1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa saat ini teknologi jaringan berkembang begitu pesat, jaringan
internet yang bisa menjadi salah satu sumber informasi. Internet merupakan
jaringan komputer-komputer yang saling terhubung secara mendunia atau global
dengan menggunakan protokol Transmission Control Protocol/ Internet Protocol
Suite (TCP/IP) sebagai protokol dari pertukaran paket-paket (packet switching
communication protocol) untuk melayani banyak pengguna di seluruh dunia
dalam pertukaran informasi dan data.
Sebagai sumber informasi, internet dapat memberikan kemudahan bagi
seseorang untuk mencari berbagai jenis ilmu pengetahuan, teknologi terbaru
termasuk menyebarkan penemuan-penemuan hasil penelitian keseluruh dunia
dengan sangat cepat, dan murah. Dengan manfaat dan semakin pentingnya
penggunaan internet pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 yang
berada di kota Palembang khususnya internet yang bertempat pada bengkel Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Negeri 2 Palembang saat ini menggunakan
layanan akses internet dari penyedia layanan internet atau Internet Service
Provider (ISP) dari Astinet dengan besaran 20 Mbps untuk bandwidth nasional dan
2 Mbps untuk bandwidth internasional yang fisiknya dipisahkan dengan 2 (dua)
kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dengan tipe straight dari modem Astinet
2
yang selanjutnya dihubungkan pada routerboard mikrotik.
Untuk mendukung agar akses internet yang menggunakan 2 bandwidth
nasional dan internasional berjalan sesuai dengan keinginan yaitu saat akses
website yang server nasional akan menggunakan bandwidth nasional 20 Mbps dan
sebaliknya apabila mengakses website yang server internasional akan
menggunakan bandwidth internasional 2 Mbps.
Semua itu menggunakan layanan BGP Peer, layanan tersebut merupakan
layanan pemisahan routing antara trafik Indonesia Exchange atau NICE dan
internasional yang diberikan oleh mikrotik indonesia yang sudah terdapat pada
routerboard mikrotik.
Maka dari semua itu, hal yang penting adalah memberikan kualitas layanan
yang baik bagi user atau pengguna jaringan internet tersebut. Untuk memberikan
kualitas layanan yang baik maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang
baik,
Kinerja suatu jaringan itu sendiri dapat dipengaruhi berbagai macam
masalah yang dapat memberikan dampak ketidakstabilan cukup besar kepada
kinerja suatu jaringan internet seperti bandwidth, throughput, delay, Jitter dan
packet loss.
Sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak ketidakstabilan
koneksi internet pada jaringan internet dengan akses internet dua bandwidth
pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang mana digunakan untuk
mendukung kegiatan proses belajar mengajar dibengkel TKJ selain itu juga
digunakan untuk ujian yang berbasis komputer, ujian itu meliputi Ujian Nasional
Online berbasis Computer Based Test (CBT) dan Ujian Kompetensi Guru (UKG).
3
Dirasa perlu dilakukan analisis kualitas layanan BGP Peer routerboard
mikrotik dengan metode QoS dengan parameter bandwith, througput, delay,
Jitter dan packet loss. sehingga dapat memantau dan mengukur kualitas
layanan ataupun gangguan pada jaringan internet sehingga dapat dilakukan
penanganan yang diperlukan.
Menurut Aditya Rama Mitra (2009) tujuan dari kualitas layanan atau
QoS yaitu mampu menyediakan layanan jaringan yang lebih baik dan
terkendali dengan menyediakan prioritas termasuk bandwidth khusus, jitter
dan delay yang terkendali hingga menekan nilai packet loss seminimum
mungkin.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis kualitas layanan BGP Peer Routerboard
Mikrotik dengan metode QoS pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri
2 Palembang“ yang dilakukan dengan cara mengukur parameter kualitas
layanan yang terdiri dari bandwidth, througput, delay, Jitter dan packet loss.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu, “Bagaimana menganalisis kualitas layanan BGP Peer Routerboard Mikrotik
dengan metode QoS pada Jaringan Internet Bengkel TKJ di SMK Negeri 2
Palembang”.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah, maka ruang lingkup pembahasan hanya
membahas tentang analisis kualitas layanan BGP Peer Routerboard Mikrotik pada
Jaringan Internet Bengkel TKJ di SMK Negeri 2 Palembang. Dengan melakukan
4
pengukuran terhadap parameter kualitas layanan yang meliputi dari bandwidth,
throughput, delay, Jitter dan packet loss.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Penulis ingin menganalisis kualitas layanan BGP Peer Routerboard
Mikrotik agar dapat mengetahui kualitasnya pada jaringan internet bengkel TKJ di
SMK Negeri 2 Palembang dengan mengukur parameter bandwidth,throughput,
delay, Jitter dan packet loss dengan membandingkan hasilnya dengan
standarisasi jaringan versi TIPHON (Telecomunication and Internet Protocol
Harmonization Over Network).
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi SMK Negeri 2 Palembang, diharapkan hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola,
memperbaiki dan mengatasi gangguan dalam jaringan internet serta dapat
dijadikan referensi bagi pihak sekolah untuk menunjukan bahwa jaringan
internetnya baik dan siap untuk digunakan kegiatan Ujian berbasis
komputer kedepannya nanti.
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk
membandingkan teori analisis kualitas jaringan dengan praktik nyata yang
ada pada jaringan internet bengkel Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
SMK Negeri 2 Palembang.
5
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan penelitian ini penulis memperoleh data yang lengkap,
jelas dan benar. Dengan menggunakan metode atau teknik pengumpulan data
yang dikelompokan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Data primer
Yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti.
Adapun cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah metode
observasi dimana untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam penulisan
penelitian, maka penulis mendatangi langsung tempat penelitian.
2. Data sekunder
Yaitu suatu data yang diperoleh melalui daftar pustaka, buku dan literatur-
literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang penulis buat dan diambil
dalam bentuk yang sudah jadi atau publikasi. Studi literatur adalah melakukan
pengumpulan data dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas.
1.5.2. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode QoS.
Quality of Service atau QoS digunakan untuk mengukur tingkat kualitas akses
internet pada jaringan internet. Ada beberapa metode untuk mengukur kualitas
akses internet dari bandwidth Nasional dan Internasional, throughput,Jitter, delay
dan packet loss.
6
1.5.2 Metode Penelitian
Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research
ini, yaitu:
1. Diagnosing
Melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi
dasar untuk dilakukannya penelitian guna terjadi perubahan dan perbaikan, pada
tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah, ditempuh dengan cara mengadakan
wawancara mendalam kepada stakeholder yang terkait langsung dan melihat
langsung kondisi tempat penelitian untuk mendapatkan data guna bahan analisis.
2. Action planning
Peneliti dan partisipan bersama-sama memahami pokok masalah yang ada
kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang ada, pada tahap ini peneliti menyusun rencana
tindakan untuk dilakukan penelitian dan pengukuran.
3. Action taking
Peneliti dan partisipan bersama-sama mengimplementasikan rencana
tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Pada tahap ini untuk
pelaksanaan dari rencana tindakan penelitian yang sudah dibuat untuk
mendapatkan data hasil penelitian.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menjelaskan mengenai uraian secara
singkat isi tiap-tiap bab dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
7
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan gambaran secara jelas mengenai
latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis membahas teori-teori dasar dan tinjauan
pustaka yang mendukung materi serta penelitian sebelumnnya dan
kerangka berpikir.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan mengenai sejarah SMK Negeri 2 Palembang,
Visi dan Misi, Struktur Organisasi Bengkel TKJ ,Infrastrukur
Jaringan Komputer, Topologi Jaringan Komputer pada Bengkel
TKJ.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian yaitu penelitian tindakan atau action
research yang meliputi pengukuran parameter QoS yaitu
Bandwidth, Throughput, Delay, Jitter, Packet loss pada Jaringan
Internet Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi hasil pengukuran dan menghitung hasil
menggunakan Metode QoS (Quality of Service) dan
membandingkan dengan Standard TIPHON serta pembahasan dari
8
analisis kinerja jaringan Internet setiap parameter QoS (Quality of
Service).
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran sebagai masukan
terhadap apa yang telah dijelaskan sebelumnya
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis
Analisis bisa diartikan suatu tindakan untuk melakukan pengamatan secara
terperinci terhadap hal atau benda dengan cara menguraikan komponen –
komponen dari pembentuknya atau penyusunnya untuk dapat di kaji lebih lanjut.
Menurut Fikri (2007), analisis merupakan proses untuk menguraikan
konsep ke dalam bagian- bagian yang lebih simple atau sederhana, sedemikian
rupa sehingga terbentuk struktur logisnya menjadi jelas.
2.2. Internet
Internet (interconnected computer networks) bisa diartikan sebagai network
komputer tiada batas yang menjadi jembatan penghubung pengguna komputer
dengan pengguna komputer lainnya serta dapat terhubung dengan computer dari
wilayah ke wilayah di penjuru dunia, di mana di dalam jaringan tersebut
mempunyai banyak macam-macam informasi serta fasilitas layanan jelajah
internet atau surfing.
Menurut Graifhan Ramadhani (2003), Internet (Inter-Network) merupakan
sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs
akademik, organisasi, pemerintahan, komersial, maupun perorangan
10
Internet juga dapat didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia dan
jaringan komputer yang memfasilitasi share atau pertukaran informasi di antara
pengguna.
2.3. BGP Peer
BGP Peer merupakan layanan yang diberikan mikrotik untuk pemisahan
routing antara lalu lintas indonesia dan internasional, maksudnya saat mengakses
halaman website yang servernya terdapat di indonesia dapat diatur melalui route
serta menggunakan bandwidth nasional dan begitu juga saat mengakses halaman
website yang servernya berada di luar indonesia atau internasional dapat diatur
melalui route serta menggunakan bandwidth internasional.
Untuk memudahkan pengguna Mikrotik melakukan pemisahan routing
antara trafik Indonesia Exchange atau NICE dan internasional, dari Mikrotik
Indonesia memberikan fitur layanan tambahan, di mana pengguna dapat
melakukan BGP Peer untuk mendapatkan daftar dinamik routing dengan protokol
BGP (www.mikrotik.co.id/)
(Sumber : www.mikrotik.co.id)
Gambar 2.1 Struktur Jaringan BGP Peer
2.4. Kualitas Layanan (Quality of Service)
Kualitas layanan atau Quality of Service (QoS) mengacu pada kehandalan
dalam suatu jaringan untuk menyampaikan berbagai jenis beban data di dalam
suatu komunikasi tanpa ada ganguan.
Menurut Fatoni (2011), Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS
jaringan adalah redaman, distorsi dan noise.
11
Kualitas layanan atau Quality of Service (QoS) merupakan kemampuan
jaringan untuk menyediakan layanan yang baik pada lalu lintas jaringan dalam
perpindahan paket-paket dari sebuah data yang dikirim sampai kepenerima tanpa
adanya kehilangan paket-paket dari data tersebut yang disebabkan tabrakan
(kongesti) pada aliran data-data bahkan ganguan dari luar yatu dari getaran
(redaman), gelombang arus dan tegangan (Distorsi), Sinyal-sinyal lain (noise).
Quality of Service (QoS) memiliki parameter-parameter untuk mengukur
perfoma kerangka bepikir penelitian ini di ukur dan di analisis dari koneksi jaringan
TCP/IP internet atau intranet, parameter tersebut meliputi :
2.4.1. Bandwidth
Bandwidth adalah ukuran dari sebuah lebar frekuensi pada jalur aliran suatu
jaringan yang digunakan untuk jalur pertukaran data yang melawati media
transmisi.
