Post on 18-Aug-2015
CONFLICT AND NEGOTIATION PERILAKU KEORGANISASIAN
Oleh : RAHMAD AGUNG NUGRAHA, S,
Psi, M.Si
Definisi Konflik
• Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak pertama.
Konflik Merupakan Masalah Persepsi Suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah
berlangsung bila suatu interaksi “bersilangan” dapat menjadi suatu konflik antar pihak.
Hal ini meliputi rentang yang luas dari konflik yang dialami seseorang dalam organisasi. Ketidakcocokan tujuan Perbedaan dalam penafsiran makna Ketidaksetujuan berdasarkan
pengharapan perilaku.
Konflik harus dipahami oleh pihak-pihak yang bersangkutan, apakah konflik ada atau tidak merupakan masalah persepsi.
Konflik Fungsional Vs DisfungsionalKonflik Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan dan memperbaiki kinerja kelompok
Konflik Disfungsional
Konflik yang mengganggu kinerja kelompok
2 pandangan konflik
• Pandangan tradisional, dan
• Pandangan interaksionis
Pandangan Tradisional
Penyebab :• Komunikasi yang buruk• Kurangnya keterbukaan• Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan anggota organisasi
Penyebab :• Komunikasi yang buruk• Kurangnya keterbukaan• Kegagalan dalam
menafsirkan kebutuhan anggota organisasi
Pandangan Tradisional : Keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari.
Pandangan Interaksionis • Pandangan interaksionis
Keyakinan bahwa konflik tidak hanya merupakan sebuah paksaan yang positif dalam suatu kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatu kelompok untuk bekerja dengan lebih efektif.
• Pandangan interaksionis tidak berpendapat bahwa semua konflik adalah baik. Beberapa konflik mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kenerjanya, inilah ragam konflik yang konstruktif, fungsional tetapi ada juga konflik yang merintangi kinerja kelompok, ini adalah ragam konflik yang disfungsional atau destruktif.
Tipe dan lokus konflik
Salah satu untuk memahami suatu konflik adalah mengidentifikasi tipe kesepakatan dan lokus konflik atau dimana konflik terjadi. Konflik dapat dikategorikan menjadi tiga kategori kesepakatan yaitu tugas, hubungan, proses.
Konflik tugas terkait dengan kandungan dan tujuan pekerjaan.
Konflik hubungan menitikberatkan pada hubungan interpersonal.
Konflik proses mengenai bagaimana menyelesaikan segala pekerjaan yang ada.
Lokus Konflik
Sedangkan lokus konflik terdapat tiga tipe dasar lokus konflik
1. konflik dyadic yaitu konflik yang terjadi diantara dua orang
2. konflik intagrup yaitu konflik yang terjadi di dalam sebuah kelompok atau tim,
3. konflik antar kelompok yaitu konflik diantara kelompok atau tim yang berbeda.
Konflik Bisa Dijadikan Seproduktif Mungkin.
• Dari definisi konflik, tipe dan lokusnya konflik dapat membantu untuk menyadari bahwa kemungkinan terjadinya suatu konflik takterelakkan dalam suatu organisasi, dan ketika itu terjadi di suatu organisasi hal ini bisa dijadikan seproduktif mungkin.
Proses Konflik
Proses konflik memiliki lima tahap yaitu :
1. Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
2. Kognisi dan personalisasi3. Niat 4. perilaku, dan5. hasil.
Proses Konflik
Komunikasi– Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam
komunikasi (termasuk juga overcommunication) Struktur
– Ukuran dan spesialisasi pekerjaan– Kejelasan yurisdiksi– Kecocokan anggota atau tujuan– Gaya kepemimpinan– Sistem penghargaan– Ketergantungan kelompok
Varibel Pribadi– Perbedaan sistem penilaian individu (e.g. kesan pertama)– Tipe kepribadian
Tahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaianTahap I : Pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian
Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
Konflik yang dipersepsikanKesadaran satu atau lebih pihak mengenai kondisi yang menciptakan kesempatan tumbuhnya konflik
Konflik yang dirasakanKeterlibatan emosional dalam suatu konflik yang menciptakan kegelisahan, ketegangan, frustasi dan permusuhan.
Tahap 3 : NIAT
Berkompetisi
Keinginan untuk memuaskan kepentingan satu pihak dengan tidak mempedulikan dampaknya terhadap pihak lain.
Berkolaborasi
Situasi dimana pihak-pihak yang berkonflik, masing-masing ingin memuaskan sepenuhnya dari semua pihak.
Menghindari
Keinginan untuk menarik diri atau menekan konflik.
Mengakomodasi
Kesediaan dari satu pihak untuk mengutamakan kepentingan lawan.
Berkompromi
Situasi dimana tiap pihak dalam konflik bersedia untuk mengorbankan sesuatu
LIMA GAYA PENANGANAN KONFLIK
ASSERTIF
TIDAK
KETEGUHAN
KOMPETISI KOLABORASI
KOMPROMI
MENGHINDAR AKOMODASI
TIDAK KOOPERATIFKERJA SAMA
Tahap 4 : Perilaku
Manajemen KonflikPenggunaan teknik pemecahan dan perangsangan untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan.
Tahap 5 : Hasil
• Hasil Fungsional – Meningkatkan kinerja kelompok
– Memperbaiki kualitas keputusan
– Merangsang kreativitas dan inovasi.
– Mendorong minat dan keingintahuan.
– Penyediaan sarana untuk penyelesaian masalah.
