i
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUALA
TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
RIFKA RAMADHANI
TP. 161572
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN
DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 2 KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Agama Islam
RIFKA RAMADHANI
TP.161572
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halama
n
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;
Nama : Rifka Ramadhani
NIM : TP.161572
Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program
Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera
dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 2020
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, MA
NIP. 196506061991031006
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halama
n
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;
Nama : Rifka Ramadhani
NIM : TP.161572
Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program
Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera
dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 2020
Pembimbing II
Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I
NIP. 197501102009012006
v
vi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Nomor :In.08/DFITK/PP.00.9/ /2020 Skripsi/Tugas Akhir dengan judul : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama : Rifka Ramadhani NIM : TP. 161572 Telah di munaqasyahkan pada : 18 Mei 2020 Nilai Munaqasyah : 85,95 (A) Dan telah dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dr. Jaya, M. Pd Drs. Joko Purnomo NIP.197008022000031002 NIP. 196601012000031005 Penguji I Penguji II
Dr. Drs. M. Rafiq, M. Ag Dr. Hj. Hindun, S.Ag, M.Pd.I NIP.195812311986031054 NIP. 197101091997032002 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, M. A Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I
NIP. 196506061991031006 NIP.197501102009012006
Jambi, Mei 2020
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
An DEKAN Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam
Habib Muhammad, S.Ag, M.Ag NIP.196911141994011001
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
KodeDokumen No Formulir BerlakuTgl No
Revisi
TglRevisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-05-2020 R-0 - -
vii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, 2020
RIFKA RAMADHANI
TP. 161572
viii
PERSEMBAHAN
حيم حمن الر بسم الل الر
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah. Atas takdirMu saya bisa
menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depan dalam meraih cita-
cita saya.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk, Ayahanda Indri Kurniawan dan
IbundaMisrawati. Terima kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya
lahir, hingga saya sudah sebesar ini. atas limpahan doa yang tak berkesudahan.
Terima kasih selanjutnya adik saya Rengga Dwika Aidul Saputra yang luar biasa,
dalam memberi dukungan dan doa yang tanpa henti.
Terimakasih juga buat sahabat saya Rizka Nurfauziah, Syrvia Wirdatul
Jannah, Ana Anggelina, Syndi dwi Putri yang telah mendukung dan menemani
saya dalam situasi apapun.
Untuk semua pihak yang tidak saya sebutkan, terima kasih atas semuanya.
Semoga Tuhan senantiasa membalas setiap kebaikan kalian. Serta kehidupan
kalian semua juga dimudahkan dan diberkahi selalu oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa hasil karya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
tetapi saya harap isinya tetap memberi manfaat sebagai ilmu dan pengetahuan
bagi para pembacanya.
ix
MOTTO
إى أحستن أحستن لفسكن وإى أسأتن فلها )الإسرا : ٧ (
Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berbaik) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.”
(Qs. Al-Isra : 7)
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis
ucapkan kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam
semesta ini, dan Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di
kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul :
“PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN
DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 2 KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI”.
Shalawat dan salam penulis do‟akan semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. sebagai pembawa rahmat bagi semua alam.
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana
program S.I Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih
jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-usaha
penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak
halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di atasi. Pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3. Bapak Mukhlis, S.Ag, M.Pd. I, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam
4. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, MA sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan
penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I sebagai pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan
xi
penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
6. Bapak kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi jambi yang telah membantu dan
mengizinkan penulis untuk meniliti di sekolah.
7. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dan Pengelola Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta
karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam
penulisan skripsi ini.
8. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-D. Semoga kesuksesan
senantiasa mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun
adik angkatan yang turut serta memberikan semangat dan dukungan.
Kemudian dari pada itu, sebagai karya manusia tentu dalam skripsi ini ada
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca
diharapkan kesediaannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifatnya membangun,
seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan maanfaat bagi para
pembaca.
Amin yaa rabbal‟alamin.
Jambi, 2020
Penulis
RIFKA RAMADHANI
TP. 161572
xii
ABSTRAK
Nama : Rifka Ramadhani
Nim : TP. 161572
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
Skripsi ini mengangkat tentang bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi, dan pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field recearch).
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu: guru Pendidikan Agama
Islam, data skunder yaitu: siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi dan wawancara, data yang telah dikumpulkan kemudian
diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perhatian guru dalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal kabupaten , yaitu ada dengan cara pemberian
nasihat, kemudian membangun pembiasaan dengan melaksanakan TBTQ (Tuntas Baca
Tulis Al-Qu‟an), latihan hadrah/rebana beserta sholawat, PHBI (Peringatan Hari Besar
Islam), yasinan rutin setiap jumat, keteladanan, kemudian diajarkan melakukan
komunikasi yang baik. Kendala yang dihadapi guru pembina pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, yaitu
keterbatasan waktu, kurangnya disiplin terhadap waktu karena kurang motivasi dari
dalam diri siswa, dan pergaulan. Pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi yaitu:
dalam pelaksanaan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI (Peringatan Hari
Besar Islam), yasinan, hadrah/rebana, sholawat ditanamkan nilai akhlak kepada
siswa seperti amanah, istiqomah, iffah (menjaga diri), berani, sabar, dan tawadhu.
Kata Kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan, Pembentukan dan Akhlak
xiii
ABSTRACT
Name : Rifka Ramadhani
Nim : TP. 161572
Major : Islamic Religious Education
Title : The Implementation of Religious Extracurricular Activities in the Formation of Student Morals in the State 2 Junior High School in Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province.
This thesis raises the form of the implementation of religious extracurricular
activities in shaping student morals at State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province, the obstacles faced in implementing religious extracurricular activities in forming student morals at State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Regency Jabung Barat Jambi Province, and the achievement of the development of religious extracurricular activities in shaping the morals of students at the State Junior High School 2 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province
This type of research is field research (field research). Data sources from this study consist of primary data, namely: Islamic Religious Education teachers, secondary data, namely: students. While the data collection techniques used are observation, documentation and interviews, the data that has been collected is then processed by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions
The results showed that the form of teacher's attention in the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the Kuala Tungkal State Middle School 2 district, namely by giving advice, then establishing habituation by implementing TBTQ (Completed Al-Qu'an Reading), practice of hadrah / tambourine along with sholawat, PHBI (Commemoration of Islamic Holidays), routine yasinan every friday, example, and then taught to do good communication. The constraints faced by the teacher instructor in the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat District, Jambi Province, are time constraints, lack of time discipline due to lack of motivation from students, and relationships. Achievement of the development of the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the State Middle School 2 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province, namely: in the implementation of the TBTQ (Completed Reading and Writing of the Qur'an), PHBI (Commemoration of Islamic Holidays), yasinan, hadrah / tambourine, sholawat instilled moral values to students such as amanah, istiqomah, iffah (guarding oneself), brave, patient, and tawadhu.
Keywords: Religious Extracurricular Activities, Formation and Morals
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
NOTA DINAS...................................................................................................... ii
PENGESAHAN.................................................................................................. iv
PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................... v
PERSEMBAHAN............................................................................................... vi
MOTTO............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
ABSTRAK............................................................................................................ x
ABSTRACK....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 4
C. Rumusan masalah......................................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7
A. Kajian Teoritik ............................................................................................. 7
1. Ekstrakurikuler Keagamaan ..................................................................... 7
2. Akhlak ...................................................................................................... 9
3. Siswa ...................................................................................................... 12
B. Studi Relevan ............................................................................................. 13
xv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................14
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................. 14
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 14
C. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................... 16
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 17
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 18
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 19
G. Teknik Keabsahan Data ............................................................................. 20
H. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 21
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN......................................................... 23
A. Temuan Umum.......................................................................................... 23
1. Histori................................................................................................. 23
2. Gefografis........................................................................................... 24
3. Visi dan Misi...................................................................................... 25
4. Keadaan Guru..................................................................................... 26
5. Keadaan Siswa................................................................................... 32
6. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 32
B. Temuan Khusus......................................................................................... 34
1. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
…………............................................................................................ 35
2. Kendala Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama
negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi................................................................................................... 44
3. Pencapaian Perkembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama
negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi.....................………….............................................................. 50
BAB V PENUTUP............................................................................................... 59
A. Kesimpulan............................................................................................... 59
B. Saran......................................................................................................... 59
C. Kata Penutup............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII....................................................................... 15
Tabel 3.2 Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 16
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.................................................................................. 22
Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pengajar.................................................................... 27
Tabel 4.2 Kualifikasi pendidikan, status, jenis kelamin, dan jumlah guru........... 27
Tabel 4.3 Jumlah Pengajar.................................................................................... 28
Tabel 4.4 Tenaga Kependidikan........................................................................... 30
Tabel 4.5 Keadaan Siswa...................................................................................... 32
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 1
Lampiran 2.1 Kartu Konsul ............................................................................. 5
Lampiran 3.1 Dokumentasi .............................................................................. 6
Lampiran 4.1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 9
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena pada
dasarnya semenjak manusia lahir telah memulai proses pendidikan terutama dari
lingkungan keluarganya, seperti proses mengenali ibunya dan mengenali
lingkungannya. Proses pendidikan melalui pengalaman-pengalaman ini terus
berlangsung walaupun ia telah memulai pendidikan formal di sekolah. Sekolah
merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berfungsi membentuk
kepribadian siswa. Sehingga sekolah harus mampu menjalankan fungsinya sesuai
dengan harapan yang diinginkan.
Pendidikan merupakan aspek utama dalam pengembangan diri manusia
dan sebagai jembatan untuk meningkatkan pengetahuan. Di era yang semakin
modern dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses
pengetahuan, maka pendidikan perlu kiranya di formulasi untuk menyesuaikan
tuntutan perkembangan zaman, sehingga sesuai dengan kebutuhannya (Yamin,
2010:1). Menurut Sugihartono pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara
individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses
pengajaran dan pelatihan (Sugihartono dkk., 2007:3-4). Sri Rumini,dkk
mempertegas bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, sengaja,
dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak
didiknya untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju (Sri
Rumini,dkk,2006:16).
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan manusia melalui
kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan belajar dan pembelajaran
yang melibatkan siswa dan guru. Pendidikan agama Islam sangat penting dalam
kehidupan karena tujuan pendidikan Islam adalah pengabdian dan penyerahan diri
2
secara total kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Alah SWT berikut
ini :
رب العلويي قل إى صلا ت وسك وهحيا (۶عام:ال ) ي وهوا ت لل
Artinya :“Katakanlah Muhammad, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (Q.S. Al-
An‟am:162)
Pembinaan nilai-nilai ajaran agama Islam terhadap anak didik juga sangat
penting. Pembinaan tersebut memerlukan kesadaran antara kedua belah pihak,
guru menyadari kewajibannya sebagai pendidik dan siswa juga harus menyadari
akan pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana
diketahui bahwa pada usia sekolah menengah ini merupakan masa transisi dari
masa anak-anak ke masa remaja. Pada masa ini siswa sudah mulai dihadapkan
pada berbagai permasalahan terutama yang menyangkut dirinya seperti anak
mulai mencari perhatian dari orang-orang disekitarnya, sehingga terkadang anak
berbuat hal-hal yang bertentangan dengan aturan-aturan yang ada. Hal ini
disebabkan pada usia menengah anak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang ada
disekitarnya.
Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam dan pembinaan akhlak siswa
di sekolah, minimal ada dua kegiatan yang dilaksanakan yakni kegiatan
Intrakurikuler dan kegiatan Ekstrakurikuler. Kedua kegiatan ini harus saling
mendukung satu sama lainnya. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan proses
pembelajaran yang dilakukan di sekolah/madrasah pada jam-jam pelajaran
terjadwal dan terstruktur yang waktunya telah ditentukan dalam kurikulum.
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki
kemampuan dasar penunjang. Kegiatan-kegiatan dalam program ekstrakurikuler
ini diarahkan kepada upaya memantapkan pembentukan kepribadian siswa.
