Enzim

22
Virdan Reynaldi Limbong [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 Mengetahui Struktur dan Karakteristik Enzim serta Memilih Metode Uji yang Sesuai Karakteristik Enzim Abstrak Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia. Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu: suhu, pH, koenzim, inhibitor. Kerja enzim model loock and key (pengunci dan kunci). Hanya bagian tertentu dari molekul enzim yang dapat mengikat substrat. Enzim juga terdiri dari protein dan asam amino. Terdapat kira-kira 20 asam amino, tetapi masing masing protein mengandung hanya beberapa asam amino tersebut. Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan

description

ft

Transcript of Enzim

Page 1: Enzim

Virdan Reynaldi Limbong

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Mengetahui Struktur dan Karakteristik Enzim serta Memilih Metode Uji yang Sesuai

Karakteristik Enzim

Abstrak

Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia. Peran enzim sebagai

biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam tubuh. Hal ini

karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya suatu

peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan

penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami

perubahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu: suhu, pH,

koenzim, inhibitor. Kerja enzim model loock and key (pengunci dan kunci). Hanya

bagian tertentu dari molekul enzim yang dapat mengikat substrat. Enzim juga terdiri dari

protein dan asam amino. Terdapat kira-kira 20 asam amino, tetapi masing masing protein

mengandung hanya beberapa asam amino tersebut. Asam amino adalah senyawa organik

yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan

salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar

NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida untuk membentuk

protein. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji kadar protein, seperti:

Reaksi biuret, Reaksi ninhidrin, Reaksi xantoprotein, dan lain-lain. Dan dalam makalah

ini ada juga dibahas mengenai tahap isolasi.

Kata kunci: Enzim, model lock and key, protein, asam amino, tahapan isolasi protein.

Abstract

Enzymes is a protein that catalyze the biochemical reactions. The role of enzymes as a

biokatalisator very influential on the events of inside the body. This because enzymes as

a determinant that specifies the speed of the occurrence of an event physiological, that

Page 2: Enzim

plays a central role in health problem and disease. Thus, in specific circumstances

enzymes work will be amended. There are several factors that affect the enzymes work,

namely: temperature, pH, coenzyme, inhibitor. Of work Loock models and key enzyme

(lock and key). Just a specific parts of enzyme molecules that can bind to the substrate.

The enzyme is also composed of proteins and amino acids. There are about 20 amino

acids, but each protein contains only a few amino acids. Amino acids are organic

compounds containing an amino group (NH2), a carboxylic acid group (COOH), and one

of the other groups, especially from the group of compounds having the formula 20

NH2CHRCOOH basis, and linked together by a peptide bond to build proteins. There are

some way that can be used to test the protein content, such as biuret reaction,

ninhydrin reaction, Xanthoproteic reaction, and others. And in this paper there are also

discussed about the isolation stage.

Keywords: Enzymes, models lock and key, proteins, amino acids, protein isolation stages.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Setiap makhluk hidup di bumi pasti tersusun atas sel-sel yang berperan aktif dalam proses

metabolisme. Dalam proses metabolisme ini tentunya membutuhkan zat-zat seperti protein,

karbohidrat, vitamin, dan bahan lainnya untuk membantu proses metabolisme itu sendiri.

Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing reaksi

seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai suatu

kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang

dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara

memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan.

Katalisator inilah yang disebut dengan enzim. 

Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam

tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya

suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan

penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan.

Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat, reaksi-reaksi yang

Page 3: Enzim

terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini disebabkan kerja enzim tidak

terkoordinasi dengan cermat. Sementara dalam keadaan sehat , semua proses fisiologis akan

berlangsung dengan baik serta teratur. Penulis tertarik membahas tentang bagian bagian enzim

seperti protein, faktor tang mempengaruhi proses kerja enzim, dan lain-lain. Untuk itu,

pemahaman selengkapnya tentang enzim akan dibahas dalam makalah ini.