– Menciptakan lingkungan untuk evaluasi diri dan perubahan.
Hasil Disfungsional– Meningkatkan ketidakpuasan
– Menurunkan keefektifan kelompok
– Menghambat komunikasi
– Menurunkan kepaduan kelompok
– Pertengkaran antara anggota kelompok
Bagaimana Menciptakan Konflik Fungsional?
• Reward and Punishment (e.g. HP)
HP memberikan rewards pada karyawannya yang memiliki dan mempertahankan pendapat/ide yang mereka yakini benar, walaupun pendapat/ide tersebut ditolak oleh pihak management.
Punishment dapat diberikan pada para avoiders.
• Formal system (e.g. Herman Miller Inc. & IBM)Herman Miller Inc. memiliki sistem formal, dimana para bawahan dapat memberikan evaluasi dan kritik pada para atasannya.
Conflict and Unit
Performance
Negoisasi
• Negoisasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi ketika dua atau lebih pihak memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka.
The Best Alternative To a Negotiated Agreement
• BATNA
• The Best Alternative To a Negotiated Agreement; Nilai terendah yang bisa diterima individu untuk mencapai kesepakatan dalam negoisasi.
Strategi Tawar - MenawarTawar – Menawar Distributif
Perundingan yang mencoba membagi-bagikan sumber daya dalam jumlah tetap; suatu situasi kalah-menang.
Tawar – Menawar Integratif
Perundingan yang mencoba mencari satu penyelesaian atau lebih yang bisa menciptakan situasi menang-menang
Tawar – Menawar Distributif vs Integratif
Bargaining Distributive IntegrativeCharacteristic Characteristic Characteristic
Available resources Fixed amount of Variable amount ofresources to be divided resources to be divided
Primary motivations I win, you lose I win, you win
Primary interests Opposed to each other Convergent or congruent
with each other
Focus of relationships Short term Long term
Source: Based on R. J. Lewicki and J. A. Litterer, Negotiation (Homewood, IL: Irwin, 1985), p. 280.
Proses negoisasi
Persiapan dan Perencanaan
• Apa sifat konflik• Munculnya peristiwa menuju negosiasi• Siapa yang terlibat dan apa yang mereka pikirkan• Apa yang Anda inginkan dari negosiasi• Apa tujuan Anda• Dan Sebagainya.
• Mengembangkan strategi seperti seorang ahli main catur.
Definisi aturan main
• Siapa yang akan melakukan negosiasi• Dimana hal itu akan berlangsung• Kendala-kendala apa, waktu, dll• Membatasi masalah yang akan negosiasi
• Selama fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal awal atau permintaan mereka.
Klarifikasi dan Justifikasi
Ketika posisi awal telah ditukar, Anda dan pihak lain akan menjelaskan, memperkuat, memperjelas, mendukung dan membenarkan permintaan Anda.
Fase ini perlu tidak menjadi konfrontatif kesempatan ini untuk mendidik dan menginformasikan satu sama lain pada isu-isu.
Bargaining dan Problem Solving
• Inti dari proses negosiasi adalah memberi dan mengambil sebenarnya mencoba untuk membicarakan kesepakatan.
• Pada fase ini, KONSESI yang ragu perlu dilakukan oleh kedua belah pihak..
Closure dan Implementasi
• Membuat perjanjian• Mengembangkan prosedur untuk
melaksanakan dan monitoring
ISU DALAM NEGOSIASI Peran mood dan Kepribadian dalam Negosiasi Negosiator yang berada di suasana hati yang positif menegosiasikan
hasil yang lebih baik daripada mereka yang berada di suasana hati yang kurang positif.
Perbedaan Gender Apakah laki-laki dan perempuan bernegosiasi berbeda Tidak mempengaruhi jenis kelamin hasil negosiasi Perbedaan budaya Italia, Jerman dan Perancis yang mengkritik sebelum mereka
melakukan pujian Eksekutif India digunakan untuk mengganggu satu sama lain Dan Sebagainya.
Perundingan Pihak KetigaMediator
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan menggunakan penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai alternatif.
Arbitrator
Pihak ketiga yang memiliki kewenangan untuk memaksakan kesepakatan.
Konsultan
Pihak ketiga yang tidak memihak, terampil dalam manajemen konflik, yang mencoba memberikan penyeleseian keputusan yang kreatif melalui komunikasi dan analisis.
Pendamai
Pihak ketiga yang dipercayai dimana menyediakan sambungan komunikasi informal antara negosiator dan lawannya.
Kelebihan dan kelemahan dalam chapter ini
Kelebihan • Chapter ini mendeskripsikan konflik yang
konstruktif maupun destruktif terhadap fungsi kelompok dan memberikan saran bahwa negoisasi diharapkan dilakukan secara terus-menerus dalam kelompok dan organisasi. Tawar menawar distributive dapat memecahkan persoalan atau pertentangan tetapi sering mempengaruhi secara negative kepuasan satu atau lebih negosiator karena difokuskan pada jangka pendek dan bersifat konfrontasional. Sebaliknya, tawar integrative cenderung memberikan hasil yang memuaskan semua pihak dan membina hubungan yang tahan lama.
kelemahan• Chapter ini kurang
memberikan penjabaran atau pembahasan mengenai memecahan konflik antar kelompok dan efektivitas pemecahan konflik serta perspektif perubahan perilaku /modifikasi perilaku dengan mempertimbangkan metode-metode mengelola hubungan antar kelompok.
TERIMA KASIH