PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI KONSEP VIRUS PADA SISWA KELAS X DI
MAS DDI LOMBANG-LOMBANG KABUPATEN MAMUJU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ADE MUTMAINNAH KASMAN
NIM 105441101216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
MOTTO dan PERSEMBAHAN
“Balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki dirimu ”
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Keluargaku terkhusus Ibunda ku tercinta,
Kakek, Nenek, Tante dan seluruh Sahabat terbaikku.
Terima kasih kepada saudara (i) ku Hasrina dan Ulfa Nursafitri
serta Muh. Imam Gazali.
Atas keikhlasan dan do’anya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
Juga,
Untuk diriku sendiri
Thank you for holding out this far
ABSTRAK
Ade Mutmainnah Kasman 2020, Pengaruh Model Pembelajaran Talking Chips
Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X Di MAS DDI
Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Syarifuddin Kune Dan Pembimbing II Dian Safitri.
Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Talking Chips Terhadap Hasil Belajar
Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X Di MAS DDI Lombang-Lombang
Kabupaten Mamuju. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA MAS
DDI Lombang-lombang dan sampelnya terdiri dari kelas X IPA 1 sebagai kelas
eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Chips
dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan cara
Simple Random Sampling. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai hasil
belajar kognitif siswa yang kemudian di analisis statistik deskriptif dan analisis
statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Talking Chips yaitu pretest dan posttest 63.38 dan 86.15.
Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan Discovery Learning di peroleh skor
rata-rata (mean) pretest dan posttest 51.13 dan 72.60. Hasil uji Hipotesis
menggunakan uji independent t-test menunjukan nilai signifikan 0,000 atau
kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada
Kelas X Di MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju.
Kata Kunci : Hasil belajar, Talking Chips
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil „alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan
semesta alam. Hanya kepadaNya penulis menyerahkan diri dan menumpahkan
harapan, semoga segala aktivitas dan produktifitas penulis mendapatkan limpahan
Rahmat dari Allah SWT. Rasa syukur juga dipanjatkan oleh penulis atas berkat
rahmat, hidayah serta kasih sayang Allah jugalah telah memberi banyak nikmat,
kesehatan, dan petunjuk serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan
kewajiban akademik dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada
Siswa Kelas X Di MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju”.
Penulis sampaikan terima kasih pada Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse,
M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar atas dukungan dalam
proses perkuliahan. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, selaku Dekan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
atas dukungan kebijakan proses perkuliahan maupun penyusunan skripsi.
Terima kasih terkhusus Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan selaku Dosen Pembimbing I Bapak Dr. H.
Syarifuddin Kune, M.Si dan Ibu Dian Safitri, S.Pd.,M.Pd. selaku Pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu dan membagi ilmu, memberi motivasi dan
arahan. Semoga beliau selalu berada dalam keadaan sehan dan sukses. Aamiin ya
Rabb.
Terima kasih kepada Bapak ABD. Latif, S.Pd yang telah memberikan izin
untuk melakukan sebuah penelitian di sekolah. Bapak Sirajuddin, S.Pd. selaku
guru mata pelajaran Biologi di MAS DDI Lombang-lombang Kabupaten Mamuju
yang telah membimbing saya dalam proses penelitian, staff dan pegawai serta
siswa(i) di MAS DDI Lombang-lombang Kabupaten Mamuju, terkhususnya di
kelas X IPA 1 dan X IPA 2 sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.
Terima kasih kepada Ibunda tercinta yang telah melahirkan dan
membesarkan ku. Terima kasih kepada Kakek, Nenek, dan Tante yang selalu
mensupport. Terima kasih kepada saudara(i) Hasrina dan Ulfa Nursafitri serta
Muh. Imam Gazali atas dukunganya. Terima kasih banyak kepada kelas Biologi
16 A terkhususnya Sahabat-sahabat tercintaku yang telah menjadi teman
seperjuangan, pemberi motivasi, mengajarkan kami arti solidaritas, kalian lah
keluarga kedua untukku.
Akhir kata, apa yang penulis sajikan dalam skripsi ini sesungguhnya masih
jauh dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Makassar, September 2020
Penulis
Ade Mutmainnah Kasman
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI ..................................... iv
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ v
SURAT PERJANJIAN .......................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Kajian Pustaka ..................................................................... 6
B. Penelitian Relevan ............................................................... 16
C. Kerangka Pikir ..................................................................... 17
D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 20
A. Jenis Penelitian .................................................................... 20
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 20
C. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian .......................... 20
D. Populasi dan Sample ............................................................ 21
E. Definisi Operasional Variabel ............................................. 22
F. Prosedur Penelitian .............................................................. 22
G. Instrumen Penelitian ............................................................ 24
H. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 26
I. Teknik Analisis Data ............................................................ 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 31
A. Hasil Penelitian ................................................................... 31
B. Pembahasan ......................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 42
A. Kesimpulan ......................................................................... 42
B. Saran .................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 44
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Modifikasi Fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips ........ 12
3.1 Randomized subjects, pretest-posttest control group design ........................ 21
3.2 Sintaks Aktifitas Guru dan Siswa Model Pembelajaran Talking Chips ....... 23
3.3 Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa .......................................................... 27
3.4 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Biologi................................. 28
3.5 Kategorisasi Nilai N-Gain .............................................................................. 28
4.1 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol ........................................................................................................ 32
4.2 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................................... 33
4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentasi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas kontrol
...................................................................................................................... 33
4.4 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest ............................................... 35
4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Nilai Hasik Belajar Siswa Kelas Kontrol
...................................................................................................................... 34
4.7 Hasil Uji N – Gain ......................................................................................... 35
4.8 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 37
4.9 Hasil Uji Homogenitas .................................................................................. 38
4.10 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Grafik Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................... 36
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Halaman
A. I Surat Izin Penelitian Dari Dinas Penanaman Modal Provinsi Sulsel …. 47
A. II Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari MAS DDI Lombang-
lombang Kabupaten Mamuju ................................................................. 48
A. III Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian .................................... 49
LAMPIRAN B
B. I Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 1 ................................. 51
B. II Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II ................................ 64
LAMPIRAN C
C. I Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA ........................................ 82
C. II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 99
D. II Soal Pretest dan Posttest ....................................................................... 118
E. IV Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ......................................................... 130
LAMPIRAN D
D. I Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 135
D. II Uji Normalitas ...................................................................................... 136
D. III Uji Homogenitas ................................................................................... 137
D. IV Uji Hipotesis ......................................................................................... 138
D. V Uji N-Gain ............................................................................................ 139
LAMPIRAN E
E. I Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa (Talking Chips) ................. 142
E. II Daftar Nilai Hasil belajar Kognitif Siswa ( Discovery Learning) ........ 143
LAMPIRAN F
F. I Lembar Observasi Siswa (Talking Chips) .............................................. 145
F. II Lembar Observasi Siswa (Discovery Learning) ................................... 147
F. III Lembar Observasi Guru ....................................................................... 149
F. IV Pedoman Wawancara (Talking Chips) .................................................. 153
F. V Pedoman Wawancara ............................................................................ 157
LAMPIRAN G
G. I Kartu Kontrol Penelitian ....................................................................... 162
LAMPIRAN H
H. I Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 165
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada umumnya pendidikan merupakan proses yang membantu
manusia dalam mengembanggakan diri sendiri sehingga mampu menghadapi
segala perubahan dan permasalahan yang ada dengan sikap terbuka melalui
pendekatan-pendekatan yang kreatif, cerdas dan tanpa menghilangkan
identitas diri. Dalam pendidikan ada yang disebut dengan pendidik atau guru
dan ada juga yang disebut dengan peserta didik atau siswa. Siswa merupakan
hal yang penting dalam suatu proses pembelajaran terutama pembelajaran
formal. Tanpa siswa, guru tidak dapat mengajar. Selain itu, tujuan adanya
pembelajaran biasanya ditandai dengan perubahan hasil belajar.
Hasil belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh oleh siswa setelah
pembelajaran berakhir. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa
telah mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
telah ditentukan oleh guru maupun sekolah. Guru berperan penting dalam
mengusahakan pencapaian nilai tersebut. Namun terdapat banyak hambatan
yang menyebabkan siswa memperolah nilai yang rendah salah satunya ialah
siswa malu-malu atau tidak percaya diri untuk berbicara, serta merasa bosan
karena pembelajar yang kurang menyenangkan sehingga mereka menjadi
kurang melibatkan diri dalam pembelajaran sehingga motivasi siswa menjadi
sangat rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rhochani
(2018) bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan diantaranya, motivasi belajar siswa yang rendah,
persepsi siswa, media pembelajaran yang terbatas, sarana dan prasarana yang
tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan proses pembelajaran, latar
belakang pendidikan siswa yang berbeda-beda dan guru belum menemukan
cara yang tepat dalam membangun pemahaman awal siswa dalam
mempelajari materi. Mengacuh pada salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa tersebut, peneliti mengambil benang merah bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru diharuskan
mengoptimalkan kondisi belajar mengajar yang efektif terutama pelajaran
biologi yang dianggap memiliki materi yang cukup kompleks.
Seperti yang diketahui bahwa pelajaran biologi merupakan pelajaran
yang lebih kompleks sehingga siswa kewalahan apabila harus mempelajari
pelajaran tersebut dengan model yang membosankan dan itu-itu saja. Melalui
penyebaran angket dapat diketahui bahwa mereka menginginkan model
pembelajaran yang bervariasi dan dapat melibatkan mereka lebih aktif dan
bersemangat, namun model pembelajaran yang diterapkan selama ini belum
mampu meningkatkan hasil belajar mereka. Pernyataan tersebut menjadi
suatu bukti adanya fakta tentang nilai siswa kelas X IPA 1 di MAS DDI
Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju sebagian besar belum memenuhi
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang diberlakukan di sekolah. Sebagian
besar Nilai rata-rata siswa kurang dari nilai minimum yaitu 75 dan hanya
30% saja yang mencapai KKM. Oleh karena itu beberapa diantar siswa harus
mengikuti perbaikan nilai agar nilainya mencapai KKM yang telah
ditetapkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti akan menerapkan Model
pembelajaran kooperatif tipe Talking chips untuk memperbaiki hasil belajar
kognitif siswa. Dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe
Talking chips memastikan tidak adanya anggota kelompok atau siswa yang
pasif karena semua anggota kelompok memiliki kesempatan untuk berbicara
serta dengan model pembelajaran ini dapat memastikan pemerataan tanggung
jawab dapat tercapai karena tidak adanya anggota kelompok yang
menggantungkan diri pada rekannya yang dominan sehingga semua siswa
akan dapat meningkatkan pengetahuannya secara merata, siswa juga
berkesempatan menemukan konsep sendiri dan cara memecahkan masalahnya
sendiri dan membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun tegas serta
menciptakan kreaktifitas siswa dalam melakukan komunikasi dengan teman
kelompoknya. Selain itu, model pembelajaran Talking Chips juga mendorong
motivasi guru untuk menciptakan media pengajaran yang baru. Dengan
penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashar Hasairin dan
Dewi Apriyanti (2018) dimana hasil belajar siswa yang tadinya rendah di
bawah KKM, namun setelah menggunakan model pembelajaran Talking
Chips menjadi meningkat bahkan melampaui dari KKM yang ditetapkan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Talking Chips
Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X Di MAS
DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Talking chips konsep Virus pada kelas X di MAS DDI
Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju ?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Talking chips terhadap hasil
belajar kognitif siswa Konsep Virus pada kelas X di MAS DDI Lombang-
Lombang Kabupaten Mamuju ?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kognitif siswa menggunakan
model pembelajaran Talking chips konsep Virus pada kelas X di MAS
DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran Talking chips
terhadap hasil belajar kognitif siwa konsep Virus pada kelas X di MAS
DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa, dengan model kooperatif tipe Talking chips diharapkan
mampu meningkatkan pembelajaran biologi siswa serta dapat memotivasi
siswa dalam belajar.
2. Bagi Guru, dapat memotivasi guru-guru biologi untuk aktif dan kreatif
dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai.
3. Bagi Sekolah, sebagai masukan dalam upaya perbaikan dan meningkatkan
pembelajaran sehingga dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan
daya serap siswa sesuai yang diharapkan.
4. Bagi Peneliti, dapat memperoleh pangalaman langsung dalam menerapkan
salah satu model pembelajaran kooperatif dan memberi dorongan kepada
peneliti selanjutnya untuk melaksanakan penelitian sejenisnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan pustaka
1. Hasil belajar Siswa
Menurut Susanto (2016) Secara sederhana, yang dimaksud dengan
hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai
telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui
evaluasi. Evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk
membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian
ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk
mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak
saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap
dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa
mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar sebagaimana telah
dijelaskan diatas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek afektif).
