Polisitemia VeraBy: Namiroh Dima A.
1310211054
Keganasan Hematologik
Proses neoplastik yang mengenai darah dan jaringan pembentuk darah
beserta seluruh komponennya
KlasifikasiO Penyakit Mieloproliferatif
O Leukimia mieloid akut dan kronikO Penyakit mieloproliferatif lain:
O Polisitemia VeraO Mielosklerosis dengan mieloid
metaplasiaO Thrombositemia esensial
O Penyakit LimfoproliferatifO Leukimia limfoid akut & kronikO Limfoma maligna
O Penyakit Imunoproliferatif (gamopati monoklonal)O Mieloma multipelO makroglobulinemia
Polisitemia VeraO poly = banyakO Cyt = selO Hema= darahO Vera = benar
Penyakit kelainan pada sistem mieloproliferatif
dimana terjadi klon abnormal pada
hemapoiesis sel induk dengan peningkatan
sensitivitas pada growth factor yang berbeda
untuk terjadinya maturasi yang berakibat
terjadi peningkatan banyak sel
O Polisitemia Vera = Polisitemia rubra merah = polisitemia splenomegali = eritrositosis megalosplenik (senator) = Vaquez’s disease = Osler’s disease = polisitemia mielopari (weber) = polisitemia kriptogenik (R.C Cabot)
polisitemia eritrositosis
Menggambarkan peningkatan dari total
kuantitas/volum (mass) dari sel darah pada tubuh tanpa peduli
jumlah leukosit/trombosit
Peningkatan jumlah dan volume dengan
pengukuran hitung eritrosit , Hb, Ht
EpidemiologiO lebih sering terjadi pada umur 40 -
60 tahunO Pria : Wanita = 2:1O insidens2,3 per 100.000 populasi
per tahun
EtiologiO tidak diketahui, namun terdapat
pendekatan penelitian yang mendefinisikan adanya kelainan molekul.
O Penelitian sitogenetika -> memperlihatkan kariotype abnormal di sel induk hemopoiesisO Deletion 20q (8,4 %), 13 q (3%), 5q
(3%) 7q (1%)O Trisomi 8 (7%), 9 (7%), 1q (4%)O Monosomi 5 (3%), 7 (1%)
KlasifikasiO Polisitemia
O Polisitemia PrimerO Polisitemia VeraO Polisitemia famial primer
O Polisitemia SekunderO Polisitemia Idiopatik
Gejala klinis
awal: biasanya minimal& tidak selalu ada walau hasil lab teruji.
O Sakit kepala
O Telinga brdenging
O Mudah lelah
O Gangguan daya ingat
O Susah bernafas
O Darah tinggi
O Gangg. Penglihatan
O Rasa panas di tangan & kaki
O Gatal
O Perdarahan hidung
O Prrdarahn lambung
O Sakit tulang
O gejala akhir & komplikasiO progresif -> perdarahan/trombosisO Peningkatan asam urat dalam darah
sekitar 10 % berkembang menjadi Gout
O Peningkatan resiko ulkus pepticum (10%)
O Fase splenomegaliO 30% gejala akhir memasuki fase
splenomegaliO Pd fase ini terjadi kegagalan sumsum
tulang -> anemia berat -> ebutuhan transfusi meningkat -> liver, limpa membesar
Pemeriksaan LabO Eritosit
O wanita= >5,5jt/ml , Pria = >6 jt/mlO Hapusan : normokrom, normositik (kecuali defisiensi
besi),O Granulosit
O meningkat sekitar 12-25rb/mL bisa sampe 60 rb /mL pd 2/3 kasus
O terdapat basofiliaO Trombosit
O Meningkat 450-800rb/ml bisa sampe 1jt/mlO B12 serum
O = 35 %O = 30 %
Pemeriksaan Sumsum Tulang
O tidak dianjurkan, kecuali mencurigai mieloproliferatif lain
O Sitologi selularitas normoblastik berupa hiperplasi triliner dari seri eritrosit, megakariosit, mielosit
O Histopatologi terdapat morfologi megakariosit yg patologis & sedikit fibrosis
Diagnosis International Polycythemia Study Group
membagi menjadi 2 kategori.
