Post on 02-May-2019
18
BABBABBABBAB IIIIIIIIIIII
METODEMETODEMETODEMETODE PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN
3.1.3.1.3.1.3.1. SettingSettingSettingSetting dandandandan SubjekSubjekSubjekSubjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
3.1.1.3.1.1.3.1.1.3.1.1.TempatTempatTempatTempat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 4 Kaloran Kabupaten
Temanggung pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Sekolah ini berada di
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dengan staf pengajar terdiri dari
seorang kepala sekolah, 7 guru yang sudah menjadi PNS, 6 guru wiyata bakti dan
1 pesuruh dan siswa yang berjumlah 122, kelas 1 berjumlah 23, kelas 2 berjumlah
19, kelas 3 berjumlah 24, kelas 4 berjumlah 18, kelas 5 berjumlah 19, dan kelas 6
berjumlah 19 siswa.
3.1.2.3.1.2.3.1.2.3.1.2. SubyekSubyekSubyekSubyek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Subyek penelitian ini adalah peneliti/guru sebagai subyek untuk
memberikan tindakan dan siswa sebagai subyek yang menerima tindakan di kelas
IV SD Kaloran 4 Kabupaten Temanggung. Pengambilan subyek ini berdasarkan
atas observasi yang telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas. Dari
pengamatan dan diskusi dengan guru kelas yang dilakukan maka didapatkan
permasalahan terhadap pembelajaran IPA di kelas yang menjadi subjek penelitian.
3.1.3.3.1.3.3.1.3.3.1.3. WaktuWaktuWaktuWaktu PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun pelajaran
2013/2014 ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 bulan. Kegiatan ini
dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014. Jadwal
pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel 3.1 berikut:
19
TabelTabelTabelTabel 3.13.13.13.1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
SD Negeri 4 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung
Tahun Pelajaran 2013/2014
Kegiatan
Waktu
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Siklus I,II
Analisis Data
Penyusunan
3.1.4.3.1.4.3.1.4.3.1.4. JenisJenisJenisJenis PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK. Dimana peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV untuk
menerapkan pembelajaran cooperative learning tipe Teams Games Tournament
(TGT). Tujuan dari peneliti adalah meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA melalui model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
dengan menggunakan langkah-langkah yang tepat.
Model penelitian ini melalui 4 langkah, yaitu:
1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada.
2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan yangjelas.
3) Memberikan tindakan terhadap kelas yang dijadikan subyek penelitian yaitumelakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperative tipeTGT.
4) Memberikan tes guna mengetahui peningkatan hasil belajar yang diharapkan.
20
Menurut McNiff (Subyantoro, 2014:7) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan guru itu sendiri
kemudian hasilnya dapat digunakan sebagai alat pengembangan kurikulum,
sekolah, keahlian mengajar dan sebagainya. Kegiatan penelitian berawal dari
masalah nyata kemudian bagaimana cara untuk memcahkan masalah tersebut.
Tindakan dalam penelitian harus direncanakan terlebih dahulu agar mencapai
hasil yang optimal. Jika pada rencana tersebut belum bisa digunakan untuk
memecahkan masalah yang telah dihadapi, untuk itu perlu dilakukan penelitian
siklus pada tahap berikutnya.
Sependapat dengan McNiff dan Kemmis, Subyantoro (2014:9)
menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu bentuk kajian yang reflektif oleh
pelaku tindakan tertentu untuk meningkatkan rasionalitas dan tindakan mereka
dalam pelaksanaan tugas, pendalaman materi, dan kondisi tempat praktik.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan
kelas adalah penelitian yang didasarkan pada permasalahan nyata yang dihadapi
dalam proses pembelajaran dalam kelas tersebut, dimana tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh guru kelas dan penulis untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu proses pembelajaran.
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut John Elliot
(Subyantoro, 2014:11) yaitu melalui empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2)
Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Gambaran dari prosedur
pelaksanaanya terdapat pada gambar 1.
Perencanaan
SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
Pengamatan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
????
SiklusSiklusSiklusSiklus 1111
21
GambarGambarGambarGambar 3.13.13.13.1
ProsedurProsedurProsedurProsedur PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian TindakanTindakanTindakanTindakan KelasKelasKelasKelas
Penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II, sebelum
dilaksanakan penelitian terlebih dahulu menyusun suatu perencanaan mengenai
apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan
mengenai jalanya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan
dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk
menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I
kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada Siklus II yang pelaksanaanya
sama pada Siklus I.
