Validasi Hasil Pemeriksaan Urinalisa
description
Transcript of Validasi Hasil Pemeriksaan Urinalisa
ALIDASI HASIL PEMERIKSAAN URINALISA
VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN URINALISA
PuspariniDisajikan dalam Seminar NasionalPatelki 26 Juni 2010
Validasi hasil pemeriksaanDefinisi : upaya memantapkan kualitashasil pemeriksaan yang telah diperolehTujuan :1. Hasil pemeriksaan menggambarkan kondisi yang sebenarnya2. Mencegah keragu-raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkanApa saja yang divalidasi?
Linearitas Range (rentang) Presisi (ketelitian) Akurasi (ketepatan) Spesifisitas Sensitifitas
LINEARITAS dan RENTANG
LINEARITAS : Kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel
RENTANG : pernyataan batas terendah dan batas tertinggi analit
BAGAIMANA MENDAPATKAN HASIL YANG VALID ?MENJALANKAN SEMUA TAHAPAN PEMERIKSAAN DENGAN BENAR
PRA ANALITIK
Penundaan pemeriksaan menyebabkan :
1. Perubahan fisik urin :a. Warna : ok oksidasi/reduksi bilirubin --→ biliverdin, Hb --→ metHb urobilinogen---→ urobilinb. Kejernihan : keruh oleh karena proliferasi bakteri, presipitasi kristal, amorfc. Bau : peningkatan bau oleh karena proliferasi bakteri (Pseudomonas) atau dekomposisi urea
2. Penurunan :a. Bilirubin + --→ hidrolisis/oksidasi --→ bilirubin –
b. Urobilinogen --→ oksidasi --→ urobilinc. Keton + --→ keton menurund. Lisis eritrosit, esterase meningkate. Glukosa + --→ glukosa menurun (glikolisis)
3. Pembentukan NH4 + CO2 --→ pH urin alkali :a. Silinder rusakb. Pengendapan ca fosfat, Mg fosfat
MAKROSKOPIS
1. Warna urin : kuning muda – kuning perhatikan perubahan warna urin oleh karena obat-obatan 2. Busa : normal warna putih penyebab busa : protein, bilirubin 3. Kejernihan : normal urin jernih perhatikan adanya kontaminasi feses Kriteria : jernih, agak berawan, berawan, keruh 4. Bau : aromatic odor (bukan hal yang dilaporkan rutin). Perhatikan adanya bau dari makanan 5. Konsentrasi : 94% air + 6 % bahan terlarut bahan terlarut tergantung : diet, aktivitas, kesehatan 6. BJ : 1000-1030 a. diukur dengan : urinometer, refraktometer, carik celup b. Dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan pemekatan ginjal c. Urin sewaktu BJ > 1025 fx pemekatan baik 7. Volume : 600-1800 mL a. Dipengaruhi diet, aktivitas, kesehatan b. Volume > 500 mL pada malam hari ; nokturia c. Poliuria : > 3000 mL/ hari d. Oligouria : < 400 mL/hari
KIMIAWI URIN
1. BERAT JENISa. Prinsip : perubahan pKa --→ ion H+b. Rendah palsu : glukosa, urea > 1 g/dL pH > 6,5c. Tinggi palsu : protein 100-500 mg/dL asam laktat, ketond. BJ < 1000 : cek ulang apakah urin BJ > 1040 : kontras radiologi, manitol (periksa BJ dengan osmometri)
2. pH :a. Prinsip : methyl red brom thymol blue + urin --→ hijau – biru pH 5 – 8,5b. Normal : 4,5 - 8,5 bila pH < 4,5 atau > 8,5 cari penyebab < 4,5 : urin terdilusi > 8,5 : urin lama, obatc. PH alkali ; batu fosfat, CaCO3 asam : batu urat, sistein, ca oksalat
3. DARAH SAMARa. Prinsip :
b. Mikroskopis : eritrosit 5 –15 eri / uLc. Kimia (carik celup) : Hb, eritrosit, mioglobind. Positif palsu : peroksidase bakteri, hipoklorite. Negatif palsu : vitamin C, tetrasiklin, bj tinggi, captoprilf. Eritrosit lisis pada urin yang BJ rendah, urin alkalig. Hasil perlu konfirmasi dengan sedimen, plasma pasien
4. ESTERASE LEUKOSITa. Prinsip :
b. Hasil : negatif tidak meniadakan adanya leukositc. Perlu urin segard. Mendeteksi hanya granulosite. Positif : peradangan saluran kemihf. + palsu : warna urin oleh karena obat, bit, kontaminasi leukositg. - palsu : limfosit, glukosa > 3g/dL, protein > 500 mg/dL BJ tinggi, detegen, sabun, gentamisinh. Perlu konfirmasi mikroskopis
5. NITRITa. Prinsip :
b. Positif : bakteriuria > 105 / mL urinc. Kuman : Escherichia, Enterobacter / Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Staphylococcusd. Negatif : belum tentu tidak ada bakteriuria
Urin harus dalam buli-buli 4 jam Bakteri tidak membentuk reduktase Tidak terdapat nitrat dalam urin
e. Hasil : -(negatif), + (positif) f. Positif palsu : warna urin ok obat fenazopiridin, bit, urin lama g. Negatif palsu : vitamin C > 25 mg/dL
6. PROTEINa. Prinsip
b. Normal : < 150 mg / 24 jamc. - + ++ +++ ++++ <30 30 100 300 >1000d. Positif palsu : mengandung senyawa NH4, urin alkali warna urin oleh karena obate. Negatif palsu : adanya protein selain albumin,perlu konfirmasi tes asam sulfosalisil
7. GLUKOSAa. Prinsip :
b. Negatif palsu :
vitamin C > 50 mg/dL tetrasiklin (antioksidan) Benda keton > 4 mmol /L BJ urin meningkat urin lama
c. Positif palsu :
sisa detergen / peroksida bahan-bahan oksidatif dipyrone Levodopa glutathione
d. glukosa urin belum tentu berkorelasi dengan darah (hiperglikemia tanpa glukosuria)
8. KETONa. Benda keton : aseton, as aseto asetat, beta OH butiratb. Prinsip :
c. Positif palsu : levodopa, captopril, phtalein high pigmented urind. Negatif palsu : urin BJ meningkat, pH rendah, urin lamae. Positif : kelaparan, hiperemesis gravidarum, demam, muntah, ketoasidosis ( konfirmasi klinis, glukosa darah
9. UROBILINOGENa. Prinsip :