ISI

1. Enzim

Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia. Enzim biasanya terdapat dalam

sel dengan konsentrasi yang sangat rendah, dimana mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa

mengubah posisi kesetimbangan; artinya, baik laju reaksi maupun laju reaksi kebalikannya

ditingkatkan dengan kelipatan yang sama. Kelipatan ini biasanya di sekitar 103 sampai 1012.1

Enzim juga dapat menurunkan barier energy aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung dalam

kondisi normal yang ada pada sel hidup. Enzim dapat mempercepat tingkat reaksi ang

sebenarnya terjadi. Tetapi jauh lebih lambat.2

a) Faktor yang memmpengaruhi kerja enzim

Suhu

Setiap enzim di dalam tubuh memiliki suhu optimal sendiri (antara 35°C dan 40°C).2

Meningkatnya suhu secara ekstrim dapat menyebabkan bergetarnya atom-atom penyusun

enzim sehingga ikatan hidrogen terputus dan enizm mengalami denaturasi. Denaturasi

merupakan kerusakan bentuk tiga dimensi enzim dan membuat enzim terlepas dari

substratnya. Hal ini membuat aktivitas enzim mengalami penurunan. Denaturasi bersifat

tidak dapat balik (irreversible).3

pH

pH optimal (yang berkisar antara 6 sampai 8). Pengecualian dapat ditemukan pada enzim

pencernaan tertentu (seperti pepsin), yang berfungsi paling baik pada pH 1 sampai 2.2 Enzim

intrasel pada umumnya bekerja secara efektif pada kisaran pH 7,0. Apabila pH ditingkatkan

atau diturunkan di luar pH optimalnya, maka aktivitas enzim akan mengalami penurunan

secara cepat. Namun, terdapat enzim yang mempunyai pH optimal agak basa, seperti

Page 4: Enzim

amilase, dan sangat asam, seperti pepsin. Amilase mempunyai pH optimum sekitar 7,5 (agak

basa). Sedangkan, pepsin mempunyai pH optimal sekitar 2 (sangat asam).3

Kovaktor dan koenzim

Beberapa enzim memerlukan kofaktor. Atau zat anorganik pembantu seperti atom logam

(misalnya zink, besi, dan tembaga). Atau koenzim, molekul non protein organic seperti

vitamin.2

Inhibitor

Kinerja enzim bisa terhambat oleh adanya zat lain. Zat yang menghalangi kerja enzim

dinamakan inhibitor. Inhibitor dapat menghalangi kerja enzim secara tetap atau hanya untuk

semnetara. Inhibitor enzim dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain inhibitor kompetitif dan

inhibitor nonkompetitif:3

a. Inhibitor kompetitif

Inhibitor kompetitif merupakan molekul penghalang yang bersaing dengan substrat untuk

memperoleh sisi aktif enzim. Misalnya, sianida bersaing dengan oksigen agar

memperoleh hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir. Penghambatan yang dilakukan

oleh inhibitor kompetitif sifatnya sementara dan bisa diatasi dengan menambah

konsentrasi substrat.

b. Inhibitor nonkompetitif

Inhibitor nonkompetitif yaitu molekul penghambat enzim yang cara kerjanya dengan

menempelkan diri pada bagian luar sisi aktif enzim. Sehingga, bentuk enzim mengalami

perubahan dan sisi aktif enzim tidak bisa berfungsi. Hal ini membuat enzim substrat tidak

bisa masuk ke sisi aktif enzim. Inhibitor nonkompetitif enzim sifatnya tetap dan tidak

bisa terpengaruh oleh konsentrasi substrat.

b) Loock and key

Kerja enzim model loock and key (pengunci dan kunci). Hanya bagian tertentu dari molekul

enzim yang dapat mengikat substrat. Bagian reseptor ini disebut sisi aktif, biasanya menyerupai

lekukan atau kantong dipermukaan enzim yang sesuai dengan bentuk sisi aktif tersebut. Enzim

merupakan pengunci molekular yang hanya cocok untuk kunci molekular substrat.2

2. Protein

Page 5: Enzim

Protein adalah zat makanan yang paling kompleks. Protein terdiri dari karbon, hydrogen,

oksigen, nitrogen, dan sulfur. Protein terkandung dalam makanan nabati dan hewani, tetapi

protein hewani yang paling bernilai untuk tubuh manusia sebagai materi pembangun karena

komposisinya sama dengan protein manusia. Semua protein dibuat dari substansi lebih

sederhana, yang disebut asam amino. Terdpat kira-kira 20 asam amino, tetapi masing masing

protein mengandung hanya beberapa asam amino tersebut.4

a) Struktur protein dan metabolisme protein

Struktur protein

Struktur protein dapat dibedakan adalam 4 aras (level). Struktur primer menyatakan susunan

