Biaya Overhead Pabrik

9
Hal:1 Biaya Overhead Pabrik I. Ringkasan Biaya Overhead Pabrik (BOP) merupakan biaya produksi yang berkenaan dengan penerapan teknologi yang dipakai. Semakin padat modal suatu pabrik, semakin tinggi BOP nya. BOP sering juga disebut Factory Overhead (FOH), Manufacturing Overhead (MOH), Factory burden, atau Manufacturing expenses. Secara garis besar BOP dapat digolongkan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: 1. Biaya Prasarana dan Sarana Pabrik 2. Bahan Penolong 3. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 4. Biaya Teknologi 1. Biaya Prasarana dan Sarana Pabrik Pada umumnya pabrik terpisah dari kantor pusat dan kantor pemasaran. Pabrik biasanya terletak di kawasan Industri yang adakalanya terletak agak jauh dari kantor pusat dan kantor pemasarannya (di luar kota). Oleh karena itu, pabrik memerlukan prasarana dan sarana tersendiri. Umpamanya jalan, riol, emplasemen, dsb. disamping gedung dan bangunan lainnya serta mesin- mesin pabrik yang diperlukan untuk proses produksi. Biaya yang berhubungan dengan prasarana dan sarana ini, antara lain: Penyusutan Prasarana Pemeliharaan Prasarana Penyusutan Bangunan Pemeliharaan dan reparasi Bangunan Pengamanan Lokasi Iuran dan Kontribusi D.l.l. 2. Bahan Penolong Bahan penolong atau bahan pembantu merupakan pelengkap bagi kesempur- naan Barang Jadi yang diproses. Ada kalanya bahan ini begitu penting bagi kesem- purnaan hasil produksi, namun karena "harganya" yang relatif murah, maka dianggap sebagai bahan penolong. Umpamanya "garam" dalam proses memasak "rendang". Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan pembantu adalah bahan yang dipakai dalam proses produksi, namun bukan bahan yang akan diolah menjadi barang jadi. Selain dari kriteria tersebut, sesuatu dianggap bahan penolong karena jumlah yang dipakai sangat kecil, misalnya "ragi" untuk membuat tempe. 3. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Termasuk dalam kelompok biaya ini adalah semua kompensasi (gaji,upah,lembur, dan tunjangan) bagi tenaga kerja yang terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, namun bukan mereka yang mengolah/menangani langsung proses pro- duksi. Tenaga-tenaga supervisor, superintendent, mandor, pengawas, line-chief, dan manager produksi termasuk mereka yang terlibat dalam produksi secara tidak langsung. 4. Biaya Teknologi Konsekuensi dari pemilihan teknologi yang dipakai untuk proses produksi adalah biaya yang lebih tinggi untuk pemilihan mesin-mesin yang lebih "canggih". Dinegara maju, dimana upah tenaga kerja langsung sangat tinggi, pemakaian teknologi yang lebih maju, merupakan pilihan utama.

description

EMA

Transcript of Biaya Overhead Pabrik

Page 1: Biaya Overhead Pabrik

Hal:1

Biaya Overhead Pabrik

I. RingkasanBiaya Overhead Pabrik (BOP) merupakan biaya produksi yang berkenaan dengan

penerapan teknologi yang dipakai. Semakin padat modal suatu pabrik, semakin tinggiBOP nya. BOP sering juga disebut Factory Overhead (FOH), Manufacturing Overhead(MOH), Factory burden, atau Manufacturing expenses.Secara garis besar BOP dapat digolongkan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu:

1. Biaya Prasarana dan Sarana Pabrik2. Bahan Penolong3. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung4. Biaya Teknologi

1. Biaya Prasarana dan Sarana PabrikPada umumnya pabrik terpisah dari kantor pusat dan kantor pemasaran. Pabrik

biasanya terletak di kawasan Industri yang adakalanya terletak agak jauh dari kantorpusat dan kantor pemasarannya (di luar kota).Oleh karena itu, pabrik memerlukan prasarana dan sarana tersendiri. Umpamanyajalan, riol, emplasemen, dsb. disamping gedung dan bangunan lainnya serta mesin-mesin pabrik yang diperlukan untuk proses produksi.Biaya yang berhubungan dengan prasarana dan sarana ini, antara lain:

Penyusutan PrasaranaPemeliharaan PrasaranaPenyusutan BangunanPemeliharaan dan reparasi BangunanPengamanan LokasiIuran dan KontribusiD.l.l.

