Diagnosa keperawatan dan kasus
-
Upload
ririnisahawaitun -
Category
Documents
-
view
24.792 -
download
2
Transcript of Diagnosa keperawatan dan kasus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DEFINISI
Suatu pernyataan yg menjelaskan
respons manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dr
individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dpt mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti utk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah atau merubah status kesehatan
klien (Carpenito, 2000)
CONt…
“Keputusan klinik tentang respons individu,
keluarga dan masyarakat tentang masalah
kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan utk mencapai
tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat” (NANDA)
CONt… Semua diagnosa keperawatan harus didukung
oleh data, yg menurut NANDA diartikan sbg
“definisi karakteristik” atau “tanda dan
gejala”.
Tanda : seseuatu yg diobservasi
Gejala : sesuatu yg dirasakan oleh klien
• Fokus : Faktor2 pengobatan penyakit
• Orientasi : keadaan patologis
• Cenderung tetap, mulai sakit sampaisembuh
• Mengarah pd tindakan medis yg sebagiandilimpahkan kpd perawat
• Diagnosa medis melengkapi diagnosakeperawatan
DiagnosaMedis
• Fokus : reaksi/respon klien thd tindakankeperawatan & tindakan medis lainnya.
• Orientasi : kebutuhan dasar individu
• Berubah sesuai perubahan respon klien
• Mengarah pd fungsi mandiri perawat dlmmelaksanakan tindakan dan evaluasinya
• Diagnosa keperawatan melengkapidiagnosa medis
DiagnosaKeperawatan
Tujuan DiagnosaKeperawatanMengidentifikasi :
Masalah dimana adanya respon klien thd
status kesehatan atau penyakit.
Faktor-faktor yg menunjang atau
menyebabkan suatu masalah (etiologi)
Kemampuan klien utk mencegah atau
menyelesaikan masalah
Langkah-LangkahMenentukan DiagnosaKeperawatan Klasifikasi dan Analisa Data
Interpretasi Data
Validasi Data
Perumusan Diagnosa Keperawatan
Klasifikasi dan AnalisaData Data bisa diperoleh dari keadaan klien yg tdk sesuai
dengan standar yang sudah ada.
Pengelompokan data yaitu mengelompokan data-
data klien atau keadaan tertentu dimana klien
mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya.
Pengelompokan data dpt disusun berdasarkan “pola
respon manusia (taksonomi NANDA)” dan atau
“pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)”
CONt…
“Respon Manusa” : 9 pola (Taksonomi NANDA I)
1. Pertukaran
2. Komunikasi
3. Berhubungan
4. Nilai-nilai
5. Pilihan
6. Bergerak
7. Penafsiran
8. Pengetahuan
9. Perasaan
CONt… “Pola Fungsi Kesehatan” : 11 pola (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994)
1. Persepsi Kesehatan : pola penatalaksanaan kesehatan
2. Nutrisi : pola metabolisme
3. Pola eliminasi
4. Aktivitas : pola latihan
5. Tidur : pola istirahat
6. Kognitif : pola perseptual
7. Persepsi diri : pola konsep diri
8. Peran : pola berhubungan
9. Seksualitas : pola reproduktif
10. Koping : pola toleransi stres
11. Nilai : pola keyakinan
Interpretasi/Identifikasi
Menentukan Kelebihan Klien
Menentukan masalah klien
Menentukan masalah klien yg pernah dialami
Penentuan keputusan
1. Tidak ada masalah (no problem) tp perlupeningkatan status dan fungsi(kesejahteraan/potensial)
2.Masalah yg kemungkinan (possible problem/resiko)
3. Masalah aktual
4. Masalah kolaboratif
Validasi Data
Validasi dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan dan pernyataan yg reflektif kepada
klien/keluarga tentang kejelasan interpretasi
data
Merumuskan DiagnosaKeperawatan
Tipe Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa keperawatan aktual (Actual Nursing Diagnoses).
Diagnosa keperawatan risiko (Risk Nursing Diagnoses),
yaitu masalah/diagnosa yg rentan bisa muncul bila tidak
diantisipasi oleh tenaga keperawatan.
Diagnosa keperawatan kemungkinan (Possible Nursing
Diagnoses) yaitu diagnosa yang diduga masih memerlukan
data tambahan.
NANDA tidak mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk
jenis ini.
CONt…
Diagnosa keperawatan sejahtera (Wellness Nursing
Diagnoses) : dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik.
Diagnosa keperawatan sindroma (Syndrome Nursing
Diagnoses), terdiri dari sekelompok diagnosa
keperawatan aktual atau risiko yg diduga akan tampak
karena suatu kejadian atau situasi tertentu. NANDA
telah menyetujui dua diagnosa keperawatan sindrom
yaitu “Sindrom trauma perkosaan” dan “Risiko
terhadap sindrom disuse” (Carpenito, 1997).
