pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web...

26
TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN) dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara dalam A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keaksaraan fungsional (KF) merupakan sebuah pendekatan melalui program pendidikan non formal untuk mengatasi masyarakat yang menyandang buta aksara. Keaksaraan fungsional diartikan secara sederhana sebagai kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung (calistung) serta berorientasi pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup warga belajarnya. Keaksaraan fungsional membantu masyarakat lebih berdaya dengan cara belajar untuk menambah kemampuan dan pengetahuan. Penyandang buta aksara dalam kehidupan sehari- hari akan dihadapkan pada dilema dan masalah yang sangat komplek. Seperti, kesulitan mendampingi dan membantu dalam menyelesaikan tugas sekolah anaknya di rumah. Penyandang buta aksara (buta huruf) dapat dianggap negatif di lingkungan sekitar yang berdampak pada psikologisnya karena adanya kesenjangan dalam status sosial pada baca, tulis dan berhitung mengenai angka dan bukan hanya pada menghitung uang saja.Salah satu permasalahan dalam pendidikan di Indonesia adalah masalah kebuta aksaraan penduduk, terutama angka melek aksara. Sehingga sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena begitu pentingnya masalah buta aksara, sampai di dunia internasional menjadi salah satu aspek penentu tingkat pembangunan suatu bangsa, diukur dari tingkat keberaksaraan penduduknya. Program pemberantasan buta aksara

Transcript of pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web...

Page 1: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara

A. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Keaksaraan fungsional (KF) merupakan sebuah pendekatan melalui program

pendidikan non formal untuk mengatasi masyarakat yang menyandang buta aksara.

Keaksaraan fungsional diartikan secara sederhana sebagai kemampuan untuk membaca,

menulis dan berhitung (calistung) serta berorientasi pada kehidupan sehari-hari dengan

memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar untuk

meningkatkan mutu dan taraf hidup warga belajarnya.

Keaksaraan fungsional membantu masyarakat lebih berdaya dengan cara belajar untuk

menambah kemampuan dan pengetahuan. Penyandang buta aksara dalam kehidupan sehari-

hari akan dihadapkan pada dilema dan masalah yang sangat komplek. Seperti, kesulitan

mendampingi dan membantu dalam menyelesaikan tugas sekolah anaknya di rumah.

Penyandang buta aksara (buta huruf) dapat dianggap negatif di lingkungan sekitar yang

berdampak pada psikologisnya karena adanya kesenjangan dalam status sosial pada baca, tulis

dan berhitung mengenai angka dan bukan hanya pada menghitung uang saja.Salah satu

permasalahan dalam pendidikan di Indonesia adalah masalah kebuta aksaraan penduduk,

terutama angka melek aksara. Sehingga sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Karena begitu pentingnya masalah buta aksara, sampai di dunia internasional

menjadi salah satu aspek penentu tingkat pembangunan suatu bangsa, diukur dari tingkat

keberaksaraan penduduknya. Program pemberantasan buta aksara telah dilaksanakan oleh

Pemerintah Indonesia sejak tahun 60-an, akan tetapi sampai saat ini masih banyak anggota

masyarakat Indonesia yang masih buta aksara di antaranya adalah perempuan.

Pada tahun 1997/1998 pemerintah Indonesia mencoba Program Pemberantasan Buta

Aksara dengan pendekatan keaksaraan fungsional. Program ini merupakan pendekatan untuk

mengembangkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan keterampilan hidup lainya.

Tujuan dari program adalah cara untuk mengembangkan kemampuan dalam menguasai dan

menggunakan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung dan keterampilan hidup yang

dicerminkan pada kebutuhan, minat, perhidup sehari-hari serta pemanfaatan potensi

lingkungan sekitar.

Page 2: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara Namun, Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional tidak terlepas dari berbagai

permasalahan. Mulai dari anggaran, metode pembelajaran, minat warga belajar, tutor, dan

bahkan pada penggunaan strategi pembelajaran yang tepat untuk mempermudah proses

kegiatan pembelajaran.