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya untuk
menjadikan anak didik memiliki pola tingkah laku yang baik, untuk mencapai
tujuan tersebut tentu tidak cukup dengan memberikan pengetahuan saja akan
3
tetapi yang sangat penting adalah untuk membentuk berangsur-angsur melalui
latihan, sehingga tertanam dalam jiwa anak didik dan menjadi suatu kebiasaan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Zakiah
Daradjad bahwa untuk membina anak agar mempunyai sifat-sifat terpuji, tidaklah
mungkin dengan penjelasan saja, akan tetapi perlu membiasakannya untuk
melakukan yang baik, yang diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat itu
dan menjauhi sifat-sifat tercela, kebiasaan dan latihan itulah yang membuat dia
cenderung kepada melakukan yang baik dan meninggalkan yang kurang baik
(Zakiah Daradjat, 2005:73)
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini merupakan kegiatan pendidikan di
luar ketentuan kurikulum yang berlaku yang bersifat mendidik serta bertujuan.
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini seperti (1) kembangkan
akhlak islami yang mengintegrasikan hubungan dengan Allah, Rasul, manusia dan
alam semesta bahkan dengan diri sendiri, (2) menanamkan akhlak yang baik agar
dapat bersikap dan berkomunikasi dengan baik, (3) melatih peserta didik agar
disiplin, jujur, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Kegiatan
keagamaan ini merupakan salah satu alternatif yang dikembangkan di SMPN 2
Kuala Tungkal sebagai pendukung mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
hanya diberikan dua jam dalam seminggu. Kegiatan ini diharapkan dapat
menambahkan wawasan peserta didik terhadap agama islam sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Observasi yang penulis lakukan di lapangan, kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan yang rutin dan terjadwal dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Kuala Tungkal, yaitu :
a. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)
b. Melaksanakan yasinan setiap hari jumat
c. Melaksanakan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
d. Mengadakan latihan Hadrah/Rebana
e. Mengadakan latihan Sholawat
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini siswa dituntut agar berperan aktif
dalam melaksanakan kegiatan yang sudah terprogram di sekolah. Dengan
4
berbedanya karakter antar manusia, maka tidak tertutup pula kemungkinan
terjadinya pelanggaran disiplin diantara siswa khususnya dalam pelaksanaan
kegiatan keagamaan. Namun dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini
masih ada siswa yang kurang meresponnya dengan baik dan masih ada yang
melakukan pelanggaran. Padahal kegiatan ini sangat baik diikuti oleh siswa.
Penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru pendidikan agama Islam di
SMPN 2 Kuala Tungkal menemukan gejala-gejala sebagai berikut :
1. Datang terlambat dalam mengikuti kegiatan keagamaan
2. Tidak mengikuti kegiatan keagamaan dengan serius
3. Bolos dalam mengikuti kegiatan keagamaan
4. Bahkan siswa yang jarang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut
5. Masih ada siswa yang kurang memiliki rasa tolong menolong dan
menghargai sesama teman
6. Masih ada siswa yang belum melaksanakan sepenuhnya tugas dari guru
7. Masih ada siswa yang kurang memiliki rasa santun. (Observasi 08 Januari
2020).
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diketahui bahwa SMPN 2 Kuala
Tungkal memberikan pendidikan agama Islam selama dua jam pelajaran dalam
seminggu dan didukung dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang
dibimbing langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam. Namun yang
menjneradi pertanyaan dalam penulisan ini, apakah ada pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak siswa?
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah segala persoalan yang terkait dengan
Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Aklak siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian belakang diatas, maka yang menjadi pertanyaan
penelitian ini adalah :
5
1. Bagaimana bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi?
2. Apa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menegah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi?
3. Bagaimana pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Kuala Tungkal Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
1. Tujuan Penelitian.
a. Ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
b. Ingin mengetahui kendala dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di
SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi.
c. Ingin mengetahui pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di
SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi.
2. Kegunaan Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini:
a. Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan
dibidang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, khususnya
terhadap akhlak siswa
6
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai literatur penelitian
yang akan datang dengan masalah sejenis.
b. Praktis
1) Bagi peneliti, sebagai bahan tambahan informasi mengenai
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal dan
sebagai salah satu syarat daam memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S.1).
2) Bagi lembaga pendidikan, memberikan kontribusi dalam
rangka pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
terhadap akhlak siswa.
3) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan
pemikiran dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap
akhlak siswa.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
Untuk memperkuat landasan dalam penelitian ini diperlukan kerangka
teori atau kajian literatur yang ada relevansinya dengan permasalahan yang
akan peneliti teliti. Adapun teori disini yang dikemukakan oleh para ahli
khususnya yang ada kaitannya dengan masalah di lapangan. Adapun teori yang
mendukung dalam penelitian ini adalah :
1. Ekstrakurikuler Keagamaan
a. P engertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ekstrakurikuler yakni
kegiatan non akademik yang berada di luar program yang tertulis di dalam
kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan peserta didik.
Kegiatan tersebut diaplikasikan melalui pembimbingan dan pelatihan guru,
kegiatan ekstrakurikuler mengkonstruksi sikap dan perilaku positif
terhadap segala kegiatan yang diikuti oleh peserta didik.
Menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan tambahan di luar struktur program yang pada umumnya
merupakan kegiatan pilihan (Suryosubroto,2009:287). Berdasarkan
pendapat ini berarti kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar
tambahan bagi siswa yang terdiri dari berbagai kegiatan pilihan seperti,
pramuka, PMR, keagamaan dan lain sebagainya yang mana pada kegiatan
ini siswa boleh memilih dan mengikuti kegiatan tersebut berdasarkan
minat dan bakat mereka masing-masing.
Pendapat tersebut dipertegas oleh Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan
diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran dalam kurikulum (Kurikulum SMK 1984, Depdikbud:6).
8
Sedangkan menuru Wiyani Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan
kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk
membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan disekolah (Wiyani, 2013:108).
Setelah dikemukakan beberapa pendapat tentang defenisi
ekstrakurikuler, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
adalah sebuah kegiatan tambahan di luar struktur program kurikulum yang
berlaku dalam lembaga pendidikan dan merupakan program pilihan yang
disesuaikan dengan minat dan bakat siswa, bisa dilaksanakan di luar jam
pelajaran baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dalam rangka
memperluas wawasan pengetahuan, kemampuan,dan akhlak siswa dalam
rangka mendukung visi dan misi sekolah.
b. Keagamaan
Keagamaan berasal dari kata agama yang diberi imbuhan ke dan
an. “Ad-Din (agama) adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat
ketuhanan (Illahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah
(penyembahan).” Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan kepribadian kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan
manusia serta dengan lingkungan (Yusuf Al-Qardhawy,1997:15).
Pengertian agama sebagai satu istilah yang kita pakai sehari-hari
sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu:
1) Aspek subyektif (pribadi manusia). Agama mengandung pengertian
tentang tingkah laku manusia yangdijiwai oleh nilai-nilai keagamaan,
berupa getara batin yang dapat mengatur dan mengarahkan tingkah
laku tersebut kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam
sekitarnya. Dari aspek ini lah menusia dengan tingkah lakunya itu
merupakan perwujudan dari pola hidup yang telah membudayakan
9
dalam batinnya, dimana nilai-nilai keagamaan telah membentuk
menjadi rujukan dari sikap dan orientasi hidup sehari-hari.
2) Aspek Objektif (doktrinair). Agama dalam pengertian ini mengandung
nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat menuntun manusia kearah tujuan
sesuai dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam mengertian ini
belum termasuk dalam batin manusia, atau belum membudaya dalam
tingkah laku manusia karena masih berupa dokrin yang objektif
berada diluar diri manusia.
Setiap manusia memiliki fitrah (pembawaan) keagamaan seperti
dijelaskan dalam firman Allah dalam Qs. Al-Rum ayat 30:
يي حيفا فطرت س عليها ا لله ا لتي فطرالافأقن وجهك للد
لاتبديل لخلق الله ذلك الديي القين ولكي أكثر الاس لايعلوىى
(الروم : )
Artinya :“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
(Qs. Al-Rum ayat 30)
Jadi kesimpulannya, keagamaan dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang selalu dikaitkan dengan peraturan-peraturan tuhan yang
tercantum dalam kitab suci-nya guna mencapai dunia dan akhirat.
2. Akhlak
Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab
akhlaq, bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq, yang secara etimologis
antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi‟at
(Rachmad Djatnika,1987:25) dalam kepustakaan, akhlak artinya juga sikap
yang melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, ataupun
kurang baik.
Menurut Abdullah Darraz, perbuatan-perbuatan manusia yang
dapat dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila memenuhi dua
10
syarat, yaitu: 1) perbuatan itu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang
sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan bagi pelakunya; 2) perbuatan itu
dilakukan karena dorongan dari jiwanya, bukan karena adanya tekanan
dari luar, seperti adanya paksaan yang menimbulkan ketakutan atau bukan
bujukan dengan harapan mendapatkan sesuatu. (Muhjidin Mawardi,
2011:19)
Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian
akhlak sebagai berikut:
1) Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan
bahwa akhlak adalah: sifat yang tertaman dalam jiwa yang
menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan
mudah tanpa memikirkan dan pertimbangan.
2) Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik atau
buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik,
maka disebut akhlakul kharimah dan perbuatan itu tidak baik disebut
akhlaqul madzmumah.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak ialah
sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang dapat menjadikan manusia
yang istimewa dari pada manusia yang lainnya, dan akhlak tersebut
menjadi sifat manusia seutuhnya.
Keadaan yang melekat pada jiwa manusia merupakan perbuatan
disebut akhlak, jika memenuhi beberapa syarat. Syarat itu antara lain
dilakukan secara berulang-ulang jika dilakukan sekali saja atau jarang
tidak dapat dikatakan akhlak, timbul dengan sendirinya tanpa dipikir-
pikirn atau ditimbang berulang-ulang karena perbuatan itu telah menjadi
kebiasaan baginya. Jika perbuatan itu dilakukan setelah dipikir-pikir atau
dipertimbangkan maka itu bukanlah cerminan dari akhlak (Ensiklopedi
Islam,jilid I,1993:102). Akhlak dalam islam meliputi hubungan manusia
dengan Allah sebagai pencipta-Nya, akhlak sesama manusia dalam satu
agama, akhlak antara umat bergama dan akhlak dengan alam semesta.
11
1) Akhlak kepada Allah „Azza wa Jalla. Akhlak kepada Allah merupakan
akhlak yang paling tinggi derajatnya.
2) Akhlak kepada Rasulillah. Nabi Muhammad adalah Rasul utusan
Allah yang terakhir. Pada dirinya melekat sumber keteladanan bagi
umat manusia, dia yang pantas menjadi induk akhlak islami.
3) Akhlak kepada diri sendiri. Cakupan akhlak kepada diri sendiri adalah
semua yang menyangkut persoalan yang melekat pada diri sendiri,
semua aktivitas, baik secara rohaniyah maupun jasadiyah.
Akhlak mempunyai kedudukan paling tinggi dalam hirarki
tamaddun ummat manusia. Oleh karena itu, seseorang yang tidak
mempunyai nilai akhlak tidak bisa dianggap orang yang baik walaupun
memiliki kemajuan yang dalam bidang ekonomi, teknologi, dan
sebagainya. Akhlak terbagi menjadi 2 yaitu:
a) Akhlak Terpuji (Mahmudah)
Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa
arab akhlak mahmudah. Kata mahmudah ialah bentuk maf’ul dari kata
hamida yang berarti dipuji. Akhlak disebut pula dengan akhlak
karimah (akhlak mulia), atau makarim al-akhlak (akhlak mulia), atau
al-akhlak al-munjiyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya).
b) Akhlak Tercela (Madzmumah)
Kata madzmumah berasal dari bahasa Arab yang berarti
tercela. Akhlak madzmumah artinya akhlak tercela. Istilah ini
digunakan oleh beberapa kitab membahas tentang akhlak, seperti Ihya
‘Ulum ad-Din dan Ar_Risalah Al-Qusairiyyah. Istilah lain yang
digunakan adalah Masawi’ Al-Akhlaq sebagaimana digunakan Asy-
Syamiri.
Berdasarkan pengenalannya, maka akhlak memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Perbuatan tersebut telah mendarah daging dan mempribadi.
b. Perbuatan tersebut dilakukan dengan mudah dan tanpa
memerlukan pikiran lagi.
