BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Desain dan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Desain dan...
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu (quasi experimen). Dimana quasi exsperimen terdapat kelompok
exsperimen dan kelompok kontrol. Dalam pemilihan atau pengambilan kelompok
exsperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol. Tetapi penggunaan kelompok kontrol tidak
sepenuhnya dapat mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Dimana kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran TGT
dan kelas kontrol menggunakanl model pembelajaran PBL, kemudian hasil dari
kedua kelas tersebut dilakukan evaluasi dan dibandingkan.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain dari penelitian eksperimen semu ini adalah menggunakan desain
Non Equivalent Control Group Design. Pada desain penelitian ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dibandingkan, namun kelompok tersebut
dupilih dan ditempatkan tanpa randomisasi (Emzir, 2014:102). Bentuk desain Non
Equivalent Control Group Design dapat dilihat pada bagan berikut:
Non Equivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen 1 X1.2 X1.1 Y1
Eksperimen 2 X2.2 X2.1 Y2
33
Keterangan: X . : Perlakuan kelas eksperimen 1 model TGT. X . : Pemberian pretest eksperimen 1 model TGT. X . : Perlakuan kelas eksperimen 2 model PBL. X . : Pemberian pretest eksperimen 2 model PBL. Y : Posttest kelas eksperimen 1 model TGT. Y : Posttest kelas eksperimen 2 model PBL.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas kelas 5 SD Negeri Kalikayen A dan , SD
Negeri Kalikayen B pada semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dari hipotesis dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu sebagai
berikut.
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) atau variabel independen adalah variabel yang diteliti
pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu metode pembelajaran pengunaan
Teams Games Tournamen (X1)dan metode pembelajaran Problem Base Learning
(X2).
Variabel terikat (Y) atau variabel dependen adalah variabel yang
keberadaannya tergantung pada variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah hasil belajar siswa tersebut.
3.2.2 Definisi Operasional
Model pembelajaran TGT adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif,model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-
kelompok yang beranggotakan 4-6 siswa yang memiliki kemampuan berbeda-
beda,melibatkan seluruh siswa, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan.
34
Model Pembelajaran PBL adalah Pembelajaran Berbasis Masalah yang
berasal dari bahasa Inggris Problem-based Learning adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk
menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru untuk
dapat menyelesaikannya.
3.3. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis mengambil subyek penelitian yaitu siswa-siswi
kelas 5 yang ada di SD Negeri Kalikayen 02 A yang dijadikan sebagai kelompok
eksperimen dan siswa-siswi kelas I SD Negeri Kalikayen 02 B dijadikan sebagai
kelompok kontrol. Subyek penelitian dari kedua kelompok tersebut disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 8
Data Jumlah Siswa SD Negeri Kalikayen A
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 16 53%
Perempuan 15 47%
Jumlah 31 100%
Tabel 9
Data Jumlah Siswa SD Negeri Kalikayen B
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 18 59%
Perempuan 13 41%
Jumlah 31 100%
3.4. Teknik dan Insrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat melakukan analisis dan pengambilan kesimpulan, diperlukan
teknik atau cara menemukan atau mengambil data tersebut. Dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data dilakukan melalui.
35
1.Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengontrol apakah
proses pembelajaran telah dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang
didesain atau tidak.
2.Tes
Tes adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengambil data hasil
belajar siswa. Tes yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pretest dan
posttest. Tes ini digunakan untuk mengetahui efektivitas penerapan model
pembelajaran yang direncanakan oleh penulis.
3.Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010:329) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang
berlalu, meliputi dokumentasi yang berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi dilaksanakan untuk mengumpulkan
data dari identitas siswa meliputi nama siswa, nilai Matematika siswa, jumlah
siswa.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1 Lembar Observasi
Instrument non tes dalam penelitian ini berupa lembar observasi/check list
untuk mengobservasi implementasi metode Team Game Tournament pada
kelompok eksperimen dan implementasi metode Problem Base Learning
kelompok kontrol yang dilakukan oleh guru.Kisi-kisi lembar observasi/check list
ini dibuat berdasarkan sintak metode cerita bergambar yang meliputi empat
langkah yaitu persiapan, pelaksanaan, tindak lanjut, dan penutup. Pengamatan
dikategorikan menjadi dua check list, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana.
