Bitewing Radiography

14
9 TEKNIK RADIOGRAFI BITEWING Radiografi dengan teknik bitewing berasal dari teknik asalnya yaitu pasien menggigit (bite) sebuah sayap (wing) kecil yang diletakkan pada film intraoral (Gbr 9.1). Film holders yang modern, sedikit mengeliminir penggunaan wing (sekarang digantikan oleh tab), tetapi penggunaan dan indikasi klinisnya masih tetap sama. Film pribadi didisain untuk memperlihatkan mahkota premolar dan molar di salah satu sisi rahang. IINDIKASI Mendeteksi adanya karies Memonitor penjalaran karies Menilai restorasi Melihat keadaan periodontal 1

Transcript of Bitewing Radiography

9

TEKNIK RADIOGRAFI BITEWING

Radiografi dengan teknik bitewing berasal dari teknik asalnya yaitu pasien

menggigit (bite) sebuah sayap (wing) kecil yang diletakkan pada film intraoral

(Gbr 9.1). Film holders yang modern, sedikit mengeliminir penggunaan wing

(sekarang digantikan oleh tab), tetapi penggunaan dan indikasi klinisnya masih

tetap sama. Film pribadi didisain untuk memperlihatkan mahkota premolar dan

molar di salah satu sisi rahang.

IINDIKASI

Mendeteksi adanya karies

Memonitor penjalaran karies

Menilai restorasi

Melihat keadaan periodontal

Gambar 9.1 Film intraoral yang terbungkus pelindung dengan wing atau tab yang dilekatkan.

1

2

PERSYARATAN TEKNIK

Tab atau bite-platform harus diletakkan pada pertengahan film dan

terletak paralel terhadap tepi insisal gigi rahang atas dan rahang bawah.

Film harus diletakkan horizontal panjang gigi untuk vertical bitewing atau

vertikal panjang gigi untuk vertical bitewing (Gbr 9.2)

Gigi posterior dan film harus berkontak

Gigi posterior dan film harus sejajar - bentuk lengkung gigi mungkin saja

membutuhkan dua posisi film yang terpisah untuk mendapatkan

persyaratan yang baik pada gigi premolar dan molar (Gbr 9.3).

Pada arah horizontal, tube X-ray diarahkan sehingga sinar menembus

gigi dan film berada pada sudut yang benar, dan langsung melewati

seluruh area kontras (Gbr 9.3).

Pada arah vertikal, tube X-ray diarahkan ke arah bawah (kira-kira 5º - 8º

ke arah horizontal) untuk mengkompensasi kecenderungan naiknya kurva

monson (Gbr 9.4).

Posisi harus sesuai

TEKNIK POSISI

Ada 2 teknik, yaitu :

Menggunakan tab yang dilekatkan pada film dan tube X-ray diletakkan

sejajar mata.

Menggunakan film pocket holder dengan arah sinar untuk memfasilitasi

posisi dan kesejajaran tube X-ray.

Gambar 9.2. Gambaran posisi film yang ideal pada beberapa tipe bitewing yang berbeda.

3

Gambar 9.3 Gambaran posisi film dan tube X ray yang ideal untuk radiografi bitewing pada bentuk lengkung gigi yang berbeda.

Gambar 9.4 Posisi film yang ideal dengan sudut sinar X-ray rata-rata 5º - 8º ke arah

vertikal untuk mengkompensasi kurva Monson.

PENGGUNAAN TAB YANG DILEKATKAN PADA FILM

Teknik radiografi dapat diringkaskan sebagai berikut :

1. Ukuran film yang sesuai dan tab yang dilekatkan seperti terlihat pada

gambar 9.5 (ii) :

a. Film ukuran besar (31 x 41 mm) untuk dewasa

b. Film ukuran kecil (22 x 35 mm) untuk anak-anak di bawah 12 tahun.

Apabila gigi molar kedua permanen telah tumbuh, dapat digunakan

film ukuran besar.

