Jenis-jenis Control Chart

5
Jenis-jenis Control Chart (Peta Kendali) dan Rumus untuk Menghitung Control Limit-nya Posted on September 11, 2013 by dickson in Ilmu Statistika , Six Sigma // 0 Comments Control Chart atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan “Peta Kendali” adalah salah satu alat yang digunakan oleh Produksi untuk mengendalikan Proses Produksi secara Statistik atau lebih dikenal dengan Istilah Statistical Process Control (SPC). Control Chart (Peta Kendali) juga merupakan salah satu alat dari 7 alat Pengendalian Kualitas (QC 7 Tools) yang sudah dikenal umum. Control Chart pertama kalinya diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart yang bekerja untuk Bell TelephoneLaboratories Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengurangi variasi dalam Proses Produksi dan untuk mendeteksi penyebab khusus (special cause / unnatural Cause) yang mengakibatkan terjadinya Variasi. Metodologi Six Sigma menggunakan Control Chart (Peta Kendali) di tahap “Control” untuk mengendalikan Proses yang telah diperbaiki atau ditingkatkan (Improvement). Control Chart atau Peta Kendali yang paling sering dipakai dalam Produksi pada umumnya terdiri dari 7 Jenis Control Chart dan digolongkan menjadi 2 Kategori berdasarkan jenis data yang diukurnya. Berikut ini adalah Jenis-jenis Control Chart (Peta Kendali) beserta Rumus-rumusnya : Variable Control Chart (Peta Kendali Variabel)