b. Normal: positif < 1 EU /dLc. Perlu urin segard. Positif palsu : p-amino salicylic acid, warna urine. Negatif palsu : formalin > 200 mg/dL, urin lamaf. Negatif : sumbatan saluran empedug. Ekskresi terbanyak : 14 – 16
10. BILIRUBINa. Prinsip :
b. Sensitivitas : 0,4 – 0,8 mg/dL bilirubinc. Perlu konfirmasi dengan tes Harrisond. Positif : penyakit jaringan hatie. + palsu : piridium, indikan, klorpromasinf. - palsu : vitamin C > 25 mg/dL, nitrit tinggi, urin lama
11. Asam Askorbat
MIKROSKOPIS
1. Eritrosit :a. Diperiksa dengan pembesaran obyektif 40Xb. sulit membedakan asal penyakitc. Adanya eritrosit dismorfik (glomerulus)d. Adanya silinder eritrosit : tubulus/glomeruluse. Dibedakan dengan jamur dengan as asetat 6 %h. Korelasi dengan makroskopis dan kimiawi :
Kimiawi +/sedimen - : lisis, false + Kimiawi - / sedimen + : Vit C, salah lihat (jamur, ca oksalat monohidrat
Sedimen eritrosit +/ proteinuri - :
o darah berasal dari daerah sesudah ginjal / kontaminasio blood > 3 dapat mempengaruhi hasil proteinuriao blood < 3 tidak mempengaruhi hasil proteinuria
i. Benda-benda yang mirip : yeast, kristal ca oksalat, droplet oil, udara, leukosit pada urin yang hipertonik ( pakai as asetat 2 % / toluidin biru)
2. Leukosit :
a. Diperiksa dengan obyektif 40Xb. Bisa bersamaan dengan bakteriuria maupun tidakc. Infeksi bakteri : leukosit + bakterid. Infeksi trikomonas, jamur, chlamydia, mycoplasma virus, TBC : leukosituria tanpa
bakterie. Korelasi sedimen dan kimiawi :
Esterase +/ sedimen leukosit - : lisis, false + Esterase - / sedimen leukosit + : non granulosit Sedimen leukosit + bisa disertai/tidak proteinuria
3. Epitel :a. Diperiksa dengan LPK / obyektif 10 Xb. Lebih banyak pada wanitac. Dibedakan macam-macam epitel :
squamosa : uretra, vagina, perineal transisional : kaliks ginjal, ureter, bladder epitel tubulus : tubulus ginjal
d. Oval fat bodies : epitel tubulus yang mengalami degenerasi lemak
4. Silinder :a. Dibaca dengan LPKb. Syarat terbentuknya silinder : pH urin asam, proteinuria, aliran urin lambatc. Adanya silinder menunjukkan kelainan berasal dari ginjald. Normal : silinder hialin 0-1 / LPKe. Banyaknya silinder menunjukkan beratnya penyakitf. Peningkatan silinder tetapi tidak patologis ; atlit maraton, terapi diuretik.g. Korelasi dengan kimiawi/makroskopis urin :
silinder + / proteinuria + proeinuria +/ silinder –
5. Kristal : a. Urin asam : urat amorf, asam urat, monosodium urat, kalsium oksalat, bilirubin, sistin, cholesterol b. Urin alkali : amorf fosfat, tripel fosfat, kalsium fosfat, amonium biurat
KESIMPULAN
1. Validasi pemeriksaan urinalisa memerlukan semua tahapan pemeriksaan dengan benar mulai praanalitik, analitik dan pasca analitik2. Memerlukan pengetahuan mengenai linearitas, range pembacaan, ketelitian, ketepatan, sensitivitas, spesifisitas semua alat, reagensia yang diperlukan3. Memerlukan pengetahuan mengenai pemeriksaan urinalisa itu sendiri, keterbatasan pemeriksaan, penyebab positif palsu, negatif palsu.
VALIDASI DALAM CLINICAL CHEMISTRY
Oleh : Bettia M Bermawi, dr., Sp.PK
PDS Patklin JakartaPresentasi PATELKI : 26 Juni 2010 (Seminar Nasional PATELKI 2010)
Pengertian• Validasi adalah konfirmasi, dengan melakukan tindakan obyektif, bahwa suatu kebutuhan untuk tujuan tertentu atau aplikasi telah terpenuhi.• Istilah VALIDASI dijumpai pada dokumen Akreditasi dan Guidelines : KALK, ISO, CLIA, CLSI
Lupakan sejenak tentang akreditasi, KARS, KALK, ISO…..Apa sebenarnya yang mereka harapkan dari hasil lab ?
Lack of blanks between tests leads to false positive or inflated BAC resultswww.paduiblog.com/tags/carryover-effect/
Mengapa validasi diperlukan ?• Jika hasil suatu tes tidak dapat dipercaya, maka tesmenjadi tidak berharga dan tidak akan digunakan.• ISO 15189. 5.5.2. : Metode dan prosedur yang dipilih untuk penggunaan harus dievaluasi dan diketahui memberi hasil yang memuaskan, sebelum digunakan untuk pemeriksaan medik…
http://www.westgard.com/lesson20.htm
Ragam validasi dalam bidang kimia klinik• Acuan : ISO 15189 :• Validasi harus seluas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam penerapan dan bidang penerapan yang ditetapkan• Validasi prosedur & metoda pemeriksaan• Validasi Klinis (Clinical Diagnostic)• Validasi hasil
Apa yang anda harapkan untuk tes baru di lab?• Akurat• Reproducible• Cepat• Ketersediaan (reagen & kalibrator)• Melewati uji pemantapan mutu• ……..• Bagaimana anda menguji karakter / performans tes?
Faktor kunci dalam seleksi dan validasi prosedur & metoda pemeriksaan• Kegunaan klinis• Analytical performans di laboratorium anda• Beberapa syarat performans parameter harus ditetapkan dan terpenuhi sebelum metoda dapat digunakan• Faktor ekonomi:
• Saat seleksi peralatan, perlu diperhatikan unsur penggunaan energi dan limbah• Biaya bukan pertimbangan utama, tetapi lingkungan adalah salah satu pembatasan ekonomis.• Peduli terhadap pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, performans dan kualitas, laboratorium harus memilih prosedur paling "cost-effective" sehingga laboratorium dapat menghasilkan pelayanan kualitas tinggi.
