PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) TERHADAP
PEREKONOMIAN PETANI TEBU DAN KARYAWAN PABRIK GULA
TJOEKIR PTPN X KABUPATEN JOMBANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (SPd)
Oleh
NANIK YHULLIYANI
NIM 11140150000101
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H 2019 M
i
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
i
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
iv
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
v
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
vi
ABSTRAK
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Judul Skripsi ldquoPengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019
Persaingan perdagangan bebas untuk gula lokal dengan gula rafinasi
mengakibatkan petani tebu mengalami kerugian Selain itu faktor input-output
pabrik menurun mempengaruhi berjalannya CSR Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Perekonomian
Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir Jenis metode yang digunakan
deskriptif kuantitatif Sumber data adalah data primer pengolahan data
menggunakan SPSS 160 Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
observasi Jumlah sampelnya sebanyak 35 responden Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan teknik Random Sampling Instrumen yang digunakan adalah
angket dengan skala likert dan metode analisis menggunakan uji regresi linier
sederhana koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) Uji t nilai thitung
sebesar 2117 yang lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 di tolak dan Ha di
terima dan nilai signifikansi 0042 lebih kecil α = 005 Dapat disimpulkan bahwa
variabel CSR berpengaruh terhadap variabel perekonomian petani dan karyawan
pabrik Persamaan regrasi Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif meningkat sebesar 0241 karena
keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap Diketahui hasil
dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social Responsibility
Berdasarkan penghitungan tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y pada
penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor lainnya (sawah petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha
mobil angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan dan lainnya
Kata Kunci Corporate Social ResponsibilityPerekonomian Petani Tebu dan
Karyawan Pabrik
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
vii
ABSTRACT
Nanik Yhulliyani (NIM 11140150000101) Department of Social Sciences
Education Geography Concentration Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training Thesis Title The Influence of the Corporate Social Responsibility on
the Economy of Sugar Cane Farmers and Employees of Tjoekir PTPN X Sugar
Factory in Jombang Regency Thesis Social Sciences Education Study
Program Geography Concentration of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta 2019
Competition for free trade for local sugar with refined sugar resulted in
sugarcane farmers losing money In addition factory input-output factors
decrease affecting the running of CSR This study aims to determine the Effect of
Corporate Social Responsibility on the Economy of Sugar Cane Farmers and
Employees of Tjoekir Sugar Factory The type of method used is quantitative
descriptive Data sources are primary data processing data using SPSS 160 The
technique of collecting data uses questionnaires and observations The number of
samples is 35 respondents The sampling technique is the Random Sampling
technique The instrument used was a questionnaire with a Likert scale and
analysis method using a simple linear regression test coefficient of determination
and hypothesis testing (t test) The t test value of tcount is 2117 which is greater
than t table which is 203011 then H0 is rejected and Ha is accepted and the
significance value of 0042 is smaller α = 005 It can be concluded that the CSR
variable affects the economic variables of farmers and factory employees
Regression equation Y = 25633 + 0241X as interpreted that in variable X shows
a positive value increased by 0241 because both have a direct and constant
influence relationship The results of R-Square 0120 are known from the
Corporate Social Responsibility Program variable Based on the calculation of
the level of influence of variables X and Y in this study by 12 while the other
88 is influenced by various other factors (farmers fields that are not sugar cane
other crops such as transport vehicles trucks income given to farmers who his
child has worked income from pensioners and others
Keywords Corporate Social Responsibility Economy Sugar Cane Farmers and
Factory Employees
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
viii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum wrwb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan keadaan sehat wal afiat serta memudahkan saya dalam segala urusan
mengenai penelitian ini Shalawat serta salam tidak lupa saya curahkan kepada
junjungan saya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat Islam
dari Zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini dengan penuh
rahmat serta diiringi oleh perkembangan teknologi yang maju pesat
Penelitian ini berjudul ldquoPengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) Pabrik Gula PTPN X Tjoekir Terhadap Tingkat Ekonomi Petani
Tebu Kabupaten Jombang rdquo sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pada
Bidang konsentrasi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahusan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis sadar bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari orang
sekitar dan semua pihak baik pertolongan yang tidak nampak maupun
pertolongan yang nampak Karena itulah saya berterimakasih kepada orang-orang
yang telah membantu dan membimbing saya Saya ucapkan banyak terimakasih
kepada
1 Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya dalam suka maupun duka selama
melakukan penelitian dari awal hingga akhir serta dalam segala hal
2 Kepada dosen pembimbing Bapak Dr Sodikin MSi yang selalu mebimbing
saya dengan berkorban waktu dan tenaga Serta membimbing dengan sabar
ketika saya salah dalam mengerjakan penelitian ini dari awal hingga akhir
3 Kepada ibu Neng Sri Nuraeni MPd yang selalu mensupport membimbing
selalu mengingatkan dan mengajak saya untuk selalu semangat dan giat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini
ix
4 Kepada Kepala Dr Iwan Purwanto selaku ketua Prodi Ilmu Pengetahuan
Sosial selain itu juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluhan dan permasalahan apapun selam kuliah Atas support
dan doanya sebagai panutan dan motivator dalam hidup saya
5 Kepada Prof Ahmad Thib Raya sebagai dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan selaku Kepala Dekan periode lalu 2014-2019
6 Kepada Ibu Dr Sururin MAg selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023
7 Prof Dr Amany Burhanudin Umar Lubis Lc MA sebagai rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta periodee 2019-2023
8 Kepada Ibu Dr Amelia Fauziah selaku Direktur Social Trust Fund UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberi motivasi bimbingan dan dukungan dalam
setiap langkah para volunteer Social Trust Fund
9 Kepada Lembaga dan keluarga besar Social Trust Fund yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
10 Kepada Bapak Dr Husni Teja Sukmana ST MSc yang menjadi orang tua
asuh dalam beasiswa OTA (Orang Tua Asuh) di Social Trust Fund
11 Kepada Dr Nuryani MA dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam
segala hal selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
12 Kepada Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teman-
teman volunteer Social Trust Fund dan teman-teman PPKT yang selalu
memberikan semangat untuk cepat menyelesaikan tugas akhir
Penelitian ini sangat memerlukan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki karya-karya lain dimasa depan Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada pembaca
Wassalamualaikum wrwb
Jakarta 25 April 2019
Penulis
Nanik Yhulliyani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI i
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH iii
ABSTRACK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi Masalah 10
C Pembatasan Masalah 10
D Rumusan Masalah 10
E Tujuan Penelitian 10
F Manfaat Penelitian 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 13
A Deskripsi Teoretik 13
1 Industri Gula 13
2 CSR (Corporate Social Responsibility) 29
3 Petani Tebu 39
4 Tingkat Ekonomi 40
B Penelitian yang Relevan 44
C Kerangka Berpikir 47
D Hipotesis 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51
A Lokasi dan Waktu Penelitian 51
xi
1 Lokasi Penelitian 51
2 Waktu Penelitian 52
B Metode Penelitian 52
C Populasi dan Sampel Penelitian 53
1 Populasi 53
2 Sampel 53
D Variabel Penelitian 55
1 Variabel Independen 55
2 Variabel Dependen 55
E Sumber Data 57
1 Data Primer 58
2 Data Sekunder 58
F Teknik Pengumpulan Data 58
1 Kuesioner 58
2 Observasi 59
G Instrumen Penelitian 59
H Teknik Analisis Data 62
1 Uji Kualitas Data 62
a Uji Validitas 62
b Uji Reliabilitas 62
2 Uji Prasyarat Analisis Data 63
a Uji Normalitas 63
b Uji Homogenitas 63
c Uji Linearitas 63
3 Uji Hipotesis Penelitian 64
a Uji T 64
b Uji Koefisien Determinasi 64
c Regresi Linear Sederhana 64
1 Hipotesis Statistik 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir 67
xii
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir 67
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir 69
3 Kondisi Fisik Wilayah 70
B Deskripsi Data 72
1 Deskripsi Responden 73
2 Deskripsi Variabel 77
3 Deskripsi Kuesioner 80
C Hasil Observasi 91
D Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 93
a Uji Kualitas Data 93
1 Uji Validitas 93
2 Uji Reliabilitas 95
b Uji Persyaratan Analisis 97
1 Uji Normalitas 97
2 Uji Homogenitas 100
3 Uji Linearitas 101
c Pengujian Hipotesis Model Regresi 101
1 Uji T 101
2 Uji Koefisien Determinasi 103
3 Regresi Linier Sederhana 104
E Pembahasan Hasil Penelitian 106
F Keterbatasan Penelitian 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 111
A Kesimpulan 111
B Implikasi 112
C Saran 112
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timurmenurut kabupaten pada tahun 2013-2015 2
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang 4
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang menurut
kecamatan ` 5
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility 33
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan 38
Tabel 23 Penelitian yang Relevan 44
Tabel 31 Waktu Penelitian 52
Tabel 32 Instrumen Penelitian 59
Tabel 33 Pedoman Observasi 61
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia 73
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan 75
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung 76
Tabel 44 Skor pernyataan menurut Skala Likert 78
Tabel 45 Hasil frekuensi jawaban responden (Variabel X) 79
Tabel 46 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y) 80
Tabel 47 Hasil Observasi 81
Tabel 48 Hasil Uji Validitas Variabel X (CSR) 82
Tabel 49 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) 91
Tabel 410 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility) 94
Tabel 411 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani)95
Tabel 412 Hasil Uji Asumsi Normalitas 96
Tabel 413 Hasil Uji Asumsi Homogenitas 96
Tabel 414 Hasil Asumsi Uji Linearitas 98
Tabel 415 Hasil Uji T 100
Tabel 416 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y 101
Tabel 417 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 102
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 74
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 75
Grafik 43 Responden Berdasarkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir 77
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR 83
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu 84
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir 86
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu 88
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu 90
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen 90
Grafik 410 Uji Normalitas 99
Grafik 411 Uji Normalitas (P-Plot) 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold 21
Gambar 22 Locational triangle dari Weber 22
Gambar 23 Kurva Isodapan dari Weber 23
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan perbedaan jarak
kepasar 26
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan berbeda 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen 27
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR Pabrik Gula
Tjoekir terhadap tingkat ekonomi petani tebu di Kecamatan
Kabupaten Jombang 48
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 51
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir 67
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero 68
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir 87
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar Pabrik
Gula Tjoekir 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji referensi
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner penelitian
Lampiran 4 Panduan Observasi
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabitas
Lampiran 6 Hasil Analisis Data
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya
alam Letak strategis Indonesia di wilayah tropis membuat potensi flora
dan fauna di Indonesia sangat beragam selain itu Indonesia merupakan
negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia serta diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia Hal tersebut membuat Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasioanal karena berada pada garis silang dari jalur darat
dan laut Selain menjadi jalur perdagangan dunia Indonesia juga dijuluki
sebagai negara maritim (negara kepulauan) Sumber daya alam Indonesia
sangat melimpah baik itu sumber daya alam yang ada di darat maupun
yang ada di laut Pada bidang kelautan sumber daya alam Indonesia
diantaranya terdapat sumber daya terumbu karang ikan dengan beragam
spesies bahkan setengah dari spesies ikan di dunia ada pada laut Indonesia
Selain biota laut Indonesia juga memiliki garis pantai yang panjang
dengan berbagai macam pemandangan yang indah dan menjadikannya
tempat wisata Bahkan sebagian pendapatan negara juga berasal dari
bidang pariwisata salah satunya yaitu objek wisata pantai
Pada bidang pertambangan Indonesia juga sangat melimpah
diantaranya terdapat pertambangan timah tembaga minyak bumi batu
bara nikel dan yang paling dikenal dunia adalah pertambangan emas atau
logam mulia yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu
Freeport yang berada di Papua Selain bidang tambang sumber daya alam
Indonesia lainnya yaitu bidang perhutanan perkebunan perikanan
peternakan tanaman pangan perindustrian dan pariwisata Diantara
seluruh sumber daya alam Indonesia yang kini sangat membantu
pertumbuhan APBN Indonesia adalah pada bidang industri dan bidang
pariwisata Pada bidang pariwisata Indonesia termasuk negara yang
2
sangat banyak tempat-tempat wisata baik itu wisata alam maupun wisata
budaya Pada bidang perindustrian di Indonesia semakin berkembang dari
tahun ke tahun Pada tahun 1995 secara nasional tercatat 165 daerah
kawasan industri dengan luas sekitar 53449 Ha dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 203 kawasan indutri dengan luas sekitar 66771 Ha
yang terbesar di 20 provinsi di Indonesia1
Salah satunya wilayah di
Indonesia yang merupakan kawasan industri besar adalah Jawa Timur
perindustriannya berkembang pesatSeperti yang disajikan pada Tabel 11
Tabel 11 Jumlah industri besar dan industri sedang yang ada di
Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
No Kabupaten Tahun
2013 2014 2015
1 Pacitan 14 15 17
2 Ponorogo 28 28 34
3 Trenggalek 45 45 46
4 Tulungagung 190 182 188
5 Blitar 65 70 81
6 Kediri 109 121 122
7 Malang 232 249 267
8 Lumajang 80 80 85
9 Jember 170 168 176
10 Banyuwangi 278 279 280
11 Bondowoso 73 78 81
12 Situbondo 84 92 97
13 Probolinggo 63 63 64
14 Pasuruan 770 794 811
15 Sidoarjo 946 953 978
16 Mojokerto 213 247 270
17 Jombang 145 155 161
18 Nganjuk 43 43 45
19 Madiun 19 21 24
20 Magetan 28 37 37
21 Ngawi 31 31 27
22 Bojonegoro 78 81 88
1Ahmad Erani Yustika dkk Tapak Pengembangan Industri NasionalBogorPenerbit PTPenerbit
IPB Press2014 cetakan ke 1 hal 39-41
3
23 Tuban 205 196 199
24 Lamongan 142 144 150
25 Gresik 562 599 603
26 Bangkalan 19 20 20
27 Sampang 21 22 25
28 Pamekasan 67 74 75
29 Sumenep 55 71 78
Jawa timur 6226 6473 6672
Sumber Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 11 dapat dianalisis bahwa perindustrian di
wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan Dari tahun 2013 dengan
jumlah 6226 dan meningkat setiap tahunnya dari data BPS mengatakan
pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 66722 Perindustrian merupakan
salah satu lapangan usaha yang paling banyak berkontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) negara bahkan mencapai 2359 dari
keseluruhan lapangan usaha yang terdapat di Indonesia Lain halnya
dengan pengembangan industri di wilayah Kabupaten Jombang salah satu
kabupaten yang berada di Jawa Timur perindustrian di Kabupaten
Jombang kini semakin berkembang sebagian diantaranya terdapat industri
batik khas Jombang industri rokok Sampoerna industri sepatu dan
industri perkebunan khususnya industri pengolahan tebu menjadi gula
pasir dimana terdapat dua pabrik gula besar di Jombang yaitu Pabrik Gula
Tjoekir dan Pabrik Gula Jombang Baru di buktikan dengan sebagian besar
wilayah pertanian di Jombang adalah Tebu Perindustrian di Jombang
sebesar 3 dari seluruh industri yang ada di Jawa Timur peringkat
tertinggi sebesar 19 untuk Kabupaten Sidoarjo dan peringkat terendah
pada Kabupaten Pacitan yaitu 0
Selain Industri pertumbuhan penduduk di kabupaten Jombang dari
tahun 2011-2015 meningkat terus menerus dari tahun ke tahun Menurut
BPS kabupaten Jombang peningkatan pertumbuhan penduduk tahun 2011
adalah 1212882 jiwa dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan menjadi
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tahun 2015 (Jumlah Perusahaan Industri Besar dan
Sedang di Jawa Timur menurut KabupatenKota tahun 2013-2015)
Tabel 11 Lanjutan
4
1240985 jiwa Sedangkan penduduk pada kecamatan Diwek yang
merupakan salah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang
pada tahun 2011 sebanyak 101981 orang dan pada tahun 2015 meningkat
menjadi 104847 jiwa Dari jumlah keluarga secara keseluruhan 42783
keluarga dan yang termasuk keluarga pra sejahtera (tergolong kurang
mampu) sebanyak 3379 keluarga Luas tanah menurut penggunaannya
pada kecamatan Diwek adalah 336 dari seluruh tanah di kecamatan
Diwek digunakan sebagai pemukiman perumahan 039 adalah kawasan
industri 6055 adalah sawah 183 adalah tegalan 000 hutan jadi di
daerah Kecamatan Diwek tidak terdapat hutan 025 adalah kolam dan
363 lain-lain3 Jadi bisa diprediksi bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagai petani tebu atau buruh tani lainnya Dapat
dilihat pada tabel 12 produksi industri perhutanan dan perkebunan di
Kabupaten jombang bahwa produksi tebu cukup tinggi bahkan sebagian
besar yang mengusai industri perkebunan adalah tebu seperti yang
disajikan pada Tabel 12
Tabel 12 Jumlah pendapatan panen tebu di Kabupaten Jombang4
No Kecamatan
Subdistrict
TebuSugar Cane
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton) Produktivitas
(TonHa)
1 Perak 354 30560 86
2 Gudo 762 66691 88
3 Diwek 1730 147419 85
4 Ngoro 1622 140141 86
5 Mojowarno 805 64038 80
6 Bareng 1207 94221 78
7 Wonosalam 427 32924 77
8 Mojoagung 1139 99780 88
9 Sumobito 205 16791 82
3 Badan Pusat Statistik KabupatenJombang (Jumlah Keluarga Menurut Kriteria di Kabupaten
Jombang) tahun 2016 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Jombang
5
10 Jogoroto 702 59836 85
11 Peterongan 502 45049 90
12 Jombang 195 14972 77
13 Megaluh 19762 1481 79
14 Tembelang 101 8068 80
15 Kesamben 701 55666 79
16 Kudu 571 48453 85
17 Ngusikan 26 1901 72
18 Ploso 428 36803 78
19 Kabuh 86 6765 78
20 Plandaan 172 13609 79
21 Bandar Kedung
Mulyo
128 10628 80
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang Jawa Timur
Berdasarkan Tabel 12 Kecamatan Diwek adalah wilayah paling
luas untuk panen tebu Sebagian masyarakat memiliki perekonomian yang
tinggi hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk yang sejahtera lebih
banyak dibandingkan yang belum sejahtera di Kecamatan Diwek Seperti
yang terlihat pada Tabel 13
Tabel 13 Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang
menurut kecamatan5
No Kecamatan Pra
Sejahtera
Sejahtera Jumlah
1 Bandar Kedung Mulyo 2326 17971 20297
2 Perak 1573 20533 22106
3 Gudo 1280 20679 21959
4 Diwek 3379 39404 42783
5 Ngoro 4362 28229 32591
6 Mojowarno 5419 32889 38308
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang
5 Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang (Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Jombang)
Tabel 12 Lanjutan
6
Menurut data yang di dapat masyarakat yang kurang sejahtera di
kecamatan Diwek kisaran 3379 jiwa sedangkan yang sudah sejahtera
sebesar 39404 jiwa Hal ini dapat dianalisis bahwa mayoritas penduduk
kecamatan Diwek khususnya petani tebu sudah sejahtera6 Rata-rata petani
tebu yang memiliki kontrak kerjasama dengan PG Tjoekir merupakan
masyarakat yang tergolong mampu dan sejahtera karena untuk menjalin
kerjasama dengan PG Tjoekir syaratnya adalah dengan memiliki lahan
tebu seluas minimal 2 hektar per orangnya Hanya sebagian kecil
masyarakat petani tebu yang memiliki ekonomi menengah ke bawah7
Jadi tidak heran apabila di Jombang yang merupakan kota kecil
tetapi penghasil tebu terbanyak dibandingkan dengan wilayah sekitarnya
dengan sebagian besar lahan yang ditanami tebu selain itu juga di
Kabupaten Jombang juga terdapat 2 perusahaan Industri Tebu yaitu Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X dan Pabrik Gula Jombang Baru Pabrik Gula
Tjoekir yang terletak di Kecamatan Diwek khususnya di desa Tjoekir
Letak Pabrik Tjoekir yang sangat strategis tepat di depan Pondok
Pesantren Tebu Ireng yang di bangun oleh Hasyim Asyrsquoari serta terlekatak
di jalur antara kota Pabrik Gula Tjoekir di bangun sejak abad ke 18 oleh
Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi Pabrik gula Tjoekir
merupakan pabrik dimana para warga setempat dan sekitarnya mencari
nafkah sebagai karyawan pabrik petani pemasok tebu dan buruh tani
Untuk menjaga kelancaran dan kemajuan usaha Industri ini pabrik
tersebut mengadakan kerjasama dengan masyarakat setempat dengan
mengimplementasikan program tanggung jawab perusahaan yaitu program
CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir untuk masyarakat
sekitar wilayah pabrik termasuk karyawan pabrik dan petani tebu
Masyarakat sekitarpun sudah terbiasa dengan seluruh aktivitas pabrik baik
itu yang menciptakan kebisingan maupun tidak
6 Sumber BPS Kabupaten Jombang (JumlahKeluargaSejahtera di KabupatenJombang menurut
kecamatan Tahun 2016) 7
Wawancara dengan Bapak Suwandi warga sekitar PG Tjoekir yang merupakan mantan
karyawan PG Tjoekir
7
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di sekitar
perusahaan tersebut Hal itu dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat
sekitar dengan adanya perusahaan tersebut sehingga terciptalah suasana
aman nyaman untuk kedua pihak sehingga aktivitas pabrik lancar tanpa
adanya gangguan dari pihak manapun Masyarakatpun dapat mendukung
dan berkontribusi dalam aktivitas perusahaan tersebut Saat ini dunia usaha
tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata
(single bottom line) melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang
biasa disebut triple bottom line Sinergis dari tiga elemen ini merupakan
kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Seiring dengan itu berbagai kalangan swasta pemerintah organisasi
masyarakat dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan
mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan8
Konsep dari CSR sendiri menurut The World Business Council for
Sustainable Development yaitu CSR haruslah berkomitmen terus menerus
bekelanjutan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya juga
bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya Hal ini untuk efek
jangka panjang dan bukan dilakukan hanya cukup sekali saja tapi
berkelanjutan9 Namun pada PG Tjoekir masyarakat cukup mendukung
