FILSAFAT ILMU
TEORI PENGETAHUAN(THEORY OF KNOWLEDGE)
ADAM MORTON
Diintisarikan oleh:
VIRGANA
0
1. Keyakinan dan Kualitas Mereka1. Mempertahankan dan Menyerang keyakinan-keyakinan
Setiap orang mempunyai beberapa keyakinan. Anda percaya dunia ini bulat,
kita punya hidung dan hati, 3 + 3 = 6, tetapi ada orang-orang percaya bahwa Tuhan itu
ada tetapi yang lainnya tidak percaya Tuhan itu ada, contoh lainnya orang percaya
bahwa obat dapat menyembukan penyakit tetapi ada orang yang tidak percaya. Ketika
orang tidak percaya ada argumentasi, bukti dan persuasi yang dikemukakan, penilaian
terhadap keyakinan seperti: itu salah, itu tidak rasional, tidak ada bukti, saya
mempunyai alasan yang baik untuk mempercayai itu.
Teori pengetahuan berhubungan dengan perbedaan keyakinan antara yang baik
dan buruk. Dalam filsafat terdapat dua sumber, konstruktif dan destruktif. Sumber
kontsruktif bahwa para filosofi selalu mencari jalan keluar yang lebih baik untuk
meningkatkan keyakinan, sedangkan sumber destruktif, bahwa para filosofi
mengangkat konflik antara keyakinan yang satu dengan yang lainnya. Jadi theory of
knowledge or epistemology, dari bahasa Yunani episteme artinya knowledge.
2. Epistemic Ideals
Para filosofi menginginkan keyakinan benar atau salah, orang-orang yang
rasional menyatakan pembuktian dengan matematik dapat membuktikan suatu
keyakinan yang kita butuhkan, sedangkan orang-orang empiris bahwa pembuktian apa
yang dilihat dan didengar. Epistemik sederhana yang ideal adalah koheren, koheren
adalah mempunyai keyakinan bahwa sesuatau itu masuk akal bukan menurut diri tetapi
tergantung pola yang masuk akal. Jika saya percaya bahwa semua kucing mempunyai
akal, yakin bahwa binatang peliharaan tetangga saya adalah kucing, dan juga yakin
bahwa binatang peliharaan tetangga saya adalah bodoh, kemudian keyakinan saya
adalah inkoheren.
3. Konsep-konsep Dasar
Rasional/Irrasional. Keyakinan seperti “menabrak kucing di jalan raya kita akan
mendapat ketidak beruntungan” ini merupakan yang irrasional. Beberapa filosofi
1
berpikir bahwa keyakinan dalam semua agama adalah irrasional, terutama dalam
pembahasan sesuatu benar dan salah.
Benar/Salah. Andaikan bahwa perkataan “jika kucing hitam menyebrang pada jalur
kita”, akan terjadi sesuatu yang buruk pada kita dalam waktu dekat. Ini sebenarnya hal
yang irrasional, tetapi jika secara kebetulan memang terjadi. Sesuatu yang irrasional
akan menjadi benar. Ini akan menjadi alasan yang kuat untuk mempercayaai sesuatu
yang sebenarnya salah.
Bukti. Para ilmuwan melakukan percobaan untuk mencari bukti. Seorang detektip
mencari bukti untuk menentukan siapa yang melakukan kriminal.
Alasan dan argumentasi. Beralasan karena ada bukti, data dapat juga diperoleh dari
argumen sehingga data itu untuk mengemukakan alasan.
Justified/unjustified. Keyakinan seseorang adalah justifikasi berdasarkan informasi
yang ia peroleh sebelumnya.
Pengetahuan/Ignorance (ketidak tahuan). Banyak yang kita tidak tahu, seperti
apakah ada kehidupan di planet lain, tetapi mengetahui sesuatu dalam pikiran kita yang
dihubungkan dengan kenyataan akan menjadi suatu pengetahuan.
4. Pertanyaan-pertanyaan Dasar dari Teori Ilmu Pengetahuan.
Ada 3(tiga) pertanyaan dasar, yaitu:
1. Kualitas-kualitas keyakinan apa yang mesti kita miliki?
(what qualities should our beliefs have?)
2. Kualitas-kualitas keyakinan apa sebenarnya sekarang kita miliki?
(What qualities do our actual present beliefs have?)
3. Kualitas-kualitas keyakinan apa yang dapat kita miliki?
(What qualities could our beliefs have?)
Para filosofi dibagi menjadi golongan konservatif dan radikal.
5. Dua Pandangan Ekstrim
Dua pandangan yang ekstrim adalah scepticism dan radikal externalism
Deep Scepticism. Ada 3(tiga) argumentasi untuk alasan itu:
2
1. Kesalahan-kesalahan dalam alasan (mistakes in reasioning), apa yang kita
percayai berdasarkan bukti, tetapi kesalahan kecil akan menjadi rangkaian
alasan jadi salah
2. Ilusi-ilusi percepsual (Perceptual Illusions). Kita sering mempercayai apa yang
dilihat dan didengar, sebenarnya panca indra manusia tidak bekerja secara
sempurna.
3. Catatan masa lalu (Our poor track record). Manusia sering berbuat salah di
masa lalu, seperti kita berpikir dulu, bahwa dunia ini datar.
Eksternal Radikal (Radical externalism). Ada 3 (tiga) argumen radikal externalism.
1. Evolusi. Manusia berevolusi dalam lingkungan
2. Intuisi. Ketika orang mempertahankan keyakinannya dengan ekspesi kata-kata,
disanalah ada kesalahan, misalnya dia tahu bahwa 340 – 89 adalah 251, tetapi
ketika ditanya alasannya, dia kebingungan.
3. Kerjasama (co-operation). Manusia bekerjasama dapat mengerjakan
bermacam-macam hasil, seperti berburu, membuat rumah dan lain-lain.
Dalam buku Panorama Filsafat Ilmu1), lebih jauh dibahas dasar pembenaran
mengharuskan seluruh cara kerja ilmiah diarahkan untuk memperoleh derajat
kepastian yang setinggi mungkin pada pengetahuan yang dihasilkannya. Cara kerja
tadi harus dapat dibenarkan secara a priori (sebelum teruji melalui metode ilmiah),
dan dapat dibenarkan secara a posteriori (setelah teruji melalui metode ilmiah).
Demikian juga pencarian kebenaran ilmiah harus memperlihatkan ciri-ciri utama
penelusuran filosofis, seperti: menyeluruh (holistic), mengakar (radical), dan
meragukan (skeptic). Bukan hanya skeptik dan radikal saja. Dan menurut saya
bahwa keyakinan di pengaruhi oleh latar belakang lingkungan dan agama
seseorang. Terutama pengaruh orang tua yang telah ditanam sejak kecil.
____________________________1. Conny Semiawan, Th.I. Setiawan, dan Yufiarti, Panorama Filsafat Ilmu, Teraju (PT Mizan) Publika, th. 2005, p.108.
3
2. PERSEPSI
1. Isu-isu
Kita mempunyai pengetahuan dari macam-macam, sebab kita melihat,
mendengar, mencium atau merabanya. Ada 2(dua) mendasar dalam persepsi filosofi,
pertama, adalah bagaimana kita mengolah informasi tentang lingkungan dengan
menggunakan panca indera kita, dan kapan informasi itu tepat? Kedua, adalah
bagaimana persepsi memberikan data kepada kita atau bertentangan dengan teori dan
keyakinan kita?
Para filosofi mencoba menjawab pertanyaan tersebut dimulai dengan
mempelajari beberapa fakta tentang persepsi, mempelajari bagaimana mata dan telinga
bekerja dan jenis-jenis apa yang mempengaruhinya. Dan memahami sejauhmana bukti
dari persepsi dan mendukung teori-teori tentang dunia, kita mesti mulai dengan melihat
bagaiman persepsi berhubungan dengan dunia sekeliling kita. Dan mempelajari
bagaimana persepsi berhubungan dengan dunia, kita harus belajar dunia secara
keilmuan.