Menurut Sa‟diyah (2019) Hasil belajar menjadi tolak ukur dalam
menentukan prestasi belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung,
yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan
pemahaamn, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, kegiatan belajar mengajar
merupakan hal yang paling urgen. Setiap komponen dalam proses
pembelajaran memegang peranan sangat penting, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindakan lanjut.selama
proses pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif, mandiri, dan bertanggung
jawab untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar akan
terukur sebagai penentu ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai tolak
ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Pada pembelajaran, siswa
dilibatkan sepenuhnya dan diarahkan untuk mampu menemukan dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya serta dilatih untuk menggali dan
mengolah informasi, mengambil keputusan secara tepat, dan memecahkan
masalah sehingga proses pembelajaran lebih bermakna. Akan tetapi,
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mampu pemahaman materi
secara mandiri masih sangat kurang. Hasil belajar siswa yang kurang
maksimal dan minat belajar siswa yang rendah merupakan problematika
yang sering dihadapi guru (Khairina, 2019)
Menurut Sudjana yang dikutip oleh Prasetya (2012) ranah kognitif
adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang meliputi
enam aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sistesis dan evaluasi.
Menurut Bloom yang dikutip oleh Fiteriani (2017) ranah kognitif
adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), terdapat enam
tingkatan penilaian pada ranah kognitif, yaitu level pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya
termasuk kognitif tingkat tinggi.
2. Pembelajaran kooperatif secara Umum
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran
hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional dikelas. Model pembelajaran dapat
diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,
mengatur materi dan memberikan petunjuk kepada guru dikelas (Nugroho,
2013)
Menurut Majid (2017) Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajran kooperatif (cooperative learning) merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari
4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya :
1. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model
kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk
memahami konsep-konsep yang sulit
2. Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
perbedaan latar belakang
3. Mengembangkan keterampilan social siswa, berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja
dalam kelompok
Menurut Rusman (2017) bahwa setidaknya ada empat karakter
yang menjadi ciri khas model pembelajaran kooperatif yaitu :
a) Pembelajaran secara kelompok
b) Berdasarkan pada manajemen kooperatif memiliki tiga fungsi yaitu
fungsi manajemen sebagai perencanaan, fungsi manajemen sebagai
organisasi, fungsi manajemen sebagai kontrol.
c) Kemauan bekerja sama dalam konteks pembelajaran kooperatif.
d) Keterampilan bekerja sama.
3. Model pembelajaran Talking Chips
Menurut Fathurrohman (2015) model pembelajaran kooperatif tipe
Talking chips adalah jenis metode struktural yang mengembangkan
hubungan timbal balik antaranggota kelompok dengan didasari adanya
kepentingan yang sama. Setiap anggota mendapatkan chips yang berbeda
yang harus digunakan setiap kali mereka ingin berbicara menyatakan
keraguan, menjawab pertayaan, bertanya, mengenai sesuatu,
mengungkapkan ide, mengklarifikasi pernyataan, mengklarifikasi ide,
merespon ide, merangkum, mendorong partisipasi anggota lainnya, dan
memberikan penghargaan untuk ide yang dikemukakan anggota lainnya
dengan mengatakan hal yang diinginkan sehingga tingkah lakunya
mengalami perubahan ke hal yang lebih baik.
Menurut Darmadi (2017) Dalam pembelajaran kooperatif model
Talking chips masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan
untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan
pemikiran anggota yang lain dalam kelompoknya. Keunggulan lain dari
model ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang
sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok kooperatif
yang lain sering ada anggota yang selalu dominan dan banyak bicara.
Sebaliknya, ada juga anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya
yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab
dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan selalu
menggantungkan dirinya pada rekannya yang dominan. Model
pembelajaran talking chips memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan
kesempatan untuk berperan serta. Sedangkan kelemahan dalam model
pembelajaran talking chips diantaranya : 1) Tidak semua konsep dapat
mengungkapkan model talking chips, disinilah tingkat profesionalitas
seorang guru dapat dinilai. 2) Pengelolaan waktu saat persiapan dan
pelaksanaan perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, terutama dalam proses pembentukan pengetahuan siswa. 3)
Pembelajaran model talking chips memerlukan persiapan yang cukup
rumit. 4) Guru dituntut untuk dapat mengawasi setiap siswa yang ada
dikelas, oleh karena itu cukup sulit dilakukan terutama jika jumlah siswa
dalam kelas terlalu banyak.
Menurut Hasairin (2018) Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Talking chips diharapkan mampu mendorong siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan
meningkat. Pembelajaran kooperatif tipe Talking chips mampu membuat
siswa berperan aktif dalam belajar kelompok. Setiap anggota didalam
kelompok belajar akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk
memberikan pendapat dan mendengarkan pandangan serta pemikiran
anggota kelompok yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe Talking chips
juga memastikan bahwa semua anggota dalam kelompok memiliki
kesempatan berbicara dan menyampaikan pendapat.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips
diharapkan mampu mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Pembelajaran
kooperatif tipe Talking Chips mampu membuat siswa berperan aktif dalam
belajar kelompok. Setiap anggota di dalam kelompok belajar akan
mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan pendapat dan
mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok yang lain.
Pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips juga memastikan bahwa
semua anggota dalam kelompok memiliki kesempatan berbicara dan
menyampaikan pendapat (Sari, 2017).
Tabel 2.1 Modifikasi Fase Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Talking Chips
Sintaks Aktifitas guru Aktifitas siswa
Fase-1
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran (atau indikator
hasil belajar), guru
memotivasi siswa, guru
mengaitkan pelajaran
sekarang dengan yang
terdahulu
Siswa menyimak
dengan seksama
Fase-2
Menyajikan
informasi
Guru menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat
bacaan
Siswa menyimak dan
memperhatikan
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa kedalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa cara membentuk
kelompok belajar, guru
mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar (setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang dan
harus heterogen terutama
jenis kelamin dan
kemampuan siswa, dan setiap
anggota diberi tanggung
jawab untuk mempelajari atau
Siswa berkumpul
dengan kelompok yang
telah dibagi dan duduk
bersama-sama.
Kemudian masing-
masing siswa harus
mempelajari materi
atau menyelesaikan
tugas yang telah
diberikan oleh guru.
mengerjakan tugas), guru
menjelaskan tentang
penggunaan media kancing
sebagai salah satu tiket untuk
berpendapat di dalam
kelompoknya masing-masing.
Fase-4
Membimbing
kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar
pada saat siswa mengerjakan
tugas.
Siswa mengikuti arahan
dari guru.
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
telah dipelajari dengan
mengajukan beberapa
pertanyaan kemudian
dilanjutkan dengan diskusi.
Siswa mengacukan
tangan dan
menyerahkan satu
kancing yang
dimilikinya untuk
menjawab pertanyaan
dari guru.
Fase-6
Memberikan
penghargaan
Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang berprestasi untuk
menghargai upaya dan hasil
belajar siswa baik secara
individu maupun kelompok
Siswa yang berprestasi
menerima penghargaan
dari guru.
Sumber: Miftahul Huda, 2011
4. Virus
Menurut Fifendy (2017) Virus berasal dari bahasa latin yaitu
venom yang berarti racun. Diartikan demikian karena hampir semua jenis
virus adalah penyebab penyakit, baik pada tumbuhan, hewan maupun
manusia. Virus meiliki sifat yang unik yaitu apabila di dalam sel hidup
(intraseluler) virus dapat bereplikasi seperti makhluk hidup, sebaliknya
apabila virus berada diluar sel makhluk hidup (ekstraseluler) virus
merupakan benda mati sehingga sering di sebut partikel. Dalam kondisi
ekstraseluler ini, partikel virus dikenal dengan nama virion. Virion tidak
melakukan aktifitas biosintesis atau respirasi. Pada saat genom virus
memasuki sel baru, kondisi intraseluler dimulai. Dalam kondisi intraseluler
terjadi reproduksi virus, genom virus di hasilkan dan komponen-
komponen pembentuk mantel virus disintesis. Proses pada saat genom
virus memasuki sel dan bereproduksi dinamakan infeksi. Sel yang dapat
diinfeksi oleh virus dan virus tersebut dapat bereproduksi di dalamnya
dinamakan inang. Virus tersebut kemudian mengambil alih mesin dan
fungsi metabolic inang untuk menghasilkan komponen-komponen
pembentuk virus.
Menurut Pelczar (2015) Ada dua tipe utama virus bakterial : litik
atau virulen dan tenang (lisogenik), atau avirulen. Bila fage litik
menginfeksi sel, sel tersebut memberi tanggapan dengan cara
menghasilkan virus-virus baru dalam jumlah besar, yaitu pada akhir masa
inkubasi, sel inang itu pecah atau mengalami lisis, melepaskan fage-fage
baru untuk menginfeksi sel-sel inang yang lain. Ini disebut daur litik. Pada
infeksi tipe tenang, akibatnya tidak sedemikian jelas. Asam nukleat virus
itu dibawa dan direplikasikan di dalam sel-sel bakteri dari satu genegrasi
ke yang lain tanpa terjadi lisis pada sel-selnya. Namun, fage tenang dapat
secara mendadak menjadi virulen pada suatu generasi berikutnya dan
menyebabkan lisis pada sel inangnya. Di samping itu, ada pula beberapa
fage berbentuk filament yang hanya sekedar keluar dari sel tanpa
mematikan.
5. Kaitan Materi dengan Model pembelajaran
Materi Virus merupakan materi yang sangat kompleks dan cukup
banyak serta padat sehingga banyak model pembelajaran kooperatif yang
cocok dipadukan dengan materi tersebut, salah satunya Model
Pembelajaran yang cocok yaitu Model Pembelajaran Talking Chips
dimana model pembelajaran ini mewajibkan semua siswa untuk berperan
aktif dan ikut berpendapat, menyampaikan jawaban mereka tanpa
mengharapkan siswa lain atau temannya yang lebih dominan dalam
pembelajaran untuk mewakilinya dalam kelompok. Oleh karena itu,
dengan Materi Virus yang kompleks dan cukup padat ini memungkinkan
guru membuat banyak soal pertanyaan yang cukup untuk semua siswa
sehingga seluruh siswa menjadi aktif tanpa terkecuali. Kontribusi dari
semua siswa yang berperan dapat meningkatkan hasil belajarnya masing-
masing sesuai dengan yang di harapkan.
6. Profil sekolah
Identitas Sekolah
1. Nomor statistik Madrasah : 131276020002
2. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 60404202
3. Nama sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
4. Alamat :
a. Jalan : Jl. Poros Trans Sulawesi
b. Kelurahan : Sinyonyoi
c. Kecamatan : Kalukku
d. Kabupaten : Mamuju
e. Provinsi : Sulawesi Barat
f. Kode Pos : 91561
5. Didirikan : 20 Januari 2012
6. Status Sekolah : Swasta
7. Luas Seluruh Tanah/ Lahan : 3,666.00 m2
8. Luas Seluruh Banguan : 345.00 m2
9. Status Tanah : Wakaf
10. Status Bangunan : Milik sendiri
11. Akreditasi : B
B. Penelitian yang relevan
Adapun penelitian serupa yaitu :
1. Ashar Hasairin dan Dewi Apriyanti (2018) berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips Pada Materi
Keanekaragaman Hayati Di MAN 1 Medan”. Pada pembelajaran siklus I,
didapati persentase siswa yang tuntas pada saat pretes adalah 20% dan
postes sebesar 65,7%. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar kognitif setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe Talking
Chips. Hal yang sama terjadi pada siklus II yang menunjukkan
peningkatan persentase siswa yang tuntas pada saat pretes yaitu 42,9%
menjadi 85,71% pada saat postes.
2. Gusliana sari (2017) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Talking
Chips Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa
Di Sman 1 Meureubo Aceh Barat”. Hasil belajar siswa kelas XI IPAb
SMAN 1 Meureubo terjadi peningkatan pada materi asam basa setelah
diterapkan model pembelajaran Talking Chips yaitu siklus I dengan nilai
3. rata-rata 68,85 dan siklus II 82,31. Ketuntasan klasikal Siklus I adalah
65,38% dan siklus II 88,46% memenuhi KKM pada materi asam basa.
4. Nurul Wisna Afianti, Taty Sulastry dan Alimi (2017) berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3
Sman 1 Bontomarannu”. Berdasarkan analisis data secara kuantitatif
dengan menggunakan statistik deskriptif diperoleh nilai rata-rata peserta
didik 67,67 pada Siklus I dan nilai rata-rata siswa 76,67. Dilihat dari
tingkat ketuntasan belajar peserta didik siklus I sebanyak 14 dari 30 orang
peserta didik yang berada pada kategori tuntas, dan pada siklus II
meningkat menjadi 25 dari 30 orang peserta didik yang berada pada
kategori tuntas.
C. Kerangka fikir
Hasil belajar kognitif siswa konsep Virus kelas X di MAS DDI
Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju 70% di bawah KKM yaitu 75. Hal
ini dikarenakan siswa merasa bosan dan tidak percaya diri untuk berbicara
sehingga mengakibatkan mereka kurang melibatkan diri dalam pembelajaran
sehingga rekannya yang lebih dominan yang lebih unggul dan siswa yang
pasif tertinggal. untuk itu, peneliti menerapkan model pembelajaran tipe
Talking Chips dimana model pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi
seluruh siswa yang masuk kategori pasif untuk lebih aktif serta tidak lagi
menggantungkan dirinya pada temannya atau siswa lain yang lebih dominan
daripada dirinya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, dengan model
pembelajaran ini juga membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun
tegas serta menciptakan kreaktifitas siswa dalam melakukan komunikasi
dengan teman kelompoknya. sehingga diharapkan hasil belajar kognitif siswa
mencapai KKM bahkan melebihi.
