09410110014 (Febrian Abindra Rakhman) Proposal Tugas Akhir
Transcript of 09410110014 (Febrian Abindra Rakhman) Proposal Tugas Akhir
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA XI DENGAN METODE WARD DAN PEPPARD
Nama : Febrian Abindra Rakhman
NIM : 09.41011.0014
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : S1 Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2013
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA XI DENGAN METODE WARD DAN PEPPARD
PROPOSAL
Diajukan sebagai syarat untuk mengerjakan Tugas Akhir
Oleh :
Nama : Febrian Abindra Rakhman
NIM : 09.41011.0014
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : S1 Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi
Surabaya, 20 Mei 2013
Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Haryanto Tanuwijaya, S.Kom., M.MT. NIDN.0710036602
Erwin Sutomo, S.Kom., M.Eng NIDN. 0722057501
Mengetahui:
Kaprodi S1 Sistem Informasi Kekhususan
Komputerisasi Akuntansi
Erwin Sutomo, S.Kom., M.Eng NIDN. 0722057501
A. Judul : Perencanaan Strategis Sistem Teknologi Informasi Pada PT.
Perkebunan Nusantara XI Dengan Metode Ward dan Peppard
B. Latar Belakang Masalah :
PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha
milik negara (BUMN) agribisnis perkebunan dengan bisnis industri gula.
Perusahaan ini merupakan satu-satunya BUMN yang mengusahakan komoditas
tunggal, yakni gula, dengan kontribusi sekitar 16-18% terhadap industri nasional.
Sebagian besar bahan baku berasal dari tebu rakyat yang diusahakan para petani
sekitar melalui kemitraan dengan pabrik gula.
Pendirian perusahaan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
16 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 dan merupakan gabungan antara PT
Perkebunan XX (Persero) dan PT Perkebunan XXIV-XXV (Persero) yang
masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 6 Tahun 1972 dan No. 15 Tahun 1975. Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
yang dibuat berdasarkan Akte Notaris Harun Kamil SH, No. 44 tanggal 11 Maret
1996, telah dilakukan perubahan dan mendapat persetujuan sesuai Keputusan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-
21048HT.01.04.Th.2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun
2012 strategi bisnis yang diterapkan PTPN XI adalah memantapkan bisnis
industri gula dengan harga pokok rendah untuk menghasilkan produk dengan
mutu sesuai permintaan pasar. Selain itu juga melakukan ekspansi, integrasi, dan
diversifikasi secara selektif serta perusahaan mengembangkan sumber energi
alternatif yang bersumber dari lingkungan industri sendiri.
Pada tahun 2011 kementerian BUMN melakukan penilaian kinerja
terhadap PTPN XI dan mendapatkan nilai dengan angka 50,02. Penilaian kinerja
ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan PTPN XI dinyatakan kurang sehat.
Berdasarkan hasil kinerja pada tahun 2011, PTPN XI menetapkan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2012 sebesar 92,29, namun
kenyataannya menunjukkan angka penilaian kinerja sebesar 87,24 pada tingkat
kesehatan perusahaan yang dinyatakan sehat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 juni 2012. Angka
tersebut belum mencapai RKAP tahun 2012 yang diharapkan, namun disisi lain
perusahaan telah memanfaatkan sistem teknologi informasi (STI) dengan
melakukan investasi STI yang terus meningkat setiap tahunnya sampai 400 juta
rupiah pada tahun 2012.
Tahun 2012 No Uraian Tahun
2011 RKAP Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 5:3 5:4 1 Aspek Keuangan 20.50 57.50 55.00 268.3 95.7
2 Aspek Operasional 16.52 19.79 17.24 104.3 87.1
3 Aspek Administrasi 13.00 15.00 15.00 115.4 100.0
Total Skor 50.02 92.29 87.24 174.4 94.5
4 Klasifikasi BBB AA AA
5 Kinerja Kurang Sehat Sehat Sehat
Tabel 1. Kinerja Perusahaan (Sumber: website www.ptpn-11.com)
Berdasarkan penilaian kinerja tersebut, manajemen PTPN XI merasa
kurang puas dengan hasil penilaian kinerja karena belum mencapai angka 92,29
sesuai dengan RKAP. Manajemen PTPN XI beranggapan bahwa penilaian kinerja
perusahaan itu penting untuk mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Tanuwijaya (2012) yang menyatakan bahwa keunggulan
kompetitif perusahaan dapat dicapai melalui peningkatan kinerja perusahaan.
