Seorang anak laki-laki dengan DBD grade I
danstatus gizi baik
Penyusun :
Irina Aulianisa
Pembimbing :
Dr. Herry Susanto, Sp.A
Identitas PASIEN AYAH IBU
Nama An. B (Alm) Tn. S Ny. S
Umur 6 tahun - 46 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat Sumur panggang, 05/01, Margadana, Tegal
Agama Islam Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan SD - Tamat SMA
Pekerjaan - - Ibu rumah tangga
Penghasilan - - Rp 5.000.000,-
Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi Umum
No. RM 790015
Anamnesis
• Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada hari Senin, 13 Juli 2015, pukul 09.00 WIB, di bangsal WK atas.
• Keluhan Utama
• Demam • Keluhan Tambahan
• Batuk, nyeri sendi, nyeri perut, nafsu makan menurun, dan perut membesar.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan rujukan dari
Puskesmas Margadana ke IGD
RSUD Kardinah Tegal dengan
keluhan demam sejak 1 minggu
SMRS.
Demam dirasakan mendadak, naik
turun, mulai meningkat suhunya
saat menjelang maghrib.
Keluhan lain yang menyertai adalah
bintik-bintik merah pada perut, tangan
dan kaki.
Pasien juga merasakan perut membesar dan
nyeri perut, yang dirasakan 1 hari SMRS, juga ada
nyeri sendi, batuk, dan nafsu makan yang menurun.
Mual, muntah, pilek, mimisan, gusi berdarah, riwayat
berpergian ke suatu daerah endemis
malaria disangkal oleh ibu pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pagi : Demam (+) tinggi, mendadak, terus menerus, Batuk (+)Sore : Dibawa ke PKM Margadana
Pagi : Panas tidak turun-turun → dibawa ke mantriSore : Tidak membaik → dibawa lagi ke PKM Margadana → di cek lab → rawat inap
Demam (+), batuk (+), timbul bintik-bintik merah pada tangan, kaki dan perut
7 hari SMRS
6 hari SMRS
3 hari SMRS1 hari SMRS
Nyeri perut (+) dan perut membesar (+)
Dirujuk ke RSU Kardinah
RPDPasien baru pertama kali
mengalami hal iniRiwayat demam berdarah
sebelumnya disangkalTidak ada riwayat operasi Tidak ada riwayat trauma Pasien tidak memiliki riwayat alergi
obat maupun makanan tertentuAdanya riwayat penyakit lain,
seperti asma, penyakit jantung, dan sebagainya disangkal
RPK• Tidak ada anggota
keluarga di rumah yang mengalami hal yang sama seperti pasien.
Riwayat Lingkungan Perumahan
• Kepemilikan rumah yaitu rumah kontrakan. Rumah berukuran 8 x 12 m, beratap genteng, berlantai semen, dan berdinding tembok. Dasar atap terpasang plafon. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi berjumlah 1, terdapat dapur dan tidak terdapat ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari air sumur. Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar. Selokan dibersihkan sebulan sekali. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap. Lingkungan rumah tidak terdapat banyak pot tanaman pada tiap-tiap rumah. Ibu pasien mengatakan kalau ada anak tetangganya yang sempat dirawat karena demam berdarah.
• Kesan: Keadaan lingkungan rumah padat namun sanitasi, ventilasi dan pencahayaan baik. Kemungkinan terdapat genangan air bersih sebagai tempat penyarangan nyamuk Aedes Aegypty belum dapat disingkirka
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal
• Ibu memeriksakan kehamilannya secara teratur di bidan sebulan sekali. Lalu di pada trimester akhir ibu memeriksakan kehamilan ke dokter SpOG. Mendapatkan suntikan TT 2x. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat demam selama kehamilan disangkal.
• Kesan: Riwayat pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Sosial Ekonomi
• Ayah pasien sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu. Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan pedagang dengan penghasilan perbulan rata-rata kurang lebih Rp2.000.000,- per bulan. Ibu pasien juga mendapatkan tambahan dari kakak-kakak pasien yang sudah berpenghasilan kurang lebih Rp3.000.000. Ibu pasien menanggung 2 orang anak, kakak pasien dan pasien.
• Kesan: Riwayat sosial ekonomi cukup.
