PEMBENTUKAN SOFT SKILLS MAHASISWA MELALUI
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING PADA MATA KULIAH PRAKTEK
KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN 2018
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
NUR CHANDRA MEILANI
A 210 150 092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
HALAMAN PERSETUJUAI\I
PEMBENTUKAIT SOT"T SfiLLS MAHASISWA MELALTIIPEMBELAJARAN COXTWTW*I TUCHING AND LMRNING PADAMATA KULIAH rn trrk M pRocRAM srrrDr
PEIIDIDIKAIit AIffiffANSI TKIP T]MS TAHT'N 2O1S
PU $ ILMIAH
oleh:
ITIJR (ffi4r*D*A I|{EILANI
A 210 01s 092
Surakarta, 12Juli2}lg
DosenPembimbing
Drs. Budi Sutrisno. M. Pd
I\uDN. 0015095301
-'r 'i
I
PER}IYATAAII
Dengan ini saya menyatakm bahu/a dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk mempetoleh gelar kesarjanarm di suatu pergunpn
tingg dan sepanjang pengetahuan sayaiuga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan ormg laio, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dau disehfikan dalam daftarpustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggurgiawabkan sryenuhnya
SurakartA 22JvLi
Penulis-
A2r0tsfixr2
111
1
PEMBENTUKAN SOFT SKILLS MAHASISWA MELALUI
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA
MATA KULIAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN 2018
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui soft skills apa sajakah yang
dikembangkan dalam mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi
FKIP UMS, Mengetahui pembentukan soft skills mahasiswa melalui
pembelajaran CTL pada mata kuliah praktek kewirausahaan, serta Mengetahui
faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan soft skills mahasiswa
selama pembelajaran mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi
UMS melalui pembelajaran CTL. Jenis penelitian ini yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian etnografi.
Subyek penelitian ini adalah dosen praktek kewirausahaan dan mahasiswa
semester enam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumen. Data dianalisis melalui langkah-langkah pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dosen mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan
Akuntansi UMS membentuk soft skill kepercayaan diri, kerjasama tim, terbuka,
berorientasi kedepan, kreatifitas dan kejujuran. Dan untuk mengembangkan soft
skill tersebut dosen praktek kewirausahaan menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan metode pembelajaran dengan
membentuk kelompok diskusi serta praktek secara langsung. Selanjutnya faktor
pendukung pembentukannya antara lain penerapan model dan pendekatan yang
digunakan dosen dalam mata kuliah praktek kewirausahaan serta adanya
dukungan dari prodi Pendidikan Akuntansi dalam mengembangakan
keterampilan berwirausaha mahasiswa. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu
masih terbatasnya waktu dalam kegiatan belajar mengajar mata kuliah praktek
kewirausahaan, tidak adanya laboratorium untuk menjalankan pembelajaran
kewirausahaan di kampus. kurangnya kerjasama dengan pihak luar kampus
untuk menampilkan produk-produk hasil wirausaha mahasiswa Pendidikan
Akuntansi.
Kata Kunci: soft skill, pembelajaran CTL, praktek kewirausahaan.
Abstract
Research aims to find out kind soft skills to developed on the Accounting
Education Muhammadiyah University of Surakarta in subject entrepreneurship
practice, to know formation of student soft skill through CTL learning in subject
entrepreneurship practice, and to know supporting and inhibiting factors in
formation student soft skills during learning entrepreneurship practices in
Accounting Education Muhammadiyah University of Surakarta with CTL
learning. Types of research used qualitative research with design etnoghraph
research. The subjects of research were lecturer subject entrepreneurship
practice and student of sixth semester. Technique of data collection were used
2
interviews, observation, and documents. Data analysis through steps of data
collection, data reduction, data presentation and conclusion. Result of the
research shows that lecturer of entrepreneurship practice Accounting Education
Muhammadiyah University of Surakarta to form soft skill of self-confidence,
teamwork, open-minded, forward-oriented, creativity and integrity, and to
develop soft skills, lecturer used Contextual Teaching and Learning (CTL)
model and learning method with create direct practice groups. Furthermore,
supporting factor to forming include used applications of models and approaches
by lecturer and supporting by Accounting Education study programs in
developing student entrepreneurship skills. while the inhibiting factors are the
limited time in teach and learning activities in entrepreneurship practice, There
is no laboratory to perform entrepreneurship learning on campus and the lack of
collaboration with foreign to campus to display the products of entrepreneurial
results of Accounting Education students.
