hemasitometer
-
Upload
rahma-wati -
Category
Documents
-
view
1.153 -
download
0
Transcript of hemasitometer
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 1/8
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM Menghitung Sel
Darah Merah dan Sel Darah Putih Pada Ikan Lele
(Clarias gariepinus)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam proses kehidupan organism, organism senantiasa berusaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya tak terkecuali pada ikan. Salah satu mekanisme dalam menjagakelangsungan hidup adalah dengan melakukan proses metabolism yang didapat dari asupan
makanan. Organism memerlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme diseluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolism menghasilkan sisa (sampah) yang harus
dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan olehtubuh seperti oksigen maupun hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh system
peredaran darah.
Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang sama, namun tiap-tiap
kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai anatomi organ peredaran
darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel dan plasma darah.
Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan
zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap
ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh.
Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses pengangkutan
materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin yang memungkinkannyamampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam
plasma darah. Hemoglobin juga menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit
disebut dengan sel darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya
yang sangat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman.
1.2 TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah putih yang
terdapat pada ikan lele (Clarias gariepinus)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi lain yang
terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian- bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah , darah akan membeku
disebabkan oleh kerja ensim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi
trombin yang aktif.
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 2/8
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik),lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu),
fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh, atau yangtidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan. Darah, juga menjaga masuknya bahan
penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan, danmembawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Dengan adanya hormon dalam aliran
peredaran darah, seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable yaitu pembuluh
yang terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran
yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi. Jantung
mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi.
Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasangvena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar. ). Vena yang pertama, membawa darah dari
bagian kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke
tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi
vena portae renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan
banyak vena renalis advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah.
Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis
yang mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
Sistem peredaran vena pada ikan teleostei
Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 ± 3 % dari bobot
tubuhnya. Pada Squlus acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya.
2.1 KOMPOSISI DARAH
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di
seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah
terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dam
keping darah.
1. Plasma darah
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma
darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat
kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
2. Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab
haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan
sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam
hati.
1. Sel darah putih (Leukosit)
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 3/8
Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dankelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit.
1. Keping darah (Trombosit)
Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sumsum
merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah.
2.2 FUNGSI DARAH
Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut (pengedar),
pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran Oksigen pada tubuh :
1. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.2. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan CO2 dan
mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.3. O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri
4. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk pembakaran(oksidasi)
5. P eredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawaoksigem dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung membawa
karbondioksida.
6. P eredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa karbondioksida
menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa ke jantung.
Jadi kesimpulannya, fungsi darah adalah :
y Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
y Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuhy M
engangkut karbondioksida ke paru-paruy Mengedarkan hormon
2.3 HEMASITOMETER
Haemocytometer adalah perangkat awalnya dirancang untuk penghitungan sel darah.
Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainnya.
Yang hemocytometer diciptakan oleh Louis-CharlesMalassez dan terdiri dari tebal kaca mikroskop slide dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan ruang. Ruangan ini diukir
dengan menggunakan laser-tergores grid dari garis tegak lurus. Perangkat ini disusun denganhati-hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis yang diketahui, dan kedalaman ruang juga
dikenal. Oleh karena itu mungkin untuk menghitung jumlah sel-sel atau partikel dalamvolume tertentu cairan, dan dengan demikian menghitung konsentrasi dalam cairan sel-sel
secara keseluruhan.
2.4.1 GELAS OBJEK KAMAR HITUNG
Daerah yang diperintah dari hemocytometer terdiri dari beberapa, besar, 1 x 1 mm (1 mm2)
kuadrat. Ini dibagi dalam 3 cara; 0,25 x 0,25 mm (0,0625 mm2),
0,25 x 0,20 mm (0,05 mm2)
dan 0,20 x 0,20 mm (0,04 mm
2). Pusat, 0,20 x 0,20 mm ditandai, 1 x 1 mm persegi dibagi
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 4/8
lagi menjadi 0,05 x 0,05 mm (0,0025 mm2)
kuadrat. Yang mengangkat tepi hemocytometer memegang coverslip 0,1 mm dari grid ditandai. Ini memberikan setiap persegi volume yang
ditetapkan.
Dimensi Area Volume pada kedalaman 0,1 mm
1 x 1 mm 1 mm2
100 nl
0,25 x 0,25 mm 0,0625 mm 2 6,25 nl
0,25 x 0,20 mm 0,05 mm2
5 nl
0,20 x 0,20 mm 0,04 mm 2 4 nl
0,05 x 0,05 mm 0,0025 mm20,25 nl
Ukuran sel-struktur yang akan dihitung adalah yang terletak di antara tengah-tengah tiga baris
di bagian atas dan kanan atas kuadrat dan batin dari tiga baris di bagian bawah dan kiri alun-
alun.
