Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran aktif (active learning) tipe fish
bowl. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan sebab-akibat antara variabel
bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas yang digunakan yaitu
pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl dan variabel terikat yang
digunakan yaitu kemampuan komunikasi matematis.
Pengambilan sampel pada penelitian ini tidak dilakukan secara acak pada
setiap siswa melainkan menggunakankelas yang sudahterbentuksebelumnya.
Peneliti melakukan penelitian dengan mengambil duakelas yang masing-
masingnyadigunakansebagaikelas eksperimen dan kelas kontrol.
Keduakelastersebutmerupakankelas yang
sudahterbentuksebelumnyatanpaadaperubahanataupengelompokansecarakhusus.O
leh karena itu, menurut Ruseffendi (2005:52) berdasarkan metode yang dilakukan,
maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuasi eksperimen.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan
memperhatikan beberapa hal yaitu:
1. Digunakan dua kelas yang berbeda yaitu kelas pertama sebagai kelas
eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol.
2. Kedua kelas tersebut dipilih secara acak dari kelas-kelas yang tersedia
tanpa ada pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
3. Kedua kelas diberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).
Desain dari penelitian ini adalah desainkelompokkontrolnon-ekuivalen yang
digambarkansebagai berikut:
𝑂 𝑋 𝑂
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
𝑂 𝑂
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X : Pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran aktif
(active learning)tipe fish bowl
O : Tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII padasalah satu SMP
Negeri di Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014. Sampelyang digunakan
dalampenelitianiniadalahKelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dan VIII.9
sebagai kelas kontrol.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mendapatkan data dan fakta yang diperlukan, maka disusunlah
instrumen yang dijabarkan sebagai berikut.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa tes kemampuan komunikasi matematis.
Tes yang diberikan terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Pretes
diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan pembelajaran matematika dengan
menggunakan pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl dan
pembelajaran ekspositori. Sedangkan postest diberikan kepada siswa setelah
mendapatkan pembelajaran. Pretest dan postest ini berisikan soal-soal yang
berbentuk uraian.
Sebelum diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrumen tes
ini diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar kedua kelas tersebut. Kelas
yang digunakan untuk ujicoba instrumen tes ini merupakan kelas yang telah
mendapatkan pembelajaran tentang materi yang diteliti. Setelah ujicoba instrumen
tes dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis validitas, reliabilitas, indeks
kesukaran, dan daya pembeda dari tiap butir soal untuk diketahui kualitasnya.
a. Validitas
Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa
yang seharusnya dievaluasi. Valid atau tidaknya suatu alat evaluasi dapat dilihat
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari sejauh mana alat tersebut dapat melaksanakan fungsinya. Cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat validitas suatu instumen adalah dengan
menghitung koefisien korelasi menggunakan rumus Product Moment Pearson
(Suherman, 2003:120) yaitu:
𝑟𝑋𝑌 =𝑛 𝑋𝑌−[ 𝑋 𝑌
[𝑛 𝑋2− 𝑋 2][𝑛 𝑌2− 𝑌 2
Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara X dan Y
n : Banyaknya subjek (banyaknya peserta tes)
X : Skor yang diperoleh siswa pada setiap butir soal
Y : Skor total yang diperoleh setiap siswa
