Post on 17-May-2022
i
DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI
MASYARAKAT MENGENAI PERGURUAN TINGGI NEGRI DI DESA
DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA
OLEH
HAERINI
160105005
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
ii
iii
v
vi
MOTO
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, ku ucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada
Allah yang telah memberikan kepadaku kebahagiaan dengan memberikan orang-
orang yang selalu mendampingi ku dan selalu menyayangiku.
Dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan
kepada :
1. Untuk kedua orang tuaku tercinta ibunda Marwiyah dan Ayahanda Une
yang sangat saya cintai dan hormati, yang telah membesarkan , mendidik
dan menyekolahkan saya sampai ke jenjang pendidikan tinggi ini.
Ayahanda dan ibunda yang selalu menjadi motivator dan pelita hidupku
sehingga aku dapat menepaki terjalnya kehidupan.
2. Kakak ku tersayang Hudari dan istrinya serta adikku tercinta Nurul
Hudaena serta keponakan ku Arfian Arka Prayoda, yang selama ini telah
menjadi semangat dalam mengerjakan penelitian ini.
3. Untuk Ardi Wiranata terimaksih sudah menjadi salah satu penyemangat
dalam hidupku yang selalu setia menemani dalam urusan apapun.
4. Untuk sahabatku Rani,Rina dan Acid terimakasih sudah menjadi sahabat
terbaik, semoga kedepannya kita selalu menjaga persahabatan ini. Serta
teman-teman IPS Ekonomi Kelas A semoga kita semua sukses selalu
5. Almamaterku tercinta UIN Mataram yang saya banggakan
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Illahi Rabby, karena dengan limpahan rahmat, dan
Hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “
Dampak Pengangguran Sarjana Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan
Tinggi Negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya”
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya fi yaumil qiyamah.
Peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan
berpartisipasi dalam proses penelitian ini. Untuk itu iringan doa dan ucapan
terimakasih yang sebesar besarnya peneliti sampaikan kepada:
1. Bapak Dr.H.M.Fachri M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak H.Ibnu Hizam
M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sumbangan
pemikiran guna memberi bimbingan, petunjuk dan pengarahan kepada
peneliti dalam menyusun skripsi ini.
2. Bapak H. Ismail Sehabudin S.IP selaku kepala Desa Darek beserta staf Desa
yang telah memberikan izin kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Narasumber yang sudah rela meluangkan waktu demi terselesikan penelitian
skripsi yang peneliti lakukan.
ix
4. Berbagai pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dalam kata sempurna,
maka dari itu peneliti harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak.
Wassalamualikum Wr.Wb
Mataram, 03 juli 2020
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………i
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………………iii
NOTA DINAS……………………………………………………………………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………………………..v
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………….vi
HALAMAN PEMBAHASAN………………………………………………………vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….x
ABSTRAK………………………………………………………………………….xiii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...5
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ……………………………………..7
E. Telaah Pustaka……………………………………………………………….8
F. Kerangka Teori……………………………………………………………..13
1. Pengangguran…………………………………………………………..13
a. Pengertian Pengangguran ………………………………………….13
b. Jenis Jenis Pengangguran………………………………………......15
xi
c. Dampak Pengangguran………………………………………………18
d. Penyebab Pengangguran……………………………………………20
2. Perguruan Tinggi ……………………………………………………....22
a. Urgensi Perguruan Tinggi………………………………………22
b. Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi…………………………..24
3. Persepsi Masyarakat…………………………………………………….26
a. Pengertian Persepsi……………………………………………..26
b. Pandanagan Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi…………...27
G. Metode Penelitian…………………………………………………………..29
1. Pendekatan Penelitian…………………………………………………..29
2. Kehadiran Peneliti………………………………………………………30
3. Lokasi Penelitian……………………………………………………….31
4. Sumber Data dan jenis Data…………………………………………….32
5. Tehnik Pengumpulan Data……………………………………………..33
6. Tehnik Analisis Data……………………………………………………37
7. Keebsahan Data………………………………………………………...40
H. Sistematika Pembahasan…………………………………………………....42
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN……………………………………....44
1. Gambaran Umum Lokasi Desa Darek……………………………………...44
a. Sejarah singkat Desa Darek…………………………………………….44
b. Lokasi Desa Darek……………………………………………………...45
c. Keadaan Penduduk Di Desa Darek…………………………………….45
xii
d. Pendidikan Mayarakat Di Desa Darek………………………………….47
e. Mata Pencaharian Penduduk Desa Darek……………………………....47
f. Agama ………………………………………………………………….49
g. Adat istiadat masyarakat Desa Darek………………………………….49
h. Kebersihan dan Lingkungan……………………………………………50
i. Keadaan sosial…………………………………………………….……50
j. Sarana Peribadatan……………………………………………………...51
k. Politik ………………………………………………………………….52
l. Struktur organisasi Desa Darek………………………………………...53
2. Persepsi Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi…………………………...54
3. Dampak Pengangguran Sarjana S1 ………………………………………...57
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..60
A. Persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri ……………….60
B. Dampak pengangguran lulusan sarjana……………………………..….64
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
xiii
AMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PERSEPSI
MASYARAKAT MENGENAI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI DESA
DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA
OLEH :
HAERINI
NIM : 160105005
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi. dan mengetahui dampak-dampak pengangguran sarjana di Desa Darek. Penelitian ini ,menggunakan penelitian kualitatif dengan dengan rancangan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan dampak adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya minat masyarakat melanjutkan sampai ke tingkat perguruan tinggi. dan timbulnya berbagai pandangan tentang lulusan sarjana dan perguruan tinggi itu sendiri. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi, dilatatarbelakangi oleh tingkat pendidikan yang berbeda. masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi memiliki persepsi yang positif. Sedangkan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan samapi SLTA memiliki persepsi yang negatif terhadap perguruan tinggi.
Kata Kunci : Dampak Pengangguran, persepsi masyarakat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pengangguran adalah “suatu kenyataan yang dialami oleh seseorang
yang tergolong tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari
pekerjaan”.1Pengangguran merupakan suatu keadaan yang dialamai oleh
seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Adapun pengangguran
yang akan di bahas dari judul penelitian ini mengenani pengangguran
lulusan sarjana S1 yang tidak memiliki pekerjaan. Saat ini mereka yang
bergelar sarjana tidak memiliki pekerjaan, disebabkan oleh kurangnya
lapangan pekerjaan. Selain itu jaga banyak lulusan mahasiswa yang
memilih bekerja sesuai bidang pendidikan S1 yang di tempuh.
Pendidikan adalah sarana untuk mendapatkan SDM yang berkualitas karena pendidikan di anggap mampu untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Karena semakin tinggitingkat pendidikan yang telah di tempuh maka semakin berkualitas pula output yang dihasilkan2
pendidikan merupakan suatu cara untuk menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas tinggi. Karena pendidikan dapat
mengasilkan sejumlah tenaga kerja yang akan mampu berfikir kreatif dan
inofatif, memiliki pandangan serta pola pikir yang luas mengenai ilmu
penegtahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka akan 1 Muana Nanga, Makro Ekonomi,(Jakarta,Raja Grafindo Persada) Hal : 249 2 Safarudin Aziz, Manajemen mutu perguruan tinggi,( Yogyakarta:gaya media ) hal:20
2
semakin luas ilmu pengetahuan dan pengalaman yang akan di dapatkan.
Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan seseorang di masa depan.
Pendidikan sebagai tolak ukur bagaimana kualitas diri seseorang. Karena
apabila tingkat pendidikan seseorang tinggi dan tentunya dapat memiliki
pekerjaan yang layak maka akan sangat berwibawa di mata masyarakat
lebih lebih pada masyarakat pedesaan. Seperti yang terjadi sekian lama ini
di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya.
Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya adalah salah satu kecamatan
yang berada di kabupaten Lombok tengah.yang memiliki banyak sekali
remaja lulusan sarjana. Banyak remaja yang menyelesaikan sarjana di
daerah nya bahkan banyak dari mereka yang menyelesaikan sarjana di luar
daerah seperti di pula jawa dan Jakarta.
Menurut hasil observasi tingkat pengangguran lulusan sarjana di Desa
Darek Kecamatan Praya Barat Daya cukup banyak . Banyaknya lulusan
sarjana S1 yang tidak bekerja dikarenakan tidak sesuai bidang yang di
tempuh di perguruan tinggi. penyebab terjadinya pengangguran sarjana
yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya adalah kurangnya
keterampilan khusus yang dimiki, banyak sarjana yang hanya berpuas pada
IPK yang dimiliki. Tetapi kenyataan yang dibutuhkan dalam Dunia kerja
yaitu keterampilan. Selain itu penyebab adanya pengangguran adalah
ketika lulus dari suatu perguruan tinggi, para lulusan sarjana hanya
3
bekeinginan sebagai pencari kerja. karena kebiasaan dari para lulusan
sarjana mengiginkan kemudahan dan menghindari kegagalan.
pengangguran juga disebabkan oleh Banyak di antara para sarjana yang
memilih pekerjaan contohnya karena m
Masyarakat mempunyai pengaruh yang besar pada proses pendidikan
yang berlangsung dalam suatu lembaga. Sedangkan persepsi masyarakat itu
tidak terlepas dari tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut khusus nya masalah yang terjadi di Desa Darek Kecamatan Praya
Barat Daya. Persepsi adalah pola pikir, pandangan ataupun pendapat
mengenai suatu kejadian peristiwa ataupun keadaan yang mempengaruhi
kebenaran dan keyakinan mengenai sesuatu masalah yang nantinya akan
dapat menentukan baik buruknya permasalahan tersebut.
sebagian besar warga masyarakat memiliki pandangan yang rendah
mengenai pendidikan. sekian banyak lulusan mahasiswa yang bekerja tidak
sesuai dengan bidang yang di tempuh di perguruan tinggi. bahkan sebagian
besar lulusan mahasiswa tidak bekerja karena disebabkan oleh kurangnya
lapangan pekerjaan. Inilah yang menyebabkan timbul berbagai persepsi
masyarakat tentang perguruan tinggi.Anggapan masyarakat Desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya kurang baik, selain banyak nya lulusan
sarjana yang tidak bekerja.Masyarakat juga menganggap perguruan tinggi
masih kurang baik, mereka menganggap perguruan tinggi masih belum
4
penting dan minat mereka ke perguruan tinggi juga rendah karena terkait
biaya pendidikan saat ini sangat mahal.Terdapat pula peresepsi yang
berbeda dari sebagian warga masyarakat Desa Darek adapula salah satu
warga berpanadangan bahwa tidak selamanya kita memiliki pandangan
negative tentang perguruan tinggi,apabila dikaitkan dengan dampak
pengangguran lulusan sarjana S1 yang tidak bekerja atau penggaguran
tidak selamanya kita menyalahkan perguruan tinggi. Hal ini yang menjadi
kesalahpahaman masyarakat pedesaan khususnya.jika kuliah diniati untuk
mencari pekerjaan, tetapi sesungguhnya kuliah itu untuk mencari ilmu dan
pengetahuan maka pekerjaan itu merupakan efek samping. Jadi yang perlu
ditekan kan pada masyarakat yaitu masuk ke perguruan tinggi jangan
orientasi nya pada pekerjaan tetapi mencari ilmu sebab masyarakat banyak
yang salah paham, kalau masuk ke perguruan tinggi untuk mendapatkan
pekerjaan.
Penulis memiliki inisiatif untuk meneliti masalah dampak
pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap presepsi masyarakat mengenai
perguruan tinggi negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya.
karena dari sekian banyak lulusan mahasiswa yang tidak bekerja sesuai
dengan bidang yang di tempuh. bahkan ada lulusan mahasiswa yang
memiliki pekerjaan setara dengan lulusan SMA/MA sederajat. maka dari
itu banyak warga masyarakat berpandangan rendah tentang perguruan
5
tinggi, karena menurut mereka jika pekerjaan untuk sarjana S1 masih setara
dengan lulusan SMA/MA sederajat oleh karena itu para orang tua lebih
memilih memberikan pendidikan kepada anak anak nya sampai SMA/MA
sederajat. karena mayoritas warga di desa Darek berprofesi sebagai
petani, untuk memberikan pendidikan kepada anak anak nya sampai ke
perguruan tinggi sangatlah tidak mudah bagi mereka. tujuan mereka
memberikan pendidikan sampai ke perguruan tinggi ini semata hanya lah
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memutus rantai kemiskinan.