Kerangka Fikir
Hasil belajar kognitif siswa konsep Virus kelas X di
MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju
Kurang melibatkan diri
dalam pembelajaran
Penerapan Model Pembelajaran tipe
Talking Chips
Semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
pendapat (pemerataan) sehingga tidak ada siswa pasif
Hasil belajar kognitif siswa
mencapai KKM bahkan melebihi
Siswa tidak percaya diri dan bosan
dalam pembelajaran
Tidak mencapai
KKM
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. H0 : Tidak ada pengaruh Model pembelajaran Talking chips terhadap hasil
belajar kognitif siswa konsep Virus pada kelas X di MAS DDI Lombang-
Lombang Kabupaten Mamuju.
2. H1 : Ada pengaruh Model pembelajaran Talking chips terhadap hasil
belajar kognitif siswa konsep Virus pada kelas X di MAS DDI Lombang-
Lombang Kabupaten Mamuju.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen yang
melibatkan dua kelas, dimana ada sebagai kelas eksperimen dan kelas
Kontrol. Kelas-kelas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Talking Chips pada materi Virus terhadap hasil belajar kognitif
siswa kelas X di MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten
Mamuju yang beralamat Jl. Poros Trans Sulawesi sedangkan untuk waktu
pelaksanaan dalam penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran
2020/2021.
C. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa
dan model pembelajaran. Variabel terikatnya ialah hasil belajar kognitif
siswa dan variabel bebasnya adalah model pembelajaran Talking Chips.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Randomized subjects, pretest-postest
control group design, yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada dua
kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen dan
kelompok kedua sebagai kontrol, dan akan diawali dengan pretest dan
diakhiri dengan posttest setelah diberikan perlakuan. Secara umum model
penelitian eksperimen ini disajikan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Randomized subjects, Pretest-postest control group design
Grup Pretest Ubahan Terikat Postest
(R) Eksperimen Y1 X Y2
(R) Kontrol Y1 - Y2
Sumber : Sukardi (2019)
Keterangan :
R : Subjek acak
Y1 : Nilai pretest sebelum diterapkan model pembelajaran Talking Chips
X : Treatmen atau Perlakuan berupa model pembelajaran Talking Chips
Y2 : Nilai postest setelah diterapkan model pembelajaran Talking Chips
- : Tidak menggunakan treatmen atau menggunakan model konvensional
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAS
DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju berjumlah 105 siswa yang
terbagi kedalam 4 Rombel yaitu X1, X2, X3, dan X4.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik “Cluster random sampling” dengan alasan bahwa
sifat populasi yang terdiri dari beberapa kelompok/kelas dan setiap
kelompok/kelas di sekolah yang bersangkutan memiliki anggota dengan
sifat dan karakteristik yang diasumsikan sama atau hampir sama, hal ini
dikarenakan pembagian kelas di sekolah tersebut tidak berdasarkan
peringkat atau bersifat homogen. Setelah diambil dua kelas secara acak,
terpilihlah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan
menerapkan model kooperatif tipe Talking Chips dan X IPA 2 sebagai
kelas kontrol.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan
gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan sehingga
tidak terjadi kesalahan penafsiran.
1. Model pembelajaran Talking Chips yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu pemberian satu buah kartu berbentuk persegi panjang bertuliskan
“Talking” kepada masing-masing siswa pada awal dimulainya
pembelajaran, dimana kartu tersebut akan digunakan siswa untuk berbicara
atau menyampaikan berpendapat baik berupa pertanyaan ataupun jawaban
mengenai materi virus yang di telah terangkan oleh guru dan guru
mempersilahkan siswa untuk berbicara.
2. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar kognitif berupa angka-
angka atau nilai yang didapatkan oleh siswa setelah pembelajaran yang
dilakukan selesai. Nilai ini diperoleh dengan melihat hasil tes belajar
siswa setelah mengerjakan 30 nomor soal pilihan ganda.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian secara garis besar digunakan dalam tiga tahap
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis hasil
penelitian dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu:
a) Observasi pada sekolah yang akan diteliti.
b) Konsultasi dengan pembimbing, guru dan kepala sekolah untuk memohon
agar peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah.
c) Menelaah Silabus Biologi kelas X SMA.
d) Membuat dan menyusun Perangkat Pembelajaran.
e) Membuat dan menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes hasil
belajar biologi siswa dan lembar angket respons siswa kemudian divalidasi
oleh tim validator.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu tiga pekan.
Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan sesuai dengan sintaks model
pembelajaran.
Tabel 3.2 Sintaks Aktifitas Guru Dan Siswa Model Pembelajaran
Talking Chips
Sintaks Aktifitas
Guru Siswa
Pemberian Pretest
kepada kelas
eksperimen
Guru memberikan 30 butir
soal
Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
Membimbing
kelompok belajar
Guru membagi siswa menjadi
4-5 orang kemudian
membagikan satu buah kartu
kepada masing-masing siswa
dan menjelaskan prosedur
pembelajaran Talking Chips
Siswa berkumpul dengan
teman kelompoknya
kemudian mengikuti
arahkan dari guru.
Siswa menyimak
penjelasan materi dari
dimana setelah pembagian
kartu talking, guru
menjelaskan materi setelah
itu kemudian guru akan
memberikan pertanyaan
kepada siswanya.
guru setelah selesai
kemudian siswa
menjawab pertanyan
yang di berikan oleh
guru. Siswa yang telah
menjawab pertanyaan
menyerahkan kartu
talking yang dimilikinya
sebagai bukti tanggung
jawabnya telah selesai.
Observasi Guru tetap melanjutkan
aktifitasnya
Siswa melanjutkan
aktifitasnya
Pemberian Posttest Guru membagikan 30 butir
soal
Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
3. Tahap analisis hasil penelitian
Adapun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengumpulkan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari tes hasil
belajar siswa, lembar observasi siswa, dan lembar keterlakasanaan
pembelajaran.
b) Menganalisis dan membahas data hasil penelitian.
4. Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah
menyimpulkan hasil penelitian dan dibuatkan laporan.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data.
Instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Tes hasil belajar biologi
Tes hasil belajar biologi merupakan instrumen penelitian yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah
digunakan model kooperatif tipe Talking Chips. Tes ini berupa soal pilihan
ganda sebanyak 30 nomor. Isi soal tergolong soal C1, C2, C3, C4, dan C5.
Sebuah tes dikatakan valid apabila sudah melakukan uji validitas tes. Tes
ini telah ini telah divalidasi oleh validator Dapat dilihat pada lampiran C.3
2. Lembar observasi siswa dan guru
Lembaran yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas guru
dan siswa yang terjadi selama berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe Talking Chips. Lembar
observasi ini telah divalidasi oleh validator. Dapat dilihat pada lampiran
F.1- F3
3. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan peneliti untuk guru sebelum
dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung. Teks wawancara ini telah
divalidasi oleh validator. Dapat dilihat pada lampiran F.4
4. Pedoman dokumentasi
Pedoman dokumentasi berisi panduan pengambilan gambar selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Dapat dilihat pada lampiran H.1
H. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Teknik tes
Data tentang hasil belajar biologi siswa diambil dengan cara
memberikan soal tes diawal dan diakhir pembelajaran.
2. Observasi guru dan siswa
Observasi adalah metode yang dilakukan melalui pengamatan yang
cara mengambilnya melalui mata tanpa ada alat lain untuk keperluan
tersebut. Untuk melakukan observasi peneliti melakukannya secara
spontan dengan memusatkan perhatian terhadap objek tertentu
menggunakan alat indra.
3. Wawancara
Wawancara merupakan Tanya jawab peneliti dengan guru sebelum
dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah bukti foto proses pembelajaran selama
melakukan penelitian.
I. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-
instrumen yang ada kemudian di analisis secara kuantitatif dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Teknik
analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap keterlaksanaan
pembelajaran, hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap pembelajaran.
Sedangkan teknik analisis Inferensial digunakan untuk menganalisis
pengujian hipotesis.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik skor dari
sampel penelitian untuk masing-masing variabel. Adapun data yang
menggunakan teknik analisis deskriptif adalah Analisis hasil belajar siswa.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar
adalah berdasarkan teknik kategorisasi yang ditetapkan oleh Kemendikbud
seperti pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa
Konversi Nilai Akhir Kategori
Skala 100 Skala 4 Huruf
93-100 4 A Sangat baik
84-92 3 B Baik
75-83 2 C Cukup
0-74 1 D Kurang
Sumber : Modifikasi Kemendikbud (2013)
Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian
ketuntasan hasil belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan
tuntas belajar apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang
ditentukan oleh sekolah. Pengkategorian ketuntasan hasil belajar siswa
digambarkan seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Biologi
Tingkat Penguasaan Kategorisasi Ketuntasan Belajar
Tidak Tuntas
Tuntas
Sumber : MA DDI Lombang-lombang (2019)
Berdasarkan pada tabel 3.4 bahwa siswa yang memperoleh nilai 75
sampai 100 maka dapat dinyatakan tuntas dan siswa yang memperoleh
nilai 0 sampai 74 maka siswa dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran.
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang
bersangkutan yakni 75 sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila
minimal 80% siswa di kelas tersebut telah dinyatakan tuntas dalam
pembelajaran.
Ketuntasan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategorisasi Nilai N- Gain
Nilai N-Gain Kategori
9 > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
9 < 0,3 Rendah
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik setelah pembelajaran pada kelas eksperimen
Ketuntasan belajar klasikal =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ siswa dengan skor ≥75
jumlah siswax %
dan kelas kontrol dilakukan uji Gain. Gain diperoleh dari selisih antara
pretest dan posttest.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis Statistik Inferensial ini digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian yang dilakukan. Sebelum mengadakan uji statistik inferensial,
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian Normalitas.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data
secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas bertujuan untuk
melihat apakah data tentang hasil belajar biologi siswa setelah
perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk
pengujian tersebut digunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05, dengan syarat :
Jika Pvalue = 0,05 maka distribusinya adalah normal.
Jika Pvalue = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
b) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 24.0
for Windows menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada One-
way Anova. Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf
signifikan data yang lebih besar dari 0,05 maka varian kelompok data
homogen. Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan data yang
lebih kecil dari 0,05 maka varian kelompok tidak homogen
c) Ujian Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan pengujian normalitas, selanjutnya adalah
menguji hipótesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk menetapkan
suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data
dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima
kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 24.0 for
windows dengan statistik uji Independent Sample t-test dengan taraf
signifikan 0,05. H0 ditolak jika t > t (1-α) dan H0 diterima jika t ≤ t(1-α).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di MAS DDI
Lombang-lombang pada siswa kelas X semester ganjil pada Tahun Ajaran
2020/2021 tentang pengaruh model pembelajaran Talking Chips terhadap
hasil belajar Biologi konsep Virus pada kelas X di MAS DDI Lombang-
lombang Kabupaten Mamuju.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua kelas sebagai
sampel yaitu X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Talking chips dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan jumlah
populasi sampel masing-masing 13 dan 15 siswa. Data yang diperoleh
melalui instrument penelitian bertujuan untuk menjawab rumusan masalah.
Adapun hasil penelitian didapatkan melalui analisis data secara deskriptif dan
statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 24,0. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui nilai
rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, nilai minimum, dan nilai
maksimum.
a) Hasil Belajar Virus Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel. 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontol
Tes Hasil Belajar N Minimum Maksimum Mean
Pretest Eksperimen 13 50 83 63.38
Pretest Kontol 15 30 70 51.13
Posttest Eksperimen 13 77 100 86.15
Posttest Kontrol 15 50 87 72.60
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa Pretest dan
Posttest kelas Eksperimen lebih tinggi daripada kelas Kontrol. Hasil
analisis dapat dilihat pada lampiran E.1 dan E.2.
Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi dan
persentase. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembacaan jumlah
siswa yang mendapat skor pada kelas interval tertentu. Berikut tabel
distribusi frekuensi dan persentase kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar
Siswa Kelas Eksperimen
Nilai hasil
belajar
Frekuensi
Kategori
Pretest Persentase
(%) Posttest
Persentase
(%)
93-100 0 0 5 39 Sangat baik
84-92 0 0 0 0 Baik
75-83 3 23 8 61 Cukup
0-74 10 77 0 0 Kurang
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, diketahui bahwa hasil belajar siswa
setelah menerapkan model pembelajaran Talking Chips mengalami
peningkatan, dapat dilihat di lampiran E.1
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar
Siswa Kelas Kontrol
Nilai hasil
belajar
Frekuensi
Kategori
Pretest Persentase
(%) Posttest
Persentase
(%)
93-100 0 0 0 0 Sangat baik
84-92 0 0 1 7 Baik
75-83 0 0 5 33 Cukup
0-74 15 100 9 60 Kurang
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
Konvensional kurang mengalami peningkatan. Hasilnya dapat dilihat
pada lampiran E.2.