Adapun kisi-kisi observasi implementasi metode Team game tournamen pada
kelompok eksperimen dan implementasi metode pembelajaran ceramah terdapat
pada table sebagai berikut.
36
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Tabel 10
Lembar Observasi Guru Model Pembelajaran TGT
No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek Yang Diobservasi
Keterlaksanaan
Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan Awal 1. Guru melakukan persiapan.
2. Guru menginstruksikan siswa berdoa
sebelum melaksanakan pembelajaran.
3. Guru melakukan Absensi untuk siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
2 Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
5. Guru membagi kelompok
6. Guru membagikan no urut tournamen.
7. Guru menginstruksikan siswa
mengambil soal yang sudah di undi.
8. Guru menginstruksikan siswa untuk
mebacakan soal undian
(Elaborasi) 9. Guru membagi siswa dalam kelompok
10. Guru membagikan no urut siswa
11. Guru menginstruksikan siswa
mengambil soal yang sudah di undi.
12. Guru memintasiswa untuk mebacakan
soal undian
13. Guru meminta siswa dalam kelompok
lain mengemukakan jawaban.
14. Guru meminta siswa dalam kelompok
lain berganti dalam mengambil soal.
15. Guru berserta siswa bersama-sama
melakukan perhitungan skor.
16. Guru melakukan pergeseran tempat
duduk siswa berdasar prestasi pada
turnamen
(Konfirmasi) 17. Guru dengan siswa melakukan
penguatan.
37
18. Guru memberikan motivasi.
19. Guru beserta siswa menyimpulkan hasil
diskusi
3 Kegiatan Penutup 20. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi.
21. Guru menginstruksikan siswa
mengerjakan lembar post test atau tugas.
22. Guru memina siswa mengumpulan
lembar post test atau tugas.
23. Guru menutup pelajaran dengan doa atau
istirahat.
Kisi-kisi Observasi Guru Kelas PBL
Tabel 11
Lembar Observasi Guru Model Pembelajaran PBL
No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek Yang Diobservasi
Keterlaksanaan
Sintak
Ya Tidak
1. Kegiatan Awal 1. Guru melakukan persiapan.
2. Guru meminta siswa berdoa untuk
mengawali pembelajaran.
3. Guru mengabsensi siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
5. Guru menjelasaan materi bangun
datar/bangun ruang .
6. Guru mempratikan alat peraga.
7. Guru menyampaikan peranyaan kepada
siswa.
8. Guru kembali menjelaskan materi
bangun datar/bangun ruang .
(Elaborasi) 9. Guru memberikan siswa suatu masalah
10. Guru meminta siswa mengamati
masalah yang telah diberikan.
38
11. Guru meminta siswa menuliskan
informasi yang dia dapat.
12. Guru membentuk kelompok .
13. Guru menginstruksikan siswa
mengerjakan soal kelompok .
14. Guru meminta siswa untuk berdiskusi
tentang masalah yang di berikan .
15. Guru meminta siswa menyiapkan hasil
diskusi .
16. Guru meminta siswa menuliskan hasil
diskusi .
17. Guru meminta Perwakilan siswa dalam
kelompok maju kedepan kelas.
18. Guru meminta Kelompok siswa lain
untuk menanggapi.
19. Guru menanggapi jawaban siswa.
(Konfirmasi) 20. Guru dengan siswa melakukan
penguatan.
21. Guru memberikan motivasi.
22. Guru dan siswa menyimpulkan hasil
diskusi
3. Kegiatan Penutup 23. Guru dan siswa menyimpulkan materi.
24. Guru menginstruksikan siswa
mengerjakan lembar post test atau tugas.
25. Guru siswa mengumpulan lembar post
test atau tugas.
26. Guru menutup pelajaran dengan doa
atau istirahat.
39
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
Tabel 12
Lembar Observasi Siswa Model Pembelajaran TGTKelas Eksperimen
No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek Yang Diobservasi
Keterlaksanaan
Sintak
Ya Tidak
1 Kegiatan Awal 1. Siswa melakukan persiapan.
2. Siswa berdoa sebelum melaksanakan
pembelajaran.
3. Absensi untuk siswa.
4. Siswa mendegarkan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
5. Siswa membentuk kelompok
6. Siswa mendapatkan no urut tournamen.
7. Siswa mengambil soal yang sudah di
undi.
