RINGKASAN
NASKAH BAHAN AJAR/NASKAH TUTORIAL
BIOKIMIA KLINIS
o
l
e
h
Dr. M. Yanis Musdja, M.Sc
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2021
2
KATA PENGANTAR
Biokimia Klinis adalah merupakan cabang ilmu dalam ilmu biomedis dan sangat
bermanfaat untuk pengembangan obat, melakukan diagnosis dan terapi penyakit.
Ilmu Biokimia Klinis adalah ilmu yang mempelajari berbagai upaya agar senyawa-
senyawa kimia dalam tubuh berada dalam keadaan seimbang (Homeostasis). Tubuh dikatakan
sakit bila senyawa-senyawa kimia dalam tubuh terganggu keseimbangannya, gangguan
keseimbangan ini dapat berupa rendah atau tingginya kadar suaatu senyawa kimia dalam tubuh.
Al Quran selalu mengingatkan kepada kita untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang seimbang, dalam Al Al Quran ada sekitar 7 kali disebutkan oleh Allah dengan
kalimat KULLU WASROBUWALATUSRIFU. TERJEMAHANNYA: MAKANLAH KAMU
DAN MINUMLAH KAMU TAPI JANGAN BERLEBIHAN. Tujuan dari perintah Allah SWT
ini salah satunya adalah untuk menjaga keseimbangan senyawa kimia dalam tubuh.
Adakalanya manusia tidak dapat mengatur keseimbangan senyawa kimia dalam
tubuhnya hanya dengan mengatur makanan dan minuman, namun dalam ajaran Islam ada lagi
hal yang sangat bagus untuk mengatur keseimbangan senyawa kimia dalam tubuh, yakni
dengan ibadah puasa. Pada dasarnya apa saja didunia ini menuju kepada keseimbangan dan
keseimbangan dalam tubuh akan lebih cepat dicapai apabila tidak ada asupan makanan dari
saluran pencernaan, karena itu ibadah puasa sangat besar perannya dalam mengatur
keseimbangan senyawa kimia tubu. Di dalam tubuh organ hipotalamus di otak adalah organ
utama untuk mengatur keseimbangan dalam tubuh, karena organ ini adalah organ yang bekerja
mengatur produksi enzim dan hormone, dimana untuk mengatur keseimbangan senyawa kimia
dalam tubuh diatur oleh enzim dan hormone, karena kerja senyawa ini adalah sebagai
biokatalisator dari berbagai macam reaksi kimia.
Pusat emosi manusia juga berada di organ hipotalamus, oleh karena itu produksi enzim
dan hormone sangat dipengaruhi oleh emosi seseorang, sedangkan emosi yang stabil dan
terkendali akan membuat keseimbangan senyawa kimia dalam tubuh terjaga dengan baik.
Oleh karena itu penyakit fisik bisa disebabkan oleh gangguan pikiran dan disebut
dengan istilah Psikosomatik.
Disisi lain disebutkan dalam Al Quran bahwa hanya dengan berzikirlah hati menjadi
tentram. Oleh karena itu orang yang melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan meninggalkan
apa-apa yang dilarang oleh Islam, maka orang tersebut telah melaksanakan konsep dasar ilmu
biokimia klinis dan beruntunglah orang yang bisa mengamalkannya karena akan bisa hidup
dengan sehat dan memperolah pahala dari Allah SWT.
3
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Depan 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Deskripsi Mata Kuliah 4
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 5
BAB 1 Pendahuluan 7
BAB 2 Tujuan Pembelajaran 8
Daftar Referensi 9
BAB 3 Pengatar Biokimia Klinis 10
BAB 4 Biokimia Gizi dan makanan dan obat I 11
BAB 5 Biokimia Gizi dan makanan dan obat II 12
BAB 6 Struktur Fungsi Protein Serta enzim I 13
BAB 7 Struktur Fungsi Protein Serta enzim II 14
BAB 8 Bioenergetika dan metabolisme karbohidrat serta lipid I 15
BAB 9 Bioenergetika dan metabolisme karbohidrat serta lipid II 16
BAB 10 Ujian Tengah Semester 17
BAB 11 Administrasi Apotek, IFRS dan Industri 18
BAB 12 Bioenergetika dan metabolisme karbohidrat serta lipid IV 19
BAB 13 Metabolisme protein & asam amino 20
BAB 14 Struktur, fungsi, & replikasi makromolekul pembawa
informasi I
21
BAB 15 Struktur, fungsi, & replikasi makromolekul pembawa
informasi II
22
BAB 16 Biokimia komunikasi ekstraselular & intraselular I 23
BAB 17 Biokimia komunikasi ekstraselular & intraselular II 24
BAB 18 Ujian Akhir Semester 25
Lampiran Format Penilaian 22
Lampiran Bidoata Pengusul 23
Lampiran Surat Pernyataan Pengusul 24
Tentang Penulis 29
4
DESKRIPSI MATA KULIAH
Hal-hal pokok yang dipelajari pada Biokimia Klinis I adalah : Komponen-komponen
Kimia Tubuh, Sistem Homeostasis dan asupan makanan, Pengaruh Obat terhadap Homeotasis,
Struktur fungsi protein serta enzim, Bioenergetika dan metabolisme karbohidrat serta lipid,
Metabolisme Protein dan asam amino, struktur fungsi & replikasi makromolekul pembawa
informasi biokimia komunikasi ekstraselluler intra selluler
METODE PEMBELAJARAN: Pembelajaran berpusat pada mahasiswa secara aktif
melalui Ceramah Diskusi , penugasan individu dan studi kasus.