description

jp

Transcript of Jenis-jenis Control Chart

Jenis-jenis Control Chart (Peta Kendali) dan Rumus untuk Menghitung Control Limit-nyaPosted onSeptember 11, 2013bydicksoninIlmu Statistika,Six Sigma// 0 CommentsControlChartatau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Peta Kendali adalah salah satu alat yang digunakan oleh Produksi untuk mengendalikan Proses Produksi secara Statistik atau lebih dikenal dengan Istilah Statistical Process Control (SPC). Control Chart (Peta Kendali) juga merupakan salah satu alat dari7 alat Pengendalian Kualitas (QC 7 Tools)yang sudah dikenal umum.Control Chartpertama kalinya diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart yang bekerja untuk BellTelephoneLaboratories Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengurangi variasi dalam Proses Produksi dan untuk mendeteksi penyebab khusus (special cause / unnatural Cause) yang mengakibatkan terjadinya Variasi.Metodologi Six Sigmamenggunakan Control Chart (Peta Kendali) di tahap Control untuk mengendalikan Proses yang telah diperbaiki atau ditingkatkan (Improvement).Control Chart atau Peta Kendali yang paling sering dipakai dalam Produksi pada umumnya terdiri dari 7 Jenis Control Chart dan digolongkan menjadi 2 Kategori berdasarkan jenis data yang diukurnya.Berikut ini adalah Jenis-jenis Control Chart (Peta Kendali) beserta Rumus-rumusnya :Variable Control Chart (Peta Kendali Variabel)VariableControl Chart atau Peta Kendali Variabel ini digunakan untuk mengendalikan proses dengan Data Variabel seperti Panjang Kaki Komponen, SuhuSolder, TeganganPowerSupply, Dimensi Komponen dan Data-data variabel lainnya. Control Chart jenis ini diantaranya adalahXbar R Chart,Xbar s ChartdanI MR Chart. Komponen penting yang terdapat dalam sebuah Control Chart adalahBatas-batas kendali (Control Limit) yang terdiri dari Upper Control Limit (UCL), Central Limit (CL), dan Lower Control Limit (LCL).Xbar-R ChartXbar-R Chart adalah Peta kendali untuk mengendalikan proses berdasarkan Rata-rata (Xbar) dan Range (R). Xbar-R Chart digunakan apabila ukuran sampel yang dikumpulkan berjumlah lebih dari 2 dan kurang dari atau sama dengan 5 (2 < n 5) pada setiap set sampel data, Jumlah set sampel yangidealadalah 20 25 set sampel.Rumus untuk menghitung Control Limit (batas kendali) Xbar-R Chart :Control Limit (Batas Kendali) R-barUCLR = D4R-barCL = R-barLCLR = D3R-barControl Limit (Batas Kendali) XbarUCLX = X-doublebar + A2R-barCL = X-doublebarLCLX= X-doublebar A2R-barXbar-s ChartXbar-s Chart adalah Peta kendali untuk mengendalikan proses berdasara Rata-rata (Xbar) dan Standar Deviasi (s). Xbar-s Chart digunakan apabila ukuran sampel yang dikumpulkan berjumlah lebih dari 5 (n > 5) pada setiap set sampel data, Jumlah set sample yang ideal adalah 20 25 set sampel.Rumus untuk menghitung Control Limit (batas kendali) Xbar-s Chart :Control Limit (Batas Kendali) s-barUCLs = B4s-barCL = s-barLCLs= B3s-barControl Limit (Batas Kendali) XbarUCLX = X-doublebar + A3s-barCL = X-doublebarLCLX= X-doublebar A3s-barI-MR Chart (Individual Moving Range Chart)I-MR Chart digunakan apabila data sampel yang dikumpulkan hanya berjumlah 1unit. Chart jenis ini sering digunakan jika sampel yang diperiksa tersebut harus dimusnahkan (tidak dapat dipakai kedua kalinya) atau pada produk yang berharga tinggi.Rumus untuk menghitung Control Limit (batas kendali) I-MR Chart :Control Limit (Batas Kendali) R-barUCLMR = D4R-barCL = R-barLCLMR= D3R-barControl Limit (Batas Kendali) X-barUCLX = X-doublebar + E2R-barCL = X-doublebarLCLX = X-doublebar E2R-barAttribute Control Chart (Peta Kendali Atribut)Attribute Control Chart atau Peta Kendali Atribut ini digunakan untuk mengendalikan proses dengan menggunakanData Atributseperti Jumlah unit yang Gagal Produksi (Reject), Jumlah ketidakhadiran karyawan, Jumlah Komponen yang defective dan lain sebagainya. Pada dasarnya, Data Atribut adalah Data yang hanya memiliki 2 nilai atau pilihan seperti OK atau NG, Hadir atau Absen, dan Komponen Baik atau Komponen Defective. Control Chart Jenis ini diantaranya adalahnp-Chart,p-Chart,c-Chartdanu-Chart.np-Chartnp-Chart adalah Control Chart (Peta kendali) yang berfungsi untuk mengukur jumlahdefective(kegagalan/cacat) pada produksi. np-Chart digunakan apabila jumlah sampel (sample size) yang dikumpulkan adalah konstan atau tetap. Ukuran sampel (sample size) sebaiknya berjumlah lebih dari 30 (n>30) dan harus konstan (tetap) dari waktu ke waktu sedangkan Jumlah Set sampel yang ideal adalah sekitar 20 25 set sampel.Rumus untuk menghitung Control Limit (Batas Kendali) np-Chart :UCLnp= np-bar + 3 (np-bar(1-p-bar))CL = np-barLCLnp = np-bar 3 (np-bar(1-p-bar))p-Chartnp-Chart adalah salah Jenis Control Chart (Peta Kendali) yang berfungsi untuk mengukur proporsi defective (kegagalan/cacat) pada produksi. Sebagai contoh, jika ada 10 unit yang cacat dari 100 unit yang di inspeksi, maka proporsi produk cacat adalah 10/100=0,10. p-Chart digunakan apabila jumlah sampel (sample size) yang dikumpulkan adalah tidak konstan atau tidak tetap. Ukuran sampel (sample size) sebaiknya lebih dari 30 (n>30) dan Jumlah Set sampel yang ideal adalah sekitar 20 25 set sampel.Rumus untuk menghitung Control Limit (Batas Kendali) np-Chart :UCLp= p-bar + 3 (p-bar(1-p-bar)/n)CL = p-barLCLp = p-bar 3 (p-bar(1-p-bar)/n)c-Chartc-Chart adalah jenis Control Chart (Peta Kendali) yang berfungsi untuk mengukur banyaknya jumlah defect atau ketidaksesuaian yang terdapat dalam unit yang diproduksi. c-Chart digunakan apabila jumlah kesempatan yang defect adalah konstan atau tetap.Rumus untuk menghitung Control Limit (Batas Kendali) c-Chart :UCLc = c-bar + 3c-barCL = c-barLCLc = c-bar 3c-baru-ChartSama seperti c-Chart, u-Chart digunakan untuk mengukur banyaknya jumlah defect atau ketidaksesuaian dalam unit yang diproduksi. Penggunaan u-Chart apabila jumlah kesempatan yang defect adalah non-konstan atau tidak tetap.Rumus untuk menghitung Control Limit (Batas Kendali) c-Chart :UCLu = u-bar + 3c-barCL = u-barLCLu = u-bar 3c-bar