4

c. Film ukuran lebih panjang (53 x 26 mm) digunakan untuk orang

dewasa.

Gambar 9.5 (i). Film packet yang bersatu dengan tab.A. Vertikal bitewing untuk dewasa.B. Horizontal bitewing untuk dewasa.C. Horizontal bitewing untuk anak-anak. (ii) A. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk dewasa.(ii) B. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk anak-anak.(iii). Posisi pasien dan kepala tabung sinar-X untuk bitewing bagian kiri.

2. Posisikan pasien dengan kepala tersangga dan bidang oklusal gigi sejajar

horizontal.

3. Perkirakan bentuk dari lengkung gigi dan banyaknya film yang diperlukan.

4. Operator memegang tab di antara ibu jari dan jari telunjuk, lalu masukkan

film packet ke sulcus lingualis pada gigi posterior

5

5. Tepi anterior film packet harus berada di distal gigi caninus rahang bawah

pada bagian lingual - pada posisi ini, tepi posterior film packet meluas,

biasanya hanya sampai sisi mesial gigi molar ketiga rahang bawah

6. Tab diletakkan pada permukaan oklusal rahang bawah

7. Pasien diinstruksikan untuk menggigit tab

8. Untuk memastikan film packet dan gigi sudah berkontak, operator dapat

menarik tab yang terdapat di antara gigi rahang atas dan rahang bawah

dengan kuat

9. Kemudian operator dapat melepaskan tab

10. Lalu arahkan berkas sinar X langsung pada daerah yang berkontak,

dengan sudut yang tepat antara gigi dan film packet, kira-kira 5°-8°

angulasi vertikal ke arah bawah

11. Lakukan exposure

12. Ulangi prosedur untuk gigi premolar dengan menggunakan film packet

yang baru dan posisi kepala tabung sinar X yang sesuai.

Catatan : ketika memposisikan kepala tabung sinar X, setelah pasien

mnutup mulut, film tidak dapat terlihat. Untuk mematikan bagian anterior

dari film terpapar dan untu mencegah coning off atau cone cutting ,

petunjuk sederhana untuk dingat adalah bagian depan spacer cone

(kerucut pengatur jarak) yang terbuka harus berada pada sudut mulut.

Keuntungan :

Sederhana

Relatif murah

Tab dapat dibuang (disposible), sehingga tida diperlukan prosedur

pengontrolan infeksi silang secara extra

Dapat digunakan pada anak-anak dengan mudah

Kerugian :

Penilaian operator pada angulasi vertikal dan horizontal kepala tabung

sinar-X seringkali tidak tepat

Gambaran radiografinya tidak dapat direproduksi dengan akurat,

sehingga tidak cocok untuk memriksa penjalaran karies

Sering terjadi coning off atau cone cutting pada bagian anterior

6

Film packet dapat tergeser dengan mudah oleh lidah

PENGGUNAAN FILM PACKET HOLDERS (PENYANGGA PAKET FILM)

YANG SEDERHANA

Beberapa penyangga paket film yang sederhana telah diproduksi. Seperti

yang ditunjukkan pada gambar 9.6. alat tersebut dapat mengurangi beberapa

kerugian pada penggunaan metode tabung yang rumit.

Pada radiografi periapikal, pemilihan penyangga tergantung dari masing-

masing orang. Holders atau penyangga ini memiliki harga dan model yang

bervariasi, tetapi pada umumnya terdiri dari tiga komponen dasar :

Mekanisme penyangga film paket agar sejajar dengan gigi

Bite-platform (sejenis tanggul gigitan) yang menggantikan the wing

(sayap film)

sebuah alat untuk mengarahkan berkas sinar X

Gambar 9.6 (i). Horizontal bitewing.A. Hawe-Neos Kwikbite dengan simpel beam-indicating rodB. Hawe-Neos Kwikbite dengan sirkular beam-aiming

deviceC. Rinn bitewing holder(ii) Vertikal bitewing.A. Rinn holderB. Hawe-Neos holder