5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
Capaian Bahan Kajian Metode Wak Kriteria Penilaian & Bobot Ref
Pembelajaran (Materia Pembela- tu Indikator Penilaian Peni- No. Ajar Pokok jaran Me laian
Bahasan) nit
1. Mahasiswa mampu
menjelaskan arti
penting Biokimia dalam farmasi
Pengatar
Biokimia
Ceramah
Diskusi ,
penugasan individu
100 Peran homeostasis
untuk sehat dan obat
dapat membuat tubuh menjadi Homeostasis
8% 1, 4, 5, 7
2 Mahasiswa mampu
menjelaskan gizi
baik sangat baik untuk kesehatan
Biokimia
Gizi I
Ceramah
Diskusi ,
penugasan individu
100 Komposisi senyawa gizi
menurut Biokimia da
obat dapat mengobati akibat gizi buruk
8% 1, 2, 7
3 Mahasiswa mampu
menjelaskan ada
interaksi obat dengan makanan
Biokimia
Gizi II
Ceramah
Diskusi ,
penugasan individu
100 Efek buruk interaksi
obat dengan makanan
dan jenis-jenisnya
7% 1, 2, 7
4 Mahasiswa mampu
menjelaskan
berbagai struktur
protein
Struktur
Fungsi
Protein Serta
enzim I
Ceramah
penugasan
individu
Studi Kasus
100 Peran asam amino
esensial dan non
esensial dan obat untuk
kesehatan
7% 1, 2
5 Mahasiswa mampu
menjelaskan fungsi
protein dan enzim
dalam pengobatan
Struktur
Fungsi
Protein Serta
enzim II
Ceramah
penugasan
individu
Studi Kasus
100 Peran protein dan enzim
dalam metabolism dan
peran obat utk
metabolisme
7% 1, 2, 7
6 Mahasiswa mampu
menjelaskan peran
ATP sebagai
sumber energi
Bioenergeti-
ka dan
metabolisme
karbohidrat
Ceramah
Diskusi ,
penugasan
individu
Studi Kasus
100 Peran Siklus Krebs
sebagai sumber energi
tubuh pada mitokondria
dan car membangun
7% 1, 2, 3, 7
tubuh untuk serta lipid I mitokondria agar tubuh
melangsungkan bisa sehat
berbagai
metabolism
7 Mahasiswa mampu
menjelaskan peran
Bioenergeti-
ka dan Ceramah Diskusi ,
100 Peran lemak sebagai
sumber energi setelah 7% 1,
2, lemak sebagai
sumber energi
setelah karbohidrat, disisi lain lemak
metabolisme
karbohidrat
serta lipid II
penugasan
individu
Studi Kasus
karbohidrat, disisi lain
lemak diperlukan untuk
menyimpan vitamin larut lemak dan obat-
3, 7
diperlukan untuk obat tertentu dalam
menyimpan vitamin tubuh dan proses
larut lemak dan biokimia lemat untuk
obat-obat tertentu sumber energi
dalam tubuh
8 Ujian
Tengah
Semester
Pilihan
Ganda
Essay
Tugas
100
9 Mahasiswa mampu menjelaskan proses
Bioenergeti- ka dan
Ceramah Diskusi ,
100 Kapan terjadi Gluconeogenesis dan
7% 1, 2,
Gluconeogenesis dan Pengontrolan
metabolisme penugasan manfaat serta 3, 7
6
Kadar Glukosa
Darah.
karbohidrat
serta lipid III individu
Studi Kasus
kerugiannya untuk
tubuh
10 Mahasiswa mampu
menjelaskan
metabolisme
Asilgliserol dan
Sfingolipid,
pengangkutan dan
penyimpanan Lipid,
Bioenergeti-
ka dan
metabolisme
karbohidrat
serta lipid IV
Ceramah
Diskusi ,
penugasan
individu
Studi Kasus
100 Peran metabolisme
Asilgliserol dan
Sfingolipid untuk tubuh
dan proses
pengangkutan dan
penyimpanan Lipid,
7% 1, 2, 3, 7
11 Mahasiswa mampu
menjelaskan proses
Metabolis-
me protein & Ceramah penugasan
100 Bagaimana proses
biosintesis Asam Amino 7% 1,
2, biosintesis Asam
Amino yang Secara
Nutrisi Nonesensial
asam amino individu
Studi Kasus
esensial dan non
esensial dan apa saja
asam aminonya
3, 6, 7
12 Mahasiswa mampu
menjelaskan
Struktur,
fungsi, &
Ceramah
Diskusi ,
penugasan
individu
Studi Kasus
100 Apa peran metabolisme
Nukleotida Purin dan 7% 1,
2, 3, 6, 7
metabolisme replikasi Pirimidin, Struktur dan
Nukleotida Purin makromol- Fungsi Asam
dan Pirimidin, kul pembawa Nukleat,untuk kesehatan
Struktur dan Fungsi informasi I
Asam Nukleat,
13 Mahasiswa mampu
menjelaskan
Struktur,
fungsi, &
Ceramah
Diskusi ,
100 Bagaimana sintesis,
Pemrosesan dan 7% 1,
2, sintesis,
Pemrosesan dan
Modifikasi RNA,
Sintesis Protein dan
replikasi makromole-
kul pembawa
informasi II
penugasan
individu
Studi Kasus
Modifikasi RNA, Sintesis Protein dan
Kode Genetik, Regulasi
Ekspresi gen pada sel
3, 6, 7
Kode Genetik,
Regulasi Ekspresi
gen
14 Mahasiswa mampu
menjelaskan
Biokimia
komunikasi
Ceramah Diskusi ,
100 Apa saja peran dan
fungsi serta Struktur 7% 1,
2, Struktur Membran
dan Fungsinya,
ekstraselular
& intraselu-
lar I
penugasan
individu
Studi Kasus
Membran dan organel
sel 3,
6, 7
15 Mahasiswa mampu
menjelaskan peran
Biokimia
komunikasi Pilihan
Ganda
100 Bagaimana efek
kekurangan dan 7% 1,
2, Hormon Korteks
Adrenal, Medulla
Adrenal, Gonad,
dan Pankreas
ekstraselular
&
intraselular II
Essay
Tagus
kelebihan Hormon Korteks Adrenal,
Medulla Adrenal,
Gonad, dan Pankreas
3, 6, 7
16 Evaluasi Nilai Ujian Ahkir
semester 100
7
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan pemberian obat dari sisi biokimia klinis adalah untuk mengembalikan
keseimbangan senyawa kimia tubuh menuju seimbang (Homeostasis).
Gangguan keseimbangan dalam tubuh dapat disebabkan terutama oleh Stres atau orang
yang tidak memahami makna rukun iman yang ke enam (6) dengan penuh ikhlas dan tawaduk.
Disamping itu gangguan senyawa kimia dalam tubuh juga dapat disebabkan oleh
kelebihan atau kekurangan makanan dan karena penyakit tertentu. Pada penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, parasit, fungi dan virus, kebanyakan mereka mengeluarkan senyawa
senobiotik atau senyawa yang asing bagi tubuh. Senyawa senobiotik ini akan mengganggu
metabolisme tubuh dari kondisi seimbang (homeostasis), karena itu untuk mengembalikannya
kekondisi homeostasis diperlukan obat.