Salah satu permasalahan di atas yaitu mengenai metode pembelajaran Pendidikan

Keaksaraan yang berfungsi untuk mempercepat proses pembelajaran yang digunakan

membaca menulis dan berhitung. Sedangkan strategi pembelajaran yang terpadu dengan

keterampilan fungsional warga belajar dalam konteks lokal masih belum dimanfaatkan

dengan baik. Kelemahan pada metode pembelajaran tanpa memperhatikan ruang lingkup

keseharian warga belajar akan menjadi permasalahan tersendiri saat warga belajar

mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran terkadang menjadi

permasalahan bagi tercapainya kompetensi membaca, menulis, berhitung dan keterampilan

fungsional yang dimiliki warga belajar, dari permasalahan metode pembelajaran tersebut

berdampak pada minat dan motivasi warga belajar untuk melanjutkan belajar pada tingkatan

keaksaraan maupun pada program kesetaraan.

Realitas dilapangan berdasarkan pengalaman Tutor Keaksaraan, khususnya pada

Warga belajar PKBM Al-Alim Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Kota

Palangka Raya menunjukan bahwa tanggapan warga belajar cukup positif dengan metode

yang digunakan tutor dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Kondisi tersebut menjadi

faktor penting bagi tingkat kepekaan emosional dan semangat belajar warga belajar yang

mayoritas perempuan. Karena pada prinsipnya mereka adalah manusia yang sudah dewasa

yang semestinya diberdayakan sesuai kondisinya.

Dari kenyataan tersebut di atas, penggunaan metode pembelajaran yang relevan

dengan kebutuhan dasar warga belajar membaca, menulis, berhitung dan tentunya kompetensi

fungsional dasar warga belajar sangatlah penting. Dan untuk mewujudkan atau merealisasikan

pemecahan masalah tersebut, konsep konstektual harus didukung oleh inovasi dan media

pembelajaran yang tepat dan familiar bagi warga belajar.

Selanjutnya, berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melalui lomba apresiasi

PTK PAUDNI tingkat Kota Palangka Raya tahun 2016, mencoba mengupas tentang inovasie

pembelajaran keaksaraan fungsional yang efektif yang sudah diterapkan penulis dalam

Page 3: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara melakukan kegiatan pembelajaran keaksaraan pada PKBM Al-Alim. Untuk memberikan

batasan dalam penulisan karya nyata ini penulis mengusung sebuah judul “TEBAR EMAS

(TEbak gamBAR kEMASan)” sebagai inovasi MEMPERCEPAT MELEK AKSARA PADA

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM AL-ALIM.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam karya nyata ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara menerapkan “TEBAR EMAS” pembelajaran keaksaraan pada PKBM

Al-Alim ?

2. Sejauh mana tingkat keberhasilan dari inovasi “TEBAR EMAS” dalam pembelajaran

keaksaraan pada PKBM Al-Alim?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara penggunaan “TEBAR EMAS” dalam pembelajaran keaksaraan di

PKBM Al-Alim.

2. Untuk menggambarkan tingkat keberhasilan inovasi “TEBAR EMAS” dalam

pembelajaran keaksaraan pada PKBM Al-Alim.

D. Strategi Pemecahan Masalah

1. Alasan pemilihan Inovasi Pembelajaran

Inovasi pembelajaran “TEBAR EMAS” dalam pembelajaran merupakan suatu

rangkaian rencana kegiatan yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan

pemanfaatan limbah yang biasa ditemukan di lingkungan keluarga peserta didik.

Alasan pemilihan Inovasi pembelajaran “TEBAR EMAS” sebagai bagian dari

pemanfaatan limbah kemasan bumbu dalam proses kegiatan pembelajaran keaksaraan

pada PKBM AL-Alim adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Andragogi yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan sumber yang

sangat penting dalam proses belajar orang dewasa. Oleh karena itu inti pembelajaran

terhadap orang dewasa adalah menganalisis pengalaman dirinya untuk dijadikan

wahana proses pembelajaran di kelompok belajar Keaksaraan Fungsional.

