158 206 - indonesia-investments

158 206

218

228

ANNUAL REPORT 2012 PT METROPOLITAN LAND TBK

1

X LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

AUDIT CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS

IX INFORMASI TAMBAHAN ADDITIONAL INFORMATION

220 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile224 Profil Direksi Board of Directors Profile227 Tanggung Jawab atas Laporan

tahunan 2012 PT Metropolitan Land Tbk.

Responsibility of PT Metropolitan Land Tbk. 2012 Annual Report.

VIII TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

208 Dasar Pelaksanaan CSR Foundation of CSR Implementation209 Kegiatan CSR CSR Activities

VII TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

160 Menuju Kesempurnaan GCG Towards GCG Excellence163 Komitmen dan Implementasi GCG 2012 GCG Commitment and

Implementation 2012165 Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings of Shareholders168 Dewan Komisaris Board of Commissioners170 Direksi Board of Directors170 Remunerasi Dewan Komisaris dan

Direksi Board of Commissioners and Board of

Directors Remuneration172 Komite Audit Audit Committee178 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary181 Keterbukaan Informasi Information Disclosure187 Hubungan Investor Investor Relations189 Audit Internal Internal Audit193 Manajemen Risiko Risk Management196 Akses Informasi dan Data Perusahaan

Information Access and Corporate Data198 Pedoman Perilaku Code of Conduct199 Perkara Penting Legal Issues200 Sistem Manajemen Mutu Quality Management System201 Perlindungan Konsumen Customers Protection203 Pusat Pengaduan Konsumen

Customers Complaint Centre204 Program Peningkatan Pelayanan

Kepada Konsumen Customers Service Improvement

Program205 Penyelesaian Sengketa Dispute Settlement205 GCG di 2013 GCG in 2013

LAPORAN TAHUNAN 2012

2PT METROPOLITAN LAND TBK

Perform the Best and Continually Strive for ExcellenceMenyambut perkembangan positif industri properti di Indonesia, PT Metropolitan Land, Tbk (Metland)

menutup tahun 2012 dengan catatan kinerja memuaskan dalam aspek peningkatan laba bersih yang

bertumbuh hingga 30,07% dibandingkan dengan tahun 2011. Kinerja positif tersebut merupakan

pembuktian Metland yang berhasil memperkuat lini operasional terutama peningkatan Sumber Daya

Manusia dan Teknologi Informasi untuk mendorong kinerja terbaik Perusahaan sepanjang tahun 2012.

Sebagai pengembang yang terkemuka dan terpercaya, Metland akan senantiasa memaksimalkan

kinerja Perusahaan melalui optimalisasi lini usaha, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta

kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku. Keseluruhan upaya tersebut merupakan wujud

komitmen dan dedikasi Metland untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham

dan Pemangku Kepentingan serta usaha nyata untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik.



32012 ANNUAL REPORT PT METROPOLITAN LAND TBK

Welcoming favorable growth on Indonesian property industry development, PT Metropolitan Land,

Tbk. (Metland) completed 2012 with satisfactory performance record on net profit 30.07% higher

compared to 2011. The positive performance becomes Metland's proof of its succes in enhancing

operational performance especially on Human Resources and Information Technology to support

Company's excellent in 2012.

As a foremost and trustworthy Developer, Metland is always committed to maximize Company's

performance through business line optimization, Good Corporate Governance implementation as

well as compliance to applicable laws and regulation. All those efforts reflect Metland's commitment

and dedication to provide added-value to shareholders and stakeholders as well as concrete effort to

continually strive for excellence.

PT METROPOLITAN LAND TBK

32012 ANNUAL REPORT



IKHTISAR UTAMAMAIN HIGHLIGHTS

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER INFO

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

TINJAUAN USAHA & OPERASIONALBUSINESS & OPERATIONAL REVIEW


ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENMANAJEMEN DISCUSSION & ANALYSIS

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN CSR CSR REPORT

INFORMASI TAMBAHANADDITIONAL INFORMATION

LAPORAN KEUANGAN AUDITFINANCIAL AUDITED REPORT

IkhtISar Utama

maIn hIghlIghtS

1








Peristiwa Penting 2012Event highlights 2012

16 Februari 2012PT Metropolitan Land Tbk (Metland), merayakan ulang tahunnya

yang ke-18 dengan menggelar Dialog Pasar modal di Hotel Ritz

Carlton Pacific Place, Jakarta. Acara yang diadakan pada 16

Februari 2012 ini, mengusung tema "Year of the Dragon: Peluang

dan Tantangannya dalam Pasar Modal”. Acaranya begitu menarik

karena Putri Wong Kam Fu, Ahli Feng Shui, turut hadir sebagai

pembicara bersama Fransisca Nelwan Mok - Direktur Corporate

Banking Bank Mandiri, Mirza Adityaswara - Ekonom ISEI, dan

Michael Tjoajadi - Dirut PT Schroders Investment Management

Indonesia. Dalam dialog, para pembicara sepakat bahwa tahun

ini perekonomian Indonesia diprediksi masih positif dengan suku

bunga acuan Bank Indonesia di kisaran 5,75% dan inflasi 5,5%.

16 February 2012PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) celebrated 18th Anniversary

by organizing Stock Market Dialogue at Ritz-Carlton Hotel, Pacific

Place, Jakarta. The event held on February 16th 2011, "Year of

the Dragon: Opportunity and Challenge on Stock Market" was

themed. The event was so entertaining because Putri Wong

Kam Fu, Feng Shui Master, also participated as speaker together

with Fransisca Nelwan Mok - Corporate Banking Director of Bank

Mandiri, Mirza Adityaswara - ISEI Economist and Michael Tjoajadi

- President Director of PT Schroders Investment Management

Indonesia. In the dialogue, the speakers agreed that this year

Indonesian economy is predicted to remain postive with BI Rate at

5,75% and inflation rate at 5,5% level.

16 February 2012On Thursday, February 16th 2012, Horison Seminyak 1st Stage Grand

Prize Withdrawal held by PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) at

Ballroom of Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta. Symbolically, 1

unit Pajero Sport GLS Prize was handed over by President Director

of PT Metropolitan Land Tbk., Ir. Nanda Widya accompanied by

Business Development Director of PT Metropolitan Land Tbk;,

Anhar Sudradjat to the Grand Prize winner.

16 Februari 2012Pada Kamis 16 Februari, pengundian Grand Prize Horison

Seminyak Tahap I yang diselenggarakan oleh PT Metropolitan

Land Tbk (Metland) berlangsung di Ballroom Hotel The

Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Secara simbolik, hadiah

berupa satu unit mobil Pajero Sport GLS diserahkan oleh

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda

Widya didampingi oleh Direktur Pengembangan Usaha

PT Metropolitan Land Tbk, Anhar Sudradjat kepada pemenang

Grand Prize.

Ulang tahun ke-18 PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk 18th Anniversary

Grand Prize Horison Seminyak Tahap IHorison Seminyak 1st Stage Grand Prize







6 Juli 2012PT Metropolitan Land Tbk (Metland) kembali meraih

penghargaan dari Indonesia Property & Bank Award. Dalam

event yang diadakan oleh majalah Property & Bank ini, Metland

mendapat penghargaan sebagai Pengembang yang Konsen

dalam Pelayanan Konsumen dengan Mempelopori Hotline

Service untuk kategori Pengembang, Proyek Kota Baru, dan

Perumahan Terbaik. Penghargaan ini diterima langsung oleh

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda Widya

di Jakarta, 6 Juli lalu. Sejalan dengan komitmen Perusahaan,

Metland berusaha untuk menjadi pengembang yang

terkemuka dan terpercaya dengan mengutamakan kualitas

demi kepuasan pelanggan serta meningkatkan nilai investasi.

10 March 2012Celebrating Bekasi City 15th Anniversary, PT Metropolitan Land

Tbk. (Metland) pledges a donation on building construction

of SMU 17 Bekasi valued Rp1.2 billion. Symbolically, donation

hand-over was held at Bekasi city square on March 10th 2012. The

donation was expected to support education support at SMU

17 Bekasi which will improve learning quality as well as students

motivation.

6 July 2012PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) once again succeeded in

achieving award from Indonesia Property & Bank Award. At the

event held by Property & Bank Magazine, Metland was awarded as

the Developer Focus on Customers' Service by Pioneering Hotline

Service for Developer, New City Project and Best Residential

Categories. The award was received by President Director of PT

Metropolitan Land Tbk., Ir. Nanda Widya in Jakarta, July 6th 2012.

In line with Company's commitment, Metland always aims to be

foremost and trustworthy developer by promoting quality for

customers' satisfaction and to enhance investment value.

10 Maret 2012Merayakan hari ulang tahun Kota Bekasi yang ke-15, PT

Metropolitan Land Tbk (Metland) memberikan sumbangan

berupa pembangunan gedung SMU 17 Bekasi senilai Rp1,2

miliar. Secara simbolis pemberian sumbangan dilakukan di alun-

alun Kota Bekasi pada 10 Maret 2012. Pemberian sumbangan ini

diharapkan akan melengkapi sarana dan prasarana di SMU 17

untuk meningkatkan kualitas pengajaran serta motivasi para

siswanya.

Ulang Tahun Kota Bekasi ke -15Bekasi City 15th Anniversary

Penghargaan dari majalah Properti & BankProperty & Bank Magazine Award








12 September 2012PT Metropolitan Land, Tbk (Metland) menjalin kerjasama

dengan Bank Mandiri berupa pemberian fasilitas kredit investasi

senilai Rp250 miliar oleh Bank Mandiri kepada Metland untuk

membiayai proyek pusat perbelanjaan Grand Metropolitan

yang dibangun di Bekasi. Penandatanganan perjanjian

pinjaman dilaksanakan pada tanggal 12 September 2012

oleh Didiek Hartantyo, Wakil Presiden Eksekutif Perbankan

Korporasi II Bank Mandiri dan Ir. Nanda Widya, Presiden

Direktur PT Metropolitan Land Tbk. didampingi oleh Fransisca

Nelwan Mok, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

3 September 2012Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional ke-10,

PT. Metropolitan Land, Tbk (Metland) turut memeriahkan

acara peringatannya yang digelar di kawasan Bundaran Hotel

Indonesia (HI), Jakarta pada tanggal 3 September 2012 lalu.

Dalam acara tersebut, Metland melakukan aksi membagikan

souvenir kepada para pengguna jalan di Bundaran HI, sebagai

simbol terima kasih Metland kepada pelanggannya.

Hari Pelanggan NasionalNational Customers Day

Kerjasama Metland dan Bank MandiriMetland and Bank Mandiri Partnership

3 September 2012To celebrate 10th National Customers Day, PT Metropolitan Land

Tbk., (Metland) also participated in the celebration event held at

Bunderan Hotel Indonesia (HI) area, Jakarta on September 3rd 2012.

At the event, Metland gave away souvenir passerby in Bundaran HI

area, as a symbol of Metland's gratitude to the customers.

12 September 2012PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) established partnership with

Bank Mandiri in form of investment loan facility amounted to Rp250

billion by Bank Mandiri to Metland to finance Grand Metropolitan

mall project developed at Bekasi. The loan agreement signing was

held on September 12th2012 by Didiek Hartantyo, Executive Vice

President of Corporate Banking II Bank Mandiri, President Director

of PT Metropolitan Land Tbk. togather with Fransisca Nelwan

Mok, Director of Bank Mandiri Corporate Banking.







Oktober 2012Proses pembangunan proyek M Gold Tower resmi

dimulai ditandai dengan Upacara Pemancangan

Tiang Pondasi Pertama pada tanggal 8 Oktober

2012. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Direksi

PT Metropolitan Land, Tbk (Metland). M Gold Tower mengusung

ide “All in One Place”, dengan konsep Central Business District

(CBD) Bekasi di atas lahan seluas 4.135 meter dan total luas

bangunan mencapai 38.000 m2.

30 September 2012Akhir September lalu PT Metropolitan Land, Tbk (Metland)

meluncurkan cluster baru The Platinum dengan konsep yang

lebih mewah. Bertempat di kawasan Metland Tambun, cluster

baru ini menyasar kalangan menengah-atas yang tinggal di

daerah Tambun. Dalam acara ini seremoni peluncuran diikuti

dengan kegiatan pekan tanam 1.000 pohon.

Pemancangan Tiang Pondasi Pertama M Gold TowerM Gold Tower Ground Breaking

Peluncuran The Platinum TambunThe Platinum Tambun Launching

30 September 2012At the end of September, PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland)

launched new cluster, The Platinum, with fancier concept. Located

in Metland Tambun, this new cluster aim to cater to middle-

up customers living in Tambun area. In this event, launching

ceremony was followed by 1,000 trees planting program.

October 2012M Gold Tower project construction officially started, marked

by the Ground Breaking ceremony on October 8th 2012. The

event attendees include Directors of PT Metropolitan Land Tbk

(Metland). M Gold Tower's "All in One Place" idea also with Central

Business District (CBD) concept in Bekasi, covering 4,135 meters

land area with total building covering 38,000 m2








14 November 2012PT Metropolitan Land, Tbk (Metland) membangun hotel bujet

@HOM yang berlokasi di Kota Cirebon. Sebagai salah satu

destinasi favorit bisnis dan pariwisata, kota Cirebon diyakini

sebagai lokasi yang ideal bagi proyek hotel @HOM yang

kedua. Seremoni pemancangan tiang pertama di lokasi proyek

dilaksanakan pada 14 November 2012, dihadiri oleh Walikota

Cirebon, Subardi S.Pd, dan jajaran Direksi Metland dan PT

Metropolitan Deta Graha sebagai pemilik @HOM Cirebon.

10 Oktober 2012Metland Transyogi, salah satu perumahan yang dikembangkan

oleh PT Metropolitan Land, Tbk (Metland) meraih penghargaan

The Best Innovation in Customer Satisfaction untuk kategori

Medium Scale Developer dalam ajang Indocement Awards

2012 pada tanggal 10 Oktober 2012 di Jakarta. Penghargaan ini

diberikan kepada pengembang yang mengedepankan kepuasan

pelanggan dalam menjalankan kegiatan usahanya, yang diterima

langsung oleh Pandu Gunandito – Direktur PT Metropolitan Land,

Tbk. Penghargaan ini merupakan satu bukti nyata komitmen

Metland untuk selalu mengutamakan kualitas demi kepuasan

pelanggan.

Penghargaan untuk Inovasi Terbaik Dalam Pelayanan PelangganThe Best Innovation in Customer Service Category Award

Pemancangan Tiang Hotel @HOM CirebonGround Breaking @HOM Hotel Cirebon

10 October 2012Metland Transyogi, one of residential projects developed by PT

Metropolitan Land Tbk. (Metland) achieved The Best Innovation

in Customer Satisfaction Award for Medium Scale Developer

Category in Indocement Awards event (10/10) held in Jakarta. The

award was bestowed upon the developer that promotes customers

satisfaction in carrying its business activity, and was received by

Pandu Gunandito, Director of PT Metropolitan Land Tbk. This award

expressed Metland commitment to always promotes prioritize

quality to ensure customers' satisfaction.

14 November 2012PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland) developed another

@HOM budget hotel that is located in Cirebon. One of the favorite

business and tourism destinations, Cirebon is perceived as ideal

location for Metland's second budget hotel project. The ground-

breaking ceremony on November 14th 2012 and attended by

Cirebon Mayor, Subardi S.Pd, and Directors of Metland as well as

PT Metropolitan Deta Graha as owners of @HOM Cirebon.







1 Desember 2012PT Metropolitan Land Tbk (Metland) meresmikan pengoperasian

hotel strata-title pertamanya di Bali. Pembukaan Hotel

Horison Seminyak ditandai dengan penyerahan kunci secara

simbolis dari Direktur Pengembangan usaha PT Metropolitan

Land Tbk Anhar Sudradjat bertindak sebagai pengembang

kepada Direktur PT Metropolitan Graha Management Thomas

JA sebagai perwakilan para pemilik unit untuk kemudian

diserahkan kepada General Manager Hotel Horison Seminyak

disaksikan oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk

Ir. Nanda Widya di lobi utama hotel. Hotel Horison Seminyak

Bali adalah hotel bintang empat di pusat keramaian Pantai

Double Six di Seminyak, Bali.

29 November 2012PT Metropolitan Land, Tbk (Metland) terpilih oleh Majalah

Forbes Asia dalam daftar “Asia Best 200 Under $ A Billion” untuk

tahun 2012. Daftar tersebut merupakan daftar 200 perusahaan

terbaik di Asia yang membukukan pendapatan di bawah

US$1 miliar. Penghargaan ini diterima langsung oleh Ir. Nanda

Widya – Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk pada 29

November 2012 di Singapura. Penilaian Forbes Asia didasari

oleh nilai pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, dan

return on equity dalam 12 bulan selama tiga tahun berturut-

turut. Bagi Metland, prestasi ini merupakan pengakuan atas

hasil dari kinerja perusahaan yang baik dan konsisten.

Grand Opening Horison Seminyak, BaliHorison Seminyak Grand Opening

Penghargaan dari Majalah Forbes AsiaForbes Asia Magazine Award

29 November 2012PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland) was choosen by Forbes Asia

Magazine on their list of "Asia Best 200 Under $ A Billion" for 2012.

The list consists of 200 best companies in Asia that booked income

under US$1 billion. The award was received by Ir. Nanda Widya

- President Director of PT Metropolitan Land Tbk. on November

29th,2012 in Singapore. Forbes Asia recognition was based on sales

growth, income growth and return on equity within 12 months

for the last 3 consecutive years. For Metland, this award becomes

the recognition for the consistent and excellent Company's

performance.

1 December 2012PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) officialy opened their first

strata-titled hotel in Bali. The grand opening of Hotel Horison

Seminyak was marked by symbolic key hand over from Business

Development Director of PT Metropolitan Land Tbk, Anhar

Sudradjat, as the developer to Director of PT Metropolitan

Graha Management, Thomas JA as the representative for unit

owner to be later handed by Hotel Horison Seminyak General

Manager, witnessed by President Director of PT Metropolitan

Land Tbk., Ir. Nanda Widya in the main lobby of the hotel. Hotel

Horison Seminyak is four star hotel at heart of Double Six Beach

in Seminyak, Bali.








Penghargaan 2012awards 2012

PENGHARGAAN 2012Awards 2012

No Pemberi PenghargaanInstitution

Nama PenghargaanAward Title

KategoriCategory

ProyekProject

1. FORBES ASIA Magazine Asia Best 200 Under $ A BillionThe Region's Top 200 Small and Midsize Company

Metland

2. Indonesia Property & Bank Award 2012

Developer Concerned on Customer Service by Pioneering Service Customer Service Metland

3. Indocement Awards 2012 The Best Innovation in Customer Satisfaction Medium Scale Metland

Transyogi

4. Green Property Award 2012 Green Water Management Middle Low Residential Metland Cibitung

5. Green Property Award 2012 Best Seller in Residential < IDR 500 million Bekasi Area

Landed Residential

Metland Cibitung

6. Green Property Award 2012 Best Seller in Residential < IDR 500 million Bogor Area

Landed Residential

Metland Cileungsi







FORBES ASIA: The Region's Top 200 Small and Midsize Company

Indocement Award 2012

Indonesia Property & Bank Award

2012

Green Property Award 2012

Green Property Award 2012Best Seller in Residential < IDR 500 million Bekasi Area

Green Property Award 2012Best Seller in Residential < Rp500 million Bogor Area








Ikhtisar keuanganFinancial highlights

IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING (Rp, juta)FINANCIAL AND SIGNIFICANT PERFORMANCE HIGHLIGHTS (Rp, million)

Kinerja Keuangan 2012 2011 2010 2009 2008 Financial Performance

ASET ASSET

Kas dan bank 229.996 343.234 9.681 13.973 11.377 Cash and cash equivalents

Investasi tersedia untuk dijual - 10.000 - - - Available -for-sale investment

Piutang usaha 87.937 55.482 41.209 48.613 42.530 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 7.683 1.168 1.880 1.594 1.638 Other accounts receivable

Persediaan 977.366 830.406 715.985 621.619 557.633 Inventories

Pajak dibayar dimuka 9.356 8.175 6.364 5.239 3.685 Prepaid taxes

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 35.941 12.593 15.730 5.671 9.293 Advances and prepaid expenses

Dana yang dibatasi penggunaannya 67.410 54.271 19.815 10.289 15.750 Restricted fund

Properti investasi 423.849 245.587 215.816 212.406 223.320 Investment properties

Aset pajak tangguhan 616 1.782 3.416 4.872 5.292 Deferred tax assets

Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan

173.474 165.731 124.887 87.588 88.285 Property and equipment - net ofaccumulated depreciation

Aset lain-lain 2.125 1.411 1.096 459 476 Other assets

TOTAL ASET 2.015.753 1.729.840 1.155.879 1.012.323 959.279 TOTAL ASSET

KEWAJIBAN LIABILITIES

Hutang bank 168.515 146.562 193.126 156.501 164.399 Bank loans

Hutang usaha 36.686 27.204 17.184 11.150 16.121 Trade accounts payable

Hutang lain-lain 33.199 14.449 9.528 5.899 5.969 Other accounts payable

Hutang pajak 26.646 26.519 17.882 17.480 6.544 Taxes payable

Biaya yang masih harus dibayar 9.594 5.976 4.605 6.208 5.127 Accrued expenses

Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan

175.953 150.275 97.880 90.920 93.222 Unearned revenue and sales advances

Uang jaminan pelanggan 4.920 4.723 4.372 4.972 4.299 Customers deposits

Kewajiban imbalan pasca kerja 6.420 1.717 18.356 15.570 13.038 Provision for post-employment

TOTAL KEWAJIBAN 461.933 377.425 362.933 308.700 308.719 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham 757.933 757.933 568.450 568.450 568.450 Capital stock

Tambahan modal disetor 237.878 237.878 9 9 9 Additional paid-in capital

Ekuitas entitas anak yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan - - 15.836 - - Equity in subsidiary resulting from

restatement of financial statements

Opsi saham 1.315 - - - - Stock option

Saldo laba sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004. Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya

1.000518.636

-337.246

-190.648

-121.583

-68.520

Profit balance since kuasi-reorganization on December 31st, 2004

AppropriatedUnappropriated

Kepentingan non pengendali 37.058 19.358 18.003 13.581 13.581 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 1.553.820 1.352.415 792.946 703.623 650.560 TOTAL EQUITY

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.015.753 1.729.840 1.155.879 1.012.323 959.279 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY







LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam juta Rupiah)CONSOLIDATED COMPREHENSIvE INCOME STATEMENT (in million Rupiah)

Laba Rugi 2012 2011 2010 2009 2008 Profit and Loss

Pendapatan usaha 678.729 541.781 331.666 317.578 308.182 Revenues

Beban pokok penjualan (308.911) (249.535) (153.162) (159.110) (167.371) Cost of sales

Laba kotor 369.818 292.246 178.504 158.468 140.811 Gross profit

Beban usaha (130.156) (95.948) (68.795) (62.162) (65.689) Operating expenses

Laba usaha 239.662 196.298 109.709 96.306 75.122 Operating profit

Pendapatan lain-lain / (Beban lain-lain) 2.673 (8.104) (20.218) (24.386) (18.049) Other income / (Other expenses)

Laba sebelum pajak 242.335 188.194 89.491 71.920 57.073 Profit before tax

Beban pajak (38.440) (31.586) (20.445) (18.858) (20.898) Tax expenses

Laba tahun berjalan 203.895 156.608 69.046 53.062 36.175 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain - - - - - Other comprehensive income

Laba komprehensif 203.895 156.608 69.046 53.062 36.175 Comprehensive income

Laba komprehensif yang diatribusikan kepada: Comprehensive income attribute to:

Pemilik entitas induk 203.687 156.603 69.065 53.063 36.185 Owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 208 5 (19) (1) (10) Non-controlling interest

Jumlah 203.895 156.608 69.046 53.062 36.175 Total

Laba per saham dasar 26,87 23,40 12,15 9,33 6,37 Earning per share

Rasio 2012 2011 2010 2009 2008 Ratio

Laba kotor / Pendapatan 54,49% 53,94% 53,82% 49,90% 45,69% Gross profit / Revenues

Laba usaha / Pendapatan 35,31% 36,23% 33,08% 30,33% 24,38% Operating profit / Revenues

Laba bersih / Pendapatan 30,01% 28,91% 20,82% 16,71% 11,74% Net profit / Revenues

Laba bersih / Ekuitas (ROE) 13,11% 11,58% 8,71% 7,54% 5,56% Net profit / Equity (ROE)

Laba usaha / Aset (ROA) 11,89% 11,35% 9,49% 9,51% 7,70% Operating profit / Assets (ROA)

Laba bersih / Aset (ROI) 10,10% 9,05% 5,98% 5,24% 3,77% Net profit / Assets (ROI)

Kewajiban / Ekuitas 29,73% 27,91% 45,77% 43,87% 47,45% Liabillities / Equity

Kewajiban / Aset 22,92% 21,82% 31,40% 30,49% 32,18% Liabillities / Assets

Pendapatan / Aset 33,67% 31,32% 28,69% 31,37% 32,13% Revenues / Assets








PENDAPATAN USAHA (Rp, juta) Revenues (Rp, million)25,28%

08

308.182

09

317.578

10

331.666

11

541.781

12

678.729

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

TOTAL ASET (Rp, juta) Total Assets (Rp, million)16,53%

08

959.279

09

1.012.323

10

1.155.879

11

1.729.840

12

2.015.753

0

300.000

600.000

900.000

1.200.000

1.500.000

1.800.000

2.100.000

158.468140.811

178.504

369.818

292.246

LABA KOTOR (Rp, juta) Gross Profit (Rp, million)26,54%

08 09 10 11 120

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

9,336,37

12,15

26,8723,40

LABA PERLEMBAR SAHAM (Rp) Earning per Share (Rp)14,83%

08 09 10 11 120

5.00

10.00

15.00

20.00

25.0

30.00

35.00

53.06336.185

69.065

203.687

156.603

LABA BERSIH-PEMILIK ENTITAS INDUK (Rp, juta) Net Profit-Owners of The Company (Rp, million)30,07%

08 09 10 11 120

30.00

60.00

90.00

120.00

150.00

180.00

210.00

240.00

703.623650.560792.946

1.553.820

1.352.415

TOTAL EKUITAS (Rp, juta) Total Equity (Rp, million)14,89%

08 09 10 11 120

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

1.800.000

2.000.000







krOnOlOgI PEnCatatan SahamSaham Perusahaan tercatat dan mulai diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Juni 2011.

kInErJa SahamPergerakan harga dan volume perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia selama 2012.

thE ChrOnOlOgY OF StOCk lIStIngThe Company shares listed and started for trading on the PT Bursa Efek Indonesia on June 20th 2011.

StOCk PErFOrmanCEPrice movements and trading volume of Company’s shares on PT Bursa Efek Indonesia in 2012.

VOLUME UNIT UNIT VOLUME

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

HARGA PENUTUPAN CLOSING PRICE

Ikhtisar SahamShares highlights








HARGA DAN vOLUME PERDAGANGAN SAHAM PER TRIWULAN 2012QUARTERLY SHARES PRICE AND TRADING vOLUME 2012

Periode Harga Tertinggi (Rp)Highest Price (Rp)

Harga Terendah (Rp)Lowest Price (Rp)

Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

volume Perdagangan Rata-rata (Unit)

Average Trading volume (Unit)

Period

Triwulan I 420 215 405 280.198 1st Quarter

Triwulan II 570 325 345 23.591 2nd Quarter

Triwulan III 510 340 415 45.287 3rd Quarter

Triwulan IV 620 385 540 7.581 4th Quarter

METLAND CILEUNGSI







Peningkatan hasil usaha bersih metland di tahun 2012

metland net revenues in 2012

128,345Peningkatan jumlah aset

di tahun 2012total asset growth in 2012

Peningkatan jumlah ekuitas di tahun 2012

total Equity growth in 2012

16,53%

14,89%

METLAND CILEUNGSI







2PrOFIl PErUSahaan

COmPanY PrOFIlE








Sekilas PerusahaanCompany Overview

Perusahaan yang didirikan pada tanggal 16 Februari

1994 dan mulai beroperasi tepat tanggal 28 Oktober

1994. Kesuksesan dan pencapaian yang berhasil diraih

oleh Metland saat ini tidak dapat dipungkiri juga berkat

dukungan dari berbagai pihak, seperti konsumen, mitra

kerja dan juga para karyawan beserta jajaran Direksi

Perusahaan. Untuk memuaskan konsumen, Metland selalu

The Company was established on February 16th 1994 and

started its operation on October 28th 1994. The success and

accomplishments that are currently achieved by Metland

are contributions from several parties such as customers,

business partners as well as also employees and Board of

Directors of the Company. To satisfy its customers, Metland

always deliver excellent and environmental friendly

Tahun 2012 lalu, merupakan tahun ke-18 Metland berdiri dan beroperasi, dengan komitmen dan kerja keras untuk menjadi pengembang yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

In last 2012, the 18th year since Metland was established and operated with commitment and hard work to be the foremost and trustworthy Developer in Indonesia.

1994 1997 2004 20112003 2010 2011

Februari 1994PT Metropolitan Land (Metland)

didirikan.

1997Dimulainya

Proyek Metland Transyogi

(dulu Kota Taman Metropolitan)

February 1994PT Metropolitan

Land (Metland) was established

1997Metland Transyogi Project (Formerly

Kota Taman Metropolitan)

development was started.

Agustus 2004Investor Singapura bergabung dalam

Perusahaan melalui konversi obligasi menjadi saham

August 2004Singaporean

investor joined the Company through bonds coversion to

shares.

Februari 2011Dimulainya

pembangunan proyek Metland

Cibitung

February 2011Metland

Cibitung Project development was

started

Januari 2003Dimulainya

pembangunan proyek Metland Cileungsi (dulu

Taman Cileungsi)

January 2003Metland Cileungsi Project (Formerly Taman Cileungsi) development was

started

Februari 2010Perubahan logo PT Metropolitan Land (Metland)

February 2010PT Metropolitan Land (Metland)'s

Logo Transformation

Juni 2011Pencatatan saham Metland di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan kode ticker

MTLA

June 2011Metland's shares are

listed in Indonesia Stock Exchange with ticker code

MTLA

rekam Jejak Perusahaan







menghadirkan produk-produk properti dengan konsep

yang berkualitas dan ramah lingkungan. Sebagai bukti kerja

keras dan juga komitmen Metland dalam hal peningkatan

mutu, pada tahun 2004 lalu Metland telah memperoleh

sertifikat ISO 9001:2000, yang merupakan pengakuan

resmi atas sistem manajemen mutu yang telah mencapai

standar internasional. Pada tahun 2009 sertifikasi tersebut

ditingkatkan menjadi ISO 9001:2008.

2011 2012 20122011 2012

Agustus 2011Pembukaan Hotel @HOM Tambun,

hotel bujet pertama Metland

August 2011Hotel @HOM

Tambun Grand Opening, Metland's

first budget hotel

Oktober 2012Pemancangan Tiang

M Gold Tower, gedung apartemen dan

perkantoran terintegrasi dengan lokasi strategis di

Bekasi

October 2012 M Gold Tower Ground Breaking, an integrated

apartment and office building strategically

located in Bekasi

Desember 2012Pembukaan Hotel

Horison Seminyak Bali, hotel strata-titled di

daerah Pantai Double Six

December 2012Grand Opening of Hotel

Horison Seminyak, strata-titled hotel in

Double SIx beach area

Oktober 2011Pemancangan Tiang Grand

Metropolitan, sebuah pusat perbelanjaan baru

yang melayani masyarakat menengah atas yang

tinggal di Bekasi

October 2011 Grand Metropolitan

Ground Breaking, a new shopping centre to serve

middle-up society residing in Bekasi

November 2012Pemancangan

Tiang @HOM Hotel Cirebon, hotel bujet Metland yang kedua

November 2012Ground Breaking of @HOM Hotel

Cirebon, Metland's Second Budget

Hotel

Company’s milestone

property products. As the realization of Metland's hard

work and commitments to quality improvement, in 2004,

Metland successfully obtained ISO 9001:2000 certification

that is an official and internationally acknowledged Quality

Management System standard. In 2009 this certification

was upgrated to ISO 9001:2008.








Visi dan misiVision and mission

Pengalaman menuntun kami.

Sesudah 18 tahun beroperasi,

telah terbukti bahwa Metland memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi

dan memperoleh lokasi strategis yang

memberi nilai tinggi kepada pelanggan dan

pemegang saham.

VISIMenjadi Pengembang Terkemuka dan Terpercaya. Melalui penetapan sasaran kerja dan perilaku:

Terkemuka Produk berkualitas sesuai spesifikasi Harga yang wajar/kompetitif Serah terima tepat waktu Pelayanan konsumen yang

memuaskan

Terpercaya Memenuhi janji Tidak berbohong Melaksanakan Amanat

VISIOnTo be Foremost and Trustworthy Developer. Through work objective and behavior:

Foremost High quality product according to

specifications Reasonable/competitive price On tine delivery Customer service satisfaction

Trustworthy Fulfill promises Never misleading Appropriate as instructed







mISI Kami berkomitmen untuk menciptakan

produk residensial dan komersial berkualitas demi kepuasan pelanggan.

Kami berinvestasi di bidang properti yang memiliki hasil menarik.

Kami berpegang pada tujuan finansial yang mempertahankan pengembalian tingkat modal tinggi yang dapat meningkatkan nilai investasi pemegang saham.

mISSIOn We commit to deliver quality residential

and commercial properties for customer satisfaction.

We invest in properties with attractive yields.

We adhere to financial target that maintains significant capital return that may enhance shareholders' investment value.

Experiences Lead Us

After 18 years since the Company starts its

operation, it has been proven that Metland

has the ability to identify and obtain

strategic locations which creates values

for both customers and shareholders.








BUdaYa PErUSahaanMetland telah berhasil dalam mendorong sumber daya manusia

untuk bekerja sama berdasarkan nilai budaya perusahaan yang

tercermin dalam etos kerja 5K, semangat 8M, dan perilaku 4B.

Keberhasilan itu dicapai karena Metland didukung oleh sistem

manajemen berstandar internasional.

EtOS kErJa 5 k• Kemauandanmotivasiyangtinggi

• Kemampuanselaluditingkatkan

• Keuletandanoptimisdisegalakondisi

• Kreatif,bertanggungjawab,danberfikirpositif

• Kerjasamaantarasesamadangembiradalambekerja

SEmangat 8 m• Menerima gagasan dari manapun dan melakukan

penyelesaian kerja secara bersama

• Mengejarmutu,menekanbiaya,dantepatwaktusebagai

keunggulan kompetitif

• Melibatkan semua orang tanpa batasan untuk bekerja

sama membangun tim yang kuat

• Menggariskan visi yang jelas, sederhana, dan realistis

kepada semua pihak yang berkepentingan

• Mampu bekerja sama dengan penuh semangat dan

memberi semangat kepada yang lain

• Menentukan targetmaksimal yang akan dicapai dengan

penuh tanggungjawab

• Melihatperubahansebagaipeluang,bukanancaman

• Mempunyaipandanganglobaldanrasapercayadiritinggi.

PErIlakU 4B• Bekerjadenganbenardanefektif

• Bekerja berdasarkan prioritas agar mencapai hasil yang

maksimal

• Berupayamemberikankontribusisebesar-besarnyakepada

perusahaan

• Berbuatsosialbagisesama

COrPOratE CUltUrEMetland has succeeded to encourage the human resources

to work together based on corporate culture values that are

reflected in the 5K work ethos, the 8M spirit, and 4B behavior.

The success was achieved because Metland is supported by the

international standard management system.

thE 5k WOrk EthOS• Strongwillandmotivation

• Continuouscapabilityimprovement

• Persistanceandoptimismineverycondition

• Creative,responsible,andpositivethinking

• Goodteamworkwithjoyfulworkingattitude

thE 8 m SPIrIt• Beingopentonewideasandworkingthemouttogether

• Striving for quality, cost effectiveness and timeliness as

competitive advantages

• Empowering all people without boundaries to build a

strong teamwork

• Determiningclear,simpleandrealisticvisiontostakeholders

• Beingabletoworkwithutmostmotivationandsharingit

with others

• Achievingmaximumtargetwithfullresponsibility

• Seeingeverychangeasanopportunity,notasathreat

• Thinkinggloballyandhavinghighconfidence

4B behavior• Workingappropriatelyandeffectively

• Workingwithprioritytoachieveultimatetarget

• DoingthebesttogivehighercontributiontotheCompany

• Lendinghandstoother







riwayat Singkat metlandmetland Brief history

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) didirikan

berdasaran akte Perseroan Terbatas PT Metropolitan

Land Tbk No. 37 tanggal 16 Februari 1994, dan

kemudian menjadi perusahaan publik di Juni 2011.

Sejak didirikan, Metland bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah-

bawah, menengah, dan menengah-atas, baik dari sisi

residensial ataupun dari sisi komersial.

Saat ini, ada enam proyek residensial di dalam portofolio

Metland yang lokasinya tersebar di Jakarta dan daerah

penyangganya (Bodetabek). Enam proyek tersebut adalah:

Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun, Metland

Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung.

Sedangkan dari sisi komersial, Metland memiliki lima

proyek yang sudah beroperasi yang mencakup: pusat

perbelanjaan, hotel berbintang, dan pusat rekreasi. Pusat

perbelanjaan Metland yang berlokasi di Bekasi adalah Mal

Metropolitan dan Plaza Metropolitan. Hotel berbintang

milik Metland adalah Hotel Horison Bekasi, dan Hotel

@HOM Tambun. Selain itu, Metland juga memiliki beberapa

pusat rekreasi seperti Waterland yang berlokasi di Metland

Menteng, dan beberapa pusat olah raga seperti lapangan

futsal, bulu tangkis, tenis dan kolam renang yang berfungsi

sebagai sarana penunjang proyek residensialnya.

kEkUatan kUnCI mEtland : • Lokasi strategis di pusat keramaian masyarakat kelas

menengah

• Arus pendapatan yang kuat dari pengembangan

proyek residensial yang beragam

• Proyekkomersildenganpotensitingkatpertumbuhan

yang tinggi dan dapat memberikan pendapatan

berulang bagi Metland

• Rekam jejak keuangan yang kuat dan manajemen

keuangan yang prudent

• Timmanajemenyangberpengalaman

PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) was established

pursuant to PT Metropolitan Land Tbk. Limited

Company Deeds No. 37 Dated February 16th 1994,

and later transformed into public company in June

2011. Since the establishment, Metland aims to

cater Indonesian middle-low, middle and middle-up

societies' needs both from residential or commercial

aspects.

Recently, there were six residential projects on Metland's

portfolio that the locations were spread all over Jakarta's

satellite area (Bodatebek). The six projects are: Metland

Menteng, Metland Puri, Metland Tambun, Metland

Transyogi, Metland Cileungsi and Metland Cibitung.

While from Commercial sector, Metland currently

owns five projects that have been operated, including:

Metland Shopping Centres, located in Bekasi such as Mal

Metropolitan and Plaza Metropolitan. Metland's four star

hotel is Hotel Horison Bekasi and @HOM Tambun Budget

Hotel. Thus, Metland also develops several recreational

facilities such as Waterland located at Metland Menteng

and some sport centres such as indoor soccer arena (futsal)

and tennis court functioned as supporting facilities on the

residential project.

mEtland kEY StrEngth:• Strategiclocationatmiddle-classsocietycrowdcenter.

• Strong income flow from vary residential project

developments.

• Commercial project with significant growth potential

level and also provide recurring income for Metland.

• Strongfinancialmilestoneaswellasprudentfinancial

management.

• Well-experiencedmanagementteam.








Struktur OrganisasiOrganization Structure

direktur OperasionalOperational director

Pandu gunandito

Wadir ga dan hrd/Corp Comga and hrd/Corp Com Vd

gm ga dan hrd/Corp Comga and hrd/Corp Com gm

gm hotel horison Bekasihotel horison Bekasi gm

gm hotel horison Seminyakhotel horison Seminyak gm

manajer hotel @hOm tambunhotel @hOm tambun manager

Wadir komersial (mal)Commercial Vd

gm mal metropolitan Bekasimal metropolitan Bekasi gm

manajer Plaza metropolitan tambun

Plaza metropolitan tambun manager

Wadir residensialresidential Vice director

gm metland Purimetland Puri gm

gm metland mentengmetland menteng gm

manajer Sport FacilitySport Facility manager

direktur ghl dan keuanganghl Finance director

Freddy Soetanto

direktur OperasionalOperational director

thomas J.a

gm Perijinan dan Pertanahanlicense and land gm

gm metland tambun metland tambun gm

gm metland transyogimetland transyogi gm

gm metland Cileungsimetland Cileungsi gm

gm metland Cibitungmetland Cibitung gm

Perwakilan manajemen untuk ISO 9001:2008management representative For ISO 9001:2008

Pandu gunandito

gm ISOISO gm

dewan komisarisBoard of Commissioners

rUPSgmS

Presiden direkturPresident director

nanda Widya







Vgm Pengembangan Bisnis Business development Vgm

gm QCC QCC gm

Wakil gm Pengembangan Bisnis

Business development Vgm

Wadir Corp PlanningCorp Planning Vd

Wadir FinanceFinance Vd

gm Corp PlanningCorp Planning gm

gm akunting accounting gm

gm keuangan Finance gm

gm layanan kemitraan Partnership Service gm

gm konstruksiConstruction gm

gm Pengembangan BisnisBusiness development gm

direktur Business developmentBusiness development director

anhar Sudradjat

manajer litigasilitigation manager

manajer legallegal manager

Sekretaris Perusahaan/ Wadir Corporate affairsCorporate Secretary/Corporate affairs Vd

Olivia Surodjo

Vgm hubungan InvestorInvestor relation Vgm

audit InternalInternal audit

komite auditaudit Committee








Struktur PerusahaanCompany’s Structure

Note: All subsidiaries are 99.9% owned, unless noted otherwise.Catatan: Kepemilikan di anak perusahaan adalah 99,9% kecuali bila disebutkan lain.

Proyek ResidensialLanded Residential Projects

• Metland Menteng• Metland Cileungsi

Proyek KomersialCommercial Projects

• Mal Metropolitan • Hotel Horison Bekasi

• M Gold Tower• Grand Metropolitan

Pt mEtrOPOlItan PErmata dEVElOPmEnt

*Pt mEtrOPOlItan karYadEka dEVElOPmEnt(50,01% kepemilikan) (50,01% ownership)

Metland Puri II

Pt kEmBang grIYa CahaYa

Metland Transyogi

Pt Fa Jar PUtEra dInaStI

Metland Cibitung

Pt mEtrOPOlItan glOBal managEmEnt

Lisensi Manajemen HotelHotel Management License

Pt SUmBEr SEntOSa gUna lEStarI

Hotel Horison Jakarta

Pt mEtrOPOlItan graha managEmEnt(99% kepemilikan) (99% ownership)

Pengelola HotelHotel Operator

Pt agUS nUSa PEnIda(99% kepemilikan) (99% ownership)

Hotel Horison Seminyak Bali

Pt mEtrOPOlItan dEta graha(60% kepemilikan) (60% ownership)

Hotel @HOM Cirebon

PT Metropolitan Land Tbk.

• Metland Puri I• Metland Tambun

• Plaza Metropolitan• Hotel @HOM Tambun







area Operasional Operational area

Puri

Ke Bogor

Cibubur

TransyogiCileungsi

Jonggol

Bandara InternationalSoekarno Hatta

LAUT JAWA

Menteng

Mal MetropolitanHotel Horison Bekasi

Perluasan Horison Bekasi

MONAS

Grand Metropolitan

M Gold Tower

Tambun

Cibitung

@HOM HotelGerbang Tol

Cibitung

Gerbang Tol Bekasi Timur

Gerbang Tol Bekasi Barat

Taman Mini

Hotel HorisonJakarta

U

Properti residensial yang dimiliki Perusahaan berada di

daerah sekitar perbatasan Jakarta, di lokasi yang memiliki

pertumbuhan yang tinggi pada masyarakat kelas menengah,

serta dekat dengan jalur transportasi ke Jakarta. Sementara

pusat perbelanjaan dan hotel berada di lokasi yang dikelilingi

kawasan perumahan dan industri.

Residential properties owned by the Company are located

around Jakarta's border, at locations where there is a high

growth of middle-class, and close to various mode of

transportation to Jakarta. While, the shopping centre and

hotels are at several locations surround by residential and

industrial area.

PrOYEk BErJalanOngOIng PrOJECtS1. Metland Menteng2. Mal Metropolitan3. Horison Bekasi4. Metland Tambun5. Metland Transyogi6. Metland Cileungsi7. Metland Puri8. Metland Cibitung9. @HOM Tambun10. Horison Seminyak, Bali

PrOYEk Yang akan datangPrOPOSEd PrOJECtS1. Grand Metropolitan2. M-Gold Tower3. @HOM Cirebon4. @HOM Lampung5. Perluasan Horison Bekasi 6. Horison Jakarta

@HOM LAMPUNG

@HOM CIREBON

HORISON SEMINYAK

BALI

SUMATRA, JAWA, BALI

DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA JAKARTA AND SURROUNDING REGION







3InFOrmaSI PEmEgang Saham

SharEhOldErS InFOrmatIOn








Struktur kepemilikan SahamShares Ownership Structure

gIC realty Pte. ltd.

recosia Pte. ltd

reco newtown Pte. ltd.

1. Iwan Putra Brasali 6,18%2. aldo Putra Brasali 6,18%3. nanda Widya 5,88%4. hiskak Secakusuma 4,12%5. Soekrisman 4,12%6. Boy Bernadi Sadikin 3,09%7. Eddy trisnadi Sadikin 3,09%8. Irawan hernadi Sadikin 3,09%9. Benyamin Sadikin 3,09%

1. Ciputra 25%2. dian Sumeler 15%3.rina Ciputra S. 15%4. Junita Ciputra 15%5. Candra Ciputra 15%6. Cakra Ciputra 15%

Pt Ciputra CorporaPt metropolitan development

Pt metropolitan Persada International

Pt metropolitan land tbk

1. Subagdja Prawata 15%2. Ismail Sofyan 15%3. Ciputra 15%4. Boediman kusika 15%5. Soekrisman 5%6. hiskak Secakusuma 5%7. Boy B. Sadikin 3,775%8. Irawan h. Sadikin 3,775%9. Eddy t. Sadikin 3,775%10. Benyamin Sadikin 3,675%11. Iwan Putra Brasali 3,775%12. aldo Putra Brasali 3,775%13. marlene dewi Brasali 3,775%14. grace dewi Brasali 3,675%

100%

100%

100% 100%

38,84% 11,76% 12,35%

22,68%37,5%







1. h. agam n. Subagdja 20%2. h. adang k. Subagdja 20%3.Ir. anna r. Subagdja 20%4. hj. annie r. Subagdja 20%5. hj. Inna d. Subagdja 20%

1. Fenza Sofyan 98%2. m. denzel Sofyan 1%3. m. dustin Sofyan 1%

1. Brian W robinson2. lam Siu Yin

marston International limited

netstar holdings ltd.

Pt andhika PrimantaraPt dwitunggal Permata

Pt Utama InvestamaFenza Sofyan

Pt Pentakencana Pakarperdana

Publik

1. h. dekon gunawan B. mBa 16%2. h. Bamunas Setiawan B. mBa 16%3. h. nugrahadi darmawan B. 16%4. hj. rika agusari, mBa 14%5. lia mawarsari Phd. 14%6. drs. h. Boediman kusika 12%7. hj. nunung nurjanah 12%

12,35% 12,35% 12,35% 100%

13,95% 25,87%

100%100%100%

100%

99,99% 0,01%








komposisi kepemilikan SahamShares Ownership Composition

PEMEGANG SAHAM MAYORITASMAJORITY SHAREHOLDERS

Reco Newtown PTE LTD 37,5%

PT Metropolitan Persada Internasional 22,68%

Netstar Holdings Limited 13,95%

KEPEMILIKAN SAHAM INDIvIDU PT METROPOLITAN LAND TBK. LEBIH DARI 5%PERSONAL SHARES OWNERSHIP OF MORE THAN 5% AT PT METROPOLITAN LAND TBK.

Bank Kustodian dari Bank of Singapore Ltd. Custodian Bank of Singapore Ltd.

14,68%

MasyarakatPublic 10,99%

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Nanda Widya 0,07%

Freddy Soetanto 0,04%

Thomas Johannes Angfendy 0,03%

Pandu Gunandito 0,03%

Anhar Sudradjat 0,03%

Rincian pemegang saham PT Metropolitan Land Tbk.

periode 31 Desember 2012, sebagai berikut:

Detail of PT Metropolitan Land Tbk. shareholders as of

December 31st 2012, as follows:

Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham PT

Metropolitan Land Tbk. secara langsung.

Member of Board of Commissioners does not have direct

shares ownership at PT Metropolitan Land Tbk.







SAHAM BEREDARSHARES ISSUED

Sebelum Penawaran Umum SahamBeforeInitialPublicOffering

16 Februari 1994 - 19 Juni 2011February 16th1994 - June 19th 2011 5.684.500.000

Sesudah Penawaran Umum SahamAfterInitialPublicOffering

20 Juni 2011 - 31 Desember 2012June 20th 2011 - December 31st 2012 7.579.333.000

Penjamin emisi: PT Nikko Securities, dan PT Danareksa

Sekuritas

Sejak penawaran umum saham pada bulan Juni PT

Metropolitan Land Tbk, tidak melakukan aksi korporasi.

Dengan demikian jumlah saham Perusahaan yang beredar

hingga 31 Desember 2012 berjumlah sama dengan saham

yang beredar pada tanggal 20 Juni 2011

Underwriter: PT Nikko Securities, and PT Danareksa

Sekuritas

Since its Initial Public Offering in June 2011, there has been

no corporate action executed by PT Metropolitan Land Tbk.

Hence the number of shares as of December 31st 2012 is the

same as June 20th 2011.

kronologis Pencatatan SahamShares listing history

PERGERAKAN SAHAM PT METROPOLITAN LAND TBK 2012PT METROPOLITAN LAND TBK.'S SHARES MOvEMENT 2012

BulanMonth

Harga Penutupan Closing Price Perdagangan Saham / Share trading Hari

DayTertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupClosing

volume Sahamvolumes traded (shares)

Nilai SahamSHARES vALUE (Rp)

Januari 2012 January, 2012 240 215 220 20,372 4,497 21

Februari 2012 February, 2012 305 215 270 158,294 41,332 21

Maret 2012 March, 2012 420 265 405 568,221 192,975 21

April 2012 April, 2012 570 405 550 544,445 276,054 20

Mei 2012 May, 2012 550 375 390 253,661 121,186 21

Juni 2012 June, 2012 400 325 345 172,331 61,576 21

Juli 2012 July, 2012 510 340 470 414,068 182,045 22

Agustus 2012 August, 2012 460 375 385 49,327 20,818 19

September 2012 September, 2012 415 365 415 76,207 30,350 20

Oktober 2012 October, 2012 495 385 475 227,979 103,522 22

November 2012 November, 2012 560 465 560 170,636 86,539 20

Desember 2012 December, 2012 620 485 540 93,554 52,590 18








anak Perusahaan Pt metropolitan land tbk.Subsidiaries of Pt metropolitan land tbk.

Pt kembang griya Cahaya

PT Kembang Griya Cahaya merupakan anak perusahaan

yang bergerak dalam sektor usaha Pembangunan,

Pengusahaan, Perumahan, Rumah toko (ruko), Pertokoan,

Perkantoran dan Pusat Perbelanjaan. Hingga 31 Desember

2012, pemegang saham PT Kembang Griya Chaya yaitu

PT Metropolitan Land, Tbk. sebanyak 219.999.000 lembar

saham dan PT Metropolitan Persada Internasional sebanyak

1.000 saham. PT Kembang Griya Cahaya merupakan anak

perusahan Metland yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan proyek Metland Transyogi.

Alamat:

Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10

Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5

Kel. Kuningan Timur, Kec Setiabudi

Jakarta Selatan 12950

Pt Fajar Putra dinasti

PT Fajar Putra Dinasti merupakan anak perusahaan

yang bergerak dalam sektor usaha pembangunan dan

pengelolaan perumahan (real estate). Hingga 31 Desember

2012, pemegang saham PT Fajar Putra Dinasti yaitu PT

Metropolitan Land Tbk. sebanyak 114.990.000 lembar

saham dan PT Metropolitan Persada Internasional sebanyak

10.000 lembar saham. PT Fajar Putra Dinasti merupakan

anak perusahan Metland yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan proyek Metland Cibitung.

Alamat:





Pt kembang griya Cahaya

PT Kembang Griya Cahaya is a subsidiary that operates on

construction and concession business sectors that develops

houses, shopping area, office area as well as shopping

centers. As of December 31st, 2012, the shareholders of

PT Kembang Griya Cahaya are PT Metropolitan Land, Tbk.

that owns 219.999.000 shares and PT Metropolitan Persada

Internasional that owns 1.000 shares. PT Kembang Griya

Cahaya is Metland's subsidiary that is responsible on

Metland Transyogi project implementation.

Address:





Pt Fajar Putra dinasti

PT Fajar Putra Dinasti is a subsidiary that operates on real

estate construction and maintenance business sectors. As

of December 31st, 2012, the shareholders of PT Fajar Putra

Dinasti are PT Metropolitan Land, Tbk. that owns 114.990.000

shares and PT Metropolitan Persada Internasional that

owns 10.000 shares. PT Fajar Putra DInasti is Metland's

subsidiary that is responsible on Metland Cibitung project

implementation.

Address:











Pt metropolitan global management

PT Metropolitan Global Management merupakan

anak perusahaan yang bergerak dalam sektor

usaha pembangunan, perdagangan, perindustrian,

pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan

dan perbengkelan. Hingga 31 Desember 2012, pemegang

saham PT Metropolitan Global Management yaitu PT

Metropolitan Land Tbk. sebanyak 249.750 lembar saham

dan PT Metropolitan Persada Internasional sebanyak

250 lembar saham. PT Metropolitan Global Management

merupakan anak perusahan Metland yang bertanggung

jawab terhadap manajemen perhotelan.

Alamat:



Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi


Pt Sumber Sentosa guna lestari

PT Sumber Sentosa Guna Lestari merupakan anak

perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha

pembangunan dan pengelolaan gedung apartemen.

Hingga 31 Desember 2012, pemegang saham PT Sumber

Sentosa Guna Lestari yaitu PT Metropolitan Land Tbk.

sebanyak 54.990.000 lembar saham dan PT Metropolitan

Persada Internasional sebanyak 10.000 lembar saham. PT

Sumber Sentosa Guna Lestari merupakan anak perusahan

Metland yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

proyek Hotel Horison Jakarta

Alamat:





Pt metropolitan global management

PT Metropolitan Global Management is a subsidiary

that operates on construction,trading, manufacturing,

mining, land transportation, agriculture, printing and

repairing business sectors. As of December 31st, 2012, the

shareholders of PT Metropolitan Global Management are PT

Metropolitan Land, Tbk. that owns 249.750 shares and PT

Metropolitan Persada Internasional that owns 250 shares. PT

Metropolitan Global Management is Metland's subsidiary

that is responsible on hotel management implementation.

Address:





Pt Sumber Sentosa guna lestari

PT Sumber Sentosa Guna Lestari is a subsidiary that

operates on apartment building construction and

management business sectors. As of December 31st, 2012,

the shareholders of PT Sumber Sentosa Guna Lestari are

PT Metropolitan Land, Tbk. that owns 54.990.000 shares

and PT Metropolitan Persada Internasional that owns

10.000 shares. PT Sumber Sentosa Guna Lestari is Metland's

subsidiary that is responsible on Hotel Horison Jakarta

project implementation.

Address:












Pt metropolitan Permata development

PT Metropolitan Permata Development merupakan

anak perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha

pembangunan dan pengusahaan perumahan, rumah

toko (ruko) dan pertokoan. Hingga 31 Desember 2012,

pemegang saham PT Metropolitan Permata Development

yaitu PT Metropolitan Land, Tbk sebanyak 299.999.000

lembar saham dan PT Metropolitan Persada Internasional

sebanyak 1.000 lembar saham. PT Metropolitan Permata

Development merupakan anak perusahan Metland yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek Metland

Puri I, Metland Tambun, Plaza Metropolitan dan @HOM

Hotel Tambun.

Alamat:





Pt metropolitan karyadeka development

PT Metropolitan Karyadeka Development merupakan

anak perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha

pemborongan dan real estate. Hingga 31 Desember 2012,

pemegang saham PT Metropolitan Karyadeka Development

yaitu PT Metropolitan Permata Development sebanyak

13.877.775 lembar saham dan PT Karyadeka Pancamurni

sebanyak 13.872.225 lembar saham. PT Metropolitan

Karyadeka Development merupakan anak perusahan


proyek Metland Puri II.

Alamat:





Pt metropolitan Permata development

PT Metropolitan Permata Development is a subsidiary that

operates on construction and concession business sectors

that develops houses, shop houses and shopping area. As

of December 31st, 2012, the shareholders of PT Metropilitan

Permata Development are PT Metropolitan Land, Tbk. that

owns 2.999.999.999 shares and PT Metropolitan Persada

Internasional that owns 1.000 shares. PT Metropolitan

Permata Development is Metland's subsidiary that

is responsible on Metland Puri I, Metland Tambun,

Plaza Metropolitan and @HOM Hotel Tambun project

implementation.

Address:





Pt metropolitan karyadeka development

PT Metropolitan Karyadeka Development is a subsidiary

that operates on construction and real estate business

sectors. As of December 31st, 2012, the shareholders of PT

Metropilitan Karyadeka Development are PT Metropolitan

Permata Development Tbk. that owns 13.877.775 shares

and PT Karyadeka Pancamurni that owns 13.872.225 shares.

PT Metropolitan Karyadeka Development is Metland's

subsidiary that is responsible on Metland Puri II project

implementation.

Address:











Pt agus nusa Penida

PT Agus Nusa Penida merupakan anak perusahaan yang

bergerak dalam sektor usaha jasa akomodasi (hotel).

Hingga 31 Desember 2012, pemegang saham PT Agus

Nusa Penida yaitu PT Metropolitan Golden Management

sebanyak 160 lembar saham dan PT Metropolitan Permata

Development sebanyak 15.840 lembar saham. PT Agus

Nusa Penida merupakan anak perusahan Metland yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek Hotel

Horison Seminyak Bali.

Alamat:

Jl. Arjuna gang Raja No 1

Seminyak, Kuta, Badung

Kabupaten Badung, Provinsi Bali

Pt metropolitan graha management

PT Metropolitan Graha Management merupakan anak

perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha jasa

pengelolaan hotel, apartemen dan kondotel. Hingga 31

Desember 2012, pemegang saham PT Metropolitan Graha

Management yaitu PT Metropolitan Permata Development

sebanyak 495 lembar saham dan PT Metropolitan Golden

Management sebanyak lima lembar saham. PT Metropolitan

Graha Management merupakan anak perusahan Metland

yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek

operator hotel Hotel Horison Seminyak.

Alamat:

Jl. Arjuna Gang Raja No.1

Kuta-kuta, Badung

Bali, Indonesia

Pt agus nusa Penida

PT Agus Nusa Penida is a subsidiary that operates on

accommodation service business sectors. As of December

31st, 2012, the shareholders of PT Agus Nusa Penida are PT

Metropolitan Golden Management that owns 160 shares

and PT Metropolitan Permata Development that owns

15.840 shares. PT Agus Nusa Penida is Metland's subsidiary

that is responsible on Hotel Horison Seminyak, Bali project

implementation.

Address:

Jl. Arjuna gang Raja No 1

Seminyak, Kuta, Badung

Kabupaten Badung, Provinsi Bali

Pt metropolitan graha management

PT Metropolitan Graha Management is a subsidiary that

operates on hotel, apartment and condotel management

business sectors. As of December 31st, 2012, the

shareholders of PT Metropolitan Graha Management are PT

Metropolitan Permata Development that owns 495 shares

and PT Metropolitan Golden Management that owns 5

shares. PT Metropolitan Graha Management is Metland's

subsidiary that is responsible on Hotel Horison Seminyak,

Bali project implementation.

Address:

Jl. Arjuna Gang Raja No.1

Kuta-kuta, Badung

Bali, Indonesia








Pt metropolitan deta graha

PT Metropolitan Deta Graha merupakan anak perusahaan

yang bergerak dalam sektor usaha perdagangan,

perindustrian, pertanian, pembangunan dan jasa. Hingga

31 Desember 2012, pemegang saham PT Metropolitan

Deta Graha yaitu PT Metropolitan Permata Development

sebanyak 15.000.000 lembar saham, PT Wahana

Arthadinamika sebanyak 5.000.000 lembar saham dan PT

Dwi Kencana Motor sebanyak 5.000.000 lembar saham.

PT Metropolitan Deta Graha merupakan anak perusahaan


proyek @HOM Hotel Cirebon.

Alamat:





Pt metropolitan deta graha

PT Metropolitan Deta Graha is a subsidiary that operates

on trading, industry, agriculture, construction and service

business sectors. As of December 31st, 2012, the shareholders

of PT Metropilitan Deta Graha are PT Metropolitan Permata

Development that owns 15.000.000 shares, PT Wahana

Arthadinamika that owns 5.000.000 shares and PT Dwi

Kencana Motor that owns 5.000.000 shares. PT Metropolitan

Deta Graha is Metland's subsidiary that is responsible on @

HOM Hotel Cirebon project implementation.

Address:











Penggunaan dana hasil IPOUtilization IPO Proceeds

PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM IPO PROCEEDS UTILIzATION

PROYEKPROJECTS

Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus

Plans of Fund Allocation According to the Prospectus

(Rp)

Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus

IPO Proceeds Realization According to the Prospectus

(Rp)

Pembangunan Mal Grand MetropolitanGrand Metropolitan Mall Construction

200.000.000.000 129.707.623.275

Pembangunan M Gold TowerM Gold Tower Construction

22.500.000.000 6.644.281.732

Pembangunan Perluasan Hotel Horison BekasiHorison Bekasi Hotel Extention Construction

50.000.000,000 -

Penyetoran Saham ke SSGL Pembangunan Hotel Horison JakartaDepositing Shares SSGL for Hotel Horison Jakarta Construction

45.000.000.000 45.000.000.000

Penyetoran Saham ke FPD Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland CibitungShares Deposit to FPD for Metland Cibitung Construction and Infrastructure Development

40.000.000.000 40.000.000.000

Penyetoran Saham ke ANP Pembangunan Hotel Horison Seminyak Shares Deposit to ANP for Hotel Horison Seminyak Construction

30.000.000.000 30.000.000.000

Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland Menteng dan Metland CileungsiMetland Menteng and Metland Cibitung Construction and Infrastructure Development

39.852.993.658 39.852.993.658

TOTAL 427.352.993.658 291.204.898.655

Sisa Dana Hasil Penawaran UmumIPO Proceeds Balance

136.148.094.993

PT Metropolitan Land Tbk telah melaksanakan Penawaran

Umum Saham pada tanggal 9 Juni 2011 dengan jumlah

hasil penawaran umum mencapai Rp454.759.920.000.

Kegiatan tersebut mencatat biaya pelaksanaan Penawaran

Umum mencapai Rp27.406.926.342 sehingga hasil bersih

dana perolehan Penawaran Umum Saham yang diperoleh

Perusahaan adalah sebesar Rp427.352.993.658.

PT Metropolitan Land Tbk conducted Initial Public Offering

(IPO) on June 9th, 2011 with total proceed amounting to

Rp454.759.920.000. The Initial Public Offering Activity's

budget reached Rp27.406.926.342 that the IPO proceeds

obtained by the Company amounted to Rp427.352.993.658.








lembaga dan Profesi Penunjang Pasar SahamStock market Supporting Institutions and Professions

BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Raya Saham Registra

Plaza Central Buliding, Floor 2

Jl. Jend Sudirman Kav 47-48

Jakarta 12930, Indonesia

Tel (62-21) 252 5666, Fax: 252 5028

KANTOR AKUNTAN PUBLIKOsman Bing Satrio dan Rekan,

Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30


Tel (62-21) 2992 3100,

Fax (62-21) 2992 8200, 2992 8300

PENCATATAN SAHAM PT Bursa Efek Indonesia, Indonesia Stock Exchange

SHARE REGISTERPT Raya Saham Registra

Plaza Central Buliding, Floor 2

Jl. Jend Sudirman Kav 47-48


Tel (62-21) 252 5666, Fax: 252 5028

PUBLIC ACCOUNTANT OFFICEOsman Bing Satrio & Partnes

Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30


Tel (62-21) 2992 3100,

Fax (62-21) 2992 8200, 2992 8300

SHARE LISTINGPT Bursa Efek Indonesia, Indonesia Stock Exchange







data PerusahaanCompany Information

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

Presiden Komisaris President CommissionerIr. Ciputra

Komisaris CommissionersAldo P. BrasaliLee Kok SunRahul BhattacharjeeKamardy AriefLeland Gerrits Rompas

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Presiden DirekturPresident DirectorNanda Widya

Direktur DirectorsFreddy SoetantoThomas Johannes AngfendyPandu GunanditoAnhar Sudradjat

NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAMEPT Metropolitan Land Tbk (Metland)

SITUS RESMI OFFICIAL WEBSITEwww.metropolitanland.com

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARYOlivia Surodjo

SIMBOL SAHAM TICKER SYMBOLMTLA

TANGGAL PENDIRIAN ESTABLISHMENT DATE16 Februari 1994

ALAMAT PERUSAHAAN REGISTERED OFFICEGedung Ariobimo Sentral Lt 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 kav.5 Jakarta 12950 IndonesiaTel: (62-21) 522 6188, Fax: (62-21) 522 6189 Email: [email protected]







laPOran manaJEmEn

managEmEnt rEPOrt

4








laporan dewan komisarisreport from the Board of Commisioners

Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang Terhormat,

Pertama-tama, marilah kita ungkapkan rasa syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia dan tuntunan-Nya sehingga Perusahaan berhasil melalui tahun 2012 dengan prestasi yang sangat baik. Yang lebih membanggakan, prestasi tersebut diraih di tengah kondisi perekonomian domestik yang mendapat tekanan dari ekonomi global yang belum menunjukkan adanya perbaikan dibanding tahun sebelumnya.

Dear Honored Shareholders and Stakeholders,

First of all, we’d like to address our gratitude to God Almighty for his every blessing and guidance for the Company's ability to complete 2012 with delighting accomplishments. Above all, these achievements were reached in the midst of the national economy pressurized from the uncertain global economy that has not show indications for improvements yet.

Menjadi Pengembang yang Terkemuka dan TerpercayaTo Become Foremost and Trustworthy Developer







Pada tahun 2012, Perusahaan berhasil meraih peningkatan laba

bersih sebesar 30,07%, menjadi Rp203,69 miliar dari laba bersih

tahun sebelumnya sebesar Rp156,60 miliar. Peningkatan laba

bersih tersebut tak lain karena terjadi lonjakan pendapatan

usaha Perusahaan dari Rp541,78 miliar padatahun 2011 menjadi

Rp678,73 miliar pada tahun 2012. Di lain pihak, beban pokok

penjualan Perusahaan mengalami peningkatan yang lebih kecil

dari peningkatan pendapatan usaha, yaitu dari Rp249,53 miliar

pada tahun 2011 menjadi Rp308,91 miliar pada tahun 2012.

Demikian juga dengan aset Perusahaan yang mengalami

peningkatan sebesar 16,3% menjadi Rp2,02 triliun dari

Rp1,73 triliun pada tahun 2011. Ekuitas Perusahaan juga naik

14,90% menjadi Rp1,55 triliun dari Rp1,35 triliun pada tahun

sebelumnya.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggi-

tingginya atas kinerja Direksi dan karyawan Perusahaan

dalam membukukan prestasi tersebut. Prestasi tersebut juga

bisa diartikan sebagai keberhasilan Direksi dalam memimpin

Perusahaan, dalam merespon setiap pergerakan dan

fenomena di pasar dengan cepat dan cermat. Juga tentu saja

berkat kontribusi dan dedikasi segenap karyawan Perusahaan

di seluruh lini.

Dewan Komisaris juga terus mengingatkan kepada Direksi dan

seluruh karyawan untuk tetap fokus dalam menjalankan roda

In 2012, the Company successfully recorded 30.07% net profit

growth, amounted to Rp203,69 billion compared with net

profit obtained in previous year that was Rp156.60 billion. The

net profit growth was surely derived from significant increase

on Company’s revenues that grew from Rp541.78 billion in

2011 to Rp678.73 billion in 2012. On the other aspect, cost of

sales booked by the Company experienced lighter growth

compared to the revenues, that booked Rp249.53 billion in 2011

to Rp308.91 billion in 2012.

So did the Company’s asset that increased as much as 16.3% to

Rp2.02 trillion from Rp1.73 trillion in 2011. The Company's equity

also recorded 14.90% growth to Rp1.55 trillion from Rp1.35

trillion compared to previous year.

The Board of Commissioners expressed highest appreciation

towards the performance of Board of Directors’ as well as

all employees of in delivering those accomplishments. The

achievements may be also perceived as Board of Directors’

success in managing the Company and responding to market

shifts and phenomena in a timely and thorough manner. It

was also due to the contributions and dedications from the

Company’s employees in all levels.

The Board of Commissioners also continuously reminds the

Board of Directors and all employess to stay focus in executing








Perusahaan, mengingat tantangan ke depan akan semakin

berat, di mana tingkat persaingan semakin ketat dan kompetitif.

Fokus di Segmen kelas menengahSegmen kelas menengah di Indonesia terus mengalami

pertumbuhan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia diperkirakan

mencapai US$3.543 pada 2011 atau tumbuh 13,8% dari tahun

sebelumnya. BPS bahkan memperkirakan PDB per kapita

Indonesia akan mencapai US$6.000 pada tahun 2016.

Properti merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi

masyarakat, karena itu sektor properti adalah sektor yang

pasarnya seakan tak akan pernah habis. Pertumbuhan rumah

yang berjalan lebih lambat dari kebutuhan merupakan peluang

besar bagi Perusahaan. Namun, Dewan Komisaris mengingatkan

Perusahaan untuk tetap fokus dalam menggarap segmen kelas

menengah, baik menengah-bawah, menengah-menengah,

maupun menengah-atas, seperti yang sudah ditetapkan sejak

saat perusahan didirkan.

Untuk dapat bersaing di segmen tersebut, diperlukan komitmen

bersama, semangat, kreativitas, dan inovasi seluruh jajaran

direksi, manajemen dan karyawan dimana pun bertugas.

Praktik tata kelola Perusahaan Sejalan dengan tren korporasi global yang selalu

mengedepankan praktik Tata Kelola Perusahaan, Kami

mengingatkan kepada Direksi untuk mengkomunikasikan

dan mensosialisasikan panduan yang telah dibuat Perusahaan

yang terkait dengan praktik Tata Kelola Perusahaan tersebut.

Kami harap nilai perusahaan bertumpu pada tiga hal yaitu

integritas, profesionalisme dan entrepreneurship. Dengan nilai-

nilai tersebut, maka perusahaan akan terus berkembang dan

menjadi sukses.

Kami percaya, dengan mengacu pada panduan tersebut,

pencapaian tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang,

akan dapat diwujudkan dengan baik.

tantangan ke depan Rencana Pemerintah untuk menghapus atau mengurangi

subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menaikkan Tarif

Dasar Listrik (TDL) juga akan kembali menekan laju konsumsi

company’s operational activity, considering future challenges

will be harder, where competitions will be tighter and more

competitive.

Focus on middle Class SegmentIndonesian middle class segment is growing sustainably.

Referring to Central Statistics Bureau (BPS) data, Indonesian

Gross Domestic Product (GDP) per capita is projected to reach

US$3,543 in 2011 or 13.8% growth compared to previous year.

BPS even predicts that Indonesian GDP per capita will reach

US$6,000 in 2016.

Property is one of public basic needs; therefore, the property

sector holds unlimited market potential. Housing developments

that grow at a lower rate compared to the demand also

compounds the Company’s opportunity. However, the Board

of Commissioners advised the Company to continously focus

in optimizing middle class segment, the middle-low, middle-

middle or middle-up segments, as it was since Metland's

inception.

To provide competitive advantage on the segment, collective

commitment, spirit, creativity and innovation from the Board

of Directors, management and employees wherever they are

located.

Corporate governance PracticeIn accordance with global corporate trend that always prioritize

Corporate Governance practice, we would like to remind the

Board of Directors to communicate and socialize the Good

Corporate Governance guidelines established by the Company.

We expect that the Company's value relies on the three elements

of integrity, professionalism and enterpreneurship. With those

values, the Company will continuously grow and be successful.

We belief, that by adhering to the guideline, all short-term,

middle-term, and long-term objectives will come to fruition.

Future ChallengeGovernment's initiative to reduce fuel (BBM) subisdy and increase

basicelectricitytariff(TDL)willalsorepresspublicconsumption

level. Therefore, effiective and efficient operational activity as







masyarakat. Karena itu, kegiatan operasional yang efektif dan

efisien serta enterpreneurship juga inovasi dan kreatifitas menjadi

sangat penting bagi Perusahaan untuk terus berkembang.

Tugas kita semua bekerja keras, bekerja cerdas, dan bersinergi

guna meraih apa yang menjadi cita-cita dan tujuan Perusahaan:

“Menjadi Pengembang yang Terkemuka dan Terpercaya”.

PenutupAkhirnya, kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas

segala dedikasi dan komitmen Direksi dan segenap karyawan

di sepanjang tahun 2012, yang telah membawa Perusahaan

sukses secara memuaskan.

Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan,

kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan

dukungan kepada Dewan Komisaris dan Direksi selama ini.

Semoga dengan kebersamaan, keunggulan dan pengalaman

yang telah kita lewati bersama, Perusahaan akan kembali

memberikan kinerja terbaiknya di tahun mendatang.

Jakarta, April 2013

Ir. CiputraPresiden Komisaris,

President Commissioner

well as enterpreneurship, innovation and creativity are very

important for the Company to ensure a sustainable growth.

It becomes our duty to work hard, work smart, and synergize to

achieve Company’s vision and mission: “To Become a Foremost

and Trustworthy Company”.

EpilogueFinally, on behalf of the Board of Commissioners, we’d like to

express our highest appreciation and salutation for Board of

Directors' as well as employees’ dedication and commitment

throughout 2012, which results in these delighting

achievements for the Company.

To the shareholders and stakeholders, we would like to say

thank you for the support and trust given to the Board of

Directors as well as Board of Commissioners all this time.

May our togetherness, excellence and experience we went

through together, will bring the Company to deliver excellent

performance in future years.








Rahul BhattacharjeeKomisaris Commissioner

Aldo P. BrasaliKomisaris Commissioner

Kamardy AriefKomisaris independenIndependent Commissioner








Ir. CiputraPresiden Komisaris President Commissioner

Lee Kok SunKomisaris Commissioner

Leland Gerrits RompasKomisaris IndependenIndependent Commissioner








laporan direksireport from the Board of directors

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Pertama-tama, perkenankan kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga memungkinkan PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) melalui tahun 2012 dengan sangat baik. Perkenankan kami untuk menyampaikan Laporan Tahunan PT Metropolitan Land Tbk. tahun Buku 2012.

Dear Honored Shareholders,

First of all, we’d like to address our gratitude to God Almighty for his grace that encourages PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) to pass 2012 with excellent performance. Kindly allow us to deliver Annual Report 2012 of PT Metropolitan Land Tbk.

Mencapai Kinerja Optimal Melalui Penguatan Implementasi Tata Kelola PerusahaanOutstanding Performance Enhancing GCG Implementation







Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh arti bagi PT

Metropolitan Land Tbk. (Metland). Di usianya yang sudah

menginjak 18 tahun, Metland terus mengukir prestasi

yang membanggakan. Dan yang lebih membanggakan

lagi, prestasi tersebut berhasil dicetak di tengah iklim

perekonomian global yang tengah mendapat tekanan.

Ekonomi global terus tertekan Tahun 2012, perekonomian dunia tidak mengalami banyak

perbaikan. Ekonomi dunia terus mengalami perlambatan.

IMF yang pada bulan September 2011 memproyeksi

ekonomi dunia akan tumbuh 4,1% di tahun 2012, kemudian

merevisi proyeksinya menjadi 3,3% pada Januari 2012.

Nyatanya, hingga akhir Desember 2012, pertumbuhan

ekonomi dunia hanya mencapai 3,2%, lebih rendah dari

tahun 2011 yang sebesar 3,8%.

Ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika belum

menunjukkan adanya perbaikan. Tingginya angka

pengangguran membuat pengeluaran masyarakat menjadi

lebih terbatas. Amerika bahkan harus menekan suku bunga

di kisaran 0-0,25% hingga akhir 2014.

Memburuknya perekonomian di negara-negara maju juga

berdampak pada perekonomian sebagian besar negara

berkembang yang menjadi mitra dagangnya, seperti Cina

Year of 2012 becomes a significant year for PT Metropolitan

Land Tbk. (Metland). At the 18th years since its inception,

Metland continuously records even more proud

achievements. Furthermore, these accomplishment was

achieved in the midst of a pressurized global economy

climate.

Pressurized global EconomyIn 2012, the world's economy did not experience significant

improvements. Global economy continues to slow down.

In September 2011, the IMF projected the global economy

to grow 4.1% in 2012, and later revised the projection to

3.3% in January 2012. In fact, at the end of December 2012,

global economy growth was a mere 3.2%, slower compared

to 2011 which was 3.8%.

Economy in European Region and United States was also

not indicating much improvement. High unemployment

rate leads to limited public expenditure. The United States

even had to keep its interest rate at 0 – 0.25% level up until

the end of 2014.

Worsening economy at the developed countries also

affects most developing countries economy that becomes

its trading partners, such as China and India. China was only








dan India. Cina hanya berhasil mencatat pertumbuhan

ekonomi sebesar 7,8%, turun dibanding tahun 2011 yang

sebesar 9,3%. Demikian juga halnya dengan India yang

hanya mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5%,

jauh di bawah pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang

mencapai 6,2%.

Di tengah perekonomian global yang tidak menentu, di

tingkat domestik, tahun 2012 Indonesia masih berhasil

meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, tertinggi

kedua di Asia, dengan tingkat inflasi yang cukup rendah,

yaitu 4,3%.

Iklim investasi di Indonesia pada tahun 2012 juga sangat

baik,tercermin dari kinerja investasi tahun 2012 yang

mencapai 10,7%, naik dibandingkan dengan tahun 2011

sebesar 8,8%. IHSG juga mengalami penguatan dari 3.821,99

di bulan Januari menjadi 4.281,86 di Desember 2012.

Kenaikan 12,0% ini merupakan suatu prestasi yang patut

dibanggakan karena menempatkan indeks BEI sebagai

bursa dengan pertumbuhan terbesar ke-delapan di dunia.

Namun demikian, nilai tukar rupiah pada tahun 2012 tetap

mengalami depresiasi sebesar 6,3% ke Rp9.358 per dolar

AS dari Rp8.768 per dolar AS pada tahun sebelumnya. Ini

merupakan dampak dari kekhawatiran para pelaku pasar

terhadap penyelesaian krisis utang dan fiskal di kawasan

Eropa serta melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi

regional dan global yang sempat memicu penarikan dana

oleh investor dalam rangka menghindari risiko dari aset-

aset keuangan di negara-negara berkembang, termasuk

Indonesia.

Industri PropertiBooming properti yang terjadi sejak tahun 2011 masih terus

berlanjut pada tahun 2012. Hampir semua segmen properti

mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Besarnya

permintaan akan produk properti tersebut salah satunya

dikarenakan pertumbuhan populasi khususnya di kota-

kota besar.

Menurut catatan Biro Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2012

lalu terjadi kekurangan persediaan rumah baru sebanyak

13,6 juta unit. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan

populasi dan pembangunan perumahan baru menjadi

penyebab terjadinya hal itu. Pertumbuhan populasi di

Jakarta yang mencapai tingkat perkiraan 2,3%, sementara

tingkat pembangunan rumah baru hanya mencapai

able to record 7.8% economy growth, lower compared to

2011 which was 9.3%. The trend is similar to that of India,

which recorded 4.5% economy growth, far below the

growth recorded in 2011 which reached 6.2%.

In the midst of uncertain global economy, at the domestic

level, Indonesia was still able to book 6.3% economy growth

in 2012, the second highest in Asia, with low inflation rate

at 4.3% level.

Indonesian investment climate in 2012 was also favorable,

reflected by the investment performance in 2012 which

reached 10.7% higher compared to 2011 that was 8.8%.

IHSG also strengthened from 3,821.99 in January to 4,281.86

in December 2012. The 12.0% growth became a notable

achievement that placed IDX index as the stock exchange

with eighth highest growth in the world.

However, Rupiah exchange rate in 2012 depreciated 6.3%

to Rp9,358 from Rp8,768 in previous year. This reflects

market's concern towards European debt and fiscal crisis

settlement as well as regional and global economy growth

slowing prospect that once triggered fund withdrawal by

investors to prevent several risks from financial assets in

the developing countries, including Indonesia.

Property IndustryProperty booming occured in 2011, and keep continuing in

2012. Most of the companies within the property segments

experienced significant growth. High demand for property

products triggered by population growth, especially in the

major cities.

Referring to data from Center Statistics Bureau (BPS), there

was a backlog of new housing supply reaching 13.6 million

units. The imbalance between the rate of population

growth and new housing development is the main cause.

Population growth in Jakarta reached 2.3% while new

housing development only grows as much as 2.0%.

Population growth in Jakarta goes inline with population







2,0%. Pertumbuhan populasi di Jakarta diiringi dengan

pertumbuhan populasi di kota sekitarnya seperti Bogor,

Depok, Tangerang dan Bekasi. Oleh karena itu, kebutuhan

hunian di beberapa wilayah tersebut akan turut mengalami

peningkatan.

Pada pertengahan tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan

aturan Loan To Value (LTV) terhadap kredit konsumsi di

Indonesia. Aturan tersebut mengatur besarnya uang

muka (DP) minimal sebesar 30% untuk kredit kendaraan

bermotor dan kredit pemilikan rumah segmen hunian

dengan luas bangunan di atas 70 m2. Walau hingga akhir

tahun buku tahun 2012 aturan ini belum berdampak pada

penjualan properti, namun dikhawatirkan aturan ini akan

menghambat laju pertumbuhan industri properti pada

tahun-tahun mendatang, mengingat daya beli masyarakat

juga akan mengalami tekanan oleh kebijakan energi yang

akan diambil oleh Pemerintah.

kinerja metland di 2012 Di tengah kondisi perekonomian global yang terus

mengalami tekanan, Kami bersyukur bahwa Perusahaan

berhasil membukukan kinerja usaha yang sangat

menggembirakan. Perusahaan berhasil mengalami

pertumbuhan yang sangat baik yang melampaui target

Perusahaan.

Perusahaan juga berhasil merealisasikan berbagai proyek

residensial dan komersial yang dikembangkan dengan

konsep humanis, berkelas dan ramah lingkungan dengan

mengedepankan komitmen untuk menjadi pengembang

properti yang terkemuka dan terpercaya.

Hingga akhir tahun buku 2012 yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012, portofolio Perusahaan terdiri dari :

• Enam lokasi proyek perumahan: Metland Menteng,

Metland Puri, Metland Tambun, Metland Transyogi,

Metland Cileungsi dan Metland Cibitung dengan

luas proyek perumahan residensial Metland tercatat

mencapai 794 hektar.

• Dualokasipusatperbelanjaan:MalMetropolitanBekasi

seluas 48.600 ribu m2 dan Plaza Metropolitan Tambun

seluas 2.800 ribu m2.

• Tiga lokasi segmen perhotelan: Horison Bekasi (166

kamar), @HOM Tambun (76 kamar) dan Horison

Seminyak Bali (153 kamar).

growth in the surrounding cities such as Bogor, Depok,

Tangerang and Bekasi. Therefore, housing demand in these

regions will also increase.