Kriteria keberhasilan dikatakan tuntas belajar jika memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 pada mata pelajaran
Biologi di MAS DDI Lombang-lombang kabupaten Mamuju.
Tabel 4.4 Distribusi Frekunesi dan Persentase Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas Eksperimen.
Nilai Hasil
Belajar
Frekuensi
Kategori Pretest
Persentase
(%) Posttest
Persentase
(%)
<75 10 77 0 0 Tidak
tuntas
≥75 3 23 13 100 Tuntas
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan
menggunakan Model pembelajaran Talking Chips mengalami
peningkatan hasil belajar yang signifikan mencapai 100%. Hasil
analisis dapat dilihat pada lampiran E.1.
Tabel 4.5 Distribusi Frekunesi dan Persentase Ketuntasan Belajar
Siswa Kelas Kontrol.
Nilai Hasil
Belajar
Frekuensi
Kategori Pretest
Persentase
(%) Posttest
Persentase
(%)
<75 15 100 9 60 Tidak
tuntas
≥75 0 0 6 40 Tuntas
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa nilai ketuntasan hasil
belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional
hanya mencapai 40% saja . Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran
E.2.
b) Uji N- Gain
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan uji Gain. Gain diperoleh dari selisih antara pretest
dan posttest. Hasil uji gain dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji N-Gain
Kelas N Mean Kategori
Kontrol 15 44.0233 Rendah
Eksperimen 13 60.5611 Sedang
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata
(mean) hasil uji gain pada kelas kontrol adalah 44.0233. Sedangkan
untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata (mean) hasil uji gain
sebesar 60.5611. Dari hasil uji gain yang diperoleh dapat dilihat bahwa
hasil uji gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama
berada pada kategori rendah, tetapi masih menunjukkan adanya
perbedaan selisih pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dimana kelas eksperimen menunjukkan hasil uji gain yang
selisih ujinya lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil analisis data
dapat dilihat pada lampiran D.5.
Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, berikut disajikan dalam bentuk diagram
batang seperti yang ditunjukkan pada diagram 4.1.
Gambar 4.1 Nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan gambar 4.1 diatas menunjukkan nilai posttest
kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Nilai posttest kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen
adalah 86.15 sedangkan pada kelas kontrol 72.60. Berdasarkan data
tersebut dapat dilihat bahwa dari kedua kelas yang diuji terdapat
peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada materi virus. Jadi
pembelajaran pada kelas eksperimen lebih efektif daripada
pembelajaran pada kelas kontrol.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk
keperluan pengujian hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan
bantuan SPSS 24,0. Hasil perhitungan dapat dilihat pada data berikut ini :
51.13
72.60
44.023
63.38
86.15
60.5611
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pre-Test Post-Test N Gain
Kontrol
Eksperimen
a.) Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi normal
atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap nilai pretest dan posttest
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Caranya yaitu dengan
menggunakan uji Kolomogrov-Smirnov pada SPSS 24,0. Adapun
analisis program SPSS memiliki taraf sig ɑ = 0,05 yaitu > ɑ maka data
tersebut dikatakan normal. Sedangkan jika nilai sig < ɑ maka data
tersebut dikatakan tidak normal. Untuk lebih jelasnya mengenai uji
normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
Kelas Sig
Pretest Kontrol 0,630
Posttest Kontrol 0,467
Pretest Eksperimen 0,060
Posttest Eksperimen 0,109
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pengujian normalitas
yang dilakukan pada data hasil pretest dan posttest keempat sampel
tersebut berditribusi normal karena lebih besar dari 0.05. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran D.2.
b. Uji Homogenitas
Setelah data dari kedua kelas tersebut dinyatakan berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas
disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk mengetahui
homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity Of Variances
program SPSS 24,0. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig ɑ
= 0.05 yaitu > ɑ maka data tersebut homogen sedangkan < ɑ maka data
tersebut tidak homogen.Untuk lebih jelasnya mengenai uji homogenitas
pada penelitian ini. Hasil perhitungan data sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa
Based on Mean df1 df2 Sig.
0.136 1 26 0.715
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel 4.8 menunjukkan
bahwa data dalam penelitian ini homogen. Uji homogenitas
memperoleh nilai data sig 0,715 yang berarti nilai sig data tersebut jauh
lebih besar daripada taraf signifikan uji yaitu 0,05. Dengan demikian
data pada penilitian ini bersifat homogen. Untuk analisis homogenitas
dapat dilihat pada lampiran D.3.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh model
pembelajaran Talking Chips terhadap hasil belajar siswa pada materi
virus.
Hasil uji hipotesis data dapat disimpulkan dengan melihat taraf
signifikansi sebesar 0,05 dengan pengambilan keputusan jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesis menunjukkan ada
pengaruh model pembelajaran Talking Chips terhadap hasil belajar
siswa pada materi virus. Berikut hasil uji hipotesis dapat dilihat pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis
Statistik Sig (2-tailed)
Independent sample t-test 0,000
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat diketahui apakah
hipotesis diterima atau ditolak dengan melihat nilai sig. pengambilan
kesimpulan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian yaitu nilai sig < ɑ,
diketahui hasil Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka sebagaimana
dasar pengambilan keputusan dapat disimpukan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
model pembelajaran Talking Chips tehadap hasil belajar biologi konsep
virus pada siswa kelas X MAS DDI Lombang-lombang Kabupaten
Mamuju. Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran D.4.
B. Pembahasan
Penelitian ini di laksanakan di MAS DDI Lombang-lombang
Kabupaten Mamuju. Namun dikarenakan masa pandemi Corona Virus, Siswa
hanya di perbolehkan menghadirikan dirinya 2 kali seminggu pada mata
pelajaran tertentu salah satunya pembelajaran Biologi sehingga menjadikan
sampel penelitian saya berkurang dari target jumlah sampel siswa
perkelasnya. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat sangat
antusias, hal ini dikarena siswa merasa senang bisa datang kesekolah lagi
untuk belajar tanpa belajar daring yang menurut mereka sulit untuk dipahami.
Semangat belajar mereka merupakan salah satu penunjang keberhasil
penelitian yang dilakukan sehingga memperoleh hasil sebagai berikut.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan adanya
perbedaan skor hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Talking
Chips dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
Konvensional. Dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata (mean) pada kelas
eksperimen menggunakan Talking Chips di peroleh skor rata-rata pretest dan
posttest 63.38 dan 86.15. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan
Konvensional di peroleh skor rata-rata (mean) pretest dan posttest 51.13 dan
72.60. Sedangkan dari hasil uji N-Gain yang diperoleh menunjukkan bahwa
pada kelas eksperimen berada pada kategori sedang sedangkan kelas kontrol
berada pada kategori rendah, sehingga menunjukkan adanya perbedaan selisih
pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan analisis statistik inferensial, hasil uji hipotesis data hasil
belajar siswa diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti
ada pengaruh model pembelajaran Talking Chips terhadap hasil belajar Siswa
pada materi Virus kelas MAS DDI Lombang-lombang kabupaten Mamuju.
Suksesnya penerapan model pembelajaran Talking chips ini karena
adanya faktor guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Jadi guru sangat
berperan penting dalam proses pembelajaran, penguasaan kelas dan
menciptakan kegiatan belajar yang mampu menunjang serta mendorong siswa
untuk mengembangkan segala potensi pada diri mereka secara maksimal,
begitupun dengan siswa, semangat belajar yang mereka miliki merupakan
salah satu faktor pendukung keberhasilan pencapaian pembelajaran yang
dilakukan.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Gusliana (2017) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa,
dimana klasikal siklus 1 mendapatkan persentase 65,83% kemudian
meningkat di siklus 2 dengan persentase 88,46%, memenuhi KKM materi
pembelajaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
proses pembelajaran dengan Penerapan Model Pembelajaran Talking Chips
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa Di Sman 1
Meureubo Aceh Barat mendapatkan nilai yg baik.
Guru harus merubah presepsi siswa bahwa belajar itu ternyata
menyenangkan. Dengan cara bermain sambil belajar adalah salah cara yang
efektif, sehingga siswa menjadi lebih paham dan materi yang diajarkan akan
lebih mudah tersimpan di memori siswa karena meninggalkan kesan yang
baik, salah satunya melalui model pembelajaran Talking Chips yang
mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini dengan meningkatnya hasil
belajar kognitif siswa. Maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa
model pembelajaran Talking Chips berpengaruh terhadap hasil belajar
kognitif siswa konsep virus pada kelas X di MAS DDI Lombang-lombang
kabupaten Mamuju.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan pengujian statistik
yang dilakukan menerangkan bahwa, perolehan skor rata-rata (mean) pada
kelas eksperimen menggunakan Talking Chips di peroleh skor rata-rata
pretest dan posttest 63.38 dan 86.15. Sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan Konvensional di peroleh skor rata-rata (mean) pretest dan
posttest 51.13 dan 72.60.
2. Berdasarkan analisis statistik inferensial, hasil uji hipotesis data hasil
belajar siswa diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang
berarti ada pengaruh model pembelajaran Talking Chips terhadap hasil
belajar Siswa pada materi Virus kelas MAS DDI Lombang-lombang
kabupaten Mamuju.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.
1. Guru hendaknya memperhatikan siswa yang kurang aktif
2. Model pembelajaran Talking Chips dapat digunakan sebagai alternatif
model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran biologi pada pokok bahasan Virus.
3. Mengingat hasil penelitian masih sangat sederhana, maka apa yang didapat
dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir, adanya keterbatasan
dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakannya penelitian
lebih lanjut dengan menambahkan variabel dan pada konsep materi yang
lain. Bagi peneliti lain, peneliti ini bisa dijadikan penelitian lanjutan yaitu
untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Talking Chips terhadap
hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, Nurul Wisna., Taty Sulastry., dan Alimin. 2017. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Mia 3
Sman 1 Bontomarannu. Makassar. Jurnal Nalar Pendidikan. Vol. 5 (2)
ISSN : 2339-0749.
Kemendikbud. 2017. Panduan Penilaian Oleh pendidik dan Satuan Pendidikan.
Jakarta.
Darmadi. 2017. Pengembangan model dan metode pembelajaran dalam dinamika
belajar siswa. Yogyakarta : Deepublish.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model- Model Pembelajaran Inovatif.
Jogjakarta: Ar – Ruzz Media.
Fifendy, Mades,. Dan M. Biomed. 2017. Mikrobiologi. Depok : Kencana.
Fiteriani Ida. 2017. Analisis perbedaan hasil belajar kognitif menggunakan
metode pembelajaran kooperatif yang berkombinasi pada materi IPA di
MIN Bandar Lampung. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Vol
4 No 2. ISSN: 2355-1925.
Hasairin, A & Dewi, A. 2018. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe talking
chips pada materi keanekaragaman hayati di MAN 1 Medan. Jurnal
pelita pendidikan. Medan. Vol 6 (4).
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Khairina, Q., Nofri, N & Jumriana, R. 2019. Efek kooperatif talking chips
terintegrasi video pembelajaran pada hasil belajar siswa. Jurnal
pendidikan IPA veteran. Riau. Vol 3 (1).
Majid, Adbul. 2017. Strategi pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nugroho, D.R., dan Abdul, R. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe (Team Games Tournament) TGT Terhadap Motivasi Siswa
Mengikuti Pembelajaran Bolavoli Di Kelas X SMAN 1 Panggul
Kebupaten Trenggalek. Jurnal Pendidikan Olaraga Dan Kesehatan Vol
1 (1).
Pelczar, Michael J., dan E.C.S Chan. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Penertbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Prasetya Tri Indra. 2012. Meningkatkan keterampilan menyusun instrument hasil
belajar berbasis modul interaktif bagi guru-guru IPA SMPN Kota
Magelang. Journal of Educational Research and Evaluation. Vol 1 No 2.
ISSN: 2252-6420.
Rhochani, D Fitri & Kurroti, A. 2018. Application of talking chips learning model
to improve activities and results of chemical learning in MAN 13 Jakarta.
Journal of chemistry education research. Jakarta. Vol 2 (1).
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : PT. Kharisma Putra Utama.
Sa‟diyah, Halimatus. 2019. Prestasi Belajar. Malang : Literasi Nusantara.
Sari, Gusliana. 2017). Penerapan Model Pembelajaran Talking Chips dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Asam Basa di SMAN 01
Meureubo Aceh Barat. Skripsi. Prodi Pendidikan Kimia Fakultas
Tarbiyah UIN Ar-Raniry Darussallam. Banda Aceh
Sukardi. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Susanto, A. 2016. Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta.
Prenadamedia.