Page 4: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara b. Pembelajaran yang fungsional, artinya dalam pelaksanaannya ada aksi atau

penerapan dari keterampilan keaksaraan yang telah dipelajari atau dikuasai oleh

warga belajar dalam kehidupannya.

c. Metode pembelajaran yang menggunakan pemanfaatan kemasan bumbu sangat

efektif karena relative mudah untuk dilaksanakan, dalam proses pembelajarannya

materi yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar, media

pembelajaran yang digunakan menarik, suasana pembelajaran sesuai dengan

keinginan warga belajar sesuai hasil kesepakatan tutor dan warga belajar selain itu

untuk mendukung “Go Green” sebagai pemanfataan tepat guna.

2. Gambaran Pemecahan Masalah

Dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang tutor dituntut dapat

memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai

cara dalam pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan

kondisi nyata di tempat kegiatan pembelajaran.

Peran dan tugas tutor pada pembelajaran keaksaraan dengan inovasi pembelajaran

“TEBAR EMAS” yaitu dengan pemanfaatan kemasan bumbu untuk menciptakan peserta

didik yang beraksara yang dapat memahami kalimat secara sederhana, memahami

gambar, dan dapat melakukan komunikasi secara benar.

Adapun Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” dapat penulis gambarkan sebagai

berikut:

Mengumpulkan Bungkus Kemasan

TEBAR EMAS

MelakukanKomunikasi

MemahamiGambar

Memahami Kalimat

Sederhana

Page 5: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara BAB II

PEMBAHASAN

A. Prosedur Penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS (TEbak gamBAR

kEMASan)”

1. Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS (TEbak gamBAR kEMASan)”

Inovasi pembelajaran keaksaraan menebak kata, gambar, simbol dan petunjuk pada

kemasan untuk menciptakan warga belajar yang cepat melek aksara pada PKBM AL-Alim,

Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

T E => TEbak BAR

=>gamBAR EMAS

=> kEMASan

Inovasi pembelajaran ini dibuktikan berhasil karena pada kemasan kompetensi

yang harus dimiliki peserta didik buta aksara dapat ditemukan pada kemasan. Inovasi

“TEBAR EMAS” yang digunakan tutor sebagai media pembelajaran melalui inovasi tebak

gambar berupa penebakan kata, gambar, simbol dan petunjuk pada kemasan.

CONTOH GAMBAR KEMASAN

Page 6: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara

Katanya adalahRE-N-DA-NG

Katanya adalahNA-SI GO-RE-NG

CONTOH TEBAK “KATA” KEMASAN

GambarnyaA-YA-M

GambarnyaTE-M-PE

CONTOH TEBAK “GAMBAR” KEMASAN

SIMBOLBoleh dibalik

SIMBOLTidak Boleh dibalik

CONTOH TEBAK “SIMBOL” KEMASAN

Page 7: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara

CONTOH TEBAK “PETUNJUK ” KEMASAN

2. Prosedur Penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS (TEbak gamBAR

kEMASan)”

a. Tahap Perencanaan

1. Identifikasi Kebutuhan Belajar

Pendidik/Tutor mengidentifikasi kebutuhan dan tingkat kemampuan peserta

didik dalam aksara dan angka yang merupakan kebutuhan utama yang sangat

berguna dalam aktivitas lingkungan dan pekerjaan mereka sehari-hari.

Kelemahan peserta didik dalam aksara dan angka membatasi mereka dalam

keterampilan membaca, menulis dan berhitung dan berkomunikasi.

Penunjang dalam pembelajaran keaksaraan di tempat tinggal warga belajar

terdapat potensi lokal berupa kemasan yang banyak terdapat pada lingkungan

keluarga yang digunakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

2. Identifikasi Kemampuan Fungsional

Tutor menggali keterampilan dasar yang dimiliki oleh warga belajar guna

menentukan bahan ajar. Kemampuan warga belajar yang dimiliki yaitu mereka

mengetahui kemasannya seperti garam tetapi mereka tidak mengenal huruf yang

ada dikemasan bumbu tersebut. Berdasarkan identifikasi kemampuan awal warga

belajar sebagian warga belajar menggenal dan menggetahui kemasan bumbu tetapi

mereka tidak menggetahui tulisan yang ada dikemasan bumbu tersebut.