12
c. Perbuatan tersebut dilakukan atas kemauan dan pilohan sendiri.
d. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sebenarnya, bukan pura-
pura.
e. Perbuatan tersebut dilakukan atas dasar niat kepada Allah SWT.
(nata, 1994:4-6)
Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka seseorang pendidik Muslim yang
memiliki akhlak yang baik tentunya memenuhi kriteria ciri-ciri tersebut.
Begitupun sebaliknya, seseorang yang memiliki akhlak yang buruk tentu
tidak masuk dalam ciri-ciri Muslim yang berakhlak.
Tujuan dari pendidikan moral ini membentu siswa agar memiliki
tanggung jawab dalam memberikan pendapat, adil dan matang mengenai
orang lain. Apabila dikaitkan dengan perbuatan maka terdapat juga akhlak
baik dan akhlak buruk. Dasar untuk mengukur baik dan buruknya sifat
seseorang adalah dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Apa yang baik
menurut Al-quran dan As-Sunnah, maka itulah yang dijadikan pegangan
dan begitu pula sebaliknya apa yang buruk menurut Al-Quran dan As-
Sunnah maka itulah yang tidak baik dan harus dijauhi.
3. Siswa
Siswa adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang
tuanyalah yang memasukkannya untuk di didik agar menjadi orang yang
berilmu pengetahuan di kemudian hari. Kepercayaan orang tua anak
diterima oleh guru dengan kesadaran dan penuh keikhlasan. Maka jadilah
guru sebagai pengemban tanggung jawab yang diserahkan itu. (Djamarah
dan Zais Aswan, 2010:113)
Tanggung jawab guru tidak hanya fokus ke satu orang siswa saja,
tetapi dalam jumlah yang cukup banyak. Anak dengan jumlah yang cukup
banyak itu tentu saja dari latar belakang kehidupan sosial keluarga dan
masyarakat yang berbeda-beda. Karenanya, anak-anak berkumpul
disekolah pun mempunyai karakteristik yang bermacam-macam.
Siswa yang menyenangi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan
kurang menyenangi ektrakurikuler yang lain adalah perilaku anak yang
13
bermula dari sikap mereka karena minat yang berlainan. Hal ini
mempengaruhi pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.
B. Studi Relevan
Setelah penulis mengadakan penelitian tentang permasalahan
pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak siswa
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal, penulis
menemukan beberapa mahasiswa yang menulis tentang ini :
1. Skripsi Purwanti (2009) yang berjudul Pengaruh Kegiatan
Kerohanian Islam (Rohis) Terhadap Tingkah Laku Siswa di SMAN 12
Pekanbaru. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar dalam
mengikuti kegiatan Rohis di SMPN 12 Pekanbaru dapat dikatakan
belum maksimal atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sehingga kegiatan Rohis yang dilaksanakan di SMPN 12 pekanbaru
belum memberikan pengaruh terhadap tingkah laku siswa di SMPN
12 Pekanbaru.
2. Skripsi Subai‟ah (2005) yang berjudul Pengaruh mengikuti Kegiatan
Kerohanian islam Terhadap Prestasi Belajar Pada Pelajaran
Pendidikan Agama islam Sekolah Menegah Atas Negeri 9 Pekanbaru.
Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara
keaktifan siswa mengikuti ROHIS terhadap prestasi belejar pada mata
pelajaran agama islam. Adapun perbedaannya dengan penelitian ini,
peneliti lebih memfokuskan pada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan terhadap kedisiplinan siswa.
3. Masril (2002) yang berjudul Aktivitas Guru Dalam Membentuk
Tingkah laku siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Gobah
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkah laku siswa dapat dipengaruhi oleh kegiatan yang
diikutinya.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dikemukakan
sebelumnya, yang mana peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi yang
lengkap dan mendalam mengenai “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi”.
Maka dari itu, untuk memperoleh data tersebut saya perlu mencari
sumber dengan cara membaca buku, makalah-makalah, jurnal-jurnal, dan
skripsi-skripsi sebelumnya.
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui
sudut pandang pendidikan dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Sugiyono, 2013:253). Mengkaji tentang Pembentukan Kegiatan
Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Akhlak Siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi. Disebut kualtitatif karena sifat data yang dikumpulkan dianalisis
secara kualitatif bukan dengan cara kuantitatif yang menggunakan alat ukur
tertentu. Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkat gambaran
mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar
oleh pengukuran formal.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah genarelisasi yang terdiri atas objek
atau/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
15
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2009:117).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kuala
Tungkal yang berjumlah 224 siswa yang terdiri dari 7 kelas.
Sebagaimana tabel berikut:
Tabel.3.1
Jumlah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal pada tahun
2019/2020
No. Kelas Jumlah Siswa
1 Kelas VIII A 32
2 Kelas VIII B 32
3 Kelas VIII C 32
4 Kelas VIII D 32
5 Kelas VIII E 32
6 Kelas VIII F 32
7 Kelas VIII G 32
Jumlah 224
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
2. Teknik pengambilan Sampel
Sehubungan dengan banyaknya populasi, menurut Suhartini
Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau
lebih. Mengingat jumlah pipulasi penelitian ini, penulis mengambil
sampel 15% dari jumlah siswa perkelasnya. Teknik penarikan sampel
perkelasnya menggunakan stratified random sampling. stratified random
sampling merupakan cara pengambilan sampel yangdapat dilakukan
secara acak bertingkat atau berjenjang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
16
Tabel 3.2
No. Kelas Jumlah Siswa Sampel 15%
1. VIII A 32 5
2. VIII B 32 5
3. VIII C 32 5
4. VIII D 32 5
5. VIII E 32 5
6. VIII F 32 5
7. VIII G 32 5
Jumlah 224 35
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal
Dari tabel diatas, dapat diketahui siswa kelas VIII A yang
berjumlah 32 siswa penulis tarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa,
kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15%
yakni 5 siswa, kelas VIII C yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya
sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII D yang berjumlah 32 siswa ditarik
sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII E yang berjumlah 32
siswa ditarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII F yang
berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, dan
kelas VIII G yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15%
yakni 5 siswa. Sehingga jumlah sampel selurunya 35 siswa.
C. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi,
dengan keadaan tempat kegiatan ekstrakurikuler yang bersih, nyaman,
dan ditambah dengan suasana lingkungan yang cukup kondusif serta
sarana dan prasarana yang telah disediakan cukup baik walaupun belum
begitu maksimal.
2. Subjek Penelitian
17
Subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi, yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, yaitu
teknik yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan erat
sangkut pautnya dengan ciri0ciri atau sifat-sifat yang ada dalam popilasi
yang sudah diketahui sebelumnya. (Sugiyono, 2013:202)
Berdasarkan teknik ini, maka sebagai key informan dalam
penelitian ini ditetapkan Kepala Sekolah SMPN 2 Kuala Tungkal, dan
sebagai responden ditetapkan siswa kelas VIII. Sedangkan informasi
tambahan ditetapkan kepala sekolah dan guru SMPN 2 Kuala Tungkal.
Mengamati langsung pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi .
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data skunder.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian itu
sendiri yaitu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal.
b. Data Skunder adalah data yang diperoleh dari guru dan siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya
bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti
18
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi
sumber data, sedangkan isi catatan subjek peneliti atau variabel peneliti
(Suharsimi Arikunto, 2002: 107).
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data yang perlu dilakukan untuk penelitian
ini, Ada beberapa metode yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data,
diantaranya:
1. Metode Observasi
Observasi (observation) merupakan upaya yang dilakukan oleh
pelaksanaan penelitian kualitatif untuk merekam segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi dengan mengunakan alat bantu atau tidak (Basrowi
dan Suwandi, 2009:99). Metode observadi atau disebut juga dengan
pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terjadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Metode ini dilakukan dengan mengguakan panduan observasi
yang disiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam
memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui
selama penulis berada dilokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi partisipan, yang dimana
melibatkan diri secara langsung dalam lingkungan penelitian Pelaksanaan
Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Provinsi jambi, yang meliputi :
1) Mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
2) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala
Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
19
3) Pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam pembentukan siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
2. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung. Wawancara ini dilakukan dalam rangka pengumpulan
data melalui dialog secara langsung, dengan informan yang terdiri dari
guru pembina ekstrakurikuler keagamaan, guru bidang studi pendidikan
agama islam, serta key informan yaitu kepala sekolah.
Sebelum melakukan wawancara penulis menyiapkan instrumen
wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Metode wawancara ini
dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang
Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Akhlak
Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam
kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa
buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang,
notulen, blog, halaman web, foto dan lainnya. (Samiaji, 2012: 61).
Metode ini digunakan untuk memperkuat data-data yang ada,
yang digunakan dalam penenelitian sebagai penguat hasil penelitian yang
telah dikumpulkan berdasarkan dokumen-dokumen yang berkenakan
dengan Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap
Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi jambi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam suatu
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun
20
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Teknik yang digunakan untuk analisa data dalam penelitian ini
menggunakan analisis interaktif yang menggunakan tiga komponen yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun
tahapan yang yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan.
Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi
bisa ditarik.
2. Setelah data direduksi langkah yang selanjutnya adalah data disajikan.
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan
kesimpulan. Tujunnya adalah untuk memudahkan membaca dan
menarik kesimpulan. (Basrowi dan Suwandi, 2008: 209) Dalam tahap
ini peneliti mengelompokkan data-data dan merakit kembali semua
data yang diperoleh dari lapangan yang telah disederhanakan dalam
reduksi data. Data lapangan yang telah direduksi kemudian dirakit
sehingga dapat memperoleh kesimpulan.
3. Menarik Kesimpulan dan verifikasi
Data yang telah disajikan dalam setiap rumusan, kemudian
disimpulkan secara umum. Setelah data diperoleh dan dirakit langkah
terakhir yang dilakukan yaitu menyimpulkan hasil penelitian. Jadi
dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa komponen analisa
data yaitu setelah data terkumpul, dilakukan reduksi data, kemudian
data disajikan dan yang terakhir penarikan kesimpulan.
G. Teknik Keabsahan Data
21
Untuk menjamin validitas data, maka penelitian ini menggunakan
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. (Lexy J. Moleong, 2007: 330) Menurut
Moelong (dalam buku Andi Prastowo, 2014: 269-270) terdapat empat macam
triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sumber,
metode, penyidik dan teori.
Teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda
dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan cara:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan informan yang satu dengan
informan yang lain.
c. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. (Lexy J. Moleong, 2007: 330)
H. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan mulai dari Desember 2019
sampai Maret 2020. Adapun jadwal kegiatan dapat dlihat pada Tabel berikut
ini:
22
Tabel 3.3. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2019-2020
Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal
2 Perbaikan Hasil
Seminar
3 Pengumpulan Data
4 Verifikasi dan
Analisis Data
5 Konsultasi
Pembimbing
6 Perbaikan
7 Penggandaan Laporan
Catatan : jadwal berubah sesuai waktu
23
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah berdirinya Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal merupakan
Satuan Pendidikan yang terletak di Jl. H. Asmuni Kuala Tungkal
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Sebelah Barat SMP Negeri 2 Kuala Tungkal berbatasan dengan jalan
umum, sedangkan sebelah Tumur berbatasan dengan lapangan sepak bola
dan sebelah Selatan berbatasan dengan SD Negeri 5, sedangkan sebelah
Utara berbatasan dengan SMP Negeri 1 Kuala Tungka.
Tanah tempat beridirnya gedung SMP Negeri 2 Kuala Tungkal
adalah milik pemerintah dengan luas lahan/tanah 3680 m2, luas tanah
terbangun 1062 m2,
luas tanah siap bangun 2.618 m2
dan luas lantai atas
siap bangun adalah 576 m2.
