LAPORAN PENELITIAN
URGENSI PENGEMBANGAN ADMINISTRASI SOSIAL SEBAGAI PENUNJANG KONSEP PEMBANGUNAN
MANUSIA SEUTUHNYA
Nomer: 6
OLEH:
PARIATA WESTRA
FAKULTAS ILMU SOSIAL 8c ILMU POLITIK UGM
. DILAKSANAKAN ATAS BIAYA :
DANA PENUNJANG PENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEN~LITIAN NOMER : UGM/1856/M/09/01 TANGGAL 15 MARET 1988
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
t988
i
!C' Kf :Jol,:L6 lU
PRAKATA
l·~aksud peneli tian ini dilaksanakan adalah untuk mem-
buktikan bahwa penget1bangan konsep Administrasi Sosial se-
baGai sub-disiplin Ilmu Administrasi adalah urgen pada pi-
lihan strategi Pembang·J.nan Nasional masa kini. Urgensi i tu
tampil karena diperkirakan ia mempunyai relevansi yang sa-
ngat erat dengan par.adigma "Pembangunan I"Ianusia Seutuhnya"
sebagaimana dinyatakan dalam GBF..N-1988, karena paradigma
ini memusatkan perhatian kepada 11neonle centered".
Jika strategi ini benar-benar dipilih, karena dicta-
sari oleh asumsi yang tepat, dan ingin dibuktikan keberha-
silannya, maka konsep Administrasi Sosial harus dipupuk-
kembangkan.melalui pelbagai upaya penelitian (pustaka atau-
pun empiri), karena ia tidak saja akan menambah dan memper-
kaya khasanah pustaka/teori Ilmu Administrasi Pembangunan,
melainkan juga mungkin akan dapat memberikan jalan-keluar
bagi penyelesaian akan masalah-masalah Pembangunan Nasional
saat kini. Penelitian ini adalah merupakan salah satu sum-
. bangan un tu..~ memenuhi maksud i tu .•
Dibandingkan dengan rancangan semula (research-design)
penelitian ini ada beberapa perubahan yang terpaksa harus
dilakukan didalam kenyataannya. Perubahan tsh. a.l.
(a) Penelitian ini bersifat "grounded" untuk itu analisis
hasil peneiitian semula akan dilakukan dengan metode
perumusan indeks statistik tujuan pembangunan sosial
setempat sebagai av:al langkah. Namun demikian sifat
ii
iii
"grounded" ini baru dapat mengungkap parameter-parame~
ter Administrasi Sosial dari kajian pustaka,. dan me-
ngungkap seberapa jauh parameter-parameter tadi. di.terap
kan di lapangan oleh. individu-individu atau lembaga-lem-
baga yang bergerak dalam Pembangunan Sosial. Haka tidak
semua metode yang dirancang semula akan dipakai dapat di
laksana..~an; dalam hal ini analisis yang dirasa sesuai
ialah menentukan peringkat penggunaan parameter-parame-
tar tersebut dengan. cara sebagaimana diuraikan dalam
Bab II Sub. c laporan penelitian ini;
(b) Pada bag;i.an hipot.esis pen.eli tian ini, semula dicantum-
kan ungkapan pernyataan (statement) tentang urgensi me-
ngembangkan konsep Administrasi Sosial ini; tetapi kare-
na penelitian ini sebenarnya tidak menampilkan suatu hi-
potesis (dalam arti yang sesungguhnya), maka "hipotesis"
itu diubah menjadi pertanyaan penelitian saja. Pengubahan
ini dila!~ukan juga kerena peneli tian ini lebih bersifat
"grounded" atau eksploratif, jadi bukan studi korelasi.
Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pe -
nyelesaian penelitian ini,. terutarna sekali sewaktu penghim-
punan data dan keterangan dila.~sanakan, khususnya kepada be-
berapa Kepala Desa, Ketua Penggerak PKK, Pimpinan LKHD,
Klompencapir, para Dokter dan Paramedis beberapa PUSKESE.A.S
di 5 Daerah Tk. II se DIY, dan Pemuka-pemuka Nasyarakat la-
innya, yang membantu penelitian, diucapkan terimakasih. Kepala Proyek Penelitian
PARIATA WESTRA
Prakata Daftar Isi Intisari
Bab I.
Bab II.
DAFTAR ISI
PENGANTAR . •· •· . . . . . . . . . . . . . a. Latar-b.e1akang Permasalahan . •· . . .. b. Tinjauan Pustaka • .. • • • c. Landasan Teori • .. .. d .. Hipotesis • • • • • •.
•. . •· .. .. ·- ... •· •· .. . . . . . . •· .
e. Langkah-1angkah Pembuktian Hipotesis
CARA PENELITIAN •· . .. .. •. ... ., . . . . . . a. A1at dan Keterangan Yang Disajikan b •. Jalan Pene1i tian.. • • • •. • • • • •
. ..
.. .
p.:
ii iv
v
1
1
3 9
1l 12
14
l4 15
c. Cara Ana1isis Terhadap Hasi1 Pene1itian 18
Bab III •. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA •
a .. Hasi1 Pene1itian .......... b •. Penje1asan Hasi1 Pene1i tian •
Bab IV. KESIMPULAN • . •· . . . . . . . . Daftar Pustaka .. .. •. • • • • • • • • • • • Lampiran-1ampiran : 1. Indikator-indikator Administrasi Sosial 2. Daftar Pertanyaan . .. . .. . ·-- . . . •· .
... . •· . ..
.. . •· .. ...
. . .
. . •· .. •. . . .
•· . . . .
22
22 26
29
31
32 34
iv
INTI SARI
. Pemba.ngunan Sosial sebag_ai strategi pilihan Pembangun-
an Nasional masa kini memerlukan perangkat pelaksanaannya
yang tepat .• Peran.gkat pelaksanaan atau penyelenggaraannya
i tu diusulkan untuk dikembangkan,, disebut sebagai Adminis-
trasi Sosial. Konsep sub-disiplin Ilmu Administrasi Sosi-
al ini belum dikembangkan oleh Negara-negara !•maju" dari
Barat -- berbeda halnya denga.n konsep Administrasi Negara
dan Administrasi Bisnis karena Negara-negara tersebut me-
mang tidak mengalami suatu fase Pembangunan. Nasionalnya se-
perti Negara-negara yang sedang b.erkembang,. termasuk Indo -
nesia.
Peneli tian ten tang urgensi untuk mengembangkan konsep
Administrasi So sial ini~ di tempuh dengan diawali mengadakan
kajian pustaka, untuk mencari. urgensi dan relevansi pengem-· .
bangan Administrasi Sosial. Kemudian dilakukan penelitian
lapangan, yang dari dua kajian i tu di tampilkan ciri-ciri
Administrasi Sosial .. Ciri-ciri ini untuk selanjutnya diubah
menjadi parameter-parameter, yang diperguna.kan kemudian. untuk
mengukur sejauh mana Administrasi Sosial telah diterapkan pa-
da sampel penelitian di 5 Daerah Tk. II se-DIY.
Dari hasil penghimpunan data lapangan dan analisisnya
ternyata keempat parameter yang dipakai dalam peneli.tian
ini memouktikan bahwa parameter Administrasi Sosial tsb.
telah banyal~ diterapkan oleh individu-individu mau:pun lem-
baga-lembaga yang bercerak dalam Pemoangunan Sosial.
v
BAB I
PENGANTAR
a •. Latar-belakang Permasalahan.
Paradigma Pembangunan Nasional masa kini adalah Pem---·--·-··---- ------~---______..------- ----
bangunan Sos:i,~ ,. a tau Pembangunan Kemampuan Masyarakat Un-
tuk Memban&un Dirinya Sendiri.. Paradigma ini1ah. nampa..'lmya
yang dimaksud o1eh GBHN dengan : "Pembangunan Manusia Se-
utuhnya" -- disarnping "Pembangunan Seluruh Hasyarakat. Indo-
nesia" .. (GBHN, 1988) .. Dalam GBHN 1988, Bab IV ("Po1a Umum
Pe1:i. ta Kel:i.ma") dinyatakan bahwa : "Dalam pe1aksanaan pem-
bangunan sebagai pengamalan Pancasila,, yang hakekatnya
ialah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangun-
an seluruh masyarakat Indonesia, maka sasaran utama Pemba-
ngunan Jangka Panjang 25 tahun kedua adalah terciptanya ku-
ali tas manusia dan kuali tas masyarakat Indonesia yang maju
dalam suasana tenteram dan sejahtera lah:ir dan batin ••••• ".
Sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua itu
sejak kini perlu diletakkan dasar-fondas:inya.
Rumusan seperti tersebut di atas pada GBHN, merupakan
cerminan dari pendapat kebanyakan ahli Ilmu'!"'i1mu Sosial,
termasuk.. yang mengembangkan disipl:in Ilmu Administrasi, yang
cenderung men.;anggap hal ini sebagai al ternatif yang paling
tepat, leb:ih-lebih dalam. keadaan gejolak ekonomi global yang
tidak menentu kesudahannya. Jika strategi pembangunan Na-
sional Indonesia dapat dikaji-ulang dan benar-benar dapat
1
2
diarahkan guna memenuhi amanat GBHN dan REPELITA-IV~ pilili-
an untuk mengembangkan Pembangunan Sosial yang dapat m.emberi-
kan corak yang lestari (sustainable) hagi .. pemhangunan Nasio-
nal ~Indonesia perlu dime.ntapkan .. _ ·
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pembangunan Nasi-
onal, Administrasi Negara berperan sebagai sarana dan perang-
kat pembangunan. Nasional yang sangat menentukan.,. termasuk ba-
gi pilihan aspek Pembangunan So sial, agar tujuan pembangunan.
Nasional dapat tercapai.. Namun, jika di telaa:h den.gan cermat
dan diungkapkan g_eneralisasinya, konsep-konsep Administrasi-
Negara yang sampai sekarang berkembang di Indonesia bersumber
dari Negara-negara "maju"/Barat:r· (non-Komunis) ,} umumnya. Ne-
gara-negara tersebut tidak pern.ah mengalami fase keadaan yang
mengharuskannya -- seperti Neg.ara-negara Yang Sedan.g Berkem-
bang, termasuk. Indonesia -- mengambil pilihan strategi Pe.mba-
ngunan. So sial i tu. Oleh karenanya,, pada alam pikiran mereka
tidaklah pernah terlintas adanya model Sistem Administrasi
yang paling "provided" un.tuk menunjang Pembangunan Sosial itu.
Tidak terlintas di alam-pikiran mereka,, misalnya,. bagaimana
mengembangkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat -- terutama
pada kehidupan masyarakat De sa -- seperti : LSD/LKI·m, Karang-
Taruna, PKK, Klompencapir, Sinoman, Suba.k.,. Pondok Pesantren,
dsbnya, yang sehat dan efisien. Dunia Barat sampai saat kini.
hanya mengenal konsep Public Administration dan Business-•
Administration; ini adalah wajar karena latar-belakang se-
farah dan alaminya.. Tetapi, bagi Negara.:.negara yang sedang
3
herkembang, seperti Indonesia, mungkin perlu untuk mengem-
bangkan suatu pemikiran ten tang sub-disiplin "baru", yakni
sub-disiplin yang dapat dijadikan pilihan yang tepat untuk
menopang penyelenggaraan strategi Pembanguna.n So sial i tu.
Keterkaitan antara proses Pembangunan Sosial dengan sub-di-
siplin Administrasi "baru". termaksud,, pada gilirannya dapat
melahirkan suatu model. peeyelenggara~ Pembangunan Sosial •.
Jika fokus sub-disiplin i tu adalah jelas,, ya.kni penyelengga-
raan proses Pembangunan Sosial sekaligus menjadi lokusnya,
diperlukan suatu penamaan "baru" ,j yang diusulkan dalam pene-
li tian ini sebagai : Administrasi Sos:i.al .•
b. Tin.j auan Pus taka
Gejolak ekonomi global yang mengancam "sustainabili ty 11
pembangunan Nasional Indonesia dewasa in:i., seharusnya mendo-
rong semua aktor pembangunan untuk melihat kembal:i. relevans:i.
an tara pembangunan. yang meni tik-beratkan pada pertumbuhan,.
pelayanan kebutuhan-dasar, dengan pemb.angunan masyarakat yang
berdimensi lain yang selama ini. diabaikan. Kenyataan telah
menunjukkan bahwa pemhangunan Nasional dalam PELITA I dan II
berfokuskan pada bidang industri, dan PELITA III & IV pada
bidang pelayanan,, ternyata bukan merupakan strategi. yang ter-
baik untuk menghadapi gejolak ekonomi global tersebut. (Semi-
nar PERSADI DIY, 1987).
Kalau diamati dengan cermat perkembangan strategi pem-
bangunan Nasional Indonesia yang telah dianut sebagai para-
digma pembangunan,. sejak REPE:LITA I sampai kini, namp~a
berkembang sbb :
1) Paradigma pertama i.alah : pertumbuhan atau industriali-
sasi dan produktivitas (Bryant & White,. 1982) ;_ di sini
pembangunan lebih. menekankan kepada "s. modern sector"
melalui. kebijaksanaan "massive canita1-intensive i-nvest-
ments" dalam industri-industri kunci.. .. Target utama pem-
ba.ngunan demikian ialah meningkatnya "rate of physical -
cani tal formation" den.gan tujuan umum ialah "maximisation
of growth of mil:"
2) Paradigma berikutnya yang dianut ialah : pembangunan dari
bawah dengan pemenuhan kebutuhan-dasar (basic needs) ma-
nusia; ini semula 'disodorkan oleh Friedman dan Weaver, de-
ngan "buttom-Yl2, planning"-nya,. "~-particiuation",. ".§ill-
reliance annroach Q!: paradiam", dsbnya (Fiedman & Weaver,
1979). Pembangunan jenis ini lebih "basic needs" orien-
, ~,, labour intensive, small scale, regiona.l resources-
basedt: juga rural centered dan anpronriate technology
(Klu, 1984)
3) ·Paradigma terakhir, yang diungkapkan oleh David Korten,
ialah : "peonl.e-centered", sebagai komentar terhadap pa-
radigma pembangunan. yang mendahuluinya,. terutama yang "lu!-
sic needs",. yang dianggapnya telah menj erumuskan masyarakat
ke dalam "government provided shelters" dan menjadi ter-
gantung kepada uluran-tangan pemerintah. Dukungan terha-
dap pendapat ini mengalihkan fokus dan nilai pembangunan
5
dari industri. (pada grov:th oriented) ke pelayanan (~
sic needs oriented), sebaiknya dialihkan lagi ke manu-
sia-nya (Eeonle centered). Di sini peranan Pemerintah
harus berubah juga,, yang semula dari peran sebagai §!!-
trepreneur (pada paradigma growth),. kemudian menjadi
"service Erovider" pada paradigma kedua,. dan. yang ter-
akhir seharusnya menjadi "enabler" atau "facilitator".
Kesadaran akan pergeseran (shifting) ini memberi war-
na j,uga kepada kebijaksanaan dan strateg;i. pembangunan Nasi-
anal Indonesia,, yang kemudian mengungkapkannya sebagai :
"pembangunan manusia Indonesia seutuhnya",. setelah menem-
patkan titik..-berat perhatian pada logj.. "Pemerataan" Tri-Logi
Pembangunan Nasional itu (REPELITA IV dan. GBHN 1983). Menu-
rut Moeljarto Tjokrowinoto, konsep "pembangunan manusia se-
utuhnya" ini, sejajar dengan model atau paradigma pembangun.-
an yang tersebut terakhir (peo-ole centered) ... Kalau dalam
model pertama, modal menjadi sumber utama pertumbuhan, ke-
mudian yang kedua pada kemampuan administratif dan anggaran,
maka pada model terakhir yang menjadi sumber-utama adalah
kreativitas dan komitmen kelompok-kelompok masyarakat dalam
arti luas yang berubah dari sebagai obyek pembangunan menja-
di subyek pembangunan (Hoeljarto ,, 1987) ..
