Asistensi Biokimia Dasar 2013
Lipida
LIPIDA
Laboratorium Biokimia Nutrisi
Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
Lipida
Klasifikasi lipida
Lipida Kompleks:
1. asilgliserol,
2. fosfogliserida,
3. sfingolipida,
4. lilin.
Lipida Sederhana:
1. terpena,
2. steroida,
3. prostaglandin
Asam Lemak Asam lemak jenuh
Tidak mengandung ikatan rangkap (Ex: As. Butirat (C4:0), As. Kaprat (C10:0), As.palmitat (C16:0), As. Stearat (C18:0).
Asam lemak tidak jenuh
Mengandung ikatan rangkap (Ex: As. Oleat (C18:1), As. Linoleat (C18:2), As. Linolenat (C18:3).
Sifat-sifat umum dan reaksi lemak
1. Saponifikasi/ penyabunan
2. Adisi
3. Ransiditas/ Ketengikan
Saponifikasi
Reaksi antara triasilgliserol dengan basa
Reaksi :
Angka Penyabunan
-> banyaknya mg KOH yang diperlukan untukpenyabunan 1 gram lemak
triasilgliserol + NaOH garam Na-asam lemak (sabun) + gliserol
Adisi
Adanya ikatan rangkap pada asam lemak tidakjenuh menyebabkan asam lemak tersebutdapat mengalami reaksi adisi, reduksi, hidrogenasi, oksidasi dan isomerisasi sertalebih reaktif daripada asam lemak jenuh
Angka Yod
- > banyaknya gram Yod yang diadisi oleh 100
gram lemak.
Ransiditas
1. Hidrolitik
Hidrolisis lemak oleh enzim lipase mikrobia dengan melepaskan asam lemak bebas
2. Oksidatif
Oksidasi ikatan rangkap pada asam lemak oleh O2menghasilkan aldehid, keton, asam lemak bebas.
Angka asam
jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang ada dalam 1 g lemak
Pengujian Lipida
Pengujianlipida
Kelarutan
Ketidak-jenuhan
AkroleinAngkaasam
Noda Lemak
1. Uji Kelarutan dan terjadinya emulsiUntuk mengetahui adanya kelarutan lipida pada beberapa
macam pelarut
3 tetes minyak kelapa
1
2
3
4
5
2 ml Kloroform
2 ml eter
2 ml air
2 ml Na2CO3
2 ml lar. Empedu encer
3 tetes minyak kelapa
3 tetes minyak kelapa
3 tetes minyak kelapa
3 tetes minyak kelapa
digojog
digojog
digojog
digojog
digojog
Larut
Larut
Tidak larut
Terbentuk sabun
Mengemulsikan lemak
Warna merah muda hilang
2. Uji Ketidak-jenuhanAngka Yod
Untuk mengetahui derajat ketidak-jenuhan asam lemak
Ditetesi Minyak Kelapa
Ditetesi Minyak Jagung
Ditetesi Minyak Hewan
+ 9ml Khloroform+ 10tts P. Hubl
Warna merah muda hilang
Warna merah muda hilang
-Kloroform berfungsi untuk melarutkan lemak
- P. Hubl mengandung Yod dalam alkohol dan sedikit HgCl2.
1. Yod (dalam P. Hubl) akan mengadisi ikatan rangkap pada asam lemak.
2. HgCl2 sebagai katalisator reaksi.
Semakin banyak minyak yang dibutuhkan makasemakin jenuh minyak tersebut
0,5ml
minyak kelapa
0,5 ml
gliserol
+ 1 ml KHSO4
Bau lebih menyengat
Bau menyengat
Lemakhidrolisis dehidrasi
akroleinBau menyengat
3. Uji AkroleinUntuk mengetahui terjadinya dehidrasi gliserol
+ 1ml KHSO4
asam lemak
+
gliserol
PRINSIP KERJA :
2,5 g Sampelminyak kelapa divorteks
Titrasi dengan
0,1 N KOH
Sampai warna pink
Dicatat volume KOH yang dibutuhkan???
4. Uji Angka AsamUntuk mengetahui banyaknya asam lemak bebas yang terdapat
dalam suatu lemak atau minyak.
2,5 g Sampel margarin
+ 12,5 ml eter+ 0,25 ml indikator Phenolpthalin
Rumus Angka Asam:ml titrasi x 5,6 =...........mg/gram; 5,6 = BM KOH (56) x 0,1 N KOHgram sample
- Semakin banyak KOH yang dibutuhkan semakin banyak asam lemak bebas yang dihasilkan semakin tinggi angka asam.-semakin mudah lemak/minyak mengalami ransiditas/ketengikan semakin banyak kandungan asam lemak bebas
+ 12,5 ml eter+ 0,25 ml indikator Phenolpthalin
5. Uji Noda lemak
-> Untuk mengetahui adanya lemak
tepung gandum
tepung kedelai
+ Eter
eter menguap
Noda yang tinggal di usap dengan kertas minyak
Tepung kedelai > Tepung gandum
Urine Kuantitatif
Laboratorium Biokimia Nutrisi
Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
2012
Pendahuluan
Urine atau air seni
--> merupakan larutan jernih agak kekuning-kuningan, berbau, reaksinya asam, yang dikeluarkan dari dalam badan melalui kegiatan ginjal (ren).
Komposisi Kimia Urine, yaitu :
Urea
Kreatinin
Asam urat
Fosfat
Sulfat
Kalium
Cl
Na
Ca
Selain itu : ion amonium, Mg dan pigmen
Pengujian urine secara kuantitatif (prinsip kerja)
Bilamana dalam sejumlah larutan yang
mengandung ion Cl
dibubuhkan larutan AgNO3
berlebihan (diketahui
jumlahnya) dan diasamkan
dengan HNO3, maka akan
terbentuk endapan AgCl.
HNO3
dipergunakan untuk
mencegah terjadinya
endapan perak-fosfat
Ag3PO
4.
Kelebihan AgNO3
dititrasi
dengan menggunakan
larutan standar amonium
tiosianat dan feri-amonium-
sulfat (indikator) akan
terbentuk komplek feri
sulfosianat yang berwarna
merah muda.
Cara Kerja :
5 ml urine dimasukkan dalam labu takar 50 ml
Ditambah 0,5 ml HNO3 pkt dan ditambah 10 ml AgNO3
Diencerkan dengan aquades sampai tanda (50 ml)
Disaring dengan kertas saring dan filtrat ditampung
Diambil 25 ml filtrat dan dimasukkan ke erlenmeyer dan
ditambahkan 2,5 ml indikator feri-ammonium-sulfat
Dititrasi dengan amonium tiosianat sampai warna merah muda
Rumus :
(20-2x). 0,010 = gram NaClKet : X =jumlah ml feri amonium sulfat yang diperlukan untuk titrasi
20= ml AgNO30,01= (N AgNO3 X BM NaCl)/1000
NaClGramxNaClBM
ClBAClKadar
Ket : BA Cl = Berat Atom Cl = 35,5
BM NaCl = Berat Molekul NaCl = 58,5
Terima Kasih