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Dari Dinas Penanaman Provinsi
Sulawesi Selatan
Lampiran A.2 Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari MAS DDI
Lombang-lombang Kabupaten Mamuju
Lampiran A.3 Surat Keterangan Validasi Instrument Penelitian
LAMPIRAN B
B.1 Lembar Validasi Instrument Penelitian Validator I
B.2 Lembar Validasi Instrument Penelitian Validator II
LAMPIRAN C
C.1 Silabus Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA
SILABUS
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
3. Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
Virus
Ciri-ciri virus: struktur dan ciri
Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus
Peran virus dalam kehidupan
Jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya
Mengamati
Diberikan berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini yang disebabkan oleh virus seperti influenza, Aids, dan flue burung, siswa mengamati fenomena alam tersebut
Menanya
Siswa menanya dibantu oleh gurunya tentang apa penyebab beberapa penyakit tersebut?
Bagaimana karakteristik penyebab penyakitnya, cara perkembangbiakannya, dan cara penularan dan pencegahannya?
Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi)
Mengamati karakteristik virus dari charta
Mengamati proses perkembangbiakan pada organisme hidup
Tugas
Model tiga dimensi Virus HIV
Observasi
-
Portofolio
-
Tes
Essay bagan replikasi virus
Essay penyebaran virus HIV
Essay dampak ekonomi dan sosial
Tertulis tentang pe,aha,am istilah-istilah ilmiah yang digunakan berkaitan
2 minggu x 4 JP
Charta virus
Charta penyebaran virus HIV
Charta perkembangbiakan virus
Foto/gambar berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
Mendiskusikan penyebaran virus HIV
Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus
Mendiskusikan apa maksud Tuhan menciptakan makhluk yang menyebabkan penyakit dikaitkan dengan perilaku yang tidak terpuji pada seseorang
Mengasosiasikan
Mendiskusikan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan pemahaman sebelumnya, dan mendiskusikan apa yang diperolehnya dengan perilaku yang harus dilakukannya
Mengkomunikasikan
Menjelaskan secara lisan: ciri dan karakter virus, perkembangbiakan dan cara penularan HIV
Menjelaskan dampak ekonomi
dengan virus seperti kapsid, DNA, RNA, tail/ekor, fase litik dan lisogenik, dll
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar
dan sosial dengan terjangkitnya virus
Menyajikan sketsa model virus yang akan dibuatnya (PR)
3.3. Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
C.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan
peran virus dalam kehidupan
3.4.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus.
3.4.2 Menggambarkan struktur virus
3.4.3 Mengidentifikasi ciri-ciri virus.
3.4.4 Menjelaskan replikasi virus setelah
mengamati(gambar atau Video).
3.4.5 Mengklasifikasikan virus.
3.4.6 Membandingkan struktur tubuh virus satu
dengan virus yang lain berdasarkan gambar
tubuh virus.
3.4.7 Membandingkan struktur tubuh virus
dengan organisme lainnya, misalnya bakteri
3.4.8 Menjelaskan kasus-kasus dalam kehidupan
sebagai dampak negatif dari virus.
3.4.9 Membuat model tiga dimensi Virus HIV
atau virus jenis lain
3.4.10 Mengidentifikasi ciri orang yang telah
terinfeksi HIV.
3.4.11 Menjelaskan cara menghindari infeksi HIV.
3.4.12 Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial
akibat serangan virus, termasuk HIV.
3.4.13 Menjelaskan cara hidup virus. ™
3.4.14 Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan
merugikan. ™
3.4.15 Menjelaskan peran virus yang
menguntungkan dan merugikan.
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya
virus dalam kehidupan terutama
bahaya AIDS berdasarkan
tingkatvirulensinya
4.4.1 Membuat slogan di lingkungan sekolah
tentang dampak terinfeksinya HIV.
4.4.2 Membuat karya cara hidup sehat untuk
menghindari infeksi virus (dapat berupa
lagu, poster, cerita puisi, dll) atau
tergantung minat anak dan kerja sama lintas
mata pelajaran, antara Bahasa Indonesia dan
seni budaya
4.4.3 Menyusun makalah mengenai dampak
positif dan negatif virus terhadap bidang
sosial dan ekonomi
4.4.4 Mengkomunikasikan cara menghindari diri
dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS,
Flu burung dll
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan sejarah penemuan virus.
2. Menggambarkan struktur virus
3. Mengidentifikasi ciri-ciri virus.
4. Menjelaskan replikasi virus setelah mengamati(gambar atau Video).
5. Mengklasifikasikan virus.
6. Membandingkan struktur tubuh virus satu dengan virus yang lain berdasarkan gambar
tubuh virus.
7. Membandingkan struktur tubuh virus dengan organisme lainnya, misalnya bakteri
8. Menjelaskan kasus-kasus dalam kehidupan sebagai dampak negatif dari virus.
9. Membuat model tiga dimensi Virus HIV atau virus jenis lain
10. Mengidentifikasi ciri orang yang telah terinfeksi HIV.
11. Menjelaskan cara menghindari infeksi HIV.
12. Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus, termasuk HIV.
13. Menjelaskan cara hidup virus. ™
14. Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan. ™
15. Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan.
D. Materi Pembelajaran
Virus
• Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
• Pengelompokan virus
• Peran virus dalam kehidupan
• Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi dan Eksperimen
Model : Discovery Learning
F. MediaPembelajaran Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Laboratorium biologi dan sarananya (peralatan yang akan dipakai selama satu tahun
ajaran)
Daftar peralatan di lab biologi
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
Lembar kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh setiap siswa aspek
keselamatan kerja
Contoh laporan tertulis
Bahan Presentasi
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar :
Buku Biologi Kls X Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktif dan Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Klasifikasi Makhluk Hidup
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (105 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati
Lembar kerja materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus.
Pemberian contoh-contoh materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung).
Membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus.
Mendengar
Pemberian materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Menulis Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati
dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis
(Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
?
?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Ciri-ciri
virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang
sedang dipelajari.
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Mengolahinformasi dari materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Ciri-ciri
virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Ciri-ciri virus: struktur
dan reproduksi serta Pengelompokan virus berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan
virus dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Menjawab pertanyaan tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Ciri-ciri
virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang akan
selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Ciri-ciri virus: struktur
dan reproduksi serta Pengelompokan virus yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi serta
Pengelompokan virus yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Ciri-
ciri virus: struktur dan reproduksi serta Pengelompokan virus.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan
reproduksi serta Pengelompokan virus.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
serta Pengelompokan virus kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (105 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya.
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati
Lembar kerja materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya.
Pemberian contoh-contoh materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung).
Membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya.
Mendengar
Pemberian materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi
remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya oleh
guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Menulis Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati
dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis
(Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
?
?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Peran virus
dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya yang sedang dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
Mengolahinformasi dari materi Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Peran
virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya.
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam
mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Bertanya atas presentasi tentang materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya
Menjawab pertanyaan tentang materi Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan
lainnya yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Peran
virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peran virus dalam
kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah
penyebaran virus HIV dan lainnya berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: : nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi Peran virus dalam kehidupan serta Partisipasi
remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya yang baru
diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Peran
virus dalam kehidupan serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV
dan lainnya.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Peran virus dalam kehidupan
serta Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran virus dalam kehidupan serta
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir):
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut
serta mengusulkan
ide/gagasan.
50
250 62,50 C 2
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
50
3
Saya ikut serta dalam
membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat
teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi
terhadap permasalahan. 100
3
Memaksakan pendapat
sendiri kepada anggota
kelompok.
100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
akan dijelaskan kembali oleh guru materi “Ruang Lingkup Biologi”. Guru
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada
waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila
masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator
yang Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai
Setelah
Remedial
Ket.
1
2
3
4
dst,
b. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi
sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa
pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran “Ruang Lingkup Biologi”. Dalam kegiatan ini,
guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan.
Mamuju , september 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
ABD. LATIF, S.Pd SIRAJUDDIN, S.Pd
NIP : 198104012005011006 NIP : 131276020002210007
Catatan Kepala Sekolah
............................................................................................................................. ...................
............................................................................................................................. ...................
................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ...................
................................................................................................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MAS DDI Lombang-lombang
Kelas / Semester : X IPA / Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Alokasi waktu : 3 x 45 Menit
Tahun Ajaran : 2020 / 2021
Pertemuan ke- : Pertama
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses informasi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menelaah sejarah penemuan virus
3.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri virus
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menelaah sejarah virus degan tepat
b. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri virus dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
a. Sejarah penemuan virus
b. Ciri-ciri virus
F. Model Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Talking Chips
G. Media AlatdanSumberPembelajaran
1. Media : Power point, Lembar penilaian, Kartu.
2. Alat / Bahan : Laptop, proyektor , alat tulis
3. Sumber Belajar : - Buku SMA kurikulum 2013
- Internet
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-
langkah
Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal
Guru mengucap salam
kepada peserta didik
Guru menunjuk peserta
didik untuk memimpin do’a
Guru bertanya kepada
peserta didik “Bagaimana
Siswa membalas salam dari
guru
Siswa memimpin do’a
Siswa menjawab pertanyaan
10 Menit
kabar hari ini, sudah siapkah
belajar?”
Guru mengecek kehadiran
peserta didik
Guru memberikan lembar
soal Pretest
Apersepsi
Guru memberikan suatu
apersepsi terkait dengan
materi yaitu menanyakan
“siapa yang pernah
terjangkit flu? Mengapa flu
seringkali menyerang
tubuh? Bagaimana virusnya
bisa masuk kedalam
tubuh,dan sebenarnya apa
virus itu?”
Guru menyebutkan topik
materi dan tujuan
pembelajaran
dari guru
Siswa menyimak
Siswa mengerjakan soal
Pretest
Siswa menjawab pertanyaan
guru
Siswa menyimak
45 menit
Tahap 1
Orientasi
peserta didik
pada masalah
Kegiatan Inti
Guru menayangkan
beberapa gambar/ video/
foto mengenai penyakit
yang disebabkan oleh
virus
Guru menanyakan
pemahaman peserta didik
mengenai gambar
Siswa mengamati gambar
yang ditampilkan
(mengamati)
Siswa menjawab pertanyaan
70 Menit
Tahap II
Talking Chips
tersebut. “apa yang kalian
ketahui dari gambar/
video/ foto mengenai
bentuk virus
Guru memberikan
jawaban pertanyaan
peserta didik
Guru membagi peserta
didik menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan arahan
mengenai materi yang
harus didiskusikan untuk
persiapan
Guru berkeliling pada
setiap kelompok dan
mulai melakukan penilaian
Guru mempersiapkan
Kartu bertuliskan talking.
Langkah-langkah Talking
chips
a. Tiap kelompok (tim)
memiliki 4-5 anggota.
b. Setiap anggota
kelompok mendapat
kartu masing-masing
satu kartu untuk satu
orang. Kartu tersebut
Siswa bertanya kepada guru
mengenai permasalah pada
gamba rmengenai cara
pencegahan penyakit yang
disebabkanoleh virus
Siswa mulai berkelompok
Siswa menyimak.
Siswa berdiskusi mengenai
materi yang sudah
diberitahukan
Siswa mengikuti langkah
langkah pembelajaran
Tahap III
penghitungan
jumlah kartu
suara
Tahap IV
Klarifikasi dan
kesimpulan
digunakan siswa untuk
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
c. Guru memberikan
pertanyaan seputar
materi yang telah
diberikan.
d. Setiap anggota
kelompok diwajibkan
menggunakan kartu
untuk menjawab
pertanyaan dari guru
Guru mengecek siswa-
siswa yang telah
menggunakan kartunya.
Guru mengitung jumlah
penggunaan kartu Talking.
Guru menjawab
pertanyaan bersama
Siswa.
Guru memberikan
penguatan dan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai
hal-hal yang kurang jelas
atau yang kurang
dipahami.
Guru memberikan
Siswa menyimak
Siswa menjawab
pertanyaan bersama guru
Siswa menyimak
motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif lagi.
Guru dan siswa sama
sama menyimpulkan hasil
pembelaaran yang telah
dilakukan
Siswa menyimpulkan
pembelajaran
Penutup
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Guru memberi nasehat
(bekerja sama antar
teman, menghargai
pendapat teman dan
bertanggung jawab)
Guru menutup pelajaran
dengan salam.
Siswa menyimak
Siswa berdoa dan membalas
salam dari guru
10 Menit
Mengetahui: Mamuju, September 2020
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Sirajuddin. S.Pd
Ade Mutmainnah kasman
NIP : 131276020002140011 NIM : 105441101216
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MAS DDI Lombang-lombang
Kelas / Semester : X IPA / Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Alokasi waktu : 3 x 45 Menit
Tahun Ajaran : 2020 / 2021
Pertemuan ke- : Kedua
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. 1
3.1. 2
Mengaitkan struktur dan fungsi virus
Membandingkan siklus litik dan lisogenik virus dengan tepat
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengaitkan struktur dan fungsi virus dengan tepat
b. Siswa mampu membandingkan siklus litik dan lisogenik virus dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
a. Struktur dan fungsi virus
b. Siklus litik dan lisogenik virus
F. Model Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Talking Chips
G. Media AlatdanSumberPembelajaran
1. Media : Power point, Lembar penilaian, Kartu.
2. Alat / Bahan : Laptop, proyektor , alat tulis
3. Sumber Belajar : - Buku SMA kurikulum 2013
- Internet
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-
langkah
Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Kegiatan awal
Guru mengucap salam
kepada peserta didik
Guru menunjuk peserta
didik untuk memimpin do’a
Guru bertanya kepada
peserta didik “Bagaimana
kabar hari ini, sudah siapkah
belajar?”