2. Konsep-konsep
Persepsi adalah apa yang terjadi ketika sesuatu menjadi sadar tantang objek-
objek dan situasi-situasi disekeliling salah satunya melalui panca indera, seperti
penglihatan, pendengaran dan perabaan. Kadang-kadang kita menguraikan apa persepsi
seseorang dan hubungan (relational) terminologi.
Jika kita menguraikan persepsi seseorang secara proposional, kita menguraikan
kebenaran keyakinan-kercayaan dari orang itu. Keyakinan-keyakinan persepsi bisa
benar atau salah, contoh seseorang mendengar ada seekor kucing datang melalui
jendela (persepsi benar), tetapi kalau membayangkan kucing tadi sebagai sebuah bola,
ini akan menjadi persepsi yang salah.
3. Teori pengalaman (Empiricism)
Yang paling berpengaruh dalam teori ilmu dan filsafat adalah teori pengalaman.
Teori pengalaman dikembangkan oleh filosofi-filosofi seperti Locke, Berkeley dan
4
Hume antara abad 17 dan 18. yang terpenting dari ide ini adalah gambaran dari cara
ketika keyakinan dijustifikasi. Menurut empirik percaya bahwa justifikasi berhubungan
dengan alasan baik dari pemberian bukti oleh persepsi.
Empirik dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mendasar dari teori ilmu,
kualitas keyakinan apa yang perlu kita punyai? (What qualities should our beliefs
have?) jawabannya adalah mereka harus berdasarkan bukti yang pasti oleh persepsi.
Pertanyaan dari, Keyakinan apa yang nyata kita punyai sekarang? (What do our actual
present beliefs have?) jawabanya adalah beberapa dari mereka tidak didukung oleh
bukti yang cukup. Pertanyaan dari, kualitas keyakinan apa yang bias kita punyai?
(What qualities could our beliefs have?) jawabannya adalah kita hanya percaya
berdasarkan bukti persepsi.
Dua pertanyaan mendasar persepsi filosofi. Pertama, bagaimana kita
memperoleh informasi tentang lingkungan dengan menggunakan indera, dan kapan
informasi tepat? Menurut empirik, ketika kita menggunakan indera kita, kita menerima
beberapa informasi, dimana Locke menyebutnya ide, lebih lanjut empirik menyebutnya
“sense data”
Pertanyaan yang mendasar kedua adalah bagaimana persepsi memberikan kita
bukti atau menentang teori-teori dan keyakinan-keyakinan. Menurut empirik, ancaman
bukti untuk semua keyakinan kita datang dari “sense data”.
4. Beberapa percobaan
Perhatikan gambar dibawah ini, satu hal ini menunjukan bahwa penglihatan
tidak ditentukan oleh imaginasi pada retina. Gambar tersebut mempunyai dua persepsi
yang berbeda, yaitu:
Jika fokus pada bayangan putih maka akan terlihat sebagai gambar gelas
Jika fokus pada bayangan Hitam maka akan terlihat sebagai gambar dua wajah
yang saling berhadapan
5
5. Bukti tanpa Kepastian
Ada beberapa kemungkinan reaksi dari situasi ini. Teori pengalaman ideal dari
bukti yang mutlak berdasarkan perasaan dari individu seseorang. Oleh karena itu kita
harus mencoba sesuatu yang lebih ideal. Kita menginginkan bukti berdasarkan sesuatu
yang lain dari pada penampilan persepsi.
Dibelakang ilmu empiris secara detail ada sebuah vaguer ideal dari keyakinan-
keyakinan yang dipegang karena mereka didukung oleh bukti yang dapat dilihat,
didengar. Bayangkan dua masyarakat yang tinggal di dua pulau berbeda, dan tidak
mempunyai kontak satu sama lain, pengalaman yang sama tetapi akan berbeda dalam
persepsi. Satu masyarakat melihat alam semesta ini sebagai koleksi dari beberapa hal,
sedangkan kelompok sosial yang lain melihat semesta alam seperti menunjukan dirinya
sendiri dalam beberapa cara. Setiap masyarakat dapat meningkatkan doktrin dengan
cara yang sangat berbeda. Walaupun setiap keyakinan masyarakat didasarkan
pengamatan yang sama, responnya kemungkinan sangat berbeda.
E.D. Klemke, A. David Kline dan Robert Hollinger dalam buku Philosophy2,
halaman 77, menyatakan bahwa:”When we consider perception-visual or auditory-of
an external event, there are three different matters to be examined”. Pertama, proses di
luar dunia kejadian dari persepsi badan, ke-dua, adalah setelah proses badan kita, lebih
jauh ini dapat diketahui diluar pengamatan, ke-tiga, ada pertanyaan yang harus
dihadapi cepat atau lambat, apakah persepsi dapat mempersepsikan sesuatu proses di
dalam tubuh dimana tidak ada pengamat lain dapat mempersepsikan.
6
Sebenarnya menurut saya persepsi terhadap sesuatu setiap orang dapat
berbeda dan dapat juga sama, dimana persepsi dapat dipengaruhi oleh
pengalaman hidup, budaya dan adat istiadat. Misalnya seorang anak mendengar
suara binatang di kebun binatang, dia mengatakan suara ”gajah”, yang
sebelumnya dia tidak tahu bahwa suara itu adalah suara kanguru. Jadi disini ada
pengaruh pengalaman dan kebudayaan. Jadi sangatlah penting dalam mencari
kebenaran ilmu pengetahuan kita harus menyamakan persepsi terlebih dahulu.
___________________________2.E.D. Klemke, A.David Kline dan Robert Hollinger, Philosophy The Basic Issues, St. Martin’s Press, Inc, 1982, p.77.
7
3 KEYAKINAN APRIORI
(APRIORI BELIEFS)
1. Pengetahuan hanya dengan berpikir
Misalnya kita mempunyai tiga anak kucing dan dua keranjang, ada berapa cara
anak kucing itu dapat dimasukan dalam kedua keranjang itu? Kita akan
menyelesaikannya dengan berfikir, dibuktikan dengan percobaan ada berapa cara anak
kucing itu dapat dimasukan kedalam keranjang, jawabannya adalah 8(delapan) cara.
Pertanyannya adalah: ada berapa keyakinan kita yang berdasarkan bukti? Atau berapa
keyakinan kita yang berdasarkan alasan dari pada bukti suatu persepsi?
.
2. Apriori, Analitik, Perlu (Necessary)
Spesial kasus analitik adalah kebenaran logika, misalnya anda percaya bahwa
akan terjadi salah satu diantara hujan atau turun salju dan tidak akan turun salju, tetapi
tidak percaya bahwa akan hujan. Disini ada sesuatu yang sangat salah dengan
keyakinan anda, sebab siapapun akan mengerti arti dari kata ’dan’, ’tidak’ dan ’atau’
artinya jika akan terjadi hujan atau turun salju, dan tidak turun salju, maka akan hujan.
Ini adalah pakta bukan tentang cuaca tetapi tentang logika. Jalan lain dalam pendekatan
kebenaran logika adalah argumentasi secara deduktif sah. Keduanya keyakinan analitik
dan keyakinan aproiri adalah sering berhubungan dengan konsep keperluan (Necessity)
. Necessary beliefs adalah keyakinan bukan hanya benar tetapi juga harus benar dan
tidak dapat salah.
3. Kant pada Apriori Buatan (Synthetic)
Semua keyakinan analitik adalah apriori, tetapi bagaimana kalau dibalik?
