MAKALAH
MANAJEMEN KOPERASI
SEJARAH LAHIR GERAKAN KOPERASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Rut fransiska Ayal 201241003
Hasruddin 201241006
Ahmad Syahruzi 201241033
Satriadi 201241037
hasril 201241038
UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan petunjuknya, serta dukungan serta doa
dari orang tua, dosen, sahabat, dan teman-teman serta yang lainnya. Karena
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini berupa makalah dengan judul Sejarah
lahir gerakan koperasi untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen koperasi.
Alhamdulillah, akhirnya tugas makalah Manajemen koperasi dapat
diselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan, baik dari segi pengetikan,
maupun materi yang di sajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari semua pihak
yang terkait sangat di harapkan agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Tidak lupa pula penulis haturkan permohonan maaf sebesar-
besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang salah dan
tidak sesuai.
Tanjung selor, 25 Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... . i
DAFTAR ISI .................................................................................................... . ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... . 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ . 1
1.2 Tujuan........................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... . 3
2.1.Pengertian Koperasi ................................................................ . 3
2.2.Sejarah perkembangan koperasi di dunia. ............................... .. 3
2.3.Sejarah lahirnya gerakan koperasi di Indonesia .. 4
BAB III PENUTUP .................................................................................... . 14
3.1.Kesimpulan.............................................................................. . 14
3.2.Saran...................................................................................... .. . 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... ............... 16
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat
karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah
mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu
perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya
dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih
memahami koperasi. Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh
dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda telah mulai
diperkenalkan.
Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah
dimulai sejak tanggal 12Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya.
Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan
telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan
diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan
undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai
penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi. Paling tidak dengan dasar
yang kuat tersebut sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat
tiga pola pengembangan koperasi.Secara khusus pemerintah memerankan fungsi
regulatory dan development secara sekaligus. Dari latar belakang diatas maka
ii
kami ingin membahas faktor-faktor yang menghambat perkembangan koperasi
Indonesia, agar dapat lebih memahami apa saja hambatan dalam perkembangan
koperasi di Indonesia dan faktor yang mendukung koperasi di Indonesia.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mengetahui pengertian koperasi.
2. Agar mengetahui sejarah perkembangan Gerakankoperasi di Indonesia.
i
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Menurut UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang, seorang, atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Kemudian muncul definisi lebih baku oleh ICA yang mendefinisikan
koperasi sebagai assosiasi yang bersifat otonom dengan keanggotaan bersifat
terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial dan kultur
melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara
demokratik.
2.2 Sejarah perkembangan koperasi di dunia.
Gerakan Koperasi Dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad
19 di Inggris. Lembaga itu disebut denganKOPERASI PRAINDUSTRI. Dahulu
Gerakan koperasi digagas oleh :
Robert Owen (17711858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha
pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan
lebih lanjut oleh William King (17861865) dengan mendirikan toko koperasi di
Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang
bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis
ii
tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Kemudian pada
tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang
dewasa ini. Hingga pada Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100
unit. Pada tahun 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian The Cooperative
Whole
Sale Society (CWS). Tahun 1818 1888 koperasi berkembang di Jerman
dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen. Tahun 1808 1883
koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. Tahun 1896
di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi
telah menjadi suatu gerakan internasional.
2.3 Sejarah lahirnya gerakan koperasi di Indonesia.
sejarah perkembangan koperasi Indonesia secara garis besar dapat dibagi
dalam dua masa , yaitu masa penjajahan dan masa kemerdekaan.
