Tutorial Auto Land Dekstop(Tahap Pengenalan)
-
Upload
yanuarangga -
Category
Documents
-
view
86 -
download
6
description
Transcript of Tutorial Auto Land Dekstop(Tahap Pengenalan)
1.Membuat Project Baru Pada Auto Cad Land Deskstop
1. Dari menu File klik New untuk menampilkan kotak dialog New Drawing: Project
Based.
2. Masukkan Latihan_1 untuk Name.
3. Pada bagian Project and Drawing Location pastikan daftar Project Path menampilkan
C:\Latihan_LDD (Sebelumnya buatlah folder dengan nama Latihan LDD di drive C) lalu
klik Create Project untuk menampilkan kotak dialog Project Detail.
4. Pada bagian Initial Setting for New Drawing, dari daftar Prototype pilihlah Default
(Meters).
5. Pada bagian Project Information, masukkan Project_1 untuk Name.
6. Masukkan Project Untuk Belajar LDD untuk Description dan Training untuk Keyword.
7. Pada bagian Drawing Path for this Project, pastikan folder Project “DWG” Folder
yang ada didalam Project telah terpilih.
8. Klik OK untuk kembali kotak dialog New Drawing: Project Based.
9. Pada bagian Select Drawing Template, dari dafar Template pilih acad.dwt.
10. Pada bagian Project and Drawing Location, pastikan daftar Project Name
menampilkan Project_1 dan daftar Drawing Path menampilkan Latihan LDD\
Project_1\dwg\.
11. Klik OK untuk membuat gambar baru dan Project, sekarang anda sudah memiliki
sebuah Project.
Melakukan Setting pada Point Database
Menentukan parameter untuk memformat point datebase.
1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Create Point Database, pastikan Point
Description Field Size adalah 32 karakter. Ada tambahan field dalam point database
untuk point name, yang menyimpan alphanumerik point number atau nama point yang
unique yang mungkin digunakan yang saling dapat mengubah dalam banyak perintah
point. Field dari point number untuk point database tetap merupakan primery field dimana
point disimpan dan di group.
2. Pilih kotak cek Use Point Names, dan pastikan Point Names Field Size adalah 16
karakter.
3. Klik OK untuk melanjutkan.
Melakukan Setting pada Gambar Baru
Menentukan parameter untuk gambar baru.
1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Load Settings pastikan Path-nya adalah
C:\Program Files\Land Desktop 2004\Data\setup\
2. Pada bagian Drawing Setup Profile, dari daftar Profile Name, pilih m500.set
(Metric,1:500).
3. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Units dan sesuaikan setting units-nya.
4. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Scale dan sesuaikan skalanya. Skala
gambar horisontal mempunyai hubungan dengan blok jika anda melakukan insert blok dan
ukuran dari text secara otomatis akan disesuaikan. Skala gambar vertikal hanya melakukan
kontrol terhadap profile dan cross section yang dibuat dengan Autodesk Civil Design.
5. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Zone.
6. Kita akan mencoba dengan melakukan pilihan yang disediakan secara default oleh
software, dari daftar Categories pilih UTM, NAD83 Datum, dan dari daftar koordinat
system pilihl UTM with NAD 83 Datum, Zone 11,Meter; Central Meridian 117d W.
(ini adalah zona indonesia bagian barat)
7. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Orientation dan sesuaikan seting
orientasinya.
8. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Text Style dari daftar Set Style Name pilih
mleroy.stp, dan klik load untuk memanggil text style mleroy.
9. Dari daftar Select Current Style, pilih L100.
10. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Border.
11. Pada bagian Border Selection pilih Scaled Block dan pada bagian Custom Block
Section klik Browse untuk menampilkan kotak dialog Select a Custom Blok.
12. Dari daftar pilih pm_841x594.dwg, lalu klik Open untuk kembali ke kotak dialog
Border.
13. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Save Settings. Jika setup yang sudah anda
lakukan ingin anda gunakan secara terus menerus maka masukkan/isi nama profile dan
simpanlah.
14. Klik Finish untuk menyelesaikan proses setup dari gambar.
15. Jendela Finish akan ditampilkan yang memuat tentang seting yang sudah anda
lakukan, Klik OK untuk menyelesaikan.
Setup gambar sekarang sudah selesai anda lakukan dengan parameter yang benar.
Selesai. dengan demikian anda sudah bisa membuat gambar baru di project baru.
