Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Skripsi yang berjudul "Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006)"
ini menggunakan metode historis sebagai metode penelitiannya, dengan
menggunakan teknik studi literatur sebagai teknik penelitiannya. Pada bab ini
akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau metodologi penelitian
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
judul skripsi.Metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis
rekaman peninggalan masa lampau termasuk didalamnya metode dalam menggali,
memberi penilaian, mengartikan serta menafsirkan fakta-fakta masa lampau untuk
kemudian dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan dari peristiwa tersebut
(Gottchalk, 1986:32).
Pada bagian pertama penulis akan menjelaskan metode dan teknik
penelitian secara teoritis sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian yang
penulis lakukan. Pada bagian kedua akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan
persiapan dalam pembuatan skripsi, yaitu dimulai dari penentuan tema,
penyusunan rancangan penelitian, mengurus perizinan dan proses bimbingan.
Bagian ketiga berisi tentang pelaksanaan penelitian yang dimulai dari
pengumpulan data (heuristik) baik sumber tertulis maupun lisan, kritik sumber
dan interpretasi. Pada bagian terakhir akan dipaparkan mengenai proses penulisan
skripsi atau historiografi sebagi bentuk laporan tertulis dari penelitian sejarah
yang telah dilakukan.
3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian skripsi ini adalah
metode historis atau metode sejarah dengan menggunakan studi literatur, sebagai
teknik penelitiannya. Metode sejarah sebagai suatu cara bagaimana mengetahui
sejarah (Sjamsuddin, 2007:14). Sedangkan menurut Kuntowijoyo (1994:xii),
31
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode sejarah merupakan petunjuk khusus tentang bahan, kritik, interpretasi, dan
penyajian sejarah.
Menurut Iqbal (2002: 22) penelitian sejarah merupakan penelitian yang
kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa
lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-
sumber sejarah serta interpretasi dari sumber keterangan-keterangan tersebut.
Adapun menurut Sukardi (2003: 203) penelitian sejarah adalah salah satu
penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan
dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan
faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian yang mungkin
membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan
mengantisipasi kejadian yang akan datang. Kesimpulan yang dapat diambil
peneliti dari beberapa pengertian tersebut adalah bahwa metode sejarah
merupakan proses penelitian terhadap sumber-sumber masa lampau yang
dilakukan secara kritis-analitis dan sistematis dengan akhir kontruksi imajinasi
yang disajikan secara tertulis.
Ismaun (1990: 12-136), mengungkapkan beberapa langkah yang harus
dilakukan dalam melakukan metode sejarah yaitu:
1. Heuristik (pengumpulan sumber-sumber sejarah)
2. Kritik eksternal dan internal (menilai sumber sejarah)
3. Interpretasi (menafsirkan sumber sejarah)
4. Historiografi (penulisan sejarah)
Dalam memilih topik penelitian, menurut Gray (Sjamsuddin, 2007:90-91)
peneliti harus memperhatikan empat kriteria ; nilai, keaslian, kepraktisan dan
kesatuan.
a. Nilai (Value). Topik harus sanggup memberikan penjelasan atau suatu
yang berarti dan dalam arti suatu yang universal, aspek dari pengalaman
manusia-barangkali melalui pendekatan kaji kasus atau dengan
mendemonstrasikan hubunganya dengan gerakan yang lebih besar.
32
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Keaslian (Originality), topik yang dipilih harus benar-benar baru. Dalam
artian jika penelitian tersebut telah dikaji, maka peneliti perlu
menampilkan sesuatu fakta dan interpretasi yang baru.
c. Kepraktisan (Practicality), topik yang diangkat peneliti perlu
memperhatikan mengenai kemudahan dalam memperoleh sumber-
sumber dan kemampuan untuk menggunakan sumber tersebut. Di satu
sisi peneliti pun perlu memperhatikan pula ruang lingkup dari
kedalamannya. Apakah topik akan digunakan untuk suatu karya tulis
ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi atau buku. Sehingga
tingkat kedalaman dari topik yang diangkat dapat disesuaikan
d. Kemudian terakhir yaitu kesatuan (Unity). Setiap penelitian harus
mempunyai suatu kesatuan tema, atau diarahkan kepada suatu pertanyaan
atau proporsi yang bulat, yang akan memberikan peneliti suatu titik
bertolak, suatu arah maju ke tujuan tertentu, serta suatu harapan atau janji
yang akan melahirkan kesimpulan-kesimpulan yang khusus.
