i
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PENGOLAHAN,
PENDIDIKAN, UPAH DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI
TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA WANITA DI
JAWA TENGAH TAHUN 2013-2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
DIDIK DWI JULIANTO
B 300 150 064
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PENGOLAHAN, PENDIDIKAN,
UPAH, DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA WANITA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
2013-2017
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
DIDIK DWI JULIANTO
B 300 150 064
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
(Siti Aisyah S.E, M.Si)
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 18 Agustus 2019
Penulis
DIDIK DWI JULIANTO
B300150064
1
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PENGOLAHAN, PENDIDIKAN,
UPAH, DAN NILAI TAMBAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA
KERJA WANITA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2017
Abstrak
Provinsi Jawa Tengah memiliki sumber daya manusia yang berlimpah, upaya
untuk memaksimalkan kontribusi tenaga kerja wanita merupakan inisiatif
meningkatkan pendapatan per wilayah yang dimulai dari rumah tangga. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh industri, pendidikan, upah, dan nilai
tambah terhadap tenaga kerja wanita di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah
tahun 2013-2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder gabungan dari data cross section dan data time series dari tahun 2013-
2017. Data yang digunakan diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik
(BPS), SAKERNAS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data
panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel industri, pendidikan, upah
memiliki pengaruh signifikan terhadap tenaga kerja wanita, sedangkan variabel
nilai tambah tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Industri memberikan
lapangan pekerjaan terhadap perempuan, pendidikan mampu menambah kualitas
pekerjaan setiap individunya, sertan meningkatnya upah mampu memberikan
dorongan terhadap tenaga kerja untuk menambah produktivitasnya.
Kata Kunci : Tenaga Kerja Wanita, Industri, Pendidikan, Upah, Nilai Tambah.
Abstract
Central Java Province has a lot of human resources, In efforts to maximize
women's labor contributions are an initiative to increase revenue per region
starting from households. This research aims is to analyze the influence of
industry, education, wages, and added value to the workforce of women in the
Regency/City of Central Java in 2013-2017. The type of data use in this study is
the combined secondary data of the cross section data and time series data from
the year 2013-2017. The data use is obtained from the official website of the
central Statistic Agency (BPS), SAKERNAS. The analysis method use is a
regression analysis of data panels. The results showed that industrial variables,
education, wages had a significant influence on women labor, whereas value-
added variables had no significant influence. The industry provides jobs against
women, education is able to add to the quality of work of each individual, the
increase in wages is able to give a boost to work labor to increase their
productivity.
Keywords : Women labor, industry, education, wages, value added.
2
1. PENDAHULUAN
Indikator yang diperhatikan dalam suatu negara adalah pembangunan ekonomi
negara tersebut, pembangunan ekonomi di harapkan mampu memajukan seluruh
aspek dalam suatu negara melalui terciptanya pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika keluarga
sejahtera, dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dengan jelas disebutkan,
bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras,
dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan.
Tenaga kerja adalah peran penting untuk berdirinya suatu perusahaan.
Dalam suatu perusahaan manusia perlu adanya komunikasi satu sama lain untuk
mencapai sesuatu yang menjadi tujuan mereka. Sama halnya dengan perusahaan,
perusahaan juga mempunyai tujuan yaitu ingin mendapat keuntungan yang
sebanyak-banyaknya. Dalam gender, terjadi pembedaan peran, wilayah, status,
dan pensifatan. Sedangkan dalam peran, umumnya masyarakat masih
menganggap peran laki-laki sebagai pekerja produktif yang menghasilkan nilai
ekonomis/uang, sedangkan wanita merupakan pekerja reproduktif. Kerja
reproduktif adalah kerja pengelolaan yang umumnya dianggap tidak bernilai
secara ekonomis atau kalaupun dihargai nilainya sangat rendah, misalnya
mengelola rumah tangga dan mengasuh anak (Fatmariza, 2003). Dengan
perkembangan jaman yang mulai menunjukan kesetaraan gender antar wanita dan
pria, dilihat dari mulai hak yang di peroleh, persamaan dalam menentukan
pendapat dan juga dalam pasar tenaga kerja. Wanita bisa memiliki peran penting
dalam perekonomian, peranan wanita dalam kegiatan ekonomi tampak dari
keinginan mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja dalam sektor-sektor
ekonomi yang ada (Pranowo, 1993)
Salah satu upaya dalam penciptaan perluasan lapangan kerja dan
penciptaan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan adalah adanya pembangunan di
3
sektor industri. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin
sektor sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Pembangunan
ekonomi daerah merupakan suatu proses di mana pemeritah daerah dan
masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-
pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta guna penciptaan
lapangan kerja, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah
bersangkutan (Ananda & Susilowati, 2017). Dengan adanya industri dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat untuk mencapai penghasilan yang
mencukupi, dan pembangunan industri juga dapat memberikan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan atau yang sedang
mencari pekerjaan (Rakhmawati & Arfida, 2018).
Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun
maksudnya pendidikan yaitu, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
(Siswoyo, 2007). Perusahaan cenderung memilih tenaga kerja yang memiliki
dasar pendidikan yang jelas, beberapa perusahaan fokus pada kompetensi pekerja
dikarenakan investor lebih tertarik berinvestasi di tempat yang memiliki kualitas
SDM yang mumpuni (Buchari, 2016). Menurut Becker (1975) daya produksi
buruh mempunyai hubungan yang positif dengan taraf pendidikan dan latihan.
Semakin tinggi taraf pendidikan dan latihan yang dimiliki oleh seseorang maka
semakin produktif individu tersebut.
Upah sebagai salah satu komponen kompensasi memegang peranan
penting dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan sehingga pemberian upah
yang layak bagi karyawan harus diperhatikan. Hubungan upah dengan tenaga
kerja merupakan salah satu biaya produksi yang harus dikeluarkan produsen
dalam suatu produksi sebagai balas jasa atas kegiatan produksi yang dilakukan
tenaga kerja. Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah
maksimum suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk
dibelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu
(Sudarsono, 1990). Dalam hubungannya dengan tenaga kerja, permintaan tenaga
4
kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki
oleh pengusaha untuk dipekerjakan (Wihastuti dan Rahmatullah, 2016).
Impor merupakan proses membeli barang atau jasa asing dari satu negara
ke negara lainnya. Impor terjadi karena kurangnya produksi dalam negeri
sehingga menyebabkan negara harus membeli barang atau jasa dari negara lain.
Dalam proses pembelian barang atau jasa tersebut yang digunakan sebagai alat
pembayaran adalah valuta asing yang berasal dari cadangan devisa. Hubungan
impor dengan cadangan devisa adalah ketersediaan devisa sangat mempengaruhi
keberlangsungan kegiatan impor, mengingat kegiatan impor dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri akibat dari keterbatasan produksi dalam
negeri. Terhambatnya kegiatan impor akan berdampak juga pada terhambatnya
kegiatan dalam negeri (Juniantara, 2012).
Produksi merupakan proses kombinasi dan koordinasi material material
dan kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa produksi) dalam
pembuatan suatu barang dan jasa yang disebut output atau produk. nilai produksi
berpengaruh pada seberapa banyaknya penyerapan tenaga kerja yang terjadi,
apabila suatu perusahaan memiliki nilai modal yang besar dalam produksi maka
akan menimbulkan kebutuhan produksi yang besar juga, kebutuhan akan produksi
yang paling berpengaruh adalah sumber daya manusia. Permintaan tenaga kerja
yang seperti itu dinamakan derived demand (Fauziah, 2013), dengan semakin
besarnya produksi akan menambah penyerapan tenaga kerja yang terjadi di suatu
daerah. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Industri Pengolahan, pendidikan,
upah, dan nilai tambah terhadap penyerapan tenaga kerja wanita di Jawa Tengah
tahun 2013-2017”.
