library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai...

79
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi, yaitu Komunikasi berasal dari kata Latin Communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur – unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). ( Suprapto, 2011: 5 ) Proses komunikasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses transfer informasi atau pesan ( message ) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Proses komunikasi 21

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi, yaitu Komunikasi berasal dari kata

Latin Communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’.

Secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur –

unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian

antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).

(Suprapto, 2011: 5)

Proses komunikasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses transfer

informasi atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan

kepada penerima pesan sebagai komunikan. Proses komunikasi memiliki

tujuan untuk dapat mencapainya tahap dimana kedua belah pihak yang terlibat

dalam proses komunikasi saling pengertian (mutual understanding). (Suprapto,

2011: 5)

Sasa Djuarsa Sendjaja, dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu

Komunikasi (2003), menjabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili

sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut

21

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

adalah sebagai berikut:

Hoyland, Janis & Kelley: 1953

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Berelson dan Stainer, 1964

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-

kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

Lasswell, 1960

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan

siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat

apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With

what effect?)

Gode, 1959

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula

dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua

orang atau lebih.

Barnlund, 1964

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

22

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan

atau memperkuat ego.

Ruesch, 1957

Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian

dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

Weaver, 1949

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang

dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

Disamping ketujuh definisi para ahli diatas, Harold D. Lasewell, juga

turut mendefinisikan komunikasi dengan menyatakan bahwa “who says what in

which channel to whom with what effect?” atau siapa (sumber) mengatakan

(apa) pesan, dengan saluran apa (media yang digunakan), kepada siapa

(penerima), dengan pengaruh bagaimana? (dampak atau efek yang dihasilkan).

(Mulyana, 2001: 36)

Paradigm Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5

(lima) unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan olehnya, yaitu

sebagai berikut:

1. Who (Siapa) : Komunikator, merupakan orang yang berperan

untuk menyampaikan pesan.

2. Says What (Mengatakan Apa) : Pesan, merupakan pernyataan yang

didukung oleh lambing, dapat berupa ide ataupun gagasan.

23

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

3. In Which Channel (Saluran) : Media, merupakan sarana atau

saluran yang mendukung dalam proses pengiriman pesan,

terutama apabila komunikan berada di lokasi yang jauh dari

komunikator atau banyak jumlahnya.

4. To Whom (Kepada Siapa) : Komunikan, merupakan orang

yang menerima pesan

5. With What Effect (Dampak) : Efek, merupakan pengaruh dari

pesan, atau dapat juga disebut sebagai hasil dari proses

komunikasi.

Sehingga, berdasarkan paradigma Lasswell seperti telah dijabarkan

diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan

yang dilakukan oleh komunikator melalui saluran tertentu kepada pihak

penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan

informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah

proses, sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu. Joseph De Vito (1996)

mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen-komponen saling

terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai kesatuan

dan keseluruhan.

Dalam setiap transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan

eleman lain. Langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai

24

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

berikut:

Sumber: Tommy Suprapto, (2011): Pengantar Ilmu Komunikasi

Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.

Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukkan

menjadi lambang – lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat

dikirimkan

Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya

dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang –

lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.

Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan

persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.

25

IDE

ENCODING

PENGIRIMAN

BALIKAN

DECODING

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding,

khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

2.1.2 Fungsi Komunikasi

William I. Gorden (Mulyana, 2005: 5-30) menjabarkan 4 (empat) fungsi

komunikasi, yakni:

1. Sebagai Komunikai Sosial.

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social mengisyaratkan

bahwa adanya komuikasi dirasakan sangat penting untuk dapat

membangun konsep diri, akutaliasi diri, untuk kelangsungan hidup,

untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan, antara lain melaluli proses komunikasi yang bersifat

menghibur, dan memupuk hubungan – hubungan dengan orang lain.

Melalui proses komunikasi kita dapat bekerja sama dengan anggota

masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa,

dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.

2. Sebagai Komunikasi Ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan –

perasaan (emosi0 kita. Perasaan - perasaan tersebut terutama

dikomunikasikan melalui pesan – pesan yang bersifat non verbal.

Perasaan saying, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut,

prihatin, marah dan benci dapat disampaikan langsung melalui kata –

kata, namun dapat disampaikan secara lebih ekspresfig melalui

26

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

perilaku non verbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya

dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan

kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan, seraya

melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa

Negara atau penguasa kampus dengan melakukan demonstrasi.

3. Sebagai Komunikasi Ritual

Suatu komunitas deringkali melakukan upacara – upacara

berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para

antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran,

sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain –

lain. Dalam acara – acara tersebut orang mengucapkan kata – kata

atau perilaku – perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus – ritus

lain seperti berdoa (shalat, sembahyang, misa), membaca kitab suci,

menunaikan ibadah haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan

lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau

Natal, juga termasuk dalam komunikasi ritual. Mereka yang

berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan

kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa,

Negara, ideology, atau agama mereka.

4. Sebagai Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum,

yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,

27

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

Sebagai instrument, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk

menciptakan dan membangun hubugan, namun juga untuk

menghancurkan hubungan tersebut. studi komunikasi membuat kita

peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam

komunikasi kita untuk bekerja lenih baik dengan orang lain demi

keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai intrumen untuk

mencapai tujuan – tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka

panjang maupun tujuang jangka pendek. Tujuan jangka pendek

misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik,

memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan

politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan

(impression management), yakni taktik – taktik verbal dan non verbal,

seperti berbicara sopan, mengumbar janji, mengenakkan pakaian

necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada

orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat

keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding,

berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka

pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa

pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan

untukmencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam

karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan,

28

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

penghormatan social, dan kekayaan.

Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat

dari para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkap. Misal pendapat

Onong Effendi (1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah

menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi.

Sedangkan Harold D Lasswell (Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994: 27)

memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:

1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the

information) yakni penyingkapan ancaman dan kesempatan yang

mempengaruhi nilai masyarakat

2. Menghubungkan bagian – bagian yang terpisahkan dari

masyarakat untuk menanggapi lingkungannya.

3. Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi

berikutnya.