Silsilah keluarga
RIWAYAT TUMBUH-KEMBANGPertumbuhanBerat badan lahir 3300 gram, Panjang Lahir 47 cm
Saat ini:BB: 20 kgPB: 115 cm
PerkembanganPsikomotorSenyum :
ibu lupaMengangkat kepala : ibu
lupa Tengkurap
: ibu lupaDuduk :
6 bulanMerangkak :
8 bulanBerdiri :
10 bulanBerjalan :
10 bulanBerlari :
18 bulanGangguan
perkembangan : -
Kesan: : Saat ini anak berusia 6 tahun. Berdasarkan anamnesis, riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlambat dan sesuai dengan usia
Riwayat Persalinan
• Tempat kelahiran: RSU Kardinah
• Penolong persalinan : Dokter Sp.OG
• Cara persalinan : Sectio caesarea a/i letak sungsang
• Masa gestasi : 38 minggu G4P3A0
• Air ketuban : Ibu tidak tahu
• Berat badan lahir: 3300 gram
• Panjang badan lahir : 47 cm
• Lingkar kepala : Ibu lupa
• Langsung menangis : Ya
• Nilai APGAR : Ibu tidak tahu
• Kelainan bawaan : Tidak ada
• Penyulit/ komplikasi : Tidak ada
• Kesan: Neonatus aterm, lahir SC, bayi dalam keadaan sehat
Pemeriksaan Status
GiziPertumbuhan persentil anak menurut CDC adalah sebagai berikut: • BB/U= 20/21 x 100% = 95 %
(berat badan normal per umur)
• TB/U = 115/115 x 100% = 100% (Gizi normal menurut tinggi badan per umur)
• BB/TB = 20/21 x 100% = 95 % (Gizi baik)
Kesan: Anak laki-laki 6 tahun, status gizi baik.
• Lingkar kepala sekarang: 52 cm
• Kesan: Lingkar kepala 52 cm pada anak laki-laki 6 tahun, mesosefali
Pemeriksaan Lingkar Kepala (Kurva Nellhaus)
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM ANAK
• Ibu mengaku memberikan ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan
• Usia 6 bulan anak diberikan susu formula dan PASI.• Usia 2 tahun makanan yang lunak• Usia 3 tahun makanan padat• Saat ini usia 6 tahun: makan 3x sehari, lauk seperti ayam,
tahu, tempe, sayur sop, tidak dibiasakan jajan dan makan mie instan
Kesan: Kualitas dan kuantitas makan cukup baik
RIWAYAT IMUNISASI
Kesan: imunisasi dasar lengkap sesuai usia
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG Saat
lahir
- - - - -
DPT 2 bln 4 bln 6 bln - - -
POLIO Saat
lahir
2 bln 4 bln - - -
CAMPAK 9 bln 1 thn - - - -
HEPATITIS B Saat
lahir
1 bln 6 bln - - -
Tanda vital
• Tekanan darah: 100/60 mmHg
• Nadi: 88x/menit, reguler, isi dan ketegangan cukup
• Laju nafas: 24x/menit
• Suhu: 36.6 oC (aksila)
Data Antropometri
• Berat badan sekarang: 20 kg
• Panjang badan sekarang: 115 cm
• Lingkar kepala: 52 cm
Pemeriksaan Umum
• Kesan Umum: Compos mentis
• Kulit: sawo matang. Tampak sedikit ptekie pada tangan dan kaki
Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Senin, tanggal 13 Juli 2015, pukul 09.30 WIB, di bangsal WK atas.
Pemeriksaan Fisik
Status GeneralisMesosefali, rambut : Hitam, lebat, tampak terdistribusi
merata, tidak mudah dicabut
Anemis (-), Ikterik (-), oedem palpebra (-)
Hidung dan telinga tidak ada kelainan
Bibir kering (-), mukosa hiperemis (-), gusi berdarah (-)
- inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris,retraksi (-)
-Auskultasi: Suara nafas vesikuler pada kedua paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak.- Palpasi: Iktus kordis
teraba di ICS IV midklavikula sinistra.