In mid 2012, Bank Indonesia issued new Loan To Value (LTV)

regulation applicable to Indonesian consumer loan. The

regulation stated amount of minimum down payment (DP)

of 30% for vehicle and housing mortgage with building area

of more than 70 m2. Though until end of fiscal year 2012 the

regulation had no significant impact to property sales, but

there was a concern that this will supress property industry

growth in the next coming years, considering public

affordability will also face pressure from energy policy

implemented by the Government.

metland Performance in 2012In the middle of pressurized global economy condition,

We are thankful that the Company succeeded in recording

excellent business performance. The Company experienced

significant growth which exceeds the Company’s target.

The Company was also successful in realizing several

residential and commercial projects developed within

humanist, classy and environmental friendly concepts

by prioritizing the commitment to be a foremost and

trustworthy property developer.

As of the end of fiscal year 2012, which is on December 31st,

2012, the Company’s portfolio, includes:

• Sixresidentialprojects:MetlandMenteng,MetlandPuri,

Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi

and Metland Cibitung with a total project size covering

794 hectares.

• Twoshoppingcentres:MalMetropolitanBekasi48,600

m2 and Plaza Metropolitan Tambun2,800 m2.

• Threehotels:HorisonBekasi (166 rooms),@HOMHotel

Tambun (76 rooms) and Hotel Horison Seminyak Bali

(153 rooms).








• Taman rekreasi Waterland yang berlokasi di Metland

Menteng.

• Beberapafasilitassport centre yang terletak di beberapa

proyek residensial Metland.

Kami bersyukur seluruh portofolio Perusahaan tersebut

dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2012. Hingga akhir

tahun 2012, Metland telah berhasil mencatat pendapatan

sebanyak Rp678,73 miliar.

Segmen residensial masih menjadi kontributor terbesar

terhadap total penjualan Perusahaan. Tahun 2012, segmen

residensial pada tahun 2012 berhasil mencetak penjualan

sebesar Rp398,95 miliar atau mengalami peningkatan

sebesar 14,28% dibandingkan dengan tahun 2011 dengan

kontribusi sebesar 58,78% terhadap pendapatan secara

total di tahun 2012 ini.

Proyek Metland Menteng adalah kontributor terbesar di

segmen ini setelah berhasil melakukan penjualan sebesar

Rp109,25 miliar atau memiliki kontribusi terhadap total

penjualan residensial sebesar 27,38% di tahun 2012 ini.

• WaterlandRecreationParklocatedinMetlandMenteng.

• SeveralsportcentresfacilitieslocatedinsomeMetland’s

residential project.

We feel grateful that all of Company’s portfolio are able

to deliver positive contribution towards Company’s

performance throughout 2012. By the end of 2012, Metland

succeeded in recording Rp678.73 billion worth of revenue.

Residential segment still became the largest contributor

from the Company’s total revenue. In 2012, residential

segment booked Rp398.95 billion sales or experienced

14.28% growth compared to 2011 that held contribution of

55.78% from total revenue in 2012.

Metland Menteng project is the largest contributor in

the segment and successfully booked sales amounting to

Rp109.25 billion or delivered 27.38% contribution towards

overall residential sales in 2012.







Selain pendapatan dari penjualan residensial, Metland juga

membukukan pendapatan dari penjualan unit strata-titled

Hotel Horison Seminyak, yang adalah sebesar Rp78,88

miliar.

Di segmen pusat perbelanjaan, pada tahun 2012 Perusahaan

berhasil membukukan penjualan sebesar Rp133,01 miliar,

atau naik 6,2% dari tahun lalu. Mal Metropolitan Bekasi

masih menjadi kontributor utama di segmen ini dengan

pendapatan sebesar Rp128,94 miliar.

Di segmen perhotelan, sampai dengan akhir tahun 2012

Perusahaan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp60

miliar. Rata-rata hotel yang dimiliki Perusahaan mengalami

peningkatan tingkat okupansi pada tahun 2012. Tingkat

okupansi Horison Bekasi pada tahun 2012 mencapai 87,9%,

naik dari tahun sebelumnya yang hanya 83,6%. Demikian

juga dengan @HOM Tambun yang okupansinya naik dari

52,6% pada tahun 2011 menjadi 63,3% pada tahun 2012.

Sementara untuk segmen Sports Centre dan Waterland,

pada tahun 2012 Perusahaan berhasil mencatat pendapatan

sebesar Rp4,44 miliar.

Total aset Perusahaan sampai dengan Desember 2012

mengalami peningkatan sebesar 16,53% dari semula

sebesar Rp1,73 triliun pada tahun 2011 menjadi sebesar

Rp2,02 triliun di tahun 2012. Sedangkan dari sisi total

liabilitas serta total ekuitas di tahun 2012 masing-masing

mengalami peningkatan sebesar 22,39% dan 14,89%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada akhir tahun 2012, Perusahaan telah berhasil

mencetak laba sebesar Rp203,69 miliar atau mengalami

pertumbuhan sebesar 30,07% dari tahun 2011 sebesar

Rp156,60 miliar. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan

pendapatan usaha yang sampai dengan akhir tahun 2012

mengalami pertumbuhan sebesar 25,28% dari Rp541,78

miliar pada tahun 2011 menjadi Rp678,73 miliar pada

tahun 2012. Sedangkan dari sisi beban pokok penjualan,

terealisasi sebesar Rp308,91 miliar di 2012 atau mengalami

peningkatan sebesar 23,79% dari tahun 2011 sebesar

Rp249,54 miliar.

Dalam sisi operasional Perusahaan, kami Direksi dan

Manajemen beserta seluruh karyawan selalu berpegang

teguh pada visi dan misi Perusahaan. Kami percaya bahwa

dengan memegang teguh visi dan misi Perusahaan,

Aside from sales of residential units, Metland also booked

revenue from sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak

units, which amounted to Rp78.88 billion.

In the shopping centre segment, the Company booked

Rp133.01 billion sales in 2012, or 6.2% higher compared

to previous year. Mal Metropolitan Bekasi remained the

key contributor in the segment with revenue amounted to

Rp128.94 billion.

In the hotel segment, as end of 2012, the Company

succeeded in recording sales amounted to Rp60 billion.

Most of hotels owned by the Company experienced higher

occupancy rate in 2012. Horison Bekasi occupancy rate in

2012 reached 87.9% compared from previous year which

was only 83.6%. So did @HOM Tambun which occupancy

rate was higher, from 52.6% in 2011 to 63.3% in 2012.

While for the Sports Centre segment and Waterland, the

Company booked revenue amounted to Rp4.44 billion in

2012.

Total asset of the Company as end of December 2012

reached 16.53% increase from Rp1.73 trillion in 2011 to

Rp2.02 trillion in 2012. From the total liabilities and total

equity, each reached 22.39% and 14.89% growth in 2012

compared to previous year.

At the end of 2012, the Company booked profit amounted to

Rp203.69 billion or reached 30.07% growth from 2011 that

was Rp156.60 billion. This was encouraged by the increase

in revenue that experienced 25.28% growth from Rp541.78

billion in 2011 to Rp678.73 billion in 2012. The cost of sale

amounted to Rp308.91 billion throughout 2012 or 23.79%

higher compared to 2011 that was Rp249.54 billion.

From the Company’s operational side, as the Board of

Directors and Management as well as the employees always

firmly adhere to Company’s vision and mission. We also

believe that by committing in the Company's vision and








Perusahaan dapat mewujudkan cita-cita besarnya, yaitu

menjadi pengembang yang terkemuka dan terpercaya.

Dalam mengoperasikan Perusahaan, Dewan Komisaris

dan Direksi beserta manajemen semenjak awal dan secara

prinsip memilih dan mengutamakan untuk menggarap

pasar properti kelas menengah, dari menengah bawah

hingga menengah atas. Sebab inilah pasar yang menurut

hemat kami, potensial dan prospektif.

Kepada Direksi dan segenap karyawan Perusahaan di

mana pun bertugas, kami mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga di tahun

2013 mendatang, pencapaian atau kinerja usaha kita dapat

lebih baik lagi.

Praktik tata kelola Perusahaan Dalam menjalankan perusahaan, kami selalu menggunakan

langkah-langkah yang sesuai dengan praktik tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG),

sesuai dengan yang tertuang dalam buku khusus pedoman

tata kelola perusahaan Metland yang telah disusun

tahun sebelumnya. Penerapan GCG ditujukan untuk

menghadirkan lingkungan kerja yang kondusif, efektif serta

aman dan efisien berkaitan dengan kepatuhan Metland

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan prinsip dasar

GCG pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip

dasar Tata Kelola Metland yaitu transparansi, akuntabilitas,

tanggung jawab, kemandirian serta kewajaran dan

kesetaraan.

Semua inisiatif yang dilakukan merupakan bukti bahwa

Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menyadari

sepenuhnya bahwa tata kelola Perusahaan yang baik

merupakan pranata penting dan instrumen strategis bagi

Perusahaan dalam mencapai tujuan dan target Perusahaan,

serta untuk memberikan nilai lebih kepada para pemegang

saham dan pemangku kepentingan lainnya.

aktivitas Sosial Perusahaan Sebagai bagian dari perwujudan visi Perusahaan untuk

menjadi pengembang terkemuka dan terpecaya,

mission, the Company will be able to realize its biggest

goal, to become a foremost and trustworthy developer.

In managing the Company, the Board of Commissioners

and Board of Directors together with the management

have intially chose and prioritize to develop middle class

property market segment, from middle-low to middle-

up. We consider this market to be the most potential and

prospective.

To the Board of Directors and all employee of the Company

wherever you are located, we’d like to express our highest

appreciation and gratitude. May in 2013, our performance

and achievement will be even better.

Corporate governance PracticeIn running the Company, we always implement appropriate

steps in accordance to Good Corporate Governance

(GCG) practice, as stated in Metland’s Good Corporate

Governance manual book formulated in previous year.

The GCG implementation is aimed to provide conducive,

effective, secure and efficient working environment related

to Metland’s compliance towards applicable regulation.

The Company is also committed to implement GCG

basic principles in every business aspect as well as

every organizational level. Metland's GCG principles are

transparency, accountability, responsibility, independency

as well as fairness.

Every initiative performed are evidence that the Board

of Commissioners and Board of Directors fully awares

that GCG is a significant and strategic instrument for the

Company in achieving Company’s target and objective,

as well as providing added-value to the shareholders and

stakeholders.

Corporate Social activityAs part of Company’s vision to be a leading and trusted

developer, the Company also indicates environmentally







Perusahaan juga menunjukkan perilaku yang sangat

bersahabat dengan lingkungan sekitar di mana Perusahaan

beroperasi. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk

pelaksanaan kegiatan dan program Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR).

Aktivitas CSR Perusahaan dilakukan melalui Yayasan

Metropolitan Peduli yang telah dibentuk sejak tahun

2000. Ada pun bidang yang menjadi fokus dalam kegiatan

CSR Perusahaan adalah bidang pendidikan, kesehatan,

kemitraan dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar

wilayah operasional Perusahaan.

Perusahaan juga telah mengimplementasikan program

Arsitektur Hijau, di mana produk-produk yang dihasilkan

Metland dirancang berdasarkan konsep ramah lingkungan.

Salah satu hal yang dilakukan Perusahaan terkait dengan

program tersebut adalah pengembangan water treatment

plan, yaitu sistem pengelolaan air menjadi air bersih yang

layak digunakan dalam kebutuhan rumah tangga. Pada

tahun 2012 Metland Cibitung berhasil meraih penghargaan

Green Property Award 2012 dari majalah Housing Estate

sebagai Perumahan Menengah Kebawah Kategori Green

Water Management.

friendly attitude within Company’s operational area.

The commitment is realized in the Corporate Social

Responsibility program and activity implementation.

The CSR activity of the Company is carried through Yayasan

Metropolitan Peduli (YMP) that was established in 2000.

Several focus of the CSR activity includes education, health,

partnership and environmental aspects dedicated to the

society living within Company’s operational area.

The Company has also implemented Green Architecture

program, where every product offered by Metland is

designed based on environmental friendly concept. One

of Company’s activities regarding the program is the water

treatment plan development, wastewater management

system to cleanse water usable for household needs. In 2012,

Metland Cibitung successfullly received Green Property

Award 2012 from Housing Estate Magazine as Middle – Low

Residential on Green Water Management category.

KEGIATAN BAKTI SOSIAL METLAND TAMBUNMETLAND TAMBUN’S SOCIAL CHARITY ACTIVITY








Pengembangan Sumber daya manusiaPerusahaan sepenuhnya sadar bahwa Sumber Daya

Manusia merupakan aset yang sangat penting bagi

Perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi

Perusahaan. Karena itu, Perusahaan secara terus menerus

melakukan program pengembangan karyawan untuk

meningkatkan kompetensi dan kemampuannya menuju

tercapainya capital excellence.

Seluruh proses yang terkait dengan bidang SDM, mulai dari

rekrutmen, seleksi, pelatihan, penilaian hingga program

khusus mengacu pada konsep human capital excellence.

Selama tahun 2012, Perusahaan mengambil beberapa

inisiatif yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan

kemampuan SDM Perusahaan menuju tercapainya capital

excellence, antara lain :

a) Penyusunan kode perilaku (Code of Conduct) dan

budaya perusahaan.

b) Sosialisasi serta internalisasi COC dan budaya

perusahaan secara berkala.

c) Menyempurnakan mekanisme rekrutmen pegawai

melalui pemanfaatan teknologi informasi

(e-recruitment).

d) Meningkatkan efektivitas seleksi pegawai.

e) Melakukan kegiatan pelatihan dan seminar untuk

meningkatkan kompetensi pegawai.

f) Melakukan kegiatan outbond untuk mempererat

hubungan antar pegawai.

g) Pemberlakuan mekanisme reward and punishment

berdasarkan kinerja.

h) Pembentukan saluran komunikasi internal pegawai.

teknologi Informasi Guna mendukung kegiatan operasional, Perusahaan pada

tahun 2012 melakukan serangkaian program dan kegiatan

yang berkaitan dengan aspek Teknologi Informasi.

Perusahaan sangat menyadari bahwa untuk menopang

kinerja operasional, terutama dalam aspek manajemen

data, dibutuhkan bantuan Teknologi Informasi.

Tahun 2012, Perusahaan melakukan peningkatan

infrastruktur jaringan Wide Area Network (WAN). Ini

ditujukan untuk mengakselerasi akses data ke server

Perusahaan sehingga memungkinkan konsolidasi

data antar-departemen secara lebih efisien. Untuk

human resources developmentThe Company is fully aware that Human Resources is

a highly valuable asset to the Company in achieving

Company’s vision and mission. Therefore, the Company

is continously implementing employees development

program to enhance their capabilities and competencies

towards capital excellence realization.

Every process related to HR aspect, starting from

recruitment, selection, training, evaluation to special

program refers to human capital excellence concept. In

2012, the Company performed some strategic initiatives

regarding HR capabilities and competencies improvement

to achive human capital excellence, such as:

a) Code of Conduct (COC) and corporate culture

preparation.

b) COC and corporate culture periodic socialization and

internalization.

c) Refining employees recruitment mechansim through

information technology utilization (e-recruitment).

d) Enhancing employees selection effectiveness.

e) Performing training and seminar activities to enhance

employees competencies.

f) Conducting outbond activity to enhance relationship

between the employees.

g) Implementing reward and punishment based on

performance.

h) Employees internal communication channel

establishment.

Information technologyTo support operational activities, the Company performed

several programs and activites relating to Information

Technology in 2012. The Company is fully aware that to

support operational performance, especially on data

management, support from Information Technology is

needed.

In 2012, the Company also enhance Wide Area Network

(WAN) network infrastructure. This is aimed to accelerate

data access to Company’s server that will support inter-

department data consolidation in more efficient manner. To

enhance its capability, the WAN network is also supported







meningkatkan kapabilitas jaringan WAN tersebut juga

didukung oleh aplikasi perangkat lunak Graph On yang

menjadi bagian dari Integrated Property System.

Pada tahun 2012 Perusahaan juga mengimplementasi

aplikasi Teknologi Informasi pada Departemen Keuangan

dan Akuntansi dalam bentuk jaringan terpadu antara

Sistem Internal Metland dan rekanan perbankan. Dengan

aplikasi ini memungkinkan terselenggaranya pemantauan

data terkini baik dalam hal piutang maupun hutang usaha.

Prospek Usaha Industri properti di Indonesia diperkirakan masih akan

mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang.

Ini bisa dilihat dari besarnya potensi pasar yang masih

belum tergarap dengan baik oleh pemain di industri ini.

Karena itu, Perusahaan berencana untuk melakukan

pengembangan pada beberapa proyek baru, antara lain :

1. Pusat Perbelanjaan Grand Metropolitan

Perusahaan melakukan pengembangan pusat

perbelanjaan Grand Metropolitan di Bekasi tidak jauh

dari lokasi Mal Metropolitan. Grand Metropolitan hadir

dengan mengetengahkan konsep desain modern

kontemporer yang atraktif. Bangunan ini akan berdiri di

by Graph On software application as port of Integrated

Property System.

In 2012, the Company also implemented Information

System in the Finance and Accounting Department in

form of integrated network between Metland’s internal

and banking partner system. Within this application, will

provide support to conduct up-to-date data monitoring

regarding receivables or liabilities.

Business Prospect Property industry in Indonesia is predicted to grow in the

next years to come. This is indicated from the size of the

potential market that is still not yet covered by industry

players.

Therefore, the Company plans to develop new projects,

including:

1. Grand Metropolitan Shopping Centre

The Company develops the Grand Metropolitan

shopping center in Bekasi, nearby the existing Mal

Metropolitan. The Grand Metropolitan is built with

an attractive modern contemporary design concept

to attract customers. The building will be developed








atas lahan seluas 2,6 hektar dengan total luas bangunan

lebih kurang 125.500 meter2 dan total area bersih yang

dapat disewakan 47.900 meter2. Pembukaan Grand

Metropolitan direncanakan akan dilaksanakan pada

pertengahan tahun 2013.

2. Apartemen dan Perkantoran M Gold Tower

Sebagai respon atas banyaknya minat publik akan

adanya hunian vertikal dan ruang kantor yang

representatif di Bekasi, Perusahaan membangun M Gold

Tower di atas lahan seluas 4.000m2. Gedung apartemen

akan memiliki 140 unit setinggi 17 lantai, dan gedung

perkantoran yang bersebelahan akan memiliki 120 unit

setinggi 20 lantai. Lokasi M Gold akan berseberangan

dengan Grand Metropolitan. Pemancangan tiang M

Gold Tower sudah dilakukan bulan Oktober tahun 2012.

3. Hotel @HOM Cirebon dan Lampung

Perusahaan pada tahun 2013 berencana untuk

melakukan ekspansi bisnis melalui pembangunan hotel

di kota Cirebon dan Lampung.

4. Perluasan Hotel Horison Bekasi

Meningkatnya penjualan MICE package di Hotel Horison

Bekasi, membuat kapasitas 166 kamar tidak mencukupi

adanya 30 ruang pertemuan. Karena itu, Perusahaan

berencana untuk menambah 102 kamar baru dengan

cara menambahkan sebanyak delapan lantai langsung

di atas gedung parkir Mal Metropolitan. Konstruksinya

akan dimulai pada tahun 2013.

5. Hotel Horison Jakarta

Berlokasi di Jalan MT Haryono Jakarta, dengan luas

area sekitar 3.000 m2, hotel ini akan memiliki kapasitas

sebanyak 153 kamar dengan menggunakan bangunan

setinggi 14 lantai. Perusahaan berharap hotel ini akan

dilengkapi dengan fasilitas rapat, konvensi dan pameran

dengan standar yang memenuhi persyaratan bisnis

moderen dan fasilitas parkir. Rencana pembangunan

Hotel Horison Jakarta akan dilakukan di tahun 2013.

PenutupAkhirnya, kepada Dewan Komisaris, para Pemegang Saham

dan Pemangku Kepentingan, kami mengucapkan terima

kasih atas dukungan dan kepercayaan kepada Direksi dan

jajaran manajemen dan karyawan Perusahaan selama kami

menjalankan amanat dan mengoperasikan Perusahaan.

on 2.6 hectares of land with total building covering

125,500 m2 and total net rentable area of 47,900m2. The

Grand Metropolitan launching event will be held in mid

of 2013.

2. M Gold Apartment and Office Tower

As the response of growing public demand on vertical

housing and representative office space in Bekasi, the

Company develops M Gold Tower on 4,000 m2 land. The

apartment building consist of 140 units within 17 floors

and the adjoined office building consist of 120 units

within 20 floors. M Gold Tower is located next to Grand

Metropolitan. Ground breaking of M Gold Tower was

held on October 2012.

3. @HOM Cirebon and Lampung

The Company plans to expand business through hotel

development in Cirebon and Lampung in 2013.

4. Hotel Horison Bekasi Extension

Mice Package increasing sales in Hotel Horison Bekasi, a

shortage of existing 166 unit rooms capacity to cover 30

meeting rooms. Therefore, the Company plans to add

other 102 unit rooms by building 8 floors on top of Mal

Metropolitan parking building. The construction will be

started in 2013.


Located at MT Haryono street, Jakarta, covering 3,000

m2 area, the hotel consists of 153 unit rooms within 14

floors of the building. The Company expects that the

hotel will feature meeting, conference and exhibition

facilities with distinctive standards adhering to modern

business requirements as well as parking facility. Hotel

Horison Jakarta construction will be initiated in 2013.

EpilogueFinally, to the Board of Commissioners, Shareholders as

well as Stakeholders, we’d like to express our gratitude for

every support and trust dedicated to the management and

employees in our activities managing the Company.







Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada para

mitra bisnis kami, antara lain perbankan dan pihak-

pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu

di sini. Secara khusus kami sampaikan ucapan terima

kasih kepada para pelanggan kami yang telah membeli

dan berniat membeli produk perumahan kami yang

selalu dijaga kualitasnya dari waktu ke waktu sehingga

nilai properti dan kenyamanannya tetap terjamin, dan

demikian pula produk jasa kami baik perhotelan maupun

pusat perbelanjaan.

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberkati

kita semua. Amin.

Jakarta, April 2013

Ir. Nanda WidyaPresiden Direktur

President Director

Our appreciation are also extended to our business partners,

such as banking and other parties not disclosed individually.

Personally, we’d like to also thank our customers who

purchased and plan to purchase our residential products

which quality will be maintained to ensure the property

value and comfort, and the same goes to our service for

both hotels and shopping centres.

May God Almighty Always always bless us all. Amen.








direksiBoards of directors

Pandu GunanditoDirektur Operasional (tidak terafiliasi)Operational Director (non-affiliated)

Anhar SudradjatDirektur Pengembangan UsahaBusiness Development Director

Nanda WidyaPresiden DirekturPresident Director







Freddy SoetantoDirektur KeuanganFinance Director

Thomas Johannes AngfendyDirektur OperasionalOperational Director







tInJaUan USaha dan OPEraSIOnal

BUSInESS and OPEratIOnal rEVIEW

5








tinjauan BisnisBusiness Overview

SEgmEn rESIdEnSIal

metland mentengProyek pengembangan kawasan residensial untuk pangsa

pasar menengah ke atas yang mengacu pada konsep

hunian kelas atas yang nyaman, rapi dan teratur dengan

menawarkan nuansa privasi di lingkungan yang asri.

Metland Menteng dikembangkan di atas lahan seluas 135

hektar di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

Metland Menteng menawarkan berbagai alternatif tipe

rumah yang didukung oleh sarana rekreasi taman air

Waterland dan sarana olah raga bulu tangkis indoor serta

lapangan futsal. Metland juga telah mencadangkan tanah

untuk dikembangkan sebagai sekolah, tempat ibadah

dan taman publik guna menunjang kebutuhan penghuni

Metland Menteng. Ditinjau dari aspek aksesibilitas, Metland

Menteng memiliki akses terhadap infrastruktur jalan raya

utama di wilayah Jakarta Timur yaitu Jalan Raya Bekasi dan

ruas Jalan tol Cikunir - Cilincing yang merupakan bagian

dari Jakarta Outer Ring Road (JORR).

rESIdEntIal SEgmEnt

metland mentengResidential development project dedicated to middle-up

market segment promoting classy, comfort and neat residential

concept by offering private sphere in lush environment.

Metland Menteng is developed on 135 hectares land area in

Cakung, East Jakarta.

Metland Menteng offers various house types supported by

Waterland a water park recreational facility as well as indoor

badminton stadium and futsal field. Metland also reserves

land plot to be developed as school, worship places and

public green park to cater Metland Menteng residents’ needs.

Considering the accessibility, Metland Menteng is accessible

through Cikunir – Cilincing toll road that part of Jakarta Outer

Ring Road (JORR) toll road.

Dengan mengedepankan komitmen untuk menjadi pengembang properti yang terkemuka dan terpercaya, Metland merealisasikan berbagai proyek residensial dan komersial yang dikembangkan dengan konsep humanis, berkelas dan ramah lingkungan selama tahun 2012.

By prioritizing commitment to be the foremost and trustworthy developer, Metland realized several residential and commercial projects promoting humanist, classy and environmental friendly concepts throughout 2012.







metland PuriPengembangan Metland Puri I sebagian besar difokuskan

pada segmen residensial yang dilengkapi dengan unit

ruko dan beberapa fasilitas lainnya. Pada pengembangan

Metland Puri II direncanakan akan dibangun sejumlah

proyek segmen komersial. Seiring dengan rencana

pengembangan tersebut, akan dibangun pula jembatan

penghubung antara Metland Puri I dan Metland Puri II untuk

mempermudah akses antara kedua lokasi.

Penjualan unit di Metland Puri dihentikan sementara pada

tahun 2009 seiring dengan proses penyelesaian konstruksi

Interchange yang berlokasi setelah pintu keluar tol

Karang Tengah dan merupakan proyek yang didanai oleh

konsorsium tiga pengembang swasta, termasuk Metland.

Setelah proyek konstruksi interchange tersebut selesai,

diharapkan mampu meningkatkan kemudahan akses akan

tercapai sehingga mampu mendorong tingkat penjualan

unit.

METLAND MENTENG

metland PuriDevelopment of Metland Puri I was mainly focused on

residential segment and equipped with shop houses as

well as other facilities. In Metland Puri II, several commercial

projects are planned to be developed. In accordance with the

development plan, connector bridge between Metland Puri I

and Metland Puri II will be also developed to provide better

accessibility between the two projects.

Metland Puri unit sales was temporarily suspended in 2009

to wait for the completion of interchange construction

located after Karang Tengah toll exit and financed by three

private developers consortium, including Metland. After the

interchange project is finished, it is expected will provide

better accessibility to boost unit sales.








metland tambunDengan luas proyek mencapai 37 hektar, Metland

Tambun merupakan proyek Metland yang mengalami

perkembangan yang progresif dan signifikan.

Metland Tambun dikembangkan dalam beberapa tahap

dan direncanakan untuk beralih dari segmen menengah

dan menengah ke bawah ke arah menengah dan

menengah ke atas. Proses upgrade tersebut direalisasikan

melalui perubahan konsep unit yang dulunya non-gated

menjadi cluster di mana satu gerbang keluar masuk dijaga

oleh sekuriti dengan tatanan yang lebih rapi. Pada segmen

menengah ke atas, dikembangkan cluster Platinum yang

dilengkapi dengan fasilitas dua lapis gerbang, kamera

sekuriti, CCTV dan panic button sebagai fasilitas keamanan

penghuni.

metland transyogiMetland Transyogi adalah salah satu proyek Metland

yang seluas 135 hektar dan terletak di daerah Cibubur,

bersebelahan dengan Metland Cileungsi, dan menargetkan

masyarakat kelas menengah. Nantinya, Metland Transyogi

direncanakan akan memiliki pusat komersil di tengah-

tengah lokasi proyek sebagai nilai tambah untuk penghuni,

Proyek Metland Transyogi dan Metland Cileungsi akan

memperoleh keuntungan berupa ketersediaan akses jalan

raya dan jalan bebas hambatan, ketika Jakarta Outer Ring

Road (JORR) 2 selesai dibangun.

METLAND TAMBUN

metland tambunWith project size covering 37 hectares, Metland Tambun

becomes Metland’s project with a progressive and significant

growth.

Metland Tambun has grown in stages and is planned to shift

to target market from middle-low to middle to middle-up

segment. The upgrade process is realized through changes

on unit concept that was previously non-gated to cluster

where an entrance is guarded by security with more tidy

arrangement. To cater to the middle-up segment the cluster

Platinum was launched, equipped with two entrance gate

facility, security camera, cctv and panic button as a security

facility for residents.

metland transyogiMetland Transyogi is one of Metland's project developed on

135 hectares of land, located in Cibubur area, next to Metland

Cileungsi, and cater to the middle class. In the near future, a

commercial hub is planned to be built in the middle of Metland

Transyogi to boost value for its residents.

Metland Transyogi and Cileungsi will gain benefit from

highway accessibility once Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2

toll road finished its construction.







metland CileungsiProyek Metland Cileungsi dikembangkan di atas lahan

seluas 133 hektar yang difokuskan pada pangsa pasar kelas

menengah dan menengah ke bawah. Lokasi proyek Metland

Cileungsi bersebelahan dengan Metland Transyogi.

Metland Cileungsi didukung oleh fasiltas taman dan area

publik serta aksesibilitas jalan raya Jakarta – Bogor. Dengan

berbagai alternatif rumah yang ditawarkan, proyek Metland

CIleungsi merupakan bagian dari komitmen Metland dalam

mendukung program pemerintah dalam penyediaan

rumah dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

metland CibitungMerupakan proyek pengembangan perumahan Metland

terbaru yang mulai dikembangkan pada tahun 2011.

Didorong oleh berbagai pembangunan infrastruktur

di dalam proyek, Metland Cibitung hingga saat ini

memberikan kontribusi cukup signifikan dalam proporsi

pendapatan usaha Metland dari segmen residensial.

Sebagai bagian dari rencana pengembangan Metland

Cibitung, akan segera dibangun beberapa infrastruktur

pendukung di bagian bawah proyek. Salah satu

pengembangan infrastruktur utama yaitu pembangunan

stasiun kereta sebagai bagian dari jalur double-double track

dengan rute langsung menuju Jakarta (Jakarta – Bekasi

– Cikarang). Selain itu, di bagian atas proyek Metland

Cibitung, akan dekat dengan jalan tol Jakarta Outer Ring

Road (JORR) 2 yang sedang dalam perencanaan.

METLAND CILEUNGSI

metland CileungsiMetland Cileungsi is developed on 133 hectares land area

focusing on middle and middle low class market segment.

Metland Cileungsi project location is adjoining to Metland

Transyogi.

Metland Cileungsi is equipped with park and public facilities

as well as Jakarta – Bogor highway accessibility. With various

range of house type offered, Metland Cileungsi project is part

of Metland’s commitment in supporting the Government to

provide affordable residential for the society.

metland CibitungThe latest residential project development of Metland that

started the development in 2011. Supported by infrastructure

development within the project, Metland Cibitung currently

provides significant contributions to Metland’s revenues

proportion from residential segment.

As part of Metland Cibitung development plan, several

supporting facilities will be developed at the project’s south

area. One of key infrastructure development is railway station

construction, in which a double-double track railroad will

be laid all the way to Jakarta (Jakarta – Bekasi – Cikarang).

Besides, in the north part of Metland Cibitung project, will be

located close to the planned Jakarta Outer Ring Road (JORR)

2 toll road.








Dengan adanya kedua proyek tersebut, proyek Metland

Cibitung akan dapat diakses oleh penghuni menengah

bawah melalui jalur kereta, maupun penghuni menengah

atas yang memiliki kendaraan pribadi melalui tol.

SEgmEn kOmErSIal mal metropolitanSeiring dengan perkembangan wilayah Bekasi dan sekitarnya,

Mal Metropolitan turut mengalami peningkatan pangsa pasar

yang pada awalnya berada pada segmen menengah bawah

menuju menengah. Didukung oleh lokasi yang strategis,

bersebelahan dengan pintu keluar tol Bekasi Barat yang

sekaligus merupakan rute komuter Jakarta, Mal Metropolitan

merupakan pusat perbelanjaan yang strategis yang dilalui oleh

masyarakat Bekasi ketika pulang dari lokasi bisnis di Jakarta.

KINERJA PUSAT BELANJA PT METROPOLITAN LAND TBKPT METROPOLITAN LAND TBK'S SHOPING CENTRE PERFORMANCE 2012

Mal Metropolitan Plaza Metropolitan

Area Total (m2) 48,554 3,042 Total Area (m2)

Okupansi YTD - 2011 (%) 99,80 89,50 Occupancy YTD - 2011 (%)


Tarif sewa rata-rata - 2011 (Rp) 187,594 96,731 Average rental rates - 2011 (Rp)

Tarif sewa rata-rata - 2012 (Rp) 197,552 105,453 Average rental rates - 2012 (Rp)

Pendapatan - 2011 (Rp, juta) 121,183 4,075 Revenue - 2011 (Rp, million)


MAL METROPOLITAN

With these two projects, Metland Cibitung will be accessible

by middle-low residents through the train route and middle

-up residents through private vehicle from toll road.

COmmErCIal SEgmEnt mal metropolitanIn line with the development of Bekasi and its surrounding

area, Mal Metropolitan also enhances its existing market

segment that previously cater to middle-low, it now caters

to the middle segment. Supported by its strategic location,

next to Bekasi Barat toll exit that is also commuter route from

Jakarta, Mal Metropolitan is a strategic shopping centre passed

by the Bekasi residents from the business location in Jakarta.







KINERJA HOTEL PT METROPOLITAN LAND TBK. 2012PT METROPOLITAN LAND TBK'S HOTEL PERFORMANCE 2012

Horison Bekasi @HOM Tambun

Kamar (unit) 166 76 Room (unit)



Tarif sewa rata-rata - 2011 (Rp) 451,555 285,319 Average Room Rate - 2011 (Rp)

Tarif sewa rata-rata - 2012 (Rp) 469,417 286,114 Average Room Rate - 2012 (Rp)



Plaza metropolitanMerupakan proyek pengembangan Metland di segmen

komersial sebagai unit pendukung untuk proyek residensial

di wilayah Tambun. Plaza Metropolitan mengalami renovasi

pada tahun 2012 untuk meningkatkan kualitas dan pangsa

pasar proyek sekaligus mempersiapkan satu anchor tenant

untuk melengkapi fasilitas komersial di Plaza Metropolitan.

horison BekasiHotel Horison Bekasi merupakan proyek Hotel Metland

yang memiliki lokasi strategis di daerah Bekasi yaitu berada

di sebelah kiri gerbang Tol Bekasi Barat dari arah Jakarta

dan bersebelahan dengan Mal Metropolitan sehingga

menawarkan kemudahan akses terhadap jalan raya dan

kemudahan pusat perbelanjaan.

HOTEL @HOM Tambun

Plaza metropolitanMetland development project in commercial segment as

supporting unit for residential project in Tambun. Plaza

Metropolitan was renovated in 2012 to improve quality and

project’s market segment as well as preparing anchor tenats

to complete commercial facility at Plaza Metropolitan.

horison BekasiHotel Horison Bekasi is Metland’s Hotel project located in a

strategic location in Bekasi, next to Bekasi Barat toll gate and

beside Mal Metropolitan that offers toll road and shopping

center accessibility.








Konsep usaha Hotel Horison Bekasi antara lain melalui

penyewaan ruang pertemuan dan kamar yang dapat dipaketkan

melalui produk MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

Pangsa pasar utama Hotel Horison Bekasi adalah Perusahaan

yang memiliki pekerja yang tinggal di wilayah Bekasi dengan

lokasi kantor pusat di Jakarta sehingga membutuhkan sarana

akomodasi di antara Jakarta dan Bekasi.

Terkait dengan konsep pengembangan sebagai hotel

bisnis, Hotel Horison Bekasi memiliki tingkat hunian hampir

100% di hari kerja. Untuk menyeimbangkan tingkat hunian

tersebut, direncanakan pembangunan perluasan untuk

meningkatkan daya tampung hotel sekaligus melengkapi

fasilitas yang ditawarkan.

@hOm tambunMerupakan proyek Metland untuk pengembangan hotel bujet

dengan luas kamar yang lebih luas, yaitu 18m2 dibandingkan

dengan kamar hotel yang setingkatnya yang sebesar 14m2 @

HOM Tambun dikembangkan dengan fokus untuk merambah

pangsa pasar perusahaan yang memerlukan hotel bisnis yang

membutuhkan alternatif pilihan hotel bujet dengan kualitas

layanan prima.

HOTEL HORISON SEMINYAK BALI

Hotel Horison Bekasi business concept is through meeting

room and room rent that are offered through MICE (Meeting,

Incentive, Conference, Exhibition) package. Primary market

segment of Hotel Horison Bekasi is Company that the

employees live in Bekasi with Head Office location in Jakarta

that requires accommodation facility between Jakarta and

Bekasi.

Related to business hotel development concept, Hotel Horison

Bekasi holds almost 100% occupancy rate at the work days.

To balance the occupancy rate, hotel extension is planned to

be developed to raise hotel’s capacity as well as to improve

facilities offered.

@hOm tambunMetland ‘s budget hotel development project with room size

covering 17-18m2 area compared to a typical competitor hotel

room size that is 14m2. @HOM Hotel Tambun is developed with

a focus to capture companies with the needs for a business

hotel market that requires budget hotel alternatives with

excellent service.







horison SeminyakStrata-titled hotel ini merupakan proyek Metland yang

pertama di Bali. Setelah pembangunan hotel selesai, unit-

unit hotel telah terjual habis. Metland masih memiliki

sebanyak 33 unit kamar untuk menambah pendapatan

berulangnya.

Mulai tanggal 1 Desember 2012, Hotel Horison Seminyak

Bali telah resmi beroperasi. Dengan lokasinya yang

strategis terletak di daerah Double Six Seminyak, Metland

berharap Hotel ini dapat menjadi salah satu hotel bintang

4 yang menjadi destinasi para wisatawan.

Sports Centre dan WaterlandWaterland merupakan taman rekreasi air yang berlokasi di

perumahan Metland Menteng, Cakung-Jakarta Timur. Dengan

berbagai pilihan kolam atraktif, Waterland dibuka untuk

umum sekaligus sebagai fasilitas pendukung di lingkungan

perumahan yang dapat menjadi alternatif hiburan keluarga.

Sedangkan Sport Centre adalah pusat olahraga yang

terletak di beberapa proyek residensial Metland sebagai

fasilitas untuk penghuninya. Beberapa contoh fasilitas

WATERLAND

horison SeminyakThis strata-titled hotel is Metland first project in Bali. After the

hotel construction is finished, the hotel units has sold out.

Metland own 33 units room to top up its recurring income.

As of December 1st 2012, Hotel Horison Seminyak Bali is officially

opened. With its location in Double Six Seminyak, Metland

expects the Hotel will be favorite four star hotel destination

for the tourist.

Sports Centre dan WaterlandWaterland is water recreational park located in Metland

Menteng, Cakung- East Jakarta Timur. With various pool type,

Waterland is opened for public and was built to be a supporting

facility at the residential area as a family recreation alternative.

The Sport Centre is a collection of sport facilities located

in several Metland's residential projects as a facility for its

residents. A few examples including indoor futsal field, tennis,








adalah lapangan futsal, tenis, bulu tangkis maupun kolam

renang

grand metropolitanDaya tarik investasi Bekasi yang besar bagi dunia usaha di

bidang retail menjadi salah satu faktor pengembangan

pusat perbelanjaan Grand Metropolitan. Keberadaan Grand

Metropolitan diharapkan dapat mengakomodasi setiap

kebutuhan tersebut. Perusahaan melakukan pengembangan

pusat perbelanjaan Grand Metropolitan di Bekasi tidak jauh dari

lokasi Mal Metropolitan. Pemancangan tiang pertama sudah

dilakukan pada 3 Oktober 2011 yang dihadiri dan diresmikan

olehPelaksanatugas(Plt)WalikotaBekasiDr.RahmatEffendidan

Presiden Direktur PT. Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda Widya.

Pembukaan Grand Metropolitan direncanakan akan dilaksanakan

pada pertengahan tahun 2013 dengan tingkat okupasi yang

diharapkan akan mencapai diatas 85% pada saat grand opening.

Grand Metropolitan hadir dengan mengetengahkan konsep

desain modern kontemporer yang atraktif untuk menarik

perhatian masyarakat kelas menengah atas. Bangunan ini

akan berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektar dengan total

luas bangunan 125.362 m2 dan total area bersih yang dapat

disewakan 47.900 m2 dengan rencana pembukaan jalan

tol Jakarta-Bekasi tepat berada di sisi Grand Metropolitan.

Desain bangunan berlanggam modern ini ditangani oleh

perusahaan konsultan arsitek profesional Amerika Serikat,

yaitu Development Design Group (DDG) yang berpengalaman

menangani banyak desain bangunan komersial terkenal di

beberapa negara.

m gold towerSebagai respons atas banyaknya minat publik akan adanya

hunian vertikal dan ruang kantor yang representatif di Bekasi,

Metland membangun M Gold Tower di atas lahan seluas

4.135m2. Gedung apartemen akan memiliki 140 unit setinggi

17 lantai, dan gedung perkantoran yang bersebelahan akan

memiliki 120 unit setinggi 20 lantai. Lokasi M Gold Tower akan

berseberangan dengan pusat perbelanjaan Metland yang juga

dalam tahap pembangunan, yaitu Grand Metropolitan. Hal

ini diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak, dan

dapat bersimbiosis untuk membentuk suatu CBD di Bekasi.

Pemancangan tiang M Gold Tower sudah dilakukan di bulan

Oktober tahun 2012, dan diharapkan selesai di 2014.

badminton, and a swimming pool.

grand metropolitanBekasi investment’s appeal for business especially in retail

becomes one of reasons for the Company in developing

Grand Metropolitan shopping center. The existence of Grand

Metropolitan is expected to accommodate every need. The

Company develops Grand Metropolitan shopping centre

development in Bekasi close to Mal Metropolitan. The ground-

breaking ceremony was held on October 3rd 2011 and attended

by Bekasi Mayor in charge Dr. Rahmat Effendi and President

Director of PT Metropolitan Land Tbk., Ir. Nanda Widya. Grand

Metropolitan opening is planned in at mid of 2013 with the

occupancy rate expected to reach 85%.

Grand Metropolitan is packaged by promoting modern

contemporary and attractive design to attract middle-up

customers. The building will be located on 2.6 hectares

land area with 125,362 m2 total building area and total net

rentable area is 47,900 m2 with the plan of Jakarta – Bekasi

toll road opening that will be located exactly next to Grand

Metropolitan. The modern contemporary building design is

developed by United States professional architect consultant,

Development Design Group (DDG) that has well-experienced

in handling numerous iconic commercial building design in

several countries.

m gold towerAs response of increasing public demand on vertical

residential and representative office room in Bekasi area,

Metland develops M Gold Tower, a strata-titled building on

4,135 m2 land area. The apartment building will be supported

by 140 units in 17 floors and office building located next to the

apartment with 120 units in 20 floors. M Gold Tower is located

across Metland’s mall that is also currently under construction,

that is Grand Metropolitan. This is expected to deliver benefit

for both projects, and will be able to mutually form an

integrated CBD in Bekasi. M Gold Tower ground breaking was

held on October 2012, and is expected to be finished in 2014.







@hOm hotel CirebonPengembangan proyek @HOM Cirebon berkaitan dengan

pengembangan dan potensi kota Cirebon sebagai kota

yang strategis dan merupakan pertemuan antara tiga kota

besar: Jakarta, Bandung dan Semarang. Selain posisinya

yang strategis, Cirebon memiliki prospek usaha properti

yang cukup menjanjikan.

Sebagai proyek pengembangan hotel bujet di wilayah

Cirebon, @HOM Cirebon memiliki luas kamar standar yang

direncanakan sebesar 21m2, dan dilengkapi dengan adanya

restoran dan beberapa fasilitas lainnya.

@hOm lampung Proyek pengembangan hotel bujet Metland di kawasan luar

Jakarta selanjutnya adalah proyek @HOM Lampung. Pilihan

Metland untuk mengembangkan @HOM Lampung karena

Lampung merupakan pusat bisnis yang cukup berkembang

di Sumatera dan dapat dicapai melalui jalur transportasi

darat, laut dan udara.

@HOM Lampung berlokasi di pusat kota Lampung, berada

di depan Centro Plaza, sebuah pusat perbelanjaan terbesar

di Lampung yang dapat menunjang aktivitas penghuni

@HOM Lampung.

horison JakartaDirencanakan sebagai proyek hotel bintang empat

Metland di wilayah Jakarta. Hingga saat ini, lokasi proyek

sudah ditentukan dengan ketersediaan lahan yang siap

dikembangkan. Proyek Hotel Horison Jakarta mulai

dibangun di tahun 2013

Perluasan horison Bekasi Perluasan Horison Bekasi menawarkan paket MICE (Meeting,

Incentive, Conference, Exhibition) dengan rencana penambahan

kamar yang semula berjumlah 166 kamar diharapkan mencapai

268 kamar melalui proyek perluasan yang akan dimulai pada

tahun 2013. Proyek perluasan ini bertujuan untuk menambah

pendapatan berulang Metland.

@hOm hotel Cirebon@HOM Cirebon development project is related to Cirebon's

potency as the meeting point of three major cities: Jakarta,

Bandung and Semarang. Beside its strategic location, Cirebon

also holds promising property business prospect.

As a budget hotel development project in Cirebon area,

@HOM Cirebon's standard room size is planned to be 21m2,

equipped with restaurant and other facilities.

@hOm lampung Next Metland’s budget hotel project development outside

Jakarta area is @HOM Lampung project. Metland’s choice

to develop @HOM Hotel Lampung is based on the fact that

Lampung becomes growing business centre in Sumatera and

can be accessed both through land and sea transportation

channels.

@HOM Lampung is located in the heart of Lampung, in front

of Centro Plaza, the biggest shopping centre in Lampung to

support @HOM Hotel guest’s activity.

horison JakartaPlanned as 4-star hotel project in Jakarta. Currently, project

location has been determined with land plot that is ready to

be developed. Horison Jakarta will start construction in 2013.

horison Bekasi ExtensionHorison Bekasi Extension offers Meeting Incentive Convention

Exhibition (MICE) package with additional rooms construction

plan from 166 rooms expected to 268 rooms through the

extension process that will be initiated in 2013. This extension

project aims to increase Metland's recurring income.








Pengembangan Sumber daya manusiahuman resources development

Selama tahun 2012, Metland telah mengimplementasikan rangkaian program unggulan untuk memastikan peningkatan kompetensi dan kemampuan SDM Perusahaan menuju tercapainya capital excellence.

Selain portofolio bisnis yang menjanjikan, kemajuan

Perusahaan juga dipengaruhi secara signifikan oleh

keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki

kualitas serta kompetisi optimal sesuai dengan kebutuhan

Perusahaan. SDM Metland merupakan keseluruhan orang-

orang dalam Perusahaan yang memberikan kontribusi

terhadap jalannya Perusahaan. Sebagai sumber daya

utama Perusahaan, perhatian penuh terhadap SDM harus

diberikan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan

kinerja Perusahaan melalui program-program pelatihan,

pendidikan, dan pengembangan. Bagi Metland, SDM

tidak hanya berperan sebagai faktor penting dalam

kegiatan operasional Perusahaan tetapi juga menjadi kunci

pencapaian kinerja maksimal saat ini dan di masa yang

akan datang.

Konsep pengelolaan dan pengembangan SDM Metland

didasarkan pada human capital excellence meliputi proses

rekrutmen, seleksi, pelatihan, penilaian hingga program

khusus untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Selama

tahun 2012, Metland telah mengimplementasikan rangkaian

program unggulan untuk memastikan peningkatan

kompetensi dan kemampuan SDM Perusahaan menuju

tercapainya capital excellence.

In 2012, Metland implemented series of excellent program to ensure HR competency and capability improvement to achieve capital excellence.

Besides promising business portfolio, Company’s growth

is also significantly affected by qualified and competent

Human Resources (HR) pursuant to Company’s necessity.

Metland’s HR is supported by Company’s staff that provides

contribution towards Company’s management. As the

Company’s resources, commitment to HR has to be placed

to enhance employees competency as well as Company’s

performance through training, education and development

programs. Metland places HR not only as an important factor in

Company’s operational activity but also as key of performance

maximization both today and in the future.

Metland HR management and development concept refers

to human capital excellence including recruitment, selection,

training and asessment programs supported also by special

program to ensure employees welfare. In 2012, Metland

has implemented series of featured program to ensure HR

competency and capability improvement towards capital

excellence achievement.







Pengelolaan SDM meliputi aktivitas-aktivitas yang

diarahkan terhadap pembelajaran Perusahaan maupun

individual. Pengembangan sumber daya manusia

menunjukkan suatu upaya yang bertujuan mengubah

perilaku karyawan Perusahaan atau paling tidak

meningkatkan kemampuan untuk berubah.

Konsep pengelolaan sumber daya manusia yang terus

dilakukan dan ditingkatkan adalah melakukan aktivitas-

aktivitas yang diarahkan pada perubahan perilaku,

misalnya: berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan

pengembangan belajar, membuat program-program

pelatihan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan,

dan evaluasi atas program-program tersebut, pemanfaatan

pelatihan dan pengembangan, pengembangan karir,

dan pengembangan organisasi, yang terintegrasi antara

satu dengan yang lain, untuk meningkatkan efektivitas

individual dan Perusahaan.

Pengelolaan SDM Metland selama tahun 2012 mengacu

pada beberapa strategi utama yang terdiri dari berbagai

upaya pembentukan nilai, pedoman serta implementasi

program dan kegiatan. Adapun strategi pengelolaan SDM

yang diterapkan Metland selama tahun 2012, antara lain:

GRAND METROPOLITAN

HR management includes directed activity both on individual

or Company educational program. HR development indicates

continuousefforttotransformCompany’sstaffbehaviourorat

least to enhance the ability to change.

Continously implemented and improved HR management

concept is ensured through several activities on behavior

changing, such as: related to educational development

and opportunity availability, formulating training program

including planning, implementating and evaluating the

program, training and development utilization, career

development and organizational development that are

integrated to each other to enhance individual and Company’s

effectiveness.

Metland's HR management in 2012 refers to several major

strategies consisting of values and guidelines internalization

as well as programs and activities implementation. Regarding

HR management strategy implemented by Metland in 2012,

are as follows:








a) Penyusunan pedoman perilaku (Code of Conduct/COC)

dan budaya perusahaan sebagai perangkat pedoman

perilaku bagi seluruh Manajemen dan karyawam

Metland.

b) Sosialisasi serta internalisasi COC dan budaya

perusahaan secara berkala.

c) Menyempurnakan mekanisme rekrutmen pegawai

melalui pemanfaatan teknologi informasi (e-recruitment).

d) Meningkatkan efektivitas seleksi pegawai.

e) Melakukan kegiatan pelatihan dan seminar untuk

meningkatkan kompetensi pegawai.

f) Melakukan kegiatan outbond untuk mempererat

hubungan antar pegawai.

g) Pemberlakuan mekanisme reward and punishment

berdasarkan kinerja.

h) Pembentukan saluran komunikasi internal pegawai.

Produktivitas Sdm dua tahun terakhirSecara umum produktivitas SDM dalam dua tahun terakhir

mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan turunnya

angka turn over karyawan, bertambahnya jumlah SDM

seiring dengan bertambahnya pengembangan proyek-

proyek pembangunan di Metland.

Tercapainya beragam target kerja, penghargaan dari

berbagai instansi,usaha untuk terus melakukan efisiensi dan

meminimalkan kekurangan, meningkatnya kesempatan

jenjang karir internal, yang berdampak pada hasil kerja

yang dihasilkan SDM terus meningkat dan meningkatnya

kepuasan pelanggan.

rekrutmenProgram rekrutmen SDM Metland didasarkan pada relevansi

kebutuhan organisasi Perusahaan. Proses rekrutmen

diawali oleh informasi mengenai posisi yang dibutuhkan

oleh Perusahaan yang mencantumkan deskripsi, spesifikasi

dan keterangan lain yang berkaitan dengan posisi tersebut.

Dalam proses rekrutmen, Metland menyebarkan informasi

lowongan pekerjaan di media cetak dan online terkemuka

serta menjamin kesempatan yang setara bagi calon

pegawai yang memiliki kompetensi sesuai dengan posisi

yang dibutuhkan.

Selama tahun 2012, Metland telah memperbaiki sistem

rekrutmen pegawai melalui beberapa kegiatan sebagai

berikut:

a) Code of Conduct (COC) and corporate culture preparation as

guideline for every Metland’s management and employees.

b) Periodic COC and corporate culture socialization as well as

internalization.

c) Refining employees recruitment mechanism through

information technology (e-recruitment).

d) Enhancingemployeesselectioneffectiveness.

e) Performing training and seminar activities to improve

employees competency.

f ) Performing outbond activity to strengthen relationship

between the employees.

g) Implementing reward and punishment mechanism based

on performance.

h) Developing employees internal communication channel.

two recent Years hr ProductivityGenerally, HR productivity in the last two years experiences

improvement. This is indicated by decreasing on employees

turnover rate, increasingnumberofstaff inaccordancewith

Metland projects development.

The achievement of several performance targets and awards

from various institutions, attempt to continuously enhance

efficiency and minimize flaw, increasing internal career path

opportunity that will affect HR working result as well as

customers satisfaction.

recruitmentMetland HR recruitment program refers to Company’s

organizational necessity relevance. The recruitment process is

initiated by information disclosure on required position by the

Company mentioning the positions’s description, specification

and other related information. On the recruitment process,

Metland distributed information on vacancy in leading printed

and online media as well as ensuring equal opportunity for

prospective employees that hold relevant competency.

In 2012, Metland improved employees recruitment system

through following activities:







Aplikasi Calon PegawaiCandidates Application

Seleksi oleh Human Resource Department (HRD)

Selection by HRD

PenggunaUsers

WawancaraInterview

Seleksi FinalFinal Selection

Hasil SeleksiSelection Result

SeleksiSeleksi SDM Metland didasarkan pada kesesuaian

antara kompetensi pegawai dan kebutuhan organisasi

Perusahaan. Proses seleksi pegawai Metland dilakukan

secara transparan dan wajar tanpa tindakan diskriminatif

yang tidak relevan dengan kapabilitas pegawai. Proses

seleksi pegawai Metland pada tahun 2012 dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut:

Pelatihan dan PengembanganPerusahaan mempersiapkan berbagai kegiatan pelatihan

dan pengembangan pegawai yang terbuka bagi seluruh

karyawan Metland. Program pelatihan bagi karyawan

Metland secara spesifik meliputi kegiatan yang secara

khusus diadakan untuk unit kerja tertentu misalnya

pertemuan rutin bulanan Departemen Sales dan

Marketing, di mana setiap tiga bulan dilaksanakan dengan

mengundang pembicara eksternal serta program pelatihan

dan pengembangan lain yang telah dirancang sebelumnya

yang terdiri dari general training, functional training dan

culture training.

Biaya yang dialokasikan untuk melakukan kegiatan

pendidikan dan pelatihan SDM Metland selama tahun 2012

mencapai Rp324.868.296.

Jumlah hari pelatihan berdasarkan jenis pelatihan dan

peserta per level organisasi selama tahun 2012, sebagai

berikut:

JUMLAH HARI PELATIHAN SDM BERDASARKAN JENIS DAN PESERTA PER LEvEL ORGANISASI 2012TOTAL HR TRAINING DAYS BASED ON TRAINING TYPE AND PARTICIPANTS PER ORGANIzATION LEvEL 2012

Jenis PelatihanTraining Type

Wakil DirekturVice Director

Manajer UmumGeneral Manager

ManajerManager

PenyeliaSupervisor

StafStaff

Pelatihan UmumGeneral Training 2 8 18 15 8

Pelatihan FungsionalFunctional Training 4 80 40 6 3

SelectionMetland HR selection refers to conformity between employees’

competency and Company’s organizational necessity. The

employees selection in Metalnd is performed transparently and

fairly without any irrelevant discriminative tendency towards

employees’ capabilities. The employees selection process in

2012 was conducted on several stages, as follows:

training and developmentThe Company prepares various employees training and

development activities dedicated for every Metland

employees. The employees training program includes special

activity organized for particular working unit, such as monthly

periodic meeting with Sales and Marketing Department,

where in every 3 months is implemented by inviting external

speakers as well as other training and development programs

formulated before consist of general training, functional

training and culture training.

Budget allocated for implementing Metland HR training and

education activity in 2012 amounted to Rp324.868.296.

Number of training days based on training type and participant

per oganization level in 2012, as follows:








Management Trainee (mt)SDM di bidang teknik merupakan faktor pendorong utama

bagi Metland dalam mengembangkan usaha. Menyadari

pentingnya hal tersebut Metland mempersiapkan sejak dini

kebutuhan SDM tersebut melalui program Management

Trainee (MT). Program ini diharapkan dapat menjamin

ketersediaan tenaga profesional. Perekrutan MT dilakukan

dengan melakukan pencarian bibit di universitas-

universitas ternama melalui career day. Hingga tahun

2012 Metland telah melakukan kunjungan ke Universitas

Diponegoro, Universitas Parahyangan, Institut Teknologi

Bandung dan Universitas lainnya.

kerjasama dengan Universitas trisakti Seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru yang

dikembangkan oleh PT Metropoitan Land Tbk (Metland),

kebutuhan akan SDM juga turut meningkat. Kebutuhan ini

yang membuat Metland menjalin kerjasama dengan Fakultas

Ekonomi (FE) Universitas Trisakti melalui penandatanganan

Nota Kesepahaman. Kerjasama ini bertujuan untuk

memperoleh tenaga kerja berkualitas yang siap mengikuti laju

pertumbuhan perusahaan. Kerjasama pengembangan SDM

ini tidak hanya pada pengadaan karyawan dari lulusan terbaik

dari FE universitas Trisakti tetapi juga fasilitas kelas khusus

karyawan bagi karyawan-karyawan Metland yang lulusan

D3 ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Dengan

adanya kerjasama ini maka informasi kebutuhan karyawan

Metland akan diinformasikan kepada fakultas untuk kemudian

direkomendasikan mahasiswa dengan prestasi terbaik.

management trainee (mt)HR in technical sectors becomes the main supporting factor for

Metland in developing its business . Realizing the importance

of such factor, Metland prepares HR necessity as early as

possible through Management Trainee (MT) program. This

program is aimed to ensure professional manpower supply.

MT recruitment is performed by observing potential at leading

universities through career day. As of 2012, Metland conducted

some visits to Universitas Diponegoro, Universitas Parahyangan,

Institut Teknologi Bandung and other universities.

Partnership with Universitas trisaktiIn line with increasing number of new project developed by PT

Metropolitan Land Tbk. (Metland), HR demand is also higher.

This necessity encourages Metland to develop partnership

with Faculty of Economy (FE), Universitas Trisakti through the

signing of Memorandum of Understanding. This partnership

is aimed to obtain qualified HR that is ready to adhere with

Company’s growth. HR development partnership is not only

limited on employees procurement from FE universitas Trisakti

graduate but Metland also facilitates for its employees that

hold Diploma Degree to continue their study to Bachelor

Degree. Within this partnership, information about Metland

employees necessity will be delivered to the faculty to be later

recommended to the outstanding performed students.







magangSebagai bagian dari kegiatan pengembangan SDM, Metland

membuka kesempatan bagi mahasiswa yang akan melakukan

magang untuk memperkenalkan dunia kerja. Sepanjang 2012

Metland telah menerima mahasiswa magang dari Universitas

Petra fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Bisnis Internasional

yang melakukan magang di bagian pengembangan usaha

dan mahasiswa magang dari LP3I fakultas Ekonomi jurusan

Komputer Akuntansi yang berkesempatan magang di

departemen umum dan akuntansi.

PenilaianTahap penilaian (assessment) pegawai dilakukan

sebagai landasan proses kenaikan jabatan, perubahan

status kepegawaian ataupun penentuan remunerasi

pegawai Metland. Penilaian pegawai dilakukan dengan

mengaplikasikan Indikator Kinerja Utama (Key Performance

Indicators/KPI) yang disusun berdasarkan kriteria

kompetensi, performa dan perilaku pegawai dalam

menjalankan tugas dan kewajiban di unit kerja masing-

masing.

kesejahteraan karyawanPerusahaan berkomitmen untuk mengedepankan aspek

keberlanjutan pegawai, terutama dalam menjamin tercapainya

kesejahteraan karyawan baik selama bertugas maupun

setelah purna tugas nantinya. Sebagai wujud komitmen

tersebut, Perusahaan menyusun standar minimum upah

pegawai Perusahaan dan Anak Perusahaan mengacu pada

Upah Minimum Regional (UMR) yang diterapkan pemerintah

disesuaikan dengan wilayah kerja di mana Perusahaan dan

Anak Perusahaan melakukan kegiatannya.

Selain itu, Perusahaan juga mengikutsertakan karyawan

dalam program asuransi kesehatan dan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (Jamsostek). Hingga 31 Desember 2012,

tercatat 823 karyawan telah terdaftar dalam program

asuransi kesehatan dan 936 karyawan dalam program

Jamsostek. Perbandingan keikutsertaan karyawan Metland

dalam program asuransi kesehatan dan Jamsostek pada

tahun 2011 dan 2012, sebagai berikut:

InternshipAs part of HR development activity, Metland offers an

opportunity for the employees that will continue their study

on internship level to introduce the employment world.

During 2012, Metland hosted internship students from

International Business Management from Faculty of Economy

- Petra University that participated on internship at business

development department and internship student from,

Computerized Accounting study of Faculty of Economy – LP3I

that participated in general and accounting department.

assessmentEmployees assessment stage is performed as the promotion

process foundation, employment status changer or Metland

employees remuneration package formulation. The employees

assessment is carried by applying Key Performance Indicators

or organized referring to competency, performance and

employees’ attitude criteria in implementing duties and

responsibilities in their respective working units.

Employees WelfareThe Company is committed to promote employees sustainability

aspect, especially in ensuring realization of employees welfare

both during their employment or post-employment. As a

proof of the commitment, the Company formulates employees

minimum wages standard of the Company and Subsidiaries

pursuant to regional minimum wage implemented by the

Government referring to respected working area where the

Company and Subsidiaries operate their activities.

Moreover, the Company also registered employees on the

Employees Social Insurance Program (Jamsostek). As of

December 31st, 2012, recorded that 823 employees had been

registered in health insurance program while 936 employees

in Jamsostek program. The comparison between Metland

employees participation on Health and Jamsostek program in

2011 and 212 is as follows:








Profil SdmSebagai Perusahaan properti terkemuka, SDM Metland

meliputi jajaran Manajemen dan pegawai yang bekerja di

kantor pusat maupun sejumlah lokasi proyek di berbagai

daerah.

Perusahaan menetapkan kebijakan kepegawaian dengan

sistem kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) untuk

karyawan baru sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan no.13

tahun 2003 dan Peraturan Perusahaan sebelum karyawan

diangkat menjadi karyawan tetap.

Total karyawan Metland hingga akhir tahun 2012 tercatat

mencapai 943 orang, atau mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,6% atau 15 orang.

Terjadinya perubahan dalam jumlah karyawan Metland

pada tahun 2012 disebabkan oleh penambahan proyek-

proyek baru.

Rincian mengenai jumlah karyawan Metland berdasarkan

lokasi pekerjaan, level organisasi, tingkat pendidikan, usia,

jenis kelamin dan jabatan, sebagai berikut:

KEIKUTSERTAAN KARYAWAN DALAM PROGRAM ASURANSI KESEHATAN DAN JAMSOSTEK PERIODE 2011 - 2012EMPLOYEES' PARTICIPATION ON HEALTH INSURANCE AND JAMSOSTEK PROGRAM 2011 - 2012 PERIOD

Jenis FasilitasFacility Type 2011 2012

Asuransi KesehatanHealth Insurance

822 823

JamsostekEmployees Social Insurance Program

928 936

hr ProfileAs a leading property Company, Metland's HR includes the

management and employees work at Head Office or project

locations at various area.

The company implements employment policy under Specific

Time Employment Agreement (PKWT) contract for new

employee referring to Employment Law no. 13 of 2003 as well

as Company's regulation before appointment as a permanent

employee.

Total number of Metland’s employees’ as end of 2012 is

recorded to reach 943 employees or 1.6% increase of 15

employees increased compared to previous year. The raise on

Metland’s empoyees number in 2012 was due to new projects

development.

Detail of Metlad employees number based on employment

status, education level, age, gender and position are as follows:

PermanenPermanent700 (75%)

PermanenPermanent682 (72%)

Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2011

Employees Profile Based on Employment Status 2011

total 928

kontrak (PkWt)temporary

(PkWt Contract)228 (25%)

Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2012

Employees Profile Based on Employment Status 2012

total 943

kontrak (PkWt)temporary (PkWt Contract)

261 (28%)







Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikannumber of employees based on education level

Jumlah pegawai berdasarkan tingkat usianumber of employees based on age group

284 (31%)

156 (17%)

4 (0,3%)

460 (50%)

10 (0,7%)14 (2%)

172 (18%)

2 (0,4%)

455 (48%)

6 (0,6%)17 (2%)

292 (31%)

2011total 928

2012total 943

>55 tahun/ years

41-50 tahun/ years

21-30 tahun/ years

51- 55 tahun/ years

31-40 tahun/ years

< 21 tahun/ years

2011total 928

SltP: 58 (6%)Sd: 11 (0,8%)

S2: 16 (2%)

S1: 222 (24%)

d3: 100 (11%)

SmU: 519 (56%)d1: 1 (0,1%)d2: 1 (0,1%)

2012total 943

SltP: 53 (6%)

d1: 20 (2%)

Sd: 6 (1%)

S1: 240 (25%)

d3: 102 (11%)

SmU: 505 (54%)

d2: 1 (0.1%)

S2: 16 (2%)

SLTPJunior high school

S2Master degree

D3Diploma

D1Diploma

SDElementary school

S1Bachelor degree

D2Diploma

SMUHigh school








Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelaminnumber of employees based on gender

laki-lakimale764 (82%)

PerempuanFemale164 (18%)

2011total 928

laki-lakimale758 (83%)

PerempuanFemale185 (17%)

2012total 943

Jumlah pegawai berdasarkan jabatannumber of employees based on position

DirekturDirector

GMGM

ManajerManager

StafStaff


VGMVGM

PeyeliaSupervisor

Tenaga PelaksanaForeman

5 (1%)

114 (12%)

3 (0.5%) 12 (1%)

396 (43%)

4 (0.5%)60 (6%)

334 (36%)

2011total 928

270 (29%)

51 (5%)

146 (15%)

5 (1%)6 (1%)

449 (48%)

10 (1%)6 (1%)

2012total 943







Pengelolaan hubungan IndustrialPengelolaan SDM mencakup proses pengelolaan Hubungan

Industrial yang secara efektif akan menunjang suksesnya

pencapaian tujuan Perusahaan. Hubungan industrial sering

dikaitkan dengan keterlibatan karyawan,manajemen

dan instansi tenaga kerja. Perusahaan terus berupaya

meningkatkan proses pengelolaan hubungan industrial

agar dapat menciptakan hubungan kerja yang baik,

diantara lain melalui:

a) Pembinaan Komunikasi yang Efektif

1. Manajemen Partisipatif

Melalui manajemen partisipatif ini, para karyawan

diberi kesempatan untuk ikut serta dalam proses

pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan

tertentu oleh atasannya. Hal ini bertujuan agar

terbentuk sikap positif dan keyakinan dari para

karyawan bahwa mereka telah diperlakukan dengan

baik dan bahwa atasan mereka merupakan pihak

yang tepat untuk menyampaikan pendapat mereka.

2. Manajemen Kinerja

Karyawan harus memahami tugas-tugas yang harus

dilakukannya, diberikan informasi yang diperlukan

untuk melakukan pekerjaan dengan baik, untuk

menghindari kondisi ketidak-jelasan tugas-tugas

yang harus dilakukan oleh para karyawan dan

diberikan umpan balik atas kinerja yang telah

dilakukan.

3. Keterbukaan Komunikasi

Perusahaan mengharapkan karyawan untuk

menyampaikan berbagai masalah/keluhan

kepada atasannya. Dengan demikian karyawan

didorong untuk mencari penyelesaian masalah

yang dihadapinya tetap dalam kerangka struktur

organisasi yang ada, sehingga dapat dipastikan

semua masalah dapat diselesaikan.

b) Kepercayaan dan Keterbukaan

Kepercayaan dan keterbukaan dari seluruh karyawan

merupakan hal yang penting bagi Perusahaan untuk

tetap dapat mengelola hubungan industrial yang baik.

c) Program kompensasi imbalan dan sanksi

Pemberian kompensasi, sistem imbalan dan sanksi

serta berbagai program kesejahteraan lainnya

diberikan secara tepat kepada karyawan untuk

mendorong karyawan berprestasi secara maksimal di

Industrial relation managementHR management include Industrial Relation Management

that will effectively support Company’s objectives. Industrial

relation oftenly relates with employees, management and

workers associations. The Company is committed to enhance

industrial relation management process to establish favorable

working relation through following activities:

a) Effective Communication Reinforcement

1. Participatory Management

Through the participatory management, employees

were provided the opportunity to participate in

decision-making process or particular decision-making

by their superior. This is aimed to establish a positive

attitude and as an assurance to all employees that

they have been appropriately treated and that their

superiors are the right person to communicate their

aspirations.

2. Performance Management

Employees shall understand duties obligated to them,

provided necessary information to properly implement

them, to avoid hesitations when executing duties, and

also provided feedback regarding their performance.

3. Communication Disclosure

The Company expects the employees to address

any of their concern/complaints to their supervisors.

Therefore, the employees are encouraged to overcome

their problem within existing organizational structure

to ensure that every problem is solved.

b) Trust and Transparency

Trust and transparency from every employees become

important factors for the Company to properly manage

industrial relation.

c) Compensation, reward and punishment program

Compensation provision, reward and punishment system

as well as other welfare programs are provided for the

employees to encourage outstanding employees to work

optimally for the Company. Examples: incentive provision








dalam Perusahaan. Contoh: Pemberian bonus bagi para

karyawan yang berprestasi di atas rata-rata, kenaikan

gaji berkala yang dilakukan sesuai dengan kemampuan

Perusahaan dan kenaikan gaji pada industri sejenis,

bantuan biaya pendidikan bagi karyawan yang ingin

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih

tinggi yang relevan dengan pekerjaannya, dll.

d) Lingkungan Kerja yang Sehat dan Aman

Lingkungan kerja yang sehat dan aman akan

menciptakan ketenangan bekerja bagi para karyawan.

Lingkungan kerja yang tidak memberikan perlindungan

yang baik bagi karyawan, akan memberikan ruang

bagi terjadinya kecelakaan kerja dan menurunnya

produktivitas kerja karyawan.

Penghargaan kepada karyawanSebagai bentuk apresiasi dan penghargaan dari

Perusahaan kepada seluruh Karyawan, pada tahun 2012

Metland memberikan penghargaan kepada karyawan yang

dinilai berkontribusi besar dalam meningkatkan kinerja

Perusahaan. Berikut perincian dari penghargaan yang

diberikan kepada Karyawan selama tahun 2012:

PENGHARGAAN KARYAWAN METLAND 2012METLAND EMPLOYEES AWARD 2012

Nama PenghargaanAward Name

Tanggal PenganugerahanAwarding Date

Top 10 Contributor 2012 19 Februari 2013 February 19th 2013

The Best Sales Executive 2012 19 Februari 2013 February 19th 2013

Top Sales 2012 19 Februari 2013 February 19th 2013

The Best Project 2012 19 Februari 2013 February 19th 2013

rencana Pengembangan Sdm 2013Seiring dengan perluasan pengembangan proyek Metland

pada tahun 2013, baik proyek di sektor residensial

maupun komersial, Perusahaan mempersiapkan diri

untuk mengadakan peningkatan efektivitas dan efisiensi

organisasi internal guna mendukung peningkatan kegiatan

operasional terkait dengan pengembangan proyek

tersebut. Kondisi tersebut secara langsung akan berdampak

pada SDM di Perusahaan. Menghadapi tantangan dalam

perluasan pengembangan proyek tersebut, Perusahaan

akan melakukan penyesuaian dalam standar rekrutmen dan

seleksi pegawai serta mengintensifkan kegiatan pelatihan

dan pengembangan guna memaksimalkan kompetensi

pegawai untuk mencapai tujuan Perusahaan.

for above average outstanding employees, periodic salary

appraisal in line with the Company’s performance and to

comparable companies within the industry, education

grant for employees willing to continue their study at higher

education level considered relevant with their duties.

d) Sound and Secure Working Environment

Sound and healthy working surroundings will establish

conducive working environment for the employees.

Working surroundings that did not provide employee’s

safety may lead to occupational hazards and decrease their

working productivity.

Employees awardAs a form of the Company’s appreciation and award to its

employees, in 2012, Metland handed awards named The Best

10 Contributors. Followings are details of those awards in 2012:

hr development Plan 2013Along with Metland’s project development in 2013, both

residential and commercial projects, the Company prepares to

implement internal organization effectiveness and efficiency

improvement to support operational activity enhancement

related to the project development. The condition will

directly affect human capital or HR aspect at the Company.

In overcoming project development extension challenges,

the Company will execute employees selection and adjust

recruitment standard as well as intensify training and

development activities to optimize employees competency to

achieve Company’s objectives.







Di sisi lain, peningkatan kompetensi SDM dan efektifitas

organisasi juga akan diiringi oleh perbaikan dan

penyempurnaan aspek kesejahteraan karyawan. Sebagai

perwujudan komitmen tersebut, pada tahun 2013,

Metland akan mengadakan peninjauan ulang dalam skema

remunerasi dan promosi karyawan serta memperluas kerja

sama dengan berbagai mitra strategis guna memberikan

fasilitas kesehatan dan asuransi yang lebih optimal pada

seluruh karyawan.

Untuk meningkatkan kompetensi SDM Metland,

Perusahaan telah merencanakan peningkatan jumlah hari

pelatihan yang akan diselenggarakan pada tahun 2013,

dengan rincian sebagai berikut:

RENCANA PELATIHAN SDM BERDASARKAN JUMLAH HARI DAN PESERTA PER LEvEL ORGANISASI 2013HR TRAINING PLAN BASED ON NUMBER OF DAYS AND PARTICIPANT PER ORGANIzATION LEvEL 2013

Jenis PelatihanTraining Type


General ManagerGeneral Manager

ManajerManager

PenyeliaSupervisor

StafStaff

Pelatihan UmumGeneral Training 10 15 20 30 25

Pelatihan FungsionalFunctional Training 10 10 15 35 20

On the other hand, HR competency and organization

effectiveness improvements will also be supported by

employees welfare enhancement and refinement. As a

realization of such commitment, in 2013, Metland will perform

review on its employees remuneration and promotion scheme

as well as expand partnership with strategic partners to provide

more optimum health and insurance facilities to the employees.

To improve Metland’s HR competency, the Company plans an

additional training days that will be implemented in 2013 with

detail as follows:

Sustainable HR development plan is carried through several

activities:

a) Improve employees working productivity.

b) Increaseemployeesworkingefficiencyandeffectiveness.

c) Minimize working errors and complaints both from internal

or external parties.

d) Enhance service both to internal or external parties.

e) Expand career opportunity for the employees.

f ) Enhance employees’ technical and conceptual capabilities.

g) Enhance employees’ compensation, award and working

appreciation system.

h) Management Trainee Program.

i) Internship cooperation and partnership with universities.

Rencana pengembangan SDM yang berkesinambungan

dilakukan dengan melakukan berbagai cara, yaitu :

a) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

b) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan

c) Meminimalkan kesalahan dalam bekerja,keluhan dari

pihak internal maupun eksternal.

d) Meningkatkan pelayanan kepada pihak internal dan

eksternal.

e) Meningkatan peluang karier bagi karyawan

f) Meningkatkan kemampuan teknis dan konseptual

karyawan

g) Peningkatan sistem kompensasi,penghargaan atas

prestasi kerja karyawan

h) Program Management Trainee

i) Kerjasama magang dan kemitraan dengan perguruan

tinggi.








Fokus implementasi Teknologi Informasi Metland tahun 2012 adalah ketersediaan Teknologi Informasi yang handal untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional Perusahaan terutama dalam aspek manajemen data.

Focus of Metland’s Information Technology (IT) system implementation in 2012 is to provide a reliable Information Technology system to support the Company’s business and operational activities especially regarding data management.

teknologi InformasiInformation technology

Visi menjadi Perusahaan Pengembang yang terkemuka dan

terpercaya mengharuskan Metland untuk senantiasa menerapkan

teknologi informasi terkini dalam kegiatan operasional dan

pengelolaan manajemen Perusahaan. Untuk mendukung

pemanfaatan teknologi informasi di Metland, pada tahun 2012

Perusahaan telah menyusun kerangka kerja Teknologi Informasi

yang merangkup pandangan, tujuan dan realisasi kegiatan

Metland dalam bidang teknologi informasi. Metland dapat

digambarkan sebagai berikut:

dukungan operasional sehari-hariday to day operational support

Finalisasi tender pengadaan IPStender finalization for integrated property system (IPS) procurement

Pengembangan jaringan untuk akses remote-data - cloudnetwork development for remote data acces - cloud

Persiapan server baik software atau hardwareServer preparation, both software and hardware

Implementasi IPS Implementation of IPS

Implementasi IPS Implementation of IPS



2013Siap lepas landasready for to take -off

2012menyesuaikan kebutuhan bisnis dan kemampuan internal sehari-harialigning business needs and internal capabilities

2011Pondasi pertumbuhanFoundation growth

KERANGKA KERJA TI METLAND METLAND IT FRAMEWORK

Company’s vision to be foremost and trustworthy developer

encouraged Metland to always implement recent information

technology in every Company’s operational and management

activities. To support IT implementation at Metland, in 2012 the

Company has formulated Information Technology Framework

(IT Framework) including the vision, objectives and realization

of Metland’s activity on information technology aspect.

The Metland’s Information Technology Framework can be

illustrated as follows:







Kerangka kerja TI Metland ditandai dengan penyempurnaan

aspek TI sebagai fondasi perkembangan Perusahaan pada

tahun 2011. Dalam tahapan tersebut, aspek TI diarahkan

untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari

Perusahaan dengan capaian utama finalisasi pengadaan

aplikasi Integrated Property System (IPS).

Tahapan tersebut kemudian dilanjutkan dengan

sinkronisasi antara kebutuhan bisnis dan kemampuan

internal Metland pada tahun 2012. Dalam tahapan

ini, Perusahaan mengembangkan jaringan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen data

yang ditunjang oleh penyempurnaan server Perusahaan

baik melalui pengembangan software maupun hardware.

Pada tahun 2013, Metland merencanakan untuk

mengimplementasikan seluruh sumber daya TI termasuk

penerapan Integrated Property System (IPS). Sebagai

rencana jangka panjang, Perusahaan juga merencanakan

untuk menerapkan Advance Software Technology (AST)

Global guna mencapai tujuan Metland sebagai Perusahaan

Pengembang yang handal dalam aspek usaha dan

operasional.

Program dan aktivitas kerja tI 2012Guna mendukung kegiatan operasional Perusahaan, tahun

2012 Metland telah melakukan serangkaian program

dan kegiatan yang berkaitan dengan aspek TI. Selama

tahun 2012, sistem TI Perusahaan dikembangkan secara

komprehensif untuk menopang kinerja Metland. Fokus

implementasi TI Metland tahun 2012 adalah bagaimana

TI mampu mendukung kegiatan usaha dan operasional

Perusahaan terutama dalam aspek manajemen data untuk

menghasilkan laporan yang dapat dievaluasi secara berkala

untuk memprediksi berbagai hambatan yang berpotensi

mengganggu kelancaran usaha Perusahaan.

Peningkatan infrastruktur jaringan Wide Area Network (WAN)

dimulai pada awal tahun 2012 dan berhasil diselesaikan

pada pertengahan 2012. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

mengakselerasi akses data ke server Perusahaan sehingga

memungkinkan konsolidasi data antar-departemen secara

lebih efisien. Untuk meningkatkan kapabilitas jaringan

WAN tersebut juga didukung oleh aplikasi perangkat lunak

“Graph On”. Hasilnya, para pengguna yang terdaftar dapat

mengakses data kapanpun, dimanapun dan secara real-time,

Metland’s IT Framework is initiated with IT aspect refinement

as Company’s development foundation in 2011. On the

foundation phase, IT aspect was directed to support daily

operational activities of the Company with primary objectives

on Integrated Property System (IPS) application procurement

finalization.

The phase later was followed by the synchronization of

Metland’s internal capabilities and business necessity in 2012.

In this phase, the Company developed network to enhance

datamanagementefficiencyandeffectiveness supportedby

Company’s server sophistication both through software or

hardware development.

In 2013, Metland plans to implement Integrated Property

System (IPS) implementation to achieve Metland’s objective as

reliable developer on business and operational aspects.

It Program and Working activity 2012To support operational activity of the Company, in 2012

Metland has performed a series of programs and activities

related with IT. During 2012, the IT system of the Company

has been comprehensively developed to support Metland’s

performance. Focus of Metland’s IT implementation in 2012

relates on IT capability to support Company’s business

and operational activity especially on data management

to produce periodically evaluated report in order to assess

potential issues that may bring negative impact on Company’s

business sustainability.

Wide Area Network (WAN) network infrastructure

sophistication was initiated at the beginning of 2012 and was

successfully completed by mid-2012. The program aimed to

accelerate data transfer to Company’s server to perform more

efficient inter-department data consolidation. To enhance its

capability, the WAN network is also supported by Graph On

software application. As the result, the registered user will

be able to access data anytime, anywhere and in real time,

without facing any risk on data security issue. Aside from








tanpa risiko terganggunya aspek keamanan data. Terlepas dari

semua keunggulan tersebut, program tersebut juga dilakukan

sebagai dasar penerapan Integrated Property System.

Pada pertengahan 2012, program tersebut berhasil

diimplementasikan secara sempurna dengan kinerja yang

diharapkan akan positif hingga akhir 2013. Perusahaan

telah menginvestasikan upaya, waktu dan biaya

untuk menghasilkan kualitas pelaporan yang optimal,

meningkatkan hubungan kerja antar departemen dan

Perusahaan sekaligus dengan para mitra kerja dan

pelanggan.

Secara lebih spesifik, implementasi aplikasi TI di Metland

selama tahun 2012 juga diterapkan pada Departemen

Finance dan Accounting, jaringan terpadu antara Sistem

Internal Metland dan rekanan perbankan memungkinkan

terselenggaranya pemantauan data terkini baik dalam hal

piutang maupun hutang usaha. Software yang bekerja secara

langsung kepada penggunanya mendorong Perusahaan

untuk membentuk dan menjaga standar laporan yang

terintegrasi. Data yang terdeskripsi dalam laporan digital

tersebut akan lebih akurat dan dapat diakses seketika.

the usefullness of the program, this was also a foundation of

Integrated Property System implementation.

In mid 2012, the program was comprehensively implemented

with expected to continue through 2013. The Company

invested effort, time, and financial resources to produce

optimum reporting quality, enhancing both inter-department

or Company’s working relations as well as with customers and

vendors.

In specific, IT application implementation at Metland in 2012

was also implemented in Finance and Accounting Department,

to integrated network between Metland’s internal system and

banking partners, which encourages the implementation of

up-to-date data monitoring both in payables and receivables.

Software that works directly to its users encouraged the

Company to formulate and maintain integrated reporting

standard. Data detailed on digital report will be more accurate

and can be accessed immediately.