Paradigma-paradigma pembangunan yang dianut Indonesia
selama.ini, yang pada gilirannya kemudian mendeklarasikan
~ebagai "pembangunan manusia seutuhnya" disamping "pem-
.~>-· _._ 7
6
bangunan. seluruh masyarakat" Indonesia, dapat dikaitkan
dengan perkemhangan paradigma penunjang pelaksanaan atau
penyelenggaraannya, yakni Administrasi Pembangunan. Ad-
ministrasi Pembangunan (Development Administration)yang
dimodifikasi dari Administrasi Negara (Public Administra-
tion) untuk Negara-negara. yang sedang membangun itu, me:..
ngalami perkembangan orientasinya sejak tahun-tahun "ke-
lahirannya".. Kalau meminjam pandangan Kuhn, memang Admi-
nistrasi Negara itu, sebagai suatu disiplin ilmu, mempunyai
paradigmanya karena mengenal serangkaian ni.lai yang dianu t
dan diya~ni bersama oleh para peneliti/teoritisi dan pr~
tisi pada suatu waktu tertentu (Kuhn,. 1970).
Paradigma-paradigma Administrasi Negara ini, adalah
"politics-administration dichotomy" (1900 - 1926); kemudian
"principles of administration" (1927 - 1937); selanjutnya
"public administration as, political science" (1950 - 1970);
pernah juga dipert.engahan jalan, tampil : "~ublic administra-
tion ~ administrati v~ science" (19 56 - 1970); akhirnya :
"public administration~ public administration" (1970 s.d.
kini). Dalam perkembangan studi Ilmu Administrasi Negara
di Indonesia, mulai dari sudah "terwarisinya" pengertian
"Administratiett (bhs. Belanda) ketika Indonesia merdeka ta-
hun 1945, sampai masuknya pengertian, lingkup,. dan konsep-
konsep "Public Administration" dari Amerika Serikat di-
sekitar tahun 1950; kemudian mengalami masa "kekusutan"-nya
dengan "Management", yang tersebut terakhir ini menumbuhkan
7
Administrasi Perusahaan/Niaga di Indonesia; ma.i.ta selanjut~
nya berkembanglah. istilah. "Ketata Negaraan" (untuk Public-
Administration) dan "Ketata Niagaan" (untuk Business Admi~
nistration) yang dipakai secara resmi oleh. Undang Undang
No. 22 Th. 1960. Berikutnya, oleh Konsorsium Ilmu-ilmu
Sosial dinerkenalkanlah. istilah : "Ilmu Administrasi",
yang terakhir ini masuk. ke dalaiil Peraturan Pemerintah. No ..
27 Th. ~981. sebagai kemungkinan penunjuk.an Fakul tas I1mu ·
Administrasi (yang mandiri,. artinya lepas dan. tidak meru-
pakan bagian dari. Fakul tas Ilmu-ilmu Sosial/Sosial-Po1i-
tik) dalam kerangka "Penataan Fakul tas pada Universitas/
Insti tut Negeri'' di Indonesia.
Sementara itu, The Liang Gie sejak Kongres Ilmu Penge-
tahuan Nasional II,, Oktober 1962~ telah mencoba melemparkan
gagasannya membagi I1mu Administrasi ini, menj adi 3 j enis
"lingkungan suasana" ajang berlangsungnya administrasi. Ke-
tiga jenis itu ialah : (1) I1mu Administrasi Negara; (2) Il-
mu Administrasi Perusahaan; dan ( 3) Ilmu Administrasi So sial
(The Liang Gie,, 1962).. Hingga kini s.d. c.etakan ketiga de-
ngan edisi kedua (diperbaharui) tahun 1977 konsep itu masih
tetap dipertahankan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Baha-
sa Indonesia (PPBI) Departemen P & K R.I. dalaiil tahun 1978
antara pihak Indonesia dan Malaysia" telah menyepakati kla-
sifikasi : (l) Administrasi Negara 1 (2) Manajemen Perusaha-
an, dan (3) Institusi Sosial; untuk istilah-istilah yang
'termasuk sebagai cabang Ilmu Administrasi/Ilmu Manajemen -
8
dibakukannya (Sidang XII Najelis Bahasa Indonesia - Malay-
sia, 14 - 20 November 1978) •. : --
Jika di te1iti perkembangan konsep pembangunan i tu.
yang a.l. diungkapkan sebagai : "perubahan sosial yang be ...
sar dari suatu keadaan nasional ke keadaan nasional lain,
yang dipandang lebih bernilai" (Saul H. Katz,;. 197J.)
sampai dengan model terakhi.r, dapatlah dipahami mengapa ke-
mudian tumbuh pelbagai pemikiran yang berorientasi kepada
subyek pembangunan itu yaitu manusia itu sendiri; yang de-
mikian itu lazim disebut sebagai "Pembangunan Sosial" (Iv!oel-
jarto ~: 19~7).. Namun 'disebalik 1 tu. b~rtumbuh jug.a pemiki.r-
an-pemikiran yang memantapkan keterkai tan. pembangunan Nasi-
anal dengan tujuannya i tu,. juga dengan perangkat a tau sara-
na pencapaiannya, yai tu : Administrasi., yang terasa belum
pernah ditegaskan atas pilihannya atau "jenis" pilihannya
yang tepat. Jika fokus dan lokus Administrasi Negara ada-
lah public-interest dan public-aff.airs,. berpusat pada peran-
an Negara dan perangkatnya atau Pemerintah, -- tanpa memper-
soalkan fokus dan lokus Administrasi Perusahaan pada kesempat-
an ini., -- pertanyaan yang timbuJ., apakah kiranya sebutan yg ..
paling tepat. untuk menumbuh-kembangkan perangkat administra-
si yang bersifat "client focused" (Bellone, J.980) ba.gi. penun-
jangan dan penyelenggaraan Pembangunan Sosial i.ni. ?
Keseluruhan pustaka yang dibahas penelitian ini, yang
nama-nama Pengarang/Penyusunnya disebu tkan di at as, di daftar
pada bagian Daftar Pustaka, di bagian akhir Laporan ini.
9 c. Landasan Teori
Pembangunan Manusia Seutuhnya, bermakna sebagai pemba-
ngunan yang di tujuk.an kepada hakekat manusia i tu sendiri,.
termasuk manusia Indor...esia. Hakekat ~anusia adalah sifatnya
yang mononluralis, yakni yang memiliki 3 sifat dasar :
(1) kedudukan kodrat manusia, sebagai pribadi herdiri sendi-
ri, dan. sebagai makhluk Tuhan Yang Naha Esa;
(2) susunan kodrat manusia, terdiri dari kejiwaan dengan un-
sur : akal atau cipta,. rasa,. dan karsa; serta kejasmanian.;
(3) sifat kodrat manusia, sebagai makhluk. individu dan makh-
luk sosial. (Notonagoro~ 1974)
Pembangunan Manusia Seutuhnya berarti perilbangunan. _seluruh
aspek-aspeknya i tu.,, berarti fokus perhatian di tujukan tidak
hanya kepada aspek kejasmaniannya saja,. ataupun hanya aspek
nya sebagai mak.hluk. pribadi saja.
Jika dikai tkan dengan 3 katagori ma.!ma Pembangunan So-
sial, yang : (Hoeljarto, 1987)
pertama : Pembangunan Sosial sebagai Pengadaan Pelayanan
Masyara.l.tat;
kedua
ketiga
Pembangunan Hasyarakat sebagai Upaya Terencana untuk
Nencapai Tujuan Sosial yang Kompleks dan Bervariasi;
Pembangunan Sosial sebagai Upaya yang Terencana un-
tuk Meningkatkan Kemampuan Hanusia un.tuk Berbuat;
maka yang.paling relevan dengan pengertian Pembangunan Manu-•
sia Seutuhnya, adalah katagori yang ketiga, Korten menyebut-
nya sebagai paradigma "people centered". (Korten, 1984). ·
10
Dalam. menyelenggarakan upaya dan akti vi tas Pembangun ...
an Sosial, sebagai strategi pilihan masa ini dari Pembangun-
an Nasional.,) peranan Pemerintah tidaklah lagi menonjol seba-
ga.i entrepreneur, ataupun sebagai service-provider, melain-
kan ia harus mengurangi "campur-t.angannya langsung_" kepada
peri kehidupan masyarakat beserta kelompok-keloinpok.nya,
dan hanya mendorongnya atas prakarsa serta swadaya masyara-
kat itu sendiri yang diawali dengan penciptaan suasana yang
memungkinkannya tumbuh kreativitas yang dinamis. Dengan de-
mikian masyarakat akan dapat "membangun dirinya sendiri";, di-
sini Pemerintah hanya berperan sebagai. enabler atau paling
banter sebagai facili tater belaka. Fokus. perhatian Pemba-
ngunan Nasional jadinya ialah terpusatkan kepada kelompok-
kelompok swadaya masyarakat i tu, yang sering juga aspek ini
disebut "communi ty-develonment" ..
