Zainal Abidin Jamaris_2004_Banyak Muslim & Muslimat Tidak Merasa Kekuarangan Amal
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari paparan...
Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari paparan...
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Dalam landasan teori penulis akan membahas beberapa teori-teori yang
berkaitan dengan judul skripsi Strategi public relations Shangri-La Hotel Jakarta
dalam menjalankan kegiatan media relations untuk menjaga hubungan baik dengan
media. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis diantaranya:
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi merupakan aktifitas yang sering dilakukan manusia pada
umumnya dikehidupan sehari-hari. Secara garis besar dalam suatu proses
komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu
pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator (pengirim pesan) dan
komunikan (penerima pesan). (Ruslan, Rosady. 2010:81)
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau
pesan-pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima
pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi adalah tercapainya
saling pengertian antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut
dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam
pesan tersebut yang kemudian di tangkap oleh komunikan dan diberikan makna
sesuai dengan konsep yang dimilikinya.
15
16
Proses penyampaian informasi atau pesan tersebut pada umumnya
berlangsung dengan melalui media komunikasi, khususnya bahasa percakapan
yang mengandung makna yang dapat dimengerti atau dalam lambing yang sama.
Pengertian pemakaian bahasa dapat bersifat kongkret atau abstrak. (Ruslan,
Rosady. 2010:82).
Pengertian ilmu Komunikasi yang dijelaskan oleh Berger dan Chaffee
dalam Teori Komunikasi memberikan 3 (tiga) pokok pikiran yaitu :
1. Pertama, objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu
komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem
tanda dan lambing dalam konteks kehidupan manusia.
2. Kedua, ilmu komunikasi bersifat “ilmiah-empiris” dalam arti pokok-
pokok pikiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk-bentuk teori) harus
berlaku umum.
3. Ketiga, ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang
berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda
dan lambing.
Berdasarkan definisi dari Berger dan Chaffee dapat dikatakan bahwa ilmu
komunikasi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan tentang peristiwa
komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses,
pengaruh yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya
dapat diuji dan digeneralisasikan. (Sasa Djuarsa. 2007:1.11).
17
Dari kedua pendapat ahli tentang komunikasi, maka penulis
menyimpulkan bahwa Komunikasi adalah suatu proses antara dua orang atau
lebih, dimana terjadi suatu pertukaran pikiran dan pendapat antara komunikator
(pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dan mempunyai tujuan
menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan dengan proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambing melalui saluran media komunikasi khususnya
bahasa percakapan yang mengandung makna yang dapat dimengerti atau dalam
lambing yang sama.
2.1.2 Komunikasi Massa
Dari pengertian Komunikasi diatas, kita mengetahui bahwa komunikasi
merupakan suatu proses pertukaran pikiran untuk menghasilkan suatu tujuan
yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, maka dari hal tersebut
penulis ingin menjabarkan lebih detail untuk mendukung penelitian tentang
definisi teori komunikasi massa.
Menurut Mashall McLuhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup
dalam suatu “desa global”. Pernyataan McLuhan ini mengacu pada
perkembangan media komunikasi modern yang telah memungkinkan jutaan
orang seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia.
Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan
tantangan baru bagi para ilmuan dari berbagai displin ilmu. Pentingnya
komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama
dengan kemampuannya untuk menciptakan publik, menentukan isu, memberikan
18
kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik, pada gilirannya telah
mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi
massa. (Sasa Djuarsa. 2007:5.1).
Menurut Joseph Devito seperti dikutip oleh Nurudin, memberikan
definisi yang lebih detail tentang komunikasi massa. “First, mass communication
is communication addressed to masses, to an extremely large society. This does
not mean that audience include all people or everyone who reads or everyone
who watches television; rather it means an audience that is large and generally
rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated
by audio and or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily
and most logically defined by its; television, radio, newspaper, magazines, films,
books, tapes”
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang sangat banyak, atau biasa
disebut massa. Tapi ini tidak berarti bahwa massa yang dimaksud adalah orang-
orang yang menonton televisi atau membaca Koran, melainkan berarti
masyarakat yang besar dan umumnya sedikit kurang jelas. Lalu disebutkan juga
bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-
pemancar audio atau visual. Komunikasi akan lebih mudah dimengerti apabila
ditunjang dengan media, seperti televisi, radio, Koran, majalah, buku, dan film.