Berdirinya SMP Negeri 2 Kuala Tungkal ini bermula dariSMEP
peralihan pada tahun 1980. Saat itu SMEP peralihan yang terdiri dari tiga
kelas, diganti namanya menjadi SMP Negeri 2 Kuala Tungkal. SMP
Negeri 2 sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah yaitu:
1. Jasrif Hutagaul
2. M. izin Rudin
3. Ds. Syah Mim
4. Wahidin S.Pd, M.M
5. Sarjono S. Pd
6. H. Syapruddin Muhi S. Pd
7. Drs. Bakhtiar Efendi
8. Khairul Anam S. Pd
9. Yayat Ruhiyat
10. Pauzan Najri S. Pd
24
2. Keadaan Geografis Sekolah Menengah Pertama negeri 2 Kuala
Tungkal
a. Keberadaan
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Kuala Tungkal
Nomor Statistik Sekolah : 20.1.1005.01.002
Alamat Sekolah : Jl. H. Asmuni, Kecamatan Tungkal Ilir,
kabupaten Tanjung jabung barat, Provinsi jambi
Status Sekolah : Negeri
Akreditas Sekolah : B
No Akreditasi : 145.b/BAP-SM/X/2011
b. Letak Administrasi
Secara administratif Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal di :
- Kecamatan : Tungkal Ilir
- Desa : Kuala Tungkal
- Kabupaten : Tanjung Jabung Barat
- Provinsi : Jambi
c. Luas dan Batas Wilayah
SMP Negeri 2 Kuala Tungkal berada dalam wilayah
Provinsi Jambi, yang letaknya 125 km dari ibu kota Provinsi.
Wilayahnya merupakan daratan rendah yang berawa-rawa yang
terletak dipinggir sungai pengabuan. Kota Kuala Tungkal
merupakan kota pelabuhan transit menuju Kepulauan Riau,
Singapura, Malaysia. Kota Kuala Tungkal merupakan Kota
Tanjung Jabung Barat. Lokasi SMP Negeri 2 Kuala Tungkal,
sebelah barat berbatasan dengan jalan umum, sedangkan sebelah
timur berbatasan dengan lapangan sepak bola dan sebelah Selatan
berbatasan dengan SD Negeri 5 sedangkan sebelah utara
berbatasan dengan SMP Negeri 1 Kuala Tungkal.
1. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
2. Status Tanah : Hibah
25
3. Luas Lahan/Tanah : 3680 m2
4. Luas Tanah Terbangun : 1062 m2
5. Luas Tanah Siap Bangun : 2.618 m2
6. Luas Lantai Atas Siap Bangun : 576 m2
3. Visi dan Misi
Dengan menganalisa potensi yang ada Luas di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi baik dari segi input / peserta didik baru, kompetensi
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah serta peran
serta masyarakat serta out come / keberhasilan lulusan Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi masuk ke sekolah-sekolah favorit di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, serta keadaan masyarakat sekitar yang religius dan adanya
komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga
sekolah, tersusun visi sekolah.
Adapun visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi adalah “Excellent is
quality, environment insight based on faith and piety, becoming the
best. (Unggul dalam mutu, berwawasan lingkungan berlandaskan
iman dan taqwa serta menjadi yang terbaik)”.
Untuk mewujudkan visi SMP Negeri 1 Kuala Tungkal
sebagaimana tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Misi SMP Negeri 1 Kuala Tungkal yang
disusun berdasarkan visi diatas adalah sebagai berikut :
1. Implementing learning and teaching activities and guidance
effectively and efficiently
(Melakukan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif
dan efisien
2. Improving teacher performance by self development media so that
formed by professionalism
26
(meningkatkan kinerja guru melalui medoa pengembangan diri
sehingga terbentuk profesionalisme)
3. Making classroom, office and school environment are more
comfortable and conducive with environment insight
(Menjadikan ruang kelas, kantor dan lingkungan sekolah lebih
nyaman dan kondusif serta berwawasan lingkungan)
4. Supporting the role of student‟s parent association so that improving
school performance
(Menggalang peran serta komite sekolah sehingga meningkatkan
kinerja sekolah)
5. Improving academic and non academic achievement by hard work
(Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan bekerja
keras)
6. Implementing study of mathematics and science (MIPA) in english
and have as information and communication technology (ICT) base
(Melakukan pelajaran MIPA dalam bahasa inggris dan berbasis ICT)
4. Keadaan Guru
Guru adalah seorang pengajar dan pendidik yang bertangung
jawab terhadap keberhasilan anak didiknya di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal. Keberhasilan proses belajar mengajar
ditentukan oleh guru yang mengajar di dalam kelas, di mana beban guru
mengajar di dalam kelas atau pun Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal sangat berat, guru yang memikul tangung jawab terhadap
anak didiknya dan terhadap keluarganya sendiri. Dengan niat yang ikhlas
untuk memajukan pendidikan Agama Islam, maka proses belajar
mengajar terlaksana dengan baik.
Sebagai yang dikemukakan oleh kepala Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal. Jumlah guru yang mengajar sebanyak
45 orang dan 13 tenaga kependidikan, keadaan guru yang mengajar di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal ini semuanya
termotivikasi untuk mengajar, walau imbalan yang diterima hanya
27
sedikit, dengan niat yang ikhlas dan juga memajukan pendidikan agama
bagi anak didik khususnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal maka kelancaran proses belajar mengajar akan terlaksana
dengan baik.
Guru atau pendidik merupakan salah satu komponen pendidikan
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
keberadaannya sangat memperngaruhi hal tersebut dan sekaligus
merupakan faktor menentu menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Keadaan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
dikatakan cukup sesuai dengan keberadaan jelas dan pembagian tugas
atau bidang studi dalam kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan anak didik memerlukan guru yang berkualitas,
kemauan keras,disiplin, dan ikhlas di dalam mengajar. Dan sumber data
yang penulis dapat mengenai tenaga pengajar dan latar belakang
pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1.
Keadaan Tenaga Pengajar Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal
No Nama
Jenis kelamin Pend.
Akhir
Masa
Kerja Lk Pr
1. Kepala Sekolah Pauzan Najri, S.Pd L - S1 20Th
2. Wakil Kepala
Sekolah
a. Kurikulum
b. Kesiswaan
Edi Hariyanto, S.Pd
Yuniarti, S.Pd
L
-
-
P
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
Tabel 4.2.
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru
28
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
No
.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru
Bantu
LK PR LK PR
1. S3/S2 - 2 - - 2
2. S1 6 23 3 2 34
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 - 3 - - 3
7. ≤
SMA/sederajat
- - - - -
Jumlah 6 28 3 2 39
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
Tabel 4.3.
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
No. Guru
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan
sesuai dengan tugas
mengajar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan
yang TIDAK sesuai
dengan tugas mengajar
Jumlah
D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3
29
Sar-
mud
Sar-
mud
1.
Pendidika
Agama &
Budi Pekerti
- - 2 - - - 1 - 3
2. PPKn - - 2 - - - - - 2
3. Bahasa
Indonesia - - 4 - - - - - 4
4. Matematika 1 5 - - - - - 6
5. IPA - 1 4 2 - - 1 - 8
6. IPS - - 4 - - - - - 4
7. Bhs, Inggris - - 6 - - - - - 6
8. Seni Budaya 1 - - - - - 2 - 3
9. Penjas
Orkes - - 3 - - - - - 3
10. Prakarya 1 - - - - - 3 - 4
11. BK - - 1 - - - - - 1
12.
Lainnya:
..............
a. Bhs Arab
b. KIR
c. Lingk
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
30
Hidup
Jumlah 3 1 32 2 - - 7 - 45
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
Tabel 4.4.
Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
No. Tenaga
pendukung
Jumlah tenaga pendukung
dan kualifikasi
pendidikannya
Jumlah tenaga
pendukung Berdasarkan
Status dan Jenis
Kelamin Jumlah
SMA D1 D2 D3 S1
PNS Honorer
LK PR LK PR
1. Tata Usaha 3 - - 1 3 4 2 1 - 7
2. Perpustaka-
an 1 - - - 1 - - - 2 2
3. Laboran
lab. IPA 1 - - - - - - - 1 1
4. Teknisi lab.
Komputer - - - - - - - 1 - 1
5. Laboran
lab. Bahasa - - - - - - - - - -
6. PTD (Pend
Tek. Dasar) - - - - - - - - - -
31
7. Kantin - - - - - - - - - -
8. Penjaga
Sekolah 1 - - - - - - 1 - 1
9. Cleaning
Service 1 - - - - - - 1 - 1
10. Keamanan 1 - - - - - - 1 - 1
11. Lainnya:
................... - - - - - - - - - -
Jumlah 8 - - 1 4 4 2 5 3 13
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
Adapun mengenai keadaan guru di SMP Negeri 2 Kuala
Tungkal tahun 2019/2020 (saat penelitian dilakukan) terdapat 45 guru
yang ditetapkan. Tentang keputusan rapat kerja guru, penunjukan guru
bimbingan, guru wali kelas dan bimbingan penyuluhan serta guru
ekstrakurikuler. Adapun tugas-tugas guru pada umumnya, antara lain :
1) Membuat perangkat program pembelajaran
2) Membuat media pembelajaran
3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
4) Melakukan evaluasi belajar
5) Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
6) Melaksanakan program perbaikan
7) Mengisi daftar nilai siswa
8) Menumbuh kembangkan sikap saling menghargai
9) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
10) Mengisi dan eneliti daftar hadir siswa sebelum mulai
pembelajaran
11) Mengatur kebersihan ruang kelas
32
12) Menumbuh kembangkan kepribadian peserta didik
13) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya (dokumentasi TU:2020)
5. Keadaan Siswa
Siswa adalah anak didik yang memerlukan didikan, bimbingan dan
arahan yang siap untuk di ajarkan, dan memerlukan ilmu pengetahuan.
Tugas mengajar untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik
dengan bimbingan yang baik akan terjadi terarah.
Dari sumber data yang penulis peroleh mengenai keadaan siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal tahun ajaran
2019/2020 dapat dilihat tabel dibawah ini:
Tabel 4.5.
Keadaan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal
No. Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Jumlah
Rombel L P
1 VII 119 135 254 8
2 VIII 110 114 224 7
3 IX 110 123 233 7
Jumlah 339 372 711 22
(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa
pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal berjumlah 711
orang, dari data ini terlihat pada siswa kelas VII (L) 119 dan kelas VII (P)
135, siswa kelas VIII (L) 110 dan Kelas VIII (P) 114, sedangkan siswa
kelas IX (L) 110 dan kelas IX (P) 123.
6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan, sedangkan prasara adalah sesuatu yang terwujud
sebelum adanya sarana. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah
33
segala sesuatu yang digunakan sebagai alat memperlancar kegiatan atau
proses pembelajaran. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran
merupakan faktor penujang keberhasilan dalam proses pembelajaran
disekolah tidak akan berjalan dengan lancar bahkan tidak bisa
dilaksanakan sama sekali tanpa adanaya sarana penunjang.
Sekolah selalu mengembangkan sarana dan prasarana di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal untuk menunjang
pembelajaran dan meningkatkan intelektual dan spiritual, Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal juga menyediakan
perpustakaan untuk membuka jendela dunia dengan berbagai kleksi buku
ajar. Ruangan perpustakaan juga dirancang senyaman mungkin agar para
siswa merasa nyaman membaca diperpustakaan.
Pengamatan penulis, sarana yang tersedia di SMP Negeri 2 Kuala
Tungkal cukup memadai, dimana keadaan lokal, meja, kursi dan buku
pelajaran dalam kondisi cukup baik. Untuk mengetahui secara lebih rinci
dapat dilihat dibawah ini.
1. Unit Bangunan Sekolah : 42 Unit
2. Ruang/ Kelas Belajar : 22 Ruang
- Kelas 7 : 8 Ruang
- Kelas 8 : 7 Ruang
- Kelas 9 : 7 Ruang
3. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
4. Ruang Laboratorium IPA : 1 Ruang
5. Ruang Laboratorium Bahasa : 1 Ruang
6. Ruang Osis : 1 Ruang
7. Ruang Pramuka : 2 Ruang
8. Ruang UKS : 1 Ruang
9. Ruang Sanggar : 2 Ruang
10. Ruang TU : 1 Ruang
11. Ruang Guru : 1 Ruang
12. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang
34
13. Ruang BK : 1 Ruang
14. Mushola : 1 Ruang
15. Wc Siswa : 2 Ruang
16. Wc Guru : 2 Ruang
17. Rumah Penjaga Sekolah : 1 Ruang
18. Gudang : 1 Ruang
(Observasi 04 Maret 2020 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal).