linear asam-asam amino sepanjang rantai polipeptida. Struktur sekunder menggambarkan

pola pelipatan (foolding) bagian bagian polipeptida ke dalam struktur yang teratur, misalnya

heliks dan lembaran yang terlipat-β (β-pleated sheet). Struktur tersier menggambarkan

pelipatan bagian-bagian antara heliks-α dan lembaran-β serta semua interaksi nonkovalen

yang menyebabkan terjadinya pelipatan yang sesuai pada satu rantai polipeptida. Interaksi

nonkovalen tersebut antara lain ikatan hydrogen, ikatan hidrofobik, dan interaksi van der

walls. Struktur ke empat, yaitu struktur kuarterner, menunjukkan interaksi nonkovalen yang

mengikat beberapa rantai polipeptida ke dalam satu molekul tunggal protein, misalnya

hemoglobin.5

Metabolisme protein

Pencernaan protein dimulai dari lambung dengan enzim pepsin yang memecahkan sekitar

10% dari ikatan peptide dalam protein dan menghasilkan protein yang lebih kecil

(polipeptida). Selanjutnya dalam usus halus, enzim-enzim yang dihasilkan oleh pangkreas,

seperti tripsin, kemotripsin, menyempurnakan penguraian polipeptida menjadi asam amino.

Asam amino tersebut kemidian diserap melalui dinding usus halus dan dialirkan ke jaringan

jaringan yang memerlukan asam amino tersebut. Didalam tubuh, asam amino tersebut dapat

digunakan untuk membangun protein yang khas, atau dapat juga dioksidasi untuk

menghasilkan energy (mengikuti rangkaian metabolisme glukosa yaitu memasuki siklus

TCA).2

A. Asam amino

Page 6: Enzim

Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus

asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa

yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida

untuk membentuk protein. Asam amino sering disebut blok bangunan kehidupan. Semua proses

kehidupan tergantung pada protein yang berperan penting dalam tubuh sebagai struktur,

pengirim pesan, enzim, dan hormon. Dua puluh jenis asam amino alami adalah blok bangunan

protein, yang terhubung satu sama lain dalam bangunan rantai. DNA memberitahu tubuh

bagaimana membuat rantai amino dan bagaimana mengurutkannya menjadi jenis protein

tertentu. Delapan dari dua puluh asam amino itu, yang disebut asam amino esensial, tidak dapat

disintesis dalam sel-sel manusia dan harus dikonsumsi sebagai bagian dari diet. Dua belas yang

tersisa adalah asam amino nonesensial. Asam amino adalaah suatu golongan senyawa karbon

yang setidak-tidaknya mengaandung satu gugus karboksil dan satu gugus amino.6

B. Fungsi protein

Fungsi protein sangat penting untuk tubuh manusia setidaknya ada 7 fungsi utama dari protein

untuk manusia yang menopang kehidupan. Perlu diketahui Protein adalah molekul yang sangat

penting dalam sel yang berada pada tubuh kita. Protein dibutuhkan hampir di semua sel tubuh

manusia. Setiap protein dalam tubuh memiliki fungsi tertentu. Protein memiliki peran yang

berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Ada yang berperan untuk gerakan tubuh dan untuk

antibodi terhadap kuman. Protein bervariasi dalam struktur serta fungsi. Berikut ini adalah fungsi

dari protein :7

 

1. Pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh

Fungsi utama protein adalah untuk pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh. Banyak atlit

binaraga yang menjadikan protein sebagai menu utama makanan mereka. Karena protein dapat

membuat otot tetap tumbuh kembang. Apabila otot yang terbentuk tetap terpiara dengan baik,

maka ia akan membantu tubuh memaksimalkan pembakaran lemak sehingga berat badan tetap

seimbang.

2. Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul

spesifik yang disebut enzim; dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon

Page 7: Enzim

dioksida sampai yang sangat rumit seperti reaksi kromoson. Hamper semua enzim menunjukan

daya kualitik yang luar biasa, dan biasanya dapat mempercepat reaksi sampai beberapa juta kali.

Sampai kini lebih dari seribu enzim telah dapat diketahui sifat-0sifatnya dan jumlaha tersebut

terus bertambah. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem

biologis.