Aplikasi ini juga dikembangkan untuk mendukung

hubungan kerja dengan para penyedia jasa. Melalui aplikasi

ini, staf Perusahaan dapat memantau perkembangan

konstruksi yang sedang berlangsung, sebagaimana

status pembayaran yang telah dilakukan. Terbentuknya

konsolidasi antara dua hal tersebut memastikan bahwa

tahap konstruksi dan pembayaran telah berlangsung

dengan baik dan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Ketika Integrated Property System dalam aspek hubungan

pelanggan dapat diimplementasikan pada tahun 2013,

peningkatan kinerja Perusahaan diharapkan dapat tercapai.

Operator layanan pelanggan akan mampu memantau

perkembangan aplikasi kredit perumahan milik nasabah,

jadwal pembayarannya dan juga realisasi terkini. Dengan

adanya informasi dalam semua aspek tersebut pada

pusat data Perusahaan, pihak Metland dan pelanggan

dapat mendiskusikan masalah yang dihadapi tanpa harus

berkonsultasi dengan banyak pihak, memungkinkan

penanganan masalah secara efektif dan efisien. Keluhan

pelanggan yang diterima juga akan didokumentasikan

sehingga dapat diakses oleh pengguna terdaftar.

Penggunaan TI dapat meningkatkan pelayanan pelanggan

melalui M-Access. Tingkat penyelesaian penerapan dan

pengembangan aplikasi IPS Tahun 2012, sebagai berikut:

The application is also developed to support working relation

with the vendors. Through this application, Company’s staff

will be able to supervise current construction progress, and

compare this to the received payments. The establishment of

consolidation on both aspects will ensure that construction

and payment phases have been appropriately performed and

referring to both parties’ agreement.

When the Integrated Property System on customer relations is

implemented in 2013, Company’s performance improvement

is expected. The customer service operator will be able to

supervise customers’ mortgage application progress, payment

schedule and recent realization. With the availability of all

information within the Company’s data center, Metland

and the customers may discuss issues without consulting

numerousparties,encouragingeffectiveandefficientproblem

settlement. The customers’ complaint received will be also

documented and will be accessible to registered users. IPS

application development and implementation phases in 2012,

are as described in the following table:

TINGKAT PENYELESAIAN APLIKASI INTEGRATED PROPERTY SYSTEM (IPS) 2012INTEGRATED PROPERTY SYSTEM (IPS) APPLICATION COMPLETION LEvEL 2012

No ModulPenyelesaian Completion

Modules2012 2013

1 Admisnistrasi penjualan 3 Sales administration

2 Manajemen rekening tagihan 3 Account receivable management

3 Buku besar 3 General ledger

4 Buku kas 3 Cash book

5 Manajemen rekening hutang 3 Account payable management

6 Virtual account 3 Virtual account

7 Laporan konsolidasian 3 Consolidated report

8 Pengelolaan bukti pembelian 3 Purchase order management

9 Buku proyek 3 Project ledger

10 Modul SPK 3 SPK module

11 Pelayanan pelanggan 3 Customer service

12 Pembebasan lahan 3 Land acquisition








Pelatihan tIUntuk mengoptimalkan implementasi Teknologi Informasi,

Kepala Divisi TI Metland mengadakan pelatihan pada bulan

Agustus 2012. Materi yang disampaikan dalam pelatihan

tersebut adalah mengenai “IT Project Management” yang

disampaikan oleh PT Metrodata Electronics Tbk, salah satu

penyedia layanan TI terkemuka.

Untuk mengoptimalisasi implementasi IPS, tim TI Metland

melakukan beberapa pelatihan secara bertahap, sebagai

berikut:

It trainingTo optimize Integrated Property System (IPS) implementation,

Head of Metland’s Information Technology Division participate

in a training session in August 2012. The material delivered was

IT Project Management presented by PT Metrodata Electronics

Tbk, as leading Information Technology service provider.

To optimalize IPS implementation, Metland’s IT team conducted

periodic training, detailed as per below:

PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI 2012INFORMATION TECHNOLOGY TRAINING 2012

NoTanggal Date Kehadiran Attendance

1 6 Januari 2012 January 6th, 2012 15



4 15 Februari 2012 February 15th, 2012 28



7 22 Februari 2012 February 22nd, 2012 7


9 7 Maret 2012 March 7th, 2012 15

10 9 Maret 2012 March 9th, 2012 25

11 30 Maret 2012 March 30th, 2012 28

12 20 April 2012 April 20th, 2012 16

13 4 Mei 2012 May 4th, 2012 23

14 11 Mei 2012 May 11th, 2012 14

15 8 Juni 2012 June 8th, 2012 18

16 15 Juni 2012 June 15th, 2012 31

17 22 Juni 2012 June 22nd, 2012 25

18 11 Juli 2012 July 11th, 2012 12

19 9 Agustus 2012 August 9th, 2012 11

20 7 September 2012 September 7th, 2012 9

21 11 Oktober 2012 October 11th, 2012 8

audit tIGuna memastikan transparansi dan akuntabilitas

pengaplikasian Teknologi Informasi dalam kegiatan

operasional Perusahaan, Metland telah menyusun langkah

strategis untuk menyelenggarakan audit Teknologi

Informasi. Pelaksanaan Audit TI Metland dilakukan melalui

pertemuan berkala setiap enam bulan sekali dengan tim

Quality and Cost Control (QCC) dan pemantauan kepatuhan

It auditTo ensure Information Technology implementation

transparency and accountability on Company’s operational

activity, Metland has formulated strategic action to perform

Information Technology audit. The implementation of Metland

IT Audit is performed through periodic meeting every 6 months

with Quality and Cost Control (QCC) Team aimed to supervise

Company’s compliance to SOP, ISO 9001:2008. QCC Meeting in







Perusahaan terhadap SOP, ISO 9001:2008. Pelaksanaan

Rapat QCC Team tahun 2012 dilaksanakan pada 16 April

2012 dan 6 November 2012.

rencana Pengembangan tI 2013Seiring dengan prakarsa untuk mengembangkan

sejumlah sub-proyek TI yang juga menjadi bagian dari

Integrated Property System, Perusahaan berencana untuk

memfokuskan penyelesaian proyek tersebut seluruhnya

pada tahun 2013.

Di samping penyelesaian proyek aplikasi Integrated Property

System, Divisi TI juga bertujuan untuk melangsungkan

pengkinian berkelanjutan dalam kinerja Perusahaan yang

berkaitan dengan aspek Teknologi Informasi. Pengkinian

perangkat keras juga menjadi hal penting untuk

memastikan kinerja yang optimal dalam peningkatan atau

pengembangan software di masa yang akan datang. Oleh

karena itu, sekitar 20% perangkat komputer dan laptop

Perusahaan akan diperbaharui pada tahun 2013. Dengan

mengelola distribusi bandwith, para pengguna TI dapat

memperoleh manfaat optimal dari akses internet. Dengan

adanya perbaikan kinerja mail server, kapasitas mail server

akan ditingkatkan, memungkinkan komunikasi elektronik

misalnya email untuk masuk dan dikirim dari Perusahaan

untuk disampaikan secara cepat, mendorong pertukaran

informasi Perusahaan yang lebih efektif.

2012 was done in April 16th, 2012 and November 6th, 2012.

It development Plan 2013In accordance with the initiative to develop IT sub-projects

that will also become part of Integrated Property System, the

Company plans to focus on full project completion in 2013.

Besides Integrated Property System application project

completion, IT Division also aims to perform sustainable

sophistication on Company’s performance regarding IT aspect.

Hardware renewal also becomes significant part to ensure

optimum performance in future software refinement or

development. Therefore, around 20% Company’s computer sets

and laptops will be renewed in 2013. By managing bandwith

distribution, the IT users will obtain optimum benefit from

internet access. Within the availability of mail server performance

improvement, mail server capacity will be enhanced, enabling

electronic communication such as email to be received by and

sent from the Company to be rapidly delivered, encouraging

moreeffectiveCompany’sinformationdissemination.







analISa dan PEmBahaSan manaJEmEn

managEmEnt dISCUSSIOn and analYSIS

6








tinjauan makroekonomimacroeconomy review

tinjauan Perekonomian duniaEkonomi dunia terus mengalami perlambatan, menyebabkan

pakar ekonomi dunia seperti IMF untuk terus mengurangi

proyeksi pertumbuhan ekonomi global sepanjang 2012. Tercatat

pada September 2011, IMF memproyeksikan ekonomi global

selama 2012 akan tumbuh sebesar 4,1%, yang kemudian direvisi

menjadi 3,3% pada bulan Januari 2012, dan terealisasi di angka

3,2% pada Desember 2012. Pertumbuhan ini lebih rendah dari

pertumbuhan global yang tercatat sebesar 3,8% di 2011. Beberapa

alasan yang disuguhkan IMF mencakup situasi yang dialami

negara maju seperti pemotongan anggaran pengeluaran publik,

dan masih lemahnya prospek sistem finansial. Perlambatan

ini juga akan terlihat dampaknya di negara berkembang

seiring dengan penurunan pertumbuhan perdagangan dunia,

berdasarkan prediksi WTO, dari 5% di 2011 ke 3,7% selama 2012.

Di antara negara maju, kawasan Eropa diperkirakan masih

berada dalam fase kontraksi dengan masih terbatasnya

pengeluaran masyarakat, tingginya angka pengangguran,

rentannya segmen keuangan dan pemerintah, serta

meningkatnya ketidakpastian politik di beberapa negara.

Perekonomian kawasan Eropa sampai dengan akhir tahun

2012 masih menunjukkan pertumbuhan yang negatif.

Beberapa negara yang menjadi sorotan publik karena

tingginya tingkat hutang termasuk Yunani, Perancis, Italia,

global Economy reviewGlobal economy continues to experience weakening, driving

several global economy expert such as IMF to decrease

global economy growth projection throughout 2012. It was

recorded in September 2011, IMF projected global economy

will grow to 4.1% that was later revised to 3.3% in January

2012, and realized at 3.2% in December 2012. The growth was

lower compared to global economy growth recorded 3.8%

in 2011. Several considerations proposed by IMF including

issues by developed countries such as public expenditure

budget cut, and financial system prospect fragility. The

slowdown will also bring impact on the developing countries

in accordance with global trading growth decrease, referring

to WTO projection, from 5% in 2011 to 3.7% in 2012.

In the developed countries, European region was predicted

to experience contraction phase indicated with limted public

expense, high unemployment rate, government and financial

segment fragility as well as increasing political uncertainty in

several countries. European region economy as end of 2012

was still indicating negative growth. Some of the countries

that became public’s concern for high debt level including

Greece, France, Italy and Spain. This later followed by less

favorable macro economy stability on those countries,

Makroekonomi Indonesia yang meningkat bahkan melampaui beberapa negara Asia lainnya seperti Malaysia, Filipina dan Thailand, mendorong investor untuk mulai melirik Indonesia sebagai destinasi untuk investasi. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang dianggap kondusif bagi perusahaan properti.

Improving Indonesian macroeconomy that even exceeds other Asian countries such as Malaysia, Philippines and Thailand, encouraged the investor to consider Indonesia as investment destination. The condition is considered as favorable condition for property companies.







dan Spanyol. Hal ini kemudian berlanjut pada lemahnya

kestabilan makroekonomi negara-negara tersebut, terbukti

dari pergantian pemerintahan Yunani di bulan Juni, dan

tingginya tingkat pengangguran yang mencapai 26,6%

dari populasi Yunani di Desember 2012. Walaupun petinggi

European Union (EU) berkomitmen untuk mempertahankan

semua negara anggotanya, namun hal ini masih belum

menjadi suatu kelegaan bagi investor, yang terlihat dari

kontraksi ekonomi di negara-negara Eropa sebesar 0.6% di

Desember 2012.

Amerika juga terbukti masih rentan terhadap resesi. Beberapa

angka indikatif selama tahun 2012 masih menunjukkan bahwa

Amerika masih belum pulih dari krisis finansial tahun 2008-

2009. Salah satunya adalah dari pernyataan bahwa Amerika

akan menekan suku bunga di kisaran 0-0,25% hingga akhir

2014. Selain itu, tingkat pengangguran di Amerika masih

tinggi, di atas angka 8% sejak Februari 2009. Hal inilah yang

memicu bank sentral Amerika untuk melakukan Quantitative

Easing, yang diharapkan dapat memperbanyak lapangan

kerja, dan mempercepat pemulihan ekonomi negaranya.

Memburuknya perekonomian di negara-negara maju telah

memberikan dampak berupa melambatnya perekonomian

sebagian besar negara berkembang yang menjadi mitra

proven from Greece government transition in June, and

high unemployment rate that reached 26.6% from total

Greece population in December 2012. Though the European

Union principals is committed to maintain all of its member

countries, had not brought confidence for the investor that

was reflected from economy pressure in European countries

that reached 0.6% in December 2012.

United States was proven still vulnerable towards the

resession. Several indicative numbers in 2012 reflected

that United States had not recovered from the financial

crisis occured in 2008 – 2009. One of evident was the

statements that United States will control interest rate at

0 – 0.25% level until end of 2014. Besides, unemployment

rate was considered high, beyond 8% since February 2009.

This encourages Central Bank of United States to perform

Quantitative Easing, expected to increase job field and

accelerate economy recovery in the country.

Worsening economy condition on developed countries

provided impact on economy stagnancy at most developing

countries that become their trading partners such as








dagangnya, seperti Cina dan India. Pada akhir tahun 2012,

pertumbuhan ekonomi Cina tercatat sebesar 7,8% relatif

menurun dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 9,3%.

Hal tersebut dikarenakan Cina masih menghadapi risiko

perekonomian yang masih berjalan lambat sejalan dengan

tingginya utang pemerintah daerah yang berimbas pada

keterbatasan ekspansi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi

India pada akhir tahun 2012 tercatat sebesar 4,5% juga

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 sebesar

6,2%. Perlambatan tersebut terutama didorong oleh masih

lemahnya kinerja ekspor yang terkontraksi sebesar 3%

sebagai akibat dari kerentanan ekonomi global. Di sisi

domestik, kebijakan menahan suku bunga disertai dengan

penurunan konsumsi swasta dan rumah tangga sejak awal

tahun 2012 juga turut berkontribusi terhadap perlambatan

ekonomi India tersebut.

Negara-negara maju secara umum tetap mempertahankan

kebijakan moneter yang longgar disertai dengan langkah-

langkah nonkonvensional sebagai upaya mendorong

pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, beberapa Negara

berkembang merespon pelemahan ekonominya dengan

melakukan kebijakan moneter yang akomodatif, terutama di

Negara-negara yang terkena dampak perlambatan ekonomi

global secara signifikan. Di sisi kebijakan fiskal, berbeda

dengan negara maju yang memiliki keterbatasan kebijakan

fiskal, pemerintah di Negara berkembang pada umumnya

masih memiliki ruang untuk memberikan stimulus fiskal

untuk mendorong perekonomiannya.

tinjauan Perekonomian IndonesiaPertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun

2012 tercatat sebesar 6,3% yang terutama ditopang oleh

segmen konsumsi rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan

konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan sebesar

5,4% lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang terutama

bersumber dari konsumsi nonmakanan. Peningkatan

jumlah kelas menengah, membaiknya daya beli masyarakat,

rendahnya inflasi, dan tersedianya pembiayaan konsumsi

merupakan faktor pendukung solidnya kinerja konsumsi

rumah tangga.

Kinerja investasi sampai dengan akhir tahun 2012

menunjukkan peningkatan yang positif. Tercatat pada tahun

2012 kinerja investasi mencapai 10,7%, dibandingkan dengan

tahun 2011 sebesar 8,8%. Faktor–faktor yang mendukung

peningkatan kinerja investasi tersebut antara lain optimisme

China and India. As end of 2912, China economy growth

was recorded 7.8%, relatively lower compared to 2011 that

was 9.3%. This was caused by particular condition that

China faced slow economy growth in line with high Local

Government debt that encouraged expansion limitation.

China was predicted will issue fiscal and monetary policies

to support growth in the midst of property segment tight

policy. While, India economy growth as end of 2012 recorded

4.5% also experience decrease compared to 2011 that

was 6.2%. The less favorable condition was mainly due to

low export performance that was contracted to 3% as the

impact of global economy vulnerability. From the domestic

side, interest rate controlling policy was accompanied by

decreasing private and household consumption that also

contributed to India economy stagnancy.

Developed countries was generally maintained affirmative

monetary policy accompanied by non-conventional actions

as the effort to promote economy growth. While, several

developing countries responded to the economy weakening

by implementing affirmative monetary policy, especially

in the countries that were significantly affected by global

economy stagnancy. From the fiscal policy side, differwith

the developed countries that hold limited fiscal policy, the

Government of developing countries was generally still able

to provide fiscal stimulation in promoting its economy.

Indonesian Economic reviewIndonesian economy growth as end of 2012 recorded 6.3%

that was mainly supported by household and investment

consumption. The increase on household consumption

experienced 5.4% growth, higher compared to previous year

that was mainly came from non-food consumption. The raise

on middle class number, customers’ confident enhancement,

improving public’s buying power, low inflation rate as well

as consumer loan availability became supporting factors of

household consumption solid performance.

Investment performance as end of 2012 indicated positive

growth. It was recorded in 2012 investment performance

reached 10.7% compared to 2011 that was 8.8%. Several

factors that supported investment performance growth such

as business player optimism towards Indonesian economy,







pelaku usaha terhadap perekonomian Indonesia, perbaikan

iklim investasi yang tercermin dari survei preferensi negara

tujuan investasi, serta terjaganya kestabilan makroekonomi.

Selama tahun 2012, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi

sebesar 6,3% ke Rp9.358 per dolar AS dari Rp8.768 per dolar

AS pada tahun sebelumnya. Dari sisi eksternal, kekhawatiran

terhadap penyelesaian krisis utang dan fiskal di kawasan

Eropa serta melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi

regional dan global sempat memicu penarikan dana

oleh investor dalam rangka menghindari risiko dari aset-

aset keuangan di negara-negara berkembang, termasuk

Indonesia. Sedangkan dari sisi domestik, ketidakseimbangan

di pasar valuta asing dalam negeri akibat perlambatan

ekspor di tengah tingginya impor memberikan tekanan pada

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terutama pada transaksi

berjalan yang menyebabkan tekanan terhadap Rupiah.

Inflasi pada tahun 2012 tetap terjaga pada level yang rendah,

tercatat sebesar 4,3% terutama didorong oleh inflasi inti

yang stabil, inflasi volatile food yang terkendali dan inflasi

administered prices yang rendah. Inflasi inti tahun 2012 tercatat

rendah sebesar 4,6% yang didukung oleh terkelolanya

permintaan domestik serta meningkatnya kemampuan sisi

produksi dalam merespon permintaan domestik sejalan

dengan tingginya pertumbuhan investasi dalam beberapa

tahun terakhir.

Oleh karena alasan-alasan di atas, Indonesia menjadi salah

satu destinasi investasi terpopuler di 2012. Terbukti dari

menguatnya IHSG, dari 3.821,992 di bulan Januari yang

kemudian bertumbuh menjadi 4.281,86 di Desember 2012.

Kenaikan 12,03% ini merupakan suatu prestasi yang patut

dibanggakan karena menempatkan index BEI sebagai bursa

dengan pertumbuhan terbesar ke-delapan di dunia, setelah

SET Thailand (34,8%), DAX Jerman (29,5%), India (25,1%),

Hong Kong (22,7%), Jepang (22,1%), Singapura (20,3%),

dan Australia (13,4%). Faktor pendukung pergerakan IHSG

ini menuju kepada likuiditas pasar yang bersumber dari

stimulus moneter sejumlah negara seperti Cina, Amerika,

dan Jepang. Selain itu, kinerja cemerlang juga dibukukan

oleh saham-saham yang berorientasi pada pasar domestik

seperti konsumsi, properti, infrastruktur, dan perbankan.

Prospek Industri PropertiMenurut laporan World Economic Forum, stabilitas

makroekonomi Indonesia membaik secara signifikan pada

puncak pertumbuhan progresif dan berkelanjutan yang

investment climate improvement reflecting from investment

destination countries preference survey as well as well-

maintained macro economy stability.

Throughout 2012, Rupiah exchange rate was depreciated to

6.3% to Rp9,358 per US Dollar from Rp8,768 per US Dollar in

previous year. From the external side, concern on debt and

fiscal crisis settlement in European region as well as regional

and global economy weakening growth prospect once

triggered investment withdrawal by the investor to prevent

risk from monetary assets on the developing countries,

including Indonesia. While from domestic side, imbalance

on the domestic foreign exchange market encouraged

export slowdown in the midst of high import that repressed

Indonesian Payment Balance especially on current transaction

that brought pressure to Rupiah.

Inflation rate was controlled at low level in 2012, recorded at

4.3%, especially supported by stable core inflation, volatile

food inflation as well as low administered price inflation.

The core inflation in 2012 recorded low at 4.6% that was

supported by controlled domestic demand and improving

ability on production side in responding domestic demand in

line with investment significant growth for the last few years.

Considering above-mentioned conditions, Indonesia became

one most popular investment destination in 2012. This was

proven from IHSG growth from 3,821.992 in January that

later rose to 4,281.86 in December 2012. The 12.03% growth

is a proud accomplishment because promoting IDX index as

stock market with 8th largest growth in the world after SET

Thailand (34.8%), DAX Germany (29.5%), India (25.1%), Hong

Kong (22.7%), Japan (22.1%), Singapore (20.3%), and Australia

(13.4%). Supporting factors of IHSG movement led to market

liquidity sourced from monetary stimulus of several countries

such as China, United States and Japan. Thus, excellent

performance was also booked by shares that was oriented to

domestic market such as consumer, property, infrastructure

and banking sectors.

Property Industry ProspectReferring to World Economic Forum Report, Indonesian

macroeconomy stability significantly improved at the peak

of progressive and sustainable growth as expected. In








diharapkan. Pada tahun 2012, makroekonomi Indonesia

berada di posisi ke-25 yang meningkat dibandingkan posisi

ke-89 pada tahun 2007, bahkan melampaui beberapa

negara Asia lainnya seperti Malaysia, Filipina dan Thailand.

Hal ini mendorong investor untuk mulai melirik Indonesia

sebagai destinasi untuk investasi. Selain itu, inflasi di mana

BI mencatat laju inflasi hanya berada di kisaran 4,6% selama

tahun 2012. Tingkat suku bunga BI (BI Rate) berada pada

kisaran 5,75% sejak Januari 2012 atau level terendah. Kondisi

tersebut merupakan kondisi yang dianggap kondusif bagi

perusahaan properti.

ResidensialTerjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan populasi

dan pembangunan perumahan baru di Jakarta. Biro Pusat

Statistik (BPS) mencatat kekurangan 13,6 juta unit rumah

selama tahun 2012 per tahunnya. Mempertimbangkan

pertumbuhan populasi di Jakarta yang mencapai tingkat

perkiraan 2,3%, sementara tingkat pembangunan rumah

baru hanya mencapai 2,02%, terjadinya ketidakseimbangan

tersebut diprediksi masih akan berlanjut untuk beberapa

tahun ke depan. Pertumbuhan populasi di Jakarta diiringi

dengan pertumbuhan populasi di kota sekitarnya seperti

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Oleh karena itu,

kebutuhan hunian di beberapa wilayah tersebut akan turut

mengalami peningkatan.

METLAND CIBITUNG

2012, Indonesian macroeconomy placed on 25th position

that was improved from last position at 89th place in 2007,

even exceeding some Asian countries such as Malaysia,

Phillippines and Thailand. This encouraged the investor to

startly considers Indonesia as investment destination. Thus,

inflation rate where BI recorded inflation rate at 4.6% in 2012.

BI rate at 5.75% since January 2012 or at the lowest point. The

condition was considered favorable for property companies.

Residential

There was imbalance between population growth and new

housing development in Jakarta. Central Statistics Bureau

recorded 13.6 million units house shortage in 2012 per year.

Considering population growth in Jakarta that reached 2.3%

projection while new house development only reached

2.02%, there was imbalance that was predicted would

continue for the next few years. Population growth in Jakarta

also accompanied by population growth in other surrounding

cities such as Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. Therefore,

housing demand in those area will also increase.







Di samping terjadinya kekurangan tingkat hunian,

penjualan segmen residensial juga mempengaruhi stabilitas

makroekonomi Indonesia. Ditambah dengan terkontrolnya

laju inflasi, tingkat suku bunga BI yang rendah serta

peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) di Jakarta

sebesar 18,5% dari tahun 2011 menjadi 1,5 juta di 2012,

kepemilikan hunian menjadi lebih terjangkau bagi kelas

menengah. Faktanya, sejumlah Bank juga turut mencatat

pertumbuhan keuntungan dari segmen tersebut. Seiring

dengan peningkatan profitabilitas Bank di tahun 2012, yang

sebagian besar berasal dari pertumbuhan kredit perumahan.

BCA dan BRI mencatat peningkatan 73% dan 71% di segmen

penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada September

2012, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pusat PerbelanjaanBekasi merupakan salah satu kota yang mengalami

pertumbuhan tercepat di Indonesia, dengan peningkatan

populasi mencapai 8,4% antara tahun 2010 hingga akhir

Januari 2012. Penduduk Bekasi umumnya adalah kelas

menengah dan pusat perbelanjaan yang terletak di Bekasi

memberikan keuntungan terhadap pola konsumsi mereka.

Kelas Menengah “baru” tersebut kini memiliki daya beli yang

lebih tinggi, yang berujung pada peningkatan di segmen

konsumsi.

Terdapat beberapa pusat perbelanjaan baru yang saat ini

sedang berada dalam tahap pembangunan di Bekasi, dengan

prediksi akan mulai beroperasi di tahun 2013. Didukung

oleh jumlah populasi di Bekasi dan tingkat pertumbuhan

yang signifikan, pengelola pusat perbelanjaan dapat

membebankan biaya sewa yang setingkat dengan Jakarta.

Penjelasan mengenai hal tersebut disampaikan dalam

suatu penelitian yang menyebutkan bahwa para pedagang

ritel dari luar negeri mencari kesempatan untuk ekspansi

ke negara berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi

di negara maju. Beberapa merek terkenal seperti Carrefour

dan Lotte mencari kemungkinan investasi di Indonesia

sebagai kompensasi terhadap perlambatan usaha mereka di

beberapa bagian dunia lainnya (Colliers).

Hotel bintang 2 – 4Dengan tren periode pengembalian investasi kurang dari

enam tahun, dan kebutuhan investasi yang relatif rendah di

kisaran Rp 40 – 60 miliar, tidak diragukan bahwa hotel bintang

tiga merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai

Pengembang telah berupaya untuk menangkap peluang

Besides experiencing housing backlog, residential segment

sales also affected Indonesian macro economy stability.

Emphasized also by controlled inflation rate, low BI Rate as well

as increase on Regional Minimum Wage in Jakarta reached

to 18.5% in 2011 to 1.5 million in 2012, housing ownership

becomesmore affordable for the middle class. The factual

conditions indicated that the several Banks also recorded

profit growth from the respected sectors. In accordance with

Bank’s porfitability growth in 2012, that was mostly derived

from mortgage growth, BCA and BRI booked 73% and 71% on

Mortgage loan disbursement in September 2012, compared

to same period in previous year.

Shopping Centre

Bekasi became one of the cities that experienced most rapid

growth in Indonesia, with population growth reached 8.4%

between 2010 to end of January 2012. Bekasi’s resident

was mostly the middle class society that existing shopping

centres located in Bekasi provided benefit for their consumer

pattern. The “new” middle class now currently holds higher

buying power, led to increase on consumer segment growth.

There are several new shopping centres that currently on the

development process in Bekasi, with projection will start to

be operated in 2013. Supported by number of population

in Bekasi as well as significant growth rate, the shopping

centres managemet may charge renting tariff as much as

applied in Jakarta. The explanation regarding that condition

was disclosed on a research stated that foreign ritail traders

are looking for opportunity to expand to the developing

countries in the midst of global economy uncertainty

happened at developed countries. Several reputable brands

such as Carrefour and Lotte strive for investment opportunity

in Indonesia as the compensation of business stagnancy in

other parts of the worlds (Colliers).

2 -4 Star Hotel

Within payback period in less than six years trend and

relatively low investment demand at Rp40 – 60 billion

levels, no longer hesitated that three star hotel becomes

promising busines opportunity. Several Developers strive to

take advantage from the opportunity, such as Bakrieland,








tersebut, misalnya Bakrieland, Agung Podomoro Land dan

Intiland dengan merek Elty Hotel, Amaris Hotel dan Whiz Hotel.

Diyakini bahwa hotel bintang tiga menjadi favorit konsumen

dengan tingkat okupansi mencapai 69,72% lebih tinggi

dibandingkan hotel berbintang lainnya (Coldwell Banker).

Hotel-hotel di Bekasi diuntungkan oleh faktor lokasi yang relatif

dekat dengan wilayah industri, menjadikannya pilihan tepat

untuk mengadakan pertemuan, konferensi atau pelatihan.

Dengan menggabungkan faktor tersebut dan ketersediaan

ruangan untuk menciptakan paket MICE, hotel-hotel tersebut

akan mampu meningkatkan pendapatan. Peningkatan

permintaan tersebut ditandai oleh tingkat okupansi hotel-

hotel di Bekasi mencapai 85% pada tahun 2012, lebih tinggi

bahkan jika dibandingkan dengan hotel lain di Jakarta yang

mencatat tingkat okupansi 67% (Coldwell Banker).

HotelBali tetap menjadi tujuan pariwisata yang populer di Indonesia.

Jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Bali

mengalami peningkatan 9% dari 2,7 juta di tahun 2011

menjadi 2,9 juta di tahun 2012. Meskipun demikian, jumlah

peningkatan wisatawan domestik di Bali lah yang membawa

pengaruh signifikan (Bisnis Indonesia). Selama periode liburan,

pada Desember 2012, jumlah wisatawan domestik di Bali

HOTEL HORISON BEKASI

Agung Podomoro Land and Intiland with the Brands of Elty

Hotel, Amaris Hotel and Whiz Hotel. It was strongly believed

that three stars hotel will become customers’ favorite with

occupancy rate reached 69.72% higher compared to other

stars hotel (Coldwell Banker).

The hotels in Bekasi area was mostly benefited from

location factor that is relatively close to the industrial

area, being perfect choice to hold meeting, conference or

training events. By combining those factors as well as room

availability to establish MICE package, the hotels will be able

to raise their revenues. The increasing demand was marked

by occupancy level at Hotels in Bekasi that reached 85% in

2012, Even higher compared to other hotels in Jakarta that

only recorded 67% occupancy level. (Coldwell Banker).

Hotel

Bali stil remains popular tourism destination in Indoensia.

Number of foreign tourist visiting Bali experienced 9%

increase from 2.7 million in 2011 to 2.9 million in 2012. Thus,

increasing number of domestic tourist in Bali that brought

significant impact (Bisnis Indonesia). During the holiday

season, in December 2012, number of domestic tourist in

Bali reached 13,000 tourists that became significant growth







mencapai 13.000 orang, yang merupakan lonjakan sebesar

14% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Untuk mengakomodir pertumbuhan pada segmen pariwisata

tersebut, terdapat sejumlah hotel baru yang tengah berada

dalam tahap konstruksi selama tahun 2012, mulai dari hotel

berbintang dua hingga bintang lima. Ketersediaan ruang

mengalami peningkatan hingga 3.900 unit pada semester

kedua tahun2012 dan akan mencapai 10.500 pada tahun 2014.

Di satu sisi, kondisi ini menunjukkan bagaimana para investor

menganggap Bali sebagai daerah investasi yang kondusif,

tetapi di sisi lain juga dapat diartikan bahwa penawaran ruang

hotel akan melebihi tingkat permintaannya. Bagaimanapun

juga, kondisi ini belum tercapai. Mengesampingkan kompetisi

yang ketat, hotel-hotel di Bali mencapai tingkat okupansi

75,6% antara bulan Januari – Juni 2012, dibandingkan tingkat

okupansi sebesar 72,7% pada periode yang sama tahun 2011

(Knight Frank). Pembangunan hotel baru juga akan mengalami

stagnasi yang disebabkan oleh peningkatan harga lahan

strategis di Bali yang mencapai 28% selama semester pertama

2012 (Knight Frank).

HOTEL HORISON SEMINYAK BALI

of 14% compared to same period in previous year.

To accomodate tourism segment growth, there are several

new hotels that are under construction in 2012, starting from

two to five star hotel. Room availability experienced increase

to 3.900 units at the second semester of 2012 and will reach

10.500 in 2014. On the other hand, this condition indicated

how the investors perceive Bali as favorable investment

destinationbutatthedifferentside,itcanalsobeconsidered

that hotel room supply will exceed its demand. However,

this condition has not accomplished yet. Aside the tight

competition, the hotels in Bali reached 75.6% occupancy rate

between January – June 2012 period, compared to 72.7%

occupancy rate at the same period in 2011 (Knight Frank).

New hotel construction will also face stagnacy caused by the

increasing strategic land price in Bali reaching 28% during

first half of 2012 (Knight Frank).








tinjauan BisnisBusiness review

Hingga akhir tahun 2012, luas proyek residensial Metland tercatat mencapai 794 hektar. Metland mencatat penjualan dari sektor residensial (di luar penjualan unit strata- titled Hotel Horison Seminyak) pada tahun 2012 mencapai Rp398,95 miliar.

As per end of 2012, the total size of Metland residential projects reached 794 hectares. Metland recorded sales of residential units (excluding sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak units) reached Rp398.95 billion in 2012.

Sepanjang tahun 2012, industri properti menunjukkan

pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Hal tersebut

ditopang oleh iklim perekonomian Indonesia yang masih

relatif kondusif meski krisis Eropa masih terus membayangi.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2012 ini, Metland

telah berhasil merealisasikan berbagai proyek residensial

dan komersial yang dikembangkan dengan konsep humanis,

berkelas dan ramah lingkungan dengan mengedepankan

komitmen untuk menjadi pengembang properti yang

terdepan dan terpercaya.

Arus pendapatan Metland terbagi atas dua komponen besar,

pendapatan berulang dan pendapatan penjualan properti.

Pendapatan penjualan properti bersumber dari penjualan

unit residensial, dan penjualan unit strata-titled Hotel Horison

Seminyak. Di sisi lain, pendapatan berulang adalah akumulasi

pendapatan dari Hotel Horison Seminyak, Hotel Horison Bekasi,

Hotel @HOM Tambun, Mal Metropolitan, Plaza Metropolitan,

Waterland, Sports centre, dan lain-lain.

Sampai saat ini, pendapatan Metland masih banyak

bergantung dari penjualan properti yang sebesar 70,40%

sedangkan pendapatan berulang adalah sebesar 29,60%.

Ke depannya, Metland mencanangkan akan adanya

keseimbangan 50-50 antara dua tipe pendapatan tersebut.

Hal ini dilakukan agar biaya operasional Perusahaan dapat

Throughout 2012, property industry indicated delighting

progress. This was supported by Indonesian economy

climate that was relatively conducive even though shadowed

by the Europan crisis. In line with this condition, in 2012,

Metland succeeded in realizing several residential as well

as commercial projects developed with humanist, classy

and environmental friendly concepts by prioritizing the

commitment to become a leading and trusted developer.

Metland revenue sources are divided into two major

components, recurring and development revenue.

Development revenue is from sales of residential units and

sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak units. On the

other hand, recurring revenue is the accumulative income

obtained from Hotel Horison Seminyak, Hotel Horison Bekasi,

@HOM Tambun, Mal Metropolitan, Plaza Metropolitan,

Waterland, Sports centre and others.

Currently, Metland’s revenue is still highly dependent on

development revenue that contributed 70.40% to the total

revenue while the recurring revenue only contributed as

much as 29.60%. In the future, Metland plans to balance

proportionally (50-50) between these two revenue streams.

This is to ensure that Company’s operating expense will be







diimbangi dengan pendapatan berulang, bila ada penurunan

penjualan residensial yang dikarenakan resesi ekonomi.

Segmen residensialProyek residensial masih menjadi segmen usaha unggulan

Metland selama tahun 2012. Pengembangan segmen

residensial Metland difokuskan pada pengembangan

kawasan pemukiman terpadu yang berkualitas untuk segmen

pasar kelas menengah atas, menengah dan menengah

bawah. Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan

mengembangkan enam proyek perumahan residensial,

yaitu; Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun,

Metland Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung

dengan luas proyek residensial Metland tercatat mencapai

794 hektar.

covered by the stream of recurring revenue, if there is any

residential sales decrease caused by economic recession.

residential SegmentResidential project still is Metland’s leading business

segment in 2012. Metland’s residential development focused

on integrated and qualified residential area for middle-low,

middle-middle and middle-up market segments. As per end

of 2012, the Company developed six residential projects,

namely: Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun,

Metland Transyogi, Metland Cileungsi and Metland Cibitung

with total size of Metland’s residential projects covering 794

hectares.

Note: All subsidiaries are 99.9% owned, unless noted otherwise.Catatan: Kepemilikan di anak perusahaan adalah 99,9% kecuali bila disebutkan lain.

Proyek ResidensialLanded Residential Projects

• Metland Menteng• Metland Cileungsi

Proyek KomersialCommercial Projects

• Mal Metropolitan • Hotel Horison Bekasi

• M Gold Tower• Grand Metropolitan

Pt mEtrOPOlItan PErmata dEVElOPmEnt

*Pt mEtrOPOlItan karYadEka dEVElOPmEnt(50,01% kepemilikan) (50,01% ownership)

Metland Puri II

Pt kEmBang grIYa CahaYa

Metland Transyogi

Pt Fa Jar PUtEra dInaStI

Metland Cibitung

Pt mEtrOPOlItan glOBal managEmEnt

Lisensi Manajemen HotelHotel Management License

Pt SUmBEr SEntOSa gUna lEStarI

Hotel Horison Jakarta

Pt mEtrOPOlItan graha managEmEnt(99% kepemilikan) (99% ownership)

Pengelola HotelHotel Operator

Pt agUS nUSa PEnIda(99% kepemilikan) (99% ownership)

Hotel Horison Seminyak Bali

Pt mEtrOPOlItan dEta graha(60% kepemilikan) (60% ownership)

Hotel @HOM Cirebon

PT Metropolitan Land Tbk.

• Metland Puri I• Metland Tambun

• Plaza Metropolitan• Hotel @HOM Tambun








KeteranganDescription

Jumlah (Rp, juta)Amount

(Rp, million)

Persentase Kontribusi

ContributionPercentage

(%)

Pendapatan penjualan properti

Development revenue

Residensial Residential 398,95 58,78%

Unit strata-titled Hotel Horison Seminyak Strata-titled Hotel Horison Seminyak unit

78,88 11,62%

Pendapatan berulang

Recurring revenue

Hotel Hotel 60,00 8,84%

Pusat Perbelanjaan Shopping Centre

133,01 19,60%

Pusat Rekreasi Recreation Centre

2,50 0,37%

Lain-lain Others 5,39 0,80%

Total 678,73 100,00%

0,80%

0,37%

8,84%

19,60%11,62%

Pendapatan berulangrecurring revenue 20,60%

Pendapatan penjualan propertidevelopment revenue70,40%

58,78%

Residential Project

Menengah AtasMiddle Up

MenengahMiddle

Menengah BawahMiddle Low

Metland Menteng

Metland Puri1

Metland Tambun

Metland Transyogi

Metland Cileungsi

Metland Cibitung

Total Luas Proyek Total Project Size 135 ha 126 ha 37 ha 135 ha 133 ha 228 ha

Harga per unitPrice Range per Unit Rp858 -2,090 jt Rp891-2,000 jt Rp373-1,600 jt Rp433-873 jt Rp108-368 jt Rp162-288 jt

Ukuran per Unit (m2) Unit Size (m2)

Tanah Land 90-200 90-182 84-216 105-256 60-105 72-105

Bangunan Building 40-181 45-172 38-165 45-98 22-45 36-53

LokasiLocation East Jakarta

Tangerang,Western of Greater

Jakarta

Tambun - Bekasi,Eastern of Greater

Jakarta

Cileungsi, Bogor, Southern of Greater

Jakarta

Cileungsi, Bogor, Southern of Greater

Jakarta

Cibitung, Bekasi, Eastern of Greater

Jakarta

(1) Luasan Metland Puri mencakup Metland Puri I, dengan kepemilikan Metland sebesar 100%, dan Metland Puri II dengan kepemilikan Metland sebesar 50,01% melalui salah satu anak perusahaannya PT Metropolitan Karyadeka Development (hal. 109).

(1) The total area size of Metland Puri includes Metland Puri I, with 100% Metland ownership, and Metland Puri II with 50.01% Metland ownership through one of its subsidiaries PT Metropolitan Karyadeka (page 109).







Hingga akhir tahun 2012, Metland telah berhasil mencatat

penjualan sebanyak Rp678,73 miliar yang didominasi oleh

segmen perumahan (di luar penjualan unit strata-titled

Hotel Horison Seminyak). Berdasarkan penjualan tersebut,

pendapatan Metland yang berasal dari segmen residensial

pada tahun 2012 terealisasi sebesar Rp398,95 miliar atau

mengalami peningkatan sebesar 14,28% dibandingkan

dengan tahun 2011 yang sebesar Rp349,08 miliar dengan

kontribusi sebesar 58,78% terhadap pendapatan secara

total di tahun 2012 ini. Iklim perekonomian yang kondusif

merupakan salah satu faktor penunjang tingginya penjualan

tahun 2012.

Metland MentengKawasan pemukiman Metland Menteng merupakan

hunian yang ditujukan untuk pangsa pasar menengah atas.

Pengembangan kawasan Metland Menteng mengacu pada

konsep hunian kelas atas yang nyaman, rapi dan teratur

guna menciptakan nuansa privasi di lingkungan yang asri.

Terletak di atas lahan seluas 135 hektar, Metland Menteng

menawarkan alternatif pemukiman terintegrasi di wilayah

Cakung, Jakarta Timur.

Selain alternatif pilihan tipe rumah yang dibangun sesuai

dengan selera dan kebutuhan konsumen, Metland Menteng

juga dilengkapi dengan taman rekreasi air Waterland

dan sarana olah raga bulu tangkis indoor serta lapangan

futsal. Selain sarana olah raga dan rekreasi, Metland juga

mencadangkan tanah untuk dikembangkan yaitu sekolah,

tempat ibadah dan taman publik di kawasan Metland

Menteng. Selain berbagai fasilitas tersebut, Metland Menteng

juga didukung oleh infrastruktur jalan raya yaitu akses Jalan

Raya Bekasi ataupun ruas Jalan Cikunir-Cilincing - Jakarta

Outer Ring Road (JORR).

Hingga akhir tahun 2012, proyek Metland Menteng membukukan

penjualan sebesar Rp109,25 miliar, yang merupakan kontribusi

sebesar 27,38% terhadap segmen residensial, dan 22,86%

terhadap segmen pendapatan penjualan properti.

Metland PuriPengembangan kawasan residensial terpadu di daerah Barat

diwujudkan melalui proyek Metland Puri, yang berlokasi di

Cipondoh-Tangerang, hanya beberapa kilometer dari daerah

Puri, Jakarta Barat. Proyek sebesar 123 hektar ini difokuskan

pada konsep hunian kelas menengah atas dibangun dalam

dua tahap. Metland Puri I sepenuhnya dimiliki oleh Metland

Up to the end of 2012, Metland succeeded in booking

revenue amounting to Rp678.73 billion dominated by sales

of residential units (excluding sales of strata-titled Hotel

Horison Seminyak units). In regards to the sales contribution,

Metland’s income from sales of residential units in 2012

amounted to Rp398.95 billion or 14.28% growth compared to

2011 which was Rp349.08 billion, and in 2012 this residential

revenue streams contribute as much as 58.78% towards total

revenue in 2012. The conducive economic climate became

one of supporting factors in achieving the sales growth in

2012.

Metland Menteng

Metland Menteng is a residential development catering to

the middle-up market segment. The development of Metland

Menteng is based on comfort, neatness and orderly concept

to provide privacy in the lush environment. Located on 135

hectares, Metland Menteng offers integrated housing in

Cakung, East Jakarta area.

Besidesofferingdifferenthousetypestofitcustomers’need

and taste, Metland Menteng is also equipped with Waterland,

water recreational park, indoor badminton court, and an

indoor futsal field. Besides sport and recreational facilities,

Metland also reserves land to be developed per school,

worship place and public park within the area. Metland

Menteng is supported by highway facility that are Bekasi

Raya or Cikunir – Cilincing – Jakarta Outer Ring Road Toll Road

(JORR).

As per the end of 2012, sales of Metland Menteng units

booked revenue that reached Rp109.25 billion and provided

27.38% contribution to residential segment and 22.86% to

development revenue contribution.

Metland Puri

Integrated residential area development in Western part of

Greater Jakarta is realized through Metland Puri project,

located in Cipondoh – Tangerang, a few kilometers from Puri

area, West Jakarta. The project covers 123 hectares and is

focused on middle-up class housing concept, developed in

two phases. Metland Puri I is fully owned by Metland and the








yang keseluruhan proyek merupakan proyek residensial

dan terdapat beberapa fasilitas berupa ruko dan sekolah.

Berbeda dengan Metland Puri I, Metland Puri II dimiliki oleh

PT Metropolitan Karyadeka Development yang merupakan

joint venture antara PT Metropolitan Permata Development

dengan PT Karyadeka Pancamurni dan lebih diarahkan

untuk pengembangan berimbang antara proyek residensial

dan komersial. Untuk menghubungkan Metland Puri I dan

Metland Puri II tersebut rencananya akan dibangun sebuah

jembatan penghubung sebagai kemudahan akses antara

kedua lokasi tersebut.

Untuk memudahkan akses menuju ke proyek, Metland

beserta dua pengembang swasta lainnya bekerjasama untuk

membiayai konstruksi interchange dari jalan tol Jakarta-

Tangerang, tepatnya beberapa kilometer sesudah gerbang

tol Karang Tengah. Metland Puri akan menjadi lokasi yang

lebih strategis dan akan menambah nilai jual untuk pembeli.

Oleh karena itu, sejak tahun 2009 ketika pencanangan

pembuatan interchange ini, penjualan dan pengembangan

Metland Puri dihentikan sementara.

Metland TambunMetland Tambun merupakan konsep hunian di kawasan industri

dan bisnis komersial yang terletak di daerah Bekasi Timur,

dengan luasan 37 hektar. Dengan lokasi yang dekat dengan

pusat bisnis, saat ini pangsa pasar Metland Tambun adalah

masyarakat kelas menengah atas yang bertempat tinggal atau

memiliki wilayah kegiatan di timur wilayah Jabodetabek.

Secara keseluruhan, Metland Tambun menawarkan kawasan

perumahan ideal dengan lingkungan yang nyaman dan penuh

kemudahan. Metland Tambun menawarkan hunian dilengkapi

dengan fasilitas umum kolam renang sebagai sarana olah raga

dan rekreasi penghuni serta lingkungan yang nyaman dan

dapat diakses melalui jalan tol Jakarta–Bekasi

Hingga akhir tahun 2012, proyek Metland Tambun membukukan

penjualan sebesar Rp66,68 miliar, yang merupakan kontribusi

sebesar 16,71% terhadap segmen residensial, dan 13,95%

terhadap segmen pendapatan penjualan properti.

entire project was developed into a residential project with

several facilities such as shop houses and schools. Unlike the

first phase, Metland Puri II is owned by Metland's subsidiary

PT Metropolitan Karyadeka Development, which is a joint

venture between PT Metropolitan Permata Development and

PT Karyadeka Pancamurni and is mostly directed to reach a

balanced development between residential and commercial.

To join Metland Puri I and Metland Puri II, a bridge will be

constructed to ease access between those two locations.

To support accessibility to the projects, Metland and other

two private developers establish cooperation to finance an

interchange construction from Jakarta – Tangerang toll road,

a few kilometers after Karang Tengah toll exit. Metland Puri

will become more accessible and it will enhance value for

the customers. Therefore, since 2009 when the interchange

was planned, Metland Puri sales and development was

suspended.

Metland Tambun

Metland Tambun is a residential development surrounded

by industrial and commercial business area, located in East

Bekasi covering 37 hectares. With the location very close to

the local business center, Metland Tambun’s market segment

is the middle-up consumers who resides or have ongoing

activity area in eastern part of Greater Jakarta (Jabodetabek).

Generally, Metland Tambun offers ideal housing area with

comfortable environment, and easy access. Metland Tambun

offersresidentialareaequippedwithpublicswimmingpool

as sports and recreational facility for the resident as well as

convenience environment that can be accessed through

Jakarta – Bekasi toll road.

As per end of 2012, sales of Metland Tambun units amounted

to Rp66.68 billion that provides 16.71% contribution to

residential segment and 13.95% to development revenue.







Metland TransyogiMenangkap peluang kawasan residensial di wilayah

Jabodetabek, Perusahaan mengembangkan Metland

Transyogi sebagai areal perumahan bergengsi yang

berorientasi pada masyarakat kelas menengah. Proyek

Metland Transyogi dikembangkan di atas lahan seluas 135

hektar dan terletak di sekitar areal perumahan Cibubur yang

tengah berkembang pesat dengan akses jalan tol Jagorawi.

Mengedepankan konsep hunian yang humanis dan

berwawasan lingkungan, perumahan ini menawarkan

berbagai alternatif pilihan tipe rumah yang disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat. Metland Transyogi didominasi

oleh nuansa lingkungan yang hijau dan asri. Sebagai

kawasan pemukiman yang terintegrasi, Metland Transyogi

juga dilengkapi oleh sarana umum seperti taman dan area

publik serta rencana pengembangan sekolah, dan tempat

ibadah. Nantinya, di dalam kawasan Metland Transyogi akan

dibangun pusat komersial yang dicanangkan untuk mencakup

pembangunan pusat perbelanjaan seperti mal.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Metland Transyogi

membukukan penjualan sebesar Rp79,27 miliar, yang

merupakan kontribusi sebesar 19,87% terhadap segmen

residensial, dan 16,59% terhadap segmen pendapatan

penjualan properti.

METLAND TAMBUN

Metland Transyogi

Capturing residential project opportunity in Jabodetabek

area, the Company develops Metland Transyogi as prestigious

residential area to cater to the middle-middle consumer.

Metland Transyogi project is developed on 135 hectares, and

is located around rapidly growing CIbubur residential area

with access to Jagorawi toll road.

Promoting humanistic and environmental friendly housing

concept,thisresidentialalsooffersarangeofhousingtypes

adjusted to society’s needs. Metland Transyogi is dominated

by green and lush environment sphere. As an integrated

housing area, Metland Transyogi is also equipped with public

facility such as park and public area as well as school and

worship places in its development plan. In the near future, in

the middle of Metland Transyogi, a commercial centre will be

developed including a shopping centre.

As end of 2012, sales of Metland Transyogi units amounted

to Rp79.27 billion, that provides 19.87% contribution to

residential segment and 16.59% to development revenue.








Metland CileungsiMetland Cileungsi yang terletak di atas lahan seluas 133

hektar, dikembangkan sebagai kawasan hunian berkualitas

bagi masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah

di daerah Cileungsi, Bogor. Lokasinya yang bersebelahan

dengan Metland Transyogi, membantu untuk menaikkan

harga jual properti di proyek ini. Selain perbedaan target

pasar, Metland Cileungsi dan Metland Transyogi juga

berbeda dalam fokus pengembangannya. Metland Cileungsi

difokuskan kepada pembangunan perumahan saja, dan

sudah lebih dahulu dikembangkan sehingga lingkungan

hunian terasa lebih hidup.

Dengan ketersediaan berbagai alternatif pilihan tipe

perumahan, pengembangan proyek Metland Cileungsi

merupakan bagian dari komitmen Metland dalam

mendukung program pemerintah dalam penyediaan rumah

dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Metland Cileungsi

didukung oleh sarana umum seperti taman dan area publik

serta dapat diakses dari jalan raya Jakarta – Bogor.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Metland Cileungsi




penjualan properti.

METLAND TRANSYOGI

Metland Cileungsi

Metland Cileungsi is located on 133 hectares, developed as

qualified residential area for middle-middle and middle-low

consumers in Cileungsi, Bogor. The location is right next to

Metland Transyogi project, which helps increasing property

sales price within this project. Besides a different target

market,MetlandTransyogiandMetlandCileungsialsodiffer

from its development plan. Metland Cileungsi is focused on

only developing only residentials, and has been developed

earlier so that the project is more established.

With availability of various housing types, Metland Cileungsi

project development is also a part of Metland’s commitment

insupportingGovernment’sprogramtoprovideaffordable

housing for the consumers. Metland Cileungsi is also

supported by public facility such as park and public area as

well as accessibility from Jakarta – Bogor toll road.

As end of 2012, sales of Metland Cileungsi units booked

revenue of Rp86.42 billion, delivering 21.66% contribution to

residential segment and 18.09% contribution to development

revenue.







Metland CibitungMetland Cibitung merupakan proyek pengembangan

kawasan residensial terbaru Perusahaan yang berada di

kawasan industri di bagian timur wilayah Jabodetabek.

Menempati lahan seluas 228 hektar di daerah Cibitung-

Bekasi, Metland Cibitung menawarkan beberapa alternatif

pilihan tipe rumah yang didedikasikan pada masyarakat kelas

menengah ke bawah.

Sebagai kawasan hunian yang asri dan penuh kenyamanan,

Metland Cibitung dilengkapi dengan beberapa sarana umum

seperti wisata danau yang sekaligus berfungsi sebagai

penampung air hujan, taman bermain dan fasilitas olah raga.

Dalam perencanaan kedepan, akan ada dua proyek

infrastruktur yang akan mempemudah akses yaitu

pembangunan stasiun kereta api dan tol JORR 2.

Pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan

Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan kereta listrik double-double

track sedang dilakukan. Nantinya kereta ini akan melewati

mulut proyek Metland Cibitung, dan dengan ijin yang telah

diperoleh, Metland akan membangun stasiun kereta di

sana. Stasiun ini akan memudahkan akses penghuni untuk

beraktifitas ke Jakarta ataupun Bekasi, terutama mereka yang

belum memiliki sarana transportasi pribadi.

METLAND CILEUNGSI

Metland Cibitung

Metland Cibitung is the newest residential project

development of the Company, and is located in the industrial

area of eastern Jabodetabek. Located on 228 hectares,

Metland CIbitung offers several house types dedicated to

cater to the middle-low consumers.

As a lush and convenience residential area, Metland Cibitung

is also equipped with several public facilities such as a

recreational lake that also functioned as rain water reserve,

playground, and sports facility.

In future plans, there will be two infrastructure projects that

will enhance accessibility which are train station and JORR

2 construction. The infrastructure development to connect

Jakarta–Bekasi–Cikarang with double-double track railway is

currently ongoing. In the future, this train will pass through

Metland Cibitung and with the approved license, Metland

will develop a railway station there. The station will enhance

resident’s accessibility to go to Jakarta or Bekasi, especially if

they do not have their own private transportation.








Sedangkan sisi lain Metland Cibitung akan berdekatan dengan

tol JORR 2 yang sudah direncanakan. Penyelesaian tol JORR

2 ini akan menghubungkan Jakarta dengan wilayah-wilayah

penyangganya, termasuk daerah Cibitung yang kebanyakan

merupakan kawasan industri. Melalui JORR ini, penghuni yang

memiliki kendaraan pribadi dapat dengan mudah mencapai

Jakarta untuk melakukan aktifitasnya masing-masing.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Metland Cibitung




penjualan properti.

Segmen PerhotelanSegmen perhotelan, sampai dengan akhir tahun 2012

membukukan pendapatan sebesar Rp60,00 miliar.

Pendapatan segmen perhotelan mencakup tiga proyek:

Hotel Horison Seminyak, Hotel Horison Bekasi, and @HOM

Hotel Tambun.

Hotel Horison SeminyakHotel Horison Seminyak merupakan proyek hotel bintang

empat yang dikembangkan di daerah Double Six-Seminyak,

salah satu tujuan wisata terpopuler di Bali. Dibangun di

atas lahan seluas 2.250 m2, Hotel Horison Seminyak berdiri

setinggi empat lantai, memiliki 153 kamar, yang terdiri

dari dua tipe kamar. Pada 1 Desember 2012, hotel ini resmi

beroperasi.

Strata-titled hotel ini telah terjual semuanya, dengan sebagian

hasil penjualan dibukukan di tahun 2011, dan sisanya di 2012.

Untuk mendorong pendapatan berkelanjutan, Metland

memiliki 30 unit kamar yang bisa disewakan.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Hotel Horison Seminyak

membukukan dua tipe pendapatan: pendapatan penjualan

properti dari hasil penjualan unit strata-titled Hotel Horison

Seminyak yang Metland telah terjual, dan pendapatan berulang

dari penyewaan unit Hotel Horison Seminyak yang dimiliki

Metland. Penjualan unit strata-titled Hotel Horison Seminyak

adalah sebesar Rp78,88 miliar, yang merupakan kontribusi

sebesar 16,51% terhadap segmen pendapatan penjualan

properti. Sedangkan penyewaan unit Hotel Horison Seminyak

milik Metland adalah sebesar Rp1,14 miliar, yang merupakan

kontribusi sebesar 1,91% terhadap segmen perhotelan, dan

0,57% terhadap segmen pendapatan berulang.

On the other part of the project, Metland Cibitung will

be located next to JORR 2 toll road that is planned. The

completion of JORR 2 toll road will connect Jakarta and

its supporting cities, including Cibitung that are mostly

industrial area. Through this JORR, residents owning private

transportation will easily reach Jakarta to run their activities.

As per the end of 2012, sales of Metland Cibitung units

amounted to Rp54.73 billion, providing 13.72% contribution

to residential segment and 11.45% to development revenue.

hotel SegmentHotel segment, as end of 2012, booked revenue amounted

to Rp60.00 billion. The hotel segment revenue includes three

projects: Hotel Horison Seminyak, Hotel Horison Bekasi, @

HOM Hotel Tambun.

Hotel Horison Seminyak

Hotel Horison Seminyak is a 4 stars hotel project developed

at Double Six – Seminyak area, one of the most popular

tourism destinations in Bali. It sits on 2,250 m2 land, Hotel

Horison Seminyak consists of four floors, supported by 153

room facilities with in two room choices. On December 1st,

2012, the hotel was officially opened to public.

The strata-titled hotel was sold out, with sales result booked

partly in 2011 and 2012. To enhance recurring revenue,

Metland owns 30 units to rent.

As end of 2012, Hotel Horison Seminyak project booked two

revenue types: development revenue from unit sales of strata-

titled Hotel Horison Seminyak by Metland, and recurring

revenue from rentals of Hotel Horison Seminyak units

owned by Metland. Sales of strata-titled sales Hotel Horison

Seminyak units amounted to Rp78.88 billion, providing

16.51% contribution to development revenue. While, rental

of Hotel Horison Seminyak unit owned by Metland amounted

to Rp1.14 billion, providing 1.91% contribution to hotel

segment and 0.57% to recurring income segment.







Hotel Horison BekasiHotel Horison Bekasi merupakan salah satu segmen usaha

unggulan Metland. Sebagai hotel bintang empat dengan

lokasi strategis di daerah Bekasi, Hotel Horison Bekasi

menyediakan berbagai fasilitas rapat, konferensi, banquet,

serta ballroom.

Target konsumen utama Hotel Horison Bekasi adalah masyarakat

kelas menengah baik lokal maupun internasional yang memiliki

kegiatan utama di kawasan industri kota Bekasi dan sekitarnya,

dan juga perusahaan pemerintah. Salah satu dari beberapa

keunggulan Hotel Horison Bekasi adalah lokasinya yang sangat

strategis, terletak tepat di gerbang tol Bekasi Barat dari arah

Jakarta. Selain itu, hotel ini juga bersebelahan dengan Mal

Metropolitan yang akan memfasilitasi kebutuhan tamu hotel.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Hotel Horison Bekasi

membukukan pendapatan sebesar Rp51,57 miliar, yang


perhotelan, dan 25,67% terhadap segmen pendapatan

berulang.

KINERJA HOTEL HORISON BEKASI 2011 - 2012HOTEL HORISON BEKASI PERFORMANCE 2011- 2012

2011 2012

Okupansi YTD (%) 83,6 87,9 Occupancy YTD (%)

Harga Kamar Rata-rata-Net (Rp) 451.555 469.417 Average Room Rate-Nett (Rp)

Pendapatan (Rp, miliar) 48,74 51,57 Revenue (Rp, billion)

@HOM Hotel Tambun@HOM Hotel Tambun merupakan hotel bujet pertama Metland

yang dibangun di area komersial Metland Tambun dengan

fasilitas 76 kamar dan fasilitas ruang rapat, restoran Malabar

Express, dan didesain dengan interior yang berjiwa muda dan

dinamis. Dibangun di atas lahan seluas 1.129m2 setinggi 6 lantai,

pengembangan @HOM Hotel Tambun difokuskan pada pangsa

pasar kelas menengah yang memiliki mobilitas cukup tinggi

serta kebutuhan akan tempat menginap di Bekasi sebagai

kawasan industri pendukung kota Jakarta.

Seluruh staf dan lini operasional @HOM Hotel Tambun siap

memberikan kualitas pelayanan yang ramah dan menyenangkan

sehingga para tamu merasa nyaman bagai tinggal di rumah

sendiri. Lokasinya pun yang terletak berseberangan dengan

Plaza Metropolitan, sebuah mal kecil sebagai unit penunjang

kompleks perumahan Metland Tambun.

Hotel Horison Bekasi

Hotel Horison Bekasi is another Metland leading business

segment. As a 4 star hotel with strategic location in Bekasi

area,HotelHorisonBekasioffersvariousmeeting,conference,

banquet and ballroom facilities.

Primary customers’ target of Hotel HorisonBekasi is middle

class society that conducts their activities mostly in Bekasi

citiy or at surrounding industrial area, and also government

institutions. One of the key benefits offered by the hotel

is its strategic location, right at the Bekasi Barat toll gate

from Jakarta. Thus, the hotel is also located next to Mal

Metropolitan which will facilitate hotel’s guests' needs.

As end of 2012, Hotel Horison Bekasi booked revenue

amounting to Rp51.57 billion, delivering 85.96% contribution

to hotel segment and 25.67% contribution to recurring

revenue.

@HOM Hotel Tambun

@HOM Hotel Tambun is Metland’s first budget hotel

developed within Metland Tambun commercial area

with 76 rooms and meeting room facilities, Malabar

Express restaurant, it was designed with a dynamic and

youthful interor. Constructed on 1,129m2 with 6 floors, the

development of @HOM Hotel Tambun is focused on middle

class market segment that holds relatively high mobility

as well as alternative accomodation in Bekasi area, as it is

located in the supporting industrial area of Greater Jakarta.

Everystaffandoperationalofficersof@HOMHotelTambun

is always ready to deliver excellent, friendly and delighting

services, so that the guests feel like staying at their own home.

The location is next to Plaza Metropolitan, a small shopping

centre complementing Metland Tambun residential project.








Hingga akhir tahun 2012, proyek Hotel @HOM Tambun



perhotelan, dan 3,62% terhadap segmen pendapatan berulang.

Tingkat okupansi di tahun 2012 ini juga mengalami peningkatan

sebesar 20,34% dari 52,6% di tahun 2011 menjadi 63,3% di tahun

2012. Pencapaian okupansi 63,3% ini di tahun 2012, meskipun

pada bulan Januari / Februari 2012 terjadi unjuk rasa buruh

setempat sehingga mengurangi okupansi pada tahun tersebut.

Segmen Pusat PerbelanjaanPada akhir 2012, segmen Pusat Perbelanjaan membukukan

sebesar Rp133,01 miliar, yang memberikan kontribusi

pendapatan sebesar 66,20% terhadap pendapatan berulang,

atau 19,60% terhadap total pendapatan.

Mal MetropolitanMal Metropolitan merupakan properti Metland yang mewakili

konsep gaya hidup dan hiburan di kawasan Bekasi. Dengan

menghadirkan merek-merek terkenal baik lokal maupun

internasional serta beragam pilihan restoran dan cafe dalam

satu area seluas lebih dari 48.554 m2, Mal Metropolitan

menyediakan berbagai alternatif pilihan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Perpaduan tenant yang apik dengan

suasana yang nyaman menjadikan Mal Metropolitan pusat

hiburan dan gaya hidup.

Mal Metropolitan terletak di lokasi yang strategis di

Kota Bekasi, bersebelahan dengan Hotel Horison Bekasi,

berdampingan dengan gerbang tol Bekasi Barat. Sebagai

kawasan belanja terintegrasi, Mal Metropolitan menyediakan

berbagai fasilitas non-komersial yang didedikasikan kepada

para pengunjung seperti smoking room, nursery room, valet

parking, car call, call centre, wheel chair service,dan Musholla.

As end of 2012, @HOM Hotel Tambun booked revenue

amounting to Rp7.28 billion, delivering 12.14% contribution to

hotel segment and 3.62% contribution to recurring revenue.

Occupancy rate in 2012 also experienced 20.34% increase

from 52.6% in 2011 to 63.3% in 2012. This occupancy of

63.3%is achieved in 2012, despite the January / February 2012

local labour strike that lowers full year occupancy rate.

Shopping Centre SegmentAt the end of 2012, Shopping Centre segment booked

revenue amounting to Rp133.01 billion which provided

66.20% contribution to recurring revenue or 19.60% from

total revenue.

Mal Metropolitan

Mal Metropolitan is Metland property which represents

lifestyle and entertainment concepts in Bekasi. By presenting

reputable brands both local or international, as well as

range of restaurant and cafe inside more than 48.554m2,

Mal Metropolitan offers a range of choices to fulfill the

community's needs. A well organized tenant mixing with

convenience location has put Mal Metropolitan as a lifestyle

and entertainment centre.

Mal Metropolitan is located strategically in Bekasi, next to

Hotel Horison Bekasi, and a step away from Bekasi Barat toll

gate. As an integrated shopping centre, Mal Metropolitan

offers several non-commercial facilities dedicated to the

customers such as smoking room, nursery room, valet

parking, car call, call centre, wheel chair service, and Musholla.

KINERJA @HOM HOTEL TAMBUN 2011 - 2012@HOM HOTEL TAMBUN PERFORMANCE 2011 - 2012

2011 2012


Harga Kamar Rata-rata - Net (Rp) 285.319 286.114 Average Room Rate - Nett (Rp)








Hingga akhir tahun 2012, proyek Mal Metropolitan



pusat perbelanjaan, dan 64,18% terhadap segmen

pendapatan berulang.

MAL METROPOLITAN

Plaza MetropolitanBerada di komplek perumahan Metland Tambun yang terletak

di Bekasi Timur, Plaza Metropolitan dibangun sebagai unit

komersial pendukung untuk penghuni. Plaza Metropolitan

adalah bangunan berlantai dua yang beroperasi sejak 1996.

Total ruang yang tersedia untuk disewakan di Plaza ini saat

ini adalah seluas 3.042 m2. Plaza ini dikelilingi oleh komplek

perumahan, yang menjadi target pemasaran Perusahaan.

Perusahaan rutin menyelenggarakan acara dan pameran di

Plaza Metropolitan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Hingga akhir tahun 2012, proyek Plaza Metropolitan membukukan

pendapatan sebesar Rp4,07 miliar, yang merupakan kontribusi

sebesar 3,06% terhadap segmen pusat perbelanjaan, dan 2,03%

terhadap segmen pendapatan berulang.

As per the end of 2012, Mal Metropolitan booked revenue

amounting to Rp128.94 billion with 96.94% contribution to

shopping center segment and 64.18% to recurring revenue.

Plaza Metropolitan

Located within the Metland Tambun residential project in

East Bekasi, Plaza Metropolitan is developed as a commercial

supporting unit for the residents. Plaza Metropolitan is two-

floor building operated since 1996. Total area availabe to be

rented out in the Plaza is 3,042 m2. The plaza is surrounded by

residential area, that becomes Company’s marketing target.

The Company periodically holds exhibition and events at

Plaza Metropolitan to increase the number of visitors.

As end of 2012, Plaza Metropolitan booked revenue

amounting to Rp4.07 billion with 3.06% contribution to

shopping center segment and 2.03% to recurring revenue.

KINERJA MAL METROPOLITAN 2011 - 2012MAL METROPOLITAN PERFORMANCE 2011 - 2012

2011 2012


Harga Sewa Rata-rata (Rp) 188.323 198.198 Average Rent Rate (Rp)









Hal ini karena selama semester dua 2012, diadakan

perombakan façade, penambahan escalator, dan perombakan

struktur internal untuk mempercantik bangunan, sekaligus

menarik pengunjung yang lebih banyak. Selama perombakan

ini berlangsung, manajemen juga menata ulang tenant

mix, serta menambah anchor tenant untuk memperbaiki

fasilitas ini. Dampaknya yang berupa penurunan okupansi

akan diimbangi oleh naiknya harga sewa mal setelah proses

renovasi selesai.

Pusat rekreasi (Waterland)Waterland merupakan taman rekreasi air yang berlokasi di

perumahan Metland Menteng, Cakung-Jakarta Timur. Dengan

berbagai pilihan kolam atraktif, Waterland dibuka untuk

umum sekaligus sebagai fasilitas pendukung di lingkungan

perumahan yang dapat menjadi alternatif hiburan keluarga.

Pada akhir 2012, segmen Pusat Rekreasi membukukan

pendapatan sebesar Rp2,51 miliar yang memberikan kontribusi

pendapatan sebesar 0,37% dari total pendapatan Perusahaan.

lain-lainSelain segmen pendapatan di atas, Metland juga menerima

pendapatan berulang dari penyewaan tempat, baik di dalam

proyek residensialnya, ataupun di proyek komersialnya.

Ditambah lagi, pendapatan tambahan juga diterima dari

fasilitas pusat olahraga yang terletak di beberapa proyek

residensial Metland. Lapangan bulutangkis, tenis, futsal dan

kolam renang yang ada di beberapa proyek, diharapkan

dapat menambah nilai untuk proyek-proyek tersebut.

Pada akhir 2012, segmen pendapatan Lain-lain membukukan

pendapatan sebesar Rp5,40 miliar, yang memberikan

kontribusi pendapatan sebesar 2,69% terhadap pendapatan

berulang, atau sebesar 0,80% terhadap total pendapatan.

This revenue booking took into account that at the second

semester of 2012, there were several upgrading process

such as façade renovation, escalator addition and internal

structure renovation to refurbish the building as well as to

attract more visitors. During the renovation, the management

also reorganized the tenant-mix and added another anchor

tenat to improve the facility. It resulted in slight occupancy

rate decrease that will be balanced with mal’s rental price

increase once the renovation process is completed.

recreation Centre (Waterland)Waterland is a recreation park located in Metland Menteng,

Cakung, East Jakarta. With attractive pool types, Waterland

is opened for public and acts as a supporting facility for the

residents as and alternative for family recreation centre.

As per end of 2012, Recreation Center booked revenue

amounting to Rp2.51 billion that contributes 0.37% to total

revenue.

OthersBesides the above-mentioend segmetns, Metland also

earned recurring revenue from space rent, both inside the

residential or commercial projects.

Moreover, additional income was also received from sport

center facilities located in several Metland residential

projects. Badminton court, tennis court, indoor futsal and

swimming pool facilities are expected to enhance value for

each project.

As end of 2012, other income segments booked revenue

amounting to Rp5.40 billion or contributes 2.69% to recurring

income or 0.80% to total revenue.

KINERJA PLAzA METROPOLITAN 2011 - 2012PLAzA METROPOLITAN PERFORMANCE 2011 - 2012

2011 2012


Harga Sewa Rata-rata (Rp) 99.166 86.482 Average Rent Rate (Rp)








RENCANA PENGEMBANGAN PROYEK BARUMenyambut 2013, Metland tengah menyempurnakan dan

mempersiapkan pengembangan proyek baru baik di wilayah

Jakarta maupun kota lainnya. Proyek-proyek baru yang saat ini

dalam tahap perencanaan dan atau pembangunan, antara lain:

1. Hotel Horison Jakarta Perusahaan berencana membangun Horison Hotel Jakarta

di atas lahan seluas 2.954 m2. Hotel ini akan berlokasi di jl. MT

Haryono, bersebelahan dengan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta,

yang merupakan jalan tol penting di pusat kota. Perusahaan

memperkirakan hotel ini akan memiliki 153 unit kamar

setinggi 14 lantai; dua lantai untuk unit kantor. Sesuai dengan

rencana pembangunan, Perusahaan berharap hotel ini akan

dilengkapi dengan fasilitas rapat, konvensi dan pameran

dengan standar yang memenuhi persyaratan bisnis moderen

dan fasilitas parkir. Rencana pembangunan Hotel Horison

Jakarta akan dilakukan di tahun 2013.

2. Perluasan Hotel Horison Bekasi Saat ini Hotel Horison Bekasi menjual Meeting

Incentive Convention Exhibition (MICE) package yang

menggabungkan paket pertemuan dengan kamar. Karena

kurangnya kamar untuk memenuhi ruang pertemuan

yang tersedia, Perusahaan berencana untuk menambah

jumlah kamar untuk proyek ini. Rencananya Perusahaan

menambah kamar Horison Hotel Bekasi dengan cara

membangun tambahan sebanyak delapan lantai di atas

gedung parkir Mal Metropolitan. Prospek pendapatan dari

perluasan hotel ini diharapkan akan menambah pendapatan

berulang Perusahaan. Perusahaan berharap perluasan yang

baru ini akan berarti penambahan sebanyak 102 kamar.

Konstruksinya akan dimulai pada tahun 2013.

3. @HOM Cirebon Perusahaan pada tahun 2013 ini berencana untuk

melakukan ekspansi bisnis melalui pembangunan hotel

di kota Cirebon dan Lampung. Kota Cirebon merupakan

kota pertemuan di antara tiga kota besar yaitu; Jakarta,

Bandung, dan Semarang sehingga banyak dilalui sebagai

tempat singgah oleh para pebisnis maupun wisatawan

domestik. Pemerintah akan melaksanakan beberapa

proyek infrastruktur untuk Kota Cirebon termasuk:

pembangunan jalan tol Cikampek - Palimanan yang akan

menghubungkan Jakarta dan Cirebon, dan pembangunan

Bandar udara Kertajati.

NEW PROJECT DEvELOPMENT PLAN

Welcoming 2013, Metland is currently refining and preparing

several new project developments both in Jakarta or

other cities. New projects that are currently on planning or

developing progress are as follows:


The Company plans to develop Hotel Horison Jakarta on

2,954m2. The hotel will be located on jl. MT Haryono, next

to Jakarta Inner Ring Road, one of major toll road in the city

center. The Company estimates that the hotel will consist

of 153 room within 14 floors, two floors dedicated for office

units. Referring to its construction plan, the Company is

expected that the hotel will be equipped with meeting,

conference and exhibition facilities with standards complying

to modern business requirement and parking facility. Hotel

Horison Jakarta construction will be initiated in 2013.

2. Hotel Horison Bekasi Extension

Currently,HotelHorisonBekasioffersMeeting Incentive

Convention Exhibition (MICE) package that combines

room and meeting in a package. Since there is room

shortage to fulfill meeting room demand, the Company

plans to add rooms for this hotel. The Company plans

to add rooms to Hotel Horison Bekasi by constucting

additional 8 floors on top of Mal Metropolitan parking

building. The revenue prospect of the hotel extension is

expected to increase company’s recurring revenue. The

Company also expects that through this new extension

there will be 102 additional rooms. The construction

process will be started in 2013.

3. @HOM Hotel Cirebon

The Company plans to expand the business in 2013

through hotel development in Cirebon and Lampung.

Cirebon is the meeting point of three major cities,

Jakarta, Bandung and Semarang that is mostly passed

as transit area by the business class or domestic traveller.

The Government will implement several infrastructure

projects for Cirebon, including Cikampek – Palimanan toll

road construction that will connect Jakarta and Cirebon

as well as Kertajati Airport construction.








@HOM Hotel Cirebon direncanakan akan berdiri setinggi

delapan lantai di atas tanah seluas 1.148m2 . Akan ada 97

kamar yang tersedia ditunjang dengan berbagai fasilitas

untuk pertemuan. Pemancangan tiang pertama @HOM

Cirebon sudah dilakukan pada tanggal 14 November 2012.

Selain dari lokasinya yang strategis, @HOM Cirebon juga

direncanakan untuk memiliki ukuran kamar yang lebih

besar dari hotel sekelasnya, yaitu sebesar 21m2.

4. @HOM LampungProyek pengembangan hotel bujet Metland di kawasan luar

Jakarta selanjutnya adalah proyek @HOM Lampung. Pilihan

Metland untuk mengembangkan @HOM Lampung karena

Lampung merupakan pusat bisnis yang cukup berkembang

di Sumatera dan dapat dicapai melalui jalur transportasi

darat dan laut. Selain didukung oleh aksesibilitas tersebut,

kondisi perekonomian kota Lampung juga terus bertumbuh.

@HOM Lampung berlokasi di pusat kota Lampung,

berada dekat dengan Centro Plaza, sebuah pusat

perbelanjaan yang dapat menunjang aktivitas penghuni

@HOM Lampung. Hotel ini akan dibangun diatas tanah

seluas 2.318m2 setinggi sembilan lantai, dan menyediakan

144 kamar. Sama seperti hotel @HOM lainnya @HOM

Lampung juga akan difokuskan sebagai hotel bisnis yang

dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk paket MICE.

5. M Gold TowerSebagai respons atas banyaknya minat publik akan adanya

hunian vertikal dan ruang kantor yang representatif di

Bekasi, Metland membangun M Gold Tower, gedung

dengan kepemilikan strata-titled di atas lahan seluas

4.135m2. Gedung apartemen akan memiliki 140 unit setinggi

17 lantai, dan gedung perkantoran yang bersebelahan akan

memiliki 120 unit setinggi 20 lantai. Lokasi M Gold Tower

akan berseberangan dengan mal Metland yang juga dalam

tahap pembangunan, yaitu Grand Metropolitan. Hal ini

diharapkan dapat menguntungkan dua belah pihak, dan

dapat bersimbiosis untuk membentuk suatu CBD di Bekasi.

Pemancangan tiang M Gold Tower sudah dilakukan di

Oktober tahun 2012, dan diharapkan selesai di 2014.

6. Grand Metropolitan Daya tarik investasi Bekasi yang besar bagi dunia usaha di

bidang ritel dan sarana aktifitas masyarakat lainnya menjadi

salah satu faktor pengembangan pusat perbelanjaan

Grand Metropolitan. Keberadaan Mal Grand Metropolitan

diharapkan dapat mengakomodasi setiap kebutuhan

@HOM Hotel is planned to be located on 1.148 m2 with

8floorsoffering97room,supportedbyvariousmeeting

facilities. @HOM Hotel Cirebon ground breaking was done

on November 14th 2012. Besides its strategic location,

@HOM Hotel is also planned to have bigger room size

compared to its peer hotels, that is 21m2 .

4. @HOM Lampung

Metland’s next budget hotel project development

outside Jakarta is the @HOM Lampung. Metland reason

to develop @HOM Hotel Lampung is that Lampung has

become a growing business center in Sumatera and

accessible both through land and sea transportation

channels. Besides that accessibility, Lampung economy

condition is also considered favorable.

@HOM Lampung is located at Lampung city center, close

to Centro Plaza, a shopping center to support @HOM

Hotel guest’s activity. The hotel will be developed on

2,318 m2 land area with 9 floors and 144 rooms. As well as

other @HOM hotels, @HOM Hotel Lampung will be also

focused as business hotel equipped with several facilities

for MICE packages.

5. M Gold Tower

In respond to increasing public demand on representative

vertical residential and office space in Bekas area,

Metland develops M Gold Tower, a building with strata-

titled ownership on 4,135 m2. The apartment building will

consist of 140 units within 17 floors and office building

located next to the apartment will consist of 120 units

within 20 floors. M Glod Tower location will across the

Metland mall that is also currently under constructrion

process, Grand Metropolitan. This is expected to deliver

benefit for both projects, and will be able to mutually

form an integrated CBD in Bekasi. M Gold Tower ground

breaking was done in October 2012, and is expected to be

finished in 2014.

6. Grand Metropolitan

Bekasi investment’s significant appeal for the retail

business becomes one of factors for the Company

in developing Grand Metropolitan shopping center.

The existence of Grand Metropolitan is expected to

accommodate every need. The Company constructed







tersebut. Perusahaan melakukan pengembangan pusat

perbelanjaan Grand Metropolitan di Bekasi tidak jauh dari

lokasi Mal Metropolitan. Pemancangan tiang pertama

sudah dilakukan pada 3 Oktober 2011 yang dihadiri dan

diresmikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Walikota Bekasi Dr.

Rahmat Effendi dan Presiden Direktur PT Metropolitan

Land Tbk, Ir. Nanda Widya. Pembukaan Grand Metropolitan

direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan tahun

2013 dengan harapan tingkat okupansi yang diatas 85%.

Grand Metropolitan hadir dengan mengetengahkan

konsep desain modern kontemporer yang atraktif untuk

menarik perhatian masyarakat kelas menengah atas.

Bangunan ini akan berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektar

dengan total area bersih yang akan dapat disewakan 47.900

m2 dengan rencana pembukaan jalan tol Jakarta-Bekasi

tepat berada di sisi Grand Metropolitan. Desain bangunan

berlanggam modern ini ditangani oleh perusahaan

konsultan arsitek profesional Amerika Serikat, yaitu

Development Design Group (DDG) yang berpengalaman

menangani banyak desain bangunan komersial terkenal di

beberapa negara.

GRAND METROPOLITAN

Grand Metropolitan shopping center in Bekasi in close

proximity to Mal Metropolitan. The ground breaking

ceremony held on October 3rd 2011 and attended by

BekasiMayor inchargeDr.RahmatEffendiandPresident

Director of PT Metropolitan Land Tbk., Ir. Nanda Widya.

Grand Metropolitan opening is planned in mid 2013 with

the occupancy rate expected to reach above 85%.

Grand Metropolitan brings modern contemporary

and attractive design concept to entice the middle-up

customers. The building will be located on 2.6 hectares

with total net rentable area of 47,900 m2 with the plan of

an opening toll gate next to it, as an exit from Jakarta-

Bekasi toll road. The modern contemporary building

design is developed by United States professional

architect consultant, Development Design Group (DDG)

that is well-expertised in handling numerous iconic

commercial building design in several countries.








tinjauan keuanganFinancial review

SEkIlaS kInErJa mEtlandTotal aset perusahaan sampai dengan Desember 2012

mengalami peningkatan sebesar 16,53% dari semula sebesar

Rp1,73 triliun pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,02 triliun di

tahun 2012. Sedangkan dari sisi pasiva, total liabilitas serta total

ekuitas di tahun 2012 masing-masing mengalami peningkatan

sebesar 22,39% dan 14,89% dibandingkan dengan tahun 2011.

SEKILAS KINERJA METLAND 2011 - 2012METLAND PERFORMANCE HIGHLIGHT 2011 - 2012

Keterangan2012

(Rp, juta)(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)Description

Aset 2.015.753 1.729.840 16,53 Assets

Aset lancar 1.162.017 1.168.209 -0,53 Current assets

Aset tidak lancar 853.736 561.631 52,01 Non-current assets

Liabilitas 461.933 377.425 22,39 Liabilities

Liabilitas jangka pendek 288.403 244.045 18,18 Current liabilities

Liabilitas jangka panjang 173.530 133.380 30,10 Non-current liabilities

Ekuitas 1.553.820 1.352.415 14,89 Equity

Pendapatan usaha 678.729 541.781 25,28 Revenues

Beban pokok penjualan 308.911 249.535 23,79 Cost of sales

Laba kotor 369.818 292.246 26,54 Gross profit

Laba sebelum pajak 242.335 188.194 28,77 Profit before tax

Beban pajak 38.440 31.586 21,70 Tax expense

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

203.895 156.608 30,19 Comprehensive income attributable to:

- Pemilik entitas induk 203.687 156.603 30,07 Owners of the Company

- Kepentingan non pengendali 208 5 - Non-controlling interest

mEtland PErFOrmanCE In BrIEFTotal asset of the Company as end of December 2012 booked

16.53% growth from Rp1.73 trillion in 2011 to Rp2.02 trillion in

2012. While on the liability side, total liability and total equity

in 2012 each grew at 22.39% and 14.89% compared to 2011.