Guru mengecek kehadiran
peserta didik
Apersepsi
Guru memberikan suatu
apersepsi terkait dengan
materi yaitu menanyakan
“siapa yang pernah melihat
virus? Bagaimana bentuk
virusnya ? apa gunanya virus
diciptakan ?
Guru menyebutkan topik
materi dan tujuan
pembelajaran
Siswa membalas salam dari
guru
Siswa memimpin do’a
Siswa menjawab pertanyaan
dari guru
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan
guru
Siswa menyimak
10 Menit
45 menit
Tahap 1
Orientasi
peserta didik
pada masalah
Tahap II
Talking Chips
Kegiatan Inti
Guru menayangkan
beberapa gambar/ video/
foto mengenai penyakit
yang disebabkan oleh
virus
Guru menanyakan
pemahaman peserta didik
mengenai gambar
tersebut. “apa yang kalian
ketahui dari gambar/
video/ foto mengenai
penyakit yang disebabkan
oleh virus
tersebut?”
Guru memberikan
jawaban pertanyaan
peserta didik
Guru membagi peserta
didik menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan arahan
mengenai materi yang
harus didiskusikan untuk
persiapan
Guru berkeliling pada
setiap kelompok dan
Siswa mengamati gambar
yang ditampilkan
(mengamati)
Siswa menjawab pertanyaan
Siswa bertanya kepada guru
mengenai permasalah pada
gamba rmengenai cara
pencegahan penyakit yang
disebabkanoleh virus
Siswa mulai berkelompok
Siswa menyimak.
Siswa berdiskusi mengenai
materi yang sudah
70 Menit
mulai melakukan penilaian
Guru mempersiapkan
Kartu bertuliskan talking.
Langkah-langkah Talking
chips
e. Tiap kelompok (tim)
memiliki 4-5 anggota.
f. Setiap anggota
kelompok mendapat
kartu masing-masing
satu kartu untuk satu
orang. Kartu tersebut
digunakan siswa untuk
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
g. Guru memberikan
pertanyaan seputar
materi yang telah
diberikan.
h. Setiap anggota
kelompok diwajibkan
menggunakan kartu
untuk menjawab
pertanyaan dari guru
Guru mengecek siswa-
siswa yang telah
menggunakan kartunya.
diberitahukan
Siswa mengikuti langkah
langkah pembelajaran
Siswa menyimak
Tahap III
penghitungan
jumlah kartu
suara
Tahap IV
Klarifikasi dan
kesimpulan
Guru mengitung jumlah
penggunaan kartu Talking.
Guru menjawab
pertanyaan bersama
Siswa.
Guru memberikan
penguatan dan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai
hal-hal yang kurang jelas
atau yang kurang
dipahami.
Guru memberikan
motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif lagi.
Guru dan siswa sama
sama menyimpulkan hasil
pembelaaran yang telah
dilakukan
Siswa menjawab
pertanyaan bersama guru
Siswa menyimak
Siswa menyimpulkan
pembelajaran
Penutup
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Guru memberi nasehat
(bekerja sama antar
teman, menghargai
pendapat teman dan
bertanggung jawab)
Guru menutup pelajaran
dengan salam.
Siswa menyimak
10 Menit
Siswa berdoa dan membalas
salam dari guru
Mengetahui: Mamuju, September 2020
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Sirajuddin. S.Pd
Ade Mutmainnah kasman
NIP : 131276020002140011 NIM : 105441101216
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MAS DDI Lombang-lombang
Kelas / Semester : X IPA / Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Alokasi waktu : 3 x 45 Menit
Tahun Ajaran : 2020 / 2021
Pertemuan ke- : Ketiga
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi,
dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. 1
3.1. 2
3.1. 3
Mengidentifikasi penyakit akibat virus
Memahami peran virus dalam kehidupan
Menyimpulkan partisipasi penanggulangan pencegahan virus HIV dll
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengidentifikasi penyakit yang diakibatkan virus
b. Siswa mampu memahami peran virus dalam kehidupan
c. Siswa mampu berpartisipasi dalam penanggulan pencegahan virus HIV dll
I. Materi Pembelajaran
c. Peran virus dalam kehidupan
d. Jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya
J. Model Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Talking Chips
K. Media AlatdanSumberPembelajaran
4. Media : Power point, Lembar penilaian, Kartu.
5. Alat / Bahan : Laptop, proyektor , alat tulis
6. Sumber Belajar : - Buku SMA kurikulum 2013
- Internet
L. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-
langkah
Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal
Guru mengucap salam
kepada peserta didik
Guru menunjuk peserta
didik untuk memimpin do’a
Guru bertanya kepada
Siswa membalas salam dari
guru
Siswa memimpin do’a
10 Menit
peserta didik “Bagaimana
kabar hari ini, sudah siapkah
belajar?”
Guru mengecek kehadiran
peserta didik
Apersepsi
Guru memberikan suatu
apersepsi terkait dengan
materi yaitu menanyakan
“siapa yang pernah
terjangkit flu? Mengapa flu
seringkali menyerang
tubuh? Bagaimana virusnya
bisa masuk kedalam
tubuh,dan sebenarnya apa
virus itu?”
Guru menyebutkan topik
materi dan tujuan
pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan
dari guru
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan
guru
Siswa menyimak
45 menit
Tahap 1
Orientasi
peserta didik
pada masalah
Kegiatan Inti
Guru menayangkan
beberapa gambar/ video/
foto mengenai cara
penanggulangan
pencegahan virus
Guru menanyakan
pemahaman peserta didik
Siswa mengamati gambar
yang ditampilkan
(mengamati)
Siswa menjawab pertanyaan
70 Menit
Tahap II
Talking Chips
mengenai gambar
tersebut. “apa yang kalian
ketahui dari gambar/
video/ foto mengenai
penanggulangan
pencegahan virus?”
Guru memberikan
jawaban pertanyaan
peserta didik
Guru membagi peserta
didik menjadi beberapa
kelompok
Guru memberikan arahan
mengenai materi yang
harus didiskusikan untuk
persiapan
Guru berkeliling pada
setiap kelompok dan
mulai melakukan penilaian
Guru mempersiapkan
Kartu bertuliskan talking.
Langkah-langkah Talking
chips
Siswa bertanya kepada guru
mengenai permasalah pada
gamba rmengenai cara
pencegahan penyakit yang
disebabkanoleh virus
Siswa mulai berkelompok
Siswa menyimak.
Siswa berdiskusi mengenai
materi yang sudah
diberitahukan
Tahap III
penghitungan
jumlah kartu
suara
i. Tiap kelompok (tim)
memiliki 4-5 anggota.
j. Setiap anggota
kelompok mendapat
kartu masing-masing
satu kartu untuk satu
orang. Kartu tersebut
digunakan siswa untuk
menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
k. Guru memberikan
pertanyaan seputar
materi yang telah
diberikan.
l. Setiap anggota
kelompok diwajibkan
menggunakan kartu
untuk menjawab
pertanyaan dari guru
Guru mengecek siswa-
siswa yang telah
menggunakan kartunya.
Guru mengitung jumlah
penggunaan kartu Talking.
Guru menjawab
pertanyaan bersama
Siswa mengikuti langkah
langkah pembelajaran
Tahap IV
Klarifikasi dan
kesimpulan
Siswa.
Guru memberikan
penguatan dan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai
hal-hal yang kurang jelas
atau yang kurang
dipahami.
Guru memberikan
motivasi kepada siswa
untuk lebih aktif lagi.
Guru dan siswa sama
sama menyimpulkan hasil
pembelaaran yang telah
dilakukan
Siswa menyimak
Siswa menjawab
pertanyaan bersama guru
Siswa menyimak
Siswa menyimpulkan
pembelajaran
Penutup
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Guru memberi nasehat
(bekerja sama antar
teman, menghargai
pendapat teman dan
bertanggung jawab)
Guru menutup pelajaran
dengan salam.
Siswa menyimak
Siswa berdoa dan membalas
salam dari guru
10 Menit
Mengetahui: Mamuju, September 2020
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Sirajuddin. S.Pd
Ade Mutmainnah kasman
NIP: 131276020002140011 NIM : 105441101216
C.3 Soal pretest dan posttest
SOAL PRETEST POSTTEST
Mata Pelajaran : Biologi
Pokok Bahasan : Virus
Kelas / Semester : X / 1
Waktu : 60 menit
PETUNJUK PENGERJAAN :
1. Tulislah identitas dan kelas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Beri tanda (x) pada huruf a, b, c, d, dan e pada lembar jawaban sebagai jawaban yang dianggap benar.
3. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda (=) pada huruf yang telah disilang dan diberi
tanda (x) pada huruf lain yang dianggap benar.
Contoh : a b c d e diganti a b c d e
4. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas
5. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal kepada pengawas
6. Selamat mengerjakan
1. Bagian yang dimiliki oleh virus adalah ….
a. Inti sel
b. Sitoplasma
c. Organel sel
d. Membran sel
e. Selubung protein
2. Dalam organisasi kehidupan, virus termasuk makhluk hidup pada tingkat ….
a. Atom
b. Molekul
c. Sel
d. Jaringan
e. Organ
3. Berdasarkan struktur dan komposisi tubuhnya, virus diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu ….
a. Virus DNA dan virus RNA
b. Virus menguntungkan dn virus merugikan
c. Virus patogen dan virus apatogen
d. Virus gram positif dan virus gram negatif
e. Virus tumbuhan dan virus hewan
4. Sebagian ahli biologi menganggap virus sebagai benda mati karena virus memiliki sifat ….
a. Tidak dapat bergerak aktif
b. Tidak memiliki membrane inti sel
c. Tidak memiliki sel dan dapat dikristalkan
d. Tidak memiliki dinding sel dan vakuola
e. Dapat dikristalkan dan diubah bentuknya
5. Virus tidak dapat melakukan metabolisme sehingga virus ….
a. Memerlukan sel hidup untuk bereproduksi
b. Memperoleh makanan dari inangnya
c. Tidak memerlukan inti dari sitoplasma
d. Hanya memiliki DNA saja atau RNA saja
e. Tidak dapat berkembang biak
6. Virus dapat dibiakkan di media ….
a. Telur ayam yang tidak dibuahi
b. Telur ayam yang mengandung embrio hidup
c. Larutan kaya nutrisi
d. Agar kaya vitamin
e. Air kaldu kaya protein
7. Pada daur lisogenik, virus dapat mereplikasi DNA-nya dengan cara ….
a. Menghancurkan DNA inang dan menggantikannya
b. DNA virus ikut bereplikasi bersama DNA inang
c. Partikel virus membelah di dalam sel inang
d. Mengendalikan metabolism sel inang
e. Menempel pada DNA inang dan mengendalikan replikasi
8. Penyakit yang disebabkan oleh virus lebih mematikan dan sulit disembuhkan karena hal-hal berikut, kecuali ….
a. Belum semua virus ditemukan vaksinnya
b. Virus mampu bereproduksi secara litik
c. Virus dapat mengalami mutasi
d. Reproduksi virus sangat cepat
e. Virus mampu mensintesis protein sendiri
9. Perhatikan proses-proses yang dilakukan bakteriofag di dalam sel inang berikut.
(1) Melisiskan dinsing sel bakteri
(2) Menyintesis protein kapsid
(3) Menghancurkan DNA bakteri
(4) Mereplikasi DNA virus
(5) Merakit kapsid menjadi virus baru
Urutan proses yang benar pada daur litik adalah ….
a. (1) - (3) - (5) - (2) - (4)
b. (2) - (4) - (1) - (5) - (3)
c. (3) - (4) - (2) - (5) - (1)
d. (4) - (1) - (3) - (2) - (5)
e. (5) - (3) - (4) - (1) - (2)
10. Profag adalah ….
a. Virus yang menginfeksi protozoa
b. Virus yang melisiskan sel inang
c. Ikatan antara DNA virus dan DNA bakteri
d. DNA bakteri yang mereplikasikan DNA virus
e. DNA virus yang menyusup ke DNA inang dan nonaktif
11. Pernyataan yang benar adalah ….
a. Daur hidup virus terjadi secara litik saja atau lisogenik saja
b. Daur litik terjadi pada virus RNA, sedangkan daur lisogenik terjadi pada virus DNA
c. Daur lisogenik tidak dapat berlanjut ke daur litik
d. Virus dapat mengalami daur litik dan lisogenik secara bergantian
e. Daur litik dan lisogenik hanya terjadi pada virus DNA
12. Perhatikan daftar penyakit-penyakit berikut.
(1) Campak
(2) Tuberkulosis
(3) Meningitis
(4) Herpes
(5) Gondongan
(6) Malaria
(7) Cacar variola
(8) Influenza
Penyakit yang disebabkan oleh virus ditunjukkan oleh nomor ….