Dorongan untuk penyelenggaraan dan pengembangan commu-
nity-development itu memerlukan suatu sistem pengelolaan ter-
sendiri yang mungkin sangat berbeda dengan prinsip-prinsip
Administrasi Negara, apalagi Administrasi Bisnis, yang sudah
mapan. Kreativi tas masyarakat yang dinamis yang bertujuan
untuk dapat memupuk kemampuannya untuk membangun dalam sega-
la aspek kehidupannya itu disebut Pembangunan Sosial. Stra-
tegi ini sangat dominan harus dapat mengembangkan sampai ke-
tingkat yang paling optimal prinsip-prinsip peran-serta (nar-
ticipation) masyarakat dan anggota kelompok atau lembaga swa-
'daya masyarakatnya i tu.. Peran serta dapat diciptakan sejak.
11.
pengajuan gagasan pembangunant: pa:da waktu pendiskusiannya
samp~i saat perumusannya, masa pengajuannya kepada piha.k
yang berwenang memberikan keputusan~ pada waktu. menyiapkan
langkah-langkah operasionalnya, sampai dengan pelaksanaan-
nya. Peran-serta dapat ditumbuhk.an berupa sumbang pikir,.
bantuan dan penghimpunan dana, penyerahan tenaga fisik da-
lam melaksanakan pelbagai program yang memerlukannya,, bah-
kan yang lebih penting ialah keikutsertaan emosi (misalnya
yang diwujudkan dari rasa ikut memiliki~ ikut bertanggung-
jawab, menjaga kelestariannya), dsbnya •. Semua pola-pola
aktivitas demikian memerlukan c:ara-cara pengelolaan tersen-
diri, cara-cara mengadministrasi yang khusus atau spesifik,
yang mengharuskannya menempuh s.erasi dengan nilai-nila.i. bu.-
daya dan pola perilaku kehidupan masyarakat setempat. Ko.n-
sep demikian i tulah yang semestinya dipupuk-kembangkan, Jika
pilih~ atas strategi Pembangunan Sosial dikehendaki dapat
berhasil.
d. Hinotesis
PERLU PENGEMBANGAN KONSEP ADHINISTRASI SOSIAL SEBAGAI
PERANGKAT PEHBANGUNAN SOSIAL YANG B:ERPUSAT PADA I'1.~NUSIA
(PENBANGUNAlT MANUSIA SEUTUHNYA)
Hipotesis dalam artian yang, S'ebenarnya dalam peneli ti-
an ini sesun~cuhnya tidak ada. Paling mungkin yang dapat di . ~ anggap sebagai "hipotesis11 ialah suatu. "questioned research"
yakni suatu pertanyaan, yang untuk memperoleh jawabnya itu
perlu diadakan peneli tian (baik : pusta~a maunun lapanO'an) ' - 0 •
12
Pertanyaan peneli tian yang diajukan dalam kajian ini ialah
"Apa.~ah Ada Relevansinya An.tara Pernbangunan Sosial Dengan.
Urgensi Pengembangan Konsep Administrasi Sosial,, Dalam Ke-
rangka Pembangunan Manusia Seutuhnya" ?
_e• Langkah-1 angkah Pembuktian Hi:ootesis
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas ada bebera-
pa langkah yang di tempuh.
Pertama,. yai tu melakukan kajian pustaka, yans b.ertujuan un-
tuk mencari urgensi dan relevansi pengembangan Administrasi
Sosial •. Selain itu juga untuk mencari ciri-ciri Administra-
si Sosial tersebut, yang kemudian dengan. didukung oleh kaji-
an lapangan, dapat di tetapkan ciri-ciri termaksud,. sbb
( 1) tujuannya bersifat nirlaba;
(2) penyelenggaraan kegiatannya lebih banyak men.dasarkan ke-
pada usaha swadaya;
(3) tida...~ sepenuhnya -- bah.kan mung~in sangat sediki t -- mem-
pergunakan prinsip-prinsip ilmiah Administrasi mode~;
dan
(4) nilai-nilai budaya setempat menjadi faktor dominan dalam
mencapai keberhasilan kegiatannya.
Langkah kedua,. yai tu. mengubah ciri-ciri tersebu t menjadi pa-
rameter-parameter, untuk mengukur sejauh mana Administrasi
So sial telah d.i terapkan oleh indi vidu a tau lerabaga-lembaga
yang berserek dalam pem.bangunan masyarakat. Untuk memudah-
kan pengukuran, parameter parameter ini dil
13
lanjut menjad.i butir-buti.r pertanyaan yang disusun dalam
bentuk kuesioner. (Lihat butir-butir tersebut pada hagian
Lampiran naskah l.aporan peneli tian ini.) ..
Setelah kuesioner tersusun lalu
BAB II
CARA PENELITIAN
a .. Alat dan Keterangan Yang Disa.iikan
Peneli.tian ini mempergunakan questionnaire ( daftar -
pertanyaan = kuesioner) -- sebagaimana termuat pada Lampir-
an, -- sehagai alat pengumpul data di lapangan. Kuesioner
ini disusun berdasarkan parameter-parameter Administrasi-
Sosial yang dlperoleh dari hasil kajian pustaka, yang me-
n:unjuk.k.an ciri tersendiri yang berbeda dari Administrasi
Negara (Public Administration) maupun Administrasi Perusa-
haan · (Business Administration). Parameter-parameter terse-
buat ialah :
a •. Tujuan mendirikan lembaga dan atau kegiatan yang dilak-
sanakan;
b. Tingkat kemandirian atau keswadayaannya;
c. Tingkat pemakaian atau penerapan prinsip-prinsip ilmiah
Administrasi modern; dan
d .. Intensitas penggUnaan atau penerapan nilai-nilai Budaya
setempat dalam melaksanakan · kegiatan-kegiatan untuk men-
capai tujuan yang telah ditetapkan.
Kuesioner yang digunal.{an bersifat tertutup, artinya,
pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner tersebut
sekali;;us menyediakan al ternatif jawabannya; sehingga akan
memudahkan responden untuk menjawab; dan juga memudahkan
14
15
pengana1isaan hasi1 jawaban. Penggunaan kuesioner yang ber-
sifat tertutup dimungkinkan, karena pene1itian ini 1ebih
bersifat "grounded" atau eksp1oratif, yang ditujukan ter-
utama untuk mengetahui sejauh manakah parameter-parameter
di atas ber1aku atau diterapkan o1eh orang-orang atau 1em-
baga/organisasi y~~g bergerak dalam Pembangunan Sosial. 01eh
karena itu data yang akan. dipero1eh nanti berupa skor (.2£Q.-
re) butir-butir pertanyaan tentang parameter tadi, yang di-
kembangkan 1ebih 1anjut menjadi ska1a peringkat.
b. Ja1an Pene1itian
1) Pene1itian Pustaka
Pene1itian pusta~a dilakukan untuk mencari konsep-konsep
ten tang urgensi Pembangunan So sial yang mendasarkan diri pa- · ,.
da peranan partisipasi dan swadaya masyarakat,, yang memerlu-
kan topansan Administrasi yang berbeda dari Ad.r:J.inistrasi Ne-
gara maupun Admi.nistrasi PertJ.sahaan. Dari kajian ini, 1ebih
1anjut diperoleh ketetapan untuk menyebutnya sebagai Adminis-
trasi Sosial, dengan ciri-ciri sebagaimana telah dijadikan
parameter:-parameter di atas.
2) Pene1itian Lapangan
(a) Hemilih indi vidu a tau 1embaga-lembaga so sial di wilayah
Daerah Istimevra Yogya.l.tarta (DIY) yang mela..~sanakan pro-
gram pembangunan masyarakat secara lebih "mandiri" atau
"otonom", untuk dijad.ikan responden. Individu yang men-
jadi pengurus dan/atau pengelo1a serta 1embaga yang di-
16
pilih adalah yang herkuali tas b.aik, dengan asumsi bah\va
mereka telah berhasil melaksana.l.tan program-prog_rani pem-
bangunan dan pengembangan masyarakat seki tar,, yang pe-
nyelenggaraan atau pengaturan kerjanya sesungg:uheya
tidak sepenuhnya -- atau mungkin sangat sedikit -- men-
dasarkan diri kepada prinsip-prinsip/teori Administrasi
Negara at au pun Administrasi Perusahaan .. Kuali tas ini di-
tunjukkan dengan keberhasila.n mereka menjuarai Lomba
Tingkat Propinsi tahun 1987 - 1988.