Validasi Prosedur• ISO 15189. 5.5.2. : Laboratorium harus hanya menggunakan prosedur yang telah divalidasi untuk menegaskan bahwa prosedur pemeriksaan sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan. …• Validasi prosedur merupakan kebutuhan penting dalam proses analitik.• Maka laboratorium harus mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan bahwa proses analitik telah dilakukan benar, atau hasil menunjukkan sesuai untuk kebutuhan (fitness for purpose).
Dokumentasi Validasi Prosedur / Metoda• Deskripsi alat / kit tes / prosedur kerja.• Spesifikasi rinci kebutuhan alat / kit tes.• Tujuan validasi dan alasan menggunakan metoda tertentu, bukan metoda lain.• Rincian metoda dapat meliputi :- Jenis sampel yang diuji- Tipe reagen dibandingkan dengan jumlah kebutuhan tes yang diperiksa- Jumlah operator alat / analis• Risk assessment.
Validasi metoda dilakukan untuk menilai :• Peralatan (termasuk alat yang ada)• Tes baru• Kit tes baru• Reagen baru• Modifikasi dari prosedur lama (kecuali CE marked –prosedur CE marked test tidak boleh diubah).• Perubahan penggunaan alat (Contoh : dari alat analyzer menggunakan alat POCT)
Kapan validasi metoda dilakukan?• Metoda baru• Metode yang telah digunakan diganti untuk memperbaiki atau diperluas karena dijumpai masalah baru• Penetapan metoda pada laboratorium berbeda, analis berbeda atau alat berbeda.• Memperlihatkan kesesuaian dari 2 metoda pemeriksaan: baru dan standar.• Jika laboratorium menggunakan 2 alat untuk 1 pemeriksaan (main & backup), harus ada agreement / "kesesuaian" dari performans tes kedua alat
Dokumentasi untuk validasi metoda• Jenis alat• Nomor lot reagen• Nomor lot kalibrasi• Waktu kalibrasi dan re-kalibrasi• Prosedur preventive maintenance• Perubahan metoda• Tindakan koreksi
Metoda dengan lambang CE• In-vitro Diagnostic Medical Devices Directive 98/79/EC diterapkan pada alat dan aksesoris yang digunakan dalam bidang diagnostik.• Umumnya metodologi yang dibeli oleh laboratorium mempunyai standar CE sehingga untuk validasi data dianggap dapat menggunakan data yang tercantum dalam kemasan.
Validasi metoda dan prosedur pemeriksaan dengan lambang CELaboratorium harus mempertimbangkan : 1. Apakah data validasi yang ada mencukupi kebutuhan atau membutuhkan validasi lanjut?2. Jika data validasi yang ada cukup, apakah laboratorium mampu mencapai tingkat performans yang dicantumkan?
Apa yang dilakukan untukmenguji performans test?• Akurasi : apakah tes menghasilkan hasil benar?• Reproducibility/precision : Apakah hasil benar dihasilkan secara konsisten ?• Robustness : Apakah semua analis yang menjalankan metoda ini sesuai jadwal?• Nilai rujukan : apakah nilai rujukan populasi yang diberikan produsen sesuai dengan populasi lab kita?• Rencana kalibrasi : Apa yang direkomendasi produsen dan dapatkah kita lakukan?• Rencana QC : bagaimana kita mendeteksi error yang bermakna?
Validasi Metoda pada prosedur Non-CE marked• Masih banyak tes menggunakan prosedur bukan CE marked atau "in-house".• Diperlukan validasi metoda yang tepat dan didokumentasi• Menetapkan performans analitik dan klinik (diagnostik) dari tes agar dapat diterapkan untuk kegunaannya.• Uji verifikasi
Uji verifikasi• Tujuan : untuk menetapkan analytical error pada tes, sehingga dapat mengenali perubahan yang tidak dapat diterima
Uji :• Akurasi- Perbandingan metode tes : uji sensitivitas dan spesifisitas.
- linearitas• Presisi- Within-run (repeatability),- Between-run ireproducibility)• Analytical Sensitivity (detection limits)• Analytical specificity- interferensi & recovery
Pemantapanmutu Quality Assurance dan / QC internal harian adalah
Proses berkesinambungan yang meneguhkan verifikasi & validasi
You need to be in touch
Error…Dua jenis error utama! (sebenarnya ada tiga…)• Random error : peningkatan pada standard deviasi (sd)• Systematic error : shift pada meanData dasar untuk mean dan sd ditetapkan pada uji verifikasi. Program QC dapat memantau perubahan ini.
Yang ketiga adalah sporadic error : hal yang terjadi pada suatu sekwens pemeriksaan sampel pasien.
QC tidak dapat mendeteksi error ini, tetapi dikenali dari pengalaman dan perbandingan delta check.
Total allowable error :….• Total error adalah : Jumlah random error (sd) + systematic errorJika total error dari metoda tes anda lebih besar daritotal (medically) allowable error, inilah bencana !• Jadi Total error allowable (tEA)adalah …- Perbedaan hasil yang akan memicu tindakan medik- Jika %CV didapatkan di bawah regulasi CLIA untuk beberapa parameter kimia klinik
Pendekatan untuk validasi metoda• Uji statistik :- Mean, sd, %CV- Sensitivity, specificity- Confidence intervals- ROC curve untuk cutoff determination- Agreement – kappa & Mc Nemar• Menggunakan Method Decision Chart (Westgard)• Menggunakan Six Sigma metrik : suatu tolok ukur universal untuk menguji berbagai performans. Skala 2 –6.
Westgard Method Decision Chart
Hambatan dalam melakukan validasi metoda• Uji validasi metoda sulit diinterpretasi• Data besar.• Pengujian berulang.• Perlu berbagai perhitungan statistik dan grafik untuk mendapatkan kesimpulan.• Biaya.