kebijakan dari pabrik gula tersebut hanya para petani tebu yang sebagian
memiliki masalah yaitu bingung harus menjual tebu mereka ke pabrik
mana karena tebu yang dihasilkan memang banyak yang berkualitas
bagus tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak juga tebu yang
kualitasnya rendah dan dijual ke pabrik pun juga akan turun harganya dari
8
Abdul KoharIrwanto amp Angga Prabowo Kajian Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen IPB2008 hal 99 9
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal18
8
harga normal Selain itu perdagangan gula juga sangat ketat
persaingannya apalagi sekarang sudah ada perdagangan bebas seperti
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini berdampak kepada para petani
tebu yang mana persaingan perdagangan gula semakin meluas dengan gula
rafinasi (gula impor)
Merupakan hukum alam manusia memenuhi kebutuhannya melalui
pemanfaatan alam sekitarnyaSerta selalu berhubungan dan berinteraksi
dengan makhluk lainnya hal itu mengakibatkan adanya kerjasama antara
satu dengan yang lain Hal tersebut sesuai dengan ayat Al Qurrsquoan Surat
yaitu Surah Al Qhasash ayat 77 sebagai berikut
رة خ ل ا ر ا د ل ا له ل ا ك ا ت آ ا م ي ف غ ت ب س وا ن ت ول
ا ي ن د ل ا ن م ك ب ي ص ك ن ي ل إ له ل ا ن س ح أ ا م ن ك س ح وأ
لرض ا ف د ا س ف ل ا غ ب ت ب ول ي ل له ل ا ن إ
ن ي د س ف م ل اArtinya
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan10
Kandungan ayat di atas adalah Allah bahwa manusia hidup
janganlah hanya memikirkan hidup di dunia melainkan juga harus
memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu akhirat yang kelak menjadi
10
Al Qurrsquoan Surah AlQashashayat 77
9
dunia yang sejati bagi umat manusia dan mewajibkan kepada kaum
muslimin untuk saling berhubungan satu sama lain dari suatu kerjasama
seperti halnya CSR sebuah pabrik CSR sebuah perusahaan merupakan
wujud adanya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat setempat
agar terjalin hubungan baik antara kedua pihak Menurut penelitian Dwi
Riska Nihayah mengenai program tanggung jawab perusahaan atau CSR
pada PG Tjoekir Diwek Jombang kepada masyarakat setempat dengan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program CSR dibagi
menjadi dua program yaitu Program Kemitraan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil untuk
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
perusahaan sementara yang kedua yaitu Program Bina Lingkungan
dimana terdapat 3 program bantuan antara lainnya yaitu bantuan
pendidikan dan pelatihan bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan Program Bina Lingkungan merupakan program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang
melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan11
Implementasi dari program CSR tersebut terdapat program yang
berjalan lancar dan adapula program CSR yang kurang lancar hal ini dapat
terjadi diakibatkan oleh masalah input output dari laba perusahaan pabrik
tersebut Hal ini membuat para petani baik petani tebu maupun petani yang
lain juga kurang lancar Berdasarkan data dari BPS terdapat presentasi
penggunaan lahan di Kecamatan Diwek hal ini dapat disimpulkan bahwa
penduduk mayoritas adalah petani Dengan adanya program CSR yang
dilaksanakan oleh PG TJoekir PTPN X Jombang tersebut Penelitian ini
mengetahui bagaimana pengaruh program CSR terhadap perekonomian
petani tebu dan karyawan di daerah sekitar pabrik tersebut Maka tertarik
11
Dwi Riska Nihayah Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik Gula
Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum2017
10
untuk melakukan penelitian dengan judul ldquoPengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombangrdquo
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut
1 Kurangnya efisiensi dan dana bantuan pembudidayaan tebu yang
membuat kualitas tebu rendah
2 Kurang maksimalnya pendapatan petani tebu karena persaingan
perdagangan gula
3 Kurang maksimalnya implementasi program CSR pada petani tebu
mengakibatkan kerugian pada penjualan produksi tebu
C Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini Sehingga
membatasi penelitian ini hanya mengkaji Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
D Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka
pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh CSR (Corporate
Social Responsibility) Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan
Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
E Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka penelitian ini memilki
tujuan untuk mengetahui Pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)
Terhadap Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombang
F Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoretis
Bagi Bidang Pendidikan
11
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat sebagai referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya yang masih dalam ruang lingkup yang sama
dengan Corporate Social Resposibility
2 Manfaat Secara Praktis
a Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis serta
pengalaman selama penelitian serta merealisasikan ilmu yang telah
diterima di kelas selama perkuliahan
b Bagi Bidang Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini penulis berharap penelitian
bermanfaat di bidang pendidikan khususnya sebagai referensi
untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Jakarta yang masih
dalam ruang lingkup yang sama tentang Program CSR (Corporate
Social Responsibility) dan bagi SMA kelas XII pada materi
pembelajaran mengenai industri dan lokasi industri
c Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini
bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Jombang sebagai bahan
pertimbangan baik dalam pengambilan keputusan dalam sebuah
kebijakan maupun pada evaluasi terhadap kesejahteraan
masyarakat setempat
d Bagi Pabrik Gula Tjoekir
Dengan adanya penelitian ini Pabrik Tjoekir dapat dapat
mengevaluasi pelaksanaan mengenai program-program CSR
pabrik serta mengetahui bagaimana persepsi para petani tebu
tentang program tersebut
e Bagi masyarakat Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat mampu bersikap
dalam menghadapi masalah sebagai petani tebu dan masyarakat
umum yang berada di Kecamatan Diwek dalam mengambil
12
keputusan kerjasama dalam kemitraan dengan pabrik yang akan
mengirim pasokan tebu tersebut sebagai bahan baku gula Dengan
adanya penelitian ini masyarakat juga bisa membuat perbandingan
program CSR dan mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
tingkat ekonomi keluarga atau tidak terdapat pengaruh untuk
ekonomi keluarganya
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A Deskripsi Teoretik
Pada bagian ini deskripsi teoretik di gunakan untuk menjelaskan suatu realitas
yang terdapat keterkaitan yang nantinya akan membentuk sebuah konsep gagasan
yang dihubungkan dengan sebuah teori yang telah ada dan mengakibatkan adanya
keterkaitan antara apa yang dikaji oleh penulis dengan teori-teori yang sudah ada
sehingga menghasilkan sesuatu gagasan baru dengan adanya sebuah penelitian
1 Industri Gula
a Pengertian Industri
Pada Peraturan Pemerintah No24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri bahwa arti dari industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah bahan baku baran setengah jadi dan barang jadi menjadi
barang yang memiliki nilai guna yang tinggi termasuk kegiatan rancang
bangun dan rekayasa industri12
Secara umum industri merupakan
kegiatan ekonomi yang dimana didalamnya terapat kegiatan mengolah
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi yang siap pakai kebanyakkan orang mengartikan industri itu
identik dengan pabrik dan kegiatan mengolah untuk hasil produksi
elektronik maupun produksi tekstil Tujuan dari adanya sebuah industri
adalah untuk memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok hingga
kebutuhan tersier dan lebih tepatnya didirikannya sebuah industri di
dalam bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan pasar yang
sebesar-besarnya
Dalam mendirikan sebuah industri pemilihan lokasi merupakan hal
yang sangat penting letak lokasi antara jenis industri yang satu dengan
industri jenis lainnya memiliki pandangan dan pertimbangan yang
12
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar)(Universitas Sebelas Maret SkripsiTahun 2012) hal13
14
berbeda-beda baik itu dari sudut perusahaan maupun dari kebijakan
pemerintah Terdapat pemilihan lokasi yang dikarenakan dekat dengan
tempat pengambilan bahan baku misalnya industri semen yang
kebanyakkan letaknya tidak jauh dari lokasi bahan baku yaitu gunung
kapur kemudian lokasi industri yang dekat dengan pasarpun juga seperti
tekstil contohnya di Solo industri batik Solo yang terletak dekat dengan
pasar adapula industri yang didirikan lokasinya dipilih pada daerah yang
terdapat upah tenaga kerja yang murah daerah yang memiliki UMR yang
rendah seperti mendirikan pabrik di Papua dan di Surabaya sangat jauh
berbeda kalau di Papua upah pekerja mahal sedangkan di Surabaya upah
pekerja masih relatif rendah Jadi lebih menguntungkan mendirikan
industri di Surabaya13
b Jenis-jenis Industri
Sektor Industri Manufaktur dapat digolongkan menjadi 24 jenis
industri menurut KBLI 2009 (Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
tahun 2009) kemudian dari 24 jenis industri tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar industri dari Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut
1 Industri logam mulia mesin dan elekronika yaitu industri logam
dasar industri barang logam kecuali mesin dan peralatannya industri
komputer barang elektronik dan optik industri peralatan listrik
industri mesin dan perlengkapan industri kendaraan bermotor trailer
dan semi trailer industri alat angkutan lainnya jasa repasrasi dan
pemasangan mesin dan peralatan14
2 Industri kimia dan kertas yaitu industri kertas dan barang dari kertas
industri percetakan dan reproduksi media rekaman industri produk
dari batu bara dan pengilangan minyak bumi industri bahan kimia dan
13
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231 14
Mela Widya KumalasariFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Industri
Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus Kecamatan Jaten dan Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten karanganyar)(SoloUniversitas Sebelas Maret2012)SkripsiProdi
Perencanaan Wilayah dan Kota jurusan Arsitektur Fakultas Teknik hal 14
15
barang dari bahan kimia industri farmasi produk obat dan jamu
industri karet dan plastik industri barang galian bukan logam15
3 Industri tekstil dan aneka yaitu industri makanan industri minuman
industri pengolahan tembakau industri ekstil industri pakaian jadi
industri kulit barang dari kulit dan alas kaki industri pengolahan
lainnya16
4 Industri agro dan hasil hutan yaitu industri kayu barang dari kayu
dan gabus (tidak termasuk furniture dan barang anyaman
bamburotan sejenisnya) industri furniture17
Berdasarkan skalanya industri dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu
industri skala besar dan industri skala menengah menurut Departemen
Tenaga Kerja yaitu
a Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang pekerja
b Industri menengah dengan tenaga kerja 20-99 orang pekerja18
Industri besar dan menengah kebanyakkan didirikan pada tempat-
tempat tertentu lain halnya dengan industri rumah tangga yang menyebaar
dimana-mana dan relatif jumlah pekerja lebih sedikit kurang dari 20 orang
pekerja Sebuah industri selalu memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yang dapat menghambat dan dapat mendorong
kegiatan industri Pengusaha bertaraf internasional pada umumnya
memilih lokasi yang memiliki potensi pasar yang seluas mungkin Bahkan
untuk mendirikan sebuah perusahaan seseorang akan memilih negara
mana yang miliki lokasi strategis dan paling menguntungkan faktor yang
dipertimbangkan antara lain adalah upah buruh jaminan keamanan
fasilitas penunjang daya serap pasar lokal maupun interlokal dan
aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasarannya Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah faktor geografi seperti keadan alam
cuaca iklim topografi tanah sumber bahan baku yang berasal dari alam
15
Ibid 16
Ibid 17
Ibid 18
Ibid h 8
16
jumlah penduduk serta ketersediaan energi dan sumber daya lainnya
seperti air energi tenaga angin dan lain-lain19
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang bahwa industri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
a Industri besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
b Industri sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c Industri kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d Industri rumah tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Pengelompokkan industri ini tidak didasarkan pada besarnya modal
perusahaan atau perusahaan tersebut pada proses produksi menggunakan
tenaga manusia ataupun tenaga mesin tetapi berdasarkan tenaga kerja20
c Lokasi Industri
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang berasal dari Jerman
mengenai penempatan lokasi industri yang biasa disebut dengan teori
lokasi industri Sebelum membahas mengenai teori lokasi terlebih dahulu
dibahas mengenai arti lokasi di sini arti lokasi merupakan ruang baik itu
ruangantempat yang berada di permukaam bumi maupun di bawah
permukaan bumi selama manusia dapat menjangkaunya itu merupakan
lokasi Setelah mengetahui pengertian dari lokasi terdapat kajian
mengenai teori lokasi yang dimaksud dengan teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi bisa disebut juga alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka secara hubungan dan
pengaruhnya dengan lokasi dari berbagai kegiatan industri berbagai
macam usaha baik itu usaha ekonomi maupun sosial Dengan adanya teori
lokasi segala pembangunan seperti membangun perumahanpemukiman
daerah industri pasar tempat ibadah lahan persawahan kebun
pertambangan sekolah itu dapat dihitung keterjangkauan (jarak antara
tempat satu dengan yang serta serta waktu tempuh untuk menuju lokasi
19
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal150 20
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang yang diunduh pada Rabu 7 November 2018 pukul
0321 WIB
17
tujuan) sehingga dalam pembangunan industri dapat diperkirakan
terjangkau tidaknya terhadap masyarakat karena semakin jauh pasar dari
pemukiman maka semakin turun minat masyarakat untuk belanja di pasar
begitupun sebaliknya semakin terjangkaunya jarak antara pemukiman
warga dengan pasar maka semakin tinggi pula minat warga yang ingin
belanja di pasar Dari segi perusahaan industripun juga
mempertimbangkan jarak tempuh serta mengambil letak strategis dalam
memilih sebuah lokasi industri yang dekat dengan bahan baku dan dekat
dengan pasar karena akan berpengaruh pada biaya angkut Baik biaya
angkut dari sumber bahan baku dengan lokasi industri pengolahan
maupun biaya angkut dari industri pengolahan ke pasar21
Pada penentuan
lokasi industri terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
sebagai berikut
1 Factor Endowment meliputi yang pertama yaitu sumber daya alam
(SDA) dan energi (baik yang terdapat di permukaan bumi maupun di
dalam bumi dan apapun yang terkandung di dalamnya) yang kedua
yaitu sumber daya manusia (SDM) dan Modal Setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda ada wilayah
yang sumber daya alamnya melimpah tetapi tingkat ekonominya
lemah ada pula wilayah yang tingkat ekonominya tinggi tetapi sumber
daya alamnya kurang22
2 Sumber daya manusia dalam hal ini sumber daya manusia
dikelompokkan menurut jenis keahlian yang dimilikinya Jenis
keahlian atau skill tiap orang berbeda-beda bahkan dalam hal industri
dapat dipengaruhi sebuah wilayah dan budaya dari wilayah tersebut
Seperti industri aksesoris rumah tangga dan kerajinan tangan dari
kayu kebanyakkan ditemui di daerah Yogyakarta dengan wilayah
yang kaya budaya dan salah satu budaya itu ada kerajinan tangan dari
kayu seperti halnya juga di Solo yang terkenal dengan batik Solo
21
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 22
Ibid
18
bahkan sebagian besar industri di wilayah Solo adalah membatik
Membatik membutuhkan keahlian khusus dan mayoritas penduduk
juga memiliki keahlian yang sama yaitu membatik Di daerah
Yogyakarta pun juga begitu karena mayoritas penduduk ahli dalam
kerajinan tangan dari kayu maka industri yang meluas yaitu industri
kayu (patung binatang hiasan dinding topeng pigura alat dapur
seperti nampan saringan sutil dan lainnya)23
3 Modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal fisik dan modal
nonfisik Modal fisik artinya modal yang digunakan dalam proses
produksi seperti tanah untuk lokasi industri serta bangunan mesin-
mesin dan alat-alat produksi kendaraan dan uang Modal yang
nonfisik bisa berupa saham perusahaan dan jasa Modal juga
berpengaruh pada pemilihan lokasi industri karena lokasi industri bisa
dimana saja asalkan modal yang di miliki besar untuk pengembangan
industri tersebut24
4 Pasar dan harga pengaruh terhadap penentuan lokasi salah satunya
adalah pasar dan harga karena industri tidak akan berkembang tanpa
adanya pasar serta jarak dan biaya angkut dari industri ke pasar juga
berpengaruh pada keuntungan sebuah perusahaan industri Harga juga
sangat berpengaruh pada penentuan lokasi industri karena apabila
lokasi industri jaraknya jauh dengan pasar maka harga bahan output
yang dijual akan lebih tinggi dari harga pasar karena biaya angkut
yang tinggi menyebabkan harga jual naik apabila harga jual naik
maka minat beli masyarakat akan menurn dan ini menyebabkan
kerugian perusahaan25
5 Kebijakan pemerintah untuk penentuan lokasi industri pemerntah
juga sangat mempengaruhi terhadap lokasi dimana seharunya lokasi
industri terbut didirikan Keputusan pemerintah adalah hal yang tidak
23
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal122 24
Ibid 25
Ibid
19
bisa diganggu gugat oleh pihak perusahaan dalam penentuan wilayah
industri apabila pemerintah sudah memutuskan kebijakan
pembangunan wilayah industri di lokasi A maka mau tidak mau
pembangunan industri haru di lokasi A dan apabila pemerintah
mengeluarkan kebijakkan kawasan industri harus dibangun di wilayah
B maka pembangunan industri harus di wilayah B Kebijakkan
tersebut ditentukan dan diterapkan oleh pemerintah serta tidak
berpihak pada kepentingan produsen dan konsumen26
d Teori Lokasi menurut para ahli
Penentuan lokasi industri terdapat beberapa teori dari para ahli
diantaranya ada Teori Lokasi Walter Christaller Teori Lokasi Johann
Henrich Von Thunen Teori Lokasi Alfred Weber Teori Lokasi August
Losch Berikut teori lokasi dari para tokoh ahli beserta penjelasannya
yang terdapat dalam buku yang berjudul ldquoEkonomi Regional Teori dan
Aplikasirdquo oleh Drs Robinson Tarigan MRP pada tahun 2012
1 Teori Lokasi Walter Christaller
Christaller terkenal dengan pemikirannya yaitu K=3 yang
merupakan suatu sistem geometri Ciri-ciri pengembangan suatu
wilayah menurut Christaller adalah yang pertama wilayahnya adalah
dataran tanpa roman semua adalah datar dan sama Kedua gerakan
dapat di laksanakan ke segala arah (Isotropic Surface) Ketiga
penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata
pada seluruh wilayah Ke empat konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimisasi jarakbiaya Di dalam uraian terdapat
asumsi 1 sampai dengan 3 secara bertahap akan di longgarkan
sehingga kita akan mendekati kondisi pada dunia nyata27
Dalam teori
lokasi ini terdapat istilah Range dan Threshold Range adalah jarak
26
Muhammad TeguhEkonomi Industri(JakartaRaja Grafindo Persada2010) cetakan ke-1 hal
231-243 27
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal124
20
yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatan barang yang
dibutuhkan atau disebut juga jangkauan sedangkan threshold adalah
luas pasar minimal Contohnya terdapat satu keluarga yang
menghasilkan komoditi beras yang dijualnya berada pada yang
membutuhkan berdasarkan harga pasar Harga beras itu Rp 10000
per kg misalnya semua warga setempat membutuhkan beras dan
menetapkan anggaran sebesar R 60000 perhari untuk membeli beras
Warga yang rumahnya dekat dengan produsen maka dapat membeli
beras sebanyak 6 kg tiap harinya Tetapi orang yang tinggal lebih jauh
akan mengeluarkan ongkos transportasi misalnya biaya ongkosnya
Rp5000km Maka orang yang tinggal lebih jauh 2km membayar
ongkos sebesar Rp 10000 jadi hanya dapat membeli beras sebanyak
5 kg Begitupun warga yang rumahnya jauh dari produsen radius 4 km
maka dia hanya bisa membeli beras sebanyak 4 kg ini akan terjadi
terus menerus sampai radius 10 km dan hanya dapat membeli 1 kg
dengan perhitungan Rp 60000 - (5000x10) = 10000 hanya dapat
membeli 1 kg beras Dengan demikian luas jaringan pasar apabila
tidak ada produsen beras yang lain maka luas jangkauan pasar (range)
adalah 10 km ke segala arah
Setiap usaha industri atau produksi membutuhkan biaya dan
secara ekonomi biaya dibagi menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan
biaya variabel biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak
bergantung dengan banyak jumlah produksi atau penjualan contohnya
sewa temapattoko listrik PDAM dan tagihan telepon Sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah-ubah kapan saja karena
tergantung dengan jumlah produksi dan jumlah penjualan contohnya
biaya upah pekerja yang lembur upah pekerja borongan dan biaya
membeli bahan baku yang kapan saja bisa naik dan bisa turun
Misalnya saja penjual beras yang mengeluarkan biaya tetap setiap
harinya sebesar Rp100000 dan biaya variabelnya Rp5000 per hari
untuk dijual Berapakah kg beras yang jual per hari agar produsen
21
tidak rugi sehingga dia bisa bertahan sebagai penjual beras Selisih
antara harga jual dengan biaya variabel 10000 - 5000 = 5000 selisih
ini harus bisa menutup biaya tetap Jadi jumlah beras yang harus
terjual adalah 100000 5000 = 20 kg pada penjualan 20 kg beras
maka total penjualan 20 x 10000 = 200000 dan total pengeluaran
adalah 100000 + (20 x 5000) = 200000 pada titik ini penjual berada
pada titik impas (break event point) artinya tidak untung dan tidak
rugi apabila penjual bisa menjual beras lebih dari 20 kg per hari maka
akan mendapatkan untung Hal ini merupakan hubungan antara range
(jangkauan) dan threshold (luas pasar minimal) dan dapat
digambarkan seperti Gambar 2128
Gambar 21 Luas jangkauan range dan threshold
2 Teori Lokasi Alfred Weber
Weber adalah seorang ahli ekonom Jerman tahun 1909
Teori lokasi menurut weber adalah lokasi pemilihan untuk
industri yang didasari pada prinsip minimasi biaya Dimana
lokasi industri dipilih atas dasar biaya transportasi dan tenaga
kerja dijumlahkan dan harus minimum Karena yang dicari pada
sebuah usaha adalah keuntungan jadi biaya pengeluaran harus
seminim mungkin dan keuntungan akan besar Uraian tentang
Weber ini mengikuti uraian yang terdapat dalam buku John
28
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012)
cetke-6 hal123-127
22
Glasson1974 Ddalam perumusan modelnya Weber bertitik
tolak pada asumsi
1 Unit telaah-an adalah suatu wilayah yaang terisolasi iklim
yang homogenkonsumen terkonsentrasi pada beberapa
pusat konsdisi pasar adalah persaingan sempurna
2 Beberapa SDA seperti air batu bata dan pasir tersedia
dimana-mana dalam jumlah yang memadai
3 Material lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang
tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada beberapa
tempat terbatas
4 Tenaga kerja tidak menyebar secara merata tapi
berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas
yang terbatas
Menurut Weber ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan lokasi industri yaitu biaya transportasi upah tenaga kerja
dan kekuatan aglomerasi Biaya transportasi merupakan faktor
utama dibandingkan yang lainnya masih bisa dimodifikasi kalau
biaya transportasi itu sesuai dengan jarak biaya angkut bahan baku
dan biaya distribusi hasil produksi
Gambar 22 Locational Triangle dari Weber
23
Pada gambar di atas di misalkan sumber bahan baku yang
lokasinya berbeda yaitu M1 dan M2 dan pasar berada pada arah
yang lain Dengan demikian terdapat 3 arah lokasi sehingga ongkos
angkut termurah adlah pada pertemuan 3 arah tersebut Dari
gambar tersebut terlihat bahwa lokasi optimum terdapat pada titik
lingkaran hitam Untuk menunjukkan apakah lokasi optimum
tersebut lebih dekat ke lokasi dekat dengan bahan baku atau dekat
dengan pasar Weber merumuskan Indeks material (IM) sebagai
berikut
IM =
Apabila IM gt1 perusahaan akan berlokasi dekat dengan
