Om Swastiastu,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas berkat karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan buku “
PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BULELENG 2017 “
Buku ini memberikan gambaran secara umum kondisi Ketahanan Pangan Daerah
Kabupaten Buleleng. Dengan ketersediaan data maupun informasi diharapkan
dapat dijadikan dasar dalam memetakan potensi, permasalahan serta penyusunan
rencana program/kegiatan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan
masyarakat yang berkelanjutan berbasis sumber daya pangan lokal.
Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan referensi
bagi semua pihak. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Buleleng
drh. Nyoman Surya Temaja , MP
Pembina Utama Muda, IV/C
NIP. 19591207 199003 1 001
KATA PENGANTAR
Halaman iII Halaman ii
DAFTAR ISI
I Halaman 1
GAMBARAN UMUM
I Halaman 27
ASPEK DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN
I Halaman 39
ASPEK KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN
I Halaman 51
I Halaman 10
PROGRAM / KEGIATAN
I Halaman 13
CAPAIAN KINERJA
II
Halaman 57
Halaman 58
KONDISI KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN
PENGHARGAAN
I Halaman 20
KONDISI KETAHANAN PANGAN I Halaman 61
PENUTUP
ASPEK KEAMANAN PANGAN
IASPEK KETERSEDIAAN PANGAN
Halaman 22
1
Kelembagaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng terbentuk sesuai dengan :
1. Peraturan Daerah ( Perda ) Kabupaten Buleleng
Nomor : 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Buleleng
2. Peraturan Bupati Buleleng Nomor : 75 Tahun
2016 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Buleleng
2
“ membantu Bupatimelaksanakan Urusan
Pemerintahan di BidangKetahanan Pangan “
Perumusan kebijakan di bidang Ketahanan Pangan ;
Pelaksanaan kebijakan bidang Ketahanan Pangan ;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Ketahanan
Pangan ;
Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan ;
Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati .
ISU STRATEGIS /
MASALAH
KONDISI YANG INGIN DIWUJUDKAN (KINERJA)/TUJUAN/SASARAN STRATEGIS:
“ Terwujudnya Ketahanan PanganMasyarakat Yang Mantap Berbasis
Pangan Lokal “1. Belum meratanya
pasokan pangan untuk
memenuhi kebutuhan
seluruh penduduk, dari
segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan
keamanannya
2. Rendahnya
penganekaragaman
konsumsi pangan
masyarakat
3. Terdapatnya cemaran
kimia / biologis pada
makanan yang dapat
mengganggu kesehatan
tubuh manusia
KETAHANAN PANGAN :Kondisi terpenuhinya pangan bagi masyarakat sampai dengan rumah tangga , yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Penjabaran Tujuan sbb :
MANTAP :Kuat, Tidak goyah, tidak ada gangguan, keadaan yang stabilPANGAN LOKAL :Makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal 3
VISI : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
BULELENG YANG
MANDIRI,SEJAHTERA DAN
BERDAYA SAING BERLANDASKAN
TRI HITA KARANA”
Misi 1: Memantapkan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif
Tujuan : Pertumbuhan ekonomi yang inklusif
Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi
Sasaran :1. Terjaganya ketersediaan pangan
yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan
terjangkau yang berbasis
sumberdaya lokal secara
berkelanjutan
2. Meningkatnya penganekaragaman
konsumsi pangan masyarakat
RPJMD KAB. BULELENG
2017-2022
RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN2017-2022
TUJUAN :“ Terwujudnya Ketahanan Pangan
Masyarakat Yang Mantap Berbasis
Pangan Lokal “
4
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAG. PERENCANAAN
SUB BAG KEUANGAN
SUB BAG. UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG KETERSEDIAAN
DAN KERAWANAN PANGAN
BIDANG DISTRIBUSI DAN
CADANGAN PANGAN
BIDANG KONSUMSI DAN
PENGANEKARAGAMAN PANGAN
BIDANG KEAMANAN
PANGAN
SEKSI KETERSEDIAAN
PANGAN
SEKSI SUMBER DAYA PANGAN
SEKSI DISTRIBUSI PANGAN
SEKSI HARGA PANGAN
SEKSI KONSUMSI PANGAN
SEKSI PROMOSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI
PANGAN
SEKSI KELEMBAGAAN
KEAMANAN PANGAN
SEKSI PENGAWASAN
KEAMANAN PANGAN
UPT
KELOMPOK JAFUNG
DINAS KETAHANAN PANGAN
SEKSI KERAWANAN
PANGAN
SEKSI CADANGAN
PANGAN
SEKSI PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL
SEKSI KERJASAMA DAN INFORMASI
KEAMANAN PANGAN 5
Kabupaten Buleleng berada di belahan utara Pulau Bali , dengan batas – batas disebelah barat Kabupaten
Jembarana , disebelah selatan Kabupaten Tabanan , Badung dan Bangli serta di bagian timur berbatasan
dengan Kabupaten Karangasem, Sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa dan Bali.
Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah 1.365,88 Km2 atau 24,25% dari luas Provinsi Bali dengan panjang pantai + 157 Km. Secara Administrasi Kabupaten Buleleng terdiri dari 9 Kecamatan, 129 Desa , 19
Kelurahan dan 169 Desa Adat.6
SUMBER DAYA MANUSIA
7
Pegawai pada Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng meliputi Pejabat
Struktural , Tenaga Fungsional
Umum dan Tenaga Kontrak.
