INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

8
Keperawatan Medikal Bedah Edi Purwanto INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Apa yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih (ISK) ? Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada urin yang umumnya steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan prostat. Apa saja yang dapat menyebabkan ISK ? Sebagian besar kuman penyebab ISK adalah kuman enterik, Escherichia coli ( 80 %) yang merupakan kuman terutama penyebab ISK pada wanita. Pada pria dan pasien di rumah sakit, ISK terutama disebabkan oleh kuman Proteus, Stafilokok dan bahkan Pseudomonas (30-40%). Bagaimana seseorang dapat terkena ISK ? Sebagian besar ISK merupakan infeksi yang bersifat asenden/menjalar ke atas. Wanita terutama sangat rentan terhadap ISK, oleh karena saluran kencingnya lebih pendek daripada pria. Pada wanita, biasanya kuman-kuman penyebab ISK Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang 1

Transcript of INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Page 1: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

 Apa yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih (ISK) ?

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada urin yang umumnya

steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan

infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang

menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang

menyerang uretra, kandung kemih dan prostat.

Apa saja yang dapat menyebabkan ISK ?

Sebagian besar kuman penyebab ISK adalah kuman enterik, Escherichia coli ( 80

%) yang merupakan kuman terutama penyebab ISK pada wanita. Pada pria dan

pasien di rumah sakit, ISK terutama disebabkan oleh kuman Proteus, Stafilokok dan

bahkan Pseudomonas (30-40%).

Bagaimana seseorang dapat terkena ISK ?

Sebagian besar ISK merupakan infeksi yang bersifat asenden/menjalar ke atas.

Wanita terutama sangat rentan terhadap ISK, oleh karena saluran kencingnya lebih

pendek daripada pria. Pada wanita, biasanya kuman-kuman penyebab ISK yang

berasal dari anus berpindah ke kemaluan dan membentuk koloni. Yang kemudian

masuk ke dalam kandung kemih melalui saluran kencing yang pendek dengan

spontan maupun mekanik pada saat hubungan seksual. Pada pria, pasien penderita

Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) umumnya lebih beresiko terkena ISK karena

adanya hambatan dalam pengeluaran air seni. Pada pasangan homoseksual juga

beresiko terkena ISK yang dihubungkan dengan frekuensi anal seks (hubungan

seksual melalui anus). Pada bayi baru lahir dan juga pada laki-laki usia muda

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

1

Page 2: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

terdapat bukti bahwa sirkumsisi (sunat) memperkecil angka kejadian ISK secara

bermakna.

Tanda dan gejala apa yang bisa ditemui pada penderita ISK ?

ISK dapat terjadi tanpa keluhan sama sekali, terutama pada wanita, dan terkadang

ditemui adanya riwayat ISK sebelumnya yang mendatangkan keluhan. ISK biasanya

ditemukan setelah adanya keluhan berupa : frekuensi (berkemih yang makin sering),

nyeri saat berkemih, nyeri di daerah atas kemaluan, perasaan tidak dapat menahan

kencing, kencing berwarna kemerahan, demam, menggigil, mual dan sakit pinggang.

ISK bagian bawah biasanya ditandai dengan frekuensi kencing yang makin sering,

nyeri saat berkemih, perasaan tidak dapat menahan kencing dan kencing berwarna

kemerahan. Sedangkan ISK bagian atas biasanya ditandai dengan demam,

menggigil dan kencing berwarna kemerahan.

Pemeriksaan apa saja yang dapat mendeteksi adanya ISK ?

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah dan pemeriksaan

urin. Pada pemeriksaan darah dicari apakah ada tanda-tanda infeksi. Pemeriksaan

urin merupakan standar baku emas atas diagnosis ISK. Urin yang diperiksa ditanam

di atas media biakan untuk kuman dan dilihat apakah ada kuman yang tumbuh.

Harus diperhatikan apabila kuman yang tumbuh terlalu bervariasi, dipikirkan

kemungkinan adanya kontaminasi sewaktu pengambilan contoh urin. Di saat

sekarang terkadang diperlukan pemeriksaan fungsi ginjal, pemeriksaan radiologi/x-

ray dan pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk lebih memastikan diagnosis dan

menentukan asal dari infeksi tersebut.

Apa pengobatan untuk ISK ?

