BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal...
Transcript of BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal...
1
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Kesehatan adalah hal yang paling berharga yang dimiliki manusia. Apabila
seseorang dalam keadaan sehat, segala aktivitas dapat dilakukan dan tidak ada
halangan dalam melakukan akivitas tersebut. Untuk menunjang kesehatan seseorang
selain harus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat melalui makanan
dan berolahraga, manusia juga harus mengkonsumsi multivitamin dan juga memiliki
alat kesehatan sendiri untuk menjaga kesehatan. Salah satu indikator penting dalam
pembangunan menurut BAPPEDA-Toddy adalah Human Development Index
(HDI)/Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari indeks ekonomi
(pendapatan riil per kapita), indeks pendidikan (tingkat melek huruf), dan indeks
kesehatan (tingkat harapan hidup).
Berdasarkan data tentang indikator kesehatan dari tahun 2012–2015 (sumber:
bps.go.id), berisi tentang persentase penduduk yang mengobati sendiri, yaitu 61,05%
di akhir tahun 2014, dan indikator yang menunjukkan persentase penduduk yang
berobat jalan sebulan yang lalu yaitu sebesar 49,29% di akhir tahun 2014
menunjukkan bahwa pengobatan di luar lembaga kesehatan, terlihat lebih banyak
dilakukan oleh masyarakat. Fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti BPJS Kesehatan
adalah yang berlaku di Indonesia. Ada beberapa keuntungan dan kelebihan
2
menggunakan fasilitas BPJS menurut Jurnal Publikasi oleh Putri, berikut kelebihan
dan kekurangan BPJS dapat dilihat di Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Kelebihan dan Kekurangan BPJS
Kelebihan BPJS Kekurangan BPJS
1. Murah 1. Metode Berjenjang
2. Wajib 2. Antri
3. Tanpa Pengecualian 3. Sulit Mendapat Ruangan Bagi Pasien
BPJS
Sumber: http://infobpjs.net/kelemahan-dan-kekurangan-bpjs-kesehatan/
Maksud dari Kelebihan fasilitas BPJS tersebut adalah sebagai berikut :
a. Murah: Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
(pasal 16 F), dengan hanya mengeluarkan Rp 80.000 untuk pelayanan di ruang
perawatan kelas 1, Rp 51.000 untuk pelayanan di ruang perawatan kelas 2, dan Rp
30.000 untuk pelayanan di ruang perawatan kelas 3, seseorang bisa mendapatkan
layanan kesehatan dari pemeriksaan, rawat inap, pembedahan, obat dan lain
sebagainya secara cuma-cuma.
b. Wajib: Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011
Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Bab V Pasal 14, setiap orang,
3
termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia,
wajib menjadi Peserta program Jaminan Sosial.
c. Tidak Ada Pengecualian: bila dibandingkan dengan perusahaan asuransi swasta,
di BPJS Anda masih bisa mendaftar tanpa ditanyakan apa penyakit yang sedang
anda derita.
Disamping kelebihan tersebut, ada juga kelemahan yang dimiliki oleh BPJS
dikarenakan sistemnya yang masih baru dan masih diperbaiki terus-menerus,
diantaranya :
a. Metode Berjenjang: kekurangan pertamanya adalah pada saat melakukan klaim.
Di BPJS, di luar keadaan darurat peserta diharuskan memeriksakan penyakitnya
ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 terlebih dahulu. Faskes 1 ini sendiri berupa
puskesmas atau klinik. Setelah dari faskes 1 dan pasien memang dirasa harus ke
rumah sakit, maka peserta BPJS baru bisa ke rumah sakit yang dirujuk di BPJS.
b. Antri: Antrian yang dialami bukan hanya pada saat mendaftar atau mengajukan
perubahan data di BPJS, ketika akan berobat di rumah sakit pun antrian panjang
juga harus dihadapi peserta.
c. Kesulitan mendapaatkan ruangan: kekurangan terakhirnya adalah jarangnya
kesempatan yang didapatkan oleh peserta yang sudah mendaftarkan dirinya pada
kelas I dan II untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang seharusnya.