Pada zaman penjajahan banyak rakyat Indonesia yang hidup menderita,
tertindas, dan terlilit hutang dengan para rentenir. Karena hal tersebut pada tahun
1896, patih purwokerto yang bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikan koperasi
kredit untuk membantu para rakyat yang terlilit hutang. Lalu pada tahun 1908,
perkumpulan Budi Utomo memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui koperasi dan
pendidikan dengan mendirikan koperasi rumah tangga, yang dipelopori oleh
Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo.
i
Setelah Budi Utomo sekitar tahun 1911, Serikat Dagang Islam (SDI)
dipimpin oleh H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-
cita toko koperasi (sejenis waserda KUD), hal tersebut bertujuan untuk
mengimbangi dan menentang politik pemerintah kolonial belanda yang banyak
memberikan fasilitas dan menguntungkan para pedagang asing, namun koperasi
yang dibentuk oleh Budi Utomo maupun SDI tidak dapat berkembang dan
mengalami kegagalan, hal ini karena lemahnya pengetahuan perkoperasian,
pengalaman berusaha, kejujuran dan kurangnya penelitian tentang bentuk
koperasi yang cocok diterapkan di Indonesia.
Upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan
rakyat Indonesia ternyata tidak sebatas pada bidang politik saja,tapi kesemua
bidang termasuk perkoperasian. Hal ini terbukti dengan adanya undang-undang
koperasi pada tahun 1915, yang disebut Verordening op de Cooperative
Vereenigingen yakni undang-undang tentang perkumpulan koperasi yang
berlaku untuk segala bangsa, jadi bukan khusus untuk Indonesia saja. Undang-
undang koperasi tersebut sama dengan undang-undang koperasi di Nederland
pada tahun 1876 (kemudian diubah pada tahun 1925), dengan perubahan ini maka
peraturan koperasi di indonesia juga diubah menjadi peraturan koperasi tahun
1933 LN nomor 108. Di samping itu pada tahun 1927 di Indonesia juga
mengeluarkan undang-undang nomor 23 tentang peraturan-peraturan koperasi,
namun pemerintah Belanda tidak mencabut undang-undang tersebut, sehingga
terjadi dualisme dalam bidang pembinaan perkoperasian di Indonesia.
ii
Meskipun kondisi undang-undang di indonesia demikian, pergerakan dan
upaya bangsa indonesia untuk melepaskan diri dari kesulitan ekonomi tidak
pernah berhenti, pada tahun 1929 Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di bawah
pimpinan Ir.Soekarno mengobarkan semangat berkoperasi kepada kalangan
pemuda. Pada periode ini sudah terdaftar 43 koperasi di Indonesia. Pada tahun
1930, dibentuk bagian urusan koperasi pada Kementrian Dalam
Negeri di mana tokoh yang terkenal masa itu adalah R.M.Margono
Djojohadikusumo. Lalu pada tahun 1939, dibentuk Jawatan Koperasi dan
Perdagangan Dalam Negeri oleh pemerintah. Dan pada tahun 1940, di Indonesia
sudah ada sekitar 656 koperasi, sebanyak 574 koperasi merupakan koperasi kredit
yang bergerak di pedesaan maupun di perkotaan.
Setelah itu pada tahun 1942, pada masa kedudukan jepang keadaan
perkoperasian di Indonesia mengalami kerugian yang besar bagi pertumbuhan
koperasi di Indonesia, hal ini disebabkan pemerintah jepang mencabut undang-
undang nomor 23 dan menggantikannya dengan kumini (koperasi model jepang)
yang hanya merupakan alat mereka untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-
barang kebutuhan jepang.
Koperasi pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949) Dalam
suasana perang, sambil bertempur mempertahankan kemerdekaan Pemerintah
Republik Indonesia dapat memnbenahi diri sehingga seluruh tugas-tugas
pemerintah dapat berjalan sebagaimana mestinya, termasuk juga tugas-tugas yang
di emban jawatan koperasi. Tentang Koperasi telah dengan jelas dicantumkan
i
pada pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang mulai berlaku secara resmi sejak
tanggal 18 Agustus 1945, terutama ayat 1 yang menjamin berlangsungnya
perkoperasian di negara kita dengan memainkan peranan yang penting dalam
mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia.