Biasanya pasien dianjurkan minum yang banyak agar jumlah kencingnya meningkat

dan juga diberikan obat yang menurunkan keasaman urin apabila dikeluhkan rasa

nyeri saat berkemih. Kebersihan daerah disekitar kemaluan juga penting untuk

mencegah adanya infeksi berulang dan menghilangkan faktor-faktor pencetus. ISK

yang sederhana pada wanita biasanya dapat sembuh secara spontan dan juga

berespon sangat baik dengan antibiotik yang sederhana. Infeksi pada anak berumur

kurang dari 2 tahun adalah serius dan harus dievaluasi secara penuh. Untuk infeksi

yang sifatnya akut/mendadak terkadang dibutuhkan antibiotik dengan spektrum yang

luas dan sifatnya lebih kuat. Pada orang dewasa, penting untuk mencari

kemungkinan adanya batu di ginjal, kandung kemih atau saluran kemih karena

umumnya merupakan faktor penyebab munculnya ISK. Harus juga dipikir

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

2

Page 3: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

kemungkinan adanya kelainan anatomi atau kuman yang resisten terhadap

antibiotika bila ISK terjadi berulang. Biasanya apabila ditangani secara dini dan

tepat, ISK dapat sembuh secara sempurna dan tidak meninggalkan gejala sisa.

Bagaimana pencegahannya?

Menjaga kebersihan diri terutama organ berkemih adalah sangat penting. Dianjurkan

untuk mencuci kemaluan dan sekitarnya dengan air setelah selesai berkemih.

Gunakan air yang bersih dan kemudian dikeringkan.

ANTIBIOTIKA UNTUK INFEKSI SALURAN KEMIH

Dalam pengobatan infeksi saluran kemih, pertama-tama harus terlebih dahulu

dipastikan apakah benar-benar terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Satu-

satunya cara untuk menentukan apakah terjadi infeksi adalah dengan melakukan

kultur bakteri dari contoh urin penderita. Melalui tes kultur ini dapat diketahui

keberadaan dan juga jenis bakteri yang menjadi penyebab infeksi saluran kemih

pada penderita yang bersangkutan.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana mendapatkan sampel urin yang baik

untuk dapat dikultur. Penampungan urin langsung pada wadah seringkali dapat

mengacaukan hasil pemeriksaan karena ada kemungkinan terdeteksinya bakteri dari

kulit, terutama pada wanita. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan teknik

pengambilan sampel clean catch, yaitu dengan membersihkan meatus dan daerah

sekitarnya dengan antiseptik, kemudian berkemih sedikit ke toilet sebelum

memasukkan sampel urin ke dalam wadah, dan diakhiri dengan kembali berkemih di

toilet. Teknik ini dapat menghilangkan kemungkinan adanya bakteri dari meatus atau

uretra.

Dengan diketahuinya jenis bakteri yang menjadi penyebab, dokter dapat

menentukan golongan antibiotika yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri

tersebut. Hal ini penting, mengingat cara kerja antibiotika yang berlainan terhadap

berbagai jenis bakteri dan adanya resistensi beberapa jenis bakteri terhadap

antibiotikaa tertentu.

Dalam pengobatan infeksi saluran kemih, biasanya digunakan antibiotikaa dari

golongan sulfa, kotrimoksazol, kuinolon dan penisilin.

Sulfonamid (sulfa) masih berguna bagi infeksi ringan saluran kemih bagian bawah.

Tetapi timbulnya resistensi makin meningkat terutama pada bakteri gram negatif,

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

3

Page 4: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

sehingga sulfonamid tidak dapat diandalkan untuk pengobatan infeksi yang lebih

berat pada saluran kemih bagian atas.

Penting untuk membedakan infeksi pada ginjal dan infeksi pada saluran kemih

bagian bawah. Pada keadaan pielonefritis akut yang disertai demam hebat dan bila

ada kemungkinan timbulnya bakteremia dan syok, sebaiknya jangan diberi

pengobatan dengan sulfonamid; tetapi dianjurkan pemberian suatu antimikroba yang

bersifat membunuh (bakterisid) secara suntikan yang dipilih berdasarkan uji

sensitivitas mikroba dan hasil kultur urin.

Sulfonamid digunakan untuk pengobatan sistitis akut maupun kronik, infeksi kronik

saluran kemih bagian atas dan bakteriuri yang asimtomatik. Sulfonamid efektif untuk

sistitis akut tanpa penyulit pada wanita.

Pengobatan infeksi ringan saluran kemih bagian bawah dengan kotrimoksazol

(kombinasi sulfa dan trimetroprim) ternyata sangat efektif, bahkan untuk infeksi oleh

mikroba yang telah resisten terhadap sulfonamid sendiri.

"Pemakaian sulfa sendiri menimbulkan resistensi luas, juga menimbulkan efek

samping yang berbahaya, mulai dari alergi sampai Stevens Johnson syndrome, drug

fever, blood dyscrasia, menimbulkan kristaluria bila tidak cukup minum, dan lain-lain,

" demikian komentar Prof. Dr. Iwan Darmansjah. Teori Welcome yang menyatakan

adanya sinergisme sulfa dan trimetropim ternyata tidak benar. Sewaktu

kotrimoksazol banyak dipakai, profil laporan efek samping kotrimoksazol (yang

sebenarnya hampir semua disebabkan oleh komponen sulfanya) menempati ranking

pertama dari semua obat. Anak-anak menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi.