Tambahan: Melihat Struktur dari Project Direktori
Untuk melihat struktur dari direktori Project gunakan Window Explorer
_ Buka Window Explorer dan arahkan pada folder C:\Latihan_LDD
_ Expand folder Project_1 untuk menampilkan bagian bagian lain dari folder yang
menyimpan beberapa macam data project.
Seluruh dara terkandung dalam folder cogo, termasuk file Microsoft database (.mdb)
untuk point group, description keys, dan user difined data references.
Folder DWG memuat file gambar yang terhubung dengan project dan file (.dfm)
Folder Survey memuat data/file mentah yang didownload dati data colector, seperti filed
book, database observasi, perataan poligon. Forlder ini akan kosong sampai dengan anda
mengisinya dengan data tersebut.
Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Land
Desktop untuk bekerja dengan surface (dtm), alignment (aling), parcel (lots), dan volume
(cd).
Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Civil
Design untuk bekerja dengan bekerja dengan pipe (pipewks), hydrology (hd), dan sheet
manager (cd).
Hendry Wibowo – Land Desktop Tutorial
2. IMPORT POINT
1. Dari menu File klik New untuk menampilkan kotak dialog New Drawing: Project
Based.
2. Masukkan Latihan_1 untuk Name.
3. Pada bagian Project and Drawing Location pastikan daftar Project Path
menampilkan C:\Latihan_LDD (Sebelumnya buatlah folder dengan nama Latihan LDD
di drive C) lalu klik Create Project untuk menampilkan kotak dialog Project Detail.
4. Pada bagian Initial Setting for New Drawing, dari daftar Prototype pilihlah Default
(Meters).
5. Pada bagian Project Information, masukkan Project_1 untuk Name.
6. Masukkan Project Untuk Belajar LDD untuk Description dan Training untuk
Keyword.
7. Pada bagian Drawing Path for this Project, pastikan folder Project “DWG” Folder
yang ada didalam Project telah terpilih.
8. Klik OK untuk kembali kotak dialog New Drawing: Project Based.
9. Pada bagian Select Drawing Template, dari dafar Template pilih acad.dwt.
10. Pada bagian Project and Drawing Location, pastikan daftar Project Name
menampilkan Project_1 dan daftar Drawing Path menampilkan Latihan LDD\
Project_1\dwg\.
11. Klik OK untuk membuat gambar baru dan Project, sekarang anda sudah memiliki
sebuah Project.
Melakukan Setting pada Point Database
Menentukan parameter untuk memformat point datebase.
1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Create Point Database, pastikan Point
Description Field Size adalah 32 karakter. Ada tambahan field dalam point database
untuk point name, yang menyimpan alphanumerik point number atau nama point yang
unique yang mungkin digunakan yang saling dapat mengubah dalam banyak perintah
point. Field dari point number untuk point database tetap merupakan primery field
dimana point disimpan dan di group.
2. Pilih kotak cek Use Point Names, dan pastikan Point Names Field Size adalah 16
karakter.
3. Klik OK untuk melanjutkan.
Melakukan Setting pada Gambar Baru
Menentukan parameter untuk gambar baru.
1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Load Settings pastikan Path-nya adalah
C:\Program Files\Land Desktop 2004\Data\setup\
2. Pada bagian Drawing Setup Profile, dari daftar Profile Name, pilih m500.set
(Metric,1:500).
3. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Units dan sesuaikan setting units-nya.
4. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Scale dan sesuaikan skalanya. Skala
gambar horisontal mempunyai hubungan dengan blok jika anda melakukan insert blok
dan ukuran dari text secara otomatis akan disesuaikan. Skala gambar vertikal hanya
melakukan kontrol terhadap profile dan cross section yang dibuat dengan Autodesk Civil
Design.
5. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Zone.
6. Kita akan mencoba dengan melakukan pilihan yang disediakan secara default oleh
software, dari daftar Categories pilih UTM, NAD83 Datum, dan dari daftar koordinat
system pilihl UTM with NAD 83 Datum, Zone 11,Meter; Central Meridian 117d W.
(ini adalah zona indonesia bagian barat)
7. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Orientation dan sesuaikan seting
orientasinya.
8. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Text Style dari daftar Set Style Name
pilih mleroy.stp, dan klik load untuk memanggil text style mleroy.
9. Dari daftar Select Current Style, pilih L100.
10. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Border.