a. (1), (2), (4), (6) dan (8)
b. (1), (3), (5), (7) dan (8)
c. (1), (4), (5), (7) dan (8)
d. (2), (3), (5), (6) dan (7)
e. (2), (4), (5), (6) dan (7)
13. Faktor yang tidak menyebabkan daur lisogenik virus di dalam sel bakteri berlanjut ke daur litik adalah ….
a. Pengaruh radiasi
b. Pengaruh zat kimia tertentu
c. Bakteri kehilangan virulensinya
d. Bakteri lisogenik terinduksi
e. Profag bereplikasi
14. Virus menginfeksi sel inang berupa makhluk hidup lain dengan tujuan untuk ….
a. Memperbanyak sel inang
b. Berkembang biak
c. Memperoleh makanan
d. Menimbulkan penyakit
e. Menghancurkan sel inang
15. Virus dengue dapat menyebabkan pendarahan pada organ tubuh penderita karena virus tersebut menyebabkan
a. Pembuluh darah pecah
b. Jumlah trombosit menurun
c. Jumlah trombosit meningkat
d. Jumlah sel darah merah menurun
e. Jumlah sel darah merah meningkat
16. Sintesis DNA virus terjadi di dalam ….
a. Tubuh virus
b. Tubuh inang
c. Tubuh virus dan inang
d. Serabut ekor virus
e. Medium kaya nutrisi
17. Profag di dalam sel bakteri pathogen akan menyebabkan ….
a. Sifat patogen baktei berkurang
b. Reproduksi bakteri patogen terganggu
c. Sel bakteri patogen menjadi lisis
d. Bakteri patogen semakin berbahaya
e. Profag menjadi semakin aktif
18. Vaksin diberikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena vaksin merangsang
a. Antibody di dalam vaksin bekerja aktif
b. Sel-sel darah limfosit menghasilkan antibody
c. Sel-sel darah putih melawan virus
d. Makrofag merusak virus
e. Fagosit memakan virus
19. Penyakit ringan akibat infeksi virus yang mudah menular pada anak-anak yang ditandai dengan timbulnya vesikula (gelembung)
pada kulit dan selaput lender adalah penyakit
a. Cacar air varisela
b. Cacar variola
c. Herpes zoster
d. Herpes simpleks
e. Campak
20. Tabacco mosaic virus menyerang tanaman tembakau dengan gejala ….
a. Bercak kuning pada daun
b. Tanaman tumbuh kerdil
c. Batang dan daun layu
d. Daun menggulung
e. Daun rontok
21. Virus yang menyebabkan daun tanaman kapas, lobak, dan tembakau menggulung sehingga menurunkan produktivitas tanaman
adalah ….
a. Tomato yellow leaf curl virus
b. Bean golden mosaic virus
c. Turnip yellow mosaic virus
d. Citrus vein phloem degeneration virus
e. Tobacco mosaic virus
22. Berikut ini cara pencegahan penyakit flu burung yang tidak benar adalah ….
a. Memasak daging unggas minimal 800 selama 1 menit
b. Menghindari kontak langsung dengan unggas terinfeksi
c. Membersihkan kotoran unggas setiap hari
d. Menjaga daya tahan tubuh
e. Tidak mengonsumsi daging unggas
23. Vaksin dapat dibuat dari ….
a. Hormon hewan ternak
b. Cairan tubuh orang yang terinfeksi
c. Virus yang telah dilemahkan
d. Bakteri yang diserang virus
e. Profag dalam sel bakteri
24. Kematian pada penderita AIDS disebabkan oleh
a. Penyakit jantung coroner
b. Pendarahan pada otak
c. Hilangnya respons imun terhadap infeksi pathogen
d. Turunnya jumlah sel darah merah
e. Penyakit degenerative akut
25. Tindakan yang tepat untuk melindungi diri agar tidak tertular HIV/AIDS adalah
a. Menjauhi orang yang positif HIV
b. Menghindari seks bebas dan narkoba
c. Menghindari gigitan nyamuk
d. Tidak memakai baju milik pengidap HIV
e. Tidak bersentuhan dengan penderita AIDS
26. Seorang peternak mendapati ayamnya terserang penyakit dengan gejala diare. Batuk-batuk, dan kehilangan keseimbangan
sehingga tubuhnya berputar-putar dengan kepala tertekuk. Peternak itu menduga ayamnya terserang penyakit
a. Rabies
b. Tumor
c. Flu burung
d. Tetelo
e. Antraks
27. Virus terkadang hidup jika ada sel inang dan apabila tidak menemukan sel inang ia dapat mengkristal ia juga dapat
berkembangbiak tetapi virus ini tidak di katakan sel karena
a. Virus tidak dilengkapi alat perkembangbiakan yang kompleks
b. Virus hanya memiliki selubung protein dan asam nukleat dan membrane sel saja
c. Virus hanya tersusun atas selubung protein dan asam nukleat, belum mempunyai membrane sel, sitoplasma, dan organel
d. Virus mempunyai kapsomer yang dapat dikristalkan
e. Virus tidak dilindungi oleh kapsid yang kompleks
28. Virus tidak dapat menghasilkan energi sendiri dan mensintesis protein enzim tetapi ia dapat berkembang biak hal ini karena
a. Virus hidup dalam inang yang sedang tidak aktif melakukan metabolisme
b. Virus hidup dalam sel inang yang sedang aktif melakukan metabolisme
c. Virus memiliki kapsomer yang terdapat materi genetik
d. Virus tersusun oleh DNA dan RNA saja
e. Virus memiliki bagian yang dapat mengkistalkan dirinya.
29. Virus sebagian besar sangat merugikan manusia karena dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya seperti virus HIV, virus
Ebola dan Virus Cacar. Namun tidak semua virus tidaklah berbahaya berikut ini virus yang paling tepat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia
a. Virus litik yang disisipkan pada sel bakteri untuk memusnakan bakteri yang berbahaya.
b. Virus lisogenik menyisipkan materi genetic pada sel inang dimanfaatkan dalam rekayasa genetika untuk menyisipkan gen
tertentu pada sel bakteri.
c. Virus digunakan untuk melumpuhkan musuh dengan cara senjata biologis.
d. Virus digunakan untuk membasmi bakteri yang berbahaya.
e. Virus hanya dapat menginjeksi sel inang saja tanpa ada kegunaannya.
30. Berikut ini perbedaan dan persamaan antara daur litik dengan daur lisogenik yang benar adalah
a. Sama-sama menginfeksi sel inang dan perbedaannya daur litik diakhiri dengan kerusakan sel inang, daur lisogenik tidak
menyebabkan kematian sel secara langsung.
b. Sama-sama menginfeksi sel inang dan perbedaannya daur litik, tidak menyebabkan kematian sel secara langsung, daur
lisogenik diakhiri dengan kerusakan sel inang.
c. Daur litik menginfeksi, daur lisogenik hanya dormansi dan perbedaanya daur litik diakhiri dengan kerusakan sel inang, daur
lisogenik tidak menyebabkan kematian sel secara langsung.
d. Daur litik mengalami dormansi, daur lisogenik menginfeksi dan perbedaanya daur litik diakhiri dengan kerusakan sel inang,
daur lisogenik tidak menyebabkan kematian sel secara langsung.
e. Sama-sama menginfeksi sel inang sama-sama diakhiri dengan kerusakan sel inang.
C.4 Kisi-Kisi Soal Prestest Dan Posttest
Nama sekolah : MAS DDI Lombang-lombang
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Kelas/Semester : X/1 (Ganjil)
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 30
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
Kompentesi Dasar Indikator Indikator Soal Tingkatan
Kognitif
Nomor
Soal
Kunci
Jawaban
1.1 Mengagumi
keteraturan dan
kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang
keanekaragaman
hayati, ekosistem
dan lingkungan
hidup.
Ciri-ciri virus:
struktur dan ciri
Menyebutkan struktur
virus C1 1 E
Menyebutkan tingkatan
virus C1 2 B
Menyebutkan klasifikasi
virus C1 3 A
Menyebutkan sifat virus C2 4 C
Menjelaskan C2 5 A
metabolisme virus
Menyebutkan
pengembangbiakan virus C2 6 B
Menjelaskan replikasi
virus C2 7 B
Menjelaskan Profag C1 10 C
Menjelaskan daur hidup
virus C2 11 D
Menjelaskan sintesis
DNA virus C1 16 B
Menjelaskna sel bakteri
pathogen C2 17 C
Menjelaskan alasan virus
bukan sel C4 27 C
Menjelaskan alasan
perkembangbiakan virus C4 28 B
Menjelaskan persamaan
dan perbedaan daur hidup C5 30 C
virus
Kasus-kasus
penyakit yang
disebabkan virus
Menjelaskan penyakit
penyebab virus C1 8 E
Menjelaskan proses daur
litik C2 9 E
Menyebutkan macam-
macam penyakit virus C2 12 C
Menyebutkan faktor
penyebab daur hidup
virus
C2 13 C
Menyebutkan tujuan
virus menginfeksi C2 14 B
Menyebutkan akibat
Virus dengue C2 15 B
Menyebutkan penyakit
akibat infeksi virus pada
anak
C2 19 A
Menyebutkan gejala C3 20 C
Tabacco mosaic virus
Menyebutkan virus
penyebab daun
menggulung
C3 21 C
Menjelaskan pencegahan
penyakit flu burung C3 22 D
2.2 Menyadari dan
mengagumi pola
pikir ilmiah dalam
kemampuan
mengamati
bioproses
Peran virus dalam
kehidupan
Menjelaskan fungsi
vaksin C2 18 B
Menjelaskan asal vaksin C3 23 C
Menjelaskan ciri-ciri
penyakit tetelo C4 26 D
Menjelaskan manfaat
virus bagi manusia C5 29 C
Jenis-jenis
partisipasi remaja
dalam
menanggulangi virus
HIV dan lainnya
Menyebutkan akibat
penyakit AIDS C3 24 C
Menjelaskan pencegahan
penularan HIV/AIDS C3 25 B
LAMPIRAN D
D.1
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Skewness
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error
Pre-Test Kontrol 15 40 30 70 767 51.13 3.089 11.963 -.295 .580
Post-Test Kontrol 15 37 50 87 1089 72.60 2.544 9.855 -.624 .580
Pre-Test Eksperimen 13 33 50 83 824 63.38 2.956 10.658 .839 .616
Post-Test Eksperimen 13 23 77 100 1120 86.15 2.261 8.153 .375 .616
Valid N (listwise) 13
D.2
Analisis Statistik Inferensial
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Sisw Pre-Test Kontrol .196 15 .127 .956 15 .630
Post-Test Kontrol .174 15 .200* .946 15 .467
Pre-Test Eksperimen .240 13 .039 .874 13 .060
Post-Test Eksperimen .189 13 .200* .894 13 .109
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
D.3
Analisis Statistik Inferensial
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Sisw Based on Mean .377 3 52 .770
Based on Median .288 3 52 .834
Based on Median and with
adjusted df
.288 3 47.283 .834
Based on trimmed mean .364 3 52 .779
D.4
Analisis Statistik Inferensial
Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Siswa
Equal variances assumed .371 .547 -5.364 28 .000 -21.467 4.002 -29.664 -13.269
Equal variances not
assumed
-5.364 27.009 .000 -21.467 4.002 -29.678 -13.255
D.5
uji N-Gain
Descriptives
Kelompok Kelas Statistic Std. Error
NGain_persen Kontrol Mean 44.0233 3.55855
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 36.3910
Upper Bound 51.6556
5% Trimmed Mean 44.1207
Median 43.3333
Variance 189.949
Std. Deviation 13.78222
Minimum 13.95
Maximum 72.34
Range 58.39
Interquartile Range 16.84
Skewness -.093 .580
Kurtosis 1.174 1.121
Eksperimen Mean 60.5611 6.95097
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 45.4162
Upper Bound 75.7060
5% Trimmed Mean 61.7345
Median 58.8235
Variance 628.108
Std. Deviation 25.06208
Minimum .00
Maximum 100.00
Range 100.00
Interquartile Range 28.99
Skewness -.736 .616
Kurtosis 2.163 1.191
LAMPIRAN E
E.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa (Talking chips)
Kelas Eksperimen X IPA 1
No. Nama Siswa Hasil Belajar
Benar Pretest Benar Posttest
1 Aswan Efendi 17 57 23 77
2 Cici Audia M 25 83 28 93
3 Fatmayani 16 53 23 77
4 Hijra 18 60 25 83
5 Husnawati 15 50 28 93
6 Ibnu Ahzan 17 57 25 83
7 Jasmawati 23 77 28 93
8 Karmila 17 57 23 77
9 Latifa Kartini 19 63 26 87
10 Miftahul Jannah T 21 70 30 100
11 Nurzakia 18 60 29 97
12 Salmawati 24 80 24 80
13 Satriana Wafika 17 57 24 80
E.2 Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa (Discovery learning)
Kelas Kontrol X IPA 2
No. Nama Siswa Hasil Belajar
Benar Pretest Benar Posttest
1 Alya Hastari 19 63 25 83
2 Jumadi 15 50 24 80
3 Mardewi 16 53 26 87
4 Muhlis 12 40 20 67
5 Nurlelah 21 70 25 83
6 Nurmilatifa Sari 17 57 19 63
7 Nurul Azizah 10 33 21 70
8 Qurrata Ayyun 9 30 15 50
9 Ramadan 15 50 22 73
10 Rukman 20 67 24 80
11 Sapriadi S 18 60 24 80
12 Sulaeman 15 50 20 67
13 Ummi Kalsum 17 57 22 73
14 Wisrawijaya 15 50 21 70
15 Yusriawati 11 37 19 63
LAMPIRAN F
F.I Lembar Observasi Siswa (Talking Chips)
Materi : Virus
Waktu : 30 menit
Kelas / Tindakan : X IPA 1 / Eksperimen (Talking Chips)
No
. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ket Kerja sama
Mengungkapkan
Pendapat
Menjawab
Pertanyaan
SB B C K SB B C K SB B C K
1. Aswan Efendi
2. Cici Audia M
3. Fatmayani
4. Hijra
5. Husnawati
6. Ibnu Ahzan
7. Jasmawati
8. Karmila
9. Latifa Kartini
10. Miftahul Jannah T
11. Nurzakia
12. Salmawati
13. Satriana Wafika
Keterangan :
SB : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik K : Kurang
F.2 Lembar Observasi Siswa (Discovery learning)
Materi : Virus
Waktu : 30 menit
Kelas / Tindakan : X IPA 2 / Kontrol (Konvensional)
No
. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ket Kerja sama
Mengungkapkan
Pendapat
Menjawab
Pertanyaan
SB B C K SB B C K SB B C K
1. Alya Hastari
2. Jumadi
3. Mardewi
4. Muhlis
5. Nurlelah
6. Nurmilatifa Sari
7. Nurul Azizah
8. Qurrata Ayyun
9. Ramadan
10. Rukman
11. Sapriadi S
12. Sulaeman
13. Ummi Kalsum
14. Wisrawijaya
15. Yusriawati
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
F.3 Lembar Observasi Guru
Pedoman Observasi:
Berilah tanda cek () pada kolom “Ya” apabila aspek yang diamati muncul dan
berilah tanda cek pada kolom “Tidak” apabila aspek yang diamati tidak muncul
serta tuliskan deskripsi mengenai aspek yang diamati jika diperlukan.