Keywords: soft skills, CTL learning, entrepreneurship practice.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menunjang kehidupan manusia
karena pada dasarnya manusia tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan. Adanya
perubahan ilmu pendidikan dan teknologi ke arah yang lebih maju pada saat ini
menimbulkan adanya perubahan pada berbagai aspek bidang kehidupan. Seperti pada
saat ini terdapat banyak tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia hal ini dapat
meningkatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya persaingan
tersebut pendidikan diharapkan dapat menyediakan wadah untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan dapat bersaing untuk menghadapi
perubahan globalisasi saat ini.
Hard skills merupakan kemampuan dan penguasaan akan suatu bidang yang
sudah di pelajari di bangku sekolah, sedangkan soft skills merupakan kemampuan
untuk mengelola emosi yang ada di dalam diri kita sendiri, baik dalam
berkomunikasi dan cara kita untuk bisa bekerja sama dengan baik bersama orang
lain. Maka agar seseorang bisa sukses dalam dunia kerja maka kedua aspek tersebut
harus dapat berjalan dengan seimbang. Soft skills merupakan kemampuan yang harus
dimiliki sesorang agar memiliki kepribadian yang baik sehingga dalam pekerjaan dia
dapat menjadi seseorang yang profesional, karena sikap profesional merupakan
3
aspek yang penting dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan dalam bidang
apapun (Barbara Cimatti, 2015).
Soft skills berguna untuk bisa berinteraksi sosial dan untuk memajukan karir
seseorang, untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan beberapa aspek
keterampilan yang harus dimiliki seseorang yaitu kerja sama tim atau kolaborasi,
keterampilan dalam pengambilan keputusan, keterampilan dalam memecahkan
masalah, manajemen waktu yang baik, dan keterampilan untuk berpikir kritis
(Shaheen Majid, Zhang Liming, Shen Tong, Siti Raihana, 2012). Pendidikan juga
merupakan wadah yang bisa digunakan seseorang untuk mengembangkan soft skills
yang dimilikinya. Restu mufanti (2015) dalam penelitiannya mengungkapkan untuk
menumbuhkan soft skills siswa maka dalam proses pembelajaran di kelas siswa
dilatih untuk bisa bertanggung jawab, jujur, ramah, beretika, kreatif, percaya diri, dan
bekerja keras.
Mata kuliah praktek kewirausahaan merupakan salah satu mata kuliah yang
terdapat pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) UMS yang berfungsi untuk mengasah jiwa kewirausahaan yang
dimiliki mahasiswa dan meningkatkan soft skills yang dimilikinya dengan terlibat
secara langsung dalam dunia kerja serta menumbuhkan keberanian untuk memulai
usaha. Dengan adanya mata kuliah praktek kewirausahaan diharapkan dapat
meningkatkan kecakapan dan kemampuan sense of business pada mahasiswa
sehingga dapat menciptakan wirausahawan muda yang potensial, memiliki soft skills
yang tinggi, menciptakan wirausahawan baru yang berpendidikan, dan juga melatih
mahasiswa untuk bisa membangun jaringan bisnis dengan wirausahawan yang sudah
mapan dan berpengalaman.
Untuk menumbuhkan soft skills mahasiswa dalam mata kuliah praktek
kewirausahaan pastinya diperlukan model pembelajaran yang tepat agar setiap
mahasiswa mampu mengembangakan soft skills yang dimilikinya. Salah satu model
pembelajaran yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan soft skills mahasiswa
pada mata kuliah kewirausahaan salah satunya adalah model pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL). Johnson dalam Sugiyanto (2010)
mengungkapkan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) merupakan
4
proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa untuk melihat makna
yang terdapat pada materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan nyata
mereka.
Mata kuliah praktek kewirausahaan merupakan salah satu mata kuliah yang
turut mengembangkan soft skills mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dosen
pengampu mata kuliah praktek kewirausahaan dalam mengembangkan kemampuan
soft skills mahasiswa melalui pembelajaran CTL. Selain itu strategi yang diterapkan
adalah dengan mengoptimalisasikan interaksi antara dosen dengan mahasiswa,
mahasiswa dengan mahasiswa, serta dosen dengan mahasiswa dan lingkungan. Hal
ini dilakukan, agar mahasiswanya tidak hanya pandai dalam bidang akademiknya
saja tetapi juga memiliki kepribadian dan keterampilan yang baik.
Penelitian ini mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Mengetahui soft skills apa sajakah yang dikembangkan dalam mata kuliah
praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi FKIP UMS.
b. Mengetahui pembentukan soft skills mahasiswa melalui pembelajaran CTL pada
mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi UMS
c. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan soft skills
mahasiswa selama pembelajaran mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan
Akuntansi UMS melalui pembelajaran CTL.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu poses yang
dilakukan secara alami sesuai dengan kondisi objetif di lapangan tanpa adanya
manipulasi, dan mendiskripsikan data yang dikumpulkan sesuai realita yang ada di
lapangan. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
dapat diamati (Moeleng, 2014: 4).