Dengan satu alasan untuk berpikir, bahwa semua keyakinan apriori adalah analitik
yang datang dari berpikir. Pertimbangkan 3(tiga) contoh dari keyakinan dimana
beberapa filosofi telah berfikir apriori tetapi bukan analitik.
Pertama, pertimbangkan keyakinan tentang warna. Keyakinan hijau adalah sebuah
warna yang dikiuti arti dari ”hijau” dan ”warna”, kenyataan bahwa ketika benda
8
kuning menjadi lebih orange, dia akan menjadi sedikit hijau itu tampaknya kenyataan
dari sebuah warna. Dalam kenyataannya kita tahu tanpa memeprtimbangkan bukti
sejauh kita tahu tentang warna, kita tahu bahwa itu benar, atau bebera[a filosofi tlah
memperdebatkanya.
Kedua, contoh pada matematika adalah bilangan asli tanpa batas: 1, 2, ,3, 4, ... dan
seterusnya tanpa batas dan kita paham tentang angka demikianlah adanya.
Ketiga, pertimbangkan keyakinan tentang sebab akibat. Tanaman jika tanpa diberi air,
mati. Coba kita pikir: beberapa tanaman mati tetapi yang beberapa lagi tidak mati. Jika
kita bertanya mengapa sesuatu terjadi, kita tidak mengerti pertanyaan itu. Immanuel
Kant (1974-1804) dalam kritik dari alasan murni (Critique of Pure Reason), bahwa
pengumpulan data untk menentang keyakinan kita adalah sesuatu yang membutuhkan
panduan keyakinan
4. Quine pada Analitik/Perbetadaan Sintetik
W. V. Quine, 1960 an mengaku, bahwa tidak ada perbedaan fundamental antara
keyakinan analitic dan sintetik, tidak ada keyakinan, menurut Quint karena disebabkan
arti dari kata. Semua keyakinan benar atau salah sebab jalan dunia itu sendiri dan arti
dari kata, kita tidak dapat memisahkan dua komponen ini. Misalnya kucing adalah
binatang, manusia dilahirkan sebelum mati. Jika ini adalah jenis spesial keperyaan, itu
adalah tidak mungkin dicari bukti untuk ditentang.
Satu hal terpenting dari jalan pikiran Quine adalah perubahan keyakinan, ia
menekankan, bahwa keyakinan mata rantai satu sama lain dalam jaringan luas, yang
disebut ”jaringan keyakinan” contoh keyakinan dunia itu adalah bulat, akan
berhubungan dengan mata rantai keyakinan, kompas menunjuk keutara, berkas cahaya
adalah garis lurus, matahari terbit tiap hari dan seterusnya.
5. Kebenaran Konseptual
Kesimpulan Quine dan Kant berbeda cara, Quine mengatakan, bahwa tidak ada
keyakinan yang aman, mesti ada alasan untuk mempercayai keyakinan. Sedangkan
Kant mengatakan dalam beberapa keyakinan yang khusus berkeyakinan untuk menjadi
9
masuk akal dari pengalaman kita. Kedua filsfat itu percaya behwa untuk mempercayai
keyakinan harus ada alasan yang masuk akal dari pikiran kita.
6. Penggunaan Alasan
Ada tiga alasan, yang kita sebut pembinasaan (destruction), eksplorasi
(exploration), dan akumulasi (accumulatiaon)
Destruksi. Sering sekali kesimpulan adalah sesuatu yang sukar dipercaya, yang
hasilnya adalah paradoks
Eksplorasi, kadang-kadang kita berpikir, bahwa seseorang mempunyai keyakinan yang
khusus mesti bingung, tetapi kemudian dengan refleksi dirinya tidak bingung lagi.
Akumulasi, kita memulainya dengan asumsi, bahwa setiap angka bila ditambah satu
akan menghasilkan angka yang lebih besar, demikian selanjutnya.
E.D. Klemke, A. David Kline, dan Robert Hollinger, dalam buku Philosophy3
menyatakan bahwa:”Belief does not make us act at once, but puts us into such a
condition that we shall behave in a certain way, when the ocaasion arises.”. Oleh
karena itu pendapat saya bahwa, keyakinan membuat kita fanatik terhadap
sesuatu dan akan membela kayakinan itu dengan segala pengorbanan, contoh
keyakinan terhadap agama yang dianut. Apabila ada kelompok yang
mempertentangkannya dari suatu kaidah, maka orang atau kita akan
membelanya dengan penuh pengorbanan.
____________________________3. Ibid, p.36.
10
4. INDUKSI DAN KEMUNGKINAN
1. Induksi sederhana
Kami mengobservasi pola dunia sekeliling kita, dengan memahaminya kita
dapat memprediksi bagaimana mereka menunjukan diri sendiri dalam beberapa kasus
belum diperiksa. Proses ini disebut induksi sederhana. Dalam sejarah manusia bahwa
malam selalu diikuti oleh siang setiap periode 24 jam. Hal ini merupakan pola
pengulangan. Apa alasan kita untuk mempercayai kesimpulan dari induksi sederhana
ini adalah benar?
2. Permasalahan Hume
Mengapa setelah satu juta kali matahari terbit, kita masih mengharapkan sama,
dari pada berpikir bahwa semesta alam ini harus kehabisan? Nelson Goodman adalah
yang pertama sadar bagaimana sulitnya untuk mengetahui itu.
3. Permasalahan Goodman.
Goodman menemukan penemuan penting tentang induksi yang lebih beralasan,
bahwa kita mempunyai sedikit ide tentang mereka. Contoh pengulangan angka-angka 0
dan 1, sepuluh bilangan pertama: 1100110110, kemudian 0110110011, atau kalau
digabungkan pola ini menjadi 1100110110011011001101100110, angka berikutnya
akan diikuti 1100 ini adalah kemungkinan angka tidak terbatas. Contoh lain matahari
terbit setiap 24 jam untuk selamanya, dan tidak akan berubah menjadi 37,8 jam setelah
tahun tertentu.
4. Jawaban pada permalasahan Goodman
Para filosofi telah menyarankan beberapa penyelesaian pada problem ini,
bahwa mereka tidak akan membuat alasan induktif sebelum ada alasan dengan data
dari pola yang umum, contoh seseorang yang melihat beberapa contoh dari sodium
yang membuat warna oranye ketika terbakar, dan menyimpulkan bahwa sodium selalu
terbakar oleh jeruk matang.
11
5. Justifying Induction
Pertanyaan pertama adalah: alasan apa kita harus mempercayai kesimpulan dari
induksi sederhana adalah benar? Beberapa filosofi telah mencoba mengatakan
mengapa itu beralasan mempercayai kesimpulan induktif, dan beberapa mendebatnya
itu hanyalah kebingungan atau kesalahpahaman.
6. Keamanan sebuah induksi
Induksi lebih aman dari pada beberapa metodologi lain, keamanan induksi tidak
mengandung resiko spekulasi tentang pola-pola kasus yang diprediksi. Induksi adalah
sebuah model, tidak membuat tebakan dari kasus suatu kejadian. Kita juga membuat
hipotesis tentang kasus dan membuat pilihan dari induktif umum tergantung kasus
hipotesis yang kita buat.
7. Kemungkinan (Probability)
Ketika seorang dokter mengadvis pasiennya bahwa penggunaan obat ini 98%
pasen akan sembuh, 1,5% mempunyai efek samping, dan 0,5% membuat pasien
meninggal. Data-data tersebut menunjukan beberapa kemungkinan. Contoh dasar
tentang teori kemungkinan dapat berasal dari argumen yang bukan kemungkinan.
Premis 1: Sam berusia 23 tahun, lulus physical dan tidak pernah ke rumah sakit.
