Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak...

74
Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan (Studi empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, periode 2002 - 2005) SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Edwin Christian F.0203068 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Transcript of Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak...

Page 1: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap

profitabilitas perusahaan

(Studi empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta, periode 2002 - 2005)

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi

Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

Edwin Christian

F.0203068

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2008

Page 2: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengelolaan modal kerja merupakan salah satu tugas manajer keuangan

yang utama pada posisinya di dalam suatu perusahaan. Tetapi, masih banyak

terdapat kegagalan bisnis yang telah disebabkan ketidakmampuan para manajer

keuangan untuk merencanakan dan mengawasi secara tepat aktiva lancar dan

hutang lancar dari masing-masing perusahaannya (Smith, 1973). Suatu

perusahaan harus mempertahankan keseimbangan antara likuiditas dan

profitabilitas ketika perusahaan tersebut melakukan aktivitas operasinya sehari-

hari. Namun untuk mencapai kondisi seperti ini, manajer keuangan dari suatu

perusahaan berada di dalam suatu dilema untuk mencapai trade off yang

diinginkan antara likuiditas dan profitabilitas guna memaksimalkan nilai

perusahaan. Apabila perusahaan terlalu fokus terhadap likuiditas maka akan

menjadi beban bagi profitabilitas (Gitman, 1984 dan Bhattacharya, 2001).

Perusahaan dengan jumlah persediaan yang besar dan kebijakan penjualan

kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih

tinggi. Jumlah persediaan yang besar mengurangi risiko kekurangan persediaan

pada saat permintaan melonjak dan juga mencegah penundaaan dan rusaknya

jadwal produksi. Penjualan kredit mungkin merangsang penjualan karena

memberikan kesempatan bagi konsumen untuk menilai kualitas produk

sebelum melakukan pembayaran (Long, Martiz, dan Ravid, 1993; dan Deloff

Page 3: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

dan Jeggers, 1996). Dengan melakukan kebijakan kredit yang lunak, maka bagi

para konsumen, hal ini bisa menjadi suatu sumber kredit yang tidak mahal

(Patterson dan Rajan, 1997). Bagaimanapun juga, satu kelemahan dari

pemberian penjualan kredit dan penyimpanan persediaan dalam jumlah yang

besar adalah bahwa sebagian besar dana akan terkunci di dalam modal kerja.

Ada tiga kebijakan investasi alternatif dalam aktiva lancar, yaitu, pertama,

kebijakan investasi aktiva lancar yang longgar. Di dalam kebijakan ini kas,

sekuritas, dan persediaan dimiliki dalam jumlah yang relatif besar serta

penjualan digalakkan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga

menyebabkan tingkat piutang usaha yang tinggi. Kedua, adalah kebijakan

investasi aktiva lancar yang ketat. Kebijakan ini merupakan kebalikan dari

kebijakan yang pertama, dimana pada kebijakan ini, jumlah kas, sekuritas,

persediaan, dan piutang usaha suatu perusahaan diminimumkan. Ketiga, adalah

kebijakan investasi aktiva lancar yang moderat. Kebijakan ini merupakan suatu

kebijakan di antara kebijakan investasi aktiva lancar yang longgar dan

kebijakan investasi aktiva lancar yang ketat.

Selain ketiga kebijakan investasi aktiva lancar di atas, dalam Brigham

(2001), terdapat konsep modal kerja nol. Dasar pemikiran dari konsep ini

adalah persediaan dan piutang merupakan kunci untuk mengadakan penjualan,

tetapi persediaan dapat dibiayai oleh pemasok melalui hutang usaha.

Pengurangan modal kerja, dan dengan demikian peningkatan perputaran,

memberikan dua manfaat utama. Pertama, setiap rupiah yang dibebaskan

dengan mengurangi persediaan atau piutang, atau dengan menambah hutang,

Page 4: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

menghasilkan kontribusi pada arus kas. Kedua, suatu gerakan menuju ke arah

modal kerja nol secara permanen meningkatkan laba perusahaan. Seperti

halnya semua modal, dana yang diinvestasikan ke dalam modal kerja

memerlukan biaya, sehingga dengan mengurangi modal kerja akan

menghasilkan penghematan yang permanen dalam biaya modal. Penghematan

ini dapat ditempuh dengan tidak terdapatnya gudang untuk menyimpan

persediaan, pengurangan kebutuhan tenaga kerja, dan berkurangnya

penanganan peralatan, peminimuman persediaan barang yang usang.

Sesuai dengan pemaparan di atas, maka dapat diketahui bahwa working

capital management atau manajemen modal kerja merupakan unsur yang

penting dari manajemen keuangan bagi kebanyakan perusahaan terutama

perusahaan yang berorientasikan laba. Sebagaimana kebanyakan dari

perusahaan menginvestasikan dana dalam jumlah yang signifikan di dalam

modal kerja. Terlebih lagi, perusahaan-perusahaan ini mempunyai jumlah

hutang jangka pendek yang bisa dipertimbangkan sebagai suatu sumber

pembiayaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mempertahankan jumlah

investasi modal kerja yang signifikan dan permasalahan jumlah investasi

modal kerja yang signifikan mempunyai dampak terhadap profitabilitas suatu

perusahaan.

Deloof (2003) menemukan hubungan negatif yang signifikan antara gross

operating income dengan jumlah hari piutang, persediaan, dan hutang untuk

sejumlah besar perusahaan-perusahaan Belgian. Studi yang dilakukan oleh C.

R. Satyamoorthi (2000) mengenai modal kerja pada koperasi-koperasi di

Page 5: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Botswana. Studi ini memfokuskan pada bagaimana aset-aset lancar dibiayai

dan untuk menemukan kepentingan relatif dari berbagai macam komponen-

komponen aset lancar dari data empat tahunan yang telah diambil selama

periode 1994-1997. Hasilnya adalah koperasi-koperasi tersebut mempunyai

likuiditas yang rendah sehingga mereka dalam posisi yang lemah untuk

membayar kewajiban jangka pendeknya. Dev Strischek (2001)

mengungkapkan bahwa ketika memimjam dana, pada banker mengarahkan

kinerja dan kemampuan manajemen aliran kas perusahaan, yang mana tentunya

mempengaruhi biaya modal. Hal inilah yang menyebabkan kenapa seorang

lender mempunyai minat di dalam tiga bidang kunci, yaitu praktek-praktek

pengumpulan piutang, pengawasan persediaan, dan kebijakan penjualan kredit.

Penelitian ini mengkonfirmasi dugaan-dugaan penelitian-penelitian di atas

bahwa manajemen modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang

dilakukan oleh Kesseven Padachi (2005) pada 58 perusahaan manufaktur kecil

Mauritis yang terbagi di dalam lima sektor, yaitu makanan dan minuman,

leather garments, produk-produk kertas, produk-produk logam prefabricated,

dan mebel kayu, pada periode 1997-98 hingga 2002-03. Dalam penelitian

tersebut menyatakan bahwa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas

perusahaan yang berarti manajemen modal kerja bekerja terhadap profitabilitas

perusahaan. Selain berbeda dalam hal objek dan waktu, peneliti juga

memodifikasi antara lain variabel dependen yang digunakan di dalam

Page 6: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

penelitian kali ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Khan et.al

(2004) untuk membedakan dengan penelitian terdahulu.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian kali ini pokok masalah

yang diambil adalah:

1. Bagaimana trend di dalam kebutuhan modal kerja perusahaan-

perusahaan manufaktur?

2. Apakah manajemen modal kerja mempunyai pengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk memperoleh bukti empiris mengenai:

1. Trend di dalam kebutuhan modal kerja perusahaan-perusahaan

manufaktur.

2. Pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas

perusahaan.

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini, diharapkan mampu

memberikan manfaat bagi:

Page 7: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

1. Perusahaan

Memberikan masukan bagi perusahaan dalam hal

pengelolaan modal kerja sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan perusahaan dalam usahanya untuk memaksimalkan

profitabilitasnya.

2. Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan

teori-teori dan konsep-konsep yang telah diperoleh terutama yang

menyangkut manajemen modal kerja yang dapat memberikan

pengaruh positif bagi kemajuan perusahaan.

3. Pihak lain

Memberikan wacana pengetahuan dalam bidang

manajemen modal kerja sehingga diharapkan dapat memberikan

manfaat dan kontribusi sebagai bahan penelitian yang akan datang.

Page 8: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Modal Kerja

Dalam istilah modal kerja, terdapat dua istilah modal kerja yaitu modal

kerja bruto (gross working capital), adalah aktiva lancar yang digunakan dalam

operasi, dan modal kerja bersih (net working capital), adalah aktiva lancar

dikurangi kewajiban lancar. Kebijakan modal kerja (working capital policy)

mengacu pada kebijakan dasar perusahaan mengenai jumlah yang ditargetkan

untuk setiap kategori aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar akan dibiayai.

Manajemen modal kerja (working capital management) menyangkut penetapan

kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi

sehari-hari. Modal kerja terdiri dari empat komponen, yaitu kas, surat berharga,

persediaan, dan piutang usaha. Siklus yang biasa diikuti oleh suatu perusahaan

dimana mereka membeli persediaan, menjual secara kredit, dan kemudian

menagih piutang usaha, adalah siklus yang disebut dengan siklus konversi kas.

Modal kerja memenuhi kebutuhan-kebutuhan keuangan jangka pendek

dari suatu kegiatan bisnis perusahaan. Hal tersebut merupakan modal dagang,

tidak tertahan di dalam suatu bentuk khusus untuk jangka waktu lebih dari satu

tahun dalam aktivitas bisnis. Dana yang ditanamkan di dalam modal kerja

berubah bentuk dan isi sepanjang aliran operasi bisnis yang normal. Terdapat

banyak pertanyaan mengebai bagaimana mempertahankan modal kerja yang

cukup. Seperti halnya sirkulasi darah di dalam tubuh manusia untuk bertahan

Page 9: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

hidup, aliran dana-dana sangatlah penting untuk mempertahankan aktivitas

bisnis. Apabila hal tersebut melemah, aktivitas bisnis akan kesulitan untuk

berhasil dan bertahan. Kekurangan modal kerja secara umum merupakan

penyebab utama kegagalan perusahaan kecil di berbagai negara berkembang

dan negara yang sedang berkembang (Rafuse, 1996). Keberhasilan suatu

perusahaan pada akhirnya, terdapat pada kemampuannya untuk menghasilkan

penerimaan kas yang lebih di atas pengeluaran. Permasalahan aliran kas pada

banyak perusahaan kecil diperburuk dengan pengelolaan keuangan yang buruk

dan pada khususnya terdapat kekurangan pada perencanaan kebutuhan-

kebutuhan kas (Jarvis et al, 1996).

Modal kerja adalah suatu margin atau pengaman untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban di dalam perputaran aktivitas operasi perusahaan sehari-

hari (Osisioma; 1997). Dengan kata lain, modal kerja mewakili perputaran

modal dari suatu organisasi dan terdiri dari:

1. Persediaan-persediaan dari barang yang diperdagangkan, bahan

baku, dan barang dalam proses.

2. Piutang.

3. Bank balances dan kas.

4. Marketable securities dan tagihan jangka pendek yang lain pada

pihak ketiga.

Untuk mendefinisikan modal kerja, tidak lengkap apabila tidak menyebutkan

sisi yang lainnya, yaitu kewajiban lancar. Yang mana di dalamnya termasuk

tagihan jangka pendek dari pihak ketiga yang terkait di dalam aktivitas bisnis.

Page 10: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Jadi, arti sesungguhnya dari modal kerja adalah selisih bersih antara aset lancar

dan kewajiban lancar dari suatu organisasi (Enyi; 2001).

B. Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja mempunyai dampak yang kuat bagi

keterlangsungan dan pertumbuhan perusahaan kecil (Kargar dan Blumenthal,

1994). Manajemen modal kerja merupakan hal yang penting bagi kesehatan

keuangan bisnis di semua ukuran. Jumlah dana yang ditanamkan di dalam

modal kerja sering kali besar di dalam proporsi total aset yang ditanamkan dan

oleh karena itu merupakan hal yang vital bila jumlah dana tersebut digunakan

dalam cara yang efisien dan efektif. Bagaimanapun juga, terdapat bukti bahwa

perusahaan kecil tidak begitu baik dalam mengelola modal kerjanya.

Van Horne (1977) menggambarkan manajemen modal kerja sebagai

suatu administrasi aset lancar, seperti kas, marketable securities, piutang, dan

persediaan. Dan menurut Osisioma (1997), manajemen modal kerja merupakan

regulation, penyesuaian, dan pengawasan keseimbangan dari aset lancar dan

kewajiban lancar suatu perusahaan, seperti memenuhi jatuh tempo suatu

obligasi, dan aset tetap dipelihara secara tepat. Bagaimanapun juga, untuk

mencapai manajemen modal kerja yang baik, terdapat dua elemen yang harus

dipenuhi. Yaitu: komponen-komponen yang diperlukan (necessary

components) dan jumlah yang diinginkan (desirable quantities).

Osisioma (1997) berpendapat bahwa manajemen modal kerja yang baik

harus memastikan suatu hubungan yang dapat pantas antara komponen-

Page 11: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

komponen yang berbeda-beda dari modal kerja suatu perusahaan guna

menghasilkan suatu perpaduan yang efisien, yang mana akan menjamin

kecukupan modal. Dengan kata lain manajemen modal kerja harus mampu

menyediakan suatu pengelolaan jumlah yang diinginkan dari setiap komponen

modal kerja.

Sedangkan untuk komponen yang diperlukan dari modal kerja suatu

perusahaan pada umumnya mengikuti trend tipe bisnis atau industri.

Komponen-komponen modal kerja bagi kebanyakan organisasi pada umumnya

adalah kas, debtors, piutang, persediaan, marketable securities, dan

redeemable futures. Kecukupan dari masing-masing komponen-komponen ini

diukur melalui pengukuran yang ketat berdasarkan kebutuhan, ukuran, dan

jangkauan dari kegiatan operasi suatu perusahaan. Ketidakmampuan untuk

membayar dan permasalahan finansial buruk yang lain muncul sebagai akibat

dari ketidakmampuan pihak manajemen perusahaan untuk mengidentifikasi

kebutuhan, ukuran, dan jangkauan dan kuantitas dari masing-masing

komponen modal kerja yang diperlukan bagi mereka ini.

C. Gross Profit Margin

Pada penelitian ini, profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan

menggunakan Gross Profit Margin. Gross Profit Margin merupakan salah satu

rasio yang mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Penggunaan rasio ini

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khan et.al (2004). Rasio ini

dapat diperoleh dengan rumus di bawah ini (Brigham, 2001, p.89):

Page 12: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Gross Profit Margin = Sales

ods SoldCost of GoSales -

D. Inventories Days

Persediaan dapat dikategorikan menjadi pasokan (supplies), bahan

baku, barang dalam proses, dan barang jadi, merupakan bagian yang sangat

penting bagi hampir semua kegiatan bisnis. Tingkat persediaan tergantung pada

penjualan, persediaan harus diperoleh sebelum terjadi penjualan. Oleh karena

itu, suatu perusahaan harus bisa memperkirakan penjualan sebelum

menentukan jumlah persediaan yang ditargetkan. Apabila terjadi kesalahan

dalam menentukan jumlah persediaan, maka suatu perusahaan akan terbebani

dengan biaya persediaan dan kehilangan penjualan. Menghitung periode

konversi persediaan, yang mana merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan

untuk mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, dan

kemudian menjualnya, yang dapat ditempuh melalui rumus dibawah ini

(Brigham, 2002, p. 701):

Inventories Days = 360/ Sales

Inventory

E. Accounts Receivables Days

Piutang usaha muncul akibat adanya persaingan antara perusahaan

dengan perusahaan lainnya. Dan pada akhirnya, apabila pelanggan membayar

piutangnya, maka perusahaan yang memberikan piutang akan menerima kas

dan piutang berkurang. Piutang memang mengandung biaya, namun dengan

Page 13: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

memberikan piutang maka penjualan dapat ditingkatkan. Menghitung periode

pengumpulan piutang, yang mana merupakan lamanya waktu rata-rata yang

dibutuhkan untuk mengubah piutang perusahaan menjadi kas, yang dapat

ditempuh melalui rumus sebagai berikut (Brigham, 2002, p. 701):

Accounts Receivables Days = 360/ SalessReceivable

F. Accounts Payable Days

Hutang yang dimaksud disini merupakan hutang jangka pendek yang

diperlukan suatu perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasinya. Pada

suatu perusahaan terdapat hutang jangka pendek dikarenakan untuk memenuhi

beberapa komponen dari modal kerja, misalnya persediaan bahan baku.

Menghitung periode penangguhan hutang, yang mana merupakan lamanya

waktu rata-rata antara pembelian bahan baku dan tenaga kerja hingga

pembayaran kas kepada mereka, yang dapat ditempuh melalui rumus di bawah

ini (Brigham, 2002, p. 701):

Accounts Payable Days = 360/ ods SoldCost of Go

Payables

G. Cash Conversion Cycle

Variabel ini digunakan sebagai suatu pengukur modal kerja yang

komprehensif sebagaimana variabel ini menunjukkan time lag antara

pembelanjaan untuk pembelian bahan baku hingga pengumpulan dari

Page 14: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

penjualan barang jadi. Semakin lama putarannya, semakin besar dana yang

terhenti di dalam modal kerja.

Untuk merumuskan Cash Conversion Cycle, yang mana berfokus pada

lamanya waktu antara ketika perusahaan melakukan pembayaran hingga ketika

perusahaan memperoleh cash inflows, langkah-langkah yang harus ditempuh

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung periode konversi persediaan, yang mana merupakan

waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengubah bahan baku

menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, dan kemudian

menjualnya.

2. Menghitung periode pengumpulan piutang, yang mana merupakan

lamanya waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengubah piutang

perusahaan menjadi kas.

3. Menghitung periode penangguhan hutang, yang mana merupakan

lamanya waktu rata-rata antara pembelian bahan baku dan tenaga

kerja hingga pembayaran kas kepada mereka.

Setelah melalui ketiga rumusan di atas maka, Cash Conversion Cycle dapat

diungkap melalui rumus sebagai berikut (Brigham, 2002, p.702):

Cash Conversion Cycle = AP_days - AR_days INV_days +

Selain variabel-variabel diatas, terdapat beberapa variabel yang lain

yang digunakan untuk memperkuat pengaruh variabel-variabel independen,

antara lain adalah:

Page 15: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

1. Gearing Ratio

Gearing merupakan rasio yang membandingkan antara total

hutang dan total aktiva. Rasio ini dapat diperoleh melalui rumus di

bawah ini:

GEAR = Aktiva Total

Hutang Total

2. Ratio Of Current Assets To Total Assets

Ratio of current assets to total asset merupakan rasio yang

membandingkan antara aktiva lancar dan total aktiva. Rasio ini dapat

diperoleh melalui rumus di bawah ini:

CA/TA = Aktiva TotalLancar Aktiva

H. PENELITIAN TERDAHULU

J.C. Imegi, P.U. Augundu, L.U. Onwuli, T.A. Ngerebo (2004)

menganalisa dan mengukur arahan manajemen modal kerja pada perusahaan-

perusahaan negara Rivers, dengan berfokus pada pengoptimalisasian kas,

marketable securities, dan piutang. Data primer yang digunakan berasal dari

lima belas eksekutif perusahaan dari empat jenis perusahaan. Mereka

menetapkan bahwa kemampuan memprediksi aliran kas dan rata-rata

pertumbuhan merupakan indikator yang baik modal kerja melalui square

statistical technique. Kesimpulannya adalah variasi ukuran dan komposisi

current aset perusahaan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kemampuan

Page 16: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

memprediksi aliran kas dan pengantisipasian rata-rata pertumbuhan. Tetapi

lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sifat-sifat bisnis, penjualan, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas.

Carol Howarth, Paul Westhead (2003) membahas mengenai manajemen

modal kerja dari sample acak dalam jumlah yang besar dari perusahaan kecil di

Inggris. Principal components analysis dan cluster analysis menegaskan

pengidentifikasian empat tipe yang berbeda dari perusahaan dengan maksud

untuk memetakan pola dari manajemen modal kerja. Hasil yang bisa

disimpulkan dari penelitian mereka adalah perusahaan kecil hanya memfokus

manajemen modal kerjanya pada bidang tertentu saja yang mereka harapkan

untuk meningkat pengembalian marjinal.

Sin dan Soenen (1998) menemukan sebuah hubungan negatif yang kuat

antara periode pengumpulan kas dan profitabilitas perusahaan-perusahaan

Amerika yang terdaftar pada periode 1978-1994. C.R. Satyamoorthi

melakukan suatu penelitian pada pengelolaan modal kerja di dalam koperasi-

koperasi di Botswana. Penelitiaan tersebut berfokus pada bagaimana aset

lancar dibiayai dan untuk mengungkap kepentingan relatif dari berbagai

macam komponen aset lancar pada data empat tahunan dari beberapa

organisasi yang dipilih. Studi ini mencakup periode 1994-1997. Studi ini

menunjukkan bahwa koperasi-koperasi mempunyai likuiditas yang rendah

yang mengakibatkan mereka mempunyai posisi yang lemah untuk membayar

kewajiban jangka pendek. Dev Strischek (2001) mendiskusikan mengenai

pemimjaman dana, para bankir mengarahkan kemampuan pengelolaan modal

Page 17: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

kerja dan aliran kas suatu perusahaan, yang mana berdampak pada biaya

modal. Hal inilah yang menyebabkan mengapa suatu pemberi pinjaman

mempunyai suatu minat tetap di dalam tiga bidang kunci, yaitu praktek-praktek

penagihan, pengendalian persediaan, dan kebijakan penjualan kredit.

Studi yang dilakukan oleh (Peel et al., 2000) mengungkapkan bahwa

perusahaan-perusahaan kecil cenderung untuk mempunyai suatu proporsi aset

lancar yang relatif tinggi, likuiditas yang relatif rendah, menunjukkan arus kas

yang sering berubah-ubah, dan mempunyai ketergantungan yang tinggi

terhadap hutang jangka pendek. Bagi bisnis yang kecil dan sedang

berkembang, suatu pengelolaan modal kerja yang efisien merupakan suatu

komponen vital bagi kesuksesan dan keterlangsungannya, baik dalam hal

prifitabilitas dan likuiditas (Peel dan Wilson, 1996). Lebih jauh lagi mereka

menegaskan bahwa perusahaan yang lebih kecil seharusnya mengadopsi

rutinitas-rutinitas pengelolaan modal kerja formal guna mengurangi

kemungkinan penutupan aktivitas bisnis, seperti halnya untuk meningkatkan

kinerja aktivitas bisnis. Studi yang dilakukan oleh Grablowsky (1976) telah

menunjukkan suatu hubungan yang signifikan antara berbagai macam

pengukuran kesuksesan dan penerapan kebijakan-kebijakan dan prosedur

modal kerja yang formal. Mengelola aliran kas dan cash conversion cycle

merupakan suatu komponen yang kritis dari keseluruhan pengelolaan keuangan

bagi semua perusahaan, terutama pada mereka yang modalnya terbatas dan

mempunyai ketergantungan yang lebih pada sumber pembiayaan jangka

panjang (Walker dan Petty, 1978; Deakins et al, 2001).