Semangat berkoperasi yang sesungguhnya telah luntur pada masa ini
karena tugas-tugas pelaksanaan kumiai (koperasi yang didirikan oleh
pemerintah jepang). Kemudian mulai timbul kembali pada saat bergeloranya
Semangat Nilai-nilai Perjuangan 45, dimana rakyat bahu-membahu bersama
pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Agar pengembangan
koperasi dapat berjalan dengan lancar maka pada bulan Desember 1946 oleh
pemerintah RI diadakan reorganisasi koperasi dan perdagangan dalam negeri
menjadi dua instansi yang terpisah dan berdiri sendiri. Koperasi dengan tugas-
tugas mengurus dan menangani pembinaan gerakan koperasi, sedangkan
perdagangan dengan tugas-tugas mengurus perdagangan.
Ketahanan rakyat Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah yang
dihadapi dengan semangat kekeluargaan, kegotong royongan untuk mencapai
masyarakat yang dapat meningkatkan taraf hidupnya telah mendorong lahirnya
berbagai jenis koperasi dengan pesat, koperasi pada kurun waktu ini merupakan
alat perjuangan dibidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bukti nya pada
tahun 1947 tercatat kurang lebih 2500 koperasi yang diawasi oleh pemerintah RI
namun pengawasannya kurang seksama sehingga ada yang mengatakan koperasi-
koperasi yang ada lebih banyak bersifat kuantitas daripada kualitas. Pergerakan
ii
koperasi di RI telah berhasil mewujudkan dua kegiatannya yang akan selau
tercatat dalam sejarah perkoperasian Indonesia yaitu :
1. Koperasi Desa
Gagasan tentang perlu dibentuknya koperasi di desadesa adalah
gagasan
dari Sir Horace Plunkett yang berkebangsaan Inggris sebelumnya beliau
mengembangkannya di India yang terkenal dengan Multy Purposes
Cooperative dan beliau berpendapat bahwa Dengan Koperasi Desa akan
tercapai pertanian yang lebih baik, usaha perdagangan yang lebih baik dan
kehidupan yang lebih baik (Better Farming, Better Business, and Better
Living) yang merupakan cikal-bakal terbentuknya KUD (Koperasi Unit
Desa) dimana dalam bentuk koperasi ini petani diharapkan hendaknya
bergabung agar dapat tercapainya peningkatan pendapatan untuk
memenuhi segala kebutuhan mereka baik untuk memproduksi atau
keperluan hidup agar tercapai kesejahteraan hidupnya.
Tugas dari Koperasi desa meliputi meningkatkan produksi,
pemasaran hasil produksi secara terpadu, dan mengusahakan kredit untuk
memperlancar usaha tani. Jika kita hubungkan dengan peranan KUD pada
waktu sekarang pada umumnya petani yang bergabung dalam KUD
tingkat kesejahteraan hidupnya adalah lebih baik karena KUD telah dapat
menimbulkan kegairahan kerja untuk meningkatkan produksi dan para
i
petani dibimbing untuk mengolah lebih lanjut hasil dari pertanian itu untuk
menjadi komoditi perdagangan yang harganya lebih tinggi.
2. Koperasi adalah Alat Pembangunan Ekonomi
Tanggal 11 Juli sampai dengan 14 Juli 1947 gerakan koperasi
Indonesia
menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Tasikmalaya. Pelaksanaan
kongres dan keputusankeputusan yang dihasilkannya telah memberi
warna, bahwa gerakan koperasi Indonesia merupakan alat perjuangan
dibidang ekonomi dan pembangunan untuk mencapai cita-cita
kemerdekaan, keputusannyakeputusan lainnya adalah:
1. Terwujudnya Kesepakatan untuk mendirikan SOKRI (sentral
Organisasi Koperasi Rakyat indonesia).
2. Ditetapkannya azas Koperasi Indonesia Berdasar atas azas
kekeluargaan dan gotong royong).