Premis 2: 99% dari usia 23 tahun yang baru saja lulus physical yang tidak pernah
masuk rumah sakit umurnya dapat mencapai 24 tahun
Kesimpulan: (a) Sam akan mencapai usia 24 tahun
Kesimpulan: (b) Sam mungkin akan mencapai 24 tahun
Kesimpulan: (c) Kemungkian bahwa Sam akan hidup 24 tahun adalah x.
Dalam perdebatan x mestinya 99%.
Menurut pendapat saya, bahwa teori probabilitas adalah teori
kemungkinan, dimana kemungkinan-kemungkinan yang ada semuanya dapat
terjadi. Seorang bandar judi paham benar tentang teori kemungkinan ini, bahwa
keberuntungan akan ada di pihaknya. Teori induksi mempunyai kebbenaran
yang probabilitas, sedangkan teori deduksi mempunyai kebenaran yang mutlak
5. MIDDLEWORD: KEKELIRUAN (FALLIBILISM)
12
Fallibilism adalah sesuatu yang kita percayai, walaupun alasan kita baik untuk
mempercayainya dapat juga salah.
1. Kesalahan melawan Kealpaan (error versus ignorance)
Kesalahan dan kealpaan adalah tidak sama. Kesalahan adalah hanya satu
kemungkinan bahaya, bahaya disini disebut salah. Salah disini mengandung salah
keyakinan, seperti 38-12 = 26 adalah mempunyai resiko kesalahan yang kecil, tetapi
kealpaan adalah lebih besar lagi.
2. Foundationalism versus Holism
Dalam Fundamentalis teori ada klas keyakinan yang disebut keyakinan dasar
yang tidak membutuhkan bukti. Keyakinan dasar cukup dimengerti saja. Untuk
beberapa fundamentalis teori keyakinan dan beberapa jenis apriori keyakinan adalah
dasar. Fundamentalis teori akan menguraikan jalan dari alasan untuk mencapainya.
Menurut holism, seseorang adalah justified dalam merubah pola keyakinan ketika
merubah akibat dalam kesederhanaan, pola, meninggalkan keyakinan yang
kontradiksi atau tidak dapat dijelaskan oleh yang lain. Alasan yang sesuai untuk
hubungan holism dan ignorance-avoidance adalah bahwa mereka berbagi pemikiran
konsevatif untuk merubah dari keyakinan. Ketika sebuah keyakinan adalah koheren
dengan keyakinan lain, kemudian, menurut holistik, kita dijustifikasi terus menerut
untuk mempercayainya walapun jika keta tidak mempunyai bukti yang spesifik,
bahw keyakinan itu benar.
3. Falliblisms
Kebenaran dari alternatif mereka adalah koherenism, mereka membuat alasan
untuk menerima atau menolak keyakinan tergantung keseluruhan dari jalan, bahwa
itu koheren dengan keyakinan lain. Pertimbangkan masing-masing status dari tiga
keyakinan ini: keyakinan tikus adalah binatang, bumi mengelilingi matahari, dan 65
+ 14 lebih besar dari 67.
13
Jungle falliblism. Alam semesta adalah sebuah hutan belantara (jungle) yang
terbentang menunggu kita untuk ditemukan. Kita tidak dapat mengatakan apa yang
ada di sekeliling sudut atau apa yang tersembunyi di pohon. Semua yang dapat kita
katakan adalah bukti, dan bukti besok mungkin segala sesuatu yang lain.
Boring fallibilism. Setiap keyakinan boleh jadi bebas tanpa kendali contoh:
’moose’ dan ’mouse’ diucapkan hampir sama, kemudian orang mencoba mengatakan
’mice’ sehingga artinya ’mooses’
Informed fallibilism. Kita dapat memaksa untuk abandon setiap keyakinan, ada
dua jalan penting kita dapat keyakinan bebas, observasi dan konsep pemisahan.
4. Bagaimana suatu jaringan berubah (How the web change)
Informed falliblism mencoba menunjukakan jarningan keyakinan dapat
berganti, sementara kekuatannya memberikan kita suatu pengertian dari dunia.
Jungle fabilism disatu sisi terpusat pada kasus dari jaringan pemisahan keyakinan
dari pada menumbuhkannya. Dan boring fabilism terpusat pada kasus dimana
jaringan jarang berubah sama sekali.
Semua yang ada di dunia ini dapat terjadi kekeliruan, setiap orang pernah
membuat keliru. Seorang ilmuwan menemukan yang baru dari kekeliruannya,
akan tetapi penemuannyapun tidak akan berlaku mutlak, karena suatu saat
akan ditemukan teori baru. Contoh: atoom adalah zat yang terkecil pada saat
itu, tapi sekarang telah ditemukan quark adalah elemen yang terkecil.
Penemuan manusia bersifat sementara dan tidak mutlak, tetapi ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa (Allah) bersifat mutlak dan selalu benar, sehingga berlaku
sepanjang jaman.
14
6. MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN(Defining Knowledge)
1. Keyakinan Kelas Puncak
Pertimbangkan tiga kasus dimana seseorang tidak mempnyaui pengetahuan
McA mempersiapkan mengumumkan ramalan cuaca karena kertas kerjanya, ia
menyiapkan sebuah koin hilang, sisi ekor untuk kering, dan sisi kepala untuk hujan.
Kepala-kepala untuk kecepatan angin dibawah 5 mil per-jam, dan ekkor-ekor untu
kecepatan angin di atas 5 mil per jam. Dan ia mengumandangkan dan memprediksi
gempa. McA tidak mengetahui akan terjadi gempa hari berikutnya, misalnya
kejadian gempa itu benar, laporannya tidak akan menjadi ilmu pengetahuan, karena
pekerjaannya tersebut berdasarkan menebak.
FritzB adalah seorang ditektif yang sedang menyelidiki pembunuhan. Dekat
korban ditemukan sebuh dompet didalamnya ada surat izin mengemudi atas nama
Z, kemudin Z di interogasi dan diperkuat ada sidik jari Z, kemudian FritzB
menyatakan Z adalah pembunuhnya. Kejadian sebenarnya adalah Z bukan
pembunuhnya, ini adalah rekayasa dari si pembunuh. Sebenarnya keyakinannya
adalah salah, sehingga tidak dapat bdijadikan ilmu pengetahuan.
Dr. O’C adalah seorang ilmuwan sedang mengetes obat, ia pikir pengobatan
baik untuk kanker liver. Dan dicobakan pada manusia dan binatang, ternnyata
magicillin dapat menyembuhkan kanker liver. Keyakinan Dr O’C adalah benar dan
alasannya juga benar, tetapi dia tidak mempunyai ilmu pengetahuan.
Ada beberapa kualitas bagus yang dimiliki keyakinan, satu jalan dari
pemahaman definisi dari ilmunpengetahuan akan didiskusikan pada bab
berikutnya.
2. Prinsip Lehrer.
Lehrer prinsip, jika sebuah keyakinan berdasarkan alasan, kemudian itu
digolongkan pengetahuan jika, dan hanya jika, itu tidak tergantung pada mata rantai
dari alasan, bahwa mempunyai kesalahan tahapan di tengah, permulaan atau diahir.
15
Beberpa filosofi telahmenerima prinsip Lehrer. Tetapi, seperti nilai-nilai ide
filosofi, itu berisi gula-gula yang besar, bahwa ilmu pengetahuan tidak bergantung
pada beberapa alasan yang diproses melelui kesalahan.
3. Ilmu Pengetahuan tidak Berdasarkan Alasan.
Prinsip Lehrer mengaplikasikan keyakinan tergantung alasan, tergantung
artinya bahwa alasan harus benar-benar eksplisit, orang harus dapat merumuskan
sendiri. Beberapa keyakinan tidak berdasarkan beberapa alasan, dan kebanyakan
keyakinan mengakibatkan bagian dari proses, tidak berdasarkan alasan tersendiri.