Jumlah aparatur Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi adalah sebanyak 93
orang
PEJABAT
STRUKTURAL :
21 orang
23%
TENAGA
FUNGSIONAL
UMUM :
18 orang
19%
TENAGA
KONTRAK :
54 ORANG
58%
8
NoPangkat/Golon
gan Ruang
Pendidikan
Jumlah KetS.2 S.1 D.3 SMA/
SMK
SLTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Golongan I - - - - 1 1 Orang
2. Golongan II - 1 3 5 - 9 Orang
3. Golongan III- 19 - 5 -
24 Orang
4. Golongan IV 3 2 - - - 5 Orang
JUMLAH :3 22 3 10 1
39 Orang
Kapasitas dan kapabilitas karyawan
berkaitan erat dengan tingkat
pendidikannya. Tingkat pendidikan
karyawan/karyawati Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Buleleng yang
berstatus ASN yang paling banyak
adalah pendidikan S.1 sebanyak 22
orang (56,41%) dari jumlah keseluruhan
pegawai. Tingkat pendidikan bagian
terbesar dari karyawan Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten
Buleleng ini merupakan modal dasar
yang penting dalam upaya
peningkatan kinerja Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Buleleng secara
umum.
SARANA DAN PRASARANA
9
No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah
( unit )
Nilai Perolehan
( Rp)
(1) (2) (3) (4)
1 Kendaraan Dinas Roda 4 3 413.213.000
2 Kendaraan Dinas Roda 2 13 209.177.600
3 Alat-alat Besar 1 3.993.000
4 Alat-Alat Kantor dan Rumah
Tangga
532 1.023.815.171,55
5 Alat-alat studio dan komunikasi 10 34.752.857,14
6 Gedung dan Bangunan 7 244.530.000
7 Jalan Irigasi dan Jaringan 7 368.752.830
Total 573 2.298.234.458,69
Aset Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten
Buleleng yang
digunakan dalam upaya
menunjang kegiatan
operasional, tugas dan
fungsi keadaan sampai
dengan bulan Desember
2017 sesuai dengan
buku inventaris barang
milik daerah tercatat
sebesar Rp.
2.298.234.458,69
6 PROGRAM
• 38 KEGIATAN
PROGRAM / KEGIATAN TAHUN 2017 SERTA ALOKASI ANGGARAN
PAGU ANGGARAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
Rp. 3.054.661.000
Rp. 3.619.775.930
10
REALISASI ANGGARAN
URAIAN ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN
PERSENTASE (%)
BELANJA DAERAH 6.674.436.930,00 6.362.553.107,00 311.883.823,00 95,32%
BELANJA TIDAK LANGSUNG
3.054.661.000,00 3.012.952.887,00 41.708.113,00 98,63%
- Belanja Pegawai 3.054.661.000,00 3.012.952.887,00 41.708.113,00 98,63%
BELANJALANGSUNG
3.619.775.930,00 3.349.600.220,00 270.175.710,00 92,53%
- Belanja Pegawai 433.040.000,00 385.700.000,00 47.340.000,00 89,06%
- Belanja Barang dan jasa
2.588.772.930,00 2.372.335.620,00 216.437.310,00 91,63%
- Belanja Modal 597.963.000,00 591.564.600,00 6.398.400,00 98,92
11
Realisasi Anggaran Program Kegiatan
NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN
1 PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
1.118.719.400 1.053.376.120
(94,16%)
65.343.280
2. PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASANA
APARATUR
530.048.600 506.923.132
(95,64%)
23.125.468
3. PROGRAM PENINGKATAN
DISPILIN APARATUR
45.270.500 45.270.500
(100%)
0
4. PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN
KINERJA DAN KEUANGAN
108.187.600 106.404.600
(98,35%)
1.783.000
5. PROGRAM PERENCANAAN
ANGGARAN SKPD
113.649.600 109.417.000
(96,28%)
4.232.600
6. PROGRAM PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN / PERKEBUNAN
1.703.900.230 1.528.208.868
(89,69%)
175.691.362
12
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Target Persentase (%)
1 Terjaganya ketersediaan pangan untuk masyarakat/ rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
114 kg/kapita/ tahun
131 kg/kapita/ tahun
115%
Cadangan pangan masyarakat
18 ton/tahun 18 ton/tahun 100%
Cadangan pangan pemerintah
2.000 ton/tahun 2.000 ton/tahun 100%
2 Terjaganya stabilitas harga dan pasokan pangan strategis
Persentase capaian ketersediaan Informasi harga dan pasokan pangan
80% 91,74% 113%
3 Meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam ,bergizi dan seimbang dan aman
Persentase peningkatan skor PPH konsumsi
90% 88% 98%
4 Meningkatnya Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
Persentase pangan segar yang aman
60% 75% 125%
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
13
14
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Target Persentase (%)
1 Terjaganya ketersediaan pangan untuk masyarakat/ rumah tangga
Ketersediaan pangan beras
114 kg/kapita/ tahun
131 kg/kapita/ tahun
115%
Cadangan pangan masyarakat
18 ton/tahun 18 ton/tahun 100%
Cadangan pangan pemerintah
2.000 ton/tahun 2.000 ton/tahun 100%
Ketersediaan Pangan adalah tersedianya pangan dari hasil
produksi dalam negeri dan/atau sumber lain.
Ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi
kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya
Ketersediaan pangan beras Kabupaten Buleleng
dari target 114 kg/kapita/tahun tercapai 131
kg/kapita/tahun artinya ketersediaan beras di
Kabupaten Buleleng surplus. Nilai 131
kg/kapita/tahun di peroleh dari data Neraca Bahan
Makanan yaitu jumlah penyediaan dalam negeri
(produksi+perubahan stok+impor+ekspor) sebesar
87.488 ton di kurangi pemakain dalam negeri
(pakan+bibit+bahan olahan+tercecer) sebesar
2.365 ton sehingga mendapatkan ketersediaan
beras sebesar 85.123 ton/tahun. Untuk
mendapatkan kg/kapita/tahun dibagi dengan
jumlah penduduk 646.200 jiwa ( 85.123 : 646.200 =
0.131 ton, kemudian dikonversi menjadi kg = 131
kg/kapita/tahun )
15
Cadangan pangan merupakan salah
satu komponen penting dalam
ketersediaan pangan, karena cadangan
pangan merupakan sumber pasokan
untuk mengisi kesenjangan antara
produksi dan kebutuhan dalam negeri
atau daerah dari waktu ke waktu.
Cadangan pangan terdiri dari
cadangan pangan pemerintah dan
cadangan pangan masyarakat
Cadangan Pangan Masyarakat di
Kabupaten Buleleng dari target 18 ton
tercapai 18 ton atau 100% . Nilai ini
diperoleh dari hasil perkalian Lumbung
Pangan Masyarakat yang ada mampu
menyediakan cadangan pangan
sebesar 2 ton/tahun dengan jumlah
LPM yang masih aktif sebanyak 9 LPM
( 2 ton/tahun x 9 LPM = 18 ton/tahun ).
Sedangkan Cadangan pangan
pemerintah dalam hal ini Kantor Bulog
dari target 2.000 ton/tahun tercapai
2.000 ton/tahun. Cadangan pangan
pemerintah ini mendistribusikan beras
Rastra kepada penduduk yang berhak
mendapatkannya selain untuk
mengantisipasi keperluan darurat.
16
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Target Persentase (%)
2 Terjaganya stabilitas harga dan pasokan pangan strategis
Persentase capaian ketersediaan Informasi harga dan pasokan pangan
80% 91,74% 113%
Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar
seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu
dengan harga yang terjangkau. Distribusi, informasi harga, pasokan dan akses pangan sangat berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan
masyarakat yang berkelanjutan
Tahun 2017 capaian ketersediaan informasi harga dan pasokan pangan dari target 80% tercapai 91,74%, perhitungan ini diperoleh dari rata-rata capaian informasi harga, pasokan dan akses pangan terhadap komoditas pangan di lokasi
berbeda . Kestabilan harga dan pasokan pangandengan hasil bahwa CV ( koefisien keragaman )
harga pangan dibawah 5 % dan tingkat kestabilanharga pangan diatas 90 %. Hal ini berarti bahwatingkat pasokan untuk Kabupaten Buleleng telahterpenuhi untuk dikonsumsi masyarakat. Dengan
CV ( koefisien keragaman ) dibawah 5 % diKabupaten Buleleng tidak menunjukkan gejolak
harga dan inflasi.
17
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Target Persentase (%)
3 Meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam ,bergizi dan seimbang dan aman
Persentase peningkatan skor PPH konsumsi
90% 88% 98%
Pola konsumsi pangan berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara
nasional memenuhi kaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi,
keamanan dan kehalalan, disamping juga efisiensi untuk mencegah pemborosan. Pola
konsumsi dalam rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, sosial
dan budaya setempat. Peningkatan pola konsumsi masyarakat di
tujukkan dengan nilai peningkatan Skor PPH Konsumsi.
Tahun 2017 persentase peningkatan Skor PPH Konsumsi dari target 90% tercapai 88% artinya rata-rata dari hasil perhitungan skor PPH di masing-masing kecamatan menunjukkan bahwa masih terbatasnya konsumsi pada jenis bahan pangan yang
bersumber dari umbi-umbian ,sayur dan buah serta beberapa rumah tangga masih adanya keterbatasan mengkonsumsi
pangan hewani. Kedepan diperlukan adanya gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan nabati
maupun hewani berbasis sumber daya lokal. Skor PPH konsumsi Tahun 2017 adalah 88% dan dari skor tersebut diperoleh
konsumsi energi perkapita sebesar 2.096 kkal/kapita/hari dan konsumsi protein sebesar 51 gram/kapita/hari. Berdasarkan
Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi(AKG) yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia, rata-rata
kecukupan energi dan protein pada tingkat konsumsi masing-masing sebesar 2.150 kkal/kapita/hari dan 57 gram/kapita/hari, sedangkan acuan untuk menilai tingkat keragaman konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor 100%
sebagai pola yang ideal.18
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian Target Persentase (%)
4 Meningkatnya Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
Persentase pangan segar yang aman
60% 75% 125%
Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan
untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,
kimia, dan benda lain yang menganggu, merugikan, dan
membahayakan manusia. Sasaran dari pengawasan keamanan pangan adalah 1) terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dan bermutu, 2)
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
keamanan dan mutu pangan yang baik ketersediaan maupun konsumsi.