Diagnosis ditegakkan bila:a. A1 + A2 + A3b. A1+ A2 + 2 kategori B
Kategori A
1. Peningkatan massa eritosit > 25 % diatas angka normal/ packed cell volume wanita ≥ 0,56 , pria ≥0,6
2. tidak ada etiologi polisitemia sekunder
3. Splenomegali teraba
4. Petanda klon Abnormal (kariotipe abnormal)
Kategori B
1. Trombositosis > 400rb/ml
2. Neutrofil > 10 x 109/L, perokok > 12,5 x 109/L
3. Splenomegali pada pemeriksaan radioisotop/ultrasonografi
4. Penurunan serum erithropoietin/BFU-E growth yang karakteristik
Tata LaksanaO Prinsip:
O Menurunkan viskositas darah sampai normal & menontrol eritopoiesis mll flebotomi
O Menghindari pembedahan elektif pada fase eritrositik/polisitemia yang belum terkontrol
O Menghindari pengobatan berlebihanO menghindari obat yang mutagenik,
teratogenik, berefek sterilisasi pada pasien usia muda
O Mengontrol panmieolosis dengan dosis tertentu fosfor radioaktif / kemoterapi sitostatika
Media Pengobatan Flebotomi
O Adekuat dan dianjurkanO Tujuan: Ht wanita ≤ 42 % pria ≤ 47 %, mencegah
timbulnya hiperviskositas & pe shear rateO Indikasi:
O pd semua pasien pd permulaan penyakit & usia subur
O P.S fisiologis hanya dilakukan jika Ht > 55% (target ≤ 55 %)
O P.S non fisiologis tgt derajat beratnya gejala yg ditimbulkan akibat hiperviskositas dan penurunan shear rate/ sbg talak terbatas gawat darurat sindrom paraneoplastik
O Prosedur:a. Permulaan: 250-500 cc dgn blood
donor collection set standart setiap 2 hr
O usia > 55 thn/ dgn aterosklerotik hanya boleh pake prinsip isovolemik
b. ± 200 mg besi dikeluarkan pd tiap 500 cc (normal body iron ± 5g)
Fosfor Radioaktif (P32)
O efektif, mudah, murahO Awal 3-4 mg
O dosis 2-3 mCi/m2 ivO oral: dosis dinaikkan 25 %
O Hasil:O berhasil re-evaluasi 10-12 mg. jika
diperlukan bisa di ulangO tidak dosis dinaikkan 25 %, 10-12
mg
Kemoterapi SitotikaO tujuan: sitoreduksiO Menggunakan: Hidroksiurea (antimetabolik),
Chlorambucil, BusulfanO Indikasi:
O Polisitemia vera primerO Flebotomi sbg pemeliharaan butuh > 2
kali/bulanO Trombositosis yg terbukti menimbulkan
trombosisO Urtikaria berat yg tidak dpt diatasi antihistaminO Splenomegali simptomatik.
O Cara pemberian:O Hidroksiurea: dosis 800-1200
mg/m2/hari atau 2x1 dosis 10-15 mg/kgbb/kali.
O Chlorambucil: dosis 0,1-0,2 mg/kgbb/hari 3-6 mg. dosis pemeliharaan 0,4 mg /kgbb tiap 2-4 mg
O Busulfan: dosis 0,06 mg/kgbb/hari atau 1,8 mg/m2/hari
O Berhenti ketika:O Ht Pria ≤ 47%, diberi lg ketika >52%O Ht wanita ≤ 42 %, diberi lagi >49%
Kemoterapi biologi (Sitokin)
O tujuan: mengontrol trombositemia ( hit.trombosit > 800rb/ml)
O Produk yg digunakan: interferon a.O dosis 2 jt Iu/m2 s.c atau i.m,
3xsemingguO dikombinasikan dgn sitostika
siklofosfamid dosis 100 mg/m2/hari, 10-14 hr atau sampai target.
O Dosis pemeliharaan: 100 mg/m2/ 1-2 x seminggu
Terapi supportifO hiperuriseia: alopurinol 100-600
mg/hari oralO Pruritus & urtikaria: antihistamin. O Gastritis/ulkus peptikum:
penghambat reseptor H2
O Antiagregasi terombosit analgrelide turunan dr Quinazolin, disebutkan dpt menekan trombopoiesis
PembedahanO Pembedahan darurat
O sebaiknya ditunda atau dihindari. O flebotomi agresif isovolemik. darah
diganti dgn plasmafusin 4 %/ cairan plasma ekspander lain, bukan cairan isotonis/garam fisiologis
Pembedahan Berencana
O dilakukan setelah pasien terkendali. O darah yg diambil saat flebotomi
dapat disimpan untuk transfusi autologus pd saat pembedahan
PrognosisO survival median pasien terdiagnosa tanpa
diobati 1,5 – 3 tahun, diobati bisa sampai 10 tahun
O Penyebab morbiditi & mortaliti:O Trombosis (15-60%), 10-40 % menyebabkan
kematianO Komplikasi perdarahan timbul15-35 %, 6-30 %
menyebabkan kematianO 3-10 % berkembang menjadi mielofibrosis &
pansitopeniaO Dapat berkembang jadi leukimia akut &
sindrom mielodiplasia (1,5%)
Terima KasihO Buku Ajar IPD Interna publishing jilid
II edisi V
Top Related