Penulis meneliti masalah yang terjadi dengan tujuan adalah untuk
memberi pencerahan kepada sebagian besar warga di Desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya untuk tidak memiliki pandangan yang
rendah mengenai perguruan tinggi. serta dapat merubah pola pikir warga
masyarakat tentang pendidikan yang hanya tujuan nya untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak . tujuan pendidikan itu menurut bapak pendidikan
nasional indonesia Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah untuk proses
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta
didik,agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahgiaan setinggi tingginya. artinya tujuan
pendidikan itu tidak hanya untuk medapatkan pekerjaan yang layak
sekalipun kedudukan yang tinggi, karena pada manusia terdapat potensi
yang baik dan yang buruk. oleh karena itu pendidikan ditunjukan untuk
6
mendapatkan ilmu. dimana ilmu itu bisa dipergunakan untuk pembangkit
potensi-potensi yang biak yang ada di dalam diri peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari beberapa uraian pemikiran yang telah peneliti rangkum pada latar
belakang di atas, terdapat permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di
Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya tahun 2020?
2. Apakah ada dampak pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap
persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di Desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya tahun 2020?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Tujuan adalah meupakan target yang hendak dicapai dalam
melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan rumusan masalah yang
dirumuskan peneliti di atas tujuannya adalah:
a. Untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi
negeri di desa Darek Kecamatan Praya Barat tahun 2020
b. Untuk mengetahui dampak pengangguran lulusan sarjana S1
terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di
Desa Darek Kecamatan p Praya Barat Daya
7
2. Manfaat
a. Kegunaan secara teoritis
1) Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
dampak penganggurun lulusan sarjana S1
2) Untuk dapat memberikan informasi mengenai dampak
pengangguran lulusan sarjana S1 kaitannya dengan presepsi
masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri
b. Kegunaan secara praktis
1) Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para
sarjana S1 khususnya yang ada di Desa Darek Kecamatan
Praya Barat Daya
2) Dari hasil penelitian ini peneliti berharap dapat menjadi acuan
bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap presepsi masyarakat
mengenai perguruan tinggi
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk membatasi penelitian agar tidak menyebar luas maka
peneliti merumuskan batasan konsep fokus penelitian sebagai berikut :
a. Dampak pengangguran lulusan sarjana S1
b. Peresepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di Desa
Darek Kecamatan Praya Barat Daya
8
2. Setting Penelitian
Setting dari penelitian ini adalah di Desa Darek Kecamatan
Praya Barat Daya karena di desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
memiliki banyak sekali lulusan mahasiswa yang tidak bekerja.Selain
itu banyak dari mereka yang bekerja tidak sesuai bidang yang di
tempuh di perguruan tinggi.Hal ini lah yang menyebabkan berbagai
persepsi masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
mengenai perguruan tinggi negeri.
E. Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan penulis tidak pernah terlepas dari penelitian
sebelumnya, adanya keterkaitan menunjukkan suatu relevansi yang terjadi
namun relevansi tersebut bukan berarti menunjukkan bahwa suatu
penelitian sama persis dengan penelitian terdahulu
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi judul “Analisis Penyebab
Tingginya Pengangguran sarjana di kecamatan Simeulue ”Adapun
masalah dalam penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi yaitu
banyaknya pengangguran di kecamatan Simeule barat dikarenakan
faktor kemalasan, selain itu tidak tersedianya lapangan kerja bagi
sarjana yang menganggur baik di instansi pemerintahan maupun
swasta, kumudian kurangnya modal para pengangguran sarjana dalam
membuka usaha. padahal tidak bisa dipungkiri dalam mengingat
9
peluang dari sumber daya alam yang sangat potensial untuk
mengembangkan bisnis, salah satu peluang besar dalam berwirausaha
di daerah kecamatan Simeule barat adalah budidaya ikan kepiting dan
lobster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif 3
penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi penelitian ini
memiliki perbedaan fokus penelitian dan lokasi penelitian dari
penelitian yang di lakukan oleh Andri yaitu hanya berfokus kepada
penyebab tingginya pengangguran lulusan sarjana sedangkan peneliti
memfokuskan ke dampak pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap
peresepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri. persamaan
dari penelitian ini adalah sama sama membahas mengenai
pengangguran lulusan sarjana
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eny Rosyidah dengan judul “
Peresepsi masyarakat pedesaan terhadap perguruan tinggi” Adapun
metode yang digunakan oleh Eny Rosyidah yaitu yang pertama
,metode observasi partisipan sebab peneliti ikut hadir dan mengambil
bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan di observasi. Kedua,
metode wawancara terpimpin sebab data yang di butuhkan sesuai
3 Andri Adi, “Analisi penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue, ( skripsi, ilmu sosiologi, universitas Teuku Umar,Aceh barat,2016)
10
dengan pertanyaan yang di ajukan untuk mencapai tujuan penelitian.
Ketiga, metode dokumentasi
Hasil penelitian yang diperoleh oleh Eny Rosyidah adalah sebagai
berikut:
a. Peresepsi masyarakat desa bangelan terhadap perguruan tinggi
baik karena mereka berasumsi bahwa pendidikan tinggi dapat
mendukung kesejahteraan mereka di masa depan, tapi hal ini juga
di dukung oleh kemampuan mereka ( lulusan universitas ) dalam
hal keintelektualan/kualitas pengetahuan dari perguruan tinggi,
begitu pula kemampuan mereka dalam berkiprah di masyarakat.
Meskipun peresepsi mereka di perguruan tinggi itu baik, tapi tidak
berarti semua masyarakat dapat berkiprah dan berupaya untuk
menyekolahkan putra-putri mereka di pendidikan yang lebih tinggi
( khususnya perguruan tinggi ) karena adanya faktor penghambat
sehingga mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan nya ke
perguruan tinggi.
b. Maskipun peresepsi masyarakat pedesaan di desa Bangelan
terhadap perguruan tinggi baik, akan tetapi minat masyarakat
terhadap perguruan tinggi tidak terlalu tinggi atau kurang berminat
terhadap perguruan tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
penghambat yaitu :
11
1) Kurangnya kesadaran dari orang tua untuk menyekolahkan
putra putri nya sampai ke perguruan tinggi
2) Kurangnya minat dari anak untuk belajar atau melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi
3) Kurangnya biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi4
Adapun perbedaan dari penelitian yang dilakaukan adalah
penelitian ini hanya membahas tentang bagaimana presepsi
masyarakat pedesaan mengenai perguruan tinggi sedangkan penelitian
yang penulis teliti adalah membahas peresepsi masyarakat desa
kaitannya dengan dampak pengangguran lulusan sarjana S1 karena
menurut peneliti dampak pengangguran lulusan sarjana S1 sangat
berpengaruh terhadap peresepsi masyarakat mengenaiperguruan
tinggi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardika Fateh Hukama dengan judul
“Peresepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Pendidikan Tinggi Di
Kabupaten Nganjuk”.metode yang digunakan oleh Ardika Fateh
Hukama yaitu yang pertama, metode observasi patrtisipan karena
peneliti ikut serta hadir dan mengambil bagian dalam kehidupan orang
yang akan diteliti. Kedua metode wawancara mendalam sebab proses
4 Eni Rosyidah,Persepsi Masyarakat Pedesaan terhadap Perguruan Tinggi,( skripsi,pendidikan agama islam,Universitas islam negeri malang,2008)
12
memperoleh keteranagan untuk tujuan penelitian dengan Tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Ketiga
metode dokumentasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardika Fateh Hukama adalah
sebagai berikut:
a. Tingkat pendidikan formal masyarakat Desa Banjarsari tergolong
masih rendah, karena tingkat pendidikan terakhir mayoritas adalah
tingkat SLTA. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara
dan data dokumentasi bahwa tingkat pendidikan terendah
masyarakat desa Banjarsari adalah SD sebanyak 612 orang dengan
prosentase 22,18%, SMP sebanyak 739 orang dengan prosentase
26,78%, sedangkan tingkat pendidikan tertinggi masyarakat Desa
Banjarsari adalah tingkat perguruan tinggi sebanyak 142 orang
dengan prosentase 5,14% akan tetapi mayoritas pendidkan formal
masyarakat sampai pada tingkat SLTA sebanyak 1094 orang
dengan prosentase 39,65%, dari jumlah lulusan pendidikan formal
masyarakat yang ada di Desa Banjarsari yaitu sebanyak 2759
orang.
b. Persepsi masyarakat Desa Banjarsari terhadap pendidikan tinggi
cukup baik, jika dapat mendukung kesejahtraan mereka di masa
depan tapi hal ini juga harus di dukung oleh kemampuan mereka
dalam hal kualitas pengetahuan dari perguruan tinggi begitu pula
13
kemampuan dalam praktek di masyarakat. Meskipun persepsi
mereka terhadap pendidkan tinggi cukup baik tapi tidak berarti
semua masyarakat dapat berkiprah dan berupaya untuk
menyekolahkan putra putri mereka di pendidikan yang lebih tinggi
( khususnya perguruan tinggi )
c. Konsep-konsep masyarakat pedesaan terhadap pendidkan tinggi
adalah di pengaruhi faktor internal ( latar belakang pendidikan
tinggi orang tua,kesadaran orang tua terhadap pendidikan tinggi,
keadaan ekonomi, dan minat anak) dan eksternal ( lingkungan
masyarakat dan anggapan negatif terhadap lulusan perguruan
tinggi ) maka pemikiran dan pemaknaan tentang pendidkan tinggi
itu akan dapat membentuk persepsi dan kemdian menentukan
tindakan.
Adapun perbedaan dari penelitian terdahulu ini adalah
penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan
sedangkan penelitian terdahulu menggunakan metode observasi
partisipan.Dalam penelitian terdahulu yang dilakaukan oleh Ardika
Fateh Hutama hanya membahas mengenai peresepsi masyarakat
mengenai perguruan tinggi
F. Kerangka Teori
1. Pengangguran
14
a. Pengertian Pengangguran
Pengangguran merupakan “istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali,sedang mencari pekerjaan,bekerja selama dua
hari seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.”5
Pengangguran disisni merupakan orang yang tidak memiliki
pekerjaan ataupun sedang dalam usaha mencari
pekerjaan.Penyebab umum terjadinya pengangguran adalah
banyaknya pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan
pekerjaan yang tersedia.Adapun penyebab lain pengangguran
lulusan sarjana S1 yaitu karena banyak nya lulusan sarjana tidak
mau bekerja dikarenakan tidak sesuai bidang yang di tempuh di
perguruan tinggi.
Pengangguran merupakan masalah ekonomi karena hal tersebut menyia nyiakan sumber daya yang berharga.Pengangguran jugamerupakan masalah sosial yang besar karena mengakibatkan penderitaan besar untuk pekerja yang menganggur yang harus berjuang dengan pendapatan yang berkurang.6
Pengangguran sering sekali menjadi masalah dalam
perkonomian dan sosial karena banyaknya pengangguran,
pendapatan masyarakat dan produktivitas nya akan berkurang.
5 Dewi Sartika Nasution, Pengantar Ekonomi,( Mataram:IAIN Mataram 2016 ) hal:157 6 Samuelson Nordhous,Ilmu Makro Ekonomi,( Jakarta: PT.Media Global Edukasi,2004) hal: 363
15
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan serta akan
memunculkan masalah masalah sosial yang akan terjadi di
lingkungan masyarakat. Masalah sosial yang akan terjadi seperti
maraknya tindak kriminal.
b. Jenis-jenis pengangguran
Adapun jenis pengangguran berdasarkan penyebab nya adalah
sebagai berikut :
1) Pengangguran friksional ( frictional unemployment ) pengangguran jenis ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dengan lowongan kerja.
2) Pengangguran struktural ( structural unemployment) adalah pengangguran yang di sebabkan oleh pengangguran yang mencari lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memnuhi persyaratan yang di tentukan pembuka lapangan kerja
3) Pengangguran teknologi (technology unemployment) adalah pengangguran yang di sebabkan perkembangan atau pergantian teknologi.