Tahun 2017 dalam rangka pengawasan keamanan pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng melalui Bidang Keamanan Pangan telah melakukan uji
sampel pangan segar sebanyak 20 sampel pangan segar yang diperoleh dari 8 pasar yang tersebar di
wilayah Kabupaten Buleleng dengan menggunakan rapid tes kit. Hasil dari uji langsung diperoleh data
terdapat 5 jenis pangan segar yang tidak memenuhi syarat. Persentase pangan segar yang aman dari
target 60% tercapai 75% , perhitungan ini diperoleh dari Jumlah sampel pangan yang aman dikonsumsi dibagi
dengan Jumlah total sampel pangan yang diuji sampelnya di kali 100%, artinya bahwa ada peningkatan keamanan pangan terhadap
ketersediaan pangan segar di pasar-pasar tradisional.
19
20
KONDISI
KETAHANAN
PANGAN
Ketahanan pangan adalah kondisi
terpenuhinya pangan rumah tangga (RT)
yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata, dan
terjangkau
21
ASPEK KETERSEDIAAN
PANGAN
22
PRODUKSI KOMODITAS PANGAN
No KomoditiProduksi (ton) Tahun ke-
2012 2013 2014 2015 2016
I Pangan Nabati :
1 Beras 134.162 152.572 266.880 256,42 148,54
2 Jagung 49.882 47.048 36.794 210,92 862,005
3 Kedelai 322 73,60 58,43 40 834,85
4 Ubi kayu 25.314 31.894 29.144 216,58 822,36
5 Ubi jalar 443,90 571,54 229,81 202,00 145,65
6 Kacang tanah 5.110 1.540 1.201 1.215 1.340
7 Kacang hijau 485,53 376,28 426,15 164,00 259,65
8 Sayur-Sayuran 1.471 2.166 5.905 3.153 2.787
9 Buah-buahan 3.122 3.068 1.669 2.890 4.402
23
No Komoditi
Ketersediaan Energi
(kkal/kapita/hari)
Ketersediaan Protein
(gram/kapita/hari
1 Padi-padian 1.552 36,94
2 Makanan berpati 64 0,28
3 Gula 6 0,02
4 Buah biji berminyak 207 6,17
5 Buah-buahan 143 1,65
6 Sayur –sayuran 14 0,68
7 Daging 695 24,66
8 Telur 6 0,37
9 Susu 8 0,41
10 Ikan 25 4,62
Total 3.186 75,82
Ketersediaan Energi dan Protein Untuk Dikonsumsi
Penduduk Kabupaten Buleleng Tahun 2017
Dari hasil analisis Necara Bahan Makanan
ketersediaan energi penduduk di Kabupaten Buleleng sebesar 3.186 kkal/kapita/hari dan ketersediaan protein
sebesar 75,82 gram/kapita/hari artinya
angka ini telah mencukupi standar angka kecukupan
gizi (AKE) yang telah di tetapkan di Indonesia
melalui forum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(WKNPG) . Salah satu rekomendasi WKNPG ke VIII
tahun 2004 menetapkan tingkat ketersediaan energi
sebesar 2.200 Kkal/Kapita/Hari dan
protein 57 Gram/Perkapita/Perhari.
24
NO KETERANGAN 2017
1 Ketersediaan energi penduduk 3.186 kkal/kap/hr
2 Ketersediaan protein penduduk 75,82 gram/kap/hr
Ketersediaan Energi dan Protein
25
No Kelompok Bahan
Pangan
Energi
(kalori)
%AKE Bobot Skor
Riil
Skor PPH Skor
Maks.
1 Padi-padian 1.552 70,5 0,5 35,3 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 64 2,9 0,5 1,5 1,5 2,5
3 Pangan hewani 442 20,1 2,0 40,2 24,0 24,0
4 Minyak dan lemak 1.512 68,1 0,5 34,4 5,0 5,0
5 Buah/biji berminyak 61 2,8 0,5 1,4 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 163 7,4 2,0 14,8 10,0 10,1
7 Gula 3 0,1 0,5 0,1 0,1 2,5
8 Sayuran dan buah 35 1,6 5,0 8,0 8,0 30,5
9 Lain-lain
Jumlah 3.832 174,2 135,5 74,48
SKOR PPH KETERSEDIAAN
Pola pangan harapan berguna sebagai instrumen dalam menilai ketersediaan
pangan berupa jumlah dan komposisi menurut jenis pangan secara agregat dan
digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan keragaman pangan . Semakin
tinggi skor mutu pangan , menunjukkan situasi pangan yang semaki beragam dan
semakin baik komposisinya dan mutu gizinya.26
ASPEK DISTRIBUSI DAN
CADANGAN PANGAN
27
Kondisi ketersediaan pangan sangat berkaitan
dengan distribusi, harga dan pasokan pangan dan
merupakan faktor strategis. Terjadinya gejolak harga
pangan menunjukkan gejala terganggunya distribusi
pangan yang mungkin disebabkan karena kurangnya
pasokan atau meningkatnya permintaan.Terjadinya
gangguan pada pasokan yang dapat mempengaruhi
harga pangan perlu segera ditindaklanjuti sehingga
tidak menimbulkan keresahan dan gejolak sosial
pada masyarakat.