Pada akhir tahun 2012, Perusahaan telah berhasil mencetak

laba sebesar Rp203,69 miliar atau mengalami pertumbuhan

sebesar 30,07% dari tahun 2011 sebesar Rp156,60 miliar. Hal

tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha yang

sampai dengan akhir tahun 2012 mengalami pertumbuhan

sebesar 25,28% dari Rp541,78 miliar pada tahun 2011 menjadi

Rp678,73 miliar pada tahun 2012. Sedangkan dari sisi beban

pokok penjualan, selama tahun 2012 terealisasi sebesar

Rp308,91 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 23,79%

dari tahun 2011 sebesar Rp249,54 miliar. Secara rinci mengenai

kinerja keuangan sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

laporan laba rugiSelama tahun 2012, Metropolitan Land telah berhasil

menunjukkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik dari

tahun sebelumnya. Terbukti pada tahun 2012 ini perusahaan

telah berhasil membukukan pertumbuhan laba pemilik

entitas induk sebesar 30,07% atau secara nominal terealisasi


RINGKASAN LAPORAN LABA RUGI METLAND 2011 - 2012METLAND INCOME STATEMENT SUMMARY 2011 - 2012

Keterangan2012


2011(Rp, juta)

(Rp, million)

Pertumbuhan Growth

(%)Description

Pendapatan usaha 678.729 541.781 25,28 Revenues

Beban pokok penjualan (308.911) (249.535) 23,79 Cost of sales

Laba kotor 369.818 292.246 26,54 Gross profit

Beban usaha dan Pendapatan/beban lain-lain (127.483) (104.052) 22,52 Operating expense and

other revenues/expenses

Laba sebelum pajak 242.335 188.194 28,77 Profit before tax

Beban pajak (38.440) (31.586) 21,70 Tax expense

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: 203.895 156.608 30,19 Comprehensive income

attributable to:

- Pemilik entitas induk 203.687 156.603 30,07 - Owners of the Company

- Kepentingan non pengendali 208 5 - - Non-controlling interest

Pertumbuhan laba tersebut terutama didominasi oleh

pertumbuhan pendapatan usaha yang sampai dengan akhir

tahun 2012 terealisasi sebesar Rp678,73 miliar atau meningkat

sebesar 25,28% dari tahun 2011 sebesar Rp541,78 miliar.

Di samping itu, pada sisi beban khususnya beban pokok

penjualan juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 ini

namun peningkatan tersebut masih dibawah peningkatan

pendapatan usaha. Beban pokok penjualan perusahaan selama

tahun 2012 terealisasi sebesar Rp308,91 miliar atau mengalami

pertumbuhan sebesar 23,79% dari tahun 2011 sebesar

Rp249,54 miliar. Berdasarkan hal tersebut didapat laba kotor

perusahaan terealisasi sebesar Rp369,82 miliar atau tumbuh


At the end of 2012, the Company recorded profit amounted to

Rp203.69 billion or 30.07% grew from 2011 that was Rp156.60

billion. This was encouraged by revenue growth that as end

of 2012 booked 25.58% growth from Rp541.78 billion in

2011 to Rp678.73 billion in 2012. On the cost of sales aspect,

throughout 2012 was realized amounting to Rp308.91 billion

or 23.79% growth compared to 2011 that was Rp249.54 billion.

Comprehensive financial performance of the Company will be

disclosed below.

Income StatementThroughout 2012, Metropolitan Land succeeded in delivering

better performance compared to previous year. In 2012, it was

proven that the Company booked 30.07% growth on owners

of the company or nominally realized amounted to Rp203.69

billion.

The profit growth was mainly dominated by revenue growth

that amounts to Rp678.73 billion by the end of 2012, 25.28%

growth compared to 2011 that was Rp541.78 billion. On

the other hand, at the expense post, especially on cost of

sales increased in 2012 but the increase is lower than the

revenue growth. Operating expense of the Company in 2012

amounted to Rp308.91 billion, 23.79% growth from 2011 that

was Rp249.54 billion. Based on those records, Company’s

gross profit amounted to Rp369.82 billion or 26.54% growth

compared to 2011 that was amounting to Rp292.25 billion.








Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha Perusahaan terbagi atas pendapatan dari

penjualan unit residensial, penjualan unit strata-titled Hotel

Horison Seminyak, pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi,

dan lain-lain. Didukung oleh kondisi perekonomian yang

kondusif serta iklim usaha yang cukup mendukung, Perusahaan

berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha yang

menggembirakan di tahun 2012 ini. Secara total, pendapatan

usaha Metland adalah sebesar Rp678,73 miliar, peningkatan


Pendapatan usaha penjualan properti tahun 2012 bersumber

dari penjualan unit residensial dan unit strata-titled Hotel

Horison Seminyak. Pendapatan dari penjualan unit residensial

adalah sebesar Rp398,95 miliar, atau bertumbuh 14,28% dari

penjualan residensial di tahun 2011 yang sebesar Rp349,08 miliar,

Sedangkan pendapatan dari penjualan unit strata-titled Hotel

Horison Seminyak selama 2012 adalah sebesar Rp78,88 miliar, atau

bertumbuh 706,44% dari angka 2011 sebesar Rp9,78 miliar. Hal

ini disebabkan karena penjualan unit strata-titled Hotel Horison

Seminyak pada tahun 2011 hanya diakui sebesar persentase

penyelesaian bangunan yang mencapai 18,02%, sedangkan pada

tahun 2012 pengakuan penjualan diakui sebesar 100%, sesuai

dengan pembangunan yang sudah selesai.

Jika ditinjau berdasarkan komposisinya, pendapatan penjualan

properti masih mendominasi arus pendapatan Perusahaan,

dengan kontribusi sebesar 70,40%, dan di sisi lain pendapatan

berulang memiliki kontribusi sebesar 29,60%. Besarnya

kontribusi per segmen usaha dari total pendapatan adalah dari

residensial (58,78%), penjualan unit strata-titled Hotel Horison

RINGKASAN PENDAPATAN USAHA METLAND 2011 - 2012METLAND REVENUE SUMMARY 2011 - 2012


2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)

Residensial Residential

398.945 349.085 14,28

Strata-titled Hotel Strata-titled Hotel

78.876 9.781 706,44


133.008 125.258 6,19

Hotel Hotel

59.997 51.496 16,51


2.506 1.988 26,08

Lain-lain Others

5.396 4.173 29,31

Total 678.729 541.781 25,28

58,78%

19,60%

8,84%

0,37%

0,80%

kontribusi Pendapatan per Sektor Usaha 2012

revenue Contribution per Business Sector 2012

11,62%

revenue

The Company's revenue stream consists of sales of residential

units, sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak units,

shopping centres, hotel, recreational centre and other

devenue. Supported by conducive economy condition as

well as favorable business climate, the Company succeeded

in recording delighting revenue in 2012. Comperehensively,

Metland’s revenue amounted to Rp678.73 billion, 25.28%

higher compared to 2011 that amounted to Rp541.78 billion.

Development revenue in 2012 was derived from sales of

residential units and sales of strata-titled Hotel Horison

Seminyak units. The revenue from sales of residential units

amounted to Rp398.95 billion or 14.28% higher compared to

sales of residential units in 2011 that amounted to Rp349.08

billion, while revenue from sales of strata-titled Hotel Horison

Seminyak units in 2012 amounted to Rp78.88 billion or

706.44% higher compared to 2011 that was Rp9.78 billion. This

is because the sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak was

only booked by percentage of completion that reached 18.02%

in 2011, while in 2012 the sales was fully booked in line with the

construction completion.

Considering its composition, development revenue still

dominated Company’s revenue flow, with 70.40% contribution

and, on the other hand, recurring revenue contributed to

29.60% of the total revenue. Contribution of each individual

business segments to total revenue are from residential

(58.78%), sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak







Seminyak (11,62%), pusat perbelanjaan (19,60%), hotel (8,84%),

pusat rekreasi (0,37%), dan lain-lain (0,80%).

Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Metland 2011 - 2012Metland Cost of Sales 2011 - 2012


2012(Rp juta)

(Rp, million)

2011(Rp juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)

Residensial Residential

178.662 164.202 8,81

Strata-titled Hotel Strata-titled Hotel

43.103 5.837 638,44


55.503 53.396 3,95

Hotel Hotel

28.379 23.418 21,18


1.386 1.260 10,01

Lain-lain Others

1.877 1.421 32,07

Total 308.911 249.535 23,79

Pada sisi beban pokok penjualan, Perusahaan mengalami

peningkatan sebesar 23,79%, dari semula sebesar Rp249,54

miliar menjadi Rp308,91 miliar di 2012. Secara keseluruhan,

peningkatan beban pokok penjualan ini sejalan dengan

perkembangan pendapatan usaha yang sebesar 25,28% di

2012.

Ditinjau berdasarkan masing-masing segmen, beban pokok

penjualan untuk segmen residensial adalah sebesar Rp178,66

milar, peningkatan sebesar 8,81% dari tahun 2011 yang

sebesar Rp164,20 miliar. Peningkatan tersebut sebagai akibat

dari meningkatnya pembangunan sepanjang tahun 2012.

Sedangkan beban pokok penjualan untuk segmen penjualan

unit strata-titled Hotel Horison Seminyak, Pusat Perbelanjaan,

Hotel, Pusat Rekreasi, dan Lain-lain mengalami peningkatan

sebesar 638,44%, 3,95%, 21,18%, 10,01%, dan 32,07%.

Jika ditinjau berdasarkan komposisinya, beban pokok

penjualan yang berasal dari segmen residensial mendominasi

beban pokok penjualan dengan kontribusi sebesar 57,84% di

akhir tahun 2012. Diikuti oleh beban pokok penjualan segmen

lain: penjualan unit strata-titled Hotel Horison Seminyak

(13,95%), pusat perbelanjaan (17,97%), hotel (9,19%), pusat

rekreasi (0,45%), dan lain-lain (0,61%).

units (11.62%), shopping centres (19.60%), hotels (8.84%),

recreation centre (0.37%), and other segments (0.80%).

Cost of Sales

On the cost of sales post, the Company experienced 23.79%

growth from Rp249.54 billion to Rp308.91 billion in 2012.

Comprehensively, the increasing cost of sales is in line with

revenue growth that was 25.28% in 2012.

Considering each business segments, cost of sales on sales of

residential units amounted to Rp178.66 billion, 8.81% higher

compared to 2011 which was Rp164.20 billion. The growth was

due to increasing construction in 2012. While, cost of sales for

sales of strata-titled Hotel Horison Seminyak units, shopping

centres, hotels, recreation center, and other segments noted

growth as much as 638.44%, 3.95%, 21.18%, 10.01%, and

32.07% consecutively.

Considering from its composition, cost of sales from sales of

residensial units dominated total cost of sales wtih 57.84%

contribution as of end of 2012. Followed by other segments’

cost of sales which include: sales of strata-titled Hotel Horison

Seminyak units (13.95%), shopping centres (17.97%), hotels

(9.19%), recreaction centre (0.45%), and other segments

(0.61%).

13,95%

57,84%

17,97%

9,19%

0.45%0.61%

kontribusi Beban Pokok Penjualan per Sektor

Usaha 2012 Cost of Sales Contribution per Business

Sector 2012








Beban Usaha dan Pendapatan/ Beban lain-lain

BEBAN USAHA DAN PENDAPATAN/BEBAN LAIN-LAIN 2011 - 2012OPERATIONAL EXPENSES AND OTHER INCOME/EXPENSES 2011 - 2012

Keterangan2012


2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)Description

Beban pemasaran (33.171) (21.110) 57,13 Marketing expenses

Beban administrasi (105.228) (78.946) 33,29 Administrative expenses

Penghasilan bunga 17.391 12.353 40,78 Interest income

Beban keuangan (14.718) (20.456) -28,05 Financial cost

Keuntungan dan kerugian Lain 8.243 4.107 100,71 Other profit and loss

Total (127.483) (104.052) 22,52 Total

Selain beban pokok penjualan, terdapat beban usaha dan

pendapatan/ beban lainnya yang terdiri dari beban pemasaran,

beban administrasi, penghasilan bunga, beban keuangan,

keuntungan dan kerugian lainnya. Secara total, beban usaha

dan pendapatan / beban lainnya – bersih selama tahun 2012 ini

terealisasi pada sisi beban sebesar Rp127,48 miliar atau mengalami

peningkatan sebesar 22,52% dari tahun 2011 sebesar Rp104,05

miliar. Peningkatan tersebut seiring dengan naiknya pendapatan

perusahan yang sebesar 25,28% dari 2011 ke 2012. Beban pemasaran

selama tahun 2012 terealisasi sebesar Rp33,17 miliar atau meningkat

57,13% dari tahun 2011 sebesar Rp21,11 miliar. Beban administrasi

terealisasi sebesar Rp105,23 miliar atau mengalami pertumbuhan

sebesar Rp33,29% dari tahun 2011 sebesar Rp78,95 miliar. Pendapatan

yang berasal penghasilan bunga terealisasi sebesar Rp17,39 miliar

atau meningkat 40,78% dari tahun 2011 sebesar Rp12,35 miliar.

Beban keuangan mengalami penurunan sebesar 28,05% menjadi

sebesar Rp14,72 miliar dari semula pada tahun 2011 sebesar Rp20,46

miliar. Seiring dengan angsuran pembayaran pokok pinjaman,

keuntungan dan kerugian lainnya mengalami peningkatan sebesar

100,71% menjadi Rp8,24 miliar pada tahun 2012 dari semula sebesar

Rp4,11 miliar pada tahun 2011.

laba Sebelum PajakBerdasarkan pendapatan dan beban di atas maka didapat

Laba sebelum pajak Metropolitan Land yang terealisasi sebesar

Rp242,34 miliar sampai dengan akhir tahun 2012. Secara

nominal, laba sebelum pajak mengalami pertumbuhan sebesar

28,77% dibandingkan dengan laba sebelum pajak tahun 2011


Operational Expenses and Other Income/Expenses

Besides cost of sales, there were other operational expenses

and other income/expenses consisting of marketing expenses,

administrative expenses, interest income, financial cost as well

as other income and loss. Comprehensively, other operating

expenses and other income/expenses in 2012 amounted

to Rp127.48 billion or 22.52% higher compared to 2011 that

was amounting to Rp104.50 billion. The growth was in line

with Company’s revenue growth that was 25.28% from 2011

to 2012. Marketing expense in 2012 amounted to Rp33.17

billion or 57.13% compared to 2011 that was Rp21.11 billion.

Administrative expenses amounted to Rp105.23 billion or

33.29% higher compared to 2011 that was amounting to

Rp78.95 billion. The income derived from interest income was

realized at Rp17.39 billion or 40.78% compared to 2011 that

was Rp12.35 billion. Financial expenses experienced 28.05%

decrease to Rp14.72 billion from previously Rp20.46 billion in

2011. Along with the installment of the loan obtained, other

income and loss experienced 100.71% growth to Rp8.24 billion

in 2012 from previously Rp4.11 billion in 2011.

Profit Before taxReferring to income and expenses mentioned above,

Metropolitan Land profit before tax amounted to Rp242.34

billion as end of 2012. Nominally, profit before tax experienced

28.77% growth compared to profit before tax in 2011 that

amounted to Rp188.19 billion.







Beban PajakBeban pajak bersih Perusahaan terhitung sebesar Rp38,44 miliar

pada akhir tahun 2012. Secara nominal beban pajak bersih

mengalami peningkatan sebesar 21,70% dibandingkan dengan

tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp31,59 miliar. Peningkatan

beban pajak tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya

pendapatan dari segmen residensial yaitu penjualan unit

strata-titled Hotel Horison Seminyak yang cukup signifikan di

tahun 2012 ini. Beban pajak tahun berjalan Perusahaan terbagi

menjadi final dan non final. Beban pajak final dikenakan pada

penjualan real estat dan pusat perbelanjaan. Beban pajak final ini

dikenakan berdasarkan pendapatan Perusahaan dikalikan tarif

final. Sedangkan beban pajak non final dikenakan berdasarkan

laba usaha unit perusahaan yang memiliki pendapatan yang

tidak dikenakan pajak final yaitu hotel dan sport centre.

laba tahun Berjalan (Pemilik Entitas Induk)Laba tahun berjalan (pemilik entitas induk) perusahaan sampai

dengan akhir tahun 2012 terbuku sebesar Rp203,69 miliar. Secara

nominal, laba tahun berjalan (pemilik entitas induk) tersebut

mengalami pertumbuhan sebesar 30,07% jika dibandingkan

dengan tahun 2011 sebesar Rp156,60 miliar. Pertumbuhan yang

signifikan tersebut, seiring dengan peningkatan penjualan baik dari

residensial maupun dari komersial (mal dan hotel). Semua angka

ini menunjukkan bahwa permintaan dari publik terhadap produk

Perusahaan memang meningkat tajam.

laba Per SahamLaba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih

yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun

yang bersangkutan. Laba per saham dasar Perusahaan pada

Desember 2012 tercatat sebesar Rp26,87 atau mengalami

peningkatan sebesar 14,83% dari tahun 2011 sebesar Rp23,40.

POSISI KEUANGAN METLAND 2011 - 2012METLAND FINANCIAL POSITION 2011 - 2012

Metland Financial Position 2011 - 2012

2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)Description

Total aset 2.015.753 1.729.840 16,53 Total assets

Aset lancar 1.162.017 1.168.209 -0,53 Current assets

Aset tidak lancar 853.736 561.631 52,01 Non-current assets

Total liabilitas 461.933 377.425 22,39 Total liabilities

Liabilitas jangka pendek 288.403 244.045 18,18 Current liabilities

Liabilitas jangka panjang 173.530 133.380 30,10 Non-current liabilities

Total ekuitas 1.553.820 1.352.415 14,89 Total Equity

tax ExpenseNet Tax Expense of the Company was calculated amounting

to Rp38.44 billion in 2012. Nominally, Net Tax Expense

experienced 21.70% growth compared to 2011 that was

recorded amounting to Rp31.59 billion. The tax expense

increase was mainly caused by relatively significant income

growth from residential segments in 2012 that was strate titled

Horison Seminyak Hotel unit sales. Current year Tax Expense of

the Company was divided into final and final Tax Expense. Final

Tax Expense was presented on real-estate and shopping centre

sales. The Final Tax Expense was presented based on revenues

multiplied with final tariff.While the Non-Final Tax Expense

was presented based on company’s unit operating income

that owned Non-Final Taxable Revenue such as hotel and sport

centre.

Profit For the Year(Owners of the Company)Profit for the year (owners of the Company) as of end 2012

booked amounting to Rp203.69 billion. Nominally, the profit

for the year (owners of the Company) experienced 30.07%

growth compared to 2011 that was Rp156.60 billion. The

significant growth was in accordance with sales growth both

from residential or commercial (malls and hotels). All of these

indicators reflected that public demand towards Company’s

products increased significantly.

Earning per SharesEarning per shares was calculated by dividing profit for the

year attributed to owners of the company with total weighted

average number of shares in respected year. Company’s

earning per shares in December 2012 amounted to Rp26.87

or experienced 14.83% growth compared to 2011 that was

Rp23.40.

Posisi keuangan Financial Position








aSEtTotal aset Perusahaan sampai dengan Desember 2012 secara

nominal mengalami peningkatan sebesar 16,53% dari semula

tahun 2011 sebesar Rp1,73 triliun menjadi sebesar Rp2,02

triliun pada tahun 2012. Aset lancar terealisasi sebesar Rp1,16

triliun atau memiliki kontribusi sebesar 57,65% terhadap total

aset, sedangkan aset tidak lancar terealisasi sebesar Rp853,74

miliar dengan kontribusi sebesar 42,35% terhadap total aset.

aset lancar

ASET LANCAR 2011 - 2012CURRENT ASSET 2011 - 2012


2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)

Kas dan Setara Kas Cash and cash equivalents

229.996 343.234 -32,99

Investasi Tersedia untuk dijual Available for sale investments

- 10.000 -

Piutang Usaha Trade accounts receivables

87.937 55.482 58,50

Piutang lain-lain Other accounts receivables

5.353 1.168 358,30

Persediaan Inventories

802.096 737.557 8,75

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

9.356 8.175 14,44

Uang muka dan biaya dibayar dimuka Advances and prepaid expenses

27.280 12.593 116,62

Total Aset LancarCurrent Assets Total 1.162.017 1.168.209 -0,53

Total aset lancar selama tahun 2012 sebesar Rp1,16 triliun

terbagi atas; kas dan setara kas, investasi tersedia untuk dijual,

piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak dibayar

dimuka, serta uang muka dan biaya dibayar dimuka. Kas

dan setara kas Perusahaan sampai dengan Desember 2012

terealisasi sebesar Rp230,00 miliar atau mengalami penurunan

sebesar 32,99% dari tahun 2011 sebesar Rp343,23 miliar. Hal

tersebut terutama dikarenakan dana hasil penawaran umum

perusahaan telah digunakan untuk melakukan pembangunan

properti investasi dan penambahan aset residensial Perusahaan

aSSEtTotal of Company’s Asset as December 2012 nominally

experienced 16.53% increase from Rp1.73 trillion in 2011 to

Rp2.02 trillion in 2012. Current asset amounted to Rp1.16

trillion or contributed 57.65% to total asset, while non-current

asset amounted to Rp853.74 billion with 42.35% contribution

to total asset.

Current asset

Total current asset in 2012 amounted to Rp1.16 trillion consisted

of; cash and cash equivalent, available for sale investment,

trade account receivables, other accounts receivable,

inventory, prepaid taxes, advances and prepaid expenses. Cash

and cash equivalent of the Company as December 2012 was

realized amounting to Rp230.00 billion or experienced 32.99%

decrease compared to 2011 that amounted to Rp343.23 billion.

Thiswasmainly causedbyCompany’s initial public offerings

proceeds that was utilized to construct investment property

development as well as residential asset addition as stated

19,79%

7,57%

0,46%69,03%

0,81%2,35%

komposisi aset lancar 2012

Current asset Composition 2012







sebagaimana tertuang pada prospektus perusahaan. Dalam

bagian investasi tersedia untuk dijual, telah dilakukan pencairan

dana dalam bentuk Equity Link Note sehingga pada tahun 2012

tidak terdapat nilai dari sebelumnya pada tahun 2011 sebesar

Rp10,00 miliar. Piutang usaha dan piutang lain-lain sampai

dengan Desember 2012 masing-masing tercatat sebesar

Rp87,94 miliar dan Rp5,35 miliar dengan tingkat pertumbuhan

pada tahun 2012 ini sebesar 58,50% dan 358,30%. Peningkatan

piutang usaha tersebut berasal dari peningkatan piutang

usaha atas penjualan tanah serta bangunan yang meningkat

sebesar 65,24% dari semula sebesar Rp48,65 miliar pada tahun

2011 menjadi sebesar Rp80,39 miliar pada tahun 2012 ini.

Total persediaan pada Desember 2012 tercatat sebesar

Rp802,10 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 8,75%

dari tahun 2011 sebesar Rp737,56 miliar. Peningkatan tersebut

disebabkan karena perusahaan melakukan penambahan

pembebasan lahan di proyek-proyek residensial yang sudah

ada, pengembangan tanah pada proyek yang sudah ada

serta peningkatan pembangunan rumah maupun ruko untuk

dijual sejalan dengan peningkatan penjualan perusahaan.

Sedangkan untuk pajak dibayar dimuka serta uang muka dan

biaya dibayar dimuka pada Desember 2012 masing-masing

terealisasi sebesar Rp9,36 miliar dan Rp27,28 miliar dengan

tingkat pertumbuhan sebesar 14,44% dan 116,62% terhadap

tahun 2011 yang masing-masing sebesar Rp8,18 miliar dan

Rp12,59 miliar. Peningkatan pajak dibayar di muka disebabkan

karena peningkatan PPH Final Real Estat yang diakui sebesar

5% dari setoran uang muka konsumen sejalan dengan

peningkatan setoran uang muka konsumen. Jika ditinjau

berdasarkan komposisinya, total persediaan mendominasi

komposisi aset lancar dengan kontribusi sebesar 69,03%

terhadap total aset lancar, diikuti dengan komposisi kas dan

setara kas dengan kontribusi sebesar 19,79% terhadap total

aset lancar.

on the Company’s prospectus. In regards to available for sale

investment, cash disbursement in the form of Equity Link Note

which results in the amount not being recorded in 2012, which

was Rp10.00 billion in 2011. Trade accounts receivable and

other accounts receivables up to December 2012 was each

recorded amounting to Rp87.94 billion and Rp5.35 billion with

growth rate in 2012 of 58.50% and 358.30% consecutively. The

growth was derived from trade accounts receivable increase

on land as well as building sales that was 65.24% higher from

previously amounting to Rp48.65 billion in 2011 to Rp80.39

billion in 2012.

Total inventory in December 2012 amounted to Rp802.10

billion or experienced 8.75% growth compared to 2011 that

amounted to Rp737.56 billion. The growth was due to the

Company's land acquisition in existing residential projects,

land development in existing projects as well as construction

of houses and shop houses to be sold in accordance with

Company’s revenue growth. While on prepaid taxes, advance

and prepaid expense in December 2012 was realized at Rp9.36

billion and Rp27.28 billion with 14.44% and 116.62% growth

rate compared to 2011 that was each amounting to Rp8.18

billion and Rp12.59 billion. Increase on prepaid taxes was

caused by real-estate income tax rise admitted at 5% from

customers’ advance payment. Based on its composition, total

inventory dominated current asset composition with 69.03%

contribution towards total current asset, followed by cash and

cash equivalent with 19.79% contribution towards total current

asset.








aset tidak lancarASET TIDAK LANCAR 2011 - 2012NON-CURRENT ASSET 2011 - 2012


2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)

Aset keuangan lain Other financial assets

67.410 54.271 24,21

Uang muka pembelian tanah dan aset tetap Advance for purchase of land and property and equipment

8.662 - -

Aset real estate Real estate assets 175.271 92.849 88,77

Properti investasi Investment properties

423.849 245.587 72,59

Piutang lain-lain - pihak ketiga Other account receivables-third parties

2.330 - -

Aset pajak tangguhanDefferredtaxassets

616 1.782 -65,43

Aset tetap Property and equipment

173.474 165.731 4,67

Aset lain-Lain Other assets

2.125 1.411 50,60

Total aset tidak lancarTotal noncurrent assets 853.736 561.631 52,01

Total aset tidak lancar sampai dengan akhir tahun 2012

tercatat sebesar Rp853,74 miliar yang termasuk: aset keuangan

lainnya, uang muka pembelian tanah dan aset tetap, aset

real estat, properti investasi, piutang lain lain - pihak ketiga,

aset pajak tangguhan, aset tetap, serta aset lain-lain. Aset

keuangan lainnya mengalami pertumbuhan sebesar 24,21%

dari semula sebesar Rp54,27 miliar pada tahun 2011 menjadi

sebesar Rp67,41 miliar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut

dikarenakan peningkatan dana yang dibatasi pengunaannya

disebabkan karena peningkatan penjualan real estat yang

mayoritas memakai fasilitas KPR Bank, di mana sebagian

kecil ditempatkan dalam deposito berjangka yang dibatasi

penggunaanya dan juga merupakan Rekening Koran Escrow.

Properti investasi sampai dengan akhir tahun 2012 terealisasi

sebesar Rp423,85 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

72,59% dari tahun 2011 sebesar Rp245,59 miliar. Hal tersebut

dikarenakan adanya reklasifikasi pembangunan Mal Grand

Metropolitan yang semula merupakan aset tetap menjadi

properti investasi. Selain itu penambahan juga disebabkan

karena pembangunan Mal Grand Metropolitan yang terus

berjalan. Perubahan yang terjadi pada pos properti investasi

0,25%

7,90%

1,01%

20,53%49,65%

0,07%0,27%

20,32%

noncurrent asset

Total noncurrent asset as end of 2012 amounted to Rp853.74

billion which include: other financial assets, advance for

purchase of land and property and equipment, real estate asset,

investment properties, other accounts receivables-third parties,

deferred tax assets, property and equipment, and other assets.

Other financial asset experienced 24.21% from previously

amounted to Rp54.27 billion in 2011 to Rp67.41 billion in 2012.

The growth was caused by increase in the amount of restricted

fund caused by real-estate sales growth that mainly uses the

bank’s mortgage facility, where limited amount was placed at

current time deposit that was restricted and also part of the

Escrow Bank Account.

Investment property as end of 2012 amounted to Rp423.85

billion or experienced 72.59% growth compared to 2011

that was amounting to Rp245.59 billion. This was due to

reclassification of Grand Metropolitan mall development

that formerly classified as fixed asset and now classified as

investment property. Moreover, the increase was also caused

by existing Grand Metropolitan mall development that is on

progress. Changes on investment property post was

komposisi aset tidak lancar 2012

non-Current asset Composition 2012







adalah adanya peningkatan tanah sebesar 72,57% semula

sebesar Rp73,46 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar

Rp126,78 miliar pada tahun 2012 serta meningkatnya aset

dalam penyelesaian yang tercatat sebesar Rp135,12 miliar

pada tahun 2012 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar

Rp0,77 miliar. Ditinjau berdasarkan komposisinya, properti

investasi mendominasi komposisi aset tidak lancar dengan

kontribusi sebesar 49,65% terhadap total aset tidak lancar.

Aset real estat Perusahaan pada Desember 2012 tercatat

sebesar Rp175,27 miliar dengan tingkat pertumbuhan sebesar

88,77% dari tahun 2011 sebesar Rp92,85 miliar. Hal tersebut

merupakan aset berupa tanah yang belum dikembangkan

oleh perusahaan. Aset real estat memiliki kontribusi

sebesar 20,53% terhadap total aset tidak lancar. Aset tetap

Perusahaan pada tahun 2012 cenderung tidak berubah

dengan realisasi sebesar Rp173,47 miliar atau tumbuh sebesar

4,67% dari tahun 2011 sebesar Rp165,73 miliar, perubahan

aset tetap yang terjadi pada tahun 2012 ini dikarenakan

adanya penambahan unit strata-titled Horison Seminyak

yang dimiliki Perusahaan, yang telah selesai dibangun pada

Desember 2012 ini, serta penambahan lahan-lahan untuk

pembangunan @HOM Hotel di Cirebon dan Lampung. Aset

tetap memiliki kontribusi sebesar 20,32% terhadap total

aset tidak lancar pada tahun 2012 ini. Aset pajak tangguhan

mengalami penurunan sebesar 65,43% dari semula sebesar

Rp1,78 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp0,62 miliar

pada tahun 2012. Penurunan tersebut terutama dikarenakan

habisnya masa berlaku kerugian fiskal tahun 2007 di tahun

2012. Dan untuk aset keuangan lainnya yang merupakan

rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang

dibatasi penggunaannya atas nama Perusahaan dan

entitas anak dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan

pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh

pelanggan terealisasi sebesar Rp67,41 miliar atau mengalami

peningkatan sebesar 24,21% dibandingkan tahun 2011

sebesar Rp54,27miliar.

caused by land increase amounting to 72.57% from Rp73.46

billion in 2011 to Rp126.78 billion as well as the construction

in progress amounting to Rp135.12 billion in 2012 compared

to 2011 that was recorded amounting to Rp0.77 billion.

Based on its composition, investment property dominated

noncurrent asset position with 49.65% contribution towards

total noncurrent asset.

Company’s real-estate asset in December 2012 was recorded

Rp175.27 billion with growth rate at 88.77% compared to

2011 that amounted to Rp92.85 billion. This was in form of

land asset that has not been developed by the Company.

real-estate asset held 20.53% contribution towards total

noncurrent asset. Company’s fixed asset in 2012 was relatively

stable with realization amounted to Rp173.47 billion or 4.67%

higher compared to 2011 that was amounting to Rp165.73

billion, the shift on fixed asset occured in 2012 was caused by

additional strata-titled Horison Seminyak Hotel unit owned

by the Company, that had completely finsihed in December

2012, as well as land addition for @HOM Hotel development in

Cirebon and Lampung. Fixed Asset held 20.32% contribution

towards Total Non-Current Asset in 2012. Deferred tax asset

experienced 65.43% decrease from previously amounted to

Rp1.78 billion in 2011 to Rp0.62 billion in 2012. The decrease

was mainly caused by fiscal loss maturity started in 2007 in

2012. Regarding other financial asset that consisted of Escrow

Bank Account and/or restricted time deposit on behalf of

the Company and subsidiaries in Rupiah currency regarding

mortgage facility disbursement received by realized customers

amounted to Rp67.42 billion or 24.21% growth compared to

2011 that amounted to Rp54.27 billion.








lIaBIlItaS dan EkUItaSTotal liabilitas Perusahaan sampai dengan Desember 2012

secara nominal mengalami peningkatan sebesar 22,39%

dari tahun 2011 sebesar Rp377,43 miliar menjadi sebesar

Rp461,93 miliar pada tahun 2012. Liabilitas jangka pendek

terealisasi sebesar Rp288,40 miliar atau memiliki kontribusi

sebesar 62,43% terhadap total liabilitas, sedangkan liabilitas

jangka panjang terealisasi sebesar Rp173,53 miliar dengan

kontribusi sebesar 37,57% terhadap total liabilitas.

liabilitas Jangka PendekLIABILITAS JANGKA PENDEK 2011 - 2012CURRENT LIABILITY 2011 - 2012


2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

Pertumbuhan Growth

(%)

Utang bank jangka pendek Short-term bank loan

23.000 - -

Utang usaha Trade accounts payable

36.686 27.204 34,86

Utang lain-lain Other accounts receivable

10.965 8.469 29,47

Utang pajak Taxes payable

26.646 26.519 0,48

Beban akrual Accrued expenses

9.594 5.976 60,54

Utang bank jangka panjang (jatuh tempo dalam satu tahun) Current maturities of long-term bank loan

48.230 39.563 21,91

Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu tahun Unearned revenue and sales advances - realized within one year

133.282 136.314 -2,22

total liabilitas jangka pendektotal current liabilities 288.403 244.045 18,18

Total liabilitas jangka pendek Perusahaan selama tahun 2012

terealisasi sebesar Rp288,40 miliar yang terbagi atas: utang

bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang

pajak, beban akrual, utang bank jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun, pendapatan diterima di muka

dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu

tahun. Utang bank jangka pendek Metropolitan Land sampai

dengan Desember 2012 terealisasi sebesar Rp23,00 miliar.

Hal tersebut baru terjadi pada tahun 2012 yang merupakan

fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan

7,97%

12,72%

3,80%

9,24%

3,33%

16,72%

46,21%

lIaBIlItY and EQUItYTotal liability of the Company as of December 2012 increased

22.39% from Rp377.43 billion in 2011 to Rp461.93 billion in

2012. Short-term liability amounted to Rp288.40 billion or

provided 62.43% contribution towards total liability, while

long-term liability amounted to Rp173.53 billion with 37.57%

contribution towards total liability.

Current liability

Total current liability of the Company in 2012 amounted to

Rp288.40 billion consisted of: short-term bank loan, trade

accounts payable, other accounts payable, tax payable, accrued

expense, current maturities of long-term bank loans, and

unearned revenue and sales advances - realized within one year.

Current of Metropolitan Land as of December 2012 amounted

to Rp23.00 billion. Such condition firstly occurred in 2012 and

is in the form of working capital loan facility from Bank Mandiri

with low interest rate 9.25%. Trade accounts payable and

other accounts payable in December 2012 was each recorded

komposisi liabilitas Jangka Pendek 2012

Current liability Composition 2012







tingkat suku bunga 9,25%. Utang usaha dan utang lain-lain

pada Desember 2012 masing-masing tercatat sebesar Rp36,69

miliar dan Rp10,97 miliar dengan tingkat pertumbuhan pada

tahun 2012 ini sebesar 34,86% dan 29,47%. Utang usaha

merupakan utang dalam mata uang Rupiah dengan jangka

waktu kredit satu sampai dua bulan yang meningkat karena

pembangunan aset real estat (residensial) yang merupakan

akibat dari peningkatan penjualan perusahaan.

Beban akrual sampai dengan Desember 2012 tercatat

sebesar Rp9,59 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

60,54% dari tahun 2011 sebesar Rp5,98 miliar. Untuk utang

bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu

satu tahun pada Desember 2012 tercatat sebesar Rp48,23

miliar atau mengalami peningkatan sebesar 21,91% dari

tahun 2011 sebesar Rp39,56 miliar. Jika ditinjau berdasarkan

komposisinya, pendapatan diterima dimuka mendominasi

komposisi liabilitas jangka pendek dengan kontribusi sebesar

46,21% terhadap total liabilitas jangka pendek, diikuti dengan

komposisi utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun dengan kontribusi sebesar 16,72%

terhadap total liabilitas jangka pendek.

liabilitas Jangka PanjangLIABILITAS JANGKA PANJANG 2011 - 2012NON-CURRENT LIABILITY 2011 - 2012


2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)

Utang bank jangka panjang Long-term bank loan

97.285 107.000 -9,08

Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun Unearned revenue and sales advances - net of realized within one year

42.671 13.960 205,66

Uang jaminan pelanggan Customer’s deposits

4.920 4.723 4,17

Utang lain-lain - pihak ketiga Other accounts payable - third parties

22.234 5,980 271,81

Liabilitas imbalan kerja Employee benefits obligation

6.420 1.717 273,91

total liabilitas jangka panjangtotal noncurrent liabilities 173.530 133.380 30,10

56,06%24,59%

2,84%

12,81%

3,70%

amounting to Rp36.69 billion and Rp10.97 billion with each

growth rate was 34.86% and 29.47% in 2012. Trade accounts

payable is in Rupiah currency with loan tenure within one or

two months that was increase be cause of construction of real-

estate (residential) assets as an impact of Company’s revenue

growth.

Accrued expense up to December 2012 was recorded

amounting to Rp9.59 billion or 60.54% higher compared to

2011 that amounted to Rp5.98 billion. Long-term bank loan

with 1 year maturity amounted to Rp48.23 billion in 2012

or experienced 21.91% growth compared to 2011 that was

Rp39.56 billion. Based on its composition, unearned revenue

and sales advances dominated current liability composition

with 46.21% contribution towards total current liability,

followed by long-term Bank Loan with 1 year maturity that

provided 16.27% contribution towards total current liability.

noncurrent liability

komposisi liabilitas jangka Panjang 2012

noncurrent liability com-position 2012








Total liabilitas jangka panjang sampai dengan akhir tahun

2012 tercatat sebesar Rp173,53 miliar yang terbagi atas; utang

bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo

dalam satu tahun, pendapatan diterima dimuka dan uang

muka penjualan - setelah dikurangi bagian yang direalisasi

dalam satu tahun, uang jaminan pelanggan, utang lain-lain

(pihak ketiga), provisi imbalan pasca kerja. Utang bank jangka

panjang sampai dengan akhir tahun 2012 terealisasi sebesar

Rp97,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,08% dari

tahun 2011 sebesar Rp107,00 miliar. Hal tersebut terutama

dikarenakan adanya penurunan nilai pinjaman kredit modal

kerja jangka panjang sebesar Rp20,00 miliar yang semula

sebesar Rp67,00 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar

Rp47,00 miliar pada tahun 2012.

Ditinjau berdasarkan komposisinya, utang bank jangka

panjang mendominasi komposisi liabilitas jangka panjang

dengan kontribusi sebesar 56,06% terhadap total liabilitas

jangka panjang. Pendapatan diterima di muka dan uang

muka penjualan-setelah dikurangi bagian yang direalisasi

dalam satu tahun pada Desember 2012 tercatat sebesar

Rp42,67 miliar dengan tingkat pertumbuhan sebesar 205,66%

dari tahun 2011 sebesar Rp13,96 miliar. Hal tersebut sebagai

akibat dari peningkatan uang muka penjualan sebesar

31,94% dari semula sebesar Rp63,68 miliar pada tahun 2011

menjadi sebesar Rp84,01 miliar pada tahun 2012 ini.

Di samping itu, utang lain-lain kepada pihak ketiga

merupakan biaya-biaya pembebasan terhadap lahan Puri 2

yang dibayarkan terlebih dahulu oleh PT Sumber Kencana

Graha terealisasi sebesar Rp22,23 miliar atau mengalami

peningkatan sebesar 271,82% dari tahun 2011 sebesar

Rp5,98 miliar. Utang lain-lain kepada pihak ketiga tersebut

memiliki kontribusi sebesar 12,81% terhadap total liabilitas

jangka panjang. Liabilitas imbalan kerja pada tahun 2012

terealisasi sebesar Rp6,42 miliar atau mengalami peningkatan


Peningkatan tersebut dikarenakan Perusahaan pada tahun

2012 selain memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti

untuk karyawan, Perusahaan juga memberikan imbalan kerja

jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja bagi

karyawan yang memenuhi persyaratan.

Total noncurrent liability as end of 2012 amounted to Rp173.53

billion consisting of: long-term bank loans - net of current

maturities, unearned revenue and sales advance – net of

realized within one year, customers’ deposits, other accounts

payable - third parties and employee benefits obligation. Long-

term bank loans payable as end of 2012 amounted to Rp97.29

billion or experienced 9.08% decrease compared to 2011

that amounted to Rp107.00 billion. This was mainly caused

by decrease in long-term working capital loan for as much as

Rp20.00 billion that was previously Rp67.00 billion in 2011 to

become Rp47.00 billion in 2012.

Based on its composition, long-term bank loan dominated

noncurrent liability composition with 56.06% contribution

towards total noncurrent liability. Unearned revenue and sales

advance – net of realized within one year in December 2012 was

recorded amounting to Rp42.67 billion with 205.66% growth

rate compared to 2011 that was Rp13.96 billion. This was the

impact of sales advance growth that was 31.94% higher from

previously Rp63.68 billion in 2011 to Rp84.01 billion in 2012.

Aside from that, other accounts payable to third parties

consisted of costs of land acquisition in Puri 2 that was paid

in advance by PT Sumber Kencana Graha which amounted

to Rp22.23 billion or 271.82% higher compared to 2011 that

amounted to Rp5.98 billion. Other accounts payable to third

parties provided 12.81% contribution towards total noncurrent

liability. Employee benefits obligation amounted to Rp6.42

billion in 2012 or experienced 273.91% growth compared

to 2011 that was Rp1.72 billion. The growth was because the

Company not only provided defined benefit post-employment

benefit for their employees in 2012, but also other long term

post-employement benefits such as service period award for all

its qualified employees.







KINERJA EKUITAS 2011 - 2012EQUITY PERFORMANCE 2011 - 2012

Keterangan2012


2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(%)Description

Modal saham 757.933 757.933 0,00 Capital stock

Tambahan modal disetor 237.878 237.878 0,00 Additional paid-in capital

Opsi saham 1.315 - - Stock option

Saldo laba 519.636 337.246 54,08 Retained earnings

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.516.762 1.333.058 12,33 Equity attributable to the

owners of the Company

Kepentingan non pengendali 37.058 19.358 91,44 Non-controlling interest

Total Ekuitas 1.553.820 1.352.415 14,89 Total equity

Ekuitas

Ekuitas Perusahaan secara total terealisasi sebesar Rp1,55

triliun atau mengalami peningkatan sebesar 14,89% dari

tahun 2011 sebesar Rp1,35 triliun. Peningkatan tersebut

terutama berasal dari saldo laba secara total mengalami

pertumbuhan 54,08% dari semula sebesar Rp337,25 miliar

pada tahun 2011 menjadi Rp519,64 miliar pada akhir tahun

2012. Saldo laba terbagi atas dua kategori yaitu; saldo laba

yang sudah ditentukan penggunaannya yang pada tahun

2012 ini terealisasi sebesar Rp1,00 milyar dan saldo laba

yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp518,64

miliar. Selain itu, pos yang mengalami perubahan adalah

kepentingan non pengendali, pada tahun 2012 kepentingan

nonpengendali terealisasi sebesar Rp37,06 miliar atau

mengalami peningkatan sebesar 91,44% dari tahun 2011

sebesar Rp19,36 miliar. Peningkatan kepentingan non

pengendali disebabkan pada tahun 2012 Perusahaan melalui

anak Perusahaan yaitu PT Metropolitan Permata Development

melakukan pendirian anak Perusahaan dengan kepemilikan

berkisar 60% - 90%.

Equity

Company’s equity amounted to Rp1.55 trillion or grown 14.89%

compared to 2011 which was Rp1.35 trillion. The growth was

mainly caused by the 54,08% increase in retained earnings

from Rp377.25 billion in 2011 to Rp519.54 billion in 2012.

Retained earnings consisted of two categories: appropriated

retained earnings that in 2012 amounted to Rp1.00 billion

and unappropriated retained earnings amounted to Rp518.64

billion. Another post that experienced growth was non-

controlling interest, in 2012 the non-controlling interest was

realized amounting to Rp37.06 billion or grown 91.44% from

2011 that was Rp19.36 billion. Increase of non-controlling

interest was caused that in 2012 the Company through its

subsidiary, PT Metropolitan Permata Development established

subsidiaries with ownership composition between 60% - 90%.








arus kasPERBANDINGAN ARUS KAS METLAND 2011 - 2012 METLAND CASH FLOW COMPARISON 2011 - 2012

2012(Rp, juta)

(Rp, million)

2011(Rp, juta)

(Rp, million)

PertumbuhanGrowth

(Rp, million)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 668.833 583.909 84.924 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya (497.664) (345.831) (151.833) Cash paid to suppliers and other operating

expenses

Pembayaran kas kepada karyawan dan pendanaan provisi imbalan pasca-kerja (84.653) (85.215) 562 Cash paid to employees and funding for

employee benefit obligation

Kas dihasilkan dari operasi 86.516 152.863 (66.347) Cash generated from operations

Pembayaran beban keuangan (14.684) (19.982) 5.298 Financial cost paid

Pembayaran pajak Penghasilan (32.209) (28.947) (3.263) Income tax paid

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIvITAS OPERASI 39.623 103.934 (64.311) NET CASH PROvIDED BY OPERATING

ACTIvITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan bunga 17.391 12.353 5.038 Interest received

Penurunan piutang kepada pihak berelasi 338 450 (112) Decrease in accounts receivables from related parties

Akuisisi saham entitas anak - (15.840) 15.840 Stock acquisition of subsidiaries

Perolehan properti investasi (126.954) (25.942) (101.012) Acquisition of investment properties

Penempatan pada investasi tersedia untuk dijual (197.000) (10.000) (187.000) Placement in available for sale investment

Pencairan investasi tersedia untuk dijual 207.000 - 207.000 Withdrawal of available for sale investment

Perolehan aset tetap (54.986) (66.423) 11.437 Acquisition of property and equipment

Pembayaran utang lain-lain atas pembelian aset tetap dan properti investasi (3.824) (2.387) (1.437)

Payment of other accounts payable of acquisition of property and equpiment and investment

property

Hasil penjualan aset tetap 485 340 145 Proceeds from sale of property and equipment

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIvITAS INvESTASI (157.550) (107.449) (50.101) NET CASH USED IN INvESTING ACTIvITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penambahan utang bank 70.285 305.019 (234.734) Proceeds from bank loans

Pembayaran utang bank (48.775) (352.152) 303.377 Payments of bank loans

Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain 129 (55) 184 Receipt from (payment of ) other payables

Penerimaan (pembayaran) utang kepada pihak berelasi (5) 5 (10) Receipt from (payment of ) account payable to

related parties

Penerimaan dari hasil penawaran saham perdana - 454.760 (454.760) Proceedsfrominitialpublicofferingofshares

Pembayaran biaya emisi saham - (27.407) 27.407 Paymets of stock issuance cost

Pembayaran deviden (21.298) (10.005) (11.293) Dividend payment

Penerimaan setoran modal dan uang muka setoran modal dari pemegang saham lainnya entitas anak 17.483 1.350 16.133

Additional paid - in capital and advance for capital stock subsciption of subsidiaries from

other shareholders

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIvITAS PENDANAAN 17.819 371.515 (353.696) NET CASH PROvIDED BY FINANCING

ACTIvITIES

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (100.108) 368.000 (468.108) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

CASH EQUIvALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 343.234 9.681 333.553 CASH AND CASH EQUIvALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 10 9 1 Effect of foreign exchange rate changes

Penambahan dana yang dibatasipenggunaannya (13.139) (34.456) 21.317 Increase in restricted fund

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 229.997 343.234 (113.237) CASH AND CASH EQUIvALENTS AT THE END OF THE YEAR

Cash Flow







arus kas dari aktivitas OperasiKas bersih dari aktivitas operasi selama tahun 2012 adalah

sebesar Rp39,62 miliar, hal tersebut mengalami penurunan

sebesar Rp64,31 miliar dari tahun 2011 yang tercatat sebesar

Rp103,93 miliar. Hal ini tercermin dari penerimaan kas dari

pelanggan mengalami peningkatan sebesar Rp84,92 miliar

dari semula sebesar Rp583,91 miliar pada tahun 2011 menjadi

sebesar Rp668,83 miliar pada tahun 2012. Dikarenakan

meningkatnya pembayaran pembangunan perumahan

(termasuk pembayaran pembangunan rumah stok) seiring

dengan meningkatnya penjualan perumahan dan pembayaran

penjualan unit strata-titled Hotel Horison Bali.

arus kas dari aktivitas InvestasiKas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama

tahun 2012 adalah sebesar Rp157,55 miliar terutama untuk

melakukan perolehan aset investasi sebesar Rp126,95 miliar,

yaitu proyek pusat perbelanjaan - Grand Metropolitan, dan

penempatan pada investasi tersedia untuk dijual sebesar

Rp197 miliar serta perolehan aset tetap, yaitu investasi untuk

akuisisi lahan di Cirebon dan Lampung untuk pembangunan

Hotel @HOM.

arus kas dari aktivitas PendanaanSelama tahun 2012 arus kas bersih yang diperoleh dari

aktivitas pendanaan adalah antara lain penambahan utang

bank sebesar Rp70,29 miliar dan penerimaan setoran modal

dan uang muka setoran modal dari pemegang saham

lainnya entitas anak sebesar Rp17,82 miliar, kemudian

adanya pembayaran utang bank sebesar Rp48,78 miliar, serta

pembayaran deviden sebesar Rp21,30 miliar.

tingkat kolektibilitas PiutangKolektibilitas piutang menunjukkan seberapa cepat

piutang-piutang hasil penjualan perusahaan dapat tertagih.

Kolektibilitas piutang dapat diukur melalui umur piutang.

Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang

Rupiah dan tidak terdapat pelanggan yang memiliki saldo

melebihi 5% dari jumlah piutang usaha. Bunga dikenakan

sebesar 1% per hari keterlambatan atau 4% per bulan untuk

keterlambatan lebih dari 30 hari atas piutang yang telah jatuh

tempo. Perusahaan telah menetapkan tingkat persentase

penyisihan atas piutang tidak tertagih. Perusahaan

beranggapan bahwa cadangan penyisihan piutang tersebut

cukup memadai.

Cash Flows from Operating activitiesNet cash flow from operating activities throughout 2012

amounted to Rp39.62 billion, decreasing Rp64.31 billion,

compared to 2011 recorded amounting to Rp103.93 billion. This

is as a result of the increase of cash receipts to Rp84.92 billion

from previously Rp583.91 billion in 2011 to Rp668.83 billion in

2012. Due to the increase of housing construction payments

(including payments for construction of stock houses) in line

with residential sales growth, and payments from sale of strata-

titled Hotel Horison Seminyak units.

Cash Flows from Investment activitiesNet cash used in investing activities in 2012 amounted to

Rp157.55 billion was mainly allocated to obtain investment

asset amounted to Rp126.95 billion, which is the new shopping

mall - Grand Metropolitan, and placement on investment to be

sold amounted to Rp197 billion as well as land and properties

acquisition namely investment for land acquisition in Cirebon

and Lampung for @HOM Hotel developments.

Cash Flows from Financing activitiesIn 2012, net cash flow provided by financing activities is

amoung others sourced from proceeds from bank loans

amounted to Rp70.29 billion and additional paid-in capital and

advanced for capital stock subscription of subsidiaries from

other shareholders which amounted to Rp17.82 billion, and the

payments of bank loans which amounted to Rp48.78 billion,

and dividend payment which amounted to Rp21.30 billion.

receivables CollectabilityReceivables collectability indicates how fast the Company

collects receivables. Receivable collectability can be measured

through the receivable collection term. All receivables are

denominated in Rupiah currency and there is no customer

holding balances exceeding 5% from total receivable. Interest

rate imposed is 1% per day late or 4% per month for more than

30 days overdue on matured receivable. The Company has

set a percentage for uncollectable receivables. The Company

considered that the uncollectable receivable allowance is

adequate.








kebijakan Struktur modalDalam melaksanakan pembangunan proyek-proyek baru

umumnya, Metropolitan Land membiayai pendanaan proyek

tersebut melalui 30% dengan menggunakan ekuitas perusahaan

dan 70% menggunakan liabilitas (pinjaman bank), sehingga

rasio Debt to Equity Ratio (DER - Interest Bearing) Metropolitan

Land pada tahun 2012 adalah sebesar 12,3% dimana beberapa

fasilitas pinjaman belum dipakai sepenuhnya khususnya untuk

pembangunan pusat perbelanjaan Grand Metropolitan. Hal

tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan struktur

modal pada tahun 2011 dimana Rasio DER pada tahun 2011

tercatat sebesar 11,3%. Aset Metropolitan Land pada 2011

dibiayai oleh 22,92% dari liabilitas dan 77,08% dibiayai dari ekuitas

perusahaan. Peningkatan komposisi ekuitas tersebut berasal dari

pertumbuhan organik yaitu saldo laba yang selama tahun 2012 ini

mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

kebijakan Pembagian devidenSesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia,

pembagian deviden harus mendapatkan persetujuan dari

para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan (RUPS-T). Penentuan jumlah dan

pembayaran deviden tersebut akan dapat dilaksanakan

dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa

faktor, antara lain tingkat kesehatan keuangan perusahaan,

kebutuhan dana perusahaan untuk ekspansi usaha lebih

lanjut, kecukupan modal perusahaan, tanpa mengurangi

hak dari RUPS perusahaan untuk menentukan lain sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Untuk 2011

perusahaan membagikan deviden sebesar 20,00% terhadap

laba bersih dengan realisasi pembayaran deviden sebesar

Rp31,30 miliar atau Rp4.13 per saham.

Capital Structure PolicyIn implementing projects development in 2012, Metropolitan

Land financed the project’s budget through 22.92% derived

from Liability and 77.08% derived from Company’s Equity,

that the Ddebt to Equity Ratio (DER) of Metropolitan Land in

2012 was at 29.74% rate. This was higher compared to capital

structure in 2011 where the DER Ratio in 2011 was recorded

at 27.91%. Metropolitan Land’s Asset in 2011 was financed

by 21.82% derived from Liability and 78.18% derived from

Company’s Equity. Equity Composition growth was derived

from Organic Growth of Retained Earnings that throughout

2012 experienced favorable growth.

dividend Payout PolicyPursuant to applicable regulation in Indonesia, dividend

distribution has to be approved by the Shareholders at

the Annual General Meetings of Shareholders (AGMS). The

determination of dividend amount and distribution will be

performed by considering and notifying several factors,

such as Company’s financial soundness level, Company’s

fund requirement for advance business expansion, Capital

Adequacy Ratio, without reducing the GMS’ rights to state

differentpursuanttotheArticleofAssociation.Foryear2011,

the Company distributed dividend amounting to 20.00% of

total net profit with dividend payout realization amounted to

Rp31.30 billion or Rp4.13 per share.







Ekspansi, Investasi, divestasiSepanjang tahun 2012, Perusahaan dan atau anak

perusahaan melakukan aktivitas yang terkait ekspansi dan

investasi. Aktivitas divestasi tidak dilakukan oleh Perusahaan

pada tahun 2012. Aktivitas ekspansi dan investasi dijelaskan

sebagai berikut:

Ekspansi

Perusahaan melakukan ekspansi untuk membangun

apartemen dan perkantoran strata M Gold Tower di Bekasi.

Properti ini akan menjadi properti apartemen dan perkantoran

pertama yang dimiliki Perusahaan. Perusahaan melakukan

ekspansi pada properti ini karena melihat kebutuhan akan

tempat tinggal dan perkantoran yang terintegrasi di Kota

Bekasi. Menurut riset yang dilakukan oleh Coldwell Banker,

pertumbuhan jumlah pekerja asing di DKI Jakarta, Jabar dan

Banten meningkat rata-rata 35% dalam lima tahun terakhir

dengan sektor industri manufaktur menduduki tempat teratas

dalam menyerap pekerja asing tesebut. Khusus di Bekasi, 43%

ekonomi Bekasi ditopang oleh sektor industri dengan pekerja

asing mayoritas berasal dari Jepang dan Korea. Dari situasi ini

dapat dilihat akan adanya tren peningkatan kebutuhan ruang

perkantoran di sekitar daerah industri. Ruang perkantoran

yang terintegrasi dengan tempat tinggal tentunya menjadi

solusi tepat bagi industri di Bekasi.

Investasi

Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya, PT

Metropolitan Permata Development bekerja sama dengan

PT Wahana Arthadinamika dan PT Dwi Kencana Motor

mengembangkan bujet hotel @HOM Hotel. Penandatanganan

akta pendirian perusahaan PT Metropolitan Deta Graha

sebagai badan usaha pengembangan hotel ini dilakukan

hari Kamis, 16 Februari 2012, di Jakarta. Di bawah payung

PT Metropolitan Deta Graha dikembangkan bujet hotel @

HOM di Kota Cirebon yang telah dimulai pembangunannya

pada bulan November 2012. Pembangunan bujet hotel

ini diharapkan dapat memfasilitasi semakin banyaknya

wisatawan maupun pelaku bisnis di kota-kota tersebut.

Expansion, Investment, divestmentThroughout 2012, the Company and/or subsidiary performed

activity related to expansion and investment. While, divestment

activity was not performed by the Company in 2012. The

expansion and investment carried in 2012, as follows:

Expansion

The Company performed expansion to develop M Gold Tower

apartment and office building in Bekasi. The property will be

the first apartment and office property owned by the Company.

The Company performed expansion to this property due to

integrated housing and office demand in Bekasi. Referring to

research by Coldwell Banker, growth of foreign workers in DKI

Jakarta, East Java and Banten was averagely increasing 35%

in the last five years with manufacturing industry on the first

place in absorbing those foreign workers. Particularly in Bekasi,

43% of Bekasi economy is supported by industrial sector with

foreign workers majority from Japan and Korea. From this

situation, it can be inferred that there is rising trend in office

space demand around the industrial area. Integrated office

spaces and residential is expected to be the right solution for

industry sector in Bekasi.

Investment

The Company through one of its subsidiaries, PT Metropolitan

Permata Development established partnership with PT Wahana

Arthadinamika and PT Dwi Kencana Motor in developing

@HOM Hotel budget hotel. PT Metropolitan Deta Graha’s

establishment Deeds signing as hotel developer business

entity held at Thursday, February 16th 2012 in Jakarta. Under

the management of PT Metropolitan Deta Graha, @HOM

budget hotel in Cirebon is developed which the construction

was started in November 2012. The budget hotel development

is expected to facilitate rising number of tourist as well as

businessman in the city.








transaksi dengan Pihak BerelasiA. Perusahaan yang manajemennya sama dengan Grup

yaitu:

• PTMetropolitanDevelopment

• PTMetropolitanGoldenManagement

B. Reco Newtown Pte., Ltd., (berkedudukan di Singapura),

PT Metropolitan Persada Internasional dan Netstar

Holdings Limited (berkedudukan di British Virgin Islands)

adalah pemegang saham Perusahaan.

related Party transactionA. Companies under that the managements are under the

same Group:

•PTMetropolitanDevelopment

•PTMetropolitanGoldenManagement

B. Reco Newtown Pte., Ltd., (located in Singapore),

Metropolitan Persada Internasional and Netstar Holdings

Limited (located in British Virgin Islands) are Company’s

Shareholders.







Ikatan dan kontingensiCommitments and Contingency

Perjanjian-perjanjian dan komitmen PentingI. Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa bank

dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli

untuk pemilikan rumah, rumah toko dan apartemen milik

grup sebagai berikut:

1. Perusahaan, MPD, KGC dan/atau FPD melakukan

perjanjian-perjanjian kerjasama atas fasilitas kredit

pemilikan rumah untuk pelanggannya dengan Bank

Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank

Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon,

Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat

Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank

Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah,

Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat

Indonesia, Bank Internasional Indonesia dan Bank DKI.

Perjanjian-perjanjian kerjasama ini memuat ketentuan,

antara lain adalah dalam hal pembeli menunggak

angsurannya berturut-turut selama jangka waktu

tertentu (tiga bulan atau enam bulan) dan sertifikat

balik nama atau pecahan ke atas nama pembeli serta

dokumen-dokumen lain yang terkait belum diserahkan

kepada bank maka Grup mengikatkan diri sebagai

penjamin atas pembayaran seluruh sisa utang pokok,

bunga, denda dan biaya lainnya yang berhubungan

dengan fasilitas kredit.

Dana pencairan fasilitas kredit untuk konsumen di

atas akan ditempatkan sebagai rekening giro (escrow

account) dan/atau deposito berjangka atas nama Grup

dimana pencairan escrow account dan/atau deposito

berjangka tersebut akan dilakukan secara bertahap

sesuai dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan dan

Significant Commitment and agreementsI. The Group conducted agreements with several banks

regarding mortgage facility provision to the customers on

house, shop house and apartment purchasing owned by

the Group, as follows:

1. The Company, MPD, KGC and/or FPD established

partnership agreement on house purchasing loan

facility for the customers with Bank Central Asia, Bank

Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia,

Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan

Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank

UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera

Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank

Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia,

Bank Internasional Indonesia and Bank DKI.

The agreements include several provisions, among

others are in the event that the buyer defaults in

installment payments consecutively over a certain

period (three months or six months) and the split

certificates or title certificate in the name of the

buyer and other related documents have not been

submitted to the bank then the Company or MPD or

KGC are obliged to guarantee the full repayment of the

remaining loan principal, interests, penalties and other

charges payable under the loan facility.

The proceeds from the consumers' availment of the

above credit facility will be placed as current account

(escrow account) and/or time deposits under the

name of the Company and its subsidiaries (MPD or

KGC), the withdrawal of escrow account and/or time

deposits which will be made in accordance to the








dokumen-dokumen yang terkait sebagaimana dirinci

dalam masing-masing perjanjian.

2. Pada tahun 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian

kerjasama dengan Bank Mandiri dan BRI untuk

menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk

kepemilikan apartemen M Gold Tower.

3. Pada tanggal 15 Agustus 2012, ANP, entitas anak,

mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank

Permata untuk pemberian fasilitas kredit kepemilikan

– Kondotel Horison Seminyak.

Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan

bahwa ANP akan bertanggung jawab sepenuhnya

atas pembayaran seluruh jumlah utang dari pembeli

unit kondotel selama jangka waktu kredit, maksimum

5 tahun termasuk pokok, bunga dan biaya-biaya

lainnya yang timbul terkait perjanjian kredit. Kewajiban

pembayaran tersebut akan timbul apabila pembeli

telah lalai membayar kewajiban angsuran selama tiga

bulan berturut-turut kepada bank. Jika pelanggan

mengalami gagal bayar, maka menurut perjanjian

dengan Bank Permata tersebut ANP diharuskan untuk

membeli kembali unit kondotel.

Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen

berpendapat bahwa Bank Permata tidak mungkin

mengklaim sesuai kontrak tersebut. Selanjutnya,

manajemen berkeyakinan jika terjadi gagal bayar

dan menyebabkan ANP harus membeli kembali unit

Kondotel tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali

dari aset tersebut akan melebihi jumlah utang dalam

kontrak jaminan keuangan. Sebagai akibatnya,

tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian.

II. Grup mengadakan perjanjian manajemen dengan PT

Metropolitan Golden Management, perusahaan yang

memiliki pemegang saham akhir yang sama dengan

Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen hotel

sebagai berikut:

1. Pada tanggal 5 Januari 2004, Perusahaan mengadakan

perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian

ini berlaku sampai tanggal 5 Januari 2014. Atas jasa

tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya

dasar pengelolaan sebesar 2% dari jumlah pendapatan

progress of the completion of construction and the

related documents as specified in each agreement

2. In 2012, the Company established partnership

agreement with Bank Mandiri and BRI to provide

mortgage facility to the customers on M Glod Tower

apartment purchase.

3. On August 15th, 2012, ANP, subsidiaries, establised

partnership agreement with Bank Permata on

strata-titled Horison Seminyak purchase loan facility

disbursement.

The agreement discloses several procedures that ANP

will fully responsible on entire loan settlement from

the condotel buyer unit within specific loan period,

maximum 5 years including base, interest and other

fees occured if the buyer failed to pay installment on

three consecutive months to the bank. If the buyer

experiences bankruptcy, referring to the agreement

with Bank Permata, the ANP is obligatory to payback

the condotel unit.

On December 31st, 2012, the management considers

that Bank Permata is impossible to claim referring

to the contract. Afterwards, the management is

confident if bankruptcy occurred and caused ANP has

to payback the condotel unit, value obtained from

the asset will exceed the debt stated on the financial

collateral. As the impact, there is no admitted liability

on consolidated financial position report.

II. The Group established partnership agreement with PT

Metropolitan Golden Management, a company that

holds final shareholders similiar with the Company to

provide hotel management service, as follows:

1. On January 5th, 2004, the Company established

agreement for Hotel Horison, Bekasi. The agreement is

applied until January 5th, 2014. Regarding the service,

the Company is obligated to pay basic management

fee 2% from total gross income of the Hotel as well as







kotor Hotel dan biaya insentif pengelolaan sebesar

2,5% dari laba kotor usaha.

2. Pada tanggal 13 September 2011, MPD, entitas

anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel @HOM,

Tambun. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal

12 September 2016. MPD diwajibkan membayar biaya

dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan

kotor Hotel.

3. Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM, entitas anak

mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison Seminyak,

Bali. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 11 Desember

2015. MGRM diwajibkan membayar biaya dasar

pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor

Hotel.

III. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup mempunyai

komitmen pengeluaran modal sebesar Rp387.789.480 ribu

dan USD3.798 ribu.

IV. Pada tanggal 12 Juli 2011, KGC, entitas anak,

menandatangani perjanjian sewa dengan PT Hero

Supermarket Tbk (Hero), dimana KGC setuju untuk

menyewakan tanah dan bangunan seluas 5.000 meter

persegi yang terletak di Perumahan Metland Transyogi,

Jalan Metro Raya No.99, Cileungsi untuk periode 20 (dua

puluh) tahun. Biaya sewa untuk dua puluh empat bulan

pertama harus dibayar dimuka. Perjanjian sewa operasi

memuat opsi untuk memperpanjang sewa untuk masa 5

tahun berikutnya.

V. Berdasarkan akta No.3 tanggal 5 Agustus 2010 oleh I Made

Pria Dharsana, SH., ANP, entitas anak, telah menyewa tiga

bidang tanah berikut bangunan hotel diatasnya, yang

berlokasi di Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. Jangka waktu

sewa adalah 36 tahun dan 2 bulan yang berakhir pada

tanggal 22 Desember 2046 dan dapat diperpanjang sesuai

dengan perjanjian kedua belah pihak. ANP diperbolehkan

untuk merobohkan bangunan hotel tersebut dan

menggantinya dengan bangunan hotel yang baru.

Harga sewa atas tanah tersebut adalah Rp13.500.000.000

ditambah dengan pajak serta biaya lain terkait dengan

sewa.

VI. Pada tanggal 24 Pebruari 2011, ANP, entitas anak,

mengadakan perjanjian jasa konsultan pemasaran dan

penjualan Kondotel Horison Seminyak dengan PT Buana

management incentive fee 3.5% from gross operation

income.

2. On September 13th, 2011, MPD, subsidiaries,

established agreement for @HOM Hotel, Tambun. The

agreement is applied until September 12th, 2016. The

MPD is obligated to pay basic management fee 1% of

total Gross Income of the Hotel.

3. On December 12th, 2012, MGRM, subsidiaries

established agreements for Hotel Horison Seminyak,

Bali. The agreement is applied until December 11th,

2015. The MGRM is obligated to pay basic management

fee 1% of total Gross Income of the Hotel.

III. On December 31st, 2012, the Group held capital issuance

commitment amounted to Rp387.789.480 thousand and

USD3.798 thousand.

IV. On July 12th, 2011, KGC, subsidiaries, signed lease

agreement with PT Hero Supermarket Tbk. (Hero),

where KGC agreed to lease land and building covering

5.000 square meter area located at Metland Transyogi

residential, Jl. Metro Raya No. 99, Cileungsi for 20 (twenty)

years period. The rent fee for first twenty-four months has

to pay in advance. The lease agreement disclosed option

to extend lease for the next 5 years.

V. Pursuant to Deeds No. 3 dated August 5th, 2010 made

in the prescence of I Made Pria Dharsana, SH, ANP,

subsidiaries, has lease three land plots altogether with

the hotel building, located at Jl. Arjuna, Legian, Kuta, Bali.

Lease period is 36 years and the last 2 months ended

December 22nd, 2046 and may be extended pursuant to

both party agreement. The ANP is allowed to demolish

the hotel building and replace with new hotel building.

Rent price on the lands was Rp13.500.000.000 excluding

tax and other fees related to the rent.

VI. On February 24th, 2011, ANP, subsidiaries, established

marketing consultacy service and strata-titled Horison

Seminyak Hotel agreement with PT Buana Graha Artha








Graha Artha Investa. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal

23 Pebruari 2013 atau apabila sebelum perjanjian ini

berakhir semua unit sudah terjual habis. PT Buana Graha

Artha Investa mendapatkan komisi penjualan sebesar 5%

dari harga transaksi sebelum pajak.

VII. Pada tanggal 12 Desember 2012, ANP mengadakan

perjanjian dengan pelanggan yang menjamin

pengembalian atas investasi sebesar 24% selama tiga

tahun pertama atas kepemilikan kondotel. Jaminan

tersebut diberikan dalam bentuk potongan penjualan

langsung kepada pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan

menyerahkan hak bagi hasil atas unit kondotel kepada

ANP. ANP mencatat pendapatan bagi hasil tersebut

sebagai piutang. Dalam hal jumlah pendapatan bagi hasil

dari unit kondotel lebih kecil dari piutang usaha, kerugian

yang terjadi akan ditanggung oleh ANP. Pada tanggal 31

Desember 2012, manajemen menilai bahwa estimasi

penerimaan kas di masa depan yang berkaitan dengan

bagi hasil akan melebihi jumlah piutang usaha. Akibatnya,

tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan.

Investa. The agreement is applied until February 23rd,

2013 or if before end of the agreement, all units have been

sold out. PT Buana Graha Artha Investa obtained sales

incentive 5% from before tax transaction price.

VII. On December 12th, 2012, ANP establish agreement with the

customers guaranteeing return on investment amounted

to 24% within the first three years on strata-titled

ownership. The guarantee was provided in form of direct

sales discount to the customers. At the substitution, the

customers handed profit sharing rights of the strata-titled

unit to the ANP. The ANP booked the profit sharing income

as receivable. Regarding total profit sharing income from

strata-title was lower than operating receivable, the loss

occured will be bear by ANP. On December 31st, 2012, the

management considered that the cash earning estimation

in the future related with the profit sharing will be higher

than total operating receivable. As the impact, there was

no liability admited on the financial statement.







kebijakan akuntansi PerusahaanLaporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan disusun sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penerapan Pernyataan Standar akuntansi keuangan (PSak) Baru dan revisi dan Interpretasi Standar akuntansi keuangan (ISak)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan

semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan

operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang

dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan

standar interpretasi baru dan revisi telah berdampak

terhadap perubahan kebijakan akuntansi Grup yang

mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau

tahun sebelumnya:

PSAK 13 (revisi 2011), Properti investasi

Standar ini telah diubah untuk memasukkan ruang

lingkup properti dalam proses pembangunan atau

pengembangan yang di masa depan digunakan

sebagai properti investasi. Dengan demikian, properti

tersebut awalnya diakui sebesar biaya perolehan

dan selanjutnya diukur pada biaya atau nilai wajar

Pengaruh konvergensi Perubahan PSakChanges on SFaS Convergence Impact

Company’s accounting PolicyThe consolidated financial statements have been prepared in

accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia

which comprise of the Statements and Interpretations issued

by the Financial Accounting Standards and Financial Service

Authority Regulation

new and revised Statements of Financial accounting Standards (SFaS) Implementation and Interpretation of Financial accounting Standards

a. Standards effective in the current year

In the current year, the Group has implemented entire new

and revised as well as interpretation issued by Financial

Accounting Standards Board from Indonesian Accounting

Association that is relevant with its operational and

effectiveforaccountingperiodstartingonJanuary1st, 2012.

The implementation of new and revised interpretation

standardshasaffectedonGroup’saccountingpolicy that

affect consolidated financial statements disclosure in

current or previous years:

SFAS 13 (Revised 2011), Investment Property

This standard has been revised to include property scope

on development or construction process that in the

future will be utilized as investment property. Therefore,

the property that previously admitted on amortized cost

and later calculated on fair value consistent with entity’s

accounting policy for its entire investment property








konsisten dengan kebijakan akuntansi entitas untuk

semua properti investasinya.

Sebelumnya, properti dalam pembangunan atau

pengembangan dipertanggung-jawabkan dengan

model biaya sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Aset

Tetap, dan selanjutnya diukur sesuai dengan PSAK 13

(revisi 2007), Properti Investasi, pada saat selesai jika

definisi properti investasi terpenuhi.

Standar revisi ini diterapkan secara prospektif sejak 1

Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi. Dengan

demikian, pada tanggal 31 Desember 2012, dampak

dari penerapan standar tersebut menurunkan aset

tetap dan menaikkan properti investasi sebesar Rp

17.364.649 ribu karena reklasifikasi properti dalam

pembangunan yang memenuhi definisi properti

investasi pada awal tahun berjalan.

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Standar baru ini menggantikan persyaratan

pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan

mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap

posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan

luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan

yang mana Grup terekspos selama periode dan pada

akhir periode pelaporan, dan bagaimana mengelola

risiko-risiko tersebut (Catatan 40).

Berikut ini standar baru dan revisi serta interpretasi yang

diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan

atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan

konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk

transaksi masa datang:

• PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh perubahan kurs

valuta asing

• PSAK16(revisi2011),Asettetap

• PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan pelaporan

program manfaat purnakarya

• PSAK24(revisi2010),Imbalankerja

• PSAK26(revisi2011),Biayapinjaman

• PSAK30(revisi2011),Sewa

Prior, property on the construction or development process

was accounted with expense model referring to PSAK 16

(Revised 2007), Investment Property, at the completion if

the investment property term is fulfilled.

The revised standard is prospectively implemented since

January 1st, 2012 referring to transition requirement.

Therefore, on December 31st, 2012, impact of the standard

implementation will reduce Fixed Asset and raise

Investment Property amounted to Rp17.364.649 thousand

because the on progress property reclassification that

meets investment property definition at beginning of

current year.

SFAS 60, Financial Instrument: Disclosure

The new standard replaces disclosure requirement in

SFAS 50 (revised 2006), Financial Instrument: Report and

Disclosure.

The new standard results disclosure on (a) financial

instrument significancy on Group’s financial performance

and position, and (b) risk scope and nature occurred from

the financial instrument where the Group is exposed

during the period and at the end of reporting period, and

how to mitigate the risks (Appendix 40).

Following are new and revised standards as well as

interpretation implemented on the consolidated financial

statements. The implementation does not hold significant

impact on number reported on consolidated financial

statementsbutaffectaccountingonfuturetransaction:

• SFAS 10 (revised 2010), The Effects of Changes in

Foreign Exchange Rates

• SFAS16(revised2011),FixedAsset

• SFAS18(revised2010),AccountingandReportingby

Retirement Benefit Plans

• SFAS24(revised2010),EmployeeBenefits

• SFAS26(revised2011),BorrowingCosts

• SFAS30(revised2011),Lease







• PSAK34(revisi2010),Kontrakkonstruksi

• PSAK46(revisi2010),Pajakpenghasilan

• PSAK50(revisi2010),Instrumenkeuangan:Penyajian

• PSAK53(revisi2010),Pembayaranberbasissaham

• PSAK55(revisi2011),Instrumenkeuangan:Pengakuan

dan pengukuran

• PSAK56(revisi2011),Labapersaham

• ISAK15,PSAK24-Batasasetimbalanpasti,persyaratan

pendanaan minimum dan interaksinya

• ISAK20,Pajakpenghasilan–Perubahandalamstatus

pajak entitas atau para pemegang sahamnya

• ISAK22,Perjanjiankonsensijasa:Pengungkapan

• ISAK23,Sewaoperasi-Insentif

• ISAK24,Evaluasisubstansibeberapatransaksiyang

melibatkan suatu bentuk legal sewa.

• ISAK25,Hakatastanah

• ISAK26,Penilaianulangderivatifmelekat

b. Pencabutan standar akuntansi

Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PPSAK) 7 tentang Pencabutan PSAK 44 Akuntansi

Aktivitas Pengembang Real Estat terutama paragraf 56-

61: Penyajian, yang berlaku efektif untuk periode tahun

buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

Grup menyajikan aset dan liabilitas tidak dikelompokkan

menurut lancar dan tidak lancar dalam posisi keuangan

sesuai dengan standar sebelumnya. Oleh karena PPSAK

7, Grup harus menyajikan aset dan liabilitas berdasarkan

aset lancar dan tidak lancar atau liabilitas jangka pendek

dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah

dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada

tanggal 31 Desember 2012 dan menyajikan kembali

laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31

Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

Informasi dan Fakta material Yang terjadi Setelah tanggallaporan akuntanTidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah

periode laporan keuangan Perusahaan Auditan 2012.

• SFAS34revised2010),ConstructionContracts

• SFAS46(revised2010),IncomeTaxes

• SFAS50(revised2010),FinancialInstruments:Disclosure

• SFAS53(revised2010),Share-basedPayments

• SFAS 55 (revised 2011), Financial Instrument:

Recognition and Measurement

• SFAS56(revised2010),EarningsperShare

• ISAK15,PSAK24-TheLimitonaDefinedBenefitAsset,

Minimum Funding Requirements and their Interaction

• ISAK20,Pajakpenghasilan–IncomeTaxes-Changesin

the Tax Status of an Entity or its Shareholders

• ISAK22,ServiceConcessionArrangements:Disclosures

• ISAK23,OperatingLeases–Incentives

• ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions

involving the Legal Form of a Lease

• ISAK25,LandRights

• ISAK26,ReassesmentofEmbeddedDerivatives

b. Accounting Standards Revocation

Statements of Financial Accounting Standards (SFAS)

Revocation (PPSK) 7, PPSAK 44, Real-Estate Developer

Activity Accounting especially for line 56 – 61: Disclosure

thatiseffectivelyimplementedforfiscalyearstartingonor

after January 1st, 2012.

The Group discloses asset and liability not categorized

based on current and non-current at the financial position

referring to previous standard. Regarding the PPSAK 7, the

Group is obligated to disclose asset and liability based on

current and non-current assets as well as current and non-

currnet, short-term or long-term liabilities as separated

classification on the consolidated financial statements as

of December 31st, 2012 and re-discloses the consolidated

financial statements as of December 31st, 2011 and January

1st, 2011/December 31st, 2010.

Subsequent material Fact and InformationnThere is no material fact and information after the consolidated

financial statements 2012 period.








Faktor Eksternal Yang mempengaruhikinerja PerusahaanExternal Factors affected Company’s Performance

Pencapaian Metland bergantung bukan hanya pada kinerja

perusahaan secara internal, tetapi juga dari beberapa faktor

eksternal seperti di bawah ini:

Perubahan regulasi pemerintahPemerintah mempunyai andil besar dalam menentukan

perkembangan pasar properti di Indonesia. Salah satu contoh

regulasi yang telah diimplementasikan selama 2012 termasuk

dinaikannya kewajiban Down Payment (DP) menjadi 30% untuk

calon pembeli rumah dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Tentunya hal ini mempersulit pembiayaan pembelian rumah,

yang berimbas terhadap penurunan pendapatan dari

penjualan rumah, terutama untuk kalangan kelas menengah.

Di tahun 2013, tetap terbuka kemungkinan adanya perubahan

peraturan yang akan merubah selera pasar terhadap produk

properti.

Kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan Tarif Dasar Listrik (TDL)Kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) di Jakarta untuk

tahun 2013 menjadi sebesar Rp 2,2 juta, adalah suatu langkah

besar dari pemerintah. Hal ini dikarenakan kenaikan ini adalah

44% lebih tinggi dari UMR tahun 2012 yang sebesar Rp 1,53

juta, jauh melebihi kenaikan 18,5% dari tahun 2011 ke 2012.

Dampak dari lonjakan ini akan menyebabkan kenaikkan biaya

konstruksi yang cukup signifikan. Selain itu, kenaikan Tarif

Dasar Listrik (TDL) yang berlaku mulai Januari 2013 sebesar

3-5%, juga berpotensi menggerus margin laba perusahaan.

Bencana alamBanjir yang terus melanda Jakarta dan daerah sekitarnya dapat

menyebabkan kerusakan properti dan barang berharga milik

penghuni. Walaupun berbagai cara penanggulangan sudah

ditempuh, sepertinya banjir masih belum dapat dieliminasi

dari resiko beraktifitas di Jakarta. Apabila banjir menyebabkan

kerusakan di proyek perusahaan, meskipun oleh karena hal-hal

Metland accomplishment is depended not only on Company’s

performance internally but also from several external factors,

as follows:

Changes on Government Regulation

The Government hold significant impact in determining

Indonesian property market development. One of the

regulations implemented in 2012 is including the raise on

Down Payment (DP) requirement to 30% for prospective house

buyer under implemented spesification. Surely, this burdened

housepurchasefinancing,affectedtodecreaseonincomefrom

house sales, especially for the middle class. In 2013, changes

in regulation that may cause market desire shifting towards

property product is possible to occur.

Raise on Regional Minimum Wage and Base Electricity Price

Raise on Regional Minimum Wage in Jakarta in 2013 to Rp2.2

million, is major step for the Government. This was due to

the increase is 44% higher compared to UMR in 2012 that

was Rp1.53 million, exceeding 18.5% growth in 2011 to 2012.

As the impact will encourage raise on Base Electricity Price

implemented starting from January 2013 as of 3% - 5%, that

may potentially erode the company’s income margin.

Natural Disaster

Flood happened in Jakarta and surrounding area may cause

resident’s property and valuable goods damage. Though

several prevention actions had been implemented, flood has

not been able to be eliminated from activity risk in Jakarta. If

the flood cause damage on Company’s project, though caused

by any possible event exceeding company’s ability, such as dike







yang di luar kemampuan perusahaan misalya seperti tanggul

yang tidak dapat menahan arus air, maka penjualan residensial

akan menurun sementara.

Potensi ketidakstabilan politik Tahun 2013 dinamakan sebagai tahun politik di Indonesia.

Di tengah persiapan kampanye, ada kemungkinan untuk

kekisruhan antar partai, yang akan berakibat pada labilnya

makroekonomi Indonesia. Apabila hal ini mengakibatkan

naiknya inflasi ataupun suku bunga, maka, penjualan

perumahanpun akan melambat.

Dampak perubahan Harga Terhadap Kinerja PerusahaanKenaikan harga biji besi, yang merupakan bahan baku industri

baja, di pasar internasional berdampak pada harga baja

dalam negeri yang mulai merangkak naik. Kenaikan ini juga

dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dunia dan juga

naiknya harga minyak dunia. Namun demikian, pendapatan

bersih dan laba operasi Perusahaan tidak terlalu terpengaruhi

secara signifikan karena Perusahaan berhasil mengatasinya

dengan memperoleh kontrak-kontrak baru sehingga secara

kuantitas dapat meningkatkan pendapatan Perusahaan.

failure in holding the water stream, the residential sales will be

temporary decrease.