4) Pengangguran siklis ( Cyclical unemployment ) adalah pengangguran yang di sebabkan oleh kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada7
Pengangguran friksional, pengangguran ini bersifat sementara
dan terjadi karena adanya kesenjangan.kesenjangan yang di
maksudkan adalah kesenjangan waktu dan informasi karena
adanya kondisi geografis antara pencari kerja dan kesempatan
kerja. Pengangguran strukural yaitu pengangguran yang mencari
7 Ibid,Hal : 158
16
lapangan pekerjaan yang tidak dapat memenuhi persyaratan yang
ada pada lapangan pekerjaan tersebut.misalnya pekerja lulusan
SMA/MA sederajat yang tidak dapat memenuhi syarat dari
lapangan pekerjaan tersebut . pengangguran tekonogi di sebabkan
karena banyak pencari kerja kurang paham akan teknologi.
pengangguran siklis yang dimana masalahnya ada pada lapangan
pekerjaanyang tidak dapat menampung semua pekerja jika
perusahaan mengalami kemunduran itu berarti perusahaan harus
mengurangi kegiatan memproduksi. Penyebabnya adalah karena
adanya perusahaan lain sejenis yang beoprasi ataupun bisa
disebabkan karena daya beli produk oleh masyarakat menurun.
Adapun jenis pengangguran berdasarkan cirinya yaitu sebagai
berikut :
1) Pengangguran terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertumbuhan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertumbuhan tenaga kerja.
2) Pengangguran tersembunyi Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa
3) Pengangguran bermusim Pengangguran ini terutama terdapat di sertor pertanian dan perikanan.
4) Setengah menganggur
17
Di Negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat8
jenis pengangguran berdasarkan cirinya terbagi menjadi empat
yang pertama pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka ialah
seseorang yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan tetap.
Disebabkan oleh faktor sulit pendapatkan pekerjaan ataupun malas
bekerja.Pengangguran tersembunyi yaitu seorang yang bekerja
tetapi tidak sesuai dengan bidang yang di tempuh.Sehingga dapat
menyebabkan tingkat produktivitas kerja yang rendah. Contohnya,
seorang sarjana dengan mendapatkan gelar sarjana hukum bekerja
sebagai seorang guru, seharusnya bekerja menjadi
pengacara,hakim atau jaksa. Pengangguran bermusim yaitu
sesorang yang tidak memiliki pekerjaan pada saat
musim.Pengangguran ini hanya berlaku pada sektor pertanian dan
perikanan.Contohnya seorang nelayan tidak dapat bekerja pada
saat musim hujan.Dan para petani tidak dapat melakukan
pekerjaan pada saat musim kemarau, Dengan demikian para
pekerja terpaksa menganggur.Inilah yang tergolong pengangguran
musiman.Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang bekerja
tidak maksimal.Dan memiliki waktu kerja yang sedikit sehingga
8 Sadono Sukirna,Makroekonomi,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2012 ) hal: 330
18
menyebabkan penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi.Inilah
yang termasuk kedalam pengangguran setengah menganggur.
c. Dampak pengangguran
Pengangguran yang terjadi di dalam suatu perekonomian dapat
membawa dampak atau akibat buruk, baik terhadap perkonomian
maupun individu dan masyarakat.
1. Dampak pengangguran terhadap perekonomian
a) Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kesejahteraan yang mungkin di capainya.
b) Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.
c) Pengangguran yang tinggi akanmenghambat pertumbuhan ekonomi.9
Dampak pengangguran terhadap perekonomian dapat
menyebabkan masyarakat tidak memaksimalkan tingkat
kesejahtraan yang mungkin dicapainya.maksudnya adalah
banyaknya warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan
atau pengangguran, akan mendapatkan banyak masalah yang
akan terjadi di lingkungan masyarakat. tidak memiliki
pekerjaan maka usaha apapun yang akan dilakukan seperti
tindak kriminal yang pasti akan terjadi.maka akan
menyebabkan tingkat kemakmuran warga masyarakat rendah.
9 Ibid,hal:254
19
Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah
berkurang.maksudnya karena sekian banyak masyarakat yang
tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran, berpengaruh
terhadap tingkat kegiatan ekonomi. tingkat kegiatan ekonomi
nya rendah maka akan sedikit pendapatan pajak yang diperolrh
pemerintah. Penganggugran yang tinggi akan menghambat
pertumbuhan ekonomi maksudnya semakin tinggi tingkat
pengangguran maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi. Banyaknya masyarakat yang menganggur
akanmenurunkan jumlah kapasitas produksi suatu
perekonomian yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
2. Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat
a) Pengangguran menyababkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.
b) Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan atau berkurangnya keterampilan
c) Pengangguran dapat pula menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.10
Dampak pengangguran yang dapat menyebabkan
kehilangan mata pencaharian dan pendapatan .maksudnya
adalah karena tidak memiliki pekerjaan maka tidak adanya
pendapatan yang diperoleh. Akan menyebabakan masalah bagi
individu ataupan masyarakat, tidak adanya pendapatan maka
10 Ibid
20
akan berbahaya bagi kelangsungan hidup warga masyarakat.
terjadinya tindak kejahatan atau kriminal di setiap lingkungan
masyarakat.
Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan atau
berkurangnya keterampilan maksudnya disini ialah jika
masyarakat tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran maka
keterampilan yang dimilik nya akan berkurang
.disebabkanapabila keterampilan dalam mengerjakan sesuatu
akan tetap bertahan apabila digunakan dalam praktek.
Pengangguran dapat pula menimbulkan ketidakstabilan
sosial dan politik .Apabila kegiatan ekonomi yang lesu dan
pengangguran yang tinggi akan dapat menimbulkan rasa tidak
senang masyarakat terhadap pemerintah yang berkuasa.
d. Penyebab pengangguran
Adapun penyebab terjadinya pengangguran yaitu sebagai berikut :
1) Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
2) Lapangan kerja sedikit Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyedia tenaga terdidik tidak seimbang
3) Penyedia dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
4) Budaya pilih-pilih pekerjaan serta pemalas 5) Banyaknya jumlah penduduk
21
6) Tekonologi yang semakin maju dan tidak di imbangi oleh kemampuan manusia
7) Pendidikan dan keterampilan yang rendah 8) Adanya lapangan kerja dipengaruhi oleh musim 9) Ketidak stabilan perekonomian, politik dan keamanan
Negara11
Pengangguran dapat disebabkan karena minimnya lapangan
pekerjaan yang tersedia sehingga tidak adanya keseimbangan
antara tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan.salain itu masih
jamanya budaya pilih pekerjaan, banyak tenaga kerja khususnya
tenaga kerja terdidik masih memilih pekerjaan yang formal
sementara penyedia lapangan pekerjaan terdidik tidak seimbang
dengan jumlah tenaga kerja terdidik. Banyaknya jumlah penduduk
juga menyebabkan banyaknya tingkat pengangguran selain itu
disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin
maju.sementara tidak diimbangi oleh kemampuan manusia.
Banyak yang masih buta akan adanya teknologi, maka dari itu
akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan.
Dari dampak dan penyebab pengangguran yang telah
disampaikan terdapat juga upaya mengatasi pengangguran antara
lain sebagai berikut :
1) Pemerintah 11 Andri Adi,”Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue( skripsi,ilmu sosiologi,universitas teuku umar,Aceh Barat,2016)
22
2) Mendirikan program tenaga kerja 3) Mengadakan program latihan kerja magang 4) Pengarahan tenaga kerja Indonesia 5) Mendirikan program pelatihan atau kursus 6) Memperluas pendistribusian informasi tenaga kerja yang
dapat diakses dimanapun 7) Masyarakat 8) Mengikuti program latihan kerja 9) Meningkatkan wiraswasta 10) Membuka lapangan kerja baru atau kursus12
Adapun cara mengatasi pengangguran yaitu dengan cara
pemerintah seharus nya dapat menyediakan lapangan pekerjaan,
dapat memperluas jaringan mengenai informasi tentang lapangan
pekerjaan sihingga dapat diakses oleh tenaga kerja dimanapun.
Pemerintah harus mendirikan program pelatihan kerja sehingga
masyarakat mengikuti program tersebut dan nanti dengan mudah
akan mendapatkan pekerjaan dari sertifikat yang didapatkan pada
saat mengikuti pelatihan atau kursus.
2. Perguruan Tinggi
a. Urgensi perguruan tinggi
Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,sarjana,megister,spesialis dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.13
12 Andri Adi,”Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue( skripsi,ilmu sosiologi,universitas teuku umar,Aceh Barat,2016) 13Safarudin Aziz,Manajemen…,hal 21.
23
perguruan tinggi merupakan sebuah jenjang pendidikan atau
lembaga pendidikan setelah pendidikan menengah. Untuk
pendapatkan gelar sarjana, megister dan doctor.Tidak hanya untuk
mendapatkan gelar, adanya perguruan tinggi bertujuan untuk
mempersiapkan para lulusan mahasiswa memiliki kemampuan
akademis yang profesional.Dan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Perguruan tinggi memiliki peranan yang penting untuk mencetak sumber daya manusia yang bersaing.Perguruan tinggi untuk menyediakan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar. Selain itu, perguruan tinggi yang berkualitas juga akan dapat mencetak pemimpin dan pemikir suatu bangsa yang menentukan pembangunan negara di masa depan.14
Perguruan tinggi menjadi tempat pemberian pendidikan kepada
para individu terutama pada kalangan remaja.tentunya dapat
memiliki peranan yang sangat penting bagi individu itu sendiri.
Perguruan tinggi menjadi wadah untuk mencetak sumber daya
manusia untuk dapat bersaing di dunia kerja.Karena dapat
menciptakan tenaga kerja yang memiliki kualitas tinggi.Perguruan
tinggi dapat membentuk karakter dan keperibadian yang lebih
dewasa dan bertanggung jawab. Sehingga mampu mecetak para
14 Soni Akhmad Nurhakim,”Peranan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menghadapi ASEAN” ,Vol 6,nomer 2,
24
calon pemimpin Negara yang dapat membangun Negara di masa
depan.
Pentingnya perguruan tinggi dalam kehidupan karena
perguruan tinggi dapat meningktakan sumber daya
manusia.Dengan adanya perguruan tinggi yang dapat merubah
pola pikir seorang menjadi lebih kreatif dan inovatif.Lulusan
perguruan tinggi mampu menghasilkan karya-karya baru yang
belum pernah ada menjadi ada . sehingga mungkin dapat
menciptakan lapang kerja sendiri, dari hasi pemikiran yang kreatif
dan inofatif. Perguruan tinggi juga dapat membuat agar siap untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja.Dengan adanya perguruan
tinggi, lulusan mahasiswa memiliki kompetensi dan keterampilan
kerja yang baik.
b. Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi Pendidikan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagaimana dijelaskan dalam UU No .12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga ) fungsi sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemempuan serta membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsive, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.
25
Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan yang tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut :
1. Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,terampil,kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa
2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa
3. Dihasilkannya ilmu pengetaguan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan peradaban dan kesejahtraan umat manusia
Terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahtaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa15
Berdasarkan ke tiga fungsi dari perguruan tinggi tersebut dapat
disimpulakan bahawa fungsi dari adanya perguruan tinggi yaitu
untuk dapat menjadikan peserta didik atau mahasiswa untuk lebih
meningkatkan kualitas diri serta dapat menghadapi kehidupan
dimasa yang akan datang dan juga memiliki daya saing yang luas
terhadap dunia usaha selain itu juga mahasiswa diharapkan mampu
menyalurkan ilmu pengetahuan serta tekonologi dengan tetap
menerapkan ilmu kemanusaiaan yaitu mengangngkat manusia
menjadi lebih manusiawi dan berbudaya. 15 Muh.Arroyan A, “Pengertian,fungsi dan tujuan pendidikan tinggi, dalam Http//Muh12royuanfatih,di akses tanggal 2 Desember 2019,pukul 18:08
26
Adapun kesimpulan dari tujuan adanya perguruan tinggi yaitu
mahasiswa mampu mengembangkan potensi ilmu agama yang
baik dan dapat menjadi manusia yang beriman dan bertkwa serta
berakhlak mulia dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, serta
mengabdi kepada masyarakat karena lulusan mahasiswa sangat
dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu
memutus rantai kemiskinan.
