Bali Travel Newspaper Indonesia Edition Vol. II No. 32

8
K12-VII.8-11

description

Tri Hita Karana Foundation official Newspaper

Transcript of Bali Travel Newspaper Indonesia Edition Vol. II No. 32

K12-VII.8-11

2 No. 32 25 April - 10 Mei 2012

BEYOND BALI

B-II.24-12

SEBAGAI Rektor Universitas Respa Yogyakarta tentu merupakan tanggung jawab yang besar bagi Prof. Dr. Santoso, dr, MS, SP.Ok untuk membawa UNRIYO sebagai salah satu kampus favorit di Yogyakarta. Namun itu semua dak lepas dari dukungan semua pihak yang telah bekerja keras mengharumkan UNRIYO di mata masyarakat.

Di dalam menghadapi persaingan globalisasi, Santoso men-gatakan bahwa pihaknya akan melakukan beberapa langkah. “Un-

tuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 2014, semua dosen-dosen yang mengajar

di UNRIYO harus sudah tamatan S2 dan S3”, tegas bapak yang hobi jalan-jalan

ini tersenyum.Selain itu, UNRIYO juga akan

mendirikan Program Studi S1 Ke-bidanan, serta Program Studi Kedokteran. Untuk program Pasca Sarjana, UNRIYO akan mendirikan Program Studi Kesehatan Ma-syarakat, Ilmu Keperawatan, Ilmu Gizi, serta Kebidanan. Dalam hal kerjasama dengan pihak luar, selain bekerjasama dengan berbagai in-

stansi terkait yang ada di Indonesia, UNRIYO juga menjalin dengan instansi

luar negeri. Khususnya untuk Fakultas Ilmu Ke-

sehatan telah bekerjasama dengan Univer-sitas Loughborough di Inggris. Untuk Fakultas

Ilmu Sosial dan Ekonomi, pihaknya mendatangkan dosen tamu yang berkualitas dari kalangan akademisi dan musisi, diantaranya ada Dwiki Dharmawan (Musisi), Maia Es anty (Musisi), Darwis Triadi (Photogra-pher), Indiarto Priadi (Presenter), dan Rani Mahadewi (Photographer). Ditambah lagi dengan kerjasama dengan Lembaga Indonesia Prancis untuk Program Studi Hubungan Internasional, serta kerjasama dengan Zahir Accoun ng (So ware Internasional Akuntansi) untuk Program Studi Ekonomi Akuntansi.

Sedangkan Fakultas Sains dan Teknologi juga unggul dengan membuka Program Studi Teknik Elektro dengan konsentrasi Teknik Elektromedik. “Di Indonesia, hanya UNRIYO satu-satunya yang membuka konsentrasi studi Teknik Elektromedik”, kata Santoso yang merupakan jebolan S2 Kedokteran UI dan S3 Kesehatan Masyarakat UI. BTNewspaper/Titah

TAK heran jika kota Yogyakarta disebut sebagai Kota Pelajar. Hampir se ap tahunnya Yogyakarta diban-jiri ribuan ‘imigran’ dari luar Yogya, terutama kaum pelajar yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih nggi. Di Yogyakarta ada ratusan kampus yang menawarkan berbagai program studi unggulan mereka masing-masing, salah sa-tunya adalah Universitas Respa Yogyakarta (UNRIYO). Semboyan “Bright Campus” di atas merupakan komitmen UNRIYO didalam melay-ani dan mencerdaskan anak bangsa untuk mencapai cita-cita luhur yang mereka impikan.

Prof. Dr. Santoso, dr, MS, Sp.Ok.

Lulusan UNRIYO Siap Hadapi Globalisasi

g2014, sem

di UNRS3”,

ini t

m

bst

UNluar

Khsehatan t

i L hb

Universitas Respati Yogyakarta

Ciptakan Lulusan Profesional serta Berjiwa Multikultur

“Bright Campus”Brilliant (Cemerlang)

Reliable (Dapat Diandalkan)Independent (Mandiri)

Glorius (Mulia)Hopeful (Penuh Harapan)Trustworthy (Terpercaya)

Tiga Fakultas UnggulanUNRIYO sebagai salah satu

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta merupakan penggabun-gan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Respa Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Teknologi Informasi (STTI) Respa Yogyakarta yang telah berdiri sejak tahun 2003. UNRIYO memperoleh izin operasional dari Dirjen Dik sesuai SK Dirjen Dik No. 233/D/2008. UNRIYO mengakomo-dasikan kebutuhan SDM di bidang kesehatan, serta memiliki program studi unggulan dan sangat strategis untuk masa depan di bidang kes-ehatan, teknologi informasi, komu-nikasi, sosial dan ekonomi.

Menurut Rektor UNRIYO, Prof. Dr. Santoso, dr, MS, Sp.Ok, maha-siswa yang kuliah di UNRIYO berasal dari seluruh Indonesia. “Salah satu keunggulan UNRIYO adalah kam-pusnya yang heterogen, di mana mahasiswanya berasal dari suku yang berbeda-beda. Is mewanya, di sini sama sekali dak ada is lah mayoritas dan minoritas, semuanya sama”, tegasnya.

UNRIYO memiliki ga fakultas unggulan, diantaranya Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Ilmu So-sial dan Ekonomi. Menurut Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Sri Hasta Mulyani, S.Kom., M.Kom., FST memiliki empat program studi unggulan, diantaranya ada program studi S1 Teknik Informa ka, S1 Sistem Informasi, D3 Manajemen Informa ka, dan S1 Teknik Elektro. “Khususnya untuk Program Studi S1 Teknik Elektro, hanya UNRIYO satu-satunya universitas di Indonesia yang membuka konsentrasi Teknik Elektromedik”, tegasnya. Sri me-nambahkan bahwa peminat Studi Elektro lumayan banyak, terbuk sudah ada ga angkatan yang lulus dari Program Studi Elektro.