Peneliti memasukan langkah-langkah di atas yaitu memilih judul atau topik
yang sesuai, mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik, dan
membuat catatan yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung ke dalam
langkah heuristik. Langkah mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah
berhasil dikumpulkan sebagai langkah kritik sumber. Langkah menyusun hasil
penelitian ke dalam suatu pola yang benar atau sistematika tertentu, dan
menyajikan serta mengkomunikasikannya kepada pembaca dalam suatu cara yang
dapat menarik perhatian, sehingga dapat dimengerti sebagai langkah interpretasi
dan historiografi. Pada tahapan historiografi yang disajikan oleh Sjamsuddin,
langkah penulisan dan interpretasi dinyatakan sebagai kegiatan yang tidak
terpisahkan, dengan kata lain “bersamaan” atau simultan (Sjamsuddin, 1996:
153).
Dalam persiapan penelitian ini merupakan langkah awal dalam menemukan
kajian yang akan dibahas dalam skripsi penulis. persiapan penelitian tersusun
kedalam beberapa tahapan, yaitu perencanaan atau penentuan dan pengajuan tema
penelitian, penyusunan rancangan penelitian dan bimbingan.
33
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap ini merupakan langkah awal dalam memulai penelitian. Ketertarikan
penulis terhadap tema penelitian ini setelah mengkaji beberapa literatur baik dari
buku maupun artikel serta film dokumenter yang berkaitan dengan Korea Selatan.
Setelah penulis mengkaji literatur dari buku tentang Perang Korea, penulis sangat
tertarik untuk menggali lebih dalam yang ternyata ada keunikan dalam peristiwa
tersebut, yaitu dengan datangnya pengaruh Islam yang di bawa oleh tentara Turki
ke Korea Selatan. Seperti yang diketahui bahwa Korea sangat kaya akan budaya
dan keragamannya serta masyarakatnya yang sangat taat dan menjungjung tinggi
adat istiadatnya bisa menerima agama islam sebagai agama baru yang dalam
catatan sejarahnya bahwa masyarakat Korea Selatan menganut kepercayaan
Buddhisme, Konfusianisme dan sebagainya.
Setelah penulis menentukan tema kajian, penulis mencoba meramu hasil
bacaan dan hasil analisisnya dengan merancang judul penelitian “Perkembangan
Islam Di Korea Selatan (1950-2006)”. Selanjutnya penulis mengajukan
rancangan judul penelitian tersebut kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi
(TPPS) yang secara khusus menangani masalah penulisan skripsi di Jurusan
Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS),
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Judul pertama yang diajukan penulis
adalah “Islam Di Korea Selatan : Kajian Terhadap Perkembangan Islam Di
Korea Selatan Tahun 1950-2008)”.Setelah judul tersebut disetujui, penulis
diperkenankan menyusun suatu rancangan penelitian dalam bentuk proposal.
Sebelum menyusun rancangan penelitian, penulis melakukan kegiatan untuk
menambah wawasan yang berkaitan dengan kajian skripsi dengan membaca
literatur-literatur baik berbentuk artikel ataupun buku-buku, dengan browsing di
internet atupun dengan mengunjungi berbagai perpustakaan yang ada di kota
Bandung, seperti perpustakaan UPI, UNPAD, UIN Sunan Gunung Djati, KAA,
Perpustakaan Daerah Jawa Barat juga mengunjungi berbagai toko buku seperti
Gramedia, Toga Mas, Gunung Agung dan Palasari serta Penerbit Perpustakaan
Mizan dan Pameran Buku Bandung. Rancangan Penelitian pada dasarnya memuat
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. Rancangan penelitian yang sudah
34
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disusun dalam bentuk proposal diserahkan kepada TPPS untuk dipertimbangkan
dalam seminar. Proses bimbingan proposal berlangsung kurang lebih 4 minggu.
Setelah Seminar Pra-Rancangan Penulisan Skripsi pada tanggal 21 Januari
2015 di Laboratorium Departemen Pendidikan Sejarah dan mendapat masukan
dari Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) serta calon pembimbing. Penulis
mendapatkan saran untuk mengubah sedikit judul yang sebelumnya menjadi
"Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006)". Pengesahan penelitian
dikeluarkan melalui surat keputusan dari Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi
(TPPS) Departemen Pendidikan Sejarah No: 01/TPPS/JPS/PEM/2015. Setelah
disetujui, pengesahan untuk penulisan dikeluarkan melalui Surat Keputusan Ketua
Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan sekaligus penentuan pembimbing
skripsi tanggal 05 Februari 2015, yaitu Bapak Dr. Agus Mulyana, M.Hum
(sebagai pembimbing I) dan Ibu Leli Yulifar, M.Pd (sebagai pembimbing II).