3.2.3.2.3.2.3.2. RencanaTindakanRencanaTindakanRencanaTindakanRencanaTindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus
terdiri dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Rencana tindakan meliputi persiapan
dan rencana tindakan setiap siklus.
3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan TiapTiapTiapTiap SiklusSiklusSiklusSiklus
Menurut Subyantoro (2014:311) penelitian tindakan kelas merupakan jenis
penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang atau siswa
melalui cara tertentu dalam pembelajaran. Proses PTK dilaksanakan dalam
beberapa siklus yang dimulai dari menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan,
melakukan observasi dan melakukan refleksi.
Secara keseluruhan penelitian direncanakan dua siklus secara garis besar
dideskripsikan yaitu:
SiklusSiklusSiklusSiklus 1111
Prosedur penelitian dalam siklus I melalui beberapa tahapan, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum melakukan perencanaan
siklus I, penulis mengadakan refleksi awal dalam menyusun perencanaan.
Keempat tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1)1)1)1) RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan
22
Pelaksanaan tindakan pada siklus I yakni dua kali pertemuan tatap muka
(4X35 menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang memahami
gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi memahami gaya dapat
mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda.
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 anak dari jumlah
peserta didik 18 anak.
c. Setiap anggota kelompok mendapat nomor yang berbeda. Kartu nomor yang
disediakan 1-20 untuk masing-masing kelompok.
d. siswa mengambil kartu nomor untuk menentukan reaser 1, reader 2,
penantang 1, penantang 2.
e. Siswa mengocok kembali kartu nomor untuk menentukan nomor soal yang
harus dibacakan dan dijawab oleh reader 1.
f. Apabila reader 1 merasa jawaban yang diberikan kurang benar maka reader 1
memberikan kesempatan kepada reader 2, begitu pula seterusnya sampai
penantang 2.
g. Setiap kelompok berusaha menjawab soal dengan benar supaya mendapatkan
skor tertinggi.
h. Guru bersama siswa menghitung skor yang diperoleh setiap kelompok
i. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari semua pertanyaan yang
berhubungan tentang materi yang telah disampaikan.
j. Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
2)2)2)2) PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan tindakantindakantindakantindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah
dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran.
23
3)3)3)3) TahapTahapTahapTahap PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan (Observasi)(Observasi)(Observasi)(Observasi)
Selama proses tindakan I dilakukan pengamatan secara seksama dan fokus
pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan pada catatan lapangan dan
lembar observasi. Tindak lanjutnya melakukan diskusi antara peneliti dengan
dosen pembibing. Pada saat proses pengamatan, hal-hal yang dilakukan yakni:
a. Saat pembelajaran dengan model TGT maka harus diobservasi kegiatan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran.
b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan.
c. Pengumpulan lembar kegiatan siswa dan hasil belajar.
4)4)4)4) TahapTahapTahapTahap RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Lembar observasi sebagai hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes
kemudian dikaji dan direnungkan kembali. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
memahami data yang telah terkumpul untuk mendapatkan kesamaan pandangan
terhadap pelaksanaan tindakan I dari peneliti. Hasil dijadikan sebagai bahan untuk
merevisi tindakan I dan merancang tindakan selanjutnya. Disamping itu hasil
digunakan untuk memutuskan tindakan apakah yang perlu diperbaiki. Analisis
dan refleksi ini dilakukan setiap selesai tindakan dan observasi sampai berhasil.
Ada dua macam refleksi yang dilakukan yaitu:
a. Refleksi segera setelah pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk
perbaikan dalam pertemuan berikutnya. (melaksanakan penyesuaian rencana
pembelajaran dan atau tindakan yang perlu disempurnakan).
b. Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah
target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai.
Secara teknis peneliti melakukan refleksi awal, dan teman sekelompok
melalui refleksi berdasarkan pengamatannya, kemudian dilakukan refleksi
24
bersama dan diskusi untuk penyempurnaan tindakan yang akan dilaksanakan
pada siklus kedua.
SiklusSiklusSiklusSiklus 2222
Pada siklus II pun kegiatan pembelajaranya akan dilakukan perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan pelaksanaan siklus
II adalah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan
serta permasalahan pada siklus 1.
3.3.3.3.3.3.3.3. VariabelVariabelVariabelVariabel PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Berdasarkan pendapat para ahli tentang variabel, dapat disimpulkan bahwa
variabel penelitian merupakan suatu sifat dari objek yang memiliki variasi untuk
dipelajari dan kemudian disimpulkan oleh peneliti.
