un DAYA BASIL TERHADAP BEBERAPA GALUR MUTAN KEDELAIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of un DAYA BASIL TERHADAP BEBERAPA GALUR MUTAN KEDELAIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
un DAYA BASIL TERHADAP BEBERAPA GALUR MUTAN KEDELAI
Rivaie Ratma·
ABSTRAK
UJI DAYA HASIL TERHADAPBEBERAPA GALUR MUTAN KEDELAI. Daya hasildan sifat agronomi beberapa galur mutan diuji di Citayam, Bogor pada musim Penghujan MH/86/1987dan pada musim Kemarau MK/87/1988. Hasi! dari serangkaian percobaan tersebut menunjukkan, dayahasil rata-rata galur mutan No. 82/PsJ dan 83/PsJ nyata lebih tinggi (P<O,OI) dari orba. Sedang dayahasil rata-rata galur mutan No. 71/PsJ nyata lebih tinggi dari Orba r.ada taraf P<O,05. Beberapa galurmutan memiliki perbaikan sifat agronomi yang menonjollebih balk dibandingkan tanamn induknya,yaitu jumlah cabang produktif, bobot butir, dan lebih genjah.
ABSTRACT
YIELD TEST OF SOME SOYBEAN MUTANT LINES. Yield test and agronomiccharacter observation of seven soybean mutant lines have been carried out in Citayam, Bogor in wetseason MH/86/1987 and dry season MK/87/1988. The serries of experiment result showed that theyield of mutant lines no. 82/PsJ, and no. 83/PsJ were significanty higher (P < 0.01) than Orba. Theyield of mutant line No. 711PsJ was significantly higher than Orba at level P<0.05. Agronomiccharacter observation of seven soybean mutant lines showed that some mutants have better characters,such as productive branches, seed weight. and earlier in maturity than that of the control plant.
PENDAHULUAN
Kedelai merupakan tanaman pangan utama sumber protein nabati danmerupakan bahan baku bermacam-macam makanan antara lain tempe, tahu, dantauco atau bahan baku utama pakan ternak.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional akan kedelai, pemerintah telahmelakukan bermacam usaha mengatasinya antara lain inelalui peningkatan produksikedelai, namun sampai saat ini produksi rata-rata nasional masih tetap di bawah satuton per hektar (I). Sinar gamma dari Cobalt-60 daya penetrasinya kuat sehinggamampu merubah formasi kromosom induk untuk kemudian memberi peluang terciptanya keragaman genetik (~). Menurut CONGER dkk. dikutip HENDRATNO dkk.(3), percobaan terhadap kedelai varietas Orba yang dilakukan dengan sinar gammamemperlihatkan kecenderungan ke arab perbaikan komponen hasil tersebut. Iradiasisinar gamma terhadap benih gandum (1riticum vulgare) varietas Comporo dan varietas Mara di Yugoslavia oleh BOROJEVIG (4), menimbulkan keragaman genetikpada generasi M2 sehingga hasil seleksi pada generasi M4 menemukan tanaman
* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, SATAN
15
yang memiliki jumlah anakan yang lebih banyak dari induknya. Di Jepang, perco
baan iradiasi gamma terhadap benih kedelai dengan dosis 0,10 kGy yang dilakukanoleh KOO (5) melahirkan dua varietas kedelai barn, Raiden dan Raiko, yang secaraberturut-turut memiliki umur 21 dan 15 hari lebih genjah dari varietas asal.
Makalah ini mengharapkan hasil penelitian yang bertujuan mengetahuikemantapan hasil dari beberapa galur mutan kedelai dan sifat agronominya darirangkaian percobaan baik yang telah dilakukan pada musim penghujan maupun padamusim kemarau di Citayam, Bogor.
BAHAN DAN METODE
Kemantapan galur mutan No. 62/PsJ, No. 71/PsJ, No. 82/PsJ, No. 83/PsJ,
No. 134/PsJ, dan No. 147/PsJ diuji di Kebun Percobaan Citayam, Bogor padamusim penghujan MH/86/1987, MH/8711988 dan pada musim kemarau Mkl1987dan MK/1988. Sebagai pembanding (kontrol) digunakan varietas Orba. Benih yangdigunakan untuk pengujian 400 gr untuk masing-masing galur ditanam dalam petakberukuran 3m x 5m dengan jarak tanam 0,15m x 0,40m. Tiap lubang berisi 4 butir,diperjarang menjadi 2 tanaman per lubang pada umur 21 hari setelah tanam. Petak
percobaan diatur berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang mempunyaiulangan 4 kal i.