Menurut William, dkk (2014), bandwidth adalah lebar cakupan frekuensi
yang digunakan oleh sinyal untuk melintasi dalam media transmisi
2.4.2. Throughput
Menurut Wiliam, dkk (2014) Throughput adalah bandwidth sebenarnya
(aktual) yang di ukur dengan satuan waktu tertentu yang digunakan untuk
melakukan transfer data dengan ukuran tertentu. Throughput adalah jumlah total
kedatangan paket yang sukses sampai ke tujuan (Putra, guruh perdana. 2012).
Tabel 2. 1 Performansi Jaringan Internet berdasarkan Throughput
Kategori Throughput Besar Throughput %
Sangat Bagus 100%
Bagus 75%
Sedang 50%
Jelek 25%
(Sumber : TIPHON)
12
2.4.3. Delay (Latency)
Delay secara umum adalah periode waktu proses yang dibutuhkan oleh
komponen dalam sistem untuk menunggu proses lain dalam waktu yang sama.
Menurut Wiliam, dkk (2014) ,Delay adalah waktu yang dibutuhkan data
untuk menempuh jarak dari asal hingga ke tujuan. Contohnya jika kita
mengirimkan data sebesar 5 Mb pada saat jaringan sepi waktunya 6 menit tetapi
pada saat ramai 15 menit, hal ini di sebut delay.
Tabel 2. 2 Performansi Jaringan Internet berdasarkan Delay
Kategori Latency Besar Delay
Sangat Bagus < 150 ms
Bagus 150 s/d 300 ms
Sedang 300 s/d 450 ms
Jelek > 450 ms
(Sumber : TIPHON)
2.4.4. Jitter
Jitter adalah variasi delay dalam waktu kirim paket sampai tujuan yang
disebakan oleh tumbukan antar paket yang melalui sebuah jaringan.
Menurut Fatoni (2011), Jitter merupakan variasi delay antar paket yang
terjadi di jaringan IP. Besar nilai jitter akan dipengaruhi oleh variasi beban trafik
dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan.
Tabel 2. 3 Performansi Jaringan Internet berdasarkan Jitter
Kategori Latency Besar Delay
Sangat Bagus 0 ms
Bagus 0 s/d 75 ms
Sedang 76 s/d 125 ms
Jelek 125 s/d 225 ms
(Sumber : TIPHON)
2.4.5. Packet loss
13
Packet loss didefinisan sebagai bagian dari segmentasi paket data yang
hilang dari keseluruhan paket data yang dikirim selama proses pengiriman terjadi
dari client menuju ke server dan sebaliknya server ke client selama rentang waktu
tertentu. Packet loss diekspresikan sebagai persentase dari semua paket-paket data
yang dikirim dalam rentang waktu tertentu.
Tabel 2.4 Performansi Jaringan Internet berdasarkan Packet loss
Kategori Latency Besar Delay
Sangat Bagus 0 %
Bagus 3 %
Sedang 15 %
Jelek 25 %
(Sumber : TIPHON)
2.5. Media Penghantar (Transmisi)
2.5.1. Jaringan Berkabel (Wired Network)
Wired network adalah media transmisi yang menggunakan kabel Jadi, data
dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer
biasanya menggunakan bahan dasar dari tembaga. Pada wired network, ada
beberapa macam kabel yang dapat digunakan, yaitu terdiri dari kabel coaxial,
kabel twisted pair (TP), dan kabel fiber optic.
2.5.2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media
penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna
infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya
melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.
2.6. Mikrotik
14
MikroTik merupakan sistem operasi jaringan (operating system networks)
turunan dari distro linux debian yang dikhususkan untuk keperluan router
jaringan. Untuk mengoperasikannya mikrotik dapat diremote dari client dengan
menggunakan aplikasi winbox. Mikrotik dilengkapi berbagai fitur dan tools, baik
untuk jaringan kabel ataupun wirelless.
2.6.1. Jenis-jenis Mikrotik
1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-
download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada Personal Komputer
(PC)
2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang
khusus dikemas dalam routerboard yang didalamnya sudah terinstal
MikroTik RouterOS. Routerboard Mikrotik merupakan perangkat yang
dapat menjalankan router network tanpa perlu di install ke sebuah PC,
karena mikrotik ini telah di desain untuk menjalankan routerOS sehingga
dapat menjadi router yang handal untuk penggunanya.
2.7. Model Hirarki Jaringan
Model jaringan secara hirarkis merupakan suatu cara untuk mendesain
infrastruktur jaringan komputer yang dapat diandalkan dan mudah untuk
dikembangkan dari jaringan kecil sampai ke besar. Jack (2006) mengemukakan
bahwa jaringan hirarki lebih mudah untuk mengelola dan memperluas jaringan.
Model desain khas hirarkis dibagi menjadi tiga lapisan yaitu terdiri dari
Core, Distribution dan Access
(Sumber : http://citra-green.blogspot.co.id)
Gambar 2.2 Model Hirarki Jaringan
15
2.7.1. Lapisan Core
Lapisan ini menjadi pusat koneksi dengan jaringan luar (WAN)/internet,
fungsi dari level core adalah sebagai routing data antar segmen jaringan di
bawahnya dengan jaringan luar/internet. Lapisan Core memberikan struktur
transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan trafik pada
kecepatan yang sangat tinggi seperti Gigabit Ethernet.
2.7.2. Lapisan Distribution
Lapisan ini dioperasikan oleh beberapa perangkat yang memiliki tugas
routing antar jaringan lokal, filtering paket, manajemen bandwidth, penghubung
dan pengatur jalur VLAN untuk jaringan di bawahanya.
2.7.3. Lapisan Access
Lapisan access adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan
perangkat ke jaringan dan mengontrol perangkat-perangkat yang diizinkan
untuk berkomunikasi pada jaringan. Lapisan akses berisi beberapa perangkat yang
berhubungan langsung dengan end device/ user. Perangkat yang berada pada level
ini meliputi switch dan access point karena tugasnya untuk meneruskan paket ke
pengguna akhir.
2.8. Tools Kualitas Layanan
2.8.1. MRTG Mikrotik
MRTG (The Multi Router Traffic Grapher ) merupakan tool monitoring
beban trafik jaringan dengan menampilkan grafik dari beban trafik jaringan pada
jaringan yang menggunakan router dari mikrotik. Grafik ini bisa dilihat dengan
melakukan akses router via web, dengan format alamat http://[ip router]/graphs.
Misal 180.254.20.133/graphs
16
(Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=81)
Gambar 2.3 MRTG MIKROTIK
2.8.2. Iperf3
Iperf dikembangkan oleh NLANR / DAST sebagai alternatif modern untuk
mengukur bandwidth TCP dan kinerja UDP secara maksimal. Iperf
memungkinkan tuning berbagai parameter dan karakteristik UDP. Iperf
melaporkan hasil bandwidth, delay, jitter dan packet loss datagram disetiap hasil
pengukurannya.
(Sumber : https://www.google.co.id/search?q=iperf+jitter+test)
Gambar 2.4 Iperf3
2.8.3. Axence NetTools 5
Axence NetTools adalah software untuk mengukur performa jaringan dan
dengan cepat dapat mendiagnosa masalah. Komponen yang paling kuat adalah
Netwatch grafis dengan riwayat waktu respon dan packet loss (untuk memantau
ketersediaan host).
(Sumber : http://www.axencesoftware.com)
Gambar 2.5 Software Axence Net Tools 5
2.8.4. Tracert
Tracert atau Traceroute (Tracert) merupakan perintah untuk
menunjukkan jalur yang akan dilewati paket untuk sampai pada tujuan. Ini
dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP)
Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Jalur
17
yang ditampilkan adalah daftar interface router paling berdekatan dengan host
yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.
(Sumber : http://www.rumahweb.com/journal/traceroute-tracert.htm)
Gambar 2.6 Tracert
2.9. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya oleh Guruh Perdana Putra tahun 2012 ,melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kualitas Layanan Router Mikrotik OS Pada
Local Area Network (LAN) SMA Negeri 1 Lahat” Analisis tersebut
diimplementasikan dengan cara melakukan pengukuran terhadap parameter
kualitas layanan atau Quality of Service (QoS) yaitu bandwidth, througput, delay
dan packet loss. Dari hasil analisis didapat kesimpulan bahwa Kualitas Layanan
Router Mikrotik OS pada LAN SMA Negeri 1 Lahat dipengaruhi oleh paramater
kualitas layanan atau Quality of Service (QoS) seperti bandwidth, througput,
delay, dan packet loss.
Selain itu penelitian yang menerapkan Protokol Routing BGP yaitu
diterapkan oleh Achmad Kodar tahun 2010 melakukan penelitian dengan judul
“Analisa dan Uji Kinerja PC Router Yang Menjalankan Protokol Border Gateway
Protocol (BGP) Menggunakan Zebra/Quagga”, Analisa dan Uji Kinerja PC Router
ini di lakukan dengan menggunakan alat bantu monitoring cacti, berdasarkan hasil
pengujian keseluruhan, ditemukan bahwa router PC berbasi Zebra/Quagga
mampu berfungsi dengan baik. Hal ini terlihat dari angka idle yang tinggi serta
kecepatan upload dan download yang tinggi, baik router nasional maupun router
Internasional
18
2.10. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penelitian yang akan dilakukan sehingga
peneliti dan pembaca dapat memahami dengan cepat alur penelitian.
Menurut Fatoni (2011), Kerangka berpikir merupakan suatu model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah riset. Kerangka pemikiran akan memberikan
manfaat, yaitu terjadi persepsi yang sama antara periset dan pembaca terhadap
alur-alur pikiran periset, dalam rangka membentuk hipotesis risetnya secara logis.
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
Dalam kerangka bepikir penelitian ini, di ukur dan di analisis Kualitas
Layanan BGP Peer Routerboard Mikrotik dengan parameter bandwidth terhadap
server Nasional dan Internasional, throughput, Delay, Jitter dan Packet loss
memenuhi standar kualitas layanan yang baik menurut standar versi TIPHON.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. Sejarah SMK Negeri 2 Palembang
SMK Negeri 2 Palembang pada mulanya bernama Sekolah Teknologi
Menengah (STM) yang berstatus sekolah swasta. Sekolah ini didirikan tahun 1957
dan dikepalai oleh seorang berkebangsaan Belanda yang bernama A.J. Frietman .
Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1959 , melalui Surat Keputusan Dirjen
19
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1290/B.3/KEDJ/1959
sekolah ini berubah menjadi STM Negeri 1 Palembang .
Sejak tahun 2002 SMK Negeri 2 Palembang berkeinginan menjadi SMK
Mandiri yang melakukan proses pembelajaran teori dan praktik secara terpadu.
Keinginan ini dicantumkan dalam visi misi sekolah. Untuk itu, mulai tahun 2005
proses pembelajaran praktik yang semula pembelajaran praktik dilaksanakan di
BLPT , selanjutnya dialihkan ke bengkel-bengkel yang ada di SMK Negeri 2
Palembang. Pengalihan pembelajaran praktik ini dimaksudkan untuk menjadikan
SMKN 2 Palembang menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan
Terpadu.Perkembangan SMK Negeri 2 Palembang pada tahun - tahun berikutnya.
3.2. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Palembang
3.2.1. Visi
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan teknologi tingkat menengah
kejuruan yang berwawasan lingkungan (clean, Green, Healthful) berbudaya,
berkarakter bangsa dan mampu bersaing di era global.
3.2.2. Misi
1. Mengembangkan sistem pendidikan menegah kejuruan sebagai pusat
pendidikan kejuruan terpadu (PPKT).
2. Mewujudkan pusat informasikan dan publikasi model pembelajaran berbasis
Technology Informastion.
20
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkarakter bangsa dan berjiwa
Enterpreneurship. Berperan aktif memelihara alam dan lingkungan.
4. Meningkatkan kerjasama pendidikan sistem ganda dengan dunia usaha/dunia
industri berskala nasional, regional, dan internasional.
