Modul ke:
Fakultas
Program Studi
PENGANTAR EKONOMI MIKROELASTISITAS
Cecep WFAK. EKONOMI & BISNIS
S-1 Manajemenwww.mercubuana.ac.id
Konsep Elastisitas
Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi, memungkinkan kita untuk dapat mengetahui
hubungan sebab akibat, aksi reaksi antara satu variabel dengan variabel lain, seperti misalnya berapa prosen satu variabel akan berubah bila satu variabel lain mengalami
perubahan sebeasr satu prosen? Analisis seperti ini disebut dengan analisis sensitivitas atau elastisitas
Definisi Elastisitas Permintaan
(elasticity of demand)
Reaksi perubahan jumlah yang diminta sebagai akibatadanya perubahan harga barang yang bersangkutan.
Penyebab terjadinya perubahan jumlah permintaanbarang yang diminta, karena adanya perubahan hargabarang yang diminta, maka elasticity of demand inidisebut juga Price Elasticity of Demand (elastisitas harga)
Elastisitas Permintaan
(elasticity of demand)
Rumus Koofesien Elastisitas Permintaan :
% q Prosentase perubahan quantity yang diminta
Ed = ----------- = ---------------------------------------------------------------
% p Prosentase perubahan harga
Atau
q pEd = ------- x ----
p q
= jumlah perubahan
q = jumlah yang diminta
P = tingkat harga
Pembagian Elastisitas Permintaan
Tingkat kemungkinan yang terjadi pada elastisitas permintaan :
1.Elastis jika prosentase perubahan jumlah barang lebih besar dari prosentase perubahan jumlah harga (Ed > 1)2.Unitary apabila prosentase perubahan jumlah barang sama dengan prosentase perubahan jumlah harga (Ed = 1)3.Inelastis terjadi apabila prosentase perubahan jumlah barang lebih kecil dariprosentase perubahan jumlah harga. (Ed = < 1)4.Inelastis Sempurna berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli (Ed = 0)
d
ELASTIS
2
d
0
50
31
100
Jumlah
Harga
Elastis apabila % q > % p(% perubahan quantity > prosentase % harga)
Tabel Harga Jumlah yang dimintaA 100 1B 50 3
Koofesien Elastisitas (Ed)p = 50 % p = (50/100) x 100 % = 50 %q = 2 % q = (2/1) x 100 % = 200 %
% q Ed = ------------- = (200 %/50 %) = 4
% p
d
UNITARY
d
0
50
500
100
Jumlah
Harga
Unitary apabila % q = % p(% perubahan quantity = prosentase % harga)
Tabel Harga Jumlah yang dimintaA 100 1.000B 50 1.500
Koofesien Elastisitas (Ed)p = 50 % p = (50/100) x 100 % = 50 %q = 500 % q = (500/1000) x 100 % = 50 %
% q Ed = ------------- = (50 %/50 %) = 1
% p
1000 1500
d
INELASTIS
d
0
2
10
4
Jumlah
Harga
Inelastis apabila % q < % p(% perubahan quantity < prosentase % harga)
Tabel Harga Jumlah yang dimintaA Rp. 4,- 10B Rp. 2,- 12
Koofesien Elastisitas (Ed)p = 2 % p = (2/4) x 100 % = 50 %q = 2 % q = (2/10) x 100 % = 20 %
% q Ed = ------------- = (20 %/50 %) = 0,4
% p
12
Latihan Soal
Titik Harga (Rp). Permintaan (Unit) Penawaran (Unit)
A 5 9 18
B 4 10 16
C 3 12 12
D 2 15 7
E 1 20 0
Gambarkan Grafik kurva permintaannya
Hitung Kooefesien Elastisitas Permintaan (A-B); (B-C); (C-D); (D-E)
P
Q
5
4
3
2
1
9 10 12 15 20
E
D
C
B
A
0
q pEd = ------- x ----
p q
A – B (1/1) x (5/9) = 5/9
B – C (1/2) x (4/10) = 4/20 = 1/5
C – D (3/1) x (3/12) = 9/12 = 3/4
D – E (5/1) x (2/15) = 10/15 = 2/3
Kurva Inelastis < 1
Bentuk - bentuk kurva Demand yang :
Inelastisitas Elastis
Sempurna Inelastis Unitary Elastis Sempurna
Faktor-faktor penentu elastisitas :
1. Permintaan industri
2. Permintaan perusahaan
Kegunaan mengetahui elastisitas harga bagi perusahaan
• Untuk menetapkan harga produknya
• Untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga
• Untuk mengetahui seberapa besar penurunan harga dalam upaya meningkatan penjualan
Elastis tidaknya suatu permintaan akan tergantung :
• Jenis barang (merupakan barang subsitusi atau komplementer) berikan
contohnya …………………………………………………….
