Part I GeoStru 1 Part II Utility 4 Part III Introduzione 7 ...
Farnakologi part ii
-
Upload
ary-camba -
Category
Art & Photos
-
view
128 -
download
1
Transcript of Farnakologi part ii
Cara Pemberian
Terapi
Ns. Cici Desiyani, S.Kep
Jalur Pemberian Obat
Secara Garis Besar :
- Enteral ( Melalui saluran Cerna)
- Parenteral ( Selain melalui saluran cerna)
Pemberian Obat melalui Enteral
1) Peroral (PO)
Paling umum diberikan
Tujuan pemberian obat oral :
mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan
efek terapi dari jenis obat
2) Sub Lingual (SL)
Cara pemberian obat yang ditaruh di bawah lidah
Tujuan : efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena
pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari rasa
sakit
Kekurangan : kurang praktis untuk digunakan terus menerus
dan dapat merangsang selaput lendir mulut
3) Buccal
Cara Pemberian obat dengan di taruh antara mukosa pipi dan gusi
4) Rektal (Per-rektal)
Cara pemberian obat yang dimasukkan ke dalam rectum melaluidubur (anus)
Tujuan :
- Memberikan efek lokal dan sistematik
- Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria :efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses danmerangsang buang air besar, menghilangkan rasa sakit
Pemberian Obat Melalui Parenteral
1) Perinhalasi /topical
Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat local, misalnya
tetes mata, salep/tetes telinga, jenisnya:
a. Pemberian obat pada kulit: krim, lotion, aerosol dan spray
b. Pemberian obat pada telinga : tetes telinga atau salep
c. Pemberian obat pada tetes hidung
d. Pemberian obat pada mata
Inhalasi
- penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi : padaselaput mulut, tenggorokan atau pernapasan.
2) Parenteral/Injeksi
- cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa melaluisaluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh darah
Keuntungan:
- Efek timbul lebih cepat dan teratur
- Dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidaksadar, atau muntah-muntah
- Sangat berguna dalam keadaan darurat
Kerugian ;
- Dibutuhkan kondisi steril
- Menimbulkan rasa nyeri
- Tidak ekonomis
- Membutuhkan tenaga medis
Jenis-jenis Injeksi
Pemberian Secara Intacutan (IC)
- Prinsipnya memasukkan obat ke dalam jaringan kulit
- Pemberian obat melalui jaringan intracutan (IC), dilakukan di bawah dermis atau epidermis
- IC biasanya digunakan untuk mengetahui sensitivitas tubuhterhadap obat yang akan disuntikkan agar menghindari Dari efek alergi obat (dengan skin test), menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu
- Sudut injeksi 15-30 derajat
Pemberian secara IntraVena (IV)
- Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darahvena, waktu cepat sehingga obat langsung masuk ke dalamsistem sirkulasi darah
- Pada lengan (vena mediana cubiti/cephalica)
- Pada tungkai (vena saphenosus)
- Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
- Pada kepala (vena frontalis atau pada vena temporalis) khusus pada anak
Pemberian secara Subcutan (SC)
- Pemberian obat melalui suntikan area bawah kulit : [ada jaringankonektif atau lemak bawah dermis
- Jaringan subcutan tidak dialiri darah sebanyak darah yang mengaliriotot, sehingga absorpsi di jaringan subcutan sedikit lebih lambatdaripada absorpsi pada injeksi intramuscular
- Sudut injeksi 45-90 derajat
- Tempat injeksi: bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawahkosta sampai krista iliaka, bagian anterior paha, scapula punggungatas, gluteus dorsal
Obat yang lazim diberikan secara SC:
- vaksin, narkotika, heparin, obat-obatan pre operasi, insulin
Pemberian secara Intramuskular (IM)
- Cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot
- Sudut injeksi 90 derajat
- Tempat injeksi:
a) Otot vastus lateralis (lateral anterior paha pada orang dewasa)
b) Otot ventrogluteal ( gluteus medius dan minimus)
c) Otot dorsogluteus
d) Otot deltoid
Tambahan
Pemberian Obat Intra Vagina
Cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui
vagina
Tujuan:
- Mendapatkan efek terapi obat
- Mengobati saluran vagina atau serviks
- Tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria untuk infeksi
local