2.1.3 Jenis – jenis Komunikasi

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau

meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis

komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi Verbal dengan Kata-kata

a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila

pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah

29

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

kata menjadi penting dalam berkomunikasi.

b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila

kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu

lambat.

c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga

pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang

berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam

berkomunikasi.

d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),

memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan

stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus

diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam

berkomunikasi.

e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat

dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah

dimengerti.

f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena

berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi,

artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa

yang disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal

30

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan

komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang

termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah

Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi

wajah cerminan suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan

mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang

tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk

memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga

memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih

bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian

yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat

dilakukan melalui sentuhan.

d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan

bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan

merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu

ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.

Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya

sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.

31

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan

isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki

atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam

keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

2.1.4 Teori Komunikasi Massa

Media massa diasumsikan sebagai pihak ketiga dalam setiap proses

komunikasi. Berasal dari pengembangan kata media of mass communication

(media komunikasi massa), sehingga komunikasi massa didefinisikan sebagai

komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Media massa

menunjuk pada komponen utama yaitu hasil produk teknologi modern sebagai

saluran dalam komunikasi massa. Massa dalam arti komunikasi massa lebih

menunjuk kepada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.

(Nurudin, 2011: 2)

Menurut Shirley Biagi (2010: 10) Komunikasi Massa saat ini dibagi

menjadi tiga karakteristik, yakni:

1. Sebuah pesan dikirim melalui suatu bentuk system komunikasi massa

(seperti internet, media cetak, atau penyiaran)

2. Pesan tersebut dikirim secara cepat

3. Pesan tersebut mencapai kelompok besar yang terdiri atas berbagai

macam orang atau dalam periode waktu yang singkat.

Komunikasi Massa menurut Tan dan Wright merupakan bentuk

32

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan

komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal

yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu.

Sedangkan komunikasi massa menurut John R. Bitner (1996) adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang dalam jumlah besar.

Dari definisi yang telah dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

sebuah media masa memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

komunikasi massa. Komunikasi diharuskan memanfaatkan adanya media massa,

sekalipun komunikasi tersebut disampaikan kepada khalayak yang banyak. Jika

tidak menggunakan media massa, maka proses komunikasi tersebut tidak dapat

disebut sebagai proses Komunikasi Massa. (Ardianto, 2004: 3)

Bentuk dari media massa antara lain media elektronik (televisi, radio),

media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film.

Dalam studi komunikasi harus selalu melibatkan manusia,baik sebagai

komunikator maupun komunikan. Dalam komunikasi massa lebih melibatkan

banyak hal mulai komunikator, komunikan, media massa (dengan kelebihan

dan kekurangannya masing-masing), unsure proses menafsirkan pesan

(decoder), feedback yang lebih kompleks karena melibatkan khalayak dalam

jumlah besar. (Nurudin, 2011: 15)

2.1.5 Fungsi Komunikasi Massa

Dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam bukunya yang berjudul “The

Story of Human Communication: Cave Painting to Microchip ” tentang tiga

33

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

fungsi dari komunikasi massa, yakni: fungsi pengawasan, tindakan korelasi, dan

transmisi budaya. Fungsi pengawasan menunjuk pada pengumpulan dan

distribusi informasi mengenai kejadian – kejadian yang berlangsung di

lingkungan, di luar maupun di dalam masyarakat tertentu. Kemudian fungsi

sebagai tindakan korelasi menitik beratkan kepada hubungan antara individu

maupun kelompok.

Diharapkan dengan hadirnya proses komunikasi massa dapat menjalin

sebuah korelasi antara individu maupun kelompok yang satu dengan yang

lainnya. Sedangkan fungsi sebagai transmisi budaya, dijabarkan oleh Lasswell

sebagai fungsi untuk membangun sebuah kebudayaan dalam suatu kelompok

atau masyarakat tertentu.

Fungsi komunikasi massa dijabarkan menjadi:

1. Informasi

Berita – berita yang diinformasikan merupakan komponen paling

penting. Dalam berita tersebut istilah jurnalistik yang digunakan

adalah 5W + 1H (What, Where, Who, When, Why, + How).

(Hidayat, 2007: 66)

2. Hiburan

Fungsi hiburan dalam bmedia elektronik menduduki posisi yang

paling tinggi. Ini dikarenakan media massa mengemas program

dengan ide dan kreatifitas yang berfungsi menghibur masyarakat.

34

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

(Hidayat, 2007: 69)

3. Persuasi

Persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi

informasi dan hiburan. Aktifitan Public Relations (PR) dan promosi

khusus dalam komunikasi tatap muka juga menjadi bentuk dan

fungsi persuasi yaitu mengajak. (Hidayat, 2007: 72)

4. Transmisi Budaya

Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun

paling sedikit dibicarakan. Hal ini ditransmisikan oleh individu,

orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder dan

proses pendidikan yang secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman

baru yang didapat. (Hidayat, 2007: 74)

5. Mendorong Kohesi Sosial

Fungsi media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Paul

Lazarfeld dan Robert K. Merton mengatakan bahwa media juga

mempunyai fungsi narcoting dysfunction (racun pembius).

Meskipun ekstrim, tidak dipungkiri media massa tidak kelola secara

bijak maka akan menjadi racun dan mengarahkan masyarakat

melainkan justru menciptakan kemunduran. Tetapi bila dikelola

dengan benar maka akan menjadi racun yang baik karena dapat

mempersatukan masyarakat. (Hidayat, 2007: 77)

35

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

6. Pengawasan

Bagi Lasewell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan,

yang artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran

informasi mengenai kejadia – kejadian yang ada di sekitar kita.

Dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau

pengawasan instrumental. (Hidayat, 2007: 78)

7. Korelasi

Fungsi yang menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar

sesuai dengan lingkungannya. Hal ini berlaku dalam iklan, karena

iklan akanmenghubungkan antara pemasang iklan dengan sasaran

iklan tersebut. (Hidayat, 2007: 82)

8. Pewarisan Sosial

Media masssa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang

menyangkut pendidikan formal maupun informal. (Hidayat, 2007:

86)

2.1.6 Ciri – ciri Komunikasi Massa

a. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Dalam proses komunikasi, dibutuhkan sebuah komunikator

sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada komunikan.