Persepsi Masyarakat
a. Pengertian Persepsi
Dalam kamus psikologi bahwa pengertian persepsi merupakan perception ( persepsi ) adalah kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung/keyakinan serta merta mengenai sesuatu. Persepsi secara umum diberlakukan sebagai satu variable campur tangan ( intervening variabel ), bergantung pada faktor perangsang, cara belajar, perangkat dan keadaan jiwa atau suasana hati dan faktor motivasional. Untuk itu persepsi mengenai dunia oleh pribadi yang berbeda yang akan berbeda, karena setiap individu menanggapinya berkenaan dengan aspek situasi yang mengandung arti khusus sekali dengan dirinya16 Sedangkan menurut Jalaludin Rahmad, dalam bukunya psikologi komunikasi mengartikan persepsi sebagai pengalaman tertentu obyek,pariwisata,atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyampaikan informasi dalam menafsirkan pesan17
pengertian di atas mengenai persepsi dapat di jelaskan persepsi
adalah pola pikir, pandangan ataupun pendapat mengenai suatu
16 C.P.Chaplin, Kamus lengkap psikologi ( Surabya: PT.Rajawali Pras.1993 ) hal 358 17 Jalaludin Rakhmat,Psikologi Komunikasi ( Bandung:CV. Remaja Rosdakarya,1996 ) Hal.51
27
kejadian persitiwa ataupun keadaan yang mempengaruhi
kebenaran dan keyakinan mengenai sesuatu, persepsi memiliki
pengaruh yang sangat besar mengenai suatu masalah yang
nantinya akan dapat menentukan baik buruknya permasalahan
tersebut.
Adapun maksud dari persepsi tentang judul penelitian ini
adalah mengenai suatu pandangan atau sikap masyarakat pedesaan
tepatnya di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya yang
memiliki pandangan atau pola pikir yang berbeda mengenai
perguruan tinggi negeri. Tentu persepsi masyarakat berbeda dari
keluarga yang satu dengan yang lain bisa dilihat dari segi
penghasilan baik itu dari pertanian maupun pegawai negeri. karena
persepsi mereka tentang perguruan tinggi tergantung pada
pengahsilan. Dan sebagian besar masyarakat yang ada di desa
Darek berprofesi sebagai petani.Banyak dari mereka perpandangan
negative tetentang perguruan tinggi.Karena dilihat dari
pengalaman sebelumnya banyak lulusan sarjana yang ada di Desa
Darek ecamatan Praya Barat Daya ini tidak memiliki pekerjaan.
b. Pandangan Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi
28
Masyarakat adalah sekelompok orang yang berada di tempat
yang sama dalam jangka waktu yang relative cukup lama. Dan
memiliki suatu kebudayaan yang sama.
Dalam bahasa inggris masyarakat disebut society, asal katanya socious yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang artinya bergaul. Para ahli seperti Mac.Iver,J.L,Gillin dan J.P.Gillin sepakat bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersamasehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, yang bersifat kontinu dan terikat oleh suaturasa identitas bersama.18
Masyarakat merupakan suatu golongan yang saling
berhubungan dan bekerja sama karena mempunyai suatu
kepentingan yang samayang telah memiliki tatanan kehidupan, dan
adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat
memiliki fungsi sebagai penerus budaya dari generasi
selanjutnya.Pendidikan itu sangat behubungan dengan masyarakat
karena memiliki ketergatungan dan keterkaitan antara
keduanya.Masyarakat dan pendidikan merupakan komponen yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, masyarakat
membutuhkan pendidikan begitu puladengan pendidikan
membutuhkan masyarakat. Tampa adanya masyarakat, pendidikan
tidak akan berjalan dengan baik. di dalam pendidikan terdapat
adanya unsur masyarakat seperti guru, peserta didik dan lain-lain. 18Sulaiman,Ilmu sosial Dasar,(Bandung,IKAPI,1992), hal.53
29
Begitu pulasebaliknya tampa adanya pendidikan masyarakat akan
menjadi bodoh.Dengan adanya keterkaitan antara masyarakat dan
pendidikan maka dari itu tidak terlepas dari pandangan masyarakat
baik itu positif ataupun negatif.
Adapun pandangan masyarakat khusus nya di desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya mengenai perguruan tinggi.menurut
hasil observasi awal sebagian masyarakat berpandangan bahwa
perguruan tinggi sangatlah penting bagi masa depan. ataupun
sebaliknya bahwa pendidikan tinggi tidak dapat menjamin
kesuksesan. sebagian dari mereka menganggap pendidikan
hanyalah pemborosan semata, hal ini merupakan biasa atau nyata
dalam kehidupan masyarakat. sebagian dari mereka yang
berasumsi negativ tentang perguruan tinggi karena menurut
mereka selama ini yang terjadi sebelumya di sekitar masyarakat
desa darek kecamatan praya barat daya. banyak sekali lulusan
mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan. yang menurut mereka
layak bagi lulusan perguruan tinggi. mereka beranggapan bahwa
jika lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi ini tidak dapat
menjamin mereka mendaptkan pekerjaan yang layak tidaklah
penting pendidikan bagi mereka.
30
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan
rancangan deskriptif. “pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
yang ada”.19 Jadi penelitian kualitatif dilakukan untuk mengkaji
secara mendalam fakta-fakta atau fenomena yang terjadi dengan
metode yang sejalan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang fakta-fakta atau fenomena tersebut. Creswell (1998),
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, penulis
menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data yang dikumpulkan
berupa pendapat, konsep-konsep, keterangan, tanggapan dan
informasi, yang berbentuk dalam uraian yang mengungkapkan
permasalahan yang ada. Adapun permasalahan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah tentang dampak penganggurana sarjana S1
terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di
Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
2. Kehadiran Peneliti
Dalam metode kualitatif kehadiran peneliti sangat diperlukan
karena peneliti harus ikut serta melibatkan diri pada saat proses 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 5
31
penelitian di kareankan peneliti akan dapat mengetahui kejadian-
kejadian yang terjadi pada saat proses penelitian. Oleh sebab itu
peneliti harus bisa menjalin kedekatan dengan baik agar dapat
mempermudah mendapatkan kepercayaan dari subyek dan akan di
teliti.
Kehadiran peneliti pada saat penelitian harus menjelaskan
dengan baik maksud dan tujuan penelitian kepada subyek penelitian
karena untuk dapat memperudah peneliti untuk memperoleh data dan
informasi yang dibutuhkan dari subyek penelitian.
Peneliti juga harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin
dalam waktu yang telah di tentukan untuk mengamati gejala atau
peristiwa yang terjadi berkaitan dengan dampak pengangguran lulusan
sarjana S1 terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi
negeri.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Darek Kecamatan Praya Barat
Daya kabupaten Lombok Tengah.Alasan dari peneliti memilih lokasi
di desa darek kecamatan praya barat daya ini.karena di desa darek
terdapat masalah mengenai banyaknya lulusan sarjana S1 yang tidak
memiliki pekerjaan dengan kata lain pengangguran. hal ini yang
menyebabkan sebagian besar masyarakat yang ada di desa darek
32
memiliki berbagi persepsi atau pandangan negatif tentang perguruan
tinggi negeri.
Permasalahan ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk mencoba
meneliti di desa darek kecamatan praya barat daya dengan mengangkat
judul dampak penganggurauan lulusan sarjana S1 terhadap persepsi
masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri.
4. Sumber Data Dan Jenis Data
a. Sumber Data
Dalam suatu penelitian tentu dibutuhkan yang sumber data
untuk mendapatkan data-data atau informasi terkain dengan
konteks penelitian.Sumber data dari penelitian ini adalah lulusan
sarjana S1 yang tidak memiliki pekerjaan serta masyarakat umum
yang ada di desa darek kecamatan praya barat daya.
b. Jenis Data
Jenis-jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenis data yang
diperlukan. Secara umum dibagi menjadi dua, yaitu jenis data
primer dan data skunder20
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
hasil observasi dan menggunakan daftar pertanyaan. Adapun
20Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, ( Yogyakarta Graha Ilmu, 2006 ), Hal. 16
33
obyek peneliti adalah beberapa masyarakat desa darek
kecamatan praya barat daya.
2. Data Sekunder adalah data-data yang tersedia di lokasi
penelitian yang bersumber dari pihak kedua.
5. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan maka
diperlukannya metode atau tehnik yang akan digunakan untuk
mendapatkan informasi dan data terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan.metode yang digunakan dapat menentukan keebsahan atau
kredibilitas data. Maka tehnik atau metode yang pada umumnya
digunakan untuk pengumpulan data ialah sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Menurut Kartono pengertian observasi adalah studi yang
disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Sedangkan Poerwandi berpendapat bahwa metode observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, karena dengan cara-cara tertenru kita selalu terlibat dalam proses mengamati21.
pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli terdapat
kesamasamaan pengertian observasi yaitu pengamatan yang
21 Imam Gunawan,Ibid,hal.143
34
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung guna
mendapatkan data dan informasi yang harus dikumpulkan dalam
penelitian. Pengamatan secara langsung ini seperti penliti terjun
langsung ke lapangan guna mendapatkan hasil penelitian
sedangkan untuk pengamatan secara tidak langsung yaitu peneliti
mendapatkan data dan informasi melauli media fisual dan
audiovisual.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi
karena dari judul penelitian tersebut peneliti harus melakukan
observasi terlebih dahulu dan melakukan pengamatan secara
langsung.Untuk dapat mengetahui jumlah warga masyarakat yang
ada di desa darek serta mengetahui banyaknya pengangguran
lulusan sarjan S1. Dalam observasi dikenal dua jenis observasi
yaitu :
1) Observasi berperan serta ( participant observation )
Adalah tehnik pengumpulam data ketika peneliti
memerankan peran sebagai informan dalam latar budaya objek
yang sedang di teliti.
2) Observasi Nonpartisipan
Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat
langsung dalam aktivitas orang-orang yang sedang diamati,
35
maka dalam observasi tidak terlibat hanya sebagai pengamat
independent22
Dari kedua jenis observasi di atas peneliti menggunakan jenis
observasi partisipan karena dalam penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah peneliti hadir dan ikut serta mengamati dan
mewawancari informan-informan secara langsung.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metodepengumpulan data yang
dilakukan dengan cara berinteraksi, bertanya anatak kedua belah
pihak dengan tujuan untuk mendapatkan data,keterangan atau
pendapat tentang suatu hal.
Menurut Denzin dan Lincoln wawancara merupakan suatu
percakapan,seni Tanya jawab dan mendengarkan. Sementara itu
Kerlinger berpendapat wawancara adalah situasi peran antar
pribadi berhadapan muka (face to face ), ketika seseorang ( yakni
pewawancara ) mengajukan pertanyaan yang di rancang untuk
memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah peneliltian,
kepada seseorang yang di wawancarai, atau informan. 23
Dari kedua penjelasan tersebut jadi wawncara adalah
suatu proses Tanya jawab yang dilakukan oleh pewawncara
22 Ibid,hal 151 23 Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif,(Jakarta:Bumi Aksara,2014 ) hal,162
36
kepada yang di wawncara dengan tujuan mendapatkan data dan
informasi secara langsung dengan jelas.
Jenis-jenis wawancara yaiti sebagi berikut :
1) Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang akan diperoleh diperlukan penelitian sudah pasti. Prosese wawancara terstuktur dilakukan dengan menggunakan instrument pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan yang akan di ajukan kepada informan.
2) Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur dalam pelaksanaan nya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur karena dengan wawancara dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan informan secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman wawancara.24
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur ini
dilakukan dengan cara peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersususun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu jenis tehnik yang
digunakan dalam penelitian sosial yang berkaitan dengan tehnik 24 Ibid hal 162-163
37
pengumpulan data nya, terutama sekali tehnik ini banyak
digunakan dalam lingkup kajian sejarah.akan tetapi, sekarang ini
studi dokumen banyak digunakan oleh lapangan ilmu sosial
lainnya dalam metodologi penelitiannya, karena sebagian besar
fakta dan data sosial banyak tersimpan dalam bahan-bahan yang
berbentuk dokumenter
Menurut Bungin tehnik dokumentasi adalah salah satu
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial
untuk menelusuri data historis.25
Berdasarkan pengertian yang dijelaskan jadi metode
dokumentasi adalah jenis metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan mencatat peristiwa atau kejadian yang
sudah berlalu atau sedang berlangsung. Dalam penelitian ini
dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencari
data-data yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
kaitannya dengan jumlah penduduk,mata pencaharian, tingkat
pengangguran dan tingkat pendidikan formal masyarakat,
6. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk
mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data
25 Ibid, hal 179
38
tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk
menemukan solusi permasalahan.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam moleong mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain26
Berdasarkan penegertian tersebut dapat dipahami bahwa
analisis data adalah suatu yang dapat dipandang sebagai proses dan
penjelasan dari suatu komponen yang harus ada dalam analisis data.
