M.Ag

NIP. 197104241999031002

Page 6: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

TIM PENYUSUN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................. iv

Latar Belakang ................................................................................

Dasar Hukum ................................ Error! Bookmark not defined.

Standar Mutu Pembelajaran............................................................

Sistem Pendidikan di Indonesia......................................................

SKS dan Lama Studi........................................................................

Kegiatan Monitoring ........................................................................

Hasil Monitoring...............................................................................

Penutup ..........................................................................................

Page 7: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

MONITORING PEMBELAJARAN

A. Latar Belakang

IAIN Purwokerto menerapkan standar mutu pendidikan

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Salah satu point penting

dalam SNPT adalah bahwa pembobotan mata kuliah didasarkan

pada bahan kajian. Semakin luas bahan kajiannya maka bobot

sebuah mata kuliah semakin besar. Sks sebagai sistem hitung

alokasi waktu pembelajaran diselenggarakan dengan 3 (tiga)

metode secara simultan, yaitu tatap muka, belajar terstruktur,

dan belajar mandiri. Setiap 1 (satu) sks setara dengan 50 tatap

muka, 60 menit belajar terstruktur, dan 60 belajar mandiri.

Penyelenggaraan tatap muka perkuliahan ditetapkan

melalui jadwal yang tersusun. Di IAIN Purwokerto, perkuliahan

diselenggarakan dalam 5 (lima) jam blok waktu dari jam 07.00

wib sampai dengan 17.15 wib. Dalam beberapa hari perkuliahan

diselenggarakan hingga jam ke-6 atau jam 18.30 – 20.10 wib.

Berdasar standar mutu yang ditetapkan oleh IAIN

Purwokerto bahwa setiap mata kuliah dengan bobot 2 (dua) sks,

jumlah pertemuan dalam 1 (satu) semester adalah 14

(empatbelas) kali di luar ujian tengah semester (UTS) dan ujian

akhir semester (UAS). Waktu pertemuan dalam 1 (satu) pekan

untuk mata kuliah berbobot 2 sks adalah 100 menit tatap muka,

120 menit tugas terstruktur, dan 120 menit belajar mandiri.

Untuk tugas terstruktur dan belajar mandiri, monitoring

dan pembimbingan langsung dilakukan oleh dosen yang

bersangkutan, sementara tatap muka dilaksanakan di ruang

kelas atau forum lain sesuai kesepakatan antara dosen dan

mahassiwa. Terkait dengan tatap muka, Lembaga Penjaminan

Mutu (LMP) berkepentingan agar proses berlangsung sesuai

dengan standar yang ditetapkan. Indikator penjaminan mutu dari

pelaksanaan tatap muka adalah terpenuhinya standar minimal

waktu yang disediakan untuk penyelenggaraan perkuliahan.

Page 8: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Kebijakan pendidikan lain yang ditetapkan IAIN

Purwokerto adalah kehadiran minimal mahasiswa dalam

perkuliahan adalah 75%. Artinya mahasiswa harus memiliki

jumlah kehadiran minimal 75% untuk bisa meneruskan

pembelajaran pada sebuah mata kuliah yang diikuti. Untuk mata

kuliah dengan bobot 2 atau 3 sks, pertemuan dalam 1 (satu)

semester adalah 14 kali. Maka seorang mahasiswa dapat

mengikuti proses pembelajaran mata kuliah hingga selesai

minimal mengikuti 11 (sebelas) pertemuan atau tatap muka

perkuliahan dengan dosen. Apabila jumlah yang diikuti tidak

mencapai 11 maka yang bersangkutan dinyatakan diskualifikasi

serta tidak memiliki hak untuk mendapat evaluasi pembelajaran.

Dalam konteks penjaminan mutu tersebut maka LPM

menyelenggarakan monitoring kehadiran mahasiswa dalam

tatap muka perkuliahan di kelas dari aspek kehadiran dengan

indikator mengisi daftar presensi. Daftar presensi yang

diedarkan secara mandiri oleh mahasiswa kemudian diklarifikasi

oleh dosen pengampu untuk memvalidasi dengan misalnya

memanggil ulang atau ceks satu persatu keabsahan tanda

tangan.

Proses penyelenggaraan melibatkan dosen pengampu

untuk mengklarifikasi dan memvalidasi kehadiran mahasiswa

melalui cek tandatangan. Tekniknya diserahkan sepenuhnya

kepada dosen bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang

valid dan akurat.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik

Page 9: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi.

5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto.