B. Temuan Khusus
Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah
diperoleh di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi, terlihat bahwa secara berkesinambungan SMP
Negeri 2 Kuala Tungkal terus berpacu dalam meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan untuk mengantarkan siswa agar mencapai hasil
pembelajaran maksimal, serta SMP Negeri 2 Kuala Tungkal bisa dijadikan
contoh untuk sekolah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
maupun di luar Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dimana di Sekolah
tersebut sangatlah bagus, baik dilihat dari sisi kepemimpinan, pengajaan,
dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler terutama ekstrakurikuler keagamaan
dalam pembentukan akhlak siswa.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
membentuk akhlak siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
kehidupan. Apalagi perkembangan zaman yang sangat pesat seperti saat
ini, tanpa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
membentuk akhlak yang tertanam dalam diri siswa, siswa akan dengan
mudah terjerumus dalam hal-hal yang negatif. Pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa tersebut perlu
ditanamkan dalam diri setiap siswa sejak dini agar siswa mempunyai
pondasi yang kuat.
35
1. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi
Dalam membentuk akhlak siswa ada berbagai macam cara yang
dilakukan sekolah, bisa dengan pelajaran di kelas, kegiatan
pengembangan diri dan juga salah satunya adalah melalui kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang
dapat mengembangkan akhlak siswa yaitu kegiatan yang diselenggarakan
sekolah karena merupakan salah satu media yang potensi untuk
membentuk akhlak danmeningkatkan mutu akademik siswa. melalui
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, seta potensi dan prestasi
peserta didik.(Rohinah M.Noor,2012:49)
Ekstrakurikuler sangat penting bagi siswa, karena dengan adanya
ekstrakurikuler siswa bisa menyalurkan bakat dan potensi yang mereka
miliki. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran baik itu lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal yang paling penting
dalam kegiatan ini adalah tujuan. Tujuan yang diinginkan oleh guru ialah
dapat meningkatkan dan mengembangkan wawasan, kompetensi dan
kreativitas dalam pembelajaran ekstrakurikuler keagamaan yang
berorientasi kepada kecerdasan intelektual, sikap beragama dan
berakhlakul karimah.
Siswa SMP memasuki masa remaja cocok untuk menanamkan
nilai-nilai religius karena pada saat itu mereka memasuki masa yang
penuh tantangan yang merupakan jalan untuk mencapai kepribadian yang
benar-benar teguh karena tidak sedikit remaja yang mengalami
penurunan kecerdasan spirtual sehingga tidak dapat memilah dan
memilih segala sesuatu yang akan dikerjakan dan sering kali mengalami
konflik batin yang mengakibatkan mereka terjerumus pada lembah
kehancuran.
36
Jika sadar kita menjalani hidup tanpa ada dasar agama yang kuat
tanpa disadari pula kita akan menempuh berbagai cara agar segala
sesuatu yang kita inginkan dapat tercapai untuk itu guru yang cerdas,
bertaqwa, dan rajin beribadah, memiliki perhatian yang sungguh-sungguh
terhadap aspek-aspek agama dan akhlak anak, serta berperan aktif dalam
membangun ketakwaan dan kewajiban masyarakat, manusia niscaya
akan mewariskan segenap kebaikan dirinya kepada anak dalam upaya
mendidik anak yang sholeh dan sholehah.
Oleh sebab itu SMP Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Provinsi Jambi mengadakan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dengan harapan agar terbentuk karakter yang
baik pada setiap siswa dan menanamkan rasa iman dan taqwa yang
merupakan pondasi kehidupan setiap manusia sehingga mereka
memperoleh keseimbangan ilmu (agama dan umum). Dalam hal ini guru
banyak berharap oleh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
menentukan akhlak siswa mampu mencapai segala sesuatu yang mereka
harapkan yaitu penanaman nilai religius pada setiap siswa.
Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam atau pembina
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan memaparkan bahwa setiap kegiatan
yang direncanakan dalam mencapai tujuan tersebut melalui kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan adalah:
“kita sangat mengharapkan setiap siswa kita itu mempu nyai
kebiasaan yang baik sehingga akan menghasilkan akhlak yang
baik pula sehingga antara fikir dan dzikir itu
seimbang.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Dari pengamatan penulis, dapat dipahami bahwa guru Pendidikan
Agama Islam disini adalah seorang dengan tugas utama mendidik serta
membimbing siswanya agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Guru
pendidikan Agama Islam selain berusaha memindahkan ilmu ia juga
harus membentuk akhlak siswa agar menjadi siswa yang berakhlakul
kharimah. (Observasi, 02 Maret 2020).
37
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak
siswa ini SMP Negeri 2 Kuala Tungkal lebih memfokuskan pada
keimanan dan ketaqwaan siswa seperti yang disebutkan dalam misi SMP
Negeri 2 Kuala Tungkal yang berbunyi “Unggul dalam mutu,
berwawasan lingkungan berlandaskan iman dan taqwa serta menjadi
yang terbaik”. Karena dengan adanya iman dan taqwa, siswa mampu
mengembangkan perbuatan-perbuatan yang baik.
SMP Negeri 2 Kuala Tungkal, melalui kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan ini diharapkan sadar akan pentingnya mencegah perbuatan
buruk. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini juga akan
menambah keyakinan siswa bahwa setiap perbuatan diawasi oleh Allah
Swt. Kegiatan menanamkan nilai keagamaan menjadi inti kegiatan
pendidikan. Nilai yang mendasar adalah iman dan taqwa. Iman adalah
meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan
perbuatan.
Sedangkan ketaqwaan adalah sikap seseorang yang berusaha
dalam melaksankan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. SMP
negeri 2 Kuala tungkal, melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini
diharapkan sadar akan pentingnya mencegah diri dari perbuatan yang
buruk. Selain itu juga akan menambahkan keyakinan siswa bahwa setiap
perbuatan diawasi oleh Allah Swt. Karena landasan religius bersumber
dari agama. Agama berkaitan dengan Tuhan, dalam islam maka berkaitan
dengan Allah SWT.
SMP Negeri 2 Kuala Tungkal terdapat beberapa program
pelaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun beberapa program
kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk akhlak siswa adalah TBTQ
(tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), Sholawat, Hadrah, PHBI (Perayaan Hari
Besar Islam), yasinan. Selain itu ada juga pelaksanaan kegiatan Shalat
Dhuha dan Zuhur berjama‟ah, kegiatan ini dilakukan pada saat jam
istirahat dan setelah bel pulang sekolah. Sedangkan PHBI dilakukan
ketika ada pelaksanaan hari-hari besar Islam.
38
Oleh karena itu perhatian guru terhadap siswa sangat penting
sekali, terutama pelaksanaan kegiatan ekstakurikuler keagamaan apa saja
yang bisa membentukan akhlak siswa. Berikut ini wawancara penulis
dengan Guru Pendidikan Agama Islam:
“Bentuk kegiatan ekstrakurikuler disini khususnya keagamaan
ada TBTQ yaitu Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an, yasinan, latihan
hadrah, ada PHBI, dan ada latihan sholawat.” (wawancara:
Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Kemudian di perkuat dengan penuturan dari kepala sekolah,
beliau mengatakan:
“ya...di SMP Negeri 2 kuala Tungkal ini memiliki banyak
ekstrakurikuler. Setiap siswa berhak untuk memilih ikut
ekstrakurikuler yang mana. Namun disini kita tegaskan siswa
harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut
seperti yasinan, TBTQ, sholawat, ikut berpartisipasi dalam PHBI.
Kegiatan inikan juga bagus untuk siswa kedepannya, banyak
sekali manfaat untuk masa depan siswa tersebut, dan insyaallah
akan tertanamlah akhlak yang baik. Apabila mereka selalu belajar
mengenai agama pastilah timbul dari diri siswa itu pribadi dan
kebiasaan-kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya
positif gitu.” (Wawancara: Pauzan Najri S.Pd: 13 Maret 2020)
Dari pemaparan guru dan kepala sekolah diatas, dapat dijelaskan
bahwa bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMP
Negeri 2 Kuala Tungkal dalam pembentukan akhlak siswa sangat
banyak. Berikut ini penulis akan menguraikan bentuk-bentuk kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan tersebut:
1. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)
Kegiatan ini merupakan kegiatan atau program
pelatihan membaca Al-Qur‟an dengan menekankan pada
metode membaca yang benar, dan kefasihan bacaan serta
keindahan bacaan. Membaca Al-Qur‟an tersebut berdasarkan
39
dalam ilmu tajwid yang diperoleh pada saat mereka dalam
proses pembelajaran didalam kelas. TBTQ ini di khususkan
bagi siswa yang kurang lancar atau yang belum bisa membaca
Al-Qur‟an, dan buat yang sudah lancar juga diperbolehkan
mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung jabung Barat Provinsi Jambi pada kelas VIII A
sampai VIII G masing-masing di ambil sampelnya sebanyak
15% yaitu 5 orang setiap kelasnya sehingga seluruhnya
berjumlah 35 siswa, mereka sangat senang melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti TBTQ (Tuntas
Baca Tulis Al-Qur‟an) . Karena kegiatan ini sangat membantu
siswa menjadi lebih baik lagi.(Observasi Maret 2020)
Kegiatan ini langsung dibimbing oleh ibu Badriyah,
S.Pd selaku guru pendidikan agama islam dikelas VIII dan
pembimbing kegiatan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an) di
SMP Negeri 2 Kuala Tungkal. Tujuan kegiatan TBTQ (Tuntas
Baca Tulis Al-Qur‟an adalah:
a. Untuk mengajarkan siswa membaca Al-Qur‟an dengan
baik dan benar
b. Untuk beribadah kepada Allah Swt
c. Untuk mengetahui huruf-huruf hijaiyah
d. Untuk mengembangkan kemampuan baca dan tulis
ayat-ayat suci Al-Qur‟an
e. Agar siswa terbiasa dalam membaca ayat suci Al-
Qur‟an
f. Agar berada dijalan yang benar
Berikut ini langkah-langkah dalam kegiatan TBTQ
(Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an):
a. Memulai kegiatan dengan berdoa
40
b. Mengabsen peserta didik
c. Peserta didik satu persatu membaca Al-Qur‟an sesuai
dengan kemampuannya masing-masing dan disimak
oleh guru pembina kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
TBTQ
d. Guru pembina membenarkan bacaan yang salah serta
mengajarkan cara embaca Al-Qur‟an yang benar.
e. setelah belajar membaca Al-Quran siswa menulis
beberapa ayat suci Al-Qur‟an yang dibacanya tadi
sesuai pengarahan gurupembina
f. Pembina kegiatan ini mengajarkan cara menulis huruf
hijaiyah yang benar
g. materi terus berlanjut sampai siswa bisa membaca dan
menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar. (Observasi
Maret 2020)
kegiatan ini dilakukan secara terus menerus secara rutin
agar siswa terus bertambah baik kemampuan membaca dan
menulis. Sehingga timbul pada dirisiswa kebiasaan-kebiasaan
yang membentuk ribadi mereka lebih baik lagi kedepannya.
Dalam Kegiatan ini pembina sangat berperan aktif untuk terus
memotivasi para siswa agar minat dan bakatnya untuk belajar
TBTQ meningkat.
2. Pelaksanaan PHBI
Peringatan Perayaan Hari besar Islam (PHBI)
merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati
hari-hari besar Islam. Sebelum pelaksanaan tetap melakukan
latihan agar lancarnya kegiatan tersebut. Tujuannya untuk
mendalami setiap kejadian peristiwa penting untuk dijadikan
acuan dalam melaksanakan perjuangan dan pengorbanan para
pejuang terdahulu terutama suri tauladan para Nabi dan Rasul
41
dan melatih siswa untuk selalu berperan dalam upaya
menyemarakkan syi‟ar Islam.