- Perkusi: Tidak dilakukan
pemeriksaan- Auskultasi: Bunyi
jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen: Inspeksi : datar dan simetris Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Supel, turgor kembali <2 detik, nyeri tekan (-),
hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra dengan tepi rata dan konsistensi kenyal, dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani di ke 4 kuadran abdomen
Kulit: terdapat sedikit ptekie di tangan, kaki dan perutEkstremitas :
Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Akral
Sianosis
-/- -/-
CRT <2” <2”
Oedem -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
Trofi Otot Normotrofi Normotrofi
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium 9 Juli 2015 dari Puskesmas Margadana
Pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Leukosit 4.3 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.24 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin
11.7 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit
42.1 % 35 – 45
Trombosit
20 (↓) Ribu/mm3
200-500
Hasil Laboratorium 10 Juli 2015 dari Puskesmas Margadana
Pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin
12 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit
38.1 % 35 – 45
Trombosit 42 (↓) Ribu/mm3
200-500
• Hasil Laboratorium 11 Juli 2015 di IGD RSU Kardinah
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
CBC + Diff
Leukosit 12.2 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.1 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin 11.8 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit 35.1 % 35 – 45
RDW 14.8 % 11,5 – 14,5
MCV 69.1 (↓) U 80 – 96
MCH 23.2 (↓) Pcg 28 – 33
MCHC 33.6 g/dL 33 – 36
Trombosit 60 (↓) 10^3/ul 150 – 521
Netrofil 35.5 (↓) 50-70
Limfosit 49.2 (↑) 25-40
Monosit 10.2 (↑) 2-8
Eosinofil 4 2-4
Basofil 1.3 (↑) 0-1
SEROIMUNOLOGI
Widal
St-O Negatif Negatif
St-H Negatif Negatif
S pt-AH Negatif Negatif
Daftar masalah
Demam BatukNafsu makan
menurun
Nyeri Perut
Nyeri Sendi
Perut membesar
Diagnosis Banding
Status Gizi Baik
Status Gizi Lebih
Status Gizi Kurang
INFEKSI STATUS GIZI
DBD
Viral Infection
Demam Typhoid
Malaria
Chikungunya
Diagnosis Kerja
• Demam berdarah dengue grade I dan status gizi baik
Penatalaksanaan
• Medikamentosa • IVFD RL 16 tpm
• Inj. Amoxan 3 x 500 mg (IV) (?)
• Inj. Vit C 2 x 100 mg (IV)
• Paracetamol syrup 3 x cth II
• Psidii syrup 3 x cth I
• Nonmedikamentosa
• Rawat inap
• Pantau KU dan TV
• Edukasi mengenai penyakit dan pengobatan pasien ke orang tua pasien
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
Saran Pemeriksaan
• IgM anti salomonela
• SADT
11 Juli 2015 (IGD)
Hari Perawatan ke-0 – pkl. 09.16
11 Juli 2015 (PWK atas)
Hari Perawatan ke-0 – pkl. 13.00
S Pasien dirujuk dari puskesmas margadana dengan demam (+) 7 hari
SMRS, batuk (+), nyeri sendi (+), penurunan nafsu makan (+), nyeri
perut (+) dan perut yang membesar.
Demam (-), sakit perut (+), batuk (+), pilek (-), nyeri sendi (+),
penurunan nafsu makan (+), mual (-), muntah (-), mimisan (-), BAB
(+), BAK (+)
O KU: lemas, tampak sakit sedang
Kesadaran: CM (E4 M6 V5)
TTV: TD: 80/60, HR 102x/m, RR 24x/m, S 37.80 C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-),
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepar teraba
membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra dengan tepi rata dan
konsistensi kenyal, lien tidak teraba
Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)
KU: tampak sakit sedang
Kesadaran: CM (E4 M6 V5)
TTV: TD : tidak dilakukan, HR 102x/m, RR 40x/m, S :36,3 0 C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepar teraba
membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra dengan tepi rata
dan konsistensi kenyal, lien tidak teraba
Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)
Sedikit ptekiae di tangan, kaki dan perut
A DBD grade I DBD grade I
P Rawat inap
IVFD RL 16 tpm
Inj. Amoxan 3 x 500 mg (IV) (?)
Inj. Vit C 2 x 100 mg (IV)
Paracetamol syrup 3 x cth II
Psidii syrup 3 x cth I
Pantau KU dan TV
IVFD RL 20 tpm
Inj. Amoxan 3 x 500 mg (IV) (?)
Inj Vit C 2 x 100 mg (IV)
Paracetamol syrup 3 x 1 ½ cth
Imunos 2 x 1 cth
Psidii syrup 3 x 1 cth
12 Juli 2015 (PWK Atas)
Hari Perawatan ke-1
13 Juli 2015 (PWK atas)
Hari Perawatan ke-2
S Demam (-), sakit perut (-), batuk (+), nyeri sendi (+) ↓,
nafsu makan mulai meningkat
Demam (-), nyeri perut (-), nafsu makan (+), batuk (+), BAB
dan BAK normal
O KU: Tampak Sakit Sedang
Kesadaran: CM (E4M6V5)
TTV: TD tidak dilakukan, HR 88x/m, RR 24x/m, S 36,6°C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal
reguler, m (-), g (-), s(-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (-) di epigastrium, hepar
teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra
dengan tepi rata dan konsistensi kenyal, lien tidak
teraba
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
Sedikit ptekie pada tangan, kaki dan perut.