Pada konsultasi awal penulis mendapatkan masukan mengenai substansi
skripsi serta mengenai prosedur bimbingan baik dari pembimbing I maupun dari
pembimbing II. Konsultasi biasanya dimulai mengenai judul dan fokus
permasalahan yang dihadapi dalam setiap bab dari isi skripsi ini. Selama
penelitian berlangsung, penulis dibimbing oleh Bapak Dr. Agus Mulyana, M.Hum
sebagai pembimbing I dan Ibu Leli Yulifar, M.Pd sebagai pembimbing II sesuai
dengan ketetapan dalam seminar proposal.
Proses bimbingan dilakukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak.
Jadwal konsultasi bersifat bebas dan setiap pertemuan membahas satu bab yang
diajukan, revisi maupun konsultasi sumber. Konsultasi dilakukan tidak hanya
cukup dengan satu kali bimbingan karena selalu ada yang harus diperbaiki,
ditambah atau dikurangi oleh penulis sesuai anjuran dari pembimbing. Konsultasi
dilakukan sampai semua bab selesai dan penulisannya benar. Proses bimbingan
ini sangat membantu peneliti dalam penelitian. Proses bimbingan diperlukan
dalam proses penelitian sebagai upaya untuk berkonsultasi, berdiskusi, dan
memberikan pengarahan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
penulis. Setiap hasil bimbingan dicatat dalam lembar frekuensi bimbingan.
35
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya peneliti mengunakan metode
dalam penulisan penelitian skripsi ini adalah metode historis atau metode sejarah
dengan menggunakan studi literatur, sebagai teknik penelitiannya. Ismaun (1990:
12-136), mengungkapkan beberapa langkah yang harus dilakukan
dalammelakukan metode sejarah yaitu:
1. Heuristik (pengumpulan sumber-sumber sejarah)
2. Kritik eksternal dan internal (menilai sumber sejarah)
3. Interpretasi (menafsirkan sumber sejarah)
4. Historiografi (penulisan sejarah)
Penulis akan melakukan langkah-langkah penelitian yang dikembangkan
oleh Ismaun di atas. Menurut beliau metode penelitian sejarah terbagi ke dalam
empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun yang
dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Heuristik
Tahap pertama dalam suatu penelitian sejarah adalah mencari dan
mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Proses pengumpulan sumber dalam penelitian sejarah dinamakan
Heuristik. Menurut Ismaun (2005:49), heuristik yaitu pencarian dan pengumpulan
sumber-sumber sejarah yang relevan dengan masalah yang akan diangkat oleh
peneliti. Cara yang dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan sumber, buku-
buku dan artikel-artikel yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Secara
sederhana sumber-sumber sejarah dapat berupa: sumber benda peninggalan,
sumber tertulis dan sumber lisan. Secara lebih luas lagi, sumber sejarah dapat
dibedakan kedalam sumber formal dan sumber informal. Selain itu, dapat
diklasifikasikan dalam sumber primer dan sumber sekunder.
Menurut G.J Reiner (dalam Abdurahman, 2007:64), heuristik adalah suatu
teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu, heuristik tidak
mempunyai peraturan peraturan umum. Sedangkan menurut Helius Sjamsuddin
(2007:86), heuristik adalah sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk
36
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapatkan data-data, atau materi sejarah, atau evidensi sejarah. Pada tahap ini
peneliti mengumpulkan data dan fakta mengenai perkembangan Islam di Korea
Selatan. Proses pencarian data dan fakta tersebut peneliti tempuk dengan cara
mencari buku-buku yang sesuai dengan tema yang peneliti angkat dari
perpustakaan umum maupun universitas serta toko-toko buku yang ada di kota
Bandung.
Pada tahap ini, peneliti melakukan pencarian, pengumpulan dan
pengklasifikasian berbagai sumber yang berhubungan dengan topik penelitian.
Proses pencarian sumber ini sering disebut dengan proses Heuristik. Menurut
Gottslack (1975:35).