Dari kedua pendapat ahli komunikasi tentang komunikasi massa, penulis
menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah komunikasi yang
disampaikan melalui media massa seperti Koran, majalah, radio dan TV sebagai
19
media penunjang, yang dapat menciptakan publik, menentukan isu, memberikan
kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik secara terbuka
diberbagai wilayah.
2.1.3 Public Relations
Diketahui bahwa dalam suatu perusahaan atau organisasi pentingnya
peran dari public relations untuk membentuk sikap dan perilaku dari media dan
masyakarat terhadap perusahaan. Maka dari itu penulis ingin menguraikan lebih
tentang public relations menurut para ahli yang professional di bidangnya.
Mengacu pada pendapat Kadek Dwi Cahaya Putra dari Jurnal (2008;
Strategi Public Relations Pariwisata Bali) Public Relations adalah “about
reputation the result of what you do, what you say and what others say about
you”. Berarti bahwa Public relations adalah segala hal tentang citra dan reputasi;
hasil dari apa yang telah dilakukan, apa yang telah anda ucapkan dan bagaimana
komentar masyarakat tentang anda.
Perkembangan PR sampai sekarang ini tidak terlepas dari dua orang
bapak Public Relations, yakni Ivy Letbetter Lee dan Edward L.Bernays. Kedua
Ilmuan ini peletak dasar munculnya PR modern, yang semakin hari keberadaan
dan perkembangannya sebagai sebuah disiplin ilmu dan bidang profesi terlihat
semakin mapan. Bahkan, beberapa sarjana atau kaum professional di luar ilmu
PR seringkali tergiur untuk melakukan pembinaan ilmu PR. Ivy Letbetter Lee
atau Ivy Lee dianggap sebagai the Father of Public Relations yang telah
memikirkan dan mempraktekkan PR secara konseptional.
20
Ia berhasil mengembangkan PR, yang oleh para cendikiawan PR
kemudian dijadikan landasan untuk objek studi ilmiah. sedangkan untuk Edward
L. Bernays sebagai Bapak PR merupakan orang pertama yang menyakinkan
kaum bisnis, bahwa PR merupakan urusan eksekutif. Selain itu, ia mempunyai
misi pribadi untuk “mengamankan masa depan profesi PR”. (Ardianto, Elvinaro.
2009:8)
Menurut Simoes dalam Rumanti (2005:7) mengungkapkan definisi public
relations adalah :
1. Public relations merupakan proses interaksi. Public relations
menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua
belah pihak.
2. Public relations adalah fungsi manajemen. Public relations
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga
atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.
3. Public relations merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (Public
Relations adalah multidisiplin ilmu). Public relations menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan
menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan
citra yang baik bagi publiknya.
4. Public relations merupakan profesi professional dalam bidangnya.
Public relations juga merupakan faktor yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara
21
terus menerus. Public relations merupakan kelangsungan hidup
organisasi yang bersangkutan.
5. Public relations merupakan penggabungan berbagai ilmu, Public
relations merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya
melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa.
Sementara Dr. Rex F. Harlow dalam Nova (2011:44) memberi definisi
PR sebagai fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan
pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, saling menerima dan
bekerja sama antara satu organisasi atau perusahaan dan masyarakat yang
melibatkan manajemen masalah, membantu manajemen untuk selalu
mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan
menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan
masyarakat, membantu manajemen untuk mengikuti dan memanfaatkan
perubahan secara efektif, berfungsi sebagai peringatan awal untuk yang masuk
akal dan etis sebagai sarana utamanya.
Menurut pendapat kedua ahli tentang Public Relations, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa Public Relations merupakan suatu proses interaksi
antara perusahaan dan masyarakat untuk memelihara komunikasi dua arah,
saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat untuk menciptakan
goodwill, saling percaya dan saling pengertian dengan tujuan meningkatkan citra
perusahaan dimata masyarakat.
22
2.1.3.1 Ruang Lingkup Public Relations
Setelah mengetahui pengertian dari public relations, maka ada pula
ruang lingkup public relations dalam menjalankan fungsi dan tugas pada
suatu organisasi atau perusahaan. Secara sederhana pekerjaan yang biasa
dilakukan Public Relations dapat disingkat menjadi PENCILS
(Kriyantono, 2008:21) :
P ublication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahan kepada
publik, Misalnya dengan membantu tulisan yang diserbaluaskan
kepada media.
E vents, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk
membentuk citra.