Analisis data juga termasuk proses menyusun data yang di dapatkan
dari hasil observasi,wawancara dan dokumentasi yang di peroleh
secara langsung dari lapangan dengan cara menjabarkan ke dalam
bagian-bagian serta memilih mana yang penting yang dapat di pahami
oleh penulis maupun pembaca.
Milles dan Huberman mengemukakan ada tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu : a. Reduksi Data ( data reduction )
Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dan mencari tema dan polanya ( Sugiyono,2007: 92 ) data yang
26 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta
2014), hal. 200
39
telah di reduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk pengumpulan data27.
reduksi data ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan
penulis untuk merangkum atau membuat kesimpulan dari data
yang telah diperoleh maka akan mempermudah peneliti untuk
memahami apa yang terjadi dan untuk mengerjakan apa yang
dipahami tersebut
b. Penyajian Data ( data display )
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplay data.Data yang disajikan dalam
penelitian adalah data yang sudah dianalisa, tetapi analisis
yang dilakukan masih berupa catatan untuk kepentingan
penliti sebelum disusun dalam bentuk laporan.
Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan
pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan
berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.data
penelitian ini disajiakan dalam bentuk uraian yang di
dukung dengan matriks jaringan kerja.28
27 Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif,(Jakarta:Bumi Aksara,2014 ) hal,211 28 Ibid,hal 212
40
Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dengan
cara menyajikan hasil wawancara dan observasi yang sudah
ditulis dalam bentuk tulisan.
c. Penarikan kesimpulan ( verification ) Merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus
penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan
dijelaskan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan
berpedoman pada kajian penelitian, berdasrakan analisis
interactive model .29
7. Keebsahan Data
Terdapat empat cara yang digunakan untuk memeriksa
keebsahan data dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari uji
credibility ( validitas internal ), tranfermability ( validitas eksternal ),
dan dependability ( realibilitas ), serta confirmability ( obyektifitas )30 .
Dalam menguji kredibilitas (derajat kepercayan) terhadap keebsahan
dta dapat dilakukan sebagai berikut:
a. perpanjangan keikutsertaan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber
data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan
30 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif,dan R&D,(Bandung:Alfabeta,2018),hal.366
41
perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab (tidak ada
jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi.
b. ketekunan pengamatan
peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat, teliti dan
berkesinambungan, dari proses meningkatkan ketekunan itu maka
peneliti dapat melakukan pengecekan kembali data-data yang
sudah dikumpulkan itu sesuai atau tidak, dari itu peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan tersusun rapi tentang
apa yang diamati selama penelitian.
c. Tringulasi
untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif
dilakukan dengan cara tringulasi. Tringulasi adalah suatu cara atau
tehnik untuk memeriksa data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu.
1) Tringulasi sumber bertujuan untuk menguji kredabilitas data
dengan caramembandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh memalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
42
2) Tringulasi teknik dilakukan dengan tujuan untuk menguji
kredabilitas data yang dilakukan dengan cara peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda beda untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama.
3) Tringulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan
pemeriksaan data dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi ataupun dengan tehnik yang lain dalam situasi dan
waktu yang berbeda.31
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :
1. Bagian awal
Pada bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul dan daftar isi.
2. Bagian isi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, perumusan masalaha, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang
lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan.
Dengan adanya bab ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara isi
31 Ibid,hal 372-374
43
keseluruhan tulisan serta batasan masalah yang di uraikan oleh peneliti dalam
pembahasannya.
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Pada bagian ini menjelaskan tentang lokasi penelitian yaitu tentang
sejarah singkat desa Darek, lokasi Desa Darek, Keadaan penduduk,
pendidikan masyarakat, mata pencaharian, tingkat pengangguran sarjana,
agama, adat istiadat, kebersihan dan lingkungan, sarana peribadatan, poitik,
dan struktur organisasi Desa Darek.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang Dampak pengangguran sarjana terhadap
persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi di Desa Darek Kecamata
Praya Barat Daya
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang bersifat
konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang
telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kea rah yang lebih baik.
3. Bagian akhir
Bagian ini berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran
44
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Desa Darek
Desa Darek adalah desa yang terletak di kecamatan praya barat
daya Kabupaten Lombok Tengah. Desa Darek adalah Desa tertua yang
berada di kecamatan praya barat daya kabupaten Lombok tengah. Dengan
jumlah penduduk sebanyak 9.912 orang, jumlah penduduk ini terdiri
4.847 orang jiwa laki-laki dan 5.065 orang jiwa perempuan. Dari jumlah
tersebut 740 jiwa tergolong usia 0-6 tahun, 1.483 usia 7-18 tahun, 6.989
jiwa usia 19-56 tahun dan sisanya 966 jiwa adalah usia lanjut > 56 tahun .
Darek adalah ibukota kecamatan praya barat daya diantara 9 desa
tetangga yakni desa Ungga,Ranggagata,Pelambik,Serage,Kabul, Pandan
indah, Batu jangkih, Montong ajan, dan Desa Montong sapah
Desa Darek adalah desa terbesar yang berada di kecamatan Praya
Barat Daya sebelum melakakukan pemekaran dan menjadi kecamatan
praya barat daya, Darek memiliki batasan sebelah barat yakni desa
Montong Ajan yang terletak di perbatasan Lombok barat dan Lombok
tengah, sangat luas wilayah darek pada zaman ini, seiring berkembangnya
zaman, mendukungnya infastruktur, meningkatnya jumlah masyarakat,
44
45
kendala masyarakat desa yang berada di jarak yang lumayan jauh untuk
mengurus surat menyurat membutuhkan waktu yang lebih lama, desa
Darek ibu kota kecamatan yang semua urusan kantor atau surat menyurat
berada di desa Darek.
2. Lokasi Desa Darek
Desa Darek terletak dibagian Utara wilayah Kecamatan Praya Barat
Daya yang berada kira-kira +85 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL)
yang sebagaian besar merupakan lahan hamparan persawahan dengan
curah hujan rata-rata 1.588 mm/Tahun dengan Luas wilayah Desa 83.407
Ha. Desa Darek adalah lokasi pusat pemerintahan Kecamatan Praya Barat
Daya Kabupaten Lombok Tengah sehingga sebagian besar tutupan lahan
merupakan bangunan baik berupa pertokoan, pasar, fasilitas umum
maupun pemukiman. Selain yang disebutkan di atas yang menjadi
dominasi lahan di Desa Darek berupa sawah dan perkebunan.
3. Keadaan Penduduk di Desa Darek
Sesuai dengan data kependudukan terbaru yang diperoleh dari profil
desa, tercatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.912 orang. Jumlah
penduduk laki-laki terdiri dari 4.847 orang dan penduduk perempuan
sebanyak 5.065 orang. Dari jumlah tersebut, 740 jiwa adalah tergolong
usia 0 – 6 Tahun, 1.483 jiwa adalah usia 7 – 18 Tahun, 6.989 jiwa usia
19 – 56 tahun, dan sisanya 966 jiwa adalah usia lanjut.> 56 tahun.
46
Table jumlah kepala keluarga per Dusun di desa Darek pada tahun
2020
No Nama Dusun Jumlah
1. Teneru 131
2. Bual 184
3. Permas 177
4. Jempong 170
5. Mentokan 210
6. Burantok 140
7. Balebuwuh 291
8. Keselet 284
9. Baleluah 298
10. Joet 146
11. Selebak 33
12. Tanggong 387
Total kepala keluarga desa Darek
Desa Darek adalah Desa tertua yang ada di kecamatan Praya Barat Daya,
Desa Darek ini terbagi menjadi 12 Dusun, dalam setiap dusun memiliki
masing-masing kepala keluarga, dengan perincian table di atas.
47
4. Pendidikan masyarakat di Desa Darek
Adapun sarana pendidikan yang ada di Desa Darek sebanyak :
1) SLTA/ sederajat sebanyak 3 buah
2) SLTP/sederajat sebanyak 6 buah
3) SD/sederajat sebanyak 9 buah
4) Lembaga pendidikan TK/PAUD sebanyak 4 buah
Sedangkan tingkat pendidikan penduduk Desa Darek kecamatan Praya
Barat Daya :
1) Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah sebanyak 1.231
2) Tamat S-1/sederajat sebanyak 293
3) Tamat D-3/sederajat sebanyak 320
4) Tamat D-1 sederajat sebanyak 79
5) Tamat SMA/sederajat sebanyak 2.205
6) Tamat SD/sederajat sebanyak 1.360
7) Tamat SMP/sederajat sebanyak 1.364
5. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
Kegiatan ekonomi masyarakat ditopang oleh sektor pertanian dan
perdagangan yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
48
Menilai perkembangan ekonomi masyarakat Darek tetap bersandar dari
Pertanian sebagai Sumber Ekonomi Masyarakat yang utama, Peternakan,
Perikanan dan jasa juga tumbuh dan berkembang menjadi sumber
pendapatan masyarakat yang utama.
Mata pencaharian masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat
Daya
No Mata pencaharian Jumlah penduduk
1. Petani 2.364
2. Buruh Tani 728
3. Pegawai Negeri 114
4. Tidak mempunyai pekerjaan tetap 3.096
5. Pedagang 193
Sebagian besar masyarakat Desa Darek berpofesi sebagai seorang
petani karena hampir 75% adalah lahan persawahan yang merupakan
mata pencaharian penduduk Desa Darek
Sedangkan jumlah pengangguran yang ada di Desa Darek sebanyak :
1) Penduduk Usia Kerja 15-56 tahun sebanyak 1.728
2) Penyandang cacat usia >15 tahun sehingga tidak dapat bekerja
sebanyak 23 orang
49
6. Jumlah Pengangguran Sarjana di Desa Darek
No
Nama
Jenjang
pendidikan
Pekerjaan
1. Maesarah SPd S1 Tdk bekerja
2. Marisah SPd S1 Tdk bekerja
3. Kuriawati SH S1 Tdk bekerja
4. M. Alimudin Spd S1 Tdk bekerja
5. Hamdan SPd S1 Tdk bekerja
6. M.Zainudun S1 Tdk bekerja
7. Usniati S1 Tdk bekerja
8. M.Iskandar S1 Tdk bekerja
9. Satriawan S1 Tdk bekerja
10. Misnawati Spd S1 Tdk bekerja
11. Bq. Aulia S1 Tdk bekerja
12. Sri Mariati Spd S1 Tdk bekerja
13. Muliati S1 Tdk bekerja
14. Basrun S1 Tdk bekerja
7. Agama
Penduduk Desa Darek seluruhnya beragama islam, seluruhnya dapat
di lihat pada table berikut:
50
Agama Laki –laki Perempuan Jumlah
Islam 4.847 5.065 9.912
Kristen 0 0 0
Katholik 0 0 0
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Desa Darek yang terletak di kecamatan Praya Barat Daya yang 100%
penganut agama islam, Banyaknya kejadian yang berupa konflik antar
kampung maupun konflik antar Desa yang selalu diselesaikan dengan
musyawarah tetapi tidak dengan pernikahan berbeda agama yang langsung di
usir secara kekeluargaan dari kampung kemudian diserahkan ke Desa, jadi
setiap warga Desa yang menikah dengan orang yang tidak sesama muslim
akan diusir dari Desa Darek.
8. Adat Istiadat yang masih di lakukan
Desa Darek merupakan sebuah desa dengan adat istiadat Suku Sasak
yang masih kental, terutama dalam bidang keagamaan, dan adat perkawinan.
Selain itu budaya di Desa Darek masih dilaksanakan seperti Gamelan,
Gendang Beleq, Tawak-Tawak, Presean dan Tenun.
51
9. Kebersihan dan Lingkungan
Untuk mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, bersih, elok dan
hijau, maka ada berbagai upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah desa
Darek bersama dengan masyarakat, seperti penanaman pohon pelindung di
pinggir jalan dan di lokasi sumber mata air, serta secara bertahap
mengembangkan tempat pengelolaan sampah. Dengan melihat kondisi
demografi yang cukup padat, dengan permasalahan sampah yang begitu
kompleks, maka upaya penyelesaian masalah lingkungan diharapkan mampu
mengurangi permasalahan masyarakat terutama dalam megatasi sampah.