Ada 5 janis juara yang di tentukan Pani tia Lomba, yakni
Juara I,_, II, III, dan Juara Harapan I dan II •- Berdasar-
kan hal-hal itu maka diperoleh 45 responden deng~n rin-
cian sbb :
- Pemerintah Des a '5
- Kelompok PKK 5
- Kelompok UPGK 5
Dokter PUSKES1v"JAS 5
- Paramedis PUSKESHAS 5
- Pengelola K.B. Nasional 5
Karang Taruna 5
Kejar Usaha 5
- Kelomp encapir 5 (+)
- Jumlah . 45 .
(b) Kepada individu atau pengurus lembaga di atas, diberi
kuesioner yang disusun untuk mengukur intensitas penggu-
17
na
I
18
lh) Idealnya peneli tian (lapangan) ini tidak hanya mengam~
bil responden yang berkuali tas bai..l.t saja, t.etapi juga
yan& berkuali tas rendah. Cara ini dimaksudkan agar pe-
neli tian tidak s.ekedar eksploratif, akan tetapi lebih
bersifat studi komparatif, dengan maksud untuk memper-
tajam hasil analisis. Namun, karena pelbagai kesuli tan
teknis seperti :. pustaka yang minim, keterbatasan waktu,
maupun tenaga untuk terjun lapangan dan berada di.tempat;
(penelitian ini saja sudah harus mengunjungi tidak ku-
rang dari 45 desa/lokasi); maka dalam laporan ini baru_
ditekankan pada upaya mengungkap beberapa parameter
Administrasi Sosial ·dan seberapa jauh parameter-parame-
ter i tu digunakan dalam peny.elenggaraan Pemhangunan dan
Pengembangan (Kehidupan) Masyarakat, terutama eli. daerah
pedesaan.
c. Cara Analisis Terhadap Hasil Penelitian
Langkah pertama untuk menganalisa data hasil peneliti-
an lapangan ialah dengan memberikan skor terhadap pilihan
jawaban responden, de.ngan memperhitungkan bobot tiap-tiap
pilihan jawaban yang disediakan. Bobot yang lebih hesar di-
berikan untuk jawaban yang lebih mencerminkan indikator-in-
dikator parameter Administrasi Sosial yang diajukan. Nilai
dari setiap parameter merupakan jumlah skor dari jawaban bu-
tir-butir pertanyaan yang merupakan indikator-indikator dari
parameter ybs •. -
I 19
Langkah kedua yang di tempuh, ia1ah menentukan paring-
kat skor setiap parameter untuk menetapkan katagori intensi-
tas penggunaan parameter Administrasi Sosial dari setiap
responden. Ada tiga peringkat yang di tetapkan, yakni :
rendah, sedang, dan tinggi.
Peringkat untuk setiap parameter disusun berdasarkan inter-
val, yang dipero1eh dengan. cara membagi tiga per.bedaan. an-
tara skor tertinggi dan terendah yang dapat dipero1eh respon-
den untuk setiap par~meter. Dengan cara ini, dipero1eh inter-
val untuk masing-masing parameter sebagai berikut :
( 1) Tujuan mendirikan 1embaga a tau pe1aksanaan kegiatan.
Skor tertinggi yang dapa_t dipero1eh 34, sedang skor te-
rendah 10; sehingga memi1iki interval (34 - 10) : 3 = 8
Dengan demikian skor un.tuk masing-masing peringkat ada-
1ah : rendah = 10 sampai 17, sedang = 18 sampai 25, dan tinggi = 26 sarnpai 33. Agar dapat mencakup kemungkinan
skor tertinggi (34) maka sk.or tersebut disetimbangkan men-
jadi
Rendah = 11 sampai 18
Sedang = 19 sampai 26
Tinggi. = 27 sampai 34 (2) Tingkat kemandirian/keswadayaan.
Skor tertinggi yang mungkin diperoleh ada1ah 75, dan
terendah 19, sehingga in.tervalnya (75 - 19) : 3 = 18,67.
Dengan demikian skor untuk masing-masing peringkat ada-
lah :
(3)
20.
- Rendah = 19 f3ampai..37t~67 Sedang = 37,68 sampai 56,35
Tinggi = 56,36 sampai 75
Penggunaan prinsip-prinsip i1miah Administrasi modern ..
Skor tertinggi yang dapat diperoleh adalah 65, sedang
skor terendah 19; sehingga intervalnya (65 - 19) : 3 =
15,33 .. Dengan demikian skor untuk masing-masing pering-
kat ada1ah
Rendah = 19 sa.mpai 34,33 Sedang = 34,34 sampai 49,67 Tinggi = 49,68 sampai 75
( 4) Intensi tas penerapan ni1ai-ni1ai Budaya setempat.
Skor tertinggi yang dapat dipero1eh adalah 139, sedang-
kan skor terendah 37; sehingga intervalnya (139 - 37) :
3 = 34. Dari perhitungan ini diperoleh skor untuk masing-
masing peringkat yakni :
Rendah = 37 ,:sampai 70 Sedang = 71 sampai 104 Tinggi = 105 sampai 138.
Agar dapat mencapai kemungkinan responden memperoleh ni1ai
tertinggi (139) maka skor tadi disetimbangkan menjad.i. :
Rendah = 38 sampai 71
Sedang = 72 sampai 105 Tinggi = 106 sampai 139
Langkah tera.khir analisis data pene1i tian ini ialah
21
menghitung prosentase masing-masing peringkat responden un-
tuk setiap parameter, dan selanjutnya dibahas dan diinter-
pretasikan untuk diambil kesimpulan seperlunya.
BAB III
BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
a. Hasil Penelitian
Data hasil panelitian yang berupa skor setiap butir
pertanyaan yang menjadi indikator dari parameter-parameter
Administrasi Sosial yang diajukan untuk setiap responden,
dapat disajikan dalam bentuk Daftar berikut ini.