3. Ditetapkannya tanggal 12 Juli sebagai Hari koperasi Indonesia.
4. Diperluasnya pengertian dan Pendidikan tentang perkoperasian,
agar para anggotanya dapat lebih loyal terhadap koperasinya.
5. Peraturan koperasi Tahun 1949, nomor 179
ii
Undang-Undang/Peraturan Koperasi tahun 1927, Stbi.no.91 telah ditinjau
kembali ternyata masih banyak diantara ketentuan tersebut yang kurang cocok
dengan kepribadian bangsa Indonesia sehingga diadakan Peraturan Koperasi yang
baru yaitu, Peraturan 1949 nomor 179 yang menyatakan Koperasi merupakan
perkumpulan orang-orang atau badanbadan hukum Indonesia yang memberi
kebebasan kepada setiap orang atas dasar persamaan untuk menjadi anggota atau
dan menyatakan berhenti dari padanya, maksud utama mereka dalam wadah
koperasi ini yaitu memajukan tingkat kesejahteraan lahiriah para anggotannya
dengan melakukan usaha-usaha bersama di bidang perdagangan, usaha kerajinan,
pembelian/pengadaan barangbarang keperluan anggota, tanggung-menanggung
kerugian yang dideritanya, pemberian atau pengaturan pinjaman, pembentukan
koperasi harus diperkuat dengan akta (surat yang sah) dan harus didaftarkan serta
diumumkan menurut cara-cara yang telah ditentukan pemerintah. Ketahanan
rakyat indonesia dalam bidang koperasi telah menunjukkan keunggulan
bangsanya untuk mengatasi atau menanggulangi kesulitan ekonomi.
Koperasi pada Masa Pertumbuhan dan Perkembangan / Orde Lama (1950-
1959) Koperasi pada waktu itu merupakn organisasi pemerintah dibawah
kementrian Perdagangan dan Perindustrian, secara aktif melaksanakan tugasnya
sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan oleh kementriannya, yaitu
merealisasikan pembentukan kader-kader dan pendidikan perkoperasian bagi para
pegawainya dalam mengolah dan mengembangkan koperasi sebagai alat
perekonomian untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa indonesia. Ditekankan
bahwa koperasi adalah alat ekonomi yang tidak Profit undertaking melainkan
i
service undertaking, dan istilah andil diganti dengan Simpanan Pokok dan
pemupukan modal diperoleh dari simpanan wajib dan simpanan sukarela. Nama
Dr.Mohammad Hatta mungkin sudah tidak asing lagi, sebagai wakil Presiden atau
ahli ekonomi/koperasi tidak bisa dilupakan dari usaha meningkatkan
perkembangan koperasi tanah air demikan besar motivasi dan peranan beliau
terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan perkembangan perkoperasian di negara
kita.
Karya-karya tulisnya tentang perkoperasian telah cukup banyak beredar
dikalangan masyarakat yang merupakan sumbangan besar bagi umum dan para
pembutuh ilmu untuk meningkatkan teknik-teknik manajemen perkoperasian
menuju arah keberesan dan kelancaran berkoperasi. Dan pada waktu itu koperasi
tengah dalam keadaan penyempurnaan hingga pada saat sistem liberalisme masuk
dan berakar dalam masyarakat kita sehingga gerak langkah koperasi pun
terpengaruh. Dimana liberalisme sangat mengabaikan musyawarah dan mufakat
dan pengkotakkotakan dalam masyarakat yang sangat bertentangan dengan
gotong royong dan kekeluargaan yang menjadi kepribadian bangsa.
Pengaruhnya terhadap Koperasi di Indonesia :
1. Sering terjadinya penggatian kabinet sehingga kebijaksanaan dan
program-program kementriaan yang menangani urusan koperasi selalu
berubah-ubah.
