Post on 18-Jul-2016
description
MAKALAH GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
”INFEKSI GASTRITIS”
Dosen Pembimbing:
Ns, Mila Triani Sari, Skep, M.kep
Disusun Oleh :
Kelompok A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBISTIKBA
1 Agung arie pradana 2008 21 1262 Hergani 2008 21 1223 Andi sopyan 2008 21 0204 Indok assek 2008 21 1365 Winda oktalina 2008 21 0786 Nur andayani 2008 21 0747 Rona karwasi 2008 21 1428 Raudatul husna 2008 21 1349 Rahmat hidayat 2008 21 08410 Eti rohani 2008 21 14611 Robi firta wijaya 2008 21 15012 Benny 2008 21 04613 Fitri suryani 2008 21 13814 Eko prasetia 2008 21 05815 Anugrah putra 2008 21 14416 Ade kurniawan 2008 21 10817 Umar ismail 2008 21 03418 Ari faldo 2008 21 06219 Surya wira buana 2008 21 15220 Iqbal nurussalam 2008 21 004
PRODI S1 KEPERAWATAN 2009-2010
ii
LAMPIRAN
Daftar Nama Kelompok A Beserta Tugasnya
NO NAMA TUGAS1 Agung arie pradana Koordinator+mengetik 2 Hergani Wakil+mengetik3 Andi sopyan Cari Bahan4 Indok assek Mencatat5 Winda oktalina Mengetik6 Nur andayani Meringkas7 Rona karwasi Cari Bahan8 Raudatul husna Meringkas9 Rahmat hidayat Meringkas10 Eti rohani Cari Bahan11 Robby firta wijaya Cari Bahan12 Benny Mencatat13 Fitri suryani Cari Bahan14 Eko prasetia Meringkas15 Anugrah putra Meringkas16 Ade kurniawan Mengetik17 Umar ismail Mencatat 18 Ari faldo Bendahara 19 Surya wira buana Cari Bahan20 Iqbal nurussalam Cari bahan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem pencernaan yang
berjudul ” Infeksi Gastritis ” tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis
dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jambi, 23 Maret 2010
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gastritis ........................................................................ 3
2.2 Etiologi dari Gastirtis..................................................................... 3
2.3 Patofisiologi penyakit Gastritis...................................................... 4
2.4 Woc dari Gastritis.......................................................................... 5
2.5 Manisfestasi dari penyakit Gastritis................................................ 6
2.6 komplikasi dari penyakit Gastritis.................................................. 7
2.7 Penatalaksanaan pada penyakit Gastritis....................................... 7
2.8 Pemeriksaan Diagnostik pada penyakit Gastritis............................. 8
BAB III PEMBAHASAN KASUS
2.2 Asuhan Keperawatan pada pasien Infeksi Gastritis ....................... 9
2.3 Data- data yang terkait pada kasus................................................. 11
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
3.2 Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan
yang tepat merupaka n salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang
awam sering menyebutnya dengan penyakit maag.
Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik
penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh
panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi
pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang
stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis. Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas
sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada
perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran
saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi vitamin B12. Ada
berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum
1 x + 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan
pedas dan panas dan hindari stres. Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan
kesehatan sangat penting yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya
maupun cara menanganinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat
rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa itu gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari Gastritis ?
3. Bagaimana dengan patofisiologi penyakit Gastritis ?
4. Bagaimanakah perjalanan penyakit dari Gastritis ?
5. Bagaimana manisfestasi dari penyakit Gastritis ?
6. Bagaimana dengan komplikasi dari penyakit Gastritis ?
7. Pemeriksaan apa saja yang terkait dengan Gastritis ?
8. Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi
Gastritis ?
1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Sistem Pencernaan yang berjudul ” Infeksi Gastritis ”. Tujuan khusus
penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan
pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep
Gastritis serta proses keperawatan dan pengkajiannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat
akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis
merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus atau lokal.
2.2 Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya
sebagai berikut :
Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan
digitalis.
Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada
peminum alkohol, dan merokok.
3
2.3 Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong, terletak dibagian
kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa memiliki
panjang berkisar antara 10 inci dan dapat mengembang untuk menampung
makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam keadaan
kosong, maka ia akan melipat, mirip seperti sebuah akordion. Ketika
lambung mulai terisi dan mengembang, lipatan – lipatan tersebut secara
bertahap membuka.
Lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara bertahap
melepaskannya kedalam usus kecil. Ketika makanan masuk kedalam
esofagus, sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esofagus
dan lambung ( Esophangeal Sphincer ) akan membuka dan membiarkan
makanan masuk lewat lambung. Setelah masuk kelambung cincin ini
menutup. Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat. Ketika
makanan berada dilambung, dinding lambung akan mulai menghancurkan
makanan tersebut. Pada saat yang sama, kelenjar – kelenjar yang berada
dimucosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung,
( termasuk enzim – enzim dan asam lambung ) untuk lebih menghancurkan
makanan tersebut.
Suatu komponen cairan lambung adalah Asam Hidroklorida. Asam
ini sangat korosif sehingga paku besipun dapat larut dalam cairan ini.
Dinding lambung dilindungi oleh mucosa – mucosa bicarbonate (sebuah
lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bicarbonate secara reguler
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung ) sehingga terhindar
dari sifat korosif hidroklorida. Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini
adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding lambung.
4
2.4 Wef Of Causion
5
2.5Manisfestasi Klinis
Manifestasi klinik yang biasa muncul adalah sebagai berikut :
Gastritis Akut
Anoreksia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran
cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian
kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia
dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
Terjadinya suatu proses penyakit pada gastritis akut dan gastritis kronik
adalah sebagai berikut :
Gastritis akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang
akan terjadi :
1) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai
kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa
yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil dari penyawaan
tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan
terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
2) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa
inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa
lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan
akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa
lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh
6
darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri
dan hypovolemik.
Gastritis kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan
terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
2.4 Komplikasi
Gastritis Akut
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi
ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
Gastritis Kronik
gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan,
B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu
dan penyempitan daerah antrum pylorus.
2.5 Penatalaksanaan
Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2).
Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan
alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur
sekresi asam lambung.
Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid,
antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.
7
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
Test dignostik Endoskopi
akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan
letaknya tersebar.
Pemeriksaan Hispatologi
akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati
mukosa muskularis.
Pemeriksaan radiology.
Pemeriksaan laboratorium.
Analisa gaster
untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada
klien dengan gastritis kronik.
Kadar serum vitamin B12
Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah
merupakan anemia megalostatik. Kadar hemoglobin, hematokrit,
trombosit, leukosit dan albumin.
Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi
area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
8
BAB 111
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Pembahasan Kasus
Ny. L ( 38 tahun ) konsultasi ke Poli penyakit dalam RS RM jambi
dengan keluhan sejak 2 hari ini nyeri di ulu hati, mual-mual dan perut
kembung. Klien juga mengatakan sudah 5 x muntah dan muntah setiap kali
makan, sampai-sampai cairan lambung yang keluar, kadang klien juga ada
disertai diare. Klien merasa lemas dan pusing. Klien mengatakan baru kali
ini merasakan sakit ulu hati yang tidak tertahan, Klien mengatakan ia sering
terlambat makan dan paling juga suka makan dan paling suka juga makan-
makanan yang pedas-pedas.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Infeksi Gastritis.
A. Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan pada klien dengan sirosis hepatis
adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
a. Identifikasi klien
Nama : Ny L
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : perempuan
b. Identitas penanggung
c. Keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu dan riwayat
kesehatan keluarga.
Keluhan utama : pada keluhan utama akan nampak
semua apa yang dirasakan klien pada saat itu nyeri di
ulu hati, mual-mual dan perut kembung. Klien juga
mengatakan merasa lemas dan pusing.
Riwayat kesehatan masa lalu : Pada pengkajian ini
ditemukan kemungkinan penyebab infeksi gastiritis
9
serta penyakit yang pernah diderita klien seperti
riwayat pemberian imunisasi. Dan apakah ada
keluarga yang menderita infeksi gastritis
sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Penyakit keluarga yang
berhubungan dengan penyakit infeksi gastritis yang
mungkin merupakan salah satu faktor predisposisi
terjadinya infeksi gastritis.
2. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan psikologis
Keadaan umum tampak lemah, kesadaran komposmentis,
nadi cepat dan lemah, takipneu.
B. Pemeriksaan sistemik
Inspeksi
Mata cekung, ubun-ubun cekung, turgor kulit jelek,
mulut dan bibir kering, anus kemerahan, otot-otot
abdomen menonjol, jari tangan dan kaki kurus dengan
lipatan kulit, dan ujung jari keriput.
Auskultasi
Terdegar bising usus yang lama dan panjang.
Palpasi
Turgor kulit kurang elastis dan dingin.
Perkusi
Bunyi timpani.
DS :
Ny. L mengeluh dengan nyeri pada ulu hati, mual-mual dan
perut kembung.
Ny. L mengeluh dengan 5 x muntah-muntah setiap kali makan.
Ny. L mengeluh dengan diare yang ia rasakan.
Ny. L mengeluh dengan lemas dan pusing.