Bila ditilik dari hal diatas maka untuk membuat tubuh menjadi sehat atau senyawa kimia
tubuh berada dalam keadaan seimbang (homeostasis) paling sedikit diperlukan 3 hal utama,
yakni emosi yang terkontrol sehingga menghasilkan jiwa yang tenang, makanan yang cukup
dan seimbang serta obat-obat untuk mempercepat terwujudnya kondisi homeostasis. Kesemua
ini telah diingatkan kepada orang-orang yang beriman oleh Allah SWT baik di dalam melalui
firmannya yang tertulis dalam Al Quran maupun lewat hadist-hadist yang disabdakan oleh
Rasulullah Muhammad SAW. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran hanya dengan
berzirlah hati menjadi tentram. Kemudian untuk mengkonsumsi makanan disebut berulang kali
dalam Al Quran, dengan KULLU WASROBU WALATUSRIFU, yang artinya “makanlah
kamu dan minumlah kamu tapi jangan berlebihan”. Pada Hadist Rasullullah Muhammad SAW
disebutkan: “ Apabila anaka bani Adam makan maka hendaklah dia mengisi lambungnya
sepertiga (1/3) dengan makanan padat, sepertiga (1/3) dengan minuman dan sepertiga(1/3) lagi
dengan udara. Kemudian pada Hadist yang lain Rasulullah SAW mengingatkan, “ Apabila
kamu sakit berobatlah, karena Allah menurunkan penyakit dan juga menyediakan obatnya”
Oleh karena dalam pelajaran biokimia klinis akan banyak dibahas efek buruk jiwa resah
terhadap gangguan kimia tubuh dan efek baik atau positif bila seseorang bisa mengontrol
emosinya dengan baik. Hal ini dikaitkan dengan fungsi hormone dan enzim dalam tubuh,
sebagai senyawa kimia utama yang dihsilkan oleh kelenjer hipotalamus untuk mengaur kondisi
homestasis senyawa kimia tubuh.
8
BAB 2
KULIAH BIOKIMIA KLINIS
Tujuan Pembelajaran:
Untuk mengetahui tentang mekanisme biokimia pada tubuh yang sehat dan tubuh yang
sakit yang disebabkan karena perubahan struktur dan fungsi dari sel dan jaringan tubuh
termasuk yang disebabkan oleh gangguan homeostasis atau agent-agent lainnya yang berasal
dari luar tubuh.
Kegiatan Belajar:
Pembelajaran berpusat pada mahasiswa secara aktif melalui Ceramah Diskusi ,
penugasan individu dan studi kasus.
Kompetensi Umum:
Mahasiswa sudah memiliki ketrampilan dalam melaksanakan proses manajemen dan
kepemiminan yang efektif dan efisien dalam pekerjaan kefarmasian dalam rangka pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi klien / masyarakat yang membutuhkan.
Evaluasi:
Nilai Tugas
Keaktifan bertanya
Kemampuan menjawab Pertanyaan dosen
Hasil kerja mandiri
Hasil Kerja kelompok
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Daftar Referensi:
1. Robert K Murray, Biokimia Harper, , at all Edisi 25 Penerbit EGC
2. Montgomery, Conway, Spector, Biokimia; Berorientsi pada kasus klinik, ed V, penerbit
Binarupa Aksara.
3. Murray RK, at all, Biokimia, EGC Jakarta
4. Dorothy E. Schum, Intisari Biokimia, Binarupa Aksara
5. Davis SP, Prinsip-prinsip Biokimia,
6. Bruce Albert, at all Biologi Molekuler Sel,
7. Dawn B. Marks, PhD, Allan D. Marks, MD; Colleen M. Smith, PhD, Biokimia kedokteran
dasar, Sebuah Pendekatan Klinis, Penerbit EGC.
9
BAB 3
KULIAH KESATU
Pengatar Biokimia dan Homeostasis
Tubuh kita merupakan suatu sistem yang terorganisir dan memiliki sistem pengaturan yang
selalu saling berkoordinasi untuk mempertahankan kondisi tubuh agar selalu dalam keadaan
stabil secara fisiologi. Jika terjadi gangguan secara fisiologi maka tubuh akan selalu merespon
dan berusaha untuk dapat mengembalikan ke keaadaan normal melalui suatu mekanisme umpan
balik negatif dan positif. Sebagai contoh jika tekanan darah kita turun, maka reseptor sensorik
akan mengirimkan sinyal ke pusat kontrol di otak. Pusat kontrol ini akan mengirikan sinyal
saraf ke dinding arteri untuk berkontriksi. Ketika tekanan darah naik sistem ini diaktivasi.
Konsep ini dikenal dengan istilah homeostasis.
HOMEOSTASIS
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut sebagai
lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati. Oleh karena
itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan oksigen dan karbon
dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif dipertahankan dalam batas
fisiologi yang sempit.
Kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan keadaan di dalam tubuh yang relatif
konstan disebut homeostatis. Homeostatis (homeo artinya “yang sama”; statis artinya “berdiri
atau diam”). Istilah homeostatis diperkenalkan pertama kali oleh W.B.Cannon untuk
menjelaskan berbagai proses fisiologik yang berfungsi untuk memulihkan keadaan normal
setelah terjadi gangguan. Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya
akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan
dengan baik. Ini tidak dapat dikatakan bahwa lingkungan internal bersifat tetap dan tidak
berubah. Tubuh selalu dihadapkan dengan perubahan lingkungan eksternal serta kegiatan dan
aktivitas yang terjadi di dalam tubuh yang dapat merubah keseimbangan dari beberapa varibel
penting. Sebagai contoh, sebagian besar reaksi metabolik di dalam sel kita membutuhkan
oksigen dan glukosa. Senyawa ini kemudian harus diganti. Selain itu, reaksi ini menghasilkan
limbah metabolik termasuk karbondioksida dan urea yang kemudian harus dikeluarkan dari
tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan bahwa lingkungan internal dalam keadaan dinamis
yang stabil, yang terus berubah, tetapi dimana kondisi optimal dipertahankan secara fisiologis.
Obat dapat mengembalikan gangguan homestasis dalam tubuh.
.
10
BAB 4
KULIAH KEDUA
POKOK BAHASAN : BIOKIMIA MAKANAN DAN GIZI DAN OBAT I
Gizi atau makanan di perlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh termasuk
pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat kerja atau kegiatan fisik. Gizi
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kesegaran jasmani.
Keadaan gizi dikatakan baik atau normal apabila terdapat keseimbangan antara kebutuhan
hidup terhadap zat-zat gizi dengan makanan yang dikonsumsi, maksudnya jumlah energi dan
zat gizi yang dikonsumsi tubuh sama dengan yang dibutuhkan oleh tubuh serta sama dengan
energi yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Setiap hari, disadari ataupun tidak kita tidak pernah bisa lepas dari zat gizi. Hal itu disebabkan
karena setiap hari kita memerlukan makanan yang merupakan sumber zat gizi. Setiap kali kita
merasakan lapar, pada saat itu kita memerlukan makanan untuk menghilangkan rasa lapar.
Hampir setiap orang tahu pentingnya makanan bagi tubuh, tetapi pernahkah Anda memikirkan
zat-zat apa yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi serta bagaimana peranannya
dalam menjaga kelangsungan fungsi tubuh Anda? Masih banyak orang yang belum mengerti
dan mengenal komponenkomponen zat gizi serta kepentingannya bagi kesehatan tubuh.