4
Dari beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan, ternyata
masih bertolak belakang dengan persentase penduduk yang mengobati sendiri
(sumber: bps.go.id) yaitu di angka 61,05% dari total penduduk Indonesia di akhir
tahun 2014. Ini adalah salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Gippum
Medical, karena karakteristik masyarakat di Indonesia yang masih memilih untuk
mengobati sendiri.
Menurut Database SIAK Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Barat memiliki
luas 35.377,76 km2, dan apabila dikaitkan dengan data dari bps.go.id mengenai
kepadatan penduduk (jiwa/km2) yaitu sekitar 1.301 jiwa/km2, itu berarti jumlah
penduduk Jawa Barat +-46.026.465 jiwa. Di samping itu menurut bps.go.id tentang
persentase penduduk yang mengobati sendiri selama sebulan terakhir (persen),
persentase penduduk di Jawa Barat yang mengobati sendiri selama sebulan terakhir
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu yang mengobati sendiri dengan menggunakan alat
modern, yang mengobati sendiri dengan menggunakan alat tradisional, dan yang
mengobati sendiri dengan alat lainnya.
Persentase yang mengobati dengan menggunakan alat modern adalah sebesar
94,35%, yang menggunakan alat tradisional sebesar 17,15%, dan 2,52% yang
menggunakan alat lainnya di tahun 2014. Dari persentase di atas, peluang yang
dimiliki oleh Gippum Medical sangatlah besar, karena jumlah penduduk yang sangat
besar yaitu sekitar +-46.026.465 jiwa dan karakteristik masyarakat di Jawa Barat yang
mau mengobati sendiri dengan menggunakan alat modern, yaitu sebesar 94,35%.
5
Menurut Lampiran I, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
86 Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengembangan Industri Alat Kesehatan, akses
terhadap pelayanan kesehatan masih menjadi masalah bagi sebagian masyarakat. Hal
ini disebabkan oleh permasalahan pada pemerataan dan keterjangkauan keberadaan
sarana pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan lanjutan. Demikian juga sarana
pelayanan kesehatan rujukan seperti rumah sakit yang telah tersedia hampir di seluruh
kabupaten/kota, akan tetapi ketersediaan pelayanan kesehatan masih belum optimal
dalam penggunaan alat kesehatan serta masih tingginya biaya terhadap penggunaan
alat kesehatan.
Alat kesehatan merupakan salah satu komponen penting disamping tenaga dan
obat dalam sarana pelayanan kesehatan. Teknologi alat kesehatan berkembang sangat
pesat seiring dengan perkembangan teknologi IT mulai dari teknologi sederhana
sampai teknologi tinggi dan digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pelayanan kesehatan pribadi maupun di rumah tangga. Meningkatnya ekonomi dan
pendidikan masyarakat menyebabkan tingginya tuntutan terhadap ketersediaan alat
kesehatan yang aman, bermutu, dan bermanfaat.
Peningkatan kebutuhan terhadap alat kesehatan belum diikuti dengan
perkembangan industri alat kesehatan dalam negeri. Hal ini yang menyebabkan 90%
alat kesehatan yang beredar adalah produk impor. Kemudahan keluar masuk barang
dalam era globalisasi dan dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa maka
Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk masuknya produk impor. Selain itu,
6
industri alat kesehatan merupakan industri padat karya, dimana peningkatan industri
alat kesehatan akan turut berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran dan
kemiskinan yang sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Dengan
meningkatnya tingkat ekonomi masyarakat maka diharapkan diikuti dengan
peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatannya. Untuk meningkatkan
industri alat kesehatan dan meningkatkan produk alat kesehatan dalam negeri maka
harus dilakukan oleh berbagai pihak dan berbagai sektor terkait.
Disamping itu, karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh masyarakat saat
ini, keinginan untuk membuat diri-sendiri lebih sehat tanpa harus ke rumah sakit
ataupun konsultasi ke dokter juga memberikan pemikiran sendiri bagaimana agar
dapat melakukannya sendiri di rumah. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang lebih
memilih untuk membuat diri mereka tetap sehat tanpa harus keluar rumah.