• Tingkat kepentingannya terhadap barang tersebut berikan contohnya…………
• Tingginya tingkat harga yang sudah ada dibanding dengan pendapatan
masyarakatnya berikan contohnya……………………………
• Barang untuk keperluan tradisi (dalam upacara keagamaan, adat dll) contohnya
• Sifat barang tahan lama atau tidak contohnya
………………………………
Elastisitas Pendapatan (income elasticity of demand) elastisitas pendapatan
menunjukkan adanya hubungan antara berubahnya pendapatan dengan berubahnya
jumlah barang yang dibeli.
Elastisitas Silang (cross elasticity of demand) elastisitas yang menunjukkan antara
berubahnya jumlah barang “X” yang dibeli dengan berubahnya harga barang yang lain
“Y”.
ELASTISITAS SILANG(Price Costs Elasticity of demand)
Elastis Silang mengukur prosentase perubahan
permintaan suatu barang sebagai akibat dari adanya
perubahan harga barang lain sebesar satu prosen
Koofesien Elastisitas Silang
QX Py
Ed Xy = -------------- x ------
Py QX
Bila koofesiennya negatif (-) kedua barang tersebut mempunyai hubungan komplimenter
Bila koofesiennya positif (+) kedua barang tersebut mempunyai hubungan subsitusi
Hubungan langsung antara harga suatu barang dengan kuantitas barang lain yang dibeli terjadi untuk semua produk yang bisa saling mengganti (subsitusi)
Elastisitas silang untuk barang yang subsitutif adalah positif karena harga suatu barang dan permintaan barang lainnya bergerak dengan arah yang sama, sedangkan elastisitas untuk barang-barang yang komplimenter adalah negatif, karena harga dan kuantitats bergerak dengan arah yang berlawanan.
Konsep Elastisitas Silang digunakan untuk dua tujuan utama :
1. Untuk mengetahui kemungkinan permintaan akan produk dalam merespon perubahan harga barang-barang lain untuk merumuskan strategi penetapan harga, menganalisa resiko yang berkaitan dengan produk komplimenter dan subsitutif
2. Untuk mengukur keterkaitan antar industri. Perusahaan tidak akan bisa menaikkan harga jika perusahaan tersebut memiliki nilai elastisitas silangnya besar dan positif.