Selain itu, untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi juga memiliki empat program studi unggulan, dian-taranya ada program studi S1 Akun-tansi, S1 Hubungan Internasional, S1 Ilmu Komunikasi, dan S1 Sastra Inggris. Sedangkan untuk Fakultas Ilmu Kesehatan menawarkan enam program studi unggulan yakni pro-gram studi S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Gizi, S1 Ilmu Keperawatan, Program Profesi Ners, D4 Bidan Pen-didik, dan D3 Kebidanan.

Menurut Farida Nuraini, ST selaku Koordinator Humas dan Promosi, dalam jangka lima tahun ke depan, UNRIYO akan melakukan beberapa pengembangan dalam hal bidang akademik maupun dalam bidang sarana dan prasarana. “Kami

akan mendirikan program Pasca Sarjana yaitu M.Kes, MARS, M.Kep, M.Gizi dan M.Kebidanan”, ungkap-nya tersenyum. Selain itu, Farida menambahkan bahwa UNRIYO juga akan mendirikan Program Studi S1 Kebidanan dan Program Studi Ke-dokteran. Fakultas Ilmu Kesehatan sendiri telah menjalin kerjasama dengan salah satu universitas di Ing-gris, yakni Loughborough University.

Untuk pengembangan bidang sarana dan prasarana, UNRIYO akan mendirikan Respa Health Center (THC) di se ap kabupaten di wilayah DIY dan sekitarnya. Disamping itu, UN-RIYO juga akan melakukan pengem-bangan Kampus 2 dengan sarana dan prasarana yang diperlukan yang berlokasi di Maguwoharjo (sebelah

mur GOR Sleman). Hingga saat ini, UNRIYO telah memiliki beberapa unit penunjang antara lain ada Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA), Pusat Pengembangan Universitas (PPU), Pusat Sistem Informasi (PSI), Pusat Peneli an dan Pengabdian pada masyarakat (P3M), perpustakaan, as-rama, bus kampus, kan n, sport hall, musholla, area publik dan anjungan komputer, ruang kegiatan mahasiswa serta ruang kuliah.

Toleransi yang nggiSemangat mul kultur di UN-

RIYO sangatlah kental. Walaupun mahasiswanya berasal dari berbagai macam suku, namun mereka bisa saling menghorma dan menghar-gai. Kampuspun juga memberikan perha an sama lebih mengenai in-dahnya perbedaan tersebut. Hal ini tentu berkaitan dengan pengamalan ajaran Tri Hita Karana, yakni ga pe-nyebab kebahagiaan. Bisa kita lihat pengamalannya, seper dalam bi-dang Parahyangan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan), UNRIYO memberikan kes-empatan bagi mahasiswa ataupun pihak kampus untuk merayakan hari besar mereka masing-masing. Mis-alnya pada hari Raya Nyepi, hanya UNRIYO satu-satunya universitas di Yogyakarta yang memberikan libur selama ga hari kepada mahasiswa. Bagi yang beragama Islam, pada hari raya Idul Fitri mereka diberikan libur selama dua minggu. Begitu pula dengan agama yang lain ke ka merayakan hari raya besar, mereka mendapatkan jatah libur yang sama, sehingga dak ada kecemburuan satu dengan yang lainnya.

Di bidang Pawongan (hubungan yang harmonis antara manusia den-gan manusia), di UNRIYO sendiri ter-dapat berbagai kegiatan mahasiswa, seper ada MAREPAL (Mahasiswa Pencinta Alam), PSM Melody Respa-

(Paduan Suara, Musik dan Teater), PSHT (Karate Se a Seha ), UKM Keolahragaan (futsal, sepakbola, bulutangkis), KMM (Keluarga Ma-hasiswa Muslim), KMHD (Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma), PMK (Persatuan Mahasiswa Kristen), KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik), Fotografi dan Jurnalis k. Salah satunya adalah MAREPAL, ke ka Gunung Merapi meletus di penghu-jung tahun 2010, mereka ikut terjun langsung ke lapangan untuk mencari korban merapi. Begitu pula dengan mahasiswa hindu yang terkumpul dalam KMHD UNRIYO, mereka ru n mengadakan kegiatan bak sosial ke pura-pura yang sedikit penduduknya di wilayah Yogyakarta dan Jawa Ten-gah. Di sana mereka memberikan bantuan berupa sembako, serta memberikan layanan kesehatan. Sama halnya ke ka Gunung Merapi meletus, mereka memberikan ban-tuan berupa sembako serta layanan kesehatan bagi para korban merapi.

Selain itu, KMHD UNRIYO ap tahun ru n mengadakan Pentas Seni di kampus. “Kami senang bisa memperkenalkan budaya Bali ke-pada masyarakat Yogyakarta”, kata mantan Ketua KMHD UNRIYO 2009, Putu Eka Sudarma Putra. Sebagai pembina KMHD sekaligus sekre-taris Fakultas Sains dan Teknologi, I Wayan Ordiyasa, S.Kom., M.T., KMHD UNRIYO di dalam membuat Pentas Seni juga sering bekerja sama dengan UKM dari suku dan agama yang lain, sehingga semangat mul -kulturalismenya semakin kuat.

Di bidang Palemahan (hubun-gan harmonis antara manusia den-gan lingkungan), UNRIYO pernah menyumbangkan 5000 pohon di wilayah Sukoharjo, Klaten, Jawa Tengah. Selain itu, di dalam kampus sendiri, untuk tempat pembuangan sampah sudah dibedakan. Ada tem-pat sampah khusus sampah organik dan ada tempat sampah khusus sampah anorganik.