Page 18: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

I. KERANGKA PEMIKIRAN

GAMBAR II. 1

KERANGKA PEMIKIRAN

Inventories Days

Accounts Receivables Days

Accounts Payable Days

Cash Conversion Cycle Variabel Dependen

Gross Profit Margin

Variabel Independen

Ratio of Current Assets To Total Assets

Gearing Ratio

Variabel Control

Page 19: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Keterangan:

Dalam kerangka pemikiran di atas variabel-variabel yang

mempengaruhi gross profit margin, yaitu inventories days, accounts

receivables days, accounts payable days, dan cash conversion cycle.

Inventories days, accounts receivables days, dan cash conversion cycle

berpengaruh negatif terhadap gross profit margin. Sehingga bila ada kenaikan

dari masing-masing variabel tersebut akan menurunkan gross profit margin.

Sedangkan pada variabel accounts payable days mempunyai pengaruh yang

positif terhadap gross profit margin, karena bila terdapat kenaikkan pada

variabel ini akan menurunkan variabel cash conversion cyle (Brigham, 2002,

p.702). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh

manajemen modal kerja terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang telah

dilakukan oleh Padachi (2006) menunjukkan bahwa komponen-komponen

modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Padachi (2006) juga

memasukkan beberapa variabel-variabel yang lain yang mempertinggi hasil

pengujian hipotesis, yaitu gearing ratio dan ratio of current assets to total

assets. Variabel-variabel ini dikategorikan sebagai variabel kontrol.

H. HIPOTESIS

1. Trend di dalam kebutuhan modal kerja perusahaan

Page 20: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Pada studi yang dilakukan oleh Padachi (2006), dengan mengambil

sampel sejumlah 58 perusahaan-perusahaan manufaktur kecil Mauritis,

mengungkapkan perbandingan komposisi persediaan dari industri-industri

selama tahun pengamatan menunjukkan sedikit perbaikan untuk industri

makanan dan minuman dan industri produk-produk kertas. Merupakan hal

menarik untuk diamati perbaikan yang konsisten di dalam trade debtors share

dari aktiva lancar di dalam semua industri, kecuali untuk industri makanan dan

minuman, hal tersebut mewakili kurang dari tiga puluh persen dari total aset.

Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menjaga

piutang mereka dalam porsi yang layak dengan baik dan hal ini bisa

dikarenakan keinginan mereka untuk menghasilkan dari aktivitas operasi

mereka daripada bergantung pada dana dari pihak luar.

Kecuali untuk industri produk-produk kertas, empat industri yang lain

mempunyai ketergantungan yang lebih besar pada sumber dana-sumber dana

jangka pendek dan hal ini meningkat pada tahun 2003. Industri produk-produk

logam prefabricated membiayai 85 persen dari aset-asetnya dengan kewajiban

lancarnya dan ketergantungan yang berlebihan ini mungkin bisa menjadi suatu

ancaman terhadap keberlangsungan industri tersebut. Mengenai likuiditas,

industri makanan dan minuman, garments, produk-produk logam, dan kayu

dan mebel mempunyai aset-aset likuid yang kurang untuk memenuhi

kewajiban lancar mereka dan apabila hal ini menjadi permanen, maka akan

mempengaruhi pasokan bahan baku dan kemudian produksinya.

Page 21: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Proporsi dari aset-aset likuid terhadap total aset adalah di atas tujuh

puluh persen untuk industri kayu dan logam, hal ini mengindikasikan terdapat

dasar aset-aset tetap yang rendah. Hal ini menyatakan secara tidak langsung

bahwa dua industri ini dapat beroperasi dengan investasi yang relatif rendah

pada aset-aset tetap sebagai mana dibandingkan dengan industri-industri yang

lain seperti printing dan garment dimana kegiatan produksi cenderung benar-

benar membutuhkan mesin-mesin. Alasan yang masuk akal lainnya adalah bisa

jadi bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur kecil Mauritis lebih

mementingkan kegiatan operasi yang sekarang daripada permasalahan jangka

panjang seperti kapasitas dan teknologi.

H1 : Kebutuhan modal kerja perusahaan akan meningkat.

2. Pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh Peel dan Wilson (dalam Padachi, 2006)

telah menitikberatkan manajemen modal kerja yang efisien dan praktek-

praktek manajemen kredit yang baik sebagai sesuatu yang sangat penting bagi

kesehatan dan kinerja bidang usaha kecil. Hal sama juga diungkapkan oleh

Berry et al (dalam Padachi, 2006), yang menemukan bahwa small medium

entreprises (SMEs) belum mengembangkan praktek manajemen finansial

mereka hingga ke tingkatan yang lebih baik. Para pemilik yang juga selaku

manajernya seharusnya sadar akan pentingnya dan keuntungan yang bisa

diperoleh dari praktek-praktek manajemen keuangan yang lebih baik.

Penelitian yang dilakukan oleh De Chazal Du Mee (dalam Padachi, 2006),

Page 22: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

menunjukkan bahwa sekitar enam puluh persen perusahaan-perusahaan

mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan aliran kas. Narasimhan dan

Murty (dalam Padachi, 2006) menekankan pada kebutuhan bagi banyak

industri-industri untuk lebih meningkatkan pengembalian modalnya (return on

capital employed) dengan memfokuskan pada beberapa bidang-bidang yang

vital seperti penahanan biaya, mengurangi penanaman modal pada modal kerja

dan lebih meningkatkan keefiensian modal kerja. Penelitian yang dilakukan

oleh Shin dan Soenen dan penelitian yang dilakukan oleh Deloof (dalam

Padachi, 2006) telah menemukan hubungan yang signifikan antara

pengukuran-pengukuran manajemen modal kerja dan profitabilitas suatu

perusahaan.

H2 : Manajemen modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan.

Page 23: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat survey data sekunder. Penelitian ini termasuk

dalam tipe penelitian penjelasan (explanatory research) yang menyoroti

hubungan variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini mengambil populasi perusahaan yang listing di BEJ

khususnya perusahaan manufaktur tahun 2002 sampai 2005.

Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling.

Kriteria yang digunakan untuk penentuan sampel adalah:

1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ sesuai

dengan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk

periode 2002 sampai 2005.

3. Perusahaan mempunyai aktiva tetap yang tidak signifikan.

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data

yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode

dokumentasi terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

Page 24: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 2002 sampai tahun

2005. Untuk beberapa variabel, data yang ada masih merupakan data mentah

yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan sehingga masih harus

diolah untuk menjadi data siap pakai.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Ada beberapa variabel yang akan diuji. Skala yang digunakan adalah

skala rasio. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Gross Profit Margin : adalah rasio yang digunakan dalam

penelitian ini guna mengukur

profitabilitas suatu perusahaan. Rasio ini

dapat dihitung dengan rumus di bawah

ini:

GPM = Sales

ods SoldCost of GoSales -

2. Variabel Independen

a. Inventories Days : adalah rata-rata waktu yang

dibutuhkan untuk mengubah bahan

baku menjadi barang setengah jadi dan

barang jadi, dan kemudian menjualnya.

Variabel ini dapat dihitung melalui

Page 25: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

rumus di bawah ini:

INV_days = 360/ Sales

Inventory

b. Accounts Receivables

Days

: adalah rata-rata waktu yang

dibutuhkan untuk mengubah piutang

perusahaan menjadi kas. Variabel ini

dapat dihitung melalui rumus di bawah

ini:

AR_days = 360/ SalessReceivable

c. Accounts Payable Days : adalah lamanya rata-rata waktu antara

pembelian bahan baku dan tenaga kerja

hingga pembayaran kas kepada

mereka. Variabel ini dapat dihitung

dengan menggunakan rumus di bawah

ini:

AP_days = 360/ ods SoldCost of Go

Payables

d. Cash Conversion Cycle : adalah variabel yang digunakan

sebagai suatu pengukur modal kerja

yang komprehensif sebagaimana

variabel ini menunjukkan time lag

antara pembelanjaan untuk pembelian

Page 26: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

bahan baku hingga pengumpulan dari

penjualan barang jadi. Variabel ini

dihitung dengan rumus di bawah ini:

CCC = AP_days - AR_days INV_days +

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang mempunyai kecenderungan

seperti variabel independen dan peneliti berusaha mencari hubungan

antara variabel kontrol bersama dengan variabel independen terhadap

variabel dependen (Social Science Research and Instructional Council,

2000). Pada penelitian ini, terdapat variabel-variabel kontrol sebagai

berikut:

a. Gearing Ratio : adalah rasio yang membandingkan

antara total hutang dengan total aktiva.

Rasio ini dapat dihitung melalui rumus

di bawah ini:

GEAR = Aktiva Total

Hutang Total

b. Ratio of Currents Assets

to Total Assets

: adalah rasio yang membandingkan

antara aktiva lancar dan total aktiva.

Rasio ini dihitung dengan rumus di

bawah ini:

Page 27: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

CA/TA = Aktiva TotalLancar Aktiva

E. Metode Analisis Data

1. Perumusan Model

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian ini adalah hierarchical regression analysis. Analisis ini

dimaksudkan untuk menguji pengaruh signifikan variabel-variabel

manajemen modal kerja terhadap gross profit margin dengan

menyertakan variabel-variabel kontrol. Adapun model yang

digunakan adalah sebagai berikut :

GPMit = β0 + β2gearit + β3catait + β6ivndaysit + β7ardaysit + β7apdaysit +

β8cccit + εit

Keterangan:

GPMit

gearit

catait

invdaysit

ardaysit

apdaysit

cccit

β0

: Gross Profit Margin perusahaan i tahun t.

: Total Debt/ Total Assets perusahaan i tahun t.

: Current Assets to Total Assets perusahaan i

tahun t.

: Jumlah hari persediaan perusahaan i tahun t.

: Jumlah hari piutang perusahaan i tahun t.

: Jumlah hari hutang perusahaan i tahun t.

: Cash Conversion Cycle perusahaan i tahun t.

: Konstanta

Page 28: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

β1 – β8

εit

: Koefisien regresi

: error term

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji normalitas data

variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan model One Sample

Kolmogorov-Smirnov.

3. Uji Asumsi Klasik

Selain pengujian-pengujian di atas, dalam penelitian ini juga

dilakukan pengujian asumsi klasik, yang meliputi pengujian

autokorelasi, multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas.

a. Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota

serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti

data time series) atau ruang (seperti data cross sectional). Uji

yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi ini

adalah uji Durbin-Watson. Panduan angka D-W (Durbin-

Watson) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat dalam tabel

D-W. Namun demikian kriteria pengujiannya adalah sebagai

berikut :

a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi

positif.

Page 29: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

b) Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

c) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu hubungan yang

sempurna antara beberapa variabel bebas dalam model regresi.

Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation

Factor (VIF). Apabila nilai VIF melebihi angka 10, maka

disimpulkan telah terjadi multikolinieritas sedangkan bila VIF

di bawah 10 disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

c. Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas

dimaksudkan untuk mengetahui dari semua variabel bebas

mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama dalam

model regresi atau tidak. Uji ini dilakukan dengan metode

Glejser. Apabila nilai signifikan t masing-masing variabel

independen melebihi nilai alpha yang telah ditetapkan, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis

1). Hierarchical Regression Analysis

Hierarchical Regression Analysis adalah analisis

regresi yang dilakukan dengan komposisi variabel yang

berbeda yaitu ditambah setiap tingkat. Tujuannya adalah untuk

Page 30: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

melihat perbedaan tingkat pengaruh disetiap tingkat (step)

pengujian. Menurut Alotaibi (2001) prosedur pengujiaannya

adalah sebagai berikut :

a). Variabel kontrol dimasukkan kedalam pengujian

b). Variabel kontrol dan variabel utama dimasukkan

kedalam pengujian, dilihat perubahan koefisien

determinasi dan nilai signifikansi F-nya.

Dari prosedur pengujian diatas jika ditulis dalam

bentuk persamaan adalah sebagai berikut:

a). Prosedur pertama diperoleh persamaan pertama

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + εit

b). Prosedur kedua diperoleh persamaan kedua

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β3invdaysit + εit

c). Prosedur ketiga diperoleh persamaan ketiga

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β6ardaysit + εit

d). Prosedur keempat diperoleh persamaan keempat

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β6apdaysit + εit

e). Prosedur kelima diperoleh persamaan keempat

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β3cccit + εit

Kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara

individu (uji t), uji koefisien regresi secara bersama (uji F), dan

uji koefisien determinasi (uji R2).

Page 31: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

2). Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui variabel

bebas secara parsial atau individu mempunyai pengaruh

terhadap variabel bebas lainnya atau tidak (Gujarati, 2003).

Pengujiannya adalah sebagai berikut :

a). Ho diterima atau Ha ditolak apabila nilai

signifikansi thitung > 0,05. Ini menunjukkan bahwa

variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b). Ho ditolak atau Ha diterima apabila nilai

signifikansi thitung < 0,05. Ini menunjukkan bahwa

variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen.

3). Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama (uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. Pengujiannya adalah sebagai berikut :

a). Ho diterima atau Ha ditolak apabila nilai signifikansi

Fhitung > 0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b). Ho ditolak atau Ha diterima apabila nilai

signifikansi Fhitung < 0,05. Ini menunjukkan bahwa

Page 32: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

4). Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengetahui persentase variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai

R2 besarnya antara 0 dan 1. R2 dikatakan baik jika makin

mendekati 1, sedangkan jika R-square 1 berarti variabel

independen berpengaruh sempurna pada variabel dependen,

sedangkan jika R-square 0, maka tidak ada pengaruh variabel

independen pada dependen.

Page 33: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan

pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan

menggunakan teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Sesuai dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan bahwa tujuan

dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh manajemen

modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan dengan menyertakan variabel-

variabel kontrol. Variabel kontrol tersebut adalah logaritma murni dari penjualan,

rasio perbandingan total hutang dengan total aktiva (GEAR) dan rasio yang

membandingkan aktiva lancar dengan total aktiva (CATA). Metode analisis yang

digunakan didasarkan pada model hierarchical regression analysis dan diproses

dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 13 for windows.

A. Analisis Data

Penelitian ini mengambil data dari sampel perusahaan-perusahaan

manufaktur di Indonesia dari tahun 2002 sampai tahun 2005. Peneliti

menggunakan metode purposive random sampling untuk memperoleh sampel

yang dianggap mampu mewakili populasi. Sampel tersebut dipilih

berdasarkan kriteria:

1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ sesuai

dengan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory.

Page 34: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk

periode 2002 sampai 2005.

3. Perusahaan mempunyai aktiva tetap yang tidak signifikan.

Dari keseluruhan populasi perusahaan manufaktur di Indonesia,

ditentukan secara random 178 unit observasi sebagai sampel dalam penelitian

ini. Data populasi dan sample akan ditampilkan secara ringkas dalam tabel

IV.1.

TABEL IV.1

POPULASI DAN SAMPEL

Sumber : Data ICMD 2002-2005

B. Deskripsi Data

Pada subbab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai data

gross profit margin, rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva,

rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva, jumlah hari persediaan,

jumlah hari piutang, jumlah hari hutang, dan daur konversi kas. Gambaran

tersebut dapat dilihat pada tabel IV.2. Tabel dibawah ini memberikan

informasi secara ringkas mengenai nilai rata-rata, median, standar deviasi,

serta nilai maksimum dan minimum dari data yang menjadi obyek penelitian.

Tahun Populasi Perusahaan Manufaktur

Populasi Perusahaan Manufaktur yang

Mempunyai Aktiva Tetap Tidak Signifikan

Sampel

2002 178 92 84 2003 178 92 84 2004 178 92 84 2005 178 92 84

Jumlah 712 368 336

Page 35: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

TABEL IV.2

STATISTIK DESKRIPTIF SEBELUM TRANSFORMASI

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation GPM 336 -0.23 0.67 0.2201 0.15995 GEAR 336 0.03 5.16 0.6113 0.62173 CATA 336 0.14 4.18 0.6126 0.24572 INVdays 336 2.61 622.93 78.2298 66.20657 ARdays 336 1.51 533.70 65.0147 60.84357 APdays 336 1.05 199.44 46.0041 33.01850 CCC 336 -38.55 614.66 97.2404 83.79291 Valid N (listwise) 336

Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif yang tercantum pada

tabel IV.2, diketahui nilai rata-rata variabel gross profit margin (GPM)

sebesar 0,2201. Nilai terkecil variabel gross profit margin dimiliki oleh PT

Surya Intrindo pada tahun 2003 sebesar -0,23. Sedangkan nilai terbesar

variabel ini dimiliki oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk pada tahun 2003

sebesar 0,67.

Variabel rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva (GEAR)

memiliki nilai rata-rata sebesar 0,6113. Ini menunjukan bahwa rata-rata lebih

dari 50% total aktiva perusahaan-perusahaan manufaktur dibiayai dengan

menggunakan total hutang. Nilai terkecil variabel GEAR dimiliki PT

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk pada tahun 2003 sebesar 0,03. Sedangkan

nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Prasidha Aneka Niaga Tbk pada

tahun 2002 sebesar 5,16.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(CATA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,6113. Hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata perusahaan-perusahaan manufaktur mempunyai ketergantungan

Page 36: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

terhadap aktiva lancar. Nilai terkecil variabel ini dimiliki PT Barito Pasifik

Timber Tbk pada tahun 2004 sebesar 0,14. Sedangkan nilai terbesar variabel

ini dimiliki oleh PT Ekadharma Internasional Tbk tahun 2003 sebesar 4,18.

Variabel jumlah hari persediaan (INVdays) memiliki nilai rata-rata

78,2298. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi

Tbk pada tahun 2003 sebesar 2,61. Sedangkan nilai terbesar variabel ini

dimiliki oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk pada tahun 2003 sebesar

622,93.

Variabel jumlah hari piutang (ARdays) memiliki nilai rata-rata sebesar

65,0147. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Jaya Pari Steel Tbk tahun

2003 sebesar 1,51. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT

Resource Alam Indonesia Tbk pada tahun 2005 sebesar 533,70.

Variabel jumlah hari hutang (APdays) memiliki rata-rata sebesar

46,0041. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Prasidha Aneka Niaga

Tbk pada tahun 2002 sebesar 1,05. Sedangkan nilai terbesar variabel ini

dimiliki oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk pada tahun 2002 sebesar 199,44.

Variabel siklus konversi kas (CCC) memiliki rata-rata sebesar

97,2404. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Barito Pasifik Timber Tbk

pada tahun 2005 sebesar -38,55. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki

oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk pada tahun 2003 sebesar 614,66.

Sedangkan gambaran umum mengenai data variabel gross profit

margin, rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva, rasio

perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva, rasio perbandingan hutang

Page 37: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

lancar terhadap total aktiva, rasio turnover modal kerja kotor, jumlah hari

persediaan, jumlah hari piutang, jumlah hari hutang, dan siklus konversi kas

setelah transformasi ke dalam model logaritma natural terdapat pada tabel

IV.3 dibawah ini.

TABEL IV.3

STATISTIK DESKRIPTIF SESUDAH TRANSFORMASI

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LNGPM 336 -9.21 -0.40 -1.8751 1.21355 LNGEAR 336 -3.51 1.64 -0.7626 0.69955 LNCATA 336 -1.97 1.43 -0.5342 0.28686 LNINVdays 336 0.96 6.43 4.1180 0.71607 LNARdays 336 0.41 6.28 3.8537 0.86607 LNAPdays 336 0.05 5.30 3.5238 0.89856 LNCCC 336 -1.11 7.30 4.3721 0.92718 Valid N (listwise) 336

Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif yang tercantum pada

tabel IV.3, diketahui nilai rata-rata variabel gross profit margin (GPM)

sebesar -1,8751. Nilai terkecil variabel gross profit margin dimiliki oleh PT

Panasia Filament Inti pada tahun 2004 sebesar -9,21. Sedangkan nilai terbesar

variabel ini dimiliki oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk pada tahun 2003

sebesar -0,40.

Variabel rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva (GEAR)

memiliki nilai rata-rata sebesar -0,7626. Nilai terkecil variabel GEAR dimiliki

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk pada tahun 2003 sebesar -3,51.

Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Prasidha Aneka Niaga

Tbk pada tahun 2002 sebesar 1,64.

Page 38: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(CATA) memiliki nilai rata-rata sebesar -0,5342. Nilai terkecil variabel ini

dimiliki PT Barito Pasifik Timber Tbk pada tahun 2004 sebesar -1,97.

Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT Ekadharma

Internasional Tbk tahun 2003 sebesar 1,43.

Variabel jumlah hari persediaan (INVdays) memiliki nilai rata-rata

4,1180. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi

Tbk pada tahun 2003 sebesar 0,96. Sedangkan nilai terbesar variabel ini

dimiliki oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk pada tahun 2003 sebesar 6,43.

Variabel jumlah hari piutang (ARdays) memiliki nilai rata-rata sebesar

3,8537. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Jaya Pari Steel Tbk tahun

2003 sebesar 0,41. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh PT

Resource Alam Indonesia Tbk pada tahun 2005 sebesar 6,28.

Variabel jumlah hari hutang (APdays) memiliki rata-rata sebesar

3,5238. Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

pada tahun 2002 sebesar 0,05. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki

oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk pada tahun 2002 sebesar 5,30.

Variabel siklus konversi kas (CCC) memiliki rata-rata sebesar 4,3721.

Nilai terkecil variabel ini dimiliki oleh PT Barito Pasifik Timber Tbk pada

tahun 2003 sebesar -1,11. Sedangkan nilai terbesar variabel ini dimiliki oleh

PT Barito Pasifik Timber Tbk pada tahun 2005 sebesar 7,30.

Setelah melihat gambaran umum di atas, pada bagian ini akan

dipaparkan suatu analisis mengenai modal kerja perusahaan-perusahaan

Page 39: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

manufaktur yang diikutsertakan di dalam pengujian kali ini. Komponen-

komponen utama di dalam modal kerja kotor adalah persediaan (baik bahan

mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi), piutang, kas, dan saldo bank.

Komposisi modal kerja tergantung pada sejumlah faktor, seperti tingkat

kegiatan operasi, tingkat keefisiensian kegiatan operasi, kebijakan persediaan,

kebijakan piutang, teknologi yang digunakan, dan sifat-sifat industri.