Nomor
Aspek-aspek yang diamati
Pemunculan
Hasil
Pengamatan
Ya Tidak
1. Guru menggunakan media yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
2. Guru menggunakan media pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi dasar
3. Guru menyusun skenario pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan siswa
4. Guru menyusun skenario pembelajaran
sesuai dengan materi pembelajaran
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai kepada siswa
6. Guru melakukan apersepsi yang sesuai
dengan materi pembelajaran
7. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan
8. Guru mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
9. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
10. Guru melaksanaan pembelajaran
kontekstual
11. Guru menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada
kegiatan siswa
12. Guru menggunakan media pembelajaran
secara efektif
13. Guru menggunakan media pembelajaran
secara efisien
14. Guru mengutamakan keterlibatan siswa
dalam
pemanfaatan media pembelajaran
15. Guru menggunakan bahasa lisan yang benar
dan lancar
16. Guru menggunakan bahasa tulis yang benar
dan lancar
17. Guru memantau kemajuan belajar siswa
18. Guru melaksanakan evaluasi akhir sesuai
dengan kompetensi siswa
19. Guru menyusun rangkuman pembelajaran
dengan melibatkan siswa
20. Guru memberikan tugas pengayaan tindak
lanjut
Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran yang Dilakukan Guru
Nama guru : Sirajuddin S.Pd
Petunjuk : Berilah tanda check list () pada kolom yang telah disediakan!
No Kegiatan Pembelajaran Skor
1 2 3 4
A. Pendahuluan
1. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti
pembelajaran dan mengecek kehadiran siswa
2. Guru mengadakan pretes untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Memberi penjelasan tentang proses pembelajaran yang
akan berlangsung dengan model Talking Chips
membagi siswa menjadi 4 kelompok (satu kelompok 4-
5 orang)
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
5. Menggunakan media secara efektif dan efisien
6. Menjelaskan mengenai Virus
7. Bertanya jawab mendeskripsikan Virus
8. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas,
baik dan benar
Elaborasi
9. Mengecek masing-masing kelompok untuk melihat
apakah sudah berada dikelompok masing-masing
Konfirmasi
Keterangan Skor
4 = semua indikator muncul dalam proses pembelajaran
3 = 75 % muncul dalam proses pembelajaran
2 = 50 % muncul dalam proses pembelajaran
1 = 25 % muncul dalam proses pembelajaran
10. Memberikan penguatan dan umpan balik baik lisan
maupun gerakan terhadap hasil kerja siswa
11. Memberikan penjelasan dan pelurusan
12. Melakukan tanya jawab mengenai keseluruhan materi
yang dilaksanakan pembelajaran hari ini
C. Penutup
13. Postest
14. Berdoa
F.4 Pedoman Wawancara (Talking Chips)
Instrumen Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
Nama Sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
Kelas/Semester : X MIA 1/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Virus
Kelas Eksperimen : Talking Chips
Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan,
menyangkut pengelolaan kegiatan wawancara.
b. Jika kegiatan terlaksana berikan penilaian berdasarkan skala berikut:
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
No Aspek yang Diamati Jawaban Penilaian
1 2 3 4
1. Berapa lama Bapak mengajar di MAS
DDI Lombang-Lombang?
Sejak tahun 2002, tepatnya
20 tahun yang lalu
2. Berapa lama Bapak mengajar di kelas X
MIA? Sudah 20 tahun
3. Berapa jumlah peserta didik yang
belajar di kelas Bapak saat ini? 25 orang siswa
4. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas
pada pembelajaran tematik? Cukup baik
5. Bagaimana cara bapak menyampaikan
materi kepada siswa?
Menjelaskan, berdiskusi
dan Tanya jawab
6. Bagaimana respon siswa pada
pembelajaran ? Cukup baik
7. Model pembelajaran apakah yang Discovery learning, NHT
Bapak ketahui? dan TGT
8.
Apa model pembelajaran yang sering
Bapak gunakan pada saat proses
pembelajaran?
Model yang sering
digunakan yaitu Discovery
learning
9.
Bagaimana respon siswa terhadap
model yang Bapak terapkan pada
pembelajaran tematik?
Cukup baik
10.
Apakah dalam proses pembelajaran
Bapak pernah menggunakan model
Talking Chips
Belum pernah
Mamuju, 2020
Observer
Ade Mutmainnah Kasman
Instrumen Wawancara dengan Guru Setelah Pembelajaran
Nama Sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
Kelas/Semester : X MIA 1/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Virus
Kelas Eksperimen : Talking chips
Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan,
menyangkut pengelolaan kegiatan wawancara.
b. Jika kegiatan terlaksana berikan penilaian berdasarkan skala berikut:
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
No Aspek yang Diamati Jawaban Penilaian
1 2 3 4
1.
Apakah dengan menggunakan model
Talking chips materi pembelajaran
tematik lebih mudah untuk dipahami
oleh siswa?
Cukup mudah dipahami
2.
Apakah dengan menggunakan model
Talking chips dapat mengecek
pemahaman masing-masing siswa
dalam diskusi kelompok?
Iya, model ini dapat
mengecek pemahaman
siswa
3.
Apakah dengan menggunakan
menggunakan model Talking chips
siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran?
Iya, siswa menjadi lebih
aktif dari biasanya
4. Apakah dengan menggunakan model
Talking chips siswa berani
Iya, siswa menjadi lebih
berani mengemukakan
mengemukakan pendapatnya? pendapatnya
5.
Bagaimana hasil belajar dan sikap kerja
sama siswa setelah menggunakan model
Talking chips?
Cukup baik
Mamuju, 2020
Observer
Ade Mutmainnah Kasman
F.5 Pedoman Wawancara (Discovery learning)
Instrumen Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
Nama Sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
Kelas/Semester : X MIA 2/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Virus
Kelas Kontrol : Konvensional
Petunjuk Pengisian
c. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan,
menyangkut pengelolaan kegiatan wawancara.
d. Jika kegiatan terlaksana berikan penilaian berdasarkan skala berikut:
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
No Aspek yang Diamati Jawaban Penilaian
1 2 3 4
1. Berapa lama Bapak mengajar di MAS
DDI Lombang-Lombang?
Sejak tahun 2002, tepatnya
20 tahun yang lalu
2. Berapa lama Bapak mengajar di kelas X
MIA? Sudah 20 tahun
3. Berapa jumlah peserta didik yang
belajar di kelas Bapak saat ini? 20 orang siswa
4. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas
pada pembelajaran tematik? Cukup baik
5. Bagaimana cara bapak menyampaikan
materi kepada siswa? Menjelaskan dan berdiskusi
6. Bagaimana respon siswa pada
pembelajaran ? Cukup baik
7. Model pembelajaran apakah yang Discovery learning, NHT
Bapak ketahui? dan TGT
8.
Apa model pembelajaran yang sering
Bapak gunakan pada saat proses
pembelajaran?
Model yang sering
digunakan yaitu Discovery
learning
9.
Bagaimana respon siswa terhadap
model yang Bapak terapkan pada
pembelajaran tematik?
Cukup baik
10.
Apakah dalam proses pembelajaran
Bapak pernah menggunakan model
Konvensional
Saya lebih sering
menggunakannya
Mamuju, 2020
Observer
Ade Mutmainnah Kasman
Instrumen Wawancara dengan Guru Setelah Pembelajaran
Nama Sekolah : MAS DDI Lombang-Lombang
Kelas/Semester : X MIA 2/1 (Ganjil)
Pokok Bahasan : Virus
Kelas Kontrol : Konvensional
Petunjuk Pengisian
c. Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan,
menyangkut pengelolaan kegiatan wawancara.
d. Jika kegiatan terlaksana berikan penilaian berdasarkan skala berikut:
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Baik
4 : Sangat Baik
No Aspek yang Diamati Jawaban Penilaian
1 2 3 4
1.
Apakah dengan menggunakan model
Konvensional materi pembelajaran
tematik lebih mudah untuk dipahami
oleh siswa?
Sejauh ini siswa cukup
memahami
2.
Apakah dengan menggunakan model
Konvensional dapat mengecek
pemahaman masing-masing siswa
dalam diskusi kelompok?
Cukup baik, karena dapat
dilihat dari aktivitas masing-
masing siswa
3.
Apakah dengan menggunakan
menggunakan model Konvensional
siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran?
Sejauh ini mereka cukup
aktif
4. Apakah dengan menggunakan model
Konvensional siswa berani Cukup berani
mengemukakan pendapatnya?
5.
Bagaimana hasil belajar dan sikap kerja
sama siswa setelah menggunakan model
Konvensional ?
Cukup baik
Mamuju, 2020
Observer
Ade Mutmainnah Kasman
LAMPIRAN G
G.1 Lampiran Kartu Kontrol Penelitian
LAMPIRAN H
H.1 Dokumentasi Penelitian
Pretest Eksperimen (X IPA 1)
Pretest Kontrol (X IPA 2)
Pemberian Kartu Talking Kelas Eksperimen (X IPA 1)
Pemberian Materi Kelas Kontrol (X IPA 2)
Penjelasan Materi Kelas Eksperimen (X IPA 1)
Penjelasan Materi Kelas Kontrol ( X IPA 2)
Penyerahan Kartu Talking Saat Selesai Menjawab Pertanyaan (X IPA 1)
Pemberian Tugas Kelas Kontrol ( X IPA 2)
Riwayat Hidup
Ade Mutmainnah Kasman lahir pada tanggal 15
Mei 1999 di Mamuju Sulawesi Barat. Putri
pertama dari Ayahanda “Kasman” dan Ibunda
“Nuraiysiah”. Peneliti pertama kali menempuh
Pendidikan tepat pada umur 6 tahun di SD Inpres
Puncak Kabupaten Mamuju pada tahun 2005 dan
tamat pada tahun 2010. Pada tahun itu pula
peneliti melanjutkan jenjang Pendidikan ke MTs
Amaliyah Guppi dan selesai pada tahun 2013.
Kemudian melanjutkan
Pendidikan ke SMAN 1 Mamuju, peneliti mengambil Jurusan IPA dan
menyelesaikan Pendidikan pada tahun 2016. Dengan Izin Allah SWT, Pada tahun
yang sama peneliti kembali melanjutkan Pendidikannya dan Alhamdulillah di
terima dan terdaftar pada salah satu Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar dan Alhamdulillah Lulus pada tahun 2020.
Berkat Petunjuk dan Pertolongan Allah SWT, Usaha disertai Do‟a Ibu
tercinta serta Kakek dan Nenek dalam menjalani aktivitas akademik di Perguruan
Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah peneliti dapat
menyelesaikan Tugas akhir dengan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Talking Chips Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada
Kelas X Di MAS DDI Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju”.
PRETEST-POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN
PRETEST-POSTTEST
KELAS KONTROL
Top Related