CRT < 2 detik
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TTV: TD: tidak dilakukan, HR 97x/m, RR 24 x/m, S 36,5
0C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal
reguler, m (-), g (-), s(-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (-) di epigastrium, hepar
teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra
dengan tepi rata dan konsistensi kenyal, lien tidak
teraba
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
Sedikit ptekie pada tangan, kaki, dan perut.
CRT < 2 detik
A DBD perbaikan DBD perbaikan
P Terapi lanjut Acc pulang
Analisa Kasus
• Daftar Masalah :• OS mengalami demam mendadak, tinggi, dan terus menurut pada 7 hari SMRS.
Demam dirasakan mulai meningkat bila menjelang maghrib.
• OS juga mengalami batuk, nyeri sendi dan penurunan nafsu makan
• 3 hari SMRS pasien mulai timbul bintik-bntik merah di tangan, kaki dan perut
• 1 hari SMRS pasien merasakan adanya nyeri perut dan terlihat membesar.
• NT (+) di epigastrium, hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae dextra dengan tepi rata dan konsistensi kenyal, lien tidak teraba
• Sedikit ptekie pada tangan, kaki dan perut
• Trombosit : 60.000 ()
• Hemokonsentrasi : 42.1 %
Interpretasi• Pada kasus ini ditegakan diagnosis DBD karena sudah memenuhi
kriteria penegakan diagnosis DBD yang dibuat oleh WHO. Kriteria klinis yaitu demam tinggi, tanda perdarahan, hepatomegali.
• Kriteria klinis yang ada pada kasus ini adalah demam selama 2-7 hari yang muncul mendadak dan terus menerus merupakan gejala klinis dari DBD. Dimana fase kritis pada DBD dapat terjadi pada hari ketiga hingga kelima, ditandai dengan hilangnya demam tersebut.
• Nyeri sendi dan adanya penurunan nafsu makan merupakan gejala prodormal dari DBD yang diakibatkan karena adanya suatu reaksi inflamasi.
• Batuk pada kasus ini diakibatkan karena adanya plasma leakage yang terdapat pada parenkim paru.
Interpretasi
• Pada kasus ini bintik-bintik merah (ptekie) merupakan suatu manifestasi akibat pecahnya pembuluh kapiler. Terdapat 3 faktor yang menentukan intaknya pembuluh darah yaitu faktor trombosit, faktor koagulasi, dan faktor pembuluh darah. Pada kasus ini yang terganggu adalah faktor trombosit dan faktor pembuluh darah.
• Adanya nyeri perut dan tampak perut membesar diakibatkan adanya hepatomegali.
• Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit dianggap sebagai penyebab utama terjadinya perdarahan pada demam berdarah dengue.
• Hepatomegali pada pasien DBD terjadi akibat kerja berlebihan hepar untuk mendestruksi trombosit dan untuk menghasilkan albumin. Selain itu, sel-sel hepar terutama sel Kupffer mengalami banyak kerusakan akibat infeksi virus dengue.
• Hemokonsentrasi diakibatkan adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma (plasma leakage).
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI• merupakan suatu spektrum manifestasi klinis yang
bervariasi antara penyakit yang paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome/DSS).
• Menyerang semua orang kematian (terutama anak-anak)
• Gambaran klinis fenomena GUNUNG ES
EPIDEMIOLOGI
• Dikenal sebagai penyakit demam 5 hari/demam sendi.
• WHO 2.5 miliar orang di 100 negara endemik DBD 50juta infeksi setiap tahun, 22.000 kematian berasal dari kalangan anak-anak.
• RISKESDAS 2007 prevalensi nasional DBD 0.62%. 04/18/2023
EPIDEMIOLOGI
• Faktor berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan virus dengue:• Vektor; perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit,
kepadatan vektor di lingkungan, dan ruang gerak vektor dari satu tempat ke tempat lain.
• Pejamu; adanya penderita di lingkungan sekitar, paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin.
• Lingkungan; curah hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk. 04/18/2023
ETIOLOGI
04/18/2023
Virus dengue genus flavivirus, uk 50nm, RNA rantai tunggal.