Disini, hal yang perlu diperhatikan, bahwa perbekalan alat kesehatan,
merupakan produk-produk yang peredarannya diregulasi secara ketat. Hal ini
disebabkan karena dalam mendistribusikan produk kesehatan, keamanan, kualitas, dan
efikasi atau kemanfaatan produk tersebut harus terjamin. Oleh karena itu, dalam
mendistribusikan atau melakukan kegiatan perdagangan produk kesehatan tersebut
perlu memperhatikan regulasi-regulasi yang berlaku. Kegagalan dalam memenuhi
standard dan peraturan yang berlaku di Indonesia dapat mengakibatkan produk
kesehatan dianggap sebagai produk illegal dan tidak boleh diedarkan di pasar
Indonesia.
7
Dalam pendistribusian barang, perhatian perusahaan semakin meningkat
terhadap peran teknologi dalam membantu perusahaan untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif. Pemanfaatan teknologi merupakan kekuatan untuk melakukan
industrialisasi, meningkatkan produktivitas dan memperbaiki standar hidup suatu
negara. Telah diakui secara umum bahwa teknologi dapat membantu organisasi
meningkatkan kinerja dan selanjutnya mencapai keunggulan kompetitif. Wariana
(2002) mengemukakan bahwa teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambikan
keputusan. Teknologi tidak hanya berperan penting di perusahaan dengan skala besar,
namun juga memiliki arti penting bagi perusahaan skala menengah dan kecil
(Gobadian dan Galear, 1997; Ismail dan Jantan, 2001).
Lingkungan eksternal lainnya yang berkaitan langsung dengan bisnis adalah
pemerintah. David (2009:131) menyatakan bahwa pemerintah baik pusat maupun
daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan
konsumen utama organisasi. Perubahan-perubahan dalam hukum paten, undang-
undang, tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memberi pengaruh signifikan pada
perusahaan. Kebijakan yang berpihak pada dunia usaha akan membantu pengusaha
8
untuk bertahan bahkan bertumbuh dan sekaligus memicu minat banyak orang untuk
terjun ke dunia usaha.
I.2 Internal Perusahaan
Gippum Medical adalah sebuah perusahaan yang dibentuk pada tahun 2014
dan berlokasi di Jl. Raya Sultan Agung KM 28 No: 96-B, Medan Satria Bekasi. Tujuan
utama dibentuknya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya kesehatan, dimulai dengan pengenalan akan fungsi tubuh, organ tubuh
(anatomi tubuh), gejala ketika terjadi penyakit dan efek ketika terjadi sakit, dan juga
membuat cara menghindari penyakit tersebut, dan dikhususkan untuk ibu yang berusia
lanjut. Disamping itu, Gippum Medical adalah salah satu dari sekian banyak tempat
terapi untuk kesehatan dan kecantikan yang berada di daerah Bekasi. Gippum sendiri
memiliki arti “penyembuhan yang menyenangkan”.
Gippum Medical memperkenalkan sebuah terobosan alat kesehatan yang
diantaranya dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit serta dapat meningkatkan
immunitas (daya tahan tubuh) manusia. Adapun kompetitor tempat terapi yang berada
di daerah Bekasi selain Gippum Medical, adalah JM, dan Happy Dream. Yang menjadi
pembeda antara Gippum Medical dengan dua tempat lainnya, terletak pada kualitas
produk dan pelayanan yang diberikan tempat terapi tersebut. Yang dimaksud kualitas
produknya adalah kandungan batu yang ada pada produk Gippum Medical terdiri dari
enam kandungan batu pilihan, yaitu :
9
a. Germanium:
Mencegah dan membunuh sel kanker, batu Germanium mampu membantu
melancarkan suplai oksigen di dalam tubuh, sehingga tubuh tidak kekurangan
oksigen.
b. Giok:
Mengeluarkan dan menghilangkan racun dalam tubuh.
10
c. Tourmaline:
Dikenal juga dengan batu listrik yang mengeluarkan energi kehidupan serta
mengeluarkan banyak ion negatif yang menjadikan udara menjadi bersih.