28
No KomoditiHarga Rata-rata Tertinggi
(Rp/kg)
1 Beras Medium 10.500
2 Jagung 6.000
3 Kedelai 10.500
4 Cabe merah 103.750
5 Bawang merah 35.000
6 Minyak Goreng 15.000
7 Gula Pasir 14.000
8 Daging Sapi 100.000
9 Daging Ayam 40.000
10 Telur 22.000
HARGA PANGAN STRATEGIS
Kestabilan harga dan pasokan pangan dengan hasil bahwa CV ( koefisien
keragaman ) harga pangan dibawah 5 % dan tingkat kestabilan harga pangan diatas
90 %. Hal ini berarti bahwa tingkat pasokan untuk Kabupaten Buleleng telah terpenuhiuntuk dikonsumsi masyarakat 29
kondisi cadangan pangan daerah
berkaitan erat dengan data Lumbung
Pangan Masyarakat, Data Cadangan
Pangan Pemerintah dan Data
Penggilingan Padi
30
No Kecamatan Jumlah LPM
1 Buleleng 1
2 Busungbiu -
3 Seririt 3
4 Gerokgak 2
5 Banjar 1
6 Sukasada 2
7 Sawan 1
8 Kubutambahan 2
9 Tejakula -
Jumlah 1231
Lumbung pangan
merupakan lembaga
cadangan pangan di
daerah perdesaan,
berperan dalam
mengatasi kerawanan
pangan masyarakat.
Lumbung pangan telah ada
sejalan dengan budaya
padi dan menjadi
bagian dari sistem
cadangan pangan
masyarakat
NO
KETERANGAN
2017
1 Rata2 Kapasitas 2 Ton/Tahun
2 Jumlah Lumbung 9 Unit
3 Komoditas Beras
Cadangan Pangan Masyarakat (CPM)
Dari 12 LPM yang ada hanya 9 LPM yang aktif atau 75 % yang beroperasi dengan
penyediaan cadangan pangan (beras) diperkirakan sekitar 2 ton/tahun permasing-
masing LPM, sehingga kalau di total dari jumlah 9 LPM dengan masing-masing LPM
penyediaan cadangan pangan (beras) 2 ton/tahun maka secara keseluruhan
cadangan pangan (beras) di tingkat Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di
perkirakan mencapai 18 ton/tahun
32
NO KETERANGAN 2017
1 Luas Bangunan Gudang 42 x 22 M2
2 Status Kepemilikan Gudang Pemerintah Pusat
3 Komoditas Beras
4 Stok 900 Ton
Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)
Cadangan pangan milik pemerintah yaitu Bulog ( Badan Usaha Logistik ) yang
berlokasi di Kecamatan Banjar. Seperti di ketahui Bulog adalah Perusahaan Umum
Milik Negara yang tugasnya mengurus Logistik dan Pangan ( beras ). Bulog
memiliki kewajiban untuk menjaga harga dasar pembelian gabah, harga bahan
pangan pokok tetap stabil, mengelola stok pangan dan menyalurkan beras untuk
warga miskin yang kita kenal sekarang dengan istilah RASTRA ( Beras Sejahtra ).
33
No Kecamatan DesaKapasitas Penggilingan
(kg/jam)Kepemilikan
Luas Lantai
Jemur (m2)
1 BULELENG :
- Gapoktan catur tani susila Desa Tukad mungga 400 kg/jam Gapoktan 200
- Subak kayu pas beduuran Desa Banyuning 1000 kg/jam Pribadi + Gapoktan 2200
- UD. Sari Asih Desa Penglatan 1000 kg/jam Pribadi + Gapoktan 2500
- UD. Merta Nadi Desa Alasangker 1300 kg/jam Pribadi 1500
- UD Widya Sari Desa Jinengdalem 400 kg/jam Pribadi 500
2 SUKASADA
- Subak Kedu Desa Panji Anom 400 kg/jam Subak 200
- Subak Babakan katiasa Desa Pegadungan 400 kg/jam Subak 300
- UD. Sari Nadi Desa Sukasada 1200 kg/jam Pribadi + Gapoktan 2000
3 BANJAR
- UD. Sri Muncul Desa Kayu Putih 700 kg/jam Pribadi 800
4 SERIRIT
- Subak gede pangkung paruk Desa Pangkung Paruk 500 kg/jam Subak 300
- Subak mayong pengulkulan Desa Ringdikit 400 kg/jam Subak 100
- Subak joanyar Desa Joanyar 750 kg/jam Subak 400
- Gapoktan wira rahayu Desa Kalianget 1000 kg/jam Pribadi + Gapoktan 1000
- UD. Artha Dyana Desa Bubunan 1000 kg/jam Pribadi 1200
- UD. Dewi Sri Desa Ringdikit 500 kg/jam Pribadi 1000
5 GEROKGAK
- Subak tukad sumaga Desa Tukad Sumaga 400 kg/jam Subak 700
- Subak gede gerokgak Desa Gerokgak 750 kg/jam Subak 100
- UD. Rama Desa Sanggalangit 400 kg/jam Pribadi 700
6 BUSUNGBIU
- PB. Amertha Kasih Desa Bengkel 1000 kg/jam Pribadi + Gapoktan 1000
7 SAWAN
- Gapoktan Merta Sari Desa Bebetin 400 kg/jam Gapoktan 100
- PB. Sri Rahayu Desa Sinabun 700 kg/jam Pribadi 800
- PB. Suwela Desa Jagaraga 1000 kg/jam Pribadi 1200
8 KUBUTAMBAHAN
- Subak Bila Desa Bila 400 kg/jam Subak 200
- Subak Lanyahan Desa Pakisan 400 kg/jam Subak 100
- PB. Urip Desa Bengkala 1200 kg/jam Pribadi 1500
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
Nomor 65
Tahun 1971
penggilingan
padi
merupakan
satu
perangkat
lengkap
yang
digerakkan
dengan
tenaga mesin
untuk
menggiling
padi atau
gabah
menjadi
beras sosoh
34
PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat), LDPM (
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat dan TTI (Toko Tani
Indonesia) dibentuk dalam rangka menjaga stabilitas pasokan
dan harga pangan pokok strategis, rantai distribusi pemasaran
yang terintegrasi agar lebih efisien, harga konsumen dapat
ditransmisikan dengan baik kepada harga petani (produsen),
informasi pasar antar wilayah berjalan dengan baik, mencegah
terjadinya Patron-Client (pemasukan pangan ke pasar suatu
wilayah hanya boleh dipasok oleh pelaku usaha tertentu), dan
mencegah penyalahgunaan marketpower oleh pelaku usaha
tertentu.