5. Mewujudkan lulusan agar mampu berkomunikasi global, peduli kelestarian
alam dan lingkungan hidup yang clean, green and healthful / bersih, hijau dan
sehat (BERJASA) serta mampu bersaing di tingkat nasional regional, dan
internasional.
3.3. Struktur Organisasi
Manusia sepanjang kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan
organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga, meningkat ke
perusahaan pemerintah atau swasta bahkan ditempat yang lebih luas lagi, yaitu
Negara dan dunia.lebih tegas dapat dikatakan bahwa selagi manusia itu ada maka
organisasi juga ada sesuai dengan zaman nya, jadi manusia bagian dari organisasi.
Bagi suatu organisasi proses pengorganisasian merupakan upaya
penentuan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, pembagian
kerja secara tepat dapat menentukan mekanisme untuk mengkoordinasi aktivitas –
aktivitas perusahaan, salah satu hasil proses ini adalah struktur organisasi yang
merupakan prosedur formal pengolahan organisasi.
3.3.1. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Palembang
Gambar di bawah menjelaskan tentang struktur organisasi SMK Negeri 2
Palembang yang sudah diterapkan sekarang. Struktur organisasi SMK Negeri 2
mencakup Kepala Sekolah sampai guru. Selain itu, struktur organisasi tersebut
juga mencakup wakil-wakil kepala sekolah dari segala bidang dan Ketua Paket
Keahlian.
21
(http://smkn2palembang.net/html/profil.php)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Palembang
3.3.2. Struktur Organisasi Satuan Kompetensi TKJ.
Gambar di bawah menjelaskan tentang struktur organisasi yang terdapat
pada satuan kompetensi Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Satuan Kompetensi
Teknik Komputer Jaringan merupakan kompetensi keahlian yang mempelajari
teknologi informasi.
Gambar dibawah menjelaskan tentang struktur organisasi yang
terdapat pada satuan Kompetensi Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
(http://smkn2palembang.net/html/profil.php)
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Satuan Jurusan TKJ
3.4. Akses Internet di Bengkel TKJ
Pada tahun 2013 bengkel TKJ melakukan pengadaan akses internet dari
penyedia layanan internet speedy dengan besaran bandwidth 1 Mbps guna untuk
mendukung proses belajar mengajar bagi guru dan siswa program studi teknik
komputer dan jaringan dalam menambah wawasan, informasi, sumber-sumber
pengetahuan yang lebih banyak lagi dengan menggunakan internet.
Pada Tahun 2014, pada saat waktu mendekati ujian nasional untuk siswa
kelas 3, SMK Negeri 2 Palembang di instruksikan dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk melakukan Ujian Nasional Online dengan berbasis
Computer Based Test (CBT) bagi kelas 3, maka dari itu Bengkel TKJ SMK
Negeri 2 Palembang ditunjuk untuk menjadi tempat berlangsungnya Ujian
Nasional berbasis Computer Based Test yang pertama kalinya dengan
22
menggantikan sistem Ujian Nasional berbasis Kertas atau Paper Based Test
(PBT) setelah kegiatan Ujian Nasional Online selesai dilakukan, Bengkel TKJ
ditunjuk lagi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi
tempat Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2014.
Pada Tahun 2015, melihat dari hasil kinerja akses internet yang digunakan
pada saat Ujian Nasional Online berbasis Computer Based Test (CBT) yang
menemui kendala saat pengiriman hasil ujian siswa sering terjadi kegagalan yang
dinilai bandwidth dan kecepatan akses internet 2 Mbps dari speedy tidak
mecukupi. Maka pada tahun ini dilakukan penggantian dari penyedian layanan
internet atau Internet Service Provider dari Speedy dengan bandwidth 2 Mbps ke
Astinet dengan 2 bandwidth yaitu 20 Mbps Nasional dan 2 Mbps Internasional.
Untuk mendukung kegiatan Ujian Nasional berbasis Computer Based Test (CBT)
serta Kegatan Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2015 (Kaprodi TKJ,2015).
3.5. Topologi Jaringan Internet Bengkel TKJ
Jaringan Internet pada bengkel teknik komputer jaringan SMK Negeri 2
Palembang menggunakan topologi tree yang mana topologi tree merupakan
gabungan dari berbagai topologi star (Fauziah, 2012, h.83)
Gambar 3.3 Topologi pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang
Pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang sudah dapat memberikan
layanan akses internet pada setiap ruang praktek bengkel TKJ dan jaringan
komputer pada setiap ruang praktek tersambung pada jaringan komputer sentral
yaitu yang berada pada ruang alat. adapun rincian perangkat keras (Hardware)
23
yang dipakai dan di tempatkan pada ruang alat, ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang
TKJ C dan ruang TKJ D sebagai berikut :
1. Ruang Alat
Tabel 3.1 Hardware Ruang Alat
No Nama
Perangkat Merek / Seri Spesifikasi Jumlah Keterangan
1 Modem ZTE PON 1 Unit Modem Astinet
2 Router Mikrotik RB750
Series
5 Port Fast
Ethernet
1 Unit Router Utama
3 Router Cisco Catalyst
1900 Series
2 Port 1 Unit Router
Pendukung untuk
VLAN
4 Switch
Cisco Catalyst
2960 Series
24 Port 5 Unit VLAN
5 Switch E Link 8 Port 1 Unit Switch
Terhubung pada
switch ruang TKJ
A, B, C dan D
2. Ruang TKJ A
Tabel 3.2 Hardware Ruang TKJ A
No Nama
Perangkat Merek / Seri Spesifikasi Jumlah Keterangan
1 Switch TP Link 24 Port 1 Unit Switch Utama
2 Switch D Link 16 Port 1 Unit Switch Tambahan
3 Laptop Acer TravelMate
4740
Intel i3, 2
GB Ram
30 Unit Client
3. Ruang TKJ B
Tabel 3.3 Hardware Ruang TKJ B
No Nama
Perangkat Merek / Seri Spesifikasi Jumlah Keterangan
1 Switch TP Link 24 Port 1 Unit Switch Utama
2 Switch D Link 16 Port 1 Unit Switch Tambahan
3 PC Acer Intel i3, 2
GB Ram
35 Unit Client
4. Ruang TKJ C
24
Tabel 3.4 Hardware Ruang TKJ C
No Nama
Perangkat Merek / Seri Spesifikasi Jumlah Keterangan
1 Switch TP Link 24 Port 1 Unit Switch Utama
2 Switch E Link 8 Port 1 Unit Switch Tambahan
3 Laptop Acer TravelMate
4740
Intel i3, 2
GB Ram
25 Unit Client
5. Ruang TKJ D
Tabel 3.2 Hardware Ruang TKJ A
No Nama
Perangkat Merek / Seri Spesifikasi Jumlah Keterangan
1 Switch TP Link 24 Port 1 Unit Switch Utama
2 Switch D Link 16 Port 1 Unit Switch Tambahan
3 PC Acer Intel i3, 2
GB Ram
35 Unit Client
25
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan atau action research menurut Davison, Martinsons dan Kock (2004).
Dalam penelitian tindakan yang mendeskripsikan, menginterpretasi dan
menjelaskan suatu situasi atau keadaan pada jaringan internet pada Bengkel TKJ
SMK Negeri 2 Palembang dan melakukan analisis hasil pengukuran dari
parameter-parameter QoS (Quality of Service) dengan hasil nilai-nilai yang
berbeda yang tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
layanan atau Quality of Service sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna
suatu layanan jaringan internet pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang
yang menggunakan layanan BGP Peer.
Metode yang akan digunakan mengukur kualitas layanan BGP Peer
routerboard mikrotik pada Jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang yaitu QOS terdiri dari parameter Bandwidth,Throughput, Delay, Jitter
dan Packet loss dari pengirim ke penerima atau dari ujung ke ujung (end to end)
dengan menggunakan software monitoring Axence NetTools 5, Iperf3 dan MRTG
dari Mikrotik.
Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research
ini, yaitu:
26
4.1.1. Melakukan diagnosis (Diagnosing)
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini dilatar belakangi
dengan penggunaan jaringan internet pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang yang menggunakan Layanan BGP Peer untuk pemisahan dua
bandwidth Nasional dan Internasional apakah sudah baik dan layak untuk
digunakan untuk Ujian Nasional berbasis komputer bagi pihak sekolah sendiri
serta kegiatan dari luar seperti, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menggunakan tempat jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang
untuk Ujian lainnya yang berbasis Komputer yaitu Ujian Kompetensi Guru
(UKG).
Dari latar belakang itu membutuhkan jaringan internet serta perangkat
jaringan yang digunakan harus bagus, stabil dan baik karena Ujian Nasional
berbasis komputer maupun Ujian Kompetensi Guru dilakukan secara bersamaan
bagi setiap peserta dan membutuhkan waktu 10 Jam pelaksanaan dalam sehari.
Melihat dari topologi jaringan internet pada bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang bila di lihat dari model hirarki jaringan dengan merujuk desain
jaringan komputer dari Cisco yang menggunakan tiga tingkatan lapisan yaitu dari
Lapisan Core, Lapisan Distribution, Lapisan Access.
Gambar 4.1 Model Hirarki Jaringan Internet Bengkel TKJ
Dari gambar 4.1 Model Hirarki Jaringan Internet Bengkel TKJ SMK
Negeri 2 Palembang pada lapisan core router mikrotik RB750 yang digunakan
menggunakan Fast Ethernet belum menggunakan 10 Gigabit Ethernet.
Pada lapisan Distribution menggunakan switch cisco catalyst 2960 series
yang sudah menggunakan teknologi VLAN , karena bengkel TKJ menggunakan
27
VLAN untuk segmentasi jaringan mengingat router yang digunakan pada lapisan
core menggunakan mikrotik RB750 maka perlu ditambah router cisco catalyst
1900 series pada lapisan Distribution guna untuk enscaptulation VLAN dari
segment jaringan yang ada serta menambah switch E Link 8 port untuk
menghubungkan switch yang berada pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ
C dan ruang TKJ D agar dalam satu network id yaitu 192.168.6.0/24 karena
banyaknya hardware dan tidak seragam merek yang digunakan pada lapisan
distribution jadi jauh dari model hirarki jaringan yang baik..
Untuk lapisan Access pada setiap ruang TKJ A, B, C, D menggunakan dua
switch yang berbeda merek dan spesifikasinya yang disebabkan kekurangan port
jaringan kekurangan hardware dan terjadinya tumpukan switch yang dapat
menurunkan QoS karena berbeda kualitas dari perangkat keras jaringan yang
digunakan.
Dan saat dilakukan pengamatan kondisi media transmisi kabel yang
menghubungkan jaringan komputer di setiap ruang TKJ A,B,C,D dengan ruang
alat tempat switch yang merupakan level distribution, kabelnya tidak digantung
terurai kelantai dan terkena hujan dan panas serta hasil krimpingan kabel banyak
yang longgar saat dilakukan pengecekan kabel UTP dan kepala RJ45 yang
tersambung, untuk kabel yang tersambung diruang TKJ D berkurang kualitas atau
terjadinya pelapukan pada kulit kabel terluar.
4.1.2. Melakukan perencanaan (Action Planning)
Dalam tahapan ini penelti memahami pokok persalahan yang ada, kemudian
dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan guna menganalisis kualitas
layanan BGP Peer Routerboard Mikrotik pada Jaringan Internet dengan menguji
28
performa akses internet Nasional dan Internasional yang dipisahkan oleh layanan
BGP Peer Routerboard Mikrotik melalui media penghantar Wired Network dan
perangkat keras jaringan lainnya yang tersambung seperti router, switch.