10. Keadaan Sosial
Jumlah penduduk miskin di Desa Darek
No Uraian Jumlah
1. Keluarga prasejahtera 764 KK
2. Keluarga sejahtera I 920 KK
3. Keluarga sejahtera II 1.028 KK
4. Keluarga sejahtera III 168 KK
Dari urain tabel di atas sebagian besar penduduk miskin yang ada di
Desa Darek termasuk dalam keluarga sejahtera II yang artinya keluarga yang
mampu memenuhi 6 (enam) indicator tahapan keluarga sejahtera 1, tetapi
tidak memenuhi salah satudari 5 ( lima ) indicator keluarga sejahtera III
52
11. Sarana Peribadatan
Jumlah sarana dan prasarana peribadatan di Desa Darek adalah sebagai
berikut :
PRASARAN PERIBADATAN
Masjid Nurul Yaqin
Masjid Tenaru
Masjid Nurul Huda Mentokan
Masjid Baiturrahman Burantok
Masjid Al Mujahiddin Selebak
Musholla
-Baitul Gapur Bale Buwuh -Darussalam Bale Buwuh - Naksabandi Jempong - Nurul Huda Gebong Gebang - Musholla Buwuh - Musholla BTN - Al- Fallah Keselet Darul Hikmah Tanggong - Tarbiatul Qura’ - Mushola Abudabi - Darul Iman Permas - Mujahidin Permas - Darussalam Bual - Darul Ma’arif Gambir - Babussalam Mentokan - Riadul ullum Mentokan - Nurul Iman Mt. Epak - Mushola Nurul Yaqin - Al – Amin Jowet - Mushola Al - Makmun Bale Luah
53
- Mushola Al – Mutaqin Bale Luah - Mushola Darussalam Jontlak Bale Luah - Mushola Al – Imani Jontlak Bale Luah - Mushola Pondok pesantren Bale Luah - Mushola Pondok pesantren Bale Luah - Mushola Jontlak Bale Luah - Nurul Jihat Mt. Re Bunrantok
Desa Darek yang terletak di kecamatan praya barat daya yang seluruh
masyarakat mengenut agama islam. Desa Darek memiliki 5 masjid dan
memiliki satu mushola dalam setiap dusun.
12. Politik
Pembangunan politik di Desa Darek secara umum sudah semakin baik,
hal ini ditandai dari proses demokrasi dalam pemilihan kepala desa, pemilu
legislatif dan pemilu presiden telah berjalan pada arah yang benar . Demikian
pula antusias masyarakat berpolitik melalui organisasi partai politik cukup
tinggi seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat desa yang semakin
kritis sehingga adanya suatu tuntutan keterbukaan dalam wadah partisipasi
politik rakyat yang ditandai dengan berlakunya sistim multi partai yang
mengikuti pemilu, serta munculnya berbagai bentuk asosiasi masyarakat sipil
pedesaan dalam bentuk organisasi kemasyarakatan, LSM , dll. Jumlah pemilih
tetap Desa Darek dalam Pemilihan Kepala Desa serentak periode 2018-2024
adalah:
54
13. Struktur Organisai Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
Untuk memperlancar tugas pemimpin dan bawahan Desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya dibutuhkan sturuktur organisasi Desa
sebagaimana layaknya instansi lain. Untuk mengetahui pemimpin dan
personal yang berwenang dalam bidangnya adalah sebagaimana tercantum,
dalam struktur organisasi berikut 32
32 Profil Desa Darek kec praya barat daya
kepala Desa Darek
Ismail Sehabudin
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
SEKERTARIS DESA
SAMSUL BADRI
KEPALA URUSAN TU
LAILA SRUNITA
Kepala Keuangan
Winda
Kepala urusan perencanaan
Mahrudi
Kepala seleksi playan
Muredon
Kepala kesejahtran
Sahdi Amin
Kepala Seleksi pem
Mairah
Staf Pembantu
Rahman
Idham
Staf Pembantu
Endan sukianah
Staf Pembantu
Nini Trisna
Staf Pembantu
Marfuatul zamzami
Staf Pembantu
Hilyati
55
Berdasarkan struktur pemerintahan yang yang berlaku, di Kecamatan
Praya Barat Daya, terdapat perangkat Desa yang terdiri dari Kepalas Desa,
Sekertaris Desa, dan kepala-kepala urusan dan kepala dusun.
B. Persepsi Masyarakat tentang Perguruan Tinggi
Banyaknya jumlah pengangguran sarjana di Indonesia memang selalu
jadi masalah yang menyelimuti perkembangan Negara Indonesia.
Penyebab tingginya pengangguran di Desa Darek Kecamatan Praya Barat
Daya tidak jauh dari berbagai fenomena yang terjadi pada masa ini.
Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus saja meningkat, hal ini
disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia sedangkan
jumlah perguruan tinggi terus bertambah. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan orang yang
akan bekerja. Inilah yang menyebabkan timbul berbagai persepsi atau
pandangan masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri. Persepsi suatu
masyarakat dipengaruhi dari latar belakang pendidikan yang di tempuh
oleh masyarakat yang ada di desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya,
contohnya masyarakat yang berpendidikan di tingkat perguruan tinggi
memiliki pandangan yang berbeda dengan masyarakat yang tidak
berpendidikan bahkan yang sampai tingkat SD,SMP sederajat. Seperti
hasil kutipan wawancara peneliti dengan warga Desa Darek Kecamatan
Praya Barat Daya.
56
Hasil Wawancara Dengan H. Ismail Sehabudin selaku Kepala Desa
Darek sebagai berikut
“Perguruan tinggi itu memang sangat penting.karena dengan adanya pendidikan kita lebih di anggap dan dihargai oleh masyarakat sekitar, tapi lain ceritanya dengan pengangguran sarjana. Mungkin adanya pengangguran itu kalo menurut saya karena tidak sesuinya jurusan di perguruan tinggi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Saran saya kepada anak-anak yang akan melanjutkan ke perhuruan tinggi,pinterlah dalam memilih jurusan yang ada.supaya nantinya tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan.”33
Hasil wawancara dengan Ilyas Munir salah satu staf kantor Desa
Darek Kecamatan Praya Barat Daya lulusan perguruan tinggi negeri.
“ menurut saya pengangguran di Desa Darek ini khususnya pada kalangan sarjana ini sangat menjadi masalah bagi sarjana tersebut. Persepsi saya tentang perguruan tinggi kalo dikaitkan dengan banyaknya pengangguran sarjana menurut saya kita tidak harus menyalahkan perguruan tinggi dalam masalah banyaknya pengangguran. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan sarjana itu tidak memiliki pekerjaan. Kalo menurut saya masalahnya pada kita sendiri. Jika kita berfikir banyak yang akan kita kerjakan dengan cara kita bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri. Kalo ditanya tentang harapan saya terhadap lulusan sarjana khusunya yang ada di Desa Darek ini saya berharap bahwa lulusan sarjan di Desa Darek ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, serta bisa menjadi agen of change dalam memajukan DesaDarek ini, kalau bkan kita siapa lagi, oleh karena itu berikan nilai terbaik serta action yang maksimal untuk memajukan Desa Darek ini.34
Pernyataan ini juga di dukung oleh salah satu warga Desa Darek
yang sama berpendidikan tinggi yaitu Windiana Rizkiani
33 ( H. Ismail Sehabudin ) kepala Desa Darek Wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 09:00 wita 34 Ilyas Munir ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 11: 00 wita
57
“Menurut saya lulusan sarjana yang menganggur kemungkinan ada dua faktor yang membuat mereka menganggur yang pertama rasa malas untuk mencari pekerjaan karena gajinya tidak sepadan dengan gelarnya sebagai sarjana, dan tentunya kurang nya lapangan pekerjaan bagi lulusanperguruan tinggi. Kalo menurut saya ya sebagai sarjana yang sudah menempuh pendidikan tinggi banyak sekali ilmu yang kita dapatkan, kita bisa mempergunakannya, membuat usaha sendiri jangan sampai masyarakat berfikiran negatif tentang lulusan sarjana. Disini saya tidak menyalahkan perguruan tinggi tetapi perguruan tinggi juga wajib memperkuat soft skill selain hard skill yang telah di dapatkan, karena soft skill merupakan hal yang diperlukan untuk sukses diterima dan memasuki dunia kerja. Untuk harapan saya terhadapa para lulusan perguaruan tinggi khususnya yang ada di Desa Darek ini sudah pasti harapan yang baik” ya bisa menjadi kebanggaan waga Desa Darek.35
Selanjutnya pernyataan dari salah satu warga Desa Darek yaitu
Fitriyah lulusan perguruan tinggi yang kini berprofesi sebagai seorang guru honor di
salah satu madrasah swasta yang ada di desa Darek.
“Menurut saya pengangguran sarjana di Desa Darek ini sangat menjadi masalah besar bagi kami warga masyarakat. Kalo ditanya mengenai pendapat saya terhadap perguruan tinggi jelas saya mendukung adanya perguruan tinggi dan mendukung semua anak- anak di Desa Darek ini memiliki pendidikan setinggi tingginya. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan mahasisiwa yang pengangguran. Jika banyaknya lulusan sarjana yang pengangguran masalahnya pada mereka sendiri.mungkin kurangnya skill yang mereka punya, harapan saya dengans adanya lulusan sarjana di Desa Darek ini kita sama-sama menjadikan Desa kita menjadi Desa yang lebih baik dari sebelumya dan tentunya supaya tidak tercatat banyak nya pengangguran intelektual. 36
Selanjutnya hasil wawancara Dengan Awan Panji selaku kepala Dusun
Tanggong Desa Darek
“ menurut saya perguruan tinggi itu sangat penting sekali, perguruan tinggi itu kan tempat untuk mendapatkan ilmu yang luas,tidak hanya ilmu yang
35 Windiana Rizkiani ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020 , pukul 10: 00 wita 36 Fitriah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020, pukul 09: 00 wita
58
didapatkan tetapi pengalaman yang luas. Memang benar tujuan masyarakat melanjutkan putra putrinnya sampai ke tingkat perguruan tinggi yaitu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Jadi kalo sudah namanya sarjana memiliki tanggung jawab besar. Karena seharusnya para lulusan sarjana di Desa Darek ini harus menjadi contoh dan tentunya dapat meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting.
Pernyataan ini berbeda dengan hasil wawancara peneliti dengan salah
satu warga Desa Darek yaitu Muhammad Subli yang tingkat pendidikannya
sampai SMA sederajat
“Menurut saya banyak pengangguran sarjana itu sangat menjadi beban bagi sarjana itu sendiri, sudah menghabiskan banyak biaya tapi ujung nya pengangguran. Pendapat saya tentang perguruan tinggi itu karena kita sebagai warga masyarakat yang hanya sampai lulusan SMA sederajat tentunya kita berfikiran bahwa kalo sudah kuliah pasti mendapatkan pekerjaan yang layak dan tentunya sudah menjamin masa depan. Biaya kuliah itu tidak murah. Masyarakat Desa Darek ini mayoritas mata pencahariannya sebagai petani jadinya tidak akan sanggup untuk biaya kuliah yang mahal kalo menurut saya. Zaman sekarang itu mencari pekerjaan sangat sulit. Lulusan perguruaan tinggi juga sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya. Untuk apa kuliah kalo hanya menjadi pengangguran, itu menurut saya dan alasan saya pribadi tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.37
Pernyataan dari informan Muhamad Subli di dukung oleh salah
satu informan yaitu ibu Marwiyah sorang ibu rumah tangga yang
berpendidikan sampai SMP
“ kuliah itu sekolah tinggi, seharusnya sudah lulusan perguruan tinggi harus sudah memiliki pekerjaan yang layak. Masa sama kayak lulusan SMA, Tapi sekarang kuliah sama SMA itu sama aja, gak menentukan kerjanya apa, disini
37 Subli ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020 pukul 04: 00 wita
59
juga banyak yang sudah lulus bekerja di toko-toko , yang SMA juga Kan jadi sama,38
Selanjutnya pernyataan dari informan terakhir yaitu bapak Saidi yang
memiliki pendidikan sampai tingkat SMA
Kalo menurut saya pribadi jika suatu perguruan tinggi memiliki banyak lulusan mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi, menurut saya itu merupakan suatu kegagalan perguruan tinggi dalam mencetak generasi yang berdaya saing. Selain itu juga sempitnya lapangan kerja merupakan faktor kenapa banyak pengangguran dari kaum intelektual. Harapan saya untuk para lulusan sarjana yang ada di Desa Darek ini saya berharap mereka mampu menjadi pengegas kemajuan peradaban untuk Desa Darek dan tentunya dapat menyumbangkan ide dan pikiran besarnya untuk kemenangan Desa Darek ini. 39
C. Dampak Pengangguran Sarjana S1 Terhadap Persepsi Masyarakat
Mengenai Perguruan Tinggi Di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
Pengangguran terdidik adalah seorang yang telah lulus dari perguruan
tinggi negeri yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Adapun dampak-dampak dari pengangguran sarjana
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan sejumlah warga Desa Darek
sebagai berikut :
Hasil wawancara dengan Fitriah salah satu warga Desa Darek
“ kalo di Tanya masalah dampak pengangguran pasti berdampak negative menurut saya dampak pengangguran sarjana yang terjadi khususnya di desa Darek ini akan menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dari para mahasiswa. Karena banyak nya para lulusan sarjana yang
38 Marwiyah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 25 februari 2020, pukul 09:00 wita 39 Saidi ( warga desa Darek ) wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 10: 40 wita
60
tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi. 40
Hasil wawancara dengan ilyas munir salah satu warga Desa Darek
“menurut saya dampak yang terlihat dari pengangguran sarjana yang di Desa Darek ini kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi 41
Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yaitu
Windiana Rizkiani.