Elastisitas Pendapatan (Ei)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa prosen permintaan terhadap
suatu barang berubah, jika pendapatan berubah satu prosen
Koofesien Elastisitas Pendapatan
Prosentase perubahan jumlah barang yang dimintaEi = ---------------------------------------------------------------------------
Prosentase peubahan pendapatan
% Q Q IEi = ------------- = --------- x --------
% I I Q
Elastisitas Pendapatan
Umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatn (nyata) akan meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatnnya semakin besar
Barang dengan nilai Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods)
Barang dengan nilai Ei antara 0 sampai 1 merupakan barang kebutuhan pokok (esential goods)
Barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah (luxurius goods)
Barang yang nilai Ei nya < 0 disebut narang inferior (inferior goods)
Klasifikasi Barang Berdasarkan Angka Elastisitas Pendapatan
Barang Inferior Barang Esensial Barang Mewah
0 1E1 =
Resume
Ed (elastis permintaan) menunjukkan apakah suatu barang elastis atau inelastis
Ec (elastisitas silang) menunjukkan apakah korelasi barang tersebut bersifat subsitusi atau komplimenter
Ei (elastisitas pendapatan) menunjukkan apakah barang tersebut merupakan barang inferior, barang kebutuhan pokok, barang mewah
Elastisitas Permintaan
Jika Harga Turun maka
TR
Jika harga naik, maka
TR
Pendapatan Marjinal
(MR)Inelastis
Unitary
Elastis
Turun
Tetap
Naik
Naik
Tetap
Turun
Negatif
Nol
Positif
Hubungan antara Elastisiitas Permintaan, Penerimaan Total (TR) dan Penerimaan Marginal)
Supply terdiri dari:
a. Penawaran Individual
b. Penawaran Pasar
S
P P
REMINDPenawaran
Penawaran adalah sejumlah suatu barang/jasa dimana penjual bersedia menjual pada suatu atau
berbagai tingkat harga.===============================
DEFINISI
Elastisitas Penawaran (price elasticity ofsupply) elastisitas yang menunjukkanhubungan antara berubahnya barangyang dijual dengan berubahnya harga.(angka yang menunjukkan berapa prosenjumlah barang yang ditawarkan berubah ,bila harga barang berubah satu prosen)
Elastisitas Penawaran
(elasticity of supply)
Rumus Koofesien Elastisitas Penawaran :
% q Prosentase perubahan quantity yang ditawarkan
Es = ----------- = --------------------------------------------------------------------
% p Prosentase perubahan harga
Atau
q pEs = ------- x ----
p q
= jumlah perubahan
q = jumlah yang diminta
P = tingkat harga
Faktor penentu/berpengaruh terhadap Elastisitas Penawaran
1. Jenis produk produk industri umunya bersifat lebih elastis dibanding produk pertanian yang lebih bersifat inelastis, karena produk pertanian tidak dapat lebih cepat merespon jika ada perubahan harga dibanding dengan produk hasil industri, karena untuk menghasilkan produk pertanian harus lebih lama menunggu jika dibanding produk industri produk pertanian harus menunggu panen.
2. Perubahan biaya produksi biaya produksi dipengaruhi oleh tingkat ketersediaan bahan baku/bahan pembantu produksi, semakin mudah mendapatkan bahan baku akan menjadi lebih rendah biaya produksi karena kapasitas produksi menjadi optimal sebaliknya jika bahan baku menjadi sulit, kapasitas produksi tidak menjadi maksimal, sehingga biaya produksi menjadi tinggi
3. Jangka waktu jangka waktu yang dimaksud disini dilihat dari proses pembuatan atau tersedianya barang yang ditawarkan, dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Tingkat Elastisitas Penawaran
100
200
01110
S
Jumlah
S
Harga
Tabel Harga Jumlah
A Rp.100.00 10
P =100 q = 1
B Rp.200,00 11
Q PEs = --------------- X ------
p Q
1 100-------- X ------100 10
0.10
INELASTIS
Harga
Quantity0 450
Makin elsatis
Es = 0
Es = 1
Es = δ
Elastisitas Penawaran pada dasarnya sama perhitungannya dengan elastisitas permintaan. Hanya dalam perubahannya berbeda . Harga yang naik juga diikuti oleh jumlah penawaran yang naik, sebaliknya jika harga turun mengakibatkan jumlah penawaran turun.