Dalam peningkatan Neubauer hemocytometer (menengah umum), jumlah sel per ml dapat
ditemukan hanya dengan mengalikan jumlah total sel ditemukan dalam kotak hemocytometer
(daerah sama dengan kotak merah pada gambar di sebelah kanan) oleh 10 4 (10000 ).
Berikut adalah dua metode sederhana untuk menghitung sel berdasarkan luas permukaan
hemacytometer digunakan untuk menentukan jumlah sel. Other counting schemes are
accetable also. The choice of methods depends upon the cell concentration ± the accuracy of
the procedure depends upon the number of cells counted. When cell concentration is low,
one should count more grids. Lain skema accetable menghitung juga. Pemilihan metode
tergantung pada konsentrasi sel ± ketepatan prosedur tergantung pada jumlah sel dihitung.
Ketika sel konsentrasi rendah, orang harus menghitung lebih grid.
Metode A
Menghitung jumlah sel-sel di luar kotak 4 (lihat panel sebelah kiri Gambar 2).
Konsentrasi sel dihitung sebagai berikut:
Sel konsentrasi per mililiter = Total jumlah sel dalam 4 kuadrat x 2500 x faktor pengenceran
Contoh: Jika salah satu sel 450 dihitung setelah menipiskan suatu alikuot suspensi sel 1:10,
konsentrasi sel asli = 450 x 2500 x 10 = 11.250.000 / ml
Metode B
Perkiraan sel 5 konsentrasi dengan menghitung kuadrat di tengah alun-alun besar (lihat panel
sebelah kanan pada Gambar 2).
Konsentrasi sel dihitung sebagai berikut:
Sel konsentrasi per mililiter = Total jumlah sel dalam 5 kuadrat x 50.000 x faktor
pengenceran
Contoh: Jika salah satu sel setelah 45 dihitung menipiskan suatu alikuot suspensi sel 1:10,konsentrasi sel asli = 45 x 50.000 x 10 = 22.500.000 / ml
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 5/8
Gambar 2. Menghitung prosedur untuk Metode A (panel kiri) dan B (kanan panel).
2.4.2 PIPET THOMMA
Pipet Thomma adalah jenis pipet yang digunakan untuk pengenceran sel darah. Ia tidak mengukur menipiskan darah atau cairan dalam jumlah tertentu (misalnya, dalam mililiter),
melainkan dalam hal bagian dari volume total volume pipet. Yang pipet terdiri dari sebuah batang yang ditandai dengan 2 divisi. Tanda pertama menunjukkan unit 0,5, dan yang kedua
menunjukkan tanda 1,0 unit. Di atas batang adalah bola lampu pencampuran yang berisi
manik-manik kecil. Alat ini membantu dalam pencampuran darah dan pengencer. Lampu di
atas pencampuran kapiler pendek lain dengan tanda berukir (11,0 di sel putih pipet dan 101,0
pada sel merah pipet). Sel merah pipet volume 101 unit. Batang setiap pipet berisi 1 unit
volume dan bola lampu berisi bagian sisanya.
2.5 IKAN LELE (Clarias gariepinus)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Siluriformes
Famili: Clariidae
Genus: Clarias
Scopoli, 1777
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar . Lele mudah dikenali karena
tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki ³kumis´ yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di
Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikanmaut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling
(Makassar ), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli(Malaysia).
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura
(Srilangka), (Jepang) dan (Tiongkok ). Dalam bahasa Inggris disebut pula
catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa
Yunani chlaros, yang berarti µlincah¶, µkuat¶, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup
dan bergerak di luar air.
BAB III
PROSEDUR KEGIATAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 6/8
Waktu kegiatan praktikum fisiologi perhitungan jumlah sel darah merah yaitu pada hari rabu,tanggal 18 november 2009 jam 12.30-14.00 WIB. Sedangkan perhitungan jumlah sel darah
putih yaitu pada hari rabu tanggal 25 november 2009 jam 12.30-14.00 WIB.
Tempat pelaksanaan praktikum adalah di Laboratorium Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan gedung dekanat baru.
3.2 ALAT DAN BAHAN
3.2.1 Alat-alat yang digunakan dalam praktikum fisiologi perhitungan jumlah sel darahmerah dan sel darah putih adalah sebagai berikut :
a. Mikroskop, untuk melihat seldarah merah dan sel darah putih,
b. Counting Chamber, untuk perhitungan sel darah merah dan sel darah putih,
c. Pipet Thomma, untuk menyimpan darah agar darah tidak beku, sekaligus tempat
pengenceran sel darah,
d. Hand counter, untuk alat hitung sel darah,
e. Talenan, sebagai tempat memotong organ ikan,
f. Pisau, untuk memotong ikan lele yang akan diuji cobakan.