Analisa mengenai masing-masing komponen modal kerja dapat dilihat

pada tabel IV.4 berikut ini:

TABEL IV.4

KOMPONEN-KOMPONEN ASET LANCAR DAN RASIO LIKUIDITAS

CR QAR SK/ CA TD/ CA CA/ TA CL/ TA No Industri 2002 2005 2002 2005 2002 2005 2002 2005 2002 2005 2002 2005

1 M&MinS 2,59 2,66 1,11 1,61 0,43 0,54 0,09 0,09 0,57 0,62 0,26 0,27 2 Const 1,73 1,37 1,50 1,27 0,14 0,13 0,15 0,31 0,74 0,69 1,21 1,36 3 F&Bav 2,76 4,24 2,30 3,21 0,28 0,26 0,26 0,17 0,48 0,56 1,12 0,18 4 TbcMnf 2,54 1,94 0,62 0,72 0,67 0,65 0,04 0,04 0,73 0,72 0,33 0,37 5 TexMilPds 1,82 0,88 0,84 0,35 0,54 0,59 0,12 0,22 0,51 0,49 0,28 0,75 6 Ap&OTexPds 1,65 1,65 0,86 0,73 0,50 0,51 0,24 0,30 0,63 0,63 0,48 0,49 7 Lmb&WdPds 0,77 0,92 0,26 0,51 0,63 0,50 0,28 0,24 0,37 0,50 0,50 0,57 8 Che&AlPds 2,76 1,59 1,96 0,94 0,33 0,41 0,17 0,18 0,55 0,60 0,22 0,39 9 Adsv 6,01 5,27 5,09 4,21 0,16 0,22 0,11 0,14 0,75 0,75 0,21 0,21

10 Pl&GlPds 2,07 2,58 1,41 1,68 0,32 0,33 0,17 0,19 0,45 0,45 0,24 0,24 11 Mtl&AlPds 2,13 2,51 1,28 1,48 0,43 0,43 0,24 0,20 0,55 0,67 0,41 0,41 12 Cbl 2,21 1,27 1,32 0,83 0,42 0,34 0,30 0,34 0,53 0,69 0,32 0,59 13 Autm&AlPds 2,57 1,97 1,68 1,26 0,34 0,38 0,20 0,24 0,58 0,63 0,30 0,38 14 PhoEqmt 0,80 0,69 0,30 0,19 0,66 0,73 0,35 0,32 0,57 0,61 1,19 1,09 15 Phmctl 2,47 2,88 1,72 1,91 0,31 0,30 0,17 0,18 0,66 0,68 0,39 0,34 16 ConGd 3,51 4,26 2,18 2,84 0,35 0,37 0,16 0,16 0,64 0,59 0,20 0,20

Sumber : Hasil olahan data (terlampir)

Pada bidang industri pertambangan dapat dilihat bahwa perusahaan-

perusahaan manufaktur pada bidang ini meningkatkan jumlah aktiva

lancarnya. Hal ini dapat dilihat pada rasio likuiditasnya dan komponen-

Page 40: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

komponen modal kerja yang mengalami kenaikkan, walaupun pada komponen

hutangnya tidak mengalami kenaikkan.

Sedangkan pada perusahaan-perusahaan konstruksi mengalami

penurunan pada komponen-komponen modal kerja kotornya, namun

peningkatan pada hutang lancarnya. Hal ini dapat dilihat pada rasio

likuiditasnya, dan pada rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan konstruksi menambah jumlah hutang lancarnya.

Pada perusahaan-perusahaan makanan dan minuman, dapat dilihat

bahwa terjadi kenaikan pada rasio likuiditasnya, namun beberapa komponen

modal kerja kotornya mengalami penurunan pada beberapa komponen modal

kerja kotornya, yaitu persediaan dan piutangnya. Bersamaan dengan itu pula

perusahan berusaha mengurangi jumlah hutang lancarnya.

Perusahaan-perusahaan tembakau berusaha mengurangi jumlah modal

kerja kotornya. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya jumlah komponen modal

kerja kotornya dan rasio likuiditasnya, serta melakukan penambahan pada

jumlah hutang lancarnya.

Perusahaan-perusahaan tekstile berusaha mengurangi jumlah modal

kerjanya, ini bisa dilihat pada rasio likuiditas yang mengalami penurunan.

Namun beberapa komponen modal kerja kotornya, seperti persediaan dan

piutang, mengalami kenaikkan. Dengan adanya penurunan pada rasio

likuiditasnya, maka perusahaan-perusahaan tekstile mengalami kenaikkan

pada hutang lancarnya.

Page 41: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Sedangkan pada perusahaan-perusahaan pakaian dan produk-produk

yang terkait jumlah modal kerjanya stabil. Hal ini bisa dilihat pada rasio

likuiditasnya, namun beberapa komponen modal kerja kotornya, seperti

persediaan dan piutang, mengalami peningkatan. Serta pada salah satu

komponen modal kerja lainnya, yaitu hutang lancarnya mengalami kenaikkan.

Pada perusahaan-perusahaan kayu dan hasil hutang, seluruh komponen

modal kerjanya mengalami kenaikkan, baik itu piutang, persediaan, dan

hutang lancarnya.

Sedangkan pada perusahaan-perusahaan kimia dan produk-produk

yang terkait, terjadi penurunan pada rasio likuiditasnya. Hal ini terlihat karena

perusahaan-perusahaan tersebut berusaha untuk meningkatkan persediaan dan

piutangnya, serta mengalami kenaikkan hutang lancarnya.

Pada perusahaan-perusahaan perekat, terjadi penurunan rasio

likuiditas. Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut berusaha

untuk meningkatkan persediaan dan piutangnya dengan menjaga hutang

lancarnya agar tetap stabil.

Perusahaan-perusahaan plastik dan produk-produk gelas berusaha

menambah jumlah modal kerja kotornya. Hal ini dilakukan dengan cara

meningkatkan jumlah persediaan dan piutangnya, walaupun dilakukan dalam

komposisi aktiva lancar tetap terhadap total aktiva dan jumlah hutang lancar

yang tetap.

Sedangkan pada perusahaan-perusahaan logam dan produk-produk

terkait, peningkatan jumlah modal kerja kotor dilakukan dengan mengurangi

Page 42: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

jumlah piutang sehingga meningkatkan komponen kasnya. Hal ini dilihat

dengan stabilnya jumlah komponen persediaan dan hutang lancarnya, serta

berkurangnya jumlah komponen hutang.

Pada perusahaan-perusahaan kabel, terjadi penurunan nilai rasio

likuiditasnya. Hal ini terjadi karena perusahaan menambah jumlah hutang

lancarnya. Namun pada komponen-komponen modal kerja kotornya

mengalami peningkatan, seperti pada persediaan dan piutangnya.

Hal yang sama juga terjadi pada perusahaan-perusahaan otomotif dan

produk-produk terkait. Terjadi penurunan nilai rasio likuiditas yang

disebabkan peningkatan hutang lancar, namun dibarengi dengan peningkatan

jumlah komponen-komponen modal kerja kotornya.

Pada perusahaan-perusahaan perlengkapan fotografi, walaupun

perusahaan-perusahaan ini mempunyai ketergantungan terhadap aktiva lancar.

Namun mereka mempunyai jumlah hutang lancar yang cukup signifikan bila

komposisinya dibandingkan dengan total aktivanya. Hal ini menyebabkan

penurunan nilai rasio likuiditasnya walaupun terjadi peningkatan jumlah

persediaan dan kas dari pengurangan piutang.

Nilai rasio likuiditas dari perusahaan-perusahaan farmasi mengalami

peningkatan. Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut

mengurangi jumlah hutang lancarnya, dan meningkatkannya salah satu

komponen modal kerja kotornya, yaitu piutang, walaupun persediaannya

mengalami penurunan.

Page 43: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Sedangkan nilai rasio likuiditas perusahaan-perusahaan penghasil

produk-produk konsumen mengalami peningkatan yang disebabkan oleh

peningkatan jumlah salah satu komponen modal kerja kotornya, yaitu

persediaan. Peningkatan jumlah persediaan dilakukan dengan menjaga

kestabilan jumlah piutang dan hutang lancarnya.

C. Pengujian Data dan Asumsi Klasik

1. Pengujian Normalitas Data

Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu uji

kolmogorov-smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari

0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal.

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-

smirnov dapat ditunjukkan pada tabel IV.5 di bawah ini :

TABEL IV.5

HASIL UJI KOLMOGOROV- SMIRNOV SEBELUM

TRANSFORMASI

Variabel Nilai sig (p-value) Kesimpulan GPM 0.000 Tidak berdistribusi normal GEAR 0.000 Tidak berdistribusi normal CATA 0.000 Tidak berdistribusi normal INVdays 0.000 Tidak berdistribusi normal ARdays 0.000 Tidak berdistribusi normal APdays 0.004 Tidak berdistribusi normal CCC 0.000 Tidak berdistribusi normal Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Page 44: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Dari hasil pengujian dengan Uji Kolmogorov-Smirnov, seluruh

nilai signifikansi variabel kurang dari 0,05. Pada praktiknya, jarang

bahkan tidak pernah dijumpai kumpulan data yang berdistribusi normal,

namun demikian kurva normal dapat digunakan untuk kumpulan data yang

distribusinya mendekati normal (Djarwanto PS, 1998). Jika ditemukan

data yang tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan beberapa cara

untuk menormalkan data tersebut. Selain menambah data, dapat juga

dilakukan metode trimming dan trasformasi data kedalam bentuk

logaritma atau logaritma natural (LN).

Metode trimming dapat ditempuh dengan membuang sampel yang

memiliki sifat outliers, yaitu sampel yang memiliki nilai diluar batas

normal ketika dibandingkan dengan data lain dalam sampel tersebut.

Karena pada dasarnya penyebab data tidak berdistribusi normal adalah

adanya beberapa item data yang bersifat outliers. Sedangkan dengan

mentransformasi sampel kedalam bentuk log, diharapkan sampel awal

dapat memenuhi batas nilai yang ditentukan. Pada penelitian ini peneliti

memilih menggunakan metode transformasi ke bentuk logaritma natural.

Variabel yang diutamakan untuk berdistribusi normal dalam

penelitian ini adalah variabel dependen yang diproksikan dengan gross

profit margin (GPM). Variabel dependen diutamakan normal karena pada

dasarnya nilai dari variabel dependen berasal dari nilai rata-rata variabel

independennya.

Page 45: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Variabel GPM dan CCC tidak dapat langsung ditransformasikan ke

dalam bentuk logaritma natural sebab ada bilangan yang memiliki nilai

negatif sehingga tidak dapat ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma

natural. Oleh karena itu, sebelum ditransformasikan dalam bentuk

logaritma natural, variabel GPM dan CCC dikuadratkan dahulu untuk

menghilangkan nilai negatifnya. Setelah itu, hasil akar kuadrat variabel

GPM ditransformasi dalam bentuk logaritma natural. Hasil transformasi ke

bentuk logaritma natural dapat dilihat dalam tabel IV.6.

TABEL IV.6

HASIL UJI KOLMOGOROV- SMIRNOV SETELAH

TRANSFORMASI

Variabel Nilai sig (p-value) Kesimpulan LNGPM 0.000 Tidak berdistribusi normal LNGEAR 0.040 Tidak berdistribusi normal LNCATA 0.058 Berdistribusi normal LNINVdays 0.012 Tidak berdistribusi normal LNARdays 0.000 Tidak berdistribusi normal LNAPdays 0.001 Tidak berdistribusi normal LNCCC 0.030 Tidak berdistribusi normal Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Dari tabel IV.5 diperoleh nilai signifikansi variabel LNCATA lebih

besar dari 0,05. Jadi variabel tersebut telah berdistribusi normal.