Sugiyono (2013:61) menyebutkan bahwa ada 2 variabel penelitian, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.
1) Variabel bebas
Variebel bebas ádalah merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Sugiyono (2013:61).
Variebel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran tipe Teams Games
Tournamen.
2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (2013:61). Variabel terikatnya
yaitu hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 4 Kaloran Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung.
3.4.3.4.3.4.3.4. TeknikTeknikTeknikTeknik dandandandan InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen PengumpulanPengumpulanPengumpulanPengumpulan DataDataDataData
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA di SD
Negeri 4 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung setelah
menggunakan metode pembelajaran TGT adalah:
1) Observasi
25
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapi dengan format atau blanko pengamat sebagai instrument. Format
yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi (Arikunto, 2002: 4). Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
implementasi model pembelajaran pada proses pembelajaran.
TabelTabelTabelTabel 3.23.23.23.2
Kisi-KisiKisi-KisiKisi-KisiKisi-Kisi AlatAlatAlatAlat ObservasiObservasiObservasiObservasi AktivitasAktivitasAktivitasAktivitas GuruGuruGuruGuru
LangkahLangkahLangkahLangkahPembelajaranPembelajaranPembelajaranPembelajaran
Langkah-LangkahLangkah-LangkahLangkah-LangkahLangkah-LangkahPembelajaranPembelajaranPembelajaranPembelajaran TGTTGTTGTTGT
IndikatorIndikatorIndikatorIndikator nononono
Pra PembelajaranMemeriksa kesiapanpembelajaran
Memeriksa ruang, alatpembelajaran
1
Memeriksa kesiapan siswa untukbelajar
2
Kegiatan awalMenyampaikantujuan danmemotivasi siswa
Melakukan apersepsi tentanggaya dapat merubah gerak ataubentuk suatu benda
3
Memotivasi siswa dengan tanyajawab
4
Menyampaikan tujuanpembelajaran yang harus dicapai
5
Kegiatan inti
Menyajikan/menyampaikan materiberkaitan dengangaya
Menggunakan modelpembelajaran TGT dalamPembelajaran
13,14
Menunjukanpenguasaan materi pembelajaran
8,9,10,11
Mengkaitkan materipembelajaran dengan kehidupansehari-hari
7
Penguasaan kelasMengkondisikansiswa dalamkelompok-kelompokbelajar
Membagi siswa dalam kelompokbelajar heterogen
12
Guru membimbing jalanyaturnamen
15
Menghitung skor 16Memberikan refleksi 17
26
Kegiatanpenutup
Menutuppembelajaran
Menyampaikan materipembelajaran yang akan datang
19
Meluruskan jawaban yang masihkurang tepat
18
Jumlah 19
PenilaianPenilaianPenilaianPenilaian ::::
Rentang skor 1-4
x 100
Skor maksimun = 52
Kategori :
Kurang Baik = 25%-50%
Cukup Baik = 56%- 70%
Baik = 71%-85%
Sangat Baik ≥ 86%
Keterangan Skor:
Skor 1 : Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang
Skor 2 : Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup
Skor 3 : Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik
Skor 4 : Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik
TabelTabelTabelTabel 3.33.33.33.3Kisi-KisiKisi-KisiKisi-KisiKisi-Kisi AlatAlatAlatAlat ObservasiObservasiObservasiObservasi AktivitasAktivitasAktivitasAktivitas SiswaSiswaSiswaSiswa
LangkahLangkahLangkahLangkahPembelajaranPembelajaranPembelajaranPembelajaran
Langkah-LangkahLangkah-LangkahLangkah-LangkahLangkah-LangkahPembelajaranPembelajaranPembelajaranPembelajaran TGTTGTTGTTGT
IndikatorIndikatorIndikatorIndikator NoNoNoNo
Pra pembelajaranMemeriksa kesiapanpembelajaran
Siswa menempati tempat dudukmasing-masing
1
Siap menerima pelajaran 2
Kegiatan awalMenyimak apersepsi,dan tujuanpembelajaran
Menjawab apersepsi dari guru 3Memperhatikan ketika tujuanpembelajaan disampaikan olehguru
4
Kegiatan intipembelajaran
Memperhatikan guruketikamenyampaikanmateri
Memperhatikan dengan seriusketika guru menjelaskan materi
5,8
Aktif bertanya ketika porosespembelajaran
6
Adanya interaksi yang positifantar siswa
7
Siswa aktif dalam kegiatanpembelajaran
9
Siswa mampu memberikanjawaban ketika ditanya oleh guru
10
Aktif mencatat penjelasan yangsudah diberikan
11
27
Siswa merasa nyaman, senang,dan semangat dalam prosespembelajaran
12,13
Kegiatan penutup Kegiatan akhir Aktif membuat rangkuman 14Siswa runtut dalam membuatrangkuman
15
Jumlah 15PenilaianPenilaianPenilaianPenilaian ::::
Rentang skor 1-4
x 100
Skor maksimun = 60
Kategori :
Kurang Baik = 25%-50%
Cukup Baik = 56%- 70%
Baik = 71%-85%
Sangat Baik ≥ 86%
Keterangan :
1 = Kurang 3 = Baik
2 = cukup 4 = sangat baik2) Dokumentasi
Berdasarkan Sukmadinata (Abdul Mutholib, 2009: 18) studi dokumenter
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini
penulis gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai
hasil ulangan siswa kelas IV di Negeri 4 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung semester II tahun 2011/2012.