8. Siswa mebacakan soal undian
(Elaborasi) 9. Siswa dibagi dalam kelompok
10. Siswa mendapatkan no urut tournamen
yang diberikan oleh guru.
11. Siswa mengambil soal yang sudah di
undi.
12. Siswa untuk mebacakan soal undian
13. Siswa dalam kelompok lain
mengemukakan jawaban.
14. Siswa dalam kelompok lain berganti
dalam mengambil soal.
15. Siswa berserta guru bersama-sama
melakukan perhitungan skor.
16. Siswa melakukan pergeseran tempat
duduk siswa berdasar prestasi pada
turnamen
(Konfirmasi) 17. Siswa dengan guru melakukan
penguatan.
40
18. Siswa mendengarkan motivasi yang
diberikan guru.
19. Siswa dan guru menyimpulkan hasil
diskusi
3 Kegiatan Penutup 20. Siswa dibantu guru menyimpulkan
materi.
21. Siswa mengerjakan lembar post test atau
tugas.
22. Siswa mengumpulan lembar post test
atau tugas.
23. Siswa menutup pelajaran dengan doa
atau istirahat.
Tabel 13
Lembar Observasi Siswa Model Pembelajaran PBL Kelas Kontrol
No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek Yang Diobservasi
Keterlaksanaan
Sintak
Ya Tidak
Kegiatan Awal 1. Siswa melakukan persiapan.
2. Siswa berdoa untuk mengawali
pembelajaran.
3. Absensi untuk siswa.
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru.
Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
5. Siswa mendengarkan penjelasaan materi
bangun datar/bangun ruang .
6. Siswa memperhatikan alat peraga.
7. Siswa mendapatkan peranyaan kepada
siswa.
8. Siswa mendengarkan penjelasaan materi
bangun datar/bangun ruang .
(Elaborasi) 9. Siswa mendapatkan suatu masalah
10. Siswa untuk mengamati masalah yang
sudah di sajikan oleh guru.
11. Siswa menuliskan informasi yang dia
dapat.
41
12. Siswa membentuk kelompok .
13. Siswa mengerjakan soal kelompok .
14. Siswa untuk berdiskusi tentang masalah
yang di berikan .
15. Siswa menyiapkan hasil diskusi .
16. siswa menuliskan hasil diskusi .
17. Perwakilan siswa dalam kelompok maju
kedepan kelas.
18. Kelompok siswa lain untuk menanggapi.
19. Siswa mendapatkan suatu masalah
(Konfirmasi) 20. Siswa dengan guru melakukan
penguatan.
21. Siswa mendengarkan motivasi yang
diberikan guru.
22. Siswa dan guru menyimpulkan hasil
diskusi
Kegiatan Penutup 23. Siswa dibantu guru menyimpulkan
materi.
24. Siswa mengerjakan lembar post test atau
tugas.
25. Siswa mengumpulan lembar post test
atau tugas.
26. Siswa menutup pelajaran dengan doa
atau istirahat.
42
Tabel 14
Kisi-Kisi Soal Pretest
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
Jumlah
6.5
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
bangun datar dan
bangun ruang
sederhana
1. Menjelaskan pengertian
bangun datar dan bangun
ruang.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri
bangun ruang dan bangun
datar.
3. Menjelaskan perbedaan bangun
datar dan bangun ruang.
4. Menyelesaikan soal bangun
datar persegi panjang.
5. Menyelesaikan soal bangun
datar persegi.
6. Menyelesaikan soal bangun
datar segitiga.
1, 2, 3,
4,5,6,7
8,9,19
10
1. Mengidentifikasi rusuk-rusuk
yang terdapat pada bangun
ruang kubus.
2. Menyelesaikan soal bangun
ruang kubus yang berkaitan
dengan volume.
3. Mengidentifikasi rusuk-rusuk
yang terdapat pada balok.
10,11,
12,13,14,
15,16,17
18,19,20
10
43
4. Menyelesaikan soal bangun
ruang balok yang berkaitan
dengan volume
Jumlah 20
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan diberikan kepada siswa,
maka sebelumnya harus dilakukan uji instrumen terhadap siswa. Uji instrumen ini
meliputi uji validitas dan uji reliabulitas.Uji validitas dan uji reliabilitas ini
digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan
reliabel.
