Hipokalemia ec Diare Akut
-
Upload
celine-surya -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
description
Transcript of Hipokalemia ec Diare Akut
Hipokalemia et causa Diare Akut F8
Tammy Vania 102011123Celine C. Surya 102013044
Ferry Roferdi102013097Oktaviana Linda Fermina 102013133
Magdalena 102013248Brigitte Fani Florencia 102013291Tjhia Theonardy Gilroy 102013346Novita Martha Tumanggor102013389
Noor Ain Binti Latif 102013488
Skenario
Seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke Poliklinik dengan keluhan utama kelemahan pada kedua tungkai bawah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri otot dan badan terasa lemas. Pasien mengalami diare dan muntah sejak 3 hari yang lalu, frekuensinya 7-8x/hari
Identifikasi Istilah
-
Rumusan masalah
Seorang perempuan berusia 50 tahun mengeluh lemah pada kedua tungkai sejak 1 hari yang lalu disertai dengan nyeri otot dan badan terasa lemas.
Mind Map
RM
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
WD
DD
Etiologi
Epidemiologi
Patofisiologi
Komplikasi
Tatalaksana
Pencegahan
Prognosis
Hipotesis
Seorang perempuan berusia 50 tahun diduga mengalami hipokalemi ec diare akut.
Anamnesis
Identitas Pasien Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga Riwayat Sosial
Pemeriksaan fisik
KU Kesadaran Head to toe
Mata TTV
Suhu NafasTDNadi
• System kardiovaskuler• System pernapasan• System gastrointestinal • System perkemihan • System musculoskeletal• System integument
palpitasi, kelemahan otot skeletal atau kram -> paralysis, paresthesias, konstipasi, mual atau muntah, kram perut, poliuri nokturia atau polidipsi, delirium dan halusinasi, depresi
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik yang diperoleh dari kasus: 1. Keadaan umum:
sakit sedang 2. Kesadaran:
Compos mentis 3. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah: 120/90 mmHg Frekuensi nadi: 96x / menit Frekuensi pernafasan: 20x / menit Suhu: 380
4. Ekstremitas Penurunan motorik ekstremitas bawah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab Normal: kadar kalium 3,5-5,5 mmol/L Pada kasus: kadar kalium 2,5 mmol/L
Kadar Kalium Urin Normal :
24 jam: 25-40 mEq/hariSewaktu: 15 mEq/hari
Pemeriksaan Penunjang
pH urin Normal: 4,8-7,4 Dipengaruhi: asupan makanan, obat, ifeksi traktus
urinarius, penyakit tertentu Darah Rutin
Terdiri atas pemeriksaan kadar hemoglobin, leukosit, laju endap darah, hitung jenis leukosit, dan hitung trombosit.
Pemeriksaan Penunjang
Kultur feses mengetahui penyebab diare, apakah oleh karena bakteri,
virus atau yang lainnya Analisa Gas Darah (AGD)
PO2, PCO3, pH, HCO3, dan saturasi O2
Working diangnosis Suatu keadaan dimana kadar kalium
dalam plasma berada dibawah 3,5 mmol/L
Kalium penting untuk transmisi dan konduksi impuls-impuls saraf, dan untuk kontraksi otot-otot rangka, jantung,
Hipokalemia et causa Diare Akut
Differential Diagnosis Hipomagnesemia Mg <
1,5 Penyebabnya
Gangguan fungsi ginjal
Diureis Hipokalemia Malabsorsi, diare,
penghisapan cairan Gambaran Klinis
Mengantuk Mual Muntah Kelemahan, Kejang,
Koma
• Hipofosfatemia Fosfat <2,5
• Penyebabnya• Alkohol• Malnutrisi• Ketoasidosis• DM• Hipertoriodisme
• Gambaran Klinis<1,0Anoreksia, KomaPusing, Kelemahan otot, Kejang
HiponatremiKadar natrium dibawah 135 mmol/L (normal 135-145 mmol/L
Gejala: • Sakit kepala • Kelemahan otot• Fatique• Apatis• Mual Muntah• Kejang perut• Shock• Kekacauan mental• Koma
Derajat Hipokalemia
Hipokalemia moderat didefinisikan sebagai kadar serum antara 2,5-3 mEq/L.