3) Tes
Tes hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA.
TabelTabelTabelTabel 3.43.43.43.4Kisi-Kisi-Kisi-Kisi- kisikisikisikisi SoalSoalSoalSoal SiklusSiklusSiklusSiklus IIII
Standar
Kompetensi
Kompeteni
Dasar
Indikator No Item Jumlah
item
Memahami Menyimpu 1. membuktikan gaya dapat
mengubah gerak suatu benda
8,13,16,
23,27
5
28
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk
suatu benda
lkan hasil
percobaan
bahwa
gaya
(dorongan
dan
tarikan)
dapat
mengubah
gerak suatu
benda
2.menyebutkan pengaruh gaya
terhadap gerak suatu benda
5,15,18,
20,25,29
6
3. menyebutkan contoh dalam
kehidupan sehari-hari gaya
merubah gerak suatu benda
1,2,3,4,9
,
22,26
7
4. menyebutkan jenis gaya
dalam kehidupan sehari-hari
6,11,14,
1924,28
6
5. menyimpulkan hasil
percobaan bahwa gaya
(dorongan atau tarikan) dapat
mengubah gerak suatu benda
7,10,12,
1721,27
30
6
JumlahJumlahJumlahJumlah 30
TabelTabelTabelTabel 3.53.53.53.5Kisi-Kisi-Kisi-Kisi- kisikisikisikisi SoalSoalSoalSoal SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
StandarStandarStandarStandar
KompetensiKompetensiKompetensiKompetensi
KompetensiKompetensiKompetensiKompetensi
DasarDasarDasarDasar
IndikatorIndikatorIndikatorIndikator NoNoNoNo ItemItemItemItem JumlahJumlahJumlahJumlah
itemitemitemitem
Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
Menyimpulkan
hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan dan
tarikan) dapat
mengubah
bentuk suatu
benda
1. Menjelaskan
peristiwa
perubahan akibat
terjadinya gaya
1,1,1,1, 2222 ,5,8,,5,8,,5,8,,5,8,9,9,9,9,
10,10,10,10, 16,17,16,17,16,17,16,17,20,20,20,20,
22,22,22,22, 24242424
11111111
2. menyebutkan contoh
dalam kehidupan
sehari-hari gaya dapat
merubah bentuk suatu
benda
6,11,18,6,11,18,6,11,18,6,11,18,19,2619,2619,2619,26
5555
3. menyebutkan contoh
perubahan yang terjadi
akibat gaya
3,3,3,3,4,21,23,254,21,23,254,21,23,254,21,23,25
5555
4. menyebutkan benda
yang mudah berubah
7,7,7,7, 12,12,12,12,13,14,2813,14,2813,14,2813,14,28
5555
29
bentuk jika terkena
gaya
5. Menjelaskan
keuntungan terjadinya
gaya
15,27,29,315,27,29,315,27,29,315,27,29,3
0000
4444
JumlahJumlahJumlahJumlah 30
Kisi-kisi evaluasi pada tabel siklus I dan Siklus II diuji cobakan dan
dihitung dengan menggunakan program SPSS 17.0 untuk mengetahui validitas
dan reliabilitas pada tiap butir soal. Uji validitas dan reliabilitas didasarkan pada
teori yang dikemukakan oleh Azwar ( 2007) yang menggemukakan sebagai
berikut : Hasil korelasi dapat dilihat pada output Item- Total Statistics pada kolom
Corrected Item- Total Correlation.