6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61

Tahun 2016 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

C. Standar Mutu Pembelajaran

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan

belajar. Interaksi tersebut, terjadi antara mahasiswa dengan

dosen. Dalam interaksi yang berpusat pada mahasiswa (student

centered learning) tersebut terjadi perubahan yang dialami

mahasiswa dalam 4 ranah, yang disebut dengan ranah kognitif,

yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan,

pikiran; ranah afekif, yaitu kemampuan yang mengutamakan

perasaan, emosi yang berbeda berdasarkan penalaran; ranah

psikomotorik, yaitu kemampuan yang mengutamakan

keterampilan jasmani, dan ranah kooperatif, yaitu kemampuan

untuk bekerja sama.

Pelaksanaan pembelajaran di IAIN Purwokerto harus

memenuhi standar proses pembelajaran yang di tetapkan di

dalam standar nasional pendidikan tinggi. Menurut

Permenristekdikti (2015), standar proses pembelajaran

merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran

pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran

lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud mencakup:

1. karakteristik proses pembelajaran.

2. perencanaan proses pembelajaran.

Page 10: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

3. pelaksanaan proses pembelajaran.

4. beban belajar mahasiswa.

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat

interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,

kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Berpusat pada

mahasiswa maksudnya bahwa capaian pembelajaran lulusan

diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan

pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan

kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian

dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap

mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran

Semester (RPS). Pelaksanaan proses pembelajaran

berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa,

dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Beban

belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit

semester (sks). Satu sks setara dengan 160 (seratus enam

puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. Proses

pembelajaran dilaksanakan dalam satuan semester. Semester

merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama

16 (enam belas) minggu.

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-

langkah, dan cara yang digunakan dosen dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu

pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model

pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran

Untuk mencapai kompetensi yang diinginkan sangat

bergantung pada cara atau model pembelajaran yang diterapkan

dan assesmentnya. Beberpa metode pembelajaran dengan

pendekatan SCL, dapat diterapkan, di antaranya : (1). Small

Group Discussion = diskusi kelompok, (2). Role-Play &

Page 11: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Simulation = simulasi, (3). Case Study = studi kasus, (4).

Discovery Learning (DL) = belajar menemukan, (5). Self-

Directed Learning (SDL) = pembelajaran langsung pada diri

sendiri, (6). Cooperative Learning (CL) = pembelajaran

kerjasama, (7). Collaborative Learning (CbL)= pembelajaran

kolaboratif, (8). Contextual Instruction (CI) = instrusi kontekstual,

(9). Project Based Learning (PjBL)= pembelajaran berbasis

projek, dan (10). Problem Based Learning and Inquiry (PBL)=

pembelajaran berbasis masalah.

D. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik

yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

(2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan

lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Institusi Pendidikan

Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat

dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang

ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,

akademi dan akademi komunitas. Universitas merupakan

Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik

dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai

rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika

memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan

pendidikan profesi.

Institut merupakan Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika

memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi

syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang

Page 12: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi

syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu. Akademi Komunitas

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua

dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau

Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk

memenuhi kebutuhan khusus.

Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar Institusi

pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik

berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi.

Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat

menawarkan jenjang pendidikan Sarjana (S1), Program Profesi,

Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral

(S3). Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program

Diploma I, II, II dan IV.

SKS dan Lama Studi

SKS adalah singkatan satuan kredit semester. Dengan

sistem ini, mahasiswa dimungkinkan memilih sendiri mata kuliah

yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan

sebagai ukuran:

Besarnya beban studi mahasiswa.

Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar

mahasiswa.

Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk

menyelesaikan suatu program, baik program semesteran

maupun program lengkap.

Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga

pengajar

Page 13: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Nilai 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban

studi tiap minggu selama satu semester, terdiri dari:

1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat).

1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga

pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya

menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,

menerjemahkan suatu artikel dan sebagainya.

1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas dan sebagainya.

Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah

menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Untuk menyelesaikan

pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk

menyelesaikan beban studi program sarjana sekurang-

kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan

sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang

dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-

lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan

menengah.

Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus

menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh

enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang

dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh

dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-

lamanya 10 (sepuluh) semesterter masuk penyusunan tesis,

setelah program sarjana, atau yang sederajat. Sedang untuk

jenjang doktoral (S3) ada beberapa jenis beban, disesuaikan

dengan riwayat pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)-nya.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh

enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang kurangnya 8

(delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12

(dua belas) semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

sarjana (S1) tidak sebidang sekurang kurangnya 88 (delapan

Page 14: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan)

semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan)

semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas)

semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

magister (S2) sebidang sekurang-kurangnva 40 (empat

puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan

dapat ditempuh kurang dari 4 (empat) semester dengan lama

studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan

magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima

puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester

dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima) semester dengan

lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester. Calon

mahasiswa D1, D2, D3, D4 dan S1 harus menamatkan

pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus

pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat

mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang

sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi.

Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang

sederajat dan lulus seleksi masuk.

E. Kegiatan Monitoring

Monitoring pembelajaran dilakukan dengan menetapkan

sasaran kegiatan sebagai berikut:

1. Kehadiran mahasiswa di kelas dalam proses pembelajaran

dengan dosen pengampu mata kuliah.

2. Validasi tandatangan kehadiran tatap muka perkuliahan.

2 (dua) sasaran kegiatan di atas disesuaikan dengan

sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia bahwa setiap 1

(satu) sks memiliki waktu belajar setiap pekan (1) 50 menit tatap

muka, 1-2 jam belajar terstruktur, dan 1-2 jam belajar mandiri.

Dengan demikian maka pada mata kuliah dengan bobot 2 (dua)

sks misalnya maka tatap muka mata kuliah antara dosen

dengan mahasiswa setiap pekan adalah 100 menit.

Page 15: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Di IAIN Purwokerto, waktu perkuliahan yang dialokasikan

untuk mata kuliah dengan bobot 2 (dua) sks adalah jam ke-2

(08.45 – 10.25 wib), ke-3 (10.30 – 12.10 wib), dan ke-5 (15.30 –

17.10 wib). Tiga alokasi waktu untuk mata kuliah 2 (dua) sks

dijadikan sebagai dasar monitoring kehadiran dosen dalam

penyelenggaraan perkuliahan di kelas.

Jumlah kehadiran mahasiswa sesuai kebijakan mutu

yang ditetapkan adalah 75% dari jumlah total tatap muka setiap

mata kuliah dalam 1 (satu) semester. Untuk mata kuliah dengan

bobot 2 dan 3 sks, jumlah tatap muka dalam satu semester

adalah 14 kali. Untuk mata kuliah dengan bobot 4 sks, jumlah

tatap muka dalam satu semester adalah 28 kali. Dengan

demikian maka kehadiran mahasiswa dalam jumlah minimal

untuk bisa menyelessaikan proses pembelajaran dalam satu

mata kuliah adalah 11 kali untuk mata kuliah 2 dan 3 sks, serta

21 kali untuk mata kuliah 4 sks.

Kegiatan monitoring dilaksanakan pada tanggal 10

Nopember 2016 dengan menggunakan instrumen presensi

kehadiran mahasiswa yang dimiliki oleh setiap dosen per mata

kuliah.

F. Hasil Monitoring

Hasil monitoring pencatatan waktu awal dan pengakhiran

tatap muka perkuliahan dosen diperoleh bahwa terdapat 3 (tiga)

mahasiswa yang tandatangan atau bukti kehadirannya tidak bisa

diterima. Hal ini karena ketiganya tidak hadir dan tandatangan

secara langsung melaainkan ditandatangani oleh teman

mahasiswa satu kelasnya. Hal ini ditemukan pada saat dosen

pengampu memvalidasi tandatnagan bukti kehadiran mahasiswa

dengan cara memanggil secara langsung nama-nama mata

kuliah yang hadir dan berpartisipasi dalam perkuliahan. Dari

proses tersebut ternyata terdapat 3 (tiga) mahasiswa yang

secara faktual tidak hadir walaupun memiliki atau kolom nama

kehadirannya tertandatangani.

Page 16: LAPORAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHANiainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Laporan-monitoring... · LAPORAN MONITORING PEMBELAJARAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN

Nama-nama mahasiswa yang ditemukan adalah:

1. Dani Lukman Hakim (NIM: 1323302027 Prodi PBA pada

mata kuliah Sosiologi Pendidikan)

2. Yazid Abdul Qohar (NIM: 1423303039 Prodi MPI pada

mata kuliah Ilmu Kalam).

3. Ikhsan Ali Rizqi (NIM: 1522102020 Prodi KPI pada

mata kuliah Metodologi Penelitian)

Atas temuan di atas maka tindaklanjut yang dilakukan

adalah pemberlakuan sistem presensi online. TIPD kemudian

mendesain presensi online yang diintegrasikan dengan sisca

dan dibelakukan pada semester berikutnya. Pada sistem

presensi online, tandatangan mahasiswa secara fisik hanya

digunakan sebagai alat verifikasi dari dosen pada saat input

kehadiran mahasiswa dalam sisca.

G. Penutup

Demikian laporan monitoring pembelajaran melalui

sasaran kegiatan kehadiran mahasiswa dalam penyelenggaraan

tatap muka perkuliahan di kelas. Masukan dan kritik dari

Bapak/Ibu sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang

akan datang. Lembaga Penjaminan Mutu terus

mengembangkan instrumen untuk pengendalian mutu serta

memberi garansi agar setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Atas perhatian dan

kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.