Hipokalemia berat didefinisikan sebagai kadar serum < 2,5 mEq/L. Hipokalemia yang < 2 mEq/L biasanya sudah disertai kelainan jantung
dan mengancam jiwa.
Etiologi
Pemasukan melalui diet yang kurang Kelaparan Diet yang tidak lazim
Kehilangan kalium yang berlebihan Gastrointestinal
Muntah-muntah berlarut-larut Diare Penghisapan nasogastric
Renal Diuretika
Epidemiologi
Peningkatan penderita sesuai dengan meningkatnya usia, karena meningkatnya penggunaan diuretik, diet kalium.
Namun, bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap infeksi virus GI, emesis atau diare.
Pemakaian diuretik non - hemat kalium, 20-50 %. Risiko hipokalemia pada pasien yang memakai diuretik
ditingkatkan oleh penyakit penyerta, seperti gagal jantung atau sindrom nefrotik.
Patofisiologi
Dehidrasi→ ↑↑Aldosteron → peningkatan reabsorpsi Na dan ekskresi K
Diare dapat menyebabkan deficit kalium, karena konsentrasi kalium dalam cairan feses adalah 40-60 mmol/L
Konsentrasi kalium dari cairan lambung hanya 5-10 mmol/L Gangguan Asam-Basa
Alkalosis metabolik → kekurangan H+ → ekskresi Na dan K → mempertahankan kadar H+
Gejala Klinis
Hipokalemia ringan (K+ 3-3,5 mEq/L) Hipokalemia sedang (K+ 2-3 mEq/L) Hipokalemia berat ( K+ <2 mEq/L)
KomplikasiKardiovasku
lerMuskuloskele
talGIT Ginjal
• gagal jantung kongestif,
• iskemik miokard
• kelemahan otot,
• depresi refleks,
• deep-tendon,
• flaccid paralysis
• mengurangi motilitas usus
• mengurangi pelepasan insulin yang berhubungan dengan DM
Tatalaksana dan pencegahan
KCI (kalium korida) : 20 mEq KPO4 (kalium fosfat) KHCO3 (kalium bikarbonat) 40-60 mEq KCI -> 1-1,5 mEq/L. 135-160 mEq -> 2,5-3,5 mEq/L. Parenteral + NaCl 0,9% Vena besar atau sentral : 20 mEq
dalam 100 mL NaCl 0,9% Vena perifer : maksimal 60 mEq
dalam 1000 mL NaCl 0,9%
Penatalaksanaan Meningkatkan asupan melalui makanan yang kaya kalium atau
penambahan garam kalium buah-buahan (terutama pisang, kismis, dan jeruk), jus buah, daging,
susu, tomat segar, kentang, dan miju-miju (sejenis polong). Suplemen Kalium Klorida Kalium Intravena
Kecepatan infus K+ tidak boleh melebihi 20 mEq/jam untuk menghindari terjadinya hyperkalemia yang serius
Oralit Untuk mengurangi dehidrasi akibat diare dan muntah
NaCl isotonik Untuk mencegah kekurangan natrium akibat dari diare dan
muntah
PrognosisPrognosis pada umumnya baik. Defisit ion kalium tergantung pada lamanya kontak dengan penyebab dan konsentrasi ion kalium serum. Pada kasus hipokalemia kronik, penurunan ion kalium serum 1 mEq sebanding dengan defisit 200 meq. Dianjurkan untuk mempertahankan konsentrasi ion kalium serum <4.0 meq/L.
Kesimpulan
Hipotesis diterima Hipokalemia ec Diare Akut.
Tepatnya penanganan pada pasien hipokalemia sangat menentukan prognosis, mengingat masalah yang komplit yang dapat terjadi pada pasien. Hipokalemia bahkan dapat menimbulkan kematian yang diakibatkan karena kesalahan pengobatan dan penanganan pasien.