3. Mengadakan yasinan.
Kegiatan yasinan ini rutin dilakukan setiap hari Jum‟at
ditengah lapangan bersama para guru dan seluruh siswa
sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kegiatan ini
dilakukan agar setiap siswa bisa lebih paham dengan
pentingnya ajaran Islam dan memantapkan dalam
pembentukan akhlak siswa tersebut. Tujuan kegiatan yasinan
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal adalah:
h. Mendekatkan diri kepada Allah Swt
i. Untuk beribadah kepada Allah Swt.
j. Agar siswa terbiasa melakukan hal-hal yang baik
4. Mengadakan latihan hadrah/rebana
Latihan hadrah disini berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan, dan keterampilan siswa yang mengikutinya.
Bukan hanya itu, nahkan dengan latihan ini akhlak siswa
sedikit terbentuk baik itu dalam kesabaran latihan, sopan
santun terhadap pelatih, dan tolong menolong sesama teman.
Kegiatan ini dnnilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada
hari rabu dan hari jum‟at. Latihan hadrah di sini bukan dilatih
oleh guru SMP Negeri 2 Kuala tungkal melainkan dilatih
khusus oleh orang yang memang pandai dibidangnya yang
bernama Fadhil.
Tujuan diadakannya kegiatan ini di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tugkal adalah:
a. Untuk mengembangan minat dan bakat peserta didik
b. Membuat grup hadrah
c. Untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad
Saw
d. Mendekatkan diri kepada Allah swt
42
Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung jabung Barat Provinsi Jambi pada kelas VIII A
sampai VIII G ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan ini. Siswa mengikuti kegiatan ini
sesuai dengan minat dan bakat siswa masing-masing tanpa ada
paksaan kepada siswa tersebut, dan siswa yang mengikuti
kegiatan ini sangat senang karena mereka merasa hobinya bisa
disalurkan dalam kegiatan ini. Langkah-langkah dalam
kegiatan ini adalah:
a. Memulai kegiaan dengan berdoa
b. Mengabsen siswa satu persatu
c. siswa dikelompokkan sesuai dengan jumlah
rebana/genjreng yang ada
d. Pembina kegiatan mulai mengajari menambuh rebana satu
persatu
e. lalu dimainkan bersama-sama dengan diiringi syair-syair
sholawat.(Wawancara 04 Maret 2020)
5. Latihan sholawat
Sholawat merupakan salah satu bentuk apresiasi seni
dan kebudayaan Islam. Biasanya kegiatan ini ditampilkan pada
saat selesai pembacaan yasin pada hari Jum‟atau perlombaan
didalam sekolah maupun diluar sekolah. Kegiatan ini langsung
dibimbing oleh Ibu Badriyah, S.Pd selaku guru pendidikan
agama islam dikelas VIII dan pembimbing kegiatan TBTQ
(Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an) di SMP Negeri 2 Kuala
Tungkal. Tujuan kegiatan ini adalah:
f. Untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad
Saw
g. Untuk beribadah kepada Allah Swt
h. Untuk mengenal seni bersholawat kepada siswa
43
i. Agar selalu berada dijalan yang benar
j. Untuk membuat grup sholawat
k. Agar terbiasa melakukan hal-hal yang baik
Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal pada kelas VIII A
sampai VIII G ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan ini. Siswa mengikuti kegiatan ini
sesuai dengan minat dan bakat siswa masing-masing tanpa ada
paksaan kepada siswa. Siswa yang mengikuti kegiatan ini
sangat senang karena mereka merasa hobinya dalam
bernyanyi dan bersholawat bisa disalurkan dalam kegiatan ini.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah
berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan perhatian dan
bimbingan dalam mendidik semua siswanya. Dengan adanya pembiasaan
seiring waktu siswa akan terbentuk akhlaknya dan lebih terdorong untuk
melakukan hal-hal positif dan melaksanakn ibadah sesuai ajaran Agama
Islam. Tujuan yang lebih spesisifik mengenai pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal yaitu:
1) Meningkatkan pemahaman terhadap agama sehingga mampu
mengembangkan dirinya sejalan dengan norma-norma agama dan
mampu mengamalkannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan budaya
2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam semesta
3) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa agar
dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh karya
4) Melatih diri agar disiplin, jujur, percaya diri, dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas
44
5) Menumbuh kembangkan akhlak Islami yang mengintregasikan
hubungan dengan Allah Swt, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan
diri sendiri
6) Mengambangkan sensitifitas siswa dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-agama sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial dan dakwah
7) Membeikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada siswa agar
memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil
8) Memberi peluang siswa agar memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik secara verbal dan non verbal
9) Melatih kemampuan siswa untuk bekerja dengan sebaik-baiknya,
secara mandiri maupun dlam kelompok
10) Menumbuh kembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah sehari-hari
11) Menjadikan siswa melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang
bersifat Islami.
Bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga harus
dikembangkan dengan mempertimbangkantingkat pemahaman dan
kemampuan siswa, serta tuntutan-tuntutan lokal di mana sekolah itu
berada, sehingga melalui kegiatan yang diikutinya, siswa mampu banyak
untuk memecahkan masalah –masalah yang berkembang di
lingkungannya, dengan tetap tidak melupakan masalah-masalah global
yang tentu saja harus pula diketahui oleh siswa.
2. Kendala Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Provinsi Jambi
Berdasarkan observasi lapangan yang peneliti lakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal terlihat bahwa nilai-nilai
religius dan kebiasaan-kebiasaan siswa masih harus dibina dan
dibimbing lagi melihat waktu, keadaan siswa, dan lainnya. Karena
kondisi inilah kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal
45
beserta guru membuat program kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
untuk membina dan menanamkan nilai religius kepada siswa.
Dalam menjalankan suatu progam seseorang maupun lembaga
pasti ada sesuatu yang menjadikan kendala penghambat progam itu.
Demikian pula dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Menurut hasil wawancara dengan guru pembina Ibu
Badriyah, S.Ag beliau mengemukakan hahwa:
“Menurut saya kendala dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di
SMP Negeri 2 Kuala Tungkal ini adalah waktu yang sangat
terbatas, kemudian kedisiplinan untuk hadir. Mengenai
kedisiplinan kehadiran, itu memang harus ada motivasi dari
dalam diri siswa, kalau hanya kita saja yang memotivasi mungkin
masih kurang. Untuk itu saya sebagai guru harus menimbulkan
rasa motivasi dari dalam diri siswa tersebut. Kalau masalah waktu
deadline itu pasti ada, kadang mereka lebih dari waktunya.
Mengingat seusia anak SMP ini fokusnya bukan ke Agama saja
melaikan ke pelajaran umum. Bahkan agama di nomor duakan
oleh mereka.” (Wawancara: Badriyah S.Ag: 02 Maret 2020)
Kemudian diperkuat dengan jawaban dari kepala sekolah, Beliau
menuturkan:
“Kalau soal kendala menurut saya kendalanya diwaktu sih, waktu
yang sangat singkat, kurangnya motivasi dari diri siswa,
pergaulan siswa juga bisa menjadi kendala dalam membentuk
akhlak mereka, dan terbatasnya waktu kita dalam mengawasi
mereka” (Wawancara: Pauzan Najri S.Pd: 13 Maret 2020)
Dari hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa kendala
dalam kegiatan yang membentuk akhlak siswa tersebut yaitu waktu yang
sangat terbatas dalam membentuk akhlak siswa, kurangnya disiplin
dalam kehadiran karena kurangnya motivasi dari dalam diri siswa
46
tersebut, serta pergaulan siswa bisa menjadi kendala dalam membentuk
pribadi yang lebih baik lagi mengingat seumuran mereka sangat labil dan
mudah terpengaruh sehingga bisa terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Berikut ini wawancara tambahan dari guru di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal:
“ya pergaulan memang menjadi pengaruh besar kepada siapa saja.
tidak hanya pengaruh baik bahkan pengaruh buruk juga. tetapi itu
bukan hanya di luar lingkungan sekolah bahkan di lingkungan
sekolah ini. seperti kabur pada saat kegiatan yang bersifat Islami
seperti PHBI, yasinan setiap pagi jum‟at.” (Wawancara: Badriyah
S. Ag: 02 Maret 2020)
Hubungan pertemanan menjadi salah satu media yang paling
cepat untuk mempengaruhi kondisi kepribadian dan juga nilai-nilai yang
diikuti oleh siswa. Terkadang seorang teman bisa membawa pengaruh
baik bahkan pengaruh buruk. Teman yang baik akan membawa hal yang
positif dalam kehidupan begitu pula sebaliknya. Namun pengaruh baik
itu yang jarang tertular yang sering tertular adalah pengaruh negatif.
Dengan hal yang seperti inilah lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah harus mampu melindungi siswa dari pengaruh buruk pergaulan.
Terbatasnya pengawasan pihak sekolah khususnya guru pembina
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tidak bisa mengawasi perilaku siswa
selama 24 jam karena para dewan guru tidak mengetahui kondisi tempat
tinggal siswa. untuk itu para guru dan orangtua harus bekerja sama
mengawasi dan memantau mengingat juga bahwa keluarga adalah tempat
pembentukan akhlak. guru dan orangtua memegang peran penting dalam
menanamkan nilai-nilai religius atau kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki
oleh siswa yang bersifat Islami. Hal ini sejalan dengan wawancara Ibu
Badriyah S.Pd:
“iya mbak, kami kita pihak sekolah khususnya saya pribadi tidak
bisa mengawasi setiap siswa kita pada saat jam pulang sekolah.
kitakan gak tau pergaulan mereka diluar sana seperti apa. Untuk
47
itu kita sangat-sangat berharap kerjasama dengan orang tua siswa,
harap maklum lah ya mbak pergaulan diluar kalo gak dikontrol
orangtua bisa sangat berbahaya untuk anak-anak usianya masil
labil masih mencari jati diri. Tujuannya kan juga bagus ni demi
membentuk akhlak dan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan bagi
setiap siswa kita.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Dengan begitu pada saat di lingkungan sekolah, guru sangat
berusaha memberikan siraman rohani dalam menimbulkan motivasi dari
diri siswa. Motivasi yang kuat dapat menjadi jalan bagi siswa itu sendiri
untuk tidak mudah terpengaruh dalam hal-hal yang negatif yang sifatnya
sangat merugikan diri siswa, baik itu dalam pergaulan maupun tayangan
di televisi dan sosial media. Dengan upaya guru memberi siswa motivasi,
siswa akan mempunyai kepribadian dan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
khususnya yang bersifat Islami.
Guru sangat berusaha meminimalisir kendala-kendala dalam
kegiatan tersebut dengan cara memberi motivasi, memberi hukuman
kepada siswa, serta bekerja sama dengan orang tua siswa. Membahas
tentang motivasi dari diri siswa. Guru pembina kegiatan harus mampu
menumbuhkan motivasi siswa, mengingat kegiatan ini sangat penting
dilakukan karena kegiatan ini dapat membuat siswa lebih baik
kedepannya. Berikut wawancara peneliti dengan guru, beliau
mengatakan:
“untuk masalah memotivasi siswa, saya sebagai guru pembina
dan guru yang ngajar Pendidikan Agama Islam tak henti-hentinya
mengingatkan siswa tentang akhlak yang baik serta pentingnya
belajar Agama. Lagian pendidikan sekarang sangat maju,
diantaranya untuk sekolah-sekolah yang terbaik mengambil dari
siswa SMP yang hafal juz 30, atau sekian juz. Pasti ada jalan
tersendiri bisa masuk ke sekolah terbaik tersebut apalagi siswa
yang pintar, berakhlak baik, serta hafal Al-Qur‟an.” (Wawancara:
Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
48
Dari pemaparan guru pembina di atas, masalah motivasi menjadi
faktor penting dalam menentukan baik buruknya siswa. Kesadaran siswa
memang menjadi masalah yang mendasar bagi kelangsungan
pembinaan akhlak pada seseorang. Ketika anak belum menyadari akan
apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk dirinya. Maka
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan
akhlak belum lah dapat maksimal dan pengawasan serta motivasi
kepada siswa pun harus selalu ditingkatkan.