bahan baku dan apabila IM lt 1 maka perusahaan akan berlokasi
dekat dengan pasar Biaya tenaga kerja adalah faktor kedua yang
dapat mempengaruhi lokasi industri Hal ini dapat terjadi apabila
penghematan biaya tenaga kerja per unit produksi lebih besar
daripada tambahan biaya transportasi per unit produksi lebih
besar karena berpindahnya lokasi ke dekat sumber tenaga kerja
Seperti yang disajikan pada Gambar 23
Gambar 23Kurva Isodapan dari Weber
Jika titik T adalah tempat dengan biaya transportasi
minimum maka di luar T tersebut dapat di buat titik ndashtitik dengan
tingkat biaya transportasi yang sama penyimpangannya dari titik T
24
Apabila titik-titik antara satu dan yang lain dihubungkan akan
membentuk lingkaran seperti pada Gambar 23 lingkaran-lingkaran
tersebut menadi tingkat biaya transportasi terendah terletak pada
titik T sedangkan semakin jauh dari titik T maka biaya transportasi
akan semakin mahal Tetapi berbeda dengan biaya tenaga kerja
semakin dekat dengan titik T maka biaya tenaga kerja semakin
tinggi Weber menghubungkan biaya transporatsi minimum dengan
lokasi aglomerasi karena memberikan keuntungan berupa salaing
membutuhkan produk di antara berbagai industri mungkin telah
tersedia fasilitas seperti listrik air perbengkelan dan pemondokan
Fasilitas ini akan menurunkan biaya peroduksi atau kebutuhan
modal karena kalau terpisah jauh mka semua fasilitas harus
dibangun sendiri29
3 Teori Lokasi August Losch
August Losch merupakan tokoh ekonom yang juga berasal dari
Jerman dan menulis buku dalam bahasa Jerman pada tahun 1939
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1954
dengan judul The Economics of Location Losch mengatakan
bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya makin jauh dari tempat penjual
maka makin rendah atau sedikit konsumen yang ingin membeli
barang yang dijual tersebut Karena biaya transportasi semakin jauh
akan semakin mahal Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan
terbesar Pandangan ini mendukung pandangan Christaller dan
menyarankan untuk menempatkan tempat produksi di pasar atau
dekat dengan pasar Terhadap pendapat Losch perlu di ingaat
bahwa saat ini industri telah di larang keras didirikan di dalam kota
tetapi di pinggir kota atau bahkan di luar kota karena damapk
29
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-143
25
adanya industri adalah menghasilkan limbah sehingga kota akan
tercemar dengan limbah industri30
4 Teori Lokasi Johann Henrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen merupakan tokoh yang berasal
dari Jerman pada tahun 1826 Von Thunen mengupas tentang
perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) Dalam bukunya
yang berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land
Wirtschaft Von Thunen mengasumsikan sebagai berikut
1) Wilayah analisis bersifat terisolir (Isolated State) sehingga
tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain
2) Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar)
dan makin renggang kuarang padat semakin jauh jaraknya dari
puasat wilayah
3) Seluruh wilayah model memiliki iklim tanah topografi yang
seragam
4) Fasilitas pengangkutan adalah primitif sesuai dengan
zamannya dan relatif seragam yang dihitung bukan jaraknya
tetapi berat barang yang di angkut
5) Kecuali perbedaan jarak ke pasar semua faktor alamiah yang
mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan
Berdasarkan asumsi diatas Von Thunen membuat kurva
hubungan sewa tanah dengan jarak ke pasar seperti pada
Gambar 24
30
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal145-148
26
Gambar 24 Kurva perbedaan sewa tanah sesuai dengan
Perbedaan jarak kepasar
Dari gambar tersebut terlihat tingkat sewa tanah adalah
paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin
jauh dari pasar Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga
jual dengan biaya produksi masing-masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa
tanah Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
tanah makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke
pusat pasar Selain itu masing-masing jenis kegiatanproduksi
memiliki kurva permintaaan atas taanah berupa kurva tak acuh
(indeference curve) yang menggambarkan hubungan antara
sewa tanah dan jarak dari pasar Kemiringan kurva berbeda
antara satu jenis kegiatanproduksi dengan kegiatanproduksi
lainnya Ada kura yang menurun tajam agak taajam agak
landai dan landai Misalnya ada dua jenis kegiatan A dan B
yang masing-masing memiliki kurva tak acuh dengan
kelandaian yang berbeda seperti berikut31
31
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal148-151
27
Gambar 25 Perbedaanan kurva sewa tanah untuk kegiatan
Berbeda
Kurva A menggambarkan kegiatan A yang dimana kegiatan
tersebut berlokasi lebih dekat dengan pasar daripada lokasi
kegiatan B Kurva keduanya berbanding terbalik dan
berpotongan pada suatu titik dan bila dilihat yang sampai lebih
dulu pada titik potongan kurva tersebut adalah kegiatan A
Analisis seperti ini dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan
lainnya yang berbeda yang membutuhkan penggunaan tanah
Seperti yang disajikan pada Hasilnya adalah suatu pola
penggunaan tanah berupa diagram cincin yang pada waktu itu
adalah seperti gambar yang di sajikan pada Gambar 27
Gambar 26 Diagram cincin dari Von Thunen
28
Menurut Von Thunen bahwa sewa tanah adalah hal sangat
sangat berpengaruh pada sebuah pembangunan dan pendirian
lokasi industry Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga
tanah yang semakin dekat dengan pasar maka semakin tinggi dan
semakin rendah harga sewa bila lokasi semakin auh dari pusat kota
Harga taanah dan harga sewa tanah tinggi pada tempat yang
strategis yaitu pada akses jalur utama atau jalan utama misalnya
saja lokasi usaha dekat di pinggir jalan antar provinsi seperti jalur
pantai utara lokasi di pinggir jalur utama menuju pusat kota seperti
Jalan Sudirman yang terleta di pusat kota maka harga tanah di
sekitar lokasi tersebut akan lebih mahal32
Berbagai teori yang berkaitan dengan lokasi industri mengatakan
bahwa SDM atau pekerja upah pekerja biaya produksi dan biaya
distribusi dalam industri sangatlah penting Selain itu faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penempatan lokasi industri yaitu sewa tanah
biaya transportasi dan pemasaran juga merupakan unsur penting yang
haarus ada dalam pendirian industri baik industri sedang maupu industri
besar
5 Pengembangan Industri Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama Dalam buku yang berjudul
ldquoIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan Pentingrdquo pengertian gula
menurut Arifin tahun 2008 gula adalah salah satu komoditas pertaniann
yang telah di tetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai komoditas
khusus di dalam forum perundingan Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) bersama dengan sejumlah komoditas pertanian lainnya yakni
beras jagung dan kedelai33
Industri gula memproduksi dua jenis gula
untuk dua kelompok pembeli yang berbeda yakni gula kristal putih
32
Robinson Tarigan Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi(Jakarta PT Bumi Aksara 2012) cet
ke-6 hal137-140 33
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 6
29
(GKP) atau dalam bahasa awam disebut gula pasir yang berbasis tebu
rakyat untuk masyarakat atau konsumsi akhir dan gula kristal rafinasi
(GKR) untuk non konsumsi akhiryaitu sejumlah industri seperti industri
makanan dan minuman dan industri farmasi34
Seperti yang telah
diketahui sebelumnya bahwa pabrik itu identik dengan kata industri jadi
yang dinamakan Pabrik Gula adalah tempat yang di gunakan dalam
proses pembutan gula pasir dari tebu batangan menjadi butiran kristal
gula yang siap di pasarkan
Industri gula nasional pernah mengalami zaman keemasan namun
sejak era reformasi 1998 setelah munculnya krisis keuangan Asia 1997-
1998 hingga sekarang ini Indonesia cenderung semakin tergantung
padagula impor baik mentah maupun untuk konsumsi langsung35
Besarnya ketergantungan Indonesia atas impor gula disebabkan antara
lain oleh kualitas GPR hasil produksi lokal yang rendah Hal terakhir ini
disebabkan oleh dua hal yakni akibat mesin-mesin yang di gunakan di
pabrik-pabrik gula di dalam negeri sudah sangat tua dan terkait
rendahnya kualitas tebu hasil dalam negeri dibandingkan gula
mentahkasar impor36
2 CSR (Corporate Social Responsibility)
a Pengertian Corporate Social Responsibilty (CSR)
Corporate Social Responsibility tidak begitu familiar di telinga
masyarakat awam mereka lebih mengenal dengan nama tanggung jawab
perusahaan Berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai CSR
Tangung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat
berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara
keseluruhan Kebutuhan korporat untuk beradaptasi dan guna mendapatkan
keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal sebuah
34
Ibid h7 35
Ibid h260 36
Tulus TambunanIndustri Gula NasionalBeberapa Catatan Penting Jakarta Penerbit
Universitas Trisakti2012 halaman 262-263
30
keuntungan sosial sebuah kepercayaan (trust)37
Sedangkan menurut The
World Business Council for Susttainable Development (WBCSD) bahwa
CSR itu adalah sebuah komitmen dalam bisnis untuk berkontribusi dan
ikut andil dalam pembanguan ekonomi berkelanjutan bekerja dengan para
karyawan perusahaan keluarga karyawan tersebut berikut konmuniti-
komuniti setempat (lokal) dan masyarakat sekitar secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan38
Pengertian CSR menurut para ahli diantaranya sebagai berikut
a Menurut Busyra Azheri dalam bukunya Corporate Social
Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory menjelaskan
bahwa CSR adalah sebagai komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk
mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan
kepentingan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan
melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum
yang berlaku39
b Menurut Farmer dan Hogue menyatakan bahwa CSR adalah
komitmen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang
masyarakat inginkan jadi perusahaan tidak hanya menyediakan
barang dan memberi pelayananterhadap pembeli barang namun juga
membantu dalam menyelasikan masalah-masalah seputar
masyarakat40
c Menurut Mursquoman Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
37
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocal Responsibility)(Bandung Rekayasa
Sains2013) hal1 38
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 39
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 28 40
Ibid h27-28
31
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
Stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan41
d Davis dan Frederick pada tahun 1992 menyatakan bahwa CSR adalah
sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan unuk mengambil
bagian dalam kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi
itu sendiri42
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai CSR maka penulis dapat
menyimpulkan mengenai pengertian CSR adalah sebuah tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan masyarakat sekitar yang bertujuan untuk
menjalin kerjasama agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
perusahaan Tetapi masyarakat awam masih sedikit yang mengetahui apa
itu CSR karena kebanyakkan masyarakat mengetahui bahwa itu tanggung
jawab perusahaan saja
b Pandangan Corporate Social Responsibility menurut Islam
Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa pengertian dari CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilaksanakan baik
perusahaan milik swasta maupun milik negara untuk rakyat dan
lingkungan sekitar perusahaan industri tersebut Seperti yang dijelaskan
dalam Al Qurrsquoan bahwasanya CSR di adakan untuk mencegah dan
menanggulangi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat
suatu kegiatan perusahaan seperti dalam QS Ar-rum ayat 41 yaitu
دي لبحر ٱو لبر ٱف لفساد ٱظهر ذقهم بعض لناس ٱبما كسبت أ ل
رجعون لذيٱ ١٤عملوا لعلهم
Artinya
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
41
Ibid h 28 42
Ibid h 27
32
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)QS Ar-Rum ayat 4143
Dalam ayat di atas diterangkan bahwa sekarang ini telah banyak
sekali ketidak adilan atas lingkungan sekitar dan kecerobohan manusia
yang tidak mempedulikan lingkungan sekitar Tidak sedikit orang yang
mendirikan perusahaan tidak sesuai undang-undang dan AMDAL sehingga
program CSR diadakan CSR adalah sebuah program yang diharuskan
untuk seluruh BUMN di Indonesia Ayat di atas berpesan bahwa adanya
bencana alam merupakan akibat tingkah laku manusia yang tidak
bertanggung jawab begitupun juga dengan QS Al-Arsquoraf ayat 85 yaitu
قوم وإلى با قال ن أخاهم شع ٱعبدوا ٱمد ن إ لل رهما لكم م ه غ ۥ ل
كم فأوفوا ب ن ر نة م ل ٱقد جاءتكم ب لناس ٱول تبخسوا لمزان ٱو لك
اءهم ول تفسدوا ف ر لكم إن ل ٱأش لكم خ حها ذ رض بعد إلل
ؤمنن ٥٨كنتم م
Artinya
dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka
Syuaib ia berkata Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada
Tuhan bagimu selain-Nya Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya yang demikian itu lebih baik
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman (QS Al-Arsquoraf
ayat 85)44
43
QS Ar-rum 3041 44
QS Al Arsquoraf 0185
33
Dalam ayat di atas terdapat hubungan yang erat dengan arti dari
Corporate Social Responsibility karena di dalam ayat tersebut ldquoMaka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinyardquo
menjelaskan bahwa takaran dan timbangan janganlah dikurangkan masuk
dalam konsep CSR bahwa dengan adanya sebuah perusahaan dengan
kegiatan yang dapat menyebabkan lingkungan tercemar haruslah
perusahaan memperhatikan AMDAL sebelum memulai kegiatan industri
pada sebuah perusahaan serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
pabrik Jangan sampai merusak lingkungan dan aspek sosial didalamnya
c Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Menurut John Elklingtonrsquos terdapat tiga aspek yang dikenal dengan
Triple bottom lines atau di sebut3P (ProfitPlanetPeople) meliputi
kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi peningkatan kualitas lingkungan
dan keadilan sosial Setiap perusahaan yang ingin menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikah 3P tersebut45
Ketiga
aspek tersebut dapat direalisasikan melalui sebuah kegiatan seperti yang
telah digambarkan pada Tabel 21
Tabel 21 Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1 Sosial Pendidikan pelatihan kesehatan perumahan
penguatan kelembagaan (secara internal termasuk
kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial
olahraga pemuda wanita agama kebudayaan dan
sebagainya
2 Ekonomi Kewirausahaan kelompok usaha bersama unit
mikro kecil dan menengah (KUBUMKM)
agrobisnis pembukaan apangan kerja
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lainnya
45
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRaja grafindo Persada2012halaman 34
34
3 Lingkungan Penghijauan reklamasi lahan pengelolaan air
pelestarian alam ekowisata penyehatan
lingkungan pengendalian polusi serta penggunaan
produksi dan energi secara efisien
Sumber Hardinsyah dan Muhammad Iqbal46
Menurut Hardinsyah dan Muhammad Iqbal untuk
mengimplementasikan 3 aspek tersebut dibutuhkan strategi tertentu yaitu
1 Penguatan kapasitas (Capacity Building)
2 Kemitraan (Collaboration)
3 Penerapan inovasi47
Menurut Archie B Carrol dalam skripsi Muhammad Subhi yang berjudul
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) pada
Program Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah tahun 2011
mejelaskan secara konseptual tanggung jawab sosial perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yaitu piramida yang disebut Triple Bottom
Lines atau di sebut 3P yaitu
a Profit perusahaan harus tetap pada tujuan utamanya sebagai badan
usaha yaitu mencari keuntungan dari usaha tersebut dalam hal ini
usaha tersebut berbentuk PT (Perseroan terbatas)48
b Kedua yaitu People setiap perusahaan pasti menginginkan kelancaran
dalam usahanya selain itu perusahaan harus peduli terhadap
kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar beberapa perusahaan
mengembangkan program CSR berupa bantuanbeasiswa pendidikan
pendirian sarana pendidikan dan kesehatan penguatan kapasitas
ekonomi bahkan perusahaan yang merancang berbagai skema
perlindungan sosial bagi warga masyarakat 49
46
Ibid h 35 47
Ibid h 36 48
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 49
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20
35
c Ketiga adalah Planet perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup
dan berkelanjutan keragaman hayati50
Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel menyatakan ada 3 dimensi yang
harus diperhatikan sehubungan dengan ruang lingkup CSR antara lain
adalah51
1 Corporate Philantrophy adalah usaha-usaha amal yang di lakukan
oleh suatu perusahaan dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan Usaha-
usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas
permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu
badan tertentu seperti yayasan untuk mengelola usaha amal
tersebut52
2 Corporate responsibility adalah usaha sebagai wujud tanggungjawab
sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan
perusahaan
3 Corporate policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang berkaitan dengan posisi tawar
suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah
yang mempengaruhi perusahaan maupun masyarakat secara
keseluruhan53
d Teori Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility terdapat 4 jenis antara lain sebagai
berikut54
1 Social Responsibility Theory merupakan kewajiban dari pihak direksi
untuk selalu menjalin kerjasama menjaga keharmonisan kepenting
pemegang saham (Share Holder) dan pemangku kepentingan
50
Ibid 51
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 52
Ibid 53
Busyra AzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 36 54
Partogi Saoloan Samosir Analisis kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada
Industri otomotif di Indomobil Group Institut Pertanian Bogor Disertasi2011 halaman 19-20
36
stakeholder) Dalam teori ini berpendapat bahwa tanggung jawab
sosial menjadi kewajiban direksi dan manajemen saja atau lebih
menyempit dari hakikat CSR yang seutuhnya55
2 Hobbesian Leviatan theory isi dari teori ini adalah menghendaki
kontrol yang ketat dari pemerintah serta meniadakan upaya-upaya
lainya Teori ini menempatkan hanya pemerintah sebagai pihak yag
berwenang dan menentukan terhadap aktivitas CSR perusahaan dan
menegaskan alternatif lainnya dalam pengaturan CSR56
3 Corporate Govermance theory menghendaki adanya Corporate
Accountability dari direksi korporasi Teori ini cenderung lebih
mengamati pihak internal korporasi yaitu antara pemilik dan
manajemen korporasi57
4 Reflextive law theory digunakan untuk mengatasi kebuntuan atas
pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan dalam sistem
hukum Teori ini adalah teori hukum yang hanya menjelaskan adanya
keterbatasan hukum (Limit of law) dalam masyarakat yang kompleks
untuk mengarahkan perubahan sosial secara efektif58
e Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibiliy atau taggung jawab perusahaan itu di
jalankan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dan tidak semua perusahaan
memiliki CSR Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam
melaksanakan CSR syaratnya yaitu
1 Perusahaan haruslah sehat dan tumbuh artinya perusahaan harus
dapat memiliki profit atau keuntungan perusahaan yang cukup untuk
melakukan CSR
2 Harus memiliki sistem manajemen yang mampu mencakupmeng-
cover sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan59
55
Ibid 56
Ibid 57
Ibid 58
Ibid 59
Partogi Ibid h 34
37
3 Menerapkan prinsip Triple bottom line
Terdapat 4 prinsip dasar dari GCG (Good Corporate Governance)
yaitu fairness transparency accountability dan responsibility)60
Terdapat satu prinsip lainnya yaitu independency CSR merupakan
penerapan dari salah satu point tersebut yaitu pertanggung jawaban
Responsibility Adapun pinsip-prinsip dalam CSR (Corporate Social
Reponsibility ) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut
b) Transparency keterbukaan informasi dalam perusahaan
c) Accountability (akuntabilitas)danya kejelasan fungsi struktur sistem
dan pertanggungjawaban elemen perusahaan
d) Responsibility (tanggung jawab) kepatuhan perusahaan terhadap suatu
hal yang berlaku dalam perusahaan
e) Indpendency(kemandirian)perusahaan harus di kelola secara
profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) adanya sebuah keadilan dalam
berbagai hal baik peraturan dan keputusan pihak direksi sesuai dengan
ketentuan dan hukum yang berlaku61
f CSR dalam Peraturan Perundang-undangan
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No40 tahun 2007 Pasal
74 ayat 1menyebutkan bahwa Perseoan Terbatas yang menjalankan usaha
di bidang danatau yang bersangkutandengan sumber daya alam wajib
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan62
Pasal 74 UUPT
(Undang-Undang Perseroan Terbatas) terdiri dari 4 pasal dengan rumusan
sebagai berikut
60
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 12 61
Shofiyatul Azimi Partisipasi dan Dampak Program CSR PTPN VII Terhadap Taraf Hidup
Masyarakat Gunung Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013Hal 9 62
Bambang Rudito dan Melia FamiolaCSR( CorporateSocial ResponsibilityBandungRekayasa
Sains2013 hal12
38
1 Perseroanyang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan
2 Tanggung jawab sosial sebagaimana di maksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan di
perhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah63
Terdapat juga peraturan CSR dalam hulum perusahaan yang di
gambarkan secara general melalui tabel yang seperti di sajikan pada Tabel
22
Tabel 22 Pengaturan Tanggung jawab Perusahaan dalam Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dalam Hukum Perusahaan64
No Bidang Ketentuan yang
mengatur
Pasal Keterangan
1
BUMN Undang-Undang
Nomor 19 tahun
2003 tentang
Badan Usaha
Milik Negara
Pasal 2
ayat (1)
huruf e
Turut aktif
memberikan
bimbingan dan
bantuan kepada
pengusaha
golongan ekonomi
lemah koperasi
dan masyarakat
PP No12 Tahun
1998 tentang
perusahaan
Perseroan
terbatas
Pasal 4
ayat( 2)
Persero dengan
sifat usaha tertentu
dapat
melaksanakan
penugasan khusus
untuk
63
GunawanWidjajaSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Tanya Jawab tentang Perseroan
Terbatas)JakartaForum Sahabat2008 hal95 64
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 158
39
menyelenggarakan
fungsi kemanfaatan
umum
Peraturan
Mneteri Negara
BUMN Nomor
PERS-
05MBU2007
tentang Program
Kemitraan Badan
Usaha Milik
Negara dengan
Usaha Kecil dan
Program Bina
Lingkungan
Pasal 2 Kewajiban Persero
dan Perum untuk
melaksanakan
PKBL
Pasal 9 Sumber dana
PKBL
Pasal 11 Bentuk PKBL
2 Penanaman
modal
Pasal 3
ayat (1)
Asas penanaman
modal
Pasal 3
ayat (2)
Tujuan penanaman
modal
Pasal 10
ayat
(1)(3)(4)
Berkaitan denga
ketenagakerjaan
Pasal 15 Kewajiba
penanaman modal
Pasal 16 Tanggung jawab
penanaman modal
Pasal 17 Kewajiban
mengalokasikan
dana untuk
pemulihan
lingkungan
3 Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 40 tahun
2007 tentang
Perseroan
terbatas
Pasal 63 Rencana kerja
tahunan
Pasal 74
ayat
(1)(2)(3)
dan (4)
Peraturan tentang
tanggung jawab
sosial dan
lingkungan
Sumber diolah dari kajian pustaka65
3 Petani tebu
Ilmu pertanian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
bagaimana memanfaatkan sumber daya alam hayati agar menjadi manfaat
65
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi MandatoryJakarta
PTRajagrafindo Persada2012halaman 158
Tabel 22 Lanjutan
40
bagi kehidupan kita dengan cara mengolah merawat tanaman untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari66
Contohnya saja petani
jagung kedelai padi dan tebu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquo
petani rdquo adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam67
Jadi petani
tebu berarti orang yang pekerjaannya bercocok tanam tebu Pada
penelitian ini petani tebu dapat di artikan orang yang memiliki lahan
kebun untuk di tanami tebu dan orang yang menyewa lahan untuk di
tanami tebu ini sama-sama di sebut petani tebu baik orang yang punya
lahan maupun orang yang menyewa lahan
4 Perekonomian
Pada perekonomian merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau menyebut bahwa masyarakat sudah