Perusahaan yang mengintegrasikan perencanaan strategik sistem teknologi
informasi (PSSTI) dengan perencanaan strategik bisnis (PSB) mempunyai kinerja
yang lebih baik, sesuai dengan pernyataan Das et al, 1991 dalam Jogiyanto, 2005.
Menurut Henderson dan Veinkatraman, 1999 dalam Jogiyanto 2005, kurangnya
keselarasan strategik sistem teknologi informasi dengan strategik bisnis
disebabkan ketidakmampuan perusahaan menyadari nilai investasi sistem
teknologi informasi.
Berdasarkan masalah yang dihadapi PTPN XI, manajemen menganggap
bahwa strategi sistem teknologi informasi (STI) belum selaras dengan strategi
bisnis karena investasi STI yang sangat besar belum dapat meningkatkan kinerja
PTPN XI. Menurut Tanuwijaya (2012) menyatakan bahwa keunggulan kompetitif
perusahaan tidak bisa dicapai dengan hanya mengandalkan sumber daya fisik dan
konseptual berupa data dan informasi. Oleh karena itu, pihak manajemen
menetapkan untuk fokus pada pemanfaatan sistem teknologi informasi (STI)
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk itu PTPN XI, membutuhkan
perencanaan strategis sistem teknologi informasi (STI) yang selaras dengan
strategi bisnis.
Perencanaan strategis sistem teknologi informasi (STI) yang selaras
dengan strategi bisnis ini menggunakan metode Ward and Peppard. Hal penting
yang patut dijadikan pertimbangan mengapa metode Ward and Peppard dipilih
karena metode ini sangat detail untuk proses alur kerja serta apa saja yang perlu
dilakukan untuk menciptakan sebuah perencanaan strategis STI yang selaras
dengan strategi bisnis bagi perusahaan.
Melihat uraian tersebut, maka akan dilakukan penelitian tugas akhir
tentang perencanaan strategis sistem teknologi informasi untuk menyelarasakan
strategi sistem teknologi informasi (STI) dengan strategi bisnis pada PTPN XI
menggunakan metode Ward and Peppard. Penelitian tugas akhir ini dibuat dengan
harapan dapat memberikan panduan untuk pengembangan sistem teknologi (STI)
PTPN XI.
C. Perumusan Masalah :
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam tugas akhir
ini adalah Bagaimana membuat perencanaan strategis sistem teknologi informasi
pada PT. Perkebunan Nusantara XI menggunakan metode ward and peppard ?
D. Pembatasan Masalah :
Dalam penulisan tugas akhir ini akan membahas tentang perencanaan
strategis sistem teknlogi informasi PT. Perkebunan Nusantara XI yang
pembahasan masalahnya dibatasi pada:
1. Metode analisa yang digunakan adalah analisa swot dan value chain.
2. Perencanaan strategis sistem teknologi informasi ini dikembangkan untuk
maksimal 5 tahun mendatang.
E. Tujuan Penelitian :
Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah:
Menghasilkan portfolio aplikasi serta panduan untuk pengembangan sistem
teknologi informasi (STI) PTPN XI.
F. Landasan Teori
F.1 Perencanaan, Strategi, Perencanaan Strategis, Perencanaan Strategis
Sistem Teknologi Informasi
F.1.1 Perencanaan
Menurut Robbins dan Coulter (2002), mendefinisikan perencanaan
sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan
strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan
organisasi. (Sule dan Saifullah, 2005)
Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses yang
mengembangkan rencana kegiatan agar dapat mengkoordinasikan kegiatan
sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
F.1.2 Strategi
Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan – tindakan
terpadu yang menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka
panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward, 2002).
Strategi bisa diartikan sebagai suatu rangkaian tindakan dan pengalokasian
sumber daya perusahaan agar dapat menciptakan keunggulan bersaing dan
mencapai kekuatan jangka panjang perusahaan.
F.1.3 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis menunjukkan analisis yang komprehensif, sistematis
untuk mengembangkan rencana dari suatu aksi / kegiatan (Ward dan Peppard,
2002).
F.1.4 Perencanaan Strategis Sistem Teknologi Informasi
Perencanaan strategis adalah sebuah perencanaan yang mengidentifikasi
tujuan-tujuan yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang
menguntungkan. Perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah
bagaimana merencanakan sebuah sistem teknologi informasi untuk mendukung
kegiatan operasional perusahaan serta mendukung kegiatan strategi bisnis
perusahaan.
