Anemia Defisiensi Besi
-
Upload
ernest-teguh-benedictus-sianturi -
Category
Documents
-
view
55 -
download
1
description
Transcript of Anemia Defisiensi Besi
Free Powerpoint TemplatesPage 1Free Powerpoint Templates
ANEMIA DEFISIENSI BESI
dr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARSDepartemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
Free Powerpoint TemplatesPage 2
• Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat yang mendunia
• Berpengaruh pada negara maju ataupun negara berkembang
• Memberikan konsekuensi yang besar secara sosial dan ekonomi terhadap kesehatan manusia.
• Muncul di setiap tahap kehidupan • Anemia adalah salah satu indikator gizi
dan kesehatan yang buruk• Pada Tahun 2002, Anemia defisiensi
besi ditetapkan sebagai faktor yang paling berpengaruh jelek pada penyakit
Pendahuluan
Free Powerpoint TemplatesPage 4
Definisi Anemia Defisiensi Besi
• Penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal
• disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup,
• gambaran eritrosit hipokrom-mikrositer• Serum Iron (SI) dan jenuh transferin
menurun, • Total Iron Binding Capacity/TIBC
meninggi• cadangan besi dalam sumsum tulang
serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.
Free Powerpoint TemplatesPage 5
Kelompok resiko tinggi terkena anemia defisiensi besi adalah:1.Anak usia dibawah 5 tahun• Anemia kekurangan zat besi paling
banyak mempengaruhi bayi 9-24 bulan.• Bayi yang lebih muda dari
12 bulan yang minum susu sapibukan ASI atau susu formula yang diperkaya zat besi
• Anak-anak kecil yang minum banyak susu sapi daripada mengkonsumsi makanan yang mensuplai tubuh dengan zat besi lebih banyak
Epidemiologi
Free Powerpoint TemplatesPage 6
2.Wanita Hamil• Penelitian Chi, dkk , angka
kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia.
• Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu.
Epidemiologi
Free Powerpoint TemplatesPage 7
Propinsi Prevalensi (%)
1 DI Aceh 56,52 Sumatera Utara 77,93 Sumatera Barat 82,64 Riau 65,65 Jambi 74,26 Sumatera Selatan 58,37 Bengkulu 46,88 Lampung 60,79 DKI Jakarta 67,6
10 Jawa Barat 71,511 Jawa Tengah 62,312 DI Yogyakarta 73,913 Jawa Timur 57,814 Bali 71,115 N T B 71,316 N T T 59,717 Kalimantan Barat 55,218 Kalimantan Tengah 73,919 Kalimantan Selatan 64,920 Kalimantan Timur 7021 Sulawesi Utara 48,722 Sulawesi Tengah 45,523 Sulawesi Selatan 50,524 Sulawesi Tenggara 71,225 M a l u k u 69,826 Irian Jaya 71,4
Indonesia 63,5
Tabel Prevalensi Anemia Gizi Besi Pada Ibu Hamil (Bumil)di Indonesia Tahun 1992
Free Powerpoint TemplatesPage 8
EpidemiologiTabel Klasifikasi Signifikansi anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat
Prevalence ofanaemia (%)
Category of publichealth significance
≤4.9 No public health problem
5.0–19.9 Mild public health problem
20.0–39.9 Moderate public health problem
≥40.0 Severe public health problem
Free Powerpoint TemplatesPage 10
Epidemiologi
Data diambil dari Worldwide prevalence of Anaemia 1993–2005WHO Global Databaseon Anaemia
Free Powerpoint TemplatesPage 11
Epidemiologi
Data diambil dari Worldwide prevalence of Anaemia 1993–2005WHO Global Databaseon Anaemia
Free Powerpoint TemplatesPage 13
a P opulation figures are based on the 2006 projection from the 2004 revision from the United Nations Population Division.b L evel of survey: N=nationally representative, F=2+ surveys at the first administrative level boundary, R=regression-based estimate.c C orresponds to the numerical reference available in the WHO Global Database on Anaemia (http://www.who.int/vmnis/en/).d O n 3 June 2006, the Permanent Representative of the Republic of Serbia to the United Nations and other International Organizations in Geneva informed the Acting Director-General of the WHO that “the membership of the state union Serbia and Montenegroin the United Nations, including all organs and the organizations of the United Nations system, is continued by the Republic of Serbia on the basis of Article 60 of the Constitutional Charter of Serbia and Montenegro, activated by the Declaration of Independenceadopted by the National Assembly of Montenegro on 3 June 2006”. Estimates used or referred to in this document cover a period of time preceding that communication.