“banyaknya pengangguran sarjana yang ada di Desa Darek ini sudah jelas akan menyebabkan berbagai pandangan yang kurang baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana.42
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, Dengan adanya
pengangguran sarjana akan menimbulkan pandangan yang kurang baik
terhadap perguruan tinggi dan tentunya para lulusan sarjana
Selanjutnya pernyataan dari Muhammad Subli
“kalo menurut saya namanya pengagguran sudah menjadi beban bagi mereka yang pengangguran,apalagi yang anda tanyakan dampak pengangguran lulusan sarjana, sudah sangat jelas memiliki dampak yang tidak baik dengan adanya pengangguran sarjana ini. Seperti yang saya lihat sejauh ini kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap pendidikan tinggi. Buktinya banyak masyarakat yang memilih melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat SMA sederajat. 43
Selanjutnya hasil wawancara dengan bapak Saidi
40 Fitriah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020, pukul 09: 00 wita 41 Ilyas Munir ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020, pukul 11: 00 wita 42 Windiana Rizkiani ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020 , pukul 10: 00 wita 43 Subli ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020 pukul 04: 00 wita
61
“ menurut saya dampak yang terjadi dengan adanya pengangguran sarjana ini adalah akan menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap diri penganggur, dan keluarganya, apalagi penganggur ini seorang sarjana, tentu saja akan timbul sifat malu,minder, rendah diri. Karena namaya sarjana berpendidikan tinggi itu tidak harus jadi seoerang pengangguran 44
Selanjutnya wawancara dengan salah satu warga Desa Darek yaitu H.
Sopian
“ kalo menurut saya adanya sarjana pengangguran itu berdampak buruk terhadap sarjana tersebut, karena masyarakat setempat pasti akan mengucilkannya. Karena tidak pantas sarjana sudah kuliah tinggi-tinggi tapi pengangguran.
Pernyataan demikian di dukung oleh salah satu warga Desa Darek yaitu ibu
Marwiyah
“ menurut saya tidak sepantas nya seorang sarjana pengangguran. Karena sudah kuliah menghabiskan biaya yang mahal tetapi ujungnya tidak memiliki pekerjaan. Itu alasan saya tidak memberikan izin anak saya masuk kuliah.banyak juga di sini yang sarjana setelah nikah dan akhirnya kerja seabutan.
44 Saidi ( warga desa Darek ) wawancara pada tanggal 16 maret 2020, pukul 10: 40 wita
62
BAB III
PEMBAHASAN
1. Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan Tinggi Negeri Di Desa Darek
Kecamatan Praya Barat Daya
Desa Darek adalah Desa yang berkedudukan di kecamatan praya barat
daya kabupaten Lombok tengah. Latar belakang dari masyarakat Desa adalah
bertumpu dari hasil pertanian dan peternakan. Dimana mayoritas mata
pencaharian penduduk Desa Darek adalah sebagai seorang petani. Tetapi
demikian ada juga sebagian masyarakat yang berpropesi sebagai pegawai
negeri sipil, TNI, buruh dan lain-lain. Selain itu sifat gotong royong dalam
masyarakat di Desa Darek sangat kental. Bahkan sudah menjadi prinsip bagi
mereka, misalnya dalam aktifitas mereka dalam rumah tangga, dan dalam
menyiapkan atau melaksanakan pesta pernikahan serta dalam hal kematian.
Dan masih banyak lagi sikap tolong menolong yang dilakukan di Desa Darek
ini.
Melihat latar belakang dari Desa Darek ini maka perlu kita ketahui
bagaimana persepsi atau pandangan masyarakat Desa Darek terhadap
perguruan tinggi kaitannya dengan pengangguran sarjana yang ada di Desa
Darek tersebut.
62
63
Berdasarkan paparan data dan temuan di bab II tersebut terlihat jelas
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan,
bahwa Persepsi suatu masyarakat dipengaruhi oleh latar belakang keadaan
atau lingkungan dan tingkat pendidikan yang ada di daerah tersebut. Seperti
halnya yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya sebagian
masyarakat berpendidikan di tingkat SLTA dan perguruan tinggi. Terdapat
persepsi masyarakat Desa Darek yang berbeda terhadap perguruan tinggi. “
persepsi sebagai pengalaman tertentu obyek,atau hubungan yang di peroleh
dengan menyampaikan informasi dalam menafsirkan pesan.” Persepsi
merupakan pola pikir atau pandangan tentang peristiwa atau obyek tertentu
yang dipengaruhi oleh keyakinan atau kebenaran mengenai sesuatu, Sehingga
persepsi memiliki peranan yang sangat besar dalam suatu permasalahan yang
akan menentukan baik dan buruknya suatu permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan peneliti ,
persepsi atau pandangan masyarakat Desa Darek yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi dengan masyarakat yang berpendidikan sampai tingkat
SLTA, memiliki persepsi yang berbeda. Sebagian masyarakat Desa Darek
yang berpendidikan tinggi memiliki persepsi bahwa perguruan tinggi
memberikan dampak yang positif. karena akan menambah wawasan yang
luas berkaitan dengan kependidikan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan peneliti terhadap warga Desa Darek yang memiliki pandangan
64
positif terhadap perguruan tinggi. Mereka tidak menyalahkan perguruan tinggi
terkait adanya pengangguran sarjana yang ada di Desa Darek ini, melainkan
memberi saran kepada sarjana pengangguran untuk mampu berfikir mandiri,
ketika tidak mampu bersaing dalam dunia kerja. Dengan itu kita di tuntut
untuk menjadi kreatif dan inofatif dengan cara bekerja membuat usaha sendiri.
Jangan sampai masyarakat khusus nya masyarakat Desa Darek memandang
rendah tentang pendidikan tinggi, karena adanya sarjana yang tidak bekerja.
Selain itu penyebab adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya skill yang
juga sangat mempengaruhi pada jenis pekerjaan.
Pada dasarnya peranan perguruan tinggi adalah menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Jadi yang perlu dicermati adalah sudah sejauh
mana perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri
dan professional dalam bidang yang tempuh di perguruan tinggi. Tetapi
kenyataan yang selama ini banyaknya pengangguran sarjana menyebabkan
timbul persepsi masyarakat yang negativ terhadap perguruan tinggi.
Kegagalan dalam proses ini akan berdampak negativ terhadap individu yang
terlibat,
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti,masyarakat beranggapan
bahwa adanya pengangguran sarjana merupakan suatu kegagalan bagi
perguruan tinggi. Karena menurut masyarakat, perguruan tinggi adalah
pendidikan terakhir yang tentunya akan dapat menjamin mendapatkan
65
pekerjaan yang layak. Maka tidak seharusnya ada sarjana yang tidak memiliki
pekerjaan. Selain itu sulitnya para sarjana untuk mendapatkan pekerjaan
menyebabkan berbagai pandangan yang negativ terhadap sarjana. Sulit dalam
mendaptkan pekerjaan yang layak ataupun sesuai bidang yang di tempuh di
perguruan tinggi, karena kebanyakan para sarjana masih bingung dalam
mencari pekerjaan
Sikap atau pandangan masyarakat pedesaan yang memiliki tingkat
pendidikan yang berbeda terhadap pendidikan formal seperti perguruan tinggi
mempunyai persepsi yang berbeda. Semua tergantung pada faktor yang
melatarbelakangi persepsi mereka. Jika dilihat dari kenyataan di atas, maka
ekonomi merupakan faktor dominan dalam merubah atau menjadi pembeda
terhadap persepsi mereka. Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi ke atas
tentu saja memiliki persepsi yang positif terhadap perguruan tinggi, dengan
alasan apabila seorang yang telah lulus dari suatu universitas tetapi tidak
mendapatkan pekerjaan yang layak, mereka menyarankan untuk dapat
membangun bisnis atau membuat usaha sendiri, tentunya dengan modal
sendiri. Berbeda dengan masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi ke
bawah, mereka memiliki pandangan bahwa seorang yang sudah menempuh
pendidikan tinggi sudah pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Tidak
perlu membuat usaha sendiri, alasannya kurang nsya modal yang dimiliki.
66
2. Dampak Pengangguran Lulusan Sarjana Di Desa Darek Kecamatan
Praya Barat Daya
Sarjana adalah suatu gelar yang diperoleh seseorang setelah
menamatkan masa pendidikan di bangku kuliah atau universitas strata satu
(S1). Tujuan individu melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi
yaitu setelah lulus menjadi seorang sarjana, dapat bekerja sesuai dengan
lapanagan kerja yang diharapkan bekal ilmu yang diperoleh dari perkuliahan.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan serta masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Terdapat beberapa faktor penyebab banyak nya pengangguran sarjana
dikarenakan rendahnya soft skill yang dimiliki oleh para sarjana dan mencari
pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
kemampuan diri.serta banyak yang terlalu menuntut gaji yang besar ketika
melamar kerja.
Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan, ajaran, moral dan nilai-nilai kehidupan bagi setiap insan yang terlibat dalam proses tersebut. Kegagalan dalam proses tersebut akan berdampak negativ terhadap individu yang terlibat, masyarakat dan bangsa pada umumnya45
45 Hendrikus Triwibawonto Gedeona, “ Analisis kebijakan masalah pengangguran di Indonesia, Volume VIII, Nomer 2, Agustus 2011, Hal.214
67
Pendidikan merupakan suatu cara untuk dapat menjadikan sumber
daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. jika suatu lembaga pendidikan
gagal dalam meningkat kan kecerdasan, keterampilan, dan sebagai agen of
change yang dapat membangun dirinya sendiri untuk menjadi prbadi yang
lebih mendiri, maka akan muncul berbagai pandangan yang negativ tentang
suatu pendidikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian warga masyarakat
tentang dampak pengangguran sarjana yang terjadi di Desa Darek ini.
Masyarakat beranggapan bahwa pengangguran lulusan sarjana sudah pasti
memiliki dampak –dampak negative yang dirasakan oleh para lulusan sarjana
dan tentunya masyarakat sekitar, khususnya pada masyarakat Desa Darek.
Dari hasil wawancara peneliti dengan masyarakat dampak yang
terlihat dari pengangguran sarjana adalah munculnya pandangan yang kurang
baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana. Disebabkan banyaknya
para sarjana yang tidak memiliki pekerjaan yang layak bagi lulusan
sarjana,memilih bidang pekerjaan yang seharusnya untuk para lulusan SMA
sederajat,karena menurut masyarakat Desa Darek,pekerjaan untuk seorang
sarjana harus lebih tinggi dari hanya sekedar lulusan SMA. Tetapi kenyataan
nya berbeda dengan apa yang menjadi harapan masyarakat Desa Darek,
banyak sarjana bekerja di toko-toko serta di alfamart dan indomart, bersama
dengan para lulusan SMA sederajat.