Dalam beberapa kasus prinsip Lehrer tidak berhubungan dengan alasan yang harus
mendukung keyakinan.
4. Hal yang dapat dipercaya (Reliability)
Kata ”reliability” dapat diinterprestasikan dengan cara yang berbeda:
a. Dalam statistik: metodologi reliable memberikan keyakinan yang benar, jadi
kita katakan 75 per-sen atau 98 per-sen reliability. Statistik reliability adalah
probabilitas bukan cara yang baik untuk memikirkan ilmu pengetahuan.
b. Cara lain adalah sebagai akibat: sebuah keyakinan yang reliabilty diperoleh jika
sebuah hukum alam dan pikiran menjelaskan mengapa proses mengakibatkan
keyakinan yang mengakibatkan keyakinan yang benar.
5. Informasi yang hilang
Misalnya anda sedang berjalan-jalan di pusat kota London, dan sedang
memikirkan tentang keluarga kerajaan. Di suatu sudut ada seorang wanita yang
kelihatannya sering muncul di televisi dan surat kabar. Kemudian anda kembali ke
hotel dan mengatakan pada teman-teman ”saya baru saja melihat Ratu Diana” yang
sebenarnya anda tidak tahu Ratu Diana. Sangat mengejutkan memang itu adalah ratu
Diana. Dari contoh itu keyakinan orang bukan merupakan ilmu pengetahuan, ini bukan
karena salah atau irrasional tetapi keyakinan mereka ada yang kurang.
16
6. Internal/Eksternal
Di bawah ini disajikan tentang nilai-nilai:
Internal Eksternal
Justification Truth
Coherence Reliability
Reasionalibility Fact-tracking
Not undermined by other’
beliefs
Usability by others
Ada perbedaan yang mendasar antara nilai-nilai internal dan eksternal. Pada
nilai-nilai internal adalah nilai-niloai yang berhubungan segi alasan dan persepsi
pribadi. Sedangkan nilai-nilai eksternal keyakinan yang dihubungkan dengan dunia
sekeliling.
7. Pengetahuan dan Kepercayaan
Dalam pengetahuan kita membangun keyakinan dengan keyakinan lainnya,
dengan mengunakan keyakinan sebagai bukti dan latar belakang keyakinan baru.
Dalam teori reliabilty pengetahuan. Ketika keyakinan seseorang berdasarkan reliable
proses, kita pikir mereka dapat mengunakan hak berdasarkan keyakinan mereka. Kita
dapat mempercayai (trust) yang mereka katakan.
Jadi dapat kita simpulkan, mengambil keyakinan sebagai pengetahuan adalah
mengambil sesuatu yang dapat kita percayai yang dibentuk oleh keyakinan lainnya.
Sedangkan pengetahuan menurut John Dewey4):”knowledge is a perception of
those connections of an object which determine its applicability in a given situation”,
pengetahuan adalah pemahaman hubungan-hubungan sebuah objek yang menetapkan
penggunaannya dalam situasi yang diberikan.
_________________________4. John Dewey, Democracy and Education, Printed in The United States of America, th. 1961, p.340.
17
7. PENGETAHUAN DARI PIKIRAN(Knowledge of Minds)
1. Keyakinan Psikologi (psychological beliefs)
Beberapa keyakinan kita adalah tentang pikiran kita, karakter, dan perasaan.
Keyakinan adalah pusat dari sosial dan kehidupan praktis. Keyakinan psikologi,
termasuk keyakinan tentang apa yang kita pikir, tahu, harapkan, inginkan, cintai, benci,
ingat dan aktifitas pikiran lainnya. Manusia tidak dapat hidup sebagai makhluk sosial
jika tidak bersifat yakin, keinginan, emosi, dan lain-lain.
Kadang-kadang kita salah tentang pikiran orang lain, misalnya ketika seseorang
berbohong pada kita, dan kita tidak mengharapkannya, kita menyadari bahwa
keyakinan tentang pikiran orang tersebut adalah tidak benar.
2. Teori Pemusatan Sendiri (self centered theories)
Ada tradisi dalam filsafat, yang melihat kembali paling tidak pada Descartes
yang membagi keyakinan psikologi manusia menjadi tiga jenis: pertama, keyakinan
manusia tentang pengalamannya sendiri, kedua, keyakinan psikologi adalah keyakinan
tentang tindakan, ketiga, keyakinan psikologi tentang kepercayaan terhadap
pengalaman orang lain.
3. Teori Tingkah Laku (behavioral theories)
Dasar pemikiran dari teori ini dalam rangka meyakini pengalaman orang lain,
untuk itu kita harus mengerti tentang makna kata, misalnya seseorang merasa sakit,
kita harus tahu makna apa itu sakit.
Walaupun pandangan tingkah laku adalah tidak mustahil, masalah serius
muncul jika kita mencoba menggunakannya, menggunakan teori sederhana keyakinan
secara psikologi, yaitu crude behaviourism. Dalam crude behaviourism menduga
bahwa setiap orang dapat mengobservasi tingkah lakunya sendiri dan tingkah laku
orang lain, dan mengklasifikasikannya dalam katagori yang sederhana, misalnya:
”tingkah laku sedang marah”, ”tingkah laku prustasi”, ”tingkah laku sakit”.
18
Sebagian besar permasalahan mendasar dari crude behaviourism adalah
menduga, bahwa setiap taraf pikiran menunjukan tingkah laku tertentu. Ini nampaknya
tidak selalu benar.
4. Psikologi Rakyatan (Polk Psychology)
Diantara keduanya pusat diri sendiri atau teori tingkah laku memberikan
laporan yang cukup dari keyakinan psikologi kita. Kita sering salah terhadap pikiran
kita sendiri, dan sering benar terhadap pikiran orang lain.
Kenyataan yang mendasar, adalah bahwa semua tingkah laku manusia adalah
sangat misterius. Dan mencoba untuk mengerti mengapa orang mengerjakan sesuatu
adalah tujuan dasar manusia, sebagian sebab kita butuh mengetahui apa manusia itu
mengerjakan berikutnya, dan sebagian lainnya karena kita membutuhkan karakter
orang dan terpercaya.
Ketika kita menggunakan psikologi kerakyatan, kita menerangkan perbuatan
orang dalam rangka keyakinan mereka, keinginan, perasaan dan keadaan pikiran
lainnya. Psikologi kerakyatan tertentu adalah secara pasti berdasarkan penghindaran
ketidaktahuan dari pada menghidari kesalahan.
5. Teori Wujud (Materialist Theories)
Posisi yang paling ekstrem adalah penghapusan wujud (eleminative
materialism). Menurut penghapusan wujud, psikologi rakyat adalajh catatan yang
berguna dcari tindakan manusia, dengan sejarah yang panjang dan beberapa
kesuksesan. Tetapi itu adalah salah, andaikata ada sesuatu seperti keyakinan dan
keinginan yang mengakibatkan orang mengerjakan apa yang mereka perbuat. Tetapi
ketika menyelidiki otak manusia, kita menemukan tidak ada bukti seperti itu.
Penghapusan wujud adalah sebuah program. Itu tidak mengatakan pada kita
bagaimana untuk mengerti keyakinan psikologi sekarang. Satu hal yang penting bahwa
penghapusan wujud menduga bahwa psikologi rakyat adalah sebuah teori, pada
dasarnya seperti teori ilmu alam atau ilmu hayat atau ilmu pengetahuan lainnya. Hal
yang pentiing kedua adalah, bahwa penghapusan wujud adalah lebih positive.
19
6. Kesalahan-kesalahan dari Sifat Sendidri (Errors of self-attribution)
Teori tingkah laku dan teori wujud keduanya menyarankan bahwa keyakinan
kita terhadap pikiran sendiri mungkin kurang tepat dari yang kita bayangkan. Pada
teori tingkah laku kita banyak membuat kesalahan alasan dari tingkah laku kita sendiri.