F.2 Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI
F.2.1 Strategi Bisnis
Menurut Ward (2002), strategi bisnis dapat ditemukan dalam berbagai
bentuk, dapat berupa dokumen resmi perusahaan, dokumen strategi dari suatu unit
bisnis, atau bahkan dapat berupa suatu pandangan strategi yang tersimpan didalam
pikiran seseorang. Dan suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
1. Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
2. Vision, adalah pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah
pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah
perusahaan.
3. Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat
memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya.
4. Objectives, adalah sasaran - sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh
perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
5. Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.
6. Critical Success Factors (CSFs), adalah beberapa area kunci dimana sesuatu
harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
7. Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada
yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
F.2.2 Strategi SI
Strategi SI adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau
perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi
bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini dihubungkan dengan konteks
bisnis dengan mempertimbangkan dampak persaingan dalam bisnis dan
kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem informasi. Pada
dasarnya, strategi SI mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang harus
dilakukan perusahaan untuk mencapai portfolio aplikasi yang sesuai,
mendefinisikan tujuan yang akan dicapai dan menentukan perubahan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Ward, 2002).
Strategi SI dapat diartikan sebagai strategi yang mengindentifikasi sistem
dan informasi didalam perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
dan mendukung proses bisnis sehingga membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan.
F.2.3 Strategi TI
Strategi TI adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang
bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi
dan sistem dari sebuah organisasi (Ward ,2002).
F.3 Perbedaan Sistem Informasi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002) sistem informasi dan teknologi
informasi sering dianggap sebagai hal yang sama, hal ini sebagai hal yang harus
dihindari apabila ingin membangun sebuah strategi sistem teknologi informasi.
Teknologi informasi berhubungan dengan teknologi yang dipakai pada sebuah
perusahaan, seperti halnya hardware, software, dan network. Teknologi informasi
memfasilitasi pencarian data, pemrosesan data, penyimpanan data dan pembagian
informasi dalam bentuk digital. Menurut UK Academy of Information System
(Ward and Peppard, 2002) mendeskripsikan sistem informasi sebagai cara bagi
orang dan organisasi untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk
mengumpulkan, memproses, dan menggunakan informasi tersebut.
F.4 Perlunya Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002) mengemukakan beberapa alasan yang
menyebabkan perlunya suatu perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan
teknologi informasi (SI/TI) :
• Investasi pada SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis.
• Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada.
• Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi
data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi.
• Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI
dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas.
• Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.
• Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
• Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.
Strategi SI/TI hendaknya dapat mengarahkan kinerja sistem secara
terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai masukan
untuk pengambilan keputusan manajemen.
F.4.1 Model Framework Perencanaan Strategi SI/TI
Gambar 1 Model Framework Perencanaan Strategi SI/TI (Sumber: Ward dan Peppard, 2002: 154)
Model kerangka kerja dari perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi dapat dilihat pada gambar diatas dan lebih jelasnya adalah sebagai
berikut :
a. Inputs, sebagai masukan dalam perencanaan strategis sistem dan teknologi
informasi, terdiri atas :
• The Internal Business environment
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan,
sumber daya, proses, dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri.
• The External Business environment
Sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri, dan iklim kompetisi dimana
perusahaan tersebut beroperasi.
• The Internal IS/IT environment
Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman
perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar,
kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur
teknologi yang digunakan. Aplikasi portfolio saat ini dari sistem yang berjalan
dan sistem yang sedang dalam perencanaan atau belum dikembangkan tapi sudah
direncanakan pada perusahaan.
• The external IS/IT environment
Perkembangan teknologi dan peluang yang ada, serta SI/TI yang digunakan
oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing dan pemasok.
b. Proses perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang diperoleh,
serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan
outputs.
c. Outputs, merupakan hasil dari proses yang mencakup:
• Business IS Strategy
Bagaimana setiap unit dapat memanfaatkan SI/TI dalam mencapai sasaran
bisnisnya. Mencakup portfolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk setiap unit
dan model bisnis. Menjelaskan arsitektur informasi setiap unit.
• IT Strategy
Strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan
teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli.
• IS/IT Management Strategy
Elemen umum dari strategi yang akan diaplikasikan pada organisasi secara
menyeluruh, memastikan konsistensi kebijakan berdasarkan kebutuhan.
d. Future Application Portfolio. Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang
akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap
unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan
perkembangan perusahaan.
e. Current Application Portfolio. Rincian mengenai aplikasi sistem informasi
yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan
yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat dukungan
aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem
dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar
pada saat sekarang ini.
