Klasifikasi Pelabuhan

8
Klasifikasi Pelabuhan Penyeberangan Untuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan ditetapkan klasifikasi pelabuhan. Klasifikasi pelabuhan ditetapkan dengan memperhatikan: 1. fasilitas pelabuhan yang terdiri dan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang; 2. volume operasional pelabuhan; 3. peran dan fungsi pelabuhan. Fasilitas pokok meliputi: 1. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; 2. kolam pelabuhan; 3. fasilitas sandar kapal; 4. penimbangan muatan; 5. terminal penumpang; 6. akses penumpang dan barang ke dermaga; 7. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa; 8. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker); 9. instalasi air, listrik dan komunikasi; 10. akses jalan dan atau rel kereta api; 11. fasilitas pemadam kebakaran; 12. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke kapal. Fasilitas penunjang meliputi: 1. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhanan; 2. tempat penampungan limbah;

Transcript of Klasifikasi Pelabuhan

Page 1: Klasifikasi Pelabuhan

Klasifikasi Pelabuhan PenyeberanganUntuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan ditetapkan klasifikasi pelabuhan. Klasifikasi pelabuhan ditetapkan dengan memperhatikan:

1. fasilitas pelabuhan yang terdiri dan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang;

2. volume operasional pelabuhan;3. peran dan fungsi pelabuhan.

Fasilitas pokok meliputi:

1. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;2. kolam pelabuhan;3. fasilitas sandar kapal;4. penimbangan muatan;5. terminal penumpang;6. akses penumpang dan barang ke dermaga;7. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan

pelayanan jasa;8. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker);9. instalasi air, listrik dan komunikasi;10. akses jalan dan atau rel kereta api;11. fasilitas pemadam kebakaran;12. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke

kapal.Fasilitas penunjang meliputi:

1. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhanan;

2. tempat penampungan limbah;3. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan;4. area pengembangan pelabuhan.

Page 2: Klasifikasi Pelabuhan

Pelabuhan Penyeberangan di Kalimantan

Klasifikasi pelabuhan penyeberangan dibagi dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:

1. pelabuhan penyeberangan kelas I2. pelabuhan penyeberangan kelas II3. pelabuhan penyeberangan kelas III.

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas I:

1. volume angkutan: penumpang > 2000 orang/hari dan kendaraan > 500 unit/hari;

2. frekuensi > 12 trip/hari;3. dermaga > 1000 GRT;4. waktu operasi > 12jam/hari;5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; kolam pelabuhan; fasilitas sandar kapal; fasilitas penimbangan muatan; terminal penumpang; akses penumpang dan barang ke dermaga; perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan

pelayanan jasa; fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker); instalasi air, listrik dan komunikasi; akses jalan dan/atau rel kereta api; fasilitas pemadam kebakaran;

Page 3: Klasifikasi Pelabuhan

tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.

Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas II:

1. volume angkutan:penumpang : 1.000 – 2.000 orang/hari dan kendaraan : 250 – 500 unit/hari;

2. frekuensi 6 -12 trip/hari;3. dermaga 500 – 1000 GRT;4. waktu operasi 6 -12 jam/hari;5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; kolam pelabuhan; fasilitas sandar kapal; fasilitas penimbangan muatan, terminal penumpang; akses penumpang dan barang ke dermaga; perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan

pelayanan jasa; fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker).

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas III:

Page 4: Klasifikasi Pelabuhan

1. volume angkutan: penumpang < 1000 orang/hari; dan kendaraan < 250 unit/hari;

2. frekuensi < 6 trip/hari;3. dermaga < 500 GRT;4. waktu operasi < 6 jam/hari;5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: perairan tempat labuh termasuk alur pelayanan; Kolam pelabuhan; fasilitas sandar kapal; fasilitas penimbangan muatan; terminal perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan

pelayanan jasa.By bsm@iwftc • Posted in Angkutan Air, Pelabuhan • Tagged Bakauheni, Dermaga, Kalimantan, Pelabuhan, Penyeberangan

NOV152011

Hirarki, Peran dan Fungsi Pelabuhan PenyeberanganHirarki peran dan fungsi pelabuhan penyeberangan terdiri dari:

1. pelabuhan penyeberangan lintas Propinsi/antar Negara;2. pelabuhan penyeberangan lintas Kabupaten/Kota;3. pelabuhan penyeberangan lintas dalam kabupaten/Kota;

Pelabuhan penyeberangan lintas Propinsi dan antar Negara ditetapkan dengan memperhatikan fungsi jalan yang dihubungkannya yaitu jalan nasional dan jalan antar Negara.

Pelabuhan penyeberangan lintas Kabupaten/Kota ditetapkan dengan memperhatikan fungsi jalan yang dihubungkannya yaitu jalan Propinsi.

Pelabuhan penyeberangan lintas dalam Kabupaten/Kota ditetapkan dengan memperhatikan fungsi jalan yang dihubungkannya yaitu jalan Kabupaten /Kota.

Page 5: Klasifikasi Pelabuhan

Dermaga Pelabuhan Bakauheni

Pelabuhan sungai dan danau menurut peran dan fungsi terdiri dari:

1. pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar propinsi;

2. pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan antar kabupaten/Kota dalam propinsi;

3. pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan dalam Kabupaten/Kota.

Hirarki peran dan fungsi pelabuhan khusus terdiri dari:

1. pelabuhan khusus nasional/internasional;2. pelabuhan khusus regional;3. pelabuhan khusus lokal.

Pelabuhan khusus nasional/internasional dengan kriteria:

1. bobot kapal yang dilayani 3000 DWT atau lebih;

Page 6: Klasifikasi Pelabuhan

2. panjang dermaga 70 M atau lebih, konstruksi beton/baja;3. kedalaman di depan dermaga – 5 M LWS atau lebih;4. menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan

Beracun (B3);5. melayani kegiatan pelayanan lintas Propinsi dan

Internasional.Pelabuhan khusus regional ditetapkan dengan kriteria:

1. bobot kapal yang dilayani lebih clan 1000 DWT dan kurang dan 3000 DWT;

2. panjang dermaga kurang dari 70 M’, konstruksi beton/baja;3. kedalaman di depan dermaga kurang clan – 5 M LWS;4. tidak menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan

beracun (B3);5. melayani kegiatan pelayanan lintas Kabupaten/Kota dalam

satu Propinsi.Pelabuhan khusus lokal ditetapkan dengan kriteria:

1. bobot kapal kurang dari 1000 DWT;2. panjang dermaga kurang clan 50 M’ dengan konstruksi kayu;3. kedalaman di depan dermaga kurang clan – 4 M LWS;4. tidak menangani pelayanan barang berbahaya dan beracun

(B3);5. melayani kegiatan pelayanan lintas Kota dalam satu

Kabupaten/Kota.

http://perhubungan2.wordpress.com/tag/bakauheni/