4 serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-
3, DEN-4 Vektor: Aedes
aegypty (utama)
PATOGENESIS
04/18/2023
TEORI
• Teori virulensi virus
• Teori imunopatologi
• Teori antigen antibodi
• Teori infection enchancing antibody
• Teori mediator
• Teori endotoksi
• Teori limfosit
• Teori trombosit endotel
• Teori apoptosis
04/18/2023
Gigitan nyamuk Aedes aegypty
Virus DEN masuk ke dalam sirkulasi
Aferen v. DEN melekat pada
monosit melalui reseptor Fc
Eferen monosit yang terinfeksi
menyebar ke hati, limpa, sumsum tulang (viremia)
Efektor monosit yang terinfeksi
berinteraksi dengan sistem
humoral
Pengeluaran substansi inflamasi,
sitokin, dan tromboplastin
Permeabilitas kapiler menurun
dan aktivasi faktor koagulasi
PLASMA LEAKAGE
Antibodi IgG terbentuk, terdiri dari:• Antibodi yang
menghambat replikasi virus (antibodi netralisasi)
• Antibodi yang memacu replikasi virus dalam monosit (infection enhancing antibody)
Infeksi sekunder dengan serotipe
berbeda cenderung lebih berat karena kompleks antibodi
non-netralisasi memudahkan virus
menginfeksi monosit
PERJALANAN PENYAKIT
Fase Febris• Demam tinggi mendadak
2-7 hari• Kemerahan pada wajah,
eritema kulit, nyeri badan (mialgia, atralgia, nyeri kepala, dst), anoreksi, mual, muntah, malaise viral infection syndrome
• Manisfestasi perdarahan ringan (petekiae), hepatomegali
• Penurunan kadar leukosit dan trombosit secara progresif
Fase Kritis• Tanda-tanda bahaya
(warning sign) KU memburuk, demam turun pada hari ke 3-8, TD menurun, HR meningkat, nyeri perut hebat (indikasi dini kebocoran plasma), perdarahan spontan, trombositopenia, leukositopenia, peningkatan hematokrit 20% diatas nilai normal
Fase Penyembuhan• Terjadi reabsorbsi
lambar dari cairan pada ruang ekstravaskuler 24-48 jam setelah fase kritis
• KU membaik, nafsu makan meningkat, status hemodinamik dan diuresis stabil
• Hematokrit normal atau rendah, peningkatan trombosit dan leukosit secara progresif
Tanda-tanda shock:•Penurunan kesadaran•Takikardia (HR )•Vasokonstriksi perifer perfusi kulit , akral dingin, CRT > 3 detik•Tekanan diastolik meningkat terhadap tekanan sistolik (MAP ≤ 20 mmHg)
SEVERE DENGUE
Gangguan organ berat
Perdarahan berat
Kebocoran plasma shock dan akumulasi
cairan
MANISFESTASI KLINIS
Sindroma syok dengue (Dengue Shock
Syndrome)
Demam berdarah dengue (Dengue
haemorrhagic fever)
Demam dengue
Silent dengue/undifferential
fever
04/18/2023
PEMERIKSAAN PENUNJANG• Deteksi adanya virus, asam nukleat virus, antigen
dan antibodi, atau kombinasi dari ketiga teknik ini.• Tahap awal penyakit Isolasi virus, asam nukleat,
atau deteksi antigen• Fase akut pemeriksaan hematologi• Akhir fase akut serologi
KRITERIA DIAGNOSIS• Kriteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda
klinis ditambah tanda laboratoris, yaitu trombositopenia dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium tersebut harus ada) dan dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologi.
Kriteria KlinisKriteria Laboratoris
• demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas terus menerus selama 2 – 7 hari, terdapat manifestasi perdarahan termasuk tes torniket positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, serta melena; pembesaran hati, dan nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi.• trombositopenia (100.000/ul atau kurang), hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit >20%).
DERAJAT DBD• Demam diikuti gejala spesifik• Manifestasi perdarahan: uji torniket
atau mudah memar
Derajat I
• Gejala pada derajat I + perdarahan spontan
• Perdarahan dapat terjadi di kulit atau pada tempat lain
Derajat II
• Kegagalan sirkulasi ditandai denyut nadi yang cepat tapi lemah, tekanan nadi menurun atau hipotensi, suhu tubuh subnormal, kulit lembab, dan gelisah
Derajat III
• Syok berat dengan nadi dan tekanan darah tak terukur
Derajat IV
TATALAKSANA
04/18/2023
DEMAM DENGUE
• Tirah baring selama masih demam
• Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
• Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
• Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
• Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen.
Terapi shock