N ews, seorang public relations ditutun menguasai teknik-teknik
menulis sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (Public
Relations Writing).
C ommunity Invelovement, Public Relations harus membuat program-
program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas
atau masyarakat sekitarnya.
I dentity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam
membina hubungan dengan media (pers).
L obbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan
negosiasi dengan berbagai pihak.
23
S ocial Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat
program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan
sosial.
2.1.3.2 Tujuan Public Relations
Jefkins (2003:p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang
bisa dijadikan tujuan public relations sebuah perusahaan, beberapa
diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum dimata masyarakat sehubungan
dengan adanya kegiatan.
b. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan.
c. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pangsa pasar baru.
d. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan
masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa
yang mengakibatkan kencaman, kesangsian, atau salah paham di
kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
e. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti
dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
f. Untuk menyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu
bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
24
g. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
h. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah
dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui luas
mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.
Dari tujuan public relations menurut Jefkins yang telah diuraikan,
maka penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari public relations yaitu
untuk mengubah, menyebarluaskan, memperkenalkan, memperbaiki citra
perusahaan dimata media dan masyarakat, dan juga mendidik,
meyakinkan, menciptakan, dan menyebarluaskan informasi tentang
perusahaan seperti kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan atau
organisasi kepada media dan masyarakat.
2.1.3.3 Karakteristik Public Relations
Pemahaman dasar tentang Public Relations ini paling tidak dapat
kita pahami dalam beberapa karakteristik public relations sebagai
berikut:
1. Membuat kerangka kerja yang direncanakan, artinya ada desain,
konsep, kerja teknis dan tujuan yang sebelumnya dipersiapkan,
bukan kerja serampangan.
25
2. Berupaya membangun good will (niat baik) dan understanding
(pemahaman), baik dari publik internal maupun publik eksternal
organisasi.
3. Menganalisis berbagai kecenderungan dari dinamika yang
mengiringi perjalanan organisasi, sehingga selalu diperoleh
penemuan-penemuan, penyimpulan-penyimpulan, dan
rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk membangun
komunikasi yang efektif antara organisasi dan publik, baik internal
maupun eksternal.
4. Ada tujuan spesifik yang hendak dicapai oleh organisasi dengan
mengembangkan proses pemahaman bersama (mutual
understanding) di antara organisasi dan publik, baik publik internal
maupun publik eksternal. (Gun gun Heryanto dkk. 2012:3)
Dari karakteristik media relations diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa karakteristik public relations dalam melakukan
suatu rencana atau program perlunya untuk mengetahui konsep, kerja
teknis dan tujuan dan selalu membangun goodwill dan pemahaman baik
dengan publik internal dan publik eksternal.
2.2 Teori Khusus
Setelah penulis menjelaskan tentang teori umum dari para ahli, maka adapula
teori-teori khusus yang akan diuraikan oleh penulis, yaitu sebagai berikut :
26
2.2.1 Strategi
Menurut Wheelen & Hunger, menyebutkan secara sederhana strategi itu
merupakan cara untuk mencapai tujuan. Setelah banyak organisasi menerapkan
strategis yang menuntut adanya visi dan misi perusahaan, strategi dirumuskan
sebagai rencana yang komprehensif yang menyatakan bagaimana cara satu
organisasi mencapai misi dan tujuannya. Dengan strategi itu, maka satu
organisasi berupaya memaksimalkan keunggulan kompetitifnya dan
meminimalkan kelemahan kompetitifnya. (Iriantara & Surachman. 2006:29)
Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam buku Effective Public
Relations, menyebutkan strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan
dan sasaran dasar jangka panjang suatu perusahaan, pengambilan rangkaian
tindakan, dan pengalokasian sumber daya yang perlu untuk melaksanakan cita-
cita perusahaan (2005:292).
Sebuah strategi dibutuhkan seorang Public Relations dalam menjalankan
strategi-nya perlu membuat rencana dan program, untuk menyusun dan
mengetahui dengan jelas tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Mengacu pada pendapat Soenanti dalam Jurnal yang berjudul Strategi PR
dalam menghadapi Camuflage Marketing bahwa tujuan utama strategi untuk
membimbing keputusan manajemen dan ikut andil dalam penentuan misi,visi
serta kebijakan perusahaan dalam membentuk dan mempertahankan keunggulan
kompetitif perusahaan sehingga perusahaan bersangkutan dapat meraih sukses.