F.5 Teknik Analisis Perencanaan Strategis Sistem Teknologi Informasi
Pada sub bab ini akan menjabarkan teknik – teknik analisis yang digunakan
dalam perencanaan strategi SI/TI berdasarkan framework yang dikemukakan oleh
Ward dan Peppard (2002).
F.5.1 Analisa SWOT
Menurut Fred David (2010), analisa SWOT adalah adalah metode
perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Para analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal
mencocokan perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa
kompetitif lingkungan di mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut
dibuat berdasarkan perumusan strategi dan seleksi.
-. Kekuatan / Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage.
-. Kelemahan / Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing
dengan perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan
mungkin merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya.
-. Peluang / Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.
-. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
perusahaan.
Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang
menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada
kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dengan cara
mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam beberapa
kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara mempersiapkan
diri untuk meraih kesempatan yang pasti.
F.5.2 Analisa Value Chain
Menurut Ward dan Peppard (2002), pendekatan rantai nilai (value chain)
dibedakan menjad dua tipe aktivitas bisnis, yaitu:
1. Aktivitas Utama (primary activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya
memberikan kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak
hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan
efektif jika keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas
utama terdiri dari inbound logistics, operations, outbound logistics, sales
and markering, dan services.
2. Aktivitas Pendukung (support activities)
Aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mengontrol dan
mengembangkan bisnis, dengan demikian secara tidak langsung
menambahkan nilai-nilai tersebut dicapai melalui kesuksesan aktivitas
utama. Aktivitas pendukung terdiri dari administration and infrastructure,
human resource management, product/technology development
procurement.
Gambar 2 Value Chain (Sumber: Ward dan Peppard, 2002: 265)
Aktivitas value chain adalah sebagai berikut:
Primary Activities
Inboud Logistics Semua proses yang berhubungan penerimaan, penyimpanan dan pemisahan input terhadap proses produksi untuk produk/jasa.
Operations Semua proses yang berhubungan dengan pengubahan input menjadi output. In mungkin menjadi proses lain daripada operasi manufaktur fisik sejak rantai nilai dapat berhubungan dengan ketepatan pelayanan.
Outbound Logistics Semua aktivitas yang berfokus pada pendistribusian produk atau layanan kepada pelanggan. Ini mungkin perpindahan atau penyimpanan barang atau jasa.
Sales and Marketing Aktivitas yang menyediakan kesempatan untuk pelanggan yang berpotensi untuk membeli produk atau jasa serta menawarkan ajakan seperti iklan dan penawaran harga.
Services Semua proses yang berfokus pada ketepatan layanan sebagai bagian dari pelanggaran perjanjian kepada pelanggan. Aktivitas tersebut meningkatkan atau mempertahankan nilai dari produk atau jasa yang dibeli pelanggan. Aktivitas ini termasuk memperbaiki, memelihara, menyediakan suku cadangm memperbaharui produk, memberikan pelayanan, pelatihan penginstalasian.
Support Activities
Support Activities Infrastructure Tugas yang terdiri dari general management organisasi sebagai sebauh entitas bisnis dan menekankan financial management, perencanaan, pelayanan hukum, quality management, dan office administration.
Human Resource Management Semua aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, pengembangan, penilaian, promosi dan
penghargaan bagi personel dalam organisasi.
Product and Technology Development Aktivitas ini melibatkan aktivitas tradisional yang disebut R&D (resources and development). Mereka biasanya melibatkan semua aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan teknologi produk atau jasa dan proses yang memproduksinya dan proses yang menjamin pengaturan sebuah organisasi. Maka dari itu, aktivitas ini melibatkan pengembangan teknologi uang mendukung semua tugas organisasi.
Procurement Ini merupakan aktivitas yang mendukung perolehan input untuk semua aktivitas dalam rantai nilai. Input ini dapat berupa bahan baku dan peralatan produksi, sampai dengan barang kantor dan pabrik termasuk perolehan sistem informasi. Aktivitas ini melibatkan semua aspek dari perolehan input yang dibutuhkan untuk proses penambahan nilai kecuali perolehan sumber daya manusia.