3. Protein untuk hormon

Protein Hormonal merupakan protein yang membantu aktivitas dan kegiatan dan

mengkoordinasikan tubuh tertentu. Contoh dari protein ini adalah termasuk insulin, oksitosin,

dan somatotropin. Insulin mengatur metabolisme glukosa dengan mengendalikan gula darah

dalam tubuh manusia. Oksitosin diperlukan untuk merangsang kontraksi pada wanita saat

akanmelahirkan. Somatotropin adalah hormon pertumbuhan yang merangsang produksi protein

dalam sel otot.

4. Alat pengangkut dan alat penyimpan

Banyak molekul dengan Berat molekul serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh

protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengankut oksigen dalam eritosit, sedang

mioglobin mengankut oksigwn dalam otot. Ion besi diangkut dalam plasma darah oleh transferin

dan disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan feritin, suatu protein yang berbeda dengan

transferin.

5. Pengatur pergerakan

Protein merupakan komponen utama daging; gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul

protein yang saling bergeseran. Pergerakan flagella sperma disebabkan oleh protein.

6. Penunjang mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu protein

berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.

7. Pertahanan tubuh/Imunisasi

Page 8: Enzim

Protein memegang peran utama dalam hal kekebalan tubuh. Disebutkan oleh University of

California, Los Angeles bahwa mereka yang mengonsumsi protein terlalu sedikit akan jauh lebih

mudah terserang penyakit. Dan perlu diketahui bahwa sel darah putih terbuat dari protein. Sel

darah putih ini sendiri dapat membantu mencegah serangan virus dan bakteri di dalam darah.

 Beberapa jenis protein yang diperoleh dari susu dan whey juga berfungsi meningkatkan

glutathione, yang berperan sebagai antioksidan dan memerangi bakteri serta virus.

8. Media perambatan impuls syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk resepotr; misalnya rodopsin, suatu

protein yang bertindak sebagai reseptor/penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.

9. Pengendalian pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi

bagain DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.

10. Protein kontraktil

Protein jenis ini berfungsi untuk gerakan pada tubuh manusia, contoh dari protein ini adalah

aktin dan myosin, protein ini memiliki fungsi dan berperan dalam kontraksi otot dan gerakan

tubuh. Protein juga sering di sebutkan sebagai salah satu dalam program diet sehat tanpa obat

yang aman dan alami.

11. Menyeimbangkan produksi hormon

Salah satu bahan untuk memproduksi hormon adalah protein. Fungsi protein di sini adalah

menunjang proses sekresi, dan membantu pelepasan hormon pada tubuh, termasuk hormon

testeosterone serta hormon pertumbuhan.

C. Uji protein

Protein dapat diuji melalui beberapa tes uji, yaitu :8

1) Reaksi biuret

Jika larutan protein encer yang dibuat basa dengan larutan natrium hidroksida ditambah

dengan beberapa tetes dengan larutan tembaga sulfat encer, larutan tersebut akan

Page 9: Enzim

berbentuk warnah merah muda sampai violet. Reaksi ini disebut dengan reaksi biuret

sebab warna senyawa yang terbentuk samadengan warna senyawa biuret bila ditambah

larutan natrium hidroksida dan tembaga sulfat.

Warnah merah muda atau merah jambu terbentuk apabila larutan protein yang diselidiki

mempunyai molekul yang besar, misalnya glatin.

Reaksi biuret positif untuk semua jenis protein dan hasil-hasil antara hidrolisisnya jika

masih mempunyai dua atau lebih ikatan peptida, dan negative untuk asam amino.

2) Reaksi ninhidrin

Zat pengoksidasi ninhidrin dengan larutan protein membentuk larutan berwarna ungu

sampai biru. Reaksi berjalan dengan sempurna pada pH 5-7 dan sedikit pemanasan.

Reaksi ini berlaku untuk semua protein, hasil antara hidrolisisnya, dan akhir

hidrolisisnya, yaitu asam amino. Khusus untuk asam amino prolin dan hidroksi prolin

akan terbentuk warna kuning.