Page 8: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara Tabel 1. Identifikasi Kemampuan Awal Warga Belajar

Kemampuan awal warga belajar Jenis

Keterampilan

yang diminati

Harapan

Warga Belajar setelah

masuk kejar KeaksaraanMembaca Menulis Berhitung

Tidak Bisa Cukup Baik Tata boga 1. Memahami kalimat

sederhana

2. Berkomunikasi dengan

baik

3. Berketerampilan

3. Kesepakatan Belajar

Tutor bersama penyelenggara mengadakan pertemuan dengan warga

belajar dan membuat kesepakatan belajar, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Kesepakatan Pembelajaran A ntara Warga Belajar dengan Tutor

Nama Kelompok Belajar : Al-Alim

Alamat : Jl. Karanggan No. 33

Nama Tutor : Rohayah Ayu Malasari

Jumlah Warga belajar : 10 Orang

Waktu Belajar : 2 kali dalam seminggu

Hari : Sabtu dan Minggu

Jam/Pukul : 14.00 WIB sampai 16.00 WIB

Page 9: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara 4. Tujuan Pembelajaran

Tutor menyusun tujuan pembelajaran keaksaraan dengan metode

“TEBAR EMAS (TEbak gamBAR kEMASan)” adalah untuk memperkuat

kemampuan keaksaraan warga belajar dengan membaca, menulis, berhitung,

mendengar dan berbicara serta mengorientasikan warga belajar pada praktek

keterampilan dan nilai ekonomisnya agar warga belajar dapat berwirausaha

mandiri.

5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tutor mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Tabel 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

A. Kompetensi Dasar Membaca kalimat sederhana dengan

menggunakan Bahasa Indonesia

B. Indikator Membaca huruf vocal dan konsonan abjad latin dengan

lancar

C. Tujuan Mampu membaca huruf vocal dan konsonan abjad latin

dengan lancar

D. Alokasi Waktu 2x60 menit

E. Strategi Pembelajaran BDPS (Belajar Dari Pengalaman Sendiri)

F. Inovasi Pembelajaran Pemanfaatan kemasan bumbu dengan metode kata kunci

G. Materi Ajar Membaca dan Menulis : “Garam”

Garam

Ga-ra-m

G-a-r-a-m

Garam Beryodium Cap Kapal Layar

Berhitung:

Konsep berat isi kemasan

Tanggal Kadaluarsa

Lambang

Halal

Page 10: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara b. Tahap Pelaksanaan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS (TEbak gamBAR

kEMASan)”

1) Pembelajaran membaca, menulis, berhitung, mendengar dan berbicara

a. Tutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema

pembelajaran dengan metode tebak gambar dengan menebak satu kata kunci yang

sesuai dengan tema pembelajaran. Setelah warga belajar menebak gambar

contoh “garam”, “masako”, selanjutnya kata-kata kunci tersebut dikembangkan

menjadi sebuah kalimat.

b. Tutor menyampaikan pembelajaran “MEMBACA” dengan menggunakan kata

yang telah ditemukan pada tebak gambar kemasan, warga belajar dibimbing

mengenal huruf yang tertera pada kemasan bumbu.

c. Tutor menyampaikan pembelajaran “MENULIS” dengan menggunakan kata yang

telah ditemukan pada tebak gambar kemasan, warga belajar dibimbing untuk

menulis huruf yang tertera pada kemasan bumbu.

Page 11: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara

d. Tutor menyampaikan pembelajaran “BERHITUNG” dengan mengenal

berat sebuah kemasan dan tanggal kadaluarsa .

e. Tutor melakukan diskusi dengan peserta didik tentang kemasan yang ditebak yang

dapat mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a) Tempat mendapatkan produk dengan kemasan yang ditebak.

b) Harga produk dengan kemasan yang ditebak.