2. Bahan PenolongBahan penolong atau bahan pembantu merupakan pelengkap bagi kesempur-

naan Barang Jadi yang diproses. Ada kalanya bahan ini begitu penting bagi kesem-purnaan hasil produksi, namun karena "harganya" yang relatif murah, maka dianggapsebagai bahan penolong. Umpamanya "garam" dalam proses memasak "rendang".Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan pembantu adalah bahan yang dipakaidalam proses produksi, namun bukan bahan yang akan diolah menjadi barang jadi.Selain dari kriteria tersebut, sesuatu dianggap bahan penolong karena jumlah yangdipakai sangat kecil, misalnya "ragi" untuk membuat tempe.

3. Biaya Tenaga Kerja Tak LangsungTermasuk dalam kelompok biaya ini adalah semua kompensasi (gaji,upah,lembur,

dan tunjangan) bagi tenaga kerja yang terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadibarang jadi, namun bukan mereka yang mengolah/menangani langsung proses pro-duksi. Tenaga-tenaga supervisor, superintendent, mandor, pengawas, line-chief, danmanager produksi termasuk mereka yang terlibat dalam produksi secara tidak langsung.

4. Biaya TeknologiKonsekuensi dari pemilihan teknologi yang dipakai untuk proses produksi adalah

biaya yang lebih tinggi untuk pemilihan mesin-mesin yang lebih "canggih".Dinegara maju, dimana upah tenaga kerja langsung sangat tinggi, pemakaian teknologiyang lebih maju, merupakan pilihan utama.

Page 2: Biaya Overhead Pabrik

Hal:2

I. BOP - Tarif Tunggal (Plant-wide Rate))Pembebanan BOP ke produk yang dihasilkan dengan spesifikasi yang lebih dari satu macamatau produksi yang berdasarkan pesanan, begitu pula produksi musiman, jika dilaksanakanberdasarkan BOP yang sesungguhnya (actual) akan mengalami kesulitan, atau berakibatharga pokok produk yang akan sangat berfluktuasi. Juga pembebanan BOP sesungguhnyake produk yang dihasilkan tidaklah praktis. Karena itu dibuatlah tarif BOP.Tarif BOP dapat didasarkan pada Kapasitas dasar tarif:

Jam Kerja Langsung; Jam Mesin; Upah Buruh Langsung; Bahan Baku yang dipakai;atau Unit Produksi. (JKL; JM; UBL; BB; atau Unit produksi)

Langkah penyusunan tarif:1. Taksir Kapasitas produksi yang akan datang2. Konversikan Kapasitas tersebut ke Kapasitas Dasar Tarif (KDT) yang diinginkan3. Taksiran jumlah BOP atas dasar KDT tersebut

BOP Tetap: . . . . . . . . . . . . . . .BOP Variabel: . . . . . . . . . . . . . . .Total: . . . . . . . . . . . . . . .

4. Hitung Tarif BOP, Tarif BOP Tetap dan Tarif BOP Variabel( taksiran (3) / Taksiran (2) )

BOP yang dibebankan (FOH-Applied)Setelah tarif ditetapkan, maka proses selanjutnya adalah pembebanan BOP ke produk atas Kapasitas dicapaidasar tarif tersebut. BOP yang dibebankan (FOH-Applied) = Tarif x Kapasitas yang dicapai Yang dibebankan(applied)

Under (over) applied FOH: BOP yang sesungguhnyaPembebanan BOP dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari BOP yang sesungguhnyadibebankan kurang /underappl

(FOH-Control). Membandingkan BOP yang sesungguhnya dengan BOP yang dibebankanakan diperoleh under(over) applied FOH.Dinamakan under-applied jika BOP-Kontrol (sesungguhnya) lebih besar dari BOP yangdibebankan (Applied). Sebaliknya, jika BOP yang sesungguhnya lebih kecil dari BOP yangdibebankan, maka akan terjadi over-applied.