Political Uncertainty Potential

2013 is perceived as indonesian political year. In the middle

of general election preparation, there is a chance inter-party

dispute will occur, that lead to Indonesian macro economy

instability. If this may raise the inflation or interest rate, that the

residential sales will also decrease.

Impact on Price Change

Ore price hike, which is steel industry raw material, in the

international market will affect domestic steel price that is

currently slowly rising. The growth is also affected byworld

demand frowth as well as increasing oil price. Thus, net income

from Company’s operating income did not bring significant

impact that the Company succeeded in overcoming it by

obtaining new contracts that quantitatively will be able to raise

company’s revenue.








Prospek Perekonomian IndonesiaBerbagai laporan yang diterbitkan oleh lembaga riset

ekonomi menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami

tren positif dalam perkembangan ekonomi. Salah satu

laporan yang menjadi bahan acuan adalah laporan

McKinsey yang diterbitkan pada tahun 2012, menyebutkan

bahwa pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi kekuatan

ekonomi terbesar ke-7 di dunia, mengalahkan Jerman dan

Inggris, dan mengalami peningkatan dari posisi ke-16 yang

dicatat pada tahun 2012.

Prediksi tersebut tidak hanya disampaikan oleh McKinsey,

hal senada juga disampaikan oleh Standard Chartered Bank

yang memprediksi bahwa Indonesia akan menempati posisi

ke-6 dalam kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030.

Perekonomian Indonesia kedepan diperkirakan akan

mencatat pertumbuhan uang lebih tinggi. Pertumbuhan

ekonomi di tahun 2013 dan 2014 diprakirakan dapat

mencapai kisaran 6,3% - 6,8% dan 6,7% - 7,2%, terutama

didukung oleh kuatnya konsumsi dan investasi serta sejalan

dengan kinerja perekonomian dunia yang diperkirakan

meningkat secara bertahap. Salah satu faktor yang

mendorong pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih

tinggi adalah aktivitas persiapan dan penyelenggaraan

pemilihan umum 2014. Sektor-sektor utama, yakni sektor

industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan

restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi

diprakirakan tetap mendominasi perkembangan ekonomi

nasional.

Perkiraan inflasi pada tahun 2013 dan 2014 diarahkan

pada kisaran 3,5-5,5%. Sementara itu, kenaikan Upah

Minimum Regional (UMR) yang cukup tinggi di tahun 2013

diperkirakan memberikan dampak terhadap inflasi yang

Indonesian Economy ProspectSeveral reports issued by economy research institution

noted that Indonesia currently experiences positive trend

on economy growth. One of the reports is a McKinsey

report issued in 2012, stating that by 2030 Indonesia will be

the 7th largest economy force in the world, even bigger than

Germany and England, rising from its 16th position recorded

in 2012.

The positive trend is not noticed solely by McKinsey,

as similiar arguments are also addressed by Standard

Chartered Bank in their report which predicted Indonesia

will be the 6th largest world economy force by 2030.

Future Indonesian economy is projected to book significant

growth. The economy growth in 2013 – 2014 is predicted

will reach 6.3% - 6.8% and 6.7% - 7.2% level, especially

supported by strong household and investment sectors

in line with global economy performance that is projected

will recover gradually. One of the boost for higher growth

on domestic economy is the preparation for the general

election in 2014. Key sectors including manufacturing,

trading, hotel and restaurant as well as transportation and

communication are predicted to dominate the national

economy growth.

Inflation pressure in 2013 and 2014 is projected to be

between 3.5-5.5% level. Significant increase in the Regional

Minimum Wage (UMR) in 2013 was predicted to provide

relatively moderate impact on inflation as companies

tinjauan Prospek 20132013 Prospect review







relatif moderat dikarenakan sebagian besar perusahaan

akan merespon kenaikan UMR tersebut dengan peningkatan

efisiensi dan produktivitas. Selain itu, inflasi terhadap tarif

yang ditetapkan oleh pemerintah [administered prices]

diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2012 seiring dengan

adanya penyesuaian tarif tenaga listrik di tahun 2013.

Investasi di tahun 2013 diprakirakan tumbuh 10,2% - 10,7%.

Perkiraan pertumbuhan investasi yang tetap tinggi tersebut

didasarkan pada tren pertumbuhan konsumsi rumah

tangga domestik yang kuat serta prospek kinerja ekspor ke

depan yang lebih membaik. Selain itu, perkiraan terjaganya

pertumbuhan investasi di tahun 2013 juga didukung

adanya alokasi belanja modal pemerintah yang lebih

tinggi, rendahnya tingkat suku bunga, serta membaiknya

iklim usaha domestik. Berdasarkan World Investment Report

tahun 2012, Indonesia untuk pertama kalinya berhasil

masuk dalam empat besar Negara yang paling prospektif

untuk alokasi investasi pada periode 2012 – 2014 dan

mengalami peningkatan peringkat dibandingkan dengan

periode sebelumnya.

Perusahaan pemeringkat kredit juga menyadari kondisi

tersebut. Setelah menunggu selama 14 tahun pasca krisis

Asia, Indonesia akhirnya mampu memperbaiki status

tingkat investasinya, ditandai dengan perbaikan rating

TOTAL INvESTASI DAN FDI (Rp, juta)Total Investment and FDI (Rp, million)

10 11 12 est 13

251,30

208,00

313,30

390,30

-

50

100

150

200

250

300

350

400

respond to this growth with increased effectiveness and

efficiency. Thus, inflation on tariff implemented by the

company (administered price) is predicted to be higher

compared to 2012 in line with the basic electricity tariff

adjustment in 2013.

Investment in 2013 is predicted to grow at 10.2% - 10.7%

level. The relatively high investment growth prediction is

based on domestic household condition growth trend as

well as better future export performance in 2013, also

supported by higher domestic consumption expenditure

as well as better future for exports. Aside from those

mentioned, investment boom will be backed by higher

government expenditure, lower interest rate, and better

domestic economy climate. Referring to World Investment

Report in 2012, for the first time Indonesia is listed in as

big four of most prospective countries for investment

allocation 2012 – 2014 period, improved from previous

years.

Rating agencies are also aware of this condition. After

waiting for 14 years post-Asian financial crisis, Indonesia

finally succeeded in improving its investment rating,

indicated by Indonesian rating to Investment Grade by








Indonesia menjadi Investment grade oleh peringkat kredit

Fitch diikuti oleh Moody pada Desember 2011 dan Januari

2012. Pergerakan tersebut merupakan indikator dari

kredibiltias investasi Indonesia terhadap investasi asing,

sebagaimana dilaporkan oleh BKPM, kondisi ini ditunjukkan

oleh pertumbuhan aliran FDI, yang secara stabil berada

diatas kisaran 20% sejak tahun 2010 dan diharapkan untuk

terus meningkat hingga tahun 2013.

Lebih lanjut lagi, investasi asing di Indonesia diwujudkan

dalam bentuk intensifikasi tenaga kerja dalam sektor

industri manufaktur, menekan laju tingkat pengangguran

yang telah menunjukkan tren penurunan. Perusahaan

multinasional misalnya L’Orèal telah menginvestasikan

Rp1,2 triliun untuk membuka pabrik terbesar L’Orèal di

Jawa Barat. Sementara, perusahaan otomotif Toyota dan

produsen elektronik asal Korea, Foxconn mengumumkan

untuk melakukan hubungan bisnis dan investasi mencapai

Rp 13 triliun dan Rp 9,63 triliun di Indonesia.

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa kondisi

perekonomian yang sehat dan berkelanjutan merupakan

faktor penting dalam menopang pertumbuhan bangsa.

Hal ini direalisasikan melalui peningkatan alokasi Anggran

Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) untuk anggaran

infrastruktur, yang mengalami peningkatan sebesar 36%

dari Rp128,7 triliun di tahun 2011 menjadi Rp174,9 triliun

pada tahun 2012, dan diwacanakan akan terus bertumbuh

sebesar 16,5% menjadi Rp203,7 triliun pada tahun 2013.

Fokus pertumbuhan dalam aspek infrastruktur tersebut

mengindikasikan perekonomian yang sehat dan sangat

kondusif bagi industri properti.

Prospek Industri PropertiSeiring dengan laju pertumbuhan makroekonomi Indonesia,

beberapa pengamat ekonomi independen menyebut

Indonesia sebagai tujuan utama investasi properti pada tahun

2013. Beberapa pusat riset ekonomi independen terkemuka

seperti CNN dan PWC, menyebutkan Jakarta sebagai pilihan

utama tujuan investasi properti. Pihak lain menerbitkan prediksi

kinerja properti Jakarta pada tahun 2013, misalnya Colliers

yang memprediksi pertumbuhan positif dalam berbagai sektor

termasuk: residensial, lot perkantoran di area CBD, serta lahan

retail dan industri. Knight and Frank menyebutkan Jakarta

sebagai lokasi investasi utama dalam sektor residensial yang

mampu berkembang hingga 20% pada tahun 2013.

Fitch credit rating followed by Moody in December 2011 and

January 2012. This shift becomes indicator of Indonesian

investment credibility in the eyes of foreign investors, and as

reported by BKPM, the condition is indicated by FDI stream

growth, sustained at 20% in 2012 and expected to improve

in 2013.

Moreover, foreign investments in Indonesia are realized

through the usage of labour in manufacturing industring,

suppressing unemployment rate further. Multinational

companies such as L’Orèal invested Rp1.2 trillion to open

the largest L’Orèal factory in East Java. Meanwhile, Toyota

automotive company and Korean electronic producer,

Foxconn disclosed their intention to establish businesses

and their readiness to invest Rp13 trillion and Rp9.63 trillion

consecutively.

The Indonesian government is aware that a sound and

sustainable economy is a key factor in supporting national

development. This was realized through increase on National

Budget and Expenditure Plan (APBN) for infrastructure that

grew 36% from Rp128.7 trillion in 2011 to Rp174.9 trillion in

2012, and is predicted to grow 16.5% to Rp203.7 trillion in

2013. This focus on infrastructure enhancement indicates

a healthy economy and is conducive to the property

industry.

Property Industry ProspectIn line with Indonesian macroeconomy growth, several

independent economy experts named Indonesia as primary

property investment destination in 2013. Various leading

independent economy research center such as CNN and PWC,

stated Jakarta as primary choice on property investment

destination in 2013, such as Colliers that projected positive

growth on several aspects including residential, office

lot CBD area, retail and industry plots. Knight and Frank

also stated Jakarta as primary investment location in the

residential sector that is able to grow up to 20% in 2013.







Faktor pendorong pertumbuhan industri properti juga

berdasarkan ketidakseimbangan antara permintaan

dan persediaan perumahan karena ledakan populasi.

Pertumbuhan kelas menengah dalam demografi

Indonesia jauh melebihi ketersediaan sarana perumahan,

menciptakan kesenjangan yang tampaknya masih akan

berlangsung hingga 10 tahun ke depan. Kondisi ini

merupakan kesempatan bagi para pengembang properti

yang juga didorong oleh pengembangan perumahan

dengan harga terjangkau. Rendahnya tingkat suku bunga

dan inflasi dan peningkatan Upah Minimum Regional (UMR)

mendorong peningkatan kemampuan finansial bagi para

pembeli rumah. Keseluruhan faktor tersebut mendorong

peningkatan nilai kredit perumahan di sektor industri

perbankan, memberikan kontribusi signifikan dalam

peningkatan pendapatan di sektor tersebut. Sekalipun,

hanya sedikit populasi Indonesia yang memiliki pola

hubungan perbankan, dapat dibuktikan bahwa kondisi

tersebut menunjukkan tren yang lebih signifikan di masa

yang akan datang.

Pertumbuhan kelas menengah melebihi ketersediaan PerumahanArtikel terbaru yang diterbitkan oleh Boston Consulting

Group (BCG) memperkirakan pada tahun 2020, jumlah

rumah tangga yang memiliki tingkat konsumsi USD200

per bulan akan meningkat hingga Rp141 juta, yang

berada dalam posisi lebih tinggi dari Cina dan India. Hal

ini mengindikasikan bahwa lebih dari 8 juta orang per

tahun akan memasuki kelas konsumerisme seiring dengan

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa peningkatan

populasi kelas menengah tidak hanya berimbas positif

dalam periode waktu aktual tetapi juga secara berkelanjutan

dalam jangka panjang. Indonesia merupakan salah satu

negara dengan profil demografi termuda – dengan 60%

populasi berada di bawah 30 tahun dan pertumbuhan

populasi pada tingkat 2,5 juta per tahun. Ini menjamin

populasi Indonesia yang produktif kemungkinan masih

akan bertumbuh hingga tahun 2030.

Pada tahun 2012, survei yang dilakukan oleh Biro Pusat

Statistik (BPS) menunjukkan masih terjadi kekurangan

perumahan yang mencapai 13,6 juta di seluruh Indonesia.

Kekurangan tersebut tampaknya masih akan berlangsung

Other supportive factors on property industry growth also

refers to the imbalance between housing demand and

supply caused by population growth. The rise of middle

class composition in Indonesian demography far exceeds

housing facility available, creating a gap that will continue

to widen for the next 10 years. This condition becomes

the opportunity for property developers, supported by

affordable housing development. Low interest rate and

inflation as well as increasing regional minimum wage also

improved housing affordability for potential home owners.

All these factors boost the increase of mortgage value

in the banking industry portfolio, providing significant

contribution in enhancing the profitability of the banking

sector. Given that only a small part of the Indonesian

population holds banking relations, it can be predicted that

this condition will be even more significant in the future.

middle Class growth Exceeding housing Supply Latest article published by Boston Consulting Group (BCG)

projected that in 2020, the number of household with

US$200 monthly consumption level would increase to

Rp141 million, higher than in China or India. This indicates

that more than 8 million people per year will enter

consumerism in Indonesia in line with its economic growth.

It is important to keep in mind that the middle class

population growth is not only positively affecting the

current time frame but is also sustainable in the long-term.

Indonesia is one of countries with youngest demography

profile – with 60% population under 30 years old and

population growth at 2.5 million per year. This ensures

productive Indonesian population that may still rise until

2030.

In 2012, survey conducted by Central Statistics Bureau

indicates that there is housing shortage reaching 13.6

million in Indonesia. The shortage will last until the next few

years in line with the increase on residential development in








hingga beberapa tahun ke depan seiring dengan

peningkatan pembangunan perumahan di Indonesia yang

didorong oleh meningkatkan kebutuhan sektor perumahan.

naiknya kemampuan Untuk membeli rumahMeningkatnya kebutuhan perumahan terutama ditopang

oleh peningkatan kemampuan membeli rumah. Stabilitas

makroekonomi Indonesia berhasil menekan laju inflasi

pada kisaran 4,6% selama tahun 2012, dan tingkat suku

bunga BI pada kisaran 5,75% sejak bulan Januari 2012 yang

juga merupakan tingkat terendah selama sejarah.

Selama beberapa tahun terakhir, Upah Minimum Regional

(UMR) di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dan seiring dengan peningkatan populasi kelas

menengah di Jakarta. Antara tahun 2011 dan 2012, terdapat

peningkatan hingga 18,5% dan bahkan akan mencapai

44% pada tahun 2013. Pendapatan kelas menengah juga

akan mengalami peningkatan dengan perbaikan daya beli

perumahan bagi kelas menengah tersebut.

Situasi Perbankan yang masih kondusifNamun, peningkatan penghasilan tersebut belum

tercermin dalam sektor perbankan. Survei komprehensif

yang dilakukan oleh McKinsey dilakukan di kota-kota

besar termasuk Bandung, DKI Jakarta, Makassar, Medan

dan Surabaya menunjukkan bahwa hanya 40% penduduk

Indonesia di kota-kota tersebut memiliki relasi perbankan.

Penetrasi perbankan yang masih rendah lebih lanjut

dikonfirmasi oleh rasio tingkat hutang Indonesia terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah di kisaran 31%,

sebagai perbandingan dengan negara tetangga misalnya

Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang berada di

tingkat lebih dari 100% mengindikasikan Indonesia masih

memiliki banyak ruang untuk tumbuh sebelum mencapai

tingkat maksimal.

Mempertimbangkan kompetisi suku bunga kredit

perumahan antar bank, beberapa bank yang memiliki

bisnis ritel memutuskan untuk melakukan pendekatan

yang berbeda. BTN dan BNI adalah pelopor penawaran

perpanjangan tenor hingga 20 – 25 tahun pada akhir

Indonesia supported by residential sector demand growth.

Increasing house Purchasing abilityIncreasing demand on house purchasing is mostly

supported by house affordability improvement. Indonesian

macroeconomy stability succeeded in controlling inflation

rate at 4.6% in 2012, and BI Rate at 5.75% since January

2012 which is the lowest in history.

For the last few years, Regional Minimum Wage (UMR) in

Jakarta experienced significant growth in line with middle

class population growth in Jakarta. Between 2011 and

2012, there was 18.5% and in 2013, it even reached 44%

growth. The middle class income will grow with the housing

affordability of the middle class.

Favorable Banking ConditionHowever, this income growth has not been reflected in

the banking sector. Comprehensive survey performed by

McKinsey conducted in major cities including DKI Jakarta,

Bandung, Makassar, Medan, and Surabaya indicates that

only 40% of Indonesian citizen at those cities has banking

relations. Low banking penetration was later confirmed by

Indonesian debt to Gross Domestic Product (GDP) ratio rate

that remained low at 31%, compared to several neighboring

countries such as Singapore, Malaysia, Vietnam, Thailand

that recorded more than 100% level indicating that

Indonesia still has plenty room to develop before reaching

its maximum potential.

Considering the interest rate competition within the

banking industries, several banks rooting on its retail

business decided to take a different approach. BTN and BNI

are the initiator of home loan tenure extension to 20 – 25

years as end of 2012, which reduces monthly installment







tahun 2012, yang kemudian menurunkan cicilan bulanan,

dan mendorong peningkatan daya beli kelas menengah.

Sebelumnya, tenor kredit perumahan di Indonesia

berkisar antara 10 – 15 tahun. Meskipun terdengar

mengkhawatirkan, diyakini kondisi tersebut tidak akan

mendatangkan persoalan.

Faktanya, Indonesia memiliki tenor kredit pinjaman

perumahan yang sangat rendah jika disandingkan dengan

negara Asia lainnya. Sebagai perbandingan, maksimum

tenor kredit perumahan dapat mencapai 30 tahun di

Indonesia dan 40 tahun di Malaysia. Patut diakui bahwa

terdapat beberapa negara yang memangkas tenor kredit

perumahan pada akhir tahun 2012, misalnya Hong Kong dan

Singapura. Meskipun demikian, tenor tersebut dikurangi

dari 50 menjadi 35 tahun dan 40 tahun. Mempertimbangkan

faktor-faktor tersebut, tenor kredit perumahan di Indonesia

perpanjangan masih dapat dijadikan sebagai suatu

kesempatan emas bagi industri properti.

for customers, and in the process increase the middle class

buying power. Before, typical Indonesian housing tenure

was around 10 – 15 years. Though this may be worrying, it

is believed that the condition will not result in a negative

impact.

In fact, Indonesia has very low housing loan tenure

compared to other Asian countries. As the comparison,

maximum mortgage tenure in Indonesia reached 30 years

and in Malaysia was 40 years. It is important to note that

there are some countries that cut their housing loan tenure

at the end if 2012, such as HongKong and Singapore.

However, the tenure was reduced from 50 years to 35

years and 40 years. Considering those factors, Indonesian

mortgage tenure extension is still considered as an

opportunity for property industry.







tata kElOla PErUSahaan

gOOd COrPOratE gOVErnanCE

7








menuju kesempurnaan gCgtowards gCg Excellence

Implementasi GCG pada kegiatan usaha dan operasional Perusahaan merupakan bentuk komitmen dan pertanggungjawaban Metland kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan

Sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di

Indonesia, PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) tidak

hanya mengutamakan peningkatan kinerja keuangan dan

operasional tetapi juga senantiasa meningkatkan komitmen

dan kepatuhan terhadap prinsip tata kelola perusahaan

yang baik (Good Corporate Governance/ GCG). Implementasi

prinsip GCG di Perusahaan mengacu pada penerapan tata

nilai, kebijakan strategis dan pengembangan organisasi

yang sesuai dengan lima prinsip utama GCG yaitu

Keterbukaan, Tanggung Jawab, Kemandirian, Akuntabilitas

dan Kewajaran.

Implementasi GCG pada kegiatan usaha dan operasional

Perusahaan merupakan bentuk komitmen dan

pertanggungjawaban Metland kepada seluruh pemegang

saham dan pemangku kepentingan. Selain sebagai

kepatuhan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun

2007 tentang Perusahaan Terbatas, penerapan GCG juga

ditujukan untuk menghadirkan lingkungan kerja yang

kondusif, efektif serta aman dan efisien berkaitan dengan

kepatuhan Metland terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pengelolaan Perusahaan yang mengacu pada GCG meliputi

ketersediaan struktur GCG, baik infrastruktur berupa

organ kelengkapan GCG Metland maupun soft structure

GCG implementation in a Company’s business and operational activity becomes realization of Metland’s commitment and accountability to the shareholders and stakeholders.

As one of the leading real-estate and property Company

in Indonesia, PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) is not

only promoting financial and operational performance

growth, but also to enhance Good Corporate Governance

(GCG) commitment and compliance. The GCG princple

implementation in the Company refers to sets of values,

strategic policy and organizational development

implementation in line with 5 GCG fundamental principles

which are Transparency, Responsibility, Independency,

Accountability and Fairness.

GCG Implementation in the Company’s operational and

business activity becomes the realization of Metland’s

commitment and accountability to the shareholders and

stakeholders. Aside from its compliance to Law No. 40

of 2007, GCG implementation is also aimed to establish

conducive, effective as well as secure and efficient working

environment and to ensure Metland’s compliance towards

applicable law and regulation.

The Company’s management also refers to GCG principle

including the availability of GCG structure, both the

infrastructure in form of Metland GCG organ as well as







berupa pedoman, kebijakan dan kode etik yang berkaitan

dengan GCG, sosialisasi dan internalisasi prinsip GCG

kepada seluruh insan Metland hingga tersedianya suatu

mekanisme atau sarana evaluasi dan penilaian praktik GCG

yang telah dilakukan Perusahaan secara berkala.

Untuk memastikan penerapan GCG secara komprehensif

di seluruh tingkatan organisasi Perusahaan, pada tahun

2012 disusun suatu pemetaan GCG yang menggambarkan

tahapan Metland untuk mencapai kesempurnaan GCG pada

tahun 2017. Pemetaan GCG Metland dibuat dalam periode

5 tahun di mana Perusahaan menetapkan sasaran serta

Indikator Keberhasilan Kinerja (Key Performance Index/KPI)

di bidang GCG sebagai bahan acuan. Gambaran Pemetaan

GCG Metland, sebagai berikut:

Sasaran 2016-2017Objectives 2016-2017

Pengembang yang terpercaya menuju kesempurnaan GCG

GCG excellenceleading and trusted developer

company

Sasaran 2013-2015Objectives 2013-2015

Penyempurnaan struktur dan kelengkapan GCG

GCG refinementrefining GCG structure dan organ

Sasaran 2012Objectives 2012

Sosialisasi dan internalisasi komitmen GCG ke seluruh

insan MetlandGCG commitment socialization

dan internalization to all Metland people

KPI 2012:

1. Keberadaan pedoman GCG.

2. Pemahaman dan penerapan code of conduct dan budaya

perusahaan secara efektif oleh seluruh insan Metland.

3. Penciptaan lingkungan kerja yang kondusif serta sesuai

dengan prinsip GCG.

4. Keberadaan auditor eksternal untuk mengevaluasi

laporan keuangan tahunan.

KPI 2013 – 2015:

1. Pembentukan atau penyempurnaan organ kelengkapan

GCG meliputi Komite-komite, auditor ataupun satuan

kerja lainnya.

2. Penyempurnaan pedoman GCG, code of conduct dan

budaya perusahaan sesuai dengan pengembangan

organisasi Perusahaan.

GCG softstructure such as every policy, guideline and code

of conduct relating to GCG, GCG principle socialization

and internalization to every Metland’s people to GCG

practice assessment and evaluation instrument as well as

mechanism that is periodically conducted by the Company.

To ensure comprehensive GCG implementation at every

organizational level at the Company, in 2012, GCG Roadmap

describing Metland’s stages to realize GCG Excellence in

2017 was formulated. Metland GCG Roadmap was designed

for a 5 year period where the Company implements target

and Key Performance Indicators (KPI) on GCG aspect as the

parameter. Metland GCG Roadmap illustration, as follows:

KPI 2012:

1. GCG Guideline existence.

2. Code of Conduct and corporate culture understanding

and implementation effectively by all Metland staff.

3. Conducive working environment Establishment

referring to GCG principle.

4. External auditor to evaluate units of the Company,

including annual financial statements.

KPI 2013 – 2015:

1. GCG Organ establishment or refinement including the

Committees, auditors as well as other working units.

2. Auditor external existence to assess Company’s unit.








3. Keberadaan auditor eksternal untuk mengevaluasi

laporan keuangan tahunan.

4. Kelengkapan laporan dan mekanisme penyampaian

laporan kinerja dan keuangan Perusahaan mulai dari

laporan tahunan, semester hingga triwulan.

5. Pembentukan atau penyempurnaan akses informasi

Perusahaan.

KPI 2016 – 2017:

1. Penyempurnaan fungsi Satuan Pengendali Internal dan

Manajemen Risiko Perusahaan.

2. Pelaksanaan audit GCG oleh auditor eksternal.

3. Pelaksanan self-assessment untuk kinerja GCG

Perusahaan.

3. External auditor to evaluate units of the Company,

including annual financial statements.

4. Company’s information access establishment or

refinement.

5. Information access establishment or refinement

KPI 2016 – 2017:

1. Internal Audit and Risk Management function

refinement

2. GCG audit implementation by external auditor

3. Self-Assessment implementation regarding Company

GCG performance.







komitmen dan Implementasi gCg 2012gCg Commitment and Implementation 2012

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan prinsip dasar GCG pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip dasar Tata Kelola Metland yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab , independensi serta kewajaran dan kesetaraan.The Company is committed to implement GCG fundamental principles in every business aspect as well as at every level. Metland GCG fundamental principles area which are transparency, accountability, responsibility, independency and fairness principles.

• Pemenuhan prinsip transparansi dilakukan melalui

pembentukan berbagai akses informasi Perusahaan

yang mencantumkan informasi penting mengenai

kinerja dan perkembangan Metland serta didedikasikan

kepada seluruh pemegang saham dan pemangku

kepentingan.

• Perwujudanprinsipakuntabilitasdalamkegiatanusaha

Metland ditunjukkan dengan terlaksananya kegiatan

usaha yang bebas dari manipulasi sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.

• Cerminanprinsiptanggungjawabdalamkegiatanusaha

Metland ditunjukkan oleh komitmen jajaran manajemen

dan seluruh karyawan untuk melakukan kegiatan usaha

yang patuh kepada peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

• Prinsipkemandiriandalamtatakelolaperusahaanyang

dijalankan oleh Metland merupakan suatu kondisi

di mana jajaran manajemen dan karyawan Metland

diwajibkan untuk terbebas dari segala benturan

kepentingan ataupun tekanan/pengaruh dari pihak

manapun yang dapat bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.

• Transparency principle compliance is through

Company’s information access establishment disclosing

significant information regarding Metland’s growth

and performance dedicated to the shareholders and

stakeholders.

• Accountability principle compliance is indicated by

business activity implementation that is free from

manipulation and is accountable to all parties.

• Responsibility principle realization is indicated by the

Management and employees’ commitment to conduct

business activities that complies to applicable laws and

regulations.

• Independency principle refers to particular condition

where Metland management and employee are free

from any conflict of interest as well as pressure/

intervention from any parties that may violate

applicable law or regulation as well as sound corporate

principle.








• Metland menjunjung tinggi prinsip kesetaraan

dalam mengelola Perusahaan yang tercermin dalam

perimbangan hak dan kewajiban kepada seluruh

pemangku kepentingan, baik karyawan, pelanggan,

mitra bisnis, pemerintah ataupun masyarakat.

Struktur dan hubungan tata kelolaSesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007

mengenai Perseroan Terbatas serta Anggaran Dasar,

Perusahaan didukung oleh tiga organ korporasi utama

yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Komisaris dan Direksi. Ketiga organ tersebut merupakan

organ utama dalam struktur tata kelola perusahaan yang

dibantu oleh beberapa organ pendukung meliputi komite-

komite, Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengendali

Internal. Garis koordinasi dan hubungan antar organ GCG

tersebut mengacu pada pedoman GCG serta peraturan

perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan

praktik GCG di Perseroan Terbatas.

• Metlandhighlypromotesfairnessprincipleinmanaging

the Company reflected by the balance between rights

and obligations of all stakeholders, employees, business

partners, government, and society.

gCg Structure and mechanismPursuant to Law No. 40 of 2007 as well as Article of

Association, the Company is supported by three corporate

main organs that are General Meetings of Shareholders

(GMS), Board of Commissioners and Board of Directors.

These three organs becomes the main organ in the

Company’s GCG structure that are asissted by several

supporting organs, including the committees, Corporate

Secretary and Internal Audit Unit. Coordination relation

between the GCG organ refers to GCG guideline as well

as other applicable regulation related to GCG practice at

Limited Company.







rapat Umum Pemegang Sahamgeneral meetings of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan

kewenangan tertinggi di Perseroan yang juga merupakan

wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil

keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan

kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai yang ditentukan

dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

Selama tahun 2012, Perusahaan telah mengadakan Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 April

2012, dengan hasil keputusan sebagai berikut:

agenda PertamaMenyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan

untuk tahun buku 2011 yang meliputi antara lain laporan

mengenai kegiatan Perusahaan, laporan mengenai tugas

pengawasan dari Dewan Komisaris, Laporan Keuangan

Perusahaan Tahun Buku 2011 serta memberikan pelunasan

dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et

decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris

Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan

yang telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan

tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

agenda keduaMenyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan tahun

buku 2011, sebagai berikut:

a. Sebesar Rp31.302.645.290 atau sebesar 20% dari

laba bersih Perusahaan tahun buku 2011, dibagikan

sebagai deviden tunai kepada para pemegang saham

Perusahaan, yaitu sebanyak 7.579.333.000 saham,

sehingga setiap saham akan memperoleh deviden

tunai sebesar Rp4,13 per saham, dan atas deviden

tunai tersebut akan diperhitungkan dengan deviden

General Meeting of Shareholders (GMS), is the highest

authority in the Company and is forum for shareholders

to make important decisions which is not granted to the

Board of Directors and Board of Commissioners as pursuant

to applicable laws and regulations.

In 2012, the Company held General Meetings of

Shareholders on April 27th, 2012 with decisions as follows:

First agendaApproving and authorizing Company’s Financial Statement

fiscal year 2011 including report of Company’s activity,

Board of Commissioners supervisory duties report

and Consolidated Financial Statements 2011 as well as

delegating fully discharged (acquit et decharge) to the

Board of Commissioners and Board of Directors on their

implemented management and supervisory duties, as

long as the implemented actions are stated on the Annual

Report.

Second agendaApproving Company’s net income distribution fiscal year

2011, as follows:

a. Amounted to Rp31.302.645.290 or 20% from Company’s

net income in fiscal year 2011, distributed as cash

dividend to the shareholders, as much as 7.579.333.000

shares, that every shares will obtain cash dividend

amounted to Rp4,13 per shares, and regarding the cash

dividend will be calculated with interim dividend paid

by Company to the shareholders on October 28th, 2011








sementara (deviden interim) yang telah dibayarkan

oleh Perusahaan kepada para pemegang saham pada

tanggal 28 Oktober 2011 sebesar Rp1,32 per saham atau

seluruhnya berjumlah Rp10.004.719.557 sehingga sisa

deviden tunai dari laba bersih Perusahaan tahun buku

2011 yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp2,81 per

saham, dengan memperhatikan peraturan perpajakan

yang berlaku.

- selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang

kepada Direksi untuk melakukan setiap dan semua

tindakan yang diperlukan sehubungan dengan

pembagian dan pembayaran deviden tunai tersebut

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sebesar Rp1.000.000.000 dialokasikan dan dibukukan

sebagai dana cadangan.

c. Maksimum sebesar Rp7.050.000.000 dialokasikan dan

dibayarkan sebagai tantieme kepada anggota Dewan

Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam dan selama

tahun buku 2011.

amounted to Rp1.32 per shares or overall amounted to

Rp10,004,719,557 that balance of cash dividend of the

Company in fiscal year 2011 that will be paid is Rp2.81

per shares, by considering applicable taxes law and

regulation.

- Afterwards delegating authority and power to

the Board of Directors to perform every necessary

action regarding dividend distribution and payout

mechanism referring to applicable law and

regulation.

b. Amount of Rp1,000,000,000 was allocated and booked

as reserve.

c. Maximum amount of Rp7,050,000,000 allocated and

paid as tantieme to the member of Board of Directors

and Board of Commissioners serving in and during

fiscal year 2011.







- selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang

kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan

pembagian tantieme tersebut di antara para

anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang

menjabat dalam dan selama tahun buku 2011,

termasuk segala sesuatu yang berhubungan

dengan pembayaran tantieme tersebut.

d. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan

digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan.

agenda ketigaMenerima dengan baik laporan pertanggungjawaban

atas Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran

Umum (LPPDHPU) dalam tahun buku 2011.

agenda keempatMemberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk

Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan mengaudit

laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2012

dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat

penunjukannya.

- Afterwards delegating authority and power

to the Board of Commissioners to implement

tantieme distribution between member of Board

of Commissioners and Board of Directors serving in

and during fiscal year 2011, including every related

aspect with the tantieme payment.

d. The balance was booked as deferred income that will

be allocated to increase Company working capital.

third agendaApproving Initial Public Offerings fund Proceeds Realization

Accountability Report in fiscal year 2011.

Fourth agendaDelegating authority to the Board of Directors to appoint

registered Public Accountant Office that will audit

Company’s Financial Statements fiscal year 2012 as well as

opproving fees and appointment conditions.









Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang memiliki fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi. Terkait dengan pengeolaan Perusahaan, Dewan Komisaris berhak untuk menerima laporan dari Direksi dan komite-komite di bawah Direksi secara berkala untuk kemudian diperiksa dan menyusun rekomendasi terkait laporan tersebut.

The Board of Commissioners is Company’s organ that holds supervisory function on Company’s management performed by the Board of Directors. Regarding management of the Company, the Board of Commissioners holds rights to receive reports from the Board of Directors and committees under the Board of Directors to be assessed and formulate recommendation regarding the report delivered.

Pelaksanaan tugas dewan komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif dalam

melaksanakan tugasnya. Secara garis besar, tugas utama

Dewan Komisaris antara lain yaitu mengawasi pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat

dan masukan kepada Direksi, memberikan nasihat dan

masukan kepada Direksi serta memastikan Perusahaan

melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Kedudukan masing-

masing anggota Dewan Komisaris, termasuk Komisaris

Utama adalah setara.

komposisi dan Independensi dewan komisarisDewan Komisaris Metland terdiri dari enam orang anggota

Dewan Komisaris. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris

terhitung sejak tanggal keputusan RUPS hingga penutupan

RUPS ketiga setelah pengangkatan Komisaris yang

bersangkutan. Susunan Dewan Komisaris Metland sampai

Board of Commissioners duties ImplementationThe Board of Commissioners is collectively responsible in

implementing its duties. Generally, main duties of the Board

of Commissioners includes supervising Board of Directors’

duties and responsibilities implementation, providing

advice and recommendation to the Board of Directors as

well as ensuring that the Company has complied to the

GCG princple. Position of each Board of Commissioners

member, including the President Commissioner, is equal.

Board of Commissioners Composition and IndependencyBoard of Commissioners of Metland consists of 6 Board

of Commissioners members. Term of office for the Board

of Commissioners members starts from the GMS decision

date to the third GMS closing date after respected

Commissioner’s appointment. Composition of Metland







dengan akhir tahun 2012, sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Ir. Ciputra

Komisaris : Aldo Putra Brasali

Komisaris : Lee Kok Sun

Komisaris : Rahul Bhattacharjee

Komisaris Independen : Kamardy Arief

Komisaris Independen : Leland Gerrits Rompas

Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris, maka

komposisi Dewan Komisaris (di atas) mengikuti ketentuan

pendaftaran BEI, yang mensyaratkan sekurang-kurangnya

30% anggota adalah Komisaris Independen. Terkait dengan

profesionalisme dan integritas anggota, untuk itu Dewan

Komisaris diharuskan juga bertindak secara independen

dengan tidak mengalami benturan kepentingan dengan

pihak manapun, khususnya yang berkaitan dengan

kepentingan Perusahaan. Hal ini bertujuan agar tidak ada

pengaruh pada tindakan dan kemampuan mereka sebagai

anggota Dewan Komisaris Perusahaan.

Pelaksanaan rapat dan tingkat kehadiran dewan komisarisSelama tahun 2012 lalu, Dewan Komisaris Perusahaan telah

melakukan Rapat Komisaris sebanyak dua kali dengan

rincian sebagai berikut:

PELAKSANAAN RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS 2012BOC MEETINGS AND ATTENDANCE 2012

Nama Anggota DekomName of BOC Member

Jumlah KehadiranNumber of Attendance

Kehadiran (%)Attendance (%)

Ir. Ciputra 2 100

Aldo Putra Brasali 2 100

Lee Kok Sun 2 100

Rahul Bhattacharjee* 1 50

Kamardy Arief 2 100

Leland Gerrits Rompas 2 100

Board of Commissioners as of end 2012, are as follows:

President Commissioner : Ciputra

Commissioner : Aldo Putra Brasali

Commissioner : Lee Kok Sun

Commissioner : Rahul Bhattacharjee

Independent Commissioner : Kamardy Arief

Independent Commissioner : Leland Gerrits Rompas

To ensure Board of Commissioners’ independency, the

Board of Commissioners’ composition (above) is referring to

IDX registration regulation, requires that at least 30% of the

members are independent commissioners. Regarding to

the members’ professionalism and integrity, therefore, the

Board of Commissioners is also obligated to independently

act without any conflict of interest with any parties,

especially related to Company’s interest. This is aimed

that there is no influence on their ability and capability as

member of the Board of Commissioner so of the Company.

Board of Commissioners’ meeting implementation and attendance levelIn 2012, the Board of Commissioners held 2 Board of

Commissioners meetings with detail as follows:

Cat:

*) dalam rapat Dewan Komisaris tanggal 7 Desember 2012

berhalangan hadir dan diwakili oleh Lee Kok Sun

Note:

*) in the BOC meeting held on December 7th, 2012, absence

and represented by Lee Kok Sun








direksiBoard of directors

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi Metland bertugas secara kolegial untuk mengelola, memelihara dan mengurus aset Perusahaan serta menjadi perwakilan Perusahaan.

Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk

Direktur Utama adalah setara, dengan tugas Direktur

Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

komposisi dan Independensi direksiJumlah anggota Direksi Metland saat ini adalah lima orang,

dengan komposisi sebagai berikut:

Direktur Utama : Nanda Widya

Direktur Keuangan : Freddy Soetanto

Direktur Operasional : Thomas Johannes

Angfendy

Direktur Operasional Tidak Terafiliasi : Pandu Gunandito

Direktur Pengembangan Usaha : Anhar Sudradjat

Untuk menjamin terlaksananya kegiatan Perusahaan yang

terbebas dari benturan kepentingan, anggota Direksi

Metland dilarang untuk memiliki hubungan personal

ataupun material dengan pihak-pihak yang terkait dengan

kegiatan usaha Perusahaan.

Pursuant to the Article of Association, Metland’s Board of Directors holds collegial responsible to manage, maintain and preserve Company’s asset as well as a representation of the Company.

Position of each Board of Directors members is equal with

main duty of President Director is to coordinate Board of

Directors activity.

Board of directors Composition and IndependencyNumber of Metland Board of Directors members is currently

5 members with composition as follows:

President Director : Nanda Widya

Finance Director : Freddy Soetanto

Operational Director : Thomas Johannes

Angfendy

Non-affiliated Operational Director : Pandu Gunandito

Business Development Director : Anhar Sudradjat

To ensure the Company’s management implementation

that is free from conflict of interest, member of Metland’s

Board of Directors is prohibited to has personal or material

relationship with related parties with Company’s business

activity.







Adapun rincian tugas masing-masing anggota Direksi

adalah sebagai berikut:

• Direktur Utama

Direktur Utama bertugas untuk memimpin,

mengendalikan dan mengkoordinasikan semua

kegiatan di seluruh unit kerja Perusahaan, menetapkan

kebijakan Perusahaan yang mencakup seluruh aktifitas

Perusahaan serta melakukan pengawasan secara

menyeluruh terhadap pelaksanaan kinerja Perusahaan.

• Direktur Keuangan

Tugas utama Direktur Keuangan adalah bersama

dengan Direksi menetapkan kebijakan keuangan,

akuntansi dan investasi Perusahaan serta menyetujui

pelaksanaan dan pelaporan kemitraan strategis.

Direktur Keuangan juga bertugas untuk mengawasi

dan mengevaluasi seluruh aktifitas yang berkaitan

dengan fungsi dari Direktorat Keuangan.

• Direktur Operasional

Direktur Operasional bertugas untuk menetapkan

kebijakan pelaksanaan seluruh aktifitas yang berkaitan

dengan aspek operasional Perusahaan mencakup

strategi serta program kerja unit.

• Direktur Pengembangan Usaha

Direktur Pengembangan Usaha bertugas untuk

menetapkan strategi pengembangan usaha Perusahaan

termasuk pengembangan proyek properti Metland

serta proyek lainnya sesuai dengan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan. Direktur Pengembangan Usaha

memiliki kewenangan untuk memberikan arahan serta

rekomendasi terkait dengan pelaksanaan aktifitas

pengembangan usaha Perusahaan.

rapat direksiRapat Direksi diadakan seminggu sekali dan dihadiri oleh

seluruh anggota direksi.

Details of each Board of Directors members’ duties, as

follows:

• President Director

President Director hold duties to lead, control and

coordinate every activity in every Company working unit,

implement Company policy including every corporate

activity as well as perform comprehensive supervision

towards Company performance implementation.

• Finance Director

Main duties of Finance Director is altogether with

the Board of Directors implements financial policy,

accounting and investment of the Company as well

as approves strategic partnership reporting and

implementation. The Finance Director also hold duties

to supervise and evaluate every activity related to

Finance Directorate functions.

• Operational Director

Operational Director holds duties to implement

every policy related to Company’s operational aspect

including working program and strategy.

• Business Development Director

Business Development Director hold duties to

implement business development strategy including

Metland property project development referring to

Company Working Plan and Budget. The Business

Development Director holds authority to provide advice

and recommendation related to business development

activity implemenation at the Company.

Board of directors meetingThe Board of Directors meeting held once in a week and

attended by all of Board of Directors members.








remunerasi dewan komisaris dan direksiBoard of Commissioners and Board of directors remuneration

Rincian paket remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Metland pada tahun 2012 sebagai berikut:

Rincian paket remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Metland pada tahun 2012 sebagai berikut:

PAKET REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 2011 - 2012BOC AND BOD REMUNERATION PACKAGE 2011 - 2012


2011(Rp)

2012(Rp)

Total biaya honor Dewan Komisaris per tahun

Total entire BOC remuneration per year1.535.000.000 2.991.000.000

Total biaya gaji dan tunjangan Direksi per tahun

Total entire BOD salary and allowance per year4.673.510.000 10.367.121.082

PERBANDINGAN GAJI PER TAHUNYEARLY SALARY COMPARISON


2011(Rp)

2012(Rp)

Gaji pegawai terendah per tahunLowest employee salary per year Gaji Pokok Salary Tunjangan lain-lain Other allowance

22.371.900

15.480.500

6.891.400

23.659.295

18.349.800

5.285.445

Gaji tertinggi (non-direksi) per tahunHighest employee (non-BOD) salary per year Gaji Pokok Salary Tunjangan lain-lain Other allowance

561.796.000

205.000.000

356.796.000

856.093.430

257.600.000

598.493.430

Perbandingan gaji pegawai terendah dengan gaji tertinggi per

tahun, sebagai berikut:

Lowest to highest employee salary per year, as follows







komite auditaudit Committee

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris, dalam menjalankan tugasnya juga bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

The Audit Committee is established by Board of Commissioners, in carrying its duties also responsible to the Board of Commissioners.

Anggota Komite Audit adalah pihak-pihak independen,

dan ketua Komite Audit sekaligus adalah sebagai Komisaris

Independen Perusahaan. Fungsi komite Audit adalah

membantu memberikan nasehat, saran, dan pendapat

profesional kepada komisaris dalam menjalankan fungsi,

tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagaimana

dimuat dalam anggaran dasar PT Metropolitan Land, Tbk.

(Metland).

tugas dan tanggung Jawab komite auditSesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit

Metland, tugas dan tanggung jawab Komite Audit

Perusahaan, sebagai berikut:

1) Memberikan pendapat profesional yang independen

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal

yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris

serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Komisaris, meliputi:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan Perusahaan seperti laporan

keuangan dan informasi keuangan lainnya.

b. Menelaah independensi dan obyektifitas akuntan

publik serta melakukan penelaahan atas kecukupan

Members of Audit Committee are independent parties,

and the Chairman of the comittee is also Independent

Commissioners of the Company as well. Audit Committee

holds function in assisting advice, recommendation

and professional opinion provision to the Board of

Commissioners in carrying function, duties, authorities and

responsibilities as stated in PT Metropolitan Land, Tbk.’s

Article of Association.

audit Committee duties and responsibilitiesPursuant to Metland's. Audit Committee’s Working Manual,

duties and responsibilities of Audit Committee are as

follows:

1) Providing professional and independent opinion to

the Board of Commissioners regarding report or other

notification disclosed by Board of Directors to the Board

of Commissioners as well as identifying several aspects

need to be considered by the Board of Commissioners,

including:

a. Performing review on financial information that

will be issued by the Company such as Financial

Statements and other financial information.

b. Reviewing public accountant independency








pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik

untuk memastikan semua risiko penting telah

dipertimbangkan.

c. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian

internal Perusahaan dengan melakukan review atas

perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan serta

pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan

dalam rangka menilai kecukupan pengendalian

intern termasuk kecukupan proses pelaporan.

d. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang pasar

modal dan peraturan perundangan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan Perusahaan antara

lain memastikan bahwa laporan-laporan yang

disampaikan kepada Bapepam, Bursa Efek Indonesia

serta instansi lain yang berkepentingan telah

dilakukan dengan benar dan tepat waktu.

2) Membantu memberikan nasihat, saran dan pendapat

profesional kepada Komisaris dalam menjalankan tugas

dan wewenang sebagai berikut:

a. Menjamin agar fungsi pengawasan dapat dijalankan

secara independen dan menilai efektifitas

pelaksanaan fungsi internal audit.

b. Menanggapi rencana audit intern dan masalah-

masalah yang ditemukan oleh audit intern.

c. Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan

usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan usaha

secara sehat.

d. Mereview laporan pelaksanaan dan pokok-pokok

audit intern setiap semester dan apabila terdapat

temuan audit intern yang diperkirakan dapat

mengganggu kelangsungan usaha.

3) Menyelenggarakan Rapat Komite Audit secara berkala

minimal dua kali dalam satu tahun.

4) Menyampaikan laporan aktivitas Komite Audit kepada

Komisaris dalam bentuk notulen rapat yang ditandatangani

oleh seluruh anggota Komite Audit. Disamping

itu, rekomendasi tertulis kepada Dewan Komisaris

ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit.

komposisi dan Independensi komite auditKomite Audit Metland terdiri dari tiga anggota, dengan

satu orang Ketua yang juga menjabat sebagai Komisaris

and objectivity regarding adequacy of audit

implemented by the public accountant to ensure

that every significant risks has been considered.

c. Review Company’s internal audit effectiveness

by reviewing audit planning and implementation

as well as supervision on audit result follow-up to

assess internal audit adequacy including on the

reporting system.

d. Review Company’s compliance level towards

stock market regulation as well as other law and

regulations related to Company’s activity such

as by ensuring that every report disclosed to the

Bapepam, Indonesia Stock Exchange and other

related institutions has been accurate and in timely

manner.

2) Assist in providing advice, recommendation and

professional opinion to the Board of Commissioners in

carrying duties and authorities as follows:

a. Ensure that supervisory function is independently

implemented and assessing internal audit function

immplementation effectiveness.

b. Respond to internal audit plan as well as issues

found by the internal audit unit.

c. Ensure that the management has implemented its

duties referring to sound business management

principle.

d. Review internal audit principals and implementation

report within every semester and if there is any

internal audit finding that may harm business

sustainability.

3) Implement Audit Committee meeting periodically at

least twice in a year.

4) Disclose Audit Committee activity report to the Board of

Commissioners in form of minutes of meetings signed by

all of Audit Committee members. Also discloses written

recommendations to the Board of Commissioners signed

by all of Audit Committee members.

audit Committee Composition and IndependencyMetland Audit Committee consists of three members,

with one Chairman that also serves as Independent







Independen Perusahaan dan dua anggota komite

independen. Seluruh anggota Komite Audit memenuhi

kriteria dalam aspek independensi, pengalaman kerja,

keahlian dan integritas sebagaimana disebutkan dalam dasar

pedoman tugas dan tanggung jawab Komite Audit Metland.

Struktur dan keanggotaan Komite Audit tahun 2012 yang

dibentuk berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris

Metland adalah sebagai berikut:

Ketua : Leland Gerrits Rompas

Anggota : Lulu Terianto

Sian Christine Wiradinata

Profil anggota komite audit

Leland Gerrits Rompas

(Komisaris Independen – Ketua Komite Audit)

Warga Negara Indonesia, 68 tahun. Menjabat sebagai Komisaris

Independen sejak tahun 2011 . Beberapa posisi penting yang

pernah dijabatnya antara lain sebagai Direktur PT Inter Pasific

Financial Corporation ( 1990 – 1991 ), Direktur Utama PT Inter-

Pasific Securities ( 1992 – 1996 ), Komisaris PT Bursa Paralel

Indonesia ( 1993 – 1994 ) , Komisaris PT Bursa Efek Jakarta ( 1994

– 1996 ), Direktur Utama PT Bank Prima Master ( 1996 – 2000 ).

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Bumi Artha

Tbk ( 2006 – July 2012 ). Sejak 2002 sampai sekarang menjabat

sebagai Komisaris Independen pada Bank of India Indonesia

Tbk ( dahulu PT Bank Swadesi Tbk ) dan sejak 2007 hingga 2011

menjabat sebagai Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta mewakili

Yayasan Perbanas. Leland meraih gelar sarjana muda di bidang

FIPIA dari Universitas Indonesia tahun 1971 dan sarjana di

bidang ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1982.

Lulu Terianto (Anggota Komite Audit)

Warga Negara Indonesia, berusia 49 tahun. Sebagai

anggota Komite Audit sejak tahun 2011. Posisi penting

yang dijabatnya sejak 2006 sampai dengan sekarang selaku

Presiden Direktur PT. Jurnalindo Aksara Grafika, PT. Aksara

Solopos, PT. Solo Grafika Utama, PT. Radio Solo Audio

Utama, PT. Aksara Dinamika Jogja, PT. Radio Suara Istana,

PT. Aksara Grafika Pratama, PT. Aksara Grafika Surabaya, PT.

Aksara Grafika Makassar, PT. Bisnis Indonesia Sibertama,

PT. Bisnis Indonesia Konsultan, PT. Bisnis Indonesia

Gagaskreasitama dan PT. Navigator Informasi Sibermedia.

Commissioners of the Company and two independent

members of the committee. Every member of Audit

Committee complies to the criteria in term of independency,

employment history, expertise and integrity as stated on

the Audit Committee’s duties and responsibilities guideline.

The Audit Committee membership and structure in 2012

established referring to Metland’s BOC meeting decision is

as follows:

Chairman : Leland Gerrits Rompas

Members : Lulu Terianto


audit Committee Profile

Leland Gerrits Rompas

(Independent Commissioners – Chairman of Audit Committee)

Indonesia citizen, 68 years. Serving as Independent

Commissioner since 2011. Several significant positions

served before such as as Director of PT Inter Pasific Financial

Corporation ( 1990 – 1991 ), President Director of PT Inter-Pasific

Securities ( 1992 – 1996 ), Commissioner of PT Bursa Paralel

Indonesia ( 1993 – 1994 ), Commissioner of PT Bursa Efek Jakarta

( 1994 – 1996 ), President Director of PT Bank Prima Master (

1996 – 2000 ). Member of Audit Committee and Risk Monitoring

Committee at PT Bank Bumi Artha Tbk ( 2006 – July 2012 ). Since

2002 to present also served Independent Commissioner of Bank

of India Indonesia Tbk (previously acknowledged as PT Bank

Swadesi Tbk ) and since 2007 to 2011 served as Commissioner

of PT Aplikanusa Lintasarta as the representative of Perbanas

Foundation. Leland obtained his Baccalaureate Degree of FIPIA

from Universitas Indonesia in 1971 and Bachelor Degree of

Economy from Universitas Indonesia in 1982.

Lulu Terianto (Member of Audit Committee)

Indonesian citizen, 49 years. Serves as member of Audit

Committee since 2011. Several key positions served before since

2009 to present was President Director of PT Aksara Solopos,

President Director of Solo Grafika Utama, President Director of PT

Radio Solo Audio Utama, President Director of PT Aksara Dinamika

Jogja, President Director of PT Radio Bisnis Indonesia Jakarta,

President Director of PT Radio Suara Istana, PT. Aksara Grafika

Pratama, PT. Aksara Grafika Surabaya, PT. Aksara Grafika Makassar,

PT. Bisnis Indonesia Sibertama, PT. Bisnis Indonesia Konsultan, PT.

Bisnis Indonesia Gagaskreasitama and PT. Navigator Informasi

Sibermedia.








Sebelumnya Lulu Terianto meraih gelar Bachelor of

Commerce and Administration dari Universitas Wellington

– New Zealand pada tahun 1986, kemudian gelar Magister

Manajemen dari Universitas Pelita Harapan Tahun 2003.

Perjalanan karir Lulu Terianto dimulai dari New Zealand

yaitu, sebagai staf di National Bank of New Zealand (1984

– 1985), staf di Peat Marwick (1986 – 1987), Assistant

Accountant di ICL Fujitsu (1988 – 1991). Kemudian menjadi

Accounting Manajer PT Ratu Sayang International (1993 –

1996) dan Financial Controller PT Pakuwon Jati.


(Anggota Komite Audit)

Warga Negara Indonesia, berusia 48 tahun. Sebagai anggota

Komite Audit di PT Metropolitan Land Tbk sejak tahun 2011.

Christine memulai karier di PT Citra Cipta Bika sebagai seorang

arsitek (1986 – 1988), Business Development Officer PT Citra

Habitat Indonesia (1989 – 1991), Finance Manager PT Media

Bintang Indonesia (1991 – 1992), Pemimpin usaha Media

Bintang Group (1993-1995), Deputy General Manager PT

Citraland Indonesia (1995 – 1998), General Manager PT Damai

Indah Golf Tbk, dan Direktur Eksekutif PT Damai Indah Golf

Tbk (2002 – sekarang). Beliau meraih gelar Insiyur di bidang

Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1987

kemudian gelar Magister Manajemen Keuangan dari Institut

Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Jakarta tahun 1989.

Pelaksanaan kegiatan komite audit 2012Sepanjang tahun 2012, Komite Audit telah mengadakan

rapat. Rincian mengenai kehadiran dan agenda rapat

Komite Audit selama tahun 2012, sebagai berikut:

PELAKSANAAN RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA KOMITE AUDIT 2012MEETINGS AND ATTENDANCE OF AUDIT COMMITTEE MEMBERS 2012

No TanggalDate Agenda

Kehadiran Attendance

LR LT SW

113 Februari 2012 Diskusi mengenai rencana audit untuk tahun 2012 dengan audit internal,

audit external dan tim manajemen Metland3 3 -

13 February 2012 Discussion on the internal audit plan for 2012 with internal audit, external auditor, as well as Metland management team

220 Juli 2012 Diskusi Laporan Audit Internal Semester 1 2012: Metland Cibitung, Cileungsi,

Transyogi3 3 3

20 July 2012 Discussion on Internal Audit Report for Semester 1 2012: Metland Cibitung, Cileungsi, Transyogi

330 Agustus 2012 Diskusi Laporan Audit Internal Semester 1 2012: Hotel Horison Bekasi, Mal

Metropolitan3 3 3

30 August 2012 Discussion on Internal Audit Report for Semester 1 2012: Hotel Horison Bekasi, Mal Metropolitan

Before, Lulu was achieved Bachelor Degree of Commerce

and Administration from Universitas Wellington – New

Zealand in 1986, and later achieved Master Degree of

Management from Universitas Pelita Harapan in 2002.

Her career history was starting from New Zealand as a Staff

at staf National Bank of New Zealand (1984-1985), Staff

at Peat Marwick (1986-1987), Assistant Accountant at ICL

Fujitsu (1988 – 1991). And later appointed as Accounting

Manager at PT Ratu Sayang International (1993 -1996) and

Financial Controller PT Pakuwon Jati.


(Member of Audit Committee)

Indonesian citizen, 46 years. Serves as member of Audit

Committee at PT Metropolitan Land Tbk since 2011.

Christine started her career at PT Citra Cipta Bika as an

architect (1986 – 1988), Business Development Officer PT

Citra Habitat Indonesia (1989 – 1991), Finance Manager PT

Media Bintang Indonesia (1991 – 1992), Deputy General

PT Citraland Indonesia (1993 – 1995), General Manager PT

Damai Indah Golf Tbk, and Executive Director of PT Damai

Indah Golf Tbk (2002 – present). She achieved Bachelor

Degree on Architecture from Universitas Tarumanagara

in1987 and later achieved Master Degree in Financial

Management from Jakarta Management Development and

Education Institute in 1989.

Implementation of the audit Committee in 2012Throughout 2012, the Audit Committee held meetings.

Detail of Audit Committee meeting agenda and attendance

in 2012, as follows







laporan Pelaksanaan tugas komite audit 2012Sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Komite

Audit telah melaksanakan beberapa kegiatan yang

berkaitan dengan telaah terhadap laporan pemeriksaan

internal auditor Metland meliputi proyek – proyek

Cibitung, Cileungsi dan Transyogi, Mal Metropolitan Bekasi

dan Hotel Horison Bekasi. Berdasarkan telaah yang telah

dilakukan oleh Komite Audit Perusahaan, Komite Audit

menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Penerapan sistem akuntansi terpadu yang melayani

semua unit usaha baik proyek perumahan (real estate),

hotel, mal dan sebagainya untuk mendapatkan

informasi yang cepat dan akurat serta berguna dalam

proses pengambilan keputusan.

2. Penerapan reward and punishment system untuk

menilai kinerja staf dan karyawan secara berkala. Untuk

melaksanakan hal tersebut, Komite Audit mengusulkan

kepada Direksi untuk menetapkan Key Performance

Indicators untuk setiap staf dan karyawan Metland.

3. Pengkajian secara berkelanjutan terhadap berbagai

kebijakan Perusahaan yang mengatur tentang tagihan

(account receivable), penyelesaian hutang kepada

rekanan, insentif bagi sales dan marketing, keluhan

pelanggan dan lain-lain guna mengurangi (mitigasi)

potensi kerugian di waktu yang akan datang.

4. Pelaksanaan prinsip Kepatuhan terhadap peraturan

Perusahaan atau prosedur dan kebijakan serta

pengawasan oleh atasan secara berjenjang sebagai

bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance.

audit Committee duties Implementation report 2012As part of Audit Committee’s duties and responsibilities,

the Audit Committee has implemented several activities

related to Metland’s internal auditor audit report review

including on Cibitung, Cileungsi, and Transyogi, Mal

Metropolitan Bekasi and Hotel Horison Bekasi projects.

Referring to review performed by the Audit Committee of

the Company, the Audit Committee disclosed following

recommendation:

1. Integrated accounting system implementation serving

every business unit both real-estate, hotel, mall and

other projects to obtain fast and accurate information

as well as useful on the decision-making process.

2. Reward and punishment system implementation to

assess staff and employees’ performance periodically.

To perform such activity, the Audit Committee proposed

to the Board of Directors to implement Key Performance

Indicators for every Metland staffs and employees.

3. Continuous review on corporate policies regulating

account receivable, debt settlement to the vendor,

sales and marketing incentives, customers’ complaints

and other aspects to mitigate loss risk in the future.

4. Implementation of Compliance function towards

Company’s regulation, procedure and policy as well

as supervision by superior gradually as part of Good

Corporate Governance implementation.

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen – Ketua Komite Audit

Independent Commissioners – Chairman of Audit Committee








Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Sesuai dengan peraturan BAPEPAM – LK No. IX.I.4, dan

peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A item III.1.8 serta

Lampiran II Keputusan Direktur BEI No. Kep-305/BEJ/07-

2004 poin C.15, Metland telah mengangkat Sekretaris

Perusahaan untuk memastikan Perusahaan telah memenuhi

seluruh peraturan hukum dan keuangan serta menerapkan

prinsip GCG dalam seluruh kegiatan Perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan antara

lain menyediakan informasi mengenai Perusahaan,

memberikan masukan dan nasihat kepada Direksi

Perusahaan berkaitan dengan peraturan pasar modal

sebagai penghubung antara Perusahaan dengan otoritas

pemegang modal, pemegang saham, investor dan

pemangku kepentingan lainnya, mengikuti perkembangan

pasar modal, dan lain-lain.

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya fungsi Sekretaris

Perusahaan dibantu oleh Investor Relation, Corporate

Communications, Corporate Legal dan Corporate Litigation.

Hubungan yang berperan dalam melakukan dan menjamin

kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan para

pemangku kepentingan. Sebagai bentuk akuntabilitas,

Sekretaris Perusahaan melaporkan pemenuhan tugas dan

tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

Tugas dan tanggung jawab utama dari Sekretaris

Perusahaan, adalah:

1. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk segala

peraturan yang ada termasuk penerapan peraturan

baru untuk memastikan kepatuhan perusahaan.

Selama tahun 2012, Metland telah menerbitkan empat

Laporan keuangan dan satu Laporan Tahunan.

Pursuant to BAPEPAM – LK Regulation No. IX.I.4 and

Indonesia Stock Exchange (IDX) Regulation No. I-A item

III.1.8 and Attachment II of IDX Director Decision No. Kep-

305/BEJ/07-2004 point C.15, Metland appointed Corporate

Secretary to ensure the Company’s compliance to legal and

financial regulations as well as implements GCG principle

in the Company’s activities.

Duties and responsibilities of Corporate Secretary include

providing the Company’s information, providing advice

and recommendation to the Board of Directors regarding

stock exchange regulation as the intermediary between

the Company and stock exchange authority, shareholders,

investors and other stakeholders, as well as monitoring

stock exchange current development, and other related

activities.

In implementing its function and responsibilities, the

Corporate Secretary is assissted by Investor Relation,

Corporate Communications, Corporate Legal and

Corporate Litigation that hold several roles in performing

and ensuring continuity of communication activity

between the Company and stakeholders. As form of

its accountability, the Corporate Secretary reports its

duties and implementation execution to the Board of

Commissioners and Board of Directors.

Main duties and responsibilities of Corporate Secretary are as

follows:

1. Monitoring stock exchange development including every

related regulations including the implementation of new

regulations to ensure Company’s compliance. In 2012,

Metland published 4 Financial Statements and 1 Annual

Report.







2. Menjaga hubungan komunikasi antara Perusahaan dan

otoritas pasar modal (Bapepam – LK dan BEI). Selama

tahun 2012, Metland telah melaksanakan keterbukaan

informasi terhadap otoritas pasar modal melalui 31

pelaporan informasi Perusahaan.

3. Menyediakan informasi yang akurat dan terkini

mengenai kinerja Perusahaan kepada seluruh

pemegang saham, media, investor dan pemangku

kepentingan lainnya. Secara tepat waktu.

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta

Paparan Publik.

4. Memimpin tim Good Corporate Governance (GCG)

berkaitan dengan kepatuhan terhadap pedoman

Perusahaan dengan berfokus pada prinsip transparansi.

Fungsi tersebut mencakup pengawasan, evaluasi

dan pelaporan terhadap potensi terjadinya konflik

kepentingan dengan perusahaan publik ataupun anak

perusahaan yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris

ataupun pihak keluarganya.

Olivia SurodjoSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

2. Maintaining communication between the Company and

Stock Exchange authority (Bapepam – LK and IDX). In 2012,

Metland submitted information disclosure to the Stock

Exchange authority through 31 Company Information

reportings.

3. Providing accurate and recent information regarding

Company’s information to all shareholders, media,

investors as well as other stakeholders in timely manner.

Coordinating and facilitating Annual General Meetings of

Shareholders (AGMS) and Public Expose implementation.

4. Directing Good Corporate Governance (GCG) team

regarding with compliance to Company’s guideline

focusing on transparency principle. The function is

including supervisory, evaluation and reporting functions

on any conflict of interest potential with other public listed

companies or its subsidiaries involving Board of Directors,

Board of Commissioners or their families.








5. Menyelesaikan permasalahan hukum dan perkara

penting lainnya yang dihadapi oleh Perusahaan.

Profil Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan Metland saat ini dijabat oleh Olivia

Surodjo yang diangkat pada tahun 2006, saat ini beliau

juga menjabat sebagai Wakil Direktur Corporate Affairs

sejak tahun 2011. Olivia mengawali karirnya pada tahun

2000 di Vancouver Kanada sebelum memulai karier di

Indonesia pada tahun 2002 sebagai Corporate Legal.

Lahir pada tanggal 8 Januari 1977, Beliau menyelesaikan

pendidikan Sarjana dalam bidang Administrasi Bisnis di

Simon Fraser University, Kanada dan memperoleh gelar

Master di bidang Hukum Bisnis dari Universitas Pelita

Harapan.

Untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai

Perusahaan, dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan,

Olivia Surodjo pada nomor +6221 522 6188, atau

[email protected].

5. Resolving every litigation or legal issues faced by the

Company.

Corporate Secretary ProfileCorporate Secretary of Metland is currently served by Olivia

Surodjo that was appointed in 2006 that was also served as Vice

DirectorofGeneralAffairssince2011.Oliviastartedhercareer

in Vancouver, Canada, 2000 before starting career in Indonesia

in 2002 as a Corporate Legal. Born on January 8th 1977, she

completed her Bachelor Degree of Business Administration

from Simon Fraser University, Canada and awarded Master

Degree at Law study from Universitas Pelita Harapan.

For further information of Company, kindly addreess to

Company Corporate Secretary – Olivia Surodjo – at +6221 522

6188, or at [email protected].







keterbukaan InformasiInformation disclosure

aktivitas komunikasi Internal PerusahaanPerusahaan menyediakan beberapa alternatif saluran

komunikasi internal guna menjembatani kebutuhan akses

informasi jajaran Manajemen dan karyawan Metland dalam

lingkup internal. Hingga tahun 2012, aktivitas komunikasi

internal Metland dilakukan melalui beberapa cara sebagai

berikut:

1. Media internal perusahaan (majalah atau buletin)

2. Server internal Metland

Press releaseSebagai bagian dari penerapan prinsip GCG, Perusahaan

menerbitkan siaran pers mengenai perkembangan, kinerja

dan informasi penting Perusahaan lainnya secara berkala.

Pada tahun 2012, Metland telah menerbitkan sembilan

siaran pers yang diterbitkan pada media nasional. Berikut

rincian siaran pers Metland tahun 2012:

Company’s Internal Communication activityThe Company provides several internal communication

channels to bridge information access necessity between

Metland Management and employees. Until 2012, internal

communication activity of Metland performed throughout

several activities, as follows:

1. Company’s internal media (magazine or bulletin).

2. Metland’s internal server.

Press relaseAs part of GCG principle implementation, the Company

periodically published press release regarding Company’s

growth, performance and other important Company’s

information. In 2012, Metland published 9 press releases

on national media. Following are details of Metland’s press

release in 2012:








DAFTAR SIARAN PERS METLAND 2012LIST OF METLAND'S PRESS RELEASE 2012

TanggalDate

Judul News ReleaseNews Release Title

PeristiwaEvent

MediaMedia

7 Maret 20127 March 2012

Horison Seminyak Bidik Wisatawan Australia dan AsiaHorison Seminyak Targeted Asian and Australian Tourist

Topping Off Hotel Horison SeminyakHotel Horison Seminyak Topping Off

Bali Post, Bisnis.com, Bisnis Indonesia, Indonesia Finance Today, Investor Daily, Kontan, Properti Indonesia, Property & Bank

22 Juni 201222 June 2012

Bank Syariah Mandiri Jalin Kerja Sama dengan MetlandBank Syariah Mandiri Establishes Cooperation with Metland

Kerjasama dengan Bank Syariah MandiriCooperation with Bank Syariah Mandiri

Bisnis Indonesia, Indonesia Finance Today, Housing Estate

1 Agustus 2012

1 August 2012

Laba Semester Satu Metropolitan Land Naik 28%Metropolitan Land’s First Semester Porfit Rise 28%

Media Gathering

Metland’s First Semester

Profit

Bisnis.com, Swa.co.id, Okezone.com

12 September 201212 September 2012

Bank Mandiri Berikan Kredit Rp250 Miliar kepada Metropolitan LandBank Mandiri Disbursed Rp250 Billion Loan to Metropolitan Land

Kerjasama Kredit Investasi dengan Bank MandiriInvestment Loan Cooperation with Bank Mandiri

Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Koran Jakarta, Majalah Investor


M-Gold Tower Perkantoran dan Apartemen Terintegrasi Pertama di BekasiM-GOLD TOWER: First Integrated Office and Apartment in Bekasi

Pemancangan tiangM Gold TowerM Gold Tower Ground breaking

Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Republika, Seputar Indonesia, Jurnal Indonesia, Koran Jakarta, Indopos, Neraca, Suara Karya, Rakyat Merdeka, Kompas.com, Bisnis.com, Kontan.co.id, Antara, Okezone.com, Vivanews.com, Infobanknews.com, Tempo.co, Housing Estate, IDEA, Residence Indonesia, Apartment Guide


THE PLATINUMHunian Premium di Metland TambunTHE PLATINUM: Premium Housing at Metland Tambun

Launching The PlatinumThe Platinum Launching Bisnis Indonesia, Sindonews.com,

8 Oktober 20128 October 2012 Ground breaking M-Gold Tower

M-Gold Tower Ground Breaking

Groundbreaking M Gold TowerM Gold Tower Groundbreaking

Rumah.com, Rumah123.com, Bisnis Indonesia, Investor Daily

4 November 20124 November 2012

Metland membangun @HOM Hotel CirebonMetland Develops @HOM Hotel Cirebon

Groundbreaking @HOM Hotel Cirebon@HOM Hotel Cirebon Groundbreaking

Investor Daily, Bisnis Indonesia

27 November 201227 November 2012

Horison Seminyak Ramaikan Bisnis Hotel di BaliHorison Seminyak enlivening hotel business in Bali

Topping Off Hotel Horison SeminyakGroundbreaking Hotel Horison Seminyak

Bisnis Indonesia, Kontan

1 Desember 2012

1 December 2012

Horison Seminyak Bali Bidik Wisatawan AsingHorison Seminyak Bali Targets Foreign Tourists

Grand Opening Hotel Horison SeminyakHotel Horison Seminyak Grandopening

Beritasatu.com, Bisnis.com, Solopos.com, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Seputar Indonesia

korespondensi dengan Bapepam – lk dan BEISelama tahun 2012, Metland telah melakukan kegiatan

korespondensi dengan Bapepam – LK dan BEI selaku

regulator dari kegiatan usaha Perusahaan. Daftar

korespondensi Metland dengan Bapepam – LK dan BEI

selama tahun 2012, sebagai berikut:

Correspondence with Bapepam – lk and IdXIn 2012, Metland established correspondency activity

with Bapepam – LK and IDX as the regulator of Company’s

business activity. List of Metland and Bapepam – LK and

IDX’s correspondence in 2012, as follows:







KORESPONDENSI METLAND - BAPEPAM - LK 2012METLAND - BAPEPAM - LK CORRESPONDENCE 2012

No Perihal SuratSubject of the Letter

KepadaInstitution

Peraturan Bapepam - LK/IDXBapepam – LK / IDX Regulation

1

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk IPO Proceeds Report

Bapepam-LKPeraturan Bapepam-LK No. X.K.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBapepam-LK Regulation No. X.K.4 regarding IPO Proceeds Report

2

Permohonan Pencatatan Program Management Stock Ownership Plan (MSOP) PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Management Stock Ownership Plan (MSOP) Program Listing Proposal

BEI

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih DahuluPeraturan BEI No. I-A perihal Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan TercatatBapepam-LK Regulation No. IX.D.4 Additional Capital Without Pre-emptive IDX Regulation No. I-A regarding Equities Shares and Securities Listing Issued by Listed Company

3 Tanggapan Surat BEI Response to BEI Letter BEI

4

Penjelasan Mengenai Rincian Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk IPO Budget Explanation

Bapepam-LKPeraturan Bapepam-LK No. X.K.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBapepam-LK Regulation No. X.K.4 IPO Proceeds Disclosure

5

Pemberitahuan tentang Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual General Meetings of Shareholders Implementation Plan Notification

Bapepam-LK

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamBapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Geneal Meetings of Shareholders Plan and Implementation

6

Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual General Meetings of Shareholders Implementation Plan

BEIBapepam-LK


7

Penyerahan Laporan Keuangan Tahunan Audited PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Audited Financial Statement Disclosure

Bapepam-LKBEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan BerkalaPeraturan Bapepam-LK No. X.K.1 Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Peraturan BEI No. I-E Kewajiban Penyampaian InformasiBapepam-LK Regulation No. X.K.2 Periodic Financial Report Disclosure ObligationBapepam-LK Regulation No. X.K.1 Information Disclosure on Immediate Reporting to Public IDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation

8

Penyerahan Bukti Iklan Koran Laporan Keuangan Tahunan Audited PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Audited Financial Statement Newspaper Advertising Prove Disclosure

Bapepam-LKBEI











KepadaInstitution


9

Laporan Kepemilikan Saham Direksi Sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBoard of Directors Sharesownership Report referring to Bapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Sharesholders Information Disclosure

Bapepam-LKBEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Sharesholders Information Disclosure

10

Penyampaian Laporan Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual Report Disclosure

BEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan PublikBapepam-LK Regulation No. X.K.6 Annual Report Disclosure Obligation for Listed Company

11

Penyampaian Laporan Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual Report Disclosure

Bapepam-LK


12

Penyampaian Panggilan tentang Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual General Meetings of Shareholders Calls Disclosure

Bapepam-LK

Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamBapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Geneal Meetings of Shareholders Plan and Implementation

13

Panggilan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual General Meetings of Shareholders Calls

BEIBapepam-LK


14

Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Koran tentang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk GMS Advertisement Prove Disclosure

BEI


15

Penyampaian Laporan Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual Report DIsclosure

Bapepam-LK


16

Penyampaian Laporan Keuangan Tiga bulananQuarterly Financial Report Disclosure

BEI

Peraturan no.I-E lampiran kep. dir PT BEJ no. kep.306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai kewajiban menyampaikan informasi bagian III tentang laporan berkala.Regulation No. I-E attachment from IDX Director No. Kep. 306/BEJ/07/2004 dated July 19th, 2004 regarding obligation of chapter III inforamation disclosure about periodic reporting

17

Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual General Meetings of Shareholders Result Disclosure

BEI Peraturan BEI No.I-E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiIDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation

18

Jadwal Pembagian Deviden Tunai PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Cash Dividend Distribution Schedule

BEI Peraturan BEI No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiIDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation









KepadaInstitution


19

Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk GMS Advertisement Prove Disclosure

Bapepam-LKBEI

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamPeraturan BEI No. I-E Kewajiban Penyampaian InformasiBapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Geneal Meetings of Shareholders Plan and ImplementationIDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation

20

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk IPO Proceeds Realization Report

Bapepam-LKPeraturan Bapepam-LK No. X.K.4 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBapepam-LK Regulation No. X.K.4 IPO Proceeds Disclosure

21

Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan un-AuditedUn-audited mid-year financial report disclosure

Bapepam-LKBEI


22

Siaran Pers PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Press Release

BEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada PublikPeraturan BEI No. I-E Kewajiban Penyampaian InformasiBapepam-LK Regulation No. X.K.1 Information Disclosure on Immediate Reporting to Public IDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation

23 Siaran Pers proyek M-GOLDMGOLD Project Press Release BEI


24

Siaran Pers proyek PLATINUM Metland TambunPLATINUM Metland Tambun Project Press Release

BEI


25

Penyampaian Laporan Keuangan Tiga BulananQuarterly Financial Report Disclosure

BEI

Peraturan no.I-E lampiran kep. dir PT BEJ no. kep.306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai kewajiban menyampaikan informasi bagian III tentang laporan berkala.Regulation No. I-E attachment from IDX Director No. Kep. 306/BEJ/07/2004 dated July 19th, 2004 regarding obligation of chapter III inforamation disclosure about periodic reporting

26

Laporan Kepemilikan Saham Direksi Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBoard of Directors Shares ownership Report referring to Bapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Sharesholders Information Disclosure

Bapepam-LKBEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Sharesholders Information Disclosure










KepadaInstitution


27

Laporan Kepemilikan Saham Direksi Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBoard of Directors Sharesownership Report referring to Bapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Sharesholders Information Disclosure

Bapepam-LKBEI

Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuBapepam Regulation No. X.M.1 regarding Definite Shareholders Information Disclosure

28

Penyerahan Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan dalam Valuta AsingLiabilities on Foreign Currency Report Disclosure

Bapepam-LK SE Bapepam-LK No, SE-02/BL/2009 tanggal 10 Maret 2009Bapepam-LK Circular Letter N0. SE-02/BL/2009 dated March 10th, 2009

29

Penyerahan Revisi Laporan Keuangan Interim Triwulan IIIRevision of Quarter III Interim Financial Report Disclosure

BEI

Peraturan no.I-E lampiran kep. dir PT BEJ no. kep.306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai kewajiban menyampaikan informasi bagian III tentang laporan berkala.Regulation No. I-E attachment from IDX Director No. Kep. 306/BEJ/07/2004 dated July 19th, 2004 regarding obligation of chapter III information disclosure about periodic reporting

30

Permohonan Penundaan Public Expose Tahunan PT Metropolitan Land TbkPT Metropolitan Land Tbk Annual Publix Expose Delay proposal

BEI Peraturan BEI No. I-E Kewajiban Penyampaian InformasiIDX Regulation No. I-E Information Disclosure Obligation

31

Penyerahan Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan dalam Valuta AsingLiabilities on Foreign Currency Report Disclosure

Bapepam-LK SE Bapepam-LK No, SE-02/BL/2009 tanggal 10 Maret 2009Bapepam-LK Circular Letter N0. SE-02/BL/2009 dated March 10th, 2009







hubungan InvestorInvestor relations

Fungsi Hubungan Investor merupakan saluran informasi Metland dengan seluruh pemangku kepentingan yang terutama berfokus pada pemberian informasi kepada analis dan investor potensial.

Investor Relations functions as an information gateway between Metland and its stakeholders, mainly dealing with analysts and potential investors.

Dengan menyediakan pandangan akurat dan menyeluruh

mengenai informasi Perusahaan terkini, Hubungan Investor

berfungsi untuk membentuk citra Metland di tengah

kalangan industri keuangan. Pada semester 2 tahun 2012,

peran Hubungan Investor dipisahkan dari fungsi Sekretaris

Perusahaan. Hal ini merupakan bagian dari upaya Metland

untuk melaksanakan keterbukaan informasi yang lebih baik.

Tanggung Jawab Hubungan Investor, meliputi:

1. Pembentukan dan pemeliharaan hubungan kerja yang

baik dengan para pelaku industri keuangan misalnya para

analis serta manager pendanaan. Berpartisipasi dalam

tujuh konferensi dan satu non-deal roadshow. Pertemuan

tersebut diselenggarakan di berbagai kota di Asia, misalnya

Jakarta, Singapura, Hongkong dan Kuala Lumpur.

2. Mengkomunikasikan kinerja Perusahaan kepada

pemangku kepentingan. Menyelenggarakan berbagai

pertemuan langsung dengan analis dan manajer

pendanaan, baik lokal maupun internasional.

Menyusun dan mendistribusikan buletin triwulanan

Perusahaan kepada analis dan manager pendanaan.

3. Bertindak sebagai wakil Perusahaan dalam memberikan

tanggapan kepada pertanyaan yang berkaitan dengan

informasi umum dan keuangan Perusahaan.

By providing accurate and up-to-date bird-eye-view of the

company, Investor Relations helps in forming how Metland

is viewed by the financial community. In 2012, the role of

Investor Relations is spin-off from the role of the Corporate

Secretary. This is a form of Metland’s ongoing attempt to

better information sharing.

Investor Relations responsibilities include:

1. Create and maintain good working relationships with

the financial communities: analysts, fund managers.

Participation in 7 conferences and 1 non-deal road

show in 2012. These meetings were held in various

Asian countries, mainly: Jakarta, Singapore, Hong

Kong, Malaysia.

2. Communicate Company’s performance to stakeholders.

Numerous one-on-one meeting with analysts and fund

managers, both local and international. Creation and

distribution of quarter newsletter for analysts and fund

managers.

3. Respond to general and financial queries on behalf of

the company.








Metland menempatkan transparansi sebagai salah satu

etika terbaik Perusahaan. Oleh karena itu, upaya konsisten

dan berkelanjutan dilaksanakan untuk memastikan

optimalisasi dari penyampaian informasi kepada publik.

Bersama-sama dengan pihak Manajemen, Hubungan

Investor bertindak akuntabel dalam menyediakan akses

komunikasi dua arah antara Perusahaan dan seluruh

pemangku kepentingan. Beberapa kegiatan yang telah

dilaksanakan meliputi pembuatan situs resmi Metland,

partisipasi dalam konferensi, pelaksanaan roadshow,

paparan publik dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada masa yang akan datang, Hubungan Investor akan

senantiasa memperluas jangkauan pada kalangan

komunitas keuangan dengan mengadakan pertemuan

rutin dan meningkatkan tingkat kehadiran dalam berbagai

konferensi. Selain itu, akan dilaksanakan berbagai agenda

untuk meningkatkan penyebaran informasi Perusahaan.

Website Perusahaan, sebagai instrumen untuk menjangkau

para investor, akan secara rutin diperbaharui untuk

menampilkan kondisi Metland terkini. Seluruh upaya

tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan guna

merealisasikan visi Metland untuk menjadi Perusahaan

yang Terkemuka dan Terpercaya.

Metland regards transparency as one of its best virtue.

Therefore, continuous and consistent efforts are executed

to ensure optimization of public disclosure. Together

with the management, Investor Relations is accountable

for an accessible two-way communication between the

company and all its stakeholders. Steps that are already

in place include Metland’s corporate website, conference

attendance, road shows, public expose, as well as Annual

General Meeting of Shareholders.

In the future Investor Relations strives to reach out even

more to the financial community by setting regular

meetings, and raise conference attendance. Also on the

agenda is increasing the number of companies initiating

Metland in order to boost awareness about the company.

The website, as a means of reaching out to all investors,

will be updated regularly to reflect Metland’s most current

standing. All these are aligned to reach Metland vision to

be the Foremost and Trustworthy.