Berdasarkan pada perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: Pertama diduga variabel industri pengolahan berpengaruh
positif terhadap penyerapan tenaga kerja wanita . kedua Diduga variabel
pendidikan berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja wanita. Ketiga
diduga variabel upah berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja
5
wanita. Terakhir diduga variabel nilai tambah berpengaruh positif terhadap
penyerapan tenaga kerja wanita.
2. METODE
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari berbagai sumber, antara lain yang diperoleh dari situs Badan Pusat
Statistik (BPS) yang berupa data publikasi dan tabel dinamis yang meliputi
variabel, Jumlah Indsutri, Rata-Rata Lama Sekolah, Upah, Nilai Tambah. Selain
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), data juga diperoleh dari Survei
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) berupa Angkatan kerja dan Penyerapan
Tenaga Kerja Wanita di bidang Industri pengolahan. Data tersebut diolah kembali
sesuai dengan kebutuhan model yang digunakan.
2.2 Metode Analisis Data
Alat dan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi data panel yang meliputi pengujian estimasi dengan model pendekatan
pooled least square(PLS), fixed effect model(FEM),random effect model(REM).
Penentuan model terbaik akan di uji menggunakan uji chow dan uji hausman.
Sedangkan uji kebaikan model terdiri dari uji eksistensi model (uji F), dan
interpretasi determinasi regresi (R2). Kemudian yang terakhir adalah uji validitas
pengaruh (uji t). Alat dan model analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel dependen yaitu penyerapan tenaga kerja wanita dengan variabel
independen yaitu industri pengolahan, pendidikan, upah, dan nilai tambah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari upah minimum,
pertumbuhan ekonomi, angkatan kerja, dan pendidikan terhadap tingkat
pengangguran di Jawa Timur tahun 2011-2015. Model persamaan regresi data
panel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1)
6
Di mana:
TKW = Tenaga Kerja Wanita (Ribu Jiwa)
IND = Industri Pengolahan (Unit)
PEN = Pendidikan (Tahun)
WAG = Upah Minimum (Ribu Rupiah)
NT = Nilai Tambah (Ribu Rupiah)
β0 = konstanta
β1 . . . β4 = koefisien regresi variabel independen
i = observasi ke i
t = tahun ke t
Untuk menentukan model estimasi terbaik dari hasil estimasi PLS, FEM, dan
REM digunakan uji Chow dan uji Hausman
3.1 Uji Chow
Uji Chow merupakan uji yang digunakan untuk memilih model Common Effect
atau Fixed Effect dalam mengestimasi data panel.
Tabel 1. Hasil Estimasi Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 20.246667 (34,134) 0.0000
Cross-section Chi-square 313.886165 34 0.0000
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan Eviews 10
Pada tabel 1 nilai probabilitas F sebesar 0.000 (< 0.05) sehingga H0 di tolak,
sehingga model yang tepat digunakan adalah Fixed Effect.
3.2 Uji Hausman
Uji Hausman merupakan uji yang digunakan untuk memilih Fixed Effect Model
(FEM) atau Random Effect Model (REM) yang paling tepat digunakan.
Tabel 2. Hasil Estimasi Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 10.995207 4 0.0266
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan Eviews 10
7
Pada tabel 2 nilai probabilitas F sebesar 0.000 (< 0.05) sehingga H0 di tolak,
sehingga model yang tepat digunakan adalah Fixed Effect.
3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 3. Hasil Estimasi Model FEM
TKW = 125339.579155 + 97.9970021485*IND – 16193.5638814*PEND
*(0.0454) *(0.0072)
+ 0.0237921047082*WAG + 6.93136957188e-08*NT
*(0.0000) *(0.6292)
R² = 0.900530 ; DW-Stat = 1.331226 ; F-Stat = 31.92484 ;
Sig. F-Stat = 0.000000 Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan Eviews 10
Berdasarkan hasil estimasi terlihat nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.905
atau 90%. Hal ini menunjukkan bahwa 90% variasi variabel tingkat penyerapan
tenaga kerja wanita dapat dijelaskan oleh variabel industri pengolahan,
pendidikan, upah dan nilai tambah. Sedangkan sisanya sebesar 10% dijelaskan
oleh variasi variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4 Uji Kebaikan Model (Uji F)
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa nilai p-value, probabilitas atau signifikan
empirik statistik F pada estimasi model sebesar 0.000 yang artinya signifikan pada
α = 0,05 maka H0 di tolak, kesimpulan model yang digunakan dalam penelitian
eksis.