27
2.2.1.1 Strategi Public Relations
Dari paparan mengenai pengertian strategi menurut para ahli,
penulis merasa bahwa pentingnya untuk mengetahui lebih dalam tentang
strategi public relations secara khusus untuk menjaga hubungan yang
baik, agar tujuan-tujuan perusahaan dapat berjalan sesuai rencana.
Mengacu kepada pola strategi public relations, menurut Ahmad S.
Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan manajemen Jayakarta, batasan
pengertian tentang strategi public relations adalah : “Alternatif optimal
yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations (public relations plan)”. (Ruslan,
Rosady. 2010:142). Sebagaimana diketahui bahwa PR bertujuan untuk
mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” bagi organisasi atau
perusahaan dengan menjaga hubungan jangka panjang dengan media.
Public Relations berfungsi untuk menciptakan iklim yang
kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara
pejabat Public Relations dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran)
untuk mewujudkan tujuan bersama. Fungsi tersebut dapat diwujudkan
melalui beberapa aspek pendekatan atau strategi Public Relations yaitu :
(Ruslan, Rosady. 2010:142-144)
1. Strategi Operasional
Artinya PR mutlak bersikap atau berkemampuan
mendengarkan (listening), dan bukan sekedar mendengarkan (hear)
28
mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai
etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut.
2. Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi PR adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal
balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada
publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan,
maupun melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling
pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya.
3. Pendekatan tanggung jawab sosial PR
Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditunjukan untuk
mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya
(masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
4. Pendekatan kerja sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan internal
maupun hubungan eksternal untuk meningkatkan kerjasama. PR
berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar
diterima dan mendapat dukungan masyarakat (publik sasaran). Hal
ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik
dengan publiknya (community relations) dan untuk memperoleh
opini serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak.
29
5. Pendekatan Koordinatif dan Integratif
Untuk memperluas peranan PR di masyarakat, maka fungsi
Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/institusionalnya.
Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam
menunjang program pembangunan Nasional di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan Hankamnas.
Dari paparan mengenai strategi public relations yang telah di
jelaskan menurut para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa strategi
public relations merupakan proses bagaimana perusahaan merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan guna untuk mengembangkan suatu citra
yang menguntungkan secara positif bagi organisasi dengan menjaga
hubungan baik jangka panjang dengan media.
2.2.2 Media Relations
Menurut Winconsin-River Fall, Barbara Averill, “Media relations
hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa menjadi
perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan
yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka
kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program kita.” Averill
menyamakan media relations dengan publisitas. Averill menyebut media
relations sebagai salah satu bagian dari PR yang merupakan sarana yang sangat
penting dan efisien. Penting karena akan menopang keberhasilan program, dan
30
efisien karena tidak memerlukan banyak daya dana untuk menginformasikan
program yang hendak di jalankan dengan mengunakan teknik publisitas.
(Iriantara Yosal. 2008:28)
Menurut Frank Jefkins, media relations merupakan usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi
khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Jefkins
menjelaskan mengenai target media relations adalah pencapaian publikasi atau
penyiaran maksimal atas informasi organisasi. Publikasi yang maksimal tidak
hanya dari sisi jumlah media yang memuat, melainkan juga penyampaian
informasi yang lengkap, serta berada di posisi strategis atau mudah dibaca,
didengar atau ditonton permirsa. (Wardhani Diah. 2008:11)
Uraian tentang media relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk
membentuk pengertian media relations yaitu:
a. Pertama, media relations itu berkenaan dengan media komunikasi.
Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat
penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar
komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara, maka segala
kepentingan media massa terhadap organisasi mesti di respons organisasi.
Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Dalam pengertian media
relations tersebut, bila diringkaskan kurang lebih bisa menjadi:
mempromosikan organisasi melalui media massa.