“Heuristik sejarah tidak jauh berbeda dalam hakekatnya dengan kegiatan
bibiliografis yang lain sejauh menyangkut buku-buku yang tercetak. Akan
tetapi sejarawan harus mempergunakan banyak material yang tidak terdapat
didalam buku-buku.”
Material yang dimaksud adalah sumber-sumber sejarah selain buku, baik
berupa catatan, dokumentasi atau peninggalan-peninggalan yang lainnya.
Mengenai sumber-sumber sejarah Sjamsuddin (2007:96) menjelasknya, bahwa
sumber-sumber sejarah dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara; formal
(resmi) dan informal (tidakresmi); juga pembagian menurut asal (dari mana
asalnya), isi (mengenai apa) dan tujuan (untuk apa), yang masing-masing dibagi-
bagi lebih lanjut menurut waktu, tempat, dan cara atau produknya. Pembagian-
pembagian ini berhubungan dengan aspek dari sumber atau testimoni dan
pengetahuan ini amat membantu dalam mengevaluasi sumber-sumber.
Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
literature berupa buku, arsip, jurnal, dan referensi lainya yang tentunya relevan
dengan topik penelitian skripsi ini. Peneliti mengkaji berbagai sumber buku,
arsip, jurnal maupun artikel yang peneliti peroleh dari koleksi pribadi maupun dari
tempat lain. Selain itu peneliti pun menggunakan artikel jurnal yang diperoleh dari
pencarian di situs internet. Maka untuk memudahkan pemahaman pada tahap
pencarian sumber sejarah ini, peneliti membagi nya kedalam dua sub bab sesuai
dengan tempat pencarian sumber tersebut, pertama yaitu pencarian sumber
37
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
literatur atau buku di toko-toko buku dan pencarian di berbagai perpustakaan,
yang terakhir yaitu pencarian di situs Internet.
1.1. Pencarian ke Toko-Toko Buku
Pada bulan Februari 2015 penulis mengunjungi toko-toko buku yang ada di
kota Bandung, mulai dari Gramedia, Lawang Buku dan mengunjungi sentra buku
lama di jalan Wastu Kencana., bahkan ke sentra buku Palasari. Namun pencarian
yang dilakukan di toko-toko buku tersebut hasilnya sedikit. Peneliti hanya
menemukanbuku yang berjudul Sejarah Korea yang ditulis oleh Tim Pusat
Sejarah Korea terbitan dari Gadjah Mada University (2005), dan buku Perang-
Perang Paling Berpengaruh di Dunia karya Akhmad Iqbal yang diterbitkan oleh
Jogja Bangkit Publisher tahun 2010.
Selain pencarian di sentra buku tersebut, penulis intensif mengunjungi toko
buku Gramedia, Bandung. Penulis mendapatkan buku tulisannya oleh Leo Agung
yang berjudul Sejarah Asia Timur 2, terbitan Ombak tahun 2012. Pemilik toko
buku ini pun membantu peneliti dalam melakukan proses pencarian sumber buku
yang berkaitan dengan Sejarah Korea Selatan dan segala yang berkaitan dengan
Korea Selatan. Namundalam pencarian buku disana peneliti tidak mendapatkan
sumber-sumber yang berhubungan dengan tema yang diteliti.
1.2. Pencarian ke Beberapa Perpustakaan
Selain sentara atau toko buku, pencarian sumber pun dilakukan peneliti
dengan mengunjungi beberapa perpustakaan-perpustakaan di daerah Kota
Bandung. Perpustakaan pertamayangpeneliti kunjungi yaitu Perpustakaan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada bulan Januari 2015 sampai bulan
Mei 2015. Di perpustakaan ini peneliti mendapatkan beberapa buku yang
membahas di antaranya, pertama buku yang berjudul “Jejak-Jejak Jaringan Kaum
Muslim yang ditulis oleh Azyumardi Azra terbitan Hikmah (PT. Mizan Publika)
tahun 2007.
38
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain buku-buku yang berkaitan dengan tema yang ditentukan, peneliti pun
mendapatkan sumber Skripsi yang berjudul “KONFUSIANISME DI KOREA
SELATAN: Kajian Mengenai Pengaruh Budaya Terhadap kehidupan Sosial,
Ekonomi, dan Politik Masyarakat Korea (1962-1979)” Aqmarina Lailani Putri
(2014). Peneliti menggunakan Skripsi inidalam membantu menganalisis topik
penelitian, di antaranyadi dalam Skripsi ini penulis mendapatkan buku yang
berjudul The History Of Korea.ditulis oleh H.W Hanpada tahun 1970, dan buku
yang berjudul Korea its Land, people and culture yang ditulis oleh Saa-Hakwon
pada tahun 1970.
