CONTOH_KUTIPAN

download CONTOH_KUTIPAN

If you can't read please download the document

description

dari kuliah umum b.indo

Transcript of CONTOH_KUTIPAN

CONTOH KUTIPAN :

Mulyana (1979: 198) mengatakan Nagarakretagama pupuh LXXXI, diuraikan bahwa Dyah Hayam Wuruk Sri Rajasanagara berusaha keras menyatukan tiga aliran agama di wilayah Majapahit yang disebut tripaksa: tiga sayap, yakni Siwa, Wisnu, dan Buddha.

Atas dasar pemberitaan Negarakretagama, dapat juga disimpulkan jika di Majapahit pada abad keempat belas ada empat golongan pendeta, yakni Siwa, Brahma, Wisnu, dan Buddha. Jadi, ada empat agama yang berkembang pada masa ini, yakni Siwa, Brahma, Wisnu, dan Buddha. Oleh karena jumlah pemeluk agama Brahma terlalu kecil, aliran itu tidak dimasukkan dalam tripaksa (Mulyana, 1979: 198).

Rakyat sangat antusias dalam menjalani peran keagamaan masing-masing dengan pembangunan candi-candi walau harus mengeluarkan biaya yang banyak. Kehidupan yang sejahtera ini membentuk pola kehidupan agama dan masyarakat yang saling bertoleransi. Hidup damai dengan berpusat pada keagamaan dan peraturan dari pemerintah pusat Majapahit membentuk kelompok sosial yang aman dan saling menghargai. Ketentraman keagamaan pada saat kejayaan Majapahit telihat dalam Negarakretagama pupuh 80/3-4:

Segala bangunan suci setiap orang budiman terjaga dan terlindungi. Begitulah tabiat sri nata utama, yang berkuasa, jaya, dan perkasa. Semoga kelak pun para raja suka melanjutkan penjagaan semua bangunan suci. Maksudnya, agar musnalah segenap durjana dari muka bumi wilayah Negara. Oleh karena itu, Sang Prabu tidak segan-segan melintasi sawah mengunjungi dusun-dusun sampai di tepi laut untuk menentramkan hati para pertapa, yang dengan suka hati menetap di pantai, di puncak gunung, dan di tengah hutan. Mereka aman tenteram bertapa dan bersamadi demi kesejahteraan negara (Mulyana, 2008: 181).