Komunikator dalam proses komunikasi massa dirtikan bukan hanya

dengan satu orang, tetapi diasumsikan sebagai kumpulan orang. Artinya,

36

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

gabungan antar berbagai macam unsure dan bekerja satu sama lain dalam

sebuah lembaga, lembaga yang dimaksudkan disini yaitu sekumpulan

orang yang bekerja sama menjadi satu membentuk suatu sistem yang

menyerupai lembaga. Di dalam sebuah sistem tersebut terdapat

interpendendsi, yang artinya adalah setiap komponen yang berada dalam

sistem tersebut saling berkaitan, berinteraksi, dan berinterpendensi secara

keseluruhan.

Di dalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga

media massa itu sendiri. Menurut Alexis. S Tan komunikator dalam

komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi

pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang

banyak dan terpisah (Nurudin, 2011: 20). Media massa dalam proses

komunikasi masssa biasanya merupakan sebuah komunikator, yang

bentuknya antara lain seperti televisi, stasiun radio, majalah, atau penerbit

buku. Mereka berperan sebagai elemen utama komunikasi massa karena

bersifat sebagai komunikator dalam proses komunikasi massa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikator dalam

komunikasi massa memiliki cirri, sebagai berikut:

- Berupa kumpulan individu

- Setiap individu tersebut dalam berkomunikasi dibatasi

perannya dengan sistem dalam masing – masing media massa

- Pesan yang disebarkan mengatasnamakan sebuah media yang

37

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

bersangkutan bukan atas nama individu atau pribadi.

- Apa ysng diekmukakan oleh komunikator dapat mencapai

sbeuah laba atau keuntungan secara ekonomis.

(Nurudin, 2011: 19)

b. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikan dalam Komunikasi Massa bersifat

heterogen/beragam, yang artinya adalah penonton televisi memiliki

keanekaragaman umur, prndidikan, jenis kelamin, strata sosial ekonomi,

dan keanekaragaman lainnya.

Herbert Blumer memberikan cirri tentang karakteristik

Audience/komunikan sebagai berikut:

Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen,

yang artinya memiliki heterogenitas komposis atau

susunan. Apabila ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari

berbagai kelompok dalam masyarakat

Berisikan individu – individu yang saling mengenal

ataupun tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya,

dan mereka tidak berinteraksi secara langsung.

Audience tidak memiliki kepemimpinan atau organisasi

formal. (Nurudin, 2011: 21)

38

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

c. Pesan Bersifat Umum

Pesan – pesan yang disampaikan oleh komunikator tkepada

komunikan haruslah bersifat umum, karena pesan yang disampaikan tidak

ditujukan hanya untuku sekelompok masyarakat tertentu, melainkan

memiliki tager komunikan yang luas. Televisi, misalnya, ditujukan untuk

dinikmati oleh public secara luas sehingga pesan yang disampaikan oleh

televisi harus bersifat umum. Bersifat umum disini, diartikan sebagai

penggunan kata yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh

komunikan, bukan kata – kata yang bersifat ilmiah.

Meskipun, televisi pada zaman sekarang telah membedakan target

komunikannya masing – masing melalui program acara yang dibuat

dengan genre yang berbeda –beda, tetapi televisi harus tetap menciptakan

sebuah program yang sifatnya lebih umum sehingga tidak menghilangkan

cirri khas media televisi sebagai media komunikasi massa. (Nurudin,

2011: 24)

d. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah

Komunikasi massa pada hakikatnya merupakan komunikasi yang

terjadi hanya satu arah. Yang artinya adalah, komunikan tidak dapat

secara langsung memberikan feedback yang diterimanya dari

komunikator. Apabila memungkinkan untuk memberikan feedback secara

langsung, bersifat tertunda (delayed feedback).

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian

39

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

pesat dan semakin beragam program televisi yang hadir di masyarakat

maka mulai mengembangkan adanya komunikasi dua arah yang terjadi

dalam proses komunikasi massa. Misalnya, acara kuis yang diadakan

setelah tayangan pertandigan sepakbola usai. Hal itu membuktikan

adanya proses komunikasi dua arah pada proses komunikasi massa.

Dirasakan sebagai suatu hal yang rumit dalam komunikaasi

massa, maka cirri khas sebuah komunikasi massa tetap merupakan

komunikasi yang terjalin satu arah. (Nurudin, 2011: 26)

e. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Sebuah tayangan berita atau tayangan pertandingan sepak bola

yang disiarkan secara live menjadi contoh nyata dari keserempakan yang

terjadi dalam roses komunikasi massa. Penyebaran pesan dalam proses

komunikasi massa memiliki keserempakan, yang artinya dalam waktu

yang hampir bersamaan khalayak secara luas dapat menikmati informasi

yang disampaikan oleh komunikator secara bersamaan. Dewasa ini,

setiap komunikator terus berusaha gar informasi yang diberikan antara

sumber media yang satu dengan yang lainnya dapat diberikan secara

serentak kepada masyarakat secara luas.

Alasan waktu dan wilayah jangkauan yang terpaut cukup jauh

menjadi alsan mendasar mengapa sebuah informasi terkadang

tersampaikan kepada komunikan dalam waktu yang relatif berbeda.

(Nurudin, 2011: 28)

40

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

f. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan

kepada khalayak luas membutuhkan peralatan teknis. Yang dimaksud

dari peralatan teknis tersebut misalnya pemancar untuk media elektronik

(mekanik atau elektronik).

Televisi sebgaai salah satu media elektronik yang seringkali kita

nikmati saat ini tidak akan lepas dari alat pemancar. Terlebih lagi, seiring

denga perkembangan zaman dan teknologi telah terjadi revolusi

komunikasi massa dengan peralatn satelit, sehingga memudahkan proses

pemancaran pesan yang dilakukan oleh media elektronik seperti televisi.

(Nurudin, 2011: 30)

g. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang biasa disebut dengan penapis

informasi/palang pintu/ penjaga gawanf, adalah orang yang sangat

berperan besar dalam penyebaran informasi melalui media massa.

Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau

mengurangi,menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang

disebarkan dapat menjadi lebih mudah dipahami. Banyaknya informasi

sebagai bahan mentah yang akan disampaikan kepada komunikan

memberikan tugas kepada seorang Gatekeeper untuk memilah, memilih,

dan membatasi informasi mana asaja yang akan dipilih untuk

disampaikan kepada khalayak.