35
No Kecamatan Jumlah
PUPM
Jumlah
LDPM
Jumlah TTI
1 Buleleng 1 1 2
2 Busungbiu 1 - 2
3 Seririt - 1 2
4 Gerokgak - 1 1
5 Banjar - - -
6 Sukasada - - -
7 Sawan - 1 1
8 Kubutambahan - - 1
9 Tejakula - - 1
Jumlah 2 4 10
DATA PUPM, LDPM DAN TTI
36
NAMA KELOMPOK LDPM
NO NAMA KELOMPOK LOKASI KECAMATAN
1 Gapoktan Merta Sari Desa Bebetin Sawan
2 Gapoktan Sari Luhur Desa Sari Mekar Buleleng
3 Gapoktan Eka Santhi Desa Joanyar Seririt
4 Gapoktan Darma Winangun Desa Tukadsumaga Gerokgak
NAMA KELOMPOK PUPM
NO NAMA KELOMPOK LOKASI KECAMATAN
1 Gapoktan Kencana Mas Desa Penglatan Buleleng
2 Gapoktan Widya Sari Desa Bengkel Busungbiu
37
NAMA KELOMPOK TTI
NO NAMA KELOMPOK LOKASI KECAMATAN
1 Kelompok Suka Duka Karya Lestari Desa Penglatan Buleleng
2 PD. Pasar Buleleng Desa Banyuasri Buleleng
3 Bumdes Les Desa Les Tejakula
4 Bumdes Bulian Desa Bulian Sawan
5 Bumdes Sangsit Desa Sangsit Kubutambahan
6 Bumdes Ringdkit Desa Ringdikit Seririt
7 Bumdes Sepang Desa Sepang Busungbiu
8 Bumdes Munduk Bestale Desa Bestale Seririt
9 Bumdes Sanggalangit Desa Sanggalangit Gerokgak
10 KWT Wisma Karya Desa Bengkel Busungbiu
38
ASPEK KONSUMSI DAN
PENGANEKARAGAMAN PANGAN
39
Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah upaya
memantapkan atau membudayakan pola konsumsi
pangan yang beranekaragam dan seimbang serta
aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna
memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup
sehat, aktif dan produktif. Pola konsumsi pangan
adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan
jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari
yang umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam
jangka waktu tertentu.
40
No Kelompok Pangan
Konsumsi
Pangan
(kkal/kap/hari)
Skor PPH
1 Padi-padian 1000 25,00
2 Umbi-umbian 120 2,50
3 Pangan hewani 240 24,00
4 Minyak dan Lemak 200 5,00
5 Buah/Biji berminyak 60 1,00
6 Kacang-kacangan 100 10,00
7 Gula 100 2,50
8 Sayur dan buah 120 30,00
9 Lain-Lain 60 -
Total 2.000 100
KONSUMSI PANGAN DAN SKOR PPH KONSUMSI IDEAL
41
Konsumsi bahan pangan Berdasarkan Permenkes Nomor 75
Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan bagi bangsa Indonesia, rata-rata kecukupan energi
dan protein pada tingkat konsumsi masing-masing sebesar 2.150
kkal/kapita/hari dan 57 gram/kapita/hari. Angka ini mengalami
peningkatan dari sebelumnya yaitu masing-masing sebesar
2.000 / kkal / kapita / hari dan 52 gram / kapita / hari
(Kepmenkes 1593) / Menkes / SK / XI / 2005 ) dengan skor pola
pangan harapan (PPH) adalah 100. Skor PPH konsumsi tahun
2017 sebesar 88% dengan konsumsi energi sebesar 2.096
kkal/kapita/hari dan konsumsi protein sebesar 51
gram/kapita/hari. Pola konsumsi dalam rumah tangga
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, sosial dan budaya setempat.