3.5 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara
individu terhadap variabel terikat.
Tabel 4. Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen
Variabel T sig. t Criteria Kesimpulan
IND 2.019725 0,0454 <0,05
Memiliki pengaruh
signifikan pada α = 0,05
PEND -2.731076 0,0072 <0,05
Memiliki pengaruh
signifikan pada α = 0,05
WAG 4,270808 0,0000 <0,05
Memiliki pengaruh
signifikan pada α = 0,05
NT -0,483920 0,62692 >0,05
Tidak Memiliki pengaruh
signifikan pada α = 0,05 Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan Eviews 10
8
Dari hasil ini dapat disimpulkan variabel industri pengolahan, pendidikan, upah
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja wanita. Sedangkan variabel nilai tambah tidak berpengaruh secara parsial
terhadap penyerapan tenaga kerja wanita.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Provinsi Jawa Tengah memiliki sumber daya manusia yang berlimpah, begitu
juga dengan tenaga kerja wanita yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan mengetahui pengaruh serta kontribusi wanita dalam
perekonomian, melalui variabel industri, pendidikan, upah, nila tambah terhadap
tenaga kerja wanita di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2017.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder gabungan
dari data cross section dan data time series dari tahun 2013-2017. Data yang
digunakan diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) dan
SAKERNAS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel industri, pendidikan, dan upah
memiliki pengaruh signifikan terhadap tenaga kerja wanita, sedangkan variabel
nilai tambah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tenaga kerja wanita.
Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukan bahwa model FEM
lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS, dan pengujian
model dengan uji hausman menunjukan bahwa model FEM lebih tepat digunakan
daripada model REM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat dipilih adalah
Fixed Effect Model F). Hasil uji koefisien determinasi (R²) menunjukan bahwa
besarnya R-square 0.900530, atau sebesar 90,05%. Artinya variasi tenaga kerja
wanita dapat dijelaskan oleh variabel independen yang ada dalam model statistik,
seperti industri, pendidikan, upah, dan nilai tambah Sedangkan sisanya sebesar
9,95% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.
9
4.2 Saran
saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada pemerintah untuk tetap
mempertahankan, memperhatikan dan menjaga kesetaraan hak tenaga kerja
didapatkan antar gender baik pria maupun wanita seperti yang sudah dilakukan
sekarang. Bagi tenaga kerja wanita diharapkan mampu membuka wawasan bahwa
kesetaraan dalam dunia kerja semakin diperhatikan oleh pemerintah maka dari itu
khususnya untuk wanita agar melaksanakan pendidikan dengan benar sehingga
mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja yang sudah tersedia, dengan begitu di
dalam keluarga terdapat dua sumber pendapatan dari suami maupun istri yang
diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masing-masing keluarga dan secara
tidak langsung mengurangi kemiskinan dan membantu perekonomian suatu
wilayah.
Penelitian ini diharapkan dapat manjadi refrensi bagi instasi-instasi yang terkait
agar menjadi pertimbangan untuk menentukan pangaruh apa saja yang menambah
produktivitas tenaga kerja wanita sehingga kedepannya mampu memaksimalkan
potensi sumber daya manusia yang ada secara sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda & Susilowati. (2018). Analisis Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Industri di Kabupaten Gresik., 20(1),.
Arfida & Rakhmawati (2017) Analisis Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Industri di Kabupaten Gresik., 20(1),
Arsyad, L. (1999). Ekonomi pembangunan. STIE YKPN, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. (2015). Perindustrian. Jakarta. Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2019). Semarang : Badan Pusat Statistik.
Basu Swastha DH, Drs, dan Irawan, Drs, MBA, 1980, Manajemen Pemasaran
Modern, Yogyakarta : Liberty Edisi Kedua.