Pupuk urea dan fosfat diberikan bersamaan pada waktu tanam masing
masing dengan dosis 20 kg N dan 60 kg P20S per hektar. Hama dan penyakit diberantas memakai azodrin dengan cara disemprotkan pada umur 10, 15, 21, 30, 40,50, 60, dan 70 hari setelah tanam.
Kemampuan produksi dinyatakan dalam ku per hektar dan bobot konstan bijikering per petak. Untuk pengamatan sifat agronominya dipanen sebanyak 10 tanaman sampel per petak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan musim penghujan MH 1986/1987 menunjukkan daya hasil galurmutan No. 63/PsJ, No. 71/psJ, No. 82/PsJ, No. 83/PsJ dan No. J47/PsJ secara
nyata (P < 0,01) lebih tinggi dari Orba yang digunakan sebagai pembanding, sedanguntuk galur mutan No. 134/PsJ dan No. 147/PsJ hanya nyata lebih tinggi dari Orbapada P<0,05 (Tabel 1). Percobaan musim kemarau MK 1987/1988 menunjukkandaya hasil galur mutan No. 82/PsJ dan No. 83/PsJ secara nyata (P < 0,01) lel-dhtinggi dari daya hasil Orba. Dari rangkaian hasil percobaan yang dilakukan padamusim penghujan MH 186/1987, MH/87/1988, dan pada musim kemarau MK/1987,
MK/1988 terlihat bahwa daya hasil galur mutan 'No. 71/psJ secara nyata (P < 0,05)lebih tinggi dari daya hasil Orba. Sedang daya hasil galur mutan No. 82/PsJ dan No.
16
83/psJ secara nyata (P<O,OI) lebih tinggi daya hasil produksi Orba. Hasil serupajuga diperoleh pada percobaan sebelumnya (6).
Tabel 2 mengungkapkan hasil pengamatan sifat agronomi dari beberapagalur mutan pada musim penghujan MH/86/1987, MH/8711988, dan musim kemarau MK/1987, MK/1988. Jumlah cabang produktif, jumlah polong kosong dan bobot1000 butir dari masing-masing galur mutan No. 62/PsJ, No. 63/PsJ, No. 711PsJ,No. 82/PsJ, No. 83/PsJ, No. 911PsJ, dan No. 134/PsJ secara nyata (P<O,OI)mempunyai nilai lebih dari jumlah cabang produktif, jumlah polong kosong danbobot 1000 butir d.ari jumlah cabang produktif Orba, sedang galur mutan No.63/PsJ, No. 711PsJ, No.83/PsJ, No. 911PsJ, dan No. 134/PsJ secara nyata
(P < 0,05) lebih banyak dari jumlah cabang produktif dan jumlah polong kosongOrba. Hanya galur mutan No. 71/PsJ memiliki hipokotil, keping biji berwarna hijaudan bunga berwarna putih, sedang umur pada waktu masak 15 hari lebih genjah dariumur Orba. Galur mutan lain (No. 62/PsJ, No. 63/PsJ, No. 821 PsJ, No. 83/PsJ,No. 91/PsJ, No. 134/PsJ dan No. 147/PsJ) memiliki hipokotil, keping biji danbunga masing-masing berwarna ungu, sedang umur panen berkisar antara 7-10 harilebih genjah dari umur induk ..
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan selama musim penghujan MH/86/1987,
MH/87/1988 dan musim kemarau MK11987, MKI1988 dapat disimpulkan sebagaiberikut :
1. Daya hasil galur mutan No. 711PsJ secara nyata (P < 0,05) lebih tinggi dariOrba, sedang daya hasil galur mutan No. 82/PsJ dan No. 83/PsJ secara sangatnyata (P < 0,01).
2. Hanya galur mutan No. 711psJ 15 hari lebih genjah dari umur kedelai varietasasal pada saat polong masak di samping kemampuan produksinya termasuk tinggi(13,02 ku/ha dibandingkan kemampuan produksi kedelai varietas asal 11,80kulha).
3. Galur mutan No. 71/PsJ, No. 82/PsJ, dan No. 83/PsJ tampaknya layak diuji padatingkat uji daya hasil lanjutan/uji multilokasi di seluruh Indonesia. Namun demikian, galur No. 147/PsJ perlu juga dipertimbangkan untuk diuji multi-lokasi diseluruh Indonesia karena daya hasilnya cukup tinggi.