Santoso berharap kedepannya lulusan UNRIYO bisa bersaing di ten-gah gempuran globalisasi, serta me-miliki kemampuan akademik seorang ilmuwan, professional serta berjiwa mul kultur. BTNewspaper/Titah

3No. 32 25 April - 10 Mei 2012

Rubrik Manu WaluyaMANU = Manusia

WALUYA = Sehat, Sembuh, Selamat

TIPS CERDAS UNTUK SEHAT

PURA Taman Ayun, kini men-jadi salah satu Daya Tarik Wisata (DTW) yang tak pernah dilewa oleh siapa saja yang berkunjung ke Bali. Demikian pula bagi peserta “World Hindu Summit 2012 yang akan berlangsung Juni mendatang di Denpasar. Mereka dijadwalkan akan berkunjung ke objek wisata Taman Ayun.

Taman Ayun merupakan pura Ibu (Paibon) bagi Kerajaan Mengwi. Dikelilingi kolam ikan, sehingga pada saat berada di tempat ini seolah-olah berada di tengah da-nau. Pura ini dibangun pada abad 17 (tahun 1634) oleh Raja Pertama, Kerajaan Mengwi, Tjokorda Sak Blambangan (I Gus Agung Putu) yang mengajak arsitek dari China.

Itu sebabnya, pura ini terletak di Mengwi, dekat dari Istana Meng-wi. Tepatnya 18 Km dari Denpasar atau sekitar 25 menit perjalanan dengan bus.

Taman Ayun berasal dari kata Taman yang berar taman, sedang-kan Ayun ar nya indah atau can k. Jadi Taman Ayun adalah taman yang Indah atau Can k. Memang, kawasan Pura ini benar-benar asri dan can k.

Seiring dengan perjalanan waktu pura ini sempat dipugar kembali pada tahun 1934, akibat gempa bumi hebat yang terjadi

pada 1917. Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937, dan tahun 1949 dilaksanakan perbaikan terhadap kori agung, ga-pura/candi bentar, dan pembuatan wan lan yang besar.

Candi bentar dan tugu yang ngginya mencapai 16 meter di hal-

aman bagian dalam pura tersebut dibangun sesuai arsitektur Jawa, sedangkan tugu candi yang kecil berupa tempat duduk dari batu berjumlah 64 buah merupakan tugu leluhur jaman megali kum untuk mengenang para ksatria yang gugur dalam medan perang.

Secara keseluruhan, kawasan Pura ini dibagi menjadi ga hala-man. Halaman pertama disebut jaba pura, dimana kita bisa sampai sini setelah melewa jembatan menuju gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanan-nya terdapat bangunan luas (wan-

lan yang sering digunakan untuk pertemuan dan pentas seni).

Di sini, juga ada tugu air man-cur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Saat kita naik sedikit ke tangga dan melewa gerbang, kita ke halaman berikutnya yang disebut jaba-tengah. Di sebelah kanan jalan terdapat sebuah kom-plek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Selain itu ada

aling-aling Bale Pengubengan yang dihiasi dengan relief menggambar-kan Dewata Nawa Sanga (Sembilan dewa penjaga arah mata angin). Di sebelah mur halaman ini ada satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul (sebagai alat komunikasi tradis-ional) yang menjulang nggi.

Areal ke- ga atau halaman terakhir adalah areal yang paling

nggi dan paling suci. Halaman ini hanya dibuka pada waktu diseleng-garakan upacara di Pura Taman Ayun. Dan, yang hanya boleh masuk ke areal ini adalah mereka yang berkepen ngan atau untuk sembahyang.

Areal ini mempunyai ga pintu. Pintu yang paling tengah akan di-buka di saat ada upacara sebagai tempat ke luar masuknya pera-latan upacara atau para pemangku (temple priests) dan perlengka-pan lainnya. Sedangkan gerbang kiri-kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Di areal ini banyak sekali Meru (bangunan yang menjulang yang atapnya berbentuk limas dan ber ngkat).

Selain dikelilingi kolam, ka-wasan belakang Pura Taman Ayun juga ada taman yang dilengkapi dengan hamparan rumput hijau

PARA pembaca yang budiman, tahukah anda ?1. Penyakit jantung koroner (PJK)

merupakan penyebab kema an urutan pertama di Asia

2. PJK and stroke merupakan pe-nyebab dari sekitar 20% kema-

an di seluruh dunia3. Kejadian PJK berhubungan lang-

sung dengan Kadar Kolesterol yang dak normal

4. Merokok meningkatkan resiko PJK

5. Berolahraga dengan benar dapat membantu menurunkan resiko PJK

PJK adalah suatu gangguan fungsi jantung akibat adanya sum-batan pada pembuluh darah ko-roner. Sumbatan tersebut bisa ringan sampai berat tergantung dari banyaknya tumpukan kolesterol di arteri yang bersangkutan. Dengan demikian gejala yang di mbulkan juga bervariasi mulai dari nyeri dada ringan sampai serangan jantung mendadak.

Kolesterol adalah suatu zat yang terbentuk dari lemak dan protein yang disebut lipoprotein. Lemak dalam hal ini adalah Tri-gliserida, sedangkan lipoprotein terbagi menjadi beberapa jenis an-tara lain, Low Density Lipoprotein

(LDL), High Density Lipoprotein (HDL), dan lain-lain. Gabungan dari beberapa kadar lemak darah atau fraksi lipid inilah yang disebut Kolesterol Total.

Gangguan metabolisme koles-terol menyebabkan meningkatnya kadar lemak darah ini sehingga memungkinkan penumpukan di pembuluh darah arteri yang dise-but Aterosklerosis. Salah satu lokasi yang sering mengalami hal ini adalah arteri koroner jantung. Apabila pembuluh darah yang membawa oksigen ke jantung ini menyempit maka yang terjadi adalah otot jantung mengalami kekurangan oksigen yang memberi gejala nyeri dada atau Angina Pectoris. Kemudian penyempitan akan berlanjut menjadi penyum-batan yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan otot jantung dengan memberikan gejala seran-gan jantung mendadak atau Acute Myocardial Infarct.