Gambar 4.2 Topologi Jaringan tempat pengukuran
Dari gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa, dalam proses penelitian ini,
penulis hanya mengambil 4 Titik pengukuran sebagai perwakilan untuk
mengetahui seberapa baik kualitas akses internet pada jaringan internet bengkel
TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang menggunakan 2 bandwidth yang terdiri dari
bandwidth Nasional dan Internasional yang dipisahkan dengan layanan BGP Peer
Routerboard Mikrotik.4 Titik tersebut dilakukan pengukuran pada jaringan yang
terhubung dengan wired network di Ruang TKJ A,B,C,D.
Tabel 4.1 Jadwal Pengukuran QoS Jaringan Nasional dan Internasional
Hari dan Tanggal Website Waktu Lokasi
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
Internasional
10.00 s/d 14.00 Ruang TKJ
A,B,C dan D
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
Internasional
10.00 s/d 14.00 Ruang TKJ
A,B,C dan D
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
Internasional
10.00 s/d 14.00 Ruang TKJ
A,B,C dan D
Tabel 4.1 menjelaskan jadwal pengukuran yang dilakukan penelitian dengan
menguji performa akses internet Nasional yaitu website SMK Utama Bakti
Palembang dengan alamat IP Server : 36.77.112.36 karena server tersebut
menjalankan iperf3 sebagai server dengan open port 5201 dan Internasional yaitu
ping.online.net dengan alamat IP Server :62.210.18.40 karena server tersebut
menjalankan iperf3 sebagai server dengan open port 5201 dengan parameter
Bandwidth, Throughput, Delay,Jitter dan Packet loss secara bergantian dengan
durasi waktu 240 menit atau 4 jam setiap hari pada pukul 10.00 sampai dengan
29
14.00 WIB.
Area yang akan dilakukan pengukuran parameter QoS antara lain yaitu:
1. Ruang TKJ A Mengukur Parameter Bandwidth.
Gambar 4.3 Topologi Pengukuran Bandwidth di Ruang TKJ A
Pada area ini mewakili untuk pengukuran parameter QoS dari Bandwidth,
dilakukan dari Laptop yang terhubung ke switch ruang TKJ A dan terhubung ke
Switch pada ruang alat dan selanjutnya terhubung ke router mikrotik. Di mana
dari gambar di atas terdapat beberapa perangkat jaringan yang menghubungkan
jaringan komputer ruang TKJ A ke ruang alat dan terhubung ke Router Mikrotik.
Perangkat jaringan tersebut terdiri mikrotik RB750, Switch TP Link, Switch D
Link,Switch Catalyst 2960 Series Router Cisco 1900 series. Proses pengukuran
parameter QoS dari Bandwidth yaitu Besaran Download dan Upload Nasional dan
Internasional mengunakan aplikasi MRTG dari Mikrotik, rencananya akan
dilakukan selama 3 hari. Dimulai pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan
tanggal 23 Desember 2015. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan
pada waktu siang selama dua kali yang terdiri dari bandwidth nasional dan
internasional, dengan range antara jam 10.00 – 14.00 WIB
2. Ruang TKJ A Ke Server Nasional dan Internasional
Gambar 4.4 Topologi Jaringan Pengukuran QoS Ruang TKJ A ke Server
Pada area ini pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Jitter, dan
Packet loss dilakukan dari Laptop yang berada pada ruang TKJ A Ke Server
Nasional dan Internasional. Di mana dari gambar di atas meleawi beberapa
perangkat jaringan yang terhubung jaringan komputer ruang TKJ A ke ruang alat.
30
Perangkat jaringan tersebut terdiri dari mikrotik RB750, Switch TP Link, Switch
D Link,Switch Catalyst 2960 Series Router Cisco 1900 series . Proses pengukuran
parameter QoS dari Throughput, Delay, Packet loss yaitu mengunakan software
Exence NetTools 5, dan Parameter QoS dari Jitter yaitu Menggunakan Aplikasi
Iperf3. rencananya akan dilakukan selama 3 hari. Dimulai pada tanggal 21
Desember 2015 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Dalam satu hari
proses pengukurannya dilakukan pada jam siang selama dua kali yang terdiri dari
Throughput, Delay, Jitter dan Packet loss Nasional dan Internasional, dengan
range antara jam 10.00 – 14.00 WIB
3. Ruang TKJ B Ke Server Nasional dan Internasional
Gambar 4.5 Topologi Jaringan Pengukuran QoS Ruang TKJ B ke Server
Pada area ini pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Jitter, dan
Packet loss dilakukan dari Personal Komputer yang berada pada ruang TKJ B Ke
Server Nasional dan Internasional. Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa
perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan komputer ruang TKJ B ke
ruang alat. Perangkat jaringan tersebut terdiri dari mikrotik RB750, Switch TP
Link, Switch D Link,Switch Catalyst 2960 Series Router Cisco 1900 series.
Proses pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Packet loss yaitu
mengunakan software Exence NetTools 5, dan Parameter QoS dari Jitter yaitu
Menggunakan Aplikasi Iperf3. rencananya akan dilakukan selama 3 hari. Dimulai
pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015.
Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan pada jam siang selama dua kali
yang terdiri dari Throughput, Delay, Jitter dan Packet loss Nasional dan
Internasional, dengan range antara jam 10.00 – 14.00 WIB
31
4. Ruang TKJ C Ke Server Nasional dan Internasional
Gambar 4.6 Topologi Jaringan Pengukuran QoS Ruang TKJ C ke Server
Pada area ini pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Jitter, dan
Packet loss dilakukan dari Laptop yang berada pada ruang TKJ C Ke Server
Nasional dan Internasional. Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa
perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan komputer ruang TKJ C ke
ruang alat. Perangkat jaringan tersebut terdiri dari mikrotik mikrotik RB750,
Switch TP Link, Switch E Link,Switch Catalyst 2960 Series Router Cisco 1900
series. Proses pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Packet loss
yaitu mengunakan software Exence NetTools 5, dan Parameter QoS dari Jitter
yaitu Menggunakan Aplikasi Iperf3. rencananya akan dilakukan selama 3 hari.
Dimulai pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan tanggal 23 Desember
2015. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan pada jam siang selama
dua kali yang terdiri dari Throughput, Delay, Jitter dan Packet loss Nasional dan
Internasional, dengan range antara jam 10.00 – 14.00 WIB.
5. Ruang TKJ D Ke Server Nasional dan Internasional
Gambar 4.7 Topologi Jaringan Pengukuran QoS Ruang TKJ D ke Server
Pada area ini pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Jitter, dan
Packet loss dilakukan dari Laptop yang berada pada ruang TKJ D Ke Server
Nasional dan Internasional. Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa
perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan komputer ruang TKJ D ke
ruang alat. Perangkat jaringan tersebut terdiri dari mikrotik mikrotik RB750,
Switch TP Link, Switch D Link,Switch Catalyst 2960 Series Router Cisco 1900
32
series . Proses pengukuran parameter QoS dari Throughput, Delay, Packet loss
yaitu mengunakan software Exence NetTools 5, dan Parameter QoS dari Jitter
yaitu Menggunakan Aplikasi Iperf3. rencananya akan dilakukan selama 3 hari.
Dimulai pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan tanggal 23 Desember
2015. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan pada jam siang selama
dua kali yang terdiri dari Throughput, Delay, Jitter dan Packet loss Nasional dan
Internasional, dengan range antara jam 10.00 – 14.00 WIB.
4.1.3. Melakukan tindakan (Action Taking)
Pada tahap ini mulai mengimplementasikan rencana tindakan dengan
melakukan pengujian kualitas jaringan internet dengan mengakses server
Nasional dan Internasional yang dipisahkan oleh layanan BGP Peer Routerboard
Mikrotik pada jaringan internet melalui media penghantar Wired Network pada
Bangkel Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 2 Palembang
dengan parameter QoS sesuai jadwal yang sudah di buat.
4.1.3.1. Cara penggunaan Software pengukuran QoS
1. MRTG Mikrotik mengukur bandwidth
Pada parameter bandwidth untuk mendapatkan nilai bandwidth maksimum
yang dapat dilewati paket-paket data yang digunakan komputer client dalam
mengakses website atau server yang berada dalam lingkup nasional dan
internasional dengan melakukan pemantauan langsung menggunakan aplikasi
MRTG dari Mikrotik berikut mekanisme penggunaannya :
a. Ketik 180.250.54.233/graphs pada pencarian halaman web.
b. Klik Interface domestik untuk bandwidth nasional dan interface
internasional untuk bandwidth internasional.
33
2. Iperf3 mengukur Jitter
Pada parameter jitter untuk mendapatkan nilai jitter dari jaringan internet
pada setiap ruang dari bengkel TKJ dengan menghubungkan jarngan komputer
dari ruang TKJ A, B, C, D ke server nasional dan internasional. Ada pun
mekanisme penggunaan iperf3 sebagai berikut :
a. Pada sisi server jalankan iperf3 lewat command prompt dengan cara
mengetikan “iperf3.exe –s”
b. Pada sisi client pada komputer yang berada pada ruang TKJ A, B, C
dan D lewat command prompt dengan cara mengetik “iperf3.exe –c [IP
Addresss server] – u] contoh : iperf3.exe –c 36.77.112.36 –u
3. Exence NetTools 5 mengukur Throughput, Delay, Packet loss
Pada pengukuran parameter Throughput untuk mendapatkan nilai persentase
nilai throughput dengan cara sebagai berikut :
a. Pilih fitur bandwidth
b. Masukan IP Address tujuan atau domain name dan masukan besar paket
data yang akan dikirim serta interval waktu pengiriman perpaket dan
akan didapat stastistik hasil monitoring throughput .
Pada pengukuran parameter delay dan packet loss untuk mendapatkan nilai
nilai delay dan packet loss dengan cara sebagai berikut :
a. Pilih fitur NetWatch
b. Masukan IP Address tujuan atau domain name dari server nasional dan
internasional secara bersama serta monitoring secara bersama.
4. Tracert Menguji BGP Peer
Pengujian BGP Peer yang merupakan pemisahan trafik nasional dan
34
internasional dengan menggunakan tracert dengan cara penggunaan :
a. Start pilih Run
b. Ketik cmd
c. Lalu tampil halaman command prompt selanjutnya ketik
“tracert[spasi]alamat IP tujuan atau nama domain”
4.2. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Bengkel Teknik Komputer dan Jaringan pada SMK
Negeri 2 Palembang yang beralamat Jalan Demang Lebar Daun 20 Ilir D IV , Ilir
Timur I Kota Palembang , penelitian ini di mulai dari bulan Oktober 2015 sampai
dengan bulan Januari 2016.
4.3. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Hardware
Kebutuhan perangkat keras (hardware) yang digunakan :
a. Personal Komputer
b. Laptop Acer TravelMate 4740
c. Flashdisk Toshiba 8 GB
d. Router Mikrotik RB750
e. Switch TP Link
f. Switch E Link
g. Switch Catalyst 2960 Series
h. Router Cisco 1900 series
i. Printer Epson L200
35
j. Kabel UTP Belden Cat5e
2. Software
Kebutuhan perangkat lunak (software) yang digunakan :
a. Microsoft Windows 7 sebagai Sistem Operasi
b. Mozila Firefox sebagai Browser.
c. Command Prompt untuk cek tracert
d. Tools Iperf3, MTRG Mikrotik, Exence NetTools versi 5
e. Microsoft Office sebagai Aplikasi pengelolaan data untuk penulisan
laporan.
36
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun, untuk melakukan
tindakan pengukuran parameter-parameter dari QoS yang terdiri dari Bandwidth,
Throughput, Delay, Jitter dan Packet loss pada jaringan internet pada Bengkel
TKJ yaitu ruang yang sebagai titik tempat dilakukan pengukuran terdiri dari
ruang TKJ A, B, C, dan D , adapun skema tempat dilakukan pengukuran
parameter QoS Jaringan Internet adalah seperti gambar 4.1.
Dalam implementasi dari rencana tindakan (action planning) yang telah
disusun, ternyata dapat dilakukan hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai
dengan hari Rabu tanggal 23 Desember 2016.