Perpustakaan kedua, yaitu Perpustakan Konferensi Asia-Afrika.Sejak bulan
Januari-Mei 2015 peneliti intensif mengunjungi perpustakaan ini. Di perpustakaan
ini peneliti mendapatkan sumber buku yang membahas tentang sejarah Korea,
Islam di Korea dan Korea Selatandi antaranya; pertama buku yang ditulis oleh
Abdul Haq yang berjudul Gerakan Islam di Korea dan Indonesia Pada Awal
Abad Kedua Puluh, Suatu Studi Historis (2010), di dalamnya terdapat time line
yang menjelaskan secara rinci bagaimana Islam bisa masuk ke Korea Selatan.
Setelah melakukan pencarian bukti dan sumber-sumber yang relevan
dengan pembahasan skripsi ini terkumpul, langkah selanjutnya adalah membuat
catatan-catatan penting. Tujuan dari dibuatnya catatan penting tersebut adalah
untuk memudahkan peneliti dalam memahami isi dari berbagai sumber yang telah
ditemukan. Menurut (Sjamsuddin, 2007:89), “Pencatatan ini dapat menggunakan
system cards, dan dengan kemajuan teknologi kita dapat dimudahkan dengan
menggunakan fotokopi, komputer, dan Internet” Pada tahap ini peneliti membuat
beberapa catatan ulasan penting yang berhubungan dengan perkembangan Islam
di Korea Selatan.Catatan-catatan yang dibuat mengacu pada pertanyan penelitian
yang terdiri dari yang melatarbelakangi masuknya Islam ke Korea Selatan
tahun1950-2006, reaksi masyarakat Korea Selatan terhadap kehadiran pasukan
perdamaian Turki tahun 1950, pengaruh dari masuknya Islam ke Korea Selatan
dari mulai aspek sosial-budaya, politik hingga ekonomi di Korea Selatan tahun
1950-2006.
39
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Pencarian di Situs Internet
Peneliti berusaha untuk mengumpulkan informasi dan pencarian sumber-
sumber sejarah dengan berbagai cara. Sejak bulan Desember 2015, penulis banyak
mengunjungi situs atau forum–forum internet yang membahas mengenai sejarah
Islam. Tujuan dari mengunjungi situs internet ini, yaitu untuk memperoleh
berbagai macam informasi mengenai sumber-sumber yang diperlukan dalam
penelitian ini, baik berupa buku, jurnal ataupun artikel. Cara ini terbukti berhasil,
karena penulis memperoleh beberapa sumber seperti artikel yang berkaitan
dengan perkembangan Islam di berbagai Negara. ArtikelPerkembangan Islam di
Korea.
Selain buku yang berhubungan dengan tema penelitian, peneliti pun
mendapatkan skripsi yang ditulis oleh Aqmarina Lailani mahasiwa Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jurusan Pendidikan Sejarah. Skripsi yang
berjudul Konfusianisme di Korea Selatan: Kajian Mengenai Pengaruh Budaya
Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan politik Masyarakat Korea (1962-
2979), tentunya skripsi ini membantu peneliti dalam menjelaskan Korea Selatan
sangat berpegang teguh pada kepercayaan dan kebudayaannya terhadap
Konfusianisme kemudian peneliti membandingkan dengan buku-buku yang
berkaitan dengan penelitian.
Sementara itu, artikel yang didapatkan di antaranya;artikelnya Antara News
yang berjudul Sebanyak 37 Tentara Korsel Masuk Islam Sebelum ke Irak, yang
diaksses 30 Januari 2015.
2. Kritik
Setelah melakukanpengumpulan dan membuat catatan-catan penting dari
sumber yang telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kritik
sumber.Tahap kritik sumber ini merupakan tahap untuk menentukan uji kelayakan
sumber, apakah sumber tersebut dapat digunakan atau tidak dalam penelitian
ini.Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sjamsuddin (2007:131),
40
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari kegiatan ialah bahwa setelah sejarawan berhasil mengumpulkan
sumber-sumber dalam penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja
apa yang tercantum dan tertulis pada sumber-sumber itu. Langkah
selanjutnya ia harus menyaringnya secara kritis, terutama terhadap sumber-
sumber pertama, aar terjaring fakta-fakta yang menjadi pilihannya. Langkah
ini lah yang sering disebut kritik sumber, baik terhadap bahan materi
(ekstern) sumber maupun terhadap substansi (isi) sumber.