11. Pada bagian Border Selection pilih Scaled Block dan pada bagian Custom Block
Section klik Browse untuk menampilkan kotak dialog Select a Custom Blok.
12. Dari daftar pilih pm_841x594.dwg, lalu klik Open untuk kembali ke kotak dialog
Border.
13. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Save Settings. Jika setup yang sudah
anda lakukan ingin anda gunakan secara terus menerus maka masukkan/isi nama profile
dan simpanlah.
14. Klik Finish untuk menyelesaikan proses setup dari gambar.
15. Jendela Finish akan ditampilkan yang memuat tentang seting yang sudah anda
lakukan, Klik OK untuk menyelesaikan.
Setup gambar sekarang sudah selesai anda lakukan dengan parameter yang benar.
Selesai. dengan demikian anda sudah bisa membuat gambar baru di project baru.
Tambahan: Melihat Struktur dari Project Direktori
Untuk melihat struktur dari direktori Project gunakan Window Explorer
_ Buka Window Explorer dan arahkan pada folder C:\Latihan_LDD
_ Expand folder Project_1 untuk menampilkan bagian bagian lain dari folder yang
menyimpan beberapa macam data project.
Seluruh dara terkandung dalam folder cogo, termasuk file Microsoft database (.mdb)
untuk point group, description keys, dan user difined data references.
Folder DWG memuat file gambar yang terhubung dengan project dan file (.dfm)
Folder Survey memuat data/file mentah yang didownload dati data colector, seperti filed
book, database observasi, perataan poligon. Forlder ini akan kosong sampai dengan anda
mengisinya dengan data tersebut.
Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Land
Desktop untuk bekerja dengan surface (dtm), alignment (aling), parcel (lots), dan volume
(cd).
Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Civil
Design untuk bekerja dengan bekerja dengan pipe (pipewks), hydrology (hd), dan sheet
manager (cd).
Hendry Wibowo – Land Desktop Tutorial
3. MEMBUAT KONTUR
1. Bukalah Land desktop anda dan masuk ke file yang berisi layout point-point tadi.
2. Pada menu Terrain klik Terrain Model Explorer
3. maka akan muncul window Terrain Model Explorer yang berfungsi sebagai pengolah
points tadi untuk bisa menjadi kontur. Klik Kanan pada Terrain dan klik Create New
Surface. Maka akan terbentuk surface baru dengan nama default „Surface1„. anda bisa
mengganti nama surface anda dengan klik kanan lalu mengklik Rename. namun kali ini
kita gunakan saja nama default tersebut.
terrain model explorer window
4. Expandlah folder Surface1 tersebut dengan mengklik tanda plus di depannya hingga
muncul folder lain dibawahnya, yaitu TIN Data.
TIN Data merupakan folder juga yang terdiri dari Point Groups, Point Files, DEM
Files, Contours, Breaklines, Boundaries. masing-masing file tersebut memiliki fungsi
tersendiri yang akan kita bahas lain waktu.
5. Klik kanan di Point Files –> Add Points from AutoCAD Objects –> lalu klik Points
6. Anda akan dibawa kembali ke layar Land Desktop. di Command Prompt anda akan
diajukan pilihan “Select Object by [Entity/Layer] :” ketiklah E lalu enter, yang berarti
anda memilih Entity.
7. Kemudian Anda diminta untuk memilih titik. selectlah semua titik yang ada di layar
anda. lalu klik enter.
8. anda akan kembali ke Terrain Model Explorer, yang artinya points anda sudah
disimpan di database tuh :D. Tinggal beberapa langkah lagi menuju kontur. Klik
kananlah pada Surface1 lalu klik Build. Terima semua default dan klik Ok. Land
Desktop akan secara otomatis membangunkan database kontur untuk anda. Bila telah
muncul tanda „Done Building Surface‟ klik Ok. dan tutuplah window Terrain Model
Explorer.
9. pada menu Terrain klik Create Contours. akan muncul window Create Contours.
klik Style Manager. Klik tab Contour Appearance, pada Smoothing Options pilih
yang Add Vertices dan geser slide disebelah kanannya ke nilai 8 pada skala 0-10. lalu
klik Ok. lalu klik Ok lagi. lalu tekan Enter.
10. ta da.. Kontur anda akan muncul seperti gambar berikut.