5.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service)
Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dari implementasi pengukuran
parameter QoS yang terdiri dari bandwidth, throughput, delay, jitter dan packet
loss, di mana proses pengukurannya menggunakan Software MRTG Mikrotik
untuk parameter bandwidth, menggunakan software Axence NetTools 5 untuk
parameter throughput, delay, packet loss , dan menggunakan iperf untuk jitter
yaitu sebagai berikut:
37
5.1.1.1. Ruang TKJ A Mengukur Parameter Bandwidth
Dalam proses pengukuran Bandwidth pada ruang TKJ A dilakukan selama
tiga hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan
hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 . Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
bandwidth menggunakan MRTG Mikrotik dapat di lihat nilai bandwidth pada
jaringan internet pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Bandwidth
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Bandwidth
Nasional Internasional
Senin, 21 Desember 2015 10:00 – 14.00 18.13 Mbps 1.97 Mbps
Selasa, 22 Desember 2015 10:00 – 14.00 14.08 Mbps 2.02 Mbps
Rabu, 23 Desember 2015 10:00 – 14.00 20.01 Mbps 2.03 Mbps
Berdasarkan tabel di atas didapatlah hasil pengukuran bandwidth pada
jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang, bandwidth yang diamati
pada range jam 10.00 – 14.00 yang dilakukan pada jam siang pada Ruang TKJ A
selama tiga hari dari tanggal 21 Desember 2015 sampai tanggal 23 Desember
2015, bahwa lebar bandwidth yang digunakan pada jaringan internet bengkel TKJ
SMK Negeri 2 palembang yaitu bandwidth nasionalnya sebesar 20 Mbps dan
bandwidth internasional sebesar 2 Mbps.
5.1.1.2. Ruang TKJ A ke Server Nasional dan Server Internasional
1. Throughput
Dalam proses pengukuran Throughput dari ruang TKJ A ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ A Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, proses pengukuran dilakukan
38
selama tiga hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai
dengan hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 . Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
throughput menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai throughtput pada ruang TKJ A yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.2. Nilai Throughput TKJ A ke Server Nasional dan Internasional
Hari / Tanggal Server Throughput TIPHON
Sent Received (%) Lost (%)
Senin, 21
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1706 1635 (96%) 71 (4%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1169 1163 (99%) 6 (0%) Sangat
Bagus
Selasa, 22
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1679 1657 (99%) 22(1%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1688 1651 (98%) 37 (2%) Sangat
Bagus
Rabu, 23
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1997 1941 (97%) 56(3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1768 1763 (100%) 5 (0%) Sangat
Bagus
Berdasarkan tabel 5.2 hasil pengukuran throughput selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 dari Jaringan
Internet pada ruang TKJ A ke Server Nasional dan Server Internasional menurut
tabel standarisasi TIPHON termasuk kategori sangat bagus untuk jaringan
komputer yang terhubung internet pada ruang TKJ A Bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang dalam saat mengakses Server Nasional dan Server Internasional,
karena packet data terkirim lebih dari 75 %.
2. Delay
Dalam proses pengukuran Delay dari ruang TKJ A ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ A Server Internasional
39
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran delay
menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran selama satu jam
dapat di lihat nilai delay pada ruang TKJ A yaitu sebagai berikut :
Tabel 5.3. Nilai Delay TKJ A ke Server Nasional dan Internasional
Hari / Tanggal Server
Delay
TIHPON Min Maks
Rata-
Rata
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 12 ms 3 ms Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 211 ms 183 ms Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 161 ms 3 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 989 ms 167 ms Jelek
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 226 ms 7 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
203 ms 432 ms 207 ms Sedang
Berdasarkan tabel 5.3 hasil pengukuran delay selama tiga hari dari tanggal
21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ A yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori delay untuk hari Senin
tanggal 21 Desember 2015 ruang TKJ A ke Server Nasional adalah sangat bagus
karena nilai delay maksimum berkisar dibawah 150 ms, sedangkan nilai delay
pada ruang TKJ A ke Server Internasional adalah bagus karena nilai delay
maksimum berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ A ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
40
ruang TKJ A ke Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimum
berkisar diatas 450 ms
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ A ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
ruang TKJ A ke Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimum
berkisar diantara 300 ms sampai dengan 450 ms
3. Jitter
Dalam proses pengukuran Jitter dari ruang TKJ A ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ A ke Server Internasional
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran jitter
menggunakan Iperf3 maka dapat di lihat nilai jitter pada ruang TKJ A yaitu
sebagai berikut :
Tabel 5.4. Nilai Jitter TKJ A ke Server Nasional dan Internasional
Hari / Tanggal Server Jitter TIHPON
Senin, 21 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
5.129 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.416 ms Bagus
Selasa, 22 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
5.819 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.360 ms Bagus
Rabu, 23 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.230 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.503 ms Bagus
Berdasarkan tabel 5.3 hasil pengukuran jitter selama tiga hari dari tanggal
21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
41
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ A yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori jitter untuk hari Senin
sampai dengan Rabu pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ A ke Server Nasional adalah
bagus, karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms, sedangkan
kategori nilai jitter pada ruang TKJ A ke Server Internasional adalah bagus,
karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms,
4. Packet loss
Dalam proses pengukuran packet loss dari ruang TKJ A ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ A ke Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
packet loss menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai packet loss pada ruang TKJ A yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.5. Nilai Packet loss TKJ A ke Server Nasional dan Internasional
Hari / Tanggal Server
Packet loss
TIHPON Sent Lost
Lost
(%)
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1131 0 0 % Sangat Bagus
Internasional
62.210.18.40
1152 0 0 % Sangat Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3793 157 4 % Sedang
Internasional
62.210.18.40
3811 44 1 % Bagus
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3987 121 3 % Bagus
Internasional
62.210.18.40
1768 0 0 % Sangat Bagus
42
Berdasarkan tabel 5.5 hasil pengukuran packet loss selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ A yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori packet loss untuk hari
Senin tanggal 21 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ A ke Server
Nasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 0
dengan persentase 0 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ A ke Server
Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 0
dengan persentase 0 %.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ A ke Server Nasional adalah sedang karena nilai packet loss yang hilang
adalah 157 dengan persentase 4 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ A ke
Server Internasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 44
dengan persentase 1 %.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ A ke Server Nasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 121 dengan persentase 3 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ A ke
Server Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 0 dengan persentase 0 %.
5.1.1.3. Ruang TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional
1. Throughput
Dalam proses pengukuran Throughput dari ruang TKJ B ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ B Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, proses pengukuran dilakukan
43
selama tiga hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai
dengan hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 . Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
throughput menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai throughtput pada ruang TKJ B yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.6. Nilai Throughput TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Throughput TIPHON
Sent Received (%) Lost (%)
Senin, 21
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1706 1654 (97%) 52 (3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1387 1385 (100%) 2 (0%) Sangat
Bagus
Selasa, 22
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1676 1654 (99%) 22 (1%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1700 1667 (98%) 33 (2%) Sangat
Bagus
Rabu, 23
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1990 1935 (97%) 55 (3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1777 1770 (100%) 7 (0%) Sangat
Bagus
Berdasarkan tabel 5.6 hasil pengukuran throughput selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 dari Jaringan
Internet pada ruang TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional menurut
tabel standarisasi TIPHON termasuk kategori sangat bagus untuk jaringan
komputer yang terhubung internet pada ruang TKJ B Bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang dalam saat mengakses Server Nasional dan Server Internasional,
karena packet data terkirim lebih dari 75 %.
2. Delay
Dalam proses pengukuran Delay dari ruang TKJ B ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ B Server Internasional
44
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran delay
menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran selama satu jam
dapat di lihat nilai delay pada ruang TKJ B yaitu sebagai berikut :
Tabel 5.7. Nilai Delay TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server
Delay
TIHPON Min Maks
Rata-
Rata
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 11 ms 3 ms Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 242 ms 183 ms Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 265 ms 2 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 980 ms 189 ms Jelek
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 218 ms 7 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
203 ms 208 ms 388 ms Bagus
Berdasarkan tabel 5.7 hasil pengukuran delay selama tiga hari dari tanggal
21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ B yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori delay untuk hari Senin
tanggal 21 Desember 2015 ruang TKJ B ke Server Nasional adalah sangat bagus
karena nilai delay maksimum berkisar dibawah 150 ms, sedangkan nilai delay
pada ruang TKJ B ke Server Internasional adalah bagus karena nilai delay
maksimum berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ B ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
45
ruang TKJ B ke Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimunya
diatas 450 ms.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ B ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
ruang TKJ B ke Server Internasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms
3. Jitter
Dalam proses pengukuran Jitter dari ruang TKJ B ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ B ke Server Internasional
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran jitter
menggunakan Iperf3 maka dapat di lihat nilai jitter pada ruang TKJ B yaitu
sebagai berikut :
Tabel 5.8. Nilai Jitter TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Jitter TIHPON
Senin, 21 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.003 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.453 ms Bagus
Selasa, 22 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.165 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.320 ms Bagus
Rabu, 23 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.285 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.378 ms Bagus
Berdasarkan tabel 5.8 hasil pengukuran jitter selama tiga hari dari tanggal
21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
46
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ B yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori jitter untuk hari Senin
sampai dengan Rabu pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ B ke Server Nasional adalah
bagus, karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms, sedangkan
kategori nilai jitter pada ruang TKJ B ke Server Internasional adalah bagus,
karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms,
4. Packet loss
Dalam proses pengukuran packet loss dari ruang TKJ B ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ B ke Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
packet loss menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai packet loss pada ruang TKJ B yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.9. Nilai Packet loss TKJ B ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Packet loss
TIHPON Sent Lost Lost (%)
Senin, 21
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
3591 6 0 % Sangat Bagus
Internasional
62.210.18.40
3561 5 0 % Sangat Bagus
Selasa, 22
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
3849 152 4 % Sedang
Internasional
62.210.18.40
3878 64 2 % Bagus
Rabu, 23
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
3994 121 3 % Bagus
Internasional
62.210.18.40
3989 1 0 % Sangat Bagus
47
Berdasarkan tabel 5.9 hasil pengukuran packet loss selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ B yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori packet loss untuk hari
Senin tanggal 21 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ B ke Server
Nasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 6
dengan persentase 0 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ B ke Server
Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 5
dengan persentase 0 %.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ B ke Server Nasional adalah sedang karena nilai packet loss yang hilang
adalah 152 dengan persentase 4 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ B ke
Server Internasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 64
dengan persentase 2 %.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ B ke Server Nasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 121 dengan persentase 3 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ B ke
Server Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 1 dengan persentase 0 %.
5.1.1.4. Ruang TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional
1. Throughput
Dalam proses pengukuran Throughput dari ruang TKJ C ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ C Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, proses pengukuran dilakukan
48
selama tiga hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai
dengan hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 . Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
throughput menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai throughtput pada ruang TKJ C yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.10. Nilai Throughput TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Throughput TIPHON
Sent Received (%) Lost (%)
Senin, 21
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
653 648 (99%) 5 (1%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
970 966 (100%) 4 (0%) Sangat
Bagus
Selasa, 22
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1681 1664 (99%) 17 (1%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1710 1668 (98 %) 42 (2%) Sangat
Bagus
Rabu, 23
Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2003 1947 (97%) 56 (3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1771 1767 (100%) 4 (0%) Sangat
Bagus
Berdasarkan tabel 5.10 hasil pengukuran throughput selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 dari Jaringan
Internet pada ruang TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional menurut
tabel standarisasi TIPHON termasuk kategori sangat bagus untuk jaringan
komputer yang terhubung internet pada ruang TKJ C Bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang dalam saat mengakses Server Nasional dan Server Internasional,
karena packet data terkirim lebih dari 75 %.