Sedangkan variabel LNGPM, LNGEAR, LNINVdays, LNARdays,

LNAPdays, dan LNCCC tetap tidak berdistribusi normal walaupun telah

Page 46: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

ditransfomasikan ke bentuk logaritma natural. Akan tetapi bentuk

logaritma natural kedua variabel ini tetap dipertahankan dalam pengujian

selanjutnya karena berpengaruh dalam model yang digunakan untuk

menguji hipotesis.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya mutikolinearitas dengan

mendasarkan pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance

lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat

multikolinearitas dalam penelitian ini. Sebaliknya apabila nilai

tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10 maka

terdapat multikolinearitas.

1) Uji Multikolinearitas pada model regresi pertama

Model pertama persamaan regresi digunakan untuk menguji

pengaruh variabel kontrol terhadap variabel GPM. Pada model

persamaan ini diperoleh nilai tolerance dan variance inflation

factor (VIF) sebagai berikut:

TABEL IV.7.1

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS MODEL PERTAMA

Variabel Tolerance VIF LNGEAR 0.934 1.071 LNCATA 0.934 1.071

Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Page 47: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Berdasar tabel IV.7.1, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk semua variabel independen bernilai kurang dari 10, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas.

2) Uji Multikolinearitas pada model regresi kedua

Model kedua persamaan regresi digunakan untuk menguji

pengaruh variabel LNINdays dan variabel kontrol terhadap

variabel GPM. Pada model persamaan ini diperoleh nilai tolerance

dan variance inflation factor (VIF) sebagai berikut:

TABEL IV.7.2

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS MODEL KEDUA

Variabel Tolerance VIF LNGEAR 0.916 1.091 LNCATA 0.933 1.072 LNINVdays 0.982 1.019 Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Berdasar tabel IV.7.2, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk semua variabel independen bernilai kurang dari 10, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas.

3) Uji Multikolinearitas pada model regresi ketiga

Model ketiga persamaan regresi digunakan untuk menguji

pengaruh variabel LNARdays dan variabel kontrol terhadap

Page 48: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

variabel GPM. Pada model persamaan ini diperoleh nilai tolerance

dan variance inflation factor (VIF) sebagai berikut

TABEL IV.7.3

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS MODEL KETIGA

Variabel Tolerance VIF LNGEAR 0.898 1.113 LNCATA 0.907 1.103 LNARdays 0.915 1.093 Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Berdasar tabel IV.7.3, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk semua variabel independen bernilai kurang dari 10, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas.

4) Uji Multikolinearitas pada model regresi keempat

Model keempat persamaan regresi digunakan untuk

menguji pengaruh variabel LNAPdays dan variabel kontrol

terhadap variabel GPM. Pada model persamaan ini diperoleh nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF) sebagai berikut:

TABEL IV.7.4

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS MODEL KEEMPAT

Variabel Tolerance VIF LNGEAR 0.923 1.083 LNCATA 0.921 1.086 LNAPdays 0.980 1.020 Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Page 49: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Berdasar tabel IV.7.4, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk semua variabel independen bernilai kurang dari 10, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas.

5) Uji Multikolinearitas pada model regresi kelima

Model ketiga persamaan regresi digunakan untuk menguji

pengaruh variabel CCC dan variabel kontrol terhadap variabel

GPM. Pada model persamaan ini diperoleh nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF) sebagai berikut:

TABEL IV.7.5

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS MODEL KELIMA

Variabel Tolerance VIF LNGEAR 0.930 1.075 LNCATA 0.931 1.074 LNCCC 0.991 1.009 Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Berdasar tabel IV.7.5, hasil nilai tolerance untuk semua

variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

untuk semua variabel independen bernilai kurang dari 10, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari

nilai Durbin-Watson. Jika hasil penelitian menunjukkan angka D-W

Page 50: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

berada di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi (Santosa,

2001).

1) Uji Autokorelasi model regresi pertama

Berdasar perhitungan SPSS (lampiran) diperoleh nilai D-W

(Durbin-Watson) sebesar 1.784. Maka dapat disimpulkan dalam

model regresi pertama tidak terdapat adanya autokorelasi, karena

nilai D-W berada diantara -2 sampai +2.

2) Uji Autokorelasi model regresi kedua

Berdasar perhitungan SPSS (lampiran) diperoleh nilai D-W

(Durbin-Watson) sebesar 1.815. Maka dapat disimpulkan dalam

model regresi kedua tidak terdapat adanya autokorelasi, karena

nilai D-W berada diantara -2 sampai +2.

3) Uji Autokorelasi model regresi ketiga

Berdasar perhitungan SPSS (lampiran) diperoleh nilai D-W

(Durbin-Watson) sebesar 1.800. Maka dapat disimpulkan dalam

model regresi ketiga tidak terdapat adanya autokorelasi, karena

nilai D-W berada diantara -2 sampai +2.

4) Uji Autokorelasi model regresi keempat

Berdasar perhitungan SPSS (lampiran) diperoleh nilai D-W

(Durbin-Watson) sebesar 1.797. Maka dapat disimpulkan dalam

model regresi keempat tidak terdapat adanya autokorelasi, karena

nilai D-W berada diantara -2 sampai +2.

5) Uji Autokorelasi model regresi kelima

Page 51: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Berdasar perhitungan SPSS (lampiran) diperoleh nilai D-W

(Durbin-Watson) sebesar 1.783. Maka dapat disimpulkan dalam

model regresi kelima tidak terdapat adanya autokorelasi, karena

nilai D-W berada diantara -2 sampai +2.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan Uji Glejser. Apabila nilai signifikansinya > 0,05

maka ada homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi,

namun jika sebaliknya nilai signifikansinya < 0,05 maka terdapat

heteroskedastisitas.

1) Uji Heteroskedastisitas model regresi pertama

Hasil pengujian dengan Uji Glejser, menunjukkan bahwa

variabel-variabel pada model regresi pertama mempunyai

signifikansi > 0,05. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel IV.8.1 di

bawah ini:

TABEL IV.8.1

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MODEL

PERTAMA

Variabel Sig. Kesimpulan LNGEAR 0.107 Homoskedastisitas LNCATA 0.913 Homoskedastisitas Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Page 52: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

2) Uji Heteroskedastisitas model regresi kedua

Hasil pengujian dengan Uji Glejser pada tabel IV.8.2

menunjukkan bahwa variabel-variabel pada model regresi kedua

mempunyai nilai signifikan > 0,05. Ini berarti gejala

heteroskedastisitas tidak terjadi pada model tersebut.

TABEL IV.8.2

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MODEL KEDUA

Variabel Sig. Kesimpulan LNGEAR 0.138 Homoskedastisitas LNCATA 0.937 Homoskedastisitas LNINVdays 0.667 Homoskedastisitas Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

3) Uji Heteroskedastisitas model regresi ketiga

Hasil pengujian dengan Uji Glejser pada tabel IV.8.3

menunjukkan variabel-variabel pada model regresi ketiga

mempunyai nilai signifikan > 0,05. Ini berarti gejala

heteroskedastisitas tidak terjadi pada model tersebut tersebut.

TABEL IV.8.3

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MODEL KETIGA

Variabel Sig. Kesimpulan LNGEAR 0.096 Homoskedastisitas LNCATA 0.887 Homoskedastisitas LNARdays 0.784 Homoskedastisitas Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

4) Uji Heteroskedastisitas model regresi keempat

Hasil pengujian dengan Uji Glejser pada tabel IV.8.4

menunjukkan bahwa variabel-variabel pada model regresi keempat

Page 53: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

mempunyai nilai signifikan > 0,05. Ini berarti gejala

heteroskedastisitas tidak terjadi pada model tersebut.

TABEL IV.8.4

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MODEL

KEEMPAT

Variabel Sig. Kesimpulan LNGEAR 0.095 Homoskedastisitas LNCATA 0.834 Homoskedastisitas LNAPdays 0.191 Homoskedastisitas Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

5) Uji Heteroskedastisitas model regresi kelima

Hasil pengujian dengan Uji Glejser pada tabel IV.8.5

menunjukkan bahwa variabel-variabel pada model regresi kelima

mempunyai nilai signifikan > 0,05. Ini berarti gejala

heteroskedastisitas tidak terjadi pada model tersebut.

TABEL IV.8.5

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MODEL KELIMA

Variabel Sig. Kesimpulan LNGEAR 0.109 Homoskedastisitas LNCATA 0.911 Homoskedastisitas LNCCC 0.980 Homoskedastisitas Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Pengujian Model Tahap Pertama

Setelah lolos pengujian asumsi klasik selanjutnya dilakukan

pengujian seluruh model persamaan untuk menjawab permasalahan yang

Page 54: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

dihipotesiskan. Langkah pengujiannya berdasarkan hierarchical

regression analysis. Pada tahap pertama ini dilakukan pengujian untuk

mengetahui pengaruh variabel kontrol terhadap variabel dependen.

Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan model

regresi berikut ini :

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + εit

Model pertama yang akan diuji adalah pengaruh variabel kontrol

yaitu LNGEAR dan LNCATA terhadap LNGPM. Pada tahap ini tidak

terdapat hipotesis yang perlu diuji sebab tujuan variabel kontrol adalah

memperkuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pada tahap ini akan diketahui besarnya pengaruh simultan variabel kontrol

terhadap variabel dependen.

Hasil analisis regresi untuk pengujian model pertama, dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

TABEL IV.9.1

HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL

PERTAMA

Variabel Koefisien Std. Error t Sig. (Konstanta) -1.773 0.166 -10.650 0.000 LNGEAR -.423 0.092 -4.575 0.000 LNCATA .795 0.225 3.528 0.000 R Square : 0.118 Adjusted R Square : 0.113 Std. Error of The Estimate : 1.14294 F : 22.336 F (Sig.) : 0.000 Variabel Dependen : LNGPM

Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Page 55: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Dari tabel IV.9.1 diperoleh nilai F statistic sebesar 22.336 dengan

tingkat signifikansi 0.000. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05

maka disimpulkan model ini layak memprediksi LNGPM, artinya ada

pengaruh simultan antara variabel LNGEAR dan LNCATA terhadap

LNGPM.

Berdasarkan nilai R 2 dan Adj. R 2 sebagai pengukuran goodness of

fit dan koefisien determinasi model persamaan regresi menunjukkan

bahwa model pertama memiliki nilai Adj. R 2 sebesar 0,113 atau 11,3%.

Hal ini menunjukkan bahwa 11,3% dari nilai variabel dependen yaitu

LNGPM dapat dijelaskan oleh LNGEAR dan LNCATA sedangkan sisa

nilai variabel dependen yaitu sebesar 88,7% tidak dapat dijelaskan oleh

persamaan regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk

dalam model analisis.

Dari seluruh variabel kontrol yang dimasukkan dalam regresi,

LNGEAR dan LNCATA berpengaruh signifikan terhadap LNGPM

dengan tingkat signifikansi 0,000dan 0,000 pada taraf 5%. Dengan tingkat

signifikansi 0,000 dan 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05) dapat

disimpulkan bahwa secara parsial rasio perbandingan total hutang terhadap

total aset dan rasio perbandingan aset lancar terhadap total aset

mempengaruhi gross profit margin perusahaan.

Page 56: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

2. Pengujian Model Tahap Kedua

Pada tahap kedua ini dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol dan variabel independen pertama terhadap

variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan model regresi berikut ini :

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β6invdaysit + εit

Model kedua yang akan diuji adalah pengaruh variabel kontrol

yaitu LNGEAR dan LNCATA serta variabel independen pertama yaitu

LNINVdays terhadap LNGPM.