0 0S 0
PE
PE1
d
d
d1
d1 S Harga
Jumlah Jumlah
Harga
S
S
S
Sd
dd1
d1
d
dd1
d1
E
E1
Jangka Waktu Tingkat Keseimbangan (Alfred Marshal)
1 2 3
Keseimbangan Sementara Keseimbangan Jangka Pendek Keseimbangan Jangka Panjang
Harga
Jumlah
•SS menunjukkan penawaran tetap (fixed)
•Kurva d-d akan berubah naik menjadi d1-d1
•Harga keseimbangan akan bergeser dari E ke E1
•Jika P(harga) masih bergerak naik tingkat penawaran (S) akan bertambah (naik) pula
Momentary Equilibrium :Jumlah penawaran tidak berubah (fixed) keseimbangan sementara
Jumlah
Harga
0
S
PE
PE1
d
d
d1
d1S
E
E1
•Jumlah penawaran ditingkatkan, keseimbangan harga berubah menjadi keseimbangan jangka pendek
S
Short Run Equilibrium :Keseimbangan Jangka Pendek
Harga
Jumlah
S
d
d1
d1
d
•Jika jumlah penawaran terus ditingkatkan, maka keseimbangan jangka pendek berubah menjadi jangka panjang SS (lebih elastis)
Long Run Equilibrium :Keseimbangan Jangka Panjang
0 Jumlah
Harga
S
Sd
d1
d1
d
Pajak
dan
Elastisitas Penawaran
Jika pemerintah memutuskan mengenakan pajak untuk produk konsumsi (misalnya mie instant) yang akan dibebankan kepada produsen, pertanyaannya adalah siapa yang diuntungkan?
=========================================
Dari sisi penawaran sebagai produk industri (mie instant) elastisitasnya relatif besar
Dari sisi permintaan sebagai alternatif, elastisitas permintaannya relatif akan menjadi inelastis,
Kesimpulan kebijakan itu sebetulnya relatif merugikan konsumen
Harga
QuantityQ1 Q00
P2
P0
P1 E1
E0
S1
S0A
C
D
Kondisi keseimbangan awal sebelum pengenaan pajak adalah pada P0 dan Q0, pengenaan pajak menyebabkan kurva penawaran bergeser dari So ke S1 dengan demikian koordinat keseimbangan berubah ke P1,Q1.
Besarnya pajak yang dipungut sebesar 0Q1(P1-P2) atau sama dengan luas bidang segi empat A dan C, sementara kita tahu luas bidang A dan C adalah merupakan surplus konsumen dan produsen yang hilang dan masuk ke kas pemerintah sebagai penerimaan pajak, maka berdasarkan luas bidang, produsen berhasil menggeser sebagian beban pajaknya kepada konsumen (bidang A), jadi sebetulnya kebijakan tersebut merugikan konsumen
Subsidi Pemerintah
Dan
Elastisitas Penawaran
Jika pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pemberian subsidi (sebagai pajak negatif), maka manfaatnya akan terbagi antara produsen dan konsumen hal inipun tergantung dari elastisitas permintaan dan penawarannya.
=========================================
Kita ambil contoh kasus, pemerintah akan memberikan subsidi untuk produk susu, dengan harapan masyarakat akan memiliki kemampuan untuk membeli susu
Harga
QuantityQ2 Q00
P1
P0
P2
E1
S1
S0
D0
Q1
D1
E0
E2
Pemerintah bermaksud menurunkan tingkat harga dari P0 ke P1, sehingga permintaan meningkat menjadi Q1, disatu pihak produsen mengurangi penawaran (suplai) menjadi Q2, jika kondisi ini dibiarkan akan mengalami kenaikan harga, pemerintah mempunyai kebijakan subsidi, yang besarnya adalah P1-P2, bila subsidi ini diberikan kepada konsumen akan menggeser kurva permintaan ke D1, sehingga titik keseimbangan terjadi di E2, bila subsidi diberikan kepada produsen akan menggeser kurva penawaran ke S1 dan titik keseimbangan akan tercapai di titik E1
Terima KasihCecep W
Top Related