2. Delay
Dalam proses pengukuran Delay dari ruang TKJ C ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ C Server Internasional
49
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran delay
menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran selama satu jam
dapat di lihat nilai delay pada ruang TKJ C yaitu sebagai berikut :
Tabel 5.11. Nilai Delay TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server
Delay
TIHPON Min Maks
Rata-
Rata
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 13 ms 3 ms Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 212 ms 183 ms Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
1 ms 375 ms 3 ms Sedang
Internasional
62.210.18.40
182 ms 997 ms 186 ms Jelek
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 236 ms 7 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
203 ms 662 ms 208 ms Jelek
Berdasarkan tabel 5.11 hasil pengukuran delay selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ C yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori delay untuk hari Senin
tanggal 21 Desember 2015 ruang TKJ C ke Server Nasional adalah sangat bagus
karena nilai delay maksimum berkisar dibawah 150 ms, sedangkan nilai delay
pada ruang TKJ C ke Server Internasional adalah bagus karena nilai delay
maksimum berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ C ke Server Nasional adalah sedang karena nilai delay maksimunya
berkisar antara 300 ms sampai dengan 450 ms sedangkan kategori nilai delay
50
ruang TKJ C ke Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimunya
diatas 450 ms.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ C ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar antara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
ruang TKJ C ke Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimunya
diatas 450 ms.
3. Jitter
Dalam proses pengukuran Jitter dari ruang TKJ C ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ C ke Server Internasional
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran jitter
menggunakan Iperf3 maka dapat di lihat nilai jitter pada ruang TKJ C yaitu
sebagai berikut :
Tabel 5.12. Nilai Jitter TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Jitter TIHPON
Senin, 21 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.891 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.545 ms Bagus
Selasa, 22 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
5.447 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.533 ms Bagus
Rabu, 23 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
6.543 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
23.687 ms Bagus
Berdasarkan tabel 5.12 hasil pengukuran jitter selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
51
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ C yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori jitter untuk hari Senin
sampai dengan Rabu pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ C ke Server Nasional adalah
bagus, karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms, sedangkan
kategori nilai jitter pada ruang TKJ C ke Server Internasional adalah bagus,
karena nilai jitter berkisar diantara 0 ms sampai dengan 75 ms,
4. Packet loss
Dalam proses pengukuran packet loss dari ruang TKJ C ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ C ke Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
packet loss menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai packet loss pada ruang TKJ C yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.13. Nilai Packet loss TKJ C ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server
Packet loss
TIHPON Sent Lost
Lost
(%)
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3863 1 0 % Sangat Bagus
Internasional
62.210.18.40
3910 1 0 % Sangat Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3726 115 3 % Bagus
Internasional
62.210.18.40
3750 18 0 % Sangat Bagus
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3997 121 3 % Bagus
Internasional
62.210.18.40
4000 0 0 % Sangat Bagus
52
Berdasarkan tabel 5.13 hasil pengukuran packet loss selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ C yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori packet loss untuk hari
Senin tanggal 21 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ C ke Server
Nasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 1
dengan persentase 0 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ C ke Server
Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 1
dengan persentase 0 %.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ C ke Server Nasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 115 dengan persentase 3 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ C ke
Server Internasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 18
dengan persentase 0 %.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ C ke Server Nasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 121 dengan persentase 3 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ C ke
Server Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 0 dengan persentase 0 %.
5.1.1.5. Ruang TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional
1. Throughput
Dalam proses pengukuran Throughput dari ruang TKJ D ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ D Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, proses pengukuran dilakukan
53
selama tiga hari, yang dimulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sampai
dengan hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 . Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
throughput menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai throughtput pada ruang TKJ D yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.14. Nilai Throughput TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Throughput TIPHON
Sent Received (%) Lost (%)
Senin, 21
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
1756 1696 (97%) 60 (3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1319 1316 (100%) 3 (0%) Sangat
Bagus
Selasa, 22
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
1675 1659 (99%) 16 (1%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1689 1658 (98%) 31 (2%) Sangat
Bagus
Rabu, 23
Desember 2015
Nasional
36.77.112.36
1980 1925 (97%) 55 (3%) Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
1782 1775 (100%) 7 (0%) Sangat
Bagus
Berdasarkan tabel 5.14 hasil pengukuran throughput selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 dari Jaringan
Internet pada ruang TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional menurut
tabel standarisasi TIPHON termasuk kategori sangat bagus untuk jaringan
komputer yang terhubung internet pada ruang TKJ D Bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang dalam saat mengakses Server Nasional dan Server Internasional,
karena packet data terkirim lebih dari 75 %.
2. Delay
Dalam proses pengukuran Delay dari ruang TKJ D ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ D Server Internasional
54
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran delay
menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran selama satu jam
dapat di lihat nilai delay pada ruang TKJ D yaitu sebagai berikut :
Tabel 5.15. Nilai Delay TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server
Delay
TIHPON Min Maks
Rata-
Rata
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 11 ms 3 ms Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 246 ms 183 Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 9 ms 2 ms Sangat
Bagus
Internasional
62.210.18.40
182 ms 976 ms 188 ms Jelek
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
2 ms 233 ms 7 ms Bagus
Internasional
62.210.18.40
203 ms 363 ms 208 ms Sedang
Berdasarkan tabel 5.15 hasil pengukuran delay selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ D yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori delay untuk hari Senin
tanggal 21 Desember 2015 ruang TKJ D ke Server Nasional adalah sangat bagus
karena nilai delay maksimum berkisar dibawah 150 ms, sedangkan nilai delay
pada ruang TKJ D ke Server Internasional adalah bagus karena nilai delay
maksimum berkisar diantara 150 ms sampai dengan 300 ms.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ D ke Server Nasional adalah sangat bagus karena nilai delay
55
maksimunya dibawah 150 ms sedangkan kategori nilai delay ruang TKJ D ke
Server Internasional adalah jelek karena nilai delay maksimunya diatas 450 ms.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 kategori nilai delay pada
ruang TKJ D ke Server Nasional adalah bagus karena nilai delay maksimunya
berkisar antara 150 ms sampai dengan 300 ms sedangkan kategori nilai delay
ruang TKJ D ke Server Internasional adalah sedang karena nilai delay
maksimunya berkisar diantara 300 ms sampai dengan 450 ms.
3. Jitter
Dalam proses pengukuran Jitter dari ruang TKJ D ke Server Nasional
dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ D ke Server Internasional
dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan pada jam
siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran jitter
menggunakan Iperf3 maka dapat di lihat nilai jitter pada ruang TKJ D yaitu
sebagai berikut :
Tabel 5.16. Nilai Jitter TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server Jitter TIHPON
Senin, 21 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
226.291 ms Jelek
Internasional
62.210.18.40
242.463 ms Jelek
Selasa, 22 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
1848.830 ms Jelek
Internasional
62.210.18.40
243.339 ms Jelek
Rabu, 23 Desember 2015 Nasional
36.77.112.36
528.937 ms Jelek
Internasional
62.210.18.40
544.279 ms Jelek
Berdasarkan tabel 5.16 hasil pengukuran jitter selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
56
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ D yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori jitter untuk hari Senin
sampai dengan Rabu pada tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ D ke Server Nasional adalah
jelek, karena nilai jitter semuanya diatas 225 ms, sedangkan kategori nilai jitter
pada ruang TKJ D ke Server Internasional adalah jelek, karena nilai jitter
semuanya diatas 225 ms,
4. Packet loss
Dalam proses pengukuran packet loss dari ruang TKJ D ke Server
Nasional dengan IP Address 36.77.112.36 dan dari ruang TKJ D ke Server
Internasional dengan IP Address 62.210.18.40, Proses pengukurannya dilakukan
pada jam siang, yaitu dengan range antara jam 10:00 – 14.00. Melalui pengukuran
packet loss menggunakan Axence NetTools 5 dengan lama waktu pengukuran
selama satu jam dapat di lihat nilai packet loss pada ruang TKJ D yaitu sebagai
berikut :
Tabel 5.17. Nilai Packet loss TKJ D ke Server Nasional dan Server Internasional
Hari / Tanggal Server
Packet loss
TIHPON Sent Lost
Lost
(%)
Senin, 21 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3668 12 0 % Sangat Bagus
Internasional
62.210.18.40
3686 0 0 % Sangat Bagus
Selasa, 22 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3820 148 4 % Sedang
Internasional
62.210.18.40
3837 58 2 % Bagus
Rabu, 23 Desember
2015
Nasional
36.77.112.36
3988 121 3 % Bagus
Internasional
62.210.18.40
3988 0 0 % Sangat Bagus
57
Berdasarkan tabel 5.17 hasil pengukuran packet loss selama tiga hari dari
tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015 sesuai dengan tabel
standarisasi TIPHON pada jaringan internet ruang TKJ D yang dihubungkan pada
server nasional dan server internasional, maka kategori packet loss untuk hari
Senin tanggal 21 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang TKJ D ke Server
Nasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 12
dengan persentase 0 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ D ke Server
Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 0
dengan persentase 0 %.
Untuk hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ D ke Server Nasional adalah sedang karena nilai packet loss yang hilang
adalah 148 dengan persentase 4 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ D ke
Server Internasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang adalah 58
dengan persentase 2 %.
Untuk hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 dari pengukuran pada ruang
TKJ D ke Server Nasional adalah bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 121 dengan persentase 3 % dan dari pengukuran pada ruang TKJ D ke
Server Internasional adalah sangat bagus karena nilai packet loss yang hilang
adalah 0 dengan persentase 0 %.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Analisis Hasil Penelitian
Setelah mendapatkan hasil dari pengukuran melalui empat titik penelitian
yaitu dari Ruang TKJ A, B, C, D pada jaringan internet Bengkel TKJ SMK
Negeri 2 Palembang yang menggunakan dua bandwidth nasional dan
58
internasional terhadap parameter kualitas layanan yang terdiri dari bandwidth,
througput, delay, jitter dan packet loss. Data hasil penelitian ini dianalisis untuk
mengetahui pengaruh bandwidth, througput, delay dan packet loss terhadap
kualitas layanan BGP Peer routerboard mikrotik pada jaringan internet bengkel
TKJ SMK Negeri 2 Palembang, dengan hasil sebagai berikut :
5.2.1.1. Analisis Bandwidth
Untuk parameter Bandwidth, dengan penggunaan layanan BGP Peer
routerboard mikrotik untuk memisahkan routing trafik nasional dan internasional
yang mana pada saat akses internet digunakan untuk trafik nasional menggunakan
bandwidth maksimal 20 Mbps dan untuk trafik internasional menggunakan
maksimal 2 Mbps
Tabel 5.18. Analisis bandwidth
Hari / Tanggal Kapasitas Bandwidth Bandwidth terpakai
Nasional Internasional Nasional Internasional
Senin, 21
Desember 2015
20 Mbps 2 Mbps 18.13 Mbps 1.97 Mbps
Selasa, 22
Desember 2015
20 Mbps 2 Mbps 14.08 Mbps 2.02 Mbps
Rabu, 23
Desember 2015
20 Mbps 2 Mbps 20.01 Mbps 2.03 Mbps
Setelah dilakukan pengukur dapat dilihat kapasitas bandwidth yang
dialokasikan pada jaringan internet pada bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang,
Pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 bandwidth nasional maksimum
18.13 Mbps dan 1.97 Mbps dan Pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2015
bandwidth nasonal maksimumnya 14.08 Mbps dan 2.02 Mbps ini tidak memenuhi
sampai dengan bandwidth yang diberikan oleh Astinet dikarenakan oleh besar
beban paket-paket data dari penggunaan komputer client yang tersambung pada
jaringan internet Bengkel TKJ tidak sampai 20 Mbps nasional dan 2 Mbps
59
Ini dibuktikan bahwa nilai bandwidth nasional dan internasional pada hari
Rabu tanggal 23 Desember 2015 mencapai 20.01 Mbps nasional dan 2.03 Mbps
internasonal dapat mencapai 20 Mbps nasional dan 2 Mbps internasional
bandwidth yang diberikan oleh astinet ,maka hasil analisis parameter bandwidth
ini yang diberikan Astinet pada Bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang dengan
perbandingan satu berbanding satu.