10
DO :
Ny. L tampak meringis sambil memegang perutnya.
Keluaran asam lambung.
Ny. L tampak muntah-muntah.
B. Analisa Data
No S ( Sign & Symtom ) E ( Etiologi ) P ( Problem )
1.Ds : - Ny. L mengeluh
dengan nyeri pada ulu hati yang tak tertahankan.
Do : - Ny. L tampak
meringis sambil
memegang perutnya.
Inflamasi mukosa lambung
Nyeri
2.Ds : - Ny. L mengeluh
dengan 5 x muntah-
muntah setiap kali
makan.
- Ny. L mengeluh
dengan diare yang ia
rasakan.
Do : - Keluaran asam lambung
Output yang berlebihan Devisit volume cairan dan elektrolit
3.Ds : - Ny. L mengeluh
dengan mual-mual dan disertai dengan 5 x muntah-muntah.
Do : - Ny. L tampak
Anoreksia, disertai dengan mual-mual dan muntah.
Gangguan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh
11
muntah-muntah.
4.Ds : - Ny. L mengeluh
dengan lemas dan
pusing.
Do : -
Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
C. Diagnosa keperawatan
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada klien infeksi
gastritis baik aktual maupun potensial adalah sebagai berikut :
1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan inflamasi mukosa
lambung.
2) Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan Output
yang berlebihan.
3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Anoreksia, disertai dengan mual-mual dan muntah.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5) Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
tahu tentang sumber informasi.
D. NCP
No DiagnosaKeperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa
nyaman nyeri b . d
output yang
berlebihan.
Ds : - Ny. L mengeluh dengan nyeri pada ulu hati
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 24 jam,
nyeri pasien hilang
( teratasi ).
- Kaji kualitas &
kuantitas nyeri.
- Kaji respon klien
terhadap nyeri.
- Untuk
menetapkan
intervensi yang
tepat.
- Respon
nyeri menunjukan
tingkatan dan
12
yang tak tertahankan.
Do : - Ny. L
tampak
meringis
sambil
memegang
perutnya.
KH :
Rasa nyeri
berkurang/hilang.
Tidak terdapat
nyeri hati.
Tidak meringis
lagi.
- Jelaskan tentang
proses
penyakitnya.
- Ajarkan teknik
distraksi dan
relaksasi
- Hindari
rangsangan nyeri
- Libatkan keluarga
untuk
menciptakan
lingkungan yang
teraupeutik.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai
skala nyeri.
-
- Agar
pasien dapat
mengerti proses
penyakit
- Mengurang
i rasa nyeri dan
pengalihan rasa
nyeri
- Rangsanga
n nyeri akan
meningkatkan
rasa nyeri
- Lingkunga
n yang terpeutik
akan memberikan
rasa nyaman dan
mengurangi nyeri
- Obat analgetik
dapat memblok
13
program. rasa nyeri
2. Devisit volume
cairan dan elektrolit
b.d Output yang
berlebihan.
Ds : - Ny. L
mengeluh
dengan 5 x
muntah-muntah
setiap kali
makan.
- Ny. L
mengeluh
dengan diare
yang ia
rasakan.
Do : - Keluaran
asam lambung.
Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 2 x 24 jam,
input dan output
seimbang.
KH :
Klien tidak
merasa muntah
lagi.
Tidak ada tanda-
tanda diare lagi
Asam lambung
normal.
- Awasi masukan
dan keluaran,
karakter dan
jumlah feses.
- Kaji tanda-tanda
vital ( TD, suhu,
nadi, pernafasan )
- Anjurkan pasien
banyak minum.
- Observasi kulit
kering
- Ukur berat badan
perhari.
- Observasi cairan
perparenteral.
- Untuk mengetahui
keseimbangan
antar masukan dan
keluaran.
- kehilangan voleme
cairan dapat
mempengaruhi
terhadap tanda-
tanda vital pasien
- mencegah
dehidrasi yang
berlebihan.
- menunjukkan
kehilangan cairan
yang berlabihan
- memberikan
informasi tentang
keseimbangan
cairan, fungsi
ginjal dan kontrol
penyakit usus.
- menunjukkan
kehilangan cairan
14
-
- Auskultasi
bising usus.
-
- Kolaborasi
pemberian obat
diare sesuai
instruksi dokter
- Beri penjelasan
kepada orang tua
tentang bahaya
kehilangan banyak
cairan.
yang berlebihan
- untuk mendengar
bising yang
normal
- obat anti diare
merupakan salah
satu program
pengobatan
- memberikan
informasi dan
menambah
pengetahuan
keluarga.