FOH-Spending Variance dan FOH-Idle Capacity Variance.FOH-under/over -applied tersebut diatas, dianalisa lebih lanjut penyebab terjadinya.

Yang disebabkan oleh pengeluaran (budget) dinamakan "spending variance", sedangkanyang disebabkan oleh "Kapasitas" dinamakan "Idle Capacity Variance". Contoh: P.T. AXE merencanakan untuk memproduksi 600.000 unit barang jadi tahun 1994.Proses produksi untuk menghasilkan satu(1) unit barang jadi memerlukan 10 menit JKLAtas dasar Kapasitas tersebut diestimasikan BOP sbb.:

BOP Tetap: 15,000,000 BOP Variabel: 60,000,000 Total 75,000,000

Atas dasar informasi diatas, maka tarif BOP adalah: Rp 750/JKL (75.000.000 : 100.000JKL)Tarif BOP tetap = Rp 150/JKL; Tarif BOP Variabel= Rp 600/JKL.(600.000 unit = 100.000 JKL)Misalkan dalam tahun 1994 telah dicapai 102.500 JKL dengan total BOP sebesar Rp 76.750.000,- maka applied FOH adalah Rp 750 x 10 76,875,000

Actual FOH: 76,750,000 Applied 76,875,000

1. Over-applied (125,000)2. Actual FOH 76,750,000

Budget FOH BOP-tetap: 15,000,000 BOP-variabel: tarif variabel x kapasitas 61,500,000 76,500,000 FOH- Spending Variance ................... (unfavorable) 250,000

3. Budget FOH (seperti diatas) 76,500,000 Applied FOH (seperti diatas) 76,875,000 FOH-Idle Capacity Variance (favorable) (375,000)

Untuk Idle Capacity Variance ini, dapat juga dihitung dengan membandingkan Kapasitas yangdicapai dengan Kapasitas Dasar Tarif dikalikan dengan tarif BOP Tetap:(102.500 -100.000) x Rp 150,-= 375.000 (Fav.) karena bekerja lebih sibuk dari rencana.

Page 3: Biaya Overhead Pabrik

Hal:3

II. Departementalisasi BOPTarif tunggal (Plant-wide rate) menyebabkan pembebanan BOP yang terasa kurang

adil. Hal ini disebabkan tiap departemen mungkin memiliki pemacu (driver) biaya yang ber-beda. Ada yang dominan "jam mesinnya", ada pula yang tenaga kerja langsungnya.Agar pembebanan BOP ke produk lebih akurat, maka departementalisasi tarif BOP dapatditerapkan menggantikan tarif tunggal.

Sebelum perhitungan tarif perdepartemen dilaksanakan, maka terlebih dahulu perludilaksanakan pengalokasian biaya dari departemen pembantu (service departement) kedepartemen produksi. Alokasi ini dapat dilaksanakan dengan metode: langsung, bertahapatau dengan metode "aljabar".

Misalkan Servis yang di nikmati oleh departemen lain atas jasa departemen pembantu: X,Y,dan Z adalah sbb.:

Servis yg Diberikan olehDepartemen Penerima Servis: Departemen Pembantu:

X Y Z Departemen Produksi I 35.00% 40.00% 30.00%Departemen Produksi II 40.00% 20.00% 25.00%Departemen Produksi III 15.00% 30.00% 40.00%Departemen Pembantu X - 10.00% 3.00%Departemen Pembantu Y 5.00% - 2.00%Departemen Pembantu Z 5.00% - -

Total 100.00% 100.00% 100.00%

Depatemen Produksi: Departemen Pembantu:I II III X Y

Taksiran Biaya per Dept.: Biaya Tetap 12,500,000 25,000,000 45,000,000 7,500,000 12,750,000