Guilford, J. P. (Suherman, 2003:113) mengemukakan bahwa interpretasi nilai
𝑟𝑥𝑦 sebagaiberikut :
Tabel 3.1
Validitas Butir Soal
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian
Versi 4.0 dalam menentukan validitas untuk setiap butir soal, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
Koefisien Korelasi Interpretasi
𝟎,𝟗𝟎 ≤ 𝒓𝒙𝒚 ≤ 𝟏,𝟎𝟎
validitas sangat tinggi (sangat baik)
𝟎,𝟕𝟎 ≤ 𝒓𝒙𝒚 < 0,90
validitas tinggi (baik)
𝟎,𝟒𝟎 ≤ 𝒓𝒙𝒚 < 0,70
validitas sedang (cukup)
𝟎,𝟐𝟎 ≤ 𝒓𝒙𝒚 < 0,40
validitas rendah (kurang)
𝟎,𝟎𝟎 ≤ 𝒓𝒙𝒚 < 0,20
validitas sangat rendah
𝒓𝒙𝒚 < 0,00
tidak valid
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Hasil Validitas Butir Soal
Nomor Soal Nilai 𝒓𝒙𝒚 Kriteria
1 0,56 Validitas Sedang
2 0,72 Validitas Tinggi
3 0,55 Validitas Sedang
4 0,78 Validitas Tinggi
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu alat ukur atau alat evaluasi yang dimaksudkan
sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (relatif sama) jika
pengukuran diberikan kepada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang,
waktu, dan tempat yang berbeda (Suherman, 2003:131). Instrumen tes yang
digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian, maka reliabilitas tes ditentukan
dari nilai koefisien reliailisa yang diperoleh dengan menggunakan rumus
Alpha(Suherman,2003:154), yaitu:
Keterangan :
11r = Koefisien reliabilitas
k = Banyak butir soal
2
is = Varians skor tiap soal
2
ts = Varians skor total
dimana
Keterangan:
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
𝑠2 = 𝑋2 −
𝑋 2
𝑛
𝑛 − 1
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
s2 : Varians
X : Skor setiap butir soal
X2: Kuadrat skor setiap butir soal
n : Banyaknya subjek
Selanjutnya, koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan kedalam
klasifikasi reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003: 139) sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian
Versi 4.0 reliabilitas data hasil tes siswa adalah 0,52. Menurut kriteria dari
koefisien reliabilitas termasuk ke dalam derajat reliabilitas sedang.
c. Indeks Kesukaran
IndeksDerajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang
disebut Indeks Kesukaran (difficulty index). Bilangan tersebut adalah bilangan real
pada interval (kontinum) 0,00 sampai 1,00. Suatu soal dikatakan memiliki derajat
kesukaran yang baik bila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian, makauntuk
mengetahui indeks kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus berikut :
Keterangan :
IK = Indeks Kesukaran
Koefisien Reliabilitas Interpretasi
𝒓𝟏𝟏 < 0,20
Derajat reliabilitas sangat rendah
𝟎,𝟐𝟎 ≤ 𝒓𝟏𝟏 < 0,40
Derajat reliabilitas rendah
𝟎,𝟒𝟎 ≤ 𝒓𝟏𝟏 < 0,70
Derajat reliabilitas sedang
𝟎,𝟕𝟎 ≤ 𝒓𝟏𝟏 < 0,90
Derajat reliabilitas tinggi
𝟎,𝟗𝟎 ≤ 𝒓𝟏𝟏 < 1,00
Derajat reliabilitas sangat tinggi
𝐼𝐾 =𝑋
𝑆𝑀𝐼
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑋 = Rata-rata
SMI= Skor Maksimal Ideal
Selanjutnya indeks kesukaranyang diperoleh diinterpretasikan dengan
menggunakan kriteria (Suherman,2003:170) sebagai berikut :
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran (IK)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian
Versi 4.0 dalam menentukan indeks kesukaran untuk setiap butir soal, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Indeks Kesukaran Tiap Butir Soal
Nomor Soal Indeks Kesukaran (IK) Kriteria
1 0,69 Sedang
2 0,67 Sedang
3 0,28 Sukar
4 0,36 Sedang
d. Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk
membedakan antara testi (siswa) yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan
siswa berkemampuan rendah. Semakin besar nilai daya pembeda, semakin besar
pula pembeda antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang
Koefisien Indeks Kesukaran Interpretasi
𝑰𝑲 = 𝟎,𝟎𝟎
Terlalu sukar
𝟎,𝟎𝟎 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30