2. Pergerakan Politik menjadi lebih banyak sehingga masing-masing
berusaha menarik masyarakat kedalam partainya tak jarang usaha-usaha
ii
nya menimbulkan persaingan dampaknya terhadap koperasi sangat terasa
karena keanggotaan koperasi yang tidak mengenal perbedaan
golongan,aliran,suku,agama menjadi terpengaruh oleh perbuatan para
pemimpin gerakan-gerakan politik. dan dalam rapat anggota musyawarah
dan mufakat mengalami gangguan.
Hal ini juga berdampak pada Undang-undang koperasi yang baru berkalikali
disusun dan disempurnakan oleh koperasi tetapi hingga tahun 1958 belum pernah
diajukan ke Parlemen sampai pada akhirnya berkat inisiatif Soemardi anggota
parlemen awal tahun berikutnya disahkan oleh parlemen dan terkenal sebagai
Undang-Undang Koperasi Tahun 1958 No.79. walaupun hanya membawa sedikit
perubahan yakni :
1. Pemberian peranan yang lebih banyak pada pemerintah dalm tugas
membimbing koperasi.
2. pengadaan Badan Musyawarah Koperasi.
3. Pemberian/Pengaturan sanksi yang menyalahgunakan nama koperasi.
4. Hilangnya dualisme pengelolaan koperasi dengan dicabutnya peraturan
koperasi tahun 1949, no.79 dan Undang-Undang koperasi tahun 1933,
no.108.
i
Ditinjau secara umum (makro) pertumbuhan dan pergerakan koperasi sejak tahun
1950-1958 mengalami beberapa kemajuan seperti:
a) Bidang pendidikan Koperasi
1. Peningkatan Refreshing courses bagi para karyawan koperasi.
2. pemberian kesempatan kepada petugas-petugas koperasi untuk
meningkatkan pengetahuan diluar negeri.
b) Perkembangan Fisik Koperasi
Mengalami perkembangan pesat dalam kuantitas dan kualitas
dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tentang pengertian koperasi
menurut uu koperasi tahun 1958 no.79 adalah sebagai berikut:
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badab-badan hukum yang tidak merupakan konsentrasi modal
dengan ketentuan yaitu: Berazas kekeluargaan (gotong royong).
Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan masyarakatnya dan
daerah bekerjanya.
c) Dengan Usaha
1. Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan secara
teratur.
2. Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi.
3. Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha lain dalam lapangan
ekonomi.
ii
Perkembangan Koperasi pada Masa Pemerintahan Orde Baru hingga Sekarang
Dibawah kepemimipinan Presiden Soeharto yang mendapat dukungan penuh dari
segenap rakyat yang pancasilais pemerintahan ini mengadakan pembersihan
keseluruh tubuh pemerintah termasuk badan-badan kemasyarakatan dan khusus
koperasi diadakan pula perubahan-perubahan untuk mengembalikan fungsi dan
hakiki dari gerakan koperasi Indonesia. Pembuatan kembali kebijaksanaan baru
yang memberikan kebebasan kembali kepada gerakan koperasi agar bekerja sesui
dengan azas-azas nya yaitu :
1. Memupuk dan menghidupkan kembali dasar-dasar demokrasi Pancasila.
2. Memupuk dan menghidupkan kembali pengertian bahwa koperasi harus
memiliki dasar Swadaya untuk mencapai tujan yang mulia. Menyusun
secara berangsur-angsur peraturan sebijaksana mungkin untuk
pengamanan azas-azas dan dasar koperasi yang lebih bersifat dorongan
dari pada mengekang.
3. Menyiapkan Undang-Undang koperasi baru sebagao pengganti UU
koperasi no.14 tahun 1965 karena telah menyelewengkan azas-azas dan
sendi-sendi koperasi dari kemurniannya.
Dan Pada tanggal 12 Juli 1984 diresmikan oleh Presiden Soeharto tentang
berdirinya Institut koperasi Indonesia di Jatinangor.