Siswa yang kurang disiplin apalagi dengan waktu akan diberikan
sanksi oleh guru namun sifatnya yang dapat mendidik mereka menjadi
lebih baik lagi. Berikut ini petikan hasil dari wawancara penulis dengan
guru pembina:
“Saya selalu mengingatkan mereka bahwasanya sanksi itu tidak
ada. Namun, apabila sesuatu itu dilanggar maka mau tidak mau
saya sebagai guru akan memberi mereka sanksi. Sanksinya itu
ada 3, pertama hafalan ayat-ayat pendek, kedua doa selamat,
dan ketiga ayat kursi atau doa qunut. Mereka bebas memilih
antara 3 pilihan itu.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Melalui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal seperti TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an, Sholawat, PHBI,
Sholat berjama’ah, yasinan, dan PHBI (Pelaksanaan Hari-hari Besar Islam)
ini upaya yang dilakukan bisa dengan melakukan pembiasaan-
pembiasaan yang bersifat Islami, sikap teladan, dan dengan siraman
rohani. Hal ini didukung oleh petikan wawancara dengan pembina
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu:
“biasanya kita sebelum memulai kegiatan kita menanamkan atau
menasehati siswa untuk menjauhi hal-hal negatif. Selain itu kita
sebagai guru juga harus memberi contoh yang baik kepada
49
peserta didik kita dan setelah itu tahap pembiasaan-pembiasaan
pun dilakukan agar mereka memiliki nilai yang bersifat Agamis dan
Islami.” (Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Adapun tahap-tahap untuk meminimalisir kendala-kendala dalam
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa
adalah sebagai berikut:
1. Memberi siraman rohani
Hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh para guru
dan pembina kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah dengan
memberi siraman rohani kepada siswa, baik sebelum memulai
kegiatan maupun sesudag melakukan kegiatan. Siraman rohani
yang dlakukan bermacam-macam jenisnya mulai dari memberikan
cerita-cerita motivasi, atau peristiwa-peristiwa nabi yang akan
merangsang kepekaan hati siswa, dan sedikit memberikan
stimulasi agar merubah ebiasaan buruknya seperti pacaran,
berbohong, bolos sekolah dan sebagainya.
Dengan begitu maka akan timbul dari dalam diri siswa
sendiri yang menjadikan perubahan sikap yang baik itu menjadi
benar-benar menumbuhkan kesadaran dan tumbuh melekat di ati
para siswa, dengan hal ini nilai religius un akan masuk ke dalam
diri siswa.
2. Keteladanan
Demi membentuk akhlak siswa dengan menanamkan nilai-
nilai religius kepada siswa di SMP negeri 2 Kuala Tungkal, seluruh
pihak sekolah selalu berusaha semaksimal mungkin agar semua
guru memberikan suri tauladan yang baik, seperti bertindak sesuai
dengan yang diucapkan dan berpenampilan sopan santun, dan
kerapian dalam berbusana. Guru menjadi faktor utama agar
50
terbentuknya akhlak siswa menjadi lebih baik agi kedepannya
yang bersifat Islami tentunya.
3. membangun pembiasaan
Selain menjadi contoh atau suri tauladan bagi siswa, guru
juga harus mendukung semua kegiatan ini. Selalu memberikan
kebiasaan-kebiasaan yang baik yang bersifat Islami seperti guru
ikut serta dalam kegiatan yasinan, TBTQ, PHBI, sholat berjama’ah.
Hal ini sangat berpengaruh karena siswa tidak akan merasakan
hanya disuruh saja melaikan bisa melihat sendiri bahwa guru-guru
mereka bisa menjadi contoh dalam melakukan kebaikan dan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus.
3. Pencapaian Perkembangan Kegiatan Ekstrakurikuler
Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Provinsi Jambi
Pendidikan agama harus diarahkan pada pembentukan
kepribadian dan pengembangan diri sebagai makhluk individu, sosial,
makhluk susila dan hamba Tuhan yang berserah diri. Yang pada Intinya
pendidikan agama ditujukan untuk membentuk akhlak siswa yang
menjadikannya siswa yang berakhlak Islami. Kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sangat
berperan penting dalam pembentukan akhlak siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat meningkatkan
pemahaman agama. Apa yang diberikan pada kegiatan ekstakurikuler
keagamaan merupakan program pengayaan yang dilakukan oleh guru
kepada siswanya untuk melengkapi kekurangan pada Pendidikan Agama
Islam yang diajarkan di kelas. Jika dikelas lebih banyak memberikan
kerangka teoritik tentang materi-materi keislaman, maka pada kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan ini lebih bersifat prsktis-aolikatif, sehingga
terdapat kesinambungan seluruh program sekolah.
51
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
membentuk akhlak siswa di Sekolah menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal berfungsi untuk meningkatkan kualitas keberagamaan (iman dan
taqwa, etika sosial, dan pengembangan sikap pribadi), siswa makin rajin
beribadah, rajin menjalankan sholat wajib, rajin mengikuti yasinan, rajin
membaca ayat suci Al-Qur‟an, dan peningkatan dan pendalaman
keagamaan baik penetahuan agama maupun pengalaman ajaran agama.
Sebuah kegiatan pastilah mempunyai tujuan yang diharuskan
mampu membuat siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan
melalui sebuah kegiatan tersebut, seperti halnya pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa. Tujuannya
tidak lain adalah agar siswa bisa lebih meningkatkan sikap, tinngkah laku
dan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik lagi khususnya yang bersifat
Islami mengingat bahwa keadaan yang sekarang ini sangat
memprihatinkan terutama pada kebiasaan-kebiasaan yang anak muda
lakukan lebih condong kepada hal yang bersifat duniawi.
Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan Ibu Badriyah
S.Pd, bahwasanya:
“ya...kami membuat kegiatan ini memang untuk membentuk
akhlak para siswa. Dimana kami sebagai guru berperan dalam
melindungi, dan membimbing para siswa agar mereka
mempunyai akhlak yang baik, terus menjadi orang yang
berkualitas. Dengan tujuan yang seperti itu bisa menjadi tolak
ukur keberhasilan mereka dalam segi apapun.”(Wawancara:
Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Pencapaian kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini adalah
keristiqomahan atau antusias para siswa yang bertambah dalam
mengikuti kegiatan. Karena dengan bertambahnya antusias para siswa
maka akan bertambah keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik
lagi untuk ke depannya khususnya menjadi pribadi yang bersifat Islami.
Hal ini di ungkapkan oleh Ibu Badriyah S.Pd:
52
“Alhamdulillah semua para siswa kita sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan eksrakurikuler keagamaan ini.” (Wawancara:
Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
Perkembangan siswa dalam mengikuti kegiatan tak luput dari
kerjasama guru dan orangtua. Berikut ini hasil wawancara penulis
dengan guru:
“agar tercapainya tujuan kita, ya sekolah harus aktif dalam
menghubungi orang tua dengan cara memanggil orangtua mereka
ke sekolah apabila ada sesuatu yang mengganjal dalam proses
kegiatan khususnya kegiatan keagamaan.”(Wawancara: Badriyah
S. Ag: 02 Maret 2020)
Dari hasil wawancara diatas, dapat dipahami bahwa suatu
kegiatan di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal harus ada kerjasama dengan
orangtua agar tercapainya tujuan dalam kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan yakni dalam membentuk akhlak siswa. Dari sinilah
diharapkan orangtua dapat memberi dukungan semaksimal mungkin
kepada anaknya untuk mengikuti pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala tungkal
Perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah
Pertama Negeri2 Kuala Tungkal adalah sebagai berikut:
1. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)
Dalam pelaksanaan kegiatan TBTQ ini, penulis
melihat banyak perkembangan di diri siswa tersebut, baik itu
dalam membaca bahkan menulis huruf hijaiyah lebih baik
lagi. Bukan hanya itu saja, kegiatan ini membuat siswa lebih
berakhlak baik seperti lebih percaya diri, bertanggung jawab,
rendah hati, sabar, rajin, sopan dan santun serta membaca Al-
Qu‟an menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari siswa, dan
lain sebagainya.
53
2. PHBI (Peringatan Hari Besar islam)
Berikut ini hasil wawancara penulis dengan guru
pembina ekstrakurikuler keagamaan:
“Dengan kegiatan PHBI ini, banyak sekali
perkembangan pada siswa, yang pasti sih mereka
lebih disiplin dengan waktu, dan akhlaknya semakin
hari semakin baik.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02
maret 2020)
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam membentuk akhlak siswa, dalam hasil
wawancara penulis dengan guru pembina ekstrakurikuler
banyak terdapat perkembangan pada diri siswa dari sebelum
mengikuti kegiatan sampai selesai mengikuti kegiatan yaitu
menjadikan siswa berakhlak baik seperti membuat siswa
lebih bertanggung jawab, disiplin dengan waktu, sopan dan
santun kepada teman sebaya dan orang yang lebih tua dari
mereka, jujur, rajin, dan sebagainya.
3. Yasinan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam membentuk akhlak siswa seperti yasinan setiap hari
jum‟at, dalam hasil wawancara penulis dengan guru pembina
ekstrakurikuler banyak terdapat perkembangan pada diri
siswa dari sebelum mengikuti kegiatan sampai selesai
mengikuti kegiatan yaitu menjadikan siswa berakhlak baik
seperti membuat siswa lebih bertanggung jawab, disiplin
dengan waktu, sopan dan santun kepada teman sebaya dan
orang yang lebih tua dari mereka, jujur, rajin, dan sebagainya.
kutipan hasil wawancara penulis dengan guru
pembina kegiatan:
“Allamdulillah banget mbak dengan kegiatan ini
banyak sekali perkembangan-perkembangan di diri
54
siswa kami, ya yang pasti sih mereka lebih baik lagi
dari sebelum-sebelumnya karena kegiatan ini juga
didukung oleh orangtua siswa.” (Wawancara:
Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)
4. Hadrah/rebana
Dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti
hadrah/rebana, penulis melihat perkembangan siswa dalam
kegiatan ini yaitu mereka dipercaya untuk tampil di acara
PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari
jum‟at, serta mengikuti perlombaan yang ada diluar sekolah.
Penulis melihat nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang
tertanam dalam diri siswa adalah berani karena sudah berani
tampil dihadapan banyak orang.
Menjadikan siswa lebih berakhlakul karimah seperti
amanah karena sudah dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
Tawadhuk tetap rendah hati dan tidak sombong, siswa
memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kehormatan
dirinya sendiri, menjaga nama baik group hadrah/rebana
Sekolah Menengah Pertama negeri 2 Kuala Tungkal, dan lain
sebagainya.
5. Sholawat
Dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti
sholawat, penulis melihat perkembangan siswa dalam
kegiatan ini yaitu mereka dipercaya untuk tampil di acara
PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari
jum‟at, serta mengikuti perlombaan yang ada diluar
sekolah. Penulis melihat nilai-nilai Pendidikan Agama
Islam yang tertanam dalam diri siswa.
Kegiatan ini menjadikan siswa lebih berakhlakul
karimah seperti amanah karena sudah dapat dipercaya dan
bertanggung jawab. Tawadhuk tetap rendah hati dan tidak
55
sombong, siswa memiliki rasa tanggung jawab untuk
menjaga kehormatan dirinya sendiri, menjaga nama baik
group hadrah/rebana Sekolah Menengah Pertama negeri 2
Kuala Tungkal, dan lain sebagainya.
Tidak hanya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti TBTQ
(Tuntas baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam),
melaksanakan yasinan, latihan hadrah/rebana, latihan sholawat seperti
yang telah penulis jelaskan diatas. Sholat berjama‟ah menjadikan siswa
lebih baik lagi, dengan kegiatan sholat berjama‟ah siswa menjadi terbiasa
melakukannya dan menjadikan siswa berakhlakul karimah.
Agar berjalannya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal sesuai dengan tujuan. Pembina kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan menyiapkan sarana dan prasarana, memberikan pengarahan
dan pengertian tentang fungsi dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan yang diadakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal agar siswa memiliki kesadaran pentingnya mengikuti kegiatan
tersebut.