Kontur after build
4. MEMBUAT LONG &CROSS SECTION
1. Copy Paste lah (paste Special -> Text) data berikut ke Microsoft Excel:
1 1000 1000 62 ground
2 1050 1000 67.5 ground
3 1100 1000 66 ground
4 1150 1000 63.5 ground
5 1200 1000 61 ground
6 1250 1000 52 ground
7 1300 1000 53 ground
8 1000 1050 71 ground
9 1050 1050 78 ground
10 1100 1050 77.5 ground
11 1150 1050 67 ground
12 1200 1050 62.5 ground
13 1250 1050 45 ground
14 1300 1050 53 ground
15 1000 1100 71 ground
16 1050 1100 79 ground
17 1100 1100 82 ground
18 1150 1100 73 ground
19 1200 1100 68 ground
20 1250 1100 53 ground
21 1300 1100 54 ground
22 1000 1150 70.5 ground
23 1050 1150 78.8 ground
24 1100 1150 90 ground
25 1150 1150 79.5 ground
26 1200 1150 66.8 ground
27 1250 1150 61 ground
28 1300 1150 57 ground
29 1000 1200 66 ground
30 1050 1200 74.3 ground
31 1100 1200 78 ground
32 1150 1200 74 ground
33 1200 1200 66.6 ground
34 1250 1200 62 ground
35 1300 1200 59 ground
36 1000 1250 65 ground
37 1050 1250 64 ground
38 1100 1250 68 ground
39 1150 1250 67.5 ground
40 1200 1250 65.5 ground
41 1250 1250 62 ground
42 1300 1250 58 ground
Data ini merupakan sekumpulan titik (Points) yang akan kita gunakan sebagai database
Contour. Perhatikan susunan kolomnya, titik tersebut didefinisikan dalam susunan P-E-
N-Z-D (Point – Easting Coord – Northing Coord – Z (elevation) – Description)
2. Save data tersebut dengan File name : Section dan dalam format text (Save as type:
Text (Tab delimited) (*.txt))
3. Close lah file tersebut. Buka Land Desktop anda dan buat file baru. Kita akan segera
mengimport data tersebut ke Land Desktop.
Importing Points
4. Klik Menu Points –> Import/Export Points –> Import points
5. Pilih Format : PENZD (space delimited) dan Source File: section.txt, yang telah
disimpan sebelumnya. Lalu Ok. Terima semua default lalu klik Ok.
6. Point ada telah terimport. Untuk menampilkan keseluruhan titik yang diimport barusan
klik Menu View –> Zoom –> Extents.
7. Untuk mengubah tampilan point anda, Select semua Point tersebut lalu Klik kanan dan
pilih Display Properties. Tentukan ukuran text dan ukuran markernya sesuai keinginan
anda lalu klik Ok. Maka Point anda mungkin akan terbentuk seperti gambar berikut:
Creating Surface and Contours
Ok sekarang saatnya membuat kontur
8. Klik Menu Terrain –> Terrain Model Explorer untuk membuka window Terrain
Model Explorer.
9. Pada Window Terrain Model Explorer klik kanan pada folder Terrain dan pilih
Create New Surface.
10. Surface baru anda secara otomatis akan bernama “Surface1”. Klik kanan saja, dan
klik Rename lalu ganti namanya menjadi “Section”
11. Expand lah surface Section anda seperti gambar di bawah dan klik kanan pada Point
files –> Add Points from AutoCAD Objects –> Points Pada command Prompt ketik E (Entity) lalu Enter
Lalu select lah semua point yang ada di layar anda kemudian tekan Enter
12. Klik kananlah pada Section surface dan pilih Build. Terima semua defaultnya lalu
klik Ok.
13. Close saja Terrain Model Explorer anda.
14. Klik Menu Terrain –> Create Contours. Maka akan terbuka window Create
Contours.
Pada bagian Intervals kliklah pada „Both Major and Minor‟. Pada Minor Interval
masukkan „1‟ dan pada Major Interval masukkan „5‟
Klik pada Style Manager>> hingga terbuka Contour Style Manager Window.
Pada tab Smoothing Options klik pada Add Vertices dan geser slide antara 0-10 ke
nilai „8‟. Lihat gambar dibawah.
Smoothing Contour
Klik Apply lalu Ok. Lalu Ok lagi.