LAPORAN INISIASIINITIATION REPORT

No Bulan Month Institusi Institution

1 April April CIMB

2 Juni June Danareksa

3 Oktober October Indopremier

KONFERENSI DAN ROADSHOW YANG DIHADIRI PADA TAHUN 2012CONFERENCE AND ROADSHOWS ATTENDED IN 2012

No BulanMonth

TipeType

InstitusiInstitution

Nama KonferenConference name

Lokasivenue

1 MaretMarch

Conf CIMB CIMB Property and Constructions Day Jakarta

2 MeiMay

Conf CITI Indonesian Property Mini Conference Hong Kong

3 MeiMay

Conf CITI Asia Pacific Property Conference 2012 SingapuraSingapore

4 JuniJune

Conf OSK OSK DMG ASEAN Corporate Day SingapuraSingapore

5 JuniJune

Conf CITI Citi Indonesia Conference Jakarta

6 JuliJuly

Conf CIMB CIMB Indonesia Corporate Day Bali

7 AgustusAugust

Conf Macquarie Macquarie ASEAN Conference SingaporaSingapore

8 OktoberOctober NDR CIMB Non Deal Roadshow with CIMB Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong

Singapore, Kuala Lumpur, Hong Kong

Note: Conf = Conference, NDR = Non Deal Roadshow







audit InternalInternal audit

Pembentukan Unit Audit Internal di Perusahaan mengacu pada Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.7, Lampiran Ketua bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Internal Audit Unit establishment at the Company is pursuant to Bapepam – LK Regulation No. IX.I.7, appendix of Bapepam – LK Chairman No. KEP – 496/BL/2008 dated November 28th, 2008 regarding Internal Audit Unit Establishment and Internal Audit Charter Formulation Guideline.

Keberadaan Unit Audit Internal ditujukan untuk membantu

tujuan yang telah ditargetkan melalui suatu pendekatan

yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian

risiko dan proses tata kelola perusahaan.

Unit Audit Internal memiliki kewenangan untuk

menilai laporan keuangan konsolidasi dan sistem

pengendalian internal yang telah disusun oleh Direksi

serta mengidentifikasi segala isu yang berkaitan dengan

kepatuhan usaha terhadap aspek hukum, perundang-

undangan dan peraturan lainnya yang berlaku. Selain proses

audit, Unit Audit Internal juga bertugas untuk memantau

tindak lanjut hasil pemeriksaan dan mendokumentasikan

hasil temuan audit.

Profil kepala Unit audit InternalSaat ini Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Johan

Firmansyah. Beliau menjabat sebagai Kepala Unit Audit

Internal Perusahaan sejak September 2005, Sebelum

diangkat sebagai Kepala Audit Internal, Johan Firmansyah

pernah menjabat sebagai Senior Manager Audit Internal.

Beliau memiliki latar belakang pendidikan di bidang

akuntansi dengan gelar Sarjana akuntansi dari Universitas

Trisakti yang diperoleh pada tahun 1998

The establishment of Internal Audit Unit is aimed to

suport implemented objectives through systematic and

ordered approach to assess and enhance risk management,

risk controlling as well as good corporate governance

effectiveness.

Internal Audit Unit holds authority to audit consolidated

financial statements as well as internal audit system

arranged by the Board of Directors as well as identify

every issue related with business compliance towards legal

aspect, law and other applicable regulations. Besides audit

process, Internal Audit Unit also serves to assisst audit

result follows-up and document audit finding result.

Internal audit Unit head ProfileHead of Internal Audit Unit is currently served by Johan

Firmansyah. He serves as Head of Internal Audit Unit of the

Company since 2005, before appointed as Head of Internal

Audit, Johan Firmansyah served as Internl Audit Senior

Manager. He holds educational background on accounting

study with Bachelor Degree on Accounting from Universitas

Trisakti achieved in 1998.








Piagam audit InternalPelaksanaan audit internal di Metland mengacu pada

Piagam Audit Internal yang ditetapkan pada bulan Agustus

2011 Piagam tersebut mencakup penjelasan mengenai

tujuan, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung

jawab, wewenang, kode etik, persyaratan auditor, larangan

perangkapan tugas dan jabatan serta hal lain yang terkait

dengan pelaksanaan fungsi Unit Audit Internal di Perusahaan.

Struktur atau kedudukan Unit audit Internal Sesuai dengan Piagam Audit Internal Perusahaan,

implementasi Audit Internal di Metland dilaksanakan

oleh Unit Audit Internal yang dipimpin oleh Kepala

Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Presiden

Direktur. Kedudukan Unit Audit Internal Metland dalam

struktur organisasi perusahaan sebagai berikut:

Auditor/ Staf Auditor/ Staf Auditor/ Staf

Presiden DirekturPresident Director

Unit Audit InternalInternal Audited Unit

Uraian Pelaksanaan tugas Unit audit Internal tahun 2012Hingga akhir tahun 2012, Unit Audit Internal Metland telah

melaksanakan berbagai tugas pengawasan dan audit.

Rincian pelaksanan tugas Unit Audit Internal Metland

selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Melakukan audit internal terhadap kepatuhan

Manajemen terhadap prinsip GCG.

2. Melakukan audit terhadap Divisi Keuangan Accounting

dan Operasional

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas Unit Audit Internal

telah melaksanakan audit terhadap proyek Perusahaan

selama tahun 2012, dengan rincian sebagai berikut:

Internal audit CharterInternal audit implementation in Metland is referring to

Internal Audit Charter implemented in August 2011. The

Charter is including objectives, structure and position,

duties and responsibilities, authorities, code of conduct,

auditor requirements, dual position prohibition as well

as other related aspects with Internal Audit function

implementation at the Company.

Internal audit Structure and PositionPursuant to Internal Audit Charter of the Company, Internal

Audit implementation at Metland is carried by Internal Audit

Unit led by Head of Internal Audit Unit that is repsonsible

to the President Director. Internal Audit’s position on

Metland’s organizational strucure, as follows:

Internal audit duties Implementation 2012As end of 2012, Internal Audit Unit of Metland has

implemented several supervisory and audit duties. Detail

of Internal Audit duties implementation in 2012, as follows:

1. Performing internal audit on Management compliance

towards GCG principle.

2. Performing audit towards Financial/Accounting and

Operational Divisions.

Part of Internal Audit duties implementation, the Internal

Audit Unit has performed audit on Company projects

throughout 2012, as follows







AUDIT INTERNAL PROYEK METLAND 2012METLAND'S PROJECTS INTERNAL AUDIT 2012

Nama ProyekProject Title

Periode Cut off Tanggal AuditAudit Datedari from ke to

Semester Pertama First Semester

Metland Cibitung Juli 2011July 2011

Desember 2011December 2011

16 - 26 Januari 201212 - 26 January 2012

Metland Transyogi September 2011September 2011

Januari 2012January 2012

6 - 17 Februari 20126 - 17 February 2012

Metland Cileungsi September 2011September 2011

Januari 2012January 2012

20 Februari 2012 - 2 Maret 201220 February 2012 - 2 March 2012

Metland Tambun Oktober 2011October 2011

Februari 2012February 2012

15 - 28 Maret 201215 - 28 March 2012

Plaza Tambun Oktober 2011October 2011


15 - 22 Maret 201215 - 22 March 2012

@HOM Tambun Oktober 2011October 2011


19 – 27 Maret 201219 - 27 March 2012

Metland Menteng dan Waterland

Oktober 2011October 2011

Maret 2012March 2012

11 - 27 April 201211 - 27 April 2012

Horison BekasiNovember 2011November 2011

April 2012April 2012

10 - 30 Mei 201210 - 30 May 2012

Mal MetropolitanNovember 2011November 2011


10 - 25 Mei 201210 - 25 May 2012

Metland PuriJuli 2011July 2011

Mei 2012May 2012

13 - 22 Juni 201213 - 22 June 2012

Audit Khusus Fee KPR all projects

Juli 2011July 2011

Mei 2012May 2012

13 - 26 Juni 201213 - 26 June 2012

PT Agus Nusa PenidaJanuari 2012January 2012

Juni 2012June 2012

30 Juli 2012 - 10 Agustus 201230 July 2012 - 10 August 2012

Head Office MetlandJuli 2012July 2012

Juni 2012June 2012

30 Juli 2012 - 10 Agustus 201230 July 2012 - 10 August 2012

Semester Kedua Second Semester

Metland CibitungJanuari 2012January 2012

Juli 2012July 2012

3 - 14 September 20123 - 14 September 2012

Metland TransyogiFebruari 2012February 2012

Agustus 2012August 2012

24 September 2012 - 5 Oktober 201224 September 2012 - 5 October 2012

Metland CileungsiFebruari 2012February 2012


24 September 2012 – 5 Oktober 201224 September 2012 - 5 October 2012

Metland TambunMaret 2012March 2012


24 September 2012 – 5 Oktober 201224 September 2012 - 5 October 2012

Plaza TambunMaret 2012March 2012

24 September - 5 Oktober 201224 September - 5 October 2012

8 - 16 November 20128 - 16 November 2012

@HOM TambunMaret 2012March 2012


8 – 16 November 20128 - 16 November 2012

Metland Menteng dan Waterland


September 2012September 2012

22 November 2012 – 5 Desember 201222 November 2012 - 5 December 2012

Mal MetropolitanMei 2012May 2012


12 - 21 Desember 201212 - 21 December 2012

Horison BekasiMei 2012May 2012


3 - 14 Desember 20123 - 14 December 2012








Evaluasi terhadap Efektivitas Pengendalian Internal tahun 2012Pada tahun 2012 yang lalu, evaluasi yang dilakukan terkait

efektifitas Unit Audit Internal Metland adalah dengan

melakukan monitoring tindak lanjut. Evaluasi terhadap

Unit Audit Internal Perusahaan pada tahun 2012 dilakukan

oleh Konsultan Independen.

audit Eksternal dan akuntan PerusahaanUntuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan

kegiatan usaha dan operasional Perusahaan, Metland

melaksanakan audit eksternal yang dilakukan oleh Akuntan

Independen yang ditunjuk melalui RUPS dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai dengan keputusan RUPS, Dewan komisaris Perseroan

menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio

dan Rekan sebagai Auditor yang akan melakukan audit

Laporan Keuangan Perseroan pada Tahun Buku 2012. KAP

Osman Bing Satrio dan Rekan telah melaksanakan audit

Laporan Keuangan Perseroan sebanyak delapan periode,

yaitu periode audit tahun buku 2004 – 2012. Biaya audit

yang dikeluarkan adalah sebesar Rp600.000.000 untuk

Metland dan Rp700.000.000 untuk anak perusahaan.

Internal audit Effectiveness Evaluation 2012In 2012, evaulation performed regarding Metland internal

audit effectiveness by carrying follow-up monitoring.

Evaluation of Company internal audit unit in 2012 has been

performed by independent consultant.

External auditor and Corporate accountantTo ensure that every business and operational activity of the

Company has been tranparent and accountable, Metland

conducted external audit carried by Independent Auditor

appointed on the GMS referring to applicable regulations.

Pursuant to GMS Decision, the Board of Commissioners

appointed Osman Bing Satrio and Partners Public

Accountant Office as the auditor that will perform audit

on Company’s financial statement fiscal year 2012. Osman

Bing Stario and Partners has performed audit on Company’s

financial report fiscal year 2004 – 2012. The audit fee

reached Rp600.000.000 for Metland and Rp700.000.000 for

the subsidiaries.







manajemen risikorisk management

Pengelolaan risiko Perusahaan dikembangkan sesuai dengan portofolio risiko bisnis Metland. Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan berupa risiko pasar, risiko suku bunga, risiko kurs, risiko kredit dan risiko operasional.

Risk Management of the Company refers to Metland business risk profile. The risks may be faced by the Company are market risk, interest rate risk, exchange rate, credit risk as well as operational risk.

Konsep pengendalian risiko ini dilakukan dalam rangka

meminimalisir potensi kerugian sekaligus melindungi

kepentingan pemangku kepentingan yang mungkin terkait

dalam risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan.

Upaya Perusahaan untuk mengembangkan manajemen risiko

yang optimpal berkaitan erat dengan faktor profitabilitas

Perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan

tingkat suku bunga dan pinjaman bank. Selain faktor-faktor

tersebut, fluktuasi atau selisih kurs mata uang asing dapat

pula mempengaruhi risiko operasional yang dihadapi oleh

Perusahaan.

Untuk mengelola risiko dalam pelaksanaan kegiatan usaha,

Perusahaan, Metland menerapkan skema pengendalian risiko

melalui tahapan sebagai berikut:

Skema Pengendalian risiko metland

The risk management concept aims to minimize as loss

potential as well as preserving Stakeholders’ interest that may

relate with the risks faced by the Company.

Company effort to develop optimal risk management is

highly related with Company profitability factor that is also

affectedbyinterestrateandbankloanshfiting.Besidesthose

factors,fluctuationorexchangeratemismatchmayalsoaffect

operational risk faced by the Company.

To mitigate risks occured on business activity implementation,

Metland implements risk management scheme with several

stages, as follows:

metland risk management Scheme

DireksiPersetujuan Nilai Proyek Tertentu

DirectorsApproval for Specific

Project Value

Board of CommissionersApproval for Specific

Project Value

Dewan KomisarisPersetujuan Nilai Proyek Tertentu

Divisi Business DevelopmentPembuatan Proposal Bisnis

Business Development DivisionBusiness Proposal Drafting

Divisi Corporate PlanningPengecekan Anggaran

Corporate Planning DivisionBudget Assesment








hubungan kerja dengan Pemantau risikoPerusahaan dan Entitas Anak secara rutin melakukan hubungan

kerja dengan Pemantau Risiko dalam keterkaitannya membahas

masalah-masalah dalam laporan perusahaan.

Profil dan mitigasi risiko 2012Risiko Fluktuasi Industri Properti Indonesia

Merupakan risiko yang dihadapi oleh Metland akibat siklus dan

perubahan kondisi ekonomi Indonesia secara umum yang dapat

mempengaruhi stabilitas industri properti Indonesia. Risiko

ini berkaitan dengan penurunan kondisi ekonomi Indonesia

yang berdampak negatif terhadap sumber daya keuangan dan

sumber daya lainnya yang telah dialokasikan oleh Perusahaan

sebelum proyek selesai sehingga menyebabkan selisih kerugian

antara investasi dengan pendapatan yang diperoleh Perusahaan

Untuk menanggulangi risiko fluktuasi industri properti

Indonesia, Metland telah menyeimbangkan proporsi antara

pendapatan berulang dan pendapatan tidak berulang sehingga

pendapatan berulang mampu mencukupi beban operasional

Perusahaan.

Risiko Ketergantungan Terhadap Kontraktor

Risiko yang dapat terjadi akibat kendala yang dialami Metland

terkait dengan kontraktor sebagai pelaksana proyek Perusahaan.

Risiko yang dapat terjadi berupa risiko tambahan dana yang

berbeda dari anggaran yang diajukan di awal proyek, kesulitan

pendanaan yang dialami oleh kontraktor dan ketidaksesuaian

antara kesepakatan proyek dengan kinerja kontraktor.

Untuk menanggulangi risiko tersebut, Metland mengadakan

seleksi yang lebih ketat terhadap proses pemilihan kontraktor

sebagai rekan bisnis Perusahaan, menyediakan beberapa

alternatif pilihan kontraktor sehingga proyek Perusahaan tidak

dikerjakakan hanya oleh satu kontraktor dan menyelenggarakan

audit terhadap proses seleksi kontraktor. Audit terhadap proses

seleksi kontraktor tersebut diselenggarakan oleh Departemen

Quality and Cost Control (QCC) yang berkoordinasi langsung

dengan Direktur Utama.

Risiko Depresiasi Rupiah Terhadap Dolar

Terkait dengan risiko depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap

US Dollar yang dapat berakibat pada peningkatan biaya

operasional Perusahaan secara proporsional dan dapat

Working relation with risk assessorThe Company and its subsidiaries periodically perform working

relation with Risk Assessor regarding company report issues

discussion.

risk Profile and mitigation 2012Indonesian Property Industry Fluctuation Risk

Risk faced by Metland caused by Indonesian economy cycle

andshiftingthat isgenerallymayaffect Indonesianproperty

industry stability. The risk is related with Indonesian economy

condition degradation that will provide less favorable

condition for financial and human resources that had been

allocated by the Company before the project completion that

may cause mismatch loss between investment and income

obtained by the Company.

To mitigate Indonesian property industry fluctuation risk,

Metland has adjusted proportion between recurring and non-

recurring revenue that the recurring revenue is able to cover

Company operating expense.

Dependency to Contractor Risk

Risk that may occur are caused by several issues faced by

Metland regarding contractors as Company project executor,

as of, additional fund requirement that was not stated at the

budget proposed at the beginning of the budget, financing

issues experienced by the contractor and mismatch between

agreement and contractor performance.

To mitigate this risk, Metland performs tighter selection

towards contractor selection process as Company’s business

partners, provides several contractor alternatives that the

Company’s projects are not handled by only one contractor

as well as implementes audit on contractor selection process.

Audit on the contractor selection process is implemented

by Quality and Cost Control Department that is directly

coordinated by President Director.

Exchange Rate Risk

Regarding Rupiah exchange rate depreciation that may cause

rise on Company’s operating expense proportionally and may

bring loss to business activity, financial condition, business







merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan

prospek usaha Perusahaan.

Untuk menanggulangi risiko tersebut, Metland memberikan

fasilitas pinjaman dan menyusun pos pendapatan dalam

mata uang Rupiah. Untuk tarif sewa dalam mata uang USD,

Perusahaan menetapkan kurs tetap dalam mata uang Rupiah.

RIsiko Kehandalan Manajemen

Merupakan risiko yang dihadapi oleh Perusahaan jika ada

anggota tim manajemen yang tidak bersedia melanjutkan

pekerjaan atau posisinya saat ini sehingga Perusahaan

mengalami kesulitan untuk mencari pengganti yang sepadan.

Hilangnya setiap anggota manajemen dan tidak adanya

pengganti yang berimbang dapat memberikan dampak

merugikan pada bisnis, reputasi, kondisi keuangan, hasil usaha

dan prospek Perusahaan.

Upaya Metland untuk menanggulangi risiko kehandalan

manajemen dilakukan melalui pelaksanaan program

pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara efektif, melalui

upaya rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, Management

Trainee, magang serta menjalin kerja sama dengan berbagai

universitas guna memastikan tersedianya SDM yang berkualitas

secara berkelanjutan.

Risiko Kenaikan Suku Bunga

Terkait dengan fluktuasi suku bunga kredit perumahan di

Indonesia, Metland menghadapi risiko kenaikan suku bunga

yang dapat berakibat pada penjualan unit serta kemampuan

konsumen untuk menyelesaikan pembayaran kredit perumahan

mereka.

Risiko tersebut ditanggulangi melalui perpanjangan tenor

kredit perumahan hingga 20 – 25 tahun, yang kemudian

menurunkan cicilan bulanan serta mendorong peningkatan

daya beli kelas menengah dengan menyediakan berbagai

alternatif tipe rumah yang lebih terjangkau.

result as well as Company business prospect.

To mitigate the risk, Metland both loan facility and revenue

streams are denominated in Rupiah. For the rent charged in

US$, the Company implements a fixed currency rate which

converts this back into Rupiah.

Management Reliability Risk

Risk faced by the Company if there is a member of management

team that is not willing to continue his/her duties/position

that the Company experiences obstacle in finding equivalent

replacement. Any loss of management members with no

suitable successor may trigger loss potential to the business,

reputation, financial condition as well as Company’s prospects.

Metland effort to mitigate management reliability risk is

carried through Human Resources (HR) management program

implementation in effective through recruitment training

and development, Management Trainee, internship as well as

establishing partnership with several universities to ensure the

availability of qualified HR in sustainable manner.

Interest Rate Increase Risk

Regarding Indonesian housing loan mortgage rate fluctuation,

Metlandfacedinterestrateshiftingthatmayaffectunitselling

as well as customers’ ability to settle their housing mortgage.

The risk is overcome through extension of the housing loan

tenure to 20 – 25 years, which decrease monthly installment as

wellasimprovinghousingaffordabilityforthemiddleclassas

well as providing several housing type alternatives to decrease

overall housing price








Situs resmiBagi pihak yang membutuhkan pandangan umum

mengenai Perusahaan, situs resmi www.metropolitanland.

com menawarkan cakupan informasi yang cukup luas. Situs

tersebut menampilkan informasi singkat mengenai proyek

Perusahaan, aksi korporasi potensial serta laporan keuangan

dan hal terkait lainnya. Informasi yang ditampilkan

dalam situs Perusahaan diperbarui secara berkala untuk

memastikan keakuratan informasi Perusahaan.

metland galleryTerpisah dari situs Perusahaan, para pelanggan Metland

dapat mengakses Metland Gallery yang ditempatkan pada

lokasi strategis di pusat perbelanjaan – Mal Metropolitan.

Metland Gallery meliputi beberapa gambaran proyek dan

menyediakan informasi lengkap mengenai Perusahaan.

Metland Gallery juga didukung oleh staf yang memiliki

pengetahuan dan kompetensi memadai terutama

berkaitan dengan proyek residensial Metland.

WebsiteFor those wishing access to a general outlook on the

Company, www.metropolitanland.com official site offers

a wide variety of information. It displays an overview of

all projects, potential corporate actions, and financial

statements, among other things. Information are

continuously updated to contain an accurate reflection of

the current state of the Company.

metland galleryAside from website, potential customers are welcomed to

visit Metland Gallery. A comfortable space situated in a

strategic location within one of the Company’s shopping

mall – Mal Metropolitan – Metland Gallery contains some

project illustrations, and provide an overview of the

Company in its entirety. The staffs have a well-rounded

knowledge of the company, and are especially well versed

on its residential projects.

akses Informasi dan data PerusahaanInformation access and Corporate data

Sebagai komitmen Perusahaan dalam menerapkan GCG, sejak tahun 2012, untuk menjamin keterbukaan informasi. Perusahaan menyediakan berbagai alternatif agar para pemangku kepentingan dapat mengakses informasi terkini.

As Company's commitment in implementing GCG, since 2012, to ensure information transparency, Investor Relation of the Company periodically published Investor Communication Media.







majalah humanis Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk mempopulerkan

merk dagangnya kepada para pelanggan, edisi pertama

majalah Humanis diterbitkan pada tahun 2012. Majalah tersebut

diterbitkan setiap triwulan untuk memberikan informasi kepada

para pemangku kepentingan mengenai peresmian proyek baru

ataupun status proyek yang berjalan sekaligus mencantumkan

berbagai artikel dan tips mengenai gaya hidup. Majalah

Humanis dibagikan kepada seluruh karyawan, ditempatkan

di seluruh kantor pemasaran dan pusat perbelanjaan serta

dikirimkan kepada penghuni proyek Metland.

Quarterly newsletterSetelah menerbitkan Laporan Keuangan triwulanan,

Perusahaan menerbitkan Quarterly Newsletter setiap

triwulan yang didistribusikan kepada seluruh komunitas

keuangan, analis dan manager pendanaan. Quarterly

Newsletter tersebut tidak hanya memberikan pandangan

mengenai ikhtisar keuangan berdasarkan perspektif

Perusahaan tetapi juga memberikan status terbaru atas

kejadian-kejadian penting di triwulan terakhir.

humanis magazineAs part of the Company’s attempt to familiarize its brand

name to its loyal customers, the first edition of Humanis

Magazine was published in 2012. Every quarter, it keeps

stakeholders posted on new launches or progress across

the projets, as well as provides numerous lifestyle articles

and tips. The magazine was handed out to the Company

employees, placed in marketing offices and shopping

malls, and mailed to residents of Metland projects.

Quarterly newsletterAfter each quarterly Financial Statement is published,

the Company then releases a Quarterly Newsletter to be

distributed to the financial community, analysts and fund

managers. Not only does this newsletter give an insight

into the financial highlight from the Company perspective,

but it also present an update on important events in the

last quarter.








Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Metland

senantiasa mendorong penerapan pedoman perilaku

(code of conduct) untuk menunjang implementasi GCG

pada seluruh jajaran Manajemen dan karyawan Perseroan.

Keberadaan COC ditujukan antara lain untuk menerapkan

nilai-nilai Perusahaan ke dalam perilaku pegawai dan

etika bisnis yang sesuai dengan tujuan Perusahaan serta

menerapkan secara rinci standar perilaku yang harus

ditunjukkan oleh seluruh insan Metland dalam melakukan

kegiatan usaha Perusahaan.

Sosialiasi pedoman perilaku Metland dilakukan melalui

proses internalisasi berkala yang diikuti oleh seluruh

karyawan Metland dari seluruh tingkat organisasi yang ada.

Selain sosialisasi, Perusahaan juga mengadakan evaluasi

penerapan pedoman perilaku dengan mengadakan survei

pegawai setiap enam bulan sekali melalui situs resmi

Perusahaan.

Adapun Pedoman Perilaku Metland berisikan dari poin-

poin sebagai berikut:

1. Seluruh insan Metland menjunjung tinggi praktik

kerja yang bermoral dan beretika.

2. Seluruh insan Metland senantiasa mengedepankan

kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi.

In carrying its business activity, Metland always promotes

code of conduct implementation to support GCG

implementation at every Company’s management and

employees. The code of conduct assitance is aimed to

internalize corporate culture to employees’ behavior as

well as business ethic referring to the Company’s objective

by comprehensively implementing behavioral or attitude

that shall address by Metland’s people in performing

Company’s business activity.

Metland Code of Conduct socialization process is

performed through periodic internalization participated by

all of Metland employees form every existing organization

level. Besides socialization, the Company also held code

of conduct implementation evaluation within every six

months through corporate official website.

The Code of Conduct among others disclosing several

aspets, as of:

1. Every Metland staff promotes working practice with

moral and ethic.

2. Every Metland staff always prioritize Company interest

beyond personal interest.

Pedoman PerilakuCode of Conduct







Sepanjang tahun 2012 lalu baik Perusahaan, anak Perseroan

ataupun afiliasi Perseroan tidak terlibat dalam perkara

hukum material apapun.

Throughout 2012, the Company, subsidiaries or other

affiliated parties was not involve in any material legal cases.

Perkara Pentinglegal Issues








Realisasi dari implementasi sistem manajemen mutu

Metland dilakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu

Internal (AMI) yang dilakukan dua kali dalam setahun

serta monitoring ISA setiap bulan. Melalui monitoring

ISA, Perusahaan memantau konsistensi penggunaan

dan keberadaan sumber daya Metland, baik dalam

aspek personel maupun penerapan prosedur yang telah

ditetapkan.

Selain Audit Mutu Internal (AMI), audit eksternal juga

dilaksanakan dua kali dalam setahun. Audit eksternal

ini dilakkukan oleh PT URS Services Indonesia. PT URS

Services Indonesia merupakan lembaga surveillance

yang mempunyai izin untuk melaksanakan audit pada

perusahaan yang sudah memiliki sertifikat ISO. PT URS

Services Indonesia akan meninjau kualitas evaluasi

perusahaan apakah target yang ditetapkan untuk program

manajemen terukur dan dapat dicapai.

The relization of quality management system

implementation in Metland is performed through Internal

quality audit implementation that held twice a year as

well as ISA monthly monitoring, the Company supervises

Metland’s resouce availability and utilization consistency,

both on personnel or implemented procedure aspects.

Besides internal quality audit, external quality audit is

also performed twice a year. The external quality audit is

performed by PT URS Service Indonesia as a surveillance

agency that holds the license to perform audit at ISO

certificate holder Company. PT URS Services Indoensia will

assess Company’s audit quality and whether or not the

target implemented for measured management program

has been accomplished.

Sistem manajemen mutuQuality management System

PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) menerapkan sistem manajemen mutu mengacu pada ISO 9001:2008. Implementasi sistem manajemen mutu tersebut difokuskan untuk meningkatkan kepuasan terhadap pelanggan serta peningkatan kualitas layanan Metland secara berkelanjutan sesuai dengan pedoman dan standar internasional.

PT Metropolitan Land Tbk. implements quality management system pursuant to ISO 9001:2008. The quality management system implementation is focused to enhance customers’ satisfaction as well as improving Metland’s service quality in sustainable manner referring to international guideline and standard.







Hal tersebut tercermin dari visi perusahaan untuk

menjadi Pengembang Terkemuka dan Tepercaya dengan

menitikberatkan kepada kepentingan konsumen.

Terkemuka:

Produk berkualitas tinggi sesuai spesifikasi; Harga yang

pantas/kompetitif; Penyerahan tepat waktu; Kepuasan

layanan pelanggan

Terpercaya:

Memenuhi janji; Tidak menyesatkan; Sesuai Amanah

Berdasarkan visi perusahaan, maka tanggung jawab dan

komitmen Metland terhadap pelanggan adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan layanan komunikasi dengan konsumen

dengan melayani secara benar, jujur serta tidak

diskriminatif.

2. Berusaha untuk melakukan serah terima bangunan

tepat waktu sesuai yang tercantum pada surat pesanan

kepada pelanggan, memberikan informasi secara

tertulis jika terjadi keterlambatan serah terima unit.

3. Memberikan kompensasi berupa denda keterlambatan

This is reflected in the company vision to become a

foremost and trustworthy developer by focusing on

customers’ needs.

Foremost:

High quality product according to specifications;

Reasonable/competitive price; On time delivery; Customer

service satisfaction

Trustworthy:

As promised; Never misleading; Appropriate as instructed.

Referring to the Company vision, Metland commitment

and responsibilities towards the customers are as follows:

1. Providing communication service to the customers

by serving in a proper, honest and non-discriminative

manner.

2. Aiming to handover in timely manner as stated on

the order receipt to the customers, providing written

information if there is any delay on the unit delivery.

3. Providing compensation in the form of a late fine to

customers if the unit handover does not conform with

Perlindungan konsumenCustomer Protection

Dalam menjalankan usahanya Metland menempatkan pelanggan sejajar sebagai mitra usaha perusahaan, oleh karena itu kepentingan dan perlindungan terhadap pelanggan menjadi prioritas Metland.

In its business management, Metland regards its customers as the company’s partner, therefore, customers’ interest and protection is always Metland priority.








untuk konsumen dalam hal serah terima unit tidak

sesuai dengan jadwal yang sudah dijanjikan.

4. Memberikan jaminan masa pemeliharaan/perbaikan

atas unit rumah/ bangunan yang telah diserahkan

kepada konsumen, sebagaimana dinyatakan dalam

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara anak

perusahaan/unit usaha Metland dengan konsumen.

Jaminan pemeliharaan setiap unit usaha berbeda, yaitu:

• Untuk Proyek Residensial jaminan pemeliharaan

bangunan/ rumah adalah 90 hari sejak serah

terima dilakukan. Sedangkan denda keterlambatan

penyerahan bangunan/ rumah adalah sebesar satu

per mil per hari keterlambatan dihitung dari harga

total bangunan yang telah dibayarkan dan setinggi-

tingginya 5% dari harga total bangunan yang telah

dibayar

• Untuk Hotel Strata jaminan pemeliharaan hotel

adalah 90 hari sejak serah terima dilakukan. Jika ada

keterlambatan serah terima unit pada tanggal yang

telah ditentukan maka secara otomatis unit sudah

dianggap beroperasi sejak tanggal serah terima yang

telah ditentukan tersebut sehingga perhitungan rental

income guarantee mulai berlaku.

promised handover schedule.

4. Providing guarantee on maintenance/repair period

on handed house/building to the customers as stated

on the Sale and Purchase Agreement (PPJB) between

Metland subsidiary/working unit with the customers.

The maintenance guarantee of every working unit is

different:

• Forresidentialproject,building/housemaintenance

guarantee is within 90 days after the handover. While

house/building late handover fined amounted

to one per mile per late day calculated from total

building price paid, the highest is 5% from total paid

building price.

• Regarding Strata Hotel, hotel maintenance

guarantee is within 90 days after the handover.

If there is any delay on unit handover at the

implemented date that automatically the unit is

considered operated since the handover date that

the rental income guarantee calculation starts to

apply.







Pusat pengaduan tersebut bertanggung jawab untuk

menerima pengaduan/ keluhan dan saran dari konsumen

maupun pemberian informasi terkait produk kepada

konsumen untuk diteruskan kepada proyek yang

bersangkutan untuk melakukan tindak lanjutnya.

Customer Relations tersedia di setiap proyek residensial

Metland untuk sebagai pusat pengaduan konsumen yang

datang langsung ke kantor pemasaran.

tindak lanjut terhadap PengaduanPusat pengaduan tersentral di kantor pusat dan dapat

melayani keluhan konsumen dari semua unit usaha

yang dikelola Metland. Setiap keluhan yang diterima

akan dilaporkan ke proyek yang bersangkutan melalui

surel untuk segera ditindaklanjuti. Unit usaha akan

menindaklanjuti keluhan konsumen tersebut dan

menyelesaikan keluhan hingga tuntas. Pusat pengaduan

akan memantau penyelesaian keluhan hingga keluhan

terselesaikan dan melakukan konfirmasi kepada konsumen

untuk memastikan keluhan telah diselesaikan dengan baik.

The complaint centre is responsible to receive complaint

and suggestion from the customer as well as information

disclosure regarding products to the customers to be

delivered to respected project for further follow-up.

Customers Relation is available in every Metland’s

residential project as the customers complaint centre that

directly visit the marketing office.

Complaint Follow-UpComplaint centre is centralized at the Head Office and

may serve customers complaints from every business

unit managed by Metland. Every complaint received

will be reported to the respected project through e-mail

for immediate follow-up. The business unit will follow-

up customers complaints and completely settled the

complaints. The customers complaints centre will monitor

the complaints settlement process until settlement and

confirmed to the customers to ensure that the complaint

has been appropriately dealt with.

Pusat Pengaduan konsumenCustomers Complaint Centre

Sebagai wujud komitmennya dalam melindungi konsumen dan meningkatkan pelayanannya, Metland menyediakan pusat pengaduan konsumen tersentral dalam bentuk Call Center dengan nomor 0807- 1- 260000 yang dapat diakses dari seluruh wilayah Indonesia dengan pulsa lokal.

As the realization of its commitment in protecting its customers as well as enhancing its service, Metland provides centralized customers complaint centre in form of call centre with the number 0807 – 1 – 26000 that can be accessed from all over Indonesia with local tariff.








Ini adalah akses layanan konsumen terintegrasi yang

terdiri dari call centre, website dan Metland Gallery untuk

memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi mengenai

produk dan layanan kami. Ini merupakan akses layanan

konsumen terintegrasi pertama pada bisnis properti

di Indonesia, yang menambah kepercayaan konsumen

terhadap Perusahaan. Sebagai hasilnya, inovasi ini telah

memperoleh pengakuan dan penghargaan dari Indonesia

Property Award dan Indocement Award.

This is an integrated customer service access consists of

call centre, construction update to the customers through

internet and Metland Gallery to fulfill customers’ needs on

information about our products and services. This is also the

first integrated customers service in Indonesian property

business, which increases customers trust in the Company.

As the result, this innovation obtained recognition from

Indonesia Property Award and Indocement Award.

Program Peningkatan Pelayanan kepada konsumenCustomers Service Improvement Program

Dalam lima tahun terakhir, Metland telah mengembangkan sistem untuk pelayanan pelanggan yang disebut dengan M-Access

Within the last five years, Metland develops particular system regarding customer service acknowledged as M-Access.







Dalam hal perlindungan konsumen, jika terjadi perselisihan,

perbedaan pendapat maupun sengketa, maka langkah awal

adalah penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai

mufakat. Jika langkah musyawarah dianggap tidak

membawa hasil, maka penyelesaian sengketa diselesaikan

melalui jalur hukum sesuai hukum yang berlaku.

Pada tahun 2012, Metland tidak memiliki perkara sengketa

dengan konsumen.

Regarding customers protection, if there is any dispute

occured, initial step to be taken is settlement through

discussion and agreement process. If the discussion is

considered ineffective, the dispute settlement mechanism

may be followed up to a legal process which refers to

applicable laws and regulations.

In 2012, Metland did not have any dispute issue with its

customers.

Menyambut 2013, Perusahaan memandang secara optimis

penegakan prinsip GCG akan dapat dioptimalkan. Seiring

dengan visi untuk menjadi perusahaan pengembang

properti kelas dunia. Metland telah merencanakan

rangkaian kegiatan strategis untuk memperkuat

implementasi GCG di masa yang akan datang. Langkah

utama yang akan ditempuh guna memperkuat penerapan

GCG Metland pada tahun 2013 adalah menyempurnakan

struktur dan organ GCG sehingga dapat mendukung

terlaksananya kegiatan Perusahaan yang lebih transparan,

mandiri, bertanggung jawab, akuntabel dan memenuhi

prinsip kewajaran. Penyempurnaan struktur GCG Metland

akan ditandai dengan pembentukan berbagai komite di

bawah Dewan Komisaris dan Direksi serta penyelenggaraan

berbagai evaluasi dan audit untuk menciptakan proses

kerja yang lebih optimal.

Welcoming 2013, the Company optimistically perceives

optimization of GCG enforcement. In accordance with the

vision to be a world class developer, Metland has planned

several strategic actions to enhance GCG implementation

in the future. Key acitivty that will be implemented in

enhancing GCG implementation at Metland in 2013 is by

refining GCG organ and structure that will be able to support

transparent, independent, responsible, accountable and

fair corporate activities. Metland GCG structure refinement

will also supported by several committees establishment

under the Board of Commissioners and Directors as well

as implementation of audit and assessment to establish an

optimal working process.

Penyelesaian Sengketadispute Settlement

gCg di 2013gCg in 2013







tanggUng JaWaB SOSIal PErUSahaan

COrPOratE SOCIal rESPOnSIBIlItY

8








dasar Pelaksanaan CSrFoundation of CSr Implementation

konsep CSr PersusahaanKegiatan CSR Metland dilakukan melalui Yayasan

Metropolitan Peduli. Berawal dari krisis ekonomi yang

dialami oleh bangsa Indonesia, Grup Metropolitan bergerak

untuk senantiasa ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan

"kemanusiaan". Berangkat dari tradisi tersebut, maka

karyawan Grup Metropolitan dengan segala ketulusan

hati, pada tanggal 7 Oktober 2000 membentuk Yayasan

Metropolitan Peduli (YMP) sebagai sebuah sarana yang

akan membantu perseroan mengungkapkan kepedulian

terhadap sesama secara lebih nyata.

Company’s CSr ConceptMetland CSR activity is carried through Yayasan

Metropolitan Peduli (YMP). Initiated since the Indonesian

economic crisis, Metropolitan Group strives to always

participate on various “humanitarian” activities. Following

the tradition, Metropolitan Group employees sincerely

on October 7th 2000 established Metropolitan Peduli

Foundation as an institution to assist the Company in

delivering care to others in a more concrete term.

Sebagian besar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Metland sepanjang tahun 2012 merupakan bagian dari program jangka panjang dan berkelanjutan dari kegiatan yang telah dimulai pada tahun-tahun sebelumnya.

Most of CSR activity implemented by Metland in 2012 is part of a long term and sustainable program which acts as a continuation from previous years.







kegiatan CSrCSr activity

Sebagian besar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Metland sepanjang tahun 2012 merupakan bagian dari program jangka panjang dan berkelanjutan dari kegiatan yang telah dimulai pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam menjalankan aktifitas CSR Metland melalui YMP fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan

Most of CSR activity implemented by Metland in 2012 is part of a long term and sustainable program which acts as a continuation from previous years. In running their CSR activity, Metland through YMP focuses mainly on health and education sectors.

Bidang pendidikanBantuan Pembangunan Ruang Kelas SMU Negeri 17 Bekasi Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal

diperlukan proses pembelajaran yang kondusif dengan

melibatkan semua komponen pembelajaran secara optimal.

Salah satu komponen penting yang menjadikan proses

pembelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas.

SMU Negeri 17 Bekasi sebagai salah satu sekolah di Bekasi juga

merasakan betapa pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai

salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran.

Sekolah yang memiliki siswa sekitar 550 orang yang terbagi

dalam 15 kelas (rombongan belajar) ini saat ini memiliki 9 ruang

kelas, sehingga idealnya masih membutuhkan 10 hingga 18

ruang kelas lagi.

Bertolak dari pemikiran di atas maka Mal Metropolitan sebagai

unit usaha PT Metropolitan Land Tbk. menganggap bahwa

pembangunan ruang kelas baru di SMU Negeri 17 Bekasi adalah

hal yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.

Melalui Yayasan Metropolitan Peduli, Mal Metropolitan

memberikan bantuan berupa penyediaan ruang kelas

tambahan bagi SMU Negeri 17 Bekasi Biaya pembangunan

Education Sector Bekasi Public High School 17 (SMU Negeri 17) Classroom

Construction Donation

To realize maximize educational experiences, a conducive

process is needed and can be achieved by involving all learning

components. One of the key elements in promoting a conducive

and smooth learning process is classroom availability.

SMU Negeri 17 is one of the schools located in Bekasi which

requires an urgent need of classroom availability as a supporting

factorsinpromotinglearningprocesseffectiveness.Theschool

that is attended by around 550 students are classified into 15

classes (learning group), currently has 9 classrooms that ideally

requires 10 to 18 more classrooms.

Considering these factors, Mal Metropolitan as a business unit

of PT Metropolitan Land Tbk. considers that new classrooms

construction at SMU Negeri 17 becomes an urgent and crucial

need to be fulfilled.

Through Metropolitan Peduli Foundation, Mal Metropolitan

provides donation in the form of additional classroom

construction for SMU Negeri 17. The construction expense for








KEGIATAN DONASI PENDIDIKAN METLAND 2012METLAND EDUCATION DONATION 2012

LokasiLocation

Nama SekolahSchool Name

Jumlah PaketTotal Packages

Tanjung Pakis, Karawang SDN Tanjung Pakis 303 paket303 packages

Desa Lebak, Banten SDN Leuwi Damar 1 362 paket362 packages

SDN Leuwi Damar 2

gedung sekolah lantai satu SMA Negeri 17 Kota Bekasi yang

terdiri dari enam ruang kelas dengan total luas bangunan

+604,8 m2 senilai Rp. 1.102.065.000.

Bantuan Alat SekolahBantuan alat sekolah bagi anak-anak sekolah dasar merupakan

bagian dari kegiatan YMP di bidang pendidikan. Paket bantuan

alat sekolah terdiri dari tas sekolah, buku tulis serta alat-alat tulis.

Pemberian bantuan alat sekolah dilakukan bertepatan dengan

kegiatan pengobatan masal yang diadakan perusahaan. Di

tahun 2012 pemberian bantuan paket alat sekolah sebanyak

665 paket di dua lokasi yaitu:

one floor school building, consists of 6 classrooms with total

building area covering + 604.8 m2 valued at Rp1,102,065,000.

School Stationary Donation

School stationary donation for elementary school students

also part of YMP activity at education sector. School

stationary package includes school bag, notebook as well as

other stationaries. The school stationary donation was held

simultaneously with mass medical treatment activity. In 2012,

the school stationary package donation amounted to 665

packagesattwodifferentlocations,asof:

Tabungan PrestasiKegiatan bidang pendidikan yang juga dilaksanakan oleh

YMP adalah program pemberian penghargaan bagi anak-

anak karyawan tingkat sekolah dasar. Di 2012 pemberian

Prestasi Saving

Education-themed activity which was also conducted by YMP

is by awarding employees’ children at elementary school level.

In 2012, the tribute to the employees children that were also







penghargaan bagi siswa karyawan berprestasi diberikan

kepada 27 orang anak dengan kriteria rata-rata nilai rapor

semester di atas 8,5. Tabungan anak senilai Rp500.000

diberikan bertepatan dengan ulang tahun YMP Ke-12 tahun.

Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi anak-anak

untuk terus berprestasi di sekolah.

MagangDalam memberi gambaran bagi mahasiswa untuk mengenal

dunia kerja yang sesungguhnya, perusahaan membuka

kesempatan bagi mahasiswa yang akan melakukan On The

Job Training (OJT) atau magang di Metland serta anak-anak

perusahaan sesuai mata kuliah yang diambilnya. Kegiatan

magang dilaksanakan oleh departemen Sumber Daya Manusia.

PB Jaya Raya MetlandMetland mendukung kemajuan olahraga bulutangkis

Indonesia dengan membentuk klub bulutangkis Persatuan

Bulutangkis (PB) Jaya Raya Metland dibawah naungan PB

Jaya Raya yang telah banyak melahirkan pemain bulutangkis

kelas dunia, salah satunya adalah Rudi Hartono, pebulutangkis

legendaris juara All England. PB Jaya Raya Metland dibentuk

pada tahun 2007 bersamaan dengan diresmikannya sebuah

gedung olahraga bulutangkis di kawasan Metland Menteng.

Menyusul kedua sarana olahraga bulutangkis lainnya dibangun

di perumahan Metland Puri dan Metland Transyogi. Untuk

melahirkan pemain berkualitas, ketiga gedung bulutangkis ini

dibangun dengan standar nasional dan difasilitasi oleh para

excellent students were awarded to 27 children with average

semester school report score exceeds 8.5. The children each

received savings worth Rp500,000, handed over at YMP 12th

anniversary event. The reward is expected to motivate the

children to deliver excellent achievements in school.

Internship

In providing a real-life picture to the university students in

the actual employmentworld, theCompanyoffers university

students On Job Training (OJT) or internship program in

Metland as well as its subsidiaries in accordance with the study

taken. The internship activity was implemented through the

Human Resources Department.

PB Jaya Raya Metland

Metland promotes Indonesian badminton sport development

by establishing Persatuan Bulutangkis (PB) Jaya Raya sport

group embedded under the PB Jaya Raya that has produced

world class badminton player such as Rudi Hartono, All England

winner legendary badminton player. PB Jaya Raya Metland

was established in 2007 simultaneously with badminton

sport stadium inauguration at Metland Menteng. Followed by

other badminton sport facilities developed at Metland Puri

and Metland Transyogi. To produce excellent players, all the

three buildings were developed within national standard, and

facilitated with national as well as world class quality trainers.

Since 2010, the club has scored several Winners at provincial

PEMBERIAN BANTUAN ALAT SEKOLAHSCHOOL STATIONARY DONATION








KEGIATAN CSR BIDANG KESEHATAN 2012CSR ACTIvITY ON HEALTH ASPECT 2012

LokasiLocation

Tanggal KegiatanDate of Event

Jumlah Pasien TerbantuNumber of Assissted Patients

Muara Tawar, Marunda 3 Juni 2012 June 3th , 2012 1.700 Pasien/ Patient

Tanjung Pakis, Karawang 8 Juli 2012 July 8th, 2012 1.800 Pasien/ Patient

Metland Cileungsi 26 November 2012 November 26th, 2012 245 Pasien/ Patient

Mal Metropolitan dan HHB 27 November 2012 November 27th, 2012 160 Pasien/ Patient

Metland Tambun 30 November 2012 November 30th, 2012 171 Pasien/ Patient

Metland Menteng 3 Desember 2012 December 3th, 2012 226 Pasien/ Patient

Metland Puri 10 Desember 2012 December 10th, 2012 218 Pasien/ Patient

Metland Transyogi 12 Desember 2012 December 12th 2012 185 Pasien/ Patient

Desa Lebak, Banten 18 Desember 2012 December 18th, 2012 1.770 Pasien/ Patient

pelatih bertaraf nasional maupun dunia. Sejak 2010 klub ini

telah mencetak beberapa prestasi juara tingkat propinsi dan

pada 2012 prestasi yang berhasil diraih adalah:

• JuaraUmumIIKejurkotJakartaUtara(3emas,5perak,12

perunggu)

• Juara I Kejurprov DKI (StephanieWidjaja) meraih target

jangka pendek perusahaan

• JuaraIIIKejurprovDKI(ImamAdiKusuma)

• JuaraIYonexSunriseJakartaOpenI(StephanieWidjaja)

Bidang kesehatan

Pengobatan GratisAktivitas di bidang kesehatan Metland melalui YMP dalam

tiga tahun terakhir adalah kegiatan yang mendukung

Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam pelaksanaan Hari

Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Di tahun 2012 Metland

mencanangkan bantuan pengobatan bagi masyarakat pesisir

pantai karena daerah tersebut dinilai sebagai daerah yang

rentan terhadap berbagai penyakit. Selain ke daerah di luar

proyek Metland, secara berkala kegiatan pengobatan masal di

proyek-proyek Metland baik itu residensial maupun komersial

tetap dilakukan untuk mengakomodir keluhan gangguan

kesehatan di daerah sekitar proyek-proyek Metland.

level tournament and in 2012, achievement of the club, as of:

• 2nd Grand Champion at North Jakarta City Championship (3

gold, 5 silver, 12 bronzes)

• 1st Winner DKI Province Championship (Stephanie Widjaja)

achieving Company’s short-term target

• 3rd Winner DKI Province Championship (Imam Adi Kusuma)

• 1st Winner Yonex Sunrise Jakarta Open I (Stephanie Widjaja)

health Sector

Free Medical Treatment

As an activity within the health sector, Metland through YMP

within the last three years carried out several activities to support

Ministry of Social Republic of Indonesia in celebrating National

Solidarity Day. In 2012, Metland conducted medical treatment

donation for coastal side society that the area is considered

vulnerable towards various diseases. Aside from several area

outside Metland’s project, the mass medical treatment activity

is periodically performed at Metland’s projects both residential

or commercial projects to accommodate health concerns

within Metland project surrounding area.

Donor DarahKegiatan donor darah adalah kegiatan kemanusiaan yang

rutin diadakan oleh Metland untuk membantu Palang Merah

Indonesia (PMI) dalam memenuhi kebutuhan kantong darah.

Selain kegiatan donor darah yang diadakan di ruang terbuka

seperti mal dan hotel, Metland juga telah menyumbangkan

secara khusus lahan untuk gerai donor darah PMI di Mal

Metropolitan Bekasi sejak 2010. Gerai in dioperasikan oleh

Unit Donor Darah (UDD) Kota Bekasi yang ditunjuk oleh PMI

Blood Donating

Blood donating activity is a humanitarian program periodically

conducted by Metland to support Indonesian Red Cross in

fulfilling blood demand. Besides blood donating activity

carried at open space such as malls and hotels, Metland also

specially donates land plot for PMI blood donor outlet at Mal

Metropolitan, Bekasi since 2010. The outlet is operated by

Blood donor Unit of Bekasi appointed by PMI Head Office. The

PMI outlet facility makes it easy for the donors that want to







pusat. Fasilitas gerai PMI ini memudahkan pada pendonor

yang ingin menyumbangkan darahnya kapan saja karena

gerai ini buka setiap hari sesuai jam operasional mal. Dengan

demikian Metland turut mendukung kampanye PMI yang

diprakarsai oleh ketua umum PMI Jusuf Kalla yaitu menjadikan

donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. Sepanjang 2012

kegiatan donor darah di proyek-proyek Metland yaitu:

LokasiLocation

Tanggal KegiatanDate of Event

Jumlah Kantong DarahNumber of Pouch

Mal Metropolitan Bekasi 16 Juli 2012 226 Kantong/ pouch

Mal Metropolitan Bekasi 4 Oktober 2012 204 Kantong/ pouch

Hotel Horison Seminyak Bali 29 November 2012 20 Kantong/ pouch

Mal Metropolitan Bekasi 12 Desember 2012 90 Kantong/ pouch

donate their bloods by opening every day on Mall operational

hours. Therefore, Metland participates in supporting PMI

campaign initiated by Chairman of PMI, Jusuf Kalla to promote

blood donating as part of the lifestyle. In 2012, blood donating

activity at Metland projects, as of:

Operasi Bibir SumbingMetland melalui YMP memberikan perhatian khusus

pada penanganan penderita bibir sumbing. Program ini

terbuka sepanjang tahun untuk penderita bibir sumbing

yang membutuhkan bantuan biaya operasi. Kegiatan ini

membuahkan hasil dengan semakin berkurangnya penderita

bibir sumbing di wilayah Bekasi, daerah awal Metland

membantu operasi para penderita bibir sumbing yang kini

dapat dikatakan bahwa Bekasi sebagai daerah bebas bibir

Harelip Operation Treatment

Metland through YMP provides special care to help those with

harelip problem. The program opens over the year for harelip

patient that needs support for the fee of the treatment. The

activity results in the decreased number of harelip patients

in Bekasi, the first area where Metland provides operational

treatment fee to harelip patient, which is now free from harelip

illness. As of 2012, more than 700 harelip patients received

donation to supported their treatment. Currently, the Company

GALERI PMI DI MAL METROPOLITAN, BEKASI PMI OUTLET AT MAL METROPOLITAN, BEKASI








sumbing. Hingga akhir 2012, sudah lebih dari 700 pasien

mendapatkan bantuan operasi. Saat ini perusahaan meluaskan

jangkauan pencarian penderita bibir sumbing ke daerah

Tangerang, Jakarta dan Cimahi untuk dapat direhabilitasi

dengan tujuan jangka panjang menjadikan ketiga daerah

tersebut juga menjadi daerah bebas bibir sumbing.

Pembagian SembakoDalam kegiatan bidang kesehatan, Metland juga mempunyai

program pembagian sembako yang biasanya dilakukan

bersamaan dengan kegiatan pengobatan gratis. Sembako

yang dibagikan diharapkan dapat menambah bahan makanan

pokok dalam rumah tangga yang menerima.

Senam Kebugaran di Metland TransyogiSebagai bagian dari program kesehatan, secara rutin setiap hari

Minggu pagi dilakukan senam bersama di Metland Transyogi,

salah satu proyek residensial Metland. Dalam kegiatan ini

dihadirkan satu instruktur senam profesional untuk memandu

peserta melakukan gerakan-gerakan senam yang benar.

Lokasinya bertempat di depan kantor pemasaran Metland

Transyogi. Senam bersama ini tidak hanya diperuntukan bagi

warga perumahan Metland Transyogi saja, tetapi terbuka juga

untuk warga sekitarnya. Kegiatan ini mendapat sambutan

baik dari warga dengan semakin bertambah persertanya dari

minggu ke minggu.

kemitraan Dalam menjalankan kegiatan sosialnya, YMP selalu menggandeng

mitra kerja yang sejalan dengan visi peduli sesama. Sampai saat

expands harelip patient’s coverage to Tangerang, Jakarta and

Cimahi area to be rehabilitated with long-term objective to

alleviate harelip illness at those three area.

Sembako Donation

At health sector activity, Metland also performs Sembako

donation that is usually implemented simultaneously with the

free medical treatment. The sembako distributed expected

additional basic food material on the receiver’s household.

Health Gymnastic at Metland Transyogi

As part of health program, every Sunday morning, health

gymnastic event was held at Metland Transyogi, one of Metland

residential project. At this event, a professional gymanstic

instructure is invited to host the participants in performing

appropriate gymnastic movement. It is located in front of

Metland's Transyogi Marketing Office. The Gymnastic event is

not only dedicated for Metland Trasnyogi's residents but also

for general public. The event obtained welcomed appreciation

from public indicated with growing number of participants

every week.

PartnershipIn carrying its social activity, YMP always invites partners that

hold similar vision. Up to now, YMP has cooperated with Gatot

KEGIATAN SENAM BERSAMA DI METLAND TRANSYOGIGYMNASTIC EVENT AT METLAND TRANSYOGI







ini, YMP telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan

Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Persatuan Dokter Mata Indonesia

(PERDAMI), Tim Dokter Bedah RSCM, dll, dalam kegiatan operasi

katarak dan bibir sumbing. Tak hanya di ibukota saja, YMP juga

menggandeng Rumah Sakit dan Yayasan Kemanusiaan Lainnya di

kota lain seperti Bandung dan Semarang.

Terdapat juga Rumah Sakit Willem Booth Semarang, Rumah

Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Cicendo Bandung, Dompet

Dhuafa Republika, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti,

Toko Buku Gramedia, Yayasan Kartini, Bank Syariah Mandiri

Wisma Kasih Hydrocephallus, dan Real Estate Indonesia (REI).

Kesemuanya adalah mitra kerja yang berperan besar dalam

kegiatan YMP dalam pelaksanaan dan penyaluran bantuan.

Pelestarian dan Pengelolaan lingkunganPekan Tanam 1000 Pohon

Hadirnya pemukiman yang mengedepankan keasrian taman

dan rimbunnya pepohonan bukan lagi sekedar gaya hidup,

melainkan telah menjadi tuntutan. Masyarakat kini mencari

lingkungan hunian yang teduh, asri dan nyaman untuk

menyeimbangkan kehidupan di antara hiruk pikuk kota Jakarta.

Sebagai pengembang, Metland sangat memperhatikan

pemukiman yang mengedepankan keasrian taman dan

rimbunnya pepohonan. Metland gencar mengkampanyekan

penanaman pohon sejak tahun 2010. Sampai saat ini lebih

dari 5.000 pohon telah ditanam di proyek-proyek perumahan

Metland. Kampanye pekan tanam 1000 pohon dimaksudkan

agar budaya untuk menghijaukan lingkungan itu tidak hanya

dilakukan oleh pengembang saja, tetapi juga melibatkan

masyarakat yang lebih luas lagi, upaya yang sedikit ini dapat

memberkan dampak positif bagi kelangsungan hidup generasi

penerus kita di masa depan.

Kegiatan pekan tanam 1.000 pohon selama 2012:

• KegiatanpenanamanpohonpelindungdisepanjangJalan

Raya Kalimalang dalam rangka ulang tahun kota Bekasi Ke-

15 tahun. Metland melalui Mal Metropolitan mendukung

kegiatan ini bersama dengan jajaran Pemerintah Kota Bekasi,

pihak swasta serta tokoh masyarakat setempat. Dalam

kegiataninihadirWalikotaBekasiDr.H.RahmatEffendi.

• Pekan tanam 1.000 pohon pada saat peluncuran cluster

The Platinum di perumahan Metland Tambun. Jenis pohon

yang dipilih adalah pohon perdu yang dapat mengikat

banyak CO2 dan emisi karbon lainnya.

Soebroto Army Hospital (RSPAD), Indonesian Ophthalmologist,

RSCM Surgery Team, etc at cataract and harelip operation

treatment activity. Not only held in Jakarta, YMP also invited

other Hospital and Humanity Foundation in other cities such as

Bandung and Semarang.

There is also Willem Booth Hospital, Semarang, Hasan Sadikin

Hospotal, Bandung and Cicendo Hospital, Bandung, Dompet

Dhuafa Republika, Faculty of Dentistry of Universitas Trisakti,

Gramedia Bookstore, Kartini Foundation, Bank Syariah Mandiri

Wisma Kasih Hydrocephallus, and Real Estate Indonesia. All of them

are YMP partners that hold significant contribution in carrying

YMP activities as well donation distribution and execution.

EnvironmentalPreservation1000 Trees Planting Week

The existence of residential area promoting lush park and

luxuriant trees is not only as lifestyle but becomes public

demand. The society is currently strives for lush, luxuriant and

green area to balance crowd life of Jakarta.

As the developer, Metland is highly aware that the residential

need to preserve lush parks and luxuriant trees. Metland

actively campaign for tree plantation since 2010. Currently,

more than 5,000 trees have been planted at Metland residential

projects. 1,000 trees planting campaign is aimed to establish

environmental preservation culture that not only performs by

thedeveloperbutalsobywider society,may this littleeffort

deliver positive impact to our heirs’ sustainability in the future.

The 1,000 trees plantation activity in 2012:

• ShadingtreeplantationactivityalongKalimalangroadto

celebrate Bekasi City 15th Anniversary. Metland, through

Mal Metropolitan, supported the event with Bekasi City

Government, private party and local community leaders. In

thisevent,BekasiMayor,Dr.H.RahmatEffendyattended.

• 1,000treesplantingweekatThePlatinumclusterLaunching

event at Metland Tambun residential. Type of tree chosen

was bush tree that ties CO2 and other carbon emission.








• KegiatanmembagikanbibitpohonjenisJempiringdalam

rangkaian pembukaan Hotel Horison Seminyak pada

Desember 2012. Kegiatan membagi bibit pohon dilakukan

di sepanjang pantai Kuta yang dibalut dalam kegiatan

Treasure Hunt yang melibatkan wisatawan lokal maupun

mancanegara.

Water Treatment Plan

Water treatment plan merupakan sistem pengelolaan air bersih

yang layak digunakan dalam kebutuhan rumah tangga. Sistem ini

diterapkan di proyek Metland Cibitung, proyek perumahan kelas

menengah kebawah yang dimiliki oleh Metland. Dengan water

treatment plan kebutuhan air bersih rumah tangga di Metland

Cibitung sepenuhnya disediakan dari sistem ini. Pada tahun 2012

Metland Cibitung berhasil meraih penghargaan Green Property

Award 2012 dari majalah Housing Estate sebagai Perumahan

Menengah Kebawah Kategori Green Water Management.

Arsitektur Hijau Arsitektur hijau mengadung arti bahwa produk-produk yang

dihasilkan Metland dirancang berdasarkan konsep ramah

lingkungan. Konsep tersebut meliputi:

• Desain Hijau

Desain hijau adalah konsep pengembangan ruang terbuka

hijau yang bertujuan meningkatkan kualitas udara serta

sebagai paru-paru pemukiman dan resapan air selain

sebagai penambah keindahan lingkungan dan estetika.

• Pembangunan dan Konstruksi Hijau

Pembangunan dan Konstruksi Hijau adalah upaya

menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan dari

• Jempiring tree seeds was given away at Hotel Horison

Seminyak-Bali grand opening event. The tree seeds

distribution was done along Kuta Beach in an event of

entertained by Treasure Hunt games involving local and

foreign tourist.

Water Treatment Plan

Water Treatment Plan is a water management system that

purify water so that it is can be used for households needs.

This system is implemented in Metland CIbitung project, a

middle-low residential project owned by Metland. Within the

Water Treatment, the household necessity for clean water can

be supplied through this sytem. In 2012 Metland CIbitung

succeeded in obtaining Green Property Award 2012 from

Housing Estate magazine as Middle Low Residential on Green

Water Management Category.

Green Architecture

Green Architecture relates to the products produced by Metland

that are specially designed using environmental friendly

concept. The concept including several aspects, as follows:

• Green Design

Green design is green open space development concept

aiming to enhance air quality as the residents’ green spaces

besides enhancing environment aesthetic.

• Green Construction and Development

GreenConstructionandDevelopmentisanefforttodevelop

environmental friendly building both from design or its

construction aspects. The respected design is considering

KEGIATAN TANAM 1000 POHON DI BEKASI100 TREES PLANTING EVENT IN BEKASI







sisi desain maupun dalam proses pembangunannya.

Desain yang dimaksud tersebut memperhatikan aspek

pencahayaan alami serta sirkulasi udara yang baik agar

menghasilkan bangunan yang sehat.

• Material Hijau

Metland memperhatikan material-material yang digunakan

dalam proses konstruksi. Material ramah lingkungan

dan mudah diperbaharui menjadi material pilihan dalam

menghasilkan bangunan

• Bio Tank (bersertifikat)

Metland saat ini sudah mempergunakan bio tank sebagai

pengganti septic tank.

Penggunaan Kertas BekasSejalan dengan komitmen Perusahaan untuk tanam 1000

pohon di semua proyek perumahan Metland, penggunaan

kertas bekas dalam kegiatan operasional juga digalakan. Kertas

bekas yang baru terpakai satu sisi masih dapat digunakan untuk

mencetak dokumen untuk distribusi internal. Langkah yang

terlihat sangat sederhana, namun sebenarnya hal tersebut

merupakan langkah awal, menyelamatkan sebuah pohon.

Dengan kesadaran tersebut tentunya akan banyak pohon

terselamatkan, dunia akan tetap teduh, karena penebangan

pohon berkurang serta mengurangi limbah sampah.

lainnnyaShuttle Service

Dengan adanya sistem desentralisasi untuk setiap unit usaha

Metland, sebagian besar karyawan Metland berkantor di proyek

atau unit usaha yang berada di daerah penyangga Jakarta.

Sebagai kegiatan CSR kepada karyawan, Metland menyediakan

fasilitas kendaraan dari dan ke proyek-proyek perumahan

untuk mempermudah karyawan dalam menuju unit usaha.

Pusat kendaraan berada di jl. MT Haryono Kav 26 Jakarta yang

setiap harinya berangkat pada pukul 07.00 WIB menuju proyek

dan sore hari kembali. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai

upaya mendukung program pemerintah dalam penghematan

penggunaan bahan bakar, pengurangan penggunaan

kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas serta

mengurangi polusi udara akibat buangan gas karbon.

Sponsorship

Metland sebagai perusahaan pengembang, memberikan sponsor

pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan properti

seperti seminar, penerbitan buku, pemasangan iklan bersama dan

kegiatan lainnya. Dukungan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian

terhadap kemajuan properti serta membantu penyebarluasan

informasi seputar perkembangan properti tanah air.

natural lighting aspect as well as appropriate air circulation

system to develop healthy building.

• Green Material

Metland concerns on materials used in the construction

process. Environmental friendly material and easily renewed

becomes alternatives in developing the buildings.

• Bio Tank (certified)

The use of bio tanks as septic tank substitution.

Used Paper Utilization

In accordance with Company’s commitment to plant 1,000 trees

at every Metland residential project, used paper utilization at

operational area is also promoted. Used paper that only used

in one side to print internal dissemination material. Several

action indicated from the activity was very simple but exactly

the initial step such as rescuing a tree. With the awareness,

world will stay lush because tree cutting is reduced as well as

reducing garbage waste.

OthersShuttle Service

Within the decentralization system for every Metland business

unit, most of Metland employee located to new projects or

business unit in Jakarta satellite cities. As CSR program to the

society, to the employee, Metland provides shuttle service

from and to residential projects to simplify the employees in

reaching business unit. The pool vehicle is located at jl. MT

Haryono Kav. 26, Jakarta that is daily departed at 07.00am to

the project and return in the evening. The activity is also mean

as part of supporting Government policies to reduce national

fuel utilization, reducing private vehicle utilization, reducing

traffic jam, traffic accident as well as air pollution caused by

carbon emission.

Sponsorship

Metland as developer company provides sponsorship to several

activities related to property such as through seminar, book

launching, advertisement and other activities. The provided

support is form of awareness on property growth as well as

assisting information distribution for national property growth.







InFOrmaSI tamBahan

addItIOnal InFOrmatIOn

9








Profil dewan komisarisBoard of Commissioners Profile

Warga negara Indonesia, berusia 81 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2004. Beliau adalah salah satu pendiri PT Pembangunan Jaya (tahun 1961), PT Metropolitan Development (1970) dan Grup Ciputra (1981). Berbagai posisi penting yang dijabatnya adalah antara lain sebagai Komisaris Utama PT Metrodata Electronics Tbk (1989-2003), Komisaris Utama PT Metropolitan Development (1988 – sekarang), Komisaris Utama di berbagai perusahaan dalam Grup Ciputra (1984 – sekarang), Direktur Utama PT Damai Indah Golf (1991 – sekarang), Komisaris Utama PT Jaya Real Property Tbk (1994 – sekarang), Komisaris PT Pembangunan Jaya (1995 – sekarang), dan Chairman Emeritus di PT Metrodata Electronics Tbk (2003 – sekarang). Ciputra adalah alumni Jurusan Arsitektur ITB (1960). Penghargaan yang diraih Ciputra antara lain Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia (1986), penghargaan dari FIABCI sebagai kontributor di sektor property (1977), Distinguished Leadership Award dari Illinois Institute of Technology (1997), USA dan gelar Perekayasa Utama Kehormatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2008. Beliau juga memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tarumanagara (2008).

Indonesian citizenship, aged 81 years. Mr. Ir. Ciputra served as Chairman since 2004. He is one of the founders of PT Pembangunan Jaya (1961), PT Metropolitan Development (1970) and Ciputra Group (1981). He held various important positions such as President Commissioner of PT Metrodata Electronics Tbk. (1989-2003), President Commissioner of PT Metropolitan Development (1988 - present), President Commissioner of the various companies in Ciputra Group (1984 - present), President Director of PT Damai Indah Golf (1991 - present), President Commissioner of PT Jaya Real Property Tbk. (1994 - present), President Commissioner of PT Pembangunan Jaya (1995 - present), and Chairman Emeritus at Metrodata Electronics Tbk PT. (2003 - present). Ciputra is the alumni of the Department of Architecture ITB (1960). Ciputra won awards such as Satya Lencana of the President of the Republic of Indonesia (1986), the award of FIABCI as a contributor in the property sector (1977), Distinguished Leadership Award from the Illinois Institute of Technology (1997), USA and the title of Honorary President Engineer of the Board for the Assessment and Application of Technology (BPPT) 2008. He also holds a Doctor Honoris Causa of the University Tarumanagara (2008).

Ir. CiputraPresiden Komisaris, President Commissioner







Warga negara Indonesia, berusia 45 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2006. Jabatan penting yang disandangnya adalah sebagai Direktur Utama PT Pesona Equator (1993 – sekarang), Direktur Utama PT Brasali Realty (1993 – sekarang), Direktur Utama PT Pede Realty (2004 – sekarang), Direktur PT Metropolitan Development (2004 – sekarang), Komisaris PT Cikarang Listrindo (2006 – sekarang), Presiden Komisaris PT Arbe Chemindo (2006 – sekarang). Aldo meraih gelar di bidang arsitektur dari University of Southern California, USA.

Indonesian citizenship, aged 45 years. Mr. Aldo P. Brasali served as Commissioner since 2006. He bears an important position as President Director of PT Pesona Equator (1993 - present), President Director of PT Brasali Realty (1993 - present), President Director of PT Pede Realty (2004 - present), Director of PT. Metropolitan Development (2004 - present), Commissioner PT Cikarang Listrindo (2006 - present), President Commissioner of PT Arbe Chemindo (2006 - present). Aldo earned his degree in Architecture from the University of Southern California, USA.

Warga negara Indonesia, berusia 79 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2011. Berbagai posisi penting yang pernah dijabatnya adalah sebagai Managing Director Bank Indonesia (1976 – 1983), Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (1983 – 1992), Komisaris Indover Bank (1984 – 1992), Komisaris Utama PT Inter Pacific Financial Corporation (1986-1992), Presiden Komisaris PT Bank International Indonesia (1992 – 1994), Direktur PT BDNI Reksadana Perdana (1995 – 2001), Direktur Utama PT GTF Indonesia Asset Management (1996 – 1999), Komisaris Utama PT Askrindo (1999 – 2003), Komisaris Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (2003 – 2008), Komisaris Independen PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk (2003 – 2008), Komisaris Independen PT Damai Indah Golf Tbk. (2002-sekarang) Komisaris Independen PT Equity Development Investment Tbk. (2004-sekarang), Komite Audit PT Pindo Deli (2008 – sekarang), Komite Audit PT Lontar Papyrus (2008 – sekarang). Kamardy meraih gelar sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Gadjah Mada tahun 1960.

Aldo P. BrasaliKomisaris, Commissioner

Kamardy AriefKomisaris Independen, Independent Commissioner

Indonesian citizen, 79 years. Serving as Independent Commissioner since 2011. Several key positions held before namely as Managing Director of Bank Indonesia (1976 – 1983), President Director of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (1983 – 1992), Commissioner of Indover Bank (1984 – 1992), President Commissioner of PT Inter Pacific Financial Corporation (1986-1992), President Commissioner of PT Bank International Indonesia (1992 – 1994), Director of PT BDNI Reksadana Perdana (1995 – 2001), President Director of T GTF Indonesia Asset Management (1996 – 1999), President Commissioner of PT Askrindo (1999 – 2003), Independent Commissioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (2003 – 2008), Independent Commissioner of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (2003 – 2008), Independent Commissioner of PT Damai Indah Golf Tbk. (2002-present), Independent Commissioner of PT Equity Development Investment Tbk. (2004-present), Audit Committee of PT Pindo Deli (2008 – present), Audit Committee of PT Lontar Papyrus (2008 – present). Kamardy was awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Gadjah Mada in 1960.








Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2011 . Beberapa posisi penting yang pernah dijabatnya antara lain sebagai Direktur PT Inter Pasific Financial Corporation ( 1990 – 1991 ), Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities ( 1992 – 1996 ) , Komisaris PT Bursa Paralel Indonesia ( 1993 – 1994 ) , Komisaris PT Bursa Efek Jakarta ( 1994 – 1996 ), Direktur Utama PT Bank Prima Master ( 1996 – 2000 ). Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Bumi Artha Tbk ( 2006 – July 2012 ). Sejak 2002 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen pada Bank of India Indonesia Tbk ( dahulu PT Bank Swadesi Tbk ) dan sejak 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta mewakili Yayasan Perbanas. Leland meraih gelar sarjana muda di bidang FIPIA dari Universitas Indonesia tahun 1971 dan sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1982.

Warga Negara Singapura, berusia 43 tahun. Lee adalah seorang Chartered Financial Analyst yang meraih gelar Bachelor of Business Administration dari National University of Singapore dengan First Class Honours. Saat ini menjabat sebagai Managing Director, Head Asia untuk GIC Real Estate Pte Ltd yang berbasis di Singapura. Sebelum bergabung dengan GIC, Lee adalah Inspectorate Officer di Singapore Stock Exchange dan Associate di Koeneman Capital Management.

Singapore citizen, aged 43 years. Mr. Lee is a Chartered Financial Analyst who earned a Bachelor of Business Administration from National University of Singapore with First Class Honours. He currently serves as Deputy Head of Asia to GIC Real Estate Pte Ltd. based in Singapore. Prior to joining GIC, Mr. Lee is the Inspectorate Officer at the Singapore Stock Exchange and an Associate at Koeneman Capital Management.

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen, Independent Commissioner

Lee Kok SunKomisaris, Commissioner

Indonesia citizen, 67 years. Serving as Independent Commissioner since 2011. Several significant positions served before such as as Director of PT Inter Pasific Financial Corporation ( 1990 – 1991 ), President Director of PT Inter-Pasific Securities ( 1992 – 1996 ), Commissioner of PT Bursa Paralel Indonesia ( 1993 – 1994 ), Commissioner of PT Bursa Efek Jakarta ( 1994 – 1996 ), President Director of PT Bank Prima Master ( 1996 – 2000 ). Member of Audit Committee and Risk Monitoring Committee at PT Bank Bumi Artha Tbk ( 2006 – July 2012 ). Since 2002 to present also served Independent Commissioner of Bank of India Indonesia Tbk (previously acknowledged as PT Bank Swadesi Tbk ) and since 2007 to 2011 served as Commissioner of PT Aplikanusa Lintasarta as the representative of Perbanas Foundation. Leland obtained his Baccalaureate Degree of FIPIA from Universitas Indonesia in 1971 and Bachelor Degree of Economy from Universitas Indonesia in 1982.







Warga Negara Kanada, berusia 42 tahun. Rahul meraih gelar Bachelor of Arts (Economic Honors) dari St Stephen’s College, India pada tahun 1991 dan gelar MBA dari Yale School of Management tahun 1993. Saat ini Rahul menjabat sebagai Senior Vice President untuk GIC Real Estate Pte Ltd yang berbasis di Singapura. Sebelum bergabung dengan GIC, Rahul merupakan Director pada Merrill Lynch’s Strategic Investment Group di New York dan sebelumnya menjabat sebagai Director of Research di Cohen dan Steers Capital Management, New York.

Canadian citizen, aged 42 years. Mr. Rahul holds a Bachelor of Arts (Economic Honors) from St. Stephen's College, India in 1991 and an MBA degree from the Yale School of Management in 1993. Currently Mr. Rahul serves as Senior Vice President of GIC Real Estate Pte Ltd. based in Singapore. Prior to joining GIC, Mr. Rahul is a Director in Merrill Lynch's Strategic Investment Group in New York and previously served as Director of Research at Cohen and Steers Capital Management, New York.

Rahul BhattacharjeeKomisaris, Commissioner








Profil direksiBoard of directors Profile

Warga negara Indonesia, berusia 58 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2004. Sebelumnya adalah Direktur PT Metropolitan Land (1994 – 2004). Beliau juga menjabat posisi penting di beberapa perusahaan, antara lain Direktur PT Metropolitan Development (1988 – 2012), Komisaris PT Global Metropolitan Development (1991 – 2011), Komisaris PT Metropolitan Bayutama (1994 – sekarang), Anggota BOM Global Toserco Ltd di Vietnam (1994 – 2012), Komisaris PT Central Mitrusaha Cemerlang (1997 – sekarang), Direktur Utama PT Metropolitan Horison Development (2004 – 2012), Direktur Utama PT Metropolitan Persada Internasional (2004 – 2011). Direktur PT Kartika Chandra (2009-2012), Direktur Utama PT Metropolitan Karyadeka Development (2009-sekarang), Komisaris Utama PT Metropolitan Persada Internasional (2012-sekarang), Direktur Utama PT. Metropolitan Deta Graha (2012-sekarang). Nanda meraih gelar sarjana di bidang teknik sipil dari Universitas Indonesia tahun 1979.

Indonesian citizen, 58 years. Serving as President Directors since 2004. Previously, He was appointed as Director of PT Metropolitan Land (1994 – 2004). He also served at several key positions in various companies, namely Director of PT Metropolitan Development (1988 – 2012), Commissioner of PT Global Metropolitan Development (1991 – 2011), Commissioner of PT Metropolitan Bayutama (1994 – present), Member of BOM Global Toserco Ltd in Vietnam (1994 – 2012), Commissioner of PT Central Mitrusaha Cemerlang (1997 – present), President Director of PT Metropolitan Horison Development (2004 – 2012), President Director of PT Metropolitan Persada Internasional (2004 – 2011). Director of PT Kartika Chandra (2009-2012), President Director of PT Metropolitan Karyadeka Development (2009-present), President Commissioner of PT Metropolitan Persada Internasional (2012-present), President Director of PT Metropolitan Deta Graha (2012-present). Nanda obtained Bachelor Degree on Civil Engineering from Universitas Indonesia in 1979.

Nanda WidyaPresiden Direktur,President Director







Warga negara Indonesia, 59 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2004. Sebelumnya adalah Wakil Direktur PT Metropolitan Land (1994 – 2004). Jabatan lain yang pernah dijabatnya adalah Chief Accountant PT CBI Indonesia (1981 – 1982), Manajer Akuntansi dan Keuangan PT Sanbe Farma (1982 – 1988), Direktur PT Metrodata Electronics Tbk (1992 – 1998), Direktur PT Patria Inti Sejahtera (1992 – 2012). Freddy meraih pendidikan dari Universitas Katolik Parahyangan dengan gelar Sarjana Muda akuntansi tahun 1975 dan Sarjana di bidang Ekonomi (Manajemen Perusahaan) tahun 1977.

Indonesian citizen, aged 59 years, Mr. Freddy Soetanto serves as a Director since 2004. Previously, he was Deputy Director of PT Metropolitan Land (1994-2004). Other positions he held were PT CBI Indonesia (1981 - 1982), Accounting and Finance Manager of PT Sanbe Farma (1982 - 1988), Director of PT Metrodata Electronics Tbk. (1992 - 1998), Director of PT Patria Inti Sejahtera. Freddy obtained his bachelor degree in accounting from Parahyangan Catholic University in 1975 and Bachelor in Economics (Corporate Management) in 1977.

Warga negara Indonesia, berusia 52 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (1996 – 2005). Beberapa jabatan yang pernah disandangnya adalah Asisten Manajer Akuntansi PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (1987), Staf Direktur PT Metropolitan Development (1989 – 1993), Direktur Global Toserco Ltd., Vietnam (1994 – sekarang), Direktur PT Global Metropolitan Development (2010 - sekarang), General Manager PT Metropolitan Keramik Utama (2000 – 2002), Direktur PT M Class Industry (2003 – 2005). Thomas meraih gelar sarjana di bidang akuntansi dari Universitas Klabat Adventist, Manado tahun 1984.

Indonesian citizen, aged 52 years, Mr. Thomas Johannes Angfendy serves as a Director since 2004. He previously served as Corporate Secretary (1996-2005). Several important position he held were Assistant Manager of Accounting PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (1987), Staff Director of PT Metropolitan Development (1989-1993),Director of Global Toserco Ltd., Vietnam (1994 - present), Director of PT Global Metropolitan Development (2010 - present), General Manager of PT Metropolitant Keramik Utama ( 2000 - 2002), Director of PT M Class Industry (2003-2005). Thomas obtained his bachelor degree in accounting from the University Klabat Adventist, Manado in 1984.

Thomas J. AngfendyDirektur OperasionalOperational Director

Freddy SoetantoDirektur KeuanganFinance Director








Warga negara Indonesia, berusia 58 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2005. Beliau bergabung di PT Metropolitan Land sejak 1994 dengan posisi Project Manager, kemudian dipromosikan menjadi General Manager (2004 – 2005). Sebelum bergabung dengan Metland, beliau menduduki posisi sebagai Asisten Arsitek di Biro Arsitek Meiril Isa and Associates (1979 - 1980), Asisten Arsitek PT Cipta Trikona Indah (1980 – 1981), Arsitek di Z. Kartadiwiria, Deniarti and Associates (1981 – 1985), Kontraktor (1985 – 1987), Project Engineer di PT Grahamega Pratama (Grup Harapan) (1988 – 1991), Project Manager di PT Jonas Citraputra (Grup Agro Manunggal) (1992 – 1994). Pandu meraih gelar sarjana di bidang arsitektur dari Universitas Trisakti tahun 1986.

Indonesian citizen, aged 58 years, Mr.Pandu Gunandito serves as Director since 2005. He joined PT Metropolitan Land. since 1994 with the position of Project Manager, later was promoted to General Manager (2004-2005). Prior to joining Metland, he held positions as Assistant Architect at Meiril Isa and Associates Bureau Architects (1979 - 1980), Assistant Arsiteks of PT Cipta Trikona Indah (1980 - 1981), Arsiteks in Z. Kartadiwiria, Deniarti and Associates (1981 - 1985), Contractor (1985 - 1987), Project Engineer at PT Grahamega Pratama (Harapan Group) (1988-1991), Project Manager at PT Jonas Citraputra (Manunggal Agro Group) (1992-1994) . Pandu holds a degree in architecture from the University of Trisakti 1986.

Warga Negara Indonesia, berusia 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur PT Metropolitan Land Tbk semenjak tahun 2011. Bergabung dengan Metland semenjak tahun 1993 dengan posisi sebagai Tenant Design Coordinator, kemudian menjadi Senior Project Manager (1996-1997), Vice GM (1997-2002), dipromosikan menjadi General Manager (2002), Vice Director pada PT MGM(2003) dan Director Business Development PT Metropolitan Golden Management (2005-2010). Beliau meraih gelar Insinyur dalam bidang Arsitektur dari Universitas Trisakti pada tahun 1990, kemudian gelar Magister di bidang Administrasi Bisnis dari Institut Management Prasetya Mulya tahun 1993.

Indonesian citizen, aged 48 years. Mr. Anhar Sudradjat serves as Director of PT Metropolitan Land Tbk. since 2011. He joined Metland since 1993 with position as Tenant Design Coordinator, then became a Senior Project Manager (1996-1997), Vice GM at PT MGM (1997- 2002), was promoted to General Manager (2002), Vice Director (2003) and Director of Business Development of PT Metropolitan Golden Management (2005-2010). He holds a engineering degree in Architecture from the University of Trisakti in 1990, then a Masters degree in Business Administration of the Institute of Management Prasetya Mulya 1993.

Anhar SudrajatDirektur Pengembangan Usaha Business Development Director

Pandu GunanditoDirektur Operasional (tidak terafiliasi)Operational Director (non-affiliated)







Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua

informasi dalam Laporan Tahunan PT Metropolitan Land Tbk. tahun

2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Pertanggungjawabanatas laporan tahunan 2012

Pt metropolitan land tbk.

We the undersigned hereby declare that all the information in the

2012 Annual Report of PT Metropolitan Land Tbk. has been fully and

correctly disclosed and solely responsible for the accuracy of

the content of the Company’s Annual Report.