Keuntungan :

sederhana, simpel.

paket film tersangga dengan baik dan tidak dapat digeser oleh lidah

7

posisi kepala tabung sinar X ditentukkan oleh holder (penyangga),

sehingga berkas sinar X dapat diarahkan dengan sudut yang tepat

walaupun operator tidak mahir dalam menentukan sudut antara paket

film dan tabung

dapat menghindari terjadinya coning off atau cone cutting pada

bagian anterior

holder atau penyangga dapat di autoklaf atau dapat dipakai sekali lalu

buang (disposable)

Gambar 9.7 A. Posisi horizontal Hawe-Neos Kwikbite holder (dengan circular beam-aming device) yang berelasi dengan gigi. B. Terlihat secara klinis. C. Posisi Hawe-Neos Kwikbite holder yang berelasi dengan gigi. D. Terlihat secara klinis.

Kerugian

Posisi holder dalam mulut tergantung pada operator, sehingga hasilnya

tidak 100% dan masih kurang untuk melihat penjalaran karies.

8

Posisi film holder dapat membuat pasien menjadi tidak nyaman.

Beberapa holder relatif mahal.

Sebagian besar holder tidak cocok untuk anak-anak.

KESIMPULAN

Teknik radiografi bitewing, walaupun sederhana dan masih banyak

digunakan, tetapi tergantung pada operator dan kurang akurat. Dianjurkan untuk

memilih teknik yang tidak tergantung pada pemeriksaan subyektif dan yang lebih

akurat dalam menggunakan film holder dan beam-aming devices.

Akan tetapi, teknik radiografi bitewing dapat digunakan karena hasil foto

dan struktur anatomis yang terlihat tidak berbeda jauh yaitu suatu variasi

keakuratan. Dapat dilihat pada gambar 9.8 - 9.10.

Gambar 9.8 Contoh foto bitewing horizontal kanan dan kiri pada pasien dewasa, yang dapat digunakan untuk pemeriksaan karies dan restorasi dengan bagian-bagian gigi yang terlihat pada foto.

9

Gambar 9.9 Contoh foto bitewing horizontal kanan dan kiri pada pasien anak-anak dengan bagian-bagian gigi yang terlihat pada foto.

Gambar 9.10 Contoh foto bitewing vertikal kanan dan kiri pada pasien dewasa. Masing-masing sisi menggunakan dua film untuk dapat melihat premolar dan molar.

FAKTOR IDEAL PAPARAN

Alasan klinis dalam menggunakan teknik bitewing harus memperhatikan

faktor paparan yang digunakan, sebagai contoh :

- Pemeriksaan karies dan restorasi harus menggunakan film yang terpapar

dengan baik sehingga terlihat dengan jelas untuk membedakan antara email

dan dentin dan untuk melihat DEJ (Dentin Enamel Junction).

- Pemeriksaan jaringan periodontal harus menggunakan film dengan paparan

yang dikurangi untuk mengindari terjadinya burn-out pada puncak tulang

alveolar.

Pengaruh perbedaan paparan termasuk pada DEJ dan puncak tulang

alveolar dapat terlihat pada gambar 9.11.

10

Gambar 9.11Tiga pasang foto bitewing pada pasien yang sama, tetapi dengan paparan yang berbeda.

A. Paparan yang dikurangi pada fotoB. Normal paparan pada fotoC. Paparan yang ditambah pada fotoKontras yang bertambah pada email dan dentin dengan bertambahnya paparan, tetapi juga bertambah burn-out pada puncak tulang alveolar dan servikal gigi.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan dua set foto bitewing.

Pada prakteknya teknik bitewing dipengaruhi oleh faktor paparan, sehingga dosis

radiasi bagi pasien harus dijaga agar tetap minimal, tetapi hasil foto tidak dapat

untuk semua tujuan diagnosis. Lebih jauh dijelaskan pada bab 19 dan 21.