Pada Command Prompt anda ditanya „Erase Old Contours (Yes/No)‟ ketik Y lalu Enter
15. Kontur anda sudah jadi. Untuk menampilakn keseluruhannya, masuk ke menu View -
> Zoom –> Extens. Dan Untuk membedakan warna kontur Major dan Minor ubah saja
properties warna Layernya di Layer Properties Manager.
Creating Alignment
16. Buatlah Polyline, mulai dari kiri atas ke arah kanan bawah, saya menggunakan garis
berwarna kuning disini. Kira2 bentuknya seperti dibawah inilah:
17. Kita buat garis ini menjadi Alignment. Caranya? Klik menu Alignment –> Define
from Polyline. Kemudian anda diminta untuk select Polyline, maka kliklah garis kuning
di layar anda. Tekan Enter, maka akan muncul Define Alignment Window.
18. Ketikkan pada Alignment Name : „Align1‟. Lalu pada Description ketiklah „Long
Section‟. Lalu klik Ok.
Akan anda temukan pada command prompt: „Alignment Data‟ yang menunjukkan
keterangan mengenai alignment yang barusan saja anda buat. Panjang, Starting Station,
Ending Station dll.
Creating Long Section and Cross Section
Langkah terakhir: membuat Section!
19. Klik pada menu Terrain –> Sections –> View Quick Section. Anda kemudian akan
diminta untuk select polyline. Pilihlah si garis kuning Alignment anda tadi. Lalu Enter.
20. Beginilah tampilan long section anda.
Quick Section
Masih dalam Quick Section Viewer, anda bisa mengubah tampilan Section anda dengan
mengklik menu Section –> View Properties sehingga muncul Quick Section
Properties yang menungkinkan anda untuk mengubah Grid Setting, color Setting, dan
Surface Color Setting.
21. Jangan dulu di Close, sekarang kita masukkan Section tersebut ke dalam drawing.
Klik menu Utilities –> Import Quick Section. Perhatikan Command Prompt anda,
Tekan Enter. Lalu untuk Description for section Ketikkan „LongSection‟ lalu Enter.
Kliklah di sembarang titik di bagian atas kontur yang kosong sebagai Insertion Point.
Kemudian Enter lagi. Lalu Close lah window Quick Section Viewer anda.
Creating Section Grid
22. Maka Section yang tadi telah anda buat sekarang telah terimport ke dalam drawing.
Tinggal melengkapi dengan garis2 Gridnya. Masuklah ke menu Terrain –> Sections –>
Grid for Section. Tekan Enter.
Lalu klik Long Section anda di bagian text (yang ada tulisannya DATUM ELEV).
Tentukan spasi vertikal (Elevation increment) dan spasi horizontal (Offset increment)
gridnya. Pada Elevation Increment ketikkan 5 dan pada Offset Increment ketikkan 20.
Lalu tekan Enter.
23. Maka tampilan Long section anda akan lebih informatif dan ciamik dengan grid.
Seperti gambar di bawah.
Final Section
24. Demikianlah, dengan menggunakan proses yang sama kita bisa membuat Cross
Section (potongan melintang) di sepanjang alignment.
5. MENGHITUNG VOLUME
Untuk keperluan tutorial ini saya akan mengadaptasi Tutorial dari LD 2005 pada Lesson
17: Calculating site Volumes. Selamat mengikuti.
1. Buka Autodesk Land Desktop
2. Pada menu File, klik, Open untuk menampilkan box dialog Open Drawing: Project
Based dialog Box
Lokasi default untuk folder yang berisi file project ini adalah c:\Land Projects 2005.
3. Dari list Project Name, pilih TUTORIAL1, lalu dari list Select Project Drawing,
pilih Lesson-17.dwg, kemudian klik OK.
4. Pada menu Projects, klik Menu Palettes untuk menampilkan box dialog Menu
Palette Manager.
5. Pada list Menu, pilih Land Desktop 2005, kemudian klik Load.
Mendefinisikan Stratum dan Site
1. Pada menu Terrain, klik Select Current Stratum untuk menampilkan dialog box
Define Stratum
2. Ketik Stratum1 pada Name dan EG and FS Surfaces untuk Description
3. Klik Select for Surface 1 untuk menampilkan dialog box Select Surface, pilih EG
kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum.
4. Klik Select for Surface 2 untuk menapilkan dialog box Select surface, pilih FG
kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum
5. Pastikan bahwa Surface 1 adalah eg dan surface 2 adalah fg lalu kemudian klik
OK untuk melanjutkan.