Biaya Variabel 27,500,000 46,750,000 57,500,000 16,385,050 26,850,000

Total 40,000,000 71,750,000 102,500,000 23,885,050 39,600,000

Alokasi biaya dept.pembantu:Metode :Langsung Alokasi Biaya Dept. X 7,961,683 6,634,735 10,615,578 (23,885,050) -

Alokasi Biaya Dept. Y 13,200,000 11,000,000 17,600,000 - (39,600,000)

Alokasi Biaya Dept. Z 7,057,895 5,881,579 9,410,526 - -

Total alokasi biayadept.pembantu 28,219,578 23,516,314 37,626,104 (23,885,050) (39,600,000)

Ttl. alokasi dept.pembantu 68,219,578 95,266,314 140,126,104 0 -

Kapasitas dasar tarif: 25.000 JKL 5.000 JM Rp18.000.000 UBL

Tarif BOP tetap: 500.00 5,000.00 250.00%

Tarif BOP Variabel: 2,228.78 14,053.26 528.48%

Tarif BOP 2,728.78 19,053.26 778.48%

per JKL per JM per Rp UBL

Page 4: Biaya Overhead Pabrik

Hal:4

Taksiran Biaya per Dept.: Depatemen Produksi: Departemen Pembantu:

I II III X Y

Biaya Tetap 12,500,000 25,000,000 45,000,000 7,500,000 12,750,000

Biaya Variabel 27,500,000 46,750,000 57,500,000 16,385,050 26,850,000

Total 40,000,000 71,750,000 102,500,000 23,885,050 39,600,000

Alokasi biaya dept.pembantu:Metode : Bertahap Alokasi Biaya Dept. X 8,359,768 9,554,020 3,582,758 (23,885,050) 1,194,253

Alokasi Biaya Dept. Y 18,130,779 9,065,389 13,598,084 - (40,794,253)

Alokasi Biaya Dept. Z 7,435,027 6,195,856 9,913,369 - -

Total alokasi biayadept.pembantu 33,925,573 24,815,265 27,094,211 (23,885,050) (39,600,000)

Total Biaya setelah alokasi dept.pembantu 73,925,573 96,565,265 129,594,211 0 0

Kapasitas dasar tarif: 25.000 JKL 5.000 JM Rp18.000.000 UBL

Tarif BOP tetap: 500.00 5,000.00 250.00%

Tarif BOP Variabel: 2,457.02 14,313.05 469.97%

Tarif BOP 2,957.02 19,313.05 719.97%

per JKL per JM per Rp UBL

Alokasi dengan metode aljabar:Pertama selesaikan dulu alokasi antar departemen pembantu:

X = 23.885.050 + 0,10 Y + 0,03 Z

Y = 39.600.000 + 0,05 X + 0,02 Z

Z = 22.350.000 + 0,05 X

X=23.885.050+0,10((39.600.000+0,05X+0,02(22.350.000+0,05X))+0,03(22.350.000+0,05X)X=23.885.050+0,10(39.600.000+0,05X+447.000+0,0010X)+(670.500+0,0015X)

X=23.885.050+0,10(40.047.000+0,0510X)+(670.500+0,0015X) 0,9934 X = 28.560.250

X=23.885.050+4.004.700+0,00510X+670.500+0,0015X X=

X=23.885.050+4.004.700+0,00510X+670.500+0,0015X Z=

X=28.925.200 + 0,00660 X Y=

Depatemen Produksi: Departemen Pembantu:

Taksiran Biaya per Dept.: I II III X Y

Biaya Tetap 12,500,000 25,000,000 45,000,000 7,500,000 12,750,000

Biaya Variabel 27,500,000 46,750,000 57,500,000 16,385,050 26,850,000

Total 40,000,000 71,750,000 102,500,000 23,885,050 39,600,000

Metode : ALJABAR Alokasi Biaya Dept. X 10,062,500 11,500,000 4,312,500 (28,750,000) 1,437,500