3. Gangguan Nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
Anoreksia, disertai
dengan mual-mual
dan muntah.
Ds : - Ny. L mengeluh dengan mual-mual dan disertai dengan 5 x muntah-muntah.
Do : - Ny. L
tampak
muntah-
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi selama
perawatan.
KH :
Menunjukkan
peningkatan /
mempertahankan
kondisi klien.
Klien tidak
mengalami muntah
lagi.
- Kaji kemampuan
klien untuk
menelan
- Beri dan Pantau
cairan IV
- Jelaskan pada
klien dan keluarga
tentang pentingnya
- Untuk mengetahui
sejauh mana
kemampuan klien
dalam menelan
makanan, serta
untuk
memberikan
intervensi yang
tepat.
- Untuk memeuhi
asupann cairan
dan pemenuhan
nutrisi.
- Nutrisi yang
adekuat penting
untuk
15
muntah.
nutrisi bagi
kesembuhan klien
- Monitoring
balance cairan
-
- Kaji adanya
tanda-tanda
dehidrasi dan
gangguan elekrolit.
- K/P kolaborasi
untuk
pemasangan
NGT.
penyembuhan
luka guna
mencegah infeksi,
melindungi
fungsi imun.
- Menilai
terjadinya
dehidrasi.
- Kekurangan
cairan dapat
menyebabkan
dehidrasi.
- NGT digunakan
untuk
memasukkan
makanan
kelambung.
4. Intoleransi aktivitas
b.d kelemahan fisik
Ds : - Ny. L
mengeluh
dengan lemas
dan pusing.
Do : -
Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 2 x 24 jam,
aktivitas klien
kembali normal.
KH :
Klien tidak
merasakan
lemas.
- Kaji respon
individu terhadap
aktivitas
- Bantu klien
dalam memenuhi
aktivitas sehari-
- mengetah
ui tingkat
kemampuan
individu dalam
pemenuhan
aktivitas sehari-
hari.
- energi
yang dikeluarkan
lebih optimal.
16
Klien terhindar
dari pusingnya.
hari dengan
tingkat
keterbatasan yang
dimiliki klien
- Jelaskan
pentingnya
pembatasan
energi.
- Libatkan
keluarga dalam
pemenuhan
aktivitas klien
- Bantu
aktivitas
perawatan diri
yang diperlukan.
- Berikan reward
atas kemajuan
peningkatan
aktifitas selama
fase
penyembuhan
- Energi
penting untuk
membantu proses
metabolisme
tubuh
-
- klien
mendapat
dukungan
psikologi dari
keluarga
- Memini
malkan kelelahan.
- Membangun rasa
diri klien serta
menigkatkan citra
diri
5. Kecemasan / kurang
pengetahuan b.d
kurang terpajan /
mengingat salah
interpretasi
informasi : tidak
Pengetahuan
klien/keluarga akan
meningkat setelah
diberikan
penyuluhan
kesehatan.
- Kaji
tingkat
pengetahuan
klien/ keluarga
tentang
penyakitnya
- Untuk
mengetahui sejauh
mana pengetahuan
klien tentang
penyakit.
17
mengenal informasi.
Ds : - klien sering
mengatakan makan
telat dan pedas-
padas.
Do : -
KH :
Pasien
menyatakan
pemahamanya
proses penyakit
dan
pentalaksanaan
penyakit.
Mengidentifikasi
faktor penyebab.
Melakukan
tindakan yang
perlu /
perubahan pola
hidup.
- Jeslakan
proses penyakit
dengan bahasa
yang sederhana
-
- Jelaskan
tentang prosedur
perawatan dan
pengobatan
- Berikan catatan
obat-obat yang
harus dihindari
oleh klien
- Agar
klien mudah
memahami dan
mengerti tentang
penyakitnya.
- Agar
pasien mengerti
dan mengikuti
prosedur
perawatan dan
pengobatan
- Agar klien
terhindar dari
obat- obatan yang
dapat
menyebabkan
penyakitnya
kambuh.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik
penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh
panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi
pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang
stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis.
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat
akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis
merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus atau lokal.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul ”Sistem Pencernaan yaitu
mengenai infeksi gastritis ” nantinya makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun penulis menyadari
19
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam
penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dongoes. Marilyn. E.dkk 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
Untuk Perencana Pendokumentasian Perawatan Klien. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Mansjoer. A. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3.
Jakarta : Media Aesculapius.
Mc. Closkey, Joanne. 1996. Nursing Intervention Classsification (NIC).
St. Louis, Missouri: Mosby Yearbook,Inc.
www. Google.com (eksiklopedi bebas)http.asuhan keperawatan
sistem pencernaan .co.id.
20