Data diambil dari Worldwide prevalence of Anaemia 1993–2005WHO Global Databaseon Anaemia
Epidemiologi
Free Powerpoint TemplatesPage 15
Epidemiologi
a Population figures are based on the 2006 projection from the 2004 revision from the United Nations Population Division.b Level of survey: N=nationally representative, F=2+ surveys at the first administrative level boundary, R=regression-based estimate.c Corresponds to the numerical reference available in the WHO Global Database on Anaemia (http://www.who.int/vmnis/en/).d On 3 June 2006, the Permanent Representative of the Republic of Serbia to the United Nations and other International Organizations in Geneva informed the Acting Director-General of the WHO that “the membership of the state union Serbia and Montenegroin the United Nations, including all organs and the organizations of the United Nations system, is continued by the Republic of Serbia on the basis of Article 60 of the Constitutional Charter of Serbia and Montenegro, activated by the Declaration of Independenceadopted by the National Assembly of Montenegro on 3 June 2006”. Estimates used or referred to in this document cover a period of time preceding that communication.
Data diambil dari Worldwide prevalence of Anaemia 1993–2005WHO Global Databaseon Anaemia
Free Powerpoint TemplatesPage 17
Epidemiologi
a P opulation figures are based on the 2006 projection from the 2004 revision from the United Nations Population Division.b L evel of survey: N=nationally representative, F=2+ surveys at the first administrative level boundary, R=regression-based estimate.c C orresponds to the numerical reference available in the WHO Global Database on Anaemia (http://www.who.int/vmnis/en/).d LW = lactating women, NPNLW = non-pregnant non-lactating women, PW = pregnant womene O n 3 June 2006, the Permanent Representative of the Republic of Serbia to the United Nations and other International Organizations in Geneva informed the Acting Director-General of the WHO that “the membership of the state union Serbia and Montenegroin the United Nations, including all organs and the organizations of the United Nations system, is continued by the Republic of Serbia on the basis of Article 60 of the Constitutional Charter of Serbia and Montenegro, activated by the Declaration of Independenceadopted by the National Assembly of Montenegro on 3 June 2006”. Estimates used or referred to in this document cover a period of time preceding that communication.
Data diambil dari Worldwide prevalence of Anaemia 1993–2005WHO Global Databaseon Anaemia
Free Powerpoint TemplatesPage 18
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 747/Menkes/SK/VI/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi Di Desa Siaga, menyatakan Anemia Gizi Besi (AGB) diderita oleh 8,1 juta anak balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5 juta remaja putri dan 2 juta ibu hamil.
Epidemiologi
Free Powerpoint TemplatesPage 19
Pencegahan Anemia1. Pencegahan berbasis
makanan:• Meningkatkan
ketersediaan makanan yang kaya mikronutrien sepanjang tahun , Contoh: daging dan organ dari sapi, unggas, ikan; dan makanan non hewani seperti kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau,
Free Powerpoint TemplatesPage 20
• serta makanan yang meningkatkan (enhancer) absorbsi zat besi seperti: – heme besi dalam daging, unggas,
ikan, dan makanan laut;– asam askorbat (vitamin C), dalam buah-
buahan,jus,kentang dan umbi-umbian , dan sayuran hijau
• Mengurangi makanan yang menghambat penerapan zat besi seperti:– phytates,( sereal, biji-bijian sereal,
tepung tinggi ekstraksi, kacang-kacangan, dan biji-bijian;
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 21
– makanan dengan kandungan inositol tinggi;
– besi mengikat senyawa fenolik (tannin)– Makanan yang
mengandung inhibitor paling ampuh, resisten terhadappengaruh enhancer termasuk teh, kopi, kakao, rempah-rempah tertentu(mis. oregano), dan beberapa sayuran, dan kalsium, terutama dari susu dan produk susu.
• menjamin akses rumah tangga, terutama yang beresiko
• perubahan cara pemberian makanan tersebut
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 22
Pencegahan Anemia2. Suplementasi Zat Besi
Free Powerpoint TemplatesPage 23
Pencegahan AnemiaProgram penanggulangan anemia
defisiensi zat besi pada ibu hamil di Indonesia :
1. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu tertentu, pemberiannya melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa.