3.2.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi penentuan nilai hematokrit
adalah sebagai berikut :
a. Sampel darah ikan lele (Clarias gariepinus), sebagai objek pengamatan,
b. Larutan Hayem¶s, sebagai larutan pengencer sel darah merah,
c. Larutan Turk, sebagai larutan pengencer sel darah putih,
d. Alkohol 70%, sebagai larutan yang diteteskan pada ikan,
e. Larutan akuades, sebagai larutan yang diteteskan pada ikan.
3.3 PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah pengambilan sampel darah untuk ikan lele adalah sebagai berikut:
1. Menimbang berat ikan dengan menggunakan neraca yang telah disediakan.
2. Tempatkan ikan lele diatas talenan dan bagian pangkal ekornya dipegangi agar tidak
bergerak dan memudah kan pemotongan pangkal ekor dengan pisau bedah.
1. Setelah darah yang keluar dari pangkal ekor dihisap dengan pipet thomma sebatas
skala 0,5 dan dihentikan penghisapan tersebut dengan cara menekan ujung lidah ke
ujung karet penghisap, kemudian segera masukan kedalam larutan Hayem¶s (bila
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 7/8
menghitung sel darah merah) sampai skala 101 atau larutan Turk (bila menghitung seldarah putih) sampai skala 11.
1. Kemudian karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan
dengan ujung ibu jari dan ujung telunjuk agar cairan tidak keluar selanjutnyadigerakan dengan arah memutar selama 3 menit agar merata.
1. Sebelum dilakukan penghitungan terlebih dahulu dilakukan pemunculan kamar hitung
dibawah mikroskop sampai terlihat kotak-kotak kecil baik untuk tempat penghitungan
sel darah merah dan sel darah putih.
1. Setelah terlihat kamar hitung segera ditetesi celah dalam parit hemasitometer dengan beberapa tetes sampel darah dan dibiarkan beberapa saat setelah darah, kemudian baru
dilakukan penghitungan sel darah merah maupun sel darah putih dengan handcounter.
1. Jumlah kotak untuk menghitung sel darah merah seperti pada gambar yaitu sebanyak
5 kotak yang berada ditengah kamar hitung dan dihitung jumlah sel darah merahuntuk masing-masing kotak, kemudian dijumlahkan dan dibagi 5 untuk rata-ratanya.
Faktor pengali adalah 50.000 yang harus dikalikan dengan rata-rata jumlah untuk
menyatakan jumlah sel darah merah per ml darah. Sedangkan untuk sel darah putih
menghitung keempat kotak dibagian sudut pada gambar dan dihitung jumlah sel per
kotak dibagian sudut kemudian dijumlahkan dan dibagi 4 untuk rata-ratanya. Faktor
pengali adalah 3200 yang harus dikalikan dengan jumlah rata-rata tersebut untuk
menyatakan jumlah sel darah putih per ml darah
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Perhitungan sel darah dengan menggunakan hemasitometer, di dapat sebagai berikut :
1. Perhitungan sel darah merah (sdm) :
sdm 1 : 54
sdm 2 : 69
sdm 3 : 77
sdm 4 : 65
sdm 5 : 78
sdm : 343
Rata-rata (x): sdm = 68,8
6
5/12/2018 hemasitometer - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hemasitometer 8/8
Sel darah merah = x × factor pengali
= 68,6 × 50.000
= 3.430.000 sel per ml darah
1. Perhitungan sel darah putih (sdp) :
sdp 1 : 115
sdp 2 : 120
sdp 3 : 135
sdp 4 : 127
sdp : 497
Rata-rata (x) : sdp = 124,5
4
Sel darah putih = x × factor pengali
= 124,5 × 3200
= 397600 sel per ml darah
BAB V
KESIMPULAN
Jumlah kisaran ikan dalam keadaan normal adalah untuk sel darah merah adalah 20.000-
3.000.000 sel/ml, sedangkan sel darah putih sekitar 20.000-150.000 sel/ml. Dari hasil
pengamatan dan perhitungan didapatkan bahwa ikan lele berada pada kisaran jumlah yang
banyak untuk sel darahnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya adaptasi fisiologi antara
ikan lele dengan lingkungan tempat hidupnya, di lumpur. Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen tubuhnya pada kondisi lingkungan yang rendah kadar oksigen dan rentan akan
serangan pada tubuhnya, maka ikan lele dilengkapi dengan jumlah sel darah yang tergolong
banyak.
Alat yang digunakan untuk menghitung sel darah merah dan sel darah putih adalahhemasitometer, hasil praktikum diperoleh jumlah sel darah merah ikan lele sebanyak
3.430.000 sel per ml darah dan diperoleh sel darah putih ikan lele sebanyak 397600 sel per mldarah. Selain itu kesalahan dalam penghitungan sel darah merah dan sel darah putih
kemungkinan dapat terjadi, seperti : kesalahan praktikan ketika menghitung sel darah, padasaat menyayat darah ikan terlalu banyak yang terbuang, ikan kehabisan darah terlebih dulu
sebelum sempat dihisap dengan pipet thomma.