Desain penelitian pada penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan
etnografi. Harsono (2016: 32) mengungkapkan kualitatif etnografi merupakan
kegiatan pengumpulan bahan keterangan atau data yang dilakukan secara sistematik
5
mengenai cara hidup serta berbagai aktivitas sosial dan berbagai benda kebudayaan
dari suatu masyarakat.
Obyek penelitian ini Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS dengan
informan yang pertama yaitu dosen praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi
UMS dan informan yang kedua yaitu mahasiswa Pendidikan Akuntansi semester
enam yang berjumlah enam orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan langkah-langkah
analisis data pada penelitian ini menurut Miles dan Huberman (1992: 15-19) adalah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan
cara antara hasil wawancara dan observasi. Moloeng (2011: 330) menyatakan
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data yang lain di luar itu untuk
keperluan pengecekan sebagai perbandingan terhadap data itu.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pada penelitian ini: pertama, hasil penelitian mengemukakan ditemukan enam
aspek soft skill dalam pembelajaran praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi
UMS. Aspek soft skill tersebut yaitu percaya diri, berorientasi kedepan, kreatifitas,
terbuka, kejujuran serta kerjasama tim. Mengacu pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Zurqotunnajah (2016) dengan judul penelitian “Penerapan Strategi
Pembelajaran Kontekstual dalam Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan di SMK
Kesatuan Jakarta Barat”. Diketahui hasil penelitian menunjukan bahwa penanaman
nilai-nilai kewirausahaan secara keseluruhan berlangsung dengan baik. Penanaman
nilai-nilai kewirausahaan telah berlangsung pada aspek orientasi pada tugas dan
hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, orientasi ke masa depan sudah baik.
Sedangkan pada aspek percaya diri dan keorisinalan masih ada perlu peningkatan
dan perbaikan.
Berdasarkan hasil penelitian Zurqotunnajah apabila dibandingkan dengan
penelitian ini terdapat persamaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
Zurqotunnajah adalah penelitian ini sama-sama mengintegrasikan nilai soft skill
6
dalam pembelajaran kewirausahaan antara lain adalah berorientasi pada tugas dan
hasil, kepercayaan diri, serta berorientasi ke masa depan.
Kedua, dari hasil penelitian model pembelajaran yang digunakan oleh dosen
adalah pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan metode
pembelajaran dengan membentuk kelompok diskusi serta praktek secara langsung.
Melalui proses pembelajaran tersebut mahasiswa dilatih untuk membentuk
kemampuan soft skill nya, dan dari hasil penelitian sebagian besar mahasiswa
mengalami perubahan dalam kemampuan soft skill nya yang meliputi kepercayaan
diri, kerjasama tim, terbuka, berorientasi kedepan, kreatifitas, dan kejujuran. Oleh
karena itu penting bagi dosen untuk merencanakan pembelajaran terlebih dahulu
dengan menentukan model pembelajaran apa yang akan digunakan agar proses
pembelajaran yang dilalui dapat berjalan lancar dan seperti yang diharapkan.
Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Joko Indro Cahyono
(2014) dengan judul penelitian “Model Pembelajaran Kewirausahaan di Perguruan
Tinngi (studi kasus di STIE BANK Yogyakarta)”. Diketahui hasil penelitian
menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan
lewat pendekatan kontekstual atau CTL membuat mahasiswa STIE BANK
Yogyakarta aktif dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran
kewirausahaan dilakukan secara komunikatif, dan mahasiswa dilibatkan dalam
konteks kehidupan nyata. Hasil dari penerapan pembelajaran kewirausahaan di STIE
BANK Yogyakarta dengan model pendekatan kontekstual bisa terlihat dari proses
kreativitasnya mahasiswa dalam berwirausaha, penampilan produk usahanya dan
usahanya terbukti dapat menghasilkan pendapatan.
Berdasarkan hasil penelitian Joko Indro Cahyono apabila dibandingkan
dengan penelitian ini terdapat persamaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
Joko Indro Cahyono adalah penelitian ini sama-sama mengintegrasikan nilai soft skill
dalam pembelajaran kewirausahaan dengan menggunakn model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL).