Sebelummengeluarkan hasil pasien, laboratoriumharus menetapkan karakteristik performans tes.• Accuracy• Precision• Reference and Reportable ranges• Analytical sensitivity• Analytic specificity• Interfering substances• Diagnostic (Clinical) Validity
Clinical (Diagnostic) ValidationMakna klinis dan kegunaan tes :• Diagnosis penyakit atau beratnya penyakit (staging)• Konfirmasi hasil dari tes lab lain atau diagnosis klinis• Pemantauan dan penetapan perjalanan penyakit, prognosis atau resolusi (penyembuhan)
Clinical (Diagnostic) Validation…• Membandingkan tes pada gold standard- Tes lain (kultur, EIA, FISH)- Gambaran klinik atau respons terapi• Gunakan nilai PPV dan NPV• Perhatikan variasi etnik dan geografi :- kasus DM banyak dijumpai di Manado- Kasus Ca Nasofaring pada etnis Cina• Telusuri kepustakan uji klinis (publikasi jurnal, penelitian)
Validasi HasilTujuan validasi hasil:• Menghindari memberikan hasil tes yang tidak sesuai pada klinisi.Apa yang biasa kita hadapi?• Dengan banyak penggunaan alat otomatis, error yang paling sering terjadi adalah human error.• Validasi sejumlah besar hasil tes dilakukan dengan inspeksi / pengamatan visual (mata).
Validasi Hasil Pemeriksaan• Pada beberapa laboratorium, pengamatan ini terbatas pada hasil abnormal atau sangat abnormal (critical value).• Hasil test disaring dengan informasi tes lain dan informasiklinis pasien (tetapi sering tidak ada…)• Hasil yang :- "jika tertangkap mata" memberikan keraguan pada validator akan memicu tindakan seperti pengulangan atau konsultasi pada ahli patologi klinik.- Bila tidak ? …..
Pendekatan Total quality management dalambentuk tingkat validasi hasil• Administratif:- No ID Pasien, tanggal lahir, jenis kelamin,- No ID sampel,- Tanggal dan waktu sampel• Teknis,- Kalibrasi, Data quality-control harian, Usia reagen,• Sampel,- Jumlah tes,- Jenis sampel,- Volume sampel• Pasien- Plausibility of test results,- Hasil Ekstrim- Kemungkinan Carry over dari pasien sebelumnya• Clinical validation- Tes lanjutan,- LDL-calculation check,- SOP, protokol
Dokumentasi validasi hasilDokumentasi dengan :• Semua hasil pemeriksaan• Semua hasil di luar rentang yang diharapkan• Setiap perbedaan hasil yang dihasilkan oleh analisberbeda• Setiap kegagalan / kesalahan dari alat / kit tes / media /prosedur / listrik atau komputer (hang)• Log maintenance sesuai anjuran• Hasil kalibrasi• Pengamatan lain yang relevan• Tindakan yang dilakukan pada hasil yang tidak diharapkan (incident report)
Jika anda telah lakukan semua dengan benar Seperti inilah perasaan anda …
Standar Profesi dan Perlindungan Hukum bagi Tenaga Analis Kesehatan
Oleh : Entuy Kurniawan, S.Si, MKMDewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI)Disampaikan pada Seminar Nasional : "Malpraktek dan Perlindungan Hukum bagi Tenaga Analis Kesehatan dan Validasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium"Di Jakarta 25 – 26 Juni 2010
Latar Belakang :
Perkembangan Teknologi Informasi Persaingan meningkat Tuntutan pemakai jasa yang semakin meningkat Tuntutan perundang-undangan
Ciri – ciri profesi :
Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character) Diabdikan untuk kepentingan orang lain (mengutamakan pelayanan) Bukan didasarkan pada keuntungan finansial Adanya pengakuan dari otoritas yang berwenang Kewenangan dalam praktek profesi Adanya standar kualifikasi profesi Tanggung jawab (diri sendiri, teman sejawat, masyarakat dan Tuhan)
kode etik Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi Mitra organisasi sejenis di Luar Negeri ( Puspronakes LN)
Profesi Kesehatan :
Profesi kesehatan adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria :o Diberikan kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kepada klien
maupun tenaga kesehatan laino Mempunyai pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan o Melaksanakan pelayanan melalui kode etik dan standar pelayanan yang
diakui masyarakat
Patelki Organisasi Profesi Analis Kesehatan"Organisasi ini adalah organisasi profesi analis kesehatan yang bersifat independent, professional dan sosial kemasyarakatan". (AD PATELKI Bab II Pasal 4)
Siapa Anggota PATELKIAnggota yang mempunyai latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) atau Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi Analis Medis (AAM) atau Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAMAK) atau Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan Program Studi Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota.(ART PATELKI Bab II Pasal 7)
Wilayah dan Cabang PATELKI
MUNAS I : 10 wil MUNAS II : 20 wil dan 2 Cab MUNAS III : 21 wil dan 20 Cab April 2002 : 25 wil dan 60 Cab Mei 2006 : 26 wil dan 154 Cab Okt 2009 : 28 wil dan 160 Cab
Mitra Organisasi PATELKI
PATELKI merupakan keanggotaan dari :o ASEAN Association of Clinical Laboratory Sciences (AACLS) o ASIAN Association of Medical Laboratory Sciences (AAMLS)
Mitra Organisasi LN : JAMT (Jepang), KAMT (Korea), PAMET (Philipina), MIMLS (Malaysia), AMTT (Thailand), SIMLS (Singapore), BAMLS (Brunai Darussalam)
Mitra Organisasi DN : PDS Patklin, HKKI, ILKI, FOPKI
Visi PATELKIMenjadi Organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, professional, peduli serta aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Misi PATELKI
Meningkatkan kekuatan kepemimpinan PATELKI dalam mewujudkan organisasi profesi yang mandiri, profesional, dan berwibawa dengan jejaring yang kuat baik di dalam maupun luar negeri
Meningkatkan kemampuan tenaga analis kesehatan sebagai tenaga profesional serta berdaya saing internasional
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam meningkatkan mutu hasil dan pelayanan laboratorium kesehatan
Pengembangan sistem remunerasi dan jenjang karir profesional yang didukung oleh sistem pendidikan berkelanjutan yang kuat
Peran PATELKI (AD Bab IV Pasal 6)
Pembina dan pengembang dalam peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan, serta IPTEK laboratorium kesehatan
Pelaksana proses sertifikasi profesi dan memfasilitasi registrasi dan lisensi Penata kehidupan keprofesionalan, pelayanan dan perlindungan hukum, serta
hubungan masyarakat dan kerjasama Fasilitator dalam peningkatan kesejahteraan anggota, pengembangan karir dan
sistem penghargaan profesi
Fungsi PATELKI
Wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai dengan tujuan organisasi Wadah pembinaan dan pengembangan mutu profesi Wadah untuk menata kehidupan keprofesionalan serta peningkatan kesejahteraan
anggota Sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota dan antar anggota organisasi
lainnya
Tujuan PATELKI
Menghimpun seluruh anggota untuk mempersatukan diri dalam meningkatkan peran serta secara aktif, terarah dan terpadu.