Beberapa peneli an telah menunjukan bahwa peningkatan kejadian PJK erat berhubungan den-gan kadar Kolesterol Total atau LDL atau trigliserida yang nggi. HDL yang nggi sebaliknya dihubungkan dengan penurunan resiko PJK.

Kolesterol Total dan LDL meru-pakan faktor resiko utama terjadin-

Hubungan Kolesterol dengan Penyakit Jantung Koroneroleh

Dr. Tony Gosal (Manu Waluya Partner from Kyoai Healthcare Bali)

ya serangan jantung.Pada suatu peneli an yang

dinamakan Framingham Study di-tunjukan bahwa penurunan kadar kolesterol ternyata juga menurunk-an resiko terjadinya PJK. Dengan demikian sangatlah pen ng bagi kita semua untuk menjaga serta menurunkan kadar kolesterol.

Siapa saja yang memiliki resiko untuk terjadi PJK? Semua orang memiliki resiko untuk mengalami PJK terutama bagi yang memiliki pola hidup dak sehat, pemakaian obat-obatan dan menderita penya-kit lain, seper Diabetes, obesitas, penyakit ha , penyakit ginjal dan mereka yang memang memiliki ke-lainan gene k yang diturunkan dari orangtuanya.

Dibawah ini adalah da ar tar-get kolesterol darah (dalam satuan mgdL) yang harus dicapai oleh mer-eka yang memiliki resiko PJK,

Resiko nggi apabila anda per-nah mengalami seragan jantung, angina pectoris, operasi Angioplasty (ByPass). Resiko sedang dan rendah apabila anda memiliki satu sampai beberapa hal berikut ini; 1. kadar HDL-Kolesterol kurang

dari 40mg/dL, 2. riwayat keluarga dengan PJK, 3. obesitas, 4. kurang berolahraga, 5. usia (pria lebih dari 45 tahun,

wanita kurang dari 55 tahun), 6. perokok, 7. Diabetes Mellitus, 8. Hipertensi.

Untuk menghindari resiko PJK sangat dianjurkan melakukan kegiatan seper ; kolesterol check up (6 bln/x), pola makan seimbang dan diet

rendah lemak, olah raga secara benar dan teratur

(aerobik), menghindari stress berlebih,

relaksasi berhen merokok.

Apabila kadar kolesterol yang dak normal sulit diperbaiki dengan

kegiatan diatas maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan terapi dengan obat.

Angiogram dapat menunjukan adanya sumbatan pada cabang arteri koroner.

Pembuluh arteri yang mengalami sumbatan.

Resiko tinggi Resiko sedang Resiko rendah Total Kolesterol <160 <200 <240 Trigliserida <200 <200 <200 HDL >40 >40 >40 LDL <100 <130 <160

COVER STORY

Bukti Sejarah Kejayaan Kerajaan Mengwi

nan luas, serta banyak pohon. Di pojok kanan terdapat bangunan kecil yang dipajang banyak lukisan, baik yang sudah jadi maupun dalam proses penyelesaian. Se-

lamat berwisata, sekaligus sem-bahyang bersama bagi peserta World Hindhu Summit 2012 di Denpasar. BTNewspaper/ber-bagai sumber

2nd Floor RB. Permata Hati Jalan Teuku Umar Barat 71XX – Denpasar.

P: 0361.3691289, 0361.486579 ext.117/118. E: [email protected]

4 No. 32 25 April - 10 Mei 2012

Jl. Raya Sangeh, abiansemal, Badung - BaliPhone ; (0361) 7422740

Objek WisataBukit Sari Sangeh

K12-VI.6-11

SPIRIT BALI

K12-III.25-12

K12-II.20-12

ADALAH benang yang terdiri dari ga macam warna yaitu: merah, pu h dan hi-tam yang merupakan simbol manifestasi Hyang Widhi yang dibuat oleh pemangku atau sulinggih pada saat hari baik dan memiliki makna mening-katkan aura tersendiri.

Tri Datu juga sebagai lam-bang Kesucian Tuhan dalam manifestasinya sebagai Brahma (merah), Wisnu (hitam), dan Ciwa (pu h), disamping sebagai lambang Tri Kona (Lahir, Hidup dan Ma ). Ar nya, memakai Tri Datu kita semakin terikat akan ga perjalanan kelahiran kita ke dunia, setelah kita lahir dan sekarang kita hidup, kemudian yang kita tunggu adalah kema an. Dengan adanya simbol ini, kita akan selalu ingat akan lingkaran kehidupan bahwasanya kita akan menunggu kema an, agar kema an kita semakin baik dan yang kita cita-citakan, maka kita selalu berbuat baik, maka dengan demikian bahwa dengan menggunakaan benang Tri Datu, kita akan semakin mawas diri tentang perjalanan hidup ini selain selalu ingat akan Tuhan.

Sejarah pemakaian benang Tri Datu dimulai pada abad 14-15 saat Bali diper-intah oleh raja Dalem Watu Renggong. Se-bagai raja-diraja yang menguasai Bali saat itu, dan pada saat ia menaklukkan Dalem Bungkut (penguasa Nusa Penida) oleh Pa h Jelan k, terjadi kesepakatan antara Dalem Bungkut dengan Dalem Watu Renggong.

Kekuasaan Nusa diserahkan kepada Dalem Bali, begitu pula dengan rencang

dan ancangan Beliau (Ratu Gede Macaling) dengan satu perjanjian akan selalu melind-ungi umat Hindu / masyarakat Bali yang bak dan taat kepada Tuhan dan leluhur. Sedangkan mereka yang lalai akan dihukum oleh para rencang Ratu Gede Macaling.