sejahtera adalah dengan mengukur ekonominya yaitu ekonomi dalam arti
kesehatan pendidikan dan tingkat pendapatan
a Pendidikan
Menurut John Dewey Pendidikan merupakan proses pendidikan
baik menyangkut daya pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual
maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya68
Menurut UU RI No 20 Tahun
2003 pasal 1 pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang
dikembangkan Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didika secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri
kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang
66
Tati Nurmala dkk Pengantar Ilmu Pertanian YogyakartaGraha Ilmu 2012 halaman 15 67
Kamus Besar Bahasa Indonesia 68
Marzuki Mahmud Landasan PendidikanCiputatHaja Mandiri2013 Cetakan ke-1 Hal 128
41
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara69
Pendidikan
adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya yaitu rokhani
(pikir cipta rasa dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan-keterampilan)70
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuan untuk ldquoMencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki pengetahuan dan ketrampilan kesehatan
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan bertanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaanrdquo Untuk mencapai tujuan
tersebut pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah jenjang pendidikan
sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah
pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi71
Pendidikan menjadi salah satu alat ukur yang di gunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Apabila pendidikannya
tinggi maka dapat di simpulan bahwa orang itu mampu membiayai
pendidikan yang tinggi dan mahal hanya sebagian kecil yang dapat
sekolah tinggi dengan beassiswa
b Pendapatan
Pendapatan adalah sebuah hasil yang berwujud dari timbal balik
sebuah pekerjaan baik itu di bidang jasa perdagangan maupun di
bidang pendidikan Pendapatan tersebut baik itu penndapatan yang
bernominal tinggi sedang maupun rendah itu di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan pelaku tersebut seperti dosen manajer
69
Ibid 70
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 Pasal 1 71
UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL No20 Tahun 2003 pasal 3
42
mendapatkan gaji tinggi karenaa pendidikannya juga tinggi sedangkan
yang menjadi petani clining service pedagang kaki lima itu relative
rendah karena tingkat pendidikan pelaku juga rendah Pendapatan
tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan Hal tersebut masih
dalam arti global sedangkan dalam arti spesifik pendapatan petani
tebu tidak hanya karena tingkat pendidikan bahkan tingkat pendidikan
sedikit mempengaruhi pendapatan petani tebu Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani tebu adalah harga lelang gula atau
harga jual tebu volume penjualan (dalam ton) rendemen (hasil gula
per ton tebu) biaya (produksi transport dll ) Pajak Penambahan
Nilai (PPN) dan pabrik gula (besarnya permintaan dan tingkat
efisiensi)72
c Kesehatan
Sebuah kesejahteraan rakyat tidak lengkap jika faktor kesehatan
tidak mendukung Istilah kesehatan itu sendiri di dalam Undang-
Undang No9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1
pasal 2 di definisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan
rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan73
Menurut buku Sosiologi untuk
Kesehatan yang ditulis oleh Momon Sudarma kesehatan adalah
kebutuhan setiap individu baik orang yang sakit maupun orang yang
sehat Kesehatan adalah kebutuhan manusia dari berbagai kalangan
baik dilihat dari ekonomi (kaya-miskin) sosial (kalangan elit atau
wong alit) geografi (desa-kota) psikologi perkembangan (bayi anak
remaja dewasa atau manula) maupun status kesehatan (sakita atau
sehat) Orang sakit membutuhkan penyembuhan (kuratif) sedangkan
orang sehat membutuhkan adanya promotif (peningkatan) preventif
72
Tulus TambunanIndustri Gula Nasional Beberapa Catatan PentingJakartaPenerbit Universitas
Trisakti2012 halaman 110 73
Juli Soemirat SlametKesehatan Lingkungan YogyakartaPenerbit Gadjah Mada University
Press2014 cetakan ke 9 Halaman 6
43
(pencegahan) kemudian rehabilitatif (perbaikan) dan konservatif
(pemeliharaan)74
Pada penelitian ini tingkat kesehatan merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan dalam mengetahui sebuah pengaruh dari Pabrik
Gula terhadap tingkat kesehatan masyarakat setempatsekitar Pabrik
Gula tersebut Tingkat kesehatan masyarakat dapat di lihat dari
kesejahteraan masyarakat baik itu di bidang ekonominya
pendidikannya dan cara hidupnya
5 Pengaruh CSR Terhadap Perekonomian
CSR dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan di Indonesia kepada seluruh Stakeholder
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu menurut teori dari Philips dan Pittman terkait
rantai pengembangan ekonomi dalam masyarakat Modal sosial
dipandang akan membentuk proses pembangunan ekonomi yang diliha
melalui beberapa indikator yaitu indikator partisipasi masyarakat dalam
kegiatan CSR dan kemandirian masyarakat yang selanjutnya akan
menghasilkan output berupa peningkatan pendapatan yang dilihat melalui
indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kesehatan pendapatan dan
pendidikan75
Menurut Sumaryo bahwa kegiatan CSR diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan
demikian perusahaan menunjukkan bahwa peran perusahaan sangat baik
dan akan di pandang berperan sangat baik oleh pemerintah daerah karena
membantu perekonomian daerah melalui pendapatan masyarakat yang
meningkat76
74
Momon Sudarma Sosiologi untuk KesehatanJakarta Salemba Medika2009 halaman 17 75
Shabrina agustin GhassaniModal Sosial dan Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility PT Indonesia Power dalam Pengembangan Perekonomian DesaDepartemen sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB2019 halaman 22 76
Bungaran Antonius SimanjuntakKonsepku Mensukseskan Otonomi Daerah Membangun
Indonesia Berkeadilan Sosial-EkonomiJakartaYayasan Pustaka Obor Indonesia2017 halaman
100
44
B Penelitian Relevan
Semua penelitian pada zaman milenial ini sudah pernah di teliti oleh
orang-orang terdahulu bahkan jarang penelitian yang belum pernah diteliti
oleh orang yang terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan di teliti dapat di lihat pada Tabel 23
Tabel 23Penelitian yang Relevan
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Muhammad Subhi
Implementasi
Corporate Social
Responsibility PT
Pertamina(Persero
)
Skripsi
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah
2011
Proses
pengimplementasian
yang di lakukan
dengan beberapa
tahap yaitu mulai dari
progrm yang di ambil
dari hasil keputusan
rapat kerja dan
pengajuan program
proposal dari luar
perusahaan lalu
beberapa proses
selanjutnya sampai
eksekusi program
dan laporan
pelaksanaan Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerjasama dengan
lembaga lain NGO
Lalu ada empat pilar
yang menjadi
program utama CSR
PT Pertamina
(Persero) yaitu
pelayanan terhadap
pendidikan
kesehatan serta
konservasi
lingkungan
Mengkaji
tentang
bagaimana
perusahaan
melaksanakan
program-
program
tanggung
jawab
perusahaan
yaitu CSR
Pengaruh
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
45
infrastruktur dan
bencana Pola
implementasi yang di
lakukan yaitu
pemberian bantuan
secara langsung dan
pemberian dengan
bekerja sama dengan
lembaga lainNGO
2 Yuniarti
Wahyuningrum
dkk Pengaruh
Program
Corporate Social
Responsibility
Terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
pada
Implementasi CSR
PT Amerta Indah
Otsuka Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayaan
Kabupaten
Pasuruan)
Jurnal
Administrasi
Publik (JAP)
Vol1 No5 Hal
109-115 Tahun
2013
Terdapat pengaruh
signifikan secara
simultan dan parsial
Dari hasil
keseluruhan dapat di
simpulkan bahwa
ketiga variabel bebas
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Pengaruh
suatu program
CSR
perusahaan
terhadap
masyarakat
Metode
penelitian
yang di pakai
sama yaitu
kuantitatif
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
Penelitian ini
lebih mengkaji
mengenai
pengaruh CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
masyarakat
dan khususnya
masyarakat
petani tebu
3 Partogi Saoloan
Samosir
Analisis Kebijakan
Corporate
Responsibility
Berkelanjutan
pada Industri
otomotif di
Indomobil Group
Institut Pertanian
BogorDisertasi
2011
Hasil penelitian
adalah pada PT SIM
program CSR yang
paling penting untuk
di perhatikan adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi lingkungan
Sedangkan pada
PTNMI dan
PTHMMI hasil
menunjukkan bahwa
program CSR
Judul dan
ruang lingkup
penelitian
sama-sama
mengangkat
masalah CSR
sebuah
perusahaan
Analisis
mengenai
aspek yang di
kaji berbeda
pada
penelitian
disertasi yang
di tulis Partogi
Saoloan 3
aspek pada
aktivitas CSR
yaitu dimensi
Tabel 23 Lanjutan
46
menghasilkan
dimensi ekonomi
belum berkelanjutan
dimensi sosial belum
berkelanjutan dan
dimensi lingkungan
berkelanjutan
dimensi yang paling
penting adalah
dimensi ekonomi dan
dimensi sosial
ekonomi
sosial dan
dimensi
lingkungan
Sedangkan
penelitian
yang di tulis
oleh peneliti
mengkaji
pengaruh dari
program CSR
terhadap
tingkat
ekonomi
petani tebu
Perbedaan
lainnya pada
pendekatan
penelitian
yang di
gunakan pada
disertasi
tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif dan
kuantitatif
sekaligus
serta studi
kasus
sedangkan
pada
penelitian ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Tabel 23 Lanjutan
47
4 Dwi Riska
Nihayah
Implementasi
Corporate Social
Responsibility
(CSR) PadaPabrik
Gula Tjoekir
Jombang Thesis
Universitas
Pesantren Tinggi
Darul Ulum 2017
Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pada tahun 2016
Program Kemitraan
(PK) tidak terlaksana
karena cashflow
PTPN X kurang
lancar yang
disebabkan Tebu
yang dihasilkan tidak
sesuai dengan target
Sementara Program
Bina Lingkungan
(BL) tetap terlaksana
pada 3 program
bantuan antara lain
bantuan pendidikan
danatau pelatihan
bantuan
pengembangan
prasarana danatau
sarana umum serta
bantuan sosial
kemasyarakatan
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan
Mengkaji
tentang CSR
Pabrik Gula
Tjoekir
Jombang dan
tempat lokasi
penetiannya
sama
Penelitian
penulis selain
objek yang
berbeda
yaitupengaruh
CSR dan di
tambahkan
adanya tingkat
ekonomi
masyrarakat
petani tebu
metodologi
penelitiannya
penulis
menggunakan
pendekatan
deskriptif
kuantitatif
sedangkanpen
elitian pada
tesis tersebut
menggunakan
pendekatan
kualitatif serta
objek
penelitiannya
adalah CSR
implementasi
CSR dan tidak
lebih
C Kerangka Berpikir
Pada sebuah penelitian terdapat sebua alur penelitian yang dibuat oleh
penulis alur penelitian ini juga dapat disebut kerangka berpikir yang berisi
penggambaran penelitian mulai dari pertama meneliti langsung ke lapangan
sampai hasil penelitian Berikut merupakan gambaran dari langkah-langkah
penelitian mengenai pengaruh program Corporate Social Responsibility dari
sebuah pabrik gula terhadap perekonomi masyrakat petani tebu dan karyawan
PG Tjoekir Kabupaten Jombang Jawa Timur Seperti yang disajikan pada
Gambar 27
Tabel 23 Lanjutan
48
Gambar 27 Kerangka berpikir untuk penelitian pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan PG Tjoeki
Kabupaten Jombang
Pabrik gula merupakan sebuah industri yang pokok bagi negara dan
juga sebagai sumber pengais rezeki bagi para pekerja di dalamnya Selain itu
adanya sebuah pabrik selalu ada aspek yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar Aspek yangmempengarui dari luar yaitu pada masalah
pemasokan bahan baku tebu sedangkan aspek intern pada pabrik yaitu
kebijakan pabrik dalam melakukan sebuah kerja sama baik antara pabrik
dengan petani tebu maupun dengan masyarakat umum sekitar pabrik tersebut
disini petani dan pihak pabrik membangun sebuah kemitraan Selain itu dalam
sebuah kemitraan atau kerjasama terdapat dua hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu sebuah manfaat keuntungan dan sebuah kerugian Pada ruang lingkup
yang sempit hubungan antara pabrik dengan petani memberikan timbal balik
Kemitraan
PG TJOEKIR
Bina
Lingkungan
Program CSR
Pendidikan
sarana dan
prasarana
umum sosial
ekonomi dan
lingkungan
masyarakat
Meningkatkan
kemampuan
kegiatan usaha
kecil
(UMKM)
untuk menjadi
tangguh dan
mandiri
Masyarakat dan
Petani Tebu
Hasil
Analisis pengaruh
CSR terhadap
ekonomi petani
tebu
49
untuk kedua belah pihak yakni yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
Seperti terdapat jumlah komoditi pertanian lainnya pabrik gula juga
dimasukkan pemerintah sebagai barang kena pajak Pajak Pertambahan Nilai
sebesar 10 persen merupakan hal yang berat untuk petani dan sangat
merugikan petani karena harga gula HET itu 12500kg sedangkan pajak yang
harus ditanggung petani sebesar 10 mau tidak mau petani tidak
mendapatkan untung bahkan untuk balik modal saja belum tentu terpenuhi
karena proses budidaya tidak menerima subsidi dan itu dengan biaya mahal
Dari satu unsur saja dapat ditarik permasalahan disini bagaimana jika para
petani tersebut enggan memasokkan tebunya ke Pabrik Gula Tjoekir ini 77
Untuk menghindari hal tersebut baik pabrik gula Tjeokir maupun
pabrik-pabrik lainnya memperhatikan tanggung jawab sosialnya terhadap
masyarakat sekitar melalui program CSR Karena CSR merupakan Kewajiban
yang harus ada pada Perusahaan Perseroan terbatas Pada PG Tjoekir ini
mengadakan program CSR yang dibagi menjadi beberapa program yaitu
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Program kemitraan adalah
program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kegiatan usaha kecil
untuk menjadi tangguh dan mandiri dari pemanfaatan laba perusahaan
sedangkan untuk program Bina Lingkungan adalah program Pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di wilayah PG Tjoekir Jombang melalui
pemanfaatan dana dari laba perusahaan78
Berbagai program CSR tersebut
tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar menghindari konflik antara
perusahaan dan masyarakat sekitar serta untuk memenuhi peraturan
pemerintah
77
TulusTambunan IndustriGula Nasional (BeberapaCatatanPenting)JakartUniversitas
Trisakti2012 78
Nihayah Dwi Riska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Pabrik
Gula Tjoekir Jombang Thesis Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Abstrack thesis)
50
D Hipotesis
Hipotesis mengenai penelitian Pengaruh Program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik ini
adalah
a Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
b H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik
Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam sebuah penelitian haruslah dilengkapi dengan tempat dimana
peneliti akan meneliti objek yang telah dijadikan kajiannya Selain itu
penelitian juga memerlukan jadwal penelitian sebagai acuan waktu dalam
pengumpulan pengolahan data yang akhirnya dapat diputuskan hasilnya
1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Diwek dan
sekitarnya Letak secara astronomis daerah kabupaten Jombang yaitu pada
kordinat 112˚ 03 45 BT - 112˚ 27 21BT dan 07˚ 20 37LS - 07˚
46 45LS Batas wilayah Jombang sebelah utara adalah Kabupaten
Lamongan batas sebelah selatan adalah Kabupaten Kediri dan Kabupaten
Malang batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto dan batas sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk
Adapun lokasi penelitian seperti disajikan pada Gambar 31
Gambar 31 Letak Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang79
79
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat 4 Nov 2018
52
Sedangkan Kecamatan Diwek batas wilayahnya sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jombang dan Perak Batas sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Gudo sebelah timur berbatsan dengan Kecamatan
Jogoroto dan Mojowarno batas sebelah selatan yaitu Kecamatan Ngoro
2 Waktu Penelitian
Adapun jadwal pada penelitian ini yang dilaksanakan oleh penulis
berdasarkan tabel di bawah ini yaitu Tabel 31
Tabel 31 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun
2017 2018-2019
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
1 Pembuatan
Proposal
Penelitian
2 Pembuatan
Desain
Penelitian
3 Pembuatan
Instrumen
Penelitian
4 Pengumpulan
Data
5 Pengolahan
dan Analisis
Data
6 Pembuatan
Laporan
Penelitian
53
B Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
kuesioner Sumber data ada dua yaitu data skunder dan data primer Dalam
sebuah penelitian sumber data harus jelas dan konkret dari mana
asalnyasumber data tersebut diperoleh Metode ini cenderung menggunakan
angka dan rumus statistik dalam mengolah data Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu
atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehman 1979)80
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya81
Populasi
yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah tak hingga yaitu dari
masyarakat yang merupakan petani tebu dan pegawaikaryawan Pabrik
Gula Tjoekir Terdapat pada wilayah sekitar PG Tjoekir yaitu Kecamatan
Diwek Kecamatan Gudo dan Kecamatan Jogoroto
b Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili
karakteristik populasi Penentuan sampel dengan cara Purposive Sampling
yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan Jadi syarat masyarakat yang menjadi responden yaitu
masyarakat yang bekerja di Pabrik Gula Tjoekir sebagai karyawan dan
80
Muri Yusuf Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-1 halaman 62 81
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)bandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-12 halaman 115
54
petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Tjoekir Walaupun cara
seperti ini diperbolehkan yaitu peneliti bisa menentukan sampel
berdasarkan tujuan tertentu tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu
a Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
c Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan82
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau
20-25 atau lebih Menurut Suharsimi Arikunto pada buku yang ditulisnya
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo tahun 200683
Sampel ini
akan di ambil dari masyarakat petani tebu dan karyawan yang ada di
wilayah sekitar Pabrik Gula Tjoekir Kabupaten Jombang Sampel yang di
ambil sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 petani tebu dan 10 orang
pegawai Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Menurut Muhammad Idrus pada bukunya ldquoMetode Penelitian Ilmu
Sosialrdquo ukuran sampel yang harus di ambil oleh peneliti Gay(1981)
memberi arahan bahwa ukuran sampel yang harus diambil tergantung
pada jenis penelitian Jika penelitian deskriptif besar sampel adalah 10
dari populasi Untuk penelitian korelasional besar sampel minimum tiga
puluh subjek untuk penelitian kausal komparatif besar sampel adalah tiga
puluh subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental besar
sampel adalah lima belas per kelompok84
82
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik Jakarta Rineka
Cipta2013 hal 183 83
Di unduh dari website www konsistensicom (teori pengambilan sampel) pada 21 April 2019 84
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam
IndonesiaYogyakartaPenerbitErlangga2009 hal 94
55
Cara pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak yaitu peneliti
ldquomencampurrdquo subjek-subjek di dalam populasisehingga semua subjek
dianggap sama85
Teknik Sampling Acak pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)
Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) yaitu penentuan
sampel dengan cara melakukan undian terhadap populasi86
Dalam buku
ldquoProsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikrdquo Arikunto menjelaskan
mengenai berapa banyak subjek yang diambil atau dengan kata lain besar
sampel maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana
b Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti Untuk penelitian
yang risikonya besar tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih
baik87
D Variabel Penelitian
1 Variabel
Menurut Kerlinger variabel adalah konstruk (Constructs) atau sifat
yang akan dipelajari Secara umum variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sebagai
kajian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya88
Pada penelitian ini terdapat dua macam
variabel yaitu
a Variabel bebas (X) atau Independent Variabel
85
Suharsimi arikunto Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 halaman 177 86
Muhammad Idrus Metodee Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 97 87
Suharsimi Loccit 88
Sugiyono Metode Penelitian BisnisPendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R amp
DBandungAlfabeta2008 halaman 58
56
Variabel bebas (X) atau independent variable merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada
variabel yang lain yang pada umumnya berada pada urutan tata waktu
yang terlebih dulu Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupaan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian Variabel ini biasa disimbolkan dengan variabel X89
Variabel X pada penelitian ini adalah program-program CSR pada
pabrik gula
b Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas Keberadaan variabel
terikat ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel Y90
Dalam penelitian ini variabel Y
adalah ekonomi petani dilihat dari tiga aspek pengukuran yaitu
pendapatan pendidikan dan kesehatan
2 Definisi Variabel
a) Definisi Konseptual
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu
didefinisikan secara konseptual agar pembaca dapat lebih
memahami objek penelitian yang dikaji Dua variabel tersebut
yaitu
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan adalah sebuah
tindakan yang terencana yang dilakukan oleh petani tebu dan
karyawan untuk mengolah pengeluaran dan pendapatan untuk
setiap bulannya sehingga dapat diambil keputusan apakah
defisit atau surplus dalam pendapatan setiap bulan
89
Nanang Martono Metode Penelitian Kuantitatif Anilisis isi dan Data SekunderJakarta PT
Rajagrafindo Persada2016 halaman 61 90
Ibid
57
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yang dicanangkan
perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
yang wajib dilakukan untuk setiap perusahaan Menjalin
kerjasama dan menyeimbangkan antara kegiatan perusahaan
dengan lingkungan sosial serta lingkungan alam sekitar agar
tetap terjaga
b) Definisi Operasional
Selain definisi variabel secara konseptual juga diperlukan definisi
variabel secara operasional seperti berikut
1 Perekonomian Petani tebu dan Karyawan Pabrik
Perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik adalah
sebuah pengelolaan ekonomi bisnis yang dilakukan individu
untuk setiap bulannya dengan indikator pengukuran melalui
tingkat pendidikan pendapatan dan kesehatan Untuk
mengetahui 3 aspek tersebut perlu alat ukur untuk mengetahui
perekonomian Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dan observasi
2 Program Corporate Social responsibility
Program CSR adalah sebuah program yaitu
tanggungjawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh
perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar karena setiap
perusahaan memiliki dampak negatif dan positif untuk
lingkungan sekitar Untuk mengetahui dampak tersebut dalam
penelitian ini menggunakan alat ukur yaitu kuesionerangket
dan observasi non partisipan
E Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data skunder dan data
primer Data primer diambil langsung kepada petani tebu dan karyawan
58
sedangkan data skunder observasi yang dilakukan kepada para warga dan
pengamatan lingkungan
a Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
merupakan data yang paling utama atau data pertama dalam penelitian
Data tersebut berasal dari pelaku langsung objek penelitian ini yaitu para
petani dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir yang tinggal di kecamatan
Diwek sekitar PG Tjoekir
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh apabila peneliti memiliki
hambatan untuk mendapatkan data primer yakni dapat melalui pustaka
dan sumber pelaku sekunder yang tidak langsung sebagai objek
penelitian91
F Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
yang diteliti dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data yaitu
1 Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya92
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan Angket dibagi dalam tiga bagian yaitu (a) angket tertutup