31
b. Kedua, media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi atau klien. (Iriantara Yosal. 2008:29)
Disamping itu, media relations sebagai fungsi khusus kampanye PR
adalah mengikuti tahapan-tahapan dalam proses PR. Bukan sekadar
mempublikasikan kegiatan yang diselenggarakan satu organisasi melainkan juga
bagaimana publikasi itu menopang atau memperkokoh citra organisasi di mata
publiknya. Bukan sekadar memperbanyak jumlah kegiatan organisasi yang
diliputi media massa, melainkan juga bagaimana peliputan media massa itu
menunjang pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu media relations
merupakan kegiatan yang terencana, dengan perencanaan yang didasarkan hasil
riset, dan ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. (Iriantara Yosal. 2008:20)
Dari paparan kedua ahli diatas mengenai media relations, penulis
menyimpulkan bahwa media relations merupakan salah satu bagian dari public
relations yang dapat menciptakan keberhasilan program kegiatan public
relations, disamping itu tidak memerlukan banyak biaya untuk
menginformasikan program tersebut karena adanya hubungan yang baik dengan
media, yang dapat menciptakan publisitas positif bagi perusahaan. Salah satu hal
penting yang harus dilakukan oleh PR yaitu menjalin hubungan yang baik
dengan media.
32
2.2.2.1 Manfaat Media Relations
Melalui aktivitas media relations, maka hubungan antara organisasi
dengan media yang diwakili oleh praktisi PR dan wartawan diharapkan akan
lebih baik dan positif. Dengan demikian manfaat media relations dapat dirasakan
oleh kedua pihak. Manfaat media relations antara lain: (Nova. 2009:207)
1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi
dan media massa.
2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati
dan menghargai, serta kejujuran dan kepercayaan.
3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu
memberikan pencerahan bagi publik.
Dengan adanya manfaat media relations tersebut hendaknya dapat
dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu PR dan media massa, diharapkan
hubungan media dapat mempermudah kedua belah pihak saling memahami
situasi dan kondisi kerja masing-masing. Selain itu, bisa saling mendiskusikan
hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua belah pihak.
2.2.2.2 Prinsip Media Relations
Setelah penulis memberikan uraian tentang manfaat media relations,
maka adapula prinsip media relations untuk menjalin hubungan yang baik jika PR
mengenal beberapa prinsip dalam membangun hubungan dengan media yaitu:
(Nova.2009:208)
33
a. Mutlak adanya kejujuran dan keterusterangan
b. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers.
c. Menjaga perilaku ketika berhadapan dengan media.
d. Tidak menutup saluran informasi.
e. Jangan membanjiri media dengan berbagai publisitas yang tidak jelas tujuan
atau sasarannya.
f. Selalu memperbaharui setiap daftar identitas reporter agar tercipta hubungan
yang baik dengan media (good media relationship).
2.2.2.3 Bentuk Kegiatan dalam Media Relations
Dalam upaya melaksanakan dan menjalin media relations, maka PR
harus melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pers.
Menurut Soemirat dan Ardianto (2007:128), terdapat tujuh bentuk kegiatan
Media relations yaitu:
1. Konferensi Pers
Adalah syarat utama dari sebuah konferensi pers adalah berita
yang disampaikan kepada wartawan sangat penting.
2. Press Briefing
Adalah diselenggarakan secara regular oleh pejabat PR. Dalam
kegiatan ini disampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan
yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan tanggapan atau
pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan
keterangan lebih rinci.
34
3. Press Tour
Adalah diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga
untuk mengunjungi daerah tertentu dan merekapun (pers) diajak
menikmati objek wisata yang menarik.
4. Press Release
Adalah sebagai publisitas yaitu media yang banyak digunakan
dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita
5. Special Event
Adalah peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang
penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam
suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan
memenuhi selera publik.
6. Pers Luncheon
Adalah pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi
para wakil media massa/ wartawan, sehingga pada kesempatan ini
pihak pers bisa bertemu dengan top manajemen perusahaan/
lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan/ lembaga
tersebut.
7. Wawancara Pers
Wawancara pers sifatnya lebih pribadi, lebih individual. PR
atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan
dengan wartawan yang bersangkutan.
35
Maka berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, penulis
menyimpulkan bahwa PR dalam melaksanakan kegiatan media relations
harus memiliki strategi yang efektif. Karena kegiatan media relations
merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menyampaikan
informasi-informasi kepada publik melalui perantaraan media, agar
memberikan publisitas yang baik seputar Hotel Shangri-La Jakarta di mata
masyarakat.
2.2.2.4 Taktik-taktik Media Relations
Taktik-taktik yang dikembangkan dari strategi sebuah organisasi untuk
mencapai tujuannya meliputi :
1. Terus-menerus mengembangkan materi PR untuk media massa.
2. Menggunakan berbagai media yang ada untuk menyampaikan pesan kepada
publik.