Bila Beliau akan melakukan tugas-nya, maka Kulkul Pajenanengan yang kini disimpan dan disungsung di Puri Agung Klungkung akan berbunyi sebagai per-tanda akan ada malapetaka atau wabah, sehingga supaya dapat membedakan masyarakat yang bak atau dak, diberi tanda benang Tri Datu. Pemakaian benang Tri Datu biasanya di pergelangan tangan kanan, sedangkan bagi mereka yang kidal memakainya di pergelangan tangan kiri.

Sejak itu, pemakaian benang Tri Datu menjadi iden tas Hindu Bali. Inden tas ini tak tergan kan oleh apa pun, karena selalu dilindungi oleh kekuatan Tuhan, dan sebaliknya bagi yang memakainya adalah juga selalu ingat dan eling kepada Tuhan. BTNewspaper/sumber forum diskusi hindu nusantara/ref/foto oleh : opik

5No. 32 25 April - 10 Mei 2012

1

K12-I.15-12 K12-II.23-12

K12-III.28-12

K12-VI.10-11

POTRET WISATA

K12-I.14-12

BULAN Maret ini segenap management and staff Maya Ubud Resort & Spa merayakan ulang tahun hotel yang ke 11. Acara yang dikemas dengan sederhana ini terasa cukup meriah karena adanya sesi penganugrahan kepada kary-awan yang dinilai memiliki kinerja terbaik tahun ini, baik yang bertugas di depan ’front line’ ataupun untuk karyawan dari ’back of the house’.

Demi mendukung program ”Go Green” dalam manajemen Maya Ubud, maka hadiah yang diberikan kepada para pemenang juga men-gusung konsep hijau ”Green Prize” yaitu Mountain Bike disamping hadiah-hadiah lainnya.

Ou ng Sebagai bagian dari rangkaian

hari ulang tahun Maya Ubud Resort & Spa, management juga mengadakan program ou ng untuk semua staff dan management hotel yang saat ini diselenggarakan bekerja sama dengan Waterbom Kuta. Program ini ditujukan agar semua stakeholder tetap menjaga kebersamaan dan menyegarkan kem-bali semangat dalam berkarya sehingga memberikan hasil yang terbaik.

Best Employee “Mystar” of The Year berpose bersama dengan General

Manager (paling kanan) dan Direktur Maya Ubud Resort & Spa (paling kiri)

BBest Empmployeee “Mysystaar” oof Thee Year

ULANG TAHUN ULANG TAHUN MAYA UBUD MAYA UBUD RESORT & SPARESORT & SPA

6 No. 32 25 April - 10 Mei 2012

SELAMA dua minggu (9 hingga 21 April), seban-yak 20 orang CS (Clean-ing Services) dari Rumah Sakit Sanglah mengadakan pela han dan training di 3 hotel penerima Tri Hita Karana (THK Gold Awards). Ke ga hotel tersebut ma-sing-masing The St.Regist Bali Resort (7 orang), The Laguna Luxury Resort & Spa (7 orang) dan sisanya 6 orang di Melia Bali Villas & Spa Resort. BTNewspaper/WW

SEPUTAR BALI

DI DUSUN Tam-blingan Desa Munduk, Sentosa Private Villas and Spa, Bali melalui

pengurus Tri Hita Karana menyerahkan bantuan berupa pa-ket sembako (beras, makanan siap saji dan minyak goreng) . Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua THK Sentosa Villa didampingi beberapa pengurus yang mana bantuan sembako langsung diterima dan diwakili oleh Kadus Tamblingan I Wayan Sarika. Dalam kesempatan itu Kadus Tamblingan menyampai-kan ucapan terimakasih kepada Management Sentosa yang telah memberikan bantuan berupa paket sembako, dan selan-jutnya akan dibagikan kepada warga pengungsi.

Sebanyak 36 Kepala keluarga yang nggal di sekitar Danau Tamblingan telah diungsikan, puluhan keluarga tersebut diung-sikan karena sampai pada hari Sabtu 14 April 201, ke nggian air belum surut sehingga dikawa rkan akan mengancam kes-elamatan warga. Warga yang diungsikan adalah mereka yang

nggal di bibir danau karena dikawa rkan air danau akan se-makin naik ke daratan, tampak warga masih bergotong royong membuat tenda tenda sementara sambil menunggu air danau surut. Sebagina besar warga yang ditemui mengucapkan rasa bersyukur dan berterimakasih atas kedatangan kami, pungkas Bapak Dewa, Ketua THK Sentosa Villa.

Selain berdiam di tenda pengungsian beberapa warga masih melakukan ak vitas sehari hari seper mancing dan mengantar para tamu yang ingin menyewa perahu perahu mereka. Dalam meluapnya air danau, sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa.

Tampak dalam gambar Ketua THK Sentosa Villa I Dewa Made Redana (no 3 dari kiri) dan Kepala Dusun Tamblingan I Wayan Sarika

YAYASAN Tri Hita Karana Bali bersama P3THK (Paguyuban Pelaku dan Pemerha THK) menyerahkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng dan korban longsor di Desa Belandingan, Kintamani Bangli, Jumat (13/4).

Bantuan ini dikumpulkan dari 21 hotel dan satu DTW (Daya Tarik Wisata) kemudian diserahkan secara langsung kepada korban bencana. Hingga saat diserahkan terkumpul uang tunai Rp.12.750.000; 590 Kg beras; 63 dus mei instant; 40 liter minyak goreng; 250 Kg kopi dan 11 Kg gula pasir. Selain itu ada juga han-duk, sprai dan bed cover 12 karung besar. Sementara 4 karung lainnya berupa pasta gigi, sikat gigi sandal dan pakaian layak pakai.