Page 12: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara c. Tahap Penilaian / Evaluasi

Penilaian atau evaluasi menjadi parameter untuk mendapat SUKMA (Surat

Melek Aksara), terdapat kompetensi yang dinilai diantara membaca, menulis, berhitung,

dan keterampilan.Kemampuan tersebut dipandang sangat verbal dalam

pandangan bagaimana meningkatkan kemampuan hidup dengan keterampilan dasar

fungsional yang dimiliki oleh warga belajar.

Penilaian dilakukan oleh pendidik/Tutor dengan cara penilaian akhir pembelajaran

dengan memberikan pertanyaan pada proses kegiatan pembelajaran.

d. Hasil Atau Dampak yang Dicapai dalam Penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR

EMAS” .

Hasil atau dampak yang diperoleh dari Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” dalam

pembelajaran Keaksaraan di PKBM Al-Alim adalah:

1. PKBM Al-Alim

Dampak penerapan Inovasi Pembelajaran pemanfaatan kemasan bumbu sebagai

metode pembelajaran keaksaraan pada PKBM Al-Alim, sangat efektif hal ini terbukti

dengan antusias dan banyaknya warga belajar yang datang untuk mengikuti

pembelajaran. Pada awalnya dari sepuluh warga belajar yang datang untuk mengikuti

pembelajaran maksimal hanya 50% tetapi setelah inovasi pembelajaran dirubah dengan

pemanfaatan kemasan bumbu maka warga belajar yang datang untuk mengikuti

pembelajaran mencapai 90%.

Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” ditetapkan sebagai inovasi di PKBM Kota

Palangka Raya dalam pembelajaran keaksaraan.

2. Warga Belajar

a. Meningkatkan keberaksaraan warga belajar melalui membaca, menulis, berhitung,

berbicara dan mendengar yang fungsional artinya belajar calistung.

b. Hasil evaluasi secara keseluruhan untuk membaca, menulis dan berhitung,

mendengar dan berbicara yang dilanjutkan dengan praktek keterampilan warga

belajar dilihat dari data perolehan nilai keseluruhan test, baik secara tertulis

maupun lisan pada masing-masing warga belajar.

Page 13: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEBAK GAMBAR KEMASAN)

dengan Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Mempercepat Melek Aksara e. Kendala-Kendala Yang Dihadapi dalam Penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR

EMAS” Sebagai Inovasi Pembelajaran Keaksaraan Pada PKBM Al-Alim.

Pelaksanaan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” di PKBM Al-Alim terdapat

kendala-kendala di lapangan, yaitu sulitnya merubah pola pikir masyarakat di lingkungan

PKBM Al-Alim yang berada pada daerah heterogen sebagian buruh lepas dan penduduk

yang mayoritas ibu rumah tangga tentang pentingnya pendidikan, sehingga diperlukan

pendekatan secara individu agar dapat merubah pola pikir meraka supaya termotivasi untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun hal tersebut dapat diatasi oleh PKBM dan

Pendidik karena dengan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” pembelajaran semakin

mudah dan cepat.

f. Faktor-Faktor Pendukung

Pelaksanaan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” mempercepat melek aksara

warga belajar keaksaraan fungsional pada PKBM Al-Alim palangka Raya didukung oleh

beberapa faktor yaitu:

a. Kesederhanaan penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS’ dengan media yang

sangat mudah ditemukan dimanapun daerah dan tempat tinggal masyarakat;

b. Komplitnya kemampuan yang dapat diperoleh dari sebuah kemasan yang digunakan

dalam Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS”.

c. Kemasan adalah media yang dijumpai setiap hari oleh warga belajar/peserta didik.

g. Tindak Lanjut

Bentuk tindak lanjut dari penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” dalam

pembelajaran membaca, menulis, berhitung, mendengar dan berbicara yang fungsional

dapat ditetapkan sebagai satu metode jitu dalam mempercepat melek aksara.