This statement letter is made truthfully.

responsibility of Pt metropolitan land tbk. annual report 2012

Anhar SudradjatDirekturDirector

Thomas Johannes AngfendyDirekturDirector

Pandu GunanditoDirektur Tidak TerafiliasiNon Affiliated Director

Freddy SoetantoDirektur Director

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Ir. CiputraPresiden Komisaris

President Commissioner

Aldo Putra BrasaliKomisaris

Commissioner

Kamardy AriefKomisaris Independen

Independent Commissioner

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen

Independent Commissioner

Lee Kok SunKomisaris

Commissioner

Rahul BhattacharjeeKomisaris

Commissioner

Nanda WidyaPresiden DirekturPresident Director







laPOran kEUangan aUdIt

aUdItEd FInanCIal rEPOrt

10

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN -

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2012 and 2011, and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011

Laporan posisi keuangan konsolidasian 3 Consolidated statements of financial position Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 5 Consolidated statements of comprehensive

income Laporan perubahan ekuitas konsolidasian 6 Consolidated statements of changes in equity Laporan arus kas konsolidasian 7 Consolidated statements of cash flows Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 8 Notes to consolidated financial statements

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION I. Laporan posisi keuangan entitas induk 90 I. Statements of financial position of parent

company II. Laporan laba rugi komprehensif entitas

induk 92 II. Statements of comprehensive income of

parent company III. Laporan perubahan ekuitas entitas induk 93 III. Statements of changes in equity of parent

company IV. Laporan arus kas entitas induk 94 IV. Statements of cash flows of parent

company V. Informasi investasi dalam entitas anak 95 V. Information of investment in subsidiaries

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010

1 Januari/January 1, 2011/

31 Desember/Catatan/ 31 Desember/December 31, December 31,Notes 2012 2011 *) 2010 *)

Rp '000 Rp '000 Rp '000ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 229.996.114 343.233.728 9.680.888 Cash and cash equivalentsInvestasi tersedia untuk dijual 6 - 10.000.000 - Available-for-sale investmentPiutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of

cadangan kerugian penurunan allowance for impairment losses of nilai sebesar Rp 1.919.124 ribu, Rp 1,919,124 thousand, Rp 1,608,280Rp 1.608.280 ribu dan Rp 1.332.396 thousand and Rp 1,332,396 thousandribu masing-masing pada tanggal as of December 31, 2012 and 2011,31 Desember 2012 dan 2011, dan and January 1, 2011/1 Januari 2011/31 Desember 2010 7 87.936.643 55.481.919 41.208.916 December 31, 2010

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 35 107.015 435.638 885.638 Related partiesPihak ketiga 5.245.504 732.581 994.135 Third parties

Persediaan InventoriesHotel 988.077 1.068.644 789.296 HotelAset real estat 11 801.107.478 736.488.435 534.313.724 Real estate assets

Pajak dibayar dimuka 8 9.355.707 8.174.868 6.363.784 Prepaid taxesUang muka dan biaya dibayar dimuka 9 27.280.241 12.593.372 15.730.074 Advances and prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.162.016.779 1.168.209.185 609.966.455 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset keuangan lainnya 10 67.409.784 54.270.887 19.814.848 Other financial assetsUang muka pembelian tanah dan Advance for purchase of land and

aset tetap 8.661.824 - - property and equipmentAset real estat 11 175.271.285 92.848.559 180.882.321 Real estate assetsProperti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 126.668.280 ribu, Rp 111.349.494 Rp 126,668,280 thousand,ribu dan Rp 97.762.924 ribu Rp 111,349,494 thousand andmasing-masing pada tanggal Rp 97,762,924 thousand as of31 Desember 2012 dan 2011, dan December 31, 2012 and 2011, and1 Januari 2011/31 Desember 2010 12 423.848.615 245.586.758 215.815.900 January 1, 2011/December 31, 2010

Piutang lain-lain - pihak ketiga 2.330.456 - - Other accounts receivable - third partiesAset pajak tangguhan 31 616.188 1.782.336 3.416.513 Deferred tax assetsAset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net

akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation ofRp 98.530.353 ribu, Rp 89.252.580 Rp 98,530,353 thousand,ribu dan Rp 80.469.950 ribu Rp 89,252,580 thousand andmasing-masing pada tanggal Rp 80,469,950 thousand as of31 Desember 2012 dan 2011, dan December 31, 2012 and 2011, and1 Januari 2011/31 Desember 2010 13 173.473.510 165.731.102 124.886.697 January 1, 2011/December 31, 2010

Aset lain-lain 2.124.708 1.411.451 1.095.778 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 853.736.370 561.631.093 545.912.057 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 2.015.753.149 1.729.840.278 1.155.878.512 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali - Catatan 2b *) As restated - Note 2b

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Lanjutan) JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Continued)


31 Desember/Catatan/ 31 Desember/December 31, December 31,Notes 2012 2011 *) 2010 *)

Rp '000 Rp '000 Rp '000LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka pendek 14 22.999.999 - 24.331.999 Short-term bank loans Utang usaha 15 36.686.022 27.203.846 17.184.120 Trade accounts payableUtang lain-lain Other accounts payable

Pihak berelasi 35 269.500 274.009 269.500 Related partiesPihak ketiga 16 10.695.405 8.195.321 3.364.805 Third parties

Utang pajak 17 26.646.265 26.518.622 17.882.493 Taxes payableBeban akrual 9.594.321 5.976.373 4.605.062 Accrued expensesUtang bank jangka panjang yang Current maturities of

jatuh tempo dalam satu tahun 18 48.230.000 39.562.499 29.518.475 long-term bank loansPendapatan diterima dimuka dan Unearned revenue and sales

uang muka penjualan - bagian advances - realized withinyang direalisasi dalam satu tahun 19 133.281.740 136.314.368 89.162.130 one year

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 288.403.252 244.045.038 186.318.584 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESUtang bank jangka panjang - setelah

dikurangi bagian jatuh tempo Long-term bank loans - net ofdalam satu tahun 18 97.285.355 107.000.000 139.275.517 current maturities

Pendapatan diterima dimuka dan Unearned revenue and salesuang muka penjualan - setelah dikurangi advances - net of realizedbagian yang direalisasi dalam satu tahun 19 42.671.060 13.960.433 8.718.225 within one year

Uang jaminan pelanggan 4.919.616 4.722.552 4.371.716 Customers' depositsUtang lain-lain - pihak ketiga 16 22.233.878 5.979.762 5.892.762 Other accounts payable - third partiesLiabilitas imbalan kerja 33 6.420.380 1.717.059 18.355.786 Employee benefits obligation

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 173.530.289 133.379.806 176.614.006 Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 100 Capital stock - Rp 100 par value

per saham per share Modal dasar - 20.000.000.000 Authorized capital - 20,000,000,000

saham sharesModal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-in capital -

7.579.333.000 saham pada tanggal 7,579,333,000 shares as of31 Desember 2012 dan 2011 dan December 31, 2012 and 2011 and5.684.500.000 saham pada tanggal 5,684,500,000 shares as of1 Januari 2011/31 Desember 2010 20 757.933.300 757.933.300 568.450.000 January 1, 2011/December 31, 2010

Tambahan modal disetor 21 237.878.288 237.878.288 8.594 Additional paid-in capitalEkuitas entitas anak yang berasal dari Equity in subsidiary resulting from

penyajian kembali laporan keuangan 34 - - 15.836.227 restatement of financial statementsOpsi saham 22 1.314.625 - - Stock optionsSaldo laba - sejak kuasi-reorganisasi Retained earnings - since quasi-

pada tanggal 31 Desember 2004 reorganization on December 31, 2004Ditentukan penggunaannya 23 1.000.000 - - AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 518.635.708 337.246.284 190.647.964 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the ownerskepada pemilik entitas induk 1.516.761.921 1.333.057.872 774.942.785 of the Company

Kepentingan nonpengendali 24 37.057.687 19.357.562 18.003.137 Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 1.553.819.608 1.352.415.434 792.945.922 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.015.753.149 1.729.840.278 1.155.878.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali - Catatan 2b *) As restated - Note 2b


- 4 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Catatan/Notes 2012 2011

Rp '000 Rp '000

PENDAPATAN USAHA 25 678.729.373 541.780.576 REVENUES

BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOKPENJUALAN 26 (308.910.741) (249.534.510) DIRECT COSTS AND COST OF SALES

LABA BRUTO 369.818.632 292.246.066 GROSS PROFIT

Beban pemasaran 27 (33.170.689) (21.110.248) Marketing expensesBeban administrasi 28 (105.227.661) (78.945.454) Administrative expensesPenghasilan bunga 5 17.391.039 12.352.789 Interest incomeBeban keuangan 29 (14.718.511) (20.456.446) Financial costKeuntungan dan kerugian lain-lain 30 8.242.546 4.107.405 Other gains and losses

LABA SEBELUM PAJAK 242.335.356 188.194.112 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 31 (38.440.128) (31.586.302) TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 203.895.228 156.607.810 PROFIT FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 203.895.228 156.607.810 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT COMPREHENSIVE INCOMEDIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik entitas induk 203.687.350 156.603.040 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 24 207.878 4.770 Non-controlling interests

Jumlah 203.895.228 156.607.810 Total

LABA PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE(Dalam Rupiah penuh) 32 (Full amount in Rupiah)Dasar 26,87 23,40 BasicDilusian 26,81 23,40 Diluted


- 5 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Ekuitasentitas anakyang berasal Ekuitasdari penyajian yang dapat

kembali laporan diatribusikankeuangan/ kepada pemilik

Tambahan Equity in entitas induk/modal subsidiary Equity

Modal disetor/ resulting from attributable Kepentingandisetor/ Additional restatement of Opsi saham/ Ditentukan Belum ditentukan to the nonpengendali/ Jumlah

Catatan/ Paid-in paid-in financial Stock penggunaannya/ penggunaannya/ owners of Non-controlling ekuitas/Notes capital stock capital statements option Appropriated Unappropriated the Company interests Total equity

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Saldo per 1 Januari 2011 568.450.000 8.594 15.836.227 - - 190.647.964 774.942.785 18.003.137 792.945.922 Balance as of January 1, 2011Penerbitan saham baru

melalui penawaran saham Issuance of new shares throughperdana setelah dikurangi initial public offering net ofbiaya emisi saham 20,21 189.483.300 237.869.694 - - - - 427.352.994 - 427.352.994 stock issuance cost

Ekuitas entitas anak yang berasaldari penyajian kembali laporan Equity in subsidiary resulting fromkeuangan - - (15.836.227) - - - (15.836.227) - (15.836.227) restatement of financial statements

Penambahan kepentingan Additional non-controlling interestsnonpengendali entitas anak - - - - - - - 1.349.655 1.349.655 of subsidiaries

Deviden interim 23 - - - - - (10.004.720) (10.004.720) - (10.004.720) Interim dividendsLaba komprehensif tahun berjalan - - - - - 156.603.040 156.603.040 4.770 156.607.810 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2011 757.933.300 237.878.288 - - - 337.246.284 1.333.057.872 19.357.562 1.352.415.434 Balance as of December 31, 2011Opsi saham 22 - - - 1.314.625 - - 1.314.625 - 1.314.625 Stock optionCadangan umum 23 - - - - 1.000.000 (1.000.000) - - - General reserveDeviden 23 - - - - - (21.297.926) (21.297.926) - (21.297.926) DividendsSetoran modal kepentingan Paid-up capital of non-controlling

nonpengendali entitas anak - - - - - - - 10.002.500 10.002.500 interests of subsidiariesPenambahan kepentingan Additional non-controlling interests

nonpengendali entitas anak - - - - - - - 7.489.747 7.489.747 of subsidiariesLaba komprehensif tahun berjalan - - - - - 203.687.350 203.687.350 207.878 203.895.228 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2012 757.933.300 237.878.288 - 1.314.625 1.000.000 518.635.708 1.516.761.921 37.057.687 1.553.819.608 Balance as of December 31, 2012


Saldo laba/Retained earnings

- 6 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

2012 2011Rp '000 Rp '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 668.832.722 583.909.014 Cash receipts from customersPembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and other

dan untuk beban operasional lainnya (497.663.967) (345.830.808) operating expensesPembayaran kas kepada karyawan dan Cash paid to employees and funding for

pendanaan liabilitas imbalan kerja (84.652.621) (85.215.400) employee benefits obligation

Kas dihasilkan dari operasi 86.516.134 152.862.806 Cash generated from operationsPembayaran beban keuangan (14.684.092) (19.981.554) Financial cost paidPembayaran pajak penghasilan (32.209.330) (28.946.569) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 39.622.712 103.934.683 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 17.391.039 12.352.789 Interest receivedPenurunan piutang kepada Decrease in accounts receivable

pihak berelasi 338.373 450.000 from related partyAkuisisi saham entitas anak - (15.840.000) Stock acquisition of subsidiaryPerolehan properti investasi (126.954.119) (25.941.750) Acquisition of investment propertiesPenempatan pada investasi tersedia

untuk dijual (197.000.000) (10.000.000) Placement in available-for-sale investmentPencairan investasi tersedia untuk dijual 207.000.000 - Withdrawal of available-for-sale investmentPerolehan aset tetap (54.985.960) (66.422.884) Acquisition of property and equipmentPembayaran utang lain-lain atas pembelian Payment of other accounts payable of acquisition of

aset tetap dan properti investasi (3.824.195) (2.387.488) property and equipment and investment propertyHasil penjualan aset tetap 484.751 339.500 Proceeds from sale of property and equipment

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (157.550.111) (107.449.833) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenambahan utang bank 70.285.355 305.019.383 Proceeds from bank loansPembayaran utang bank (48.775.000) (352.151.900) Payments of bank loans Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain 128.746 (55.356) Receipt from (payment of) other payablesPenerimaan (pembayaran) utang kepada Receipt from (payment of) account payable to

pihak berelasi (4.509) 4.509 related partiesPenerimaan dari hasil penawaran Proceeds from initial public offering

saham perdana - 454.759.920 of sharesPembayaran biaya emisi saham - (27.406.926) Payments of stock issuance costPembayaran deviden (21.297.926) (10.004.720) Dividend paymentPenerimaan setoran modal dan uang muka Additional paid-in capital and advance

setoran modal dari pemegang saham lainnya for capital stock subscription of subsidiaries entitas anak 17.482.497 1.349.695 from other shareholders

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 17.819.163 371.514.605 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASHKAS DAN SETARA KAS (100.108.236) 367.999.455 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTSKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 343.233.728 9.680.888 AT BEGINNING OF THE YEARPengaruh perubahan kurs mata uang asing 9.519 9.424 Effect of foreign exchange rate changesPenambahan dana yang dibatasi penggunaannya (13.138.897) (34.456.039) Increase in restricted fund

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 229.996.114 343.233.728 AT END OF THE YEAR


- 7 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND JANUARY 1, 2011/ DECEMBER 31, 2010 AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2012 AND 2011

- 8 -

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT. Metropolitan Land Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 37 tanggal 16 Pebruari 1994 dari Endang Irawati Ekaputri, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.Th.94 tanggal 11 Mei 1994. Akta pendirian ini telah diubah dengan Akta No. 10 tanggal 3 Agustus 1994 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-15010-HT.01.04.TH.94 tanggal 5 Oktober 1994. Kedua akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101, Tambahan No. 10644 tanggal 20 Desember 1994.

PT. Metropolitan Land Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 37 dated February 16, 1994 of Endang Irawati Ekaputri, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-7514.HT.01.01.Th.94 dated May 11, 1994. The deed was amended by the notarial deed No. 10 dated August 3, 1994 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-15010-HT.01.04. TH.94 dated October 5, 1994. Both of the notarial deeds were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101, Supplement No. 10644 dated December 20, 1994.

Perusahaan telah memperoleh Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 123/V/PMA/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Perubahan Status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA).

The Company has obtained the Approval Letter from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board No. 123/V/PMA/2003 dated December 12, 2003 for the change of the Company's status to Foreign Capital Investment (PMA).

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 75 tanggal 11 Maret 2011, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka, persetujuan pengeluaran saham baru, perubahan susunan pengurus dan untuk penyesuaian anggaran dasar dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-12700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Maret 2011.

The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by the Notarial Deed No. 75 dated March 11, 2011 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notary in Jakarta, among others regarding the change in the Company’s status to become listed company, the approval of new shares issuance, the change in the Company’s management and conforming the article of association to the capital market law. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-12700.AH.01.02.Year 2011 dated March 14, 2011.

PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)



DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Continued)

- 9 -

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi bangunan serta menyediakan jasa yang terkait dengan hal tersebut.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises mainly the development of housing and construction of buildings, and providing other related services.

Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan, hotel dan penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah 673 dan 788 karyawan.

Currently, the business activities carried on by the Company comprise of land acquisition, real estate developer, leasing, hotels and sale of land and building so as residential houses and shop houses and to invest in its subsidiaries. The Company started its commercial operation in December 1994. As of December 31, 2012 and 2011, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total number of 673 and 788 permanent employees, respectively.

Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura dan PT Metropolitan Persada Internasional merupakan entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan, namun tidak terdapat pihak pengendali.

Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore and PT Metropolitan Persada Internasional are entities which have respective significant influence to the Company, but there is no controlling party.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta. Proyek Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company is domiciled in Jakarta with its head office located at 10th Floor Gedung Ariobimo Sentral, Jl. HR. Rasuna Said Block X-2 Kav. 5, Jakarta. The Company’s projects are as follows:

Tahun operasi

komersial/Start of

Jenis usaha/ commercialProyek/Project Line of business Lokasi/Location operations

Mal Metropolitan Bekasi Pusat perbelanjaan/ Bekasi, Jawa Barat/ 1994Shopping center West Java

Metland Menteng Perumahan/Housing Ujung Menteng, Cakung, 1994 Jakarta

Hotel Horison Bekasi Hotel Bekasi, Jawa Barat/ 1994West Java

Metland Cileungsi Perumahan/Housing Cileungsi, Bogor, 2003 Jawa Barat/West Java

Waterland Pusat rekreasi/ Ujung Menteng, Cakung, 2005Recreation center Jakarta

Sport Club Menteng Pusat olahraga/ Ujung Menteng, Cakung, 2007Sport center Jakarta

Grand Metropolitan Pusat perbelanjaan/ Bekasi, Jawa Barat/ Pra-operasi/Shopping center West Java Pre-operating

M-Gold Tower Apartemen dan perkantoran/ Bekasi, Jawa Barat/ Pra-operasi/Apartment and offices West Java Pre-operating





- 10 -

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Akta No. 38 tanggal 7 Oktober 2011 dan No. 1 tanggal 1 Desember 2010, semuanya dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 and 2011 based on deeds No. 38 dated October 7, 2011 and No. 1 dated December 1, 2010, both of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notary in Jakarta are as follow:

Presiden Komisaris Ciputra President CommissionerKomisaris Aldo Putra Brasali Commissioners

Lee Kok SunRahul Bhattacharjee

Komisaris Independen Kamardy Arief Independent CommissionersLeland Gerrits Rompas

Presiden Direktur Nanda Widya President DirectorDirektur Freddy Soetanto Directors

Thomas Johannes AngfendyAnhar Sudradjat

Direktur (tidak terafiliasi) Pandu Gunandito Director (unaffiliated) Komite audit Perusahaan dibentuk pada tanggal 22 Agustus 2011 berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris. Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s audit committee was established on August 22, 2011 based on Board of Commissioner Decision Letter. The composition of audit committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

Ketua Leland Gerrits Rompas ChairmanAnggota Lulu Terianto Members

Sian Christine Wiradinata Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 015/ML-DIR/IX/08 tanggal 25 September 2008, Sekretaris Perusahaan adalah Olivia Surodjo.

Based on the Director’s Letter No. 015/ML-DIR/IX/08 dated September 25, 2008, the Corporate Secretary is Olivia Surodjo.

b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of shares

Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-6325/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum atas 1.894.833.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 240 per saham. Dalam penawaran umum termasuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) dengan penjatahan pasti sebanyak 37.896.000 saham dengan harga diskon sebesar 20% dari harga penawaran. Pada tanggal 20 Juni 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On June 9, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Decision Letter No. S-6325/BL/2011 for the initial offering of 1,894,833,000 shares to the public with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 240 per share. The public offering included an employee share allocation (ESA) program with a fixed allotment amounting to 37,896,000 shares at a discount of 20% of the offering price. On June 20, 2011, the shares had been listed on the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.579.333 ribu saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2012, all of the Company’s shares of 7,579,333 thousand shares were listed on Indonesia Stock Exchange.





- 11 -

c. Entitas anak c. Consolidated subsidiaries

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%, in the following subsidiaries:

Tahun operasi

Persentase komersial/Jenis usaha/ kepemilikan/ Start of

Domisili/ Line of Percentage Nama proyek/ commercial Domicile business of ownership Project name operations 2012 2011

Rp '000 Rp '000Kepemilikan langsung/

Direct ownershipPT Metropolitan Permata Jakarta Real estat, 99,9997% - Metland Puri I dan III 1995 374.604.886 240.591.520

Development (MPD) pusat perbelanjaan (Tangerang)dan hotel/ - Metland Tambun

Real estate, (Tambun, Bekasi)shopping center - Plaza Metropolitan

and hotel (Tambun, Bekasi)- @HOM Hotel

(Tambun, Bekasi)

PT Kembang Griya Jakarta Real estat/ 99,9995% Metland Transyogi 1996 174.117.704 146.123.448Cahaya (KGC) Real estate (Cileungsi, Bogor)

PT Fajar Putera Dinasti (FPD) Jakarta Real estat/ 99,9913% Metland Cibitung 2011 216.467.062 169.203.882Real estate (Cibitung, Bekasi)

PT Sumbersentosa Guna Jakarta Perkantoran/ 99,9% - Belum beroperasi/ 65.018.531 58.792.628Lestari (SSGL) Offices Not yet operated

PT Metropolitan Global Jakarta Pengelola hotel/ 99,9% - 1995 133.285 133.285Management (MGM) Hotel operator

Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership

PT Metropolitan Karyadeka Jakarta Real estat/ 50,01% Metland Puri II Belum beroperasi/ 81.044.726 48.786.862Development (MKD) *) Real estate (Tangerang) Not yet operated

PT Agus Nusa Penida (ANP) *) Bali Real estat/ 98,9997% Kondotel Horison/ 2011 80.927.005 50.117.109Real estate Condotel Horison

(Badung, Bali)

PT Metropolitan Deta Graha Jakarta Hotel 59,9998% - Belum beroperasi/ 35.087.566 -(MDG) *) Not yet operated

PT Metropolitan Graha Jakarta Pengelola hotel/ 99,9997% Kondotel Horison/ 2012 2.520.507 -Management (MGRM) *) Hotel operator Condotel Horison

(Badung, Bali)

SubsidiaryEntitas anak/

Jumlah aset sebelum eliminasi/Total assets before elimination

*) Kepemilikan tidak langsung melalui MPD/Indirect ownership through MPD. Pada tahun 2011, MPD, entitas anak, melakukan akuisisi ANP seperti diungkapkan pada Catatan 34.

In 2011, MPD, a subsidiary, acquired ANP as described in Note 34.

Pada bulan Pebruari 2012, MPD, entitas anak, mendirikan MDG dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 15 miliar atau setara dengan 60% kepemilikan saham MDG.

In February 2012, MPD, a subsidiary, established MDG with issued and paid-up capital of Rp 15 billion or equivalent to 60% ownership in MDG.

Pada bulan Desember 2012, MPD, entitas anak, melakukan akuisisi MGRM seperti diungkapkan pada Catatan 34.

In December 2012, MPD, a subsidiary, acquired MGRM as described in Note 34.





- 12 -

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar interpretasi baru dan revisi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Grup yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

In the current year, the Group has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Group accounting policies in the following areas, and affected the consolidated financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:

PSAK 13 (revisi 2011), Properti investasi PSAK 13 (revised 2011), Investment

property Standar ini telah diubah untuk memasukkan ruang lingkup properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi. Dengan demikian, properti tersebut awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya diukur pada biaya atau nilai wajar konsisten dengan kebijakan akuntansi entitas untuk semua properti investasinya.

This standard has been amended to include within its scope property in the course of construction or development for future use as an investment property. Thus, such property is initially recognized at cost and subsequently measured at cost or fair value consistent with an entity’s accounting policy for all of its investment property.

Sebelumnya, properti dalam pembangunan atau pengembangan dipertanggung-jawabkan dengan model biaya sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Aset Tetap, dan selanjutnya diukur sesuai dengan PSAK 13 (revisi 2007), Properti Investasi, pada saat selesai jika definisi properti investasi terpenuhi.

Previously, property under construction or development was accounted for at cost in accordance with PSAK 16 (revised 2007), Property, Plant and Equipment, and subsequently measured in accordance with PSAK 13 (revised 2007), Investment Property, upon completion if the definition of investment property was met.

Standar revisi ini diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2012, dampak dari penerapan standar tersebut menurunkan aset tetap dan menaikkan properti investasi sebesar Rp 17.364.649 ribu karena reklasifikasi properti dalam pembangunan yang memenuhi definisi properti investasi pada awal tahun berjalan (Catatan 12).

The revised standard was applied prospectively from January 1, 2012 in accordance with the transitional provision. Thus, at December 31, 2012, the impact of adoption of such standard has been to decrease property and equipment and increase investment property by Rp 17,364,649 thousand due to the reclassification of property under construction that met the definition of investment property at beginning of current year (Note 12).





- 13 -

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.

Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 40).

This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Group’s financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks (Note 40).

Berikut ini standar baru dan revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa datang:

The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these consolidated financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh

perubahan kurs valuta asing PSAK 10 (revised 2010), Effect of

changes in foreign exchange rates PSAK 16 (revisi 2011), Aset tetap PSAK 16 (revisi 2011), Property, plant

and equipment PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan

pelaporan program manfaat purnakarya PSAK 18 (revised 2010), Accounting and

reporting by retirement benefit plans PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan kerja PSAK 24 (revised 2010), Employee

benefits PSAK 26 (revisi 2011), Biaya pinjaman PSAK 26 (revisi 2011), Borrowing costs PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 30 (revisi 2011), Lease PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak

konstruksi PSAK 34 (revised 2010), Construction

contracts PSAK 46 (revisi 2010), Pajak

penghasilan PSAK 46 (revised 2010), Income taxes

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen keuangan: Penyajian

PSAK 50 (revised 2010), Financial instruments: Presentation

PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran berbasis saham

PSAK 53 (revised 2010), Share-based payments

PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran

PSAK 55 (revisi 2011), Financial instrument: Recognition and measurement

PSAK 56 (revisi 2011), Laba per saham PSAK 56 (revised 2011), Earnings per share

ISAK 15, PSAK 24 - Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum dan interaksinya

ISAK 15, PSAK 24 - The limit on a defined benefit asset, minimum funding requirements and their interaction

ISAK 20, Pajak penghasilan – Perubahan dalam status pajak entitas atau para pemegang sahamnya

ISAK 20, Income taxes – Change in tax status of an entity or its shareholders

ISAK 22, Perjanjian konsensi jasa:

Pengungkapan ISAK 22, Service concession

arrangements: Disclosures ISAK 23, Sewa operasi - Insentif ISAK 23, Operating leases – Incentives





- 14 -

ISAK 24, Evaluasi substansi beberapa

transaksi yang melibatkan suatu bentuk legal sewa.

ISAK 24, Evaluating the substance of transactions involving the legal form of a lease

ISAK 25, Hak atas tanah ISAK 25, Land rights ISAK 26, Penilaian ulang derivatif

melekat ISAK 26, Reassesment of embedded

derivatives

b. Pencabutan standar akuntansi b. Recovation of accounting standard Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) 7 tentang Pencabutan PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat terutama paragraf 56-61: Penyajian, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

Statement of withdrawal of Accounting Standards (PPSAK) 7 for Revocation of PSAK 44 Accounting for Real Estate Development Activities especially paragraphs 56-61: Presentation, which is effective for the period beginning on or after January 1, 2012.

Grup menyajikan aset dan liabilitas tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar dalam posisi keuangan sesuai dengan standar sebelumnya. Oleh karena PPSAK 7, Grup harus menyajikan aset dan liabilitas berdasarkan aset lancar dan tidak lancar atau liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

Group presented asset and liabilities unclassified to current and noncurrent in the statements of financial position in accordance with the previous standard. Due to PPSAK 7, Group has to present asset and liabilities based on current and noncurrent or short-term and long-term as a separate classification in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and restated the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010.

c. Standar telah diterbitkan tapi belum

diterapkan c. Standards in issue not yet adopted

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen keuangan, Pengungkapan.

Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and Amendment to Financial Accounting Standard (PSAK) 60, Financial instrument, Disclosure.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the consolidated financial statements.





- 15 -

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Penyajian laporan keuangan

konsolidasian b. Consolidated financial statement

presentation Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan (penyajian) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting (presentation) currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Prinsip konsolidasian c. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The result of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.





- 16 -

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada bagian kepemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Group’s interests in subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang

When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair





- 17 -

berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diberikan, liabilitas yang terjadi atau diambil alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.

Where applicable, the consideration for the acquisition includes any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisition-date fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.

Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.

The acquiree’s identifiable assets, liabilities and contingent liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standard.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.





- 18 -

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Company obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and is subject to a maximum of one year.

Akuisisi dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan.

Acquisitions relating to restructuring transaction among entities under common control is accounted for in the same way as the pooling of interests method.

e. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing e. Foreign currency transactions and

balances Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

The books of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, Grup menggunakan kurs konversi masing-masing sebesar Rp 9.670, Rp 9.068 dan Rp 8.991 per US$ 1.

As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/31 Desember 2010, the Group used the exchange rates of Rp 9,670, Rp 9,068 and Rp 8,991 per US$ 1, respectively.

f. Transaksi pihak-pihak berelasi f. Transactions with related parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas

pelapor; atau ii. has significant influence over the

reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen

kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:





- 19 -

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah

ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura

bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam

huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset keuangan g. Financial assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.





- 20 -

Aset keuangan Grup diklasifikasi sebagai berikut:

The Group’s financial assets are classified as follows:

tersedia untuk dijual (AFS) pinjaman yang diberikan dan piutang

available-for-sale (AFS) loans and receivables

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale financial assets (AFS) Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen atau biaya keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.





- 21 -

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan Grup, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group’s financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk: Objective evidence of impairment could

include: kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in principal or interest payments; or

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Pinjaman yang diberikan dan piutang yang tidak dievaluasi penurunan nilainya secara individual, sebagai tambahan, akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkolerasi dengan kegagalan atas piutang.

Loan and receivables that are not assessed to be impaired individually are in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Jumlah kerugian penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi ini merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

The amount of the impairment of financial assets carried at amortized cost is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.





- 22 -

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan jumlah tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau saat mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognizes a financial asset when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.





- 23 -

h. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas h. Financial liabilities and equity

instruments Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Group setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan yang meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan uang jaminan pelanggan, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities which include bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and customers’ deposits, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Group derecognises financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or they expire.

i. Saling hapus antar aset keuangan dan

liabilitas keuangan i. Netting of financial assets and financial

liabilities Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

The Group only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara

neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.





- 24 -

j. Kas dan setara kas j. Cash and cash equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

k. Persediaan hotel k. Hotel inventories

Persediaan yang terdiri dari makanan, minuman dan keperluan hotel lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Inventories which consist of foods, beverages, and hotel supplies, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan pada akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence is determined based on review of inventory condition at the end of year.

l. Aset real estat l. Real estate assets

Aset real estat yang terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan dalam konstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Real estate assets consisting of building ready for sale, land not yet developed, land under development and buildings under construction, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.

Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.

Land not yet developed consists of land that has not been developed yet and is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of land not yet developed consists of pre-development costs and cost of the land. The cost of land not yet developed is transferred to the land under development account when the development of the land has started or is transferred to the buildings under construction account when the land is ready for development.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.

The cost of land under development consists of cost of land not yet developed, direct and indirect costs related to the development of real estate assets and borrowing costs. The cost of land under development is transferred to the buildings under construction account when the development is completed.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.

The cost of building under construction consists of the cost of developed land, construction costs, other costs related to the development of real estate and borrowing costs, and is transferred to the building when it is completed and ready for sale.





- 25 -

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:

The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are:

Biaya praperolehan tanah; Land preacquisition costs Biaya perolehan tanah; Land acquisition cost Biaya yang secara langsung

berhubungan dengan proyek; Project direct costs

Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan

Costs that are attributable to real estate development activities; and

Biaya pinjaman. Borrowing costs Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.

Borrowing costs directly attributable to development activities are capitalized to development projects. Capitalization of borrowing costs is discontinued when active development is interrupted or when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.

Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:

Costs which are allocated to project costs are:

Biaya praperolehan tanah atas tanah

yang tidak berhasil diperoleh. Preacquisition costs of land which is not

successfully acquired. Kelebihan biaya dari hasil yang

diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.

Excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.

Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.

The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.

Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.

Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using the specific identification method.

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.

Estimates and cost allocation are reviewed at the end of each financial reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.

Expenses which are not related to the development of real estate are recognized when incurred.





- 26 -

m. Properti investasi m. Investment properties

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan rental dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.

Investment properties are properties (land or building – or part of a building – or both) held to earn rentals and/or for capital appreciation or both.

Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:

Land is stated at cost and is not depreciated. Other investment properties are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Year Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan listrik 4 - 20 Mechanical and electrical equipment

Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) diamortisasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.

Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are amortized when completed and ready for use.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa datang yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian pelepasan properti investasi diakui pada laba rugi.

An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Gain or loss arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to profit or loss.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan.

Transfers to investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party. Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.

Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan model biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost model at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the property in accordance with the property and equipment policies up to the date of change.





- 27 -

n. Aset tetap n. Property and equipment

Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Tanah dan perabot dan perlengkapan operasi hotel tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Land and certain hotel operating equipment is not depreciated. Other property and equipment are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Year Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan listrik 4 – 20 Mechanical and electrical equipment Perabot dan peralatan kantor 4 – 5 Furniture, fixtures and office equipment Peralatan hotel 4 – 8 Hotel equipment Kendaraan 5 – 8 Vehicles Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.





- 28 -

o. Biaya pinjaman o. Borrowing cost

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, yang asetnya membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.

Penghasilan investasi, jika ada, atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Investment income, if any, earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

All other borrowing costs are recognised in profit and loss in the period in which they are incurred.

p. Penurunan nilai aset non-keuangan p. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting dates, the Group reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit and loss.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g.

q. Imbalan kerja q. Employee benefits

Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca-kerja Grup.

The Group provides defined benefit post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group have participated in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. This policy is a qualifiying insurance policy as an assets program of post-employement benefits of the Group.





- 29 -

Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.

The Group also recognizes other long-term benefits such as long service award for all it qualified employees.

Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing this employee benefit is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized of actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. Aset yang diakui akibat perhitungan ini, terbatas pada jumlah kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu belum diakui, ditambah dengan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.

The defined benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets. Any asset resulting from this calculation is limited to unrecognized actuarial losses and past service cost, plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.

r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition

Penjualan real estat Revenue from real estate (i) Pendapatan dari penjualan tanah

kavling tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

(i) Revenue from retail sale of land without building thereon is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:

jumlah pembayaran oleh pembeli

telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

the cumulative payments from the buyer have reached 20% of the agreed sale price and this amount is not refundable to the buyer;

harga jual akan tertagih; selling price is collectible; tagihan penjual tidak akan bersifat

subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;

the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer;





- 30 -

proses pengembangan tanah telah

selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan tanah kavling atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

the process of land development has been completed that the seller is not obligated to develop the lots sold or to construct amenities or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law; and

hanya tanah kavling saja yang

dijual, tanpa liabilitas keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.

the sale consists only of the lots of land, without any involvement of the seller in the construction of the building on the lots sold.

(ii) Pendapatan dari penjualan bangunan

rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

(ii) Revenue from sale of residential houses, shop houses, and other similar type including the land is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:

proses penjualan telah selesai; the sale is consummated; harga jual akan tertagih, yaitu

jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;

sales price is collectible, wherein cumulative payments equal or exceed 20% of the agreed sales price;

tagihan penjual tidak akan bersifat

subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer; and

penjual telah mengalihkan risiko

dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

the seller has transferred to the buyer the risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.

(iii) Pendapatan dari penjualan apartemen,

perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:

(iii) Revenues from sale of apartments, office buildings and buildings alike, which are constructed for more than one year are recognized using the percentage of completion method, when all of the following criteria are met:

proses konstruksi telah melampaui

tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai terpenuhi;

the construction process has surpassed the initial phase, which is the foundation of the building has been completed;





- 31 -

jumlah pembayaran oleh pembeli

telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

total payments by the buyer equal or exceed 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer; and

jumlah pendapatan penjualan dan

biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

total revenues from sales and costs can be reasonably estimated.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

If any of the above conditions is not met, the amount received from the buyer is recognized as sales advances and recorded using the deposit method until all of the conditions are met.

Pendapatan hotel Hotel revenue Pendapatan sewa hotel dan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat jasa diberikan atau barang diberikan kepada pelanggan.

Hotel revenue and other hotel revenues are recognized when the services are rendered or the goods are delivered to customers.

Pendapatan sewa Rental revenue Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental revenue from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan periode kontrak sewa yang berlaku.

Rental revenue received in advance are recorded as “Unearned Revenue” and recognized as income regularly over the rental periods.

Pendapatan bunga Interest income Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Expenses Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.

Expenses in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method are recognized in accordance with the percentage of completion on each unit every end of year.

Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui pada saat terjadinya.

Expenses, except for those in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method, are recognized when incurred.





- 32 -

s. Pengaturan pembayaran berbasis saham s. Share-based payment arrangements

Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 22.

Equity-settled share-based payments to employees and others providing similar services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date. Details regarding the determination of the fair value of equity-settled share-based transactions are set out in Note 22.

Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian dari pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dibebankan secara garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi Grup dari instrumen ekuitas yang pada akhirnya vest, dengan peningkatan yang sesuai dalam ekuitas. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup merevisi estimasi jumlah instrumen ekuitas yang diekspektasi akan vest dan dampaknya, jika ada, diakui dalam laba rugi sehingga biaya kumulatif mencerminkan estimasi yang direvisi, dengan penyesuaian yang terkait dengan cadangan ekuitas-menetap imbalan kerja.

The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Group’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity. At the end of each reporting period, the Group revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest and the impact, if any, is recognised in profit or loss such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.

t. Pajak penghasilan t. Income tax

Pajak penghasilan final Final income tax Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Tax on income subject to final tax is presented as part of the tax expense. Tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current period for accounting purpose. The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the statement of income is recognized as prepaid tax or tax payable. If the income is subject to final income tax, no deferred tax asset or liability is recognized on the difference between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.

Pajak penghasilan tidak final Non final income tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.





- 33 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang terkait dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantial telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi yang sesuai dengan cara ekspektasi Grup, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi, jika laba kena pajak kemungkinan besar tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk membolehkan sebagian atau seluruh aset dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable incomes will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus bila terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali bila pajak tersebut terkait dengan pos-pos yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal ini pajak juga diakui di luar laba rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.





- 34 -

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal atas jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan.

Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibannya. Apabila provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajibannya kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas tersebut.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the end of reporting period, the taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

v. Laba per saham v. Earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

w. Informasi segmen w. Segment information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);





- 35 -

b) yang hasil operasinya dikaji ulang

secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) dimana tersedia informasi keuangan

yang dapat dipisahkan. c) for which discrete financial information

is available. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur dibawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealth with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:





- 36 -

Pengakuan Pendapatan Revenue Recognition Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3r. Asumsi yang penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 25.

The Group recognizes revenues from the project in development stage based on percentage of completion method. Stage of completion is measured based on the accounting policies described in Note 3r. Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the amount of estimated income. In making assumptions, the Group evaluates them based on past experience and with the assisstance of specialists. Revenues from the project are disclosed in Note 25.

Pengakuan Beban Pokok Penjualan Cost of Sales Recognition Grup mengakui beban pokok penjualan yang dihitung dari progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3r. Asumsi penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan estimasi jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 26.

The Group recognizes cost of goods sold from building units in development stage based on percentage of completion method at the end of each period based on the accounting policies described in Note 3r. Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the estimated total development costs. In making assumptions, the Group evaluates them based on past experience and with the assisstance of specialist. Expense from the project is disclosed in Note 26.

Penurunan Nilai Aset Impairment of Assets Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Testing performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash-generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, however, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.

Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Grup.

Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group.





- 37 -

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi

Estimated Useful Lives of Property and equipment and Investment Properties

Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’s property and equipment, and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap dan properti investasi.

A change in the estimated useful life of any item of property and equipment and investment properties would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment and investment properties.

Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.

The carrying amounts of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 12 and 13.

Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 33.

The determination of employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by the actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization, from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense and liabilities recognized in the future. Although the assumptions of the Group are considered appropriate and reasonable, significant changes in fact or significant changes in assumptions used can significantly affect the employee benefits obligation of the Group. The carrying amount of employee benefit obligation are disclosed in Note 33.





- 38 -

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

1 Januari/

January 1, 2011/31 Desember/December 31,

2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Kas 2.080.878 598.178 510.356 Cash

Bank (rekening giro) Bank (current account)Bank Mandiri Bank Mandiri

Rupiah 42.721.293 45.095.650 4.926.079 RupiahDollar Amerika Serikat 1.673.551 1.554.035 278.682 US$

Bank Central Asia 5.935.164 2.077.586 300.108 Bank Central Asia Bank CIMB Niaga 4.503.876 3.676.646 945.072 Bank CIMB NiagaBank Rakyat Indonesia 3.946.201 1.664.032 - Bank Rakyat IndonesiaBank Negara Indonesia 1.767.323 1.423.434 441.173 Bank Negara IndonesiaBank Tabungan Negara 1.320.408 5.217.593 1.322.506 Bank Tabungan NegaraLain-lain (masing-masing Others (each below

di bawah 5% dari jumlah) 4.738.962 3.344.108 956.912 5% of total) Jumlah bank 66.606.778 64.053.084 9.170.532 Total bank

Setara kas - deposito berjangka Cash equivalents - time depositsBank Bumiputera 90.270.304 - - Bank BumiputeraBank Tabungan Negara 30.016.438 17.000.000 - Bank Tabungan NegaraBank Mandiri Syariah 21.012.072 133.440.643 - Bank Mandiri SyariahBank Panin 20.009.644 - - Bank PaninBank Permata - 66.600.275 - Bank PermataBank Mandiri - 40.962.740 - Bank MandiriHana Bank - 20.578.808 - Hana BankJumlah deposito berjangka 161.308.458 278.582.466 - Total time deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 229.996.114 343.233.728 9.680.888 Total Cash and Cash Equivalents

Suku bunga deposito Interest rates per annum onberjangka per tahun 5,5% - 8,5% 5,0% - 8,25% - time deposit

31 Desember/December 31,

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.

All cash in banks and time deposits are placed with third parties.

6. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL 6. AVAILABLE-FOR-SALE INVESTMENT

SSGL, entitas anak mengadakan perjanjian investasi dengan PT Nikko Securities Indonesia pada tahun 2011 untuk mengelola dana yang diinvestasikan dalam bentuk equity link note. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai wajar investasi portofolio sebesar Rp 10 miliar.

SSGL, a subsidiary entered into an investment service agreement with PT Nikko Securities Indonesia in 2011 to manage funds investing in equity link note. As of December 31, 2011, the fair value of the investment portfolio amounted to Rp 10 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2012, SSGL telah mencairkan investasi tersebut.

As of December 31, 2012, SSGL has withdraw such investment.





- 39 -

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

a. Berdasarkan segmen a. By operating segmentoperasi

Penjualan tanah dan/ataubangunan 80.392.134 48.650.973 36.767.263 Sales of land and/or building

Hotel 5.664.488 4.365.349 2.939.564 Hotel Pusat perbelanjaan 3.799.145 4.073.877 2.834.485 Shopping center

Jumlah 89.855.767 57.090.199 42.541.312 TotalCadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (1.919.124) (1.608.280) (1.332.396) losses

Bersih 87.936.643 55.481.919 41.208.916 Net

b. Umur piutang usaha yang b. Aging of trade receivablebelum diturunkan nilainya not impairedBelum jatuh tempo 75.127.107 45.893.883 33.428.117 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 4.309.005 3.523.328 1.137.110 1 - 30 days31 - 60 hari 1.067.893 1.674.389 1.209.594 31 - 60 days61 - 90 hari 1.079.406 491.791 860.390 61 - 90 days91 - 120 hari 1.492.804 314.120 366.489 91 - 120 days> 120 hari 4.860.428 3.584.408 4.207.216 > 120 days

Bersih 87.936.643 55.481.919 41.208.916 Net


Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah dan tidak terdapat pelanggan yang memiliki saldo melebihi 5% dari jumlah piutang usaha. Rata-rata periode kredit penjualan dan/atau penyerahan jasa adalah 30 hari. Bunga dikenakan sebesar 1‰ per hari keterlambatan atau 4% per bulan untuk keterlambatan lebih dari 30 hari atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Untuk piutang yang timbul dari penjualan tanah dan/atau bangunan, Grup memiliki jaminan atas saldo-saldo piutang usaha tersebut.

All trade accounts receivable are denominated in Rupiah and there is no customer which balance has more than 5% of the total trade accounts receivable. The average credit period on sales and/or services is 30 days. Interest is charged at 1‰ daily late charges or 4% per month for more than 30 days overdue. The Group does not provide allowance for impairment losses on all trade accounts receivable which are past due over 120 days from the reporting date, because management considers that there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still recoverable. For the receivable arising from sales of land and/or building, the Group holds collateral on the related trade accounts receivable.





- 40 -

Untuk piutang yang timbul dari operasi Hotel dan Pusat Perbelanjaan, Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.

For the receivable arising from Hotel and Shopping Centre operations, the Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Changes in the allowance for impairment losses are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal tahun 1.608.280 1.332.396 At beginning of the yearKerugian penurunan Impairment losses recognized

nilai piutang (Catatan 28) 548.248 349.024 on receivables (Note 28)Jumlah yang dihapus selama tahun Amounts written off during the year

berjalan atas piutang tidak tertagih (237.404) (73.140) as uncollectibles

Saldo akhir tahun 1.919.124 1.608.280 At end of the year

Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif berdasarkan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.

The Group provide allowance for impairment losses using the estimate of unrecoverable amounts determined individually and collectively based on the Group’s past experience on trade accounts receivable collections. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivables.

Pada tahun 2012 dan 2011, piutang usaha segmen pusat perbelanjaan senilai Rp 3.200.000 ribu digunakan sebagai jaminan utang Bank Mandiri (Catatan 18).

In 2012 and 2011, trade receivables from shopping center segment amounting to Rp 3,200,000 thousand are used as collateral for bank loan from Bank Mandiri (Note 18).

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID TAXES Akun ini merupakan pajak penghasilan final atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan penyewaan serta pajak pertambahan nilai.

This account represents prepaid taxes on final income tax from transfer of land rights and/or buildings and rental and value added taxes.

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES Akun ini terutama merupakan uang muka pengurusan perijinan dan biaya dibayar dimuka.

This account mainly represents advances for permit arrangements and prepaid expenses.

10. ASET KEUANGAN LAINNYA 10. OTHER FINANCIAL ASSETS Merupakan rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas nama Grup dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Grup (Catatan 37a), dengan rincian sebagai berikut:

This account represents escrow account and/or restricted time deposits under the name of the Group denominated in Rupiah in connection with drawdown of housing credit facilities obtained by the Group’ consumers (Note 37a), with details as follows:





- 41 -

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Bank Mandiri 20.216.321 16.006.859 4.291.839 Bank MandiriBank Central Asia 9.963.505 13.831.420 6.036.067 Bank Central AsiaBank Permata 8.895.808 833.088 30.000 Bank PermataBank CIMB Niaga 7.722.715 9.226.003 2.607.727 Bank CIMB Niaga Bank Danamon 6.342.995 5.120.262 1.268.354 Bank DanamonBank Negara Indonesia 3.962.455 4.712.638 1.998.274 Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia

Syariah 3.344.290 151.954 227.554 SyariahBank Tabungan Negara 1.635.470 1.264.616 1.136.052 Bank Tabungan Negara Bank OCBC NISP 125.202 377.852 1.706.962 Bank OCBC NISP Lain-lain (masing-masing

di bawah 5% dari jumlah) 5.201.023 2.746.195 512.019 Others (each below 5% of total)Jumlah 67.409.784 54.270.887 19.814.848 Total


11. ASET REAL ESTAT 11. REAL ESTATE ASSETS



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Aset lancar Current assetBangunan siap dijual Buildings ready for sale

Kondotel Horison Seminyak 396.495 - - Condotel Horison SeminyakBangunan dalam konstruksi Buildings under construction

Perumahan Metland Cileungsi 35.687.152 18.927.526 13.319.546 Metland Cileungsi ResidencesPerumahan Metland Menteng 17.566.865 16.651.901 10.125.671 Metland Menteng ResidencesPerumahan Metland Transyogi 10.701.155 5.263.030 6.031.826 Metland Transyogi ResidencesPerumahan Metland Tambun 8.341.998 6.576.239 7.152.571 Metland Tambun ResidencesPerumahan Metland Puri 7.000.452 6.978.140 6.871.182 Metland Puri ResidencesM-Gold Residence 6.420.639 3.020.998 - M-Gold ResidencePerumahan Metland Cibitung 612.482 993.810 - Metland Cibitung ResidencesKondotel Horison Seminyak - 17.322.640 15.275.395 Condotel Horison SeminyakSub-jumlah 86.330.743 75.734.284 58.776.191 Subtotal

Tanah yang sedangdikembangkan 714.380.240 660.754.151 475.537.533 Land under development

Jumlah 801.107.478 736.488.435 534.313.724 Total

Aset tidak lancar Noncurrent assetTanah belum dikembangkan 175.271.285 92.848.559 180.882.321 Land not yet developed






- 42 -

Mutasi bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:

Movements in buildings under construction are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal tahun 75.734.284 58.776.191 At beginning of the yearPembangunan konstruksi 192.263.742 135.269.083 Construction developmentReklasifikasi dari tanah yang Reclassification from land

sedang dikembangkan 53.975.803 46.565.936 under developmentPembebanan ke beban pokok

penjualan (214.168.429) (164.876.926) Charged to cost of salesReklasifikasi ke aset tetap (21.078.162) - Reclassification to property and equipmentReklasifikasi ke bangunan Reclassification to building

siap dijual (396.495) - ready for sale


Bangunan siap dijual merupakan bangunan Kondotel Horison Seminyak yang telah selesai pembangunannya.

Buildings ready for sale represent Condotel Horison Seminyak that has been completed.

Bangunan dalam konstruksi merupakan biaya perolehan bangunan rumah, rumah toko, apartemen dan kondotel yang masih dalam proses konstruksi. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek.

Buildings under construction represent acquisition cost of residential houses, office houses, apartment and condotel under construction. Management believes that there are no constraints in the completion of the projects.

Pada tahun 2012, ANP (entitas anak) mereklasifikasi bangunan dalam konstruksi sebesar Rp 21.078.162 ribu ke aset tetap atas kepemilikan unit Kondotel Horison Seminyak, Bali.

In 2012, ANP (a subsidiary) reclassified building under construction amounting to Rp 21,078,162 thousand to property and equipment for unit owned in Condotel Horison Seminyak, Bali.

Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:

Movements in land under development are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal tahun 660.754.151 475.537.533 At beginning of the yearPengembangan tanah 105.506.409 84.192.893 Land developmentPembelian tanah 12.327.153 13.237.102 Land purchased

Reclassification from property and Reklasifikasi dari aset tetap - 6.974.292 equipmentReklasifikasi dari tanah yang belum Reclassification from land not yet

dikembangkan - 137.420.993 developedPembebanan ke beban

pokok penjualan (7.596.065) (5.161.864) Charged to cost of salesReklasifikasi ke properti investasi Reclassification to investment property

dan aset tetap (2.635.605) (4.880.862) and property and equipmentReklasifikasi ke bangunan Reclassification to buildings

dalam konstruksi (53.975.803) (46.565.936) under construction






- 43 -

Pembayaran kepada kontraktor yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembayaran konstruksi adalah sebagai berikut:

Payments to contractors with more than 10% of the total construction are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

PT Catur Bangun Mandiri 25.409.091 2.545.455 PT Catur Bangun MandiriPT Bakomindo Utama 12.662.019 28.164.309 PT Bakomindo Utama

Jumlah 38.071.110 30.709.764 Total

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman (sesudah pembebanan ke beban pokok penjualan) yang termasuk dalam jumlah tercatat aset real estat atas tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan masing-masing sebesar Rp 96.545.553 ribu dan Rp 99.489.883 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman tahun 2012 adalah 5,24%.

As of December 31, 2012 and 2011, the accumulated capitalized borrowing costs (after those amounts charged to cost of sales) included in the carrying amount of real estate assets of land under development and land for development amounted to Rp 96,545,553 thousand and Rp 99,489,883 thousand, respectively. Borrowing costs capitalization rates in 2012 is 5.24%.

Tanah yang belum dikembangkan merupakan tanah yang dimiliki oleh Perusahaan, MPD, MKD dan FPD, entitas anak, untuk dikembangkan pada masa datang yang berlokasi di Ujung Menteng, Tangerang (Banten) dan Cibitung (Jawa Barat). Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan atau ke akun aset tetap untuk bagian dimana akan dibangun pusat perbelanjaan dan fasilitas klub olahraga.

Land for development represents land owned by the Company, MPD, MKD and FPD, subsidiaries, for future development which are located at Ujung Menteng, Tangerang (Banten) and Cibitung (West Java). Upon the start of the development and construction of infrastructure, the carrying amount of the land will be transferred to the land under development or to the property and equipment account for the portion on which the shopping center and sports club facilities will be built.

Pada tanggal 31 Desember 2012, pengurusan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk tanah seluas sekitar 187,65 hektar (30,35% dari seluruh tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan seluas sekitar 618,39 hektar) masih dalam proses. Hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Grup berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2014 - 2040. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

As of December 31, 2012, the issuance of the landrights certificates for land covering approximately 187.65 hectares (30.35% of total land under development and land not yet developed of approximately 618.39 hectares) is still in process. The legal rights on real estate assets land, except for those in process are in the form of Building Use Rights (HGB) under the Group’s name for periods of 20 - 30 years until 2014 - 2040. Management believes that there will be no difficulty with extension and processing of the certificates of the landrights since all land are legally acquired and supported by adequate evidence of ownership.

Bangunan yang sedang dikonstruksi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 10.315.560 ribu dan Rp 11.666.568 ribu pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Buildings under construction are insured against fire and other possible risk with third parties insurance company for coverage of Rp 10,315,560 thousand and Rp 11,666,568 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.





- 44 -

Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Bangunan dalam konstruksi diperkirakan selesai dan siap dijual atau serah terima pada tahun 2013.

Building under development is estimated to be completed and ready for sale or hand over in 2013.

Pada tahun 2011, reklasifikasi tanah sebesar Rp 6.974.292 ribu dari aset tetap, terkait alokasi biaya perolehan tanah dalam tahap pembangunan telah dapat ditentukan (Catatan 13).

In 2011, reclassification of land amounted to Rp 6,974,292 thousand from property and equipment, in relation to the allocation of costs of land under development which has been determined (Note 13).

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan.

Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of real estate assets as of the reporting date.

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES

1 Januari/ Reklasif ikasi/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reclassi- December 31,

2012 Additions Deductions fications 2012Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Biaya perolehan: At cost:Tanah 73.463.897 9.082.364 - 44.230.720 126.776.981 LandBangunan dan prasarana 249.791.249 1.944.385 - 1.996.462 253.732.096 Buildings and improvements

Mechanical and electricalMesin dan peralatan listrik 32.915.332 718.733 - 1.253.507 34.887.572 equipmentAset dalam penyelesaian 765.774 120.239.792 - 14.114.680 135.120.246 Construction in progress

Jumlah 356.936.252 131.985.274 - 61.595.369 550.516.895 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan prasarana 87.463.057 12.326.405 - - 99.789.462 Buildings and improvements

Mechanical and electricalMesin dan peralatan listrik 23.886.437 2.992.381 - - 26.878.818 equipment

Jumlah 111.349.494 15.318.786 - - 126.668.280 Total

Jumlah Tercatat 245.586.758 423.848.615 Net Book Value



Biaya perolehan: At cost:Tanah 45.694.463 23.660.280 - 4.109.154 73.463.897 LandBangunan dan prasarana 232.119.247 995.207 - 16.676.795 249.791.249 Buildings and improvements

Mechanical and electricalMesin dan peralatan listrik 29.349.340 975.315 - 2.590.677 32.915.332 equipmentAset dalam penyelesaian 6.415.774 765.774 - (6.415.774) 765.774 Construction in progress

Jumlah 313.578.824 26.396.576 - 16.960.852 356.936.252 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan prasarana 76.753.463 10.709.594 - - 87.463.057 Buildings and improvements

Mechanical and electricalMesin dan peralatan listrik 21.009.461 2.876.976 - - 23.886.437 equipment

Jumlah 97.762.924 13.586.570 - - 111.349.494 Total

Jumlah Tercatat 215.815.900 245.586.758 Net Book Value





- 45 -

Rincian jumlah tercatat dan nilai wajar properti investasi pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Details of the carrying value and fair value of investment properties in 2012 are as follows:

Nilai tercatat/

Carrying Nilai wajar/value Fair value

Rp '000 Rp '000

Mal Metropolitan 190.883.531 778.764.440 Mal MetropolitanPlaza Tambun 4.874.500 21.131.000 Plaza Tambun

Project nameNama proyek

Penilaian dilakukan oleh penilai independen KJPP Susan Widjojo & Rekan pada tanggal 31 Desember 2012 dan KJPP Willson & Rekan pada tanggal 31 Desember 2010, penilai independen. Penilaian dilakukan berdasarkan metode biaya dan pendapatan.

The assessmet was conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan at December 31, 2012 and KJPP Willson & Rekan at December 31, 2010. The valuation was determined using the cost and income approach.

Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa tidak tersedia. Dengan data dan informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal.

Fair value of construction in progress could not be determined reliably to date because of the on going construction process, hence the current value in active market for similar property, whether similar in location and/or condition is not available. With that limited data and information, it has been difficult to generate reliable fair value.

Penyusutan properti investasi sebesar Rp 15.318.786 ribu dan Rp 13.586.570 ribu masing-masing tahun 2012 dan 2011 dibebankan pada beban langsung dan beban pokok penjualan (Catatan 26).

Depreciation expense amounting to Rp 15,318,786 thousand and Rp 13,586,570 thousand in 2012 and 2011, respectively were charged to direct costs and cost of sales (Note 26).

Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 81.018.610 ribu dan Rp 76.142.489 ribu masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

Rental revenues from investment properties amounted to Rp 81,018,610 thousand and Rp 76,142,489 thousand in 2012 and 2011, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2012, properti investasi telah diasuransikan secara bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).

As of December 31, 2012, the investment properties were insured along with the property and equipment (Note 13).

Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi dalam penyelesaian sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 482.257 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Desember 2012 adalah 0,36%.

Accumulated borrowing cost capitalized to investment properties in progress as of December 31, 2012 amounted to Rp 482,257 thousand. Borrowing cost capitalized rates as of December 31, 2012 is 0.36%.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tanah Mal Grand Metropolitan Bekasi seluas 3,0 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 18).

As of December 31, 2012, land of Grand Metropolitan Mall, Bekasi approximately 3.0 hectares was used as collateral for bank loan (Note 18).

Aset dalam penyelesaian tahun 2012 terutama merupakan pembangunan Mal Grand Metropolitan, Bekasi dan renovasi bangunan Mal Metropolitan, Bekasi yang diperkirakan selesai pada pertengahan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tercatat aset dalam penyelesaian meliputi 32,27% dari nilai kontrak.

Assets under construction in 2012 represents construction of Grand Metropolitan Mal, Bekasi and building renovation of Mal Metropolitan, Bekasi which are estimated to be completed in the mid of 2013. On December 31, 2012, the carrying value of assets under construction represent 32.27% of the total contract value.





- 46 -

Akun "Bangunan dan Prasarana" termasuk gedung parkir kendaraan yang dimanfaatkan oleh Hotel Horison Bekasi dan Mal Metropolitan Bekasi dengan jumlah tercatat sebesar Rp 3.051.953 ribu dan Rp 3.309.864 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang didirikan diatas tanah yang diperuntukkan untuk kepentingan umum (fasos/fasum). Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan, PT Metropolitan Development, pemegang saham akhir, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi pada tanggal 6 Desember 1999, disetujui bahwa lahan pengganti tanah fasos/fasum tempat gedung parkir kendaraan berdiri akan diserahterimakan kepada Pemda Bekasi pada tanggal 23 Oktober 2001. Perjanjian serah terima tersebut telah diperpanjang dengan Surat Perjanjian No. 593.1/65.Bahukeda/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2006. Sebagai kompensasinya, Perusahaan wajib membayar retribusi kepada Pemda Bekasi dan menyerahkan tanah berikut bangunan diatasnya pada akhir masa sewa. Namun demikian, manajemen Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan pihak Pemda Bekasi untuk memperbaharui perjanjian yang ada agar serah terima dapat efektif dilakukan pada akhir masa manfaat ekonomis gedung parkir kendaraan.

The “Buildings and Improvements" account, includes a car park building which is currently being utilized by Horison Hotel Bekasi and Metropolitan Mall Bekasi with net book value of Rp 3,051,953 thousand and Rp 3,309,864 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively which is developed on the land earmarked for public purposes. Based on the agreement entered into among the Company, PT Metropolitan Development, an ultimate stockholder, and District Authority of Bekasi (Pemda Bekasi) dated December 6, 1999, it was agreed that the land replacement of the land earmarked for public purposes where the car park building is located will be handed-over to Pemda Bekasi on October 23, 2001. The term of the hand-over agreement has been extended through Agreement No. 593.1/65.Bahukeda/ll/ 2002 dated February 15, 2002 for a period of five (5) years up to February 15, 2006. As compensation, the Company is required to pay retribution to Pemda Bekasi and hand-over the land and buildings thereon at the end of lease period. However, the Company's management is negotiating with Pemda Bekasi to renew the hand-over agreement to be effective up to the end of the estimated useful life of the car park building.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Pemda Bekasi akan menyetujui hal tersebut. Dengan demikian, gedung parkir kendaraan tersebut disusutkan selama 20 tahun.

The Company's management believes that Pemda Bekasi will agree to such renewal. Accordingly, the aforementioned building is being depreciated over 20 years.

Berdasarkan surat dari Pemda Bekasi No. 020/419-PKD/II/2008 tanggal 26 Pebruari 2008, sehubungan dengan penyerahan lahan yang telah dipergunakan oleh Perusahaan sebagai gedung parkir, Pemda telah memberikan 2 (dua) opsi sebagai berikut:

Based on the Pemda Bekasi Letter No. 020/419-PKD/II/2008, dated on February 26, 2008, with regards to transfer of area that is used by the Company as a car park building, Pemda Bekasi have given two (2) options as follows:

a. Perusahaan agar segera menyerahkan

lahan parkir kepada Pemda Bekasi. a. The Company must hand over the parking

area to Pemda Bekasi immediately. b. Perusahaan agar segera menyerahkan

lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m2.

b. The Company must hand over a new area as a replacement of tennis court of 3,350 sqm.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 tanggal 7 April 2008, Perusahaan memilih opsi untuk menyediakan lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m2. Perusahaan telah membeli tanah untuk lahan pengganti lapangan tenis. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penyerahan lahan tersebut belum dilaksanakan.

Based on the Company’s letter to Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 dated April 7, 2008, the Company has chosen the option to provide land for the replacement of tennis court of 3,350 sqm. The Company bought land for tennis court replacement. As of the date of the consolidated financial statements, the handover has not been executed.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, properti investasi digunakan sebagai jaminan utang bank bersamaan dengan aset tetap (Catatan 18).

As of December 31, 2012 and 2011, the investment properties were used as collateral for bank loans along with property and equipment (Note 18).





- 47 -

13. ASET TETAP 13. PROPERTY AND EQUIPMENT



Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisition

Tanah 65.147.525 37.585.077 - (44.230.720) 58.501.882 LandBangunan dan prasarana 92.605.990 1.964.206 - 24.883.368 119.453.564 Buildings and improvementsMesin dan peralatan Mechanical and

listrik 23.568.519 820.638 - - 24.389.157 electrical equipmentPerabot dan peralatan Furniture, f ixtures and

kantor 30.056.587 4.667.205 262.648 - 34.461.144 office equipmentPeralatan hotel 13.096.968 698.466 10.404 - 13.785.030 Hotel equipmentKendaraan 4.669.218 1.187.556 1.463.494 4.393.280 VehiclesPerabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak Undepreciated hotel disusutkan 2.042.771 759.917 424.341 - 2.378.347 operating equipment

Aset dalam penyelesaian 23.796.104 9.379.605 - (18.534.250) 14.641.459 Construction in progress

Jumlah 254.983.682 57.062.670 2.160.887 (37.881.602) 272.003.863 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisition

Bangunan dan prasarana 38.377.261 4.421.689 - - 42.798.950 Buildings and improvementsMesin dan peralatan Mechanical and

listrik 13.639.181 2.104.797 - - 15.743.978 electrical equipmentPerabot dan peralatan Furniture, f ixtures and

kantor 22.481.176 3.085.044 154.940 - 25.411.280 office equipmentPeralatan hotel 11.058.578 691.595 10.404 - 11.739.769 Hotel equipmentKendaraan 3.696.384 444.525 1.304.533 - 2.836.376 Vehicles

Jumlah 89.252.580 10.747.650 1.469.877 - 98.530.353 Total

Jumlah Tercatat 165.731.102 173.473.510 Net book value



Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisition

Tanah 69.916.402 1.433.706 - (6.202.583) 65.147.525 LandBangunan dan prasarana 67.187.461 10.138.105 38.729 15.319.153 92.605.990 Buildings and improvementsMesin dan peralatan Mechanical and

listrik 15.333.051 6.181.806 - 2.053.662 23.568.519 electrical equipmentPerabot dan peralatan Furniture, f ixtures and

kantor 25.633.577 4.423.010 - - 30.056.587 office equipmentPeralatan hotel 11.419.399 2.074.451 396.882 - 13.096.968 Hotel equipmentKendaraan 4.942.918 22.800 296.500 - 4.669.218 VehiclesPerabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak Undepreciated hotel disusutkan 1.583.803 837.794 378.826 - 2.042.771 operating equipment

Aset dalam penyelesaian 9.340.036 44.680.581 - (30.224.513) 23.796.104 Construction in progress

Jumlah 205.356.647 69.792.253 1.110.937 (19.054.281) 254.983.682 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisition

Bangunan dan prasarana 34.399.402 3.982.377 4.518 - 38.377.261 Buildings and improvementsMesin dan peralatan Mechanical and

listrik 11.993.012 1.646.169 - - 13.639.181 electrical equipmentPerabot dan peralatan Furniture, f ixtures and

kantor 19.731.477 2.749.699 - - 22.481.176 office equipmentPeralatan hotel 10.777.839 661.121 380.382 - 11.058.578 Hotel equipmentKendaraan 3.568.220 424.664 296.500 - 3.696.384 Vehicles

Jumlah 80.469.950 9.464.030 681.400 - 89.252.580 Total

Jumlah Tercatat 124.886.697 165.731.102 Net book value





- 48 -

Rincian reklasifikasi biaya perolehan tanah, bangunan dan aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Details of reclassification book value of land, building and construction in progress as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000Tanah Land

Reklasifikasi ke properti investasi (44.230.720) - Reclassification to investment propertyReklasifikasi dari aset real estat - 771.708 Reclassification from real estate assetsReklasifikasi ke aset real estat - (6.974.292) Reclassification to real estate assets

Bangunan BuildingsReklasifikasi dari aset real estat 23.713.767 - Reclassification from real estate assets

Aset dalam penyelesaian Construction in progressReklasifikasi ke properti investasi (17.364.649) (12.851.697) Reclassification to investment property

Jumlah (37.881.602) (19.054.281) Total

Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property and equipment are as

follows:

2012 2011Rp '000 Rp '000

Biaya perolehan 2.160.887 1.110.937 CostAkumulasi penyusutan 1.469.877 681.400 Accumulated depreciation

Jumlah tercatat 691.010 429.537 Net book valueProceeds from sale of property and

Hasil penjualan aset tetap 484.751 339.500 equipmentLoss on disposal of property and

Kerugian pelepasan aset tetap (206.259) (90.037) equipment

Biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan oleh Grup sebesar Rp 45.637.612 ribu dan Rp 26.948.287 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Cost of property and equipment which were fully depreciated but still used by the Group amounting to Rp 45,637,612 thousand and Rp 26,948,287 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the

following:

2012 2011Rp '000 Rp '000

Beban langsung dan bebanpokok penjualan (Catatan 26) 8.854.099 8.052.745 Direct costs and cost of sales (Note 26)

Beban administrasi (Catatan 28) 1.893.551 1.411.285 Administrative expenses (Note 28)

Jumlah 10.747.650 9.464.030 Total

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, properti investasi (Catatan 12) dan aset tetap Perusahaan berupa tanah dan bangunan Mal Metropolitan Bekasi dan Hotel Horison Bekasi seluas sekitar 3,3 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) dengan jumlah tercatat keseluruhan masing-masing sebesar Rp 224.568.459 ribu dan Rp 240.787.263 ribu digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 18).

As of December 31, 2012 and 2011, the Company’s investment properties (Note 12) and property and equipment consisting of land and buildings of Metropolitan Mall Bekasi and Horison Hotel Bekasi covering approximately 3.3 hectares of land located at Bekasi (West Java), with net book value totaling to Rp 224,568,459 thousand and Rp 240,787,263 thousand, respectively were used as collateral for bank loans (Note 18).





- 49 -

Setelah penerapan revisi atas PSAK 13 (revisi 2011), properti investasi, aset dalam penyelesaian yang dimaksud untuk menghasilkan rental masa datang dengan nilai tercatat Rp 17.364.649 ribu dipindahkan ke properti investasi (Catatan 12).

Following the revision on PSAK 13 (revised 2011), investment property, construction in progress intended to earn future rentals amounting to Rp 17,364,649 thousand was transferred to investment property (Note 12).

Hak legal atas tanah (properti investasi dan aset tetap - Catatan 12 dan 13) mencakup lahan tanah Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan seluas sekitar 6,6 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo antara tahun 2029 sampai dengan 2042, dan berupa tanah girik seluas 1,0 hektar dan tanah MPD seluas 0,4 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo pada 2014, tanah MDG seluas 0,1 hektar berlokasi di Cirebon yang akan jatuh tempo pada 2043 dan tanah milik SSGL seluas sekitar 0,3 hektar berlokasi di Cawang (Jakarta) yang akan jatuh tempo pada 2039 dan tanah milik KGC seluas 0,9 hektar berlokasi di Cileungsi (Bogor) jatuh tempo pada 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The legal right over the land (in investment property and property and equipment - Notes 12 and 13) consists of parcel of land located in Bekasi (West Java) of approximately 6.6 hectares on which Metropolitan Mall, Grand Metropolitan and Horison Hotel Bekasi are situated, with Building Use Right (HGB) certificate under the Company’s name that are valid between 2029 up to 2042, and in form of land with “girik” title approximately 1.0 hectares and approximately 0.4 hectares of MPD’s land located at Bekasi (West Java) that are valid up to 2014, approximately 0.1 hectares of MDG’s land located in Cirebon valid up to 2043 and land with approximately 0.3 hectares owned by SSGL, which is located at Cawang (Jakarta), valid up to 2039 and land with approximately 0.9 hectares owned by KGC, which is located at Cileungsi (Bogor), valid up to 2024. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap dan properti investasi (Catatan 12), kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi, pihak ketiga, sebagai berikut:

Property and equipment, and investment properties (Note 12), except land are insured against fire and other possible risk with several third parties insurance companies as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Nilai pertanggungan aset 1.588.718.625 750.640.000 Number of insured assets

Jumlah tercatat aset 374.562.312 230.329.302 Carrying amount of assets

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 terutama merupakan biaya pekerjaan atas pembangunan pusat olahraga Transyogi, Hotel Horison Bekasi, Hotel Horison Jakarta dan Hotel @HOM Cirebon yang diperkirakan selesai dan siap digunakan pada akhir 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tercatat aset dalam konstruksi meliputi 73,77% dari nilai kontrak.

Assets under construction as of December 31, 2012 mainly represent cost of development of Transyogi sport club, Hotel Horison Bekasi, Hotel Horison Jakarta and Hotel @HOM Cirebon were estimated to be completed and ready for use in end of year 2013. On December 31, 2012, the carrying value of assets under construction represent 73.77% of the total contract value.





- 50 -

Rincian nilai wajar aset tetap yang secara signifikan berbeda dengan jumlah tercatatnya pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Details of fair value of property and equipment which significantly different from their carrying value in 2012 are as follows:

Jumlah tercatat/

Carrying Nilai wajar/value Fair value

Rp '000 Rp '000

Hotel Horison Bekasi 35.698.128 197.314.560 Hotel Horison BekasiHotel @HOM 21.183.951 37.456.000 Hotel @HOMWaterland 6.615.488 21.612.920 Waterland

Project nameNama proyek

Penilaian dilakukan oleh penilai independen, KJPP Susan Widjojo & Rekan dan KJPP Karmanto & Rekan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan metode data pasar, biaya dan pendapatan.

The assessment was conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan and KJPP Karmanto & Rekan as of December 31, 2012 using the market value, cost and income approach.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.

Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property and equipment as of the reporting date.

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pinjaman kredit modal kerja 22.999.999 - 24.331.999 Working capital loan

Suku bunga per tahun 9,25%-9,75% - 9,80%-12,78% Interest rate per annum


Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka pendek sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan suku bunga sesuai dengan yang berlaku pada Bank Mandiri yang akan ditinjau setiap bulannya dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pengembangan Perusahaan, MPD dan KGC dan melunasi pinjaman dari Bank Negara Indonesia (BNI). Perjanjian tersebut telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.

On December 28, 2009, the Company entered into loan facility agreement with Bank Mandiri, which Bank Mandiri has provided short-term loan working capital amounting to Rp 53,000,000 thousand at interest rate prevailing in Bank Mandiri and will be reviewed every month, with a term of 1 (one) year. This credit facility is used for developments of the Company, MPD and KGC and settlemet of loans from Bank Negara Indonesia (BNI). This facility was extended until December 31, 2013.

Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dan memberikan tambahan limit fasilitas kredit sebesar Rp 52.000.000 ribu, sehingga jumlah keseluruhan fasilitas kredit modal kerja jangka pendek menjadi sebesar Rp 105.000.000 ribu.

On December 27, 2010, Bank Mandiri agreed to extend short-term Loan Working Capital and provided the additional limit credit facility amounting to Rp 52,000,000 thousand, with the total short-term loan working capital facility becoming Rp 105,000,000 thousand.





- 51 -

Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas kredit yang belum digunakan Perusahaan adalah sebesar Rp 82.000.001 ribu.

As of December 31, 2012, the Company’s unused credit facilities amounted to Rp 82,000,001 thousand.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan utang bank jangka panjang (Catatan 18).

This facility is secured by the same collateral as the long-term loans (Note 18).

Sehubungan dengan pinjaman yang disebutkan diatas, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam perjanjian (Catatan 18).

In relation to the above mentioned loans, the Company is required to fulfill certain covenants as stated in the agreements (Note 18).

15. UTANG USAHA 15. TRADE ACCOUNTS PAYABLE Jumlah utang usaha berdasarkan segmen operasi dan umur adalah sebagai berikut:

Trade accounts payable by operating segment and age category are as follows:

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

a. Berdasarkan segmen a. By operating segmentoperasi

Real estat 32.760.965 24.370.514 14.428.254 Real estateHotel 1.900.667 1.060.011 1.776.778 Hotel Pusat perbelanjaan 2.024.390 1.773.321 979.088 Shopping center

Jumlah 36.686.022 27.203.846 17.184.120 Total

b. Berdasarkan umur b. By age categoryBelum jatuh tempo 32.538.470 20.588.441 15.273.685 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 2.471.045 5.383.953 976.719 1 - 30 days31 - 60 hari 578.699 346.979 464.669 31 - 60 days61 - 90 hari 19.394 59.176 216.048 61 - 90 days91 - 120 hari 750.503 15.148 13.395 91 - 120 days> 120 hari 327.911 810.149 239.604 > 120 days

Jumlah 36.686.022 27.203.846 17.184.120 Total


Seluruh utang usaha merupakan utang dalam mata uang Rupiah dengan jangka waktu kredit satu sampai dua bulan. Bunga tidak dibebankan dikarenakan pembayaran biasanya dilakukan dalam periode kredit normal.

All trade accounts payable are in Rupiah currency with maturity of 1 to 2 months. No interest is charged as all payments are usually made within the normal credit period.





- 52 -

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER ACCOUNTS PAYABLE



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Jangka pendek Short-termPT Jaya Teknik 3.422.250 - - PT Jaya TeknikPT Maju Mapan Bangunindo 1.010.687 1.387.977 1.854.259 PT Maju Mapan BangunindoPT Jaya Kencana 569.443 1.236.133 - PT Jaya KencanaLain-lain 5.693.025 5.571.211 1.510.546 OthersJumlah 10.695.405 8.195.321 3.364.805 Total

Jangka panjang Long-termPT Sumber Kencana Graha 22.233.878 5.979.762 5.892.762 PT Sumber Kencana Graha


Pada tanggal 18 Pebruari 2009, MKD, entitas anak, mengadakan perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) dengan PT Sumber Kencana Graha (SKG) untuk pendanaan dalam rangka pembangunan sarana jalan interchange STA 11 (“Interchange”) di Metland Puri. Terkait dengan MoU ini, MKD memperoleh pinjaman dari SKG yang dikenakan bunga tetap 6,5% per tahun dan pinjaman jatuh tempo pada 3 bulan sejak pembangunan fisik interchange dimulai.

On February 18, 2009, MKD, a subsidiary, entered into Memorandum of Understanding agreement with PT Sumber Kencana Graha (SKG) for financing of the construction of STA 11 interchange road facilities (“Interchange”) at Metland Puri. In relation with this MoU, MKD received loan from SKG with fixed interest rate of 6.5% per annum and the loan due on 3 month after the commence of interchange physical construction.

Berdasarkan amandemen atas perjanjian tanggal 2 Juli 2012, bunga pinjaman diubah menjadi 10% per tahun. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal penandatanganan berita acara serah terima dari kontraktor.

Based on the amendment of agreement dated July 2, 2012, interest rate changed to 10% per annum. The payable due on the signing date of certificate of completion signed by the contractor.

17. UTANG PAJAK 17. TAXES PAYABLE



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pajak penghasilan final Final income taxesPengalihan hak atas tanah Transfer of land rights

dan/atau bangunan dan and/or building and penyewaan (Catatan 31) 19.565.405 13.586.703 10.856.386 rental (Note 31)

Jasa konstruksi 2.717.485 1.903.995 864.908 ConstructionPajak penghasilan Income taxes

Pasal 21 765.184 1.258.026 404.804 Article 21Pasal 23 dan 26 700.245 1.126.753 899.785 Article 23 and 26Pasal 25 664 - - Article 25Pasal 29 - entitas anak 407.004 18.866 264.327 Article 29 - subsidiaries

Pajak pembangunan I 612.871 481.724 440.395 Development tax IPajak pertambahan nilai 1.524.752 8.054.001 4.141.211 Value added taxPajak Bumi dan Bangunan Land and building tax

dan lainnya 352.655 88.554 10.677 and others

Jumlah 26.646.265 26.518.622 17.882.493 Total






- 53 -

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS

Saldo pinjaman berdasarkan fasilitas adalah sebagai berikut :

Outstanding loan based on type of facility are as follows :

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pinjaman kredit modal kerja 47.000.000 67.000.000 87.000.000 Working capital loanPinjaman transaksi khusus 60.000.000 79.999.999 82.275.517 Special transaction loanKredit investasi 40.285.355 - - Investment loanSub-jumlah 147.285.355 146.999.999 169.275.517 SubtotalBiaya transaksi yang belum

diamortisasi (1.770.000) (437.500) (481.525) Unamortized transaction costsJumlah 145.515.355 146.562.499 168.793.992 TotalBagian jatuh tempo dalam

satu tahun (48.230.000) (39.562.499) (29.518.475) Current maturitiesBagian jangka panjang 97.285.355 107.000.000 139.275.517 Long-term loans

Suku bunga per tahun 9,25%-10% 9%-12,7% 9%-12,5% Interest rate per annum


Rincian pinjaman berdasarkan jadual pembayaran adalah sebagai berikut:

The details of the loans based on the schedule of payments are as follows:

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Tidak lebih dari 1 tahun 50.000.000 39.999.999 30.000.000 Not longer than 1 yearLebih dari 1 tahun tetapi tidak Longer than 1 year but

lebih dari 5 tahun 97.285.355 107.000.000 139.275.517 not longer than 5 yearsJumlah 147.285.355 146.999.999 169.275.517 Total


Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan, sebagai berikut:

On December 28, 2009, the Company entered into several loan facility agreements with Bank Mandiri, which Bank Mandiri has provided loan facilities to the Company, as follows:

Fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka

panjang sebesar Rp 107.000.000 ribu dengan suku bunga sebesar 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014. Fasilitas kredit ini digunakan untuk melunasi pinjaman dari BNI.

Long-term Loan Working Capital amounting to Rp 107,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum and will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years payable quarterly until December 2014. This credit facility is used for payment of loan from Bank Negara Indonesia (BNI).

Fasilitas pinjaman transaksi khusus sebesar

Rp 90.000.000 ribu dengan suku bunga 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014.

Special Transaction Loan amounting to Rp 90,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum and will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years, payable quarterly until December 2014.





- 54 -

Suku bunga pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 9,25% per tahun.

Interest rate per annum as of December 31, 2012 is 9.25%.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya dengan hak tanggungan sebesar Rp 250.000.000 ribu, jaminan perusahaan dari PT Metropolitan Persada Internasional, piutang Mall Metropolitan sebesar Rp 3.200.000 ribu dan pendapatan Grup, Top Up Guarantee untuk cost overrun dan cash deficiency oleh PT Metropolitan Persada Internasional (Catatan 35).

The loan facilities are secured by Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets build-up on it with bear value of Rp 250,000,000 thousand, company guarantee from PT Metropolitan Persada International, receivable of Mall Metropolitan amounted to Rp 3,200,000 thousand and Group’s revenue, Top Up Guarantee for cost overrun and cash deficiency by PT Metropolitan Persada Internasional (Note 35).

Fasilitas kredit diatas mencakup kondisi dan persyaratan, antara lain, bahwa Perusahaan harus menjaga likuiditas dan solvabilitas Perusahaan dengan rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,5 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 1,00 kali. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.

The above credit facilities contain covenants which among others that the Company should maintain liquidity and solvency with minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.5, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 1.00. At December 31, 2012, the Company has fulfilled these ratios.

Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 24 tanggal 12 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 250 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Mal Grand Metropolitan, Bekasi. Jangka waktu pinjaman 66 bulan sampai dengan bulan Maret 2018 termasuk 24 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,75% per tahun.

Based on credit facility agreement No. 24 dated September 12, 2012, the Company obtained long-term investment loan facility from Bank Mandiri with maximum funding limit of Rp 250 billion which is used to finance the project of Grand Metropolitan Mal, Bekasi. The loan term is 66 months until March 2018, including 24 months grace period, payable on a quarterly basis and bears 9.75% floating interest rate per annum.

Fasilitas ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 8188, HGB No. 8267 dan HGB No. 8463 dengan hak tanggungan sebesar Rp 275.000.000 ribu dan secara cross default dengan agunan seluruh fasilitas Perusahaan di Bank Mandiri.

This loan facility is secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 8188, HGB No. 8267 and HGB No. 8463 with bear value of Rp 275,000,000 thousand and cross default with all the Company’s collateral in Bank Mandiri.

Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.

The investment loan facility contain covenants that the Company should maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0. As of December 31, 2012, the Company has fulfilled these ratios.