2. Adanya Buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas tahun 1995, dan poster-poster mengenai tablet besi.
3. Adanya Buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi bagi petugas tahun 1996
Free Powerpoint TemplatesPage 24
4. Tahun 1993 pemberian tablet salut Fe untuk mencegah bau tak sedap.. Cakupan distribusi tablet tambah darah ibu hamil pada tahun 2001 (Fe1: 67,49% dan Fe3: 63,08%) (SKRT 2001)
5. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, pada pelayanan kesehatan dasar yaitu cakupan kunjungan ibu hamil, harus merujuk pada:• Pedoman pemberian Tablet besi – Folat
dan Sirup Besi bagi petugas DepKes tahun 1999;
• Booklet anemia Gizi dan tablet tambah darah
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 25
Efek Samping yang dapat terjadi pada
pemberian suplementasi zat besi:• Epigastric discomfort, nausea, diarrhoea,
or constipation ddapat muncul pada pemberian dosis ≥ 60 mg.
• Faeces menjadi hitam, terapi dilanjutkan• All iron preparations inhibit the absorption
of tetracyclines,• sulphonamides, and trimethoprim. Thus,
iron should not be given together with these agents.
• High-dose vitamin C supplements should not be taken with iron tablets, because this would likely cause epigastric pain
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 26
Agar pencegahan anemia berbasis makanan dan pemberian suplemen dapat berjalan dengan baik, maka harus juga dilakukan:
• malaria prophylaxis;• hookworm control;• immunization;• environmental health;• control of micronutrient
malnutrition; and• community-based primary health
care.
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 27
• Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 telah ditetapkan 4 strategi utama, yaitu 1) Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat; 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas; 3) Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, dan 4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
• Dari empat strategi utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran prioritas, satu diantaranya adalah seluruh keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 28
• Salah satu sasaran dari KADARZI adalah 80% ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilannya.
• Strategi untuk mencapai sasaran KADARZI:
1. Meningkatkan fungsi dan peran posyandu sebagai wahana masyarakat dalam memantau dan mencegah secara dini gangguan pertumbuhan balita.
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 29
2. Menyelenggarakan pendidikan/promosi gizi secara sistematis melalui advokasi, sosialisasi, Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dan pendampingan keluarga.
3. Menggalang kerjasama dengan lintas sektor dan kemitraan dengan swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta pihak lainnya dalam mobilisasi sumberdaya untuk penyediaan pangan rumah tangga, peningkatan daya beli keluarga dan perbaikan asuhan gizi.
4. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan suplementasi gizi terutama zat gizi mikro dan MP-ASI bagi balita GAKIN
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 30
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas puskesmas dan jaringannya dalam pengelolaan dan tatalaksana pelayanan gizi.
6. Mengupayakan dukungan sarana dan prasarana pelayanan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi di puskesmas dan jaringannya.
7. Mengoptimalkan surveilans berbasis masyarakat melalui Pemantauan Wilayah Setempat Gizi, Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa Gizi Buruk dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
Pencegahan Anemia
Free Powerpoint TemplatesPage 34
Edukasi Anemia Defisiensi BesiSesuai dengan program pemerintah yaitu
KADARZI, maka diberitahukan kepada keluarga:
• Bila keluarga mempunyai Ibu hamil, bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan, maka
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif).
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi (TTD, kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.
Free Powerpoint TemplatesPage 35
6. Berperilaku hidup sehat
7. Membawa balita untuk imunisasi
8. Memeriksakan keluarga apabila didapati tanda-tanda anemia
9. Memeriksakan keluarga apabila ada tanda-tanda malaria atau kecacingan
Edukasi Anemia Defisiensi Besi
Free Powerpoint TemplatesPage 36
Motto untuk promosi anti anemia defisiensi besi
• “Iron deficiency anaemia is compromising physical and cognitive development and performance, especially in the coming generation .”
• “Iron deficiency anaemia in adults contributes to low work productivity and has a negative impact on the economy.”
Free Powerpoint TemplatesPage 37
Anemia is danger……
don’t let this happen to your loved one
Free Powerpoint TemplatesPage 38
Referensi :
1. Stoltzfus R.J, Dreyfuss M.L, Guidelines for the Use of Iron Supplements to Prevent and Treat Iron Deficiency Anemia, International Life Sciences Institute (ILSI) Press Washington DC
2. de Benoist B, McLean E, Egli I, et al, Worldwide prevalence of anaemia1993–2005 WHO Global Database on Anaemia, WHO, 2008
3. Kraemer K, Zimmermann MB, Nutrional Anaemia, Sight and life Press, Switzerland,2007
4. WHO, Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention and Control A guide for programme managers, WHO, 2001
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, Menteri Kesehatan, Jakarta 2008
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 747/Menkes/SK/VI/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi Di Desa Siaga , Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2007
Free Powerpoint TemplatesPage 39