Alokasi Biaya Dept. Y 16,605,300 8,302,650 12,453,975 4,151,325 (41,513,250)

Alokasi Biaya Dept. Z 7,136,250 5,946,875 9,515,000 713,625 475,750

Ttl alokasi dept. pembantu 33,804,050 25,749,525 26,281,475 (23,885,050) (39,600,000)

Ttl setelah alokasi 73,804,050 97,499,525 128,781,475 0 0

Kapasitas dasar tarif: 25.000 JKL 5.000 JM Rp18.000.000 UBL

Tarif BOP tetap: 500.00 5,000.00 250.00%

Tarif BOP Variabel: 2,452.16 14,499.91 465.45%

Tarif BOP 2,952.16 19,499.91 715.45%

per JKL per JM per Rp UBL

Page 5: Biaya Overhead Pabrik

Hal:5

Latihan:I. Pada kegiatan : 50.000 JKL per tahun biaya overhead yang dibudgetkan Rp. 36,500,000

Pada kegiatan : 72.000 JKL per tahun biaya overhead yang dibudgetkan Rp. 42,000,000

Dalam bulan Januari 1998 perusahaan bekerja selama 5.700 JKL dengan total BOPsesungguhnya Rp 3.426.250 Dipecahkan dengan materi

Hitunglah: "penggolongan biaya"

1 Total BOP-tetap per bulan 1 2,000,000

2 Biaya overhead pabrik variabel per JKL 2 250

3 Tarif BOP Jika Kapasitas dasar tarif adalah 60.000 JKL per tahun 3 650

4 BOP yang dibebankan bulan Januari 1998 4 3,705,000

5 BOP yang dibudgetkan untuk kegiatan bulan Januari 1998 5 3,425,000

6 Under atau over applied bulan Januari 1998 6 (over) (278,750)

7 Spending variance bulan Januari 1998 7(unfav.) 1,250

8 Idle Capacity Variance bulan Januarii 1998 8( fav.) (280,000)

II. Selesaikan (isi . . . . . .)!Tarif BOP Rp 25 /JKLTarif BOP Tetap ..(9).. /JKL (3,000) fav.Tarif BOP Variabel ..(10).. /JKL 1,500 unfav.

228,000 Januari Pebruari Maret 250,000

Idle Capacity Variance 3.000 (U) 0 (1) 272,000 Spending Variance 1.000 (F) 1.000 (U) (2) 225,000 Kapasitas tercapai 9,000 10,000 11,000 250,000 BOP Sesungguhnya 227,000 251,000 273,500 275,000 Budget BOP (3) (4) (5) 3 BOP yang dibebankan (6) (7) (8) 22

Dipecahkan dengan urutan sbb.: 9, 10, 6, 7, 8, 3, 4, 5, 1, 2Idle capacity variance berarti selisih kapasitas dikalikan dengan tarif BOP-tetap.Perhatikan pada bulan pebruari dan Januari.Pada bulan Pebruari, ICV adalah 0. Ini berarti 10.000 JKL adalah KDT-nya.Pada bulan Januari ICV Rp 3.000 (Unfav.), padahal kapasitas berkurang 1.000 JKL,ini berarti tarif BOP Tetap adalah 3.000 : 1.000 = 3; berdasarkan itu, maka tarif BOP-variabeladalah sebesar Rp 22/JKL (25 - 3), dst.

Page 6: Biaya Overhead Pabrik

Hal:6

26,000 156,000,000

160,000,000 4,000,000

Page 7: Biaya Overhead Pabrik

Hal:7

Z

8,600,000

13,750,000

22,350,000

-

-

(22,350,000)

(22,350,000)

-

Page 8: Biaya Overhead Pabrik

Hal:8

Departemen Pembantu:

Z

8,600,000

13,750,000

22,350,000

1,194,253

-

(23,544,253)

(22,350,000)

0

28,750,000

23,787,500

41,513,250

Departemen Pembantu:

Z

8,600,000

13,750,000

22,350,000

1,437,500

-

(23,787,500)

(22,350,000)

0