Rombongan mengawali perjala-nan ke Desa Sudaji, dengan menin-jau langsung jembatan yang roboh saat banjir bandang (13 Maret), sehingga akses menuju ga dusun di desa Sudaji menjadi terisolir, karena jembatan yang putus itu merupakan satu – satunya akses penghubung. Sumbangan diterima Kaur Umum Kantor Desa Sudaji, Gede Sudama

yang sekaligus sebagai Ketua Posko I penerima bantuan.

Kelian Dinas Dusun Ceglong, Nyoman Dipta yang juga menjadi korban bencana banjir bandang menjelaskan, ada 78 KK menjadi korban langsung dan 3 lokasi Pura rusak berat. “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian hotel-hotel ini”, ungkap Nyoman Dipta.

Ketua Yayasan THK Bali, Wisnu Wardana mengungkapkan pihaknya mengumpulkan dan menyalurkan bantuan ini langsung kepada korban “on the spot’ di lokasi kejadian. Ini terkait dengan nilai-nilai Pawongan (kepedulian sosial) dari konsep Tri Hita Karana.

“Sebagai warga Bali, kami ingin langsung memberikan kepada yang memerlukan, sehingga tepat sasa-ran dan bisa dipertanggungjawab-kan”, ungkapnya.

Selanjutnya rombongan mem-berikan sumbangan ke Desa Be-landingan Kecamatan Kintamani yang diterima Made Suriawan, Kaur Pemerintahan mewakili Prebekel Desa Belandingan Wayan Waris. Bantuan diserahkan di jaba Pura Hulundanu Batur, karena medan

menuju lokasi cukup terjal dan dak memungkinkan untuk membawa langsung ke tempat kejadian.

Menurut Made Suriawan di desanya ada 5 orang yang meninggal dunia dan beberapa yang luka-luka masih dalam perawatan. “Kami me-wakili korban menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan ini”, ujar Suriawan.

Perusahaan yang berpar sipasi dalam pengumpulan sumbangan kemanusiaan ini adalah Melia Benoa dan Melia Bali Indonesia, Bali Man-dira Beach Hotel, Nusa Dua Hotel & Spa, Manajemen Daya Tarik Wisata Tanah Lot, Villa Seminyak Estate, Hotel San ka Kuta, Furama Villas and Spa Ubud, Anantara Hotel, The Laguna Luxury Resort dan St. Regis Bali, Puri Lumbung Co ages, Bali Palms dan Bali Shangrilla Candidasa, Four Seasons Jimbaran, Puri Sunia Resort & Spa, Bali Niksoma Bou-

que Beach Resort, Matahari Beach Resort & Spa, The Patra Bali, Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali, Waka Shorea, Alila Manggis, The 101 Legian Bali, dan Discovery Kar ka Plaza Hotel. BTNewspa-per/Krisna

SEMBAHYANG bersama pada saat piodalan di hotel Grand Istana Rama, Kuta berlangsung tepat saat Purnama ke-Dasa, Jumat (6/4). Piodalan ru n ini diiku oleh manajemen hotel dan karyawan un-tuk mempererat hubungan kekeluargaan diantara mereka.

Menurut coordinator Tim THK Grand Istana Rama, Chef Hendra, semua biaya dan kelengkapan upacara didukung oleh manajemen. “Piodalan ru n se ap Purnama Kedasa ini merupakan salah satu implementasi konsep Tri Hita Karana di hotel kami”, ungkap Chef Hendra. BTNewspaper/Krisna/Photo by Angga

PERMASALAHAN penge-lolaan keuangan pemerintahan di pusat maupun di daerah yang berkaitan dengan prinsip transpar-ansi, akuntabilitas, tanggung jaw-ab, independensi dan kewajaran oleh para penyelenggara pemerin-tahan di pusat/daerah masih terus menjadi sorotan masyarakat luas.

Karena adanya temuan-temuan yang dianggap bermasalah yang terjadi dikarenakan oleh ad-anya masalah dalam pelaksanaan aturan administra f dan akuntabilitas serta kecepatan pengambilan keputu-san dan pelaksaan dilapangan sehing-ga menimbulkan dugaan pelanggaran atas ketentuan perundang-undangan.

Hal inilah yang menjadi perha an

dari Ikatan Alumni Fakultas Sosial dan Ilmu Poli k Universitas Indone-sia (ILUNI) yang menggelar seminar “Op malisasi Tata Kelola Keuangan Daerah dalam Rangka Suksesnya Pembangunan Daerah” Kamis (12/4) bertempat di Sanur Paradise Plaza

Hotel. Tujuan dari seminar ini agar terwujudnya good governance, untuk meningkatkan akuntabili-tas perencanaan anggaran untuk menjamin efek vitas penggunaan anggaran program pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Seminar kali ini menghadirkan perwakilan dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, Ketua PPATK (Pusat Pelaporan dan Anali-sis Transaksi Keuangan), Dirjen. Keuangan Daerah Kementrian

Dalam Negeri, Depu Gubernur Bank Indonesia, Mantan Ketua BPK Anwar Nasu on, Tenaga Ahli Pada Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pen-gendalian Pembangunan, dan pimpi-nan KPK. BTNewspaper/Krisna

Bantuan Kemanusiaan THK

Danau Tamblingan Meluap, Sentosa Private Villas And Spa,

Bali Bantu Para Pengungsi

Seminar Tata Kelola Keuangan Daerah

Piodalan di Grand Istana Rama

GABUNGAN Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, kembali meng-gelar “Selasa Pariwisata”. Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan Kamis (12/4) dengan menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krea f (Menparekraf), Mari Elka Pangestu. Dalam kunjungannnya di GIPI dan sekaligus sebagai narasumber, Menparekraf mengemukakan jumlah kun-jungan wisatawan terus meningkat. Hal ini disebabkan dengan banyaknya kegiatan yang bersifat “tema k tourism”. Ar nya, wisata berbasiskan tema atau bersifat khusus.

Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawa (Cok Ace), unsur prak si pariwisata, gabungan asosiasi pariwisata dan media massa di Bali. BTNewspaper/Krisna

JUMAT (6/4) Villa Seminyak Estate & Spa mengadakan acara perse-mbahyangan bersama dan piodalan. Piodalan yang bertepatan dengan Purnama ka-Dasa ini, dihadiri General Manager “Villa Seminyak Estate & Spa”, Komang Astawa didampingi Ketut Wartawan selaku HRD dan seluruh jajaran staf karyawan Villa Seminyak Estate & Spa.

Acara persembahyangan diawali dengan Pecaruan, dilanjutkan den-gan persembahyangan dan diakhiri dengan santap siang bersama oleh seluruh staf Villa Seminyak Estate & Spa. Ketut Wartawan selaku koor-dinator acara mengatakan, acara persembahyangan ini ru n digelar se ap tahunnya dan melibatkan seluruh jajaran staf Villa Seminyak Estate & Spa. “Selain mengadakan acara persemba-hyangan bersama, 11 dan 12 April, kami mengadakan Tirta Yatra ke Pura Besakih dan Pura Batur”, ujar Wartawan.

Lebih lanjut dikatakan, persembahyangan bersama dan Tirta Yatra ini merupakan salah satu pengamalan dan implementasi dari konsep Tri Hita Karana, khususnya bidang Parahyangan (hubungan Manusia dengan Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). BTNews-paper/Angga

Villa Seminyak Estate & Spa:

Piodalan dan Sembahyang Bersama

“Training” untuk CS RSUP Sanglah

“Selasa Pariwisata” bersama Mari Elka Pangestu

7No. 32 25 April - 10 Mei 2012

GENERAL INFO

KEBERADAAN Bali sebagai des nasi wisata dunia sudah dak diragukan lagi. Bahkan beberapa kali penghargaan diterima Bali sebagai pengakuan internasional atas keunggulan Bali dibandingkan des nasi lain-nya, di antaranya: The Island of the Gods; The Last Paradise on Earth; Island of Thousand Temples; World’s Most Favorite Island; World’s Best Spa Des na on; etc.

Kelebihan dan keunikan yang dimiliki Bali telah menjadi kekuatan bagi Bali dalam menarik wisatawan, investor dan pelaku pari-wisata. Hadirnya wisatawan, investor dan pe-laku pariwisata mempercepat perkembangan pariwisata Bali seiring dengan perkembangan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Per-kembangan jumlah wisatawan yang begitu pesat diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana akomodasi dan transportasi telah membuat ketersediaan infrastruktur pendukung ”kalang kabut” mengejar keter-lambatannya, baik yang melipu piran keras maupun piran lunak.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembangu-nan dan perkembangan yang terjadi di Bali akan membawa dampak, baik yang posi f maupun nega f. Kalau dampak ini dikupas

dak akan pernah habisnya. Sudah sepatutnya sebagai pemangku

kepen ngan pariwisata Bali, kita semes nya meningkatkan dampak posi fnya dan mengu-rangi bahkan kalau mungkin menghilangkan dampak nega fnya. Sayangnya dari pemangku kepen ngan yang ada, pemerintahlah yang memiliki kewenanangan formal dalam men-gatur dan menentukan kebijakan yang harus diambil dalam mengelola dampak yang di m-bulkan oleh perkembangan pembangunan.

Kehadiran investor di Bali tentu mening-katkan investasi, pendapatan pajak daerah, kesempatan kerja serta mens mulasi kegiatan perekonomian masyarakat baik bagi yang bergerak langsung maupun dak langsung dalam industri pariwisata. Kedatangan para pelaku pariwisata, baik tenaga formal dan profesional maupun tenaga non-formal, tentu memunculkan tantangan baru di bidang ke-pendudukan. Tenaga formal dan profesional yang bahkan datang dari luar negeri, suka

dak suka memang telah banyak mengangkat kualitas akomodasi Bali dan sarana pendu-kungnya melalui jaringan hotel dan manaje-men internasionalnya. Tugas pemerintahlah

(Sebuah bentuk otokritik bagi para pemangku kekuasaan pariwisata di Bali)

Oleh Nyoman Astama, SE*

yang mengontrol melalui piran lunak atau peraturan agar terjadi alih keahlian kepada te-naga lokal, dan memantau pelaksanaanya. Di pihak lain, tenaga yang dak memiliki keahlian agar tersaring dan dak memenuhi Bali yang pulaunya cukup kecil ini.

Apakah upaya-upaya nyata dan konsisten telah dilakukan pemangku kekuasaan dalam menyaring agar tenaga-tenaga yang benar-benar diperlukan Bali saja yang masuk ke Bali? Apakah upaya yang dilakukan pemangku kekuasaan terhadap penduduk ”liar” yang ada di Bali (Denpasar) yang mencapai lebih dari 200,000 dan dak memiliki kartu iden tas setempat? Lalu, bagaimana mencegahnya agar dak terulang lagi kejadian yang sama di kemudian hari?