"Trimetroprim sendiri sama efektifnya dengan kotrimoksazol. Trimetoprim inilah yang

dipilih," Prof. Iwan menambahkan. Dikatakan lebih lanjut bahwa asam pipemidat

merupakan alternatif oral yang cukup baik. Zat ini dibuat antara asam nalidiksat dan

kuinolon yang baru, dengan efek samping yang lebih sedikit daripada asam

nalidiksat.

Sediaan kombinasi ini terutama efektif untuk infeksi kronik dan berulang saluran

kemih. Pada wanita, efektivitasnya mungkin disebabkan oleh tercapainya kadar

terapi dalam sekret vagina. Jumlah mikroba di sekitar orificium uretra menurun

sehingga kemungkinan terjadinya infeksi ulang pada saluran kemih bagian bawah

berkurang. Trimetroprim juga ditemukan dalam kadar terapi pada sekret prostat dan

efektif untuk pengobatan infeksi prostat.

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

4

Page 5: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

Infeksi berulang saluran kemih lebih sukar ditanggulangi daripada infeksi akut, pada

infeksi kronik ini, pengobatan dengan sediaan kombinasi perlu mempertimbangkan

hasil pemeriksaan sensitivitas mikroba.

Infeksi berulang saluran kemih lebih sukar ditanggulangi daripada infeksi akut.

Infeksi kronik ini mungkin disebabkan infeksi oleh mikroba lain atau karena

persistensi mikroba yang sama. Infeksi oleh mikroba lain biasanya dapat diatasi

dengan antimikroba seperti sulfisoksazol, sedangkan kambuh oleh mikroba yang

sama biasanya lebih sukar diatasi dan menunjukkkan adanya sumber infeksi yang

persisten di saluran kemih bagian atas yang sukar dibasmi. Sebab persistensi ini

antara lain: (1) obstruksi fungsional/mekanik yang menghambat pengosongan

kandung kemih, (2) resistensi mikroba terhadap antibiotika yang biasa digunakan,

(3) gangguan daya tahan tubuh seperti penderita penyakit kencing manis, (4)

kombinasi ketiga hal di atas. Mikroba penyebabnya antara lain Escherichia,

Enterobacter, Alcaligenes, Klebsiella, Proteus, kokus gram positif dan mikroba

campuran.

Laju penyembuhan infeksi kronik saluran kemih relatif rendah, apapun antimikroba

yang digunakan, dan terapi supresif kronik atau pengobatan intermiten terhadap

kambuhnya gejala merupakan tujuan pengobatan yang paling baik.

Beberapa obat antimikroba tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi sitemik

yang berasal dari saluran kemih karena bioavailibilitasnya dalam plasma tidak

mencukupi. Tetapi pada tubuli renalis, obat-obat ini akan mengalami pemekatan dan

berdifusi kembali ke parenkim ginjal sehingga bermanfaat untuk pengobatan infeksi

saluran kemih. Oleh karena kadarnya cukup tinggi pada saluran kemih saja, maka

antimikroba seperti ini dianggap sebagai antiseptik lokal untuk infeksi saluran kemih.

Antiseptik ini antara lain adalah metenamin, asam nalidiksat dan nitrofurantoin.

Untuk infeksi akut saluran kemih yang disertai tanda-tanda sistemik seperti demam,

menggigil, hipotensi dll; obat antiseptik saluran kemih tidak dapat digunakan karena

pada keadaan tertentu diperlukan obat dengan kadar efektif dalam plasma.

Pengobatan rasional pada keadaan ini harus berdasarkan atas hasil biakan dan uji

kepekaan kuman. Sementara menunggu hasil laboratorium, dapat diberikan obat

golongan aminoglikosida seperti gentamisin, sulfonamid, kotrimoksazol, ampisilin,

sefalosporin, flourokuinolon dll. Dengan pemberian selama 5-10 hari biasanya

infeksi akut dapat diredakan dan selanjutnya diberi antiseptik saluran kemih sebagai

pengobatan pencegahan atau penekan.

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

5

Page 6: INFEKSI SALURAN KEMIH 2010.doc

Keperawatan Medikal BedahEdi Purwanto

Infeksi saluran kemih yang sering kambuh pada pria usia lanjut seringkali

disebabkan oleh adanya prostatitis kronis. Keadaan ini sulit diatasi karena obat sulit

mencapai kelenjar prostat. Semua penderita dengan infeksi saluran kemih berulang

diperiksa dengan teliti apakah disertai kelainan anatomis saluran kemih atau tidak.

Perlu diingat bahwa pada gagal ginjal, hasil pengobatan seringkali tidak memuaskan

karena hanya sedikit sekali obat yang dapat diekskresikan melalui ginjal. (An)

Program Diploma III KeperawatanUniversitas Muhammadiyah Malang

6