Setiap komponen zat gizi memiliki peran masing-masing bagi kelangsungan fungsi tubuh.
Demi dapat memenuhi kebutuhan tersebut, seharusnya kita mampu mengenal jenis-jenis zat
gizi yang diperlukan sehingga kita dapat mengonsumsi makanan secara tepat. Oleh karena itu,
melalui paper ini penulis akan memaparkan materi mengenai konsep dasar ilmu gizi.
PENGERTIAN ILMU GIZI
1. Ilmu gizi (nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa
Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan
di sisi lain dengan tubuh manusia.
2. Ilmu gizi adalah ilmu yang menganalisis pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap
organisme hidup.
3. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pangan yang
dikonsumsinya, serta pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan (psikis) dan kehidupan
sosialnya, yang meliputi juga aspek fisiologis dan biokimia.
11
BAB 5
KULIAH KETIGA
POKOK BAHASAN : BIOKIMIA MAKANAN DAN GIZI DAN OBAT II
Gizi yang dibutuhkan seseorang terdiri dari zat gizi makro dan zat gizi mikro. Yang
termasuk kelompok zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak dan protein, selain itu air juga
termasuk bagian dari zat gizi makro karena air juga dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
dibandingkan zat gizi lainnya, sedangkan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral
1. Zat Gizi Makro
a. Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen(O). Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang. Pada tumbuhan
sintesis CO2 + H2O akan menghasilkan amilum / Ilmu Gizi 6 selulosa melalui proses
fotosintesis. Banyak sekali makanan yang kita makan sehari-hari adalah sumber
karbohidrat seperti : nasi/ beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang,
dan beberapa buah-buahan lainnya.
b. Protein
Protein adalah suatu zat yang dalam susunan kimiawinya terdiri dari unsur Oksigen
(O), Karbon (C), Hidrogen (H) dan Nitrogen (N) serta kadang-kadang mengandung sulfur
(S) dan Posfor (P) yang membentuk unit-unit asam amino. Asam amino essensial ada
sembilan jenis yang diperlukan manusia untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh, yaitu : leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, histidin.
Sedangakan asam amino non essensial ada sebelas jenis, dan masih dibagi menjadi dua, yaitu
asam amino essensial bersyarat dan asam amino yang benar-benar tidak essensial,
diantaranya : prolin, serin, arginin, tirosin, sistein, glisin, alanin, asam glutamate, glutamine,
asam aspartat, dan asparagin.
c. Lemak
Lemak terdiri dari: asam lemak (fatty acid) dan gliserol. Satu molekul gliserol + 3
mol asam lemak akan menghasilkan 1 molekul trigliserida/lemak + air. Bila atom C yang
berikatan tunggal disebut lemak jenuh (asam palmitat, stearat dalam gajih). Atom C yang
berikatan ganda disebut asam lemak tak jenuh tunggal (asam oleat pada minyak Zaitun)
dan tak jenuh ganda (asam Linoleat pada minyak kedelei dan jagung). Proses hidrogenasi
adalah perubahan lemak dari tak jenuh menjadi jenuh, contoh produksi margarin dari
proses hidrogenasi minyak kelapa sawit, minyak jagung, dan kedelei. Ransiditas (sifat 28
12
tengik) disebabkan oleh pembebasan asam lemak bebas yang memiliki bau tak enak, akibat
terpaparnya lemak oleh oksigen di udara. Vitamin E merupakan nutrien penting untuk
mencegah oksidasi tersebut. Lemak tak jenuh akan lebih mudah teoksidasi yang
menyebabkan tengik. Asam lemak essensial merupakan asam lemak yang diperlukan dan
tidak dapat disintesa oleh tubuh, antara lain asam linoleat, linolenat, dan arakidonat.
Lemak nabati (mengandung asam lemak tak jenuh titik cair) contoh: kacang tanah, biji
jagung, biji kapas, kelapa. Lemak hewani (mengandung asam lemak jenuh, rantai karbon
panjang) contoh: babi, sapi, kambing, ayam, telur.
Lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak yaitu A, D, E, K. Sebagai
pelumas, lemak membantu menge-luarkan sisa makanan. Menghemat protein. Lemak
menghemat penggu-naan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan
sebagai sumber energi. Pelindung organ. Lapisan lemak yang menyelubungi organ seperti
jantung, hati dan ginjal membantu 30 menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya
dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain. Memelihara suhu tubuh. Lapisan lemak
dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat
dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
d. Air
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, 55-60% dari berat badan orang
dewasa atau 75% pada bayi merapan cairan tubuh. Semakin bertambah umur cairan tubuh
semakin berkurang, dan cairan tubuh laki-laki lebih banyak dari wanita karena kandungan
otot tubuh lebih banyak begitu juga dengan atlet. Cairan tubuh merupakan media semua
reaksi kimia di dalam sel. Cairan tubuh terdiri dari cairan intraseluler dan cairan ekstra
selular.
2. Zat Gizi Mikro
a. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan
terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini
merupakan zat-zat organik yang dalam jumlah kecil ditemukan pada berbagai macam
makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi .
b. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan . Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
13
BAB 6
KULIAH KEEMPAT
POKOK BAHASAN : STRUKTUR FUNGSI PROTEIN SERTA ENZIM I
Protein adalah salah satu kelompok bahan makronutrien. Dibandingkan dengan bahan
makronutrien lain (lemak dan karbohidrat) protein berperan lebih penting dalam pembentukan
biomolekul daripada perannya sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah
strukturnya mengandung N, di samping C,H,O, dan S. Protein merupakan makromolekul
terbanyak dalam sel (hampir setengah berat keringnya).
Protein juga merupakan polimer asam amino yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptida
berbobot molekul tinggi. Protein sederhana hanya mengandung asam-asam amino sedangkan
protein kompleks mengandung bahan tambahan bukan asam amino seperti pada protein heme,
glikoprotein, dan lipoprotein.
STRUKTUR PROTEIN
Protein dapat didefi nisikan sebagai senyawa makromolekul polipeptida yang berbobot molekul
tinggi dan tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Di alam
dapat dijumpai beratus-ratus macam asam amino, namun hingga saat ini diketahui bahwa pada
dasarnya protein tersusun hanya 20-21 macam asam amino yang khas; Kecuali prolin dan
hidroksiprolin, semua asam amino pembangun protein memiliki satu gugus pada atom C primer
berdampingan dengan salah satu gugus karboksi, dikenal sebagai asam amino-α.
Selain itu tiap asam amino mempunyai gugus R yang berbeda dan khas yang menyebabkan
sifat-sifat unik bagi asam amino disajikan tabel 4 disini memperlihatkan asam-asam amino
pembangun struktural yang umumnya dijumpai lengkap denganstruktur molekulnya.
