1.konsep bk pribadi sosial
Transcript of 1.konsep bk pribadi sosial
MAKALAH
KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING
PRIBADI-SOSIALPengampu: Chasanah Erawati, M.Pd
Guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah BK Pribadi Sosial
Disusun oleh:
Mefi Kartikasari 1114500005
Nurul Azka Munaza 1114500094
Syahrul Aji P.P. 1114500102
Semester 3 C
YAYASAN PENDIDIKAN PANCASAKTI TEGAL
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGALFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Jalan Halmahera KM. 1 (0283) 357122
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan. Dan semoga Allah
meridhoi apa yang penulis tulis sehingga menjadikan tulisan ini menjadi manfaat.
Terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah BK
Pribadi-sosial yang membimbing penulis dalam mempelajari dan memahami
tentang BK Pribadi-sosial serta dalam pembuatan makalah ini, kemudian kepada
seluruhnya saja yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis buat guna memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah
program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pancasakti Tegal. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan pembaca sehingga lebih jelas dan paham tentang konsep bimbingan dan
konseling pribadi-sosial.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Mungkin
dalam bahasa, penulisan, penyusunan, dan juga yang lainnya. Penulis berharap
kepada pembaca sekalian untuk dapat menyampaikan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki untuk kedepannya.
Tegal, September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial .......................... 3
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial ................................ 4
C. Ragam Permasalahan Pribadi-sosial .................................................... 5
D. Teknik/ Strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial ................. 7
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting
dalam pendidikan. Ini dilihat dari definisi serta tujuannnya, bimbingan yang
merupakan proses guna mengembangkan minat, bakat dan kemampuan siswa
sedangkan konseling merupakan proses yang dilakukan oleh konselor atau
guru BK dalam upaya pemecahan masalah siswa. Dengan peran bimbingan
dan konseling siswa dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai
perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan
yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Bimbingasn dan konseling memiliki empat bidang bimbingan yaitu
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Dalam makalah ini menjelasakan mengenai
bidang bimbingan pribadi-sosial. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang
bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan, potensi diri, bakat, minat
pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga
dapat merencanakan kehidupan yang sehat. Bidang Bimbingan Sosial adalah
bidang yang meliputi kemampuan seperti berkomunikasi, berargumentasi,
bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan
masyarakat.
Bidang bimbingan pribadi-sosial akan mengarahkan siswa agar dapat
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi
1
2
dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya,
mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Dengan demikian sangatlah penting bagi mahasiswa bimbingan dan
konseling untuk memahami serta menguasai bimbingan pribadi-sosial agar
dalam prakteknya dapat menjalankannya dengan tepat. Sehingga tujuan dari
bimbingan dan konseling itu sendiri dapat terlaksana dengan baik. Dengan
tujuan yang terlaksana maka siswa-siswi akan dapat menjadi manusia yang
seutuhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari bimbingan dan konseling pribadi-sosial,
2. Apa tujuan dari Bimbingan dan Konseling pribadi-sosial,
3. Bagaimana pelaksanaan dari bimbingan dan konseling pribadi-sosial.
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian dari bimbingan dan konseling, serta bimbingan
dan konseling pribadi-sosial,
2. Memahami tujuan dari adanya bimbingan dan konseling pribadi-sosial,
3. Memahami teknik dan strategi dari bimbingan dan konseling pribadi-
sosial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial
Bila dijabarkan satu persatu maka bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mandiri;
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku. Konseling yaitu
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi oleh klien (Menurut Prayitno dan Erman Amti, 2004). Dengan kata
lain Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan kepada
individu dalam rangka mengembangkan pribadi individu, menjadikan mandiri
individu, serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu.
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu
dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu
individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Syamsu Yusuf dan Juntika
3
4
Nurihsan (2005 : 11) merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu
upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan
dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinnya.
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat
dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang
diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan
yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu
membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan
pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,
interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri,
dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi-sosial
yang tepat.
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial
Tujuan BK pribadi-sosial agar peserta didik dapat :
1. Memilii komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki sifat toleransi terhadap umat beragama lain.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan.
4. Memiliki pemahaman dan peneriamaan diri secara objektif dan
konstruktif.
5. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
4
5
6. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
7. Bersikap respek terhadap orang lain.
8. Memiliki rasa tanggung jawab.
9. Memilki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship).
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah).
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Juntika Nurihsan (2003 : 9) menyatakan tujuan bimbingan pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
3. Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan
4. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi-sosial yang
harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah
memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta
mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan
sosial siswa.
C. Ragam Permasalah Pribadi-sosial
Pada bukunya, W.S. Winkel menjelaskan permasalahan yang
dihadapi oleh remaja:
5
6
1. Dirinya sendiri: timbul keinginan dan perasaan baru yang belum pernah
dialaminya dengan begitu sadar; merasa gembira-tenang dan gelisah-
susah secara silih berganti; keinginan menyendiri dan melamun agak
memuncak; ingin menjadi pribadi yang utuh, tetapi tidak tahu caranya
bagaimana; timbul nafsu seksual; dan sebagainya;
2. Pergaulan dalam keluarga, khususnya hubungan dengan orang tua yang
dikira berpikir serba kolot; hubungan dengan kakak-adik dapat menjadi
masalah, misalnya kakak mau menguasai, adik minta dimanja;
3. Hubungan dengan guru di sekolah: ada keberatan terhadap cara guru
mengajar atau terhadap sikap guru dalam pergaulan;
4. Pergaulan dengan teman-teman sebaya, baik yang sejenis maupun yang
lain jenis. Bidang ini adalah maha penting dalam kehidupan anak remaja;
banyak waktu dan hal yang dicurahkan untuk hal ini. Dicari-cari
bagaimana caranya mengatasi rasa canggung terhadap lain jenis,
bagaimana caranya mendapatkan simpati dari teman, dan lain-lainnya.
Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada
umumnya menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengwmbangan wawasan
dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya
untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam
keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang
6
7
c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan
penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif
dan normatif dan produktif
d. Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya
e. Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan
f. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambil
g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat
jasmani dan rohani
h. Pemantapan kemampuan komunikasi
i. Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi
secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif
j. Pemantapankemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial
dengan penuh tanggung jawab
k. Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman
sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar
l. Orientasi tantang kehidupan berkeluarga
D. Teknik / Strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi-sosial
Supaya bimbingan pribadi membawa hasil yang diharapkan, perlu
diketahui/ diperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Taraf-taraf perkembangan yang biasanya dialui anak serta ciri-ciri khas
dari masa remaja dan masa adolesensi;
7
8
2. Situasi sosial/masyarakat pada masa transisi sekarang ini, khususnya
dalam daerah setempat;
3. Suasana keluarga, urutan anak dalam keluarga, keadaan kesehatan
jasmani murid;
4. Sifat-sifat kepribadian serta sikap-sikap yang tampak dalam tingkah laku
murid;
5. Latar belakang dari masalah yang dihadapi oleh murid; masalah pribadi
selalu harus dilihat dalam konteks keseluruhan situasi murid.
Untuk teknik yang dapat digunakan yaitu:
1. Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya
terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid.
2. Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting
sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika
ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3. Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat
diberiakn oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
a. Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b. Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi
c. Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh
murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d. Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang
akan diambil
8
9
e. Hendaknya murid mau danmampu mempertanggungjawabkan
keputusan yang diambilnya
4. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang
dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok
dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang),
kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang)
ataupun kelas (21-40 orang)
5. Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid
dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbinga
kelompok yaitu terdiri dari :
1) Tahap pembentukan
2) Tahap peralihan
3) Tahap kegiatan
4) Tahap pengakhiran
6. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegitan utama dalam
keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan,
rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar
mengajar.
Secara garis besar diperlukan empat langkah dalam bimbingan dan
konseling pribadi-sosial, yaitu:
1. Menampung fakta-fakta
Dalam menampung fakta-fakta, pembimbing atau pamong/guru harus
berhati-hati. Ia harus mengecek kebenaran fakta-fakta itu.
9
10
2. Mengadakan klasifikasi
Mengadakan klasifikasi, menggolong-golongkan hal-hal yang sejenis
menjadi satu, yang dimaksud untuk memudahkan proses analisis dan
pemecahan soal.
3. Mengadakan analisis
Mengadakan analisis diperlukan pengenalan tentang berbagai pihak yang
bersangkutan, terutama si anak didik. yang perlu dikenal ialah latar
belakang (sosial-ekonomi, kesulitan-kesulitan psikologis, kesulitan-
kesulitan fisik) dengan jalan:
Observasi
Tes (tes yang bersifat objektif atau yang subjektif)
Wawancara
Catatan kejadian-kejadian
Sosiogram
Kotak tanya/masalah
Kunjungan rumah, dsb.
Kemudian hasil tersebut dicatat dalam kartu pribadi dan disimpan
sebagai dokumen rahasia.
4. Pemecahan persoalan
Untuk memecahkan persoalan ditempuh cara-cara seperti berikut:
f. Konseling, dimana harus diperhatikan benar-benar faktor-faktor:
Suasana saling mempercayai antara pembimbing dan anak didik.
Pemahaman pembimbing terhadap kesulitan anak didik.
10
11
Faktor hirarkis (yaitu apabila menyangkut pamong atau pegawai
sekolah).
Memilih metode yang setepat-tepatnya dengan penuh
kebijaksanaan.
Mendasarkan pertimbangan-pertimbangan pada fleksibilitas
manusia.
g. Jika dipandang perlu maka dapat dilakukan adanya perubahan
situasi, misalnya dengan memindahkan kelas, memindahkan
tempat duduk, dsb.
h. Apabila perlu orang tua atau guru yang bersangkutan dapat diajak
bertukar pikiran dan diminta untuk turut membantu menyelesaikan
problema yang dihadapi oleh anak.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan
kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu
membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Tujuan
bimbingan pribadi pribadi-sosial yang harus dikembangkan dalam program
layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam
mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan
dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
B. Saran
Kepada dosen pengampu mata kuliah BK Pribadi Sosial, baiknya
untuk melengkapi dan memberikan tambahan materi berkaitan dengan
makalah ini karena waktu yang pendek menjadikan makalah ini kurang
lengkap.
12
DAFTAR PUSTAKA
Daribkuntukbk. 2012. Konsep Dasar Bimbingan Pribadi- Sosial. (Online),
(http://daribkuntukbk.blogspot.co.id/2012/04/konsep-dasar-
bimbingan-pribadi-sosial.html, diakses pada 28 September 2015).
Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.
Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan & Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Winkel WS. 1989. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: PT
Gramedia.
Yasin, Sanjaya. 2015. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial Konsep. (Online),
(http://www.sarjanaku.com/2012/06/bimbingan-pribadi-sosial-
pengertian.html, diakses pada 28 September 2015).
Yusuf, S. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
13