Beattie, B.R. and C.R. Taylor. 1985. The Economics of Production (Ekonomi
Produksi). Edisi Pertama. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Becker, GS. (1975). Investmen In Human Capital,
Bellante, Don dan Mark Jackson. (2000). Ekonomi Ketenagakerjaan.
EdisiTerjemahan. Jakarta: FE UI
Boediono (2001), Ekonomi Makro, Yogyakarta
10
Buchari, I. (2016) Analisis Pengaruh Upah Minimum dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Manufaktur di Pulau
Sumatra Tahun 2010-2015. Vol XI No 1.
Campbell, R. McConnell and Stanley L. Brue. 1990. Economics: Principles,
Problems and Policies. McGraw-Hill Publishing Compan
Connel dan Miller, 1995. Kimia dan Etoksikologi Pencemaran, diterjemahkan
oleh Koestoer, S., hal. 419, Indonesia University Press, Jakarta.
Damodar N., Gujarati dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika Buku
2. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat
Ehrenberg, Ronald G., dan Smith, Robert S, (2003). Modern Labor Economics:
Fauziah, Utin. Hairida. dan Melati, H.A. 2013. “Peningkatan Efektifitas dan Hasil
Belajar Siswa Melalui Strategi True Or False Berbantuan Media Flash.”
Fadilah, S. 2012. “Pengaruh Implementasi Pengendalian Intern dan Total Quality
Management terhadap Kinerja Organisasi”. Vol. XXVIII No. 1.
Fatmariza, 2003. “Kesetaraan Gender: Langkah Menuju Demokratisasi”. Badan
Penerbit UNP..
Gujarati, Damodar N dan Dawn C Porter. 2012. “Dasar-Dasar Ekonometrika”.
Jakarta: Salemba Empat.
Indradewa, dan Natha. (2015). Pengaruh Inflasi, PDRB dan Upah Minimum
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Bali. Vol 4 No 8.
Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu”. Bogor: PT.Penerbit
IPB Press.
Layard, P.R.G dan A.A. Walters. 1978. Microeconomics Theory. Mc Graw-Hill
Book Company, New York
Limongan, A.(2008) Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan. Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi, 15(4), 193-208.
Matz, Adolph; and Milton F. Usry., 1990. Akuntansi Biaya Perencanaan dan
Pengendalian., edisi ke 8, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Miller, R.L. dan Meiners E, R. 2000. Teori Mikroekonomi Intermediate,
penerjemah Haris Munandar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Maulana, R. (2015). Pengaruh Human Capital Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Regional Di Profinsi Jawa Tengah. Economics Development Analysis
Journal, 4(2), 159-165.
Pranowo. 1993. “Tenaga Kerja Wanita dan Peranananya Dalam
Perekonomian”.Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 17. No 2. (152-166)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER-01/MEN/1999 tentang Upah Minimum.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya: Jakarta.
11
Raheman & Nasr. (2007). Working Capital Managemen nd Profitability.
International Review Research Paper.
Saputra, K. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi Di
Indonesia 2007-2012. Diponegoro Journal Of Economics, 3(1), 1-15.
Sastrohadiwiryo . 2006. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Simanjuntak, P. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta.
Jakarta: Penerbit FE UI
Simanjuntak, P. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit FE UI
Siswoyo. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sudarsono, 1988. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Krunia Jakarta,
Universitas Terbuka Jakarta
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sumarsono, Sonny. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori Kebijakan
Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suparmoko, 1998. Pengantar Ekonomi Makro”. BPFE-UGM Yogyakarta.
Tjiptoherijanto, Prijono. 1996. Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan
Nasional. Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Undang-Undang UU No. 5 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja.
Undang-Undang UU No. 5 Tahun 1985 tentang perindustrian.
Undang-Undang UU No. 10 Tahun 1992 Tentang Tenaga Kerja.
Undang-Undang UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Undang-Undang UU No. 13 Tahun 2003 tentang pendidikan.
Undang-Undang UU No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan.
Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Top Related