Selain dalam hal keberaksaraan keterampilan TATA BOGA yang telah

dilaksanakan oleh warga belajar dapat ditingkatkan dalam bentuk usaha mandiri ataupun

kelompok.

Page 14: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEbak gamBAR kEMASan)

Pembelajaran Keaksaraan di PKBM Al-

A. Kesimpulan

BAB III

PENUTUP

Dari uraian diatas dapat diambil beberapa k es impulan sebagai berikut:

1. Kelebihan dari Metode “TEBAR EMAS” dalam proses pembelajaran

keaksaraan adalah bahwa metode Tebak Gambar dengan “pemanfaatan kemasan”

merupakan metode yang sangat efektif karena pelaksanaan pembelajarannya yang

sangat fleksibel disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan warga belajar, fungsional

karena dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkelanjutan menuju

kearah usaha yang dapat dikembangkan.

2. Keberhasilan dari penerapan metode “TEBAR EMAS” dalam pembelajaran

dapat dilihat dari kemamuan warga belajar untuk dapat menerapkan keterampilan

keberaksaraan membaca, menulis, berhitung, mendengar dan berbicara yang

fungsional dalam kehidupan sehari-hari sehingga kualitas hidup warga

belajar meningkat, hal ini terbukti warga belajar sudah mampu membaca alat-alat

yang dibutuhkan dan menuliskan proses Tata Boga serta mampu membuat

perhitungan sederhana tentang analisa usaha Tata Boga.

3. Dampak lain yang diperoleh warga belajar dari pelaksanaan praktek keterampilan

Tata Boga adalah warga belajar atau peserta dapat mengembangkan keterampilan

Tata Boga menjadi salah satu usaha yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi.

4. Dalam penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” terdapat beberapa

kendala yang dijumpai yaitu masih rendahnya kesadaran warga akan pentingnya

pendidikan, dan karakteristik dari warga belajar yang materialistis menyebabkan

warga belajar kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran membaca, menulis,

berhitung, mendengar dan berbicara, mereka sebaliknya warga lebih antusias

mengikuti pembelajaran praktek keterampilan.

5. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan metode “TEBAR EMAS” adalah

sederhana, murah dan dapat diterapkan di mana-mana.

Page 15: pauddikmaskalteng.kemdikbud.go.idpauddikmaskalteng.kemdikbud.go.id/.../Inovasitebaremas.docx · Web viewTutor bersama warga belajar melakukan diskusi mengenai tema pembelajaran dengan

TEBAR EMAS (TEbak gamBAR kEMASan)

Pembelajaran Keaksaraan di PKBM Al-

B. Saran

Karya nyata ini dapat direkomendasikan untuk pihak-pihak yang terkait

dengan penerapan Inovasi Pembelajaran “TEBAR EMAS” dalam pembelajaran

keaksaraan berbasis pendidikan kecakapan hidup yaitu:

1. Untuk tutor, sebagai pelaksanaan teknis di lapangan agar menerapkan

strategi yang berfokus pada kegiatan keterampilan dalam pembelajaran keaksaraan

berbasis kecakapan hidup diseluruh daerah dengan jenis keterampilan yang

berbeda- beda disesuaikan dengan kearifan lokal di daerah masing-masing.

2. Untuk penyelenggara, sebagai pelaksana program dan penyedia

seluruh fasilitas untuk pembelajaran keaksaraan agar ada komitmen yang kuat dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diawali dengan penyampaian materi

membaca, menulis, berhitung, mendengar dan berbicara sampai pada

pelaksanaan praktek keterampilan usaha yang dapat dikembangkan sesuai dengan

kearifan lokal.

3. Untuk Pemerintah agar dibuat kebijakan dari Pemerintah ataupun pihak

stakeholders yang dapat menjamin sumber-sumber permodalan dan aplikasi

kewirausahaan, sehingga warga belajar yang telah menguasai teknik keterampilan

yang diajarkan dapat mengembangkannya untuk berwirausaha mandiri, sehingga

diharapkan akan ada perubahan yang nyata yaitu meningkatnya kualitas taraf hidup

warga.