Tourmaline juga membuat darah menjadi bersih sehingga tubuh bisa lebih cepat
sehat.
d. Illite:
Dapat menetralisir air di dalam tubuh menjadi bersih. Banyak mengandung
mineral yang diperlukan tubuh.
11
e. Magnet:
Di dalam magnet ada kutub utara dan selatan seperti halnya di dalam tubuh
manusia, sehingga mampu menarik dan mendorong untuk memperlancar
peredaran darah dan membantu menyembuhkan semua penyakit.
f. Elvan:
Sangat efektif untuk membersihkan darah, dapat menghancurkan kolesterol dan
membunuh kuman penyakit.
12
Seiring dengan berjalannya waktu, Gipum Medical terus berkembang sebagai
perusahaan penyedia alat terapi kesehatan. Untuk dapat terus bersaing dengan
perusahaan lainnya dan agar dapat meningkatkan keuntungan, perusahaan
menerapkan beberapa strategi antara lain, dengan menjaga kualitas produk yang
ditawarkan, meningkatkan jasa pelayanan purna jual, dan menambah pemasaran
produk.
Disamping strategi yang sudah diterapkan, berdasarkan keterangan yang
didapat dari pemilik, ada satu rencana untuk mengembangkan dan menaikkan
penjualan perusahaan, pemilik mengatakan demikian :
“Di zaman yang harus bergerak cepat, setiap perusahaan memerlukan adanya inovasi
dan produk yang membedakan dengan produk di tempat lainnya”
Produk baru yang dimaksud adalah suatu produk alat kesehatan yang berasal
dari shower mandi. Fungsi dari shower itu adalah untuk membersihkan tubuh tanpa
menggunakan sabun. Dan dengan alat tersebut, diyakini kuman-kuman di tubuh dapat
hilang. Kegiatan operasional bisnis yang sedang berjalan sudah cukup baik namun
perlu dilakukan pembenahan agar setiap bagian bekerja sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya agar dapat berjalan lebih efektif sehingga terjadinya keselarasan
proses bisnis dan strategi perusahaan. Dan dengan produk yang baru tersebut nantinya
diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk Gippum Medical.
13
I.3 Rumusan Masalah
Dari penjelasan mengenai faktor eksternal dan internal modern yang
berpengaruh terhadap Gippum Medical, yaitu kebutuhan akan alat kesehatan yang
sangat tinggi, dan juga Gippum Medical sebagai perusahaan yang masih berkembang
masih membutuhkan strategi dan cara-cara agar dapat bertahan dalam industri
penyedia alat terapi kesehatan, maka dari itu akan dibuat pengembangan model bisnis
yang harapannya akan membawa Gippum Medical menjadi sebuah perusahaan yang
kompetitif dan bertahan di industri ini, melalui visi dan misinya. Disamping
pengembangan model bisnis yang akan diperbaharui, penambahan produk baru
diharapkan akan memberikan tambahan pemasukan guna mendapatkan profit untuk
kemajuan perusahaan.
I.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat model bisnis Gippum Medical
dan merancang pengembangan model bisnis Gippum Medical di Bekasi.
I.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian pengembangan rancangan model bisnis
Gippum Medical adalah:
14
1. Untuk pengusaha dan para calon pengusaha, menjadi salah satu referensi yang
dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memulai usaha
alat terapi kesehatan modern
2. Untuk akademisi, dapat menjadi salah satu gambaran tentang dunia usaha serta
industri terkait, dan secara khusus menjadi gambaran tentang model bisnis
pengembangan alat terapi kesehatan modern.
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan tentang
lingkungan eksternal perusahaan maupun lingkungan internal perusahaan serta
keterkaitannya dengan usaha dalam bidang distributor alat kesehatan modern. Bab II
menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penulisan. Adapun
bahasan dalam penulisan adalah model bisnis distributor alat kesehatan modern. Bab
III menjelaskan tentang metode untuk mendapatkan data serta analisa tentang data
yang diperoleh dengan teknik yang sudah ditetapkan. Bab V menjelaskan mengenai
rencana implementasi atau aksi dari pengembangan model bisnis tersebut menjadi
suatu bisnis yang benar-benar dapat kompetitif di industri alat kesehatan.