Sukar
𝟎,𝟑𝟎 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70
Sedang
𝟎,𝟕𝟎 < 𝐼𝐾 < 1𝑠, 00
Mudah
𝑰𝑲 = 𝟏,𝟎𝟎
Terlalu Mudah
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkemampuan rendah (Suherman,2003:159) Rumus yang dapat digunakan untuk
mengetahui daya pembeda yaitu :
Keterangan :
DP = Daya pembeda
𝑋 𝐴= Rata-rata skor siswa kelompok atas
𝑋 𝐵= Rata-rata skor siswa kelompok bawah
𝑆𝑀𝐼 = Skor maksimum ideal
Menurut Suherman(2003:161), daya pembeda yang diperoleh
diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria, berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Daya Pembeda (DP)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian
Versi 4.0 dalam menentukan daya pembeda untuk setiap butir soal, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Daya Pembeda Tiap Butir Soal
Nomor Soal Daya Pebeda (DP) Kriteria
1 0,44 Baik
2 0,44 Baik
3 0,33 Cukup
Koefisien Daya Pembeda Interpretasi
𝑫𝑷 ≤ 𝟎,𝟎𝟎
Sangat jelek
𝟎,𝟎𝟎 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20
Jelek
𝟎,𝟐𝟎 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40
Cukup
𝟎,𝟒𝟎 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70
Baik
𝟎,𝟕𝟎 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00
Sangat baik
𝐷𝑃 =𝑋 𝐴 − 𝑋 𝐵𝑆𝑀𝐼
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 0,61 Baik
Berikut ini adalah rekapitulasi olah data hasil uji instrumen menggunakan
software Anates Uraian Versi 4.0 yang meliputi validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan indeks kesukaran.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
Reliabilitas Tes : 0,87
Interpretasi : Reliabilitas instrumen sedang
No.
Soal
Validitas Daya Pembeda Indeks Kesukaran Keterangan
Koefisien Kriteria Koefisien Kriteria Koefisien Kriteria
1 0,56 Sedang 0,44 Baik 0,69 Sedang Digunakan
2 0,72 Tinggi 0,44 Baik 0,67 Sedang Digunakan
3 0,55 Sedang 0,33 Cukup 0,28 Sukar Digunakan
4 0,78 Tinggi 0,61 Baik 0,36 Sedang Digunakan
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji instrumen tersebut, maka keseluruhan
soal (4 butir soal) yang telah diuji coba memenuhi syarat sebagai instrumen
penelitian. Jadi keempat soal tersebut digunakan sebagai instrumen tes dalam
penelitian ini.
2. Instrumen Non Tes
a. Angket
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab
oleh orang yang akan dievaluasi (responden) (Suherman,2003: 56). Sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran aktif (active
learning) tipe fish bowl, maka siswa pada kelas ekperimen diberikan angket yang
berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Angket dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala Likert
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan alternatif jawaban yang tersusun mulai dari Sangat Tidak Setuju (STS),
Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
b. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang menginventarisasikan
data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Dalam
penelitian ini observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi ini diisi oleh observer dari guru mata pelajaran matematika atau
rekan mahasiswa.
Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi aktifitas
guru dan lembar observasi aktifitas siswa.
D. PERANGKAT PEMBELAJARAN
Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), dan media kartu. RPP,
LKS, dan media kartu yang digunakan bersesuaian dengan karakteristik
pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl. Rancangan pembelajaran yang
dibuat pada RPP ini akan digunakan pada kelas VIII Semester 2 dengan materi
Kubus dan Balok. Sesuai dengan rancangan pembelajaran tersebut, dibuatlah
sebuah media berupa kartu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai
alat bantu untuk memancing siswa sehingga lebih aktif dalam pembelajaran.