Pada teori material/wujud, kenyataan sebenarnya terletak di dalam otak kita sendiri.
Sigmund Freud pendiri psikoanalisis. Kita percaya sekarang, bahwa orang
sering menyembunyikan keinginan nyata, keyakinan dan perasaan mereka. Banyak
percobaan-percobaan menunjukan sangat jelas bahwa ketika orang sadar dari
keyakinan dan keingian mereka, mereka sering salah tentang yang mana yang
menyebabkan mereka bertindak.
7. Disposisi, Kejadian dan kepercayaan (Dispositions, Occurrences and Reliability)
Disposisi menyebabkan secara umum dari pola tingkah laku, seperti keadaan
karakter, kejam, bijaksana adalah bentuk disposisi. Situasi keadaan dari pikiran,
kadang-kadang disebut kejadian mental adalah sesuatu terjadi di dalam pikiran kita
dalam waktu tertentu. Seseorang biasanya tidak mempunyai keyakinan lebih tepat
tentang kejadian mental orang lain dari diposisi mereka. Seseorang melihat kita dari
jendela, padahal mungkin orang itu hanya melihat seekor kucing yang ada di pohon.
Pengetahuan orang mempunyai isi kejadian menjadi bagian penjelasan dalam
hal proses yang disebut penanjakan rutin (ascent routine). Misalnya kita melihat keluar
jendela, dimana mungkin ada kucing sedang memanjat. (beberapa waktu lalu kita
mungkin melihat kucing atau bayangan). Kemudian seseorang bertanya jika anda
melihat kucing di pohon itu. Saat itu pikiran kita tidak yakin ada kucing atau tidak.
Ascen routine selalu mengijinkan seseorang mengetahui isi dari kepercayaan mereka.
Jika anda sedang mencoba mencari apakah anda percaya sesuatu, pertama anda
bertanya pada diri sendiri tentang sesuatu itu benar.
8. Kesimpulan
Kita harus percaya bahwa ingatan manusia adalah umumnya benar, bahwa
manusia membuat kesalahan terbatas dalam alasan, dan orang pada umumnya percaya
apa yang mereka nyatakan. Ini memberikan keyakinan dalam reliabiliti umum dari
20
kesaksian manusia adalah sejenis apriori status. Jika kita dipaksa meninjau kembali
keyakinan-keyakinan, kita akan terpaksa ragu pada semua yang kita percayai.
Sehubungan dengan pengetahuan Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud5),
menyatakan:”knowledge is not truly neutral that different cultures have their own
conceptions about knowledge, eventhough there are similarities”. Jadi kalau kita
menuliskan angka pada sebuah kertas 2 + 2 = 4, kalau ditunjukan pada anak
kecil tidak berarti apa-apa, demikian juga Al-Qur’an dihadapan non-muslim
tidak berarti apa-apa, tetapi kalau dikalangan orang muslim Al-Qur’an adalah
sebuah kitab suci yang merupakan pedoman hidup. Jadi suatu ilmu itu akan
berguna bila berada dikalangan ilmuwan atau yang mengerti tentang ilmu itu
sendiri baik seaca manfaat dalam kehidupan maupun kegunaan kaitannya
dengan ilmu-ilmu yang lain.
____________________________5. Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud, The Educaional Philosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ISTAC Kualalumpur, th. 1998,p.72
21
8. PENGETAHUAN MORAL
1. Mengetahui Benar dari Salah
Anak-anak kadang-kadang harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang
mereka perbuat, ketika mereka telah berumur dimana telah tahu mana yang baik dan
mana yang benar. Tetapi dalam filsafat membuat anda tidak yakin bahwa seseorang
dalam umur tertentu dapat menentukan mana yang baik dan mana yang benar. Filsafat
moral adalah subjek yang membingungkan, dan setiap orang tidak tahu mana yang
baik mana yang salah.
Baru-baru ini para filosofi telah menghasilkan beberapa ide yang menarik
tentang keyakian moral: keyakinan tentang benar dan salah, adil dan tidak adil,
bijaksana dan kejam.
2. Tebal dan Tipis Keyakian Moral
Tidaklah penting mempunyai teori filsafat umum tentang moral untuk
mengetahui bahwa sesuatu perbuatan itu salah atau moralnya mengagumkan. Ada dua
alasan untuk ini. Pertama, melalui pengalaman kita menemukan bahwa kita sering
memakai keputusan yang dapat dipercaya tanpa memberikan diskripsi intelek, apa
yang kita bedakan dan apa yang kita pakai. Setiap orang tahu bunyi dari seruling, tetapi
sangat sedikit orang yang dapat membedakan bagaimana bunyi itu. Kedua, keyakinan-
keyakinan tidak dapat menjadi pengetahuan jika mereka tidak benar. Sebenarnya
moral sangat jelas berhubungan dengan masalah agama dan masyarakat, kalau moral
itu bertentangan dengan kebiasan sosial maka akan dihukum oleh masyarakat, tetapi
kalau dalam kontek agama, maka bukan saja akan berhubungan dengan masyarakat
tetapi juga akan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa kelak, seperti apa yang
dikatakan oleh John S Brubacher6):”morals have a naturalistic origin in the folkway
and mores of the community”.
___________________________6. John S Brubacher, Modern Philosophies of Education, McGraw-Hill Book Company, Inc, 1950, p.289.
22
3. Analogi: Humor, Warna dan Menyhihir (Witches)
Humor
Humor nampaknya sangat berbeda dengan moral. Moral adalah urusan yang
serius, tetapi pertimbangkan persamaannya. Anda tidak dapat menjelaskan apa itu
lelucon (joke).jika seseorang tidak dapat melihat mengapa sesuatu itu lucu, kemudian
dijelaskian sedikit lebih spesifik, akan dimengerti bahwa mengapa orang itu tertawa.
Tetapi itu tidak akan membuat dia bergabung di dalam diri sendiri. Bayangkan
seseorang yang imun terhadap humor. Sekarang bayangkan seseorang yang tidak
mempunyai perasaan moral. Paling mendasar, jika orang sedang mempertimbangkan
sebuah perbuatan tidak jujur atau kejam, orang itu tidak akan merasa gemetar apa yang
sedang dia pertimbangkan adalah salah. Kebanyakan orang merasa bersalah, menyesal
dan mengagumi moral, mungkin akan menolong seseorang untuk mengerti bagaimana
perbuatan normal itu.
Warna
Manusia dapat memutuskan apakah benda itu merah, hijau, biru dan lain-lain,
kebanyakan orang menguraikan benda dengan warna yang sama, kecuali dalam
beberapa kasus yaitu warna antara biru dan hijau.
Menyihir
Contoh ini adalah semi imajinasi. Bayangkan sebuah budaya dalam konsep
”menyihir”, orang memanggilnya seorang wanita menyihir. Asal mulanya penyihir ini
sangat rumor (desas-desus), misalnya ada anak sakit, petani gagal panen. Maka ada
orang yang harus dipersalahkan yaitu wanita penyihir. Apakah orang-orang dalam
kebudayaan itu tahu, orang yang mereka bakar itu benar-benar seorang penyihir?
Apakah mereka tahu apa sihir itu?
Ketiga contoh: humor, warna dan sihir adalah berbeda dalam beberapa cara.
Persamaannya adalah semua orang mempunyai keyakinan terhadapnya. Yang sangat
penting disini adalah beberapa moral teori membuat moral sangat objektif dari yang
lainnya.
23
4. Kesadaran (Cognitivism)
Satu argumen untuk berfikir bahwa keyakinan moral tidak dapat diketahui atau
alasan yang datang dari teori moral yang disebut ’non-cognivism’, keyakinan moral
adalah tidak benar-benar keyakinan sama sekali. Mereka tidak dapat benar atau salah.