Dalam proses kritik sumber, menurut Langlois & Seignobos (Sjamsuddin,
2007:130), peneliti diharuskan untuk melakukan kritik eksternal, internal dan
terakhir pengecekan, keakuratan dan membandingkan sumber-sumber sejarah
dengan tujuan mendapatkan fakta sejarah dalam merekontruksi sejarah.
2.1 Kritik Eksternal
Kritik eksternal adalah melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-
aspek luar dari sumber sejarah” (Sjamsuddin, 2007:132). Lebih jaug lagi dalam
kritik eksternal menurut Ismaun (2005:50) bagaimana kritik ekternal ini,
Dalam kritik ektern dipersoalkan bahan dan sumber, umur dan asal
dokumen, kapan dibuat (sudah lama atau belum lama sesudah terjadi
peristiwa yang diberitakan), dibuat oleh siapa, instansi apa, atau atas nama
siapa, sumber itu asli atau salinan dan masih utuh seluruhnya atau sudah
berubah.
Maka dapat disimpulkan bahwa kritik eksternal merupakan uji kelayakan
sumber-sumber sejarah yang akan dijadikan sebagai bahan penunjang dalam
penelitian sejarah dengan melihat aspek-aspek luarnya, sebelum melihat isi dari
sumber tersebut. Kritik eksternal juga dilakukan untuk meminimalisasi
subjektivitas dari berbagai sumber yang telah didapatkan.
Kritik eksternal terhadap sumber tertulis bertujuan untuk menilai kelayakan
sumber sebelum mengkaji isi sumbernya itu sendiri. Kritik eksternal yang
dilakukan oleh peneliti ialah terhadap sumber literatur yang ada di berbagai
perpustakaan. Dalam proses kritik eksternal ini, peneliti beranggapan bahwa
sumber dari berbagai perpustakaan khususnya di perpustakaan Konferensi Asia-
Afrika tentang Perang Korea tahun1950 ini merupakan sumber primer yang
41
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan oleh peneliti dalam penulisan skripsi ini karena sumber tersebut
merupakan sumber yang sezaman dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh
penulis. Jika dihubungkan dengan yang dimaksud dengan kritik eksternal yaitu
sumber yang diklasifikasikan harus otentik dalam artian berada dalam periode
yang sezaman dengan apa yang diteliti. Otentik yang dimaksud disini ialah bahwa
sumber tersebut dapat melaporkan dengan benar mengenai sesuatu subjek yang
tampaknya benar. Dalam hal ini peneliti mencoba untuk menghubungkan buku-
buku tersebut dalam tindak lanjut masuknya Islam ke Korea Selatan. Sumber
tersebut menurut peneliti dapat dipertanggungjawabkan keasliannnya karena
hanya ada diperpustakaan KAA.
2.2 Kritik Internal
Kritik internal bertujuan untuk menguji reliabilitas dan kredibilitas sumber.
Kritik ini mempersoalkan isi dari sumber sejarah. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan Sjamsuddin (2007:143) bahwa “Kritik internal merupakan penilaian
terhadap aspek dalam, yaitu isi dari sumber sejarah setelah sebelumnya disaring
melalui kritik eksternal”. Menurut Ismaun (200:50) tujuan dari melakukan kritik
internal yaitu,
tujuan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya,
kemampuan pembuatnya, tanggung jawab dan moralnya. Isinya dinilai
dengan membandingkan kesaksian-kesaksian di dalam sumber dengan
kesaksian-kesaksian sumber lain.
Berhubungan dengan tahap kritik internal ini, peneliti berusaha untuk
menyaring dan mengkritisi semua sumber-sumber yang telah didapatkan pada
proses heuristik. Sebagai contoh peneliti melakukan perbandinganbeberapa
sumber buku dari berbagai perpustakaan maupun toko-toko buku.
Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan kritik terhadap sumber primer
yang didapatkan peneliti dalam proses pengumpulan sumber yaitubuku tentang
Perang saudara di Korea tahun 1950 yang di dalamnya ada peran PBB untuk misi
prdamaian dengan mengirimkan tentara Turki yang mayoritas muslim.