41

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Dalam media televisi, gatekeeper berfungsi untuk memilih

gambar yang unik untuk dapat ditampilkan ke depan khalayak, sehingga

mendapatkan perhatian banyak dari khalayak. Hal ini menjadikan

gatekeeper sebagai pihak yang menentukan berkualitas atau tidaknya

informasi yang akan ditayangkan pada siaran televisi. Pada media

televisi, gatekeeper yang dimaksud adalah reporter, editor film, manajer

pemberitaan, cameraman, sutradara, lembaga sensor film, dan pihak

lainnya yang mempengaruhi proses pengemasan sebuah pesan. (Nurudin,

2011: 31)

Mc Quial juga menjabarkan ciri utama komunikasi massa, yaitu

sebagai berikut:

1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan

suatu organisasi formal dan sang pengirim merupakan

komunikator professional.

2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat

diperkirakan

3. Pesan tersebut seringkali “diproses”, distandarisasi dan selalu

diperbanyak

4. Pesan itu juga merupakan suatu produk dan komoditi yang

mempunyai nilai tukar serta acuan simbolik yang mengandung

nilai “kegunaan”

42

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

5. Hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan bersifat

satu arah dan jarang sekali besifat interaktif

6. Hubungan tersebut juga bersifat interpersonal, bahkan

seringkali bersifat non-moral dan kalkulatif dalam arti sang

pengirim biasanya tidak pertanggung jawab atau konsekuen

yang terjadi pada individu.

7. Pesan dijual belikan dengan uang atau nilai tukar dengan

perhatian tertentu.

2.1.7 Proses Komunikasi Massa

Dalam aplikasinya komunikasi massa terbagi menjadi beberapa proses

yaitu:

1. Ide

Kreativitas ide dan gagasan ini diberikan oleh komunikator sebagai

pengolah pesan.

2. Encoding

Ide dan gagasan tersebut diaplikasikan ke dalam sebuah lambang,

bahasa, dan gambar yang mempunyai makna dan nilai jual.

3. Pengiriman

Pesan yang sudah di encoding tersebut sudah dapat disalurkan melalui

media yang sesuai dengan tujuan ide yang akan dipasarkan kepada

43

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

komunikan.

4. Decoding

Penerima mengartikan pesan sesuai dengan pandangannya terhadap

informasi yang diterima dan mengolah arti pesan tersebut.

5. Feedback

Setelah pesan didecoding dan diterima oleh masyarakat komunikan

akan memberikan tanggapan terhadap pesan tersebut.

2.1.8 Media Massa

Media massa adalah channel, saluran, sarana yang dipergunakan

dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan untuk

banyak orang. Fungsi utama dari media massa adalah menyebar luaskan

informasi kepada khalayak dan sekaligus mengiklankan produk.

Yang termasuk di Big Five of Mass Media adalah surat kabar,

majalah, televisi, radio dan film.

Jenis – jenis media massa yaitu:

a. Media massa cetak: Koran dan majalah

b. Media massa elektronik: Radio, televisi, dan film

c. Media massa online: Internet

Peran media massa menurut Denis Mcquail (1987):

44

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

a) Industry menciptakan lapangan pekerjaan, barang dan jasa

serta menghidupkan industry lainnya yakni iklan/promosi.

b) Sumber kekuatan: alat control, manajemen dan inovasi

masyarakat.

c) Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa yang terjadi di

dalam masyarakat.

d) Wahana pengembangan kebudayaan: tata cara, metode, gaya

hidup, dan norma.

e) Sumber dominan pencipta.

2.1.9 Televisi

Dari sekian banyaknya media komunikasi yang hadir di tengah kehidupan

masyarakat, televisi merupakan salah satu media komunikasi yang paling

dibutuhkan dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Hadirnya tv cable

menandai perubahan yang terjadi pada media komunikasi televisi. Dengan daya

jangkau tv cable yang mampu memasuki seluruh pelosok negeri dengan bantuan

satelit yang dapat di terima langsung pada layar televisi dengan menggunakan

wireless cable, membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa.

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda yaitu tele (bahasa Yunani)

yang berarti jauh dan visi (videre; bahasa latin) yang berarti penglihatan. dengan

demikian televisi yang dalam bahasa Inggris disebut television dapat diartikan

dengan melihat jauh. melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara

45

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

yang diproduksi di suatu tempat dan dapat dilihat dari tempat lain melalui

sebuah perangkat penerima. (Wahyudi, 1992: 49)

Siaran Televisi merupakan media dan jaringan komunikasi dengan ciri –

ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikator

bersifat melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan

keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen. (Effendy, 2002: 21)

Kegiatan penyiaraan televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24

Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga

se-Asia IV atau Asean games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik

Indonesia (TVRI) dipergunakan sebagai panggilan stasiun sampai sekarang.

Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan

segala kesederhanaanya.

TVRI yang berada di bawah Departement Penerangan, kini siarannya

sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200

juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya,

yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Kemudian

secara berturut-turut bermunculah stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV

(Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), dan ANTV

(Andalas Televisi). Saat ini jumlah stasiun televisi swasta telah mencapai 11

stasiun televise, termasuk Global Tv. Semua orang ataupun kalangan pasti

pernah menonton televisi. Kesimpulannya, televisi adalah suatu media yang

sangat populer dan modern.

46

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Televisi merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan

melalui gambar bergerak (video) sebagai kekuatan andalannya, suara (audio)

sebagai kekuatan pendamping dan bahkan tulisan atau gambar tak bergerak

sebagai kekuatan pendukung. (Bitner, 2006: 63)

Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan

majalah, hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut beberapa

karakteristik televisi: (Ardianto, 2004: 128)

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat

dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya

mendengar kata-kata, music, dan efek suara, maka khalayak televisi

dapat melihat gambar yang bergerak.

2. Berfikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah

pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam prose berpikir

dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini ada

pengarah acara merangkai agar gambar memiliki makna. Tahap kedua

adalah penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa

sehingga mempunyai kontinuitas dan mengandung makna tertentu.

3. Pengoprasian lebih kompleks

Pengoprasian televsi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak

47

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk

mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang

terampil dan terlatih.

Televisi memiliki fungsi sebagai berikut: (Effendy, 2007: 27)

1. Fungsi Penerangan (The Information Function)

Ada dua faktor yang mampu menyiarkan informasi yang

memusatkan. Faktor yang pertama adalah faktor immediately

(langsung dan dekat) dan faktor yang kedua adalah realism

(kenyataan).

2. Fungsi Pendidikan (The educational Function)

Televisi merupakan sarana yang berfungsi untuk memberikan dan

menambah pengetahuan kepada khalayak luas, terutama lewat

program – program acara yang disampaikan dengan baik.