Argumentasi utama menentang terhadap non-cognitivism tergantung dari kenyataan,
bahwa kita menggunakan keyakinan moral dalam semua cara. Kita dapat menolaknya:
seseorang mengatakan perbudakan adalah salah, dan yang lainnya berkata, bahwa
perbudakan tidak salah. Kita dapat beralasan jika perbudakan salah, dan bekerja tanpa
gaji adalah perbudakan, kemudian bekrja tanpa gaji adalah salah.
5. Mengetahui apa yang anda tahu (Knowing What You Know)
Sangat sedikit orang dapat memutuskan filosofi etika yang mana yang distujui.
Kebanykan orang tidak pernah mendengar filosofi moral. Jadi kebanyakan orang tidak
mempunyai pegangan dalam memutuskan fakta yang mana yang harus diambil dalam
memutuskan benar dan salah, baik dan buruk, fair dan tidak fair. Mereka tidak jelas
dan temperamen buruk.
Apakah ini artinya kebanyakan orang tidak mempunyai pengetahuan benar dan
salah, hanya pikiran biasa? Warna dan humor lagi. Kebanyakan orang tidak
mempertimbangkan apakah sesuatu itu merah adalah jenis lain dari kenyataan adalah
segi-empat atau berat 35 gram.
Informasi yang tersedia terhadap orang adalah tidak cukup untuk menunjukan
moral keyakinan mereka, lwebih percaya kepada warna dari pada tahayul. Mengetahui
sesuatu dan mengetahui yang anda tahu adalah sangat berbeda. Anda mungkin tahu
soal-soal dari aritmatika di sekolah dasar. Tetapi anda sedikit percaya diri dalam
kemampuan aritmatik. Apakah anda tahu jawaban soal-soal iitu. Dalam kasus ini anda
tahu banyak tentang aritmatik dasar, anda tahu yang anda ketahui.
24
9. Bayesian dan Teori alam
1. Kemungkinan Mengapa
Beberapa pertanyaan dalam teori pengetahuan adalah pertanyaan tentang
bagaimana kekuatan alasan kita untuk beberapa keyakinan. Apakah alasan-alasan kita
untuk mempercayai orang lain bahagia atau sedih sekuat alasan kita mempercayai
dunia adalah bulat? Ada alasan yang baik mengapa kita mencoba menguraikan
kekuatan bukti untuk mempercayai dalam kemungkinan.
Andaikan kita mempunyai sebuah kantong yang berisi 50 bola hijau dan 50
bola merah. Selanjutnya kita mengambil sebuah bola secara acak, apakah kemungkinan
bola yang terambil itu warna merah. Maka kita mengatakannya bahwa
kemungkinannya adalah 50% atau 0,5.
Teori kemungkinan adalah debuah kejadian yang dapat mengukur kekuatan
dari bukti untuk sebuah keyakinan. Itu adalah tidak mungkin, menjelaskan Bayestian
Epistomology tanpa menjelaskan teori kemungkinan.
2. Petunjuk Jalan melalui Teori Kemungkinan.
Kemungkinan dapat mengukur bagaimana sebuah kejadian akan terjadi dan
bagaimana kekuatan bukti dari suatu keyakinan adalah benar. Jika kita melemparkan
sebuah uang logam 100 (seratus) kali (sisi uang logam adalah Angka dan gambar),
ternyata setiap kali melempar hampir semua sisi ”angka” yang diperoleh, ini
merupakan cukup bukti bahwa ada ketidak beresan dengan koin itu.
Jumlah dari suatu probabilitas adalah terbatas, dan dapat kita rumuskan:
Probabilitas A + Probabilitas bukan A = 1.
3. Gambaran Bukti Bayesian.
Sebuah pengaruh sekolah terhadap filosofi dan ahli statistik percaya bahwa
kondisional, dan aturan lainnya dekat hubungannya dengan itu, memberikan sebuah
model bagaimana kita harus merubah keyakinan kita ketika kita belajar bukti baru.
Pemikir ini disebut Bayestian.
25
Prob (B, E) = Prob (E, B) x Prob (B)/Prob (E). Adalah sebuah rumus untuk mengukur
berapa banyak dukungan bukti terhadap keyakinan.
4. Objections to Bayesianism
Keyakinan tidak dapat diukur dalam angka. Sering kita tidak tahu apakah kita
lebih yakin pada sebuah keyakinan dari pada keyakinan lain. Apakah anda lebih yakin
bahwa Washington adalah ibukota Amerika Serikat atau anjing mempunyai kaki. Ada
yang lebih yakin yang satu dari yang lainnya atau sama yakinannya. Jika Bayesianism
adalah benar, anda mempunyai kemungkinan terhadap masing-masing, dapat berupa
angka yang pasti, atau salah satu lebih besar atau sama.
Ada tiga poin kerangka Bayesians. Pertama, objection dari sebuah kepastian
dari keyakinan kita tidak dapat dikur dalam angka, menurut Bayesians, sebuah salah
pengertian dari tujuan mereka. Mereka tidak mencoba menguraikan bagaimana pikiran
kita bekerja. Kedua Bayesian menjawab objektif bahwa keadaan memberikan jawaban
salah, bukan. Ketiga, objection adalah bayesian tidak memberikan kita sebuah definisi
dari berapa banyak sebuah proposition yang didukung oleh bukti.
5. Latarbelakang Keyakinan.
Bayesian epostemologi dapat dimengerti jadi Bayestian epostimologi bukan
saingan dari bagaimana kita harus merubah suatu keyakinan Itu dapat sementara
dipikirkan jalan membuat sebuah model keyakinan dan bukti dalam jangka waktu
seperti itu bahwa mereka mudah dapat dimengerti dan dirasakan. Gagasan Bayestian
paling mudah digunakan ketika kita berhubungan dengan keyakinan melempar koin-
koin, dadu, undian dan proses kemungkinan yang lain.
Latarbelakang keyakinan adalah keyakinan yang harus diambil agar bukti
untuk sebuah pernyataan kekuatan seperti bukti. Andaikan kita mempunyai keyakinan
dan beberapa bukti. Kita mesti mempertimbangkan apakah menemukan beberapa bukti
baru adalah untuk bukti atau yang bertentangan dengan keyakinan.
Latarbelakang keyakinan-keyakinan mempengaruhi keyakinan bukti. Anda
mempunyai sebuah koin dan sedang mempertimbangkan pernyataan angka atau
gambar, kalau ternyata setelah pelemparan koin seratus, seribu atau sejuta kali, yang
26
diperoleh adalah gambar yang paling sering secara signifikan, padahal kita yakin
bahwa kesempatan antara gambar dan angka adalah sama yaitu 0,5. Jadi probabilitas
mengandung bias, ini adalah yang menjadi latar belakang keyakinan. Beberapa
latarbelakang keyakinan membuat bukti lemah.
6. Rasionalitas Alamiah (Rationality Naturalized)
Pengaruh bingkai (Framing effects).
Pengaruh bingkai ditemukan dalam situasi seperti contoh di bawah ini: ada dua
buah kelompok, kelompok I diberikan pertanyaan: Bayangkan negeri sedang
menyiapkan pembasmian suatu penyakit aneh yang akan membunuh 600 orang. Dua
buah program telah disiapkan yang secara ilmiah diperkirakan akan menghasilkan,
seperti berikut ini:
Jika memilih program A, 200 orang akan diselamtkan
Jika memilih program B, 1/3 kemungkinan dari 600 orang akan diselamatkan, dan 2/3
kemungkinan tidak dapat diselamatkan
Dari kedua program itu mana yang akan anda pilh?