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang teknologi laboratorium kesehatan baik secara nasional, regional maupun internasional.
Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan laboratorium kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Memfasilitasi dan memberikan perlindungan hukum bagi anggota dalam menjalankan praktek profesinya
Apa manfaat PATELKI
Mendapatkan Pembinaan, Perlindungan dan Pembelaan Organisasi (AD Bab VII Pasal 9 ayat 2) Perlindungan Hukum dan Profesi
Perlindungan HukumPerlindungan Hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pimpinan unit kerja, pasien, keluarga pasien, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.
Perlindungan ProfesiPerlindungan profesi terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Regulasi dan Perlindungan Hukum
Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. (UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, Pasal 27 ayat (1))
Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan. (PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 24 : 1)
Hak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya (SE Dirjen pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 tertanggal 10 Juni 1997)
Standar Profesi
Kriteria kemampuan professional (knowledge, skill, attitude) minimal yang harus dikuasai agar dapat menjalankan kegiatan profesionalnya dan memberikan layanan kepada masyarakat.
Sebagai pedoman bagi anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesionalnya Dikukuhkan melalui peraturan ataupun ketetapan pemerintah
Undang – undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum (Pasal 22 : 1) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki (Pasal 23 : 2)
Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional (Pasal 24 : 1)
Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh ORGANISASI PROFESI. (Pasal 24 : 2)
PP No. 32 Tahun 1996
Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan (Pasal 21 : 1)
Standar profesi tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh menteri (Pasal 21 : 2)
Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai standar profesi …. dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (Pasal 35)
Standar Profesi Analis Kesehatan
Dasar Hukum : Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007 Merupakan dasar kewenangan bagi seorang tenaga Analis Kesehatan dalam
melaksanakan pekerjaan profesionalnya di Laboratorium Kesehatan Acuan standar kompetensi yang digunakan dalam standar pendidikan, pelayanan,
uji kompetensi
Tugas Pokok Analis Kesehatan
Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunologi-serologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi, biologi dan fisika
Fungsi Analis Kesehatan
Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen Mengoperasikan dan memelihara peralatan/ instrumen laboratorium Mengevaluasi data laboratorium Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru laboratorium secara efektif
dan efisien Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan
Standar Kompetensi
Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi di laboratorium kesehatan
Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya
Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis operasional pelayanan laboratorium, yaitu
Keterampilan pengambilan dan penanganan spesimen Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode pengujian dan
pemakaian alat dengan benar Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagensia Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan
prosedur laboratorium
Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji laboratorium
Standar Kompetensi Menurut Jenjang Pendidikan
NO KOMPETENSI
JENJANG
SMAK
DIII SI
1.
MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN
1.1. Hematologi & Transfusi darah √ √ √
1.2. Kimia Klinik √ √ √
1.3. Serologi-Imunologi √ √ √
1.4. Mikrobiologi √ √ √
1.5. Toksikologi - √ √
1.6. Patologi Anatomi - √ √
1.7. Biologi Molekuler - √ √
1.8. Virologi - √ √
1.9. Kesehatan Lingkungan √ √ √
1.10. Komputer √ √ √
1.11. Manajemen - √ √
2.
MAMPU MEMBUAT PERENCANAAN/MERANCANG PROSES
2.1. Alur kerja proses pemeriksaan di laboratorium - √ √
2.2. Alur keselamatan kerja di laboratorium - √ √
2.3. Menyusun prosedur baku di laboratorium - √ √
2.4. Menyusun prosedur cara ukur keberhasilan proses - - √
2.5. Menyusun program pemantapan mutu internal - - √
2.6. Menyusun program pemantapan mutu eksternal - - √
2.7. Merancang upaya keselamatan kerja di laboratorium - - √
3.
MAMPU MELAKSANAKAN PROSES TEKNIS OPERASIONAL
3.1. Mengambil spesimen √ √ √
3.2. Menilai kualitas spesimen √ √ √
3.3. Menangani spesimen (labeling, penyimpanan, pengiriman)
√ √ √
3.4. Mempersiapkan bahan/reagensia √ √ √
3.5. Memilih reagen & metoda analisa - √ √
3.6. Mempersiapkan alat √ √ √
3.7. Memilih/menentukan alat - √ √
3.8. Memeliharan alat √ √ √
3.9. Mengkalibrasi alat - √ √
3.10. Menguji kelaikan alat - √ √
3.11. Mengerjakan prosedur analisa bidang :
a. Hematologi sederhana - √ √
b. Hematologi khusus - √ √
c. Kimia klinik - √ √
d. Serologi-Imunologi sederhana - √ √
e. Serologi-Imunologi komplek √ √ √
f. Mikrobiologi sederhana √ √ √
g. Mikrobiologi khusus - √ √
h. Toksikologi - √ √
I . Patologi Anatomi - √ √
j. Biologi Molekuler - - √
k. Virologi (riset) - √ √
3.12. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu √ √ √
3.13. Membuat laporan administrasi √ √ √
4.
MAMPU MEMBERIKAN PENILAIAN (JUDGMENT)
4.1. Mendeteksi secara dini keadaan spesimen yang berubah
√ √ √
4.2. Mendeteksi secara dini perubahan kondisi alat/reagen/kondisi analisa
√ √ √
4.3. Mendeteksi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses teknis operasional
√ √ √
4.4. Menilai validitas rangkaian analisa atau hasilnya √ √ √
4.5. Menilai normal tidaknya hasil analisa untuk dikonsulkan kepada yang berwenang
√ √ √
4.6. Menilai layak tidaknya hasil proses pemantapan mutu internal
- √ √
4.7. Menilai layak tidaknya hasil proses pemantapan mutu eksternal
- - √
4.8. Mendeteksi secara dini terganggunya keamanan lingkungan kerja
- √ √
5.
KEMAMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5.1. Perlunya koreksi terhadap proses/alat/spesimen/ reagensia
- √ √
5.2. Perlunya koreksi terhadap proses pemantapan mutu internal
- √ √
5.3. Perlunya koreksi terhadap proses pemantapan mutu eksternal
- - √
Peranan PATELKI
"Komitmen Organisasi" (MUNAS VI PATELKI)
o Visi dan Misi PATELKIo AD/ART (Peran dan Fungsi PATELKI dalam perlindungan hukum)
Struktur Organisasi PATELKI : o Dept. Hukum dan Advokasi o Majelis Kehormatan Etik Profesi (MKEK)o Penanganan serta pendampingan kasus yang dihadapi anggotao Advokasi dan pertimbangan profesi
Call Centre Pengaduan Anggota PATELKI Perumusan SIK Analis Kesehatan : Standar kewenangan Lisensi (Izin melakukan praktek profesi) Pengembangan standar Standar profesi (Permenkes), Standar pelayanan (Permenkes/KepDirYanmed) acuan dalam Penyusunan SOP Sosialisasi melalui kegiatan ilmiah dan media komunikasi & informasi organisasi
TATA CARA PERMOHONAN UJI SERTIFIKASI
Pemohon dapat mengajukan surat permohonan ke LSP-TELAPI dengan melengkapi dokumen :
1. Mengisi Formulir pendaftaran.
2. Mengisi Formulir Permohonan Uji Sertifikasi.
3. Mengisi Formulir Pengakuan Kompetensi Terkini (PKT).
4. Melampirkan foto copy ijazah pendidikan formal terakhir.
5. Melampirkan foto copy sertifikat pelatihan yang sesuai dengan unit yang akan
diuji atau yang relevan/ pendidikan berbasis kompetensi dari suatu lembaga
pelatihan yang diakui.
6. Bukti Pengujian yang ditandatangani oleh calon asesi dan atasan langsung
(tercantum dalam logbook).
7. Pas photo berwarna ukuran 3x4 masing-masing sebanyak 5 (lima) buah
dengan pakaian resmi (laki-laki berdasi).
8. Surat pengalaman kerja saat ini (tercantum dalam Formulir Permohonan Uji
Sertifikasi).
Pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan teknis melaksanakan penilaian
kelengkapan dan kesesuaian dokumen pemohon berdasarkan pemenuhan criteria
pemohon sertifikasi :
1. Pendidikan Formal minimal SMAK atau yang sederajat.
2. Secara teknis mampu dan sedang melaksanakan profesinya ditempat kerja
dalam bidang yang akan diujikan, untuk alas an ini yang bersangkutan harus
mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh kali) melakukan
pengujian yang relevan di laboratorium penguji (tercantum dalam logbook).
JENIS PAKET KOMPETENSI LABORATORIUM KLINIK
NO NAMA PAKET KODE UNIT
PERSYARATAN BIAYA
1 Paket Dasar 1
Mendapatkan sample yang representative sesuai dengan rencana sampling
Mengoperasikan Sentifuge
Mengoperasikan Pipet
Bekerja Aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan
Mempersiapkan Larutan Standar
Melakukan Tes Dasar
Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis
LAB KK.02.013.02
LAB KL.01.001.02
LAB KK.01.015.01
LAB KK.02.001.01
Rp. 1.000.000,-
LAB KK.02.016.01
LAB KK.02.014.01
LAB KK.01.014.01
2 Paket Kimia Klinik 1
Reading and Understanding English Laboratory Procedure
Melakukan Teknik/alat spektroskopi
Melakukan Uji Patologi Kimiawi
Melakukan Pemeriksaan Urine
Melakukan Pemeriksaan Faeces
Membuat Kontribusi untuk Tujuan Kualitas
LAB KK.01.005.02
LAB KK.03.004.02
LAB KK.03.006.02
LAB KL.03.009.02
LAB KL.03.010.01
Paket 1 (dasar) Rp. 1.000.000,-
LAB KK.02.03.01
3 Paket Hematologi 1
Reading and Understanding English Laboratory Procedure
Menghitung Jumlah sel dalam sample biologi
Membuat Kontribusi Untuk Tujuan Kualitas
Melakukan Pemeriksaan Hematologi
LAB KK.01.005.02
LAB KL.03.008.01
LAB KK.02.003.02
LAB KL.03.004.02
Paket 1 (dasar)
Rp.1.000..000,-
4 Paket Imunologi-Serologi 1
Reading and Understanding English Laboratory Procedure
Melakukan Teknik/ alat spektroskopi
Melakukan Pemeriksaan Imunologi-Serologi
Membuat Kontribusi untuk Tujuan Kualitas
LAB KK.01.005.02
LAB KK.03.004.02
LAB KL.03.011.01
Paket Dasar
Rp. 1.000.000,-
LAB KK.02.003.02
5 Paket Mikrobiologi 1
Reading and Understanding English Laboratory Procedure
Melakukan Prosedur Laboratorium biologi, pewarnaan preparat olesan, hapusan dan preparat utuh
Teknik Aseptik Pembuatan Media
Pembenihan Menghitung
Jumlah Sel dalam sample Biologi
Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik
Membuat Kontribusi Untuk Tujuan Kualitas
LAB KK.01.005.02
LAB KL.03.001.01
LAB KK.02.017.01
LAB KK.03.003.01
LAB KL.03.008.01
LAB KL.03.003.02
LAB KK.02.003.0
Paket dasar Rp. 1.250.000,-
26 Paket Mikrobiologi 2
Melakukan Pemeriksaan Mikologi Klinik
Melakukan Pemeriksaan Protozoologi Klinik
Menerapkan sistim kualitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan
Reading and Understanding English Equipment Manual
LAB KL.03.012.01
LAB KL.03.013.01
LAB KK.02.005.02
LAB KK.01.004.02
Paket dasar
Paket Mikro 1
Rp.1.500..000,-
7 Paket Kimia Klinik 2 (harus lulus KK1)
Melakukan Pemeriksaan Sperma
Melakukan Pemeriksaan Cairan Tubuh
Menghitung Jumlah sel dalam sample biologi
AK.UJI.002.A
AK.UJI.003.A
LAB KL.03.008.01
Paket Dasar
Harus sudah lulus KK 1
Rp. 1.250.000,-
8 Paket Kimia Klinik 3
Mengkalibrasi dan Memelihara
LAB KK.03.006.0
Paket dasar
Lulus KK 1
Rp. 1.250.000,-
Instrumen Menerapkan
system kualitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan
Menggunakan piranti lunak aplikasi laboratorium
Reading and Understanding English Equipment Manual
2
LAB KK.02.005.02
LAB KK.01.003.02
LAB KK.01.004.02
Dan KK 2
9 Paket Hematologi 2
Menerapka system kualitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan
Menggunakan piranti lunak aplikasi laboratorium
Reading and Understanding English Equipment Manual
Melakukan Pemeriksaan Hematologi
(khusus koagulasi,agregrasi)
LAB KK.05.002.05
LAB KK.01.003.01
LAB KK.01.004.02
Paket dasar
Paket Hema 1
Rp.1.000..000,-
LAB KL.03.004.02
10 Paket Imunologi-
Serologi 2
Menerapkan system kualitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan
Menggunakan aplikasi piranti lunak aplikasi laboratorium
Melakukan Pemeriksaan Imunoserologi
(khusus metode diluar aglutinasi)
Reading and Understanding English Equipment Manual
LAB KK.02.005.02
LAB KK.01.003.01
LAB KL.03.011.01
LAB KK.01.004.02
Paket dasar
Paket Imuno-sero 1
Rp.1.500..000,-
FORMULIR APLIKASI
Subsidi Program Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Dalam Rangka Uji Kompetensi Tahun 2009
Bersama ini kami Bersedia/Tidak Bersedia (* untuk mengikuti Uji Kompetensi
Nama Perusahaan/Institusi
Ruang Lingkup Perusahaan
Nama Pimpinan
Nama yang dapat dihubungi
Jumlah Peserta Uji Kompetensi
Klasifikasi Peserta Uji Kompetensi
Technical Manager
Laboratory Supervisor
Analyst
Fresh Graduate
Pilihan Paket Unit Kompetensi :
Bidang Paket Jumlah Bidang Paket Jumlah
Bidang Kimia
Paket Dasar
Bidang Klinik
Paket Dasar
Paket Proksimat 1&2 Paket K.Klinik 1
Paket UV-VIS Paket Hematologi 1
Paket GC Paket Mikrobiologi 1
Paket AAS Paket Serologi 1
Contact Detail
Alamat
Phone No.