3) Reaksi xantoprotein

Protein yang engandung residu asam amino dengan radikal fenil dalam struktur kimianya

(protein yang mengandung asam amino fenilanin atau triosin) jika ditambahkan dengan

asam nitrat pekat akan terbentuk gumpalan warna putih. Pada pemanasan, warna

gumpalan putih tersebut akan berubah menjadi kuning, yang akhirnya berubah menjadi

jingga jika dengan larutan basa. Sebenarnya, proses ini adalah proses nitrasi inti benzena

pada asam amino penyusun protein tersebut. Peroses ini dapat terjadi jika kulit terkena

asam nitrat pekat, yang segera menjadi kuning karena terjadinya proses nitrasi inti

benzena pada asam amino penyusun kulit.

4) Reaksi millon

Reaksi millon digunakan khusus untuk protein yang mengandung asam amino dengan

larutan hidroksi fenil sebagai penyusunnya. Oleh karena itu, reaksi ini khusus untuk

protein yang struktur kimianya mengandung residu tirosin. Jika larutan protein ini

ditambah dengan pereaksi millon (reaksi larutan merkuri nitrit dan merkuri nitrat dalam

campuran asam nitrit dan asam nitrat), gumpalan berwarna putih akan terbentuk dan akan

Page 10: Enzim

segera berubah menjadi merah pada pendidihan. Protein derivate skunder, seperti

proteosa dan pepton dengan pereaksi ini pada pemanasan hanya berbentuk larutan

berwarna merah.

5) Reaksi Hopkins Cole

Asam glioksilat dan asam sulfat pekat dapat membentuk larutan pekat berwarna violet

pada penggojlokkan dengan larutan protein yang mengandung residu triptofan dalam

struktur kimianya. Glatin dan protein-protein lain yang tidak mempunyai residu triptofan

dalam struktur kimianya, dengan reaksi Hopkins cole tidak ndapat membentuk warna

violet pada penggojlokkannya. Adanya nitrat, nitrit, dan klorat dapat menganggu jalannya

reaksi Hopkins cole ini.

3. Penggolongan protein.

Protein dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan fungsi biologis,

antaralain :9

a. Penggolingan protein berdasarkan komposisi kimia

Penggolongan ini adalah penggolongan berdasarkan komposisi kimianya, protein

sederhana adalah protein yang tersusun atas satuan asam amino saja. Protein

terkonjugasi adalah protein yang tersusun atas sejumlah asam amino dan yang

bukan asam amino. Contoh dari protein yang terkonjugasi adalah hemoprotein,

gliko protein, metalprotein, lipoprotein, dan fosfoprotein.

b. Penggolongan protein berdasarkan bentuk

Berdasarkan bentuk molekul protein, ada dua golongan protein, yaitu protein serat

dan protein bujur telur. Perotein serat adalah protein yang berbentuk serat panjag

yang tidak larut dalam air, terdapat dalam kulit, rambut, dan jaringan pengikat.

Protein serat ini terbagi dua, yaitu kolagen dan keratin. Kolagen adalah protein

pokok jaringan pengikat dari tulang, gigi, dan tendon. Keratin adalah protein

pokok dari kulit, kuku, sayap, dan rsmbut.

Protein bujur telur adalah protein yang berbentuk bujur telur atau bulat lonjong

yang larut dalam air, bersifat dinamis, dan mudah berdisfusi. Protein ini terdapat

ddalam enzim, albumin, dan globulin.

c. Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologis

Page 11: Enzim

Berdasarkan fungsi biologis, protein dibedakan atas 7 golongan, yaitu sebagai

berikut.

a) Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator.

b) Protein transport, yaitu perotein yang berfungsi sebagai pengikat dan

pengangkut. Contohnya, perotein dalam hemoglobin. Hemoglobin dalam

sel darah merah mengikat oksigen dari paru-paru, dan membawanya ke

jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari hati

ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan

menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam

amino, dan nutrien lain melaluai membran ke dalam sel.

c) Protein nutrien dan penyimpanan, ialah protein yang berfungsi sebagi

cadangan makanan. Contohnya ialah protein yang terdapat dalam biji-

bijian seperti gandum, beras, dan jagung. Ovalbumin pada telur dan kasein

pada susu juga merupakan protein nutrien.

d) Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel

dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah

aktin dan miosin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot

kerangka.

e) Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk

memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah

kolagen, yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain

adalah keratin yang terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung;

fibroin, yaitu komponen utama dalam serat sutera dan jaring laba-laba.

f) Protein pertahanan (antibody), yaitu protein yang melindungi organisme

terhadap serangan oraganisme lain (penyakit). Contohnya adalah

imunoglobin atau antibodi yang terdapat dalam vertebrata. Protein ini

dapat mengenali dan menetralkan bakteri, virus, atau protein asing dari

spesi lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah

jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular dan toksin bakteri juga tampaknya

berfungsi sebagai protein pertahanan.