Disamping itu, fasilitas kredit juga memuat pembatasan antara lain, membatasi perolehan fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, memindahtangankan barang jaminan atau agunan kepada pihak lain, mengikatkan diri sebagai penjamin, membagikan deviden, meningkatkan atau menurunkan modal dasar atau modal disetor dan merubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris.

Furthermore, the credit facilities also include certain covenants that limit the Company’s ability to received credit facility or loan from other banks or other financial institution, transfer collateral to other parties, act as a guarantor, distribute dividends, increase or lower authorized or paid-up capital and change the composition of Directors and Board of Commissioners.





- 55 -

Perusahaan telah menerima surat persetujuan dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/D4.228/2010 tanggal 28 Oktober 2010 untuk melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan, perubahan modal ditempatkan dan disetor, perubahan pemegang saham, serta perubahan susunan anggota direksi dan komisaris Perusahaan. Perusahaan harus melaporkan kepada Bank Mandiri rencana pembagian dividen, dengan syarat Perusahaan harus menjaga financial covenant yang ditetapkan Bank Mandiri, pembagian dividen dilaporkan selambat-lambatnya satu bulan sejak pembagian dividen dan pembagian dividen tidak mengganggu pemenuhan kewajiban kepada Bank Mandiri.

The Company has received an approval letter No. CBG.CB2/D4.228/2010 from Bank Mandiri dated October 28, 2010 allowing the Company to conduct Initial Public Offering (IPO), amend the articles of association, change the issued and paid-in capital, change the stockholders composition, so as change the composition of the Company’s Board of Directors and Commissioners. The Company shall report to Bank Mandiri its plan to distribute dividends, with covenants, that the Company shall maintain its financial covenants determined by Bank Mandiri, the dividend distribution shall be reported no later than one month after dividends distribution and dividends distribution does not interfere with the fulfillment of obligation to Bank Mandiri.

19. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA DAN UANG MUKA PENJUALAN

19. UNEARNED REVENUE AND SALES ADVANCES

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Uang muka penjualan 84.013.923 63.676.554 42.658.647 Sales advancesTitipan pelanggan 39.905.269 32.612.143 11.138.349 Customers' depositsPendapatan sewa diterima

dimuka 52.033.608 53.986.104 44.083.359 Unearned rental revenue

Jumlah 175.952.800 150.274.801 97.880.355 TotalBagian yang direalisasi

dalam satu tahun (133.281.740) (136.314.368) (89.162.130) Current maturities

Bagian jangka panjang 42.671.060 13.960.433 8.718.225 Long-term portion


Rincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut:

The details of sales advances based on percentage of sales price are as follows:

1 Januari/


Persentase dari harga jual 2012 2011 2010 Percentage of sales priceRp '000 Rp '000 Rp '000

< 20% 12.536.621 15.142.322 7.009.658 < 20%20% - 49,99% 5.438.183 3.325.153 7.561.969 20% - 49,99%50% - 99,99% 7.302.503 12.114.626 3.942.154 50% - 99,99%

58.736.616 33.094.453 24.144.866

Jumlah 84.013.923 63.676.554 42.658.647 Total

100%100%


Seluruh pendapatan sewa diterima dimuka dan uang muka penjualan dalam mata uang Rupiah.

All unearned rental revenue and sales advances are in Rupiah.





- 56 -

Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan rumah tinggal dan tanah pada perumahan di Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng dan Metland Cibitung yang belum memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai pendapatan. Uang muka penjualan dari Kondotel Horison Seminyak merupakan selisih lebih antara uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek.

Sales advances mainly represent advances received from sale of land and residential houses in Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng and Metland Cibitung which has not yet fulfilled the condition to be recognized as revenue. Sales advance from Condotel Horison Seminyak represent excess cash received from the income recognized based on the project’s percentage of completion.

Titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu dan biaya yang harus ditanggung pembeli sehubungan dengan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan, pengurusan sertifikat, perijinan dan lainnya.

Customers’ deposits represent payment from buyers which are cancellable anytime and costs to be borne by the buyers in connection with acquisition of land and buildings, arrangement of certificates, licenses and other.

Pendapatan sewa diterima dimuka merupakan pendapatan diterima dimuka atas sewa pusat perbelanjaan di Mal Metropolitan, Bekasi dan Plaza Metropolitan, Tambun.

Unearned rental revenue represents unearned revenue on shopping centre rental at Metropolitan Mall, Bekasi and Plaza Metropolitan, Tambun.

20. MODAL SAHAM 20. CAPITAL STOCK

Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/

Number of Percentage Total paid-inNama pemegang saham shares of ownership capital stock Name of stockholder

% Rp '000

Reco Newtown Pte., Ltd., Reco Newtown Pte., Ltd.,Singapura 2.842.250.000 37,50 284.225.000 Singapore

PT Metropolitan Persada PT Metropolitan PersadaInternasional 1.719.260.000 22,68 171.926.000 Internasional

Netstar Holdings Limited, British Netstar Holdings Limited, BritishVirgin Islands 1.056.958.188 13,95 105.695.819 Virgin Islands

BNYM SA/NV Bank Kustodian BNYM SA/NV Custodian Bank ofdari Bank of Singapore Limited, Bank of Singapore Limited,Singapura 1.112.500.000 14,68 111.250.000 Singapore

Nanda Widya, Presiden Direktur 5.000.000 0,07 500.000 Nanda Widya, President DirectorFreddy Soetanto, Direktur 2.947.500 0,04 294.750 Freddy Soetanto, DirectorThomas Johannes Angfendy, Thomas Johannes Angfendy,

Direktur 2.500.000 0,03 250.000 DirectorPandu Gunandito, Direktur 2.500.000 0,03 250.000 Pandu Gunandito, DirectorAnhar Sudradjat, Direktur 2.500.000 0,03 250.000 Anhar Sudradjat, DirectorMasyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 832.917.312 10,99 83.291.731 Public (each below 5%)Jumlah 7.579.333.000 100,00 757.933.300 Total

31 Desember/December 31, 2012





- 57 -



% Rp '000




BNYM SA/NV Bank Kustodian BNYM SA/NV Custodian Bank ofdari Bank of Singapore Limited, Bank of Singapore Limited,Singapura 1.112.500.000 14,68 111.250.000 Singapore

Nanda Widya, Presiden Direktur 5.000.000 0,07 500.000 Nanda Widya, President DirectorFreddy Soetanto, Direktur 2.555.000 0,03 255.500 Freddy Soetanto, DirectorThomas Johannes Angfendy, Thomas Johannes Angfendy,

Direktur 2.500.000 0,03 250.000 DirectorPandu Gunandito, Direktur 2.500.000 0,03 250.000 Pandu Gunandito, DirectorAnhar Sudradjat, Direktur 2.500.000 0,03 250.000 Anhar Sudradjat, DirectorMasyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 767.278.000 10,12 76.727.800 Public (each below 5%)Jumlah 7.579.333.000 100,00 757.933.300 Total

31 Desember/December 31, 2011



% Rp '000




Jumlah 5.684.500.000 100,00 568.450.000 Total

1 Januari/January 1, 2011/31 Desember/December 31, 2010

Berdasarkan Akta No. 75 tanggal 11 Maret 2011, dari Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum saham perdana dengan jumlah saham yang ditawarkan sejumlah 1.894.833 ribu saham.

Based on Deed No. 75 dated March 11, 2011, of Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notary in Jakarta, the shareholder’s agreed the share listing in Indonesia Stock Exchange through initial public offering with total share to be offered totaling 1,894,833 thousand shares.





- 58 -

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

1 Januari/

31 Desember/ January 1, 2011/December 31, 31 Desember/

2012 dan/ December 31,and 2011 2010Rp '000 Rp '000

Penurunan modal setelah The reduction of paid-in capital,eliminasi saldo defisit after eliminating deficit indalam rangka kuasi connection with thereorganisasi pada quasi-reorganization tanggal 31 Desember 2004 8.594 8.594 dated December 31, 2004

Agio saham dari penawaranumum saham Perusahaan Additional paid-in capitalkepada masyarakat sebesar from initial public1.894.833 ribu saham offering totalingdengan nilai nominal Rp 100 1,894,833 thousand shares per saham dan harga with par value of Rp 100penawaran Rp 240 per share offeredper saham 265.276.620 - at Rp 240 per share

Jumlah 265.285.214 8.594 TotalDikurangi dengan biaya

emisi saham (27.406.926) - Less stock issuance costSaldo tambahan modal Balance of additional paid-in

disetor 237.878.288 8.594 capital

22. OPSI SAHAM 22. STOCK OPTIONS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Maret 2011, pemegang saham menyetujui program opsi kepemilikan saham perseroan oleh manajemen (MSOP).

Based on General Shareholders Meeting dated March 11, 2011, the shareholders agreed the Company's stock option plan by management (MSOP).

Pelaksanaan program MSOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dalam 2 (dua) tahap dengan rincian sebagai berikut:

MSOP program implementation will be done by issuing option rights in 2 (two) phases, as follows:

Tahap I Phase I

Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% dari jumlah hak opsi yang akan diterbitkan dalam program MSOP dan akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2012.

The number of option rights to be issued is at a maximum of 50% of the option right issued in MSOP program and will be given to the MSOP program participants in February 2012.

Tahap II Phase II

Sebesar sisa dari hak opsi dalam program MSOP akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2013.

For the rest of the option in the program will be granted to MSOP program participants in February 2013.





- 59 -

Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan di kemudian hari, sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahunnya dan harga pelaksanaan akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yaitu sekurang-kurangnya 90,0% dari harga rata-rata penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) hari bursa berturut turut di pasar reguler sebelum periode pelaksanaan. Pelaksanaan Program MSOP akan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan oleh Direksi Perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The implementation of the option period will be determined at a later date and at least two (2) implementation periods for each year and the execution price will be determined by reference to the provisions contained in Article V.2.2 Regulation I-A Attachment I Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004, which is at least 90.0% of the average closing price of the listed company’s shares for the period of 25 exchange days in regular market before the start of the option period. The MSOP program will be carried out according to the terms and conditions applied by the Company’s Directors according to the prevailing laws.

Berdasarkan surat Perusahaan No. 002/Corpsec/Metland/II/2012 tanggal 10 Pebruari 2012 kepada PT Bursa Efek Indonesia, Perusahaan menyampaikan rencana pelaksanaan MSOP PT Metropolitan Land Tbk untuk Opsi Tahap I dan II masing-masing sejumlah 37.896.500 saham opsi untuk membeli saham dengan vesting period sampai dengan Maret 2014. Harga pelaksanaan untuk Tahap I yaitu sebesar Rp 205 per saham mengacu pada harga rata-rata perdagangan saham MTLA di BEI pada penutupan perdagangan tanggal 5 Januari 2012 sampai dengan tanggal 9 Pebruari 2012.

Based on the Company’s letter No. 002/Corpsec/Metland/II/2012 dated February 10, 2012 to the Indonesia Stock Exchange, the Company submitted the MSOP implementation plan for PT Metropolitan Land Tbk for Option phases I and II, respectively 37,896,500 stock options to purchase shares with vesting period until March 2014. The exercise price for the Phases I in the amount of Rp 205 per share refers to the average trading price of MLTA shares on IDX at the close of trading on January 5, 2012 until February 9, 2012.

Pada tahun 2012, jumlah hak opsi tahap I telah didistribusikan kepada para peserta MSOP. Opsi yang beredar pada tahun 2012 sebanyak 37.896.500 lembar saham, dimana selama tahun 2012 opsi ini belum dilaksanakan.

In 2012, the number of option rights for phase I has been distributed to the participants of the MSOP program. Outstanding option issued in 2012 are 37,896,500 shares, wherein in 2012, there are no options exercised.

Beban kompensasi program pemberian opsi pada tahun 2012 sebesar Rp 1.314.625 ribu (Catatan 28).

Compensation expense for options granted in 2012 amounted to Rp 1,314,625 thousand (Note 28).

Nilai wajar dari hak opsi MSOP tahap pertama diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model Black-Scholes.

The fair value of the MSOP first phase was estimated at grant date of option rights using the Black Scholes model.





- 60 -

Perhitungan MSOP dilakukan oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The MSOP calculation is done by independent actuary PT Eldridge Gunaprima Solution. Key assumptions used in calculating the fair value of options are as follows:

Tingkat suku bunga bebas risiko Risk free interest ratePeriode pelaksanaan Exercise period

1 - 30 September 2014/March 1 - 30, 2014 andSeptember 1 - 30, 2014

Perkiraan ketidakstabilan Expected volatility of the harga saham share price

Perkiraan dividen Expected dividends1%

Tahap / Phase I2012

Asumsi/Assumption

5% per tahun/per annum1 - 30 Maret 2014 dan

21% per tahun/per annum

23. CADANGAN UMUM DAN DEVIDEN TUNAI 23. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS Cadangan umum General reserve Perusahaan menyisihkan cadangan umum sebesar Rp 1.000.000 ribu. Cadangan tersebut ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 27 April 2012, terkait dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, dimana Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba setiap tahun buku untuk cadangan umum apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

The Company provided a general reserve amounting to Rp 1,000,000 thousand. Such reserve was determined in the annual general stockholders meeting dated April 27, 2012, in connection with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007, where the Company shall provide appropriation in certain amount of its profit each year for general reserve if there is avalaible retained earnings, until the general reserve reached at least 20% of the issued and paid-in capital.

Deviden tunai Cash dividends Berdasakan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 274 tanggal 27 April 2012 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2011 untuk pembagian deviden final sebesar Rp 31.302.646 ribu atau Rp 4,13 per saham, termasuk didalamnya deviden interim sebesar Rp 10.004.720 ribu dibayarkan tanggal 28 Oktober 2011, dan Rp 21.297.926 ribu dibayarkan pada tanggal 6 Juni 2012.

Based on stockholders meeting as stated in Deed No. 274 dated April 27, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends from the 2011 profit of Rp 31,302,646 thousand or Rp 4.13 per share, which including interim dividend amounted to Rp 10,004,720 thousand was paid in October 28, 2011 and Rp 21,297,926 thousand was paid on June 6, 2012.





- 61 -

24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 24. NON-CONTROLLlNG INTEREST

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

a. Kepentingan nonpengendali a. Non-controlling interests inatas aset bersih entitas net assets of subsidiaries anakPT Metropolitan Permata PT Metropolitan Permata

Development dan entitas Development and itsanak 37.035.635 19.347.604 17.999.687 subsidiaries

PT Kembang Griya Cahaya 730 569 - PT Kembang Griya CahayaPT Sumbersentosa Guna PT Sumbersentosa Guna

Lestari 9.648 9.041 3.086 LestariPT Fajar Putera Dinasti 11.624 266 250 PT Fajar Putera DinastiPT Metropolitan Global PT Metropolitan Global

Management 50 82 114 Management

Jumlah 37.057.687 19.357.562 18.003.137 Total


2012 2011

Rp '000 Rp '000

b. Kepentingan nonpengendali b. Non-controlling interests inatas laba (rugi) bersih entitas anak net income (losses) of subsidiariesPT Metropolitan Permata PT Metropolitan Permata

Development dan entitas anak 205.534 (1.738) Development and its subsidiariesPT Kembang Griya Cahaya 161 569 PT Kembang Griya CahayaPT Sumbersentosa Guna Lestari 607 5.955 PT Sumbersentosa Guna LestariPT Fajar Putera Dinasti 1.608 16 PT Fajar Putera DinastiPT Metropolitan Global PT Metropolitan Global

Management (32) (32) Management Jumlah 207.878 4.770 Total





- 62 -

25. PENDAPATAN USAHA 25. REVENUES

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Real Estat Real EstatePenjualan tanah dan/atau

bangunan 351.688.457 310.633.583 Sale of land and/or buildingsPenjualan kondotel 78.875.780 9.780.684 Sale of condotelPenjualan kavling tanah 32.352.694 11.913.112 Sale of parcels of landPenjualan ruko 14.903.876 26.538.275 Sale of office houses

Pusat perbelanjaan Shopping centerSewa ruang 81.018.610 76.142.489 Space rentalsJasa layanan dan Service and maintenance

pemeliharaan 28.049.388 27.384.841 chargesUtilitas 23.940.358 21.730.068 Utilities

Hotel HotelKamar 31.013.744 24.741.898 RoomsMakanan dan minuman 25.807.913 23.627.026 Food and beveragesLain-lain 3.175.701 3.127.291 Others

Pusat rekreasi Recreation centerPenjualan tiket 2.321.340 1.718.855 Ticket salesLain-lain 185.093 269.118 Others

Lain-lain 5.396.419 4.173.336 Others

Jumlah 678.729.373 541.780.576 Total

Tidak terdapat pendapatan usaha dari pihak berelasi.

There is no revenue from related party.

Tidak terdapat pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.

There is no revenue from customers that represents 10% of total revenues.





- 63 -

26. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK

PENJUALAN 26. DIRECT COSTS AND COST OF SALES

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Real estat Real EstateTanah dan/atau bangunan 163.582.391 147.914.562 Land and/or buildingsKondotel 43.102.795 5.836.974 CondotelKavling tanah 7.596.065 5.161.864 Parcels of landRuko 7.483.243 11.125.390 Office house

Pusat perbelanjaan Shopping centerListrik, air dan gas 26.185.452 26.625.690 Electricity, water and gasGaji dan kesejahteraan Salaries and employees'

karyawan 6.905.629 6.595.837 welfarePerbaikan dan pemeliharaan 3.191.175 3.090.068 Repairs and maintenanceKebersihan 1.327.250 1.092.153 Cleaning services Parkir dan keamanan 1.270.242 892.898 Parking and securityLain-lain 542.940 362.239 Others

Hotel HotelGaji dan kesejahteraan Salaries and employees'

karyawan 5.983.070 4.633.262 welfareMakanan dan minuman 5.957.375 5.248.914 Foods and beveragesListrik, air dan gas 5.087.429 4.087.520 Electricity, water and gasBahan baku dan

perlengkapan 2.843.576 2.071.989 Materials and suppliesPerbaikan dan pemeliharaan 895.612 658.910 Repairs and maintenanceLain-lain 991.715 920.564 Others

Pusat rekreasi 1.050.846 931.787 Recreation centerPenyusutan (Catatan 12 dan 13) 24.172.885 21.639.315 Depreciation (Notes 12 and 13)Lain-lain 741.051 644.574 Others

Jumlah 308.910.741 249.534.510 Total

Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi.

There is no purchase made and expense incurred to related party.





- 64 -

27. BEBAN PEMASARAN 27. MARKETING EXPENSES

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Iklan dan promosi 25.119.951 17.899.593 Advertising and promotionJasa pemasaran 5.110.676 693.552 Marketing feeGaji dan tunjangan karyawan 1.599.231 1.404.649 Salaries and allowanceAlat tulis dan cetakan 443.992 173.649 Stationery and printingKomisi kartu kredit 415.439 452.649 Credit card commissionLain-lain 481.400 486.156 Others

Jumlah 33.170.689 21.110.248 Total

28. BEBAN ADMINISTRASI 28. ADMINISTRATIVE EXPENSES

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Gaji dan tunjangan karyawan 70.059.422 51.998.075 Salaries and allowancesImbalan kerja (Catatan 33) 4.713.826 4.850.801 Employee benefits (Note 33)Perbaikan dan pemeliharaan 3.135.248 1.335.923 Repair and maintenanceTransportasi dan perjalanan 2.887.089 2.085.646 Transportation and travellingJasa profesional 2.430.910 2.099.846 Professional feeAlat tulis kantor dan cetak 2.326.485 2.483.205 Stationery and printingSewa 2.239.300 1.108.389 RentalPenyusutan (Catatan 13) 1.893.551 1.411.285 Depreciation (Note 13)Jasa manajemen hotel Hotel management fee (Notes 35

(Catatan 35 dan 37) 1.872.458 1.626.175 and 37)Pajak dan perijinan 1.369.813 1.542.725 Tax and licenseTelekomunikasi 1.343.426 1.144.099 TelecommunicationAsuransi 1.326.048 1.040.166 InsuranceBeban MSOP (Catatan 22) 1.314.625 - MSOP expenses (Note 22)Jamuan dan representasi 1.195.505 1.862.854 Entertainment and representationListrik, air dan gas 1.095.100 868.945 Electricity, water and gasSistem informasi 668.414 334.440 Information systemBahan bakar minyak 552.112 521.730 FuelKerugian penurunan nilai piutang Impairment losses on receivables

(Catatan 7) 548.248 349.024 (Note 7)Pengadaan dan pelatihan 498.394 496.220 Recruitment and trainingJasa keamanan 447.756 216.381 Security servicesLain-lain 3.309.931 1.569.525 Others

Jumlah 105.227.661 78.945.454 Total

29. BEBAN KEUANGAN 29. FINANCIAL COST

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Bunga utang bank 14.589.215 20.327.259 Interest on bank loansLainnya 129.296 129.187 Others

Jumlah 14.718.511 20.456.446 Total





- 65 -

30. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN 30. OTHER GAINS AND LOSSES

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Penghasilan administrasi 3.837.234 3.670.491 Administration incomeLain-lain - bersih 4.405.312 436.914 Others - net

Jumlah 8.242.546 4.107.405 Total

31. PAJAK PENGHASILAN 31. INCOME TAX

Beban pajak Grup terdiri dari: Tax expense of the Group’s consists of the

following:

2012 2011Rp '000 Rp '000

Pajak penghasilan final (36.876.159) (29.944.159) Final income taxPajak kini (397.822) (7.966) Current taxPajak tangguhan (1.166.147) (1.634.177) Deferred tax

Jumlah beban pajak (38.440.128) (31.586.302) Total tax expense

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Rincian beban pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:

The details of final income tax expense are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000Pajak penghasilan final Final income tax

Perusahaan The CompanyPenyewaan dan jasa

pemeliharaan 12.324.547 11.599.786 Rental and service charges Pajak pengalihan hak atas Transfer of land rights

tanah dan/atau bangunan 9.762.864 9.925.923 and/or buildings tax

Jumlah 22.087.411 21.525.709 Total

Entitas anak SubsidiariesPenyewaan dan jasa

pemeliharaan 548.343 302.349 Rental and service charges Pajak pengalihan hak atas Transfer of land rights

tanah dan/atau bangunan 14.240.405 8.116.101 and/or buildings tax

Jumlah 14.788.748 8.418.450 Total

Jumlah beban pajak penghasilan final 36.876.159 29.944.159 Total final income tax expense





- 66 -

Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:

The details of final income tax payables are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal tahun 13.586.703 10.856.386 Beginning of the yearPajak penghasilan final atas Final income tax on current

pendapatan usaha tahun berjalan 36.876.159 29.944.159 year revenuesMutasi bersih pajak dibayar

dimuka atas uang muka Net movement in the prepaid taxpenjualan dan pendapatan of sale advances andditerima dimuka 1.303.121 1.732.727 unearned revenues

Pajak penghasilan final yang telah Final income tax deducted bydipotong pihak ketiga atau disetor third party or paid by thesendiri tahun berjalan (32.200.578) (28.946.569) Group in the current year

Saldo akhir tahun 19.565.405 13.586.703 End of the year

Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before tax per consolidated statements of comprehensive income and tax income (loss) are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000Laba sebelum pajak menurut Profit before tax per consolidated

laporan laba rugi komprehensif statements of comprehensivekonsolidasian 242.335.356 188.194.112 income

Laba entitas anak sebelumpajak penghasilan 109.098.938 60.961.097 Profit before tax of subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 133.236.418 127.233.015 Profit before tax of the CompanyLaba sebelum pajak atas

penghasilan yang pajaknya Profit before tax on operationsbersifat final (115.378.060) (112.978.275) subjected to final tax

Laba atas penghasilan yang Profit on operations subjectedpajaknya bersifat tidak final 17.858.358 14.254.740 to nonfinal tax

Perbedaan temporer: Temporary difference:Imbalan kerja 710.059 (2.768.331) Employee benefitsAmortisasi aset lain-lain (75.537) - Amortization of other assetCadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai 146.344 224.305 losses

Jumlah 780.866 (2.544.026) Total





- 67 -

2012 2011

Rp '000 Rp '000Perbedaan yang tidak dapat Nondeductible expenses

diperhitungkan menurut fiskal: (nontaxable income):Perjamuan, sumbangan dan Entertainment, donation and

representasi 291.562 702.832 representationBeban MSOP 1.314.625 - MSOP expensesPenghasilan bunga yang Interest income already

telah dikenakan pajak final (10.432.366) (8.362.036) subject to final tax

Jumlah (8.826.179) (7.659.204) Total

Laba kena pajak Perusahaan 9.813.045 4.051.510 The Company's taxable incomeRugi fiskal tahun-tahun sebelumnya (5.701.743) (9.753.253) Prior years tax lossesPemanfaatan atas rugi fiskal tahun- Utilization of prior year tax losses

tahun sebelumnya dihapuskan that have been eliminated relatedsehubungan estimasi kompensasi to estimated tax losses whichrugi fiskal yang dapat dimanfaatkan (4.111.302) - can be compensated

Akumulasi Rugi Fiskal Accumulated Tax Loss ofPerusahaan - (5.701.743) the Company

Akumulasi rugi fiskal dan laba kena pajak Perusahaan untuk tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

The accumulated fiscal loss and taxable income for 2011 are in accordance with the corporate tax filed with the Tax Service Office.

Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.

Rincian aset pajak tangguhan Grup terdiri dari: Deferred tax assets of the Group consists of the

following:

Dikreditkan Dikreditkan1 Januari/ (dibebankan) (dibebankan)

January 1, 2010/ ke laba rugi/ ke laba rugi/31 Desember/ Credited 31 Desember/ Credited 31 Desember/December 31, (charged) December 31, (charged) December 31,

2010 to income 2011 to income 2012Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Perusahaan The CompanyTrade accounts

Piutang usaha 120.002 56.077 176.079 36.586 212.665 receivableAset lain-lain - - - (18.884) (18.884) Other assetsLiabilitas imbalan Employee benefits

kerja 858.198 (769.789) 88.409 177.514 265.922 obligationRugi fiskal 2.438.313 (1.012.878) 1.425.435 (1.425.435) - Tax loss

Sub-jumlah 3.416.513 (1.726.590) 1.689.923 (1.230.219) 459.703 Subtotal

Entitas anak SubsidiariesLiabilitas imbalan Employee benefits

kerja - 89.345 89.345 67.140 156.485 obligationRugi fiskal - 3.068 3.068 (3.068) - Tax loss

Sub-jumlah - 92.413 92.413 64.072 156.485 Subtotal

Aset pajak tangguhan 3.416.513 (1.634.177) 1.782.336 (1.166.147) 616.188 Deferred tax assets





- 68 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before tax is as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000Laba sebelum pajak menurut Profit before tax per consolidated

laporan laba rugi komprehensif statements of comprehensivekonsolidasian 242.335.356 188.194.112 income

Laba entitas anak sebelum Profit before tax ofpajak 109.098.938 60.961.097 subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 133.236.418 127.233.015 Profit before tax of the CompanyLaba sebelum pajak atas Profit before tax on operations

penghasilan yang bersifat final (115.378.060) (112.978.275) subjected to final taxLaba atas penghasilan yang Profit on operations subjected

pajaknya bersifat tidak final 17.858.358 14.254.740 to nonfinal tax

Pajak dengan tarif yang berlaku (25%) (4.464.589) (3.563.685) Tax at effective tax rate (25%)

Pengaruh pajak atas: Tax effect of:Penghasilan tidak kena pajak

(beban yang tidak dapat Nontaxable incomediperhitungkan) 2.206.545 1.914.802 (nondeductible expenses)

Realisasi atas rugi fiskal Recoverable of prior yeartahun sebelumnya 1.027.825 - tax losses

Jumlah beban pajak tidak final Total non final tax charge -Perusahaan (1.230.219) (1.648.883) Company

Entitas anak: Subsidiaries:Beban pajak kini (397.822) (7.966) Current taxManfaat pajak tangguhan 64.072 14.706 Deferred tax income

Jumlah beban pajak tidak final (1.563.969) (1.642.143) Total nonfinal tax expenseBeban pajak penghasilan final (36.876.159) (29.944.159) Final income tax expense

Jumlah beban pajak (38.440.128) (31.586.302) Total tax expense

32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE Berikut ini adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba per saham dasar:

The computation of earnings per share is based on following data:

Laba Earning

2012 2011Rp '000 Rp '000

Laba tahun berjalan yang dapat Profit for the year attributable diatribusikan kepada pemilik to owners of the Company which entitas induk yang digunakan untuk is used in the calculation of basic perhitungan laba per saham dasar 203.687.350 156.603.040 earnings per share





- 69 -

Jumlah Saham Number of shares

2012 2011Saham/ Shares Saham/ Shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number ofbiasa untuk perhitungan laba ordinary shares for computationbersih per saham dasar: of basic earnings per shareJumlah awal periode dengan Beginning number with par value

nilai nominal Rp 100 per of Rp 100 per share in 2012saham tahun 2012 dan 2011 7.579.333.000 5.684.500.000 and 2011

Tambahan saham beredarberasal dari penawaran Additional shares issuedumum saham perdana - 1.007.116.718 from initial public offering

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number ofsaham untuk tujuan perhitungan shares for computation oflaba per saham dasar 7.579.333.000 6.691.616.718 basic earnings per share

Pengaruh efek berpotensi Effect of diluted potential ordinarysaham biasa yang dilutif shares arising from employeeopsi saham 18.945.552 - and management stock option

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number ofsaham untuk tujuan perhitungan shares for calculation oflaba bersih per saham dilusian 7.598.278.552 6.691.616.718 diluted earnings per share

Laba per saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2012 mencerminkan pengaruh atas opsi saham karyawan yang beredar.

Diluted earnings per share as of December 31, 2012, reflect the effect of te management stock options which are outstanding.

33. IMBALAN KERJA 33. EMPLOYEE BENEFITS Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Grup karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Grup (walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dapat dikembalikan kepada Grup, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh liabilitas imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Grup untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Grup.

The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group has participated in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. This reimbursement right of the insurance policy is an assets programs of the Group, since the proceeds of the policy (a) can be used only to pay or fund employee benefits under a defined benefit plan; and (b) are not available to the Group’s own creditors (even in bankruptcy) and cannot be paid to the Group, unless either the proceeds represent surplus assets that are not needed for the policy to meet all the related employee benefit obligations; or the proceeds are returned to the Group to reimburse it for employee benefits already paid.

Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca kerja tersebut adalah 673 karyawan tahun 2012 dan 788 karyawan tahun 2011.

The number of employees entitled to the benefits are 673 employees in 2012 and 788 employees in 2011.

Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja bagi karyawan yang memenuhi persyaratan.

The Group also provides other long-term employee benefits such as long service award for their qualifying employees.





- 70 -

Beban imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di laba rugi adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits and other long-term employee benefit expense recognized in income are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Biaya jasa kini 3.140.271 2.128.711 Current service costBiaya bunga 1.920.071 1.766.669 Interest costKerugian aktuarial 835.310 196.305 Net actuarial lossBiaya jasa lalu 716.988 126.740 Past service costKeuntungan kurtailmen dan Gain on curtailments and

penyelesaian - (718.415) settlementsHasil yang diharapkan dari Expected return on

hak penggantian (1.898.814) (473.156) reimbursement rightPengaruh pembatasan aset - 1.823.947 Effect of asset limitationJumlah 4.713.826 4.850.801 Total

Liabilitas imbalan kerja Grup yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits obligation of the Group included in consolidated statements of financial position are as follows:

1 Januari/January 1,

2011/31 Desember/

31 Desember/December 31, December 31,2012 2011 2010

Rp '000 Rp '000 Rp '000

Nilai kini liabilitas 41.891.137 34.479.251 23.172.320 Present value of obligationBiaya jasa lalu belum diakui (1.504.148) (1.630.888) (1.950.187) Unrecognized past service costKerugian (keuntungan) Unrecognized actuarial losses

aktuarial belum diakui 792.090 (11.044.652) (2.866.347) (gains)Nilai wajar hak penggantian Fair value of reimbursement right

diakui sebagai aset (34.758.699) (20.086.652) - recognized as an asset

Liabilitas bersih 6.420.380 1.717.059 18.355.786 Net liability

Mutasi nilai kini aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of the plan assets in the current year were as follows:

Program dana pensiun/Defined pension plan2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal nilai wajar aset program 20.086.652 - Beginning fair value of plan assetsImbal hasil ekspektasian aset program 1.898.814 473.156 Expected return on plan assetsKeuntungan (kerugian) aktuarial 14.970.258 (846.768) Actuarial gains (losses)Kontribusi pemberi kerja - 20.460.264 Contributions from the employerPembayaran manfaat (2.197.025) - Benefits paid

Saldo akhir nilai wajar aset program 34.758.699 20.086.652 Ending fair value of plan assets





- 71 -

Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut:

The major categories of plan assets, and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category, are as follows:

2012 2011 2012 2011% % Rp '000 Rp '000

Instrumen ekuitas 15% 15% 16.458.660 16.893.365 Equity instrumentsPasar uang 6% 6% 18.135.000 3.100.000 Money marketLain-lain 8% 8% 165.039 93.287 OthersImbalan hasil ekspektasian Weighted average

rata-rata tertimbang 10,26% 13,56% 34.758.699 20.086.652 expected return

Expected return

Tingkat imbal

Fair value of plan assetshasil ekspektasian/ Nilai wajar aset program/

Hak penggantian terdiri dari investasi pada pasar uang 52,21% dan 15,4%, instrumen ekuitas 47,38% dan 84,1% dan lainnya 0,42% dan 0,5% masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

The reimbursement right consist of investment in money market of 52.21% and 15.4%, equity instrument of 47.38% and 84.1% and others of 0.42% and 0.5% in 2012 and 2011, respectively.

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of the defined benefit obligation in the current year are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Saldo awal tahun 34.479.251 23.172.320 Beginning of yearBiaya jasa kini 2.785.518 2.128.711 Current service costBiaya bunga 1.892.955 1.766.669 Interest costKerugian aktuarial 3.919.758 9.035.359 Actuarial loss Liabilitas akibat perpindahan Liability due to employee

karyawan - (43.205) transferBiaya jasa lalu 18.406 - Past service costPenyesuaian efek penerapan awal 1.002.778 - Adjustment due to first valuationEfek kurtailmen - (741.779) Effect of curtailmentPembayaran manfaat (2.207.529) (838.824) Benefit paid

Saldo akhir tahun 41.891.137 34.479.251 End of year

Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: The history of adjustments is as follows:

2012 2011 2010 2009 2008Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Nilai kini liabilitas Present value of definedimbalan pasti 41.891.137 34.479.251 23.172.320 21.723.691 15.582.237 benefit obligation

Penyesuaian Adjustments onliabilitas program (5.832.523) 4.499.765 (167.695) (385.202) 361.724 plan liabilities

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas imbalan kerja Grup.

Management believes that the estimated on employee benefits are adequate to cover the Group’s employee benefits obligation.





- 72 -

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing employee benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2012 2011

Tingkat diskonto per tahun 5,25% 6% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 7% 7% Salary increment rate per annumUmur pensiun normal 55 - 60 55 - 60 Normal retirement ageTingkat mortalitas TMI 3 TMI 2 Mortality rate

34. AKUISISI ENTITAS ANAK 34. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES Pada tanggal 14 Maret 2011, MPD, entitas anak, mengakuisisi 99,00% atau sebanyak 15.840 saham PT Agus Nusa Penida (ANP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 15.840 juta dari pihak-pihak berelasi. Pembelian saham ini merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. ANP bergerak dalam bidang pembangunan kondominium dan penyediaan jasa, sarana hotel dan lainnya.

On March 14, 2011, MPD, a subsidiary, acquired 99.00% equity ownership or a total of 15,840 shares of PT Agus Nusa Penida (ANP) at acquisition cost of Rp 15,840 million from related parties. The share purchases are restructuring transactions between entities under common control. ANP is engaged in the development of condominium and providing services, hotel facilities and others.

Akuisisi tersebut dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha sehingga diperlukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 telah digabung dan disajikan kembali untuk mencerminkan akuisisi seolah-olah ANP telah dimiliki sejak awal tahun 2010. Untuk tujuan penyajian, ekuitas entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 disajikan dalam akun “Ekuitas entitas anak yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The acquisition constituted restructuring transaction among entities under common control and are accounted for using the pooling of interest method. The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010 have been combined or restated as if ANP was acquired at the beginning of 2010. For presentation purposes, the equity in the subsidiary for the year ended December 31, 2010 was presented in the consolidated statements of financial position as “Equity in subsidiary resulting from restatement of financial statements”.

Pada bulan Desember 2012, MPD, entitas anak, mengakuisisi 99% saham MGRM dengan nilai perolehan sebesar Rp 247.500 ribu dari PT Tunas Graha Perkasa, pihak berelasi dan berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan. Nilai buku dari aset bersih MGRM pada tanggal akuisisi sebesar Rp 247.500 ribu. Oleh karena itu, tidak ada selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.

In December 2012, MPD, a subsidiary, acquired 99% ownership of MGRM with an acquisition cost of Rp 247,500 thousand from PT Tunas Graha Perkasa, a related party and an entity under common control. The book value of MGRM’s net assets on acquisition date amounted to Rp 247,500 thousand. Therefore, there is no difference in value of restructuring transaction among entities under common control.





- 73 -

35. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN

PIHAK-PIHAK BERELASI 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Relasi Nature of Relationship a. Perusahaan yang manajemennya sama

dengan Grup yaitu: a. Companies which have the same

management as the Group: - PT Metropolitan Development - PT Metropolitan Golden Management

- PT Metropolitan Development - PT Metropolitan Golden Management

b. Reco Newtown Pte., Ltd., (berkedudukan di

Singapura), PT Metropolitan Persada Internasional dan Netstar Holdings Limited (berkedudukan di British Virgin Islands) adalah pemegang saham Perusahaan.

b. Reco Newtown Pte., Ltd., (incorporated in Singapore), PT Metropolitan Persada Internasional and Netstar Holdings Limited (incorporated in British Virgin Islands) are the stockholders of the Company.

Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Transaksi antara Grup, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Grup dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini:

Transactions between the Group, which are related parties of the Company, have been eliminated on consolidation and are not disclosed in this note. Details of transactions between the Group, and other related parties are disclosed below:

a. Perusahaan mengadakan perjanjian

manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management seperti dijelaskan pada Catatan 37b. Saldo liabilitas dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:

a. The Company entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management as described in Note 37b. Liabilities and expense that arise from above transactions were as follow:

2012 2011

Beban akrual Rp '000 355.369 317.431 Accrued expensePersentase terhadap

jumlah liabilitas 0,08% 0,08% Percentage to total liabilitiesBeban jasa manajemen Rp '000 1.872.458 1.626.175 Management feePersentase terhadap jumlah Percentage to total

beban administrasi 1,78% 2,06% administration expenses Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang disepakati.

Transactions with related parties were made at agreed prices and terms and conditions.

b. PT Metropolitan Persada Internasional

memberikan jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 18).

b. PT Metropolitan Persada Internasional provides the company guarantee for bank loan obtained by the Company (Note 18).





- 74 -

c. Piutang kepada pihak berelasi terdiri dari: c. Account receivable to related parties consist

of:



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

PT Metropolitan Persada PT Metropolitan PersadaInternasional 9.750 - - Internasional

PT Metropolitan Golden PT Metropolitan GoldenManagement 97.265 435.638 435.638 Management

Netstar Holdings Limited, Netstar Holdings Limited,British Virgin Islands - - 450.000 British Virgin Islands

Jumlah 107.015 435.638 885.638 Total

Persentase dari jumlah aset 0,005% 0,03% 0,08% Percentage to total assets


d. Utang kepada pihak berelasi terdiri dari : d. Accounts payable to related parties consists

of:



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

PT Metropolitan Persada PT Metropolitan PersadaInternasional 269.500 269.500 269.500 Internasional

PT Metropolitan Golden PT Metropolitan GoldenManagement - 4.509 - Management

Jumlah 269.500 274.009 269.500 Total

Persentase dari Percentage tojumlah liabilitas 0,06% 0,07% 0,07% total liabilities


Piutang dan utang kepada pihak berelasi diberikan tanpa bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu setahun.

Accounts receivable and payable to related parties are not subject to interest, have no collateral and will be settled in one year.

e. Grup menyediakan kompensasi kepada

personel manajemen kunci adalah sebagai berikut:

e. The Group provides compensation to the key management personnel as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Imbalan jangka pendek 13.358.121 6.208.510 Short-term benefitsImbalan pasca-kerja 986.923 1.041.889 Post-employment benefitsPembayaran berbasis saham 555.038 - Share based payment

Jumlah 14.900.082 7.250.399 Total





- 75 -

36. INFORMASI SEGMEN 36. SEGMENT INFORMATION

Segmen dilaporkan atas produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan

Product and services from which reportable segments derive their revenues

Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk atau jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Grup merupakan kegiatan sebagai berikut:

Information reported to directors for the purpose of resources allocation and assessment of segment performance focuses on type of products or services delivered or provided. The Group’s reportable segments are engaged in the following:

1. Pusat perbelanjaan 2. Hotel 3. Real estat 4. Lainnya

1. Shopping center 2. Hotel 3. Real estate 4. Others

Real estat mencakup penjualan tanah kavling, bangunan rumah, rumah toko (ruko) dan kondominium.

Real estate consists of retail sale of land, residential houses, shop houses and condominium.

Lainnya terutama merupakan pusat rekreasi. Others is mainly recreation center. Pendapatan dan hasil segmen Segment revenue and result

Berikut ini merupakan analisa pendapatan dan hasil segmen Grup berdasarkan segmen dilaporkan:

The following is an analysis of the Group’s revenue and results by reportable segments:

2012 2011 2012 2011Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pusat perbelanjaan 133.008.356 125.257.398 54.718.645 51.747.035 Shopping centerHotel 59.997.358 51.496.215 14.962.411 17.294.010 HotelReal estat 477.820.807 358.865.654 158.907.578 121.365.492 Real estateLainnya 7.970.416 6.161.309 2.764.084 1.783.827 OthersEliminasi (67.564) - 67.564 - Elimination

Konsolidasian 678.729.373 541.780.576 231.420.282 192.190.364 Consolidated

Penghasilan bunga 17.391.039 12.352.789 Interest incomeBeban keuangan (14.718.511) (20.456.446) Financial costKeuntungan dan kerugian

lain-lain 8.242.546 4.107.405 Other gains and losses

Laba sebelum pajak 242.335.356 188.194.112 Profit before tax

Pendapatan segmen/ Laba segmen/Segment revenues Segment profit

Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan luar. Tidak terdapat pendapatan antar segmen.

Segment revenue reported above represents revenue generated from external customers. There were no inter-segment sales.

Kebijakan akuntansi dari segmen dilaporkan adalah sama dengan kebijakan akuntansi Grup seperti dijabarkan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. Laba segmen merupakan laba yang diperoleh setiap segmen tanpa memperhitungkan alokasi beban pemasaran, beban administrasi, penghasilan bunga, beban keuangan, keuntungan dan kerugian lain-lain dan beban pajak. Hal ini merupakan pengukuran yang dilaporkan kepada direksi sebagai pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen.

The accounting policies of the reportable segments are the same as the Group's accounting policies described in Note 3 to the consolidated finanancial statements. Segment profit represents the profit earned by each segment without allocation of marketing expenses, administrative expenses, interest income, finance costs, other gains and losses and income tax expense. This is the measure reported to the directors as the chief operating decision maker for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance.





- 76 -

Aset dan liabilitas segmen Segment assets and liabilities



2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Aset segmen Segment AssetPusat perbelanjaan 551.921.394 285.344.508 263.493.918 Shopping centerHotel 111.725.536 113.225.779 85.249.140 HotelReal estat 2.950.413.628 1.902.229.666 1.113.101.821 Real estateLainnya 16.876.741 16.573.288 15.032.348 Others

Jumlah 3.630.937.299 2.317.373.241 1.476.877.227 TotalEliminasi (1.615.184.150) (587.532.963) (320.998.715) Elimination

Konsolidasian 2.015.753.149 1.729.840.278 1.155.878.512 Consolidated

Liabilitas segmen Segment LiabilitiesPusat perbelanjaan 303.886.474 80.054.864 98.494.338 Shopping centerHotel 43.611.309 83.748.133 71.537.088 HotelReal estat 786.563.221 635.843.928 300.797.104 Real estateLainnya 16.690.320 16.431.262 15.032.852 Others

Jumlah 1.150.751.324 816.078.187 485.861.382 TotalEliminasi (857.333.137) (585.215.842) (316.054.783) EliminationLiabilitas yang tidak dapat

dialokasi 168.515.354 146.562.499 193.125.991 Unallocated liabilities

Konsolidasian 461.933.541 377.424.844 362.932.590 Consolidated


Untuk tujuan monitoring kinerja segmen dan pengalokasian sumber daya diantara segmen:

For the purposes of monitoring segment performance and allocating resources between segments:

seluruh aset dialokasikan ke segmen

dilaporkan. all assets are allocated to reportable

segments. seluruh liabilitas dialokasikan ke segmen

dilaporkan selain dari pinjaman. all liabilities are allocated to reportable

segments other than borrowings. Informasi segmen lainnya Other segment information

2012 2011 2012 2011Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pusat perbelanjaan 16.096.652 15.078.020 133.990.769 48.228.681 Shopping centerHotel 6.533.440 5.797.169 16.931.753 17.607.031 HotelReal estat 2.527.068 1.306.590 37.621.426 29.655.863 Real estateLainnya 909.276 868.821 503.996 697.254 Others

Jumlah 26.066.436 23.050.600 189.047.944 96.188.829 TotalEliminasi - - - - Elimination

Konsolidasian 26.066.436 23.050.600 189.047.944 96.188.829 Consolidated

Pengeluaran modal/Penyusutan/Depreciation Capital expenditures





- 77 -

Selain penyusutan dan amortisasi yang dilaporkan diatas, tidak terdapat rugi penurunan nilai yang diakui terkait dengan aset tetap dan properti investasi.

In addition to the depreciation and amortisation reported above, there was no impairment losses recognised in respect of property and equipment and investment property.

Grup beroperasi di Jawa dan Bali, Indonesia. Oleh karena operasi di Bali masih tidak signifikan, Grup mempertimbangkan untuk tidak menyajikan pendapatan dari pelanggan eksternal per lokasi operasi dan informasi terkait aset per lokasi aset.

The Group operates in Jawa and Bali, Indonesia. Since the operation in Bali was insignificant, the Group considered not presenting the revenue from external customers by location of operations and its assets by location of assets.

Pendapatan dari produk dan jasa utama berikut informasi mengenai pelanggan utama diungkapkan dalam Catatan 25 atas laporan keuangan konsolidasian.

Revenue from major products and services and information about major customers are disclosed in Note 25 to the consolidated financial statements.

37. IKATAN DAN KONTINJENSI 37. COMMITMENTS AND CONTINGENTS a. Grup mengadakan perjanjian dengan

beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah, rumah toko dan apartemen milik grup sebagai berikut:

a. The Group entered into agreements with several banks, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of residential house, shophouses and apartments of the Group as follows:

1. Perusahaan, MPD, KGC dan/atau FPD

melakukan perjanjian-perjanjian kerjasama atas fasilitas kredit pemilikan rumah untuk pelanggannya dengan Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia dan Bank DKI.

1. The Company, MPD, KGC and/or FPD entered into several cooperation agreement to provide credit facilities to the buyers of residential house with Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia and Bank DKI.

Perjanjian-perjanjian kerjasama ini memuat ketentuan, antara lain adalah dalam hal pembeli menunggak angsurannya berturut-turut selama jangka waktu tertentu (tiga bulan atau enam bulan) dan sertifikat balik nama atau pecahan ke atas nama pembeli serta dokumen-dokumen lain yang terkait belum diserahkan kepada bank maka Grup mengikatkan diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh sisa utang pokok, bunga, denda dan biaya lainnya yang berhubungan dengan fasilitas kredit.

The agreements include several provisions, among others are in the event that the buyer defaults in installment payments consecutively over a certain period (three months or six months) and the split certificates or title certificate in the name of the buyer and other related documents have not been submitted to the bank then the Group are obliged to guarantee the full repayment of the remaining loan principal, interests, penalties and other charges payable under the credit facility.





- 78 -

Dana pencairan fasilitas kredit untuk konsumen di atas akan ditempatkan sebagai rekening giro (escrow account) dan/atau deposito berjangka atas nama Grup dimana pencairan escrow account dan/atau deposito berjangka tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan dan dokumen-dokumen yang terkait sebagaimana dirinci dalam masing-masing perjanjian (Catatan 10).

The proceeds from the consumers' availment of the above credit facility will be placed as current account (escrow account) and/or time deposits under the name of the Group, the withdrawal of escrow account and/or time deposits which will be made in accordance with the progress of the completion of construction and the related documents as specified in each agreement (Note 10).

2. Pada tahun 2012, Perusahaan

mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Mandiri dan BRI untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan apartemen M-Gold Tower.

2. In 2012, the Company entered into agreements with Bank Mandiri and BRI to provide credit facilities to the buyers of M-Gold Tower Apartment.

3. Pada tanggal 15 Agustus 2012, ANP,

entitas anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata untuk pemberian fasilitas kredit kepemilikan – Kondotel Horison Seminyak.

3. On August 15, 2012, ANP, a subsidiary, entered into an agreement with Bank Permata on granting credit facilities relating to the acquisition of Condotel Horison Seminyak.

Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan bahwa ANP akan bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran seluruh jumlah utang dari pembeli unit kondotel selama jangka waktu kredit, maksimum 5 tahun termasuk pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul terkait perjanjian kredit. Kewajiban pembayaran tersebut akan timbul apabila pembeli telah lalai membayar kewajiban angsuran selama tiga bulan berturut-turut kepada bank. Jika pelanggan mengalami gagal bayar, maka menurut perjanjian dengan Bank Permata tersebut ANP diharuskan untuk membeli kembali unit kondotel.

The above agreements include several provisions that ANP guarantees payment of all amounts due from the customers relating to the acquisition of condotel units within the credit period, maximum 5 years including the principal, interest and other cost incurred relating to the loan agreement. The obligation to pay will arise upon the customers’ non-payment of the amounts due for three consecutive months. Upon customer default, the agreement with Bank Permata requires ANP to buyback the condotel units.

Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berpendapat bahwa Bank Permata tidak mungkin mengklaim sesuai kontrak tersebut. Selanjutnya, manajemen berkeyakinan jika terjadi gagal bayar dan menyebabkan ANP harus membeli kembali unit Kondotel tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut akan melebihi jumlah utang dalam kontrak jaminan keuangan. Sebagai akibatnya, tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2012, management assessed that it was not probable that Bank Permata will claim under this agreement. Furthermore, the management believes that in case of default and the resulting buy back of the condotel units, the recoverable amount from asset obtained will exceed the amount payable under the financial guarantee contract. Consequently, no liability is recognized from this agreement in the consolidated statements of financial position.





- 79 -

b. Grup mengadakan perjanjian manajemen

dengan PT Metropolitan Golden Management, perusahaan yang memiliki pemegang saham akhir yang sama dengan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen hotel sebagai berikut:

b. The Group entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management, a company which have the same ultimate stockholders as the Company, relating to the providing of hotel management services as follows:

1. Pada tanggal 5 Januari 2004,

Perusahaan mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 5 Januari 2014. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 2% dari jumlah pendapatan kotor Hotel dan biaya insentif pengelolaan sebesar 2,5% dari laba kotor usaha.

1. On January 5, 2004, the Company entered into agreement for Hotel Horison, Bekasi. The agreement is valid up to January 5, 2014. As compensation, the Company is obliged to pay basic fee at 2% of the hotel’s gross revenue and incentive fee at 2.5% of gross operating profit.

2. Pada tanggal 13 September 2011,

MPD, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel @HOM, Tambun. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 12 September 2016. MPD diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor Hotel.

2. On September 13, 2011, MPD, a subsidiary, entered into management for @HOM Hotel. The agreement is valid up to September 12, 2016. As compensation, MPD is obliged to pay Basic Fee at 1% of the Hotel's Gross Revenue.

3. Pada tanggal 12 Desember 2012,

MGRM, entitas anak mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison Seminyak, Bali. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 11 Desember 2015. MGRM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari jumlah pendapatan kotor Hotel.

3. On December 12, 2012, MGRM, a subsidiary entered into agreement for Horison Hotel Seminyak, Bali. The agreement is valid up to December 11, 2015. As compensation, MGRM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the Hotel’s Gross Revenue.

c. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup

mempunyai komitmen pengeluaran modal sebesar Rp 387.789.480 ribu dan USD 3.798 ribu.

c. As of December 31, 2012, the Group has commitment for capital expenditure amounting to Rp 387,789,480 thousand and USD 3,798 thousand.

d. Pada tanggal 12 Juli 2011, KGC, entitas

anak, menandatangani perjanjian sewa dengan PT Hero Supermarket Tbk (Hero), dimana KGC setuju untuk menyewakan tanah dan bangunan seluas 5.000 meter persegi yang terletak di Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

d. On July 12, 2011, KGC, a subsidiary, entered into a lease agreement with PT Hero Supermarket Tbk (Hero), whereby KGC agreed to lease its land and building with total area of 5,000 square meters located in Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi for 20 (twenty) years.

Biaya sewa untuk dua puluh empat bulan pertama harus dibayar dimuka.

The rental fees for the first twenty four month shall be paid in advance.

Perjanjian sewa operasi memuat opsi untuk memperpanjang sewa untuk masa 5 tahun berikutnya.

The operating lease agreement contains an option to extend for the following 5 years.





- 80 -

Komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

Non-cancellable operating lease commitment are as follows:

2012 2011

Rp '000 Rp '000

Tidak lebih dari 1 tahun 2.094.540 2.094.540 Not later than 1 yearLebih dari 1 tahun dan Later than 1 year and not

tidak lebih dari 5 tahun 9.215.976 8.797.068 longer than 5 yearsLebih dari 5 tahun 38.612.845 41.126.293 Later than 5 yearsJumlah 49.923.361 52.017.901 Total

e. Berdasarkan akta No. 3 tanggal 5 Agustus 2010 oleh I Made Pria Dharsana, SH., ANP, entitas anak, telah menyewa tiga bidang tanah berikut bangunan hotel diatasnya, yang berlokasi di Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. Jangka waktu sewa adalah 36 tahun dan 2 bulan yang berakhir pada tanggal 22 Desember 2046 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. ANP diperbolehkan untuk merobohkan bangunan hotel tersebut dan menggantinya dengan bangunan hotel yang baru. Harga sewa atas tanah tersebut adalah Rp 13.500.000.000 ditambah dengan pajak serta biaya lain terkait dengan sewa.

e. Based on deed No. 3 dated August 5, 2010 by the notary I Made Pria Dharsana, SH., ANP, a subsidiary, rent three parcels of land including the existing hotel buildings theren, which located on Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. The rent term is 36 years and 2 months ended December 24, 2046 which can be extended upon agreement of both parties ANP are allowed to knock down the hotel building and replace with a brand new hotel building. The rental price is amounted to Rp 13,500,000,000 plus taxes and other expense associated with the rent.

f. Pada tanggal 24 Pebruari 2011, ANP,

entitas anak, mengadakan perjanjian jasa konsultan pemasaran dan penjualan Kondotel Horison Seminyak dengan PT Buana Graha Artha Investa. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 23 Pebruari 2013 atau apabila sebelum perjanjian ini berakhir semua unit sudah terjual habis. PT Buana Graha Artha Investa mendapatkan komisi penjualan sebesar 5% dari harga transaksi sebelum pajak.

f. On February 24, 2011, ANP, a subsidiary, entered into agreement on marketing consulting service and sales of Condotel Horison Seminyak with PT Buana Graha Artha Investa. This agreement are valid until February 23, 2013 or upon the earlier agreement end all unit have been sold. PT Buana Graha Artha Investa obtained sales commission fee 5% from the transaction price before taxes.

g. Pada tanggal 12 Desember 2012, ANP

mengadakan perjanjian dengan pelanggan yang menjamin pengembalian atas investasi sebesar 24% selama tiga tahun pertama atas kepemilikan kondotel. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk potongan penjualan langsung kepada pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan menyerahkan hak bagi hasil atas unit kondotel kepada ANP. ANP mencatat pendapatan bagi hasil tersebut sebagai piutang. Dalam hal jumlah pendapatan bagi hasil dari unit kondotel lebih kecil dari piutang usaha, kerugian yang terjadi akan ditanggung oleh ANP.

g. On December 12, 2012, ANP entered into agreements with certain customers that guarantee a fixed rate of return on investment of 24% during the first three years of the condotel unit acquisition. The guarantee is in form of outright sales discount given to the customers. In return, the customers assign to ANP the right to receive the revenue-sharing from the condotel units. ANP records the revenue-sharing as receivable. In the event that the amount of revenue-sharing from the condotel units are less than the amount of receivables, the loss will be borne by ANP.





- 81 -

Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen menilai bahwa estimasi penerimaan kas di masa depan yang berkaitan dengan bagi hasil akan melebihi jumlah piutang usaha. Akibatnya, tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan.

As of December 31, 2012, management assessed that the estimated future cash receipts for the next three years related to the revenue-sharing exceeds the amount of receivables recorded. Consequently, no provision is recognized from this agreement in the statements of financial position.

38. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

38. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

2012 2011

Rp '000 Rp '000Increase in advances for capital

Peningkatan uang muka setoran stock subscription of subsidiarymodal entitas anak melalui through reclassification ofreklasifikasi utang lain-lain - 4.441.231 other accounts payable

Perolehan properti investasi Acquisition of investmentmelalui: properties through:Kapitalisasi biaya pinjaman 482.257 - Borrowing cost capitalizedUtang lain-lain kepada Other accounts payable

pihak ketiga 4.548.898 454.826 to third partiesAcquisition of property and

Perolehan aset tetap melalui: equipment through:Utang lain-lain kepada Other accounts payable to

pihak ketiga 2.076.710 3.369.369 third partiesReklasifikasi dari tanah yang Reclassification of land

sedang dikembangkan 2.635.605 - under developmentReklasifikasi dari bangunan yang Reclassification of building

sedang dikonstruksi 21.078.162 - under construction





- 82 -

39. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN

KEUANGAN 39. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL

INSTRUMENTS

LiabilitasPinjaman pada biaya

yang perolehandiberikan diamortisasi/

dan piutang/ Liabilities at Loans and amortizedreceivables cost

Rp'000 Rp'00031 Desember 2012 December 31, 2012

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 229.996.114 - Cash and cash equivalentsPiutang usaha kepada Trade accounts receivable from

pihak ketiga 87.936.643 - third partiesPiutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 107.015 - Related partiesPihak ketiga 5.245.504 - Third parties

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset keuangan lainnya 67.409.784 - Other financial assetsPiutang lain-lain - pihak Other accounts receivable -

ketiga 2.330.456 - third partiesAset lain-lain 467.220 - Other assets

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka pendek - 22.999.999 Short-term bank loanUtang usaha kepada Trade accounts payable to

pihak ketiga - 36.686.022 third partiesUtang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi - 269.500 Related partiesPihak ketiga - 10.695.405 Third parties

Beban akrual - 9.594.321 Accrued expenseUtang bank jangka panjang- Current maturities of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun - 48.230.000 bank loan

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka panjang-

setelah dikurangi bagian Long-term bank loan - net ofjatuh tempo dalam satu tahun - 97.285.355 current maturities

Uang jaminan pelanggan - 4.919.616 Customers' depositsOther accounts receivable -

Utang lain-lain - pihak ketiga - 22.233.878 third parties

JUMLAH 393.492.736 252.914.096 TOTAL

Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup tidak mempunyai instrumen aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) dan juga tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.

As of December 31, 2012, the Group does not have financial assets instruments classified as available-for-sale, held to maturity and fair value through profit or loss (FVTPL) nor does it have financial liabilities classified as FVTPL.





- 83 -

40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK

AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman (Catatan 14 dan 18) dan ekuitas pemegang saham induk yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 20), tambahan modal disetor (Catatan 21), saldo laba dan kepentingan non-pengendali (Catatan 24).

The Group manages capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 5), debts (Notes 14 and 18) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 20), additional paid-in capital (Note 21), retained earnings and non-controlling interest (Note 24).

Dewan Direksi secara berkala melakukan review struktur modal Grup. Sebagai bagian review, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya modal dan risiko terkait.

Board of Directors regularly review the Company’s capital structure. As part of the review, Board of Directors consider cost of capital and its related risk.

Rasio pinjaman terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The ratios of debt to the Company’s equity as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

1 Januari/


2012 2011 2010Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pinjaman 168.515.354 146.562.499 193.125.991 DebtEkuitas 1.553.819.608 1.352.415.434 792.945.921 Equity

Rasio pinjamanterhadap ekuitas 10,85% 10,84% 24,36% Ratio of debt to equity


Perusahaan diwajibkan untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas Perusahaan dengan rasio keuangan tertentu terkait dengan pinjaman Perusahaan dari Bank Mandiri (Catatan 18).

The Company is subject to the imposed maintain liquidity and solvency with certain ratio in relation to the Company’s loan from Bank Mandiri (Note 18).

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan b. Financial risk management objectives

and policies Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Grup menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Grup. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

The principal risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk, interest rate risk and liquidity risk. The management reviews and agrees policies for managing each of these risks. The Group applies the financial risk management policies to minimize the impact of the unpredictability of financial markets on the Group’s financial performance. The summary of the financial risk management policies are as follows:





- 84 -

i. Manajemen risiko kredit i. Credit risk management

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari rekanan (penyewa properti investasi maupun pembeli properti) atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk rental selama 3 bulan, serta membayar uang muka minimal 10% sebelum tanggal awal masa sewa.

Credit risk arises from the risk that counterparty (investment property lessee and property buyer) will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Group. The Group minimizes the credit risk on trade receivable from property buyer with penalty charges on late payments, sales purchase cancellation with cancellation penalty, property resale and claim of losses incurred from resale to the buyer. For credit risk which arises from investment property lessee payment default is minimized by providing cash deposit and/or rental bank guarantee of 3 month period, and provide up-front down payment at minimum of 10% before the commencement of lease.

Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai reputasi yang baik. Untuk aset keuangan seperti kas dan setara kas dan dana yang dibatasi penggunaannya, Grup meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak bereputasi (Catatan 5, 10 dan 37a).

The Group has policy to ensure that the transaction made are customers having good credit record. For other financial assets such as cash and cash equivalents and restricted fund, the Group minimizes the credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 5, 10 and 37a).

Grup bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bertransaksi dengan pelanggan yang mempunyai sejarah atau reputasi kredit yang baik dan memonitor piutang usaha secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit.

The Group’s objective are to seek continual revenue growth while minimizing losses incurred due to increased credit risk exposure. Therefore, the Group has policies in place to ensure that it trades with customers with appropriate credit history. Receivable balances are monitored on an ongoing basis to minimize the credit risks exposure.

Piutang usaha Grup terdiri dari banyak pelanggan yang merupakan individu dan korporasi. Grup tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau Grup yang memiliki karakteristik yang sama. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas, karena para pelanggan banyak dan tidak terkait.

The Group’s trade receivables consist of a large number of customers representing individual and corporate. The Group does not have any significant credit risk exposure to any single party or any group of counterparties having similar characteristics. The concentration of credit risk is limited due to customer base being large and unrelated.





- 85 -

Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. Jumlah tercatat yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan eksposur maksimum risiko kredit Grup untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.

At the end of the reporting period, there were no significant concentrations of credit risk for loans and receivables. The carrying amount reflected in the consolidated financial statements represents the Group’s maximum exposure to credit risk for loans and receivables.

ii. Manajemen risiko suku bunga ii. Interest rate risk management

Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of the changes in market interest rates.

Eksposur Grup pada fluktuasi suku bunga pasar terutama timbul dari kas dan setara kas, aset keuangan lainnya dan utang bank. Kebijakan manajemen risiko suku bunga Grup adalah meminimalkan beban bunga dan mengurangi dampak perubahannya. Grup memperoleh pinjaman bank dengan suku bunga mengambang dengan berbagai tenor yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan. Grup juga memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan risiko suku bunga sesuai dengan pasar. Informasi mengenai suku bunga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group’s exposure to the market interest fluctuation arise primarily from cash and cash equivalents, other financial assets and bank loans. The Group’s interest rate risk management policy is to minimize the interest expense and the impact of the changes. The Group obtained bank loans with floating interest rate with various term which are in line with the project development segment. The Group also monitors the changes in market interest rates to ensure that the Group’s interest rates are in line with the market. Information relating to interest rate is disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba untuk tahun 2012 akan turun/naik sebesar Rp 935.802 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.

If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, than profit in 2012 would decrease/ increase by Rp 935,802 thousand. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.





- 86 -

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.

iii. Manajemen risiko likuiditas iii. Liquidity risk management

Manajemen membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Grup dalam memenuhi kewajiban keuangannya terkait dengan kekurangan dana. Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari perbedaan-perbedaan jatuh tempo masing-masing aset keuangan dan liabilitas keuangan. Grup menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas serta melalui penelaahan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dari Bank Mandiri (Catatan 14) yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas.

The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities. The principal method the Group uses to manage liquidity risk arising from financial liabilities is maintaining an adequate level of cash by continuously monitoring forecast and actual cash flows, banking facilities and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. As of December 31, 2012, the Company has unused credit facilities from Bank Mandiri (Note 14) intended for reducing liquidity risk.





- 87 -

Tabel berikut merupakan analisis liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan jatuh tempo dari tanggal pelaporan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah berdasarkan jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan termasuk bunga yang akan diakru terhadap liabilitas, kecuali apabila Grup berhak dan bermaksud membayar kewajiban sebelum jatuh tempo.

The following table analyses the Group’s financial liabilities as of December 31, 2012 and 2011, based on maturity groupings from the reporting date to the contractual maturity date. The amount disclosed in the table are the undiscounted contractual maturities of the financial liabilities including interest that will accrue to those liabilities except where the Group is entitled and intends to repay the liability before its maturity.

Tingkat bunga

ef ektifrata-rata

tertimbang/Weighted Kurang dari 3 bulan -average satu bulan/ 1 tahun/ Diataseffective Less than 1-3 bulan/ 3 months to 1-5 tahun 5 tahun/ Jumlah/

interest rate 1 month 1-3 months 1 year 1-5 years 5+ years Total% Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Tanpa bunga Non-interest bearingUtang usaha 32.538.470 3.069.138 1.078.414 - - 36.686.022 Trade accounts pay able Utang lain-lain Other accounts pay able

Pihak berelasi - 269.500 - - - 269.500 Related partiesPihak ketiga - 10.695.405 - - - 10.695.405 Third parties

Beban akrual - 9.594.321 - - - 9.594.321 Accrued expensesUang jaminan pelanggan - 588.174 469.914 3.861.528 - 4.919.616 Customers' deposits

Insrumen tingkat bunga v ariabel Variable interest rate instruments Utang bank jangka pendek 9,79% - - 25.299.999 - - 25.299.999 Short-term bank loans Utang bank jangka panjang 9,81% - 15.442.500 44.265.000 105.131.927 40.285.355 205.124.782 Long-term bank loans

Insrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments Utang lain-lain 6,5% - 10% - - - 24.601.690 - 24.601.690 Other account pay able

Jumlah 32.538.470 39.659.038 71.113.327 133.595.145 40.285.355 317.191.335 Total

Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk liabilitas keuangan harus berubah jika perubahan suku bunga variable berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amount included above for variable interest rate for financial liabilities is subject to changes if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.





- 88 -

41. REKLASIFIKASI AKUN 41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Pada tahun 2012, Grup melalukan reklasifikasi laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2012 atas reklasifikasi aset dan liabilitas menjadi bagian lancar dan tidak lancar sehubungan dengan PPSAK 7 tentang pencabutan PSAK 44, Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat (Catatan 2b).

In 2012, the Group reclassified the consolidated financial positions as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 to conform with December 31, 2012 consolidated financial statements for reclassification of assets and liabilities into current and noncurrent in connection with PPSAK 7 about withdrawal of PSAK 44, Accounting for Real Estate Development Activities (Note 2b).

Posisi akun tersebut sebelum dan sesudah reklasifikasi adalah sebagai berikut:

The account balance before and after the effect of reclassification are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/

Sebelum Setelah Sebelum Setelahreklasif ikasi/ reklasif ikasi/ reklasif ikasi/ reklasif ikasi/

Before After Before Afterreclassification reclassification reclassification reclassification

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset real estat 829.336.994 - 715.196.045 - Real estate assetsAset real estat - lancar - 736.488.435 - 534.313.724 Real estate assets - currentAset real estat - tidak lancar - 92.848.559 - 180.882.321 Real estate assets - noncurrentUtang bank 146.562.499 - 193.125.991 - Bank loansUtang bank jangka pendek - - - 24.331.999 Short-term bank loansUtang bank jangka panjang -

y ang jatuh tempo dalam Current maturities of long-termsatu tahun - 39.562.499 - 29.518.475 bank loans

Utang bank jangka panjang -setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - net ofjatuh tempo dalam satu tahun - 107.000.000 - 139.275.517 current maturities

Pendapatan diterima dimuka Unearned rev enue and salesdan uang muka penjualan 150.274.801 - 97.880.355 - adv ances

Pendapatan diterima dimukadan uang muka penjualan - Unearned rev enue and salesbagian direalisasi dalam adv ances - realized withinsatu tahun - 136.314.368 - 89.162.130 one y ear

Pendapatan diterima dimukadan uang muka penjualan - Unearned rev enue and salessetelah dikurangi bagian adv ances - net of realizedy ang direalisasi dalam within one y earsatu tahun - 13.960.433 - 8.718.225

31 Desember 2011/ December 31, 2011 January 1, 2011/ December 31, 2010

42. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK

42. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY

Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana investasi saham pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode biaya.

The financial information of the Parent Company only presents statements of financial position, statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which investments in its subsidiaries were accounted for using the cost method.





- 89 -

Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 90 sampai dengan 95. Sebelum 1 Januari 2012, entitas induk menyajikan aset dan liabilitas tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar dalam posisi keuangan sesuai dengan standar sebelumnya. Oleh karena PPSAK 7, Perusahaan menyajikan aset dan liabilitas berdasarkan aset lancar dan tidak lancar atau liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan. Oleh karena itu, informasi keuangan tersendiri entitas induk telah disajikan kembali.

Financial information of the parent company only, was presented on pages 90 to 95. Prior to January 1, 2012, the parent company presented asset and liabilities unclassified to current and noncurrent in the statement of financial position in accordance with the previously standard. Due to PPSAK 7, Company has to present asset and liabilities based on current and non-current or short-term and long-term as a separate classification in the consolidated financial position. Therefore, the financial information of the parent company has been restated.

43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

43. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 89 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan tanggal 25 Maret 2013.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 89 were the responsibilities of the management and were approved the Directors and authorized for issue on March 25, 2013.

* * * * * * * * *

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR I: LAPORAN POSISI KEUANGAN SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONENTITAS INDUK *) OF PARENT COMPANY *)31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010


31 Desember/31 Desember/December 31, December 31,

2012 2011 *) 2010 *)Rp '000 Rp '000 Rp '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETKas dan setara kas 123.443.687 236.978.134 6.626.285 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of

cadangan kerugian penurunan nilai 23.493.818 23.638.407 23.362.288 allowance for impairment lossesPiutang lain-lain 2.118.819 674.833 924.987 Other accounts receivablePersediaan Inventories

Hotel 860.727 983.090 789.296 HotelAset Real Estat 492.482.456 445.199.431 392.523.173 Real estate assets

Pajak dibayar dimuka 7.592.595 6.590.666 5.572.795 Prepaid taxesUang muka dan biaya dibayar dimuka 18.327.746 6.991.055 14.311.973 Advances and prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 668.319.848 721.055.616 444.110.797 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETAset keuangan lainnya 40.353.300 36.044.558 5.521.410 Other financial assetsUang muka pembelian Advance for purchase of

aset tetap 467.793 - - property and equipmentAset real estat 8.781.692 8.781.692 8.781.692 Real estate assetsProperti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of

akumulasi penyusutan 402.783.099 226.039.880 213.479.544 accumulated depreciationPiutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 34.574.902 877.650 1.143.051 Related partiesPihak ketiga 2.330.456 - - Third parties

Investasi pada entitas anak 430.228.750 360.238.500 315.238.500 Investment in subsidiariesUang muka investasi saham 77.375.864 100.152.562 14.389.554 Advance for investmentAset pajak tangguhan 459.703 1.689.923 3.416.513 Defered tax assetsAset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net

akumulasi penyusutan 59.742.357 119.269.462 100.180.818 of accumulated depreciationAset lain-lain 1.709.189 1.270.357 1.095.778 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.058.807.105 854.364.584 663.246.860 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 1.727.126.953 1.575.420.200 1.107.357.657 TOTAL ASSETS

*) Disajikan menggunakan metode biaya. *) Presented using cost method.

- 90 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR I: LAPORAN POSISI KEUANGAN SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONENTITAS INDUK *) OF PARENT COMPANY *)31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 (Lanjutan) JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 (Continued)


31 Desember/31 Desember/December 31, December 31,

2012 2011 *) 2010 *)Rp '000 Rp '000 Rp '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka pendek 22.999.999 - 24.331.999 Short-term bank loans Utang usaha 15.813.328 19.666.872 12.699.076 Trade accounts payableUtang lain-lain Other accounts payable

Pihak berelasi 522.816 133.285 28.096.209 Related partiesPihak ketiga 7.155.197 4.198.142 3.031.050 Third parties

Utang pajak 10.338.989 14.583.477 9.794.446 Taxes payableBeban akrual 5.566.054 5.070.604 3.316.348 Accrued expensesUtang bank jangka panjang -

yang jatuh tempo dalam Current maturities of satu tahun 48.230.000 39.562.499 29.518.475 long-term bank loan

Pendapatan diterima dimuka dan Unearned revenue and salesuang muka penjualan - bagian yang advances - realized within direalisasi dalam satu tahun 117.595.226 85.652.542 68.505.797 one year

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 228.221.609 168.867.421 179.293.400 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESUtang bank jangka panjang - setelah

dikurangi bagian jatuh tempo dalam Long-term bank loans - net ofsatu tahun 97.285.355 107.000.000 139.275.517 current maturities

Pendapatan diterima dimuka dan Unearned revenue and salesuang muka penjualan - setelah dikurangi advances - net of realized within bagian yang realisasi dalam satu tahun 19.882.681 12.033.178 7.862.044 one year

Uang jaminan pelanggan 4.664.273 4.491.074 4.117.184 Customers' depositsLiabilitas imbalan kerja 4.992.513 883.492 16.071.173 Employee benefits obligation

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 126.824.822 124.407.744 167.325.918 Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 100 Capital stock - Rp 100 par value

per saham per share Modal dasar - 20.000.000.000 Authorized capital - 20,000,000,000

saham sharesModal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-in capital -

7.579.333.000 saham pada tanggal 7,579,333,000 shares as of31 Desember 2012 dan 2011 dan December 31, 2012 and 2011 and5.684.500.000 saham pada tanggal 5,684,500,000 shares as of1 Januari 2011/31 Desember 2010 757.933.300 757.933.300 568.450.000 January 1, 2011/December 31, 2010

Tambahan modal disetor 237.878.288 237.878.288 8.594 Additional paid-in capitalOpsi saham 1.314.625 - - Stock optionsSaldo laba - sejak kuasi-reorganisasi Retained earnings - since quasi-

pada tanggal 31 Desember 2004 reorganization on December 31, 2004Ditentukan penggunaannya 1.000.000 - - AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 373.954.309 286.333.447 192.279.745 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 1.372.080.522 1.282.145.035 760.738.339 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.727.126.953 1.575.420.200 1.107.357.657 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY


- 91 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR II: LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF SCHEDULE II: STATEMENTS OF COMPREHENSIVEENTITAS INDUK *) INCOME OF PARENT COMPANY*)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

2012 2011Rp '000 Rp '000

PENDAPATAN USAHA 380.053.443 372.632.851 REVENUES

BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOKPENJUALAN (168.620.448) (172.986.152) DIRECT COSTS AND COST OF SALES

LABA BRUTO 211.432.995 199.646.699 GROSS PROFIT

Beban pemasaran (14.215.632) (10.441.321) Marketing expensesBeban administrasi (63.299.364) (49.597.191) Administrative expensesPenghasilan bunga 11.118.878 8.729.840 Interest incomeBeban keuangan (14.589.215) (20.327.259) Financial costKeuntungan dan kerugian lain-lain 2.788.756 (777.753) Other gains and losses

LABA SEBELUM PAJAK 133.236.418 127.233.015 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK (23.317.630) (23.174.593) TAX EXPENSES

LABA TAHUN BERJALAN 109.918.788 104.058.422 PROFIT FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF 109.918.788 104.058.422 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


- 92 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR III: LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS SCHEDULE III : STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYENTITAS INDUK *) OF PARENT COMPANY *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Tambahanmodal Saldo laba/

Modal disetor/ Retained earningsdisetor/ Additional Ditentukan Belum ditentukan Jumlah Paid-in paid-in Opsi saham/ penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/

capital stock capital Stock option Appropriated Unappropriated Total equityRp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Saldo per 1 Januari 2011 568.450.000 8.594 - - 192.279.745 760.738.339 Balance as of January 1, 2011Penerbitan saham baru

melalui penawaran saham Issuance of new share throughperdana setelah dikurangi initial public offeringbiaya emisi saham 189.483.300 237.869.694 - - - 427.352.994 net of stock issuance cost

Deviden interim - - - - (10.004.720) (10.004.720) Interim dividendsJumlah laba rugi komprehensif Total comprehensive income for

tahun berjalan - - - - 104.058.422 104.058.422 the year

Saldo per 31 Desember 2011 757.933.300 237.878.288 - - 286.333.447 1.282.145.035 Balance as of December 31, 2011Opsi saham - - 1.314.625 - 1.314.625 Stock optionsCadangan umum - - - 1.000.000 (1.000.000) - General reserveDeviden - - - - (21.297.926) (21.297.926) DividendsJumlah laba rugi komprehensif Total comprehensive income for

tahun berjalan - - - - 109.918.788 109.918.788 the year

Saldo per 31 Desember 2012 757.933.300 237.878.288 1.314.625 1.000.000 373.954.309 1.372.080.522 Balance as of December 31, 2012


- 93 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR IV: LAPORAN ARUS KAS SCHEDULE IV: STATEMENTS OF CASH FLOWSENTITAS INDUK *) OF PARENT COMPANY *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

2012 2011Rp '000 Rp '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 417.115.330 395.701.712 Cash receipts from customersPembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and other

dan untuk beban operasional lainnya (234.417.706) (192.834.653) operating expensesPembayaran kas kepada karyawan dan Cash paid to employees and funding for

pendanaan liabilitas imbalan kerja (53.559.050) (60.480.860) employee benefits obligation

Kas dihasilkan dari operasi 129.138.574 142.386.199 Cash generated from operationsPembayaran beban keuangan (14.554.795) (19.852.368) Financial cost paidPembayaran pajak penghasilan (23.183.566) (21.576.188) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 91.400.213 100.957.643 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 11.118.878 8.729.840 Interest receivedPenambahan piutang kepada pihak berelasi (33.697.253) (24.448.095) Increase in receivables from related partiesPenambahan investasi saham pada

entitas anak (30.000.000) (45.000.000) Increase in investment in subsidiariesPenambahan uang muka setoran Increase in advances for capital stock

modal pada entitas anak (17.213.552) (60.971.804) subscription of subsidiaryPerolehan properti investasi (123.202.135) (25.175.976) Acquisition of investment propertiesPerolehan aset tetap (8.187.191) (33.790.724) Acquisition of property and equipmentHasil penjualan aset tetap 417.501 339.500 Proceeds from sale of property and equipment

Payment of other accounts payable ofPembayaran utang lain-lain atas pembelian acquisition of property and equipment

aset tetap dan properti investasi (473.556) (2.027.644) and investment property

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (201.237.308) (182.344.903) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenambahan utang bank 70.285.355 305.019.383 Proceeds from bank loansPembayaran utang bank (48.775.000) (352.151.900) Payment of bank loans Penerimaan (pembayaran) utang kepada Receipt from (payment of) payables

pihak berelasi 389.531 (27.962.923) to related partiesPenerimaan dari penawaran saham perdana - 454.759.920 Proceeds from initial public offering of sharesPembayaran biaya emisi saham - (27.406.926) Payments of stock issuance costPembayaran deviden (21.297.926) (10.004.720) Dividend payment

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 601.960 342.252.834 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH KAS DAN SETARA KAS (109.235.135) 260.865.574 AND CASH EQUIVALENT

CASH AND CASH EQUIVALENT KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 236.978.134 6.626.285 AT BEGINNING OF THE YEARPengaruh perubahan kurs mata uang asing 9.430 9.423 Effect of foreign exchange rate changesPenambahan dana yang dibatasi penggunaannya (4.308.742) (30.523.148) Increase in restricted fund

CASH AND CASH EQUIVALENTSKAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 123.443.687 236.978.134 AT END OF THE YEAR


- 94 -

PT. METROPOLITAN LAND Tbk PT. METROPOLITAN LAND TbkINFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATIONDAFTAR V: INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK SCHEDULE IV: INFORMATION OF INVESTMENT IN SUBSIDIARIESUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Perincian investasi dalam entitas anak adalah sebagai berikut: The details of investment in subsidiaries are as follows:

Tahun operasiPersentase komersial/

Jenis usaha/ kepemilikan/ Start ofDomisili/ Line of Percentage Nama proyek/ commercial Domicile business of ownership Project name operations 2012 2011

Rp '000 Rp '000Kepemilikan langsung/Direct ownershipPT Metropolitan Permata Jakarta Real estat, 99,9997% - Metland Puri I dan III 1995 374.604.886 240.591.520

Development (MPD) pusat perbelanjaan (Tangerang)dan hotel/ - Metland Tambun

Real estate, (Tambun, Bekasi)shopping center - Plaza Metropolitan

and hotel (Tambun, Bekasi)- @HOM Hotel

(Tambun, Bekasi)PT Kembang Griya Jakarta Real estat/ 99,9995% Metland Transyogi 1996 174.117.704 146.123.448

Cahaya (KGC) Real estate (Cileungsi, Bogor)PT Fajar Putera Dinasti (FPD) Jakarta Real estat/ 99,9913% Metland Cibitung 2011 216.467.062 169.203.882

Real estate (Cibitung, Bekasi)PT Sumbersentosa Guna Jakarta Perkantoran/ 99,9% - Belum beroperasi/ 65.018.531 58.792.628

Lestari (SSGL) Offices Not yet operatedPT Metropolitan Global Jakarta Pengelola hotel/ 99,9% - 1995 133.285 133.285

Management (MGM) Hotel operator

Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownershipPT Metropolitan Karyadeka Jakarta Real estat/ 50,01% Metland Puri II Belum beroperasi/ 81.044.726 48.786.862

Development (MKD) *) Real estate (Tangerang) Not yet operatedPT Agus Nusa Penida (ANP) *) Bali Real estat/ 98,9997% Kondotel Horison/ 2011 80.927.005 50.117.109

Real estate Condotel Horison(Badung, Bali)

PT Metropolitan Deta Graha Jakarta Hotel 59,9998% - Belum beroperasi/ 35.087.566 -(MDG) *) Not yet operated

PT Metropolitan Graha Jakarta Pengelola hotel/ 99,9997% Kondotel Horison/ 2012 2.520.507 -Management (MGRM) *) Hotel operator Condotel Horison

(Badung, Bali)

*) Kepemilikan tidak langsung MPD/Indirect ownership through MPD

Investasi dalam entitas anak dalam informasi tambahan entitas induk disajikan dengan metode biaya/Investment in subsidiaries in supplementary information presented using cost method

Jumlah aset sebelum eliminasi/Total assets before elimination

Entitas anak/Subsidiaries

- 95 -

158 206 - indonesia-investments

Documents

Transcript of 158 206 - indonesia-investments