Di dalam molekul protein asam amino dihubungkan satu sama lain oleh ikatan peptida yaitu
ikatan yang terbentuk antara gugus amin asam amino satu dengan gugus karboksil unit asam
amino.Kalau jumlah struktur, dan susunansemuanya residu asam amino dalam sebuah
polipeptida diketahui, struktur primier polipeptida tersebut terlihat jelas.
14
BAB 7
KULIAH KELIMA
POKOK BAHASAN : STRUKTUR FUNGSI PROTEIN SERTA ENZIM II
Protein dapat dipilahkan menurut fungsi biologisnya misalnya sebagai protein struktural,
katalitik, ataupun protein transport YAKNI:
Protein katalitik (Enzim) yang merupakan mayoritas jenis-jenis proein, dengan sendirinya
dipilah berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisis olehnya. Selain penggolongannya, diklasifi
kasikan pula berdasarkan komposisi zat-zat yang menyusunnya. Dalam hal ini protein di
bedakan atas protein sedarhana danprotein majemuk. Hidrolisis protein sederhana akan
menghasilkan asam amino-alfa, sedangkan dari protein majemuk selain asam amino juga
Asam-asam Amino yang diperlukan Manusia
Asam Amino Esensial Asam Amino Nonesensial
Arginin
Histidin
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Treonin
Triptopan
Valin
Alanin
Asparagin
Sistein
Glutamat
Glutamin
Glisin
Hidrosipolin
Glisin
Hidrosipolin
Prolin
Serin
Tirosin
15
BAB 8
KULIAH KEENAM
POKOK BAHASAN : METABOLISME KARBOHIDRAT SERTA LIPID I
Karbohidrat (hidrat-arang) tersebar luas di dalam tumbuhan, hewan, serta unsur
maknan. Senyawa ini memegang peranan penting baik sebagai pembentuk maupun untuk
metabolisma. Sebagai contoh, glukosa di dalam tumbuhan disintesis dari karbon dioksida serta
air melalui fotosintesis; Dan disimpan sebagai pati atau diubah menjadi selulosa yang
merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat mensitesis sebagian karbohidrat dari lemak atau
protein yang terdapat dalam jaringan tubuhnya. Lemak dan protein ini berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Pengetahuan tentang struktur dan sifat-sifat karbohidrat mempunyai makna penting
untuk memahami peranannya dalam pengelolahan berbagai fungsi tubuh mammalia.(Murray,
2003)
Glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting,karena karbohidrat diubah menjadi
glukosa dan dari glukosa semua karbohidrat lainnya di dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa
termasuk jenis prekusor untuk jenisjenis karbohidrat lain yang mempunyai fungsi spesifik,
misalnya glikogen untuk cadangan energi, ribosa untuk struktur asam nukleat, galaktosa di
dalam laktosa susu, dan di dalam senyawa-senyawa lipid kompleks pada syaraf otak
(glikoprotein dan proteoglikan jaringan sendi). Kelainan yang berhubungan dengan karbohidrat
mencakup penyakit diabetes melitus, galaktosemia, glikogen storage diseses dan intoleransi
susu.(Lehninger,1999)
Secara garis besarkarbohirat dapat diklasifi kasikan menjadi 4 golongan utama yaitu :
Monosakarida merupakan bentuk karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana lagi. Bentuk ini juga dapat dibagi lagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa
ataupun oktasa menurut jumlah atom yang dimilikinya, dan sebagai aldose ataukah keton yang
ada, tergantung apakah gugus aldehid ataukah keton.
Klasifi kasi berikutnya adalah Disakarida yang bila dihidrolisis menghasilkan 2 molekul
monosakarifda yang sama atau berbeda. Contohnya Sukrosa terdapat pada tanaman (glukosa &
fruktosa). Laktosa terdapat di susu (Glukosa & galaktosa) dan maltosa terdapat di air liur
(glukosa dan glukosa), disusul dengan oligosakarida menghasilkan 3 – 6 unit monosakarida
pada hidrolisis contohnya maltotriosa. Dan yang terakhir adalah polisakarida menghasilkan
lebih dari 6-molekul monosakarida pada hidrolisis contoh pati & glikogen
16
BAB 9
KULIAH KETUJUH
POKOK BAHASAN : METABOLISME KARBOHIDRAT SERTA LIPID II
Lemak adalah suatu kelompok senyawa heterogeny yang berhubungan dengan asam
lemak, baik secara aktual maupun potensial. Mereka memiliki sifat yang sama, yaitu: (1) relatif
tidak larut dalam air. (2) Larut dalam pelarut nonpolar seperti. eter, kloroform dan benzen.
Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efi sien-baik secara langsung
maupun secara potensial, bila disimpan di dalam jaringa lemak. Lemak juga merupakan bahan
penyekat dalam jaringansubkutan dan sekitar organ-organ tertentu. Kadar lemak jaringan syaraf
sangat tinggi. Gabungan antara lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur sel dan dalam
mitokondria didalam sitoplasma dan juga berfungsi sebagi alat transport lipid dalam darah.
Klasifi kasi lemak yang dikemukakan oleh Bloor :
A. Lipid sedarhana: ester asam, lemak dengan berbagaialkohol.
1. Lemak-Senyawa ester asam lemak dengan gliserol. Lemak yang berada dalam keadaan cair
dikenal sebagai minyak.
2. Malam-Senyawa ester asam lemak dg alkohol monohidrat berbobot molekul lebih tinggi.
B. Lipid Kompleks: senyawa ester asal lemak yang mengandung gugiis alkalis yang
mengandung nitrogen dan substituen lain.
1. Fosfolipid-lipid yang mengandung residu asam fosfat, diluar asam lemak dan alkohol. Lipid
ini sering mempunyai basa yang mengandung N, dan substituen. Lain. Misal :
(a) gliserofosfolipid – gugus alcohol berupa gliserol
(b) sfi ngofosfolipid – gugus alkohol berupa sfi ngosin
2. Glikolipid (glikosfi golipid) - kelompok lipid yg mgd asam lemak, sfingosin & karbohidrat
3. Bentuk-bentuk lipid kompleks lainnya-bentuk lipid seperti sulfolipid dan amino lipid.
Lipoprotein dapat pula dimasukkan ke dalam kategori ini.
C. Lipid Prekusor dan derivatnya, Bentuk ini mencakup asam-asam lemak, gliserol, steroid,
senyawa alcohol disamping gliserol serta serol, aldehid lemak dan badan keton, hidrokarbon,
vitamin larut-lemak serta berbagai hormon.
Karena tidak bermuatan, asigliserol (gliserida ), kolesteroi dan ester kolesteril dinamakankan
lipid netral.
17
BAB 10
EVALUASI PEMAHAMAN MAHASISWA KESATU
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan dengan memberikan ujian Essay dan pilihan
ganda
Pada saat pandemic Covid-19 Ujian diberikan menggunakan Google Form.