Ketiga, dari hasil penelitian terdapat dua faktor pendukung pembentukan soft
skill mahasiswa yaitu penerapan model dan pendekatan yang digunakan dosen
dalam mata kuliah praktek kewirausahaan membuat siswa lebih aktif dalam
7
pembelajaran, adanya dukungan dari prodi Pendidikan Akuntansi dalam
mengembangakan keterampilan berwirausaha mahasiswa dengan mengadakan expo
kewirausahaan. Adapun faktor penghambat soft skill mahasiswa dalam pembelajaran
praktek kewirausahaan yaitu masih terbatasnya waktu dalam kegiatan belajar
mengajar mata kuliah praktek kewirausahaan, tidak adanya laboratorium untuk
menjalankan pembelajaran kewirausahaan di kampus, kurangnya kerjasama dengan
pihak luar kampus untuk menampilkan produk-produk hasil wirausaha mahasiswa
Pendidikan Akuntansi.
Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rika Octaviana
Putri (2015) dengan judul “Strategi Integrasi Soft Skill dalam Pembelajaran
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Wates”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui terdapat beberapa hambatan dalam
mengintegrasikan soft skill yaitu (a) guru kurang memahami karakter siswa; (b) guru
belum begitu mengutamakan soft skill dalam pembelajaran; (c) guru belum
mengetahui dan mengenal banyak strategi dan metode dalam mengintegrasikan soft
skill; (d) perbedaan kesiapan dan karakter siswa dalam menerima pembelajaran, serta
pengaruh lingkungan pergaulan, keluarga dan latar belakang siswa; (e) terbatasnya
waktu dalam kegiatan mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian Rika Octaviana Putri apabila dibandingkan
dengan penelitian ini terdapat kesamaan dalam faktor penghambat pengembangan
soft skill yaitu terbatasnya waktu dalam kegiatan mengajar. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Rika Octaviana Putri adalah penelitian yang dilakukan oleh Rika
Octaviana Putri hanya menjelaskan faktor penghambat pengembangan soft skill,
sedangkan dalam penleitian ini terdapat faktor pendukung dan dan penghambat
pembentukan soft skill mahasiswa.
4. PENUTUP
Pertama, penetapan jenis dan pengembangan soft skill mahasiswa oleh dosen praktek
kewirausahaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada tujuh aspek soft
skill pada mata kuliah praktek kewirausahaan Pendidikan Akuntansi UMS, yaitu
8
aspek percaya diri, berorientasi kedepan, kreatifitas, terbuka, kejujuran serta
kerjasama tim.
Kedua, model pembelajaran yang digunakan oleh dosen adalah pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan metode pembelajaran dengan
membentuk kelompok diskusi serta praktek secara langsung. Melalui proses
pembelajaran tersebut mahasiswa dilatih untuk membentuk kemampuan soft skill
nya, dan dari hasil penelitian sebagian besar mahasiswa mengalami perubahan dalam
kemampuan soft skill nya yang meliputi kepercayaan diri, kerjasama tim, terbuka,
berorientasi kedepan, kreatifitas, dan kejujuran.
Ketiga, terdapat dua faktor pendukung pembentukan soft skill mahasiswa
yaitu penerapan model dan pendekatan yang digunakan dosen dalam mata kuliah
praktek kewirausahaan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, adanya
dukungan dari prodi Pendidikan Akuntansi dalam mengembangakan keterampilan
berwirausaha mahasiswa dengan mengadakan expo kewirausahaan. Adapun dua
faktor penghambat soft skill mahasiswa dalam pembelajaran praktek kewirausahaan
yaitu masih terbatasnya waktu dalam kegiatan belajar mengajar mata kuliah praktek
kewirausahaan, tidak adanya laboratorium untuk menjalankan pembelajaran
kewirausahaan di kampus, kurangnya kerjasama dengan pihak luar kampus untuk
menampilkan produk-produk hasil wirausaha mahasiswa Pendidikan Akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Cimatti, Barbara. (2015). Definition, Development, Assesment, of Soft Skills and
Their Role for The Quality of Organization and Enterprises. International
Journal for Quality Research 10(1), 97-130.
Harsono, P.D. (2016). Etnografi Pendidikan: Suatu Desain Penelitian Kualitatif 1 st
td. Sukoharjo: Jasmine.
J. Moleong, Lexy. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Majid, Shaheen., Liming , Zhang., Tong, Shen., dan Siti, Raihana. (2012).
Importance of Soft Skills for Education and Career Success. International
Journal for Cross-Disciplinary Subjects in Education (IJCDSE), Special
Issue Volume 2 Issue 2.
9
Miles, Mathew B. Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif (Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: Univeritas Indonesia (UI-P).
Mufanti, Restu. (2015). Penumbuhan Soft Skill Siswa Dalam Pembelajaran . ISSN
2476-9096, 270-276.
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Top Related