Hasil analisis regresi untuk pengujian model kedua, dapat dilihat

dalam tabel IV.9.2 berikut ini:

TABEL IV.9.2

HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL KEDUA

Variabel Koefisien Std. Error T Sig. (Konstanta) -1.233 0.410 -3.005 0.003 LNGEAR -.405 0.093 -4.345 0.000 LNCATA .805 0.225 3.576 0.000 LNINVdays -.126 0.088 -1.439 0.151 R Square : 0.124 Adjusted R Square : 0.116 Std. Error of The Estimate : 1.14111 F : 15.629 F (Sig.) : 0.000 Variabel Dependen : LNGPM Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Dari tabel IV.9.2 diperoleh nilai F statistic sebesar 15.629 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05

maka disimpulkan model ini layak memprediksi LNGPM. Artinya ada

Page 57: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

pengaruh simultan antara variabel independen LNINVdays dan variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA terhadap LNGPM.

Berdasarkan nilai R 2 dan Adj. R 2 sebagai pengukuran goodness of

fit dan koefisien determinasi model persamaan regresi menunjukkan

bahwa model kedua memiliki nilai Adj. R 2 sebesar 0,116 atau 11,6%. Hal

ini menunjukkan bahwa 11,6% dari nilai variabel dependen yaitu LNGPM

dapat dijelaskan oleh variabel independen LNINVdays dan variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA sedangkan sisa nilai variabel dependen

yaitu sebesar 88,4% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan regresi atau

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.

Dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam regresi, variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA berpengaruh signifikan terhadap

LNGPM pada taraf 5%. Variabel independen LNINVdays tidak

berpengaruh signifikan terhadap LNGPM karena tingkat signifikansi 0,151

atau lebih besar dari α (5%). Variabel kontrol LNGEAR berpengaruh

signifikan terhadap LNGPM dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel

kontrol LNCATA berpengaruh signifikan terhadap LNGPM dengan

tingkat signifikansi 0,000. Dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari α (0,05) maka secara parsial rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva dan rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

mempengaruhi gross profit margin perusahaan.

Page 58: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

3. Pengujian Model Tahap Ketiga

Pada tahap kedua ini dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol dan variabel independen kedua terhadap

variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan model regresi berikut ini :

GPMit = β0 + β2gearit + β3catait + β6ardaysit + εit

Model ketiga yang akan diuji adalah pengaruh variabel kontrol

yaitu LNGEAR dan LNCATA serta variabel independen kedua yaitu

LNARdays terhadap LNGPM.

Hasil analisis regresi untuk pengujian model ketiga, dapat dilihat

dalam tabel IV.9.3 berikut ini:

TABEL IV.9.3

HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL KETIGA

Variabel Koefisien Std. Error T Sig. (Konstanta) -.946 0.337 -2.804 0.005 LNGEAR -.474 0.093 -5.080 0.000 LNCATA .903 0.226 3.991 0.000 LNARdays -.210 0.075 -2.811 0.005 R Square : 0.139 Adjusted R Square : 0.131 Std. Error of The Estimate : 1.13127 F : 17.834 F (Sig.) : 0.000 Variabel Dependen : LNGPM Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Dari tabel IV.9.3 diperoleh nilai F statistic sebesar 17,834 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05

maka disimpulkan model ini layak memprediksi LNGPM. Artinya ada

Page 59: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

pengaruh simultan antara variabel independen LNARdays dan variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA terhadap LNGPM.

Berdasarkan nilai R 2 dan Adj. R 2 sebagai pengukuran goodness of

fit dan koefisien determinasi model persamaan regresi menunjukkan

bahwa model kedua memiliki nilai Adj. R 2 sebesar 0,131 atau 13,1%. Hal

ini menunjukkan bahwa 13,1% dari nilai variabel dependen yaitu LNGPM

dapat dijelaskan oleh variabel independen LNARdays dan variabel kontrol

LNGEAR dan LNCATA sedangkan sisa nilai variabel dependen yaitu

sebesar 86,9% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan regresi atau

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.

Dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam regresi variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA yang berpengaruh signifikan terhadap

LNGPM pada taraf 5%. Variabel kontrol LNGEAR berpengaruh

signifikan terhadap LNGPM dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel

kontrol LNCATA berpengaruh signifikan terhadap LNGPM dengan

tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan variabel independen LNARdays

berpengaruh terhadap LNGPM pada taraf 5%. Variabel independen

LNARdays berpengaruh signifikan terhadap LNGPM dengan tingkat

signifikansi 0,005. Dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α

(0,05) maka secara parsial rasio perbandingan total hutang terhadap total

aktiva, rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva, dan variabel

independen LNARdays mempengaruhi gross profit margin perusahaan.

Variabel independen LNARdays memiliki tingkat signifikansi

Page 60: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

0,005 atau lebih kecil dari α (5%). Artinya variabel independen

LNARdays memiliki pengaruh terhadap LNGPM. Koefisien LNARdays

bernilai -0,210 yang berarti hubungan LNARdays terhadap LNGPM

adalah negatif.

4. Pengujian Model Tahap Keempat

Pada tahap keempat ini dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol dan variabel independen ketiga terhadap

variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan model regresi berikut ini :

GPMit = β0 + β1gearit + β2catait + β3apdaysit + εit

Model ketiga yang akan diuji adalah pengaruh variabel kontrol

yaitu LNGEAR dan LNCATA serta variabel independen ketiga yaitu

LNAPdays terhadap LNGPM.

Hasil analisis regresi untuk pengujian model ketiga, dapat dilihat

dalam tabel IV.9.4 berikut ini:

Page 61: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

TABEL IV.9.4

HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL

KEEMPAT

Variabel Koefisien Std. Error T Sig. (Konstanta) -1.513 0.316 -4.782 0.000 LNGEAR -.413 0.093 -4.447 0.000 LNCATA .820 0.227 3.616 0.000 LNAPdays -.068 0.070 -.966 0.335 R Square : 0.121 Adjusted R Square : 0.113 Std. Error of The Estimate : 1.14305 F : 15.198 F (Sig.) : 0.000 Variabel Dependen : LNGPM Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Dari tabel IV.9.4 diperoleh nilai F statistic sebesar 15,198 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05

maka disimpulkan model ini layak memprediksi LNGPM. Artinya ada

pengaruh simultan antara variabel independen LNAPdays dan variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA terhadap LNGPM.

Berdasarkan nilai R 2 dan Adj. R 2 sebagai pengukuran goodness of

fit dan koefisien determinasi model persamaan regresi menunjukkan

bahwa model kedua memiliki nilai Adj. R 2 sebesar 0,113 atau 11,3%. Hal

ini menunjukkan bahwa 11,3% dari nilai variabel dependen yaitu LNGPM

dapat dijelaskan oleh variabel independen LNAPdays dan variabel kontrol

LNGEAR dan LNCATA sedangkan sisa nilai variabel dependen yaitu

sebesar 88,7% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan regresi atau

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.

Page 62: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam regresi variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA yang berpengaruh signifikan terhadap

LNGPM pada taraf 5%. Variabel kontrol LNGEAR berpengaruh

signifikan terhadap LNGPM dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel

kontrol LNCATA berpengaruh signifikan terhadap LNGPM dengan

tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan variabel independen LNAPdays

tidak berpengaruh terhadap LNGPM karena variabel independen

LNAPdays mempunyai tingkat signifikansi 0,335 atau lebih besar dari

taraf signifikansi 5% dan 10%. Dengan tingkat signifikansi yang lebih

kecil dari α (0,05) maka secara parsial rasio perbandingan total hutang

terhadap total aktiva dan rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total

aktiva mempengaruhi gross profit margin perusahaan. Dan variabel

independen LNAPdays tidak mempengaruhi gross profit margin

perusahaan.

5. Pengujian Model Tahap Kelima

Pada tahap kelima ini dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol dan variabel independen keempat terhadap

variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan model regresi berikut ini :

GPMit = β0 + β2gearit + β3catait + β6cccit + εit

Model kelima yang akan diuji adalah pengaruh variabel kontrol

yaitu LNGEAR dan LNCATA serta variabel independen keempat yaitu

LNCCC terhadap LNGPM.

Page 63: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Hasil analisis regresi untuk pengujian model kelima, dapat dilihat

dalam tabel IV.9.5 berikut ini:

TABEL IV.9.5

HASIL ANALISIS REGRESI UNTUK PENGUJIAN MODEL KELIMA

Variabel Koefisien Std. Error T Sig. (Konstanta) -1.811 0.342 -5.298 0.000 LNGEAR -.422 0.093 -4.553 0.000 LNCATA .793 0.226 3.511 0.001 LNCCC .009 0.068 .128 0.899 R Square : 0.118 Adjusted R Square : 0.110 Std. Error of The Estimate : 1.14463 F : 14.852 F (Sig.) : 0.000 Variabel Dependen : LNGPM Sumber : Hasil olahan data (lampiran)

Dari tabel IV.9.5 diperoleh nilai F statistic sebesar 14,852 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05

maka disimpulkan model ini layak memprediksi LNGPM. Artinya ada

pengaruh simultan antara variabel independen LNCCC dan variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA terhadap LNGPM.

Berdasarkan nilai R 2 dan Adj. R 2 sebagai pengukuran goodness of

fit dan koefisien determinasi model persamaan regresi menunjukkan

bahwa model kedua memiliki nilai Adj. R 2 sebesar 0,110 atau 11,0%. Hal

ini menunjukkan bahwa 11,0% dari nilai variabel dependen yaitu LNGPM

dapat dijelaskan oleh variabel independen LNCCC dan variabel kontrol

LNGEAR dan LNCATA sedangkan sisa nilai variabel dependen yaitu

sebesar 89,0% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan regresi atau

Page 64: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.

Dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam regresi variabel

kontrol LNGEAR dan LNCATA berpengaruh signifikan terhadap

LNGPM pada taraf 5%. Variabel kontrol LNGEAR berpengaruh

signifikan terhadap LNGPM dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel

kontrol LNCATA berpengaruh signifikan terhadap LNGPM dengan

tingkat signifikansi 0,001. Variabel independen LNCCC tidak

berpengaruh terhadap LNGPM karena variabel LNCCC mempunyai

tingkat signifikansi yang lebih besar dari 5% dan 10%, yaitu 0,899.

Dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,05) maka secara

parsial rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva dan rasio

perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva mempengaruhi gross

profit margin perusahaan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian dengan uji F dapat disimpulkan bahwa semua

model regresi yang diajukan dalam penelitian ini layak digunakan untuk

melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen serta

variabel kontrol. Berdasarkan analisis di atas, penelitian ini menghasilkan

temuan-temuan sebagai berikut :

Page 65: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

1. Temuan Model Regresi Tahap Pertama

Pada model regresi pertama ini akan dibahas pengaruh parsial

variabel kontrol terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan

diperoleh hasil persamaan regresi pertama seperti dibawah ini :

GPMit = -1,773 - 0,423gearit + 0,795catait + εit

Dari hasil perhitungan variabel LNGEAR pada taraf 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan variabel LNGEAR pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh terhadap gross profit margin perusahaan. Hasil

persamaan regresi menunjukan bahwa LNGEAR mempunyai arah

koefisien regresi negatif dengan gross profit margin perusahaan sebesar

0,423. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva sebesar 1 % maka gross profit margin perusahaan akan

menurun sebesar 0,423 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(LNCATA) signifikan pada taraf 5% dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil

persamaan regresi menunjukkan bahwa LNCATA mempunyai arah

koefisien regresi yang positif dengan gross profit margin perusahaan

sebesar 0,795. Artinya setiap kenaikan nilai rasio perbandingan aktiva

lancar terhadap total aktiva sebesar 1%, maka gross profit margin sebesar

0,795% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

2. Temuan Model Regresi Tahap Kedua

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi kedua

seperti dibawah ini :

Page 66: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

GPMit = -1,233 - 0,405gearit + 0,805catait - 0,126invdaysit + εit

Dari hasil perhitungan variabel LNGEAR pada taraf 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan variabel LNGEAR pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh terhadap gross profit margin perusahaan. Hasil

persamaan regresi menunjukan bahwa LNGEAR mempunyai arah

koefisien regresi negatif dengan gross profit margin perusahaan sebesar

0,405. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva sebesar 1 % maka gross profit margin perusahaan akan

menurun sebesar 0,405 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(LNCATA) signifikan pada taraf 5% dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil

persamaan regresi menunjukkan bahwa LNCATA mempunyai arah

koefisien regresi yang positif dengan gross profit margin perusahaan

sebesar 0,805. Artinya setiap kenaikan nilai rasio perbandingan aktiva

lancar terhadap total aktiva sebesar 1%, maka gross profit margin sebesar

0,805% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

3. Temuan Model Regresi Tahap Ketiga

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi ketiga

seperti dibawah ini :

GPMit = -0,946 – 0,383gearit + 0,903catait – 0,210ardaysit + εit

Dari hasil perhitungan variabel LNGEAR pada taraf 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan variabel LNGEAR pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh terhadap gross profit margin perusahaan. Hasil

Page 67: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

persamaan regresi menunjukan bahwa LNGEAR mempunyai arah

koefisien regresi negatif dengan gross profit margin perusahaan sebesar

0,474. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva sebesar 1 % maka gross profit margin perusahaan akan

menurun sebesar 0,474 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(LNCATA) signifikan pada taraf 5% dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil

persamaan regresi menunjukkan bahwa LNCATA mempunyai arah

koefisien regresi yang positif dengan gross profit margin perusahaan

sebesar 0,903. Artinya setiap kenaikan nilai rasio perbandingan aktiva

lancar terhadap total aktiva sebesar 1%, maka gross profit margin

perusahaan akan mengalami kenaikkan sebesar 0,903% dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

Variabel rasio jumlah hari piutang (LNARdays) signifikan pada

taraf 5% dengan nilai signifikansi sebesar 0,005. Hasil persamaan regresi

menunjukkan bahwa LNARdays mempunyai arah koefisien regresi yang

negatif sebesar 0,210. Artinya bahwa setiap kenaikan jumlah hari piutang

sebesar 1%, maka gross profit margin perusahaan akan mengalami

penurunan sebesar 0,210% dengan asumsi variabel yang lain konstan.

4. Temuan Model Regresi Tahap Keempat

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi keempat

seperti dibawah ini :

GPMit = -1,513 – 0,413gearit + 0,820catait – 0,068apdaysit + εit

Page 68: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Dari hasil perhitungan variabel LNGEAR pada taraf 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan variabel LNGEAR pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh terhadap gross profit margin perusahaan. Hasil

persamaan regresi menunjukan bahwa LNGEAR mempunyai arah

koefisien regresi negatif dengan gross profit margin perusahaan sebesar

0,413. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva sebesar 1 % maka gross profit margin perusahaan akan

menurun sebesar 0,413 % dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(LNCATA) signifikan pada taraf 5% dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil

persamaan regresi menunjukkan bahwa LNCATA mempunyai arah

koefisien regresi yang positif dengan gross profit margin perusahaan

sebesar 0,820. Artinya setiap kenaikan nilai rasio perbandingan aktiva

lancar terhadap total aktiva sebesar 1%, maka gross profit margin

perusahaan akan mengalami kenaikkan sebesar 0,820% dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

5. Temuan Model Regresi Tahap Kelima

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil persamaan regresi kelima

seperti dibawah ini :

GPMit = -1,811 – 0,422gearit + 0,793catait + 0,009cccit + εit

Dari hasil perhitungan variabel LNGEAR pada taraf 0,05. Hasil

penelitian ini menunjukan variabel LNGEAR pada industri manufaktur

mempunyai pengaruh terhadap gross profit margin perusahaan. Hasil

Page 69: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

persamaan regresi menunjukan bahwa LNGEAR mempunyai arah

koefisien regresi negatif dengan gross profit margin perusahaan sebesar

0,422. Artinya setiap kenaikan rasio perbandingan total hutang terhadap

total aktiva sebesar 1 % maka gross profit margin perusahaan akan

menurun sebesar 0,422% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Variabel rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(LNCATA) signifikan pada taraf 5% dengan nilai signifikansi 0,001. Hasil

persamaan regresi menunjukkan bahwa LNCATA mempunyai arah

koefisien regresi yang positif dengan gross profit margin perusahaan

sebesar 0,793. Artinya setiap kenaikan nilai rasio perbandingan aktiva

lancar terhadap total aktiva sebesar 1%, maka gross profit margin

perusahaan akan mengalami kenaikkan sebesar 0,793% dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

Dari hasil analisis trend dan temuan dari pengujian persamaan-

persamaan regresi diatas, dapat dilihat bahwa:

3. Trend di dalam kebutuhan modal kerja perusahaan-perusahaan

manufaktur.

Perusahaan-perusahaan manufaktur yang diikutsertakan dalam

penelitian kali ini, secara rata-rata kebutuhan kepada komponen-

komponen modal kerja kotornya meningkat. Dan mereka berusaha untuk

mengurangi ketergantungan kepada pihak eksternal dengan cara

mengurangi jumlah hutang lancarnya.

Page 70: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

Namun hal yang sama tidak terlihat pada perusahaan-perusahaan

konstruksi, tekstil, dan perlengkapan fotografi yang mempunyai

ketergantungan yang besar terhadap pembiayaan jangka pendek.

Ketergantungan yang besar ini bisa menjadi suatu ancaman bagi

keterlangsungan perusahaan-perusahaan di bidang-bidang tersebut.

Apabila situasi ini terus terjadi, maka situasi tersebut akan mempengaruhi

pasokan bahan baku dan kemudian akan mempengaruhi aktivatis

produksinya.

Sedangkan pada perusahaan-perusahaan konstruksi, tembakau, dan

perekat, memperlihatkan dasar aktiva tetap yang rendah. Hal ini bisa

dilihat pada proporsi aktiva lancar terhadap total aktiva yang diatas 70%.

Mereka bisa beroperasi dengan menggunakan aktiva tetap yang relatif

rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur pada

bidang-bidang yang lain.

Kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan dapat berubah-ubah

dari waktu ke waktu sebagaimana hal tersebut berhubungan kas

internalnya. Layaknya suatu, perusahaan-perusahaan seharusnya mampu

untuk memastikan perpaduan yang baik antara aset-aset dengan

kewajibannya. Dari pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa

perusahaan-perusahaan manufaktur di bidang perekat telah mampu untuk

mencapai nilai yang tinggi pada berbagai macam komponen-komponen

modal kerja dan hal ini berdampak positif terhadap profitabilitasnya dan

Page 71: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

bisa jadi merupakan “best practice” di antara bidang-bidang perusahaan

manufaktur yang diikutsertakan dalam penelitian kali ini.

4. Pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan.

Pengujian persamaan regresi yang pertama menunjukkan bahwa

variabel-variabel kontrol yang diikutsertakan, yang mempunyai pengaruh

signifikan adalah rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva

(GEAR) dan rasio perbandingan aktiva lancar terhadap total aktiva

(CATA). Pada rasio perbandingan total hutang terhadap total aktiva

memperlihatkan variabel tersebut mempunyai pengaruh yang negatif. Hal

ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan yang diukur dengan

GPM meningkat dengan kepemilikan aktiva lancar yang tinggi dan

mempunyai total hutang yang rendah.

Sedangkan pada pengujian persamaan regresi kedua hingga kelima

dapat diketahui bahwa manajemen modal kerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Variabel independen yang

dimasukkan ke dalam persamaan regresi yang mempunyai pengaruh

signifikan adalah variabel jumlah hari piutang. Pada hasil persamaan

regresi yang ketiga, diketahui bahwa variabel jumlah hari piutang

mempunyai pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas perusahaan.

Hasil pada penelitian kali ini agak berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Padachi (2006). Pada penelitian tersebut menyebutkan

bahwa dengan tingginya jumlah hari piutang dan persediaan, maka

profitabilitas perusahaan menurun.

Page 72: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dan dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari hasil analisa trend kebutuhan modal kerja perusahaan dengan

melihat nilai dari rasio likuiditas dan komponen-komponen modal

kerjanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan modal kerja

perusahaan-perusahaan meningkat dan mereka berusaha untuk

mengurangi ketergantungan pembiayaan dari pihak luar.

2. Dari hasil Hierarchical Regression Analysis model kedua hingga

kelima dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen modal kerja

berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis memiliki kekurangan dan

keterbatasan-keterbatasan penelitian antara lain :

1. Jumlah sampel pertahun relatif kecil. Keterbatasan jumlah sampel

penelitian ini mengakibatkan daya uji (power of test)-nya rendah,

sehingga membuka peluang untuk dilakukannya kembali penelitian

yang sama di masa mendatang dengan jumlah sampel penelitian yang

lebih memadai dalam rangka memperkuat hasil penelitian. Oleh karena

Page 73: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

itu sebaiknya penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang

lebih banyak untuk memperkuat hasil penelitian.

2. Perusahaan yang menjadi sampel merupakan perusahaan manufaktur

dengan metode purposive random sampling, sehingga hasil penelitian

ini tidak bisa digunakan untuk menggeneralisasi seluruh perusahaan di

Indonesia. Oleh karena itu sebaiknya digunakan juga perusahaan selain

dalam kategori perusahaan manufaktur agar dapat lebih menggambarkan

keadaan di Indonesia.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, maka saran-

saran yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan perbandingan dengan perusahaan

yang telah melakukan perpaduan aktiva lancar dengan kewajiban

yang terbaik, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur di bidang

perekat.

2. Perusahaan sebaiknya mengurangi jumlah hari piutang untuk

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Page 74: Analisis trend dan pengaruh manajemen modal kerja terhadap .../Analisis... · kredit yang lunak mungkin akan mengarah terhadap penjualan yang lebih ... Pengaruh manajemen modal kerja

DAFTAR PUSTAKA

Anand, M. 2001. “Working Capital performance of corporate India: An empirical survey”, Management & Accounting Research, Vol. 4(4), pp. 35-65

Brigham, Eugene dan Houston, Joel. 2001. “Manajemen Keuangan”. Edisi Kedelapan, Terjemahan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Brigham, Eugene and Davis, Phillip. 2002. “Intermediate Financial Management”. Seventh Edition, Thompson Learning.

Djarwanto, PS. (1998). Statistik Sosial Ekonomi. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

Enyi, Patrick. 2001. “Applying Relative Solvency To Working Capital Management – The Break Even Approach”.

Gujarati, Damodar.2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: MC.

Graw-Hill Inc.Jakarta : Erlangga

Hijazi, Syed Tahir dan Kamal, Yasir. 2004. “Impact of Working Capital on the profitability of firms; Case of listed Pakistani Companies”.

Padachi, Kesseven. 2006. “Trends in Working Capital Management and its Impact on Firms’ Performance: An Analysis of Mauritian Small Manufacturing Firms”. International Reviews of Business Research Papers, Vol. 2, No. 2, pp 45-58

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Social Science Research and Instructional Council. 2000. TRD-Glossary. Available at: www. ssric.com/ssric-trdglossary.htm

Triton. 2005. “SPSS 13.0 Terapan (Riset Statistik Parametrik)”.Yogyakarta, Penerbit Andi.

Van Horne, James and Wachowicz Jr, John. 1998. “Fundamental of Financial Management”. Tenth Edition, Prentice Hall Inc.