Untuk mengamati kejujuran mahasiswa, kepada mahasiswa diwajibkan menggunakan
dua (2) alat, yakni kamera dan laptop. Kamera harus tertuju kepada muka mahasiswa dan
monitor laptop. Sebelum ujian dimulai, dosen mengamati dan menilai apakah kamera seluruh
mahasiswa sudah aktif dan tertuju kepada muka mahasiswa dan monitor komputernya. Jika
terdapart mahasiswa tidak mentaati ketentuaan pada saat ujian, maka mereka diperingatkan jika
tidak juga maka mereka dikeluarkan dari peserta ujian. Jauh hari sebelum ujian kepada
mahasiswa sudah diingatkan bahwa ujian akhir semester hanya dilaksanakan satu kali, karena
itu mereka harus punya pulsa yang cukup dan kompuer serta Handphone harus sudah di charge
dengan terisi baterai yang penuh sehingga cukup untuk mengikuti ujian dan tidak ada alas an
lampu mati ditempat saya. Jika ada mahasiswa yang sakit atau berhalangan penting, maka
diadakan ujian khusus yang soalnya berbeda dengan soal yang sudah diberikan dan ditambah
dengan ujian lisan lewat online untuk tatap muka satu persatu terhadap mahasiswa.
18
BAB 11
KULIAH KEDELAPAN
POKOK BAHASAN : BIOENERGETIKA, METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID III
Bioenergetika adalah suatu pembahasan khusus dalam ilmu biokimia dan biologi sel
yang berkaitan dengan proses produksi energi beserta reaksi enzimatik yang menyertainya.
Cakupan bioenergetika dimulai dari proses respirasi seluler hingga berbagai reaksi yang
menyangkut pemanfaatan energi. Pada bab ini tidak akan dibahas secara mendetail mengenai
respirasi seluler namun pembahasan lebih diarahkan kepada produksi dan penggunaan energi
yang melibatkan berbagai proses metabolisme senyawa organik. Pendekatan pembahasan pada
bab ini akan menjelaskan proses metabolisme secara terintegrasi dalam meyediakan energi di
berbagai proses kehidupan.
Pemahaman tentang proses metabolisme sangat penting dalam mempelajari dasar-dasar
terjadinya penyakit pada manusia. Secara normal, proses metabolisme tubuh berlangsung
dalam keadaan seimbang, tanpa adanya pergeseran atau perubahan dalam setiap jalur
metabolisme. Pada kondisi tertentu, proses adaptasi normal akan terjadi untuk menjamin
ketersediaan zat-zat kimia yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup suatu organisme,
contohnya adalah pada saat tubuh berpuasa, kelaparan, saat berolahraga, ataupun kehamilan
dan menyusui. Pada kondisi abnormal, maka proses metabolisme akan berlangsung dengan cara
yang tidak seharusnya, sehingga terjadi kondisi yang dikenal dengan gangguan metabolisme.
Sebagai contoh pada saat tubuh kekurangan asupan makanan dalam kondisi yang lama,
gangguan produksi enzim, ketidakseimbangan hormon, atau penggunaan obat-obatan terlarang.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, secara ringkasnya metabolism juga dapat
didefenisikan sebagai proses reaksi kimia yang terjadi dalam tingkatan organisme yang terkecil
atau sampai ke level selular.
Secara umum, terdapat empat fungsi dari metabolisme di dalam sel,
yaitu:
1. menghasilkan energi kimia yang berasal dari energi matahari atau dari pemecahan zat-zat
nutrisi yang diperoleh dari lingkungan luar sel,
2. perubahan zat-zat nutrisi menjadi senyawa yang dibutuhkan sel,
3. pembentukan senyawa-senyawa makromolekul yang berasal dari senyawa-senyawa
mikromolekul di dalam sel,
4. sintesis dan pemecahan biomolekul yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi sel.
19
BAB 12
KULIAH KESEMBILAN
POKOK BAHASAN: BIOENERGETIKA, METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID IV
Bioenergitika adalah bagian dari biokimia yang berhubungan dengan transformasi dan
penggunaan energi oleh sel hidup. Seluruh reaksi kimia dalam kehidupan hanya dapat
berlangsung jika didukung energi yang cukup. Sumber energi kimia dalam kehidupan tersebut
adalah senyawa organik berenergi tinggi yang dikenal dengan ATP (Adenosin Trifosfat). ATP
adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan metabolisme di dalam sel. Energi yang
terikat di dalam ATP tersebut berasal dari energi yang dibebaskan dalam pemecahan senyawa
organik dalam sel yaitu dalam proses respirasi. Sedangkan energi yang terikat dalam senyawa
organik bahan respirasi tersebut hakekatnya merupakan energi kimia yang dibentuk dalam
proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini energinya berasal dari energi cahaya matahari.
Jadi, energi cahaya matahari merupakan sumber energi primer bagi semua kehidupan di bumi
ini. Untuk dapat sampai dan digunakan oleh sel-sel tersebut, akan mengalami 3 tahap
transformasi, yaitu :
1. Transformasi energi oleh klorofil
Energi radiasi sinar matahari ditangkap oleh klorofil tumbuhan hijau. Melalui proses
fotosintesis, energi ini digunakan untuk mengikat CO2 dan H2O menjadi karbohidrat. Jadi
dalam proses ini terjadi transformasi dari energi cahaya yang berupa energi kinetic menjadi
energi kimia yang merupakan energi potensial.
Energi kimia ini disimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia senyawa organik hasil fotosintesis,
yaitu karbohidrat dan senyawa-senyawa organik lainnya.
2. Transformasi energi oleh Mitokondria
Energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat dan senyawa organik lainnya akan dipecah
melalui proses respirasi di dalam sel organisme. Dari proses respirasi ini akan dibebaskan
sejumlah energi, yang selanjutnya akan digunakan untuk membentuk senyawa dengan ikatan
fosfat yang mengandung energi tinggi yang disebut Adenosin Tri Phosfat (ATP). Pengangkutan
energy kimia lainnya di dalam sel adalah melalui proses pengangkutan electron oleh koenzim
khusus pembawa elekton, yaitu Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleotida Phosfat (NADP).
3. Transformasi energi oleh sel
Energi yang terdapat di dalam ikatan fosfat (ATP) akan keluar saat akan digunakan oleh sel
untuk berbagai aktivitas kehidupan.
20
BAB 13
KULIAH KESEPULUH
POKOK BAHASAN : METABOLISME PROTEIN & ASAM AMINO
Katabolisme asam amino yang melebihi keperluan untuk biosintesis protein tidak dapat
disimpan, juga tidak dapat diekskresi sedemikian rupa. Gugus amino dari kelebihan asam amino
dikeluarkan dengan transaminasi atau deaminasi oksidatif, dan rangka karbonnya dikonversi
menjadi perantara amfibolik.