DAFTAR I
(Lihat pagina-pagina berikut)
22
No
urut Respond en Jenis tujuan
1 2 3 E. Prk
1 Desa 1 9 9 16 34 T 2 Desa 2 9 9 16 34 T 3; Desa 3 9 9 16 34 T 4 Desa 4 9 9 16 34 T
5 Desa 5 9 9 16 34 T 6 Klp. PKK 1 9 9 16 34 T
7 K;J..p. PKK 2 9 9 16 34 T 8 Klp. PKK 3 9 9 16 34 T
9 Klp. PKK 4 9 9 16 34 T 10 Klp. PKK 5 9 9 12 30 T 11 Klp. lJ,PGK 1 9 9 16 34 T 12 Klp. UPGK 2 9 9 12 30 T
13 Klp. UPGK 3 9 9 16 34 T 14 Klp. UPGK 4 9 9 12 20 T 15 Klp. UPGK 5· 9 9 16 31 T 16 Dr. PKS 1 6 9 8 23 s 17 Dr. PI
20 1 Dr. PKS 5 I '
21 1 Pr. Hedis 1
22 ' Pr. Hedis 2
23 · 1 Pr. Hedis 3
6 9 8 23
6 9 8 23
6 9 8 23
6 9 8 23
sf 3. · 5 s 3 5 s I 3 . ·5 s I 3 5
16 9 :16 49JS 12 9 8 37 R
12 91· 8 331 R 12 6 4 30 R
6 9
6 9
6 9 6 .!9
6 9 6 9
25 2
25 2
25 2 25 2
57 T 116 16 16 16 16 16 9 9116 I 57 T 16 16 16 16 12 12 9 6 16
57 T 16 16 16 16 12 16 6 6 16 57 T 16 16 16 16 16 12 9 9 16
24 ' Pr. Hedis 4 6 9 8 23 S 3 5 8 9 8 33 R 6 9 6 9 · 25 2 57 T 16 16 16 12 16 16 9 6 16
25 1 Pr. Hedis 5 6 9 8 23 S 3 5 12 6 8 31~ R 6 6 6 9 25 2 52 T 16 16 16 16 16 12 9 6 16 ... 26 1 . Peng. KB 1 6.· 6 8 20 S 3 5 8 3 8 27 R 6 9 6 6 20 2 49 S 16 12 16 12 16 12 9 6 16
27 ' Peng. KB 2 6 6 8 20 S 3 _,5 · 8 3 8 27 R 6 9 6 6 20 2 49 S 16 12 16 8 16 12 6 6 16
28 ' Peng. KB 3 6 6 8 20 S 3 25 8 3 8 47 S 6 9 6 6 20 2 L~9 S 16 8 16 12 16 12 6 6 16 29 · 1 Peng -; KB 4 6 6 12 24 S 3 5 12 3 4 27 R 6 6 6 6 20 2 · .4-6 S 16 12 16 12 16 12 6 6 16
30 ' Peng. KB 5 6 6 16 28 T 3 5 8 3 8 27 R 6 6 6 6 20 2 46 S 16 8 16 12 16 12 9 6 16
31 1 Rr. trn. 1 9 6 8 23 S 6 20 16 3 8 53 S 6 6 6 6 15 2 41 S 16 12 12 8 16 12 9 · 9 16
32 ' Kr. trn. 2. 9 9. 8 26 S 6 15 16 6 12 55 S 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 12 12 16 8 9 9 16
33 ' Kr. trn. 3 9 6 8 23 S 6 10: 12 6 12 46 S 6 6 • 6 6 10 2 36 S 16 12 12 12 16 8 9 9 16
. 34 1 Kr. trn. 4 9 9 12 30 T 6 10 ~2 6 12 46· S 6 6 6 6 10 2 36 S 16 8 12 12 16 12 9 9 16 35 1 Kr. trn. 5 9 9 8 26 S 6 15 16 12 12 61 T 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 12 16 16 12 9 9 16 36 1 Kejar 1 9 6 16 31 T 6 5 8 6 12 37 R 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 ·6. 6 16
37 ' Kejar 2 9 6 12 27 T 6 5 16 3 12 42 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 16 16 8 16 16 9 6 16 . I
38 ' Kejar 3 9 6 12 27 T 6 5 12 6 12 41 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16 . I
39 1 Kejar 4 9 6 16 31 T 6 5 12 6 12 41 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16
4o ' Kejar 5 9 6 12 27 T 6 5 12 6 12 lJ-1 S 6 6 6 · 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16
41 1 Klcpr. 1 9 9 16 34 T 9 25 16 6 12 68 T 6 6 6 6 20 2 46 S 16 16 16 12 16 16 6. 6 16
42 1 Klcpr. 2 9 9 12 30 T 9 25 12 6 12 6l~ T 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 16 12 16 16 9 6 16
43 1 Klcpr. 3 9 9 16 34 T 9 35 12 6 12 64 T · 6 6 6 6 5 2. 31 R 16 16 16 12 16 16 9 6 16
44 1 Klcpr. 4 9 9 12 30 T 9 45 12 6 12 64 T 6 6 6 6 5 2 31 R 16 1~ 16 12 16 16 9 6 16 45 ' Klcpr. 5 9 9 16 34 . T 9 25 16 6 .1~ §§ _:;r ___ §_ § __ § ___ §_ !2_ _g ___ 2.1 !L .1§ .1§ 1§ jg .1§ 1§ 2 __ §_ 1§ =================== == ==-== ======--==-==-===========---------------------------------------------~ -- --------------------
Sur.Jber : Diolah dari hasil ja\'raban kuesioner tiap responden KeterlUlgP :
1, 2, 3, •••.• dst. = butir-butir pertanyaan. £ = Jumlah skor Prk =. Perizlgka t · ·
1~ ~ Rendah s- ~ ·Sedang T~ ) .. ~inggi
!
DAFTAR II
PERINGKAT TINGKAT KENIRLABAAN TUJUAN/KEGIATAN
DAR! 45 RESPONDEN DALAN FREKUENSI & PROSENTASE
Peringkat Frekuensi Prosentase
Rendah - -Sedang 26 57,78
Tinggi 19 42,22
Sumber Diolah dari Daftar I
DAFTAR III
PERINGKAT TINGKAT KEM..I\NDIRIAN/KESWADAYAAN DARI 45 RESPONDEN DALAM ·;-·FREKUENSI & PROSENTASE
Peringkat Frekuensi Prosentase
·Rendah 11 24,'44
Sedang 26 57~78
Tinggi. 8 17,78
Sumber Diolah dari Daftar I
DAFTAR IV
PE:RINGKAT TINGKAT PE!-l.AKAIAN P:RINSIP-PRINSIP ILNIAH ADNINISTRASI HODERN
25
DARI 45 RESPONDEN DALAH FREKUENSI & PROSENTASE (Dipindahkan ke . pagina beriku t)
•
- Peringkat Frekuensi Prosen.tase
Ren.dah 10 22,22
Sedang 20 44,44
Tinggi 15 33,,33
Sumber Diolah dari Daftar I
DAFTAR V
PERINGKAT INTENSITAS PENERAPAN
NILAI-NILAI BUDAYA SETEHPAT DARI 45 RESPONDEN DAIA}! FREKUENSI & PROSENTASE
Perin.gkat Freku.en.si Prosen.tase
Rendah - -Sedan.g - -Tin.ggi 45 100
Sumber : Diolah dari Daftar I
b. Pen.ielasan Hasil Penelitian
26
Dari data yang disajikan pada Daftar I di muka, . dapat
diketemukan beberapa hal yang berkaitan dengan penerapan pa-
rameter-parameter Administrasi Sosial oleh 45 in.dividu/pe-
ngurus dan lembaga yang dijadikan responden. penelitian ini.
Berdasarkan katagori peringkat un.tuk jenis tujuan (lihat
Daftar II), diket.emukan. ada 42,22% responden. yang kegiatan-
27
nya bertujuan murni tidak mencari keuntungan finansial, yak-
ni hanya semata-mata berusaha menyejahterakan masyarakat seki-
tar dan/a tau anggotanya. Sisanya (yang 57 ,78%), kegiatannya
lebih ditujukan untuk memberikan jasa pelayanan kepada ma-
syarakat (public service). Hasil ini setidaknya menegaskan
bahwa tidak ada indi vidu dan lembaga so sial di DIY yang ber-
peran-serta secara ak.tif di dalam pembangunan masyarakat mem-
punyai motif mencari keuntungan (yang besar) .. Dengan demikian
komitmen mereka terhadap usaha meningkatkan. kesejahteraan hi-
dup masyarakat cukup tinggi. Lebih-lebih lagi bila dikaji le-
bih lanjut bahwa usaha pemberian jasa pelayanan kepada masya-,
rakat sesungguhnya juga dapat menjadi pendukung peningk.atan ke-
sejahteraan hidup mereka.
Tampak pula di sisi lain, bahwa keberadaan mereka mempu-
nyai tingkat kemandirian yang cukup mantap. Inisiatif mendi-
rikan lembaga a tau melakukan kegiatan dengan lembaganya i tu,
usaha penggalian dana, pemanfaatan_potensi lingkungan, dan
kemampuan mengatasi masalah serta sediki tnya campur-tangan
dari pihak lain, dapat menunjukkan kemandirian atau swadaya
terse but. Daftar III menyajikan data ini, yai tu 17 21 78% res-
pond en memiliki tingka t kemandirian yang tinggi, 57, 78% se-
dang, dan sisanya (24,.44%) memiliki tingkat kemandirian yang
rendah.
Kemandirian usaha dan upaya mereka di dalam melaksanakan
keg~atan-kegiatannya, sesungguhnya tidak sepenuhnya mendasar-
kan diri kepada prinsip-prinsip ilmiah atau teori-teori Admi-
28
nistrasi modern (yang rational). Daftar IV menunjukkan hal
ini,} yaitu hanya 33,,3376 responden yang menggunakan prinsip-
prinsip ilmiah tersebut dalam kadar yang tinggi. Selebihnya
yakni 44,,44% penerapann.ya dalam intensi tas sedang, dan yang
22,22;-b mempunyai intensi tas penerapan yang rendah.. Jadi --
s.ep.ert±. telah dijelaskan di muka, -- bahwa semua responden
telah berhasil turut membangun masyara.l.tatnya; dengan demiki-
an asumsi hahwa mereka di dalam mengatur,. mengelola,. menye -
lenggarakan atau mengadministrasikan keg;:iatan-kegiatannya
tidaklah sepenuhnya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah Ad-
ministrasi modern, dapat diterima.