3. Membangun dan memelihara kontak dengan media massa.
4. Memposisikan organisasi sebagai sumber informasi handal untuk media massa
dalam bidang tertentu, misalnya untuk produk ramah-lingkungan.
5. Memposisiskan pimpinan organisasi sebagai juru-bicara atau ketua dalam
asosiasi profesi atau asosiasi perusahaan sejenis.
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan sehingga
selalu mendapatkan informasi mutakhir.
36
Taktik-taktik yang dikembangkan tersebut hanyalah salah satu contoh dari
taktik yang dikembangkan satu organisasi. Taktik yang di kembangkan sebenarnya
merupakan taktik generik yang bisa dikembangkan dalam organisasi manapun.
Mengingat taktik tersebut pada dasarnya dikembangkan dengan menekankan pada
tiga aspek yakni organisasi, media, dan pesan yang disampaikan organisasi pada
publiknya. (Iriantara Yosal. 2008:91-93).
2.2.2.5 Praktik Media Relations
Media relations sebagai bagian dari PR tentu saja mengikuti langkah-
langkah standar dalam PR. Proses PR yang standar itu diawali dengan
beberapa langkah yaitu :
a. Langkah pertama, pengumpulan fakta. Pengumpulan fakta bisa dilakukan
dengan penelitian, menganalisis pemberitaan media.
b. Langkah kedua, yaitu merumuskan permasalahan. Berdasarkan hasil
penelitian atau kajian itu kemudian merumuskan permasalahan yang
dihadapi organisasi.
c. Langkah ketiga, adalah perencanaan dan penyusunan program.
Berdasarkan permasalahan yang sudah di rumuskan itu lalu di buat
perencanaan untuk memperbaikinya.
d. Langkah keempat, adalah menjalankan rencana itu melalui tindakan dan
komunikasi
e. Langkah kelima, tentu harus dilakukan evaluasi terhadap semua
rangkaian kegiatan dan program PR tersebut. Evaluasi tersebut pada
37
umumnya untuk melihat pengaruh jangka pendek (keluaran program/output)
dan pengaruh jangka panjang (dampak program/outcome).
Praktik media relations dapat saja dijalankan sebagai salah satu
strategi komunikasi yang dijalankan organisasi. Artinya setelah kita
merumuskan permasalahan, menganalisis kemungkinan penyelesaiannya,
dan merumuskan kebijakan yang akan diambil, didalamnya sudah
diperhitungkan dimensi media relations. Dalam merencanakan program atau
kegiatan PR secara keseluruhan, media relations termasuk salah satu bentuk
kegiatan yang hendak dijalankan. (Iriantara Yosal. 2008:34)
Maka berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, penulis
menyimpulkan bahwa PR dalam melaksanakan praktik media relations
harus mengikuti standar yang telah ditentukan, karena praktik media
relations merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan yang
dijalankan oleh Shangri-La Hotel Jakarta, karena merupakan rencana yang
akan di lakukan PR secara keseluruhan.
38
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Bagaimana Strategi Public Relations Shangri-La Hotel Jakarta dalam menjalankan kegiatan Media Relations untuk menjaga hubungan baik dengan media?
Hal yang akan dianalisisMetodologi yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif
Metode kualitatif merupakan proses penelitian yang berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data dilakukan bersamaan selama proses penelitian. Sifat dari penilitian adalah deskriptif, dimana penulis hanya memaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini
Metode Analisis
Cara memperoleh Data
Data Primer :
Melakukan wawancara dengan pihak Shangri-La Hotel Jakarta dan beberapa Media yang merupakan sumber dari penelitian serta melakukan observasi
Data Sekunder :
a. Company Profile Shangri-La Hotel Jakarta
b. Website resmi Shangri-La Hotel Jakarta
c. Kegiatan media relations Shangri-La Hotel Jakarta
d. Sejumlah media cetak seperti Koran dan Majalah maupun media internet mengenai Shangri-La Hotel Jakarta
Strategi Public Relations Shangri-La Hotel Jakarta dalam menjalankan kegiatan Media Relations untuk menjaga hubungan baik dengan Media
1. Strategi Operasional2. Pendekatan persuasif dan edukatif3. Pendekatan tanggung jawab sosial PR4. Pendekatan kerjasama
Beberapa kegiatan Media Relations yang dilakukan Shangri-La Hotel Jakarta :a. Konferensi Persb. Press Briefingc. Press Released. Special Evente. Pers Luncheonf. Wawancara Pers
Hubungan Baik