Komponen DiagnosaKeperawatan Secara umum diagnosa keperawatan yang
lazim dipergunakan oleh perawat di Indonesia
adalah diagnosa keperawatan aktual dan
diagnosa keperawatan risiko
Perumusannya menggunakan tiga komponen
utama : problem (masalah), etiologi
(penyebab), dan sign/symptom (tanda/gejala).
CONt…
Diagnosa keperawatan aktual:
Contoh: Nyeri kepala akut (Problem)
berhubungan dengan peningkatan tekanan dan
iritasi vaskuler serebral (Etiologi) ditandai
oleh, mengeluh nyeri kepala, sulit beristirahat,
skala nyeri: 8, wajah tampak menahan nyeri,
klien gelisah, keadaan umum lemah, adanya
luka robek akibat trauma pada kepala bagian
atas, nadi: 90 X/ m (Sign/Simptom).
CONt…
Diagnosa keperawatan risiko
Contoh: Risiko infeksi (Problem) berhubungan
dengan adanya luka trauma jaringan (Etiologi)
Pada diagnosa risiko, tanda/gejala sering tidak
dijumpai hal ini disebabkan kerena masalah
belum terjadi, tetapi mempunyai risiko untuk
terjadi apabila tidak mendapatkan intervensi atau
pencegahan dini yang dilakukan oleh perawat.
SEKIAN
WASSALAMU’ALAIKUM.....
KASUS
An. Q (16 tahun) sudah hampir 6 kali buang air besar dan perutnya terasa mulas. An. Q jugamengatakan bahwa fesesnya cair dan ia merasasangat haus. Ibu An. Q mengatakan 2 harisebelumnya An. Q membeli jajanan di pinggirjalan sekolahnya yang terlihat kotor . Dari hasilpengkajian TD 90/70 mmHg, nadi : 50 x/mnt, turgor kulit jelek, mukosa mulut dan bibirkering, capiraly refill > 3 detik dan klien tampaklemas.
Data Etiologi Diagnosa
DS : An. Q (16 tahun) sudah hampir 6 kali buang air besar dan perutnyaterasa mulas. An. Q juga mengatakanbahwa fesesnya cairIbu An. Q mengatakan 2 harisebelumnya An. Q membeli jajanandi pinggir jalan sekolahnya yang terlihat kotor .
DO :klien tampak lemas, TD : 90/70 mmHg, nadi 50 x/mnt
Proses infeksi(makan jajankotor)
Diareberhubungandengan prosesinfeksi
Data Etiologi Diagnosa
DS :klien Merasahaus, BAB > 6 kali
DO : TD : 90/70 mmHg, nadi : 50x/mnt, turgorkulit jelek, mukosabibir dan mulutkering, capiralyrefill>3 dtk, klientampak lemas
Kehilangan volume cairan aktif (diare)
Kekurangan vol. cairan berhubungandengan kehilangancairan aktif (diare)
KASUS KELOMPOK 1 & 2
Nn. A , 14 tahun datang ke IGD rumah sakit “Sentosa” karena kesulitan bernafas. Dari hasil pengkajian : Pasien terlihat sangat sesak, RR ; 30x/menit, nafas pendek, irama irreguler, dan terdapat retraksi dada ketika inspirasi. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sejak pagi pasien sangat gelisah karena cemas akan hasil ujiannya.
KASUS KELOMPOK 3 & 4
Ny. W usia 65 tahun dirawat di ruang ICU sejak 1 bulan yang lalu. Ny. W mengatakan bahwa ia batuk sejak 2 hari yang lalu, tetapi tidak mampu mengeluarkan dahaknya. Pasien terlihat gelisah, kesulitan berbicara, RR : 12x/mnt, dan dari hasil auskultasi paru : ronchi (+).
KASUS KELOMPOK 5
Tn.P, 30 tahun masuk rumah sakit mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien sudah hari ke-2 post operasi orif femur sinistra. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 7, rasanya seperti tertusuk, dan terasa sangat sakit ketika merubah posisi.
KASUS KELOMPOK 6 & 7
Tn. J, 35 tahun, dirawat di bangsal bedah karena post operasi laparatomi hari ke-1. Luka tampak memerah, basah dan masih bleeding. Dari hasil pemeriksaan Lab, didapatkah hasil leukosit : 12,5 ribu/Ul dan Hb10,0 g/dl.
Diagnosa
1 & 2. Pola nafas tidak efektif b.d. cemas3 & 4. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d.
obstruksi jalan nafas (mucus banyak, seksresiyang tertahan)
5 . Nyeri b.d. agen cedera fisik (post op. orif femur sinistra)Kerusakan mobilitas fisik b.d. nyeri, tidak nyaman
6 & 7. Resiko Infeksi b.d pertahanan primer takadekuatKerusakan integritas jaringan b.d. mekanik(post operasi laparatomy)