Prosedur dibawah adalah untuk mengubah setting volume site
6. Pada menu Terrain klik Site Definition –> Site Settings untuk menampilkan
dialog box Volume Site Settings
7. Pada isian Volume Labelling masukkan m3 untuk Suffix lalu klik OK
Gunakan prosedur dibawah untuk mendefinisikan site dalam 2m x 2m grid dan terotasi
20 derajat.
8. Pada menu Terrain klik Site Definition –> Define Site
9. Masukkan 20 degrees untuk Rotation Angle
10. Ketik .P (dot P) untuk menggunakan filter point, dan keludian ketik 1 untuk Site
Base Point.
11. Masukkan 2 m untuk Grid M size dan tekan ENTER untuk menerima default
lainnya
12. Ketik .P (dot P) lagi untuk mendisable penggunaan point filter, dan kemudian
gunakan Endpoint OSNAP untuk memilih sisi pojok kanan atas dari polyline site
definition.
13. Tekan ENTER untuk menerima default. Lalu ketik No untuk menghapus the old
site outline.
14. Ketikkan Site1 untuk nama Site nya.
Menghitung Volume Grid
Dalam bagian ini anda akan menghitung volume dengan metode grid volume. Gimana
caranya? Grid volume bekerja dengan melakukan superimpose grid di kedua permukaan
pada stratum, mengukur sendiri elevasi grid pada intersection dan kemudian mengetahui
beda tingginya.
1. Pada menu Terrain, klik Grid Volume –> Calculate Total Site Volume untuk
menampilkan dialog box Site Librarian
2. Dari list Select Site, pilih Site1 dan klik OK untuk menampilkan dialog box Grid
Volume Settings
3. Terima saja semua defaultnya dengan mengklik OK untuk menampilkan dialog
box Volume Results Surface
4. Ketik G1-Site1 untuk New Surface kemudian klik OK
Hasil kalkulasi dengan menggunakan metode Grid Volume ditampilkan pada command
line, dengan cut volume 3,376 m3, dan fill volume 20.380 m3 dan net volume adalah
17,004 m3 fill.
5. Pada menu View, klik Named Views untuk menampilkan dialog box View.
Dibawah Name, pilih 2, klik Set Current kemudian klik OK
6. Klik ikon Layers pada toolbar untuk menampilkan Layer Properties Manager.
Turn on (nyalakan) display layer Fg-srf-bdr untuk menampilkan polyline batas
permukaan FG dan klik OK untuk menutup Layer Properties Manager.
7. Pada menu Terrain, klik Set Current Surface untuk menampilkan dialog box
Select Surface dan pilih Volume Surface. Pilih G1-Site1 dan list surface kemudian klik
OK.
8. Pada menu Terrain klik Surface Display –> Quick View.
Gambar dibawah adalah ilustrasi quick view dari permukaan grid volume. Area diantara
batas permukaan fg dan kelebihan permukaan grid volume tidak dimasukkan dalam
perhitungan volume.
quick view of grid volume surface
6.MENGEKSTRAKSI ALIGNMENT HORIZONTAL
Di Land Desktop, anda bisa membuat horizontal alignment menggunakan polyline yang
divariasikan dengan dengan kurva-kurva tertentu menggunakan menu Line/Curve sesuai
kebutuhan dan spek yang diminta.
Kali ini saya akan mengajak anda untuk mengekstrak horizontal alignment yang sudah
jadi. Catatan, untuk Civil 3D pekerjaan ini lebih cepat dan otomatis.
Saya memiliki sebuah Alignment berupa polyline yang sudah finishing dalam bentuk
drawing. Anda bisa mendownloadnya disini. Alignment ini terdiri dari polyline dan
kurva yang sudah saya join. Saya ingin melakukan stakeout alignment ini ke lapangan.
Apa yang harus saya lakukan? Betul. Mengekstrak koordinat alignment!
1. Ekstrak file rar yang anda download tadi.
2. Buka file yang anda download tadi di land desktop : Output Alignment HZ.dwg
Mendefinisikan Alignment
3. Klik menu Alignments –> Define from Polyline klik polyline tersebut.
4. Tekan enter, untuk membuat titik X sebagai awal pada sta.
5. Akan muncul window Define Alignment, pada Alignment Name ketik “Line A”;
Description ketik “A”; pada Starting Station biarkan 0,000. Lalu klik OK.
