Yuliana.TIK.4a.B.indo (kelmpok 5)

14
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat serta karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah “TIK DAN MULTIMEDIA “ tepat pada waktunya. Selanjutnya salawat dan salam tidak lupa saya hadiahkan untuk Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membawakan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang ini. Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah TIK dan MULTIMEDIA yakni Eka Chyntia. Karena telah memberikan kami tugas ini, sehingga dapat melatih kemampuan, emosional, serta menambah wawasan serta pengetahuan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Pekanbaru, juni 2015 Penulis

description

Tgas maklah TIK.Pantun

Transcript of Yuliana.TIK.4a.B.indo (kelmpok 5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. WbPuji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat serta karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah TIK DAN MULTIMEDIA tepat pada waktunya. Selanjutnya salawat dan salam tidak lupa saya hadiahkan untuk Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membawakan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang ini. Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah TIK dan MULTIMEDIA yakni Eka Chyntia. Karena telah memberikan kami tugas ini, sehingga dapat melatih kemampuan, emosional, serta menambah wawasan serta pengetahuan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pekanbaru, juni 2015

Penulis

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di dalam makalah ini kami membahas mengenai pantun, sebagaimana telah kita ketahui pantun termasuk karya sastra puisi lama. Pantun sering kita dengar di mana saja, dalam percakapan, acara-acara penting, kegiatan sehari-sehari, bahkan sering kita di radio ada acara yang mengkhususkan untuk berpantun. Pantun kerap kali kita ketahui hanya sastra lisan semata, tetapi perlu diketahui bahwa pantun kini terdapat pantun tertulis, pantun yang ditulis, dikumpulkan, dan dipublikasikan secara luas, tetapi pantun juga harus dibacakan secara lisan agar terlihat nilai estetika yang terkandung di dalamnya.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja yang dimaksud puisi dan pantun?2. Apa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pantun dan puisi?3. Apa saja jenis-jenis pantun yang telah berkembang?

C. Tujuan1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan perbedaan puisi dengan pantun.2. Siswa dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pantun dan puisi.3. Siswa dapat memahami jenis-jenis pantun yang telah berkembang saat-saat ini.

D. MetodeDalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka dari berbagai sumber buku yang sesuai dengan materi yang kami bahas.

1.Pengertian Pantun Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa lukisan alam atau hal apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian subjektif.

2. StrukturPantun Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:Air dalam bertambah dalamHujan di hulu belum lagi teduhHati dendam bertambah dendamDendam dahulu belum lagi sembuh

Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.

3. Ciri-Ciri PantunAbdul Rani (2006:23) mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut:a.Terdiri atas empat baris.b.Tiap baris terdiri atas 9 sampai 10 suku katac.Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun. d.Bagian ini disebut isi pantun.

4. Syarat-Syarat Pantun

Adapun syarat-syarat membuat pantun sebagai berikut :a. Satu bait pantun terdiri dari 4 barisb. Baris ke-1 dan ke-2 adalah sampiran dan baris ke-3 dan ke-4 adalah isi pantunc. Satu baris pantun terdiri dari 8 - 12 suku katad. Pantun bersajak a-b-a-b

5. Jenis-Jenis PantunMenurut Nursisto dalam buku Ikhtisar Kesusastraan Indonesia (2000:11-14) membagi jenis-jenis pantun yakni : a. Berdasarkan isinya, pantun dibagi menjadi tiga: (1) Pantun kanak-kanak : pantun bersukacita dan pantun berdukacita, (2) Pantun muda : Pantun nasib/dagang dan pantun perhubungan. Pantun perhubungan terbagi lagi menjadi pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, dan pantun beriba hati. Dan (3) Pantun tua : pantun adat, pantun agama, dan pantun nasihat. b. Berdasarkan banyaknya baris tiap bait dibagi menjadi: (1) Pantun dua seuntai atau pantun kilat, (2) Pantun empat seuntai atau pantun empat serangkum, (3) Pantun enam seuntai atau delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum (talibun).

Menurut Abdul Rani (2006:23-27) mengklasifikasikan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya yaitu : a. Pantun Anak-Anak, terdiri dari : pantun anak-anak jenaka, pantun anak kedukaan, dan pantun anak teka-teki, b. Pantun Muda-Mudi, terdiri dari : pantun muda mudi kejenakaan, pantun muda-mudi dagang, pantun muda-mudi cinta kasih, dan pantun muda-mudi ejekan. c. Pantun Tua, terdiri dari : pantun tua kiasan, pantun tua nasihat, pantun tua adat, pantun tua agama, dan pantun tua dagang

Menurut Effendi (1983:29), membagi pantun menurut jenis dan isinya yakni: a. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dibedakan menjadi 4: pantun bersukacita, pantun berdukacita, pantun jenaka atau pantun teka-teki b. Pantun orang muda, berdasarkan isinya dibagi 5 : pantun dagang atau pantun nasib, pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian dan pantun beriba hati c. Pantun orang tua, berdasarkan isinya terbagi 3 : pantun nasihat, pantun adat, dan pantun agama

Menurut Suroto (1989:44-45), jenis jenis pantun terbagi menjadi dua yaitu: a. Menurut isinya, terdiri dari : pantun anak-anak (biasanya berisi permainan), pantun muda mudi (biasanya berisi percintaan), pantun orang tua (biasanya berisi nasihat atau petuah), pantun jenaka (biasanya berisi sindiran sebagai bahan kelakar), dan pantun teka-teki b. Menurut bentuk atau susunannya, terbagi dua yakni1. pantun berkait, yaitu pantun yang selalu berkaitan antara bait pertama dengan bait yang kedua, bait kedua dengan bait ketiga dan seterusnya. Adapun susunan kaitannya adalah baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya.

Jenis-jenis pantun dan contohnya1. Pantun tentang Lingkungan AlamContoh:Galau hati buatku sesak Melihat dirimu yang sendiri Kalau bumi ini rusak Manusia juga yang merugi

Mengalir angin serasa tertahan Di tepi kota yang tercemari Air dan udara anugerah Tuhan Tapi kita sering mengotori

2. Pantun NasihatContoh:Jangan suka makan mentimunMentimun itu banyak getahnyaJangan suka duduk melamunMelamun itu tidak ada gunanya

3. Pantun Teka-tekiContoh:Kalau puan, puan ceranaAmbil gelas di dalam petiKalau tuan bijaksanaBinatang apa tanduk di kaki

4. Pantun JenakaContoh: Limau purut di tepi rawaBuah di lanting belum masakSakit perut sebab tertawaMelihat kucing duduk berbedak

5. Pantun AgamaContoh: Asam hadis asam gelugurKetiga asam riang-riangMenangis di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang

DATA ANGGOTA KELOMPOK1. Nama: Mimi MinarniKelas:4aNpm:1362101612. Nama:Yosi Dwi Zulniati Kelas:4aNpm: 116710869

3. Nama:YulianaKelas:4aNpm:136210722

B. DATA ANAK1. Nama: RioUmur : 6 tahunSekolah : TK ananda,pandau permai

2. Nama : Uci Umur : 6 tahun Sekolah : TK ananda,pandau permai

Nama : RafliUmur : 6 tahunSekolah : TK ananda, Pandau permai