Amonia bersifat toksik terhadap system saraf pusat dengan mekanisme yang tidak
lengkap dimengerti tetapi mungkin melibatkan pembalikan reaksi glutamat dehdirogenase dan
pengurangan -ketoglutarat yang diakibatkannya, suatu perantara yang diperlukan dalam
siklus asam sitrat. Asam urat dan garamgaramnya sangat tifak larut dan mengendap dalam
jaringan dan cairan bila konsentrasinya melampaui beberapa milligram per desiliter. Oleh
karena itu, tak satupun hasil akhir metabolisme nitrogen ditolerir dengan baik oleh organisme
yang lebih tinggi. Sesuai dengan itu, manusia dan mamalia telah berkembang dengan kapasitas
mengkonversi sisa nitrogennya menjadi senyawa urea yang sangat larut dan tidak toksik
Proses pencernaan protein yang pertama berlangsung dalam lambung. Di sini pepsin
mencernakan protein dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi NH2 bebas dari asam-
asam amino aromatik (fenilaalanin, tirosin, triptofan), hidrofobik (leusin, isoleusin, metionin)
atau dikarboksilat (glutamat dan aspartat) (Gambar ). PH optimum ialah 2, sehingga aktifitasnya
yang tertinggi ialah di dalam lambung. Enzim ini tidak bekerja lagi bila berada pada pH yang
tinggi seperti yang terdapat di dalam usus halus. Pepsin disekresikan sebagai zimogen yang
bernama pepsinogen. Pengaktifannya menjadi pepsin dilakukan oleh asam lambung dan secara
otokatalisis juga oleh pepsin itu sendiri yang sudah terbentuk. Pada proses pengaktifan ini,
dilepaskan 42 asam amino dari ujung NH2 bebas pada molekul \imogen tadi. Peristiwa ini
mengubah konformasi dan mengaktifkan protein tersebut. Oleh karena pH yang rendah dari
lambung sangatlah musthak bagi kerja enzim dan pada kenyataannya mampu pula
menghidrolisis beberapa ikatan peptida, maka perlu pulalah agaknya diuraikan secara singkat
bagaimana pH yang tidak lazim ini dicapat ion H dalam lambung adalah hasil sekresi sel-sel
parital. Peristiwa sekresi ini berlangsung dengan melawan gradien, karena konsentrasi H+ di
dalam sel ialah sebesar 10-7 M, sedangkan di luar sel lambung sebesar 10-1M. Dengan
demikian jelaslah bahwa proses ini memerlukan energi, yang pada kenyataannya didapat
dengan cara hidrolisis ATP. Hidrolisis ATP ini dikaitkan dengan pertukaran K+ dengan H+.
H+ intrasel berasal dari reaksi yang berkaitan dengan anhidrase karbonat,
21
BAB 14
KULIAH KESEBELAS
POKOK BAHASAN : STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASI MAKROMOLEKUL
PEMBAWA INFORMASI I
Setiap organisma hidup terdapat materi genetik. Asam nukleat merupakan salah satu
makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di
dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida
karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida
mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa
nukleotida (basa N).
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid
(DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Asam-asam nukleat seperti asam
dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi semua
sel. DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-
unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara
posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya.
Asam nukleat merupakan materi genetik dan termasuk senyawa organik serta menjadi
bahan penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini diisolasi dari inti sel untuk pertama
kalinya. Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (Bahasa Inggris: deoxyribonucleic
acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering
setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar,
peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak
biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.
Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk
organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus)
22
BAB 15
KULIAH KEDUABELAS
POKOK BAHASAN : STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASI MAKROMOLEKUL
PEMBAWA INFORMASI II
STRUKTUR DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat,
gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga
komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida
Struktur Monomer DNA
Rantai DNA memiliki lebar 22–24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun
unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida
Sel berkembang biak dengan membelah diri dan apa yang terjadi pada DNA pada akhir
proses pembelahan sel?. Hanya ada satu rantai DNA di dalam sel. Namun, ternyata bahwa sel
yang baru terbentuk juga membutuhkan DNA. Untuk mengisi kekosongan ini, DNA
merampungkan sebuah rentetan operasi yang menarik, yang setiap tahapnya merupakan
keajaiban yang berbeda. Akhirnya, segera sebelum sel membelah, DNA membuat kopi dirinya
dan memindahkannya ke sel yang baru proses ini disebut replikasi diri pada DNA.
23
BAB 16
KULIAH KETIGABELAS
POKOK BAHASAN : KOMUNIKASI EKSTRASELULAR & INTRASELULAR I
Pada komunikasi khas antar sel, sel pemberi sinyal menghasilkan tipe khusus dari
molekul sinyal yang dapat dideteksi oleh sel target. Sel target memiliki protein reseptor yang
mampu mengenali dan berespon secara spesifik terhadap molekul sinyal. Transduksi sinyal
dimulai ketika protein reseptor pada sel target menerima sinyal ekstraselular yang baru masuk
dan merubahnya menjadi sinyal intraselular yang memerintah perilaku sel.
Transduksi sinyal adalah proses ketika sinyal dirubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. (A) Pesawat telepon merubah sinyal listrik ke sinyal suara. (B) Sel target merubah
sinyal ekstraseluler (molekul A) ke sinyal intraseluer (molekul B).
Komunikasi antar sel berperan penting untuk pengaturan dan pengendalian kegiatan sel,
jaringan, organ tubuh, dan untuk mempertahankan homeostasis. Dalam tubuh manusia terdapat
dua jenis komunikasi antar sel, yaitu: wired system (komunikasi melalui saraf atau listrik) dan
non-wired system (komunikasi kimiawi). Sedangkan komunikasi intra sel adalah komunikasi
yang terjadi di dalam sel. Komunikasi intra sel merupakan proses pengubahan sinyal di dalam
sel itu sendiri.
Komunikasi listrik merupakan komunikasi yang cepat dengan hitungan milidetik.
Informasi yang dihantarkan sepanjang sel saraf berbentuk potensial aksi. Penghantaran
informasi dari sel saraf ke sel target berlangsung melalui sinaps, yang dikenal sebagai transmisi
sinaps. Sedangkan komunikasi kimiawi berlangsung lebih lambat namun efeknya lebih lama.
Komunikasi saraf dan komunikasi kimiawi dapat terjadi secara tumpang tindih. Beberapa zat
kimia seperti neurotransmitter, hormon, dan neurohormon tidak dapat menembus sel. Informasi
yang dihantarkan harus dirubah dulu oleh protein membran sel ke sinyal kimia di dalam sel.