Page 12: Enzim

g) Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler

atau fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur

metabolisme gula darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit

diabetes. Contoh lain adalah hormon pertumbuhan dan hormon seks.

4. Tahapan isolasi

Ada beberapa tahapan isolasi dalam mengukur kadar enzim yang ada pada tikus putih

sebagai hewan coba, yaitu :10

a) Persiapan hewan coba

Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih.

b) Pengolahan sampel

Dilakukan euthanasia dengancara dislokasi pada bagian leher hewan coba dan

dilakukan pembedahan untuk memisahkan bagian tulang dan daging. Kemudian

dimasukkan kedalam wadah yang berisi larutan phosphate buffer saline-azida

(pbs-azida) pada pH 7,4.

c) Isolasi protein tikus

Isolasi dilakukan dengancara daging dihaluskan dan ditambah dengan sedikit

pasir kuarsa dan digerus dengan menggunakan mortar dalam kondisi dingin

(diatas balok es). Proses penggerusan daging kemudian ditambah dengan

phosphate buffer saline tween phenyl metil sulfonil fluoride (PBSTPMSF)

sebanyak 5 kali folume. Homogenate kemudian dimasukkan kedalam tabung poli

propilen homogenate.kemudian homogenate di vortex dan di sonikasi maing

masing selama 10 menit. Setelah itu disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm

selama 15 menit, selanjutnya dipisahkan antara endapan dan supernatant. Super

natan ditambahkan etanol absolut dan dimasukkan ke lemari pendingin selama 1

malam hingga terbentuk gumpalan putih. Kemudian supernatant di sentrifugasi

dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit. Setelah itu etanol dibuang dan

diperoleh endapannya. Endapan dikeringkan sampai bau etanool hilang dan

ditambah buffer tris HCl (1:1), kemudian disimpan kedalam freezer suhu -20°C.

Page 13: Enzim

Penutup

Kesimpulan

Dalam makalah ini dibahas tentang bagai man acara kita untuk mengetahui tantang bagai man

acara mengukur kadar enzim X yang diisolasi dari suatu jaringan tikus untuk memilih metode uji

yang sesuai dengan karakteristik ensim X tersebut yaitu dengan cara: memahami enzim, protein,

metabolism dan struktur protein, fungsi protein, penggolongannya, metode uji protein, dan

tahapan isolasinya.

Penutup

Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam

tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya

suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan

penyakit. Sehingga kita sebagai calon dokter diharuskan mampu mengerti tentang peran enzim

dalam tubuh manusia.

Page 14: Enzim

Daftar pustaka

1. Safitri A, editor. Schaum’s easy out lines Biokimia. Jakarta: erlangga; 2006: h 49.

2. Veldeman J. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004: h 29,308-309.

3. G-excess.com. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Diunduh dari www.g-

excess.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.html, 23 desember 2014.

4. Komalasari, editor. Anatomi dan fisiologi. Ed 10. Jakarta: EGC;2004:h 359.

5. Yuwono T. Biologi molekuler. Jakarta: erlangga;2010: h24-25

6. Kamus kesehatan. Asam amino. Diunduh dari kamuskesehatan.com/arti/asam-amino/, 26

desember 2014.

7. Academia.edu. Fungsi protein. Diunduh dari

www.academia.edu/6291998/fungsi_protein, 26 desember 2014.

8. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan program

strata1 fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC;2009:h 186-187.

9. G-excess.com. Penggolongan protein dan strukturnya. Diunduh dari www.g-

excess.com/penggolongan-protein-dan-strukturnya.html, 26 desember 2014.

10. Triwidya wati, Aulani AM, dan Dyah Ayuoktavianie AP, 2013. Pengaruh induksi lipopili

sakarida (LPS) terhadap profil protein dan aktifitas enzim protaze pada otak tikus putih

(rattus novergicus) brain. Program studi pendidikan dokter hewan, program kedokteran

hewan, universitas Brawijaya.