(b) angket terbuka (c) angket model campuran93
Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan jawaban sudah disediakan dalam
angket tersebut
91
Burhan BunginMetodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi Kebijakan Publik Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)
JakartaKencana Prenada Media Group2013 hal 129 92
Sugiyono Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 cetakan ke-199 93
Muhammad Idrus Metode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009 halaman 101
59
2 Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas94
Observasi yang digunakan untuk pengambilan
data lapangan adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen95
G Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket ceklis
(check-list) atau daftar centang pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan96
Berikut adalah instrumen penelitian dan pedman pengamatan
Seperti disajikan pada Tabel 32 dan pada Tabel 32
Tabel 32 Instrumen Penelitian
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
1
2
345
67
8910
94
Sugiyono Opcit hal 403 95
Sugiyono Opcit hal 204 96
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakartaPT Rineka
Cipta2013 cetakan ke 15 halaman 203
60
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1213
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
1314
15
16
Tabel 32 Lanjutan
61
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
Instrumen penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel X dan
variabel Y dan terdapat 5 indikator Selanjutnya adalah tabel pedoman
pengamatanobservasi Yang seperti di sajikan pada Tabel 33
Tabel 33 Pedoman Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
Tabel 32 Lanjutan
62
H Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif selain
menganalisis secara manual penulis juga menggunakan Software SPSS untuk
analisis data pada penelitian iniUji validitas dan reliabilitas di gunakan untuk
menguji data yang menggunakan daftar pertanyaanpernyataan dalam kuesioner
untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner yang di isi oleh responden tersebut
layak atau belum pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengambil data
1 Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
soal dalam mendefinisikan suatu variabel Uji validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diuji validitasnya Hasil r
hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5
Jika r tabel lt r hitung maka data tersebut valid97
Pengumpulan data yang
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang dibantu dengan
komputer melalui software SPSS 160
b) Uji Reliabilitas
Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan
sebuah dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner98
Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan seluruh
butir pertanyaan Jika nilai Alpha gt 060 maka reliabel Pada penelitian
ini penghitungan menggunakan SPSS 160 apabila dihitung secara manual
maka dengan rumus
r[
] [
sum
]
Keterangan
97
Wiratna SujarweniStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 177 98
Ibid hal 186
63
r = koefisien reliability instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
sum = total varians butir
= total varians
Jika nilai Cronbach Alfa lt 060 kontruk pertanyaan dimensi variabel
adalah tidak reliabel Jadi untuk mengetahui bahwa konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan itu stabil
2 Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau berada dalam sebaran normal Distribusi normal adalah distribusi
simetris dengan modus mean median berada di pusat99
Kesimpulannya
apabila data tidak berdistribusi normal maka penelitian akan mengalami
hambatan karena data penelitian tidak berdistribusi normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama Pada
analisis regresi persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokkan berdasarkan variabel terikatnya
memiliki variansi yang sama Jadi dapat dikatakan bahwa uji
homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak Dengan
kata lain homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti
memiliki karakteristik yang sama100
99
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 67 100
Yulingga Nanda Hanif dan Wasis Himawanto Statistik PendidikanYogyakartaPenerbit
Deepublish2017 Cetakan ke-1 halaman 58
64
c Uji Linearitas
Uji Linearitas adalah pengujian yang digunakan untuk keadaan
dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu101
3 Uji Hipotesis Penelitian
a Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis tentang rata-rata sampel
Selain itu untuk mengetahui batas penerimana suatu hipotesis dan untuk
menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak102
b Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya Secara sederhana koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R) sebagai contoh jika nilai
R sebesar 0880 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar
080 x 080 = 064 Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variable terikatnya adalah sebesar 640 Berarti terdapat
36 (100-64) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh factor
lain103
c Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan hal yang
penting Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis penghitungan
dengan rumus dari Regresi Perhitungan pada penelitian ini menggunakan
perhitungan regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel terikat sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel
bebas Uji regresi ada dua macam yaitu
a Regresi linier sederhana
b Regresi linier berganda
101
Singgih Santoso Statistik Multivariat JakartaPT Elex Media Komputindo2010 halaman 52 102
Di kutip dari alamat situs web wwwdatarisetcom 103
wwwkonsultanstatistikcom201107koefisien-determinasi-padaregresihtmlm=1
65
Pada penelitian ini penulis menggunakan regresi linier sederhana karena
memiliki satu variabel terikat dan satu variabel bebas104
Menurut Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto dalam buku ldquoStatistika untuk Penelitian
tahun 2012rdquo setelah penghitungan dengan regresi maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung dengan membandingkan antara t tabel dan t
hitung yang menghasilkan H nol diterima ataukah ditolak dan H alternatif
akan di tolak ataukah di terima Antara Ha dan H0 keduanya berbanding
terbalik jika Ha diterima maka H0 akan ditolak
Pada penelitian ini perhitungan menggunakan regresi linear sederhana
karena dalam penelitian ini hanya ada satu variabeel X dan satu variabel
Y Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus105
sebagai
berikut
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga X ketika harga X=0 (harga konstan)
b= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada peruahan variabel independen Bila (+) arah garis naik dan bila
(-) maka arah garis turun
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto Statistika untuk Penelitian Yogyakarta Graha
Ilmu2012 Cetakan ke-1 halaman 83 105
WiratnaSujarweniStatistikaUntukPenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012 hal 84
Y=a+bX
a = sum119962 119939 sum119961
119951 b =
119847 120506119857119858 ndash 120506119857 120506119858
119847 120506119857sup2 ndash 120506119857 sup2
sb= 119956119942
sum 120784 sum119961 120784
119951119961
se= sum 120784ndash119938sum119962 119939sum119961119962119962
119951 120784
66
t hitung =
106
Dari perhitungan tersebut akan diketahui hasil dari hipotesis apakah
Ha diterima atau Ha ditolak Hipotesis hasilnya yaitu ada pengaruh
program CSR PGTjoekir terhadap perekonomian petani tebu atau tidak
ada pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap perekonomian petani
tebu
I HIPOTESIS STATISTIK
Pada penelitian ini hipotesis statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
program CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap Perekonomian Petani
Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang maka
dapat dirumuskan secara statistik sebagai berikut
a) Ha 0 Ada pengaruh prograam CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
b) H0 = 0 Tidak ada pengaruh program CSR terhadap tingkat ekonomi petani
Tebu
Keterangan
H0 = Hipotesis nol (0)
Ha = Hipotesis alternatif
= Simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha ditolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
106
Ibid
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Pabrik Gula Tjoekir
1 Sejarah Pabrik Gula Tjoekir
Pabrik Gula Tjoekir atau PG Tjoekir adalah pabrik gula yang
terletak di Jalan Irian Jaya Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang terletak tepat di depan Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang107
Seperti di gambarkan pada Gambar 41
Gambar 41 Lokasi Pabrik Gula Tjoekir108
Pabrik Gula Tjoekir didirikan oleh NV Kody En Van Vour pada
tahun 1884 dan diambil alih oleh Pemerintahan Indonesia pada tanggal
8 Desember 1958 Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang kurang lebih 8 kilometer dari
108
Menggunakan Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1 di buat pada 4
November
2018
68
pusat kota Jombang dengan ketinggian wilayah 60 mdpl Dengan luas
area pabrik seluas 6000 m2 untuk mencukupi kebutuhan pasok bahan
baku tebu selama 150 hari Berikut adalah gambar PG Tjoekir dari
kejauhan seperti pada gambar 42109
Gambar 42 Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Persero110
Era kapitalisme Belanda di Indonesia dimulai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula
tahun 1870 oleh pemerintah Hindia Belanda yang mengijinkan pihak
swasta (Eropa) membuka usaha perkebunan di Hindia Belanda Untuk
melanggengkan PGTjoekir yang baru didirikannya ini pihak Belanda
melakukan berbagai cara yang memaksa masyarakat menjadi
tergantung pada mereka Dari mengambil lahan pertanian milik rakyat
untuk lokasi pabrik dan perkebunan tebu tanpa mengganti rugi
menjadikan mereka buruh pabrik menghidupkan premanisme untuk
menjadi penjaga keamanancenteng dan mata-mata lokalisasi judi
perdukunan tempat hiburan malam (tayub wayang prostitusi) sampai
praktik devide et impera yang memecah belah rakyat kecil yang
terganggu karena pendirian pabrik Premanisme ini melahirkan
109
Di unduh dari situs resmi PG Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom pada 16 februari
pukul 1848 WIB 110
Foto di ambil pada tanggal 18 Februari 2019 secaralangsung di PabrikGulaTjoekir PTPN X di
Jalan Irian Jaya
69
padepokan Kebo Ireng yang dipimpin oleh Joko Tulus alias Kebo
Kicak yang sangat ditakuti oleh masyarakat Lokalisasi membuat
banyak gadis-gadis pendatang untuk dipekerjakan disana Masyarakat
yang pada awalnya adalah petani yang memiliki lahan-lahan pertanian
kemudian terpaksa menjadi buruh pabriksetiap malam buruh pabrik
asyik dilokalisasi hiburan malam dan perjudian Uang mereka habis
mereka terpaksa berhutang dan secara tidak langsung mereka harus
menjadi buruh pabrik lagi Akhlak dan moral masyarakat saat itu
benar-benar rusak Praktik perdukunan juga berkembang pesat yang
digunakan bila ada orang sakit mengawali masa tanam tebu dan
mengusir makhluk halus yang mereka yakini ada didalam pabrik111
Mengenai randemen Pabrik Gula Tjoekir sudah mengalami
beberapa kali revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas maupun
efisiensi Revitalisasi terakhir dilakukan pada tahun 2014 dengan
merombak semua penggerak gilingan dari Turbin Altenator PG
Tjoekir memiliki kapasitas menggiling tebu setiap hari sejumlah 4200
TCD (Ton Cane per Day)112
2 Visi dan Misi Pabrik Gula Tjoekir
Seluruh peusahaan cabang dari PTPN X (PT Perkebunan Nusantara
X) memiliki visi dan misi yang sama karena diseluruh Indonesia
berikut adalah visi dan misi PTPN X yang dikutip dari web resmi
perusahaan PTPN X Indonesia antara lain
a Visi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan salah satu unit industri gula dari
perusahaan PTPN X yang memiliki visi yaitu ldquoMenjadi
111
Di unduh dari halaman situs web kompasiana berikut
httpwwwkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-berdirinya-
pabrik-gula-tjoekir pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul 1838 WIB 112
Di unduh dari situ web httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir pada tanggal 16
Februari 2019 pukul 1827 WIB
70
perusahaan agribisnis Nasional berbasis tebu dan tembakau yang
unggul dan berdaya saing di tingkat regionalrdquo113
b Misi
Pabrik Gula Tjoekir merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X) Sebagai
perusahaan industri perkebunan terintegrasi yang berbasis tebu dan
tembakau dalam memberikan nilai tambah (Values Creation) bagi
segenap stakeholders dengan
1 Menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tambah serta
berorientasi kepada konsumen
2 Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational
excellence) melelui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dan
tata kelola perusahaan yang baik
3 Mengembangkan kapabilitas organisasi teknologi informasi
dan SDM yang prima
4 Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan
imbal hasil terbaik bagi pemegang saham
5 Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan untuk kebaikan generasi masa
depan114
3 Kondisi Fisik Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cukir dan sekitarnya Pabrik
Gula Tjoekir terletak di Desa Cukir Keadaan fisik Desa Cukir
merupakan wilayah yang masih pada dataran rendah dengan tinggi 36
Mdpl dengan luas daerah 190 Km2 Iklim di daerah Cukir sama seperti
iklim pada kabupaten Jombang yaitu beriklim tropis Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 472 mm3 ha
tersebut menyebabkan banjir di beberapa tempat di wilayah sekitar
113
Di unduh dari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari
2019 pukul 1904 WIB 114
Di unduhdari situ resmi PTPN X httpsptpn10coidpageprofil pada tanggal 16 Februari 2019
pukul 1917 WIB
71
Cukir Luas tanah menurut penggunaannya Cukir terbagi menjadi
8356 Ha merupakan wilayah pemukimanperumahan luas 226 Ha
adalah kawasan industri luas 9151 Ha adalah wilayah sawah 291 Ha
adalah tegalan 024 Ha adalah kolam 919 Ha adalah wilayah untuk
kegiatan lainnya Jadi apabila dijumlah total luas wilayah Cukir adalah
18967 Ha dengan dibagi menjadi 3 Dusun 11 Rw dan 80 RT pada
tahun 2015 Desa Cukir penduduk mayoritas adalah laki-laki dengan
jumlah 5513 jiwa sedangkan untuk perempuan sejumlah 4617 jiwa
dengan total penduduk keseluruhan di Desa Cukir pada tahun 2015
sebanyak 10130 jiwa115
4 Program Corporate Social Responsibilityi Pabrik Gula Tjoekir
Setiap cabang dan subcabang PTPN X di Indonesia semua wajib
menjalankan CSR untuk kelancaran perusahaan dan keseimbangan
lingkungan Pada PG Tjoekir ini terdapat 2 program CSR yaitu
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Program
kemitraan diperuntukkan kepada seluruha masyarakat yang tinggal di
sekitar wilayah PGTjoekir berupa peminjaman dana untuk UMKM
sekitar yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan
usaha UMKM tersebut lebih tangguh dan mandiri Tetapi lambat laun
pada tahun 2018 kenyataan yang ada bahwa program kemitraan
tersebut mengalami hambatan tidak berjalan sesuai harapan karena
UMKM yang meminjam dana berbunga rendah tidak mengembalikan
dana sesuai kesepakatan Sebagian besar melanggar kesepakatan
dengan PG Tjoekir yang mengakibatkan defisit pada keuangan PG
Tjoekir Sehingga program kemitraan yang sekarang lebih diperketat
dan sistem pengembaliannya bersifat penuh tanpa di cicil116
Program
Kemitraan akhir-akhir ini menjadi program yang diperuntukkan untuk
karyawan PG Tjoekir dan petani tebu yang bermitra dengan PG
Tjoekir sebagai pemasok bahan baku tebu
115
Badan Pusat StatistikJombang wilayahKecamatanDiwek pada tahun 2015-2016 116
Pendapat salah satu petani tebu yang terlibat dan ikut merasakan program CSR kemitraan
72
Untuk program CSR Bina Lingkungan meliputi bantuan berupa
pendidika sarana dan prasarana umum sosial ekonomi dan lingkungan
masyarakat Tetapi pada kenyataan program Bina Lingkungan pada
tahun 2018 terdapat bantuan untuk kegiatan yang berupa upaya
menyeimbangkan ekosistem lingkungan Seperti pembangunan
jembatan pelebaran saluran drainase dan irigrasi sawah untuk sarana
dan prasaran berupa penerangan yaitu pemasangan lampu-lampu untuk
penerangan jalan Kedua program CSR PG Tjoekir sudah cukup bagus
implementasinya tetapi ada kendala pada program kemitraan Untuk
bantuan-bantuan seperti penerangan dan membangun jembatan PG
Tjoekir tidak begitu saja mengeluarkan dana dalam proses
permohonan dari masyarakat harus ada proposal permohonan dana
bantuan pembangunan
Selain kedua program tersebut CSR yang rutin di lakukan oleh PG
Tjoekir setiap 2 kali dalam setahun yaitu santunan berupa bagi-bagi
bingkisan kepada seluruh warga sekitar pabrik secara keseluruhan baik
warga yang kaya raya menengah ke atas menengah ke bawah tanpa
terkecuali Bingkisan tersebut berupa sembaako dan hasil produksi
pabrik yaitu gula
B Deskripsi Data
Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang
berjudul ldquoPengaruh program CSR (Corporate Social Responsibility)
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan Pabrik Gula Tjoekir
PTPN X Kabupaten Jombangrdquo Hasil penelitian berdasarkan dari hasil
penyebaran angketkuesioner yang telah diolah menggunakan komputer
yaitu dengan software SPSS 160 dalam bab ini terdapat pembahasan
mengenai diskripsi data hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian Dengan jumlah Responden 35 orang yaitu 20 orang petani tebu
dan 15 orang karyawan pabrik yang diberikan angket sebanyak 1 buah
angket yang berisikan variabel X dan variabel Y yang terdiri dari 40 (20
pernyataan variabel X dan 20 pernyataan variabel Y) pernyataan yang
73
harus dijawab oleh responden tetapi setelah dilakukan uji validitas
pertanyaan dalam kuesioner menjadi 32 pertanyaan yang harus dijawab
responden Angket yang disebarkan sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan tujuan untuk memenuhi syarat dari instrumen
penelitian Data mentah yang didapat dari penyebaran angket diolah oleh
SPSS 160 untuk diuji valid atau tidak valid dan reliabel atau tidak reliabel
Setelah data tersebut sudah diuji validitas dan realiabilitas kemudian
disebarkan kembali kepada responden yang menjadi objek penelitian
Berikut merupakan diskripsi mengenai responden penelitian
1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini berisi data responden yang dikelompokkan
berdasarkan usia pendidikan dan tahun bergabung dengan PG Tjoekir
baik sebagai mitra pemasok tebu atau sebagai karyawan pabrik
a Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini memiliki ragam usia diantara 35
orang sehingga peneliti mengkategorikan responden berdasarkan
usia responden Seperti yang disajikan pada Tabel 41
Tabel 41 Responden berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
1 20-29 1
2 30-39 7
3 40-49 14
4 50-59 8
5 60-69 3
6 70-79 2
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 41 dijelaskan bahwa total responden yang menjadi
sampel penelitian adalah 35 responden Sampel penelitian terdiri
dari 20 orang petani tebu dan 15 orang karyawan Pabrik Gula
74
Tjoekir Dari seluruh sampel yang berjumlah 35 orang tersebut
semuanya berjenis kelamin laki-laki Menurut hasil pada Tabel 41
terlihat bahwa responden yang memiliki usia 30-39 sebanyak 20
Untuk responden yang berusia antara 40-49 sebanyak 40
sebanyak 229 untuk responden antara umur 50-59 Responden
yang memiliki umur antara 60-69 sebanyak 86 sedangkan untuk
responden yang berusia 70-79 memiliki persentase yang paling
sedikit yaitu 57 Sebagai pendukung juga disajikan grafik
diagram pada Grafik 41
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 41 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Dari grafik pendukung (Grafik 41) frekuensi responden
yang paling banyak berdasarkan usia yaitu umur 40 tahun ndash 49
tahun sebanyak 14 orang deretan kedua tertinggi untuk responden
berdasarkan usia yaitu antara umur 50 tahun - 59 tahun sebanyak 8
orang yang ketiga frekuensi pada umur 30 tahun ndash 39 tahun
sebanyak 7 orang orang Untuk umur 60 tahun ndash 69 tahun sebanyak
3 orang umur 70 tahun ndash 79 tahun sebanyak 2 orang dan untuk
responden yang berumur 20 tahun ndash 29 tahun sebanyak 1 orang
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk usia responden yang memiliki
frekuensi terendah adalah umur 20-29 dan untuk frekuensi tertinggi
pada usia 40-49 tahun
0
5
10
15
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79
Responden Berdasarkan Usia
FREKUENSI
75
b Responden Berdasarkan Pendidikan
Responden pada penelitian ini memiliki ragam pendidikan
mulai dari SD SMP SLTA dan Perguruan Tinggi sehingga peneliti
mengkategorikan responden berdasarkan pendidikan responden
Seperti terlihat pada Tabel 42
Tabel 42 Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1 S1 8
2 SLTA 17
3 SLTP 7
4 SD 3
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 42 telah diketahui bahwa pendidikan
responden yang paling mendominasi adalah pendidikan tingkat
SLTA sebanyak 486 Terdapat 229 untuk responden yang
memiliki pendidikan tingkat perguruan tinggi Untuk pendidikan
tingkat SLTP sebanyak 200 Sedangkan untuk pendidikan
tingkat SD sebanyak 86 terdapat Grafik pendukung untuk data
responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang telah
disajikan pada Grafik 42
Sumber Data mentah yang telah diolah
Grafik 42 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
PT SLTA SLTP SD
Responden Berdasarkan Pendidikan
FREKUENSI
76
Dari keterangan yang didapat pada grafik dalam pendukung
(Grafik 42) diketahui bahwa tingkat pendidikan responden pada
tingakat Perguruan Tinggi sebanyak 8 orang untuk pendidikan
tingkat SLTA sebanyak 17 orang untuk tingkat SLTP sebanyak 7
orang dan untuk responden dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 3 orang Dapat disimpulkan bahwa untuk
tingkat pendidikan responden tertinggi adalah responden dengan
tingkat pendidikan SLTA dan frekuensi terendah pada tingkat
pendidikan SD
c Responden Berdasarkan Tahun Bergabung di PG Tjoekir
Responden pada penelitian ini sebagian merupakan orang yang
berkerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir yang memiliki perbedaan
tahun bergabung dengan pabrik Gula Tjoekir mulai dari tahun 1980
sampai sekarang Seperti terlihat pada Tabel 43
Tabel 43 Responden berdasarkan Tahun Gabung
No Tahun Bergabung Frekuensi
1 1980-1989 3
2 1990-1999 6
3 2000-2009 22
4 2010-2019 4
Total 35
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa tahun bergabung
responden dengan Pabrik Gula Tjoekir terbilang berbeda-beda
mulai dari tahun 1980-1989 sebanyak 3 orang yaitu 86 kurang
lebih sudah hampir 30 tahun Untuk tahun 1990-1999 sebanyak
171 yaitu 6 orang responden kurang lebih sudah bekerjasama
selama hampir 20 tahun Responden yang bergabung dan
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 2000-2009
sebesar 629 yaitu 22 orang responden dan mereka bekerjasama
77
baik menjadi petani pemasok tebu maupun menjadi karyawan
kurang lebih sudah hampir 10 tahun Sedangkan petani dan
karyawan yang bergabung pada tahun 2010-2019 terbilang
sebanyak 114 yaitu 4 orang responden dan kurang lebih masih 8
tahun bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir Selain data statistik
juga didukung oleh grafik tahun gabung petani tebu dan karyawan
terhadap Pabrik Gula Tjoekir seperti yang tersaji pada Grafik 43
Sumber Data mentah yang diolah
Grafik 43 Responden Berdasrkan Tahun Gabung atau Kerjasama
dengan Pabrik Gula Tjoekir
Berdasarkan grafik pendukung di atas digambarkan bahwa
frekuensi responden berdasarkan tahun bergabung atau
bekerjasama dengan Pabrik Gula Tjoekir pada tahun 1980 ndash 1989
sebanyak 3 orang unntuk tahun 1990-1999 sebanyak 6 orang
untuk tahun 2000-2009 sebanyak 22 dan untuk tahun bergabung
antara 2010-2019 sebanyak 4 orang Dapat disimpulkan bahwa
responden yang bergabung dengan PGTjoekir yang tertinggi
adalah frekuensi pada tahun bergabung 2000-2009 sedangkan yang
terendah adalah tahun gabung 1980-1989
2 Deskripsi Statistik
Dalam penelitian ini terdapat berbagai responden dilihat dari
pendidikan usia dan tahun gabungbermitra dengan PG Tjoekir
Dalam deskripsi statistik terdapat tiga hal yang penting untuk diketahui
0
5
10
15
20
25
1980-1989 1990-1999 2000-2009 2010-2019
Responden Berdasarkan Tahun Gabung dengan PG Tjoekir
FREKUENSI
78
yaitu nilai rata-rata atau Mean nilai tengah atau disebut Modus dan
nilai terbanyak atau Modus Seperti pada penghitungan data
menggunakan SPSS dan memperoleh hasil seperti pada Tabel 44