Kemudian disiapkan juga bahan ajar berupa LKS yang di dalamnya terdapat
bagian-bagian yang membimbing siswa untuk mengkontruksi pemahaman
mengenai Kubus dan Balok, serta memudahkan siswa untuk menarik kesimpulan
dari materi yang dipelajari.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Rancangan tahapan atau prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Langkah-langkah pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Studi pendahuluan yang terdiri dari mengidentifikasi masalah,
merumuskan masalah, dan studi literatur.
b. Membuat populasi penelitian.
c. Menentukan sampel dan kelas ujicoba.
2. Tahap pelaksanaan
Langkah-langkah pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a. Melakukan uji coba instrumen penelitian di kelas ujicoba.
b. Melakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen.
c. Merevisi instrumen penelitian
d. Melakukan uji coba instrumen penelitian hasil revisi
e. Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
f. Melakukan analisis tahap awal untuk mengetahui kondisi awal kelas
kontrol dan eksperimen.
g. Melaksanakan pembelajaran di kedua kelas tersebut, pada kelas
kontrol diberikan pembelajaran matematika dengan metode
ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran
matematika dengan menggunakan pembelajaran aktif (active learning)
tipe fish bowl
h. Memberikan postest pada kedua kelas tersebut.
3. Tahap Analisis data
Langkah-langkah pada tahap analisis data sebagai berikut:
a. Mengumpulkan hasil data baik kuantitatif maupun kualitatif dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
b. Menganalisis data hasil tes dari kedua kelas tersebut. Bila kondisi
awal sama, analisis akan dilakukan pada hasil postest. Apabila kondisi
awal tidak sama secara signifikan, analisis dilakukan dengan
menggunakan gain ternomalisasi.
c. Menganalisis data kualitatif berupa angket, dan lembar observasi.
4. Tahap penarikan kesimpulan
Pada tahap ini, penarikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pada
hipotesis yang telah dirumuskan.
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Tahap Akhir
Prosedur penelitian pada tahap akhir adalah sebagai berikut:
a. Melakukan ujian sidang skripsi.
b. Melakukan perbaikan (revisi) skripsi.
F. TEKNIS PENGOLAHAN DATA
Data dalam penelitian ini didapatkan melalui tes kemampuan komunikasi
matematis, lembar observasi, dan angket. Data yang berkaitan dengan
kemampuan komunikasi matematis siswa didapatkan melalui tes awal dan tes
akhir (pretes dan postes). Data yang berkaitan dengan kegiatan siswa didapatkan
melalui lembar observasi kegiatan siswa, sedangkan data yang berkaitan dengan
kegiatan siswa didapatkan melalui lembar observasi kegiatan guru.Terakhir, untuk
data yang berkaitan dengan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl
didapatkan melalui angket.
1. Pengolahan Data Kualitatif (Non Tes)
Pengolahan data non tes dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl. Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Angket
Data yang didapatkan dari angket kemudian disajikan dalam bentuk tabel
dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing – masing
alternatif jawaban serta untuk memudahkan dalam membaca data.
Selanjutnya data yang telah disajikan tersebut akan ditarfsirkan menjadi
seebuah kesimpulan respon siswa terhadap pembelajaran aktif (active learning)
tipe fish bowl. Untuk langkah awal penafsiran hasil angket, ketentuan pemberian
skor pernyataan angket tersebut ditampilkan pada tabel 6 berikut (Suherman,2003:
191):
Tabel 3.9
Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Angket
Pernyataan Skor Tiap Pilihan
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya, subjek dapat digolongkan menjadi kelompok yang memiliki
sikap positif dan negatif. Penggolongan dapat dilakukan dengan menghitung rata-
rata skor subjek. Jika nilainya lebih besar dari 3 (rata-rata skor netral), subjek
mempunyai sikap positif. Dan sebaliknya, jika nilainya lebih kecil dari 3, hal itu
berarti subjek mempunyai sikap negatif.
b. Lembar Observasi
Data hasil observasi merupakan data pendukung yang menggambarkan
bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan
pembelajaran aktif (active learning) tipe fish bowl. Data hasil observasi ini juga
disajikan dalam bentuk tabel. Lembar observasi ini diisi ketika pembelajaran
sedang berlangsung untuk mengetahui apakah siswa atau guru melaksanakan
aktivitas sesuai dengan pembelajaran aktif atau tidak.