42
No Kelompok Pangan
Konsumsi energi
( kkal/kapita/hari )
Konsumsi protein
( gram/kapita/hari )
2017 2017
I Padi-padian 1.086,5 21,5
1 Beras 1.120,4 20,5
2 Jagung 21,0 0,6
3 Terigu 124,9 0,4
II Umbi-umbian 37,1 0,2
1 Singkong 17,8 0,1
2 Ubi jalar 9,8 0,0
3 Kentang 0,5 0,0
4 Sagu 3,2 0,1
5 Umbi lainnya 5,9 -
III Pangan Hewani 221,9 16,4
1 Daging Ruminansia 39,0 1,4
2 Daging unggas 77,0 4,5
3 Telur 28,9 2,2
4 Susu 34,3 1,5
5 Ikan 42,7 6,7
IV Minyak dan Lemak 249,2 0,0
1 Minyak kelapa 7,4 0,0
2 Minyak sawit 0,0 0,0
3 Minyak lainnya 241,7 0,0
DATA KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN
43
44
No Kelompok Pangan
Konsumsi energi
( kkal/kapita/hari )
Konsumsi protein
( gram/kapita/hari )
2017 2017
V Buah/Biji berminyak 26,5 0,3
1 Kelapa 19,4 0,2
2 Kemiri 7,0 0,1
VI Kacang-kacangan 79,3 7,4
1 Kedelai 72,0 7,1
2 Kacang Tanah 7,2 0,4
3 Kacang hijau 0,0 0,0
4 Kacang lainnya 0,0 0,0
VII Gula 69,2 0,0
1 Gula pasir 66,0 0,0
2 Gula merah 3,1 0,0
VIII Sayur dan buah 115,2 3,9
1 Sayur 50,4 3,3
2 Buah 64,8 0,6
IX Lain-Lain 26,5 1,3
1 Minuman 26,5 1,0
2 Bumbu-bumbuan 5,0 0,3
Total 2.096,2 51
Uraian
Tahun ke-
2016 2017
Konsumsi Energi (kkal/kap/hari) 2.085 2.096
Konsumsi Protein (gram/kap/hari) 59,5 51
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 85 88
Perkembangan Konsumsi Energi dan Protein
Serta Skor PPH Tahun 2016 - 2017
Dilihat dari tabel diatas ( data tahun 2016 dan data tahun 2017 ) menunjukkan adanya
peningkatan pola konsumsi masyarakat yang beragam , bergizi, seimbang dan aman ( B2SA )
45
NO KETERANGAN 2017
1 Konsumsi protein penduduk 51 gram/kap/hr
2 Konsumsi energi penduduk 2.096 kkal/kap/hr
3 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 88
4 Konsumsi beras 108 kg/kap/th
5 Konsumsi pangan hewani 34 kg/kap/th
6 Konsumsi buah dan sayuran 69 kg/kap/th
7Konsumsi pangan non beras (Sumber
Karbohidrat)29 kg/kap/th
DATA KONSUMSI
46
Program Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP)
Pemberdayaan Kelompok Wanita dilaksanakan di 5 KWT
(kelompok wanita tani ) melaui dana APBN dan
ditambah dana dari APBD sebagai dana pendamping.
Alokasi anggaran APBN Tahun 2017 sebesar
Rp.75.000.000,- dengan rincian kegiatan KRPL yaitu :
1) pengembangan pekarangan, 2)
pengembangan demplot, dan 3) pembuatan kebun bibit serta pembelian bibit.
FOKUS KEGIATAN
47
FOKUS KEGIATAN
Melibatkan kelompok wanita tani yang
bergerak dibidang pengolahan pangan
lokal non beras/terigu. Mempromosikan
olah pangan dalam ajang pameran
produk olahan pangan dalam acara hari
pangan sedunia, pameran
pembangunan, pasar pangan lokal serta
pameran-pameran baik di tingkat provinsi dan nasional.
48
No Kecamatan Jumlah KWT
1 TEJAKULA 7
2 KUBUTAMBAHAN 14
3. SAWAN 8
4 SUKASADA 15
5 BULELENG 9
6 BANJAR 9
7 SERIRIT 8
8 BUSUNGBIU 6
9 GEROKGAK 6
JUMLAH 82
No Kecamatan Jumlah
KRPL
Nama Kelompok
Jumlah
Anggota
Kelompok
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Buleleng 2 - Kelompok wanita tani sekat Sandat
- Kelompok wanita tani pawitrena satya laksmi
25
34
2 Busungbiu - - -
3 Seririt - - -
4 Gerokgak 1 - Kelompok wanita tani permata indah 20
5 Banjar - - -
6 Sukasada - - -
7 Sawan 1 - Kelompok wanita tani citra tani mandiri 25
8 Kubutambahan 1 - Kelompok wanita tani dewi lestari 30
9 Tejakula - - -
DATA KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)
RPL adalah rumah penduduk yang
mengusahakan pekarangan secara intensif untuk
dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal
secara bijaksana yang menjamin kesinambungan
penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam 49
Prinsip dasar KRPL adalah: (i) pemanfaatan
pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang
untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (ii)
diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, (iii)
konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman,
ternak, ikan), dan (iv) menjaga kelestariannya melalui
kebun bibit desa (v) peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat
50
ASPEK KEAMANAN
51
Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang menganggu,
merugikan, dan membahayakan manusia. Sasaran dari pengawasan keamanan pangan adalah 1) terwujudnya ketersediaan pangan yang aman dan bermutu, 2) meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang keamanan dan mutu pangan yang baik ketersediaan maupun konsumsi.