Tampilan orde baru dalam memimpin negeri ini membuka peluang dan
cakrawala baru bagi pertumbuhan dan perkembangan perkoperasian di Indonesia,
i
dibawah kepemimpinan Jenderal Soeharto. Ketetapan MPRS no.XXIII
membebaskan gerakan koperasi dalam berkiprah.
Berikut beberapa kejadian perkembangan koperasi di Indonesia pada zaman orde
baru hingga sekarang:
1. Pada tanggal 18 Desember 1967, Presiden Soeharto mengesahkan
Undang-Undang Koperasi no.12 tahun 1967 sebagai pengganti Undang-
Undang no.14 tahun 1965.
2. Pada tahun 1969, disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan
Gerakan Koperasi Indonesia (GERKOPIN).
3. Pada tanggal 9 Februari 1970, dibubarkannya GERKOPIN dan sebagai
penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
4. Pada tanggal 21 Oktober 1992, disahkan Undang-Undang no.25 tahun
1992 tentang perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang
kokoh bagi koperasi Indonesia.
5. Pada tahun 2012, disahkan Undang-Undang no 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian di Indonesia. Undang-Undang ini merupakan hasil revisi
Undang-Undang no 25 tahun 1992 yang dianggap sudah tidak terlalu
cocok dengan perkembangan di Indonesia saat ini.
6. Era tahun 2000an hingga sekarang perkembangan koperasi di Indonesia
cenderung jalan di tempat.
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah suatu kumpulan orang orang yang memiliki tujuan yang
sama dengan cara bekerja sama dengan membentuk organisasi tujuannya untuk
mensejahtrakan para anggotanya.
Sejarah dan perkembangan koperasi di Indonesia mengalami proses dan
sistem pelaksanaan yang berbeda-beda sesuai dengan masa pemerintahan yang
ada di Indonesia dimulai dari masa sebelum kemerdekaan, masa mempertahankan
kemerdekaan, masa orde lama dan masa orde baru hingga sekarang.
Koperasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di awal
kemerdekaan tetapi seiring masuknya liberalisme koperasi pun mengalami
penurunan kemajuan bahkan untuk saat ini koperasi cenderung jalan di tempat
atau tidak berkembang.
3.2 Saran
Sesuai dengan upaya dan kerja keras segenap aspek masyarakat dan
pemerintah pada masa ini jumlah koperasi berkembang baik dari segi kuantitas
maupun kualitas dan mencapai keberhasilan di berbagai sektor seperti KUD
(koperasi unit desa) sebagai penjelmaan Koperasi pertanian dan koperasi pedesaan
i
yang serba guna dan efektif dalam pembangunan masyarakat pedesaan yang harus
lebih dikembangkan tingkat-tingkat usahanya.
Akan tetapi didalam semua keberhasilankeberhasilan tersebut ternyata
masih ada masalah-masalah yang dihadapi dan perlu untuk diperhatikan lebih
lanjut seperti halnya masalah.
1. Masalah Manajemen
2. Kekurangan Modal & pemupukan Modal.
3. Pemasaran dan peningkatan mutu Produk.
4. Pengawasan terhadap Koperasi
ii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. 2012. Perkembangan Koperasi Indonesia. http://wawanhariskurnia
blogspot.com/2012/12/perkembangan-koperasi-indonesia-dari.html.
Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.
Anonim B. 2012. Makalah Perkembangan Koperasi. http://selviadevy.blogspot
com/2012/11/makalah-perkembangan-koperasi-di.html. Diakses pada
tanggal 3 Maret 2014.
Anonim C. 2013. Sejarah dan Perkembangan Koperasi. http://afifalamsyah
blogspot.com/2013/01/sejarah-perkembangan-koperasi-di.html. Diakses
pada tanggal 3 Maret 2014.
Koperasi.http://id.wikipedia.org/wiki
pengertian-konsep-aliran-sejarah http://soktaviani.blogspot.com/2011/10
sejarah-koperasi-dunia-dan-indonesia.
http://alexandercharliethings.blogspot.com/2011/10//
Top Related