Tabel 44 Mean Median dan Modus
Statistics
Usia Pendidikan Tahun_Gabung Pekerjaan
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 33143 21429 27714 14286
Median 30000 20000 30000 10000
Mode 300 200 300 100
Melihat Tabel 44 dapat diketahui hasil nilai penghitungan
berdasarkan kategori responden masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut
a Responden menurut Usia
Responden menurut usia dikategorikan menjadi 6 yaitu 1 = 20-
29 kategori 2 = 30-39 kategori 3 = 40-49 kategori 4 = 50 -59 Kategori
5 = 60-69 dan kategori 6 = 70-79 Dan hasilnya nilai rata-rata dari
responden menurut usia yaitu 33143 yang dibulatkan menjadi 3 yang
artinya rata-rata responden berumur 40-49 tahun Nilai median atau nilai
tengahnya 30000 yaitu 3 yang hasilnya juga pada umur 40-49
responden kemudian modusnya adalah 3
b Responden menurut Pendidikan
Responden menurut pendidikan di kategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka 1 = S1 kategori 2 = SLTA
kategori dengan angka 3 = SMP dan angka 4 = SD Hasil dari
penghitungan menggunakan SPSS adalah nilai rata-ratanya sebesar
21429 di bulatkan menjadi 2 jadi rata-rata pendidikan responden
adalah SLTA Nilai tengah atau median dari responden adalah
20000 dibulatkan menjadi 2 berarti nilai tengah dari responden
79
berdasarkan pendidikan adalah 2 yaitu SLTA Modusnya bernilai
200 atau 2 yaitu pada tingkat pendidikan SLTA
c Responden menurut Tahun Gabung
Responden menurut tahun gabung dikategorikan menjadi 4
yaitu kategori berlambangkan angka yaitu 1 = 1980-1989 kategori
2 = 1990-1999 kategori 3 = 2000-2009 dan kategori 4 = 2010-
2019 Dari hasil penghitungan diketahui bahwa nilai rata-rata tahun
gabung responden dengan PG Tjoekir adalah 27714 bila di
bulatkan menjadi 3 yaitu pada tahun 2000-2009 untuk nilai
mediannyanilai tengahnya adalah 30000 atau 3 adalah tahun
2000-2009 dan untuk modusnya yaitu 300 berarti paling banyak
petani tebu bergabung dengan PG Tjoekir adalah tahun 2000-
2009
Selain mean median dan modus terdapat juga istilah simpanan
baku atau standar deviasi nilai minimum dan maksimum dari nilai
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu CSR dan perekonomian
petani tebu dan karyawan pabrik sebagimana yang di tunjukkan pada
Tabel di bawah ini
Tabel 45 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std
Deviation
Program_CSR 35 38 65 4846 5192
Perekonomian 35 30 49 3731 3620
Valid N (listwise) 35
Sumber Data Mentah yang diolah
Berdasarkan Tabel 45 dapat diketahui bahwa jumlah data yang
diambil untuk sampel sebanyak 35 orang Terdapat hasil dari masing-
masing variabel
80
a Corporate Social Responsibility
Hasil dari penghitungan pada variabel X yaitu CSR menunjukkan
bahwa nilai mean 4846 dan nilai standar deviasi yang lebih kecil
yaitu 5192 dengan hasil tersebut bahwa dinyatakan hasil sebaran
data pada penelitian terbilang cukup baik Pada tabel diatas
terdapat nilai minimum 38 dan nilai maksimum 65
b Perekonomian Petani Tabu dan Karyawan
Pada penghitungan variabel Y yaitu perekonomian petani tebu dan
karyawan menunjukkan hasil mean sebesar 3731 dan nilai standar
deviasi yang lebih kecil yaitu 3620 sehingga dinyatakan bahwa
hasil sebaran data pada penelitian cukup baik Selain itu terdapat
nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 49
3 Deskripsi Variabel
Penelitian ini menggunakan skala ukur yaitu Skala Likert untuk
mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pengaruh
program CSR Pg Tjoekir terhadap tingkat ekomnomi petani tebu
Variabel yang diteliti adalah variabel Independen (Program Corporate
Social Responsibility) dan variabel Dependen (Tingkat ekonomi petani
tebu) Dalam pegukuran skala likert terdapat 4 skor alternatif jawaban
dalam kuesioner tertutup Seperti yang disajikan pada Tabel 46
Tabel 46 Skor pernyataan menurut Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian dari
kuesioner maka keseluruhan hasil jawaban dari pernyataan-pernyataan
yang ada dalam kuesioner dirangkum secara ringkas setiap
variabelnya
81
1 Program Corpporate Social Responsibility PG Tjoekir
(Variabel X)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah diolah pada kuesioner dalam bentuk persentase Hasil
frekuensi jawaban responden dapat dilihat seperti yang disajikan
pada Tabel 47
Tabel 47Hasil frekuensi jawaban responden atas pernyataan
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 8 23 23 66 4 11
2 0 0 7 20 22 63 6 17
3 0 0 7 20 24 69 4 11
4 0 0 8 23 22 63 5 14
5 0 0 11 32 19 54 5 14
6 0 0 7 20 21 60 7 20
7 1 3 5 14 24 69 5 14
8 0 0 9 26 24 68 2 6
9 0 0 2 6 28 80 5 14
10 0 0 8 23 22 63 5 14
11 0 0 16 46 16 46 3 8
12 0 0 16 46 14 40 5 14
13 0 0 14 40 17 49 4 11
14 0 0 12 34 20 57 3 9
15 0 0 11 31 22 63 2 6
16 0 0 2 6 30 86 3 8
17 1 3 9 26 24 68 1 3
82
2 Tingkat ekonomi petani tebu kabupaten Jombang (Variabel Y)
Hasil frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan yang
telah disediakan pada kuesioner untuk variabel dependen Dari
Tabel 48 dapat diketahui jawaban responden serta frekuensinya
dari setiap masing-masing pernyataan dari nomor urut 1-32
pernyataan dalam kuesioner Seperti yang disajikan pada Tabel 48
Tabel 48 Frekuensi jawaban responden (Variabel Y)
Sumber Data Primer yang diolah
4 Deskripsi Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian terdapat 32 pernyataan berikut
merupakan deskripsi dari nomor item 1-17 pernyataan untuk variabel
X dan 1-15 untuk variabel Y yang terdapat dalam kuesioner
No
Item
Frekuensi
STS () TS () S () SS ()
1 0 0 1 3 32 91 2 6
2 0 0 9 26 19 54 7 20
3 1 3 22 63 11 31 1 3
4 1 3 22 63 9 26 3 8
5 0 0 10 29 21 60 4 11
6 1 3 27 77 6 17 1 3
7 1 3 14 40 15 43 5 14
8 0 0 7 20 28 80 0 0
9 1 3 12 34 22 63 0 0
10 2 6 25 71 5 14 3 9
11 2 6 10 28 22 63 1 3
12 4 11 25 72 5 14 1 3
13 1 3 24 68 8 23 2 6
14 3 9 27 77 3 9 2 6
15 1 3 31 88 2 6 1 3
83
penelitianProgram CSR PG Tjoekir tidak begitu familiar di telinga
masyarakat dan petani tebu karena istilah CSR yang berasal dari
bahasa Inggris menyebabkan petani-petani tebu yang relatif sudah tua
dan puluhan tahun menjadi tebu tidak mengetahui arti CSR Mereka
hanya mengetahui bahwa di Pabrik Gula Tjoekir ada bentuk bantuan
yang diperuntukkan bagi petani tebu karyawan dan masyarakat
sekitar Bantuan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang harus
diberikan pabrik kepada warga setempat yang menerima dampak
kegiatan industri dari pabrik gula tersebut selain itu petani juga
mengetahui bahwa bantuan dari pabrik tersebut wajib diberikan kepada
petani karena kekurangan dalam mengolah tebu hingga siap panen
Dari 35 orang responden yang mengetahui arti makna Corporate
Social Responsibility secara bahasa menggunakan bahasa asing dan
arti makna tanggung jawab setiap perusahaan industri di Indonesia
hanya sebagian saja Hal tersebut dapat di lihat pada diagram yang
telah disajikan pada Grafik 44
Grafik 44 Tingkat Pengetahuan Petani Tebu terhadap CSR
Dari Grafik 44 diketahui dari 35 responden tingkat pengetahuan
petani tebu sekitar mencapai 66 karena mereka sebagian besar
mengetahui bahwa CSR adalah program Pabrik Gula Tjoekir untuk
para warga sekitar karyawan dan petani sebagai mitranya dalam
kelancaran kegiatan industri perusahaan Tingkat petani yang tidak
0
23
66
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
84
mengetahui apa yang dimaksud dengan CSR sebanyak 23 dan yang
mengetahui apa itu CSR Pabrik Gula Tjoekir sebanyak 11 hal
tersebut dikarenakan petani tebu yang hanya sebatas mengetahuinya
saja istilah CSR namun tidak tahu apa saja program yang masuk dalam
CSR bahkan yang lebih familiar di telinga para petani tebu adalah
program PKBL bukan CSR padahal 2 hal tersebut berkaitan Pada
Pabrik Gula Tjoekir terdapat CSR yang disebut PKBL yaitu Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Program CSR merupakan program
yang didirikan oleh PTPN pusat untuk semua cabang perusahaan
Program utama dari CSR Pabrik Gula Tjoekir adalah PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) adalah program yang dicanangkan
oleh BUMN se-Indonesia dan memiliki perbedaan dengan CSR tetapi
pada PG Tjoekir PKBL merupakan program yang masuk kepada
program CSR Program Kemitraan yang diketahui oleh petani tebu
adalah program peminjaman dana untuk mengolah sawah tebu hingga
tebu siap dipanen pinjaman tersebut memiliki bunga yang cukup
rendah dan petani merasa program kemitraan dar PG Tjoekir yang
dirasakan cukup membantu perekonomian petani tebu saat kesusahan
dana dalam mengolah sawah tebu miliknya Dari penelitian ini
disajikan grafik mengenai manfaat CSR pada proram kemitraan yang
dirasakan selama ini oleh petani tebu karyawan Seperti yang disajikan
pada Grafik 45
3
14
69
14
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85
Grafik 45 Penilaian Implementasi Program Kemitraan yang dirasakan
Petani Tebu
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 35 responden bahwa
implementasi program CSR pada Kemitraan sudah cukup bagus dan
semua pihak dapat mengajukan dana pinjaman baik itu petani yang di
gunakan untuk mengolah sawah tebu karyawan untuk keperluan
modal maupun pribadi dan untuk warga sekitar sebagai dana usaha
Respon warga mengenai pernyataan ldquo Implementasi program PKBL
kemitraan di PG Tjoekir masih kurangrdquo dan sebagian besar responden
hampir 70 yaitu 69 menjawab tidak setuju dengan pernyataan itu
yang artinya program kemitraan telah berjalan lancar Sebagian besar
petani mengatakan bahwa program kemitraan itu cukup membantu dan
menguntungkan karena ketika petani memerlukan dana untuk
pengolahan sawah tebu petani dapat meminjam dana pada Koperasi
Tebu Rakyat yang telah bekerjasama dengan PG Tjoekir dalam hal
ini117
Selain program kemitraan pada CSR Pabrik gula Tjoekir
terdapat juga program Bina Lingkungan Menurut data yang didapat
pada penelitian dapat dilihat pada grafik 43 mengenai penilaian
Program Bina Lingkungan oleh petani dan karyawan Seperti yang
disajikan pada Grafik 46
117
Pendapat salah satu petani tebu saat di mohon bantuan mengisi kuesioner (nama responden di
rahasiakan)
86
Grafik 46 Penilaian Petani terhadap Program Bina Lingkungan
Pg Tjoekir
Dari Grafik 46 diketahui bahwa penilaian petani dan
karyawan tentang PBL sudah bagus Sebagian besar petani menjawab
pernyataan di atas dengan tidak setuju apabila ldquo Implementasi program
Bina Lingkungan ini masih kurangrdquo Mulai dari petani tebu yang sudah
berpuluh tahun bergabung dan bekerjasama dengan PG Tjoekir
sampai petani yang masih baru menilai bahwa implementasi Program
Bina Lingkungan sudah cukup bagus Terutama untuk para petani tebu
yang sawahnya menggunakan irigasi sungai yang berasal dari Pabrik
Gula Tjoekir Menurut Grafik 46 terdapat 40 petani merasakan
manfaat adanya CSR Program Bina Lingkungan namun 49 Petani
mengatakan bahwa implementasinya memang masih kurang
kemungkinan ini dikarenakan letak sawah petani yang sangat jauh dari
PG Tjoekir namun bila petani yang merasa tidak merasakan manfaat
dari CSR maka dapat mengajukan perbaikan-perbaikan saluran irigasi
sawah agar irigasi pada sawah petani tersebut menjadi lancar Terdapat
11 dari 35 responden merasa bahwa implementasi CSR masih sangat
kurang hal tersebut dapat dikarenakan petani tidak mengikuti program
PKBL atas dorongan individual dan karena letak kebun petani tersebut
sangat jauh dari PG Tjoekir Selain itu saluran irigasi sawah yang
terletak lumayan jauh jaraknya dari PG Tjoekir juga merasakan
0
40
49
11
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
87
implementasinya yaitu PG Tjoekir memperbaiki sungai kecil yang
sebelumnya berukuran kurang dari 03 m2 -04 m2 meter dan
mengalami penyumbatan sehingga irigasi untuk sawah petani tebu
tidak lancar tetapi kini sudah lancar karena mendapat bantuan berupa
pelebaran aliran sungai hingga ukuran 1 meter Dapat di lihat pada
Gambar 43
Gambar 43 Sungai yang di perbaiki oleh PG Tjoekir118
Dari Gambar 43 bahwa sungai tersebut telah diperlebar yang
sebelumnya 03 m2 ndash 04 m2 menjadi lebar 07 m2 dan sepanjang
2750 meter atau 275 km Untuk pelebaran aliran sungai tersebut
memakan dana sebanyak Rp 27720000 yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2018 lalu Lain halnya dengan program lingkungan di ranah
pengolahan sawah tebu oleh petani dari hasil penelitian berupa
pernyataan dan pendapat petani tebu mengenai bantuan CSR untuk
pengolahan sawah tebu itu tidak ada dulu pernah ada bantuan berupa
subsidi pupuk dan bibit tebu tetapi setelah itu tidak berjalan lancar dan
untuk bantuan alat pertanian pengolahan sawah seperti traktor juga
tidak ada Terlihat pada Grafik 47 mengenai respon petani tebu dari
118
Gambar diambil pada tanggal 7 Februari 2019 di daerah persawahan Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno Kabupaten Jombang
88
pernyataan kuesioner dan pendapat petani tebu mengenai bantuan
pengolahan sawah tebu
Grafik 47 Bentuk Bantuan PG Tjoekir Berupa Pupuk dan Bibit
Tebu
Dari Grafik 47 diketahui bahwa sebagian besar petani tebu
mendapatkan bantuan untuk pengolahan sawah tebu sebesar 57 dari
35 responden dan ada responden yang sangat setuju sebesar 9 dari
seluruh reponden untuk responden yang tidak setuju sebesar 34
bahwa ada bantuan berupa pupuk dan bibit dari PG Tjoekir tetapi
pada tahun-tahun terakhir program tersebut kurang lancar mengenai
pendistribusian pupuk Sebagian kecil petani berpendapat bahwa
bantuan tersebut adalah peminjaman dana dari program kemitraan
yang di peruntukkan untuk mengolah sawah termassuk pembelian
pupuk
Program CSR selain PKBL juga terdapat program santunan
yang rutin dilaksanakan selama 2 kali dalam setahun ketika musim
giling tebu akan dimulai dan ketika musim giling tebu akan ditutup
atau sudah selesai musim panen tebu Santunan tersebut berupa
pembagian sembako untuk warga yang terdapat di sekitar pabrik yang
merasakan dampak limbah industri dari kegiatan giling tebu pabrik
gula Diantaranya wilayah yang rutin diberi santunan yaitu wilayah
0
34
57
9
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89
kelurahan Jatirejo Cukir dan Kwaron secara merata berupa sembako
dan gula Seperti yang disajikan pada Gambar 44
Gambar 44 Pembagian Santunan kepada warga sekitar PG Tjoekir
Pelaksanaan pemberian santunan dilaksanakan pada tanggal 7
Februari dan Gambar 44 diambil pada saat pembagian santunan di
Balai Desa Jatirejo pembagian tersebut cukup merata karena tidak
memandang bulu bahkan petani tebu yang merupakan warga Jatirejo
Cukir dan Kwaron juga menerima sembako dari PG Tjoekir jadi
apabila dilihat dari materi para petani tebu merupakan warga yang
memiliki cukup banyak kekayaan tetapi hal tersebut tidak menjadi
halangan untuk mendapatkan bantuan sembako dari PG Tjoekir
karena dari PG Tjoekir sendiri dari tahun ke tahun memang di bagikan
secara merata
Para petani tebu yang bekerjasama dengan PGTjoekir rata-rata
memiliki ekonomi menengah ke atas karena selain menjadi petani tebu
dengan lahan tebu yang luas petani tebu juga memiliki pekerjaan lain
selain menjadi petani tebu Hal ini dapat dilihat pada Grafik 48
90
Grafik 48 Pekerjaan selain menjadi petani tebu
Menurut Grafik 48 diketahui bahwa selain menjadi petani
tebu para petani tebu memiliki pekerjaan yang lain grafik di atas
adalah jawaban dari pernyataan ldquoAnda memiliki pekerjaan selain
menjadi petani teburdquo dan 54 dari seluruh responden merupakan
petani tebu yang memiliki pekerjaan selain menjdi petani tebu
Diantara pekerjaan tersebut sebagai petani palawija berdagang Hal
tersebut dikarenakan pendapatan yang didapat petani tebu setiap panen
tidak cukup untuk mengembalikan modal awal mengolah sawah tebu
Seperti disajikan pada Grafik 49
Grafik 49 Pendapatan Petani Tebu Setiap Musim Panen
Menurut Grafik 46 bahwa dijelaskan mengenai pendapatan
petani tebu yang akhir-akhir ini mengalami penurunan Dapat
0
26
54
20
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
3
63
26
8
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
91
dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan tebu berkualitas rendah
dan faktor penundaan masa giling tebu Para petani tebu baik petani
kecil (memiliki lahan 1-3 hektar) maupun petani besar (4-45 hektar)
mayoritas memiliki pekerjaan selain petani tebu dan penghasilan yang
didapat dalam rumah tangga juga tidak hanya dari kepala keluarga
tetap dari istri dan anak yang sudah bekerja Dari segi kesehataan para
petani tebu mayoritas tidak memiliki penyakit khusus (penyakit
jantung asma kanker dan lain-lain) Sebagian besar petani
mengatakan bahwa tidak ada bantuan atau jaminan kesehatan dari
pabrik tetapi sebagian lainnya mengatakan mendapatkan jaminan
kesehatan tetapi pada waktu tertentu
C Hasil Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Program CSR dari PG Tjoekir itu berpengaruh terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Kegiatan observasi di
lakukan dengan mengamati pendapat-pendapat dari individu para petani
tebu dan karyawan yang telah bekerjasama baik sebagai mitrapemasok
tebu maupun sebagai pegawai pabrik serta mengamati pelaksanaan CSR
Hal ini dapat di lihat pada tabel 49
Tabel 49 Hasil Observasi
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program
CSR
Program bina
lingkungan
Perbaikan
irigasi sawah
sepanjang 2750
m x 07 m2 di
daerah Catak
Gayam
(Mojowarno)
dengan biaya
27720000
Sangat bagus
karena
sebelumnya
sungai kecil itu
tidak dapat
mengalir
secara lancar
ddan terlalu
sempit
92
(foto terdapat
pada lampiran)
kemudian PG
Tjoekir
memperlebar
sungai hingga
kini irigasi
sawah lancar
2 Program
Kemitraan
Peminjaman
dana usaha
dengan bunga
ringan
Bagus di
gunakan untuk
modal
pengolahan
sawah tebu
3 Program CSR
untuk warga
sekitar pabrik baik
itu karyawan
maupun petani
Bantuan berupa
sembako
Bagus di
laksanakan 2
kali dalam
setahun setiap
musim giling
4 Tingkat
ekonomi
Tingkat Sumber
Data Primer yang
diolahpendapataan
petani tebu
Tingkat
pendapatan
petani tebu
sebagian besar
menengah ke
atas dan
sebagian besar
lahan sawah
yang di tanami
tebu lebih dari 2
hektar bahkan
hingga
mencapai 40
hektar
Di lihat dari
luas awah tebu
yang di miliki
luas tanah dan
gedung tempat
tinggal selain
itu memiliki
lebih dari 1
buah mobil
Tabel 49 Lanjutan
njutannjutan
93
5 Tingkat kesehatan
petani tebu
Jarang yang
memiliki
penyakit khusus
seperti kanker
diabetes
jantung lemah
dan lain-lain
Sebagian besar
anggota
keluarga
petani tebu
tidak memilki
penyakit
khusus
6 Tingkat
pendidikan
Sebagian besar
tingkat
pendidikan
petani tebu
adalah tingkat
SLTA
Tingkat
pendidikannya
bagus
mengingat
bahwa petani
tebu itu bukan
orang
sembarangan
Sumber Data primer yang diolah
D Pengujian Persyaratan Analisisdan Pengujian Hipotesis
a Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas sangatlah penting dalam sebuah
penelitian karena tahap ini merupakan tahap awal sebelum memulai
penelitian yang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner
atau angket
1 Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian angket yang sudah dibuat oleh
peneliti diuji keabsahannya Setiap nomor item yang ada di angket
diuji kevaliditasannya dengan cara menyebarkan angket kepada
responden kurang lebihnya 30 orang Kemudian dari uji validitas
inilah akan diketahui mana nomor item kuesioner yang valid dan
yang tidak valid Apabila banyak item yang tidak valid maka
peneliti harus memperbaiki pertanyaan atau pernyataan dalam
angket kemudian kembali disebarkan kepada responden uji
Tabel 49 Lanjutan
94
validitas Responden ini bukanlah responden yang dipakai untuk
objek penelitian melainkan responden ini hanya untuk menguji
kevaliditasannya saja Seperti yang terdapat dalam Tabel 410
Tabel 410 Hasil Uji Validitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
12131415
16171819
20
1215
Pada Tabel 410 telah diketahui dengan uji validitas
menggunakan bantuan komputer yaitu software SPSS 160
memiliki hasil bahwa ada 3 butir pernyataan dalam kuesioner yang
tidak valid Pernyataan yang valid sebanyak 17 nomor item pada
angket yang disebarkan ini berarti angket tersebut sudah terbilang
valid karena dari hasil hitung SPSS menunjukkan bahwa (r hitung
gt r tabel) nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel Pada uji validitas ini peneliti memilih 30 sampel dari
bermacam responden yaitu petani tebu dan karyawan pabrik
Pabrik Gula Tjoekir Jumlah responden dalam uji validitas adalah
30 dan dilihat dalam r tabel bahwa N=30 (jumlah responden)
terdapat nilai 0361 dan kemudian setelah di hitung banyak nomor
item yang hasilnya lebih besar dari r 0361 sehingga terdapat 17
pernyataan dikatakan valid karena nilai hitung lebih dari r hitung gt
0361 untuk variabel X (Program CSR Pabrik Gula Tjoekir) Pada
Tabel 411 Menggambarkan hasil uji validitas dari variabel Y
95
Tabel 411 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 123456
7
891011
12
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Hasil uji validitas pada Tabel 411 diketahui terdapat 5
pernyataan yang tidak valid dalam kuesioner dikarenakan hasil
hitung dari SPSS menunjukkan hasil yang nilainya kurang dari
0361 (r hitung lt r tabel) Pernyataan yang tidak valid tidak di
gunakan dalam penelitian Pada kuesioner tersebut ada 40
pernyataan dalam satu angket dan terdapat 8 nomor yang tidak
valid berarti 32 nomor saja yang di gunakan peneliti untuk
disebarkan kembali ke responden
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah
kuesioner diuji kevaliditasannya setelah diketahui valid tidaknya
kemudian diuji reliabel atau tidak reliabel Tujuan dari pengujian
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa jawaban dari
responden itu memilki kosistensi atau tidak dalam menjawab
kuesioner yang telah disebarkan dan dapat dikatakan sebagai alat
ukur konsistensi dari waktu ke waktu Untuk mengetahui tingkat
reliabel peneliti menggunakan software SPSS 160 dengan
menghitung koefisien Alpha Cronbachrsquos apabila hasil
penghitungan Alpha Cronbachrsquos gt 06 maka dapat dikatakan
kuesioner tersebut reliabel Dalam uji reliabel jumlah yang di
gunakan sama seperti jumlah responden untuk uji validitas karena
96
tahap uji reliabilitas adalah tahap lanjutan setelah uji validitas
Seperti yang di gambarkan pada Tabel 412
Tabel 412 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Corporate Social
Responsibility)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
Sumber Data primer yang diolah
Dari hasil penghitungan di atas bahwa nilai Cronbachrsquos
Alpha gt 06 jadi dapat dikatakan uji reliabitas untuk variabel X
hasilnya adalah reliabel Dalam Tabel 410 terbilang hasil
penghitungan 0851 yang nilainya lebih besar dari 06 jadi tingkat
reliabilitasnya terpenuhi Untuk uji reliabilitas pada variabel Y
dapat dilihat seperti yang terdapat pada Tabel 413
Tabel 413 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Tingkat Ekonomi
Petani Tebu)
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Sumber Data primer yang diolah
Pada Tabel 413 hasil hitung menunjukkan 0777 gt 06 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari 06 jadi dapat dikatakan uji
reliabilitas pada variabel X adalah reliabel pada kedua variabel X
dan variabel Y adalah reliabel tingkat konsistensi jawaban
responden pada angket memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
untuk menyebarkan angket pada objek penelitian yang
sesungguhnya
97
b Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini terdapat uji persyaratan analisis yang terdiri
dari uji normalitas uji homogenitas uji lineartas Hal tersebut akan
dijelaskan dan dihitung menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS
160
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk menguji
apakah variabel X dan variabel Y yang diteliti memiliki ditribusi
normal atau tidak normal Uji normalitas ini menggunakan
hitunngan uji Kolmogorov-Smirnov yang akan dihitung
menggunakan software SPSS 160 Dalam penghitungan
normalitas terdapat istilah taraf signifikan atau biasa dilambangkan
dengan Sig Nilai signifikansi ini akan dibandingkan dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov yaitu signifikan gt 005 dan dapat dikatakan
data tersebut berdistribusi normal Begitupun sebaliknya kalau
hasil nilai hitung signifikan lt005 maka data tersebut dinyatakan
tidak berdistribusi normal Seperti yang terdapat pada Tabel 414
98
Tabel 414 Hasil Uji Asumsi Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program
_CSR
Tingkat_ekonomi_
Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal
Parametersa
Mean 484571 373143 0000000
Std
Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme
Differences
Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Sumber Pengolahan data