5.2.1.2. Analisis Throughput
Dari hasil pengkuran thrpoghput melalui jaringan komputer yang
tersambung jaringan internet pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan
ruang TKJ D untuk melakukan pengukuran dengan menghubungkan komputer
yang berada di setiap ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ D
dengan server SMK Utama Bakti Palembang dengan alamat IP Address
36.77.112.36 yang berada di Indonesia atau dalam lingkup nasional dan dengan
ping.online.net dengan alamat IP Address 62.210.18.40 yang berada di France
atau ruang lingkup internasional selama tiga hari berturut-turut yaitu Senin sampai
dengan Rabu pada waktu siang dari tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 berikut rekap seluruh tabel throughput selama tiga hari pada
ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, ruang TKJ D yang digabungkan pada
tabel analisis pengukuran throughput pada jaringan internet bengkel TKJ SMK
Negeri 2 Palembang , sebagai berikut :
Tabel 5.19. Analisis throughput
Ruang Server
Tujuan
Throuhput
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
% TIPHON % TIPHON % TIPHON
TKJ A Nasional
Internasional
96 %
99 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
99 %
98 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
TKJ B Nasional
Internasional
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
99 %
98 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
60
TKJ C Nasional
Internasional
99 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
99 %
98 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
TKJ D Nasional
Internasional
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
99%
98 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
97 %
100 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
Dari data tabel 5.19 dapat dengan jelas di lihat kondisi throughput pada
jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang dilakukan
pengukuran pada empat titik yaitu pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C,
ruang TKJ D semuanya sangat bagus menurut standarisasi TIPHON baik dalam
pengukuran dari setiap empat titik ruang TKJ ke server nasional maupun
internasional karena pada kasus ini faktor yang mempengaruhi kapasitas
bandwidth jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang lebih
besar dari bandwidth yang dibutuhkan komputer client pada saat mengakses
server tujuan dan adanya dua trafik yaitu trafik nasional dan internasional yang
dipisahkan dengan dua media transmisi kabel UTP tipe straight.
5.2.1.3. Analisis Delay
Dari hasil pengkuran delay melalui jaringan komputer yang tersambung
jaringan internet pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ
D untuk melakukan pengukuran dengan menghubungkan komputer yang berada
di setiap ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ D dengan
server SMK Utama Bakti Palembang dengan alamat IP Address 36.77.112.36
yang berada di Indonesia atau dalam lingkup nasional dan dengan ping.online.net
dengan alamat IP Address 62.210.18.40 yang berada di France atau ruang lingkup
internasional selama tiga hari berturut-turut yaitu Senin sampai dengan Rabu pada
waktu siang dari tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015
berikut rekap seluruh tabel Delay selama tiga hari pada ruang TKJ A, ruang TKJ
B, ruang TKJ C, ruang TKJ D yang digabungkan pada tabel analisis pengukuran
61
delay pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang , sebagai
berikut :
Tabel 5.20. Analisis delay
Ruang Server
Tujuan
Delay
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
Maks TIPHON Maks TIPHON Maks TIPHON
TKJ A Nasional
Internasional
12
211
Sangat Bagus
Bagus
161
989
Bagus
Jelek
226
432
Bagus
Sedang
TKJ B Nasional
Internasional
11
242
Sangat Bagus
Bagus
265
980
Bagus
Jelek
218
388
Bagus
Bagus
TKJ C Nasional
Internasional
13
212
Sangat Bagus
Bagus
375
997
Sedang
Jelek
236
662
Bagus
Jelek
TKJ D Nasional
Internasional
11
246
Sangat Bagus
Bagus
148
976
Sangat Bagus
Jelek
233
363
Bagus
Sedang
Dari data tabel 5.20 dapat dengan jelas dilihat kondisi delay pada jaringan
internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang dilakukan pengukuran pada
empat titik yaitu pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, ruang TKJ D dari
setiap ruang nilai delay yang didapat dari pengukuran selama tiga hari berbeda-
berbeda yaitu pada ruang TKJ A, B,C dan D.
Pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 nilai delay dari jaringan
internet pada setiap titik pengukuran mendapatkan kategori menurut TIPHON
pada bandwidth nasional yaitu Sangat Bagus dan untuk bandwidth internasional
yaitu bagus ini dipengaruhi oleh besar lebar bandwidth yang mencukupi untuk
perjalanan paket data download ,upload dari aktifitas komputer client penggunaan
akses internet.
Pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2015 nilai delay dari jaringan
internet pada ruang TKJ A, B, C pengukuran mendapatkan kategori menurut
TIPHON pada bandwidth nasional yaitu bagus ini terjadi penurunan dari hari
pertama pengukuran kecuali pada ruang TKJ D masih berkategori sangat bagus ,
karena pada kasus ini faktor yang mempengaruhi terjadinya congestion atau
62
tumbukan antar paket-paket yang melewati media transmisi kabel dan perangkat
jaringan lainnya seperti switch dan router. Sedangkan untuk bandwidth
internasional mendapatkan kategori jelek dpengaruhi congestion atau tumbukan
paket-paket dan banyak yang mengakses server ping.online.net karena server ini
dapat diakses oleh seluruh user di seluruh dunia.
Pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 nilai delay dari jaringan
internet pada setiap titik pengukuran mendapatkan kategori menurut TIPHON
pada bandwidth nasioal yaitu bagus dan sedang dan masih turun kategorinya dari
hari pertama pengukuran. Dan untuk bandwidth internasional kalau di
bandingkan pada hasil pengukuran hari kedua terjadi peningkatan dari jelek ke
bagus kecuali pada ruang TKJ D yang tetap jelek , pada kasus ini faktor yang
mempengaruhi masih adanya tumbukan paket-paket atau congestion yang
melewati media transmisi kabel dan perangkat jaringan lainnya seperti switch dan
router dan masih banyak yang mengakses server ping.online.net karena server ini
dapat diakses oleh seluruh user di seluruh dunia.
Jadi dari analisis keseluruhan dapat di simpulkan bahwa untuk parameter
delay pada jaringan internet SMK Negeri 2 Palembang sediki kurang stabil karena
terjadinya penurunan performa dan banyak faktor yang mempengaruhi yaitu
terjadinya congestion atau tumbukan antar paket-paket yang melewati media
transmisi kabel dan perangkat jaringan lainnya seperti switch dan router, dan
melihat dari tahap diagnosis kualitas media transmisi kabel dan ketidak seragaman
perangkat keras yang digunakan juga jadi pengaruh. Selain itu waktu pengukuran
dilakukan pada saat komputer dihidupakan semua pada setiap ruang yang mana
setiap komputer mentransmisikan packet data yang mengalami antrian, sehingga
63
waktu yang dialami packet data semakin besar menyebabkan delay end to end
semakin besar, untuk mengatasinya perangkat keras yang digunakan lebih baik
seragam dari merek perangkat jaringan dan susunan perangkat keras yang
tersambung dari lapisan core sampai lapisan access menggunakan perangkat keras
yang memenuhi standar sebagai lapisan core, distribution dan access.
5.2.1.4. Analisis Jitter
Dari hasil pengkuran Jitter melalui jaringan komputer yang tersambung
jaringan internet pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ
D untuk melakukan pengukuran dengan menghubungkan komputer yang berada
di setiap ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ D dengan
server SMK Utama Bakti Palembang dengan alamat IP Address 36.77.112.36
yang berada di Indonesia atau dalam lingkup nasional dan dengan ping.online.net
dengan alamat IP Address 62.210.18.40 yang berada di France atau ruang lingkup
internasional selama tiga hari berturut-turut yaitu Senin sampai dengan Rabu pada
waktu siang dari tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23 Desember 2015
berikut rekap seluruh tabel Jitter selama tiga hari pada ruang TKJ A, ruang TKJ
B, ruang TKJ C, ruang TKJ D yang digabungkan pada tabel analisis pengukuran
Jitter pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang , sebagai
berikut :
Tabel 5.21. Analisis jitter
Ruang Server
Tujuan
Jitter
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
ms TIPHON ms TIPHON ms TIPHON
TKJ A Nasional
Internasional
5.129
23.416
Bagus
Bagus
5.819
23.360
Bagus
Bagus
6.230
23.503
Bagus
Bagus
TKJ B Nasional
Internasional
6.003
23.453
Bagus
Bagus
6.165
23.320
Bagus
Bagus
6.285
23.378
Bagus
Bagus
TKJ C Nasional
Internasional
6.891
23.545
Bagus
Bagus
5.447
23.533
Bagus
Bagus
6.543
23.687
Bagus
Bagus
64
TKJ D Nasional
Internasional
226.291
242.463
Jelek
Jelek
1848.830
243.339
Jelek
Jelek
528.937
544.279
Jelek
Jelek
Dari data tabel 5.21 dapat dengan jelas dilihat kondisi Jitter pada jaringan
internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang dilakukan pengukuran pada
empat titik yaitu pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, ruang TKJ D dari
setiap ruang nilai delay yang didapat dari pengukuran selama tiga hari nilai jitter
sama yaitu pada ruang TKJ A, B dan C di kategori bagus menurut standarisasi
TIPHON sedangkan ruang TKJ D di kategori jelek menurut standarisasi TIPHON
,baik dalam pengukuran dari setiap empat titik ruang TKJ ke server nasional
maupun internasional karena pada kasus ini faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai jitter dikategori jelek untuk ruang TKJ D yaitu laptop yang digunakan untuk
mengukur jitter tersambung pada switch tambahan merek Elink 8 port yang
dikarenakan kekurangan port sehingga menyebabkan banyaknya packet melewati
perangkat jaringan akibatnya terjadinya tumbukan dan antrian paket data setiap
kali melewati perangkat –perangkat jaringan yang tersambung semakin banyak
antrian paket data semakin besar nilai jitter, selain itu dari tahap diagnosis untuk
ruang D panjang media transmisi kabelnya lebih panjang dari ruang TKJ A,B,C
dan untuk kualitas kabel D saat dilakukan pengamatan pada kondisi kabel lapuk
pada kulit kabel disebabkan oleh kabel yang terurai kelantai tidak rapi dan terkena
hujan dan panas ini dapat mengurangi kualitas kabel sebagai media transmisi.
Untuk mengatasi penyebab terjadi penurunan performa jaringan internet
berdasarkan nilai jitter perangkat keras yang digunakan lebih baik seragam dari
merek perangkat jaringan dan susunan perangkat keras yang tersambung dari
lapisan core sampai lapisan access menggunakan perangkat keras yang memenuhi
65
standar sebagai lapisan core, distribution dan access , serta media transmisi kabel
agar dirapikan dan ditempatkan yang terhindar dari hujan dan panas.