3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Televisi juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Setiap

stasiun televisi biasanya selalu menyediakan program acara yang

bersifat menghibur disamping menjalankan kedua fungsi lainnya.

2.1.9.1 Kelebihan dan Kelemahan Televisi

Menurut Khasali (1995: 121) dalam menjalankan fugsinya, teleisi

memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. adapun kelebihan dan

48

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

kelemahan televisi, yakni:

Kelebihan Televisi:

1. Efisiensi Biaya

Salah satu keuntungan televise adalah kemampuannya dala

menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. jangkauan massa

ini menimbulkan efisiensi biaya dalam menjangkau setiap

khalayak.

2. Dampak yang Kuat

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan

dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan sekaligus

pada dua panca indera, yaitu penglihatan dan pendengaran.

Televisi juga mampu mengkombinasikan gerakan, kecantikan,

suara, warna, drama, dan humor.

3. Pengaruh yang Kuat

Kebanyakan masyarakat menghabiskan waktunya untuk

menyaksikan siaran televise sebagai sumber berita, hiburan, dan

sarana pendidikan, sehingga televise dapat memberikan pengaruh

yang besar terhadap persepsi khalayak sasaran.

Kelemahan Televisi:

1. Biaya yang Besar

49

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Kelemahan yang paling menonjol dalam siaran televisi adalah

biaya yang besar dalam memproduksi suatu acara, walaupun

untuk menjangkau khalayak yang lebih rendah.

2. Khalayak yang Tidak Selektif

Sekalipun berbagai teknis telah diperkenalkan untuk menjangkau

sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media yang tidak

selegtif karena segmentasinya tidak setajam surat kabar atau

majalah.

3. Kesulitan Teknis

Media ini tidak luwes dalam pengaturan teknis. Acara-acara yang

telah dibuat awalnya dapat berubah begitu saja, apalagi

menjelang jam-jam penyiarannya.

2.1.9.2 Program Televisi

Program televisi merupakan acara – acara yang ditayangkan oleh

setiap stasiun televisi. Program TV dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu

program berita dan program non berita. Jenis program televisi dapat

dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi.

Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan

terhadap bentuk program acara televsi seperti talkshow, documenter, film,

kuis, music, dan sebagainya. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk

berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga,

50

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

dan drama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis

besar digolongkan menjadi, hard news yang berisikan tentang berita yang

actual, yang baru saja terjadi sehingga masih bersifat hangat dan

kehadirannya sangat dinantikan oleh penonton, dan soft news yang

mengangkat berita yang bersifat lebih ringan, atau tidak lenyap

kehangatannya jika tidak langsung disiarkan.

Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan melalui media

televisi untuk memenuhi kebutuhan audience-nya. Program atau acara yang

disajikan adalah salah satu faktor utama yang membuat audience tertarik

untuk menyajikan dan mengikuti siarang yang disajikan (Morissan, 2008:

97)

Program tayangan televisi pada umumnya mempengaruhi sikap,

pandangan, persepsi, dan perasaan penonton. Jika penonton merasa terharu

dengan apa yang mereka lihat dilayar televisi, hal itu bukan sesuatu yang

aneh atau istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari tayangan

televisi yaitu seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga seolah-olah

hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang ditayangkan

televisi (Effendi, 1991: 182)

2.1.10 Penonton/Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari

jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, Koran atau jurnal

ilmiah. Masing – masing audience berbeda yang satu dengan yang lainnya,

51

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

antara lain dalam hal berpakaian, pola pikir, cara untuk menanggapi sebuah

pesan yang diterima, pengalaman, dan orientasi hidupnya.

2.1.11 Minat

2.1.11.1 Pengertian Minat

Minat sebagaiman dikatakan dalam “encyclopedia of psycology”

adalah “faktor yang ada dalam diri seseorang, yang menyebabkan ia tertarik

atau menolak terhadap objek, orang dan kegiatan dalam lingkungannya”.

Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa besar minat

penonton dalam menyaksikan tayangan Barclays Premiere League

berdasarkan tingkat popularitas dari Liga Utama Inggris. Dalam

menyaksikan suatu tayangan tentu dibutuhkan terlebih dahulu pengetahuan

yang menjadi dasar setiap penonton untuk menyaksikan tayangan tersebut.

Adanya pengetahuan yang luas dikatakan sebagai faktor pemicu dari setiap

penonton untuk menyaksikan tayangan tersebut.

Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu.” Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri

seseorang. Minat merupakan sebuah pengaruh yang besar terhadap

keinginnan seseorang untuk melakukan sebuah kegiatan yang diminatinya.

52

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Sosial” Sarlito Wirawan

Sarwono menjelaskan bahwa minat atau interest dapat diartikan sebagai

berikut:

1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi

pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya

selektif terhadap objek minatnya.

2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan

atau objek itu berharga atau berarti bagi individu.

3. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut

tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2003: 52)

Dari beberapa definisi yang dikemuakan di atas dapat disimpulakn

bahwa, minat adalah kecenderungan dari seseorag terhadap objek atau

sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasan senang,

adanyaperhatian, dan keaktifan berbuat.

Bigne (2005), Ekinci dan Hosany (2006), Alampay (2003), dan

Rosen (1987) menjelaskan kecenderungan seseorang menunjukkan minat

terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri :

1. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau

jasa Konsumen yang memiliki minat, memiliki suatu kecenderun-

gan untuk mencari informasi lebih detail tentang produk atau jasa

tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana

spesifikasi produk atau jasa yang digunakan, sebelum menggu-

53

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

nakan produk atau jasa tersebut.

2. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa

Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa

dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan terhadap su-

atu barang atau jasa, konsumen yang cenderung memiliki minat

lebih terhadap suatu barang atau jasa akan bersedia untuk memba-

yar barang atau jasa tersebut dengan tujuan konsumen yang bermi-

nat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa tersebut

3. Menceritakan hal yang positif 

Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu produk atau

jasa, jika ditanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen

tersebut akan mencitrakan hal yang positif terhadap konsumen

lain, karena konsumen yang memiliki suatu minat secara ek-

splisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan terhadap suatu

barang atau jasa yang digunakan.