4. Pada pengamatan sifat-sifat agronomi terhadap beberapa mutan tampak ada 3mutan yang mempunyai biji lebih besar bila dibandingkan dengan varietas asalnya, yaitu mutan No. 711PsJ, 82/PsJ, dan 83/PsJ. Sedang mutan No. 7I1PsJmempunyai waktu pemasakan 15 hari lebih genjah, sedang mutan No. 62/PsJ,
No. 63/PsJ, No. 911PsJ, dan No. 134/PsJ masak antara 7-10 hari lebih genjah
bila dibandingkan dengan kontrol.
17
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada DR. Ir. M. Ismachin dan Bapak
Hendratno M.Sc. atas nasehatnya yang berharga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sdr. Siswoyo dan A. Sunarno atas bantuannya melaksanakan percobaan ini.
DAFfAR PUSTAKA
1. SOMAATMADJA, S., and GUHARDJA, E., "Grain legumes in Indonesia."Induced Mutation for the Improvement of Grain Legumes in South East Asia.IAEA, Vienna (1977) 203.
2. IAEA, Manual on Mutation Breeding (Tech. Rep. Ser. No. 119), IAEA, Vienna(1977).
3. HENDRATNO, K., GANDANEGARA, S., and RATMA, R., Soybean production improvement through induced mutation of Grain Legume Production II,IAEA, Vienna (1970) 69.
4. BOROJEVIG, K., "Studies on radiation. induced mutation in quantitative characters of wheat (Triticum vulgare)", Mutation in Plant Breeding, IAEA, Vienna(1966) 15.
5. KOO, F., "Mutation breeding in soybean". Induced Mutation and Plant Improvement, IAEA, Vienna (1972) 258.
6. RATMA, R., Penggunaan mutasi imbas dalam pemuliaan tanaman. MajalahBulanan I1mu dan Budaya 6 (1988) 471.
18
Tabel 1. Kemampuan produksi beberapa galur mutan kedelai padauji daya hasil pendahuluan musim penghujan MH/86/1987MH/87/1988 dan musim kemarau MK/1987, MK/1988 diCitayam, Bogor
Kode Hasil (ku/ha)
MH/86/1987 MK/1987 MH/87/1988 MK/1988
Rata-rata
62/PsJ63/PsJ71/PsJ82/psJ83/PsJ91/PsJ134/PsJ147/PsJOrba
(kontrol)
BNJ 5%1%
KK (1%)
9,758,7911,63**13,13**14,01**9,398,52
11,17*10,21
0,801,15
14, 96
10,6212,5912,1915,33**13,92**12,3810,6512,1211,43
1,642,25
26,95
11,0113,20**13,92**14,03**15,01**12,00
11,57~12,95**12,00
0,550,758,82
13,0714,5214,3214,3713,9512,9912,8513,0412,54
1,682,30
26,40
11,1111 , 8413,02*14,22**14,22**11,6910,9012,3211 , 80
1,041,56
19,81
*
-\0
..
Berbeda terhadap kontrol pada P<0,05** Berbeda terhadap kontrol pada P<O,Ol
No
Tabel 2. Beberapa sifat agronomi dari beberapa galur mutan kedelai pada uji daya hasil pendahuluan selama
musim penghujan MH/86/1987, MH/87/1988 dan musim kemarau MK/1987, MK/1988 di Citayam, Bogor
Kode
TinggiBukuCabangpolongPolongBobot 1000WarnaWarnaWarnaUmur
tanamanproduktifproduktifisikosongbutirhipokotilkepingbungapanen
(em)(buah)(buah)(buah)(buah)(gr) (hari)
62/PsJ
79,46176**533**68,20unguunguungu75
63/PsJ82,15175*493**69,40unguunguungu75
71/PsJ71,66154 434* 82,20**hijauhijauputih70
82/PsJ80,83154 497 86,80**unguunguungu78
83/PsJ78,26165*506 84,40**unguunguungu78
91/PsJ85,00175*473**65,80unguunguungu75
134/PsJ77,33166**494* 69,20unguunguungu75
147/PsJ
78,00164 456 73,00unguunguungu75
Orba75,26164 426 79,80unguunguungu85
(kontrol)
BNJ 5%
15,691,230,6513,811,80 0,761%
20,331,590,8517,932,34 0,98KK (1%)
13,3620,2519,5618,6841,67 6,76
*
Berbeda terhadap kontrol pada P<0,05
** Berbeda terhadap kontrol pada P<0,01