42
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Interpretasi
Interpretasi yaitu sebagai suatu usaha untuk memahami dan mencari
keterhubungan antar fakta-fakta sejarah sehingga menjadi suatu kesatuan yang
utuh dan rasional. Interpretasi ini juga sering disebut analisis sejarah. Menurut
Kuntowijoyo (dalam Abdurahman, 2007:73), analisis sejarah itu sendiri bertujuan
melakukan sintesis atau sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber
sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta-fakta itu dalam
suatu interpretasi yang menyeluruh.
Satu pendapat dihubungkan dengan pendapat lainnya sehingga dapat
menciptakan keselarasan penafsiran yang berhubungan dengan pembahasan yang
dikaji yaitu perkembangan Islam di Korea Selatan. Adapaun pendekatan yang
digunakan oleh peneliti untuk mengkaji pembahasan yang dikaji dalam skripsi ini
yaitu pendekatan analisis-kritis.
Pada tahap ini penulis mencoba merangkai setiap fakta dan informasi yang
diperoleh penulis sebelum menjadikannya suatu kesatuan yang utuh. Menurut
Sjamsuddin (2007:158-159)
“Ketika Sejarawan menulis disadari atau tidak, diakui atau tidak, dinyatakan
secara eksplisit atau implisit, mereka berpegang pada salah satu atau
kombinasi beberapa filsafat sejarah tertentu yang menjadi dasar
penafsirannya”.
Dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang ditemukan,
peneliti menggunakan pemikiran deterministik. Menurut Romein dan Lucey
(Sjamsuddin, 2007:163), menjelaskan:
Filsafat sejarah determenistik menolak semua penyebab yang berdasarkan
kebebasan manusia dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri
dan menjadikan manusia semacam robot; manusia ditentukan oleh kekuatan
yang berada diluar dirinya. Tenaga-tenaga yang berada diluar diri manusia
kekuatannya ditentukan oleh kekuatan yang berasal dari dunia fisik seperti
faktor-faktor geografis (luas daerah, letak daerah, iklim), etnologi (faktor
keturunan, fisik biologis, yang rasial) faktor dalam lingkungan budaya
manusia seperti sistem ekonomi dan sosial.
43
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Filsafat deterministik digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk
menganalisis latar belakang atau faktor yang membawa Islam masuk ke Korea
Selatan. Menurut filsafat deterministik faktor berkembangnya Islam di Korea
Selatan memliki faktor lain selain di dalam individu manusia. Faktor lainnya itu
dapat berupa kondisi keadaan sosial dan politik yang menyebabkan manusia
mengambil kebijakan dan keputusan sejarah. Di antara bentuk-bentuk penafsiran
deterministik, peneliti memilih untuk menggunakan penafsiran sintesis.
Penafsiran sintetis ini menganalisis beberapa faktor yang mengakibatkan suatu
peristiwa sejarah. Sjamsuddin (2007: 170) menjelaskan penafsiran sintesis,
Penafsiran ini, tidak ada suatu kategori “sebab-sebab” tunggal yang cukup
untuk menjelaskan semua fase periode perkembangan sejarah. Artinya
perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh beberapa faktor dan
tenaga bersama-sama dan manusia sebagai pemeran utamanya.
Pemilihan penafsiran sintesis pada penelitian skripsi digunakan karena
masuknya Islam ke Korea Selatan tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong
seperti hubungan Korea Selatan dengan negara-negara Islam dalam bidang
ekonomi, politik, budaya dan pendidikan.
Dalam melakukan interpretasi, peneliti menggunakan pendekatan
interdisipliner. Pendekatan interdisipliner ini, peneliti menggunakan ilmu bantu
berupa sosiologi. Tujuan dari penggunaan pendekatan interdipisipliner dalam
penelitian ini yaitu untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis keadaan
masyarakat Korea Selatan saat kehadiran tentara Turki dan membawa pengaruh
Islam.
44
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Historiografi
Tahap terakhir dari penelitian ini adalah menyajikan hasil penelitian. Pada
tahap ini peneliti memaparkan dan melaporkan seluruh hasil penelitian dalam
bentuk tulisan.Sjamsuddin (2007:156) menjelaskan hal yang perlu
diperhatikanpada tahap penulisan sejarah:
“Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh
daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-
kutipan dan catatan–catatan, tetapi yang terutama penggunaan pikiran-
pikiran kritis dan analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan
suatu sintesis dari seluruh hasil pnelitiannya atau penemuannya itu dalam
suatu penulisan utuh yang disebut historiografi”.