3.5.3.5.3.5.3.5. AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData
Teknik untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif
sederhana menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan
hasil tes pra siklus, siklus I dan hasil tes siklus II, karena penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan sejauh mana model pembelajaran TGT dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pembelajaran memahami gaya dapat
mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Pembelajaran dikatakan berhasil
secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar. Untuk mengetahui
ketuntasan hasil belajar siswa dan hasil belajar secara klasikal dari populasi
kelasdengan rumus
Ketuntasan Siswa = x 100%
Ketuntasan Klasikal = x 100
3.5.13.5.13.5.13.5.1 UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Untuk
30
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba
yaitu kelas 4 SD Negeri 4 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui
tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item To Total
Correlation). Menurut Sugiyono (2013:178) jika semua item mencapai koefisien
korelasi minimal ≥ 0,30 daya pembedanya dianggap kuat/memuaskan. Jadi bila
harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
3.5.23.5.23.5.23.5.2 UjiUjiUjiUji ReliabilitasReliabilitasReliabilitasReliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti
0,6. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno
(2010:98) dalam Tabel 11.
TabelTabelTabelTabel 3.63.63.63.6TingkatTingkatTingkatTingkat ReliabilitasReliabilitasReliabilitasReliabilitas InstrumenInstrumenInstrumenInstrumenIndeksIndeksIndeksIndeks KriteriaKriteriaKriteriaKriteria
α ≥ 0.8
α ≥ 0.7
α ≤0.6
Reliabilitas baik
Reliabilitas dapatditerima
Reliabilitas kurang baik
TabelTabelTabelTabel 3.73.73.73.7HasilHasilHasilHasil UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas SiklusSiklusSiklusSiklus IIII
HasilUji
Validitas
Jumlah Soal Valid TidakValid
Soal yangdigunakan
1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8, 9, 10,
1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,
3,11,13,14,20,25,26,
1,4,5,6,7,8,9,10,12,15,16,1
31
Siklus I 11, 12, 13,14, 15, 16,17, 18, 19,20, 21, 22,23, 24, 25,26, 27 ,28,29, 30
15,16,17,18,19,21,22,23,24,27,28,29
30 7,18,19,21,22,23,24,27,29
Jumlah 30 22 8 20
Analisis validitas instrumen soal didasarkan pada korelasi antara skor butir
soal dengan skor total. Berdasarkan tebel 3.9 tetang hasil uji validitas siklus I
dapat diketahui bahwa terdapat 8 soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor:
3,11,13,14,20,25,26, dan 30. Terdapat 22 soal yang valid, yaitu butir soal nomor:
1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,15,16,17,18,19,21,22,23,24,27,28, dan 29. Penulis akan
menggunakan soal sebanyak 20 butir soal. Soal yang valid, namun penyebarannya
terlalu banyak pada setiap indikator, akan ikut dibuang bersama soal yang tidak
valid. Butir soal valid yang ikut dibuang adalah soal nomor: 2 dan 28.
TabelTabelTabelTabel 3.83.83.83.8HasilHasilHasilHasil UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII
Hasil UjiValiditasSiklus 2
Soal yang diuji Valid TidakValid
Soal yangdigunakan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16,17, 18, 19, 20,21, 22, 23, 24,25, 26, 27 ,28,
29, 30
3,4,6,7,8,9,10,12,15,16,19,20,22,24,25,26,27,28,29,
30
1,2,5,11,13,14,17,18,21,23
3,4,6,7,8,9,10,12,15,16,19,20,22,24,25,26,27,28,29,30
Jumlah 30 20 10 20
Analisis validitas instrumen soal didasarkan pada korelasi antara skor butir
soal dengan skor total. Berdasarkan tebel 3.9 tetang hasil uji validitas siklus I
dapat diketahui bahwa terdapat 10 soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor:
1,2,5,11,13,14,17,18,21,23. Terdapat 20 soal yang valid, yaitu butir soal nomor:
3,4,6,7,8,9,10,12,15,16,19,20,22,24,25,26,27,28,29 dan 30. Penulis akan
menggunakan soal sebanyak 20 butir soal.
32
3.6.3.6.3.6.3.6. IndikatorIndikatorIndikatorIndikator KeberhasilanKeberhasilanKeberhasilanKeberhasilan
Siswa yang telah mencapai nilai ≥65 maka dikatakan berhasil tuntas dan
secara klasikal. Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan adanya pencapaian
nilai ketuntasan 80% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri 4 Kaloran Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung pada mata pelajaran IPA dengan KKM ≥65.