3.5.1 Uji Validitas Instrumen
Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes yang akan digunakan
merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Karena instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan
reliabel.Arikunto (2006:168), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument.”Suatu instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrument yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.
Maka sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji
instrumen pretest dan posttest untuk mengetahui apakah instrumen yang akan
diujikan sudah cermat dalam mengukur apa yang harus diukur. Penelitian ini
menggunakan teori Arikunto untuk menentukan batas harga korelasi. Menurut
Arikunto (2012;89) “semua item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya
pembedanya dianggap sangat memuaskan. Uji validitas menggunakan SPSS 20.0
for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation.
Berikut ini akan disajikan hasil uji validitas instrumen pretest dan posttest
yang akan digunakan untuk penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
44
Tabel 15
Hasil Uji Validitas Soal
Pretest
Indikator
Empirik
r. Keterangan
1 ,381* Tidak Valid
2 ,599**
Valid
3 ,589**
Valid
4 ,632**
Valid
5 ,726**
Valid
6 ,666**
Valid
7 ,643**
Valid
8 ,632**
Valid
9 ,747**
Valid
10 ,559**
Valid
11 ,694**
Valid
12 ,543**
Valid
13 ,589**
Valid
14 ,577**
Valid
15 ,305* Valid
16 ,402* Tidak Valid
17 ,415* Tidak Valid
18 ,409* Tidak Valid
19 ,323 Tidak Valid
20 ,381* Tidak Valid
21 ,599**
Valid
22 ,589**
Valid
23 ,632**
Valid
45
Berdasarkan pada Tabel di atas dari 30 butir soal yang diuji cobakan, 23
soal yang dinyatakan valid dengan koefisien validitas > 0.5, sedangkan untuk soal
nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,21,22,23,24,25,26,27,28 dan 29
dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai koefisien < 0.5. Berdasarkan 23 soal
yang valid soal valid cukup untuk digunakan untuk pretest dan post test yang
membutuhkan 20 soal valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt). Untuk menentukan tingkat
reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 16
Kriteria Nilai Reliabilitas
Koefisien reliabilitas Kategori 0,6 Reliabilitas kurang
0,7 Dapat diterima 0,8 Baik
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha >0,6. Reliabilitas suatu
instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software SPSS 20.0 yaitu dengan
cara Analyze-Scale-Reliabilitty Analysis.
24 ,726**
Valid
25 ,616**
Valid
26 ,643**
Valid
27 ,632**
Valid
28 ,747**
Valid
29 ,559**
Valid
30 ,372**
Tidak Valid
46
Tabel 17
Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.744 .761 30
Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui dari uji reliabilitas yang peneliti
lakukan memperoleh nilai alpha 0,761 sehingga data tersebut sudah dapat
diterima dan dikatakan reliabel.
3.5.3 Uji Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks (Zainal
Arifin, 2014: 134). Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal di uji
validitas. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan
instrument soal yang baik. Menurut Zainal Arifin (2014: 134) untuk menghitung
tingkat kesukaran soal bentuk uraian dapat menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
Rata-rata = � �ℎ � � � �� �� �ℎ � � �
b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
Tingkat kesukaran = � �− � � � � �� �
Membandingkan tingkat kesukaran dengan criteria berikut
47
Tabel 18
Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Kategori Soal
0,00 - 0,30
Soal kategori sukar
0,31 – 0,70
Soal kategori sedang
0,71 – 1,00
Soal kategori mudah
Berikut ini akan disajikan rincian hasil dari uji tingkat kesukaran soal
pretest dan posttest setelah melalui tahap uji validitas.
Tabel 19
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Pretest
No Mean Keterangan
1 ,6129 Sedang
2 ,6129 Sedang
3 ,7097 Sedang
4 ,5484 Sedang
5 ,6129 Sedang
6 ,6774 Sedang
7 ,5806 Sedang
8 ,6129 Sedang
9 ,6774 Sedang
10 ,5161 Sedang
11 ,6774 Sedang
12 ,5484 Sedang
13 ,7419 Mudah
14 ,7742 Mudah
15 ,1893 Sukar
48
16 ,1107 Sukar
17 ,3119 Sedang
18 ,5806 Sedang
19 ,6129 Sedang
20 ,5806 Sedang
21 ,1129 Sukar
22 ,1893 Sukar
23 ,1107 Sukar
24 ,3119 Sedang
25 ,5806 Sedang
26 ,6129 Sedang
27 ,2806 Sedang
28 ,1129 Sukar
29 ,1566 Sukar
30 ,1045 Sukar
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui terdapat 2 soal mudah, 20 soal
sedang, dan 8 soal sukar.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam
penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menetukan atau menyimpulkan
hasil penelitian. Data-data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilakukan pengujian perbedaan rata-rata.
