FOOD ESTATESINERGI BUMN UNTUK KEDAULATAN PANGAN
KETAPANG KALBAR
PROBLEM
SUDAH LAMA KITA TIDAK BISA SWASEMBADA BERAS.
TAHUN 2012, INDONESIA MASIH HARUSMENGIMPOR 670.000 TON BERAS.
PADAHAL LAHAN PERTANIAN TERUS MENYEMPIT.100.000 HEKTAR/TAHUN BERALIH
FUNGSI MENJADI HUNIAN ATAU LAHAN KOMERSIAL.
IDEAHARUS ADA PEMBUKAAN LAHAN PERTANIAN
BARU.SEBAGAI PILOT PROJECT AKAN DIBUAT 100.000
HEKTAR SAWAH BARU DI KETAPANG KALIMANTAN BARAT. KETAPANG DIPILIH KARENA MEMILIK LAHAN SAWAH TIDAK PRODUKTIF SELUAS 730.000 HEKTAR.
SAWAH BARU INI AKAN DIKELOLA SECARA MODERN MEMANFAATKAN SCIENCE DAN
TEKNOLOGIUNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BERAS
SOLUTIONSINERI BUMN AKAN DIDAYAGUNAKAN UNTUK
MEWUJUDKAN MEGA PROYEK INI
Dikoordinir oleh PT Sang Hyang Seri (BUMN Pertanian) yang didukung dengan 12 BUMN lainnya yang tergabung dalam Sinergi BUMN Peduli. Ke-
12 BUMN tersebut diberi tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kapasitasnya. Di bidang teknologi, pengembangannya dipercayakan
kepada PT Batantekno dan PT Pupuk Indonesia, sementara untuk pembersihan dan penyiapan lahan pertanian dipercayakan kepada PT
Hutama Karya dan PT Brantas Abipraya. Adapun untuk konsultan perencanaan dan pengawasan dipercayakan kepada PT Indra Karya dan
PT Yodya Karya. Selama ini, BUMN karya itu dikenal ahli dalam merencanakan dan membuat infrastruktur jalan, pengairan serta pengolahan lahan pertanian. PT Brantas Abipraya misalnya sudah
berpengalaman membuka sawah baru meski kecil-kecilan yakni kelas 1.000 Ha, sementara PT Indra Karya pernah membuat perencanaan
pembukaan sawah seluas 16.000 ha di Papua Nugini.Selebihnya, untuk pendanaan diperoleh dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, PGN,
Pertamina dan PT Indonesia Port Corporation (IPC).
NON KAPITALISDAN PRO PETANI
LAHAN MASIH MILIK PETANI, DI GARAP BERSAMA BUMN DALAM PERJANJIAN 20 TAHUN. PETANI AKAN
MENDAPATKAN UPAH HARIAN DAN BAGI HASIL PANEN.
Sistem bagi hasil dilakukan dengan cara sebanyak 3 ton untuk BUMN dan 2 ton untuk petani. Hasil tersebut bersih diterima petani, karena tidak mengeluarkan biaya produksi, semuanya ditanggung oleh BUMN. Dengan hasil 2 ton
tersebut, petani mendapat penghasilan bersih minimal Rp 6,6 juta per panen per hektar
SEBAGAI LAB PANGANANEKA JENIS BENIH, PUPUK, MESIN PRODUKSI
& TEKNOLOGI PANGAN DIUJICOBA DI SINI.Penerapan teknologi modern tersebut dilakukan mulai dari penggunaan bibit unggul, penerapan pupuk
yang berimbang hingga penggunaan alat-alat pertanian mesin seperti mesin penanam, traktor penggembur tanah, dan mesin panen, sehingga proses penanaman dan panen bisa dilakukan lebih cepat
dan menjangkau lahan yang lebih luas.
TIMELINE
IDE FOOD ESTATEDITERAPKAN DI KALTIM TAPI
GAGAL KARENA LAHAN TIDAK
TERSEDIA
MEI 2013 PRODUKSI SAWAH BARU MENCAPAI
50 HA/HARI.
DESEMBER2012
APRIL 2013 MEI 2013
PINDAH KE KETAPANGKALBAR.
PENANAMAN PERDANA.
PANEN PERDANA500 HA
SAWAH BARU
LAHAN BARU MENCAPAI 3000 HA
AGUSTUS2012
RESULTSUDAH MENYERAP 30.000 TENAGA KERJAHingga tahun 2012, pengembangan Food Estate Ketapang telah menyerap 30.000 tenaga
Penyerapan tenaga kerja tersebut mulai dari pembukaan lahan pertanian, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 38,60 km, peningkatan jalan produksi menjadi rabat beton sebagai
akses perhubungan di kawasan Food Estate Ketapang, serta pembangunan jaringan irigasi.
PANEN PERDANA MENGHASILKAN 5,25 TON PER HEKTAR!
Dengan menggunakan teknologi modern tersebut, target produksi padi minimal 5 ton/Ha dimana sebelumnya hanya berkisar 2,5 - 3 ton/Ha, atau meningkat dua kali lipat. Masa panen juga meningkat dari sebelumnya 1-2 kali panen per tahun, menjadi 3 kali panen, sehingga satu
hektar sawah ditargetkan menghasilkan 15 ton per tahun.
TARGET: 100.000 HEKTAR AKAN MENGHASILKAN 1,5 JUTA TON
BERAS/TAHUN
MENDUKUNG TARGET PEMERINTAH
2014 INDONESIA SURPLUS
10 JUTA TON BERAS
TERIMA KASIH
Top Related