Historiografi menurut Ismaun (2005: 28), “berarti pelukisan sejarah,
gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu”.
Dalam tahap ini peneliti menceritakan, merekontruksi peristiwa sejarah dari fakta-
fakta yang di dapatkan setelah melakukan tahapan-tahapan sebelumnya, dari
mulai pencarian data-data evidensi, pencatatan-pencatatan, kritik, sampai kepada
tahap penyusunan atau penafsiran. Hal-hal yang didapat disertai dengan
penafsiran-penafsirannya sehingga hasil dari historiografi berupa rekonstruksi dari
peristiwa sejarah.
Penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh menjadi satu kesatuan
tulisan sejarah yang utuh, selanjutnya dituangkan dalam sebuah laporan hasil
penelitian dan ditulis dalam bentuk skripsi. Skripsi ini ditulis dengan jelas dalam
gaya bahasa yang sederhana, ilmiah, dan menggunakan tata bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan aturan dalam pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Laporan hasil penelitian ini disusun untuk kebutuhan studi
akademis tingkat sarjana pada Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI,
sehingga struktur organisasi skripsi yang digunakan sesuai dengan buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI). Adapun struktur organisasiskripsi ini terdiri dari lima bab, bab I sampai
bab 5.
45
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang di dalamnya memuat
penjelasan secara umum mengenai perkembangan Islam di Korea Selatan tahun
1950-2006 layak untuk dijadikan sebuah penelitian. Bab ini juga berisi rumusan
masalah untuk membatasi ruang lingkup permasahan yang akan dijawab pada bab
IV. Selain itu bab ini juga memuat tujuan penulisan, manfaat penelitian,
penjelasan judul, metode penulisan, serta sistematika penulisan yang akan
menjadi kerangka dan pedoman penulisan skripsi.
2. BAB IIKajian Pustaka
Bab ini berisi tentang pemaparan mengenai berbagai sumber literatur yang
digunakan oleh penulis sebagai sumber rujukan yang relevan dalam penulisan
perkembangan Islam di Korea Selatan tahun 1950-2006. Sumber-sumber tersebut
terdiri dari buku, jurnal, skripsi, surat kabar dan artikel online. Pada bab ini juga
penulis akan memaparkan mengenai konsep-konsep beserta teori yang akan
menjadi landasan dari penelitian ini seperti teori islamisasi, teori kebudayaan dan
teori perubahan sosial.
3. BAB III Metode dan Teknik Penelitian
Metode Penelitianberisi mengenai rincian metode penelitian yang digunakan
dalam melakukan penelitian. Metode yang digunakan oleh penulis, yaitu metode
historis yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan dalam penelitian, antara lain;
Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Kemudian penulis juga
menggunakan pendekatan interdisipliner, yaitu pendekatan dengan menggunakan
ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan menggunakan metode tersebut penulis setelah
pengumpulan data melakukan kritik sumber hingga ke tahap penulisan atau
historiografi. Dari setiap langkah yang di tempuh kemudian akan dipaparkan lebih
rinci lagi sesuai dengan keadaan dilapangan
.
46
Siska Nurmalasari, 2015 PERKEMBANGAN ISLAM DI KOREA SELATAN (1950-2006) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. BAB IV Perkembangan Islam di Korea Selatan (1950-2006)
Pembahasan dalam bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan
mengenai jawaban dari rumusan permasalahan yang telah diungkapan.
Pembahasan dalam bab inimerupakan hasil dari penelitian yang telah penulis
lakukan dari literatur-literatur yang telah penulis kaji. Dalam pemaparan pada bab
ini akan dipaparkan secara rinci mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh penulis.
5. BAB V Kesimpulan
Bab ini merupakan pembahasan terakhir yang akan penulis paparkan
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan serta sebagai inti dari
permasalahan pada bab-bab sebelumnya dan menguraikan saran atau rekomendasi
yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait. Pada bab ini juga akan mengemukakan
hasil temuan akhir ini merupakan pandangan peneliti tentang inti dari pembahasan
penulisan. Selain itu ditambah pula berbagai atribut baku lainnya dari mulai kata
pengantar sampai riwayat hidup penliti. Semua bagian tersebut termuat ke dalam
bentuk laporan utuh, setelah dilakukan koreksi dan perbaikan yang diperoleh dari
hasil konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.
Top Related