Keberhasilan mereka mengembangkan lembaga dan kegiatan
nya kemungkinan besar dikarena.1.tan oleh kemampuan mereka me-
manfaatkan nilai-nilai budaya setempat di dalam memeran-ser-
takan anggota dan masyarak.at sekitarnya. Data dalam Daftar V
menunjukkan hal ini yaitu 100% responden mempunyai. intensitas
penerapan nilai-nilai hudaya set.empat dalam katagori tinggi.
Jadi data ini tampaknya sejalan den.gan data sebelumnya yang
menunjukkan intensi tas penerapan prinsip-prinsip ilmiah Ad-
ministrasi modern yang kurang/rendah. Sehingga dapat dikata-
kan nilai-nilai budaya setempat merupakan suplemen yang
sangat berarti di dalam menutup kekurangan penggunaan prinsip
prinsip ilmiah Administrasi modern itu.
BAB IV
K E S I M P U L A N
Berdasarkan data dan pembahasan di atas, maka dapat di-
simpulkan bahwa parameter-parameter Administrasi Sosial yan.g
diajukan dalam peneli tian ini. ternyata tela.h banyak di terap-
kan oleh individu-individu maupun lembaga-lembaga sosial --
melalui. pengurusnya -- dalam mengelola kehidupan masyarakat
dan pelbagai aspeknya, di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
berhasil melaksanakan program-program pembangunan masyarakat
lingkungan sekitar dan/atau anggotanya. Parameter-paramet.er
tersebut~ yaitu :
(1) jenis dan tujuan mendirikan atau kegiatannya bersifat nir-
laba (non-profit);
(2) ti~at kemandirian atau keswadayaan keberadaan dan dina-
mika gerak-langkahnya cukup tinggi;
(3) tidak sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip ilmiah di
dalam pengelolaan atau penyelenggaraan kegiatannya; dan
(4) intensitas penggunaan dan penerapan nilai-nilai budaya
setempat juga sangat tinggi.
Parameter-parameter tadi tampak merupakan ciri-ciri yg.
membedakan Administrasi Sosial dari dua cabang/sub-disiplin
Administrasi yang lain dan dikenal selama ini. -- yai tu Admi-
nistrasi Negara dan Administrasi Bisnis. Dengan demikian
Administrasi Sosial mempunyai fokus dan lokus pada pengembang-
an kehidupan masyarakat, yang berpusat pada peranan indivi.du-
29
30
individu dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang mem-
punyai komitmen (kesepakatan batin) terhadap usaha pengem-
bangan atau pembang:unan k.esejahteraan masyarakat itu.
Berdasarkan uraian di atas sesungguhnya sangat beralas-
an untuk mengembangkan konsep-konsep, proposisi, maupun prin-
sip-prinsip, dan akhirnya teori Administrasi Sosial sebagai
perangkat pendukung pelaksanaan dan penyelenggaraan model
Pembangunan Sosial, agar menjadi suatu disiplin/sub-disiplin
ilmu tersendiri, yak.ni diusulkan disini : Ilmu Administrasi
Sosial (Social Administration). Akhirnya, hal ini semestinya
menjadikan tantangan bagi para sarjana dan pakar Ilmu Adminis-
trasi/Administrasi Negara untuk mevrujudkannya, sehingga ke-
beradaan Ilmu Administrasi Sosial dapat sejajar dengan disi-
plin Ilmu Administrasi lain yang· sudah mapan .. Dengan demikian
penelitian ini hendaknya dapat dilanjutkan oleh peneliti-pe-
neli ti berikutnya yang herminat dalam disiplin ini.
DAFTAR PUSTAKA
. Bintoro T.,. 1974, Pengantar Adm:inistrasi Pembangunan, Ce-
ta.l.tan kedua, LP 3ES, Jakarta
Bryant, C.L., 1982, "l1anajemen Pembangunan Untuk Negara -Berkembang", terjemahan dari Hanaging Development in
the Third World,_ 1987 ,, LP3ES, Jakarta
Frederickson,. H. George, 1980,. New Public Administration, The University of Alabama Press, Alabama (USA)
Friedman., J .. , dan Weaver, C.,. 1979 ,. Terri tory and Function : The Evaluation. of Re.gional Plannjng,.. University of
California Press, Berkeley
Klu.,, ·F.E., 1984. Regional Development Theory : Towards a Paradigm Shift,, Department of Geography, University
of Liberia,, Hon.rovia
- Korten,} D.G. ,. 1984, Strategic Organization for People-cen-tered Development, Public Nanagers Forum, July/Agustus
Hoeljarto T., 1987 s Poli tik Pemban.gun.an, Seb.uah Analisis, Kon.sep, Arah,. dan Strategi, P.T. Tiara Wacana, Yogya-
karta
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidik-
an dan Kebudayaan.~ 1978,. Sidang XII Hajelis Bahasa In-donesia - Halaysia,, Jakarta 14 - 20 November 1978,. "Istilah Man.ajernen/Administrasi"
The Liang Gie & Su tar to, 1977 ,; Pengertian, Kedudukan., dan Perincian Ilmu Adr.linistrasi, Karya Kencana, Yogyak.arta
31
Lamniran 1 - - niDIKATOR-INDIKATCR ADiviiNISTRASI~SOSIAL
A. Bertujuan nirlaba (non profit)
Administrasi Sosial merupakan sarana P&nunjang bagi institusi/
lembaga sosial yang bertujuan tidak mencari keuntungan material
yang sebesar-besarnya bagi inst. tersebut, juga tidak hanya se-
kedar memberi pelayanan jasa; akan tetapi lebih dari itu ~cni
berusaha memajukan kehidupan masyarakat sekitarnya. Hal ini di.-
tunjukkan dengan :
a. kometmen terhadap perkembanganjkemajuan hidup atau perkemba- ··
ngan masyaraka t seki tarnya.
b. jumlah ide/gagasan inovatif yang telah diintrodusir ke dalam
masyaraka t seki ta:rnya.
c. keberhasilan masyarakat menerima dan mengembangkan lebih lan-
jut ide/gagasan tadi.
B. Tingkat kemandirianjkeS\'Iadayaan
Administrasi Sosial dilakukan dalam insti tusi yang tumbuh · .
dan berkembangdengan sedikit campur tangan pemerintah. IndllQ!tor-
indikator yang digunakan antara lain :
a. inisiatif pendirian institusi sosial ybs.
b. jumlah dana yang diperoleh atas usaha sendiri.
c. kemampuan memanfaatkan potensi lingkungan sekitarnya.
d. kemampuan mengatasi masalah-masalah yang timbul.
e. kadar atau frekuensi bimbingan dari pemerintah.
c. Penggunaan prinsip-prinsip ilmiah administrasi modern
Penyelenggaraan administrasi sosi~ tidak sepenuhnya menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah. Prinsip-prinsip administrasi ilmiah yang
di maksud yai tu
a. filsafat yang dianut.
b. approach yang dipergunakan,
c. metoda ••••••••••••••••••••••
32
33 c. metode kerjanya, dan
d. carabekerjanya. (Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi,
1984 : P• 34-35)
D. Budaya setempat dominan
Sejalan dengan pengertian C di atas, rnaka penyelenggaraan admi-
nistrasi sosial banyak memasukkan unsur-unsur budaya setempat.
Bagi masyarakat DIY yang didominasi kebudaJ~ Jawa maka dapat
diajukan dua nilai (prinsip) pokok dalam budaya Jawa sebagaima-
na diungkapkan Franz Hagnis Suseno dalam buku Etika Jawa da!l.am
Tantangan (1983 : p. 43-90) yakni :
1. 'Menghormati segala yang ada di dunia, dengan penrujudan
a. menghormati orang tua/pimpinan. (p.43)
b. menghormati sesama tnahluk dalam rangka "memayu hayuning
bawana" (p.51)
c. bersikap sepi ing pamrih rame ing ga\'le (p. 70)
2. Prinsip kerukunan, dengan pertrujudan
a. gotong-royong. (p.67)
b. mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
(p.90)
c. musyawarahjkompromitis (p.78).
Lamniran ~ D.AFTAR PERT.ANYAAN
I. Identitas Responden. Nama
Lembaga/Organisasi
Alamat
. .•••...••...•.......•.......•....•.........••. • ·••··••••····•··•·•·•·•·•··•••·····•·•··•····· . ..•....•................•..••.................