Dengan perkembangan Bali sebagai des -nasi wisata unggulan di Indonesia, telah men-gangkat daerah tujuan wisata lainnya di Indo-nesia dan bahkan regional. Beberapa bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan Garuda Indonesia dengan menggandeng Bali seper dalam promosi bertajuk ”Bali & Beyond” yang menonjolkan Bali dan menawarkan beberapa daerah tujuan wisata lainnya di tanah air. Tetapi sayangnya ga tahun belakangan ini, pemerintah pusat dak mengalokasikan biaya promosi tersendiri kepada Bali, dengan alasan Bali sudah terkenal dan daerah tujuan wisata lainnya lebih memerlukannya. Ironisnya, pada saat pemerintah pusat dak mengalokasikan dana promosi khusus pada Bali, negara tetang-ga seper Malaysia dan Singapura contohnya malahan menonjolkan Bali, baik dalam bentuk tarian budaya maupun kekayaan alamnya, dalam mempromosikan des nasi wisatanya melalui program promosi yang dilakukan oleh maskapai penerbangan negara bersangkutan. Kita masih ingat, pada saat aparat mencak-mencak ke ka pemandangan alam, tarian bu-daya dan yang lainnya dipakai dalam promosi yang kebetulan maskapai penerbangannya terbang ke kota di Indonesia misalnya.

Anggota m penulis baru saja kembali dari perjalanan dinas dalam rangka mempro-mosikan Bali dan tentunya juga memasarkan hotel tempat penulis bekerja. Perjalanan dinas ini dilakukan selama satu minggu dari tanggal 5 sampai 10 Maret 2012 ke Surabaya sebagai kota terbesar kedua pemasok wisatawan domes k ke Bali. Selama di sana anggota

m bertemu dan melakukan presentasi ke-pada lebih dari 100 travel agent baik melalui kunjungan langsung (sales call) ke kantornya maupun presentasi yang dikumpulkan dalam satu Ballroom dalam format table top. Ada 56 hotel dari wilayah Indonesia yang melakukan promosi table top bersama ini dengan biaya masing-masing perusahaan. Para konsultan (bagian reservasi) travel agent tersebut di-jamu dengan rehat kopi pagi dan sore dan makan siang selama satu hari penuh. Di dalam Ballroom para konsultan reservasi mengiku presentasi selama 4 sesi dari peserta table top dari Bali. Se ap sesi berlangsung satu jam, dan diselingi dengan rehat kopi pagi dan sore masing-masing 15 menit dan makan siang selama 45 menit dan disertai pengundian door prize yang disumbangkan oleh peserta table top dari Bali bagi para konsultan yang beruntung memenangkannya.

Beberapa komentar dan pernyataan dari para konsultan reservasi biro perjalanan wi-sata yang dirangkum adalah:- Bali khususnya Kuta sekarang sudah

sangat macet; karena tamu domes k suka mengunjungi”mall-mall” dan menuju ke tempat-tempat tersebut bisa sampai lebih dari satu jam

- Biaya ket ke Bali ditambah hotel cukup nggi dibandingkan hotel-hotel lainnya di

kawasan Asia- Keberadaan paket sangat spesial dari mas-

kapai penerbangan ke negara tetangga membuat calon konsumen mengalihkan

liburan ke negara-negara lainnya di ASEAN- Penawaran ”2-4-1” dari hotel-hotel di

Thailand menjadi tantangan tersendiri dalam menarik wisatawan domes k ke Bali: ”membayar paket 4 malam dapat menginap 8 malan di hotel di Thailand” atau ”tour 3 hari di Bangkok sudah terma-suk 3 kali makan hanya USD 49 per orang”

- Harga paket ke luar negeri menjadi lebih murah, selain adanya harga paket ket pesawat yang murah juga dak lagi adanya biaya fiskal sebesar Rp 2.000.000 seper sebelumnya bagi para pelancong

- dan masih ada lagi penawaran menggi-urkan lainnya Sekarang ini terdapat kecenderungan

ada Kabupaten di Bali yang memiliki modal dan aset, mulai melakukan promosi dengan mengundang para biro perjalanan luar Bali untuk datang ke daerah bersangkutan. Me-mang semakin banyak promosi posi f akan semakin baik.

Seyogyanyalah promosi dikoordinasikan dan dinaungi oleh badan pariwisata di Bali karena bagaimanapun juga yang pertama-tama dipromosikan semes nya adalah Bali, bukan Kabupaten masing-masing.

Menurut hemat penulis dengan adanya kenyataan dalam bentuk tantangan, perma-salahan, kompe si baik persaingan nasional maupun regional, sudah semes nya ak vitas

pemasaran untuk Bali dilakukan dalam wadah manajemen satu pulau yang dikoordinasikan dan dinaungi oleh satu badan yang diakui se-cara resmi oleh semua pemangku kepen ngan dan mempunyai otoritas dan kemampuan dalam melakukan tugas-tugasnya.

Rekomendasi penerapan ”one island management” ini pernah diusulkan oleh kelompok ”Bali Friends” yang dimotori oleh salah seorang pemuka prak si pariwisata Bali, Bapak Hadi Taryoto dan kawan-kawan. Sudah semes nya pemerintah memper mbangkan kembali penerapan ”one-island management” ini, kalau dak menginginkan promosi pari-wisata ter nggal jauh dari des nasi lainnya di ASEAN. Dengan dak mengurangi rasa hormat, posisi Bali di tempat ke-8 dalam ajang bursa pariwisata ITB Berlin 2012 bulan Maret ini akan dapat di ngkatkan lagi, kalau ”one island management” diterapkan.

Sekiranya masukan-masukan di atas da-pat dijadikan bahan per mbangan. Dengan komitmen dan rasa tanggung jawab yang

nggi, penulis yakin promosi pariwisata Bali dan kebijakan tentang pariwisata Bali dapat dikontrol dan dikelola lebih holis k dan bermanfaat bagi ajegnya pariwisata budaya yang berkelanjutan.

*) Penulis adalah pelaku dan pemerha

pariwisata berdomisili di Denpasar

“Why One Island Management is Essential for Bali Tourism?”

“Mengapa manajemen satu

pulau sangat pen ng bagi pariwisata Bali?”

8 No. 32 25 April - 10 Mei 2012

ASOSIASI MEDIA BALI