4. Kecenderungan untuk merekomendasikan

Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang,

selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga

akan merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggu-

nakan barang atau jasa tersebut, karena seorang yang memiliki mi-

nat yang besar terhadap suatu barang akan cenderung memiliki

pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa tersebut, se-

hingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen tersebut akan

cenderung merekomendasikan kepada konsumen lain.

54

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

2.1.11.2 Indikator Minat

Indikator untuk minat dalam penelitian ini meliputi :

1. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa

2. Menceritakan hal yang positif 

3. Kecenderungan untuk merekomendasikan

2.1.11.3 Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan oleh

Fryer, bahwa keberadaan minat didasari atas orientasi suka dan tidak

sukanya individu terhadap suatu objek, subjek, atau aktifitas. Orientasi

tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika

seorang individu merasa suka atau tertarik terhadap suatu objek, subjek, atau

aktifitas tertentu, maka indiviu akan menerimanya. Tetapi, jika seorang

individu tidak memiliki rasa suka atau ketertarikan terhadap sebuah objek,

subjek, ataupun aktiitas tertentu, maka ia akan menolaknya. Jika ia

menerima berarti ia berminat, dan jika ia menolak berarti ia tidak berminat.

Sama halnya dengan minat dari penonton yang dibahas pada penelitian ini

untuk menyaksikan tayangan Barclays Premiere League. Jika tidak adanya

minat atau ketertarikan dari penonton untuk menyaksikan tayangan Barclays

Premiere League, maka penonton tidak akan menyaksikan tayangan tersebut,

berlaku juga untuk sebaliknya. (Sarwono, 2003: 71)

Menurut Crow and Crow (1982), faktor yang mempengaruhi

timbulnya minat terdiri dari 3 (tiga) faktor, yakni: (Sarwono, 2003: 76)

55

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau

dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda.

Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk

mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau

aktivitas lain yang menantang.

2. Faktor motif social, yakni minat dalam upaya

mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang

mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan

dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan

dari keluarga atau teman.

3. Faktor emosional, yakni minta yang berkaitan dengan

perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan

perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan

kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

2.1.11.4 Dimensi Minat

1. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri

komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam

efek kognitif ini akan dibahas mengenai bagaimana media

massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan

kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi

56

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

tentang benda, orang, atau tempat yang belum pernah kita

kunjungi secara langsung.

Pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan

kepada pikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan

komunikator hanya berkisar kepada upaya untuk membertahu

saja.

2. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif.

Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar

memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang

sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi

yang diterimanya, khalayak diharapkan juga dapat

merasakannya.

3. Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Misalnya, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat pecinta

Liga Utama Inggris yang telah mengikuti perkembangannya

sedari awal, maka dengan hadirnya program Barclays

Premiere League di Global TV terjadilah perubahan perilaku

masyarakat. Dikarenakan adanya popularitas para pemain dan

pelatih, atau klub kesayangan, misalnya, maka mereka akan

57

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

tergerak untuk terus menyaksikan tayangan Barclays Premier

League di Global TV.

Radio, televisi atau film di berbagai Negara telah

digunakan sebagai media pendidikan. Sebagian laporan teah

menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio, televisi dan

pemutaran film.

2.1.11.5 Aspek – aspek atau Kategori Minat

Atkinson dan Hilgrad (1976) dalam bukunya “Pengantar

Psikologi” mengemukakan bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif

(Bloom). Taksonomi Afektif Bloom ini meliputi 5 (lima) kategori:

1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub kesadaran dan

kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih.

2. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori

persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasaan.

3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan,

pemilihan dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu.

4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori

penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai.

5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori

pencirian dan pemasyarakatan nilai.

58

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

2.1.12 Indek Popularitas

Popularitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

(1) Dikenal dan disukai orang banyak/umum

(2) Sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; mudah dipahami

orang banyak

(3) Disukai dan dikagumi orang banyak

Indek adalah kombinasi item dari beberapa variable yang dirangkum

dalam suatu nilai. Komponen/variable yang diukur dikombinasikan ke dalam

suatu nilai (score). Definisi Index menurut Neuman “The summing or

combining of many separate measure of a construct or variable” (Neuman,

2006: 511). Membuat suatu Indek adalah mudah dan penting untuk mengetahui

tingkat ukuran yang akan diukur seperti indek kriminalitas yaitu, mengukur

tingkat kejahatan yang terjadi (perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan

sebagainya). Syarat membuat suatu indek dijelaskan oleh Neuman “Creating

indexes is so easy that it is important to be careful that every item in the index

has face validity, items without face validity should be excluded. Each part of

the construct should be measured with at least one indicator. Of course, it is

better to measure the parts of a construct with multiple indicators” (Neuman,

59

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

2006: 177). Face Validity menurut Neuman adalah “A type of measurement

validity in which an indicator makes sense as measures of a construct in the

judgement of others, especially those in the scientific community” (Neuman,

2006: 510).

Dalam Penelitian ini popularitas yang dimaksud adalah sejauh apa

popularitas dari Liga Utama Inggris dapat mempengaruhi minat masyarakat

untuk menyaksikan tayangan Barclays Premiere League di Global TV.

Seperti yang telah dijabarkan dalam jurnal yang dituliskan oleh Khare,

Adwait; Labrecque, Lauren I; Asare, Anthony K. (2011). “The Assimilative and

Constrative Effects of Word-of-Mouth Volume: An Experimental Examination of

Online Consumer Ratings.”, peneliti dapat menjabarkan bahwa adanya

popularitas dari sebuah subjek didasari oleh beberapa indicator, yakni Promosi,

Word of Mouth dari masyarakat, dan Pencitraan.

2.1.13 Promosi

2.1.13.1 Definisi Promosi

Promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk  mengarahkan seseorang

atau organisasi kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam

pemasaran, (Swastha,1990).

Tjiptono (1999), mengatakan bahwa pada hakekatnya

promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran, yang

dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas

60

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi

atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli dengan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.1.13.2 Indikator Promosi

Indikator untuk promosi dalam penelitian ini meliputi :

1. Kegiatan periklanan di media massa

2. Dengan memberikan diskon atau potongan harga

3. Mensponsori suatu kegiatan

4. Pemampangan iklan di tempat umum

5. Memanfaatkan media internet

2.1.14 Word Of Mouth

2.1.14.1 Definisi Word of Mouth

Menurut Word of Mouth Marketing Association (WOMMA),

Word of Mouth merupakan usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk

membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk /

jasa kepada pelanggan lainnya.