Apabila siswa sudah sadar dan tahu pentingnya pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal maka minat akan
tumbuh dari siswa, setelah itu pembina kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan menawarkan beberapa kegiatan kepada siswa yang harus
mereka ikutin. Setelah siswa mempunyai minat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan sesuai dengan bakat yang dimiliki dari
masing-masing siswa maka dari itu akan berkembang minat dan bakat
siswa serta kegiatan akan berjalan dengan lancar.
Berikut kutipan hasil wawancara penulis dengan guru pembina
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
“Menurut saya ya mbak, kalau seseorang sudah suka dan cinta
dengan sesuatu makan akan terus penasaran dan akan terus ingin
56
mengetahui sesuatu tentang itu, maka sebelum ditawarkan
kegiatan ekstrakurikuler siswa diberi pengarahan dan ditawarkan
kegiatan sesuai minat dan bakat siswa masing-masing dengan
tujuan siswa akan lebih semangat, lebih tertarik dan istiqomah
dalam melakukan kegiatan tersebut.”(Wawancara: Badriyah
S.Ag: 02 maret 2020)
Perkembangan akhlak pada diri siswa adalah sebuah sistem yang
lengkap yang terdiri karakteristik akal atau tingkah laku yang embuat
seseorang menjadi istimewa. Akhlak yang berarti perilaku, budi pekerti
dan karakter yang sudah tertanam dalam jiwa manusia. Dalam kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI
(Peringatan Hari Besar Islam), yasinan, hadrah/rebana, sholawat
ditanamkan nilai akhlak kepada siswa seperti amanah, istiqomah, iffah
(menjaga diri), berani, sabar, dan tawadhu.
1. Amanah
Siswa memiliki sifat amanah dalam dirinya tentang menunaikan
kewajibannya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
di Sekolah Menengah Negeri 2 Kuala Tungkal dan menunaikan
tugas-tugasnya serta amanah menyimpan rahasia orang lain, menjaga
kehormatan orang lain, menjaga diri sendiri, dan lain sebagainya.
Siswa lebih paham dengan tugasnya masing-masing dalam
memainkan alat-alat hadrah/rebana, membaca ayat-ayat suci Al-
Qur‟an serta dapat dipercaya untuk menampilkan yang terbaik ketika
diberi tanggung jawab untuk tampil di hadapan orang banyak.
2. Istiqomah
Menjadikan siswa di Sekolah menengah Pertama Negeri 2 Kuala
Tungkal lebih istiqomah. Istiqomah diartikan sebagai sikap teguh
pendirian dan selalu konsekuen. siswa yang memiliki rasa
keistiqomahan ini dapat dilihat dalam kesungguhan mereka belajar
dan berlatih secara terus menerus, karena pembelajaran dalam
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa
57
tidak bisa hanya sekali atau dua kali pertemuan saja. Sehingga siswa
memiliki progres yang baik dan berhasil mendapatkan ilmu dari
setiap kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.
3. Iffah (menjaga diri)
Kemudian menjadikan siswa lebih iffah (menjaga diri) seperti
memelihara kehormatan diri dari segala hal yang merendahkan,
merusak dan menjatuhkan.
4. Berani
Siwa lebih berani tampil dihadapan orang banyak seperti tampil
hadrah/rebana, sholawat saat acara PHBI (Peringatan Hari Besar
Islam).
5. Sabar
Membuat siswa lebih sabar, sabar berarti menahan diri dari segala
sesuatu yang tidak disukai karena megharap ridho Allah Swt, siswa
menjadi lebih bersabar saat harus mengulang-ulang bacaan ayat suci
Al-Qur‟an.
6. Tawadhu
Tawadhu berarti rendah hati, lawan dari sifat sombong. siswa yang
sudah berhasil mengikuti pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan juga diajarkan untuk tetap tawadhu dan mau
mengajarkan ilmunya dengan siswa yang lainnya.
dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk
akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal bisa
terwujud apabila antara kepala sekolah, guru pembina ekstrakurikuler
keagamaan dan siswa bersama-sama melaksanakan kegiatan dengan
penuh semangat, terus-menerus belajar berjalan bersama hingga
mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dan
tertanamnya nilai-nilai religius dalam diri siswa setelah siswa mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, seperti berakhlakul karimah
(amanah, istiqomah,iffah, berani,sabar,tawadhu) dan menjadikan mereka
58
melakukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari dan
kedepannya.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka
sebagai bab akhir dapat diambil beberapa pemahaman dan kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sudah
baik, yaitu ada kegiatan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI
(Pelaksanaan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari jum‟at, latihan
hadrah/rebana dua kali dalam seminggu yaitu hari rabu dan hari jum‟at,
dan Sholawat.
2. Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sedang,
yaitu waktu yang terbatas, kurangnya disiplin kehadiran yang berasal dari
dalam diri siswa, pergaulan siswa.
3. Pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sudah
banyak, yaitu dilihat dari keantusiasan siswa yang dinilai dari absensi
nilai ibadah, dan kebiasaan. Siswa yang telah mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan akan tertanam nilai-nilai religius dalam diri
siswa setelah siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan,
seperti berakhlakul karimah (amanah, istiqomah,iffah,
berani,sabar,tawadhu) dan menjadikan mereka melakukan kebiasaan-
kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari dan kedepannya.
B. Saran
Ada beberapa saran dan masukan penulis kepada semua pihak dalam
menulis skripsi ini di antaranya adalah sebagai berikut:
60
1. Semua guru harus terus berusaha membentuk, mendidik dan membina
akhlak siswa agar menjadi lebih baik kedepannya sesuai ajaran Agama
Islam.
2. Kepada semua guru dan yang ada dalam lingkungan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat jangan
putus asa dan pantang menyerah terus bersabar dengan kasih sayang dalam
mendidik, membimbing, menasehati siswa dan lebih meluangkan
waktunya untuk mendengarkan keluhan-keluhan siswa. Dengan seperti itu
mudah-mudahan akan terciptalah siswa yang cerdas dan berakhlakul
karimah.
3. Mengingat pentingnya guru dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah menengah Pertama
Negeri 2 Kuala Tungkal hendaknya selalu bekerjasama dengan orantua
siswa dan bekerjasama dengan instansi terkait untuk menambah
pengetahuan, dan memberikan kesempatan kepada siwa yang ada untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan dalam kegiatan agar persoalan-persoalan
siwa dapat diatasi dengan baik.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja
dan puji syukur kepada Allah SWT, maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya
dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan sumbangan dan saran-
saran demi kesempurnaan karya tulis ini sehingga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi kita semua.
Jambi, 2020
Rifka Ramadhani
TP.161572
61
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. (2014). Al-quran dan Terjemahnya.Semarang: Raja Publishing.
A. Mustofa. (2017). Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
B.Suryosubroto,(2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka
Cipta.
Departemen Agama RI, (2006), Al-Qur`an Tajwid Dan Terjemahannya. Bandung:
PT Syaamil Cipta Media.
Departemen Agama RI, (2002). Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: CV.
Karya Insan Indonesia.
Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi.
Bandung: Alfabeta
Hambali, Muh, Eva Yulianti. (2018). Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap
Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik Di Kota Majapahit. Jurnal
Pedagogik. 05(02)
Hamid, Abdul. (2016). Metode Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 17 Kota Palu.
Jurnal Pendidikan Agama Islam. 14(02)
Hasan Alwi, dkk. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. jakarta: Balai Pustaka
Khalid Hilmi.( 2004).Akhlak Mukmin Sejati. Bandung: Media Qolbu.
Miswar, dkk, (2016), Akhlak Tasawuf Membangun Karakter Islam. Medan:
Perdana Pubshing
Muhjidin Mawardi, dkk, (2011) Akhlak Lingkungan Panduan BerperilakuRamah
Lingkungan Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdaya Masyarakat
Kementrian Lingkungan dan meperdayaan masyarakat kementrian
Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Mukhtar. (2010). Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah. Jakarta: Gaung
Persada pers
Nata, abuddin, (2010), Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
Ramayuli, (2014) Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia
62
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:
Alfabeta
Suwito,(2004), Filsafat Pendidikan Akhlak. Yogyakarta: Belukar.
Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1989).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wiyani, Novan Ardy. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality
Management. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Zakiah Daradjat, (2011). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Zuhairini,dkk. (2009). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
ii
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Judul skripsi : Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Keagamaan Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi
A. Wawancara
Wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif karena dapat
mengungkapkan informasi lintas waktu, yaitu berkaitan dengan masa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang. Data yang dhasilkan bersifat
terbuka, menyeluruh , dan tidak terbatas, sehingga mampu membentuk
informasi yang utuh dan menyeluruh dalam mengungkapkan penelitian
kualitatis (Ulfatin, 2014). Dalam penelitian penulis mewawancarai Kepala
Sekolah, dan Guru SMP Negeri 2 Kuala Tungkal.
1. Kepala Sekolah
a. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMPN 2 Kuala
Tungkal?
b. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan
akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal?
c. Kapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?
d. Apa kendala guru dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan?
e. Bagaimana kerjasama guru di sekolah dan orang tua?
f. Bagaimana pengalaman guru dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa?
2. Guru
a. Bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah?
b. Bagaimana pengalaman bapak/ibu dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di
sekolah?
iii
c. Bagaimana efektivitas kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam
membentuk akhlak siswa di sekolah?
d. Apa saja kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di
sekolah?
e. Apakah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini direspon baik oleh
semua siswa?
f. Apabila masih ada siswa yang tidak meresponnya dengan baik, apa
yang dilakukan pihak guru?
g. Bagaimana cara memotivasi siswa agar mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler kegamaan?
h. Bagaimana pencapaian perkembangan akhlak siswa dalam
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini dari sebelum
sampai sesudah mengikutinya?
i. Apa saja upaya guru dalam membentuk akhlak siswa khususnya
dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut?
j. Bagaimana perhatian orang tua pada kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa?
k. Sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang tidak mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?
l. Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut?
B. Observasi
Instrumen observasi digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai
pelengkap dari wawancaea yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian
kualitatif digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek
penelitian, sehingga peneliti mampu mencatat dan menghimpun data yabg
diperlukan untuk mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam
penelitian ini peneliti harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan
dan peran-peran yang dilakukan peneliti (Ulfatin, 2014). Berikut ini observasi
yang mau dilakukan oleh peneliti:
1. Pengalaman guru
iv
2. Kondisi sekolah
3. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
4. Mengamati akhlak siswa
5. Mengamati tingkah laku siswa
6. Kerjasama antara sekolah dan orangtua
7. Mengamati bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
8. Mengamati sarana dan prasarana
C. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai
penyempurnaan dari data wawancara dan observasi yang telah dilakukan.
Dokumentasi dalam penelitian kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau
karya monumental dari obyek yang diteliti (Ulfatin, 2014). Berikut ini
dokumentasi yang akan dilakukan peneliti:
1. Sejarah/historis berdirinya sekolah
2. Keadaan geografis sekolah
3. Struktur organisasi sekolah
4. Keadaan siswa
5. Keadaan guru
6. Keadaan sarana dan prasarana
v
DOKUMENTASI
Gambar 1.1 Wawancara bersama Bapak Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan
Agama Islam
Gambar 2.1 wawancara guru PAI Gambar 3.1 wawancara bapak TU
Gambar 4.1 yasinan rutin Gambar 4.2 ceramah salah satu siswa
dalam acara yasinan
vi
Gambar 4.3 Ceramah ustadz Gambar 4.4 siswa bersholawat
dengan diiringi hadroh/ rebana
Gambar 4.5 Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an (TBTQ)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Rifka Ramadhani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tgl Lahir : Pangean, 13 Januari 1998
Alamat : Jl. Bahagia Lrg. Sederhana
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kec. Tungkal Ilir
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 082368890698
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Formal
1. TK Handayani Kuala Enok (Riau) : 2004
2. SDN 2/V Kuala Tungkal : 2010
3. SMPN 2 Kuala Tungkal : 2013
4. SMAN 1 Kuala Tungkal : 2016
5. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : 2020
Pengalaman Organisasi
1. Gerakan Pramuka 2014
2. PMII UIN STS JAMBI Tahun 2017
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) 2017-2019
Motto Hidup : “ Usaha, Doa dan Tawakal”
Jambi, 2020
Penulis
RIFKA RAMADHANI
TP. 161572
viii
Top Related