Komunikasi sel berperan penting dalam menyelenggarakan homeostasis karena tubuh
harus senantiasa memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu
mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk
itu sel-sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi antar sel
merupakan media yang menopang pengendalian fungsi sel atau organ tubuh. Pengendalian yang
paling sederhana terjadi secara lokal (intrinsik) yaitu dengan komunikasi antar sel yang
berdekatan. Pengendalian jarak jauh (ekstrinsik) lebih kompleks dan dimungkinkan melalui
refleks yang dapat melibatkan sisitem saraf (lengkung refleks) maupun sistem endokrin
(pengaturan umpan balik)
24
BAB 17
KULIAH KEEMPAT BELAS
POKOK BAHASAN : KOMUNIKASI EKSTRASELULAR & INTRASELULAR II
Komunikasi antar sel adalah interaksi antara satu sel dengan sel lainnya atau antara sel
dengan lingkungannya. Komunikasi ini adalah agar setiap organ di tubuh kita dapat
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup.
Ketika kita menelepon contohnya. Gelombang suara kita diubah ke dalam bentuk sinyal
listrik sehingga dapat mengalir melalui kabel telepon. Poin penting dari proses ini adalah ketika
pesan diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Proses perubahan ini disebut transduksi sinyal.
Lantas bagaimana komunikasi antar sel bisa terjadi? Menggunakan apa? Jawabannya bisa anda
dapatkan pada penjelasan di bawah.
Sel melakukan komunikasi menggunakan molekul sinyal ekstraseluler yang disebut
ligan. Komunikasi ini bertujuan untuk mengontrol metabolisme sel, pertumbuhan, diferensiasi
jaringan, sintesis protein dan sekresi protein serta mengatur komposisi cairan ekstraseluler.
Molekul sinyal atau ligan ini di-sintesis (dibuat) dan di-sekresikan oleh sel sinyal. Satu molekul
sinyal hanya menghasilkan satu respon spesifik pada sel target yang memiliki reseptor spesifik
Pada organisme multiseluler, molekul sinyal dapat berupa molekul hidrofilik atau hidrofobik.
Kedua kelompok molekul ini memiliki mekanisme yang berbeda dalam proses kerjanya didalam
sel. Beberapa molekul sinyal hidrofibik misalnya steroid, retinoid dan tiroksin dapat berfungsi
baik di dalam sel maupun berikatan dengan reseptor intraseluler (antar sel). Reseptor intraseluler
ada 2 macam, yaitu reseptor yang terdapat di sitoplasma (Cytoplasmic Receptor) dan di dalam
inti sel (Nuclear Receptor).
Molekul sinyal berupa hormon steroid (estradiol, progesteron, testosteron), vitamin D3
dan asam retinoic yang dapat menembus membran sel dan berikatan dengan reseptor spesifik
intraseluler dan membentuk kompleks hormon•reseptor.
Salah satu kelompok reseptor pada permukaan membran yang mengaktivasi protein G
dikenal dengan G protein•coupled receptors (GPCRs). GPCRs di temukan pada semua sel
eukariotik, mulai dari yeast (ragi/sejenis jamur) hingga manusia.
25
BAB 18
EVALUASI PEMAHAMAN MAHASISWA KEDUA
Ujian Akhir Semester
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan dengan memberikan ujian Essay dan pilihan
ganda
Pada saat pandemic Covid-19 Ujian diberikan menggunakan Google Form.
Untuk mengamati kejujuran mahasiswa, kepada mahasiswa diwajibkan menggunakan
dua (2) alat, yakni kamera dan laptop. Kamera harus tertuju kepada muka mahasiswa dan
monitor laptop. Sebelum ujian dimulai, dosen mengamati dan menilai apakah kamera seluruh
mahasiswa sudah aktif dan tertuju kepada muka mahasiswa dan monitor komputernya. Jika
terdapart mahasiswa tidak mentaati ketentuaan pada saat ujian, maka mereka diperingatkan jika
tidak juga maka mereka dikeluarkan dari peserta ujian. Jauh hari sebelum ujian kepada
mahasiswa sudah diingatkan bahwa ujian akhir semester hanya dilaksanakan satu kali, karena
itu mereka harus punya pulsa yang cukup dan kompuer serta Handphone harus sudah di charge
dengan terisi baterai yang penuh sehingga cukup untuk mengikuti ujian dan tidak ada alas an
lampu mati ditempat saya. Jika ada mahasiswa yang sakit atau berhalangan penting, maka
diadakan ujian khusus yang soalnya berbeda dengan soal yang sudah diberikan dan ditambah
dengan ujian lisan lewat online untuk tatap muka satu persatu terhadap mahasiswa.
PENILAIAN BERDASARKAN KRITERIA
Dasar penilaian berdasarkan prinsip objektif dan akuntabel, serta transparan dan
dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan mahasiswa dalam
sebuah tahapan pembelajaran, dan unsur unsur yang menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa.
Bobot Penilaian
Kriteria penilaian terdiri atas penilaian hasil dan proses sesuai dengan capaian pembelajaran,
dengan contoh sebagai berikut:
Hasil Penilaian adalah berdasarkan:
Penilaian Formatif (30%); UTS (35%); b. UAS (35%) TOTAL = (100%)
Nilai Formatif mencakup:
1. Dimensi intrapersonal skill 10%,
2. Atribut interpersonal softskill 10%,
3. Dimensi sikap dan tatanilai 10%
PROGRAM STUDI FARMASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DAFTAR NILAI
KODE MK : DOK …….
MATA KULIAH : BIOKIMIA KLINIS
DOSEN 1 :
DOSEN 2 :
KELAS :
NO
NOMOR POKOK
N a m a Formatif30.0%
UTS 30.0%
UAS 40.0% NILAI AKHIR
ANGKA HURUF
1
2
3
4
5
6
7
Tentang Penulis
Dr. M. Yanis Musdja, M.Sc adalah pendiri Program Studi Farmasi, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta dan penulis Silabus Prodi Farmasi UIN Jakarta
untuk mendapatkan izin dari Kemenag dan Kemendikbud pada tahun 2004 dan untuk
akreditasi Program Studi Farmasi pada Tahun 2007.
Penulis adalah dosen Ilmu Biokimia di Program Studi (S-1) Keperawatan, dan D-3
Kebidanan Universitas Muhammadiyah Tangerang sejak 2002, dan juga mengajar Biokimia
di Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang. Disamping itu juga mengajar
Biokimia di Progaram Studi Farmasi FIKES UIN, Jakarta
Oleh karena tertarik dengan Biokimia, maka penulis melanjutkan kuliahnya di
Program Doktor Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan mendalami
bidang ilmu Biomedik yang mencakup Biokimia, Anatomi, Patofisiologi dan Farmakologi..
Top Related