Menurut Hasan (2010: 32), Word of Mouth adalah upaya untuk mem-

berikan alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa dan

membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah. Perusahaan memicu

minat konsumen dengan cara menyebabkan konsumen berbagi pengalaman

61

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

dengan orang lain. Agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna marketer

perlu mencari orang – orang yang sangat terkesan dan sangat puas atau baha-

gia karena produk, atau jasa yang ia terima, orang semacam ini akan menjadi

rekomender yang besar pengaruhnya terhadap orang lain.

Pelanggan yang telah memiliki pengalaman unik tentang produk,

jasa, dan merek dari perusahaan tertentu ini, cenderung akan memasukkan

produk, jasa, dan merek itu kedalam daftar percakapan. Mereka secara sadar

atau tanpa sadar mengungkapkannya kepada orang lain secara lisan (word of

mouth) dalam berbagai kesempatan.

Word of Mouth dikenal juga sebagai alat yang kuat untuk

memasarkan atau mempromosikan produk atau perusahaan tanpa biaya

ataupun biayanya sangat kecil. Word of Mouth merupakan kekuatan yang

paling kuat dalam pasar, dan marketing yang paling murah serta efektif yang

dapat digunakan di dunia bisnis.

Dari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of

Mouth pada dasarnya adalah pesan tentang produk atau jasa perusahaan,

ataupun tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar tentang kin-

erja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan dan hal lainnya

yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada orang

lain.

Berdasarkan pendapat Hasan (2010: 264), Word of Mouth terdiri atas

dua jenis yaitu :

Organic Word of Mouth Terjadi ketika seorang konsumen merasa sangat

puas dengan kinerja dari produk ataupun layanan sehingga berkeinginan

62

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

untuk berbagi pengalaman dan informasi kepada keluarga dan teman –

temannya. Ini menandakan pentingnya kepuasan pelanggan (customer

satisfaction)

Amplified Word of Mouth Pembicaraan yang dimulai oleh kampanye

yang disengajakan untuk membuat orang – orang untuk berbicara.

Terdapat beberapa hal yang menjadi word of mouth sangat penting

menurut Emanuel Rosen (2000) dalam Harjadi dan Fatmasari, jurnal peneli-

tian pendidikan dan ekonomi, 2008, volume 4, No.8 :

Noise (noise)

Hal ini merujuk pada kenyataan bahwa konsumen saat ini sulit menen-

tukan pilihan karena banyaknya iklan yang dilihat melalui media setiap

hari. Konsumen menjadi bingung, dalam menentukan satu pilihan pro-

duk yang diinginkan, sehingga mereka lebih tertarik untuk menden-

garkan rekomendasi produk dari orang lain ataupun dari sekelompok

teman.

Skepticism (keraguan)

Dalam konteks ini, konsumen pada umumnya meragukan (skeptis) ter-

hadap kebenaran dari informasi yang diterimanya. Hal ini terjadi

karena konsumen pernah mengalami kekecewaan terhadap suatu pro-

duk tertentu, kemudian konsumen tersebut mencoba untuk berpaling

pada produk yang lain dengan mencari informasi dari sekelompok te-

man tentang beberapa produk yang direkomendasikan sesuai yang

mereka butuhkan.

Connectivity (keterhubungan)

63

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Konsumen selalu melakukan interaksi dan berkomunikasi satu sama

lain hampir setiap harinya dan akhirnya saling berkomentar tentang su-

atu pengalaman – pengalaman mereka terhadap penggunaan produk

atau jasa. Berdasarkan beberapa hal tersebut, perlunya influencer yang

mampu mempengaruhi konsumen dalam pemilihan suatu produk.

Melalui influencer inilah, WOM diharapkan dapat berjalan secara

efektif.

2.1.14.2 Indikator Word Of Mouth

Babin, Barry J; Lee, Yong-Kie; Kim, Eun-Fu; dan Griffin, Mitch

(2005). “Modeling Consumer Satisfaction and Word – Of – Mouth: Restaurant Pa-

tronage Korea.” Journal of Service Marketing, Vol.19, 133 – 139 pada penelitian-

nya mengukur word of mouth dengan indikator sebagai berikut :

Kemauan konsumen dalam membicarakan hal – hal positif tentang

kualitas pelayanan perusahaan kepada orang lain.

Rekomendasi jasa perusahaan kepada orang lain.

Dorongan terhadap teman/relasi untuk melakukan pembelian ter-

hadap jasa perusahaan.

2.1.15 Pencitraan

2.1.15.1 Definisi Pencitraan

Shimp (2003) menjelaskan bahwa pencitraan merupakan

sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat

suatu merek atau jasa tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat

muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan

suatu merek, sama halnya ketika seseorang berfikir tentang orang lain.

64

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

Asosiasi tersebut dapat dikonseptualisasikan berdasarkan jenis, dukungan,

kekuatan, dan keunikan. Jenis asosiasi tersebut meliputi atribut, manfaat dan

sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan dengan produk atau jasa,

misal harga, pemakai dan citra penggunaan, sedangkan manfaat mencakup

manfaat secara fungsional, manfaat secara simbolis dan manfaat berdasarkan

pengalaman.

Sutisna (2001) memaparkan bahwa, ada beberapa manfaat

apabila suatu institusi atau perusahaan menampilkan citra yang positif, yang

pertama konsumen, dengan citra yang positif terhadap suatu produk atau

jasa, maka akan timbul suatu kepercayaan. Yang kedua kebijakan family

branding dan leverage branding dapat dilakukan jika citra perusahaan telah

positif.

Kotler (2000), mendefinisikan citra sebagai “Seperangkat

keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek”,

selanjutnya beliau mengatakan “Sikap dan tindakan seseorang terhadap

suatu objek sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut”, ini memberi arti

bahwa kepercayaan, ide serta impresi seseorang sangat besar pengaruhnya

terhadap sikap dan perilaku serta respon yang mungkin akan dilakukannya.

Seseorang yang mempunyai impresi dan kepercayaan tinggi terhadap suatu

produk tidak akan berpikir panjang untuk membeli dan menggunakan

produk tersebut bahkan boleh jadi ia akan menjadi pelanggan yang loyal.

Kemampuan menjaga loyalitas pelanggan dan relasi bisnis, mempertahankan

atau bahkan meluaskan pangsa pasar, memenangkan suatu persaingan dan

65

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

mempertahankan posisi yang menguntungkan tergantung kepada citra

produk yang melekat di pikiran pelanggan.