68
Selain itu dampak pengangguran sarjana di desa Darek ini
menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke tingkat
perguruan tinggi.melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, banykanya
pengangguran sarjana, dapat mengurangi minat masyarakat untuk
melanjutkan ke pendidikan tinggi, karena mereka lebih memilih melanjutkan
sampai ke tingkat SMA sederajat. Selain itu adanya pengangguran sarjana
juga akan menyebabkan efek psikologis yang buruk yang akan dialami oleh
para pengangguran sarjana ataupun keluarga yang bersangkutan.karena akan
menyebabkan kurangnya rasa percaya diri. Sarjana pengangguran ataupun
keluarga yang bersangkutan pasti akan menimbulkan rasa malu dan rendah
hati, adapaun dampak yang akan terjadi adalah kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap pendidikan tinggi, menurut kepercayaan masyarakat
Desa Darek, perguruan tinggi itu harus mampu menjamin para lulusan
perguruan tinggi,tidak hanya sebuah gelar yang dibutuhkan oleh sarjana,
melainkan untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang layak sesuai bidang yang
di tempuh di pendidikan tinggi.
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan mengenai Dampak Pengangguran Lulusan
Sarjana S1 Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan Tinggi Negeri
di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya. Berdasarkan data-data yang
diperoleh dari masyarakat Desa Darek dapat disimpulkan bahwa masyarakat
Desa Darek memiliki persepsi yang berbeda beda. Dari data- data yang
diperoleh persepsi suatu masyarakat dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan
yang berbeda. Sebagian masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai
di jenjang perguruan tinggi memiliki respon positif tentang adanya perguruan
tinggi dan tentunya tidak menyalahkan perguruan tinggi atas banyaknya
pengangguran lulusan sarjana di Desa Darek ini. Sebalikinya persepsi
negative masyarakat juga menyatakan bahwa jika perguruan tinggi tidak dapat
menjamin para lulusan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,
tidaklah penting pendidikan bagi mereka. Sedangkan dampak yang terjadi
dengan adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya minat masyarakat
tentunya yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah untuk melanjutkan ke
tingkat perguruan tinggi, serta timbulnya berbagai pandangan yang kurang
baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana S1. Selain itu banyaknya
69
70
pengangguran lulusan sarjana juga menimbulkan kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap pendidikan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dilanjutkan dengan saran –saran untuk
yang diharapkan untuk masyarakat pedesaan adalah:
1. Masyarakat pedesaan
Untuk masyarakat yang ada di Desa Darek harus lebih menyadari bahwa
orientasi pada pekerjaan bukanlah satu-satunya tujuan dalam mendidik
sehingga anak juga di tuntut untuk bekerja terus, tapi biarkan mereka
mencari ilmu dulu sampai ke perguruan tinggi, sebab jika kita sudah
dibekali ilmu maka pekerjaan akan datang dengan sendiri nya.
2. Lulusan perguruan tinggi
Sebaiknya untuk para lulusan perguruan tinggi sebelum lulus dari
perguruan tinggi, harus lebih dahulu mempersiapkan beberapa hal seperti
bangun mindset anti menganggur dan tentunya merancang masa depan.
Dan selain itu diharapkan dapat mensosialisasikan dan dapat membawa
nama baik perguruan tinggi sehingga setelah lulus dapat menghadapi
tantangan yang ada dalam masyarakat.
3. Rencana Pendidikan
Bagi pendidikan khususnya di perguruan tinggi hendaknya berusaha
mencetak lulusan yang berkualitas dengan cara menambah studi praktik
71
untuk mahasiswa supaya setelah lulus dapat menghadapi tantangan yang
ada dalam masyarakat.
72
Daftar Pustaka
Faisal Basri,HarisMunandar,.Lanskap Ekonomi Indonesia. Jakarta:PT Perdana
Media Group 2009
Nila Ayu Islamia,” Analisis Pengangguran Terdidik Lulusan Universitas Di Pulau
Jawa Tahun 2008-2016, (skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ,yogyakarta,2017 )
Safarudi Aziz,manajemen mutu perguruan tinggi,Yogyakarta:gaya media Andri Adi, “Analisi penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue, ( skripsi, ilmu sosiologi, universitas Teuku Umar,Aceh barat,2016)
Muh.Arroyan A, “Pengertian,fungsi dan tujuan pendidikan tinggi, dalam
Http//Muh12royuanfatih,di akses tanggal 2 Desember 2019,pukul 18:08 Dewi Sartika Nasution,Pengantar Ekonomi,Mataram: IAIN Mataram 2016
Muana Nanga,Makro Ekonomi, Bandung, PT Raja Grafindo Persada, 2007
C.P.Chaplin, Kamus lengkap psikologi Surabya: PT.Rajawali Pras.1993 Jalaludin
Rakhmat,Psikologi Komunikasi Bandung:CV. Remaja Rosdakarya,1996
Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta :PT Bumi Aksara,2015
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta 2014) Moleong, Lexi J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013
Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&R
(Bandung : alfabeta, 2018)
Andri Adi, “Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan
simelue barat kabupaten simelue ( skripsi, ilmu sosiologi universitas Teuku umar,
aceh barat,2016 )
73
Eni Rosyidah, persepsi masyarakat pedesaan terhadap perguruan tinggi ( skripsi, pendidikan agama islam, Universitas islam negeri malang,2008 ) Samuelson Nordhous, ilmu makro ekonomi, ( Jakarta: PT.media global edukasi,2004)
Sadono Sukrina, Makroekonomi, ( Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, 2012 )
Soni Akhmad Nurahkim, “ peranan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia untuk menghadapi, ASEAN”, Vol 6, nomer ,
74
LAMPIRAN
75
Lampiran 1 : Pedoman wawancara
1. Bagaimana pandangan ibu/bapak terhadap pengangguran lulusan sarjana di
Desa Darek ini?
2. Apa saja dampak dari pengangguran sarjana di Desa Darek ?
3. Bagaimana persepsi ibu/bapak terhadap perguruan tinggi terkait adanya
pengangguran sarjana di Desa Darek ?
4. Apa harapan ibu/bapak terhadap para lulusan sarjana S1 di Desa Darek ?
5. Apa harapan ibu/bapak terhadap adanya perguaruan tinggi negeri ?
Hasil wawancara
1. Nama : Ilyas Munir
menurut saya pengangguran di Desa Darek ini khususnya pada
kalangan sarjana ini sangat menjadi masalah bagi sarjana tersebut. Persepsi
saya tentang perguruan tinggi kalo dikaitkan dengan banyaknya pengangguran
sarjana menurut saya kita tidak harus menyalahkan perguruan tinggi dalam
masalah banyaknya pengangguran. Karena di Desa Darek ini tidak semua
lulusan sarjana itu tidak memiliki pekerjaan. Kalo menurut saya masalahnya
pada kita sendiri. Jika kita berfikir banyak yang akan kita kerjakan dengan
cara kita bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri. Kalo ditanya tentang
harapan saya terhadap lulusan sarjana khusunya yang ada di Desa Darek ini
76
saya berharap bahwa lulusan sarjan di Desa Darek ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua, serta bisa menjadi agen of change dalam memajukan
DesaDarek ini, kalau bkan kita siapa lagi, oleh karena itu berikan nilai terbaik
serta action yang maksimal untuk memajukan Desa Darek ini.
smenurut saya dampak yang terlihat dari pengangguran sarjana yang di
Desa Darek ini kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi.
2. Nama : Windiana Rizkiani
Menurut saya lulusan sarjana yang menganggur kemungkinan ada dua
faktor yang membuat mereka menganggur yang pertama rasa malas untuk
mencari pekerjaan karena gajinya tidak sepadan dengan gelarnya sebagai
sarjana, dan tentunya kurang nya lapangan pekerjaan bagi lulusanperguruan
tinggi. Kalo menurut saya ya sebagai sarjana yang sudah menempuh
pendidikan tinggi banyak sekali ilmu yang kita dapatkan, kita bisa
mempergunakannya, membuat usaha sendiri jangan sampai masyarakat
berfikiran negatif tentang lulusan sarjana. Disini saya tidak menyalahkan
perguruan tinggi tetapi perguruan tinggi juga wajib memperkuat soft skill
selain hard skill yang telah di dapatkan, karena soft skill merupakan hal yang
diperlukan untuk sukses diterima dan memasuki dunia kerja. Untuk harapan
saya terhadapa para lulusan perguaruan tinggi khususnya yang ada di Desa
77
Darek ini sudah pasti harapan yang baik” ya bisa menjadi kebanggaan waga
Desa Darek.
3. Nama : Fitriyah
Menurut saya pengangguran sarjana di Desa Darek ini sangat menjadi
masalah besar bagi kami warga masyarakat. Kalo ditanya mengenai pendapat
saya terhadap perguruan tinggi jelas saya mendukung adanya perguruan tinggi
dan mendukung semua anak- anak di Desa Darek ini memiliki pendidikan
setinggi tingginya. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan mahasisiwa
yang pengangguran. Jika banyaknya lulusan sarjana yang pengangguran
masalahnya pada mereka sendiri.mungkin kurangnya skill yang mereka
punya, harapan saya dengan adanya lulusan sarjana di Desa Darek ini kita
sama-sama menjadikan Desa kita menjadi Desa yang lebih baik dari
sebelumya dan tentunya supaya tidak tercatat banyak nya pengangguran
intelektual. kalo di Tanya masalah dampak pengangguran pasti berdampak
negative menurut saya dampak pengangguran sarjana yang terjadi khususnya
di desa Darek ini akan menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dari para
mahasiswa. Karena banyak nya para lulusan sarjana yang tidak memiliki
pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi.
4. Subli
Menurut saya banyak pengangguran sarjana itu sangat menjadi beban
bagi sarjana itu sendiri, sudah menghabiskan banyak biaya tapi ujung nya
pengangguran. Pendapat saya tentang perguruan tinggi itu karena kita sebagai
78
warga masyarakat yang hanya sampai lulusan SMA sederajat tentunya kita
berfikiran bahwa kalo sudah kuliah pasti mendapatkan pekerjaan yang layak
dan tentunya sudah menjamin masa depan. Biaya kuliah itu tidak murah.
Masyarakat Desa Darek ini mayoritas mata pencahariannya sebagai petani
jadinya tidak akan sanggup untuk biaya kuliah yang mahal kalo menurut saya.
Zaman sekarang itu mencari pekerjaan sangat sulit. Lulusan perguruaan tinggi
juga sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya. Untuk
apa kuliah kalo hanya menjadi pengangguran, itu menurut saya dan alasan
saya pribadi tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
5. Nama : Marwiyah
kuliah itu sekolah tinggi, seharusnya sudah lulusan perguruan tinggi
harus sudah memiliki pekerjaan yang layak. Masa sama kayak lulusan SMA,
Tapi sekarang kuliah sama SMA itu sama aja, gak menentukan kerjanya apa,
disini juga banyak yang sudah lulus bekerja di toko-toko , yang SMA juga
Kan jadi sama.
6. Nama : Saidi
Kalo menurut saya pribadi jika suatu perguruan tinggi memiliki banyak
lulusan mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di
tempuh di perguruan tinggi, menurut saya itu merupakan suatu kegagalan
perguruan tinggi dalam mencetak generasi yang berdaya saing. Selain itu juga
sempitnya lapangan kerja merupakan faktor kenapa banyak pengangguran
79
dari kaum intelektual. Harapan saya untuk para lulusan sarjana yang ada di
Desa Darek ini saya berharap mereka mampu menjadi pengegas kemajuan
peradaban untuk Desa Darek dan tentunya dapat menyumbangkan ide dan
pikiran besarnya untuk kemenangan Desa Darek ini
80
Lampiran 2 foto penelitian
Gambar 1. Kantor Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
Gambar 2. Wawancara Dengan Kepala Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya
81
Gambar 3. Wawancara dengan Ilyas Munir, warga Desa Darek
gambar 4 wawancara dengan Windiana Rizkiani
82
Gambar 5 wawancara dengan Subli
Gambar 5 wawancara dengan Bapak Saidi
83
Gambar 6 wawancara dengan bapak sopian
Gambar 7 wawancara dengan narasumber ibu marwiyah
84
Gambar 8 wawancara dengan fitriah
85
86
87