Alignment anda telah terdefinisi. Sekarang ekstraksi.
6. Klik menu Alignments –> Edit, akan muncul window Horizontal Alignment Editor
alignment edit
7. Pada bagian kanan bawah Klik “By Increment”
8. Pada Beginning station tekan Enter untuk membuat awal ekstraksi di sta 0+00
9. Pada Ending station tekan Enter untuk membuat akhir ekstraksi di sta 24+676
10. Pada Station Increment ketik 50 lalu Enter. Ini untuk membuat output ekstraksi nanti
per 50 meter sta. Anda bisa membuat station Increment ini setiap 10 atau 25 meter.
11. Akan muncul window Horizontal Increment Stationing Report yang berisi
alignment Line A tadi dalam koordinat Northing, Easting dan Tangential direction dalam
jarak 50 meter antar STA.
alignment stationing report
12. Klik Print To File. Akan Muncul window Output File Selection. Ketikkan pada file
name misal Koordinat Line A. Tentuka folder dimana anda akan menyimpan file ini.
File akan tersimpan dalam format *.txt. Lalu klik Save.
save file
13. Klik OK. Klik OK lagi.
Koordinat anda sudah terekstrak. Buka File ekstraksi tersebut.
14. Buka microsoft office excel. Lalu klik open, buka file di folder tempat anda
menyimpan file Koordinat Line A output ekstraksi tadi.
15. Mungkin anda akan menemui Text Import Wizard. Di Step 1, Original data type
pastikan terpilih Fixed width. Lalu klik Next. Pada Step 2 pastikan Northing dan easting
berada di kolom terpisah. Lalu klik next. Di step 3 klik Finish.
text import wizard
16. Demikianlah, maka output telah anda dapatkan. Koordinat alignment anda sudah
terekstraksi. Data ini bisa anda masukkan ke Total Station untuk distake out di lapangan.
MENGGAMBAR KURVA,SPIRAL DAN TANGENT
Pertama, membuat Kurva Sederhana (Simple Curve):
1. Buatlah dua garis seperti dibawah, Line A panjangnya 1500 m dan Line B
panjangnya 1200 m. sudut pertemuan diantara keduanya adalah 90O
2. Untuk membuat Simple Curve diantara kedua garis tersebut klik menu
Line/Curve –> Curve Between Two Lines
3. Anda diminta untuk Select First tangent, kliklah Garis A di monitor anda.
4. Kemudian anda diminta menentukan Second tangent, kliklah Garis B.
5. Tentukan faktor penentu kurvanya. Biasanya digunakan Radius atau Length. Kali
ini gunakan Radius. Ketik R lalu Enter.
6. Ketikkan 800, lalu Enter.
7. Maka akan otomatis terbentuk kurva sederhana dengan radius 800 m.
Anda bisa membuat kurva sederhana berdasarkan Length yang anda inginkan, panjang
Tangent, Chord, maupun Degree. Tergantung spesifikasi yang diperlukan. Anda bisa
juga membentuk Reverse Curve dengan masuk ke menu Line/Curve –> Reverse or
Compund
Kedua, membuat Kurva Transisi (Transitional Curve atau Spiral):
1. Buatlah dua garis sama seperti diatas, Line A panjangnya 1500 m dan Line B
panjangnya 1200 m. sudut pertemuan diantara keduanya adalah 90O
2. Untuk membuat Spiral diantara kedua garis tersebut klik ke menu Line/Curve –
> Create Spirals –> Fit Tangent-Tangent. Lalu Klik Spiral-Curve-Spiral kemudian
klik Ok.
3. Anda diminta untuk Select Line (or Points). Kliklah Garis A
4. Kemudian anda diminta menentukan Line berikutnya, kliklah Garis B.
5. Anda diminta menentukan Radius. Ketiklah 700 lalu Enter.
6. Diminta Spiral Length in (Panjang kurva transisi awal), ketikkan 100
7. Lelu Spiral Length Out (Panjang kurva transisi akhir), ketikkan 100
8. Kurva transisi anda sudah jadi! Lalu tekan Enter.
Ada beberapa beberapa macam Spiral yang bisa anda buat di LD yaitu Fit Tangent-
Tangent, Fit Tangent-Curve, dan Fit Curve-Curve. Anda bisa coba satu persatu,
sesuaikan dengan kebutuhan anda. J