G. Metode Penelitian
G.1 Model Kerangka Berfikir Yang Digunakan
Gambar 3. Metodologi Penelitian
G.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah:
1. Melakukan pengumpulan data-data pendukung yang akan digunakan untuk
melakukan analisis. Pengumpulan data ini didapat dengan cara melakukan
wawancara dengan kepala bagian perusahaan untuk mendapatkan informasi.
Data yang dikumpulkan berupa informasi mengenai keadaan bisnis setiap
bagian perusahaan serta sistem teknologi informasi (STI) yang digunakan
saat ini untuk mendukung proses bisnis setiap bagian tersebut.
2. Dengan informasi yang telah didapat dari wawancara, maka informasi
tersebut akan diolah untuk dianalisis bagaimana lingkungan bisnisnya
menggunakan metode analisis SWOT dan analisis value chain. Selain
lingkungan bisnis, hasil wawancara tersebut juga dilakukan analisis
lingkungan STI untuk mengetahui bagaimana keadaan hardware, software,
network, serta infrastruktur perusahaan yang mendukung proses bisnisnya.
Penggunaan analisis SWOT ini untuk mengetahui informasi dari perusahaan
sebagai pedoman memberikan solusi terbaru bagi perusahaan. Sedangkan
analisis value chain digunakan untuk mengetahui bagaimana keadaan bisnis
perusahaan serta dapat digunakan sebagai alat untuk membuat kebijakan guna
keunggulan kompetitif.
3. Dengan hasil analisa lingkungan bisnis dan sistem teknologi informasi (STI)
perusahaan maka akan dilakukan penyesuaian antara kedua analisa tersebut
yang menghasilkan keadaan bisnis dan sistem teknologi informasi (STI)
perusahaan saat ini.
4. Dari keadaan bisnis dan sistem teknologi informasi (STI) perusahaan tersebut
akan dilakukan penentuan strategi yang berdasarkan hasil analisa
sebelumnya. Ditahap penentuan strategi ini akan dilakukan pemetaan dan
penilaian analisa. Pertama akan dilakukan pemetaan dengan matrik SWOT
yang akan berfungsi untuk mencocokkan keadaan lingkungan bisnis untuk
menentukan strategi alternatif bagi perusahaan. Lalu dilakukan penilaian
dengan berpedoman pada matrik SWOT yaitu matrik SPACE yang fungsinya
adalah untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan.
5. Setelah mengetahui strategi apa saja yang cocok, maka dilakukan proses
penentuan kebutuhan data dan informasi untuk mendukung perencanaan
sistem teknologi informasi (STI).
6. Perencanaan sistem teknologi informasi (STI) ini akan dibagi menjadi 3
proses perencanaan strategi, yaitu perencanaan strategi TI, perencanaan
strategi bisnis STI, serta perencanaan strategi manajemen STI. Perencanaan
strategi TI ini mengenai teknologi informasi yang akan digunakan oleh
perusahaan, sedangkan strategi bisnis STI ini mengenai keselarasan strategi
bisnis perusahaan dengan strategi STI yang akan digunakan oleh perusahaan
serta strategi manajemen STI ini mengenai pengaturan kebijakan akan
pengelolaan STI di perusahaan. Dari ketiga proses perencanaan strategi STI
tersebut, maka akan dilakukan pengolahan untuk menghasilkan portfolio
aplikasi dengan menggunakan metode McFarlan Strategic Grid.
H. Jadwal Kerja
Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 3
(tiga) bulan dengan jadwal penyusunan sebagai berikut :
Bulan Juni Juli Agustus No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Studi literatur
2 Pengumpulan data: wawancara dan dokumen
3
Analisa lingkungan bisnis dan sti
4 Penentuan strategi
5 Penentuan kebutuhan data dan informasi
6 Perencanaan sti
Tabel 2. Jadwal Kerja
Daftar Pustaka
David, Fred R., 2010. Strategic Management: Concepts and Cases, 13thedition. Prentice Hall.
Guritno, Suryo., Sudaryono & Rahardja, Untung., 2010. Theory and Application
Of IT Research. ANDI Yogyakarta. HM, Jogiyanto., 2005. Sistem Informasi Strategik Untuk Keunggulan Kompetitif.
ANDI Yogyakarta. Tisnawatisule, Elie., Saefullah, Kurniawan., 2005. Pengantar Manajemen.
Prenada Media, Jakarta. Ward, John., Peppard, Joe., 2002. Strategic Planning for Information System.
Third Edition. John Wiley and Sons, Inc. West Sussex, England.