52
Tahun
Jumlah
Pangan
Aman (
Memenuhi
Syarat, MS )
Jumlah
Sample
Yang Diuji
Persentase
Pangan
Aman (%)
2017 15 sample 20 sample 75 %
HASIL UJI PANGAN DENGAN RAPID TES KIT
Hasil uji pangan segar dengan rapid tes kit : terdapatnya pangan segar
yang mengandung pestisida sebanyak 5 sample , selanjutnya dari 5 sample
pangan yang tidak aman diuji kembali ke laboratorium untuk mengetahui
lebih rinci kandungan pestisida . Hasilnya semua aman, terbukti dari hasil uji
laboratorium yang menyatakan bahwa ke 5 sample Non Detection. Kelima
sample pangan tersebut adalah sayur kacang lilit, sayur daun bayam, bayam cabut,buah apel manalagi dan tomat.
53
Hasil Pengujian Produk Pangan Segar
Nama Sample Uji Faktor Hasil Keterangan
Sayur kacang lilit Pestisida Positif TMS
Sayur daun bawang Pestisida Positif TMS
Daging sapi Formalin Negatif MS
Bayam cabut Pestisida Positif TMS
Buah apel manalagi Pestisida Positif TMS
Daging ayam Formalin Negatif MS
Tahu Formalin Negatif MS
Sayur kangkung Pestisida Negatif MS
Terong hijau Pestisida Negatif MS
Cabe Pestisida Negatif MS
Daun kacang Pestisida Negatif MS
Sawi hijau Pestisida Negatif MS
Seledri Pestisida Negatif MS
Tomat Pestisida Positif TMS
Kentang Pestisida Negatif MS54
Nama Sample Uji Faktor Hasil Keterangan
Buncis Pestisida Negatif MS
Wortel Pestisida Negatif MS
Ikan laut Formalin Negatif MS
Kol Pestisida Negatif MS
Daging babi Formalin Negatif MS
Lokasi Pengambilan dan Pengujian Sample
Lokasi Nama Sampel
Pasar Seririt Sayur kacang lilit, sayur daun
bawang,bayam cabut, dan daging sapi
Pasar Anyar dan Bayuasri Buah apel manalagi,dan daging ayam
Pasar Desa Gerokgak Terong hijau,sayur kangkung, dan tahu
Pasar Rakyat Banjar Cabe,seledri,sayur daun kacang dan
sawi hijau
Pasar Wisata Pancasari Tomat, wortel,buncis,dan kentang
Pasar Kalibukbuk dan Pasar Busungbiu Ikan laut, sayur kol, daging babi55
KONDISI KETAHANAN
PANGAN DI KECAMATAN
56
NO KECAMATAN
PENDUDUK RAWAN
PANGANRATA2
LUAS
PEKARANG
AN TIAP
RUMAH
TANGGA
(m2)
JUMLAH
KELOMP
OK
PENGOL
AH
PANGA
N LOKAL
JUMLAH TTI
(Unit)
JUMLAH
LUPM
(Gap)
JUMLAH
KRPL (Kel)
JUMLAH
LUMBUNG
PANGAN
(Unit)L P JUMLAH
1 Gerokgak- - -
96 m2 6 1-
1 2
2 Seririt- - -
96 m2 8 1- -
3
3 Busungbiu- - -
96 m2 6 2 1-
4 Banjar- - -
96 m2 9 1- -
1
5 Sukasada- - -
96 m2 15 -- -
2
6 Buleleng- - -
96 m2 9 2 1 2 1
7 Sawan - - -
96 m2 8 1-
1 1
8 Kubutambahan- - -
96 m2 14 1-
1 2
9 Tejakula- - -
96 m2 7 1- - -
Jumlah- - -
864 m2 82 10 2 5 12
KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN
57
PENGHARGAAN
58
Prestasi Tahun 2017
Juara I ( pertama ) dalam lomba pangan lokal tingkat
Provinsi Bali Tahun 2017 kepada KWT “ Widia
Amerta “ Desa Gobleg, Kecamatan Banjar –Kabupaten Buleleng.
59
Juara II ( dua ) dalam lomba cipta menu
tingkat Provinsi Bali Tahun 2017 kepada Tim
Penggerak PKK Desa Penglatan , Kecamatan Buleleng – Kabupaten
Buleleng
60
PENUTUP
Buku Profil Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng Tahun 2017 ini
memberikan gambaran umum tentang kondisi Ketahanan Pangan Daerah keadaan
sampai dengan Tahun 2017, yang di sajikan dalam bentuk data-data.
Untuk mencapai tujuan yaitu “ Mewujudkan Ketahanan Pangan Masyarakat
Yang Mantap Berbasis Pangan Lokal “ diperlukan sinergitas dari semua stackholder
terkait, serta pelaksanaan program dan kegiatan nyata untuk percepatan
penganekaragam konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman ,
meningkatkan ketersediaan pangan utama masyarakat dan menjaga stabilitas
harga, pasokan dan cadangan pangan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari Undang -
Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanatkan bahwa negara
berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi
pangan yang cukup, bermutu, beragam , bergizi , seimbang dan aman baik pada
tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan
memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal untuk mewujudkan
hidup sehat, aktif, dan produktif.
61
DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BULELENG
Top Related