Fax. No.
Formulir Aplikasi yang telah lengkap di Kirim via Pos atau Fax ke :
LSP TELAPI
Jl. Kramat VII No. 11, Jakarta - Pusat
Phone : 62-21 – 3921747/ 32336919, Fax. : 62-21 – 3921747
Email : [email protected]
NO LATE APPLICATION WILL BE ACCEPTED
FORMULIR APLIKASI PENGAKUAN KOMPETENSI TERKINI (PKT)
Bagian 1 : Rincian Data Peserta
Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data
pekerjaan anda pada saat ini.
a. Data Pribadi
Nama lengkap : ___________________________________________________________________________
Tempat / tgl.
lahir
: _______________________________ , ___________________________
Jenis kelamin : Laki-laki / Wanita *) *) Coret yang tidak perlu
Kebangsaan : __________________________________
Alamat rumah : ___________________________________________________________________________
______________________________________________ , Kode pos : _____________
No. Telepon/E-
: Rumah : ______________________ , Kantor : _____________________
HP : _________________________ , E-mail : ________________________________
b. Data Pendidikan (Hanya diisi dengan pendidikan formal terakhir dan dilampiri bukti dokumen)
Nama Sekolah/ Lembaga
: ________________________________________________________________________
Jurusan/Program : ________________________________________________________________________
Strata (Untuk S1
keatas)
: ________________ , Tahun lulus : _______________
c. Data Pekerjaan Sekarang
Nama Lembaga/ Perusahaan
: ________________________________________________________________________
Jabatan : ___________________________________________
Alamat : ________________________________________________________________________
_________________________________________________, Kode pos : ___________
No. Telp/Fax/E-mail : Telp : ______________________ , Fax : _______________________
E-mail : __________________________________
____________________ , _____ _______________________ 200
Peserta
Bagian 2 : Daftar Unit Kompetensi
Pada bagian 2 ini, cantumkan Unit Kompetensi yang anda ajukan untuk dinilai/diuji kompetensi dalam rangka mendapatkan pengakuan sesuai dengan latar belakang pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja yang anda miliki.
Unit kompetensi yang diajukan dapat berupa Unit Kompetensi Tunggal (Single Unit) maupun untuk sekelompok Unit Kompetensi (Cluster Units).
No. Kode Unit Judul Unit Keterangan
Bagian 3 : Pelatihan dan Pengalaman Kerja
a. Pelatihan
Pada bagian ini, diisi dengan data-data pelatihan yang pernah anda ikuti yang relevan dengan Unit Standar Kompetensi yang akan dinilai. Tulislah data pelatihan anda dimulai dari urutan paling akhir (terkini).
Tanggal Nama Pelatihan
Lembaga Pelatihan
Selesai
Tipe Bukti *)
YaTdk
*) Lihat kode / tipe-tipe bukti pada bagian akhir halaman 3b. Pengalaman Kerja :
Pada bagian ini, diisi dengan pengalaman kerja yang anda miliki yang relevan dengan kompetensi yang akan dinilai. Tulislah data pelatihan anda dimulai dari urutan paling akhir (terkini).
Nama
PerusahaanBidang Pekerjaan dan
JabatanTerakhirPeriode
FT/
PTTipe
Bukti*)
Keterangan : FT = Full Time, PT = Part Time
c. Pengalaman Lain yang relevan :
Pada bagian ini, diisi dengan pengalaman anda lainnya yang relevan terhadap unit-unit kompetensi yang akan dinilai.
Uraian Pengalaman Tipe bukti *)
*) Lihat kode / tipe-tipe bukti pada bagian akhir halaman 3
Kode dan tipe-tipe bukti :
Kode bukti Tipe- tipe bukti
SK = Sertifikat atau kualifikasi (contoh : pelatihan, keakhlian) SR = Surat referensi dari supervisor/perusahaan mengenai pekerjaan anda
CP = Contoh pekerjaan yang pernah anda buat (produk jadi)
JD = ‘Job description’ dari perusahaan mengenai pekerjaan anda
WS = Wawancara dengan supervisor, teman sebaya atau klien
De = Demonstrasi pekerjaan/keterampilan yang dipersyaratkan
Pe = Pengalaman Industri (on the job training, magang, kerja praktek, dll)
L = Bukti-bukti lainnya yang relevan
Bagian 4 : Kompetensi / Elemen Kompetensi dan Bukti Pendukung
Pada bagian ini, anda diminta untuk menghubungkan dan mencocokkan (matching) antara Kompetensi/ Elemen kompetensi dengan Bukti-bukti pendukung yang sudah dipersiapkan.
Tuliskan kembali bukti-bukti yang telah dicantumkan pada Bagian 1 dan 3 pada kolom bukti di bawah ini serta cantumkan kode bukti pada setiap item bukti yang anda tulis, disertai data-data/dokumen yang relevan sesuai dengan Kompetensi/Elemen Kompetensi *).