II. Pertanyaan-pertanya.an di bawah ini semata-mata bersifat ilmiah un-
tuk mengungkap apa adanya. Untulc itu mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sau-
dara untulc menjawab dengan jujur. Lingkarilah huruf di depan jawa-
ban yang paJ.ing sesuai dengan apa yang Saudara lretahui, Sdr. alami atau Sdr. r~.
A. Tujuan Lembaga/pelaksanaan kegia tan
,1. Apakah tujuan utama. tugas Sdr. atau leiiJ.baga yang Sdr. pimpin?
a. mencari laba yang sebesar-besarnya.
b. menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat.
c. mensejihterakan kehidupan masyarakat.
2. Pernahkah Saudara/Lembaga ini berusaha memperkenalkan pemba-
haruan sepert~ ilmu pengetahuan, teknologi atau ketrampilan
baru, kepada masyarakat2
a. tidalc pernah.
b. pernah, beberapa kali.
c. pernah, dan sudah banyak sekali.·
3~ Jik:a pern.a..~,:-bagaimana tanggapan masyarakat terhadap usaha
pembaharuan tadi ?
a. selalu menolak.
b. kadang-kadang menolak, kadang-kadang menerima.
c. selalu menerima dengan baik.
d. selalu menerima bahkan kini mengembangkannya lebih lanjut.
B. Tingkat kemandirian(k.eswadayaan
4. Bagaimana ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
34
35
4. Bagaimana asal mula berdirinya lembaga ini atau kegiatan-ke-
giatan yang Saudara lakukan ?
a. dibentuk sendiri oleh pen.gurus/rnasyaraka.t atau atas inisia-tif sendiri.
b. dibentuk untuk memenuhi himbauan pemerintah.
c. dibentwc oleh pemerintah.
5~ Dari manakah sumber dana yang dipergunakan untwc melaksanakan
kegiatan Saudara atau lembaga ini ?
a. hampir semua diperoleh dari usaha sendiri.
b. sebagian besar menggali sendiri, sebagian kecil yang lain
meminta bantuan pihak lain.
c. separoh -menggali sendiri dan separoh dari bantuan pihak JA-
in.
d. hampir semua dari bantuan pihak lain.
6. Adru~ sumber daya yang dapat diperoleh dari lingkungan saki-tar Saudara/atau lembaga ini ?
a. tidak ada.
b. ada, tapi sedikit sekali
c. ada, cukup banyak.
d. ada, dan sangat banyak.
7. Jilm ada masalah-masalah yang timbul berlmitan dengan kegia-
tan Saudara a tau lembaga ini, bagaimanakah cara menga tasinya?
a. lebih banyak meminta bantuan instansi pemerintah.
b. lebih banyak meminta bantuan pihak lain seperti orang-orang
tertentu atau badan lain bmmn instansi pemerintah.
c. dipecahkan sendiri.
8. Selama Saudara atau lembaga ini melaksanakan kegiatan-kegia-
tannya, sering~ pihak pemerin tah memberikan ban tuan berupa
petunjwc-petunjuk, pengarahan, bimbingan dan yang sejenisnya?
a. sangat sering sekali.
b. cukup sering.
c. kadang-kadang.
d. tidak pernah.
36
c. Penggur~ urinsiu-nrinsin ilmiah administrasi modern
9. Agar tujuan yang telah ditetapka."l dapat dicapai dengan baik, malm saudarajler.1baga ini di dalam berusaha a tau melaksanakan
kegiatan lebih mer.1entingl~ •••••
a. kebutuhan para anggota, pegat1ai atau ka.rya,,ran.
b. pengat·rasan terhadap pelaksana.an tugas masing-masing anggo-
ta, pega.,tai atau ka.rya>-Jan.
c. menyeimbangkan kedua hal tersebut.
10. Di da.lam menja.la.nka.n program kegia.tan, da'patl-.ah Sauda.ra ata.u
lemba.;a. ini oenel~ biaya. dan te~~ga sampa.i sekecil-kecilnya?
a. ya, selalu dapat.
b. lmdang-kadang dapat, kadang-kadang tidak.
c. tidak pernah dapat, bahkan sering memerluY~ biayajtenaga
tambahan.
1 h Apaka.h setiap kegiatan yang telah di programkrul., dapat ber -
langsung dengan tepat, baik t'la..~tu mula.i ma.upun menyelesailmn-
nya ?
a.ya, sela.lu dapat.
b. ka.da.ng-lmdang dapat·, kadang-ka.da.ng tidak.
c. tidak pernah dapat.
12. Apakah setiap kegiatan yang tela..'l diprogramkan, dapat dilak-
sana.kan sesuai dengan prosedur, tatacara ma.upun tatrucerja yg
telah ditetapka.n ?
a. ya, sela.u dapa±.
b. lmdang-kadang dapa t, kadang-ka.dang tidak.
c. tidal..: pernah dapat.
13. Apakah latar belakang pendidikan atau keahlian Saudara, pe-
gat·Tai/anggota. organisasi ini sudah sesuai dengan tugas/peker-
jaan yang telah diberikan ?
a. ya, sudah sesuai semua.
b. separoh sudah sesuai dan separoh yang lain belur.J..
c. seba.gian besar belum sesuai.
37
14. B~gaimana cara mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan agar dapat berjalan dengan efekti;- dan efisien ?
a. bekerja dengan cepat dan revolusioner.
b. bekerja secara bertahab.
D. Intensitas nenggunaan nilai-nilai budaya setenmat.
15. Sejauh m~~~ sifat kepemimpinan "ing ngarso sun tulodo, ing madyo man£,'"tln l-carso dan tut \ruri handayani" dapat diterapkan un-
tuk mencapai keberhasilan program kegiatan Saudara atau lembaga . . ., UlJ. •
a. sanga t mendukung sekali.
b. cukup mendukung.
c. sedll{it mendw~g.
d. tidak dapat mendukung sama sekali.
16. Bagaimana sfr.ap atau tanggapan para pegawai, anggota atau masya-
rakat terhadap Saudara ?
a. sangat menghormati.
b. cwcup menghormati.
c. sedikit menghormati.
d. tidalc menghormati sama sekali.
17. Seringkah Saudara memberilcru1 petunjm{, pengarahan dan bimbingan
kerja kepada para pegawai/petugas ?
a. tidak pernah.
b. kadang-kadang.
c. culmp sering.
d. sanga t sering sekali.
18. Seja~~ manakah man!aat kegiatan Saudara atau lembaga ini bagi masyaral".a t ?
a. tidak ada.
b. sedikit sekali.
c. cukup banyak.
d. sanga t banyak.
19. Pe~banG~·················
38
19. Pembangunan llendalmya berrnanfaat tidak hanya bagi rnanusia saja,
akan tetapi ba.gi seluruh mahluk yang ada di dunia ini. Baga.ima-
naka.h :pendapa t Saudara ? a. sama sel~i tidruc setuju.
b. ~ setuju.
c. setuju.
d. sangat setuju.
20. Sejauh manru~ para anggota, pegav1aijpetugas menunjulcka.n sil:..ap
"sepi ing pamrih, rame ing gat·re" ?
a. sangat ~enonjol.
b. cukup menonjol.
c. lcurang menonj ol.
d. tid.ak menonjol sama sekal.i.
21. Perlukah Saudaz:a atau lembaga ini menjalin kerjasama (bergotong-
royong) dengan pihak lai...'"l. di dalam melrucsanakan kegiata.n terse-
but ?
a. tidak perlu.
b. perlu.
c. sangat perlu sel~i.
22. Sudahka.h lembaga ini mengadrucan kerjasama tersebut ?
a. belum.
b. suda.h dengan beberapa insta.nsi.
c. sudah dengan banyak insta.nsi.
23. Setujulcah Saudara bahwa kita ha.rus mengutamrucan kepentinga.n ma-
syarakat umum daripada kepentingan pribadi ?
a. tida.~ setuju.
b. kura.ug setuju.
c. setuju.
d. sa.nga.t setuju.
24. Ba.gaimanakah cara menentulcan atau merencanakan program-program
kegiata.~ Saudara atau lembaga ini ?
a. ditentulcan oleh atasan/insta.nsi yang lebih tinggi.
b. saya tentukan sendiri., atau diserahka.n sepenuhnya kepada pe-
gat.,raijpe tur:;as.
c.· saya tentulcan bersama dengan anggota atau j)egm.,rai
Top Related