Pada kelompok II diberikan pertanyaan: Bayangkan negeri sedang menyiapkan
pembasmian suatu penyakit aneh yang akan membunuh 600 orang. Dua buah program
telah disiapkan yang secara ilmiah diperkirakan akan menghasilkan, seperti berikut ini:
Jika memilih program C, 400 orang akan meninggal
Jika memilih program D, 1/3 kemungkinan tidak ada arang yang meninggal, dan 2/3
kemunkinan dari 600 orang akan meninggal.
Dari kedua program itu mana yang akan anda pilih?
Biasanya kebanyakan orang pada kelompok I lebih suka memilih program A,
dan pada kelompok II lebih suka memilih program D. Padahal program A dan program
C , program B dan program D adalah sama.
Kesalahan tingkat dasar (Base-rate fallacies)
27
Kesalahan tingkat dasar adalah sebuah cara dimana orang sering memberikan
lebih berat kepada bukti dari pada latar belakang keyakinan.
7. Bayesianism melawan Alamiah.
Pendekatan Bayesian dan alamiah mempunyai kesamaan yang penting.
Keduanya menekankan keyakinan latarbelakang yang penting dan sia-sia mencoba
mencari bukti untuk keyakinan kita dari pendapat komplit yang netral. Perbedaan yang
penting diantaranya mengenai konsep rasional.
Untuk Bayesian epistomologi adalah rasio manusia yang mempercayai
pernyataan memberikan sebuah derajat jika derajat keyakinan akibat dari kondisi bukti
yang tersedia dari orang itu.
Tantangan alamiah definisi ini adalah dengan cara yang luas dan cara yang
sempit. Cara luas adalah dengan menyarankan bahwa pengganti rasional definisi oleh
sebuah definisi apriori tak berubah. Cara yang sempit adalah menyarankan alasan
tentang kemungkinan adalah bukan sesuatu bahwa manusia mengerjakannya dengan
baik.
Kesimpulan saya dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan teori
probabilitas, apabila ada sesuatu kejadian yang mempunyai frekuensi yang tinggi
pada suatu peristiwa tertentu, maka harus dicurigai ada kesalahan kesempatan
pada peristiwa lainnya mengapa tidak muncul? Atau peristiwa-peristiwa tadi
dibuat sengaja tidak seimbang oleh yang mempunyai kendali pada permainan itu.
28
10. SESUDAH ITU: PENCARIAN KEBENARAN
1. Kesimpulan dari Penjelasan Terbaik.
Ini adalah sebuah pemandu melalui teori sebuah pengetahuan, bukan sebuah
pemahaman sekitar perjalanan. Satu pokok pembicaraan terpusat telah diabaikan
adalah sebuah jenis alasan yang kadang-kadang disebut kesimpulan dari penjelasan
terbaik (The Inference to the best Explanation = IBE). Andaikan anda pulang kerumah
dan mengharapkan ada seorang teman, tetapi sesampai di rumah dia sudah tidak ada
karana sepedanya juga tidak ada, lalu anda ingat bahwa ia baru saja menyelesaikan
sebuah artikel untuk surat kabar dengan segera. Selanjutnya anda mengira dia dengan
sepedanya ke kantor pos untuk mengirimkan artikel tadi.
Alasan yang menuntun keyakinan bahwa dia ke kantor pos adalah sebuah
contoh dari IBE. Anda mulai dengan kenyataan bahwa sepeda sudah tidak ada, bahwa
ia sudah mnyelesaikan artikel untuk majalahnya, dan artikel itu butuh di poskan pada
kantor redaksi, dan anda lihat bahwa mereka cocok secara bersamaan. Contoh itu
adalah alasan khas IBE dalam beberapa anggapan lain juga.
Pertama, mungkin ada penjelasan lain. Sepeda telah dicuri, dan dia telah pergi
untuk melapor pencuri kepada polisi. Dia telah diculik teroris yang kemudian
membongkar sepeda dan menyembunyikan bagian-bagiannya di bawah lantai papan,
dan seterusnya.
Kedua, anda dapat mengatakan: dia tidak disini. Dapat jadi beberapa alasan.
Saya akan menunggu dan melihat. Ini masuk akal, tetapi ini tidak ada tindakan jika
anda ingin segera bertemu dengannya.
Ketiga, alasan dapat dikatakan dengan cara lain dengan beberapa kemungkinan
2. Pertanyaan-pertanyaan terbuka.
Isu tentang peran IBE berhubungan dengan beberapa pertanyaan terbuka teori
pengetahuan. Ada empat isu umum yang berlaku sangat hidup dan terbuka dalam
kesejajaran epistomologi.
Jenis-jenis tujuan apa adalah berhubungan?
29
Kontras antara salah dan kebodohan membawa fakta bahwa kebenaran adalah
tidak hanya keistimewaan kita menginginkan keyakinan kita. Kita juga ingin dapat
menjelaskan penomena misterius, ramalan ilmu pengetahuan dan pengamatan sehari-
hari, kontrol alami, penyembuhan penyakit, menciptakan masyarakat harmonis,
kebahagiaan hidup dan seterusnya.
Apa rasionalitas itu?
Berapa banyak dapat kita pilih apa yang dipercaya?
Kontras dua gambaran ekstrim keyakinan rasional. Pada gambaran pertama ada
dalam beberapa situasi kumpulan-kumpulan keyakinan yang akan menjadi rasional
untuk dipegang.
Dapatkah kita menerima keyakinan tanpa berfikir bahwa mereka adalah benar?
Andaikata seseorang menerima hipotesis sebab hipotesis adalah data penjelasan
terbaik yang tersedia. Tetapi andaikata juga orang ini ragu-ragu penjelasan-penjelasan
yang tersedia adalah benar. Orang bahkan mungkin ragu-ragu pada hipotesis mana
saja. Tidak anda mesti berfikir, untuk memepercayai sesuatu, berpikir bahwa itu benar,
dan orang ini tidak berpikir bahwa hipotesis benar. Tetapi ada balasan mengenai hal
ini.
3. Prinsip-prinsip untuk arah Pikiran.
Ada isu-isu dibelakang perdebatan saat ini dalam teori pengetahuan. Mereka
adalah nyata dan pertanyaan terbuka, dan itu tidak ada jawaban yang jelas. Lebih lanjut
mereka jelas mempunyai implikasi baik dibelakang epistomologi. Baik dibelakang
filsafat dalam kenyataan. Mereka adalah berhubungan dengan isu agama, tentang
hubungan ilmu pengetahuan biasa, tentang apakah ada sesuatu seperti metode ilmu
pengetahuan. Mereka mempunyai ciri-ciri biasa disamping hubungan mereka dengan
kesimpulan dari penjelasan terbaik.
Kebenaran yang mutlak datangnya dari Tuhan Yang Maha Pencipta,
seperti yang telah diturunkan melalui agama, orang yang tidak beragama dialah
yang tidak mempunyai kebenaran, dan orang yang beragama setidaknya telah
membawa kebenaran dalam hidupnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Brubacher, John S, 1950, Modern Philosophies of Education, McGraw-Hill Book Company, Inc, New York Toronto London.
2. E.D. Klemke, A. David Kline, and Robert Hollinger, 1982, Philosophy, The Basic Issues, St. Martin’s Press, New Yoork.
3. Maslow, Abraham H, 1970, Motivation and Personality, Harper & Row, Publisher, Inc., 49 East Street, New York, N.Y. 10016.
4. Morton, Adam, 2001 A Guide Through the Theory of Knowledge, Blackwell Publishers Inc. 350 Main Street Malden, Massachusett 02148.
5. Wan Mohd Nor Wan Daud, Prof. DR,1998, The Educational Philosophy and Pracice of Syed Muhamad Naquib Al-Attas, International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC), Kualalumpur.
6. Wilson, Edward O, 1998, The Unity of Knowledge, Printed and Bound in Great Britain bu Clays Ltd, St Ives plc.
31
Top Related