5.2.1.5. Analisis Packet loss
Dari hasil pengkuran Packet loss melalui jaringan komputer yang
tersambung jaringan internet pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan
ruang TKJ D untuk melakukan pengukuran dengan menghubungkan komputer
yang berada di setiap ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, dan ruang TKJ D
dengan server SMK Utama Bakti Palembang dengan alamat IP Address
36.77.112.36 yang berada di Indonesia atau dalam lingkup nasional dan dengan
ping.online.net dengan alamat IP Address 62.210.18.40 yang berada di France
atau ruang lingkup internasional selama tiga hari berturut-turut yaitu Senin sampai
dengan Rabu pada waktu siang dari tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 23
Desember 2015 berikut rekap seluruh tabel Packet Loos selama tiga hari pada
ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C, ruang TKJ D yang digabungkan pada
tabel analisis pengukuran Packet loss pada jaringan internet bengkel TKJ SMK
Negeri 2 Palembang , sebagai berikut :
Tabel 5.22. Analisis Packet loss
Ruang Server
Tujuan
Packet loss
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
% TIPHON % TIPHON % TIPHON
TKJ A Nasional
Internasional
0 %
0 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
4 %
1 %
Sedang
Bagus
3 %
0 %
Bagus
Sangat Bagus
TKJ B Nasional
Internasional
0 %
0 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
4 %
2 %
Sedang
Bagus
3 %
0 %
Bagus
Sangat Bagus
TKJ C Nasional
Internasional
0 %
0 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
3 %
0 %
Bagus
Sangat Bagus
3 %
0 %
Bagus
Sangat Bagus
TKJ D Nasional
Internasional
0 %
0 %
Sangat Bagus
Sangat Bagus
4 %
2 %
Sedang
Baik
3 %
0 %
Bagus
Sangat Bagus
Dari data tabel 5.22 dapat dengan jelas dilihat kondisi packet loss pada
jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang yang dilakukan
66
pengukuran pada empat titik yaitu pada ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C,
ruang TKJ D dari setiap ruang nilai packet loss yang didapat dari pengukuran
selama tiga hari berbeda-berbeda yaitu pada ruang TKJ A, B,C dan D.
Pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 nilai packet loss dari setiap
titik pengukuran mendapatkan kategori sangat bagus menurut TIPHON dari
bandwidth nasional dan internasional
Pada hari Selasa sampai dengan Rabu tanggal 22 Desember 2015 sampai
dengan 23 Desember 2015 nilai packet loss dari setiap titik pengukuran
terjadinya naik turun dengan kategori yang berbeda-beda yaitu Sangat Bagus,
Bagus dan Sedang menurut standarisasi TIPHON ini disebakan terjadinya
overload trafik di dalam jaringan karena pengukuran yang dilakukan pada jam
sibuk, tabrakan/tumbukan (congestion) dalam jaringan, error yang terjadi pada
media fisik bahkan cuaca dan jarak juga mempengaruhi nilai packet loss. Dan
banyaknya perangkat jaringan yang terhubung dari switch , router yang merek
tidak seragam ini dapat menimbulkan terjadinya kehilangan data dalam melewati
media transmisi dan perangkat jaringan yang tersambung.
Jadi dari analisis keseluruhan dapat di simpulkan bahwa untuk parameter
Packet loss pada jaringan internet SMK Negeri 2 Palembang sediki kurang stabil
karena terjadinya penurunan performa dan banyak faktor yang mempengaruhi
yaitu banyaknya perangkat jaringan yang harus dilewati paket-paket yang dapat
menimbulkan kehilangan data. Untuk mengatasi penyebab terjadi penurunan
performa jaringan internet berdasarkan nilai Packet Loss perangkat keras yang
digunakan lebih baik seragam dari merek perangkat jaringan dan susunan
perangkat keras yang tersambung dari lapisan core sampai lapisan access
67
menggunakan perangkat keras yang memenuhi standar sebagai lapisan core,
distribution dan access
5.2.1.6. Analisis Kualitas Layanan BGP Peer
Fitur BGP Peer dari mikrotik ini yang merupakan layanan untuk
pemisahan routing trafik nasional dan internasional yang digunakan oleh jaringan
internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang , pada routerboard mikrotik di-
konfigurasi membuat dua gateway yang terdiri dari gateway nasional dengan IP
172.16.12.97 dan gateway internasional dengan IP 172.16.12.93.
Setelah dilakukan pengukuran dari ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ
C dan ruang TKJ D menuju server nasional yaitu server SMK Utama Bakti
Palembang yang berada dalam lingkup nasional Negara Indonesia dengan alamat
IP Address 36.77.112.36 dan menuju server internasional yaitu server
ping.online.net yang berada di negara Prancis (France) dengan alamat IP Address
62.210.18.40. untuk mengetahui pengujian BGP Peer , dengan mekanismenya
kita menjalankan command prompt dengan cara tekan tombol keyboard secara
kombinasi Windows + R dan akan tampil run selanjunya ketik CMD di-enter dan
kemudian tampil command prompt setelah itu ketik tracert IP Address Tujuan ,
pada skripsi ini menghubungkan jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang dengan server nasional dan Internasional berikut gambar hasil tracert
ke server nasional dan internasional :
Gambar 5.1 Screenshoot Tracert 36.77.112.36
Gambar 5.2 Screenshoot Tracert 62.210.18.40
68
Melihat dari gambar 5.1 pada pengujian tracert IP Address 36.77.112.36
dari alamat server SMK Utama Bakti yang berada dalam lingkup nasional negara
Indonesia keluar dari jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang
melawati gateway nasional dari routerboard mikrotik dengan bandwidth nasional.
dan gambar 5.2 pada pengujian IP Address 62.210.18.40 dari alamat server
ping.online.net yang berada di negara prancis (France) atau berada di lingkup
Internasional keluar dari jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang
melewati gateway internasional dari routerboard mikrotik dengan bandwidth
internasional yang menggunakan layanan BGP Peer.
Hasil Analisis dari kualitas layanan BGP Peer routerboard mikrotik
dengan metode QoS pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang, bahwa setelah dilakukan pengujian layanan BGP Peer dan dilakukan
pengukuran dengan parameter QoS yang terdiri dari Bandwidth, Throughput,
Delay, Jitter dan Packet loss bahwa layanan BGP Peer berkerja dengan baik
dalam menentukan trafik nasional dan internasional sesuai dengan list nice yang
di upload pada route tabel di routerboard mikrotik dan mempengaruhi pada nilai
QoS Jaringan Internet Bengkel TKJ 2 Palembang dengan hasil bandwidth
komputer client dapat menggunakan bandwidth nasional untuk mengakses
website atau server yang berada dalam lingkup nasional dengan maksimum
bandwidth 20 Mbps dan sebaliknya dalam mengakses website atau server yang
berada dalam luar nasional Indonesia atau dalam lingkup internasional dapat
menggunakan maksimum bandwidth internasional 2 Mbps.
Untuk throughput dari hasil pengkuran menunjukan selama tiga hari
pengukuran dari setiap titik pengukuran paket yang terkirim sampai pada tujuan
69
mencapai 75% berarti dalam ketegori menurut standarisasi TIPHON yaitu Sangat
Bagus dilihat dari data hasil pengukuran troughput bahwa BGP Peer sangat
berpengaruh karena saat komputer client mengakses website atau server dari
nasional maupun internasional secara bersamaan akan lebih baik dan stabil karena
tidak terjadi tumbukan atau congestion paket-paket dari nasional dan internasional
karena sudah memiliki jalur atau trafiknya masing-masing dengan bandwidth
yang sudah ditentukan.
Untuk nilai Delay, Jitter dan Packet loss dari hasil pengkuran menunjukan
selama tiga hari pengukuran dari setiap titik pengukuran mengalami penurunan
performa, ini bukan karena pengaruh dari penggunaan layanan BGP Peer tapi
karena perangkat keras jaringan yang digunakan tidak seragam dalam hal merek
dan media transmisi kabel tidak dirawat serta pengkrimpingan kabel yang tidak
kuat dan tidak rapi.
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis kualitas layanan BGP Peer routerboard mikrotik
dengan metode QoS pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2
Palembang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Layanan BGP Peer routerboard mikrotik mempengaruhi QoS (Quality of
Services) yang terdiri dari bandwidth, throughput, delay, jitter dan packet loss
pada jaringan internet bengkel TKJ SMK Negeri 2 Palembang karena trafik
jaringan nasional dan internasional di pisahkan dan menggunakan bandwidth
nasonal dan internasional.
2. Layanan BGP Peer routerboard mikrotik telah berjalan sesuai fungsinya untuk
memisahkan dan memilih trafik nasional dan internasional sesuai dengan list
nice yang merupakan daftar routing trafik jaringan dari mikrotik dengan telah
dilakukan pengujian tracert menggunakan command prompt dengan hasil saat
mengakses server atau website yang berada di nasional melalui gateway
nasional pada router mikrotik melewati IP Gateway 172.16.12.97 dan untuk
internasional melalui gateway internasional dengan IP Gateway172.16.12.93.
3. Berdasarkan hasil pengukuran selama tiga hari dari tanggal 21 Desember 2015
sampai dengan 23 Desember 2015 pada waktu siang menggunakan software
Axence Net Tools 5, Iperf3dan MRTG Mikrotik pada empat titik pengukuran
71
yaitu ruang TKJ A, ruang TKJ B, ruang TKJ C,dan ruang TKJ D dengan hasil
analisis keseluruhan terhadap parameter QoS bahwa jaringannya internet baik
tidak ada yang jelek dalam parameter Bandwidth, Throughput dan Packet loss
sedangkan dalam parameter delay dan jitter yang mengalami penurunan
performa yang disebabkan oleh perangkat keras jaringan yang digunakan tidak
seragam dalam hal merek dan media transmisi kabel tidak dirawat serta
pengkrimpingan kabel yang tidak kuat dan tidak rapi.
6.2. Saran
1. Untuk pengembangan dalam skripsi ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,
seperti melakukan pengukuran pada saat intensitas trafik sedang sedikit atau
pada saat trafik jaringan sedang kosong, untuk mengidentifikasi masalah-
masalah lain yang mungkin timbul.
2. Penggunaan management bandwidth jenis simple queue guna penyeimbang
karena trafik jaringan sedang padat atau banyak komputer client yang
mengakses internet terjadinya kompetisi dalam hal penggunaan bandwidth
jaringan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Fatoni, 2011.Analisis Kualitas Layanan Jaringan Intranet(Studi
Kasus:Universitas Bina Darma).Diakses pada tanggal 10 November 2015
:http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2012/11/
Prosheding-QoS.pdf.
Fauziah. 2012,‟Teknik Komputer Jaringan 3‟,Yudistira.
Fikri, Z .2007,„Filsafat Umum : Analisis Konsep, 2 September 2007‟. Diakses 2
Nopember 2015, dari (http://zfikri.wordpress.com/2007/09/02/filsafat-
umum-analisis-konsep/)
Jack T., 2006, Building Cisco Multilayer switched Networks, Cisco System Inc.
Kodar, A. 2010, „Analisa dan Uji Kinerja PC Router Yang Menjalankan Protokol
Border Gateway Protocol (BGP) Menggunakan Zebra/Quagga‟, Seminar
Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010-ISSM 2086-
82511, Universitas Mercu Buana.
Mitra, A.R dan Sherly, M. (2009). Analisis dan Penerapan Quality of
Service dengan Pembagian Bandwidth Berdasarkan Port Pada
Jaringan WiFi UPH, Jurnal Program Studi Teknik Komputer
Universitas Pelita Harapan.
Putra, G.P. 2012, „Analisis Kualitas Layanan Router Mikrotik Os Pada Local
Area Network (LAN) SMA Negeri 1 Lahat‟, Skripsi Sarjana, Universitas
Bina Darma Palembang.
Ramadhani,G (2003,h.1), „Modul Pengenalan Internet‟, Revisi Terakhir: 28 Juli
2003, dari (http://directory.umm.ac.id/tik/pengenalan_internet.pdf)
SMK Negeri 2 Palembang.t.t.,Sejarah Singkat. Diakses 1 November 2015, dari
http://smkn2palembang.net/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=S
ejarah%20Singkat
Tiphon. Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Networks
(TIPHON) General aspects of Quality of Service (QoS), TR 101 329
(tr_101329v010205p TIPHON.pdf). 1998.
William, dkk 2014, „Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet(StudiKasus PT.
Kawanua Internetindo Manado)‟, e-journal Teknik Elektro dan Komputer
(2014),ISSN: 2301-8402.
Top Related