Untuk selanjutnya Asesor akan menilai kesesuaian bukti-bukti**) yang anda ajukan (valid, asli, terkini, memadai) serta membuat rekomendasi untuk penilaian lanjut ***).
Unit Kompetensi / Elemen Kompetensi
Bukti (paling relevan) : RincianPendi-dikan/Pelatihan,
Pengalaman Kerja, Pengalaman Hidup dan kode bukti *)
Kesesuaian bukti
**)
Penilaian
Lanjut ***)
Unit Kompetensi :
Elemen Kompetensi :
Unit Kompetensi :
Elemen Kompetensi :
Rekomendasi : Peserta/Assessee :
Nama
Tanda tangan/Tanggal
Catatan : Penilai/Assessor :
Nama
No. Reg.
Tanda tangan/Tanggal
BIO DATA
Nama Lengkap : ……………………………………………………………….
Tempat Tanggal Lahir : ……………………………………………………………….
Kebangsaan : ……………………………………………………………….
Alamat Rumah : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
Telephone/Handphone : ……………………………………………………………….
Alamat Kantor : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
Telephone/Fax : ……………………………………………………………….
Email : ……………………………………………………………….
Penguasaan Bahasa Asing : ……………………………………………………………….
Keterangan :
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya yang bernama ……………………................sedang
bekerja di Perusahaan /Institusi Laboratorium ………………………………pada bidang/bagian
…………………………..sebagai …………………………..terhitung sejak……..………………….
Untuk memenuhi persyaratan Pengujian, saya melampirkan Logbook sesuai paket
kompetensi yang saya pilih.
……………,…………………….
Pas photo
3x4
Mengetahui,
Atasan langsung,
_______________________(tanda tangan dan cap perusahaan)
Semua keterangan diatas adalah benar. Pemohon bersedia menerima dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam proses sertifikasi sesuai perjanjian
Daftar TUK Written by Administrator Wednesday, 09 September 2009 12:06
No. Nama TUK Alamat1. LIPI Bandung Jl.Cisitu Sangkuriang Bandung
Tel : 022-2503051, Fax : 022-25077722. SMAK Bogor Jl. Binamarga I Ciheuleut Baranangsiang
Bogor Timur
Tel: 0251-323138/381600, Fax: 0251-384785
3. SMAK Padang l. Alai Pauh V Kel. Kapalo Koto Kec. Pauh Padang
Tel:0751-777703, Fax: 0751-7777024. SMAK 13 Bandung Jl. Soekarno Hatta Km 10 Bandung
Tel : 022-7318960, Fax:022-73189605. SMAK 7 Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 596 Bandung
Tel:022-7563077, Fax:022-75630776. M-Brio Biotekindo Jl. Villa Indah Pajajaran B-17 Pulo Armin,
Bogor
Tel: 0251-346986, Fax:0251-3469867. Balai Riset & Standardisasi
PadangKomp. Lik Ulu Gadut Po Box 274 Padang
Tel: 0751-72201, Fax:0751-713208. AAK 17 Agustus Semarang Jl. Jend. Sudirman No.350 Semarang
Tel: 024-7608694, Fax:024-76250609. BLK DKI Jakarta Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat
Tel:021-4212524, Fax:021-4280433910. Prodia Kramat Jl. Kramat Raya No. 25
Tel: 021-3906709/3153003, Fax : 326949/3916640
11. Prodia Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya Blok H4 No. 15 Kelapa Gading, Jakarta Utara
Tel:021-4522148, Fax:021-452217412. Prodia Kebayoran Jl. Gunawarman No. 77 Kebayoran Baru
Tel:021-7220203, Fax:021-722645013. Prodia Buah Batu Jl. Buah Batu No.160 Bandung
Tel :022-7310128, Fax : 022-730621914. BLK Jabar Jl. Sederhana No. 3-5 Bandung
Tel : 022-2033517, Fax:022-203371715. BLK Surabaya Jl. Karang Menjangan 18 Surabaya
Tel : 031-5020708, Fax: 031-502030816. STIKES Bakti Husada
TasikmalayaJl. Cilolohon No. 36 Tasikmalaya
Tel:0265-334740/32013, Fax:0265-32101317. STA Bakti Asih Bandung Jl. Padasuka No. 233 Bandung 40192
Tel: 022-7203733/70772197,Fax:022-7203733
18. Prodia Surabaya Jl. Raya Diponegoro No. 107 Surabaya-Jawa Timur
Tel:031-5671010/031-567547619. Prodia Denpasar Jl. Raya Diponegoro No. 192 Denpasar-Bali
Tel:0361-261001/0361-23634920. Prodia Makasar Jl. G.Batu Putih No.12 Makasar 90113
Tel:0411-872727 Fax:0411-87311021. BBLK Palembang 22. VEDCA Cianjur Jl.Raya Janggiri Km.14,Ds.Sukajadi
Kec.Karang Tengah Cianjur 4320223. Prodia Medan Jl.S.Parman No.17 / 223 G Medan24. Prodia Bogor Jl.Jend.Sudirman No.38 B, Bogor Jawa
Barat
PERSYARATAN MENJADI TUK
1. Memiliki Dokumen Panduan Mutu, Instruksi Kerja, dan Formulir-formulir.2. Mempunyai Susunan Panitia Tempat Uji Kompetensi.3. Memiliki Asesor yang ada di TUK.4. Mengisi Formulir Pendaftaran dan Kelengkapan Persyaratan TUK.5. Apabila calon TUK mengajukan 1-4 jenis paket kompetensi dikenakan biaya Rp.
2.000.000,- ( Pelaksanaan Verifikasi dilakukan dalam 1 hari).6. Apabila calon TUK mengajukan lebih dari 4 jenis paket kompetensi maka
dikenakan biaya Rp. 3.000.000,-. (Pelaksanaan Verifikasi dilakukan dalam 1-2 hari).7. Harga tersebut diatas (no. 5 & 6) belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi asesor yang mem-verifikasi. ( Adalah tanggungan dari calon TUK).8. Harga tersebut berlaku untuk Satu Bidang, yaitu Bidang Kimia atau Bidang
Klinik.
Biaya Pendaftaran dapat ditransfer ke :
Bank BNI-46 Cab. Paus Rawamangun
a/n. LSP-TELAPI
No.Rek. : 91115233