Pengujian perbedaan rata-rata dilakukan dengan bantuan SPSS, yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran TG
Tdan model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar mata pelajaran Matematika.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square). Uji normalitas
dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS( statistical product and service
solutions ) yaitu dengan menggunakanAnalyze non parametric test–One Sampel
Kolmogorov Smirnov dengan signifikansi data berdistribusi normal apabila >0,05.
49
Tabel 20
Hasil Uji Normalitas Pretest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 28
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 3,63443957
Most Extreme Differences
Absolute ,168
Positive ,168
Negative -,113
Kolmogorov-Smirnov Z ,889
Asymp. Sig. (2-tailed) ,408
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan data output diatas , diketahui signifikansi sebesar ,408 lebih
besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas experimen
dan kontrol berdistribusi normal.
Tabel 21
Hasil Test Homogenitas Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Eksperimen dan Kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,982 1 59 ,326
Dari Hasil Test homogenitas pretest di atas dapat diketahui nilai
signifikansi untuk nilai pretest kelas experimen dan kontrol 0,326 maka dapat
disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas experimen dan kontrol mempunyai
varian yang sama.
50
3.6.2 Uji Beda Rata-rata
Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang
diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka langkah terakhir adalah
melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada hasil
belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t
atau indepent sample T- test independent, dengan rumus sebagai berikut:
t= nilai t hitung
X1= nilai rata-rata kelompok eksperimen
X2= nilai rata-rata kelompok kontrol
S1=simpangan baku kelompok eksperimen
S2=simpangan baku kelompok kontrol n1= jumlah anggota
sampel kelompok eksperimen
n2=jumlah anggota sampel kelompok kontrol.
Tabel 22
Hasil Uji Beda Pretest
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nil
ai
Equal
variances
assumed
11,996 ,001 5,47
2 60 ,003
19,1634
5 3,68458
11,7610
2
25,531
55
Equal
variances not
assumed
5,47
2
45,3
26 ,003
20,1634
5 3,68458
11,7110
1
25,580
94
51
Pada tabel Independent sample T-Test , diperoleh nilai sig(2-tailed)
sebesar 0,03 < 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji
Independent Sample Test , maka dapat di simpulkan terdapat perbedaan antara
pretest kelas experiment 1 dan 2.
3.6.3 Uji Hipotesis
1. Menentukan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan keefektifan terhadap hasil belajar Matematika yang
signifikan dalam penerapan model pembelajaran Team Game
Tournament dan model pembelajaran Problem Base Learning.
Ha: Ada perbedaan kefektifan terhadap hasil belajar Matematika yang
signifikan dalam penerapan model pembelajaran Team Game
Tournament dan model pembelajaran Problem Base Learning.
2. Melakukan uji t
Ho diterima jika t hitung < t table
Ha ditolak jika t hitung > t tebel
Berdasarkan signifikansi:
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ha ditolak jika sifnifikansi < 0,05
3. Kesimpulan
a. Ho: μ1 = μ2 artinya, tidak ada perbedaan hasil belajar Matematika yang
signifikan dalam penerapan model pembelajaran Team Game Tournament
dan model pembelajaran Problem Base Learning.
b. Ha: μ1 ≠ μ2 artinya, Ada perbedaan hasil belajar Matematika yang
signifikan dalam penerapan model pembelajaran Team Game Tournament
dan model pembelajaran Problem Base Learning.
Berdasarkan tabel 22 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05
maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesisnya sebagai berikut:
52
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil belajar antara kelas eksperimen
dengan rata-rata skor hasil belajar kelas kontrol.
Ha: Ada perbedaan rata-rata skor hasil belajar antara kelas eksperimen dengan
rata-rata skor hasil belajar kelas kontrol.
Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,03 > 0,05), maka Ho
diterima, artinya tidak ada perbedaan rata-rata skor hasil belajar antara kelas
eksperimen dengan rata-rata skor hasil belajar kelas kontrol.