Suatu perusahaan akan dilihat melalui citranya baik citra itu

negatif atau positif. Citra yang positif akan memberikan arti yang baik

terhadap produk  perusahaan tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan

jumlah penjualan produk  atau jasa, sebaliknya penjualan produk suatu

perusahaan akan jatuh atau mengalami kerugian jika citranya dipandang

negatif oleh masyarakat (Yusoff, 1995 dalam Nurkholis,2004).

Kesimpulan yang dapat diambil dari telaah pustaka tentang

pencitraan dapat ditarik suatu benang merah bahwa definisi dari pencitraan

adalah penilaian yang diberikan masyarakat atau konsumen kepada

perusahaan, sehingga timbul adanya suatu persepsi tentang kegiatan yang

dilakukan.

2.1.15.2 Jenis jenis Citra

Menurut Frank Jefkins (Soleh Soemirat&Elvinaro Adrianto,

2007: 117), jenis – jenis citra antara lain dikelompokkan sebagai

berikut:

1. Mirror Image (Citra Bayangan). Citra ini melekat pada orang

dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah

pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organ-

isasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang

dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap

66

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya

sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi,

pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan

dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pi-

hak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fan-

tasi semua orang menyukai kita.

2. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku

adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pi-

hak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya di-

tentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh

mereka yang mempercayainya.

3. Multiple Image (Citra Majemuk). Yaitu adanya image yang

bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu

yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita

dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama

dengan tujuan atau asas organisasi kita.

4. Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud

dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi se-

cara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan

pelayanannya.

5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah

suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu

67

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan dit-

erapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak

belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.

2.1.15.3 Indikator Pencitraan

Indikator untuk pencitraan dalam penelitian ini meliputi :

1. Memiliki staf-staf pengajar professional

2. Memiliki kredibilitas tinggi

3. Dijalankan manajemen yang berpengalaman

4. Reputasi yang baik daripada pesaing

5. Popularitas tinggi atau di kenal masyarakat luas

2.2 Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Diteliti

2.2.1 Dampak Media Massa Televisi

Mc Luhan mengemukakan The Medium is The Message , media adalah

pesan itu sendiri. oleh karena itu, bentuk media saja sudah dapat mempengaruhi

khlayak. seperti yang telah dijelaskan bahwa yang mempengaruhi khalayak

bukanlah apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang

digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka atau media cetak atau

elektronik. Menurut Steven M. Chaffe, terdapat 5 (lima) jenis dampak kehadiran

media massa sebagai benda fisik, yaitu: dampak ekonomis, social, dampak pada

penjadwalan kegiatan, dampak penyaluran atau penghilangan perasaan tertentu,

dan dampak secara pesan, yakni, dampak kognitif, afektif, dan konatif. (Elvinaro

Ardiamto dan Lukiati Komala op.cit hal 52)

68

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

1. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya informatif bagi dirinyaa. Dalam dampak kognitif ini akan

dibahas mengenai bagaimanamedia massa dapat membantu khalayak

dan mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan

keterampilan kognitifnya

2. Dampak Afektif

Dampak ini kadarnya lebih tinggi dari pada dampak kognitif. Tujuan

dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang

sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak dapat turut merasakan perasaan

iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

3. Dampak Konatif

Dampak konatif (behavioral) merupakan akibat yang timbul daripada

diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Menurut Asch, semua bersumber pada organisasi kognitif pada

informasi dan pengetahuan yang kita miliki (Jakarta, 2001: 69). Sikap

selalu diarahkan oleh objek, kelompok, atau rang yang disebut objek

sikap.

Hubungan kita dengan objek sikap, didasarkan pada informasi yang

kita peroleh tentang sifat – sifat objek sikap, dimana sikap pada seseorang

atau sesuatu bergantung pada citra kita terhadap seseorang atau objek

69

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

tersebut. Asch menyimpulkan, “there can not therefore be a theory of

attitudes or of social action that is not grounded in an examination of

their cognitive foundation” (tidak adanya teori sikap atau aksi social yang

tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar – dasar kognitifnya).

Selanjutnya, McDavid dan Harari mengidentifikasikan mengenai 4

(empat) karakter sikap, yaitu:

1. Memiliki objek seperti; manusia, benda atau peristiwa,

tempat, gagasan atau situasi, dan kelompok.

2. Memiliki arah, positif – negatif, suka – tidak suka

3. Motivasional dan evalusional.

4. Dipelajari atau hasil belajar

2.2.2 Teori Uses and Effect

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979), yang

merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional

mengenaik efek. Konsep “use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat

penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahun mengenai penggunaan

media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan

tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. (Sendjaja, 2004: 41)

Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti

“exposure” yang semata – mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam

konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih

70

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk

memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan – harapan tertentu untuk dapat

dipenuhi. (Sendjaja, 2004: 41)

Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya

ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Semenara pada uses and effect,

kebutuhan hanya salah satu dari faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya

penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media,

dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan

untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. (Sendjaja, 2004:

41 – 42)

2.2.3 Teori Ekonomi dan Media

Ekonomi media merupakan penggabungan antara dua ilmu pengetahuan

yakni ilmu ekonomi dan ilmu media, dimana penggabungan kedua teori ini

bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan media sebagaimana telah

diatur dan dituliskan pada ilmu ekonomi. Hadirnya ilmu pengetahuan mengenai

ekonomi media mempengaruhi pembuatan keputrusan dalam sebuah media,

dikarenakan pengambilan keputusan dalam media kini dilandasi oleh adanya

teori ekonomi. (Doyle, 2003: 2)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori ekonomi dan media,

dikarenakan penulis akan meneliti apakah hadirnya program Barclays Premiere

League di Global TV dipengaruhi oleh adanya popularitas dari Liga Utama

Inggris yang telah dikenal oleh masyarakat sebelumnya. Apabila hipotesis

71

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDari berbagai kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth pada dasarnya adalah pesan

diterima, makan pembuatan tayangan Barclays Prmiere League di Global TV

benar disebabkan oleh adanya teori ekonomi, dan hadirnya tayangan Barclays

Premiere League di Global TV bertujuan untuk memenuhi kepentingan ekonomi

dari PT. Global Informasi Bermutu.

72