Pada Tabel 414 diketahui pada kolom Unstandardized
Residual nilai signifikansi addalah 0908 gt005 maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal Signifikansi pada
kolom variabel X (Program CSR) menunjukkan angka 0373gt005
artinya variabel X merupakan data berdistribusi normal Sedangkan
pada kolom variabel Y (Tingkat Ekonomi Petani) menunjukkan
angka 0511 gt 005 yang berarti variabel Y merupakan data
berdistribusi normal Hasil tersebut didukung juga dengan
histogram hasil uji normalitas seperti pada Grafik 436 sebagai
berikut
99
Sumber data mentah yang telah diolah menggunakan SPSS 160
Grafik 410 Grafik Uji Normalitas
Selain didukung dengan hasil penghitungan berupa
diagram Hasil uji normalitas ini juga didukung oleh diagra P-Plot
seperi yang telah disajikan pada Grafik di bawah ini
Sumber data mentah yang diolah
Grafik 411 Grafik diagram Uji Normalitas (P-Plot)
Diagram P-plot merupakan diagram hasil yang mendukung
penghitungan uji normalitas Cara membaca diagram P-plot adalah
lingkaran-lingkaran yang mendekati garis maka data penelitian
tersebut semakin tinggi tingkat kenormalannya sebaliknya apabila
100
lingkaran-lingkaran kecil tersebut semakin menjauhi garis maka
tingkat kenormalannya semakin rendah Dari data hasil di atas
dapat dilihat bahwa hasil penghitungan menunjukkan 19 data
penelitian sangat dekat bahkan berada pada garis ini dapat
dikatakan normalitasnya tinggi Untuk 13 lainnya dekat tetapi agak
sedikit menjauh dan dapat dikatakan tingkat normalitasnya sedang
karena tidak terlalu jauh dari garis normalitas tersebut
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak119
Dalam penghitungan ini asumsi
homogenitas menggunakan Lavene ndashTest dalam pengambilan
keputusan adalah jika nilai signifikansi gt 005 maka distribusi data
adalah homogen Sebaliknya jika hasil penghitungan signifikansi lt
005 maka data tersebut adalah data yang berdistribusi tidak
homogen Penghitungan dapat dilihat seperti pada tabel 415
Tabel 415 Hasil Uji Asumsi Homogenitas
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
Sumber Data primer yang diolah
Dari Tabel 415 diketahui bahwa hasil penghitungan
menunjukkan signifikansi gt 005 terbilang 0211gt 005 jadi dapat
diambil keputusan bahwa data dari variabel X dan Y merupakan
data yang berdistribusi homogen
119
Di kutip dari situs web httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp pada
tanggal 17 Februari 2019 pukul 2020
101
3 Uji Linearitas
Linearitas dapat diartikan seperti garis lurus yang
berhubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui antara
dua variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linear atau tidak
secara signifikan Dalam penelitian ini penghitungan dengan
bantuan komputer yaitu dengan SPSS 160 Uji linear biasanya
digunakan dalam prasyarat analisis korelasi dan regresi linear
Pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan gt 005 maka
terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y
Seperti pada Tabel 416 dengan menggunakan Tabel ANOVA
Tabel 416 Hasil Asumsi Uji Linearitas
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil hitungan dari uji linearitas pada Tabel 416
dapat diketahui bahwa nilai dari kolom Sig pada baris Deviation
from Linearityhasilnya adalah 0239 gt 005 maka data tersebut
antara variabel X dan Y memilki hubungan yang linear antar
Porgram CSR dengan Tingkat ekonomi petani tebu
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig
Tingkat_Ekonomi_Petani Program_CSR
Between Groups (Combined)
277793 17 16341 1656 154
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from Linearity
224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
102
c Uji Hipotesis Penelitian
1 Uji T
Uji T pada penelitian digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Pengujian ini
adalah pemecah dari sebuah hipotesis penelitian yang mana
hasilnya antara ada pengaruh atau tidak ada pengaruh seperti yang
disajikan pada Tabel 417 Dengan hipotesis bahwa
Ha = Ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
H0 = Tidak ada pengaruh program CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap Perekonomian Petani Tebu dan
karyawan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X Kabupaten Jombang
Kriteria pengujian
a Jika thitung ttabel maka H0 diterima Ha di tolak
b Jika thitung gt ttabel maka H0 ditolak Ha diterima
Seperti yang telah disajikan pada Tabel 417 hitungan
menggunakan SPSS berikut
Tabel 417 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
103
Pada Tabel 417 mengenai uji T dapat dilihat hasil
penghitungan yang menggunakan bantuan komputer dengan SPSS
160 diperoleh hasil untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) dengan nilai thitung sebesar 2117 yang
lebih besar dari ttabel yaitu 203011 yang artinya Ho ditolak
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR
terhadap perekonomian petani tebu dan karyawan dan nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0042 dimana nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α = 005 Penghitungan
ini menunjukkan bahwa jawaban hipotesis penelitian yaitu H0
ditolak yang berarti bahwa pengukuran untuk variabel X (Program
Corporate Social Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dapat disimpulkan bahwa variabel X (Program CSR PG Tjoekir)
berpengaruh terhadap variabel Y (Tingkat ekonomi petani tebu)
selain itu koefisien regresi variabel (X) Program CSR PGTjoekir
bernilai positif sehingga pengaruh Program CSR PG Tjoekir
terhadap Perekonomian Petani Tebu dan karyawan pabrik adalah
positif
2 Koefisien Determinasi
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan perhitungan
regresi Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain Pada penghitungan ini
menggunakan penghitungan Regresi Linear Sederhana yang mana
digunakan hanya untuk satu buah variabel X dan satu buah
variabel Y saja Penghitungan regresi ini menggunakan bantuan
software SPSS 16 Untuk mengetahui seberapa pengaruh program
CSR Pabrik Gula Tjoekir terhadap perekonomian Petani Tebu dan
karyawan pabrik apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak
Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh CSR terhadap
tingkat ekonomi petani tebu dengan melihat nilai hitung dari R
104
Square untuk mengetahui berapa beasar pengaruh dalam
persentase () Seperti hasil hitung pada Tabel 418
Tabel 418 Koefisien determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
Sumber Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 418 bahwa dalam penghitungan yang
menggunakan SPSS telah diketahui hasil dari R-Square 0120 dari
variabel X atau variabel Program Corporate Social Responsibility
Pabrik Gula Tjoekir Berdasarkan penghitungan tersebut dikatakan
bahwa 0120 menjadi 120 dari variabel dependen ( Variabel
perekonomian petani tebu) dipengaruhi oleh variabel independen
(Program Corporate Social Responsibility) Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengaruh antar variabel X dan variabel
Y pada penelitian ini sebesar 12 sedangkan 88 lainnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah petani yang
bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil angkuttruk
pendapatan yang diberikan oleh anak petani yang anaknya sudah
bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak
merupakan fokus penelitian ini
3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh Program CSR
(variabel bebas) dapat dilihat melalui pengujian Koefisien Regresi
yang diberi tanda huruf ldquoBrdquo Untuk mengetahui pengaruh dari
105
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel yang telah
disajikan pada Tabel 419
Tabel419 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_
CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable
Tingkat_Ekonomi_Petani
Sumber Data primer yang diolah
Pada hasil penghitungan SPSS tabel 419 untuk
mengetahui tingkat signifikansi pada setiap variabel dapat dilihat
pada kolom Sig dengan pengambilan keputusan apabila hasil
hitung kurang dari 005 maka penghitungan tersebut dinyatakan
bahwa variabel X tersebut signifikan Dapat dilihat bahwa hasil
hitung pada kolom Sig dengan nilai 0042 yang berarti variabel
tersebut signifikan Tabel Koefisien dalam regresi linear sederhana
ini berfungsi untuk menggambarkan persamaan regresi Dengan
mengetahui nilai dari baris konstan pada kolom B serta koefisien
regresi yang signifikan Model persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat pengaruh program CSR PG Tjoekir terhadap
Perekonomian Petani Tebu dan Karyawan Pabrik adalah dengan
rumus statistik Y = a + bX Dalam Tabel 417 bila dimasukkan
106
pada rumus persamaan regresi menjadi Y = 25633 + 0241X
sebagaimana diinterpretasikan bahwa pada variabel X
menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan apabila nilai
dari B 0241 ini meningkat maka nilai variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0241 karena keduanya memiliki hubungan
pengaruh yang searah
E Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menemukan hasil yang di dapatkan baik secara
primer yang langsung pada objek penelitian yaitu petani tebu maupun
secara skunder dengan melihat angket yang telah diisi oleh 20 orang petani
tebu dan 15 karyawan pabrik gula Setelah proses penyebaran angket
kemudian mengolah data dan didapatkan hasil bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang di berikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Pada penelitian ini mengenai CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan sebuah kebijakan dari perusahaan yang di
dalamnya terdapat 3 aspek inti yaitu masyarakat perusahaanpabrik gula
dan lingkungan120
Dari ketika aspek tersebut memiliki kesesuaian dari
teori CSR yang dikemukakan oleh 2 tokoh yaitu Archie B Carrol dan John
Elklingtonrsquos bahwa pada CSR ada 3 aspek di sebut 3P yaitu
(ProfitPlanetPeople) meliputi kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi
peningkatan kualitas lingkungan dan keadilan social121
Pada CSR Pabrik
Gula Tjoekir tidak akan berjalan lancar bila 3 aspek dari teori Triple
120
Muhammad SubhiImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgram Studi Kesejahteraan MasyarakatUIN Syarif Hidayatullah2011 hal20 121
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 34
107
Bottom Line itu ada yang tidak ada Selain itu dari 3 aspek tersebut dalam
kenyataan adalah Planet menggambarkan sumber daya alam dalam hal ini
adalah tanaman tebu seperti yang di ketahui bahwa semua industri sumber
daya alam berasal dari bumi dan sebuah CSR tidak dapat disebut CSR
apabila tidak ada aspek sosial masyarakat atau dalam teori disebut People
Dalam teori mencari Triple Bottom Line aspek Profit digambarkan sebagai
perusahaan dimana sebuah perusahaan tujuan utamanya adalah menekan
kerugian dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Selain membahas mengenai aspek CSR pada teori dan di
hubungkan dengan kenyataan pada CSR Pabrik Gula Tjoekir Terdapat
model-model CSR sebuah perusahaan dan untuk penelitian ini CSR
Pabrik Gula Tjoekir memakai Teori dari Kloter dan Lee mengenai model
CSR Diantara 6 model pelaksanaan CSR dallam perusahaan CSR Pabrik
Gula Tjoekir masuk ke dalam 3 kategori model dalam teori Kloter
Pertama Cause related marketing adalah bentuk kontribusi perusahaan
dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapaan yang diperoleh
perusahaan sebagai donasi bagi permasalahan sosial tertentu untuk
periode tertentu atau produk tertentu122
Dalam hal ini Pabrik Gula Tjoekir
menyisihkan sebagian dari laba perusahaan untuk didonasikan kepada
petani tebu secara tidak langsung karena dana donasi tersebut diolah
menjadi dana pinjaman sewaktu-waktu baik bagi karyawan petani tebu
maupun bagi masyarakat sekitar pabrik yang sedang membutuhkan dan
baik itu untuk urusan usaha pengolahan pertanian tebu maupun untuk
kebutuhan mendadak Dana tersebut dapat diajukan oleh petani tebu
karyawan dan karyawan pabrik kepada koperasi tebu rakyat yang menjadi
mitra pabrik dalam mengolah dana pada koperasi simpan pinjam Dalam
CSR ini disebut dengan program kemitraan yaitu peminjaman dana
dengan bunga yang sangat rendah yang sebagian besar diberikan kepada
petani tebu Kedua model Corporate philantrophy adalah inisiatif dari
122
BusyraAzheriCorporate Social ResponsibilityDari Voluntary
menjadiMandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
108
perusahaan dengan memberikan kontribusi langsung kepada suatu
aktivitas amal baik dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai123
Pada pelaksanaan CSR Pabrik Gula Tjoekir sesuai dengaan poin kedua
teori dari Kloter dan Lee karena dari pihak pabrik memang memberikan
kontribusi langsung kepada maasyarakat petani tebu karyawan dan mitra
pabrik yang lainnya Wujud dari hal ini adalah adanya program CSR bagi-
bagi sembako setiap dua kali dalam setahun atau setiap musim giling tiba
dan setelah musim giling selesai Pembagian santunan sembako ini
dilaksanakan secara merata baik kepada karyawan petani tebu dan warga
sekitar pabrik Konkretnya santunan donasi rutin dibagikan pada 3
kelurahan yaitu Desa Jatirejo Desa Cukir dan Desa Kwaron Pembagian
tersebut di lakukan secara merata kepada warga Ketiga model
Community Voluntering adalah bentuk kegiatan yang dilakukan langsung
oleh perusahaan dalam memberikan bantuan dan mendorong karyawan
serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu
masyarakat setempat124
Dalam hal ini mitra bisnis seperti petani tebu
tidak dapat berkontribusi dalam pemberian bantuan tetapi pihak pabrik
mengajak para karyawan yang tidak lain adalah warga sekitar pabrik untuk
terlibat dalam program CSR seperti pembangunan jembatan pembersihan
selokan para warga dan pelancaran irigasi pada sawah-sawah sekitar
pabrik Sudah keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR
atau tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar hal ini didukung oleh sebuah ayat Al qurrsquoan yang menganjurkan
untuk tidak merusak lingkungan serta melakukan kwajiban secara
seimbang antara industri dan keadaan lingkungan sekitar yaitu QS Al Ar-
rum ayat 41 yang artinya ldquoTelah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)rdquo
123
Ibid 124
Busyra AzheriCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPTRajagrafindo Persada2012halaman 46
109
Pada Pabrik Gula Tjoekir program CSR meliputi program PKBL
(Program kemitraan dan Bina Lingkungan) yang implementasinya cukup
bagus dirasakan oleh warga sekitar karyawan pabrik dan peetani tebu
program santunan berupa bantuan sembako kepada para warga baik warga
biasa petani tebu maupun karyawan pabrik yang tinggal sekitar pabrik di
3 desa (Jatirejo Cukir dan Kwaron) pembangunan Jembatan pelancaran
irigasi sawah warga penerangan jalan umum dan lain-lain Secara tidak
langsung CSR pabrik tersebut memiliki pengaruh untuk petani dan
karyawan Hal ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh
Dwi Riska Nihayah dalam karyanya yang berjudul Implementasi
Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir Jombang pada tahun
2017
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan pabrik Perekonomian tersebut
dapat dilihat pada 3 aspek inti yaitu dilihat dari pendidikan kesehatan dan
pendapatan Program CSR pabrik Tjoekir merupakan program yang
berkelanjutan Dalam pengaruh pendapatan petani CSR telah membantu
para petani berupa pelancaran irigasi sawah subsidi bibit tebu dan
peminjaman dana yang secara tak langsung telah membantu ekonomi
petani tebu dengan begitu petani memiliki dana untuk mengolah sawah
serta saluran irigasi sudah semakin lancar Selain itu dalam pendidikan
walaupun Pabrik Gula Tjoekir tidak secara langsung memberi bantuan
dana pendidikan untuk keluarga mitra karyawan dan warga sekitar namun
untuk setiap peminjaman yang diajukan karyawan dan mitra akan dipenuhi
oleh pihak pabrik Gula Tjoekir Untuk bidang kesehatan karyawan
memperoleh jaminan kesehatan BPJS yang dibayarkan oleh pabrik untuk
para karyawan Untuk petani tebu sebagian besar tidak memperoleh
bantuan kesehatan apapun dari pabrik tetapi untuk petani tebu yang
merupakan mantan karyawan masih mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan BPJS Program CSR yang berkelanjutan ini didukung dengan
penelitian yang relevan dari disertasi yang di tulis oleh Partogi Saoloan
110
Samosir dengan judul ldquoAnanlisis Kebijkan Corporate Social
Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil
Grouprdquo125
F Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan telah berhasil menguji hipotesis
yang diajukan tetapi belum pada tingkat kebenaran mutlak sehingga
masih terdapat kemungkinan untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai CSR (Corporate Social Responsibility) dari PG Tjoekir
terhadap tingkat ekonomi petani tebu Hal ini dikarenakan adanya
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain
1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup dimana
jawabannya masih disediakan oleh peneliti Sehingga informasi yang
didapatkan masih terbatas
2 Beberapa hal yang di luar kemampuan peneliti sehingga tidak dapat
dijangkau oleh peneliti hal ini di karenakan keterbatasan tenaga
waktu biaya dan pemikiran dari peneliti
3 Dilihat dari sampel yang diambil peneliti masih terbatas populasi
terjangkaunya hanya terbatas pada karyawan yang jumlahnya terbatas
saat bukan musim giling di pabrik petani tebu yang jumlah
populasinya tergolong sedikit dalam Kabupaten Jombang yang
menjadi mitra PG Tjoekir Untuk sampel petani tebu juga masih
kurang maksimal karena banyak petani tebu yang tidak dapat ditemui
karena alasan tertentu
125
Partogi Saoloan Samosir Ananlisis Kebijkan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan
pada Industri Otomotif di Indomobil Group Pascasarjana IPB2011
111
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan mulai dari Uji
Validitas Uji Normalitas hingga terakhir pada Regresi Linear Sederhana
diperoleh hasil analisis penelitian yang dinyatakan bahwa ldquoTerdapat
pengaruh program Corporate Social Responsibility Pabrik Gula Tjoekir
terhadap Tingkat Ekonomi Petani Teburdquo Hal ini didasarkan pada hasil
penghitungan data dengan bantuan komputer yaitu SPSS 160 yang
menunjukkan hasil Y = 25633 + 0241X sebagaimana diinterpretasikan
bahwa pada variabel X menunjukkan nilai positif 0241 hal ini menjadikan
nilai meningkat maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0241
karena keduanya memiliki hubungan pengaruh yang searah dan tetap
Hasil dari R-Square 0120 dari variabel Program Corporate Social
Responsibility(X) Berdasarkan penghitungan tersebut di katakan bahwa
0120 menjadi 120 Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh
antar variabel X dan variabel Y pada penelitian ini sebesar 12
sedangkan 88 lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya (sawah
petani yang bukan tebu palawija aset lain seperti usaha mobil
angkuttruk pendapatan yang diberikan anak pada petani yaang anaknya
sudah bekerja pendapatan dari pensiunan PNS dan TNI pendapatan dari
sewa kontrakan milik petani tebu dan lain-lain) yang tidak merupakan
fokus penelitian ini
Selain itu hasil penghitungan menggunakan Uji T hasil untuk nilai
thitung sebesar 2117 lebih besar dari ttabel yaitu 203011 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh CSR terhadap
perekonomian petani tebu dan karyawan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0042 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan α = 005 Jawaban hipotesis penelitian yaitu H0 ditolak yang berarti
112
bahwa pengukuran untuk variabel X (Program Corporate Social
Responsibility PG Tjoekir) adalah signifikan
Dari program CSR PG Tjoekir para petani tebu dan karyawan
pabrik memperoleh banyak manfaat diantaranya petani mendapatkan
bantuan bibit tebu peminjaman dana berbunga rendah untuk pengolahan
sawah tebu Untuk karyawan juga dapat meminjam dana dari program
kemitraan memperoleh BPJS gratis saat pabrik beroperasi memperoleh
santunan sembako setiap musim gilingnya serta fasilitas umum di sekitar
pabrik seperti pembangunan jembatan pelebaran sungaipelancaran
drainase dan penerangan lampu-lampu di sepanjang jalan yang penerangan
sebelumnya belum memadai Selain itu juga terdapat bantuan dari PG
Tjoekir berupa tenda-tenda semi permanen untuk para pedagang di
wilayah kawasan wisata Makam Gusdur yang tempatnya tepat di seberang
PG Tjoekir
B Implikasi
1 Pabrik akan lebih efisiensi dalam mengimplementasikan program-
program CSR serta mengetahui pendapat para petani tebu mengenai
CSR
2 Petani tebu dapat mengutarakan pendapaat masing-masing lewat
musyawarah APTR (Anggota Petani Tebu Rakyat) pada rapat di
KPTR (Koperasi Ppetani Tebu rakyat)
3 Masyarakat sekitar lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang
diberikan Pabrik Gula Tjoekir berupa pinjaman dana berbunga ringan
untuk modal usaha jadi masyarakat lebih produktif
C Saran-saran
1 Perusahaan Pabrik Gula Tjoekir PTPN X
Lebih optimal dan efisien lagi dalam program pelancaran
drainaseirigasi karena selain irigasi sawah yang penting saluran air
pada pemukiman warga sekitar juga sangat penting
Pelatihanworkshop untuk petani tebu bagaimana mengolah tebu
dengan baik secara optimal serta mengatur biaya pengolahan tebu
113
Perlu diperhatikan untuk perbaikan sistem pengembalian dana
pinjaman bunga rendah pada Program Kemitraan agar petani tidak
dirugikan Pabrik mengganti strategi pemasaran agar tidak kalah saing
dengan gula imporGKR (Gula Kristal Rafinasi) karena hal itu dapat
merugikan pendapatan petani tebu
2 Penelitian Lain
Untuk penelitian selanjutnya penulis sangat mengharapkan jangkauan
penelitian yang lebih luas responden yang lebih banyak serta data
yang lebih mendalam (wawancara) satu per satu petani tebu
3 Petani tebu
Mengikuti pelatihanworkshop untuk pengelolaan sawah tebu secara
maksimal dan optimal agar menghasilkan tebu yang berkualitas baik
4 Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum lebih memantau implementasi CSR Pabrik
Gula Tjoekir karena CSR dari arti umum adalah diperuntukkan kepada
semua warga sekitar pabrik yang terkena dampak lingkungan sosial
ekonomi dan kesahatan
114
DAFTAR PUSTAKA
ArikuntoSuharsimiProsedur Penelitian Suatu Pendekatan
PraktikJakartaPenerbit PT Rineka Cipta2013
AzheriBusyraCorporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi
MandatoryJakartaPenerbitPTRaja Grafindo Persada2012
AzimyShofiyatulPartisipasi dan Dampak Program Corporate Social
Responsibility PTPN VII Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Gunung
Dempo Sumatera SelatanInstitut Pertanian BogorSkripsi2013
Badan Pusat Statistik Kabupaten JombangJumlah pendapatan panen tebu di
Kabupaten Jombang2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jumlah industri besar dan industri
sedang yang ada di Jawa Timur menurut kabupaten pada tahun 2013-2015
BunginBurhanMetodologiPenelitianSosial dan Ekonomi (Format-format
Kuantitatif dan KualitatifuntukStudiSosiologi KebijakanPublik
Komunikasi Manajemen dan Pemasaran)JakartaKencana Prenada
Media Group2013
Daniel MoeharMetodePenelitianSosialEkonomi (Dilengkapibeberapaalatanalisa
dan penuntunpenggunaan) JakartaPTBumi Aksara2005
Departemenen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa (Indonesia)Kamus Besar
Bahasa IndonesiaGramedia Psutaka Utama2008
HanifNanda Yulingga dan Wasis HimawantoStatistik
PendidikanYogyakartaPenerbitDee-publish2017 cetakan ke 1
IdrusMuhammadMetode Penelitian Ilmu SosialUniversitas Islam Indonesia
YogyakartaPenerbitErlangga2009
IrwantoAbdulKoharampAnggaPrabowoKajianEfektivitas Program Corporate
Social Responsibility(CSR) Yayasan Unilever IndonesiaE-Journal
DepartemenManajemen FakultasEkonomi dan Manajemen IPB2008
KumalasariMela WidyaFaktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Lokasi Industri Manufaktur Skala Besar dan Sedang (Studi Kasus
Kecamatan Jaten dan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar)Universitas Sebelas MaretSkripsi2012
115
MahmudMarzukiLandasan PendidikanTangerang SelatanPenerbitHaja
Mandiri2013
MatonoNanangMetode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data
SekunderJakartaPenerbit PT Raja Grafindo Persada2016
Nihayah DwiRiska (2017) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang Thesis UniversitasPesantren Tinggi
DarulUlum
NurmalaTatik dkkPengantar ilmu PertanianYogyakartaPenerbitGraha
Ilmu2012
RuditoBambang dan Melia FamiolaCSR (Corporate Sosial
Responsibility)BandungRekayasa Sains2013
SamosirPartogi SaoloanAnalisis Kebijakan Corporate Social Responsibility
Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil GroupInstitut