2. Pengolahan Data Kuantitatif
Pengolahan data hasil tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan komunikasi matemaatis siswa yang mendapatkan pembelajaran
matematika dengan menggunakan pembelajaran aktif (active learning) tipe fish
bowl dan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori. Pengolahan
datakuantiatatif ini dilakukan dengan menggunakan software Statistical Products
and Solution Services (SPSS) versi 20 dan program Microsoft Excel 2010.
Beberapa analisis yang dilakukan dalam mengolah data ini, yaitu:
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai data
yang diperoleh. Adapun data deskriptif yang dihitung adalah rata-rata, varians,
dan simpangan baku. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai
data yang akan diuji. Perhitungan rata-rata, varians, dan simpangan baku ini
dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010.
SS S TS STS
Positif 5 4 2 1
Negatif 1 2 4 5
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analisis Statistika Inferensial
Analisis ini akan dilakukan dengan menggunakan software SPSSversi 20.
Adapun langkah-langkah uji statistiknya sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji statistika yang dilakukan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas akan
digunakan uji Shapiro Wilk. Setelah dilakukan uji normalitas, jika kedua data
berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians. Jika
salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya
dilakukan dengan menggunakan statistika nonparametrik yaitu uji Mann-
Whitney.
2) Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah data dari
masing-masing kelompok mempunyai varians populasi yang sama atau berbeda.
Menguji homogenitas varians total skor kemampuan koneksi matematis siswa dari
kedua sampel tersebut akan dilakukan dengan menggunakan uji Levene.
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
𝐻𝑜 :𝜎𝐸2 = 𝜎𝐾
2
𝐻1:𝜎𝐸2 ≠ 𝜎𝐾
2
Keterangan:
𝜎𝐸2 = Varians kelas eksperimen
𝜎𝐾2 = Varians kelas kontrol
Menentukan tingkat keberartian dengan mengambil taraf nyata (α), yaitu
α=5%. Menentukan kriteria pengujian dengan aturan, menerima H0 jika nilai
signifikansi yang diperoleh lebih dari atau sama dengan α dan menolak H0
jika nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari α.
3) Uji Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui kedua kelas
memiliki rata-rata yang sama atau berbeda. Ketentuan pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka
pengujian akan dilakukan dengan menggunakan uji t.
Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak homogen,
maka pengujian akan dilakukan dengan menggunakan uji t dengan varians
yang tidak sama.
Jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistika nonparametrik yaitu Mann-Whitney.
Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada data pretest untuk mengetahui
apakah kedua kelas memiliki rata-rata awal yang sama atau berbeda. Setelah
dilakukan uji kesamaan dua rata- rata pada skor pretest, jika kemampuan awal
(pretest) siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol tidak berbeda secara
signifikan, maka analisis selanjutnya dapat dilakukan uji perbedaan dua rata-rata
untuk data posttest dan data indeks gain untuk mengetahui kualitas peningkatan
kemampuan representasi matematis siswa.
4) Uji Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat diketahui
melalui indeks gain. Indeks gainadalah gain ternormalisasi yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Hake dalam Sari, FNK (2013:33) yaitu:
Kriteria IndeksGain menurut Hake disajikan dalam tabel 7 berikut:
Tabel 3.10
Kriteria IndeksGain
Indeks Gain Kriteria
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑔 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝒈 ≥ 𝟎,𝟕 Tinggi
𝟎,𝟑 ≤ 𝒈 < 0,7 Sedang
𝒈 < 0,3 Rendah
Jadi melalu perhitungan IndeksGain ini akan terlihat apakah peningktan
kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran
maatematika dengan menggunakan pembelajaran aktif (active learning) tipe fish
bowl dan siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori adalah tinggi,
seddang, ataupun rendah.
Top Related