Pertanian BogorDisertasi2011
SantosoSinggihStatistik MultivariatJakartaPenerbitPT Elex Media
Komputindo2010
SlametJuli SoemiratKesehatan LingkunganYogyakarta Penerbit Gadjah Mada
university Press2014 Cetakan ke 9
Software Quantum GIS versi QGIS-OSGeo4W-2183-1
SubhiMuhammadImplementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina
(Persero)SkripsiProgramStudiKesejahteraanSosialUINSyarif
Hidayatullah2011
SudarmaMomonSosiologi untuk KesehatanJakartaPenerbitSalemba
Medika2009
Sugiyono Metode Pnelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
RampD)BandungPenerbit Alfabeta2008 Cetakan ke-12
SujarweniWiratnaStatistika Untuk PenelitianYogyakarta Graha Ilmu2012
TambunanTulusIndustri Gula Nasional
(BeberapaCatatanPenting)JakartaUniversitas Trisakti2012
TariganRobinsonEkonomi RegionalTeori dan AplikasiJakartaPenerbitPT
Bumi Aksara2012Cetakan ke 6
TeguhMuhammadEkonomi IndustriJakartaPenerbitRaja Grafindo
Persada2010 Cetakan Pertama
116
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No20Tahun 2003
WahyuningrumYuniarti dkkPengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus
Implementasi CSR PT Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan)E-Journal Administrasi Publik
(JAP) Vol1 No5Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas BrawijayaMalang2013
WidjajaGunawanSeri Pemahaman Perseroan Terbatas (150 Pertanyaan
Tentang Perseroan Terbatas)JakartaForum Sahabat2008
YustikaAhmad Erani dkkTapak Pengembangan Industri
NasionalBogorPenerbitPT Penerbit IPB Press2014Cetakan Pertama
YusufMuriMetode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian
GabunganJakartaPenerbitKencana2017 cetakan ke-4
WikipediaLetak Astronomi daerah kabupaten jombang pada peta Provinsi Jawa
Timur melalui httpsidwikipediaorgwikiKabupaten_Jombangpada
pukul 1151WIB Selasa 13 November 2017
WikipediaLetak Astronomi kecamatan Diwekdiakses melalui
httpsidwikipediaorgwikiDiwek_Jombang pada pukul 1148 WIB
Selasa 14 November 2017
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir httpspgtjoekirblogwordpresscom
Website Resmi Pabrik Gula Tjoekir Sejarah PendirianPabrikTjoekir PTPN X
(Persero) Jombang melaluihttpswwwpabrikgulatjoekircomsejarah-pg-
tjoekir (diakses pada web resmi PG Tjoekir pukul 0119 WIB Selasa 07
November)
Websitehttpkompasianacomyassarlina54f381827455139e2b6c77fasejarah-gelap-
berdirinya-pabrik-gula-tjoekir)
Website httpsptpn10coidpageprofil
Website httpssitusbudayaidsejaerah-pabrik-gula-tjoekir
Website httpswwwdatarisetcom
Website httpswwwstatistikiancom201301uji-homogenitashtmlamp
Website wwwKonsistensicom
LAMPIRAN 1 UJI REFERENSI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
No VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN NOITEM
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1 Pemahaman saya
mengenai
Corporate Social
Responsibility
2 Program utama
CSR untuk warga
sekitar
3 Latar belakang
didirikan CSR
4 Program CSR
yang di rasakan
warga dan petani
5 Penilaian warga
mengenai
program
kemitraan
6 Peminjaman dana
usaha merupakan
sub program dari
program
kemitraan
1
2
345
67
8910
11
Program Bina
Lingkungan
7 Penilaian warga
mengenai
program Bina
Lingkungan
1213
8 Subsisi dan
bantuan untuk
pengolah sawah
tebu
9 Bentuk dan wujud
program bina
lingkungan
10 CSR PGTjoekir
selain PKBL
1415
16171819
20
2 Tingkat
ekonomi
petani tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 11 Sumber
matapencaharian
warga
12 Pekerjaan selain
menjadi petani
tebu
13 Penghasilan yang
di dapat petani
tebu
14 Luas sawah petani
tebu
15 Pendapatan
meningkat setelah
adanya CSR
16 Jumlah keluarga
dalam satu kepala
keluarga
17 Penghasilan
rumah tangga
selain dari kepala
rumah tangga
12
3
456
678
9
1011
12
Pendidikan 18 Jumlah anak yang
bersekolah
19 Ada anak yang
putus sekolah
20 Biaya sekolah
anak setiap
bulannya
21 Bantuan biaya
pendidikan dari
PG Tjoekir
1314
15
16
17
Kesehatan 22 Anggota keluarga
yang menderita
sakit khusus
23 Ada jaminan
kesehatan
bantuan biaya
berobat dari PG
Tjoekir
24 Pergi ke rumah
sakitpuskesmas
setiap bulan
18
19
20
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PABRIK
GULA TJOEKIR PTPN X TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI
TEBU KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
Assalamursquoalaikum wrwb
Dengan hormat perkenalkan saya Nanik Yhulliyani Mahasiswi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Konsentrasi Geografi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sedang melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan tugas akhirSkripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Untuk itu
saya memhon kesediaan bapakibu untuk mengisi beberapa pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini Adapun informasi atau data yang bapakibu berikan akan
terjaga kerahasiaannya dan akan di gunakan sebagai mana mestinya
ldquoBarang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari
kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan melapangkannya dari suatukesusahan di hari
kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan maka
Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat Barang siapa yang menutupi
kejelekanorang Islam Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhiratallah akan selalu
membantu hambaNya selama hamba itu menolong sesama saudaranyardquo(HR Muslim)
CSR Pabrik Gula Tjoekir merupakan tanggung jawab perusahaan yang di adakan
untuk masyarakat sekitar dan petani tebu agar kegiatan industri perusahaan
tersebut berjalan lancar dan terjalin hubungan kerjasama antara perusahan dengan
warga dan petani tebu Program CSR pabrik Tjoekir salah satunya adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Kemitraan merupakan program berupa
pinjaman dana usaha dengan bunga rendah sedangkaan program bina lingkungan
adalah program yang berupa perbaaikan lingkkungan seperti pelancaran
drainasesaluran air pembangunan jembatan
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawaban yang
ada
2 Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda
3 Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang disediakan (cukup hanya
dengan mengisi satu jawaban saja)
4 Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dapat dijawab dan tidak ada
yang dilewatkan karena setiap pertanyaan saling berhubungan
5 Mohon dijawab semua pertanyaan dengan teliti dan sebenarnya 6 Untuk pertanyaan mengenai pendapat anda isilah jawaban dengan benar singkat
dan jelas
7 Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan akademis mohon dijawab
dengan jujur sesuai dengan penilaian Anda 8 Identitas di jamin kerahasiaannya
Ket
SS Sangat Setuju TS Tidak setuju
S Setuju STS Sangat Tidak Setuju
Data Responden No
1 Nama
2 Usia tahun
3 Jenis Kelamin ⃝ Laki-laki ⃝ Perempuan
4 Pendidikan Terakhir ⃝ SD ⃝SLTP ⃝SLTA ⃝Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan ⃝PelajarMahasiswa ⃝ Karyawan ⃝ Petani tebu
⃝Wirausaha ⃝ Lainnya
6 Lama bekerjasebagai petani
7 Status pekerjaan ⃝ karyawan tetap ⃝ magang ⃝Lainnya
8 Sistem gaji ⃝ 1 bulan ⃝ 2 Bulan ⃝ lainnya
9 Alamat rumah Dusun Desa RTRW
10 Banyak anggota keluarga 23456orang
Variabel X
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sudah paham dan mengetahui tentang apa itu (CSR)
Corporate Social Responsibility atau biasa di sebut
tanggung jawab perusahaan (PKBL)
2 Program utama CSR baik kemitraan maupun program Bina
Lingkungan di adakan untuk warga sekitar dan petani tebu
3 Berdirinya program CSR di sahkan dan ketahui oleh semua
pihak (warga sekitar karyawan pabrik dan petani tebu)
4 Berdirinya CSR dikarenakan kebijakan dari PG Tjoekir
sendiri
5 CSR didirikan karena ada permintaan dari warga dan para
petani tebu karena adanya dampak dari kegiatan industri
PG Tjoekir
6 Manfaat CSR di rasakan oleh warga dan petani secara
merata
7 Program CSR yang di rasakan selama ini implementasinya
sudah cukup bagus
8 Peminjaman dana usaha dari program kemitraan
9 Program kemitraan berjalan tidak sesuai keinginan
masyarakat sekitar implementasinya masih kurang
10 Program kemitraan adalah satu program CSR yang
bergerak di bidang ekonomi berupa pinjaman dana usaha
dengan bunga rendah
11 Program Bina lingkungan dari CSR PG Tjoekir masih
sangat kurang
12 Bentuk bantuan dari PGTjoekir berupa kebutuhan alat
pertanian misal pupuk pembelian bibit dan lain-lain
13 Program bina lingkungan salah satunya adalah perbaikan
drainase di pemukiman warga sekitar
14 Program bina lingkungan merupakan program CSR yang
bergerak di bidang lingkungan untuk lingkungan warga
sekitar pabrik
15 Program bina lingkungan juga bergerak di bidang pertanian
berupa pelancaran irigasi sawah para warga dan sawah
petani tebu
16 Pelancaran drainase untuk daerah pemukiman warga
berupa perbaikan selokan dan jembatan
17 Selain PKBL CSR PG Tjoekir juga berupa pembagian
sembako untuk warga sekitar
Variabel Y
No Pernyataan Jawaban
S S S TS STS
1 Sumber mata pencaharian warga sebagian besar bukan
sebagai petani tebu tetapi petani palawwija (padi kedelai
kacang hijau jagung dan lain-lain)
2 Anda memiliki pekerjaan selain menjadi petani tebu
3 Pendapatan rumah tangga meningkat dengan adanya
program CSR dari pabrik gula
4 Kisaran penghasilan yang di dapat petani tebu lebih dari
3000000 setiap musim panen
5 Minimal luas sawah milik petani yang di tanami tebu
adalah 2 hektar untuk dapat bekerja sama dengan PG
Tjoekir
6 Sebagian besar luas sawah petani tebu kurang dari 2 hektar
(yang anda ketahui)
7 Saya memiliki sawah tebu yang luasnya lebih dari 2 hektar
8 Jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga lebih dari 4
orang
9 Memiliki penghasilan rumah tangga selain dari kepala
keluarga
10 Ada bantuan atau jaminan kesehatan dari PGgt Tjoekir
11 Jumlah anak yang sedang bersekolah kurang dari 3 anak
12 Ada anak yang putus sekolah dalam keluarga
13 Biaya sekolah anak setiap bulannya lebih dari
2000000bulan
14 Ada bantuan biaya pendidikan dari PG Tjoekirsantunan
pendidikan
15 Pergi ke rumah sakitpuskesmas setiap bulan sekali
Terimakasih banyak atas partisipasi
LAMPIRAN 4 PANDUAN OBSERVASI
PANDUAN OBSERVASI
No Variabel Indikator Implementasi Pendapat
Masyarakat
1 Program CSR Program bina
lingkungan
2 Program Kemitraan
3 Program CSR untuk
warga sekitar pabrik
baik itu karyawan
maupun petani
4 Perekonomian Pendapataan petani
tebu
Kesehatan petani
tebu
Pendidikan
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel X
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0678 0361 Valid
2 0538 0361 Valid
3 0443 0361 Valid
4 0464 0361 Valid
5 0370 0361 Valid
6 0516 0361 Valid
7 0750 0361 Valid
8 0666 0361 Valid
9 0222 0361 Tidak Valid
10 0693 0361 Valid
11 0633 0361 Valid
12 0076 0361 Tidak Valid
13 0513 0361 Valid
14 0630 0361 Valid
15 0245 0361 Tidak Valid
16 0658 0361 Valid
17 0497 0361 Valid
18 0583 0361 Valid
19 0502 0361 Valid
20 0553 0361 Valid
Variabel Y
Item
No
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0020 0361 Tidak Valid
2 0476 0361 Valid
3 0433 0361 Valid
4 0607 0361 Valid
5 0715 0361 Valid
6 0684 0361 Valid
7 0391 0361 Valid
8 0489 0361 Valid
9 0038 0361 Tidak Valid
10 0428 0361 Valid
11 0207 0361 Tidak Valid
12 0617 0361 Valid
13 0624 0361 Valid
14 0582 0361 Valid
15 0460 0361 Valid
16 0578 0361 Valid
17 0461 0361 Valid
18 0261 0361 Tidak Valid
19 0178 0361 Tidak Valid
20 0617 0361 Valid
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Program-
program
Corporate
Social
Responsibility
PG Tjoekir
(Variabel X)
Program
Kemitraan
1234567
891011
9
Program Bina
Lingkungan
1213141516
17181920
1215
No Variabel Indikator No Item No Valid
1
Tingkat
ekonomi petani
tebu
(Variabel Y)
Pendapatan 1234567
89101112
1911
Pendidikan 131415
1617
-
Kesehatan 181920 1819
Reliability
VARIABEL X DAN Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
777 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
851 20
LAMPIRAN 6 HASIL ANALISIS DATA
Correlations
Notes
Output Created 16-Feb-2019 104318
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter ltnonegt
Weight ltnonegt
Split File ltnonegt
N of Rows in Working
Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing
Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair
Syntax CORRELATIONS
VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9
y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19
y20 skor_total
PRINT=TWOTAIL NOSIG
MISSING=PAIRWISE
Resources
Processor Time 000000297
Elapsed Time
000000140
LAMPIRAN ANALISIS DATA
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Program_CSR
Tingkat_ekonomi
_Petani
Unstandardized
Residual
N 35 35 35
Normal Parametersa Mean 484571 373143 0000000
Std Deviation 519243 361997 339669670
Most Extreme Differences Absolute 155 139 095
Positive 155 139 095
Negative -093 -123 -095
Kolmogorov-Smirnov Z 915 820 564
Asymp Sig (2-tailed) 373 511 908
a Test distribution is Normal
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std Deviation N
Predicted Value 347935 413020 373143 125166 35
Residual -744514 769798 00000 339670 35
Std Predicted Value -2014 3186 000 1000 35
Std Residual -2159 2233 000 985 35
a Dependent Variable Tingkat_ekonomi_Petani
Charts
Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig
1594 1 68 211
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 44344 1 44344 864 356
Within Groups 3490742 68 51334
Total 3535086 69
Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 35 1000 0 0 35 1000
Report
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program
_CSR Mean N Std Deviation
38 400000 1
40 350000 1
41 320000 1
42 350000 1
44 405000 2 70711
45 396667 3 305505
46 350000 2 141421
47 370000 2 282843
48 356667 6 163299
49 360000 4 516398
50 372500 4 330404
51 365000 2 353553
52 410000 1
53 380000 1
54 350000 1
57 390000 1
59 380000 1
65 490000 1
Total 373143 35 361997
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig
Tingkat_Ekonom Between Groups (Combined) 277793 17 16341 1656 154
i_Petani
Program_CSR
Linearity 53266 1 53266 5398 033
Deviation from
Linearity 224527 16 14033 1422 239
Within Groups 167750 17 9868
Total 445543 34
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Tingkat_Ekonomi_Petani
Program_CSR 346 120 790 623
Uji T Koefisien determinasi dan Regresi linear
sederhana
Regression
Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Program_CSRa Enter
a All requested variables entered
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 346a 120 093 344778
a Predictors (Constant) Program_CSR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regression 53266 1 53266 4481 042a
Residual 392277 33 11887
Total 445543 34
a Predictors (Constant) Program_CSR
b Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig B Std Error Beta
1 (Constant) 25633 5549 4620 000
Program_CSR 241 114 346 2117 042
a Dependent Variable Tingkat_Ekonomi_Petani
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
1 09877 09969 09995 09999 10000
2 09000 09500 09800 09900 09990
3 08054 08783 09343 09587 09911
4 07293 08114 08822 09172 09741
5 06694 07545 08329 08745 09509
6 06215 07067 07887 08343 09249
7 05822 06664 07498 07977 08983
8 05494 06319 07155 07646 08721
9 05214 06021 06851 07348 08470
10 04973 05760 06581 07079 08233
11 04762 05529 06339 06835 08010
12 04575 05324 06120 06614 07800
13 04409 05140 05923 06411 07604
14 04259 04973 05742 06226 07419
15 04124 04821 05577 06055 07247
16 04000 04683 05425 05897 07084
17 03887 04555 05285 05751 06932
18 03783 04438 05155 05614 06788
19 03687 04329 05034 05487 06652
20 03598 04227 04921 05368 06524
21 03515 04132 04815 05256 06402
22 03438 04044 04716 05151 06287
23 03365 03961 04622 05052 06178
24 03297 03882 04534 04958 06074
25 03233 03809 04451 04869 05974
26 03172 03739 04372 04785 05880
27 03115 03673 04297 04705 05790
28 03061 03610 04226 04629 05703
29 03009 03550 04158 04556 05620
30 02960 03494 04093 04487 05541
31 02913 03440 04032 04421 05465
32 02869 03388 03972 04357 05392
33 02826 03338 03916 04296 05322
34 02785 03291 03862 04238 05254
35 02746 03246 03810 04182 05189
36 02709 03202 03760 04128 05126
37 02673 03160 03712 04076 05066
38 02638 03120 03665 04026 05007
39 02605 03081 03621 03978 04950
40 02573 03044 03578 03932 04896
41 02542 03008 03536 03887 04843
42 02512 02973 03496 03843 04791
43 02483 02940 03457 03801 04742
44 02455 02907 03420 03761 04694
45 02429 02876 03384 03721 04647
46 02403 02845 03348 03683 04601
47 02377 02816 03314 03646 04557
48 02353 02787 03281 03610 04514
49 02329 02759 03249 03575 04473
50 02306 02732 03218 03542 04432
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 2
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
51 02284 02706 03188 03509 04393
52 02262 02681 03158 03477 04354
53 02241 02656 03129 03445 04317
54 02221 02632 03102 03415 04280
55 02201 02609 03074 03385 04244
56 02181 02586 03048 03357 04210
57 02162 02564 03022 03328 04176
58 02144 02542 02997 03301 04143
59 02126 02521 02972 03274 04110
60 02108 02500 02948 03248 04079
61 02091 02480 02925 03223 04048
62 02075 02461 02902 03198 04018
63 02058 02441 02880 03173 03988
64 02042 02423 02858 03150 03959
65 02027 02404 02837 03126 03931
66 02012 02387 02816 03104 03903
67 01997 02369 02796 03081 03876
68 01982 02352 02776 03060 03850
69 01968 02335 02756 03038 03823
70 01954 02319 02737 03017 03798
71 01940 02303 02718 02997 03773
72 01927 02287 02700 02977 03748
73 01914 02272 02682 02957 03724
74 01901 02257 02664 02938 03701
75 01888 02242 02647 02919 03678
76 01876 02227 02630 02900 03655
77 01864 02213 02613 02882 03633
78 01852 02199 02597 02864 03611
79 01841 02185 02581 02847 03589
80 01829 02172 02565 02830 03568
81 01818 02159 02550 02813 03547
82 01807 02146 02535 02796 03527
83 01796 02133 02520 02780 03507
84 01786 02120 02505 02764 03487
85 01775 02108 02491 02748 03468
86 01765 02096 02477 02732 03449
87 01755 02084 02463 02717 03430
88 01745 02072 02449 02702 03412
89 01735 02061 02435 02687 03393
90 01726 02050 02422 02673 03375
91 01716 02039 02409 02659 03358
92 01707 02028 02396 02645 03341
93 01698 02017 02384 02631 03323
94 01689 02006 02371 02617 03307
95 01680 01996 02359 02604 03290
96 01671 01986 02347 02591 03274
97 01663 01975 02335 02578 03258
98 01654 01966 02324 02565 03242
99 01646 01956 02312 02552 03226
100 01638 01946 02301 02540 03211
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 3
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
101 01630 01937 02290 02528 03196
102 01622 01927 02279 02515 03181
103 01614 01918 02268 02504 03166
104 01606 01909 02257 02492 03152
105 01599 01900 02247 02480 03137
106 01591 01891 02236 02469 03123
107 01584 01882 02226 02458 03109
108 01576 01874 02216 02446 03095
109 01569 01865 02206 02436 03082
110 01562 01857 02196 02425 03068
111 01555 01848 02186 02414 03055
112 01548 01840 02177 02403 03042
113 01541 01832 02167 02393 03029
114 01535 01824 02158 02383 03016
115 01528 01816 02149 02373 03004
116 01522 01809 02139 02363 02991
117 01515 01801 02131 02353 02979
118 01509 01793 02122 02343 02967
119 01502 01786 02113 02333 02955
120 01496 01779 02104 02324 02943
121 01490 01771 02096 02315 02931
122 01484 01764 02087 02305 02920
123 01478 01757 02079 02296 02908
124 01472 01750 02071 02287 02897
125 01466 01743 02062 02278 02886
126 01460 01736 02054 02269 02875
127 01455 01729 02046 02260 02864
128 01449 01723 02039 02252 02853
129 01443 01716 02031 02243 02843
130 01438 01710 02023 02235 02832
131 01432 01703 02015 02226 02822
132 01427 01697 02008 02218 02811
133 01422 01690 02001 02210 02801
134 01416 01684 01993 02202 02791
135 01411 01678 01986 02194 02781
136 01406 01672 01979 02186 02771
137 01401 01666 01972 02178 02761
138 01396 01660 01965 02170 02752
139 01391 01654 01958 02163 02742
140 01386 01648 01951 02155 02733
141 01381 01642 01944 02148 02723
142 01376 01637 01937 02140 02714
143 01371 01631 01930 02133 02705
144 01367 01625 01924 02126 02696
145 01362 01620 01917 02118 02687
146 01357 01614 01911 02111 02678
147 01353 01609 01904 02104 02669
148 01348 01603 01898 02097 02660
149 01344 01598 01892 02090 02652
150 01339 01593 01886 02083 02643
Diproduksi oleh Junaidi (httpjunaidichaniagowordpresscom) 2010 Page 4
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
005 0025 001 0005 00005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
01 005 002 001 0001
151 01335 01587 01879 02077 02635
152 01330 01582 01873 02070 02626
153 01326 01577 01867 02063 02618
154 01322 01572 01861 02057 02610
155 01318 01567 01855 02050 02602
156 01313 01562 01849 02044 02593
157 01309 01557 01844 02037 02585
158 01305 01552 01838 02031 02578
159 01301 01547 01832 02025 02570
160 01297 01543 01826 02019 02562
161 01293 01538 01821 02012 02554
162 01289 01533 01815 02006 02546
163 01285 01528 01810 02000 02539
164 01281 01524 01804 01994 02531
165 01277 01519 01799 01988 02524
166 01273 01515 01794 01982 02517
167 01270 01510 01788 01976 02509
168 01266 01506 01783 01971 02502
169 01262 01501 01778 01965 02495
170 01258 01497 01773 01959 02488
171 01255 01493 01768 01954 02481
172 01251 01488 01762 01948 02473
173 01247 01484 01757 01942 02467
174 01244 01480 01752 01937 02460
175 01240 01476 01747 01932 02453
176 01237 01471 01743 01926 02446
177 01233 01467 01738 01921 02439
178 01230 01463 01733 01915 02433
179 01226 01459 01728 01910 02426
180 01223 01455 01723 01905 02419
181 01220 01451 01719 01900 02413
182 01216 01447 01714 01895 02406
183 01213 01443 01709 01890 02400
184 01210 01439 01705 01884 02394
185 01207 01435 01700 01879 02387
186 01203 01432 01696 01874 02381
187 01200 01428 01691 01869 02375
188 01197 01424 01687 01865 02369
189 01194 01420 01682 01860 02363
190 01191 01417 01678 01855 02357
191 01188 01413 01674 01850 02351
192 01184 01409 01669 01845 02345
193 01181 01406 01665 01841 02339
194 01178 01402 01661 01836 02333
195 01175 01398 01657 01831 02327
196 01172 01395 01652 01827 02321
197 01169 01391 01648 01822 02315
198 01166 01388 01644 01818 02310
199 01164 01384 01640 01813 02304
200 01161 01381 01636 01809 02298
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI
LAMPIRAN
Bentuk-bentuk CSR PG Tjoekir PKBL
Sungai dari PG Tjoekir yang melintasi
rumah warga yang kerap tersumbat
(PBL)
Sungai yang berada tepat di depan PG
Tjoekir dan mengarah ke pemukiman
warga sekitar (PBL)
Jembatan yang di bangun oleh PG
Tjoekir terletak di desa Jatirejo tepat
desa yang terletak di belakang pabrik
Jembatan yang di bangun PG Tjoekir
foto jembatan dari jarak yang lebih jauh
Foto jembatan dari dekat terdapat tanda
bahwa bangunan tersebut di bangun
oleh PG Tjoekir
Parit sungai irigasi sawah yang
diperbaiki PG Tjoekir di daerah
Jatirejo
Sungai yang di perlebar oleh PG
Tjoekir agar sistem drainase lebih
lancar
Sungai yang di perlebar PGTjoekir di
daerah Catak Gayam Kecamatan
Mojowarno
Pemberian sembako rutin 2 kali dalam
setahun
Peneriman Sembako dan gula produksi
PG Tjoekir tersebar secara merata
setiap rumah di desa Jatirejo Kwaron
dan desa Tjoekir
Pengambilan data dengan petani tebu dan karyawan
Dengan manager penanggung jawab
CSR PG Tjoekir bapak Sugeng
Petani tebu besar (lahan luas) bapak
Suwarno (Pensiunan TNI)
Petani tebu besar Bapak Sundusin (yang
memiliki lahan tebu lebih dari 40 hektar )
Bapak Mustafa petani tebu desa
Jatirejo (Petani tebu besar)
Istri dari karyawan PGTjoekir yang
sekaligus memiliki warung di dalam
pabrik
Bapak Suratno (Petani Tebu Besar)
desa Cukir
Istri dari bapak Hendra (Petani tebu) desa
Balongbesuk
Peneliti dengan karyawan PG Tjoekir
yang lebih dari 14 tahun bekerja di
PGTjoekir
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 9 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
Nanik Yhulliyani NIM 11140150000101 Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi
Geografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis lahir di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur
pada 24 Februari 1995 Sekarang ini penulis bertempat
tinggal di Dusun Gempol Kerep RT 012RW 006 Desa Krembangan Kecamatan
Gudo Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Penulis merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara Ayahanda penulis bernama Suraji dan ibunda penulis
bernama Saroh
Riwayat pendidikan SDN Krembangan 2 pada tahun 2001-2007 MTs
Wahid Hasyim Krembangan pada tahun 2007-2010 dan untuk SMA di SMA A
Wahid Hasyim 4 Gudo pada tahun 2010-2013 Pada tahun 2014 penulis
menempuh pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi ini penulis perembahkan untuk orangtua tercinta Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Email ynanik44gmailcom
Top Related